Anda di halaman 1dari 12

PERAN DOKTER DALAM SOCIETY 5.

Oleh :

Davit Soesanto

Prodi: Ilmu Kesehatan Anak

NIM. 1971011003

DALAM RANGKA MENJALANI MKDU

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1 (PPDS-1)

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2019
Peran Dokter dalam Society 5.0
Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan dunia industri
teknologi telah melesat dengan sangat cepat. Teknologi merupakan suatu
keseluruhan sarana yang dapat digunakan untuk menyediakan barang yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia dan merupakan suatu kenyamanan
bagi kehidupan manusia. Sebagian besar dari aspek kehidupan manusia sekarang
ini tentunya tidaklah dapat terlepas dari teknologi. Harus diakui bahwa
perkembangan industri ini menjadi sektor utama dalam perkembangan peradaban
manusia seperti sekarang ini. Seperti kita ketahui selama ini, bahwa kebutuhan
primer manusia terdiri dari tiga macam kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan
sandang, kebutuhan pangan dan kebutuhan papan. Sandang yang berarti
kebutuhan manusia akan pakaian sebagai makhluk berbudaya. Pangan yang
merupakan segala sesuatu dari sumber hayati maupun hewani termasuk air, baik
yang diolah maupun tidak diolah yang berguna bagi kebutuhan makanan dan
minuman manusia serta papan yang merupakan kebutuhan dasar manusia akan
tempat tinggal. Namun, di era sekarang ini konsep kebutuhan primer manusia
mulai sedikit bergeser dan perlu mendapatkan pembaharuan, yaitu dengan
menambahkan teknologi sebagai salah satu kebutuhan primer manusia.

Teknologi pada zaman sekarang ini mau tidak mau telah menjadi
kebutuhan dasar manusia. Buktinya mungkin hampir sebagian besar dari kita
paling tidak memiliki telepon genggam sebagai alat bantu komunikasi yang
efisien. Peran teknologi dinilai sangat membantu manusia untuk menjalankan
kehidupan sehari-hari dan manusia tidak dapat terlepas dari teknologi. Sebagai
contoh, kita coba bayangkan apa yang terjadi jika mendadak kita hilangkan
telepon genggam dari muka bumi ini, dapat dipastikan akan terjadi gangguan dari
sistem kehidupan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Oleh karena
hal inilah, saat ini teknologi sudah menjadi bagian dari hidup manusia modern
yang tidak bisa dilepaskan.

1
Era kehidupan manusia akan kebutuhan teknologi ini dikenal sebagai
society 5.0. Mungkin sebagian besar dari kita belum paham atau bahkan baru
pertama kali mendengar istilah society 5.0. Istilah society 5.0 pertama kali
dicetuskan oleh Jepang sebagai acuan negara maju berbasis teknologi pada tahun
2017. Konsep ini di gadang-gadang Jepang sebagai era baru di dunia teknologi
dan informasi yang mengubah tatanan kehidupan manusia secara keseluruhan.
Society 5.0 yaitu era peradaban manusia yang mengambarkan bentuk kelima dari
kemasyarakatan dalam sejarah manusia. Bila kita runtut secara kronologis,
peradaban manusia terdiri dari lima macam era, yang pertama dimulai dengan
masyarakat perburuan, dikenal sebagai society 1.0, masyarakat pertanian sebagai
society 2.0, masyarakat industri sebagai society 3.0, masyarakat informasi sebagai
society 4.0 serta society 5.0 yang dikenal sebagai super smart society. Konsep
society 5.0 sebenarnya merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep yang ada
sebelumnya.

Pada society 1.0 era perburuan, segala sesuatu berdasarkan alam. Pada
era ini juga masyarakat mengenal tulisan. Manusia di era ini menggunakan semua
yang terdapat di alam untuk membuat alat-alat yang dapat digunakan berburu.
Berburu merupakan cara manusia untuk dapat bertahan hidup dan dapat berpikir
kreatif. Pada zaman itu manusia saling bekerja sama satu dengan yang lain dan
berkumpul menjadi satu kelompok untuk dapat mempertahankan diri dan untuk
mencari makanan. Manusia berburu dengan cara berpindah-pindah dari suatu
tempat ke tempat yang lain agar mampu bertahan hidup di alam liar dan
menjadikan manusia semakin lama semakin dapat mengembangkan pola pikir
mereka. Dari sektor kesehatan, belum diketahui secara pasti sampai mana sektor
ini berkembang, namun diduga cikal bakal dari pengobatan tradisional mulai
terdapat pada era ini.

Pada society 2.0 yang dikenal sebagai era pertanian dimana kehidupan
manusia sudah mengenal sistem cocok tanam. Masyarakat di era pertanian
menggunakan alam untuk menumbuhkan bahan pangan dan memanfaatkan hewan
yang ada di sekitar untuk dapat membantu pengemburan tanah agar dapat

2
menyuburkan tanaman. Tanaman yang dirawat akan menghasilkan bahan pangan
untuk dapat dikonsumsi agar bertahan hidup pada era ini. Hewan yang sering
dimanfatkan sebagai tenaga bantuan untuk proses pengelolaan tanah antara lain
seperti sapi dan kuda. Era ini juga dikenal sebagai revolusi agraris yang berarti
revolusi dimana manusia tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk berburu
dan berpindah-pindah tempat. Revolusi agraris ini mengajarkan manusia untuk
menetap di satu tempat dan membangun masyarakat yang lebih kompleks.
Tercatat dalam sejarah, masa ini memunculkan banyak kerajaan-kerajaan yang
terkenal pada masa itu seperti kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan
terbesar di Indonesia. Aksara dan tulisan juga mulai banyak diperkenalkan pada
era ini. Selain itu, kota-kota besar pada era ini mulai didirikan, populasi manusia
menjadi lebih besar, serta sistem sosial menjadi lebih rumit dan kompleks
dibanding dengan era society 1.0. Pada masa ini peran dokter sebagai pemegang
kesehatan sudah mulai ada, namun masih belum adanya obat-obatan yang
memadai, tenaga medis pada zaman ini masih menggunakan obat-obat tradisional.
Negara China adalah bukti dari perkembangan sektor kesehatan di zaman ini,
bahkan sampai sekarang pun, pengobatan tradisonal yang dipakai di China berasal
dari perkembanagn ilmu pengobatan tradisional yang dimulai pada era pertanian
ini.

Seiring dengan berkembangnya masyarakat di era society 2.0,


populasi manusia semakin bertambah besar dan membengkak. Kebutuhan akan
bahan pangan juga otomatis semakin meningkat, termasuk juga kebutuhan
sandang, namun kemampuan manusia untuk memproduksinya masih terbatas. Hal
ini memaksa manusia untuk berpikir guna mencukupi kebutuhan hidup. Hasil dari
proses berpikir manusia ini kemudian melahirkan era society 3.0. Era ini dimulai
dengan ditemukannya teknologi mesin uap dan listrik dan kemudian manusia
membentuk masyarakat industrial. Era ini menjadikan produksi kebutuhan barang
dan jasa menjadi semakin besar, sehingga ekonomi juga semakin berkembang. Di
masa ini banyak hal yang diproduksi antara lain alat berat, kendaraan bermotor,
alat-alat yang dapat membantu meringankan pekerjaan manusia. Pada masa ini,

3
Manusia yang pada era sebelumnya hidup dari cocok tanam, mulai berurbanisasi
ke kota untuk bekerja di bidang industrial. di zaman inilah juga terjadi
kesenjangan ekonomi masyarakat kerusakan pada lingkungan sekitar. Banyak
hutan-hutan, tempat terbuka hijau disulap menjadi bangunan untuk kepentingan
industri. Seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat, tentunya diikuti
dengan meningkatnya masalah kesehatan, untuk itu sektor kesehatan juga
berkembang pesat pada periode ini. Banyak alat-alat medis yang diciptakan,
berbagai macam penunjang medis, bahkan pengobatan yang diberikan kepada
pasien sudah dalam bentuk obat yang dikemas praktis.

Setelah era industri, dilanjutkan dengan society 4.0 yang terjadi pada
masa sekarang ini, yaitu masyarakat sudah mulai mengenal komputer serta
internet dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Era ini memungkinkan
manusia untuk mengakses dan membagikan informasi lewat internet. Manusia
pada zaman ini memasuki masa dimana arus suatu informasi dan data begitu
sangat cepat. Jarak ruang dan waktu yang semakin lama semakin menghilang
karena manusia dapat dengan mudah mendapatkan suatu informasi. Dengan
kemajuan ilmu teknologi, pada bidang kesehatan juga terdapat kemajuan jika
dibandingkan dengan masa yang lalu. Peran dokter juga sangat penting dalam
masa ini, dimana dokter dituntut informatif dan professional dalam menjalankan
tugas karena pada zaman ini sudah terdapat teknologi komunikasi yang dapat
mempercepat proses informasi untuk pasien. Segala sesuatu dapat dengan mudah
diakses dengan layanan yang ada seperti telepon genggam, televisi, laptop dan
lainnya yang dapat memberikan informasi kesehatan kepada pasien. Sisi negatif
dari perkembangan zaman ini adalah begitu mudahnya data diakses dan
menyebar, begitu pula dengan berita-berita bohong yang ada. Masyarakat jadi
lebih mudah terprovokasi dengan adanya berita hoax, termasuk berita dan data di
bidang kesehatan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk dokter dalam hal
meyakinkan pasien dan meluruskan berita kesehatan yang ada. Dokter pada masa
ini juga dituntut untuk lebih cerdas dibanding dengan era industrial. Tidak jarang

4
pasien yang sudah mulai paham dan mengerti akan penyakit serta pengobatan
akibat mudahnya akses informasi.

Society 5.0 merupakan era dimana semua teknologi adalah bagian dari
manusia dan tidak dapat terlepas satu sama lain. Internet yang ada di era informasi
bukan hanya sekedar untuk berbagi informasi saja, namun dipakai oleh
masyarakat untuk menjalani kehidupan. Singkatnya, pada era ini terjadi
konvergenasi atau perpaduan antara dunia virtual dan dunia nyata. Pada
masyarakat era informasi yang dikenal juga sebagai era society 4.0, orang-orang
mengakses data dari internet (dunia visual) untuk kemudian diperoleh dan dapat
dianalisa informasi atau data. Pada masyarakat era super smart society atau
dikenal sebagai society 5.0, sejumlah informasi dari ruang atau dunia virtual di
visualisasikan dan diakumulasikan ke dunia nyata. Dalam visualisai ke dunia
nyata tersebut, dikenal istilah artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang
bertugas menganalisis data yang kemudian memberikan hasil yang diperoleh ke
dunia nyata dalam berbagai macam bentuk. Perbedaan nyata yang dapat
disimpulkan dari society 4.0 dan society 5.0 adalah pada society 4.0 data atau
infomasi dikumpulkan dan dianalisa oleh manusia untuk menghasilkan sesuatu
hanya di dunia virtual. Namun berbeda dengan society 5.0, proses analisis
informasi dilakukan oleh suatu sistem yang dapat melebihi kemampuan manusia
untuk diteruskan ke ruang nyata guna membantu kehidupan manusia. Society 5.0
dapat dikatakan sebagai pengembangan dan pembenahan peradaban manusia
untuk menjawab masalah-masalah yang ada karena terlalu cepatnya
perkembangan teknologi. Suka atau tidak suka, semua mengakui bahwa manusia
memiliki keterbatasan fisik untuk memproses informasi. Dengan hadirinya era ini,
penggunaan kecerdasan buatan akan membantu manusia menjalani hidup sehari-
hari. Singkat cerita, kehidupan manusia di era society 5.0 akan semakin serba
praktis dan ekonomis. Hal ini juga akan memberikan dampak positif baik dari segi
ekonomi maupun segi sosial budaya.

Latar belakang negara Jepang mencetuskan society 5.0 didasari oleh


krisis populasi negara dengan menurunnya jumlah populasi masyarakat kerja

5
produktif dan meningkatnya populasi lansia. Jepang menanggap hal ini sebagai
ancaman dan rasa keputusasaan di tengah kebutuhan masyarakat yang meningkat
namun tidak diimbangi dengan sumber daya manusia dan produktivitas yabg
optimal. Society 5.0 dinilai oleh jepang sebagai suatu terobosan untuk
menjembatani jurang antara ketidakseimbangan ini. Dengan hadirnya suatu
kecerdasan buatan, kehidupan dan produktivitas menjadi sangat terbantu dan lebih
efisien walaupun sumber daya manusia yang dimiliki terbatas. Oleh karena itu,
negara Jepang begitu getol dan gencar untuk mengejar terjadinya dan
terealisasinya society 5.0 secara menyeluruh untuk mengatasi ketimpangan yang
ada.

Diharapkan dengan adanya era ini, pola pikir hubungan antara


manusia dan mesin berubah, sehingga mesin dapat dilibatkan dalam aspek untuk
mempermudah kehidupan manusia. Tentunya dalam hal ini, juga harus
diperhatikan masalah etika, mengingat bahwa kemajuan teknologi harus sesuai
dengan norma-norma yang ada sehingga kecerdasan buatan tidak membahayakan
eksistensi kehidupan manusia. Bentuk-betuk society 5.0 menurut pemerintah
jepang antara lain drone uang berfungsi mengirim barang, bantuan bencana
maupun survei lokasi, peralatan rumah tangga dengan kecerdasan buatan,
perawatan medis, maupun kendaraan otonom yang dapat melakukan mode auto
pilot. Terdapat empat sektor perubahan yang dapat dilakukan di society 5.0, yaitu
sektor kesehatan (Healthcare), sektor mobilisasi (Mobility), sektor infrastruktur
(Infrastructure), dan yang terakhir sektor teknologi finansial (FinTech).

Society 5.0 yang di usung jepang nantinya akan bergantung pada


kemampuan kecerdasan buatan, robotika, internet of thing (IoT) dan big data yang
merupakan pengumpulan dan penggunaan informasi dari berbagai sumber
untuk membuat keputusan, dengan adanya big data ini diharapkan akan lebih
baik yang akan menyentuh setiap aspek kehidupan dari masyarakat. IoT
merupakan teknologi canggih yang dapat melakukan transfer data lewat
jaringan dengan interaksi yang sangat mudah. Oleh karena itu, masa depan dari
pengembangan sistem IoT menjadi sangat menjanjikan. Kehidupan manusia

6
nantinya dapat optimal dan lebih mudah dengan adanya sensor cerdas dan
peralatan pintar yang berbasis pada internet. Kemampuan dari IoT bermacam-
macam, dari berbagai data dapat menjadi remote control, menjadi mesin
pencari data yang cepat, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Kemampuan
lain yang dapat dilakukan oleh IoT adalah seperti pengolahan bahan pangan,
peralatan elektronik, berbagai mesin atau teknologi lainnya yang semuanya
serba tersambung ke jaringan lokal maupun global melalui sensor yang
tertanam dan selalu menyala aktif dan dapat diakses setiap saat dan setiap
waktu.

Sektor kesehatan berperan besar untuk diterapkan dalam society 5.0.


Masalah kesehatan di daerah terpencil bisa terselesaikan dengan adanya sistem
smart society ini. Masalah utama kesehatan di daerah terpencil adalah akses
terhadap petugas kesehatan. Society 5.0 memungkinkan petugas kesehatan dapat
menjangkau masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan lewat internet.
Masyarakat dapat mengakses, bertemu dengan dokter secara langsung lewat
panggilan video di jaringan internet ataupun lewat kecerdasan buatan yang
tersedia di layanan society 5.0. Namun hal ini merupakan tantangan besar,
khususnya di Indonesia karena akses infrastruktur di negara kita terbatas. Oleh
karena itu, diperlukan peranan berbagai lapisan masyarakat dan peran
multisektoral untuk mewujudkan layanan kesehatan berbasis society 5.0.

Selain akses terhadap petugas kesehatan, hal lain yang mungkin dapat
diwujudkan adalah sarana prasarana transportasi kesehatan di daerah tertinggal.
Mungkin suatu saat dapat diwujudkan suatu kendaraan otonom yang dapat
digunakan untuk penjemputan pasien yang memerlukan penanganan lebih untuk
masalah kesehatannya. Sistem pengembangan pesawat tanpa awak atau dikenal
dengan istilah drone yang telah di rancang Jepang untuk mengirimkan barang
juga dapat diterapkan dalam sistem kesehatan. Pengembangan drone pada
awalnya dikendalikan oleh manusia lewat sistem remote control, namun
belakangan ini, sistem pesawat tanpa awak ini dapat dikendalikan oleh sistem
komputer sehingga dapat bergerak sendiri sesuai perintah data. Dengan adanya

7
drone, peran manusia di bidang pengantaran logistik bisa digantikan.
Nantinya drone akan mengetahui rumah pengirim dan akan memberikan
sinyal saat drone sampai di rumah yang dituju. Setelah itu, drone akan
memastikan penggunanya keluar rumah dan mengambil pesanan. Sistem
drone yang ada akan melakukan pemindaian wajah terhadap penerima dan
memastikan pesanan dikirim sesuai dengan pemiliknya. Kedepannya untuk
sektor kesehatan, drone mungkin dapat digunakan untuk dalam pengiriman
logistik obat-obatan untuk pasien di daerah yang sulit menjangkau tenaga
kesehatan

Sektor kesehatan lain yang dapat diterapkan dalam layanan kesehatan


berbasis society 5.0 adalah asisten medis dengan kecerdasan buatan. Pada bidang
ini, sistem kecerdasan buatan memiliki potensi yang tinggi untuk membantu
sektor kesehatan walau masih terdapat permasalahan terkait kesalahan mesin
dan kurangnya pengawasan dari manusia. Dapat diterapkan sistem layanan
kesehatan di rumah sakit berupa asisten robot dengan kecerdasan buatan untuk
membantu keperluan administrasi bahkan perawatan pasien. Hal lain yang dapat
diterapkan selain asisten robot dengan adalah dengan device atau alat yang
membantu proses terintegrasinya sistem rekam medis dan data pasien. Mungkin
nantinya dapat juga dikembangkan sistem kecerdasan buatan yang dapat
membantu masyarakat untuk menemukan penanganan pertama yang tepat dikala
mereka susah untuk mencari bantuan ke tenaga medis. Kemajuan kecerdasan
buatan yang sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan dokter salah
satu contohnya adalah tindakan operasi robotik. Pembedahan dengan bantuan
robot dianggap minimal invasif sehingga lebih aman, meminimalkan risiko dan
efek samping, serta mempercepat penyembuhan luka bekas operasi.

Dalam sistem layanan kesehatan berbasis society 5.0, sistem kesehatan


dibuat sedemikan rupa untuk membantu masyarakat dan meringankan beban
tenaga medis. Namun yang perlu diingat adalah bahwa dengan adanya terobosan
baru di dunia kesehatan lewat layanan kesehatan berbasis society 5.0, peran
manusia sebagai tenaga medis dan paramedis tidak tergeser. Sistem society 5.0

8
memang menawarkan kepraktisan dan kemudahan dalam membantu layanan
kesehatan, namun sistem ini juga memiliki efek negatif terhadap peran dan
perkembangan kecerdasan manusia. Society 5.0 diibaratkan sebagai pisau bermata
dua yang apabila digunakan dengan baik akan sangat membantu kehidupan
manusia tidak hanya dari aspek kesehatan saja, tetapi dari bermacam aspek
kehidupan. Namun apabila manusia tidak ikut berperan memperbaharui ilmu
untuk diri sendiri dengan belajar, society 5.0 akan melumpuhkan kecerdasan
manusia dan bukanlah suatu hal yang tidak mungkin jika suatu saat sistem
kehidupan akan diambil alih oleh kecerdasan buatan dan peran manusia menjadi
tergeser di dalam kehidupan.

Society 5.0 memang terdengar sangan menjanjikan. Sistem ini


menawarkan kepraktisan, kemudahan, dan kenyamanan hidup. Sistem yang
dirancang bergerak otomatis dapat meminimalisir kesalahan manusia atau di sebut
human error yang dirasa sangat berguna di era yang serba cepat ini. Namun perlu
di ingat, sebuat sistem dibangun pasti ada sisi negatif dan kekuranngannya.
Mengingat peran manusia dapat digantikan oleh sebuat sistem, dikawatirkan
sistem ini akan meningkatkan angka pengangguran terutama bagi mereka yang
punya kemampuan terbatas. Kedatangan teknologi yang datang merupakan
sebuah ancaman yang dapat merebut pekerjaan dan eksistensi manusia.

Dokter dalam society 5.0 berperan sebagai penggagas, perancang


bahkan dokter sendirilah yang menemukan teknologi yang dapat diterapkan di era
smart society guna kemajuan sektor kesehatan berbasis society 5.0. Dokter di era
ini dituntut untuk tidak hanya cerdas, informatif dan edukatif saja, namun ada satu
tugas dokter yang harus menjadi pembelajaran bersama, yaitu melek teknologi.
Teknologi mau tidak mau harus menjadi bagian dalam diri dokter untuk
mengobati dan merawat pasien di era ini. Diharapkan dengan adanya smart
society yang didukung dengan sumber daya dokter yang memadai. Sistem
kesehatan yang ada dapat menjadi sistem kesehatan yang paripurna yang
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien. Sistem society 5.0 ini juga secara
tidak langsung akan memaksa dokter menerapkan batasan dokter masa depan

9
yang disebutkan oleh World Health Organization (WHO). Batasan tersebut
mencakup lima kriteria wajib kualitas seorang dokter yang disebut sebagai Five
Star Doctor. Five Star Doctor meliputi care provider, decision maker,
communicator, community leader, dan yang terakhir manajer.

Care provider yang berarti dalam memberikan pelayanan medis


seorang dokter hendaknya memperlakukan pasien secara holistik, memandang
individu sebagai bagian keluarga dan komunitas, memberikan pelayanan yang
bermutu, menyeluruh berkelanjutan dan manusiawi serta dilandasi hubungan
jangka panjang dan saling percaya. Dalam hal decision maker, seorang dokter
diharapkan memiliki kemampuan memilih teknologi, penerapan teknologi
penunjang secara etik, serta menerapkan cost effectiveness. Seorang dokter juga
dituntut communicator dimanapun ia bertugas yang berarti mampu
mempromosikan gaya hidup sehat, mampu memberikan penjelasan dan edukasi
yang efektif dan mampu memberdayakan individu dan kelompok untuk dapat
tetap sehat. Community leader juga harus dimiliki oleh dokter, maksudnya
kehidupan bermasyarakat dan bernegara, seorang dokter hendaknya dapat
menempatkan dirinya sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat, mampu
menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu serta masyarakat serta
seorang dokter harus mampu melaksanakan program sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Kriteria terakhir dari five star doctor ialah manajer. Di sini seorang
dokter juga dituntut untuk dapat melakukan hal-hal yang bersifat manajerial.
Seorang dokter hendaknya mampu bekerja sama secara harmonis dengan individu
dan organisasi di luar dan di dalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas. Selain itu, dokter juga dituntut untuk
mampu memanfaatkan data-data kesehatan secara tepat.
Kriteria five star doctor dari WHO ini mau tidak mau harus dimiliki
seorang dokter jika ia menjalankan profesi sebagai dokter di masa depan,
terkhusus di era society 5.0. Diharapkan dengan adanya kriteria yang telah di
sebutkan oleh WHO, mulai sekarang, kita sebagai seorang dokter mempersiapkan
diri dan memperbaiki diri untuk memenuhi tuntutan kriteria five star doctor ini

10
agar kedepannya jika era society 5.0 ini benar terlaksana, kita sebagai tenaga
medis tidak jauh tertinggal dan dapat lebih mudah beradaptasi mengahapi
teknologi dan zaman smart society ini. tujuan lain dari pembelahan five star
doctor ini adalah agar kita juga lebih siap menghadapi sektor hukum, mengingat
zaman sekarang tuntutan hukum bisa menjerat seorang dokter kapanpun dan
dimanapun ia berada karena media, teknologi sudah dapat diakses di mana-mana.
Oleh karena itu persiapkan diri kita mulai sekarang, zaman itu akan datang, era
smart society sudah di depan mata. Kita sebagai dokter tidak dapat mengelak dan
tidak dapat menghindar dari perubahan zaman ini, namun yang dapat kita lakukan
adalah membenahi diri, menjadi lebih baik, dan melakukan pembelajaran sebaik
mungkin agar konsep five star doctor ini benar-benar ada dan melekat dalam
setiap aspek kehidupan kita dan benar-benar menjadi dasar landasan kita
menjalani profesi sebagai seorang dokter di masyarakat.

11

Anda mungkin juga menyukai