Uas K3
Uas K3
Disusun Oleh :
Andri Irawan 41155010180007
TEKNIK INDUSTRI - B
LANGLANGBUANA BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan timbulah permasalahan yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapatlah dirumuskan masalah yang akan
dibahas, yaitu bagaimana standardisasi perlengkapan K3 pada PT. Kimia Farma, potensi
bahaya atau kecelakaan yang dapat timbul pada PT. Kimia Farma serta pencegahannya,
upaya pengendalian K3 di PT. Kimia Farma,
E. Tujuan penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan penulis dapat menjelaskan apa itu PT. Kimia
Farma, standarisasi perlengkapan K3 pada PT. Kimia Farma, Bagaimana upaya pengendalian
k3 di PT Kimia farma, Bagaimana system K3 apabila dijalankan, dan apabila system K3
tersebut tidak dijalanlankan.
F. Manfaat penulisan
Manfaat dari bagi pemerintah: sebagai masukan untuk lebih memperhatikan faktor
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam PT. Kimia Farma Bagi masyarakat: khususnya
untuk para pekerja, agar lebih memperhatikan faktor K3 dan selalu mengenakan Apd saat
bekerja di dalam PT. Kimia Farma Untuk mahasiswa: mahasiswa mengetahui bagaimana
penerapan K3 di dalam PT. Kimia Farma, standarisasi perlengkapan K3 pada PT. Kimia
Farma, Bagaimana upaya pengendalian k3 di PT Kimia farma, Bagaimana system K3 apabila
dijalankan, dan apabila system K3 tersebut tidak dijalanlankan.
BAB II
PEMBAHASAN
misalnya, dan Sebagian besar pekerja di lapangan seringkali melupakan atau malah
sengaja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Ada berbagai alasan dibalik
memiliki APD, atau sengaja tidak mengenakan APD karena yakin tidak akan terjadi
tinggi dan jumlahnya pun semakin meningkat. Berdasarkan data dari Menteri
mendapatkan cedera yang lebih serius, sehingga kelalaian tersebut dapat berujung
penuntutan dari pihak korban serta kerugian finansial bagi perusahaan. Selain itu,
resiko terburuknya juga dapat merenggut nyawa. Jadi, bagaimana cara agar pekerja
Sebelum menjawab pertanyaan itu, pertama-tama pahami dulu apa saja yang
termasuk alat pelindung diri. Sebetulnya APD dapat mencakup semua bagian tubuh,
dimulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pakaian keamanan yang termasuk dalam
APD antara lain helm, pelindung di wajah (termasuk kacamata & masker), pelindung
APD yang digunakan dirasa mengganggu penampilan, ukuran yang tidak pas, ataupun
faktor panas / gerah. Untuk itu, dari sisi kedisiplinan pekerja, pihak penyedia tenaga
kerja perlu membudayakan penggunaan APD melalui berbagai macam training, acara,
manfaat dan pentingnya APD tidak dapat diabaikan dan menjadi satu-satunya alat
penggunaannya. Oleh karena itu, training dan pemberian materi tentang penggunaan
dan pentingnya APD, termasuk cara penggunaan yang tepat sangat penting dilakukan.
tidak terjadi kekeliruan maupun penolakan dari pihak pekerja. Dalam hal ini,
penolakan dan budaya menjadi faktor utama pekerja malas menggunakan APD
contohnya pekerja sudah harus hadir sekitar 30 menit sebelum bekerja untuk
melakukan pemasangan APD, safety check, maupun pengetahuan dini mengenai area
alat safety yang sudah terpenuhi, maka perusahan dapat meminimalisir angka
kecelakaan kerja.
Karena hal tersebut dapat berdampak baik bagi pekerja tersebut maupun pekerja lain
di sekitarnya. Mereka yang suka melepas APD / tidak menggunakan APD mungkin
beranggapan bahwa mereka sudah mahir dalam bekerja sehingga tidak memerlukan
APD. Lakukan sosialisasi maupun panggilan terhadap pekerja tersebut secara privat
dan nyatakan bahwa hal tersebut benar-benar keliru. Kecelakaan kerja bersifat tidak
dapat diprediksi, baik kecelakaan ringan maupun berat dan tidak ada yang tahu kapan
datangnya.
prosedur K3 juga perlu diletakkan di beberapa titik rawan pada lokasi kerja.
tersebut. Hal ini cukup mudah dilakukan dan dapat berdampak positif.
berkualitas berdampak positif pada tingkat keamanan dan kenyamanan pekerja. Selain
kualitas material dan daya tahan, desain yang fungsional namun tetap kece dapat
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Kimia Farma bertujuan agar pekerja
atay pegawai di lingkungan PT. Kimia Farma saat bekerja selalu dalam keadaan sehat,
nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut,
perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak
pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggung-
jawab terhadap kesehatan masyarakat, memfasilitasi pembentukan berbagai peraturan,
petunjuk teknis dan pedoman K3 di PT. Kimia Farma serta menjalin kerjasama terkait
dalam pembinaan K3 tersebut.
Keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari pihak manajemen atau pengelola
laboratorium kesehatan farmasi mempunyai peran sentral . Demikian pula dengan
pihak petugas kesehatan dan non kesehatan yang menjadi sasaran program K3 ini
harus berpartisipasi secara aktif, bukan hanya sebagai obyek tetapi juga berperan
sebagai subyek dari upaya mulia ini dalam menerapkan program K3 tersebut.
B. Saran
Melalui kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja , diharapkan karyawan
yang bekerja di PT. Kimia Farma dapat bekerja dengan lebih produktif, sehingga
tugas sebagai pelayan kesehatan kepada masyarakat dapat ditingkatkan mutunya,
menuju Indonesia Sehat serta pentingnya akan kesadaran individu-individunya untuk
menerapkan pentingnya untuk menerapkan system k3 pada pribadinya dengan
mengikuti sesuai SOP yang di tetapkan perusahannya. Sehingga denganm car aitu
dapat meminimalisir tingkat kecelakaan kerja yang ada di perusahaan tersebut.