Pemantapan Mutu
Pemantapan Mutu
• Σ laboratorium meningkat
• Penelitian makin berkembang
• Macam tes baru & metoda analitik
• Tes lama ditinggalkan
• Reagen jadi di pasaran makin mudah didapat
• Pemakaian alat otomatik
6
PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM
( LABORATORY QUALITY ASSURANCE )
7
PENGERTIAN & TUJUAN
PRESISI + - + -
AKURASI + + - -
JENIS-JENIS KESALAHAN
• KESALAHAN SISTEMATIK
- Menyebabkan akurasi hasil pemeriksaan tidak baik
- Disebabkan metoda yang dipakai, alat bantu yang kurang
baik akurasinya, reagen rusak atau salah melarutkan, panjang
gelombang
- Dari kartu kontrol tampak sebagai kecenderungan
BAHAN KONTROL
• Kelebihan:
Mudah didapat, murah, berasal dari manusia, tidak perlu
dilarutkan, diketahui asalnya
• Kekurangan:
Repot membuatnya, penyimpanan sukar
serum kumpulan
- berasal dari binatang ( sapi,babi )
. lebih aman dari infeksi virus hepatitis, HIV
. beberapa konstituen berbeda dengan manusia
( protein tertentu----> hormon, isoenzim )
- berasal dari manusia
. konstituen sesuai dengan penentuan rutin
. tidak aman dari dari infeksi virus hepatiis,HIV
19
serum kontrol
- serum cair :
. lebih murah
. bebas dari kesalahan rekonstitusi
. kurang stabil untuk daerah tropis
20
serum kontrol
23
CARA REKONSTITUSI SERUM
BEKU KERING ( LYOPHILIZED SERA )
24
PELAKSANAAN PEMANTAPAN MUTU
INTRALABORATORIUM
• Tujuan:
1. Mengendalikan mutu hasil pemeriksaan tiap hari
2. Mengetahui adanya penyimpangan untuk segera
diperbaiki
• Kegiatan PMI dilakukan & dinilai oleh laboratorium itu
sendiri
• Memperlakukan bahan kontrol sama seperti bahan yang
berasal dari penderita, kesalahan yang dideteksi pada bahan
kontrol dpt mencerminkan kesalahan yg didapat pd bahan
penderita
- dilaksanakan oleh staf laboratorium di dalam laboratorium
- memantau terus menerus kinerja dan hasil laboratorium
- menjamin hasil laboratorium yang layak untuk dikeluarkan
- mengendalikan dan memantapkan presisi dan akurasi
26
• Faktor yang harus dipantau:
- cara analisis
- keadaan alat laboratorium
- reagen & bahan kimia (tmsk air)
- alat pengambilan, penampungan, penyimpanan harus bersih
- ketrampilan
- cara pengiriman bahan, dll
• Penting dan mendasar: Bahan kontrol harus diperlakukan
sama dengan sampel penderita
• Dilakukan pemeriksaan pada bahan kontrol sebanyak 20-30
kali dalam periode sekitar 1 bulan.
• Hasil pemeriksaan yang didapat adalah sebagai data kontrol
secara harian dan diisikan ke dalam Kartu Kontrol Levey
Jennings
KARTU KONTROL
Kartu kontrol
Laboratorium
Patologi Klinik
RS....................
Bulan :
mean + 2SD =
mean + 3SD =
mean - 2SD =
mean - 3SD =
30
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
contoh : hasil pemeriksaan 20 serum kontrol untuk GLUKOSA
31
perhitungan statistik hasil pemeriksaan
20 serum kontrol untuk GLUKOSA
kartu kontrol
(Levey-Jennings control chart )
32
parameter satuan metode alat reagen rerata SD
120
Kartu kontrol
Laboratorium 115
Patologi Klinik
RS.............. 110
105
95
mean + 2SD =
109,6 90
mean + 3SD =
114,9 85
mean - 2SD =
88,8 80
mean - 3SD = 33
83,6 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
contoh : hasil pemeriksan serum kontrol untuk glukosa Sept. 2014
34
parameter satuan metode alat reagen rerata SD
120
0
100 0
0
September
2014 95 0
0
mean + 2SD = 90 0
109,6
mean + 3SD = 85
114,9
mean - 2SD =
88,8 80
mean - 3SD = 35
83,6 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
PENAFSIRAN KARTU KONTROL
• Daerah Kontrol
Nilai rata-rata ± 3 SB. Jika hasil pemeriksaan ada di luar batas
daerah ini berarti pemeriksaan tidak terkontrol
melacak penyimpangan :
terkendali presisi jelek
mean
40
melacak penyimpangan :
perubahan akurasi
mean
41
melacak penyimpangan :
mean
42
Wesgard - multirule
1. menggunakan lebih dari kontrol dalam setiap
deret pemeriksaan dengan kadar sama / berbeda
2. melakukan satu atau dua kali analisis untuk
setiap kontrol
3. melakukan lima aturan (rules) untuk menyatakan
hasil pemeriksaan dapat diterima atau ditolak
43
Aturan kontrol atau “control rule “
suatu kriteria penetapan apakah hasil pemeriksaan
laboratorium, terkendali atau keluar kendali
Simbol aturan kontrol : AL
A = jumlah serum kontrol atau singkatan statistik
L = batas kendali ( control limits )
No
In – control
12s Report results
No
Yes
No No No No
13s 22s R4s 41s 101s
Yes Yes Yes Yes Yes
45
contoh dari aturan konrol 12s
+3s
0
+2s
+1s
mean
-1s
-2s
-3s
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
46
contoh aturan kontrol 13s
+3s
+2s
+1s
mean
-1s
-2s
-3s
O
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
47
contoh aturan kontrol 22s
+3s
O O
+2s
+1s
mean
-1s
-2s
-3s
O
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
48
contoh aturan kontrol R4s
+3s
O O
o
+2s
+1s
o
mean
-1s
-2s
o
-3s
O
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
49
contoh aturan kontrol 41s
+3s
O O
o
+2s
+1s
o
mean
-1s o
o
-2s
o o
o
-3s
O
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
50
contoh aturan kontrol 10 x
+3s
o
+2s
o o o o
+1s o
o o o o
mean
-1s
-2s
-3s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
51
Maturnuwun............................