Anda di halaman 1dari 3

Nama : Melania Febrianti Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Dewasa

Nim : 19010034 Nama Dosen : Tuti Alawiyah, M.Pd

Kelas : BK A1 2019

Analisis Kasus

Kasus

Beberapa tahun yg lalu, seorang gadis berumur 15 tahun bernama Lisa


Marie meninggal gantung diri di rumahnya. Di buku hariannya dia menulis bahwa
sejak hari pertama sekolah dia selalu diejek teman-temannya bahkan dikatakan
sebagai manusia terjelek yang pernah ditemui, selang beberapa saat dia
diputuskan oleh pacarnya. Pada satu kesempatan teman-temannya mengajak dia
kesebuah pesta namun mereka menumpahkan minuman ke bajunya dan teman-
teman perempuan yang lainnya mengoyak bajunya sehingga semua orang
menertawakannya. Beberapa bulan kemudian orang tuanya mengalami kecelakaan
yang menyebabkan ayahnya meninggal dan ibunya lumpuh seumur hidup. Dia
mengatakan bahwa dia sangat letih karena terlalu lama menangis dan ingin mati.
Keesokan harinya Lisa ditemukan tewas gantung diri.

Jawaban
Analisis Kasus Berdasarkan Perspektif Erik Erikson :
Berdasarkan perspektif Erik Erikson bahwa anak yang bernama Lisa
Marie itu telah masuk pada tahap perkembangan identity vs identity confusion
dimana anak ini sudah memasuki usia remaja dan mulai mencari jati dirinya.
Dimana masa remaja itu cenderung membutuhkan feed back atau umpan balik,
baik dari keluarga, ataupun lingkungan sekitarnya, sedangkan masa remaja Lisa
Marie ini menerima feed back yang kurang baik, anak ini sering di bully, diejek
oleh temannya. Sehingga membuat lisa kurang memiliki rasa percaya diri dan
kurang yakin akan dirinya sendiri, posisi inilah yang membuat Lisa Marie merasa
bahwa dia tidak memiliki teman, kesepian, dan merasa dipojokan. Berdasarkan
masalah yang terjadi pada kehidupan yang di alaminya, membuat Lisa bingung
dalam menemukan identitasnya atau jati dirinya, dari kebingungan itu terjadilah
kekacauan identitas sehingga membuat Lisa berpikir apa yang akan dia lakukan
dimasa depanya nanti, karena dia melihat dari masa remajanya yang selalu di
bully dan di pojokan oleh teman-temannya, disisi lain Lisa kurang support dari
keluarganya karena ayahnya meninggal dan ibunya lumpuh karena suatu
kecelakaan, akibatnya remaja ini masuk dalam krisis identitas dan gagal dalam
menerima atau melewati krisis yang terjadi pada dirinya, yang kemudian remaja
ini memutuskan untuk bunuh diri.

Analisis Kasus Berdasarkan Perspektif James Marcia :


Dalam teori James Marcia, Marcia lebih melihat pada pemikiran seorang
anak matang atau tidaknya tentang masa depan, sedangkan dalam kasus ini anak
bernama Lisa Marie tidak memikirkan masa depannya, ia hanya memikirkan apa
yang terjadi padanya bullyan,ejekan, dan lainnya, dari sini bisa dilihat bahwa Lisa
hanya melihat masa lalu dan kondisi apa yang terjadi pada saat itu, dari sana Lisa
merasa kebingungan siapa dia, apa yang akan dia lakukan dimasa depan, lisa takut
bahwa apa yang terjadi padanya saat itu akan terjadi di masa depan, padahal
belum tentu apa yang terjadi padanya waktu itu, terjadi lagi di masa depan, bisa
saja di masa depan ia memiliki kehidupan yang lebih baik daripada saat ini, tetapi
disini dia memutuskan untuk bunuh diri, pada kasus yang di alaminya masuk pada
konsep James Marcia yaitu :
Identitas diffusion karena Lisa disini kebingungan akan identitasnya, ia
tidak ada tekad untuk menyelesaikan krisisnya atau melewati krisisnya, tidak
yakin akan dirinya sendiri, dia tidak memiliki komitmen atau tujuan dalam
hidupnya untuk kehidupannya di masa depan, sehingga pada akhirnya dia
memutuskan untuk bunuh diri.
Upaya Guru BK Dalam Menangani Kasus :
Dalam upaya guru BK menangani kasus diatas, salah satunya bisa
menggunakan teknik pendekatan Terapi Rasional Emotif atau (TRE), terapi ini
dikembangkan oleh Albert Ellis, Terapi Rasional Emotif adalah aliran psikoterapi
yang berlandaskan asumsi bahwa manusia dilahirkan dengan potensi, baik untuk
berpikir rasional dan jujur, maupun untuk berpikir irasional dan jahat.
Penanganan kasus Lisa menggunakan teknik pendekatan Terapi Rasional
Emotif karena tujuannya dari TRE secara terperinci untuk :
a. Memperbaiki dan mengubah segala prilaku, sikap persepsi,cara
berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan yang irasional dan
menjadi rasional agar konseli dapat mengembangkn dirinya
b. Menghilangkan gangguan emosional yang merusak seperti rasa takut,
rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa marah
c. Untuk membangun self interest (minat), self direction (pengendalian
diri/pengarahan diri), commitment (komitmen terhadap sesuatu), self
acceptance (penerimaan diri), tolerance (toleransi).
Dengan menggunakan Terapi Rasional Emotif, dapat membantu Lisa atau
konseli merubah persepi dan cara berpikirnya, ia akan lebih mampu berpikir
positif, merubah pikiran irasional menjadi lebih rasional untuk dapat
mengembangkan dirinya, ia akan lebih mampu mengendalikan dan mengarahkan
dirinya sendiri. Terapi Rasional Emotif juga akan menghilangkan gangguan
emosional yang dapat merusak dirinya sendiri serta akan membangkitkan
keberanian yang ada pada dirinya untuk lebih memiliki rasa kepercayaan dan
kemampuan pada diri sendiri untuk menghadapi masa depannya.

Anda mungkin juga menyukai