Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

IMPACT OF JET

4.1 Definisi
Impact of jet merupakan suatu percobaan yang menyelidiki tentang pengaruh
momentum tumbukan suatu fluida terhadap suatu permukaan (vane).

4.2 Tujuan
Untuk menyelidiki kebenaran dari pernyataan teori tentang gaya pancaran
terhadap berbagai bentuk sasaran.

4.3 Waktu Percobaan


Percobaan Impact of Jet dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Maret
2021 Pukul 10.33 s.d 12.00 WIB.

4.4 Peralatan dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
a. Hydraulic Bench (Armfield LTD, F1-10-A Serial No.W 1726-7 AL
6841);
b Impact of Jet Apparatus F1-16;
c. Curat dengan diameter 8 mm ;
d. Beban/massa pemberat (50 gram, 70 gram, 95 gram, 120 gram, 140
gram);
e. Stopwatch;
f Plat sasaran (sudut 90o, sudut 120o dan sudut 180o);
g. Alat tulis.
Gambar 4.1. Hydraulic Bench dan Pipa Jet diameter 8 mm
Sumber: Pengamatan langsung

Keterangan :

1. Pengukur horizontal
2. Mur
3. Ventilasi udara
4. Pipa inlet
5. Lubang pembuang air
6. Kaki/penyangga
7. Piringan bawah
8. Curat
9. Penahan/sasaran
10. Tangki transparan
11. Piringan atas
12. Tempat peletakan beban

4.5 Jumlah Praktikan


Jumlah praktikan pada percobaan ini 5 (lima) orang, yang masing-masing
bertugas :
 1 orang menghidupkan keran pengontrol air;
 1 orang mengganti plat sasaran;
 1 orang mengganti garis putih sejajar ujung timah;
 1 orang menghitung debit dan waktu;
 1 orang meletakkan beban dan mencatat hasil pengamatan.

4.6 Ringkasan Teori


Q
F=ρQ ( v−v cosθ ) V= ……………. (4.1)
A

Untuk sasaran datar (90° ) F y =ρQ ( v−v cos 90 ° )

ρQ 2
F y= ………….. (4.2)
A
Untuk sasaran datar (120° ) F y =ρQ ( v−v cos 120° )

3 ρQ 2
F y= ………….. (4.3)
2A
Untuk sasaran datar (180° ) F y =ρQ ( v−v cos 180° )

2 ρ Q2
F y= ………….. (4.4)
A

Keterangan :
F y = tekanan curat (mpa)
Q = debit aliran (cc/dt)
v = kecepatan (mm/dt)
ρ = massa jenis air (kg/cm3)
A = luas penampang (cm2)
4.5 Langkah Kerja

a. Peralatan Impact of Jet Apparatus diletakkan pada dasar bench.


b. Pipa inlet (inlet pipe) dihubungkan ke bench pada sambungan pengisi.
c. Plat atas (top plate) dibuka dengan cara membuka mur (knurled
screw) yang terletak pada plat atas.
d. Plat sasaran (target plate) ditempatkan pada tiang yang terhubung
dengan piringan pemberat (weight pan).
e. Plat atas dipasang kembali dengan mengeratkan mur.
f. Peralatan dihorizontalkan dengan bantuan nivo dengan cara menyetel
kaki alat (adjustable feet).
g. Pengukur horizontal (level gauge) distel hingga sesuai dengan
bidang referensi pada piringan pemberat.
h. Pompa air pada bench dihidupkan.
i. Massa pemberat sebesar 50 gram diletakkan pada piringan pemberat,
atur aliran air melalui pengoperasian keran pada bench. Kemudian
kecepatan aliran diatur hingga piringan pemberat sesuai dengan
pengukur horizontal (level gauge).
j. Lalu pembacaan waktu menggunakan stopwatch dimulai saat volume
air mengalir setiap 2.000 cc (2 liter) yaitu dari 0 ke 2.000 cc,
selanjutnya 2000 cc ke 4000 cc, dan 4000 cc ke 6000 cc, hal ini
dilakukan sebanyak tiga kali untuk memperoleh waktu.
k. Langkah poin i dan j diulang dengan mengganti massa (70, 95, 120
dan 140 gram) di atas piringan pemberat.
l. Langkah dari poin c sampai k diulang dengan menggunakan jenis
sasaran lainnya (sasaran 1200 dan sasaran 1800).
4.6 Analisa Data dan Hasil Perhitungan

Data-data yang diperoleh:


 Diameter curat (D) =8 mm = 0,8 cm
 Gravitasi (g) = 9,81 m/det2 = 981 cm/det2
 Volume (V) =2 liter = 2.000 cc

V
 Debit (Q) Q t ……………………… (4.5)

Luas penampang curat:


1
A= π D 2
4
1
¿ π 82
4
¿ 50,265 mm 2
¿ 0,50265 cm ²

Slope teori:

 Plat sasaran 90o (datar) =1

3
 Plat sasaran 120o = =1,5
2

2
 Plat sasaran 180o = =2
1
 Tabel 4.1 Plat datar (sasaran 90o)
Massa
Debit
diatas Volume Debit
Waktu Aliran ρ/ag x Q2
piringan Air Aliran
Rata-rata
pemberat
(gram) (cc) (dt) (cc/dt) (cc/dt)  
2000 16.16 123.762
50 2000 16.02 124.844 124.406 31,387
2000 16.05 124.611
2000 12.89 155.159
70 2000 12.99 153.965 154.601 48,472
2000 12.93 154.679
2000 11.26 177.620
95 2000 11.08 180.505 178.424 64,562
2000 11.29 177.148
2000 10.36 193.050
120 2000 10.57 189.215 191.035 74,010
2000 10.48 190.840
2000 8.52 234.742
140 2000 8.57 233.372 233.557 110,625
2000 8.60 232.558

IMPACT OF JET
Plat Datar (Sasaran 90°)

150
MASSA (gram)

f(x) = 1.18 x + 17.34


100

50

0
20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
MOMENTUM

Grafik 4.1. Plat datar (sasaran 90o)

Dari grafik diperoleh:


- Persamaan garis : y = 1,18x + 17,341
- Slope : 1,18
 Tabel 4.2 Sasaran 120o

Massa diatas Debit


Volume Debit
piringan Waktu Aliran ρ/ag x Q2
Air Aliran
pemberat Rata-rata

(gram) (cc) (dt) (cc/dt) (cc/dt)  


2000 20.60 97.087
50 2000 20.05 99.751 98.929 19,848
2000 20.01 99.950
2000 15.20 131.579
70 2000 15.15 132.013 131.042 34,825
2000 15.44 129.534
2000 12.35 161.943
95 2000 12.25 163.265 162.123 53,303
2000 12.41 161.160
2000 11.05 180.995
120 2000 11.06 180.832 180.778 66,276
2000 11.08 180.505
2000 10.09 198.216
140 2000 10.13 197.433 195.863 77,798
2000 10.42 191.939

IMPACT OF JET
Plat Datar (Sasaran 120°)
160
140
f(x) = 1.55 x + 16.77
MASSA (gram)

120
100
80
60
40
20
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
MOMENTUM

Grafik 4.2.Plat Sasaran 120°

Dari grafik diperoleh:


- Persamaan garis : y = 1,5518x + 16,773
- Slope : 1,5518
 Tabel 4.3 Sasaran 180o

Massa diatas Debit


Volume Debit
piringan Waktu Aliran ρ/ag x Q2
Air Aliran
pemberat Rata-rata
(gram) (cc) (dt) (cc/dt) (cc/dt)  
2000 20.68 96.712
50 2000 20.27 98.668 97.489 19,274
2000 20.60 97.087
2000 18.62 107.411
70 2000 18.93 105.652 107.332 23,363
2000 18.36 108.932
2000 13.64 146.628
95 2000 13.06 153.139 148.655 44,815
2000 13.68 146.199
2000 11.93 167.645
120 2000 12.07 165.700 166.166 55,995
2000 12.11 165.153
2000 10.60 188.679
140 2000 10.56 189.394 189.216 72,607
2000 10.55 189.573

IMPACT OF JET
Plat Datar (Sasaran 180°)
160
140
f(x) = 1.61 x + 25.42
MASSA (gram)

120
100
80
60
40
20
0
10 20 30 40 50 60 70 80
MOMENTUM

Grafik 4.3.Plat Sasaran 180°

Dari grafik diperoleh:


- Persamaan garis : y = 1,6103x + 25,419
- Slope : 1,6103
4.7 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara momentum dan massa yaitu semakin besar massa yang diberikan, maka
semakin besar pula momentum, dan juga semakin kecil sudut maka semakin tinggi pula
momentum rata-rata. Slope grafik yang diperoleh dari pengukuran dibandingkan dengan slope
teori terdapat perbedaan, di mana:

 Tabel 4.4. Perbandingan slope teori slope percobaan (grafik)


Jenis Slope Slope
Sasaran Teori Grafik
Sasaran 90ᴼ 1 1,18
Sasaran 120ᴼ 1,5 1,5518
Sasaran 180ᴼ 2 1,6103

IMPACT OF JET
160
140 f(x) = 1.18 x + 17.34
f(x)
f(x) == 1.61
1.55 xx ++ 25.42
16.77
120
MASSA (gram)

sasaran 90°
100 Linear (sasaran 90°)
80 sasaran 120°
60 Linear (sasaran 120°)
40 sasaran 180°
20 Linear (sasaran 180°)
0
0 20 40 60 80 100 120
MOMENTUM

Grafik 4.4. Hasil Plat Sasaran 90o, 120o, 180o

Perbedaan nilai slope pada teori dengan nilai slope pada grafik terjadi karena kurangnya
ketelitian dalam pelaksanaan praktikum, seperti pencatatan waktu/pemakaian stopwatch pada
saat pengukuran debit dan kesalahan mata dalam memposisikan pengukur horizontal. Hubungan
antara momentum dan sudut yaitu apabila semakin besar sudut, maka semakin kecil momentum
yang akan terjadi seperti yang dapat dilihat pada grafik perbandingan impact of jet sasaran plat
datar, 1200, dan 1800.

Anda mungkin juga menyukai