Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN ORGANISASI ARSIP DENGAN ASAS

SENTRALISASI OLEH SUBBAGIAN TATA USAHA


SEKRETARIAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH
Eka Gusti Hazmi*), Yanuar Yoga Prasetyawan
Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Abstrak
Skripsi ini berjudul “Manajemen Organisasi Arsip dengan Asas Sentralisasi oleh SubBagian
Tata Usaha Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah”. Pengelolaan arsip dapat diterapkan
menggunakan 3 asas, yaitu sentralisasi, desentralisasi dan campuran. SubBagian Tata Usaha
DPRD Provinsi Jawa Tengah menerapkan asas sentralisasi dalam pengelolaan arsip.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses manajemen arsip dengan asas
sentalisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses kegiatan manajemen arsip yang
dikelola oleh SubBagian Tata Usaha DPRD Provinsi Jawa Tengah. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus
dipilih karena peneliti ingin mendapatkan gambaran fenomena nyata keadaan saat ini dalam
pengelolaan arsip dengan asas sentarlisasi. Hasil penelitian ini adalah SubBagian Tata Usaha
DPRD Provinsi Jawa Tengah telah mengelola arsip dari penciptaan, penyimpanan, dan
pemanfaatan arsip tetapi belum melakukan penyusutan dalam beberapa tahun terakhir.
Penerapan asas sentralisasi tersebut juga memberikan dampak positif maupun negatif kepada
SubBagian Tata Usaha Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Kata kunci: manajemen arsip; asas sentralisasi; pengelolaan arsip dinamis

Abstract
[Management of Organizing Archives with Centralized Principles by Administration Sub-
Division Regional Representatives Council of Central Java]. Archive management can be
applied with 3 principles, centralization, decentralization and mix principles. Administration
Sub-Division Regional Representatives Council of Central Java using centralization
principles. Research problem in this study is how the archives management process with
with centralized principles and how impact given from applied of centralization principle.
The purpose of this study is to determine the process of archive management activities
managed by Administration Sub-Division. The method used in this study is qualitative and
case study approach. Authors choose the study approach because wanted to get a picture of
the real phenomenon in archives management with centralization principles. Results of this
study is Administration Sub-Division Regional Representatives Council of Central Java has
been manage the archives start from creation, storage, and utilization of archives but
Administration Sub-Division Regional Representatives Council of Central Java has not done
depreciation of archives in last few years Implementation of the principle of centralization
has a positive and negative impact to archives management.

Keywords: archive management; centralization principles; dynamic archive management

------------------------------------------------------------------
*)
Penulis Korespondensi.
E-mail: eka.hazmi@gmail.com
2

1. Pendahuluan Seiring berkembangnya ilmu


Arsip merupakan bagian terpenting kearsipan, saat ini beberapa instansi
dari setiap organisasi permerintahan maupun pemerintahan sudah melakukan manajemen
swasta. Arsip yang telah dibuat atau masuk ke kearsipan menggunakan bantuan teknologi
dalam instansi, badan atau lembaga perlu informasi. Teknologi informasi kearsipan
dikelola dengan baik. Demi kelancaran dalam memberikan dampak hasil yang lebih positif
mengelola arsip dibutuhkan sebuah sistem kepada manajemen arsip. Hal ini seharusnya
yang baik dan benar. Mengingat terus mendorong instansi lain yang pada praktiknya
berjalannya kegiatan administratif organisasi masih melakukan manajemen arsip secara
dan tujuan organisasi yang terus berkembang manual ikut menggunakan teknologi infomasi.
mengikuti perkembangan zaman dan keadaan, Namun, manajemen kearsipan manual tanpa
maka demikian juga dengan jumlah arsip yang bantuan teknologi infomasi yang baik dan
dihasilkan dan diterima oleh organisasi tepat merupakan langkah awal yang harus
tersebut. Penggunaan sistem kearsipan yang dijalani dalam mewujudkan sistem kearsipan
sederhana dalam penerapan dan mudah yang ideal bagi organisasi. Jika manajemen
dilaksanakan diharapkan arsip yang masih kearsipan secara manual sudah berjalan baik
bernilai guna dapat digunakan secara dan tepat, maka jika di masa mendatang
maksimal dan dapat ditemukan dengan mudah institusi atau lembaga memiliki rencana untuk
saat dibutuhkan. melakukan integrasi antara manajemen
Sebagai pusat ingatan dari setiap kearsipan dengan teknologi informasi,
organisasi, arsip perlu dikelola dengan baik. kesulitan-kesulitan dan kendala yang muncul
Apabila arsip yang dimiliki oleh organisasi selama masa transisi penerapan teknologi
kurang pengelolaannya, maka akibatnya akan informasi dalam manajemen kearsipan akan
mempengaruhi tingkat reputasi suatu dapat diminimalisir.
organisasi, sehingga organisasi yang Manajemen arsip dapat dilaksanakan
bersangkutan akan mengalami hambatan menggunakan 3 asas yaitu, asas sentralisasi,
dalam pencapaian tujuannya (Sedarmayanti, asas desentralisasi, dan asas gabungan. Setiap
2015: 38). Menurut Sugiarto (2005: 14) untuk instansi memiliki kebutuhan yang berbeda-
mengelola dokumen/arsip yang ada pada suatu beda dan dapat menjalankan salah satu asas
kantor diperlukan suatu metode/cara kerasipan yang sesuai dengan kebutuhan
pengelolaan arsip, yang sering dikenal dengan organisasinya (Rahmawati, 2014: 57-58).
tata kearsipan (records management).
Manajemen kearsipan (records management)
adalah seni pengendalian dokumen berupa
pengendalian penggunaanya, pemeliharaan,
perlindungan serta penyimpanan arsip.
Pengendalian arsip dengan perencanaan
pembuatan, pemeliharaan sesuai dengan
kepentingan arsip, pemberian jasa pelayanan
bagi yang membutuhkan arsip, selanjutnya
pemilihan arsip yang perlu dimusnahkan
ataupun dilestarikan. Manajemen arsip
merupakan kegiatan yang sistematis meliputi Gambar 1. Struktur Organisasi Menggunakan
arsip yang diciptakan atau yang diterima, Asas Kearsipan Sentralisasi
pengolahan, distribusi, organisasi, Sumber:
penyimpanan, dan temu kembali. Record http://www.administrasibisnis.com/2017/05/2
Management secara singkat disebut juga 9/penyimpanan-arsip-secara-konvensional
manajemen warkat, tidak lain adalah seluruh
mata rantai aktivitas penataan warkat sejak Pada asas sentralisasi, semua
warkat dilahirkan hingga warkat tersebut dokumen disimpan secara terpusat. Unit
dimusnahkan atau dilindungi secara bawahan yang ingin menggunakan
permanent karena mempunyai nilai guna yang arsip/dokumen dapat menghubungi untuk
permanent (Martono, 1987: 4). mendapat ingkatan dan menggunakan sesuai
dengan keperluan yang dimaksud. Berikut
3

beberapa manfaat asas sentralisasi 1. Pengawasan relatif sulit dilakukan


(Rahmawati, 2014: 57-58), antara lain: 2. Karena banyak duplikasi atas
1. Mencegah duplikasi dokumen yang sama, hal itu
2. Layanan lebih baik mengakibatkan duplikasi ruangan.
3. Adanya keseragaman Perlengkapan, dan alat tulis kantor
4. Menghemat waktu yang menjadikan kurang efisien
5. Menghemat ruangan, peralatan, dan 3. Karena proposisi pekerjaan untuk
alat tulis kantor menyimpan dokumen hanya menjadi
6. Jasa kepada bagian lain salah
7. Memungkinkan pengamanan yang 4. satu fungsi dari tenaga administrasi,
lebih terpadu kegiatan ini akan mengakibatkan
8. Adanya keseragaman dalam layanan yang diterima kurang
penanganan pendidikan dan pelatihan memuaskan
bagi pegawai 5. Asas ini akan mengalami kesulitan
9. Pelayanan dokumen di bawah satu pemberkasan berkaitan dengan
atap dokumen yang relevan dan berkaitan
Beberapa kerugian sistem sentralisasi adalah: dengan dua bagian atau lebih
1. Kesulitan fisik 6. Tidak ada keseragaman dalam hal
2. Kebocoran informasi pemberkasan dan peralatan
3. Berbagai bagian mungkin 7. Masing-masing bagian menyimpan
mempunyai kebutuhan yang dokumennya sendiri sehingga
berlainan dokumen yang sama tersebar
4. Adanya ketakutan akan hilangnya berbagai tempat
dokumen
5. Pemakai tidak langsung memperoleh
dokumen bila diperlukan

Gambar 2. Struktur Organisasi Menggunakan


Asas Kearsipan Kombinasi
Sumber:
Gambar 2. Struktur Organisasi Menggunakan http://www.administrasibisnis.com/2017/05/2
Asas Kearsipan Desentralisasi 9/penyimpanan-arsip-secara-konvensional
Sumber:
http://www.administrasibisnis.com/2017/05/2 Pada asas kombinasi, masing-masing
9/penyimpanan-arsip-secara-konvensional bagian menyimpanan dokumennya sendiri di
bawah kontrol sistem terpusat. Dokumen yang
Jika asas sentralisasi menyimpan disimpan pada masing-masing bagian
arsip pada satu unit, asas desentralisasi lazimnya adalah dokumen yang menyangkut
menyerahkan pengelolaan dan penyimpanan pegawaian, gaji, keuangan dan catatan
dokumen pada masing-masing unit. Ada keuangan. Pada sistem kombinasi tanggung
beberapa keuntungan dari penggunaan asas ini jawab sistem berada pada puncak manager
(Rahmawati, 2014: 57-58), antara lain: dokumen atau petugas yang secara operasional
1. Dekat dengan pengguna bertanggungjawab atas pengelolaan dokumen.
2. Asas ini sangat cocok bila informasi Asas kombinasi memiliki keuntungan
rahasian yang berkaitan dengan (Rahmawati, 2014: 57-58), yaitu:
sebuah bagian disimpan di bagian 1. Adanya sistem penyimpanan dan
yang bersangkutan temu balik yang seragam
3. Hemat waktu dan tenaga dalam 2. Menekan seminimum mungkin
pengangkutan berkas kesalah berkasan serta dokumen yang
Sementara kerugian dari penggunaan sistem hilang
desentralisasi, yaitu: 3. Menekan duplikasi dokumen
4

4. Memungkinkan pengadaan dokumen kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini


yang terpusat dengan imbas efisiensi melibatkan upaya-upaya penting, seperti
biaya yang lebih baik mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
5. Memudahkan kontrol gerakan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang
dokumen sesuai dengan jadwal spesifik dari para partisipan, menganalisis data
retensi dan pemusnahan secara induktif mulai dari tema-tema yang
Di sisi lain, asas ini memiliki kerugian sebagai khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan
berikut: makna data.
1. Karena dokumen yang bertautan Jenis pendekatan yang digunakan
tidak ditempatkan pada tempat yang oleh peneliti adalah pedekatan studi kasus,
sama akan menyulitkan penggunaan karena peneliti ingin fokus kepada suatu
dokumen yang dimaksud fenomena yang sedang terjadi dalam suatu
2. Kurang luwes karena keseragaman kelompok yang telah dipilih. . Menurut
diseluruh unit belum atau tidak ada Creswell (2013: 20), pedekatan studi kasus
3. Masalah yang berasal dari asas merupakan strategi penelitian di mana di
kombinasi, walaupun dapat dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat
diminimalisir apabila pengelolaannya suatu program, peristiwa, aktivitas, proses,
dilakukan secara cermat dan tepat. atau sekelompok individu. Studi kasus juga
bisa berfokus pada rutinitas yang sejak dahulu
Kegiatan manajemen arsip di sudah berlangsung, kejadian sehari-hari dalam
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah mengirim dan menerima (pesan) komunikasi.
dilakukan menggunakan asas sentralisasi atau Menganalisis apa dan bagaimna sesuatu
disebut pengorganisasian satu pintu, dimana dianggap biasa diterima secara umum dan
kegiatan kearsipan dilakukan melalui satu unit dapat memberikan kontribusi penting
yaitu SubBagian tata usaha. Penerimaan surat (Tohirin, 2012: 20). Data primer pada
masuk, pencatatan surat, pengelolaan arsip, penelitian ini berasal dari observasi dan
dan pengurusan surat keluar dilakukan oleh wawancara.Dalam penelitian ini peneliti
SubBagian Tata Usaha. Asas sentralisasi mengambil data sekunder yaitu dokumen-
memberikan dampak yang positif dalam dokumen atau data-data yang berasal dari
manajemen kearsipan yang dilakukan. SubBagian Tata Usaha Sekretariat DPRD
Pegawai SubBagian Tata Usaha dapat dengan Provinsi Jawa Tengah.
mudah mengendalikan dan pengawasi Subjek penelitian adalah individu,
peredaran surat yang ada di instansi tersebut. benda, atau organisme yang dijadikan sumber
Di lain sisi asas sentralisasi memberikan informasi yang dibutuhkan dalam
dampak yang kurang efisien. Dalam proses pengumpulan data penelitian. Istilah lain yang
pendistribusian arsip pegawai harus digunakan untuk menyebut subjek penelitian
mengantarkan surat – surat ke tiap unit yang adalah responden, yaitu orang yang memberi
dituju, hal ini sangat memakan waktu. respon atau suatu perlakuan yang diberikan
Berdasarkan latar belakang diatas, kepadanya (Idrus, 2009: 91). Subjek dalam
maka dari itu peneliti ingin membahas penelitian ini adalah pengelola arsip yang
bagaimana proses manajemen arsip dengan memahami pengelolaan arsip yang berada di
asas sentralisasi di SubBagian Tata Usaha SubBagian Tata Usaha DPRD Provinsi Jawa
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah. Tengah. Sedangkan yang menjadi objek dalam
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penelitian ini adalah manajemen organisasi
bagaimana jika manajemen organisasi arsip arsip yang menggunakan asas sentralisasi di
diterapkan dengan asas sentralisasi di SubBagian Tata Usaha DPRD Provinsi Jawa
SubBagian Tata Usaha dan kepegawain Tengah. Cara pemilihan informan penelitian
DPRD Provinsi Jawa Tengah. tidak diarahkan pada jumlah informan tetapi
berdasarkan pada asas kecukupan sampai
2. Metode Penelitian mencapai saturasi data. Oleh karena itu,
Desain penelitian ini bersifat pemilihan informan pada penelitian ini
kualitatif. Creswell (2013: 4-5) berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
mendefinisikan sebagai metode-metode untuk Berikut kriteria informan pada penelitian ini:
mengekplorasi dan memahami makna yang
dianggap berasal dari masalah sosial atau
5

1. Pegawai yang bertanggungjawab pada Nomor 60 tahun 2008 tentang penjabaran


SubBagian Tata Usaha Sekretariat tugas pokok dan fungsi serta tata kerja
DPRD Provinsi Jawa Tengah. sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah
2. Pegawai yang bertugas sebagai bahwa subbagian Tata Usaha memiliki tugas
pengelola arsip. sebagai pelaksana persiapan dan pelayanan
3. Pegawai yang bertugas di SubBagian administrasi ketatausahaan di lingkungan
Tata Usaha Sekretariat DPRD Provinsi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Jawa Tengah.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian 3.1.1 Pengelolaan Surat Masuk di
ini melalui observasi, wawancara, dan SubBagian Tata Usaha Sekretariat
dokumentasi. Analisis data yang digunakan DPRD Provinsi Jawa Tengah
pada penelitian ini adalah analisis data
deskriptif kualitatif. Teknik analisis data 1. Diterima
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
analisis model interaktif yang paling
sederhana dan banyak digunakan oleh peneliti 5.
kualitatif, yakni (Ibrahim, 2015: 109): Distribusi 2. Diproses
1. reduksi data, surat
2. display data,
3. verifikasi data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini juga menggunakan triangulasi
sumber untuk membuktikan kebenaran 4. Diparaf 3. Pendataan
informasi yang didapat dengan kenyataan di oleh
stakeholder kartu kendali
lapangan. Triangulasi sumber dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah Gambar 4. Proses Pengelolaan Surat Masuk
diperoleh melalui beberapa sumber. Sumber: Hasil Observasi Peneliti di
SubBagian Tata Usaha Sekretariat DPRD
3. Hasil dan Pembahasan Provinsi Jawa Tengah (2017)
3.1 Manajemen Arsip dengan Asas
Sentralisasi oleh SubBagian Tata Kegiatan manajemen yang pertama adalah
Usaha Sekretariat DPRD Provinsi penciptaan arsip. Arsip dapat tercipta ketika
Jawa Tengah surat masuk ke instasi atau instansi
Setiap kegiatan atau pekerjaan pasti mengirimkan surat ke luar instansi. Proses
mempunya urutan langkah-langkah permulaan untuk surat masuk meliputi
penyelesaian dari awal kegiatan sampai kegiatan-kegiatan administrasi pencatatan,
selesai. Demikian juga dengan kegiatan pendistribusian dan pengolahan. Sedangkan
kearsipan. Kegiatan-kegiatan yang urutan proses surat keluar meliputi
berhubungan dengan pengelolaan dan administrasi pembuatan surat pencatatan, dan
pengurusan arsip disebut manajemen arsip. pengiriman.
Manajemen arsip terbagi menjadi 3 kegiatan, Pengelolaan surat masuk ada
dimulai dari penciptaan arsip, beberapa tahapan sampai surat sampai ke
penggunaan/penyimpanan arsip, dan bagian yang dituju, berikut tahapan
penyusutan arsip. Kegiatan-kegiatan pengelolaan surat masuk:
pengelolaan arsip Sekretariat DPRD Provinsi 1. Diterima
Jawa Tengah diterapkan secara “satu pintu” Surat masuk diterima oleh petugas arsip.
atau sentralisasi. Yang dimaksud dengan “satu Petugas arsip membuka surat, melihat
pintu” atau sentralisasi adalah seluruh kelengkapan isi surat dan melihat surat
pengelolaan arsip meliputi penciptaan arsip, ditujukan kepada siapa.
penggunaan/penyimpanan arsip, dan 2. Diproses
penyusutan arsip terpusat di SubBagian Tata Setelah proses penerimaan surat, surat
Usaha. Namun, ada beberapa surat yang diproses di komputer. Proses ini merupakan
ditujukan langsung ke penerima surat. pendataan informasi surat seperti nomer surat,
Penerapan asas kearsipan sentralisasi di isi surat dan tanggal surat saat masuk.
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah 3. Pendataan pada kartu kendali
berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah
6

Informasi surat yang sudah diinput ke dalam Surat yang dibawa sudah dilengkapi dengan
komputer, dicetak sebagai lembar disposisi tanda tangan dan cap pengirim.
dan kartu kendali. Kartu kendali yang tercetak 2. Pemberian nomor surat
adalah 3 kartu kendali yang berbeda warna, Subbagian Tata Usaha dalam hal ini
dimana tiap warna memiliki fungsi yang memberikan nomor surat. Nomor surat yang
berbeda. diberikan berdasarkan perihal surat yang di
4. Diparaf oleh stakeholder klasifikasikan. Klasifikasi surat pada
Setelah surat diproses dan menghasilkan SubBagian Tata Usaha Sekretariat DPRD
lembar disposisi dan kartu kendali, surat Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan
diberikan kepada stakeholder. Stakeholder Gubernur Jawa Tengah Nomor 53 Tahun 2012
adalah orang yang mengambil keputusan tentang Pedoman Klasifikasi Arsip di
terhadap surat yang akan didistribusikan. Lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa
Stakeholder dalam hal ini adalah kepala Tengah. Nomor klasifikasi berbentuk nomor
subbagian Tata Usaha dan kepala bagian satuan 000 sampai 970.
umum. Stakeholder memberikan paraf tanda 3. Pencatatan di kartu kendali
surat sudah siap didistribusikan dan Setelah surat diberikan nomor, surat didata
memberikan diposisi atau perintah/pesan dalam kartu kendali surat keluar. Informasi
khusus untuk disampaikan ke penerima surat surat yang didata dalam kartu kendali surat
tersebut. keluar yaitu tanggal surat keluar, nomor surat
5. Distribusi surat dan perihal surat. Selesai pendataan informasi
Setelah proses pengolahan surat masuk surat, surat dapat dikirim ke tujuan surat.
selesai, surat dapat didistribusikan ke
penerima surat. 3.1.3 Prosedur Kartu Kendali di Subbagian
Tata Usaha Sekretariat DPRD
3.1.2 Pengelolaan Surat Keluar di Provinsi Jawa Tengah
SubBagian Tata Usaha Sekretariat Subbagian Tata Usaha Sekretariat
DPRD Provinsi Jawa Tengah DPRD Provinsi Jawa Tengah dalam
pengendalian surat menggunakan kartu
kendali. Kartu kendali adalah selembar kertas
berukuran 10cm x 15cm yang berisikan data-
1. Persiapan
surat keluar
data suatu surat seperti indeks, isi ringkas
surat, lampiran, dari, tanggal surat, nomor
surat, pengolah, paraf, tanggal diteruskan,
nomor urut, kode, dan tanda terima.
Pengunaan kartu kendali pada
3. Pencatatan
2. Pemberian pencatatan dan pengendalian surat
di Kartu sesungguhnya adalah sebgai pengganti buku
Nomor Surat
Kendali
agenda dan buku ekspedisi. Prosedur
pencatatan dan pengendalian surat sehingga
Gambar 5. Proses Pengelolaan Surat Keluar surat dapat dikontrol sejak masuk sampai
Sumber: Hasil Observasi Peneliti di keluar.Kartu kendali terdiri dari 3 lembar dan
SubBagian Tata Usaha Sekretariat DPRD memiliki warna yaitu putih, kuning, dan hijau
Provinsi Jawa Tengah (2017) dengan fungsi yang berbeda. Adapun fungsi
ketiga tersebut adalah:
Pengelolaan surat keluar memiliki 1. Kartu kendali warna putih sebagai
proses yang lebih singkat daripada proses alat kendali atau kontrol surat.
pengelolaan surat masuk. Surat yang hendak 2. Kartu kendali warna hijau
dikirim ke luar instasi diciptakan oleh unit- berfungsi untuk petugas sebagai arsip
unit yang ingin mengirim surat ke luar pengganti. 3. Kartu kendali warna
instansi, berikut merupakan proses surat kuning disertakan saat distribusi surat
keluar: ke tujuan sebagai tanda terima surat
1. Persiapan surat keluar bahwa surat sudah sampai ke
Unit sebagai pengirim membawa surat yang penerima, lalu disimpan oleh petugas
ingin dikirimkan ke SubBagian Tata Usaha. arsip.
7

Berikut adalah format dari kartu kendali yang didasarkan pada isi dokumen dan kepentingan
digunakan oleh Subbagian Tata Usaha dokumen.
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah:
3.1.5 Pemanfaatan Arsip di Lingkungan
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah
Salah satu pemanfaatan arsip adalah
dilakukannya temu kembali arsip. Temu
kembali arsip adalah menemukan kembali
arsip yang akan digunakan untuk berbagai
kebutuhan organisasi. Proses temu kembali
arsip di SubBagian Tata Usaha dilakukan
dimulai dari pencari arsip menghubungi
SubBagian Tata Usaha via telepon. Pencari
Gambar 6. Format Kartu Kendali Surat biasanya akan menyebutkan perihal surat dan
Masuk tanggal surat tersebut masuk ke instansi.
Sumber: SubBagian Tata Usaha Sekretariat Petugas arsip akan melakukan pencarian arsip
DPRD Provinsi Jawa Tengah, 2017. menggunakan hasil pendataan dalam
komputer yang sudah dilakukan saat surat
tersebut masuk. Pencarian arsip diurutkan
sesuai tanggal arsip masuk agar
mempermudah pencariaan dalam komputer.
Dalam hal ini tidak menggunakan sistem
manajemen arsip tertentu, hanya
menggunakan Microsoft excel sebagai media
pendataan arsip. Cara untuk memastikan
keberadaannya, ditinjau kembali dari kartu
kendali berwarna putih. Jika dibutuhkan
secara fisik, dilakukan pencarian pada boks
Gambar 7. Format Kartu Kendali Surat arsip.
Keluar Proses temu kembali arsip yang
Sumber: SubBagian Tata Usaha Sekretariat dilakukan SubBagian Tata Usaha cukup
DPRD Provinsi Jawa Tengah , 2017. mudah dilakukan. Pencarian arsip dapat
dilakukan oleh pegawai lain dengan mudah,
3.1.4 Penyimpanan Arsip di SubBagian selagi pencari arsip menyebutkan beberapa
Tata Usaha Sekretariat DPRD Provinsi keterangan yang merujuk kepada arsip yang
Jawa Tengah dicari, seperti nama atau subjek, perihal surat,
Di lingkungan Sekretariat DPRD isi surat, asal surat, tanggal surat, nomor surat
Provinsi Jawa Tengah, Subbagian Tata Usaha dan cirri-ciri lain yang dianggap perlu.
berperan sebagai unit pengolah dan pusat arsip
(record center) yang menyimpan arsip inaktif. 3.1.6 Perawatan di SubBagian Tata Usaha
SubBagian Tata Usaha menyimpan beberapa Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah
subjek arsip yang dibutuhan oleh unit-unit lain Setelah arsip dikelompokan sesuai
di lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi nomor klasifikasi, arsip dimasukan ke dalam
Jawa Tengah. Penyimpanan arsip di boks. Boks-boks arsip berada dalam ruang
SubBagian Tata Usaha Sekretariat DPRD kerja tersebut. Kegiatan yang penting tetapi
Provinsi Jawa Tengah disimpan dalam boks sering diabaikan dalam pengelolaan arsip
yang sudah diklasifikasi. Sistem penyimpanan untuk menjamin kelestarian informasi yang
yang digunakan SubBagian Tata Usaha dikandung di dalam arsip adalah pemeliharaan
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah dan perawatan fisik. Mengingat begitu penting
adalah sistem subjek, dimana penyimpanan arsip yang kita miliki, maka perlu dilakukan
berdasarkan kepada isi dari dokumen sehingga keberadaan arsip yang disimpan
bersangkutan. Isi dokumen sering juga disebut tetap mendukung kegiatan organisasi dalam
perihal, masalah, pokok surat atau subjek. waktu yang lama atau sesuai umur arsip yang
Dengan kata lain sistem subjek merupakan sudah ditentukan. Ruang lingkup kerja
suatu sistem penyimpanan dokumen yang manajamen kearsipan juga meliputi usaha
8

pemeliharaan, perawatan dan pengamanan mudah. Dikarenakan melalui pengelolaan


arsip. Dari hasil pengamatan peneliti, tidak secara satu pintu, arsip yang tercipta akan
ada pemberiaan kapur barus yang semestinya terkendali. Pengendalian arsip dibantu oleh
mudah dilakukan sebagai tindakan preventif kartu kendali, dimana keberadaan arsip yang
mencegah kerusakan arsip akibat kutu-kutu beredar di organisasi menjadi mudah untuk
pemakan kertas. ditemukan dan memberikan dampak positif
Tetapi boks-boks arsip sudah tertata dalam proses temu kembali arsip. Temu
rapih didalam rak-rak tertutup diatas dinding kembali arsip menjadi lebih efektif dan tepat
ruangan ditambah pendingin udara yang walaupun dalam kasus init temu kembali arsip
cukup dingi. Hal ini menjaga kelembapan masih kurang cepat. Keuntungan lainnya yaitu
pada arsip-arsip dan mengurangi rusaknya prosedur yang digunakan oleh setiap unit
arsip. Ruangan subbagian Tata Usaha juga sama. Pengelolaan arsip setiap unit dikelola
dilengkapi tirai-tirai pada kaca agar sinar secara terpusat di Subbagian Tata Usaha.
matahari tidak langsung masuk ke ruang yang Sebagai unit kearsipan, SubBagian Tata Usaha
menyimpan arsip tersebut. Beberapa arsip juga menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
di dalam filling kabinet yang terbuat dari besi. pengelola administrasi untuk mendukung
Arsip yang disimpan dalam filling cabinet kegiatan di lingkungan Sekretariat DPRD
ialah arsip-arsip yang berhubungan dengan Provinsi Jawa Tengah. Prosedur pengelolaan
kepegawaian, seperti surat keputusan (SK) arsip yang seragam memberikan dampak
pegawai. positif dalam pengelolaan arsip. Prosedur yang
seragam dan tetap meminimalisir terjadinya
3.1.7 Penyusutan Arsip di Subbagian Tata arsip yang hilang ataupun ganda.
Usaha Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Tengah 3.3 Dampak Negatif Asas Kearsipan
Kegiatan terakhir dalam manajemen arsip Sentralisasi Subbagian Tata Usaha
adalah penyusutan atau pemusnahan arsip. Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah
Jumlah arsip di unit sental arsip selalu Dampak negatif yang pertama adalah
berkembang menjadi banyak. Semakin tinggi menumpuknya arsip di Subbagian Tata Usaha.
kegiatan suatu kantor, semakin cepat Setiap hari Subbagian Tata Usaha menerima
pertambahan jumlah arsip. Pada saat itulah surat dalam jumlah tidak sedikit. Karena
setiap organisasi baik organisasi pemerintahan faktor kurangnya jumlah pegawai yang
maupun organisasi swasta harus melakukan melakukan pengelolaan arsip, surat yang
penyusutan dan pemusnahan bagi arsip-arsip masuk menumpuk pada meja kerja untuk
yang diciptakan tetapi sudah tidak berfungsi menunggu diproses pendataan dalam
dan berguna lagi. Penyusutan arsip berarti komputer. Hal ini lah yang memberikan
mengurangi keberadaan arsip yang sudah dampak domino kepada proses selanjutnya,
tidak memiliki nilai guna dari tempat yaitu peendistribusian surat. Diketahui dalam
penyimpanan. Subbagian Tata Usaha wawancara dengan petugas pengelolaan arsip,
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah surat akan didistribusikan setelah ada
sudah lama tidak melakukan kegiatan beberapa surat yang sudah selesai didata dan
penyusutan. Dari hasil pengamatan peneliti, siap didistribusikan. Boyadi sebagai pengolah
arsip tahun 1998 masih disimpan dalam boks- arsip mengaku jika ada surat yang penting
boks arsip bersama arsip aktif lainnya.. Hal atau mendesak akan diprioritaskan
dikarenakan kurangnya tenaga kerja arsip pendistribusiannya. Yang dimaksud surat
yang bertugas di bagian tersebut untuk mendesak adalah tanggal masuk dengan waktu
melakukan kegiatan penyusutan. acara sudah dekat. Contoh surat mendesak
seperti ketika surat undangan untuk Ketua
3.2 Dampak Positif Asas Kearsipan DPRD Provinsi Jawa Tengah masuk pada
Sentralisasi Subbagian Tata Usaha tanggal 22 Juni dan tanggal pada undangan
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah tertulis 23 Juni, maka surat akan diproses lebih
Asas sentralisasi yang diterapkan di dulu dan diprioritaskan dalam
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah pendistribusiannya.
memberikan dampak positif dalam manajemen Dampak negatif yang kedua adalah
arsip. Salah satunya adalah pengawasan temu kembali arsip memerlukan waktu lama.
terhadap arsip di organisasi menjadi lebih Dampak negatif ini dilatarbelakangi oleh tidak
adanya sistem informasi kearsipan di
9

lingkungan Sekretariat DPRD Jawa Tengah. dengan proses persiapan kartu keluar oleh
Prosedur pencarian arsip yang sudah disimpan pengirim (unit kerja lain), pemberian nomor
dalam boks juga memerlukan waktu. surat, lalu dilakukan pencatatan pada kartu
kendali surat keluar yang dilakukan oleh
3.4 Kendala di SubBagian Tata Usaha SubBagian Tata Usaha dan surat siap dikirim.
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah SubBagian Tata Usaha sebagai unit
Saat ini penerapan asas kearsipan sentralisasi pengelola arsip di Sekretariat DPRD Provinsi
di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah Jawa Tengah menggunakan sistem subjek
masih memiliki kendala – kendala yang pada penyimpanan arsipnya, dimana
menghambat berjalannya kegiatan manajemen penyimpanan berdasarkan kepada isi dari
kearsipan. Salah satunya ialah kurangnya dokumen bersangkutan. Isi dokumen sering
pegawai di subbagian Tata Usaha. Kegiatan juga disebut perihal, masalah, pokok surat atau
kearsipan dikelola oleh satu orang pegawai subjek. Dengan kata lain sistem subjek
dirasa sangat kurang mengingat setiap hari merupakan suatu sistem penyimpanan
arsip akan bertambah jumlahnya. Kurangnya dokumen yang didasarkan pada isi dokumen
pegawai mengakibatkan pendistribusian surat dan kepentingan dokumen. Penerapan asas
berjalan lambat. Jangka waktu dari surat sentralisasi pada proses temu kembali arsip
masuk sampai surat didistribusikan terhitung yang dilakukan SubBagian Tata Usaha cukup
memerlukan waktu yang cukup lama. Kendala mudah dilakukan. Pencarian arsip dapat
berikutnya ialah absennya sistem informasi dilakukan oleh pegawai lain dengan mudah,
manajemen arsip yang menunjang kegiatan selagi pencari arsip menyebutkan beberapa
pengelolaan arsip. Pada tahun 2014, keterangan yang merujuk kepada arsip yang
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah dicari, seperti nama atau subjek, perihal surat,
sempat menggunakan sistem kearsipan yang isi surat, asal surat, tanggal surat, nomor surat
disebut SIMAYA (Sistem Informasi dan ciri-ciri lain yang dianggap perlu. Proses
Administrasi Perkantoran Maya). SIMAYA manajemen terakhir adalah penyusutan arsip.
merupakan aplikasi e-office yang telah SubBagian Tata Usaha sampai saat ini belum
disempurnakan dari aplikasi e-office melakukan penyusutan arsip terkendala
sebelumnya. Aplikasi SIMAYA telah dengan kurangnya pegawai pengelolaan arsip
disesuaikan dengan Peraturan Menteri di unit kerja tersebut.
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi nomor 6 Tahun 2011 Daftar Pustaka
tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas
Elektronik di Lingkungan Instansi Pemerintah. Cherry, 2017. “Penyimpanan Arsip secara
Namun karna terdapat kendala operasional, Konvensional”.
sistem kearsipan SIMAYA tidak terpakai lagi http://www.administrasibisnis.com/2
dan digantikan menggunakan sistem semi 017/05/29/penyimpanan-arsip-secara-
manual sampai saat ini. konvensional diakses pada tanggal 29
Oktober 2017 pukul 12.49.
4. Simpulan
SubBagian Tata Usaha sudah Creswell, J. W. 2013. Research Desaign
melakukan tugasnya sesuai Peraturan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 60 tahun 2008 Mixed (3rd ed.). Yogyakarta: Pustaka
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Pelajar.
serta Tata Kerja Sekretariat DPRD Provinsi Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian
Jawa Tengah. Sesuai Peraturan Gubernur Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
tersebut, pengelolaan arsip dilakukan secara
terpusat di SubBagian Tata Usaha, mulai dari Idrus, M. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial
pengelolaan surat masuk, surat keluar, (2nd ed.). Yogyakarta: Erlangga.
penyimpanan arsip dan pemanfaatannya arsip. Martono, E. 1981. Rekod Manajemen dan
Proses pengelolaan surat masuk berawal dari Filing dalam Praktek Perkantoran
diterimanya surat di SubBagian Tata Usaha, Modern. Jakarta: Karya Utama.
lalu diproses dalam komputer, di data dalam
kartu kendali, diparaf oleh stakeholder lalu Rahmawati. 2014. Manajemen Perkantoran.
surat didistribusikan ke tujuan surat di unit Yogyakarta: Graha Ilmu.
kerja lain. Proses surat keluar dilakukan
10

Republik Indonesia. 2008. Peraturan Gubernur


Jawa Tengah Nomor 60 Tahun 2008
Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan
Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Jawa Tengah. Lembaran
Negara RI Tahun 2008. Sekretaris
Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Semarang.
Sedarmayanti. 2015. Tata Kearsipan Dengan
Memanfaatkan Teknologi Modern.
Bandung: CV. Mandar Maju.
Sugiarto, A. 2005. Manajemen Kearsipan
Modern dari Konvensional ke Basis
Komputer. Yogyakarta: Gava Media.
Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif
Dalam Pendidikan dan Bimbingan
Konseling. Depok: PT Rajagrafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai