PROSEDUR KERJA

A. Pemeriksaan Organoleptis
1. Dilakukan identifikasi secara fisik dengan panca Indra meliputi : bau, rasa, dan warna
dari ekstrak
2. Diamati dan di catat

B. Penetapan susut pengeringan

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang ekstrak kental daun sirsak sebanyak 1 gram
3. Sebelumnya Krus porselen di panaskan di dalam oven pada suhu 105 derajat Celcius
selama 30 menit dan di timbang
4. Dimasukkan ekstrak kental daun sirsak tadi kedalam Krus porselen, lalu ditimbang
5. Dipanaskan kembali Krus porselen + ekstrak kental daun sirsak dengan suhu 105 derajat
Celcius selama 30 menit, dinginkan dan ditimbang kembali
6. Catat dan hitung hasil yang diperoleh

C. Penetapan kadar abu

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang ekstrak kental daun sirsak sebanyak 1 gram
3. Sebelumnya Krus porselen dipanaskan di dalam oven lada suhu 105 derajat Celcius
selama 30 menit dan di timbang
4. Dimasukkan ekstrak kental daun sirsak tadi kedaam Krus porselen, lalu masukkan
kedalam furnance pada suhu 600 derajat Celcius selama 7 jam
5. Keluarkan dan didinginkan dalam deksikator selama 15 menit dan ditimbang kembali
6. Catat dan hitung hasil yang diperoleh
HASIL PENGAMATAN

Hasil ekstraksi daun sirsak

 Berat sampel : 620 gram

 Berat ektrak : 31,475 gram

Berat ekstrak yang didapat

% Rendemen = x 100%
berat sampel yang digunakan
31,475 gram
= x 100%
620 gram
= 5,07%

Hasil Karakterisasi Ekstrak

1. Organoleptis

Bau Bau khas ekstrak daun sirsak

Warna Hijau kehitaman
Rasa Pahit

2. Penetapan susut pengeringan

Kode krus Bobot awal Bobot krus + Bobot krus + Hasil

porselin (A) ekstrak awal ekstrak akhir
(B) (C)
IA 52,420 g 53,120 g 52,900 g 31,43 %
II A 54,420 g 55,255 g 55,005 g 29,94%

Perhitungan :
( B−A )−(C− A)
- Susut pengeringan I A : x 100%
(B−A )
0,7−0,48
= x 100%
0,7
= 31,43%

( B−A )−(C− A)
- Susut pengeringan IIA = x 100%
(B−A )
0,835−0,585
= x 100%
0,835
= 29,94%
 LAMPIRAN

Oven Berat kaca arloji Berat Sampel 1 Berat sampel 2

Sampel ekstrak daun sirsak Berat Krus Porselin Ia dan IIa Berat Krus Porselin

Setelah sampel dipanaskan