Anda di halaman 1dari 170

ABSTRAK

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pusat Kurikulum adalah melaksanakan
Pengembangan bahan ajar dan Standar Kompetensi sebagai salah satu bahan masukan bagi
lembaga yang berwenang mengembangkan Standar Isi. Laporan ini merupakan hasil
pengembangan Standar dan Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Formal dan
NonFormal. Standar di sini dimaksudkan sebagai Standar Kompetensi yang direntang dari
anak lahir sampai usia 6 tahun. Sedangkan Bahan Ajar di sini merupakan contoh
pembelajaran yang merupakan jabaran dari Standar Kompetensi tersebut (contoh
pengembangan silabus).

Untuk menghasilkan naskah tersebut telah dilakukan serangkaian kegiatan yang meliputi
penyusunan desain untuk menetapkan fokus pengembangan, kajian dokumen dan
pengembangan standar, dilanjutkan dengan studi dokumentasi standar, analisis data hasil
kajian, penyusunan hasil pengembangan bahan ajar (silabus), presentasi hasil pengembangan
dan penyusunan laporan. Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta, Cisarua, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Bali, dan Jawa Timur.

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengembangan Standar Isi sebagai
masukan bagi lembaga yang mempunyai kewenangan untuk mengembangkan standar, serta
model pelaksanaan Standar Isi tersebut dalam bentuk kurikulum serta silabus pada masing-
masing aspek perkembangan anak usia dini yang harus dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan. Standar Isi berisi Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini,
sebagai seperangkat kompetensi yang diharapkan dikuasai anak sesuai dengan tahapan
usianya. Standar ini dikembangkan berdasarkan: perkembangan moral dan nilai-nilai agama,
perkembangan sosial, emosional dan kemandirian, perkembangan bahasa, perkembangan
kognitif, perkembangan fisik/motorik, dan perkembangan seni

Kegiatan ini menghasilkan Laporan Akhir, Naskah Akademik, Naskah Standar Isi.
Naskah Kerangka Dasar Kurikulum PAUD, Naskah Model Silabus PAUD. Selanjutnya
Naskah ini perlu disampaikan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai salah satu
bahan untuk penyusunan Standar Isi PAUD, dan juga disampaikan kepada para ahli untuk
mendapatkan masukan secara terus-menerus untuk penyempurnaan naskah-naskah tersebut.

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 i


DAFTAR ISI

Hal
Abstrak …………………………………………..……………………. ii
Daftar Isi ……………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1


A. Latar Belakang ....….………………………………... 1
B. Tujuan ...……………..………………………………. 1
C. Ruang Lingkup…..…………………………………… 1

BAB II KERANGKA BERPIKIFR ……………………………. 2


A. Landasan Yuridis .…………………………………… 2

B. Landasan Filosofis .…. ……………………………… 3

C. Landasan Keilmuan.…………………………………. 5
1. Aspek Fisik ……………. ………………………… 6
2. Aspek Emosi …………..………………………….. 6
3. Aspek Sosial …..………………………………….. 6
4. Aspek Kreatifitas .…………………………………. 6
5. Aspek Spritual ……………………………………. 6
6. Aspek Akademik .…………………………………. 6

BAB III PELAKSANAN KEGIATAN DAN HASIL …………. 7


A. Pelaksanaan .......……………………………………. 8
B. Hasil ....................….……………………………….. 8

LAMPIRAN
1. Naskah Akademik
2. Naskah Standar Isi
3. Naskah Kerangka Dasar Kurikulum PAUD
4. Naskah Model Silabus PAUD Formal

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu Tugas, Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Pusat Kurikulum adalah melaksanakan
Pengembangan bahan ajar dan Standar Kompetensi PAUD Formal dan NonFormal, Standar
Isi dalam pengembangan kurikulum untuk pendidikan usia dini, pendidikan dasar. Salah satu
yang menjadi bagian dari pengembangan tersebut adalah melakukan kajian kurikulum dari
berbagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang dijadikan sebagai dasar untuk
melakukan pengembangan standar dan bahan ajar Paud Formal dan NonFormal kurikulum
yang menjadi tanggung jawab Pusat Kurikulum.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut perlu dilakukan serangkaian kegiatan yang utamanya
adalah standar dan bahan ajar kurikulum mata pelajaran pendidikan dasar. Kegiatan di awali
dengan penyusunan desain untuk menetapkan fokus pengembangan, selanjutnya melakukan
kajian dokumen Standar Isi, pengembangan pelaksanaan standar isi, diskusi hasil
pengembangan dokumen standar isi, diskusi hasil kajian pelaksanaan stadar isi, Studi
dokumentasi standar isi, analisis data hasil kajian, penyusunan hasil pengembangan bahan
ajar silabus, presentasi hasil pengembangan dan penyusunan laporan

B. Tujuan

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengembangan terhadap dokumen dan
pelaksanaan kurikulum untuk pengembangan kurikulum masing-masing aspek
perkembangan anak usia dini yang harus dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan ini terdiri atas:


Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini merupakan seperangkat kompetensi yang
diharapkan dapat dikuasai oleh anak sesuai dengan tahapan usianya. Standar ini
dikembangkan berdasarkan aspek perkembangan anak, yang meliputi:
1.Perkembangan moral dan nilai-nilai agama
2.Perkembangan sosial, emosional dan kemandirian
3.Perkembangan bahasa
4.Perkembangan kognitif
5.Perkembangan fisik/motorik
6.Perkembangan seni

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 1


BAB II
KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Yuridis

1. Dalam amandemen Undang-Undang 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa ”setiap


anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas dari
kekerasan dan disriminasi”.

2. UUD No.23 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang perlindungan anak berhak memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya.

3. UUD No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal1, butir 14
dinyatakan bahwa “ Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.”

4. Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


1) Pasal 36 ayat (3) : Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesiadengan memperhatikan:
a. Peningkatan iman dan taqwa
b. Peningkatan akhlak mulia
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik.
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan
e. Tututan pembangunan daerah dan nasional
f. Tuntutan dunia kerja
g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
h. Agama
i. Dinamika perkembangan global
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

2) Pasal 37 ayat (1) : Kurikulum pendidikan dasar dan menegah wajib memuat:
a. Pendidikan agama
b. Pendidikan kewarganegaraan
c. Bahasa
d. Matematika
e. Ilmu pengetahuan alam
f. Ilmu Pengetahuan sosial
g. Seni dan budaya
h. Pendidikan jasmani dan olah raga
i. Keterampilan
j. Muatan lokal

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 2


3) Pasal 38 ayat (1)
Kerangka dasar dan kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh
pemerintah.

5. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

B. Landasan Filosofis

Pendidkan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Artinya melalui proses
pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik. Standar manusia yang “baik”
berbeda antar masyarakat, bangsa atau negara, karena berbeda pandangan filsafah yang
menjadi keyakinannya. Perbedaan filsafat yang dianut dari suatu bangsa akan membawa
perbedaan dalam orientasi atau tujuan pendidikan.

C. Landasan Keilmuan

Landasan keilmuan yang mendasari pentingnya pendidikan anak usia dini didasarkan kepada
beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh kembang anak.

Salah satu penyebab utama dalam kesalahan mendidik adalah banyak para orangtua dan guru
yang kurang menyadari cara-cara mendidik yang patut. Pada awal tahun 80-an mulai
bermunculan berbagai kritikan terhadap kurikulum yang dianggap telah mematikan semangat
dan kecintaan anak untuk belajar. National Association for the Young Children (NAEYC)
sebuah organisasi yang muncul pada tahun 1980-an di AS merupakan gerakan yang berusaha
mematut terhadap berbagai miskonsepsi dalam dunia pendidikan anak usia dini. Di sini
berhimpun para pakar pendidik anak usia dini, dimotori Sue Bredekamp membuat petisi
melalui “konsep DAP”. Terjemahan bebas konsep DAP (Developmentally Approriate
Practice) merupakan pendidikan yang patut berorientasi tahap perkembangan anak. Setiap
anak yang berusia 0-8 tahun memiliki pola perkembangan yang dapat diprediksi sehingga
memudahkan dalam upaya memberikan pelayanan pendidikannya.

Penerapan konsep DAP dalam pendidikan anak usia dini memungkinkan para pendidik
melayani anak sebagai individu yang utuh (The Whole Child), yang melibatkan empat
komponen dasar yang dimiliki anak, yaitu Pengetahuan, Ketrampilan, Sifat Alamiah, dan
Perasaan yang bekerja secara bersamaan dan saling berhubungan. Oleh karena itu jika sistem
pembelajaran dapat melibatkan semua aspek ini secara bersamaan maka perkembangan
kepribadian anak akan tumbuh secara berkelanjutan.

Hasil studi para pendukung DAP, metode ini memberikan lingkungan belajar yang senantiasa
mendorong anak bereksplorasi, kreatif, dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar.
Dampak terhadap perkembangan sosial-emosi menunjukkan bahwa anak usia dini yang
dilayani dengan metode DAP mempunyai tingkat stress yang rendah dibandingkan anak-anak
yang dilayani tanpa metode DAP. Sebuah studi lain juga melaporkan bahwa anak-anak usia
dini yang berada dalam kelas non DAP memiliki tekanan dalam proses pendidikan karena
mereka senantiasa diminta mengisi lembar kerta kerja yang kurang patut dan kurang
menyenangkan anak.

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 3


Sementara dampak terhadap perkembangan kognitif juga menunjukkan hal yang
menggembirakan. Beberapa penelitian melaporkan bahwa anak-anak yang mendapatkan
kurikulum DAP lebih kreatif, lebih percaya diri, unggul dalam kemampuan berbahasa.
Uniknya lagi kemampuan membaca dan berhitung mereka juga meningkat. Dampak
pelaksanaan DAP bagi pelaksanaan pendidikan anak suai dini berpengaruh pada jangka
panjang. Anak-anak ketika usia dini mendapat pelayanan pendidikan dengan metode DAP
memiliki kemampuan membaca dan berhitung lebih tinggi saat mereka duduk di SD kelas 1
dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan dengan metode DAP
saat di pendidikan usia dini.

Menghadapi tantangan abad ke 21 ini pendidikan mesti mampu mengubah paradigmanya


dari yang fragmented menjadi pendekatan holistik yang menempatkan pendidikan dalam
sebuah konteks lingkungan yang saling terkait (Holistic approach).
Kata HOLISTIC memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata HOLY and HEALTHY.
Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang
terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,
intelektuan, budaya, estetika, emosi, dan fisik.

Terjadinya berbagai bencana kerusakan di lingkungan semesta diakibatkan ulah-ulah


manusia, menyadarkan kita bahwa pendidikan kita kurang mampu mewujudkan
keseimbangan antara kehidupan manusia di alam semesta. Memberikan kesadaran kepada
para siswa akan kehidupan di abad ke 21 yang diwarnai oleh kehidupan masyarakat yang
sangat heterogen dan permasalahan yang luar biasa terkait dengan lingkungan hidup yang
semakin tercemar, konflik, peperangan, dan kemiskinan merupakan sebuah kemestian.

Sebuah kesepakatan global yang disebut GATE (Global Alliance for Transforming
Education) mencanangkan perlunya transformasi pendidikan dari yang terkotak-kotak
menjadi sebuah konsep yang utuh. Tujuan pendidikan menurut konsep yang utuh ini adalah
untuk membangun manusia seutuhnya. Hal ini seperti yang juga termaktub dalam tujuan
pendidikan nasional kita. Seluruh aspek yang dimiliki anak melalui pandangan holistik ini
(The whole child education) akan berkembang dengan patut termasuk kesadaran bahwa ia
adalah bagian dari anggota keluarganya, sekolah, lingkungan, masyarakat, dan komunitas
global.

Krishnamurti mengatakan bahwa kegagalan sistem pendidikan untuk menjadikan manusia


berwawasan holistik disebabkan pendidikan modern lebih bertumpu pada dunia sekuler,
terlepas dari makna spiritual. Bagi Krishnamurti kesatuan integral adalah sakral dan segala
sesuatu adalah bagian dari kesatuan integral. Oleh sebab itu segala sesuatu mesti memiliki
makna yang sakral. Manusia perlu diberikan perangkat untuk mencapai pemahaman makna
spiritual. Masalahnya sistem pendidikan modern
sangat terspesialisasi dan telah memecahbelah keseluruhan menjadi bagian-bagian yang
terpisah yang tidak lagi saling bermakna. Dalam kegiatan pendidikan konvensional seluruh
potensi manusia yang dilibatkan hanya sebatas pada kognitif dan pisik semata, tanpa
melibatkan aspek emosi dan spiritual.

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 4


Hakikat dari pendidikan menurut Krishnamurti ini dikemas Scott Forbes dalam tujuan
pendidikan untuk mendidikan seluruh aspek yang dimiliki manusia (All part of the person),
mendidikan manusia sebagai kesatuan yang utuh (The person as the whole), mendidikan
manusia sebagai bagian dari keseluruhan (The person within the whole), yaitu sebagai bagian
dari masyarakat, komunitas manusia, dan alam semesta.

Carol Flake mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan global di abad 21 ini, maka
pelayanan pendidikan mesti mampu mengubah paradigma dari yang terkotak-kotak
(fragmented) menjadi pendekatan ekologis. Melihat anak hanya dalam aspek kognitis semata
yang diselesaikan dengan tugas-tugas akademik yang steril dan memberikan mereka mata
pelajaran yang tidak saling berhubungan dengan relevan dalam konteks kehidupan nyata
tidak akan mampu menumbuhkan transformasi kesadaran (consciousness). Transformasi
kesadaran ini merupakan bagian dari proses pendidikan yang akan mampu meredam segala
carut-marut kondisi yang terjadi dalam peradaban modern, seperti kerusakan lingkungan
semesta, konflik antaretnis, dan sebagainya.

Fitjrof Capra mengungkapkan bahwa betapa pengetahuan manusia tentang sains, masyarakat,
dan kebudayaan, telah terkotak-kotak sehingga manusia tidak mampu lagi melihat gambar
keseluruhan dari sebuah fenomena. Akibatnya banyak solusi dilakukan manusia didekati
secara terpisah sehingga membuat masalah semakin terpuruk. Inti pemikiran dari Fitjrof
adalah bagaimana upaya melihat segala sesuatu secara utuh dan menyeluruh yang
diistilahkannya dengan ”Multidisciplinary, Holistic Approach to reality”. Kondisi ini
diperkuat dengan pernyataan David Orr bahwa akar permasalahan yang ada saat sekarang
dikarenakan pemikiran manusia dididik dengan sistem pendidikan yang terkotak-kotak yang
kemudian membuat manusia berfikir secara parsial.

Berdasarkan kajian di tas maka jelas bahwa pendidikan bukan semata-mata menyiapkan
manusia agar dapat berperan dalam salah satu dimensi kehidupan saja, melainkan agar siap
menjalani seluruh dimensi kehidupan. Untuk itu potensi anak usia dini yang perlu
dikembangkan dalam proses pendidikannya sesuai dengan prinsip holistik hendaknya terkait
dengan:

1. Aspek Fisik
Terkait dengan perkembangan motorik halus, motorik kasar, termasuk menjaga
stamina, gizi dan kesehatan.

2. Aspek Emosi
Terkait dengan aspek kesehatan jiwa, mampu mengendalikan tekanan/stress, mampu
mengontrol diri dari perbuatan negatif, memiliki rasa percaya diri,, berani
mengambil risiko, dan memiliki empati.

3. Aspek Sosial
Menumbuhkan rasa senang melakukan pekerjaan, mampu bekerjasama, pintar
bergaul, peduli dengan masalah sosial, berjiwa sosial dan dermawan, bertanggung
jawab, menghormati orang lain, mengerti akan perbedaan dan keunikan, mematuhi
peraturan yang berlaku.

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 5


4. Aspek Kreativitas
Mendorong anak untuk mampu mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan
produktif seperti dalam dunia seni, berbahasa, berkomunikasi, dan sebagainya.

5. Aspek Spritual
Mampu memaknai arti dan tujuan hidup dan bersikap taat terhadap ajaran agama
yang diyakini melalui perbuatan baik yang konsisten.

6. Aspek Akademik
Mampu berfikir logis, berbahasa, dan menulis dengan baik. Selain itu dapat
mengemukakan pertanyaan kritis dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi
dengan cermat.

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 6


BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASIL

A. Pelaksanaan
Strategi kegiatan ini meliputi hal-hal sebagai berikut ini.

1. Penyusunan Desain sebagai kerangka kerja, yang mencakup:


• Rasional
• Tujuan
• Ruang lingkup
• Hasil yang diharapkan
• Landasan teori
• Strategi / langkah kerja
• Instrumen

2. Kajian Konsep
• Pengumpulan bahan
• Rapat kesepakatan tentang konsep
• Penyusunan konsep tentang SK dan bahan ajar PAUD
• Raker menerapkan dan kesepakatan tentang konsep SK dan bahan ajar

3. Kajian kebutuhan lapangan


Workshop Praktisi tentang kebut laporan
• Mengidentifikasi kebutuhan
• Analisa kebutuhan yang berkaitan dengan SK dan Bahan ajar
• Kesimpulan tentang kebutuhan lapangan

4. Raker penyusunan naskah awal SK dan Model bahan ajar


• Workshop kesepakatan mengenai atribute SK dan Model bahan ajar
• Penulisan SK dan Model bahan ajar (Individual, kelompok)
• Pleno
• Perbaikan

5. Penyusunan Instrumen
Penyusunan Instrumen untuk keterbacaan, keterlaksanaan, naskah (individual /
kelompok) dan panduan uji coba
• Pleno
• Perbaikan
• Penggandaan

6. Uji coba keterbacaan dengan keterlaksanaan


• Persiapan administrasi
¾ Surat- surat

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 7


¾ Daerah uji coba
¾ Kontak person
¾ Responden
• Coaching
• Pelaksanaan
¾ Perjalanan
¾ Pelaksanaan
¾ Pelaporan dan perjalanan pulang

7. Analis untuk rekomendasi penyempurnaan


Workshop
• Identifikasi dan klasifikasi jenis msukan
• Penyusunan rekomendasi

8. Perbaikan naskah berdasarkan hasil uji coba


• Kerja kelompok / individual menyempurnakan naskah
• Penysunan bahan presentasi

9. Presentasi hasil
• Presentasi dari Tim Puskur
• Unpan balik
• Perumusan hasil umpan balik

10. Workshop penyempurnaan naskah


• Kerja kelompok dan individual menyempurnakan draft
• Pleno
• Rumusan hasil pleno

11. Laporan dan Finaslisasi naskah


• Laporan Kegiatan
• Editing Naskah

B. Hasil

1. Naskah Akademik
2. Rancangan Standar Isi PAUD
3. Rancangan Kerangka Dasar Kurikulum PAUD
4. Contoh Silabus PAUD

Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 8


LAMPIRAN 1

NASKAH AKADEMIK
PENGEMBANGAN STANDAR DAN BAHAN AJAR
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

”Tomorrow’s children will have the potential to createa new era of evolution”.
Anak-anak masa depan akan mempunyai potensi untuk menciptakan evolusi baru.
Riane Eisler dalam Tomorrow’s Children (2000)

Masalah anak usia dini selalu menjadi pembicaraan hangat terus-menerus. Beberapa
periode pemerintah menunjukkan perubahan fokus kebijakan. Pada tahun 1960-an
sampai akhir 1970-an program pemerintah lebih terfokus pada upaya menurunkan angka
mortalitas (kematian bayi) dan morbiditas anak. Era ini disebut ”Child Survival
Strategy.”Program primadona pemerintah adalah upaya perbaikan gizi dan kesehatan
melalui program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Asumsi melalui perbaikan
gizi dan kesehatan akan membuat generasi bangsa menjadi lebih pandai dan produktif
yang nantinya kelak akan memicu lajunya pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini tidak
terlepas dari pengaruh World Bank yang mendorong negara-negara berkembangan dapat
menjalankan program gizi dan kesehatan sebagai gerbang perbaikan kualitas manusia.
Tahun 1978 terjadi pergeseran konsep dari sektor gizi ke arah yang lebih holistik.
Deklarasi Alma Alta pada tahun 1978 sebagai kesepakatan internasional diratifikasi
untuk menyatukan program gizi dan kesehatan dalam naungan ”Primary Health Care”.
Pelayanan pada anak balita melibatkan tujuh aspek antara lain (1) monitoring
pertumbuhan fisik anak dengan penimbangan rutin setiap bulan dengan menggunakan
kartu menuju sehat, (2) pengggunaan ORALIT, (3) ASI ekslusif, (4) Imunisasi, (5)
Program KB, (6) Pemberian makanan tambahan, (7) dan pendidikan gizi pada para ibu.
Program Bina Keluarga Balita diwujudkan dalam program POSYANDU. Sayangnya
aspek psiko-sosial terabaikan.
Hasil penelitian Kesejahteraan Anak Indonesia yang dipaparpan Bina Keluarga
Balita pada Forum Padu 30 September 2002 memperlihatkan delapan aspek penting
dalam pola pelayanan dan pengasuhan anak usia dini baru dilaksanakan 40% para orang
tua. Sementara 60% aspek penting lainnya terabaikan, seperti keadaan lingkungan yang
buruk (malah sangat buruk), masalah berkomunikasi dengan anak, rendahnya disiplin dan
pengasuhan, kurangnya pengetahuan dan semangat, serta terabaikannya perkembangan
moral dan psikososial.
Kondisi di atas hingga sekarang menunjukkan perbaikan yang kurang signifikan,
malah terlihat semakin parah. Masalah multidimensi yang dialami negeri ini telah

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 1
memperburuk kondisi kehidupan anak-anak usia dini kita. Masalah fisik dan kesehatan
yang tadinya menunjukkan grafik yang menggembirakan sekarang malah menunjukkan
grafik menurun. Fenomena busung lapar, gizi buruk dan rentannya tubuh anak terhadap
serangan berbagai penyakit seperti diare, campak dan sebagainya dipertontonkan media
setiap waktu. Belum lagi masalah pengasuhan yang didampingi serbuan media yang telah
meracuni pikiran dan semangat para balita. Program televisi yang sibuk
mempertontonkan hal-hal yang tidak pantas untuk anak-anak belia kita seperti Smack
Down yang menampilkan kekerasan pisik, Pildacil yang berkedok tuntunan. Era Super
Kid’s, Cinderella Syndrome pun mengepung para belia.
“Jika anak-anak tercabut dari masa kanak-kanaknya, maka lihatlah, ketika anak itu
dewasa, maka ia akan menjadi orang dewasa yang infantile alias kekanak-kanakan...”
(Neil Postman)
Sederet faktor risiko di atas terkait dengan ketakmatangan aspek sosial-emosi pun
menunggu mereka, seperti rendahnya rasa percaya diri, rendahnya kemampuan
bekerjasama, kurang konsentrasi, ketidakmampuan dalam berkomunikasi, dan kurangnya
rasa empati. Anak-anak yang bermasalah dalam perkembangan sosial-emosi inilah kelak
akan mengalami kesulitan dalam belajar, berinteraksi sosial, dan merugikan banyak
kehidupan mereka ke depan. Inilah yang menjadi fokus bagaimana pentingnya
pendidikan bagi anak usia dini dan pengembangan bahan ajar yang terstandar sesuai
dengan prinsip-prinsip perkembangan anak secara patut.

B. LANDASAN

1. UUD 1945
 Mencerdaskan kehidupan bangsa ( alinea ke-4 Pembukaan )
 Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28 B ayat 2 )
 Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia ( pasal 28 c ayat 2) Negara menjamin kelangsungan
hidup, pengembangan dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan
kekerasan”.
2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, ”Setiap anak
berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya ( pasal 9
ayat 1)
3. Kesepakatan Jomttien- Thailand ( 1990) Pendidkan untuk semua – Pendidikan
sepanjang hayat
4. Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan.
5. Deklarasi Dakkar tentang Pendidikan Untuk Semua (Education for All), Senegal
2000, antara lain tentang perlunya memperluas dan memperbaiki keseluruhan
perawatan dan pendidikan anak yang sangat rawan dan kurang beruntung

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 2
6. World Fit for Children (2002) antara lain mencanangkan kehidupan yang sehat,
pendidikan yang berkualitas , perlindungan terhadap aniaya, explotasi dan kekerasan
serta memerangi HIV / AIDS

C. TUJUAN

Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam melaksanakan program pendidikan anak usia dini di lapangan
sehingga dapat memberikan pelayanan pendidikan yang optimal.

Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan stakeholder di lapangan terhadap pelayanan pendidikan
bagi anak usia dini agar dapat memberikan pendidikan seutuhnya sesuai dengan
perkembangan dan keunikan anak.
2. Meningkatkan potensi stakeholders di lapangan untuk mengembangkan bahan ajar
bagi anak usia dini sesuai dengan standar perkembangan yang patut dan kebijakan
yang berlaku.

D. SASARAN
Terjadinya kesepahaman antar stakeholders yang berkepentingan untuk dapat
memberikan pelayanan pendidikan yang optimal patut pada anak usia dini.

E. RUANG LINGKUP
Mencakup teori-teori yang mendukung pentingnya pengembangan bahan ajar bagi
anak usia dini yang terstandar dengan perkembangan anak usia dini yang seutuhnya dan
mengacu pada kepatutan.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 3
BAB II
LANDASAN TEORI

Anak-anak yang memiliki motivasi kuat untuk belajar akan mempunyai masa depan yang
cerah diwarnai penemuan, kesempatan, dan kontribusi. Mereka memiliki kecenderungan
alami untuk menguasai hal-hal tersebut yang akan membuatnya sukses pada abad ke 21,
serta mendapat manfaat dari segala perubahan positif dalam masyarakat. Mereka yang
memiliki motivasi belajar yang kuat mungkin saja akan menghadapi kendala-kendala
dari sebuah ketidakadilan, tetapi kendala tersebut bukanlah musuhnya. Mereka akan
menjadi orang-orang yang paling cocok untuk belajar bagaimana menghadapi kendala
tersebut. Mareka akan menjadi orang yang paling mampu berkreasi dan mencapai
kesuksesan karena hasil terbaik dalam IPTEK, penelitian, dan kesenian tidak dapat
dipaksakan dari hati yang mengerdil.
---Wloddkowski--
-

Neil Postman seorang sosiolog Amerika pada tahun 80-an sangat mencemaskan akan
hilangnya masa kanak-kanak dalam kehidupan anak. Sistem pendidikan, terutama pada
pendidikan anak usia dini terjebak dalam suatu pemikiran yang tidak memberi
kesempatan pada anak untuk bertumbuh memekarkan dirinya sesuai dengan potensi dan
keunikan yang mereka miliki sebagai anak. Padahal anak perlu menjadi anak untuk dapat
menjadi manusia dewasa. Tercerabutnya para belia ini dari masa kanak-kanaknya,
dikhawatirkan akan menggelincirkan kehidupan mereka menjadi masyarakat yang
infantile, suatu masyarakat yang kekanak-kanakan. Untuk itu akan akan dilakukan
beberapa kajian ilmiah terkait dengan teori-teori klasik dan kekinian yang diharapkan
dapat membangun pola pikir yang sama dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi
belia kita, anak-anak usia dini di Indonesia.

A. PRINSIP TEORITIS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Memunculkan prinsip teoritis dalam naskah akademik ini sangat penting untuk
membangun kesepaham sebagai usaha memberikan pelayanan pendidikan yang baik
terhadap pendidikan anak usia dini. Berbagai teori klasik yang ada hingga teori-teori
kekinian yang ada merupakan sebuah perjalanan panjang bagaimana dunia pendidikan
selalu berubah memberikan solusi terbaik dalam rangka membangun manusia yang mulia
cerdas dan baik (good and smart). Beberapa teori yang akan diungkapkan secara ringkas
antara lain :

1. Teori Perkembangan Kognitif oleh Piaget

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 4
Ada beberapa tahap perkembangan kognitif yang digagas Piaget:
Tahap Sensorimotoris (usia 0 hingga 18 bulan)
 Tahap Praoperasional (usia 18 bulan hingga 6 atau 7 tahun)
 Tahap Konkrit Operasional (usia 8 tahun hingga 12 tahun

 Tahap Formal Operasional (usia 12 tahun hingga usia dewasa).

Anak usia dini yang berusia 4 hingga 6 tahun berada pada tahapan ini. Di mana anak
mampu berfikir tentang obyek benda, kejadian, atau orang lain. Anak sudah mulai
mengenal simbol berupa kata-kata, angka, gambar dan gerak tubuh. Namun cara berfikir
ini masih tergantung pada obyek konkrit dan rentang waktu kekinian, serta tempat di
mana ia berada. Mereka belum mampu berfikir abstrak sehingga simbol-simbol yang
konkrit sangat dibutuhkan untuk dapat dipahami mereka. Misalnya dalam mengenalkan
angka mesti diiringi dengan obyek nyata berupa gambar atau benda-benda lainnya yang
jumlahnya sesuai dengan angka tersebut. Selain itu anak juga belum mampu mengaitkan
waktu sekarang dengan waktu lampau (irreversibility).

2. Teori Perkembangan Psikososial oleh Erik Erikson


Erikson (1902-1994) membagi tahapan perkembangan psikososial ini ke dalam
delapan rentang perkembangan, yang dalam rentang usia 3 hingga 6 tahuan tengah berada
dalam tahapan Inisitif. Menurut Erikson rentang inisiatif ini berada dalam perkembangan
emosi. Peran guru sebagai pendidik mesti mampu menghadirkan emosi positif dalam
mengiringi proses pendidikan. Hal ini akan membantu anak dalam mengelola konflik-
konflik yang terjadi akibat benturan emosi positif dan emosi negatif dalam pergaulan
sehari-hari mereka yang berhubungan antarmanusia dan lingkungannya. Tahapan ini ia
istilahkan sebagai ”INISIATIF” versus ”MERASA BERSALAH” (Inisiative VS Guilty).
Seorang anak dengan perkembangan emosi yang baik pada tahap sebelumnya akan
berpotensi berkembang ke arah yang positif. Mereka kreatif, antusias melakukan sesuatu,
suka bereksperimen, berimajinasi, berani mengambil risiko, dan senang bergauk dengan
sesama teman. Namun semua ini tergantung pada kondisi yang disiapkan pendidik
kepada mereka. Jika anak-anak suka dipuji dan hasil karyanya dihargai tentu saja akan
menumbuhkan emosi positif yang berguna menguatkan perkembangan kepribadiannya.
Sebaliknya jika ia suka dikritik, dilabel sebagai anak nakal tentu saja akan muncul emosi
negatif yang akan menumbuhkan rasa bersalah pada diri mereka sebagai anak. Pada saat
tertentu rasa bersalah mesti dihadirkan yang membantu membangun rasa tanggung jawab
yang dalam kepatutan akan mendukung tumbuhnya karakter baik pada diri anak.
Semakin rasa tanggung jawab tumbuh dalam diri anak maka rasa inisiatif akan semakin
berkembang dalam diri mereka.

3. Teori Sosio-Kultural oleh Vygotsky


Vygotsky (a896-1934) sangat setuju dengan adanya pesan budaya dalam proses
pembelajaran di sekolah. Ia menyatakan bahwa kontribusi budaya, interaksi sosial, dan
sejarah dalam pengembangan mental individual sangat berpengaruh, khususnya dalam
perkembangan bahasa, membaca dan menulis pada anak.
Pembelajaran yang berbasis pada budaya dan interaksi sosial mengacu pada
perkembangan fungsi mental tinggi, yang terkait dengan aspek sosio-historis-kultural.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 5
Ketiga hal ini akan sangat berdampak terhadap persepsi, memori dan berpikir anak
(http://www.ibe.unesco.org: 3). Ia menganjurkan pentingnya melakukan interaksi
sosiokultural yang menjadi sarana atau tools di dalam proses pembelajaran di sekolah
(http://www.ibe.unesco.org:4). Pengalaman-pengalaman anak yang mempertemukannya
dengan budaya dibutuhkannya untuk dapat meraih “Zone of Proximal Development.”
Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat mengaitkan berbagai
aspek pembelajaran yang ada dalam kurikulum dengan pengalaman nyata yang dijalani
anak dalam kehidupan mereka sehari-hari. Metodologi yang efektif terkait dengan
pengajaran dalam kelompok besar yang utuh, pengajaran melalui objek nyata, beragam
gaya belajar, pengajaran adaptif dan individual, pembelajaran tuntas, pembelajaran
kooperatif, pengajaran langsung, penemuan, konstruktif, melalui tutor sebaya sangat
dibutuhkan anak agar ia dapat mengarahkan dirinya sendiri untuk belajar
(http://www.aacte.org:8).
4. Teori Perkembangan Moral oleh Kohlberg dan Thomas Lickona
Kohlberg sebagai pakar perkembangan moral, bertumpu pada teori Piaget yang
menyatakan bahwa perkembangan afektif (affective development) terjadi pada anak usia 1
hingga 5 tahun. Saat itu anak berada pada ”self oriented Morality”. Sebagai tahapan awal
dari perkembangan moral kondisi ini merupakan “the Golden Rule” karena pada tahapan
ini mulai tumbuh “mutual respect” pada diri anak. Kepada mereka mulai dapat
dikenalkan sopan santun, dan perbuatan baik lainnya, walau terkadang mendapat
pertentangan karena mereka sulit diatur dan berada pada masa egosentris.
Berbenturannya antara berfikir egosentris dengan mutual respek merupakan arena
yang mengasyikkan bagi tumbuhnya transformasi nilai-nilai pada diri anak. Kebajikan
akan tumbuh melalui serangkaian proses panjang yang melibatkan dan mengasah logika
serta emosi saling berbenturan. Namun dari kondisi inilah akan muncul kecerdasan emosi
yang akan menjaga pertumbuhan moral anak dapat berjalan semestinya.
Thomas Lickona, bapak karakter dari Cortland University menyatakan bahwa
pada usia 4 hingga 6 tahun anak tengah berada pada tahap ”PATUH TANPA SYARAT”
(Authority Oriented Morality). Pada fase ini anak meperlihatkan sikap penurut, mudah
diajak kerjasama, dan mau mengerjakan perintah orang tua dan guru. Namun terkadang
juga muncul sifat egosentrisnya sebagai bentuk bahwa perkembangan moral pada diri
mereka tengah mencari bentuk. Ada beberapa karakteristik perkembangan moral pada
fase ini, yakni:
Menganggap orang dewasa sebagai makhluk serba tahu
 Dapat menerima pandangan orang lain
 Mudah terpengaruh dengan kenakalan sebayanya
 Suka mengadu jika dinakali teman
 Terkadang cenderung melanggar aturan
 Menghormati kehadiran guru dan orang tua

5. Teori Ekologi dan Kontekstual oleh Bronfenbrenner


Bronfenbrenner mengembangkan teori perkembangan anak yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang mencakup kehidupan manusia. Ringkasnya teori ini mengatakan
bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh konteks mikrosistem (keluarga, sekolah dan
teman sebaya), konteks mesosistem (hubungan keluarga dan sekolah, sekolah dengan
sebaya, dan sebaya dengan individu), konteks ekosistem (latar sosial orang tua dan

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 6
kebijakan pemerintah), dan konteks makrosistem (pengaruh lingkungan budaya, norma,
agama, dan lingkungan sosial di mana anak dibesarkan.
Teori Bronfenbrenner ini membantu memberikan penjelasan kepada para pendidik
untuk memahami berbagai risiko yang dapat mempengaruhi proses perkembangan anak
secara negatif misalnya masalah kemiskinan, kekerasan pada anak, dan konflik dalam
keluarga. Seorang guru akan menjalin hubungan dengan anak yang memiliki latar
negatif dengan memberikan perhatian khusus yang tidak didapatkan anak dari
lingkungannya.

B. PENDIDIKAN BERORIENTASI PERKEMBANGAN (DEVELOP-MENTALLY


APPRORIATE PRACTICE)

Salah satu penyebab utama dalam kesalahan mendidik adalah banyak para orangtua
dan guru yang kurang menyadari cara-cara mendidik yang patut. Pada awal tahun 80-an
mulai bermunculan berbagai kritikan terhadap kurikulum yang dianggap telah mematikan
semangat dan kecintaan anak untuk belajar. National Association for the Young Children
(NAEYC) sebuah organisasi yang muncul pada tahun 1980-an di AS merupakan gerakan
yang berusaha mematut terhadap berbagai miskonsepsi dalam dunia pendidikan anak usia
dini. Di sini berhimpun para pakar pendidik anak usia dini, dimotori Sue Bredekamp
membuat petisi melalui “konsep DAP”. Terjemahan bebas konsep DAP
(Developmentally Approriate Practice) merupakan pendidikan yang patut berorientasi
tahap perkembangan anak. Setiap anak yang berusia 0-8 tahun memiliki pola
perkembangan yang dapat diprediksi sehingga memudahkan dalam upaya memberikan
pelayanan pendidikannya.
Penerapan konsep DAP dalam pendidikan anak usia dini memungkinkan para
pendidik melayani anak sebagai individu yang utuh (The Whole Child), yang melibatkan
empat komponen dasar yang dimiliki anak, yaitu Pengetahuan, Ketrampilan, Sifat
Alamiah, dan Perasaan yang bekerja secara bersamaan dan saling berhubungan. Oleh
karena itu jika sistem pembelajaran dapat melibatkan semua aspek ini secara bersamaan
maka perkembangan kepribadian anak akan tumbuh secara berkelanjutan.

Hasil Studi Tentang Keberhasilan DAP


Menurut para pendukung DAP, metode ini memberikan lingkungan belajar yang
senantiasa mendorong anak bereksplorasi, kreatif, dan menumbuhkan rasa ingin tahu
yang besar. Dampak terhadap perkembangan sosial-emosi menunjukkan bahwa anak usia
dini yang dilayani dengan metode DAP mempunyai tingkat stress yang rendah
dibandingkan anak-anak yang dilayani tanpa metode DAP. Sebuah studi lain juga
melaporkan bahwa anak-anak usia dini yang berada dalam kelas non DAP memiliki
tekanan dalam proses pendidikan karena mereka senantiasa diminta mengisi lembar kerta
kerja yang kurang patut dan kurang menyenangkan anak.
Sementara dampak terhadap perkembangan kognitif juga menunjukkan hal yang
menggembirakan. Beberapa penelitian melaporkan bahwa anak-anak yang mendapatkan
kurikulum DAP lebih kreatif, lebih percaya diri, unggul dalam kemampuan berbahasa.
Uniknya lagi kemampuan membaca dan berhitung mereka juga meningkat. Dampak
pelaksanaan DAP bagi pelaksanaan pendidikan anak suai dini berpengaruh pada jangka
panjang. Anak-anak ketika usia dini mendapat pelayanan pendidikan dengan metode

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 7
DAP memiliki kemampuan membaca dan berhitung lebih tinggi saat mereka duduk di SD
kelas 1 dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan dengan
metode DAP saat di pendidikan usia dini.

C. PANDANGAN HOLISTIK (PENDIDIKAN ANAK SEUTUHNYA)

Menghadapi tantangan abad ke 21 ini pendidikan mesti mampu mengubah


paradigmanya dari yang fragmented menjadi pendekatan holistik yang menempatkan
pendidikan dalam sebuah konteks lingkungan yang saling terkait (Holistic approach).
Kata HOLISTIC memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata HOLY and HEALTHY.
Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang
terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,
intelektuan, budaya, estetika, emosi, dan fisik.
Terjadinya berbagai bencana kerusakan di lingkungan semesta diakibatkan ulah-
ulah manusia, menyadarkan kita bahwa pendidikan kita kurang mampu mewujudkan
keseimbangan antara kehidupan manusia di alam semesta. Memberikan kesadaran kepada
para siswa akan kehidupan di abad ke 21 yang diwarnai oleh kehidupan masyarakat yang
sangat heterogen dan permasalahan yang luar biasa terkait dengan lingkungan hidup yang
semakin tercemar, konflik, peperangan, dan kemiskinan merupakan sebuah kemestian.
Sebuah kesepakatan global yang disebut GATE (Global Alliance for Transforming
Education) mencanangkan perlunya transformasi pendidikan dari yang terkotak-kotak
menjadi sebuah konsep yang utuh. Tujuan pendidikan menurut konsep yang utuh ini
adalah untuk membangun manusia seutuhnya. Hal ini seperti yang juga termaktub dalam
tujuan pendidikan nasional kita. Seluruh aspek yang dimiliki anak melalui pandangan
holistik ini (The whole child education) akan berkembang dengan patut termasuk
kesadaran bahwa ia adalah bagian dari anggota keluarganya, sekolah, lingkungan,
masyarakat, dan komunitas global.
Krishnamurti mengatakan bahwa kegagalan sistem pendidikan untuk menjadikan
manusia berwawasan holistik disebabkan pendidikan modern lebih bertumpu pada dunia
sekuler, terlepas dari makna spiritual. Bagi Krishnamurti kesatuan integral adalah sakral
dan segala sesuatu adalah bagian dari kesatuan integral. Oleh sebab itu segala sesuatu
mesti memiliki makna yang sakral. Manusia perlu diberikan perangkat untuk mencapai
pemahaman makna spiritual. Masalahnya sistem pendidikan modern sangat
terspesialisasi dan telah memecahbelah keseluruhan menjadi bagian-bagian yang terpisah
yang tidak lagi saling bermakna. Dalam kegiatan pendidikan konvensional seluruh
potensi manusia yang dilibatkan hanya sebatas pada kognitif dan pisik semata, tanpa
melibatkan aspek emosi dan spiritual.
Hakikat dari pendidikan menurut Krishnamurti ini dikemas Scott Forbes dalam
tujuan pendidikan untuk mendidikan seluruh aspek yang dimiliki manusia (All part of the
person), mendidikan manusia sebagai kesatuan yang utuh (The person as the whole),
mendidikan manusia sebagai bagian dari keseluruhan (The person within the whole),
yaitu sebagai bagian dari masyarakat, komunitas manusia, dan alam semesta.
Carol Flake mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan global di abad 21 ini,
maka pelayanan pendidikan mesti mampu mengubah paradigma dari yang terkotak-kotak

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 8
(fragmented) menjadi pendekatan ekologis. Melihat anak hanya dalam aspek kognitis
semata yang diselesaikan dengan tugas-tugas akademik yang steril dan memberikan
mereka mata pelajaran yang tidak saling berhubungan dengan relevan dalam konteks
kehidupan nyata tidak akan mampu menumbuhkan transformasi kesadaran
(consciousness). Transformasi kesadaran ini merupakan bagian dari proses pendidikan
yang akan mampu meredam segala carut-marut kondisi yang terjadi dalam peradaban
modern, seperti kerusakan lingkungan semesta, konflik antaretnis, dan sebagainya.
Fitjrof Capra mengungkapkan bahwa betapa pengetahuan manusia tentang sains,
masyarakat, dan kebudayaan, telah terkotak-kotak sehingga manusia tidak mampu lagi
melihat gambar keseluruhan dari sebuah fenomena. Akibatnya banyak solusi dilakukan
manusia didekati secara terpisah sehingga membuat masalah semakin terpuruk. Inti
pemikiran dari Fitjrof adalah bagaimana upaya melihat segala sesuatu secara utuh dan
menyeluruh yang diistilahkannya dengan ”Multidisciplinary, Holistic Approach to
reality”. Kondisi ini diperkuat dengan pernyataan David Orr bahwa akar permasalahan
yang ada saat sekarang dikarenakan pemikiran manusia dididik dengan sistem pendidikan
yang terkotak-kotak yang kemudian membuat manusia berfikir secara parsial.
Berdasarkan kajian di tas maka jelas bahwa pendidikan bukan semata-mata
menyiapkan manusia agar dapat berperan dalam salah satu dimensi kehidupan saja,
melainkan agar siap menjalani seluruh dimensi kehidupan. Untuk itu potensi anak usia
dini yang perlu dikembangkan dalam proses pendidikannya sesuai dengan prinsip holistik
hendaknya terkait dengan:

1. Aspek Fisik
Terkait dengan perkembangan motorik halus, motorik kasar, termasuk menjaga
stamina, gizi dan kesehatan.

2. Aspek Emosi
Terkait dengan aspek kesehatan jiwa, mampu mengendalikan tekanan/stress, mampu
mengontrol diri dari perbuatan negatif, memiliki rasa percaya diri,, berani mengambil
risiko, dan memiliki empati.

3, Aspek Sosial
Menumbuhkan rasa senang melakukan pekerjaan, mampu bekerjasama, pintar
bergaul, peduli dengan masalah sosial, berjiwa sosial dan dermawan, bertanggung jawab,
menghormati orang lain, mengerti akan perbedaan dan keunikan, mematuhi peraturan
yang berlaku.

4. Aspek Kreativitas
Mendorong anak untuk mampu mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan
produktif seperti dalam dunia seni, berbahasa, berkomunikasi, dan sebagainya.

5. Aspek Spritual
Mampu memaknai arti dan tujuan hidup dan bersikap taat terhadap ajaran agama
yang diyakini melalui perbuatan baik yang konsisten.

6. Aspek Akademik

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 9
Mampu berfikir logis, berbahasa, dan menulis dengan baik. Selain itu dapat
mengemukakan pertanyaan kritis dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi
dengan cermat.

C. PANDANGAN KECERDASAN JAMAK (MULTIPLE INTELLIGENCE)

Howard Gardner telah mengubah pandangan tradisional tentang belajar yang hanya
berfokus pada kemampuan kognitif dengan memunculkan konsep ”kecerdasan Beragam”
(Multiple Intelligence). Konsep ini mengenalkan bahwa manusia belajar dan berhasil
melalui berbagai bidang kemampuan kecerdasan yang tidak terukur hanya melalui IQ.
Menurut Ganrdner definisi cerdas adalah kemampuan memecahkan masalah atau
kemampuan berkarya dan menghasilkan sesuatu yang berharga untuk lingkungan sosial,
budaya atau lingkungannya.
Setiap anak memiliki bakat, cara belajar, kemampuan kognitif berbeda dan unik
tergantung pada latar belakang sosial, dan budaya di mana mereka dibesarkan. Untuk itu
ada sembilan dimensi kecerdasan anak manusia yang mesti disentuh dalam proses
pendidikan anak usia dini, antara lain:
1. Kecerdasan Gambar (Picture Smart)
Kemampuan yang tinggi dalam memvisualisasikan fenomena kehidupan dalam
bentuk gambar. Kegiatannya tercakup dalam menggambar, menyenangi warna,
garis, bentuk, membangun balok, dan mebuat peta lokasi.

2. Kecerdasan Berbahasa (Word Smart)


Kemampuan yang tinggi dalam mengekspresikan diri secara verbal, mudah
mengingat dan menulis sesuatu, dan senang berdiskusi.

3. Kecerdasan Musik (Musical Smart)


Kemampuan yang tinggi dan peka dalam mendengarkan suara, bunyi, dan tertarik
mempelajari berbagai jenis musik, lagu dan memainkan alat-alat musik.

4. Kecerdasan Logika (Logical Smart)


Kemampuan yang tinggi dan ketertarikan dalam angka, membuat hipotesis.

5. Kecerdasan Bergaul (Social Smart)


Kemampuan yang tinggi dalam membangun hubungan dengan orang lain. Mereka
senang bekerja dengan orang banyak, berdiskusi dan sebagainya. Mereka peka dalam
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan mampu membaca perasaan orang lain.

6. Kecerdasan Merenung (Self Smart)


Kemampuan yang tinggi dalam mengenali perasaan diri melalui renungan dan
berdialog dalam. Suka mengahayati puisi, drama, bermeditasi, menulis, dan bercerita.

7. Kecerdasan Spritual (Spritual Smart)


Kemampuan berfikir yang dalam untuk menggali tentang hakikat hidup dan

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 10
kehidupan dan kaitannya dengan KeEsaan Tuhan.

8. Kecerdasan Alam (Nature Smart)


Kemampuan yang cepat mempelajari fenomena alam terkait dengan biologi, fauna
dan flora, serta kegiatan berwawasan alam lainnya.

9. Kecerdasan Fisik (Body Smart)


Kemampuan yang cepat untuk mengusai kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik,
motorik halus, dan meotik kasar serta koordinasi antarbagian tubuh. Kegiatan ini
kelak akan dibutuhkan dalam dunia peran, atlit, penari, penyelam, akrobatik, pendaki
gunung, dan pekerjaan berbahaya lainnya.

Semua bidang kecerdasan di atas dapat dimiliki anak semuanya jika kepada mereka
diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan pelayanan
pendidikan yang patut. Melalui sistem pembelajaran terpadu (Integrated learning
content) yang saat ini dimunculkan dalam bentuk TEMATIS merupakan aplikasi dari
pandangan kecerdasan beragam ini.

D. HASIL MUTAKHIR TENTANG RISET OTAK

Sistem alami terhadap bekerjanya otak agar potensi yang dimiliki anak dapat
dikembangkan seoptimal mungkin tanpa terbentur dengan struktur dan fungsi otak
merupakan hasil mutakhir dari riset otak. Sistem pendidikan yang menentang hakikat dari
prinsip alami dari otak ini telah banyak merugikan kehidupan anak.
Riset Otak oleh Paul McLean menunjukkan bahwa ada tiga bagian otak yang
fungsinya berbeda dalam mempengaruhi proses belajar(three in one). Kondisi ini sangat
bergantung pada bagian otak mana yang mendominasi anak. Ketiga otak tersebut adalah:

1. Brainstem
Brainstem ini diartikan sebagai batang otak yang berfungsi menyerang dan
menyelamatkan diri atau dengan kata lain sebagai otak yang bereaksi cepat. Pengaruh
dari bagian otak ini akan mendominasi jika seseorang dalam kondisi terancam, sedih,
marah, takut, dan sebagainya. Inilah yang membuat manusia mempertahankan
dirinya, yang sehari-hari dapat dilihat dalam perilaku seperti berdebat, menangkis
pukulan jika diserang. Kondisi ini tidak menguntungkan dalam proses pembelajaran.
2. Cerebral Cortex
Bagian ini terkait dengan kulit otak. Walau pun ada juga kulit otak kecil
”cerebellum”, namun cerebral cortex selalu berkaitan dengan otak berfikir. Di otak
besar cortex cerebri ini berperan dalam proses berfikir tingkat tinggi, seperti
berbhasa, memori, emosi, menganalisa, kreativitas, dan spiritualitas. Sementara di
otak kecil cerebral cortex berfungsi memainkan peran sebagai pengatur gerakan dan
kesimbangan tubuh.
Kesalahan paling besar yang sering dilakukan dalam proses pendidikan usia dini
adalah menganggap cerebral cortex ini sebagai keseluruhan otak yang berfungsi

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 11
sebagai berfikir semata. Padahal berfikir hanyalah salah satu fungsi otak. Komponen
lain dari fungsi otak terkait dengan emosi sering dianggap bagian lain di luar otak.
Menurut Erich Fromm Cerebral cortex ini ia istilahkan sebagai penanda lahirnya
manusia modern. Oleh karena rasionalitas manusia berpusat pada cerebral cortex ini
yang membuat manusia berfikir dan melakukan banyak hal dalam kehidupannya.
Judson Herrick, sebagai seorang neuroanatomist mendukung Erich Fromm
dengan menyatakan bahwa cerebral cortex akan melahirkan peradaban “ cortex
cerebri is the organ of civilization”. Oleh karena cerebral cortex mampu melakukan
fungsinya untuk “mengetahui, berfikir, dan aktivitas intelektual lainnya”. Korbinian
Broddman selanjutnya mengklasifikasikan kulit otak berdasarkan penelitian arsitektur
sel-sel di kulit otak atas 52 wilayah. Ia kemudian menandainya dengan angka,
misalnya wilayah 3,2, dan 1 sebagai daerah pengatur sensasi, tubuh, wilayah 4,5, dan
6 sebagai pengatur gerakan, dan wilayah 41 dan 42 untuk mengatur pendengaran, dan
lain-lain. Wilayah ini saling berhubungan melalui serabut-serabutnya yang prosesnya
tidak lebih dari satu menit. Kecepatan dan ketepatan otak dalam mencerna informasi
merupakan keunggulan otak manusia yang tak tertandingi.

3. Sistem Limbik
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah
yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan
kejujuran (seat of love). Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai ”Alam Bawah
Sadar” atau ketaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti
menolong orang, dan perilaku tulus lainnya. LeDoux memngistilah sistem limbik ini
sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, respek
dan kejujuran.
Beberapa prinsip sebagai bentuk kecerdasan emosi yang diperankan sistem
limbik perlu dipahami oleh pendidik antara lain:
 Mempengaruhi sistem belajar manusia.
Sistem limbik ini mengontrol kemampuan daya ingat, kemampuan merespon
segala informasi yang diterima pancaindera.
 Mengontrol setiap informasi yang masuk.
Sistem limbik ini mengontrol setiap informasi yang masuk dan memilih informasi
yang berharga untuk disimpan dan yang tidak berharga akan dilupakan. Oleh
karena itu sistem limbik menentukan terbentuknya daya ingat jangka panjang
yang berguna dalam pelayanan pendidikan anak.
 Otak tidak akan memberikan perhatian jika informasi yang masuk mengabaikan
sistem limbik. Suasana belajar yang membosankan membuat sistem limbik
mengkerut dan kehilangan daya kerjanya. Oleh karena itu suasana belajar yang
menyenangkan akan memberi pengaruh positif pada kerja sistem limbik.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 12
BAB III

STANDAR PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

A. STANDAR PERKEMBANGAN

Anak usia dini merupakan individu yang unik yaitu antara anak yang satu dengan
yang lainnya berbeda. Beberapa ahli, Piaget, Vygotsky, dan Erickson, berpendapat bahwa
anak tumbuh sesuai dengan tahap perkembangan dan memiliki karateristik tersendiri
sesuai dengan tahap usianya. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakam masa keemasan
(golden age) dimana stimulasi seluruh aspek perkembangan selanjutunya. Perlu disadari
bahwa masa-masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang
kehidupan seorang anak. Pada masa ini perkembangan otak sedang mengalami masa
yang sangat pesat (eksplosif).
Mengingat pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan
lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru,
pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki
kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya ( Teori konstruktivisme ). Potensi
yang dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan
kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif,k fisik/motorik, dan seni.
Selama ini karakteristik perkembangan anak usia dini sering dilihat dari segi
kemampuan kognitif, sosial-emosional, moral dan nilia-nilai agama, fisik, bahasa dan
seni. Padahal pendapat ahli tentang kemampuan anak sekarang makin berkembang
dengan adanya teori kecerdasan jamak ( multiple intelligencies ) dari Gardner, dimana
seorang anak sebenarnya memiliki lebih dari satu kecerdasan.
Dengan demikian, perlu dirumuskan suatu standar perkembangan bagi anak usia
dini yang dikembangakan berdasarkasn karakteristik perkembangan anak yang meliputi
aspek-aspek perkembangan: moral dan nilia-nilai agama, sosial-emosional dan
kemandirian bahasa kognitif, fisik motorik dan perkembangan seni, agar dapat digunakan
oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak..
1. Perkembangan moral dan nilai-nilai agama
Perkembangan moral dan nilai-nilai agama berkaitan dengan pengembangan nilai-
nilai kehidupan dan spiritual anak. Pengemnagan nilai-nilai dan moral ini dapat
ditumbuhkan melalui pembiasaan dan keteladanan.
Tujuan perkembangan moral dan nilai-nilai agama adalah:
a. Anak mengenal dan percaya akan ciptaan tuhan
b. Anak melakukan ibadah menurut agamanya
c. Anak mencintai dan menghargai sesama

2. Perkembangan sosial-emosional
Perkembangan soscial-emosional anak berkaitan dengan cara anak ketika berin
teraksi dengan temannya, berinteraksi dengan mainannya, dan berinteraksi dengan orang

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 13
dewasa dilingkungannya. Perkembangan sosilla-emosional anak juga merupakan suatu
proses dimana anak belajar tentang nilai-nilai dan perilaku yang diterima oleh
masyarakat.
Adapun tujuan perkembangan sosial-emosional anak adalah:
a. Anak memiliki konsep diri yang positif, yaitu anak mengetahui tentang dirinya
b. dan cara berinteraksi dengan orang lain
c. Anak bertanggung jawab pada dirinya dan pada orang lain, yaitu anak mau mengikuti
aturan yang sudah disepakati dengan kegiatan rutin yang dilakukan sehari hari,
menghormati orang lain dan berinisiatif.
d. Anak beprilaku yang mendukung interaksi sosial, yaitu anak menunjukan empati, dan
berinteraksi dengan duniannya melalui berbagi dan mengambil giliran.

3. Perkembangn fisik/motorik
Perkembangn fisik anak meliputi perkembangn keterampilan motorik kasar halus.
Orang sering beranggapan bahwa perkembangan fisik anak dapat dicapai secara otomatis,
artinya tidak perlu dilatih. Namun dari hasil penelitian diketahui bahwa anggapn tersebut
tidak tepat, bahkan disebut bahwa kader/ guru/ orang dewasa lai9n perlu melatih anak
agar anak memiliki kammpuan motorik kasar dan halus yang kuat.
Tujuan perkembangan fisik anak adalah:
a. Anak anak mampu mengendalikan gerakan kasar yaitu menggerakkan otot-otot besar
tubuh khususnya pada tangan dan kaki. Anak-anak belajar keseimbangan dan stabil,
misalnya melalui lari, melompat, menendang, melempar dan menangkap.
b. Anak mampu mengendalikan gerakan halus yaitu menggunakan dan
mengkoordinasikan otot- –otot kecil ditangan. Disini anak belajar mengembangkan
ketrampilan menolong diri sendiri dan memaninpulasi benda -\benda kecil seperti
mememgang gunting dan alat-alat tulis.

4. Perkembangan kognitif
Perkembang kognitif meliputi cara anak berpikir, cara anak melihat duniannya
dan tentang cara anak menggunakan alat dan bahan main untuk belajar
Tujuan perkembangan kognitif anak adalah:

a. Anak dapat belajar dan memecahkan masalah


b. Anak dapat berpikir logis
c. Anak dapat berpikir simbolik yaitu anak-anak disediakan banyak pengalaman \main
dengan bermacam macam mainan agar anak dapat berpindah dari berpikir konkrit ke
berpikir simbolik
5. Perkembangan bahasa meliputi pemahaman dan kemampuan anak untuk
mengkomunikasikan melalui ucapan dan tulisan.

Tujuan perkembang bahasa anak adalah :


a. Anak mampu mendengarnkan dan berbicara, yaitu anak memahami suatu percakapan
dan dapat menggunakan bahasa lisan secara tetap untuk berkomunikasi dengan orang
lain.
b. Anak mampu memmbaca dan menulis, yaitu mempunyai pengetahuan tentang huruf-
huruf (alphabet) dan dapat menulisakan huruf dan kata.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 14
B. PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda dengan anak-anak
usia yang lebih tua. Ini memberikan implikasi bahwa kurikulum dan pembelajaran yang
akan diimplementasikan harus disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak
tersebut. Pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik perkembangan anak,
dengan sendirinya akan menghambat dan merusak perkembangan anak. Sesuai dengan
karakteristik perkembangannya yang bersifat holistik, maka jenis kurikulum yang relevan
untuk anak usia dini adalah kurikulum terpadu (integrated curriculum), artinya
kurikulum harus diupayakan untuk memfasilitasi seluruh aspek perkembangan anak yang
meliputi aspek estetis, afektif, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan sosial dan emosi. Ini
sesuai dengan yang diungkapkan (Kostelnik (1999) bahwa kurikulum anak usia dini
meliputi tujuan umum, tujuan khusus, materi, strategi yang ditujukan untuk
mengembangkan semua aspek perkembangan dan belajar anak, serta evaluasi untuk
menilai perkembangan anak. Atas dasar itu maka pembelajaran yang relevan untuk anak
usia dini adalah pembelajaran terpadu. Siti Aisah (2006:1) mengemukakan bahwa
pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dengan mengintegrasikan kegiatan ke dalam semua bidang pengembangan, meliputi
aspek kognitif, sosial-emosional, bahasa, moral dan nilai-nilai agama, fisik-motorik, dan
seni.
Semua kegiatan dalam pembelajaran terpadu melibatkan pengalaman langsung
(hands on experience bagi anak serta memberikan berbagai pemahaman tentang
lingkungan sekitar anak. Artinya anak-anak belajar melalui badan mereka dengan cara
melihat, mendengar, menyentuh, mencicipi, mencium sesuatu yang secara fisik hadir di
hadapannya. Kegiatan yang dilakukan pun memungkinkan anak untuk memadukan
pengetahuan dan keterampilannya dari pengalaman satu ke pengalaman lainnya (Eliason
dan Jenkins, 1994). Di samping itu kegiatan pembelajaran terpadu mengintegrasikan
semua bidang pengembangan. Pembelajaran terpadu juga memberikan kesempatan
kepada anak untuk mengembangkan seluruh potensi dan keterampilan yang dimilikinya
secara optimal.

1. Karakteristik Pembelajaran terpadu


Kostelnik (1991) mengemukakan beberapa karakteristik pembelajaran terpadu, yaitu:
a. Menyediakan pengalaman langsung tentang obje-objek nyata bagi anak. Melalui
pengalaman langsung anak-anak membangun pengetahuannya dengan cara
memanipulasi objek, mengamati peristiwa atau kejadian, berinteraksi dengan
manusia, dan lingkungan sekitarnya.
b. Menciptakan kegiatan sehingga anakmenggunakan pemikirannya
c. Mengembangkan kegiatan sekitar minat-minat anak
d. Membantu anak-anak membangun pengetahuan dan keterampilan baru yang
didasarkan atas hal-hal yang telahmereka ketahui sebelumnya.
e. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang ditujukan untuk mengembangkan semua
aspek perkembangan
f. Mengakomodasi kebutuhan anak untuk melakukan aktifitas fisik, interaksi sosial,
kemandirian

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 15
g. Menyediakan kesempatan melalui bermain untuk membangun konsep. Melalui
bermain anak melakukan proses belajar yang menyenangkan, sukarela, dan spontan.
h. Menghargai perbedaan individu, latar belakang budaya, dan keluarga anak.
i. Dapat melibatkan keluarga anak.

2. Bahan Ajar Untuk Anak Usia Dini

Sesuai dengan karakteristik perkembangan anak dan karakteristik pembejarannya


yang terintegrasi atau terpadu, maka bahan ajar untuk anak usia dini harus dikemas dan
disajikan dalam bentuk tema. Tema adalah ide-ide pokok atau ide-ide sentral tentang
bahan ajar yang berkaitan dengan anak dan lingkungannya. Tema yang disajikan kepada
anak harus dimulai dari hal-hal yang telah dikenal anak menuju yang lebih jauh, dimulai
dari yang sederhana menuju yang lebih kompleks, dan dari hal yang kongkri menuju
yang abstrak.
Dalam mengembangkan bahan ajar untuk anak usia dini, guru-guru memilih tema yang
relevan yang menjadi perhatian atau diminati anak, kemudian dijadikan ide sentral
pembelajaran yang direncanakan, serta dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan dalam
rangka mengembangkan semua aspek perkembangan anak.

Memilih tema kemudian mengembangkannya adalah langkah pertama yang harus


ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran terpadu. Para pendidik anak usia dini pun
dituntut untuk mampu memilih dan memutuskan tema apa yang paling relevan dengan
anak. Dalam memilih tema, guru tidak perlu terpaku pada tema-tema yang sudah ada di
dalam dokumen kurikulum, karena terdapat berbagai sumber ide untuk memilih dan
memutuskan tema sebagai bahan pembelajaran yang akan disajikan kepada anak,
sebagaimana dikemukakan oleh Soderman dan Whiren, 1999) sebagai berikut:

a. Minat anak
Sumber ide yang paling baik untuk tema adalah anak. Hal yang sering terjadi, sering
dibahas atau menarik minat anak adalah tema yang tepat untuk dipilih. Guru dapat
menemukan minat anak dengan cara berbicara secara informal dengan mereka,
mengamati anak, dan mendengarkan apa yang sering mereka bicarakan.
b. Peristiwa khusus
Peristiwa atau kejadian khusus yang dilihat atau dialami anak dapat menjadi sumber
ide untuk memilih tema.Contohnya peristiwa ulang tahun, rekreasi,musim panen, dan
sebagainya.
c. Kejadian yang tidak diduga
Kejadian yang tidak diduga sebelumnya dapat merangsang anak untuk mengetahui
lebih banyak tentang hal tersebut. Misalnya ketika anak-anak berada di dalam kelas tiba-
tiba ada seekor kupu-kupi masuk. Kejadian itu akan menarik perhatian anak dan mungkin
akan menimbulkan pertanyaan bagi mereka,sehingga pada suatu waktu guru memilih
tema “Kupu-kupu”,
d. Materi atau bahan yang dimandatkan oleh lembaga.
Lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini tertentu biasanya punya misi dan
harapan tertentu untuk menyelenggarakan pendidikannya. Misalnya TK tertentu

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 16
memandatkan tentang perlunya keselamatan kebarkaran bagi anak-anak, sehingga dipilih
tema “Kebakaran”.
e. Orang tua dan guru
Ide tema dapat bersumber dari harapan orang tua dan guru sesuai dengan kebutuhan
lembaga dan orang tua. Misalnya kekhawatiran orang tua mengenai kejahatan seksual
bagi anak-anaknya dapat diakomodasi melalui tema “Keselamatan diri”.
Dengan banyaknya sumber ide yang dapat dipilih, biasanya tema yang relevan akan
muncul. Ada lima kriteria yang harus dipertimbangkan guru dalam memilih tema, yaitu:
a. Relevansi tema dengan anak
b. Potensi tema untuk melibatkan anak dalam pengalaman langsung
c. Keragaman dan keseimbangan antar bidang kurikulum
d. Ketersediaan alat-alat dan sumber belajar yang berkaitan dengan tema
e. Potensi tema untuk dilaksanakan melalui kegiatan proyek
(Kostelnik, 1999).

3. Strategi Pembelajaran untuk Anak Usia Dini


Terdapat berbagai strategi dan metode pembelajaran yang dapat digunakan pada
jenjang pendidikan anak usia dini. Akan tetapi strategi pembelajaran apa pun yang
digunakan oleh pendidik penekanannya harus berorientasi pada perkembangan anak
(Developmentally Appropriate Practice). Pandangan pembelajaran yang berorintasi
perkembangan memberikan kerangka untuk memahami dan menghargai pertumbuhan
alami anak-anak usia dini. (Pamela Coughlin, 1997) mengemukakan bahwa pendekatan
perkembangan memandang anak-anak usia dini sebagai berikut:
a. Pebelajar aktif yang secara terus menerus mendapatkan informasi mengenai dunia
lewat permainan.
b. Mengalami kemajuan melalui tahapan-tahapan perkembangan yang dapat
diperkirakan
c. Bergantung pada orang lain berkenaan dengan pertumbuhan emosi dan kognitif
melalui interaksi sosial
d. Adalah individu yang unik yang tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang
berbeda.
Pendekatan perkembangan didasarkan pada teori Jean Piaget, Eric Erickson, dan L.S
Vygotsky.
Pandangan pendekatan perkembangan tentang anak tersebut memberikan implikasi
bahwa para pendidik anak usia dini harus mampu menciptakan pembelajaran yang harus
melibatkan partisipasi aktif anak, mengembangkan kreativitas anak, menyenangkan, dan
dilakukan melalui bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.
Bermain adalah dunia anak. Anak-anak bermain di rumah, di sekolah, dan di lingkungan
lainnya. Melalui bermain, anak-anak melakukan interaksi sosial dengan anak-anak dan
orang dewasa, melakukan berbagai peran sosial, membangun pengetahuan,
mengembangkan keterampilan fisik-motorik, mengembangkan kemandirian, kemampuan
berkomunikasi lisan, mengekspresikan emosi, mengembangkan kreativitas, serta aspek-
aspek perkembangan lainnya.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 17
Kostelnik dkk., (1999) mengemukakan karakteristik bermain pada anak, ”Play is fun,
not serious, meaningful, active, voluntary, intrinsically motivated, rule governed”.
Selanjutnya Bergen (1988), mengemukakan terdapat empat kategori bermain, yaitu:
a. Bermain bebas (free play). Dalam bermain bebas, anak memilih apapun yang
dimainkannnya, bagaimana bermain, dan di mana mereka bermain. Bermain seperti
ini menuntut para pendidik untuk menyediakan lingkungan yang aman, menyediakan
berbagai peralatan dan bahan yang mendukung
b. Bermain terbimbing (guided play). Bermain terbimbing memiliki aturan, lebih sedikit
pilihan, dan adanya pengawasan dari orang dewasa.
c. Bermain yang diarahkan (directed play). Dalam bermain ini kegiatan bermain
ditentukan oleh orang dewasa.
d. Work disguised play. Bermain ini menggambarkan kegiatan diorientasikan pada tugas
tertentu, dan orang dewasa berusaha mentransformasikannya kedalam kegiatan
bermain terbimbing atau yang diarahkan.
Dalam mengimplementasikannya dalam pembelajaran, para pendidik anak usia dini
dapat mengintegrasikan pendekatan belajar melalui bermain tersebut dalam metode-
metode yang dapat digunakan misalnya bercakap-cakap, bercerita, karyawisata,
sosiodrama atau bermain peran, proyek, eksperimen, tanya jawab, demonstrasi, dan
pemberian tugas.

4. Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini


Evaluasi pembelajaran anak usai dini didefinisikan sebagai upaya dan proses memilh,
mengumpulkan, serta menafsirkan informasi tentang pertumbuhan, perkembangan,
kemajuan, perubahan, serta kemampuan yang menjangkau berbagai aspek perkembangan
(bidang pengembangan) (Ali Nugraha, 2005). Evaluasi pembelajaran anak usia dini harus
dilakukan melalui cara-cara yang tepat, akurat, terencana dan sistematis baik pada
dimensi proses maupun dimensi hasil. Melalui proses evaluasi yang dilakukannya
pendidik diharapkan mengetahui keunggulan dan kelemahan-kelemahan setiap anak,
yang pada gilirannya diharapkan dapat menemukan dan menentukan program
pembelajaran yang paling relevan dengan kebutuhan dan potensi anak. Ali Nugraha
(2005) mengemukakan prinsip-prinsip penilaian untuk pendidikan anak usia dini adalah:
a. Mengakui perbedaan individual setiap anak
b. Menghargai setiap tahapan perkembangan anak
c. Dilakukan berdasarkan tahapan perkembangan yang terjadi pada setiap anak
d. Kesimpulannya adalah membantu perkembangan anak menuju pada kematangan dan
tahapan perkembangan yang semestinya, dan mengantarkan mereka untuk
berkembang secara optimal.
Jenis metode penilaian yang digunakan antara lain: observasi atau pengamatan,
catatan anekdot, percakapan atau interview, pemberian tugas dan dan portofolio (Sumiarti
Patmonodewo, 1998)
a. Observasi atau pengamatan
Observasi adalah cara pengumpulan data penilaian yang pengisiannya berdasarkan
pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak. Janice Beaty (1994)
mengemukakan bahwa observasi harus didasarkan pada kebaikan kekuatan atau

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 18
keunggulan yang diperlihatkan anak untuk mebantu perkembangannya, bukan apa
kesalahan yang dilakukan anak. Observasi harus dilakukan dalam situasi yang
natural atau tidak dibuat-buat.
b. Catatan Anekdot
Catatan anekdot atau anecdotal record adalah kumpulan catatan khusus tentang sikap
dan perilaku anak baik yang positif maupun yang negatif.Pencatatan anekdot ini dapat
digunakan oleh guru untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa penting yang dialami
anak dan dapat diketahui oleh orang tua mereka.
c. Percakapan atau interview
Percakapan adalah metode penilaian yang dilakukan melalui bercakap-cakap atau
wawancara antara anak dengan guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas
(Sumiarti Patmonodewo, 1998).
d. Pemberian tugas
Pemberian tugas adalah suatu metode penilaian di mana guru dapat memberikannya
setelah melihat hasil karya anak (Sumiarti Patmonodewo, 1998). Pemberian tugas
dapat dilakukan secara kelompok, berpasangan atau individual. Di samping melihat
hasilnya, guru pun dapat menilai prosesnya mellalui observasi langsung.
e. Porto folio
Porto folio adalah metode penilaian dengan cara menghimpun koleksi sistematis
individu yang menggambarkan apa yang dilakukan anak di kelas atau selama ia
belajar dan berada di bawah tanggung jawab pengasuhan guru. Koleksi sistematis ini
dapat berupa rekaman percakapan anak, koleksi hasi karya anak, dan rekaman
kegiatan anak. Dalam penilaian portofolio, guru dapat memberikan kesemopatan
kepada orang tua anak untuk melihat secara langsung tentang perkembangan anak-
anaknya mellaui koleksi-koleksi anak.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 19
BAB IV
KEBUTUHAN DAN PERANAN MASYARAKAT
AKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

A. Kebutuhan
Istilah kebutuhan digunakan dengan maksud yang berbeda-beda. Para pakar psikologi
menggunakan istilah kebutuhan dengan merujuk kebutuhan dasar. Menurut para pakar
kebutuhan dapat dipelajari. Kebutuhan dapat diberi arti sebagai sesuatu yang harus
dipenuhi. Ke dalam istilah “sesuatu” tersebut termasuk keinginan, kehendak, harapan,
atau keadaan.
Masyarakat sebagai mahluk sosial memiliki berbagai kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi. Menurut Maslow (1965) ada 5 hirarki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
pada setiap manusia, yaitu 1) kebutuhan fisiologis/biologis, 2) kebutuhan rasa aman, 3)
kebutuhan ingin dihargai/diterima, 4) kebutuhan ingin dicintai, 5) kebutuhan aktualisasi
diri. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sangat vital pada kehidupan manusia. Jika
kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi secara komprehensif, maka potensi dalam diri
manusia akan terhambat dan tidak akan dapat berkembang secara optimal.
Untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimanakah kebutuhan masyarakat terhadap
PAUD seperti Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), Satuan PAUD
Sejenis (SPS), Taman kanak-kanak/Raudhatul Athfal? Oleh karena itu perlu dijelaskan
mengenai pengertian kebutuhan masyarakat, masyarakat yang dimana? Secara selintas
agaknya kedua istilah ini masih terlalu umum. Namun persoalannya kemudian apakah
masyarakat sudah mengenal atau mengetahui tentang TPA, KB SPS, TK, RA? Sampai
sejauh mana pengetahuan mereka? Bagi masyarakat yang sudah berpendidikan dan hidup
di kota besar, mungkin tidak ada masalah. Persoalan mereka terlibat atau tidak tentang
TPA, KB, SPS, TK, RA mungkin karena persoalan kondisi dan kemampuan seseorang.
Kehidupan keluarga baik di kota kota besar maupun di desa berubah dengan semakin
kompleksnya permasalahan yang timbul mengenai pengasuhan anak usia dini. Orang tua
yang sibuk bekerja di luar rumah meninggalkan anaknya yang diasuh oleh pembantu atau
orang yang dekat dengan keluarga tersebut. Ibu-ibu yang tadinya mengasuh anak
dirumah, terpaksa harus bekerja untuk mendapatkan tambahan pendapatan. Maka
hubungan orang tua dan anakpun menjadi renggang. Komunikasi antara anak-anak dan
orang tua menjadi terbatas, yaitu ketika pulang kerja. Anak-anak tumbuh dan
berkembang sesuai dengan lingkungan. Kondisi semacam ini jika tidak terkontrol oleh
orang tua, dapat diramalkan pertumbuhan anak tidak berjalan secara optimal. Berangkat
dari kondisi inilah kehadiran TPA, KB SPS, TK,RA sangat menolong dan membantu
orang tua mendidik anak-anaknya.

B. Peranan
Pendidikan anak usia dini adalah investment masa depan. Kesadaran tentang hal ini
telah meluas dan juga telah mencapai para pengambil keputusan. Anak-anak adalah masa
depan bangsa dan pemerintah mulai memimpin pengembangan program PAUD dan
perluasannya. Berbagai badan hukum mulai menyelenggarakan “social investment”.
Pendekatan seperti ini juga memiliki perhitungan ekonomis. Lebih hemat

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 20
menginvestasikan pembinaan anak untuk belajar baca, tulis, hitung, dan program
pencegahan narkoba, program kesehatan seperti imunisasi, dsb daripada
menyelenggarakan program memberantas buta huruf bagi orang dewasa, rehabilitasi yang
terkena narkoba dan memiliki tenaga kerja yang tidak sehat. Bahkan berbagai
perusahaanpun terlibat dalam program pembinaan anak bagi pegawai dan karyawannya,
melalui berbagai cara seperti membantu pengobatan kesehatan, dsb. Pendekatan-
pendekatan melalui keterlibatan berbagai unsur masyarakat secara sinergis mengubah dan
menyempurnakan konsep PAUD.
Masyarakat adalah juga pendidik. Sebagai pendidik hendaknya juga dapat menjadi
contoh teladan bagi lingkungan sekitarnya. Lingkungan sosial dalam hal ini pergaulan
dalam masyarakat adalah alat pendidikan. Anak adalah bagian dari masyarakat yang juga
terlibat interaksi langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan karakteristik anak yang
suka meniru, segala perilaku yang ada dalam masyarakat dapat ditiru oleh anak. Oleh
karena itu masyarakat berperan aktif sebagai seorang pendidik antara lain: 1) masyarakat
sebagai contoh teladan, 2) masyarakat sebagai fasilitator, 3) masyarakat sebagai
motivator, 4) masyarakat sebagai mediator. Dengan indikator ini, maka masyarakat
hendaknya berhati-hati dalam memunculkan perilaku dalam kehidupan. Masyarakat juga
hendaknya dapat menyediakan semua kebutuhan anak sebagai mahluk fisiologis/biologis,
mahluk sosial, mahluk religius, dan mahluk individu.
Setiap warga masyarakat berhak untuk ikut serta dalam penyelenggaraan pendidikan,
termasuk pula dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Ini merupakan insan
berfikir bahwa seharusnya pengaturan tata cara pendirian lembaga pendidikan hendaknya
dipermudah, tanpa harus merugikan masyarakat pengguna layanan pendidikan itu sendiri.
Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan anak usia dini di sini adalah Taman
Penitipan Anak, Pos PAUD, Posyandu terintegrasi Pendidikan, BKB, Kelompok
Bermain, TK/RA.
Dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan bagi anak usia dini terdapat rambu-rambu
yang harus diperhatikan oleh penyelenggara. Rambu-rambu dimaksud adalah:

1. Berorientasi pada Kebutuhan Anak. Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini harus
senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak untuk mendapatkan layanan
pendidikan, kesehatan dan gizi yang dilaksanakan secara integratif dan holistik.
2. Belajar melalui Bermain. Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan
kegiatan pendidikan anak usia dini, dengan menggunakan strategi, metode,
materi/bahan, dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak. Melalui
bermain anak diajak untuk bereksplorasi (penjajakan), menemukan, dan
memanfaatkan benda-benda di sekitarnya.
3. Kreatif dan Inovatif. Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk
berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
4. Lingkungan yang Kondusif. Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik dan
menyenangkan, dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam
bermain.
5. Menggunakan Pembelajaran Terpadu. Model pembelajaran terpadu yang beranjak
dari tema yang menarik anak (center of interest) dimaksudkan agar anak mampu

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 21
mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi anak.
6. Mengembangkan Keterampilan Hidup. Mengembangkan keterampilan hidup melalui
pembiasaan-pembiasaan agar mampu menolong diri sendiri (mandiri), disiplin,
mampu bersosialisasi, dan memperoleh bekal keterampilan dasar yang berguna untuk
kelangsungan hidupnya.
7. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar. Media dan sumber belajar dapat
berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan.
8. Pembelajaran yang Berorientasi pada Prinsip-prinsip Perkembangan Anak. Ciri-ciri
pembelajaran ini adalah: (1) anak belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan
fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tenteram secara psikologis; (2) siklus
belajar anak selalu berulang, dimulai dari membangun kesadaran, melakukan
penjelajahan (eksplorasi), memperoleh penemuan untuk selanjutnya anak dapat
menggunakannya; (3) anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan
teman sebayanya; (4) minat anat dan keingintahuannya memotivasi belajarnya; (5)
perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individual; (6) anak
belajar dengan cara dari sederhana ke rumit, dari konkrit ke abstrak, dari gerakan ke
verbal, dan dari keakuan ke rasa sosial
9. Stimulasi Terpadu. Pada saat anak melalukan suatu kegiatan, anak dapat
mengembangkan beberapa aspek pengembangan sekaligus. Contoh: ketika anak
melakukan kegiatan makan, kemampuan yang dikembangkan antara lain; bahasa
(mengenal kosa kata tentang jenis sayuran, dan peralatan makan), motorik halus
(memegang sendok, menyuap makanan ke mulut), daya pikir (membandingkan
makan sedikit dan banyak), sosial-emosional (duduk rapih dan menolong diri sendiri),
dan moral (berdo’a sebelum dan sesudah makan).

Tantangan yang dihadapi penyelenggara/pengelola pendidikan anak usia dini adalah


tuntutan masyarakat yang tidak jarang bertentangan dengan prinsip-prinsip pembelajaran
anak usia dini. Beberapa tuntutan masyarakat yang cukup sering dilontarkan antara lain
kemampuan membaca dan menulis, kemampuan berhitung, penguasaan bahasa asing,
pemanfaatan teknologi elektronika dan informasi, sampai dengan cara anak belajar.
Penguasaan kemampuan membaca, menulis, berhitung dan bahasa asing pada anak usia
dini telah dimungkinkan, karena sebagian besar anak usia 4-6 tahun dewasa ini telah
cukup siap/matang untuk menguasai keempat kemampuan tersebut. Persoalan baru
muncul pada saat metode pembelajaran yang dipergunakan tidak tepat atau bahkan
menjadikan anak stres. Pemanfaatan teknologi elektronika dan informasi, yang memang
sangat membantu pembelajaran pada anak usia dini tergantung dari kemampuan finasial
penyelenggara. Tuntutan atau campur tangan masyarakat dalam hal cara anak belajar
inilah yang harus disikapi dengan bijaksana. Cara belajar dengan duduk menghadap meja
belajar dengan setumpuk buku ditambah dengan berbagai macam penugasan (baca PR)
sambil mendengarkan ceramah, masih dianggap sebagai cara belajar yang sebenarnya.
Melalui sosialisasi yang tepat, anggapan tersebut harus mulai dikikis. Masyarakat, dalam
hal ini orang tua perlu mendapatkan informasi yang tepat mengenai cara anak usia dini
belajar. Dimana anak belajar melalui seluruh indera yang dimiliki dengan cara bermain
dan kegiatan menyenangkan lainnya untuk mengeksplorasi lingkungannya. Inilah mantra

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 22
sakti untuk mengubah dunia, menyiapkan anak bangsa untuk memimpin dunia yang
berubah.

Membentuk Mitra PAUD dan menjalin kerjasama dengan lembaga Rujukan sangat
penting. Mitra PAUD merupakan sebuah badan/organisasi yang memberikan
pertimbangan, mendukung, mengontrol dan menjadi mediator lembaga pendidikan.
Unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam keanggotaan Mitra PAUD antara lain orangtua
peserta didik, tokoh masyarakat dan tokoh agama, Kepala SD/MI, tokoh pendidikan,
dunia usaha/industri, dan organisasi profesi tenaga kependidikan. Lembaga rujukan
adalah tenaga/lembaga profesional yang membantu pendidik dan/atau pengasuh serta
orangtua dalam mengatasi permasalahan anak. Lembaga rujukan dimaksud antara lain
tenaga medis, psikolog anak, pekerja sosial, theraphys, dan profesional lain sesuai dengan
kasus yang ada. Jaringan kemitraan ini diperlukan agar penyelenggaraan program
berjalan efektif dan efisien serta menjamin keberlangsungan program di masyarakat.
Jaringan kemitraan hendaknya diarahkan pada penciptaan situasi kondusif yang dapat
menumbuhkembangkan komitmen semua unsur dan "kepemilikan" oleh masyarakat
terhadap program yang tawarkan.

Sasaran penerima informasi PAUD seperti


1  kelompok sasaran ini yang secara langsung
Keluarga menggunakan/ berkepentingan menerapkan PAUD
- orangtua  mereka diharapkan memberikan stimulasi-stimulasi
- sanak famili psikososial pendidikan kepada anaknya, baik yang
- pengasuh, dilakukan sendiri di rumahnya/maupun memanfaatkan
- calon keluarga lembaga PAUD yang telah ada di masyarakat

2 Tokoh  Kelompok sasaran ini adalah warga masyarakat yang


Masyarakat. dianggap menjadi panutan di lingkungan masyarakat
setempat.
 diharapkan dapat memotivasi dan memobilasi
masyarakat untuk menggunakan atau melaksanakan
program PAUD

3 Tenaga  Kelompok ini secara langsung terlibat dalam proses


Kependidikan penyelenggaraan/pengelola kegiatan PAUD dan
proses kegiatan bermain/pembelajaran
- Pengelola
 Sebagai motivator/fasilitator
- Pendidik
4 Lembaga  Kelompok ini memiliki kepedulian di bidang
peningkatan SDM, termasuk PAUD
Swadaya Masya-
 Dapat membantu memasyarakatkan & meyakinkan
rakat masyarakat tentang pentingnya PAUD
 Dapat berperan sebagai calon penyelenggara PAUD

5 Aparat  Kelompok sasaran ini merupakan perencana,


Pemerintah pelaksana kebijakan dan sekaligus berperan sebagai

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 23
- Pusat/Daerah pembina atau pelaksana Program
- Penyelengara  Memiliki tenaga yang terstruktur (Pusat s/d daerah)

6 Anggota  Kelompok sasaran ini merupakan penentu kebijakan


Legistlatif
- Pusat/Daerah

Informasi yang sebaiknya diterima oleh masyarakat merupakan informasi dari


program yang akan disosialisasikan. Agar pesan itu mudah ditangkap dan mudah
dipahami oleh sasaran maka perlu dikemas sedemikian rupa dengan memperhatikan
beberapa ketentuan, yaitu:
1. Informasi harus sederhana dan mudah dimengerti,
2. Informasi harus disajikan secara menarik, dengan mengetengahkan keuntungan relatif
yang dapat diperoleh sasaran/penerima program PAUD,

Media Penyampaian Informasi (Saluran) untuk masyarakat, yaitu:


1. Alat atau media yang digunakan
2. Saluran tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) saluran, yaitu saluran
interpersonal dan saluran media massa.
3. Saluran interpersonal dilakukan melalui hubungan atau interaksi antara
petugas/pendidik dengan sasaran program PAUD secara langsung bertatap muka.
4. Saluran media massa dilakukan dengan menggunakan media cetak atau non cetak
yang sifatnya tidak langsung.

Jenis Penyelenggaraan dapat dilaksanakan melalui:


1. Penyuluhan, Seminar dan Pelatihan
a. Penyuluhan adalah kegiatan pemasyarakatan yang dilakukan dengan cara
mendatangi langsung kelompok sasaran tertentu, baik yang dilakukan secara
khusus maupun dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain.
b. Seminar termasuk kegiatan penyuluhan, yang dilaksanakan sesuai dengan
permintaan pasar dengan waktu lebih dari setengah hari.
c. orientasi atau pelatihan (ditujukan kepada segmen sasaran yang jelas dengan
tujuan yang jelas pula).
2. Kunjungan Rumah
Kunjungan dilakukan terutama kepada keluarga yang memiliki anak usia dini,
dengan kegiatan berbentuk ajakan maupun konsultasi.
3. Siaran Radio, Televisi dan terbitan Berkala (majalah/Koran)
Penyampaian informasi melalui media ini merupakan salah satu merupakan media
pemasyarakatan program pendidikan anak usia dini memiliki jangkauan relatif luas.
4. Video Cassete
Sama seperti halnya siaran televisi, pemutaran film dan video dapat digunakan
sebagai media sosialiasi dan melalui unit keliling disukai masyarakat.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 24
5. Pameran dan perlombaan
Kegiatan promotif atau promosi dapat berbentuk pameran, display atau perlombaan
yang bertujuan memperkenalkan keberadaan dan manfaat program PAUD.
Mengingat kegiatan ini tidak ditujukan kepada segmen tertentu, sifat atau materi yang
disajikan harus sangat umum.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 25
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Naskah akademik pengembangan bahan ajar dan standar perkembangan adalah konsep
awal yang dikembangkan untuk menyusun bahan ajar dan standar perkembangan anak
usia dini berdasarkan pada kebutuhan anak usia dini. Pendekatannya dapat dikembangkan
sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini. Semua unsur yang terkait
dalam meningkatkan/mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi
faktor yang dapat mempengaruhi/menentukan kemajuan/kemunduran perkembangan
anak.

B. Implikasi
Naskah akademik ini hendaknya dapat dimplementasikan dalam pendidikan di Indonesia
secara komprehensif. Naskah ini hanya sebagai acuan dalam mengembangkan
pembelajaran dalam mengoptimalkan perkembangan anak. Sebagai seorang pendidik
hendaknya lebih kreatif dalam mengoperasionalkan naskah akademik ini ke dalam
pembelajaran yang bermakna bagi anak usia dini. Berbagai model pembelajaran dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan anak usia dini dan masyarakat.

C. Saran
Dengan adanya naskah akdemik, maka disarankan kepada:
1. Pemerintah
Diharapkan pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan tentang PAUD yang
dapat diterapkan dengan mudah oleh masyarakat Indonesia.
2. Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dan bekerjasama dengan berbagai elemen
dalam masyarakat dalam penyelenggaraan PAUD.
3. Akademisi
Diharapkan para akademisi dapat melakukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat untuk mendukung PAUD.
4. Praktisi
Diharapkan para praktisi dapat mengaplikasikan PAUD berdasarkan pendekatan
perkembangan anak usia dini dan pendidikan multi budaya dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 26
DAFTAR PUSTAKA

Kostelnik, Marjorie, et.al. (1999). Developmentally Appropriate Curiculum. New


Jersey: Merrill
Nugraha, Ali. (2005). Kurikulum Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas Coughlin,
Pamela. Alih bahasa Juwita, Kenny Dewi. (1998). Menciptakan Bahan Ajar Yang
Berpusat pada Anak. Jakarta: Children Resources International
Coughlin, Pamela. Alih bahasa Juwita, Kenny Dewi. (1998). Menciptakan Kelas Yang
Berpusat pada Anak. Jakarta: Children Resources International
Kostelnik, et.al. (1991). Teaching Young Children Using Themes.

Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 27
LAMPIRAN 2

RANCANGAN STANDAR ISI


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(SEBUAH GAGASAN MASUKAN UNTUK PENGEMBANGAN STANDAR ISI)

I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Pada hakikatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai


fungsi: (1) pemersatu bangsa, (2) penyamaan kesempatan, dan (3) pengembangan
potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memberi kesempatan yang sama bagi
setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan memungkinkan
setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.
Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan
reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang tersebut memuat visi, misi,
fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta strategi pembangunan pendidikan
nasional, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan
masyarakat , dan berdaya saing dalam kehidupan global.
Visi pendidikan nasional adalah mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Misi pendidikan nasional
adalah: (1) mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; (2) meningkatkan mutu
pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional dan internasional;
(3) meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan
global; (4) membantu dan menfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat
belajar; (5) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas kepribadian yang bermoral;
(6) meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai
pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai
berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global; dan (7) mendorong peran serta
masyarakat prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indinesia.
Selain itu, sesuai dengan pasal 28 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa : (1)
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2)
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,
nonformal, dan/atau informal, (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 1


2007l
formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain
yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal
berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain
yang sederajat,(5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal
berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan. Dan untuk pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah yang dinyatakan pada pasal (6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia
dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah.
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6 tahun)
merupakan masa keemasan (golden age), yang pada masa ini stimulasi seluruh aspek
perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Perlu
disadari bahwa masa-masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam
rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang
mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif).
Mengingat pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan
lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru,
pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada di sekitar anak, sehingga anak
memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Potensi yang
dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan
kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni. Pendidikan
anak usia dini diberikan pada awal kehidupan anak untuk dapat berkembang secara
optimal.
Upaya pengembangan harus dilakukan melalui kegiatan bermain agar tidak
membuat anak kehilangan masa bermainnya. Bermain merupakan suatu kegiatan
yang menyenangkan bagi anak, bermain juga membantu anak mengenal dirinya,
dengan siapa ia hidup, serta lingkungan tempat ia hidup. Melalui bermain anak
memperoleh kesempatan untuk berkreasi, bereksplorasi, menemukan, dan
mengekspresikan perasaannya.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu dirumuskan standar isi bagi anak usia
dini yang dikembangkan berdasarkan karakteristik perkembangan anak agar dapat
digunakan oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi
anak. Standar isi ini mencakup aspek moral dan nilai-nilai agama, social, emosional
dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisiomotorik, dan seni.

B. Pengertian

1. Standar Perkembangan
Standar Perkembangan merupakan pengembangan potensi anak yang
diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus
dimiliki oleh anak didik sesuai dengan tahapan usianya
2. Perkembangan Dasar

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2


2007l
Perkembangan dasar merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui,
disikapi dan dilakukan oleh anak didik, yang merupakan. cerminan
pengetahuan, keterampilan dan sikap anak yang dicapai dari suatu tahapan
pengalaman belajar dalam seluruh aspek perkembangan.
3. Indikator
Indikator merupakan hasil belajar yang lebih spesifik dan terukur dalam satu
perkembangan dasar. Apabila serangkaian indikator dalam satu perkembangan
dasar sudah tercapai, berarti target perkembangan dasar tersebut sudah
terpenuhi.

C. Tujuan dan Fungsi

1. Tujuan
Standar kompetensi perkembangan anak bertujuan untuk dapat Standar isi
bertujuan untuk membantu mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki
anak anak usia dini, meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial,
emosional dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni, sebagai
persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2. Fungsi
a. Mengemgembangkan sikap dan perilaku yang baik sesuai akidah agama
dan norma yang dianut.
b. Mengembangkan kemampuan sosialisasi dan mengendalikan emosi.
c. Menumbuhkan kemandirian anak.
d. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
e. Mengembangkan kemampuan kognitif .
f. Mengembangkan kemampuan fisik/ motorik
g. Mengembangkan daya cipta dan kreativitas anak

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar kompetensi pendidikan anak usia dini dikembangkan
berdasarkan aspek perkembangan anak, yang meliputi:
 Perkembangan moral dan nilai-nilai agama
 Perkembangan sosial, emosional dan kemandirian
 Perkembangan bahasa
 Perkembangan kognitif
 Perkembangan fisik/motorik
 Perkembangan seni

Standar ini berisikan seperangkat kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai


oleh anak sesuai dengan tahapan usianya. yaitu
 Standar Perkembangan anak usia lahir - 1 tahun
 Standar Perkembangan anak usia 1 – 2 tahun
 Standar Perkembangan anak usia 2 – 3 tahun
 Standar Perkembangan anak usia 3 – 4 tahun
 Standar Perkembangan anak usia 4 – 5 tahun

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 3


2007l
 Standar Perkembangan anak usia 5 – 6 tahun

4. Prinsip-prinsip
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan/
pembelajaran pada pendidikan anak usia dini meliputi:

a. Berorientasi pada Perkembangan Anak


Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai
dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka
perlu memperhatikan perbedaan secara individual. Dengan demikian dalam
kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari
cara sederhana ke rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an
ke rasa sosial.
b. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan
anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya
pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik
perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan sosio
emosional.

c. Bermain sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain


Bermain merupakan prinsip pembelajaran di PAUD. Melalui bermain anak
diajak untuk bereksplorasi untuk mengenal lingkungan sekitar, menemukan dan
memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak memperoleh pengalaman
sehingga anak akan dapat membangun pengertian/pemahaman tentang hal-hal
yang dialaminya

d. Berpusat pada anak


Pembelajaran di PAUD hendaknya menempatkan anak sebagai subyek
pendidikan. Oleh karena itu, semua kegiatan pembelajran diarahkan atau berpusat
pada anak. Dalam pembelajaran berpusat pada anak, anak diberi kesempatan
untuk menentukan pilihan, mengemukakan pendapat dan aktif melakukan atau
mengalami sesndiri. Pendidik bertindak sebagai pembimbing atau fasilitator.

e. Lingkungan yang kondusif


Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan
menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat
mendukung kegiatan bermain anak.

f. Menggunakan pembelajaran terpadu


Pembelajaran pada pendidikan anak usia dini menggunakan pembelajaran
terpadu. Dimana setiap kegiatan pembelajaran mencakup pengembangan seluruh
aspek perkembangan anak. Hal ini dilakukan karena antara satu aspek

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 4


2007l
perkembangan dengan aspek perkembangan lainnya saling terkait .Pembelajaran
terpadu dilakukan dengan menggunakan tema sebagai wahana untuk
mengenalkan berbagai konsep kepada anak secara utuh.

g. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup


Proses pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan berbagai kecakapan hidup
agar anak dapat menolong diri sendiri, mandiri dan bertanggungjawab, memiliki
disiplin diri serta memperoleh keterampilan yang berguna bagi kelangsungan
hidupnya..

h. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar


Media dan sumber pembelajaran memanfaatkan lingkungan sekitar , nara sumber
dan bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik /guru.

i. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang–ulang


Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai
dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Untuk mencapai pemahaman
konsep yang optimal maka penyampaiannya dapat dilakukan secara berulang

j. Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan


Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan
dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-
kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu
anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat
anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.

k. 10. Pemanfaatan Teknologi Informasi


Pelaksanaan stimulasi pada anak usia dini dapat memanfaatkan teknologi untuk
kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio, televisi, komputer. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk
memudahkan anak memenuhi rasa ingin tahunya.

D. Rambu - rambu

1. Standar isi ini merupakan acuan bagi pendidik dalam menyusun program
kegiatan atau perencanaan pembelajaran untuk mencapai optimalisasi
perkembangan anak.
2. Standar isi ini merupakan pedoman bagi para pendidik, orang tua, guru, orang
dewasa lain untuk digunakan dalam rnagka menstimulasi perkembangan
anak..
3. Standar isi ini dirancang untuk melayani anak sesuai dengan tahapan usianya.
4. Standar isi ini merupakan standar perkembangan yang dibakukan dan cara
pencapaiannya disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak.Standar isi ini
dirancang sebagai acuan assessment perkembangan anak.
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 5
2007l
5. Standar perkembangan ini merupakan perkembangan minimal. Pendidik dapat
memberikan pengayaan sejauh tidak membebani anak dan/atau jika anak
telah menunjukkan keberhasilan
6. Pelaksanaan pembelajaran tidak bersifat kaku tetapi disesuaikan dengan
kondisi daerah.
7. Bagi bentuk satuan pendidikan anak usia dini yang memiliki kekhasan,
misalnya berbasis agama dapat menambah materi kegiatan sejauh tidak
bertentangan dengan tujuan pendidikan, prinsip-prinsip pelaksanaan
pendidikan dan tidak menyimpang akidah salah satu agama.

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 6


2007l
RANCANGAN STANDAR PERKEMBANGAN, PERKEMBANGAN DASAR DAN INDIKATOR
LAHIR S.D 6 TAHUN

ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR


PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
LAHIR – 1 TAHUN Anak mampu memperhatikan Dapat merespon perilaku  Bereaksi ketika mendengarkan senandung
MORALDAN NILAI- perilaku keagamaan yang keagamaan melalui inderanya lagu bernuansa keagamaan (mengangguk-
NILAI AGAMA diterima melalui inderanya angguk, tersenyum, tenang, mencari
sumber suara).
 Bereaksi ketika mendengar doa yang
dibacakan.
 Bereaksi ketika mendengarkan cerita yang
bernuansa keagamaan.

Dapat merespon rasa sayang  Merespon rasa sayang dan cinta kasih
melalui belaian, sentuhan dan senyuman.

SOSIAL, Anak mampu berinteraksi Dapat berinteraksi dengan keluarga  Menatap wajah orang yang mengajak
EMOSIONAL, DAN dengan merespon kehadiran dan orang lain yang dekat dengan berkomunikasi
KEMANDIRIAN orang lain anak  Merespon dengan senyum terhadap
orang yang mengajak berkomunikasi
 Mulai melakukan komunikasi dengan
menggerakan tangan terhadap orang di
dekatnya
 Menunjukkan reaksi yang berbeda
terhadap orang yang dikenal dan orang
yang tidak dikenal (Misal: Melalui

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 7
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
tangisan)
 Mengulurkan tangan untuk diangkat
 Mengangkat tangan untuk melambai
 Menutup muka/ bermain cilukba

 Menangis saat membutuhkan sesuatu

Dapat mengungkapkan suatu  Menolak jika diberikan sesuatu yang


kebutuhan tidak disukai. Misal dengan cara
menggerakkan tangan, menangis, dll.

Dapat mengenal diri sendiri  Mulai melihat bayangan di cermin dan


tersenyum
 Mulai minum dengan gelas
Mulai menunjukkan kemandirian

BAHASA Anak mampu merespon suara Dapat memahami isyarat dan  Bereaksi terhadap isyarat orang lain
dan mengucapkan satu kata perkataan orang lain secara secara sederhana (Contoh: kedipan
yang bermakna sederhana mata, geleng kepala, anggukan,
gerakan tubuh, dan tangan)
 Bereaksi terhadap sumber suara
 Merespon bila dipanggil namanya

Dapat mengungkapkan  Mengoceh atau mengeluarkan suara-


keinginannya secara sedehana suara
 Mengucapkan kata (Contoh: papa,
mama)

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 8
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Mulai meniru suara-suara
Mulai menunjukkan ketertarikan  Mulai mengeksplorasi buku dengan
dengan buku/media cetak lainnya memasukkan buku.media cetak lainnya
(pramembaca) ke dalam mulut atau memukul-mukul
buku/media cetak

 Mulai memperhatikan buku-


buku/media cetak lainnya yang
memiliki gambar dan warna yang
menarik

KOGNITIF Anak mampu menyadari Dapat memahami keberadaan benda  Melihat wajah orang dan benda-benda
keberadaan benda yang tidak yang terlihat dan disembunyikan terdekat
dilihatnya  Mengamati anggota tubuhnya sendiri
(tangan, kaki, jari kaki, jari tangan)
 Mengamati benda di sekitarnya
 Mengamati gerakan benda
 Mencari benda yang disembunyikan
 Mengikuti suara dan gerakan yang
dikenalnya

Dapat bereksplorasi (mencari tahu)  Menyentuh dan memasukkan benda ke


tentang benda di sekitarnya mulutnya
 Membanting atau mengetuk-ngetuk
benda ke meja atau lantai

FISIK/MOTORIK Anak mampu menggerakkan Dapat menunjukkan gerakan tangan  Meraih sebuah benda.
tangan, lengan, kaki, kepala, melalui reflek sederhana  Melempar benda yang dipegang.
dan badan.  Memainkan jari-jari tangan dan kaki

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 9
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Menarik benda-benda di sekitarnya
 Meremas-remas kertas
 Memegang benda atau mainan
 Mulai memainkan botol saat minum susu
 Merobek kertas dengan tangan
 Memasukkan sesuatu ke dalam mulut

Dapat menunjukkan gerakan tubuh  Menggerakkan jari-jari kaki


secara berulang-ulang  Berguling ke kanan dan ke kiri.
 Mengangkat kepala dan dada bila
ditengkurapkan
 Merayap ke berbagai arah.
 Merangkak ke berbagai arah.
 Duduk tanpa bantuan.
 Memutar badan ke kiri dan ke kanan

 Berdiri dengan berpegangan atau


Dapat menunjukkan gerakan tubuh
dibantu
yang terkoordinasi
 Berjalan beberapa langkah
 Berjalan sambil berpegangan ke
dinding
 Memainkan bola dengan tangan

Kesehatan Fisik Menunjukkan kesesuaian antara  Menunjukkan pertumbuhan tinggi dan


kesehatan dan perkembangan berat badan ideal sesuai usia
 Mulai suka menggigit
 Mulai berlajar minum dengan
menggunakan gelas

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 10
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
SENI Anak mampu bereaksi Dapat bereaksi ketika mendengar  Bertepuk tangan
terhadap irama yang irama  Menggerakkan tangan, kepala, atau
didengarnya kaki ketika mendengar irama

USIA 1-2 TAHUN Anak mulai mampu meniru Dapat meniru perilaku keagamaan  Mendengarkan senandung lagu bernuansa
perilaku keagamaan secara secara sederhana keagamaan
MORAL DAN NILAI- sederhana serta  Menirukan senandung lagu bernuansa
NILAI AGAMA mengekspresikan rasa sayang keagamaan.
dan cinta kasih  Mengikuti/menirukan bacaan doa sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan.
 Menirukan sebagian gerakan ibadah.
 Mendengarkan cerita bernuansa keagamaan
 Merespon cerita bernuansa keagamaan.
 Mendengarkan sebutan nama Tuhan
 Menirukan sebutan nama Tuhan

Dapat meniru ucapan dan jawaban  Menirukan ucapan salam


salam  Menirukan jawaban salam

Dapat mengekspresikan rasa sayang  Menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih
dan cinta kasih melalui belaian/rangkulan/ciuman

SOSIAL, Anak mampu berinteraksi Dapat berinteraksi dengan keluarga  Mengenal wajah orang yang di
EMOSIONAL, DAN dengan lingkungan dan orang lain yang dekat dengan dekatnya
KEMANDIRIAN terdekatnya(keluarga) dan anak  Bereaksi apabila melihat wajah orang
menunjukkan keinginannya yang dikenalnya
 Menunjukkan reaksi yang berbeda
terhadap orang yang dikenal dan yang

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 11
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
tidak dikenal. Misal:
Bersembunyi di belakang orang
terdekat (Ibu, guru, pengasuh)
 Mulai berminat bermain bersama anak lain
dengan mainan yang sama
 Mulai senang hal yang lucu (tertawa ketika
merespon sesuatu yang lucu)

Dapat menyatakan suatu  Menyatakan keinginan dengan ekpresi


Kebutuhan emosi, misal merajuk, merengek, atau
menangis
 Mengatakan jika ingin buang air
 Meminta bantuan kepada orang yang
dikenalnya ketika miliknya diambil orang
(temannya)

Dapat mengenal diri sendiri  Dapat menyatakan kepemilikannya (Misal:


Bonekaku, mainanku, dll.)

Mulai dapat menunjukkan  Berlatih untuk menggunakan toilet.


kemandirian  Mulai dapat makan sendiri

Mulai dapat mengekpresikan emosi  Mengekspresikan rasa senang, takut,


secara wajar marah, dan kaget.
 Bermain pura-pura (bermain peran)

BAHASA Anak mampu mengerti isyarat Dapat memahami perkataan orang  Melaksanakan beberapa perintah
dan perkataan oranglain serta lain secara sederhana sederhana

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 12
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
mengucapkan keinginanya  Bereaksi terhadap larangan
secara sederhana  Meniru kata dan suara

Dapat mengungkapkan keinginan  Mengucapkan kalimat yang terdiri dari


dan pikirannya secara sederhana dua kata (seperti: mama makan)
 Menggunakan kalimat tanya. (Contoh:
Apa, dimana)
 Menjawab pertanyaan yang
menggunakan kata tanya: Apa, siapa,
dimana
 Menyebutkan nama dirinya
 Menyatakan miliknya

 Membawa buku/media cetak lainnya


Menunjukkan ketertarikan terhadap
kepada orang dewasa untuk dibacakan
buku/media cetak lainnya
 Mulai membuka dan membalik-balikan
(pramembaca)
buku/media cetak lainnya
 Mulai tertarik dengan isi buku/media cetak
lainnya (Contoh: Menanyakan gambar
yang terdapat di dalam buku)
 Mencocokkan gambar yang terdapat pada
satu buku/media cetak lainnya dengan
buku/media cetak lainnya
 Berpura-pura membaca (Bicara dengan
gambar yang terdapat pada buku/media
cetak lainnya)

Mulai menggunakan alat tulis untuk  Berpura-pura menulis dengan mencoret-


membuat gambar atau tulisan coret tidak beraturan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 13
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
(pramenulis)  Mulai menunjukkan hasil karyanya
(coretan) kepada orang lain

KOGNITIF Anak mampu bereksplorasi Dapat mengamati dan menggunakan  Menunjuk bentuk benda-benda sederhana
terhadap benda yang ada di benda-benda di sekitarnya  Menyebut nama benda-benda sederhana
sekitarnya  Menyebutkan posisi benda (jauh-dekat,
atas-bawah)
 Membedakan ukuran benda (besar-kecil)
 Menunjuk minimal 4 anggota tubuh
 Menyebutkan minimal 4 anggota tubuh

 Mengamati apa yang terjadi jika benda


Dapat bereksplorasi dengan benda
dijatuhkan
di sekitarnya

Dapat merespon benda dan orang  Mulai banyak bertanya


yang berada di sekitarnya  Mulai dapat menemukan benda yang
disembunyikan
 Menanggapi ketika dibacakan buku yang
dikenalnya
 Menolak terhadap sesuatu yang tidak
diinginkan

FISIK/MOTORIK Anak mampu menggerakkan Dapat menggerakkan anggota tubuh  Memegang benda-benda ukuran kecil
anggota tubuhnya untuk melatih otot tangan dengan jari-jari tangan telunjuk dan
jempol
 Membuat coretan tidak beraturan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 14
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dengan menggunakan pinsil/spidol/
krayon
 Merobek kertas dengan jari-jari tangan
 Menggerakkan jari-jari tangan
 Melempar bola ke arah tertentu
 Menyusun benda tanpa beraturan.
 Mulai belajar makan sendiri
 Meraup biji-bijian
 Memasukkan biji-bijian ke
kotak/wadah
 Mulai belajar menangkap bola

Dapat mengerakkan anggota tubuh  Mulai belajar membungkukkan badan


untuk melatih otot punggung  Menggerakkan/memiringkan tubuh ke
kanan dan ke kiri.
 Menarik dan mendorong benda

Dapat mengerakkan anggota tubuh  Berlari ke berbagai arah.


untuk melatih otot kaki  Menaiki tangga dengan bantuan.
 Melompat ke berbagai arah.
 Mulai belajar menendang bola

 Kebiasaan tidur mulai berkurang


Kesehatan Fisik Menunjukkan kesesuaian antara
secara bertahap
kesehatan dan perkembangan
 Menunjukkan pertumbuhan gigi yang
normal
 Mulai mengkonsumsi berbagai jenis
makanan
 Memegang makanan dengan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 15
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
menggunakan jari-jari tangan
 Mulai belajar mengikuti kebiasaan
sehat (gosok gigi, cuci tangan)

SENI Mampu meniru suara dan Dapat menirukan suara  Mulai belajar menirukan suara
gerak secara sederhana  Menirukan suara-suara disekitarnya

Dapat menirukan gerak  Menggerakkan kepala, tangan atau


kaki ketika mendengar suara
musik/ritmik
 Bergerak bebas sesuai dengan irama
musik

ANAK USIA 2 – 3 Anak mampu meniru secara Dapat meniru perilaku keagamaan  Menyebut nama Tuhan
TAHUN sederhana perilaku keagamaan secara sederhana  Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan
MORAL DAN NILAI- yang dilihat dan didengarnya, sesudah melakukan kegiatan
NILAI AGAMA mengekspresikan rasa sayang  Menyanyikan lagu keagamaan
atau cinta kasih sayangnya  Mengucapkan salam keagamaan
serta mulai meniru perilaku
baik dan sopan

Dapat mengekpresikan rasa sayang  Menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih
atau cinta kasih sesamanya melalui belaian/ rangkulan
 Menyayangi binatang
 Memelihara tanaman
 Suka menolong teman

 Mengucapkan salam, terima kasih, minta


Dapat meniru perilaku yang baik

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 16
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dan sopan tolong secara sederhana
 Mau menjawab sapaan dengan ramah

SOSIAL, Anak mampu beriteraksi, dan Dapat berinteraksi dengan  Mulai menunjukkan senang bermain
EMOSIONAL, DAN menunjukkan reaksi emosi lingkungan terdekat dengan teman
KEMANDIRIAN yang wajar, mengenal  Merespon terhadap beberapa nama teman
tagungjawab, mulai bermain
menunjukkan kemandirian,  Senang meniru apa yang dilakukan orang
disiplin, dan percaya diri lain
 Mau menyapa teman

Dapat menunjukkan keinginannya  Mau memilih sesuatu yang disukai


 Mempertahankan hak milik
 Menunjuk benda miliknya

Dapat mengenal diri dan lingkungan  Menunjuk orang-orang yang terdekat


Terdekat  Menyebutkan ciri-ciri dirinya
 Menyebutkan idintitas dirinya

Dapat menunjukkan kemandirian  Dapat ditinggalkan oleh orangtuanya


 Memilih kegiatan sendiri
 Mulai dapat menggunakan toilet (wc)
namun masih dibantu/diingatkan
 Makan dan minum sendiri

Dapat mengekpresikan emosi secara  Menunjukkan ekspresi emosi yang wajar


wajar ketika mengalami ketidaknyamanan (Misal:
Diganggu temannya)

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 17
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Menunjukkan ekspresi emosi yang wajar
ketika mengalami kegembiraan (Misal:
Melihat hal yang lucu)

Mulai menunjukkan sikap  Menyimpan mainannya sendiri


kedisiplinan  Mulai mengikuti aturan sederhana

Mulai menunjukkan percaya diri  Berani mengungkapkan perasaannya


 Berani menampilkan kemampuaannya

BAHASA Anak mampu mendengarkan Dapat mendengarkan  Mendengarkan cerita


dan berkomunikasi secara informasi lisan  Mendengarkan lagu-lagu
lisan dengan kalimat  Melaksanakan perintah sederhana
sederhana  Merespon ketika namanya dipanggil

 Mengucapkan kalimat dengan 2-3 kata


Dapat mengungkapkan
(Contoh: Saya mau makan, dll.)
keinginannya melalui ungkapan
 Menjawab pertanyaan sederhana “apa,
sederhana
siapa, dimana”
 Menggunakan kata ganti "aku"
 Menyebutkan nama diri
 Meniru dan mengulangi bunyi dan atau
kata
 Menceritakan pengalaman sehari-hari
secara sederhana

Dapat mengenal lambang  Menunjukkan lambang suatu benda


(pramembaca) (Contoh: mengenal lambang/logo dari
produk makanan, minuman yang dikenal

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 18
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
anak, dll.)
 Mengemukakan kembali cerita yang
digemari
 Memilih-milih buku/media cetak lainnya
menurut kesukaannya
 Meminta tolong kepada orang dewasa
untuk menuliskan cerita gambar yang
dibuatnya

Dapat membuat coretan-coretan  Menghasilkan coretan dengan


(pramenulis) menggunakan berbagai alat tulis
 Menghasilkan garis-garis dengan alat tulis

KOGNITIF Anak mampu mengenal Dapat mengenal benda  Menyebutkan benda-benda di sekitar
benda dan memanipulasi  Menyebutkan berbagai bentuk benda
objek/benda  Membedakan warna yang dikenalnya
 Membedakan ukuran benda (besar-kecil)
 Membedakan rasa dan bau
 Membedakan konsep buka-tutup. depan-
belakang, keluar-masuk

Dapat menggunakan benda  Menyusun benda ke atas dan ke samping


 Memasang puzzel 3 keping
 Membilang 1-5 (tanpa mengenal konsep)
 Mengenal konsep 1-2
 Membedakan banyak-sedikit, sama- tidak
sama
 Membedakan bunyi –bunyian
 Mulai dapat menggunakan alat untuk

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 19
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
memperoleh sesuatu yang berada di luar
jangkauannya (Contoh: meraih benda
dengan menggunakan alat bantu)
 Membangun balok dan merobohkannya
 Menyodok, menjatuhkan, mendorong,
menarik, dan meremas benda untuk melihat
apa yang akan terjadi
 Mulai dapat menempatkan benda pada
tempat tempat yang sesuai (Contoh:
Membuang sampah di tempat sampah,
menyimpan mainan ditempatnya, dll.)

Dapat mengenal ciri-ciri  Mulai mengenal jenis kelamin


benda/orang  Menyebutkan bagian tubuh secara
sederhana

FISIK/MOTORIK Anak mampu melakukan Dapat melakukan gerakan di tempat  Meniru gerakan senam sederhana
gerak dasar sederhana (tidak berpindah)  Mengekspresikan diri lewat seni musik,
dengan berbagai gerakan

Dapat melakukan gerak  Berjalan dengan kontrol yang baik


berpindah tempat  Berlari lurus ke depan
 Melompat turun dari ketinggian 10-20 cm
dengan dua kaki
 Merayap dan merangkak lurus ke depan
 Menghindari rintangan ketika berjalan
 Melompat ke depan dengan dua kaki
bersama-sama
 Menirukan gerakan binatang dan tanaman

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 20
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Naik turun tangga dengan berpegangan

Dapat memainkan benda  Menggulirkan bola dengan satu/dua tangan


menggunakan tangan atau kaki  Melempar bola dengan satu atau dua
tangan
 Memasukkan bola ke dalam keranjang
 Menangkap bola besar yang dilambungkan
dengan dua tangan
 Menendang bola
 Memegang benda dengan benar
 Mengaduk cairan dengan berbagai alat
 Menuang (air, beras, biji-bijian)
 Meraup pasir, biji-bijian, beras

 Merobek dengan jari


Anak mampu menunjukan Dapat melakukan koordinasi mata
 Menggunakan lima jari untuk meremas-
kontrol dan koordinasi antara dan jari-jari untuk kelenturan otot
remas sesuatu
tangan dan mata
 Menggunakan dua jari untuk memegang
sesuatu
 Melipat kertas tak beraturan
 Menggunting kertas tak beraturan
 Menggunakan kuas,spidol dan krayon
untuk mencoret-coret bebas
 Meronce dengan manik-manik yang besar
 Membedakan permukaan benda melalui
perabaan

Anak mampu menunjukkan Menjaga kesehatan fisik diri sendiri  Mau makan makanan yang bergizi
kesehatan fisik dan kebersihan  Menutup mulut ketika batuk atau menguap

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 21
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dirinya secara sederhana
Menjaga kebersihan dirinya  Menggosok gigi sendiri (dengan
pengawasan)
 Mandi pada waktunya
 Makan sendiri dengan dibantu
 Mau cuci tangan sebelum dan sesudah
makan

SENI Anak Mampu melakukan Dapat bergerak bebas mengikuti  Bertepuk tangan mengikuti irama musik
berbagai gerakan anggota irama musik  Menari mengikuti irama musik
tubuhnya sesuai dengan irama  Memukul-mukul benda menurut irama
dan dapat mengekspresikan musik
diri dalam bentuk goresan
sederhana

Dapat mengekspresikan diri dalam  Mengekspresikan diri melalui gambar


bentuk coretan sederhana sederhana
 Mengekspresikan imajinasinya dalam
bentuk coretan atau gambar

ANAK USIA 3-4 Anak mampu meniru dan Dapat mengucapkan bacaan doa dan  Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan
TAHUN mengucapkan bacaan lagu keagamaan secara sederhana sesudah melakukan kegiatan
doa/lagu-lagu keagamaan dan  Menirukan lagu-lagu keagamaan
MORAL DAN NILAI- gerakan beribadah secara
NILAI AGAMA sederhana serta mulai
berperilaku baik atau sopan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 22
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat meniru gerakan ibadah secara  Menirukan sikap berdoa
sederhana  Meniru gerakan ibadah yang sederhana

Dapat mengenal dan menyayangi  Menyebut contoh ciptaan Tuhan secara


ciptaan Tuhan sederhana (Contoh: Kucing, anjing)
 Menyayangi ciptaan Tuhan (Contoh:
Memberi makan binatang peliharaan)
 Mau menolong teman
 Menunjukkan empati dan perhatian
terhadap orang lain (teman sebaya)

Dapat mengenal sopan santun dan  Mengucapkan salam, terima kasih, minta
mulai berperilaku saling tolong, minta maaf secara sederhana
menghormati sesama  Mau menyapa dan menjawab sapaan
dengan ramah

SOSIAL, EMOSIONAL Anak mampu beriteraksi, Dapat berinteraksi dengan teman  Senang bermain dengan teman
DAN KEMANDIRIAN dapat menunjukan reaksi sebaya dan orang dewasa yang  Meminta izin bila menggunakan benda
emosi yang wajar, mengenal dikenal milik orang lain
tanggung jawab, kemandirian  Mau bekerja dalam kelompok
dan mulai menunjukkan rasa  Berkomunikasi dengan orang-orang yang
percaya diri ditemuinya

 Meminta perhatian dengan mengangkat


tangan, membuat permintaan verbal, atau
cara lainnya
 Mendengar dan berbicara dengan orang
dewasa yang dikenalnya
 Mengadukan masalah kepada orang dewasa

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 23
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
ketika mengalami ketidaknyamanan dengan
teman
 Mau menyapa teman
 Tidak mengganggu teman
 Mau mengalah
 Mau menolong teman
 Menunjukkan perhatian terhadap orang lain
Dapat menjaga keamanan diri  Menghindari dari benda-benda yang
sendiri berbahaya
 Menolak sesuatu yang tidak nyaman bagi
dirinya
Mulai menunjukkan rasa percaya  Menunjukkan kebanggaan atas hasil kerja
diri buatannya
 Berani mengungkapkan pertanyaan atau
pendapat

Dapat menunjukkan kemandirian  Menolong dirinya sendiri (makan, minum,


kegiatan toilet, dll)
 Mampu berpisah dengan orangtua tanpa
menangis
 Memilih kegiatan sendiri
 Melakukan kegiatan kebersihan diri dan
lingkungan sekitarnya (gosok gigi, cuci
tangan)
Dapat menunjukkan reaksi emosi  Dapat dibujuk jika menangis
yang wajar  Menunjukkan ekspresi emosi ketika
mengalami ketidaknyamanan (Misal:
Diganggu temannya)

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 24
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Menunjukkan ekspresi emosi ketika
mengalami kegembiraan (Misal: Mendapat
hadiah)
Mulai menunjukkan sikap  Memiliki kebiasaan yang teratur (makan,
kedisiplinan minum, mandi, tidur)
 Sabar menunggu giliran

Dapat mengenal rasa  Menjaga barang milik sendiri dan orang


tanggungjawab lain
 Meletakkan sesuatu pada tempatnya
 Merapikan alat-alat setelah melakukan
kegiatan
BAHASA Anak dapat mendengarkan, Dapat mendengarkan informasi  Mengikuti dua atau lebih petunjuk/perintah
berkomunikasi secara lisan, lisan  Bertanya dan berkomentar tentang cerita
serta memiliki perbendaharaan yang didengarnya
kosakata, yang semakin  Mendengarkan cerita dan menunjukkan
banyak pemahaman melalui bahasa tubuh,
menunjukkan gambar, atau menceritakan
kembali
 Mengikuti petunjuk dari tape/CD/lagu untuk
melakukan gerakan

 Menyebutkan nama diri dan orangtua


Dapat berkomunikasi/berbicara
 Berbicara dengan kalimat sederhana dan
secara lisan dengan jelas
jelas
 Menyampaikan pesan dari orangtua ke guru
 Mengambil keputusan ketika dihadapkan
pada pilihan
 Mulai bertanya dengan suatu tujuan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 25
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Menyanyikan lagu sederhana
 Menggunakan kata tanya "apa, siapa,
dimana"
 Menggunakan kata keterangan (Contoh:
Lambat, lucu, dll.)
 Menjawab pertanyaan tentang hubungan
sebab akibat secara sederhana
 Menggunakan 3-4 kata dalam 1 kalimat
 Menyebutkan benda sesuai fungsinya
 Menggunakan kata kepunyaan
 Meniru bunyi huruf-huruf
 Menyebutkan suku kata pertama dari kata
yang sudah dikenal saat guru mengucapkan
suku kata pertma (Contoh: Mengucapkan
suku kata “sil” ketika guru mengucapkan
suku kata “pen”)
 Mengenali tulisan nama diri sendiri
 Menceritakan pengalaman sederhana
 Menceritakan kembali cerita yang
didengarnya/peristiwa yang dialami secara
sederhana
 Berkomentar atas cerita yang dibacakan
 Berpartisipasi dalam percakapan dengan
teman

Mulai menunjukkan dorongan untuk  Tertarik pada buku cerita dan berusaha
membaca (pramembaca) membaca
 Memegang buku dengan benar dan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 26
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
membalik halaman satu persatu
 Menanyakan arti gambar/tulisan pada buku
 Meminta untuk dibacakan suatu cerita

Dapat mengenal lambang-lambang  Menunjuk huruf-huruf yang diucapkan


sederhana (pramenulis) guru
 Mengidentifikasi huruf-huruf yang terdapat
dalam namanya sendiri
 Menunjukkan benda yang diawali dengan
huruf tertentu.
 Menjelaskan apa yang terjadi di dalam
gambar

Dapat menghasilkan coretan-coretan  Mengenali tulisan nama diri sendiri


(pramenulis)  Mencoret-coret atau menulis seperti cakar
ayam
 Memegang alat tulis dengan benar
 Menghasilkan coretan/tulisan dengan
menggunakan berbagai alat tulis

KOGNITIF Anak mampu mengenal Dapat mengenal klasifikasi  Mengelompokkan benda berdasarkan ciri
konsep sederhana dan dapat sederhana tertentu (Contoh: menurut bentuk, warna,
mengklasifikasi ukuran, jenis, dll.)
 Menunjukkan benda-benda yang memiliki
ciri tertentu (misal: kasar-halus)
 Membedakan rasa, bau, suara

Mulai menunjukkan pemahaman  Membilang 1-10 (tanpa benda yang


tentang konsep bilangan dibilang/membilang hapalan)

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 27
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Membilang dengan benda(dengan
menunjukkan benda yang dibilang)
 Mengenal konsep 1- 3
 Menyebutkan empat benda tanpa
membilang
 Menyebutkan banyak anggota keluarga
 Membedakan banyak benda (Contoh:
sedikit-banyak)
 Menyebutkan konsep bilangan yang
menunjukkan urutan (Contoh: Saya yang
kedua)

Mulai menunjukkan pemahaman  Menunjukkan bentuk geometri (lingkaran,


tentang geometri segiempat, segitiga)
 Membedakan benda berdasarkan bentuk
geometri

Dapat mengenal konsep ruang dan  Membedakan posisi suatu benda (atas-
posisi bawah,luar-dalam, jauh-dekat, depan-
belakang)
 Mengikuti perintah tentang posisi (Contoh:
Duduk di belakang- didepan)
 Menempatkan benda sesuai posisi dalam
kehidupan sehari-hari (Contoh:
Menempatkan tempat tidur ketika bermain
rumah-rumahan sama seperti yang ada di
rumah)

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 28
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat mengenal konsep ukuran  Membedakan ukuran sederhana (besar-
kecil, panjang-pendek, tinggi-rendah)
 Membedakan benda yang berat dan ringan
 Dapat menyebutkan isi wadah

Dapat mengenal konsep waktu  Mengenal waktu pagi, siang, dan malam
 Mengenal konsep sebentar-lama

Dapat memecahkan masalah  Menyusun puzzel 5 keping


sederhana  Mencari jejak/maze sederhana

Dapat mengenal pola sederhana  Mengurutkan pola sederhana berdasarkan


warna, bentuk, ukuran
 Meronce manik-manik dalam pola
berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk

FISIK/MOTORIK Anak mampu melakukan Dapat melakukan gerak di tempat  Melakukan senam
keterampilan gerak dasar dengan koordinasi yang lebih baik  Meniru gerakan binatang, pohon dan benda-
secara sederhana dengan benda di sekitar
koordinasi yang lebih baik  Berayun/bergelantungan dengan dua tangan

Dapat melakukan gerak berpindah  Berdiri dengan mengangkat satu kaki


tempat dengan koordinasi yang  Berjalan dengan koordinasi gerak yang
lebih baik baik.
 Naik turun tangga tanpa berpegangan
 Mendorong, menarik, dan mengendarai
mainan beroda atau sepeda roda tiga
 Melompat turun dari ketinggian 10-20 cm
 Memanjat dengan berpegangan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 29
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Berjingkat (berjalan bertumpu pada ujung
kaki)
 Berjalan dengan berbagai variasi seperti
berjalan lurus, zigzag,dll.
 Menangkap bola dengan dua tangan
 Memasukkan bola ke dalam keranjang dari
jarak tertentu

Dapat melakukan koordinasi mata-  Membuka/menutup botol


tangan dalam rangka kelenturan,  Memegang benda dengan benar
kelincahan dan kekuatan  Memegang benda dengan telunjuk dan ibu
jari
 Mengaduk cairan dengan berbagai alat
 Menuang (air, biji-bijian) tanpa tumpah
 Menggunakan jepitan untuk menjepit
sesuatu
 Melukis dengan jari
 Menggunakan kuas, spidol, dan krayon
untuk mencoret
 Mengambil dan mengembalikan benda
dengan benar
 Membuat berbagai bentuk dengan
playdough/plastisin/tanah liat
 Meremas kertas untuk dijadikan bola
 Melipat kertas menjadi dua lipatan secara
sederhana
 Menjiplak garis horizontal dan vertikal
 Menjahit pola sederhana dengan lubang
yang besar

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 30
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Meronce dengan manik-manik yang besar
 Menggunting bentuk garis lurus
 Memakai pakaian dan mengancingkannya
sendiri dengan bantuan
 Membuka dan menutup resleting
 Memakai sepatu dengan bantuan

Anak mampu menunjukkan Melakukan rutinitas kesehatan diri  Memilih makanan dan minuman sehat
kesehatan fisik dan kebersihan sendiri  Menggosok gigi dengan benar sesuai
dirinya waktuknya dengan bantuan

Melakukan rutinitas kebersihan  Mandi tepat waktu dengan bantuan


dirinya  Makan sendiri tepat waktu
 Mau melakukan cuci rambut,
membersihkan telinga dan memotong kuku
secara teratur dengan bantuan

SENI Anak mampu Dapat bergerak sesuai dengan irama  Bergerak mengikuti irama musik
mengekspresikan diri melalui musik  Menggerakan kepala, tangan, kaki
gerakan dan karya seni mengikuti irama musik
 Senam irama dengan berbagai variasi
 Menciptakan gerakan binatang dan
gerakan benda-benda sesuai dengan
imajinasi

Dapat bergerak mengikuti benda-  Meniru gerakan binatang, dan benda-benda


benda di lingkungannya lainnya, seperti: kapal terbang
 Menciptakan gerakan binatang, tanaman
dan benda-benda sesuai dengan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 31
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
imajinasinya

Dapat bernyanyi beberapa lagu  Bersenandung/menyanyikan kata-kata pada


lirik lagu yang diulang,
 Menyanyikan beberapa lagu

Dapat membuat irama secara  Bertepuk tangan membentuk irama


sederhana  Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai
alat

Dapat mengekspresikan suatu karya  Menggambar bebas dengan berbagai media


dengan jari misal: krayon, pensil warna, orang, dll.
 Melukis dengan jari
 Melipat kertas secara sederhana
 Membuat berbagai karya seni sederhana
dari berbagai media misal: biji-bijian,
potongan kertas dll
 Membuat berbagai bentuk dari plastisin
dengan menggunakan cetakan, digulung,
dipotong dll

USIA 4 – 5 TAHUN Anak mampu mengucapkan Dapat mengucapkan bacaan doa  Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
bacaan doa/lagu-lagu kegiatan
MORAL DAN NILAI- keagamaan, menirukan  Memimpin doa
NILAI AGAMA gerakan beribadah, mengikuti Dapat menyanyikan lagu-lagu
aturan serta mampu belajar keagamaan  Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang
berperilaku baik dan sopan sederhana
bila diingatkan.

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 32
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat mengenal bermacam-macam  Menyebutkan tempat-tempat ibadah
agama
Dapat melaksanakan gerakan ibadah  Melaksanakan gerakan ibadah secara
secara sederhana sederhana namun masih perlu bimbingan

Dapat menyebutkan hari-hari besar  Menyebutkan hari-hari besar agama


agama

Dapat mengenal dan menyayangi  Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan,


ciptaan Tuhan misal: Manusia, bumi, langit, tanaman, dan
hewan.
 Menyiram tanaman, memberi makan
binatang
 Mau menolong teman
 Menghargai teman
 Mau membagi miliknya, misal: makanan,
mainan, dll.
 Meminjamkan miliknya dengan senang
hati

Memiliki rasa sopan santun dan  Bersikap ramah


saling menghormati sesama  Meminta tolong dengan baik
 Mengucapkan salam
 Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
 Berbahasa sopan dalam berbicara
 Mau menyapa dan menjawab sapaan
dengan ramah

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 33
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Mau mengalah
 Mendengarkan orang tua/teman berbicara
 Tidak mengganggu teman

SOSIAL, EMOSIONAL Anak mampu beriteraksi, Dapat berinteraksi dengan teman  Mulai mengajak teman untuk bermain
DAN KEMANDIRIAN mulai dapat mengendalikan sebaya dan orang dewasa  Meminta izin bila menggunakan benda
emosinya, mulai milik orang lain
menunjukkan rasa percaya  Mau bekerjasama dengan teman dalam
diri, serta mulai dapat kelompok ketika melakukan kegiatan
menjaga diri sendiri  Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
 Berbicara dengan teman sebaya tentang
rencana dalam bermain (Misal: Membuat
aturan bermain)
 Membuat keputusan ketika bermain dengan
teman sebaya (Misal: Memutuskan siapa
yang memulai bermain)
 Berkomunikasi dengan orang-orang yang
ditemuinya
 Mendengar dan berbicara dengan orang
dewasa
 Mengadukan masalah kepada orang dewasa
ketika mengalami ketidaknyamanan dengan
teman
 Mau menyapa teman dan orang dewasa

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 34
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN

Dapat menjaga keamanan diri  Menghindari benda – benda berbahaya


sendiri

Menunjukkan rasa percaya diri  Menunjukkan kebanggaan terhadap hasil


kerjanya

Dapat menunjukkan kemandirian  Memasang kancing atau resleting sendiri


 Memasang dan membuka tali sepatu
sendiri
 Mampu makan sendiri
 Berani pergi dan pulang sekolah sendiri
(Bagi yang dekat dengan sekolah)
 Mampu memilih benda untuk bermain
 Mampu mandi, BAK dan BAB (toilet
training) masih dengan bantuan
 Mampu mengerjakan tugas sendiri
 Bermain sesuai dengan jenis permainan
yang dipilihnya
 Mengurus dirinya sendiri dengan bantuan,
misalnya: berpakaian

Mulai dapat menunjukkan emosi  Mau berpisah dengan ibu tanpa menangis
yang wajar  Dapat dibujuk agar tidak cengeng lagi dan
berhenti menangis pada waktunya

Mulai menunjukkan sikap  Melaksanakan tata tertib yang ada


kedisiplinan  Mengikuti aturan permainan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 35
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Mengembalikan alat permainan pada
tempatnya
 Membuang sampah pada tempatnya
 Sabar menunggu giliran
 Berhenti bermain pada waktunya

 Melaksanakan tugas yang diberikan


Mulai dapat bertanggung jawab
 Menyelesaikan tugas yang diberikan
 Menjaga barang milik sendiri dan orang
lain
 Menggunakan barang orang lain dengan
hati-hati

BAHASA Anak dapat berkomunikasi Dapat mendengarkan,  Menyebutkan berbagai bunyi/ suara
secara lisan, memiliki membedakan, dan mengucapkan tertentu
perbendaharaan kata-kata dan bunyi/suara tertentu  Menirukan kembali 3 - 4 urutan kata
mengenal simbol  Menyebutkan kata-kata dengan suku kata
awal yang sama, misal kaki-kali atau suku
kata akhir yang sama, misal nama-sama,
dll.
 Melakukan 2-3 perintah secara sederhana
 Mendengarkan cerita dan menceritakan
kembali isi cerita secara sederhana

Dapat berkomunikasi/berbicara  Menyebutkan nama diri, nama orang tua,


secara lisan jenis kelamin, alamat rumah secara
sederhana
 Menyenceritakan pengalaman/kejadian

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 36
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
secara sederhana
 Menjawab pertanyaan tentang
keterangan/informasi secara sederhana

Dapat memperkaya kosa kata yang  Menyebutkan bermacam-macam kata


diperlukan untuk berkomunikasi benda yang ada dilingkungan sekitar
sehari-hari  Menyebutkan waktu (pagi, siang, malam)
Dapat menceritakan gambar (pra  Bercerita tentang gambar yang disediakan
membaca) atau yang dibuat sendiri
 Mengurutkan dan menceritakan isi gambar
seri sederhana (3-4 gambar)
 Menghubungkan gambar/benda dengan
kata

Dapat mengenal hubungan antara  Membaca gambar yang memiliki


bahasa lisan dan tulisan kata/kalimat sederhana
(pramembaca)  Menceritakan isi buku walaupun tidak
sama antara tulisan dan yang diungkapkan

Dapat mengenal bentuk-bentuk  Menghubungkan tulisan sederhana dengan


simbol sederhana (pramenulis) simbol yang melambangkannya

KOGNITIF Anak mampu mengenal dan Dapat mengenal klasifikasi  Mengelompokkan benda dengan berbagai
memahami berbagai konsep sederhana cara yang diketahui anak. Misalnya:
sederhana dalam kehidupan Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll
sehari-hari.  Menunjuk sebanyak-banyaknya benda,
hewan, tanaman yang mempunyai warna,
bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 37
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
tertentu

Dapat mengenal konsep-konsep  Mencoba dan menceritakan apa yang


Sains sederhana terjadi jika: warna dicampur, proses
pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-
umbian, batang-batangan) balon ditiup lalu
dilepaskan, benda-benda dimasukkan ke
dalam air(terapung, melayang, tenggelam,
benda-benda yang dijatuhkan (gravitasi),
percobaan dengan magnit, mengamati
dengan kaca pembesar mencoba dan
membedakan bermacam-macam rasa, bau
dan suara

Dapat mengenal bilangan  Membilang/menyebut urutan bilangan


minimal dari 1 sampai 10
 Membilang dengan menunjuk benda
(mengenal konsep bilangan dengan benda-
benda sampai 5
 Menunjukkan urutan benda untuk bilangan
1 sampai 5
 Mengenal konsep banyak - sedikit, lebih –
kurang, sama – tidak sama
 Menghubungkan / memasangkan lambang
bilangan dengan benda- benda sampai 5 (
anak tidak disuruh menulis)
 Menunjuk 2 kumpulan benda yang sama
jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 38
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dan lebih sedikit
 Menyebutkan hasil penambahan
(menggabungkan 2 kumpulan benda)
 Menyebutkan hasil pengurangan
(memisahkan kumpulan benda) dengan
benda sampai 5

Dapat mengenal bentuk geometri  Mengelompokkan bentuk-bentuk geometri


(lingkaran, segitiga, segiempat)
 Menyebutkan kembali benda-benda yang
menunjukkan bentuk-bentuk geometri

Dapat memecahkan masalah  Mengerjakan maze (mencari jejak) yang


sederhana sederhana
 Menyusun kepingan puzzel menjadi
bentuk utuh (4 – 6 keping)
 Mencari lokasi tempat asal suara
 Memasang benda sesuai dengan
pasangannya
 Menyebutkan sedikitnya 12 benda berikut
fungsinya
 Menceritakan informasi tentang sesuatu
yang diperoleh dari buku
 Menceritakan kembali suatu informasi
berdasarkan ingatannya
 Membedakan konsep kasar – halus melalui
panca indera

Dapat mengenal konsep ruang dan  Menyebutkan konsep depan – belakang –

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 39
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
posisi tengah, atas – bawah, luar – dalam,
pertama – terakhir – diantara, keluar –
masuk, naik – turun, maju – mundur
Dapat mengenal ukuran  Membedakan konsep panjang-pendek,
jauh-dekat melalui mengukur dengan
satuan tak baku (langkah, jengkal, benang
atau tali)
 Membedakan konsep berat – ringan,
gemuk-kurus melalui menimbang benda
dengan timbangan buatan dan panca
indera
 Membedakan konsep penuh-kosong
melalui mengisi wadah dengan air, pasir,
biji-bijian, beras, dll
 Membedakan konsep tebal – tipis
 Membedakan konsep tinggi – rendah
 Membedakan konsep besar – kecil
 Membedakan konsep cepat – lambat

Dapat mengenal konsep waktu  Membedakan waktu (pagi, siang, malam)


 Menyebutkan nama-nama hari dalam satu
minggu, bulan dan tahun
Dapat mengenal berbagai pola  Memperkirakan urutan berikutnya setelah
melihat bentuk 2 pola yang berurutan.
Misalnya merah, putih, merah, putih,
merah,….
 Meronce dengan merjan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 40
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat konsep pengetahuan sosial  Menceritakan letak lokasi dari rumah ke
sederhana sekolah
 Mengenal berbagai macam profesi
(Contoh: Dokter, polisi, dll.)
 Mengenal berbagai macam alat angkutan
sederhana (Contoh: Mobil; motor, dll.)

FISIK/MOTORIK Anak mampu melakukan Dapat melakukan gerakan di  Memutar dan mengayunkan lengan
gerakan tubuh secara tempat (gerak dasar non  Meliukkan tubuh
terkoordinasi,untuk lokomotor)  Membungkukkan badan
kelenturan, kelincahan, dan  Senam fatansi bentuk meniru (misal:
keseimbangan menirukan berbagai gerakan hewan,
menirukan gerakan tanaman, yang terkena
angin sepoi-sepoi, angin kencang dan
kencang sekali dengan lincah

Dapat melakukan gerak berpindah  Berjalan ke berbagai arah dengan berbagai


tempat sederhana (gerak dasar cara, misalnya; berjalan maju di atas garis
lokomotor) lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan
ke depan dengan tumit, berjalan ke depan
jinjit (angkat tumit), berjalan mundur
 Melompat ke berbagai arah dengan satu
atau dua kaki
 Meloncat dari ketinggian 20-30 cm
 Memanjat, bergelantung, dan berayun
 Berdiri dengan tumit
 Berlari kemudian melompat dengan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 41
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
seimbang tanpa jatuh
 Berlari dengan berbagai variasi
(menyamping, ke depan dan ke belakang)
 Merayap dengan berbagai variasi
 Merangkak dengan berbagai variasi
 Menaiki benda beroda (Contoh: menaiki
sepeda roda dua dengan bantuan roda kecil
dua)

Dapat melakukan gerakan jari  Membuat berbagai bentuk dengan


tangan untuk kelenturan otot menggunakan plastisin, playdough/tanah
(Motorik halus) liat
 Meremas kertas/korang meremas parutan
kelapa dll.
 Menjiplak dan meniru membuat garis
tegak, datar, miring, lengkung, dan
lingkaran
 Meniru melipat kertas sedehana (1-4
lipatan)
 Merekat/menempel
 Menyusun berbagai bentuk dengan balok
 Memegang pensil (belum sempurna)
 Meronce dengan manik-manik
Dapat melakukan koordinasi mata-  Mengurus dirinya sendiri dengan sedikit
tangan bantuan. Misal makan, mandi, menyisir
rambut, mencuci,
menggosok/membersihkan sepatu,
mengikat tali sepatu, mengkancingkan
baju, membuka risleting jaket, dll.

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 42
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
 Menggunting sesuai bentuk melingkar,
zigzag, dll.
 Menjahit jelujur 10 lobang dengan tali
sepatu
 Melambungkan dan menangkap objek (bola
besar)
 Memantulkan bola besar pada posisi diam
di tempat
 Memantulkan objek (bola besar) sambil
berjalan/bergerak

Anak mampu melakukan  Melakukan berbagai gerakan koordinasi


Dapat menunjukkan ciri-ciri sehat
kesehatan fisik dan kebersihan mata-tangan
fisik
dirinya dengan bantuan  Mendemonstrasikan kemampuan motorik
kasar seperti melompat dan berlari.
 Memiliki kemampuan mendengar
 Membantu dirinya sendiri (makan,
menyisir rambut, memasang tali sepatu
dengan sedikit bantuan).
 Mau melakukan (mencuci rambu,
membersihkan telinga, dan memotong kuku
secara teratur dengan bantuan
 Melakukan BAB sendiri secara benar

SENI Anak mampu mengekpresikan Dapat menggambar sederhana  Menggambar bebas dengan berbagai media
diri dengan menggunakan (pensil warna, krayon, arang dll)
berbagai media/bahan dalam  Menggambar bebas dari bentuk lingkaran
berkarya seni melalui kegiatan dan segiempat
eksplorasi  Menggambar orang dengan lengkap dan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 43
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
sederhana.
 Mencap dengan berbagai media (pelepah
pisang, batang pepaya, karet busa, dll.)
 Mencetak berbagai media (pasir, adonan
tepung dll.

Dapat mewarnai sederhana  Mewarnai bentuk gambar sederhana


 Mewarnai bentuk-bentuk geometri dengan
ukuran besar

Dapat menciptakan sesuatu dengan  Menyusun bentuk-bentuk bangunan


berbagai media sederhana dari balok
 Menyusun bentuk dari kepingan geometri
yang sederhana
 Merangkai bentuk dengan lidi
 Membatik dan jumputan sederhana
 Mencocok dengan pola buatan guru
 Bermain warna dengan berbagai media.
Misalnya : krayon, cat air, dll.
 Melukis dengan jari (finger painting)
 Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai
alat
 Membuat alat perkusi sederhana (misalnya
membuat
krincingan dari tutup botol)
 Bertepuk tangan dengan 2 pola untuk
membuat irama

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 44
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat mengekspresikan diri dalam  Menggerakkan kepala, tangan atau kaki
bentuk gerak sederhana mengikuti irama musik/ritmik
 Mengekspresikan diri secara bebas sesuai
irama musik

Dapat menyanyi dan memainkan  Menyanyikan lagu secara lengkap


alat musik sederhana  Menyanyikan beberapa lagu anak-anak
 Mencipta, mengarang syair lagu
 Bermain dengan berbagai alat musik
perkusi sederhana
 Mengucapkan syair dari berbagai lagu

USIA 5-6 TAHUN Anak mampu melakukan Dapat melaksanakan ibadah, • Mengenal tempat-tempat ibadah
ibadah dan perilaku bersyair dan menyanyikan lagu- • Mengenal hari-hari besar agama
MORAL DAN NILAI- keagamaan secara berurutan lagu keagamaan • Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
NILAI AGAMA dan mulai belajar kegiatan secara berurutan
membedakan perilaku baik • Menyebutkan macam-macam agama yang
dan buruk dikenal
• Menyanyi lagu-lagu keagamaan
• Bersyair yang bernafaskan agama
• Mulai terlibat dalam acara keagamaan
• Menyimak beberapa cerita bernuansa
keagamaan
• Melaksanakan gerakan beribadah secara
berurutan namun belum secara rutin

Dapat menyayangi ciptaan Tuhan • Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 45
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
• Berbuat baik terhadap sesama teman.
Misal: Tidak menggangu orang yang
sedang melakukan kegiatan
• Menyiram/merawat tanaman
• Memberi makan binatang
• Suka menolong teman dan orang dewasa
• Menyayangi sahabat
• Menyayangi yang lebih muda
• Mau berbagi dengan orang lain

Terbiasa berperilaku sopan santun • Bersikap ramah


dan saling menghormati sesama • Meminta tolong dengan baik
• Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
• Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak
berteriak)
• Mau mengalah
• Mendengarkan orang tua/teman berbicara
• Tidak mengganggu teman
• Memberi dan membalas salam
• Menutup mulut dan hidung bila
bersin/batuk
• Menghormati yang lebih tua
• Menghargai teman/orang lain
• Mendengarkan dan memperhatikan teman
bicara
• Mengucap salam.
• Menyayangi yang lebih muda dan
menghormati yang lebih tua

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 46
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat membedakan perbuatan yang • Membedakan perbuatan yang benar dan
benar dan salah salah
• Menyebutkan perbuatan salah dan benar

SOSIAL, EMOSIONAL Anak mampu beriteraksi, dan Dapat berinteraksi dengan teman • Bersedia bermain dengan teman sebaya
DAN KEMANDIRIAN mulai mematuhi aturan, dapat sebaya dan orang dewasa tanpa membedakan (warna kulit,
mengendalikan keturunan, rambut, agama, dll.)
emosinya,menunjukan percaya • Mau memuji teman/orang lain
diri, dan dapat menjaga diri • Mengajak teman untuk bermain/belajar
sendiri • Bermain bersama (permainan halma, ular
tangga, dll.)
• Berkomunikasi dengan orang dewasa
ketika melakukan sesuatu (membuat kue,
memasak, dll.)
• Berkomunikasi dengan temannya ketika
mengalami musibah (Misal: Sakit, sedih,
dll.)

Dapat menunjukan rasa percaya diri • Berani bertanya dan menjawab


• Mau mengemukakan pendapat secara
sederhana
• Mengambil keputusan secara sederhana
• Bermain pura-pura tentang profesi
• Bekerja secara mandiri
• Berani bercerita secara sederhana
Dapat menunjukkan sikap • Memasang kancing atau resleting sendiri.
kemandirian • Memasang dan membuka tali sepatu sendiri
• Berani pergi dan pulang sekolah sendiri
(Bagi yang dekat dengan sekolah)

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 47
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
• Mampu mandi sendiri, BAK dan BAB
(toilet training)
• Mengerjakan tugas sendiri
• Bermain sesuai dengan jenis permainan
yang dipilihnya
• Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan
(misalnya: berpakaian, menggosok gigi,
makan)

Dapat menunjukkan emosi yang • Mau berpisah dengan ibu


wajar • Menerima kritikan dan saran
• Mau memberi dan meminta maaf
• Membantu memecahkan
perselisihan/masalah
• Mengekpresikan perasaannya (Misal:
Marah, sedih, gembira, kaget, dll.)
Terbiasa menunjukkan sikap • Membuang sampah pada tempatnya
kedisplinan dan mentaati peraturan • Merapikan mainan setelah digunakan
• Mentaati peraturan yang berlaku
• Berangkat ke sekolah tepat waktu

Dapat bertanggung jawab • Melaksanakan tugas yang diberikan guru.


• Menjaga barang milik sendiri dan orang
lain
• Melaksanakan kegiatan sendiri sampai
selesai
• Bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberkan
• Memelihara milik sendiri

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 48
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
• Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas

Terbiasa menjaga lingkungan • Memelihara lingkungan. Misalnya: tidak


mencorat coret tembok, membuang sampah
pada tempatnya, dll.
• Menghemat pemakaian air dan listrik
• Membersihkan peralatan makanan setelah
digunakan

BAHASA Anak dapat berkomunikasi Dapat mendengar dan membedakan  Membedakan kembali bunyi/suara tertentu
secara lisan, memiliki bunyi suara,  Membedakan kata-kata yang mempunyai
perbendaharaan kata, serta kata dan kalimat sederhana suku kata awal yang sama (misal: kaki-
mengenal simbol-simbol kali) dan suku kata akhir yang sama (misal:
untuk persiapan membaca, nama-sama dll).
menulis, dan berhitung  Mendengarkan dan menceritakan kembali
cerita secara runtut.
 Melakukan 3 - 5 perintah secara berurutan
dengan benar
 Menunjukkan beberapa gambar yang
diminta
 Menirukan kembali bunyi/suara tertentu
 Menirukan kembali 4-5 urutan kata

 Menyebutkan nama diri, nama orang tua,


Dapat berkomunikasi/ berbicara
jenis kelamin, tanggal dan bulan
lancar dengan lafal yang benar
kelahirannya, alamat rumah dengan
lengkap
 Berkomunikasi secara lisan dengan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 49
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
bahasanya sendiri (sesuai usia anak)
 Menceritakan pengalaman/ kejadian secara
sederhana dengan runtut
 Menerima pesan sederhana dan
menyampaikan pesan tersebut
 Menjawab pertanyaan sederhana
 Berbicara lancar dengan menggunakan
kalimat yang kompleks terdiri atas 5 – 6
kata
 Bercerita menggunakan kata ganti aku,
saya, kamu, dia, mereka.
 Menyebutkan nama benda yang
diperlihatkan
 Melakukan percakapan dengan teman
sebaya atau orang dewasa
 Menyebutkan gerakan-gerakan. Misanya :
jongkok, duduk, berlari, makan dll.
 Memberikan keterangan yang berhubungan
dengan posisi/ keterangan tempat.
Misalnya : di luar, di dalam, di atas, di
bawah, di muka, di depan, di belakang, di
kiri, di kanan dsb.

Dapat memahami bahwa ada  Menggunakan kata-kata yang menunjukkan


hubungan antara lisan dengan urutan
tulisan (pra membaca)  Membuat gambar dan menceritakan isi
gambar dengan beberapa coretan/ tulisan
yang sudah berbentuk huruf/kata
 Bercerita tentang gambar yang disediakan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 50
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
atau dibuat sendiri dengan urut dan bahasa
yang jelas
 Mengurutkan dan menceritakan isi gambar
seri (4 - 6 gambar)
 Membaca buku cerita bergambar dan
menceritakannya
Dapat memahami bahwa ada  Menghubungkan dan menyebutkan tulisan
hubungan antara gambar dengan sederhana dengan simbol yang
tulisan (pramenulis) melambangkannya
 Membaca beberapa kata berdasarkan
gambar, tulisan dan benda yang dikenal
atau dilihatnya
 Membuat coretan/tulisan yang berbentuk
huruf/kata berdasarkan gambar yang
dibuatnya
 Mulai menunjukkan ketetarikan dengan
buku/ media cetak

KOGNITIF Anak mampu mengenaldan Dapat mengenal klasifikasi • Mengelompokkan benda dengan berbagai
memahami berbagai konsep sederhana cara yang diketahui anak. Misalnya;
sederhana dan dapat Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll.
memecahkan masalah • Menunjuk sebanyak-banyaknya benda,
sederhana dalam kehidupan hewan, tanaman yang mempunyai warna,
sehari-hari bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri
tertentu

Dapat mengenal konsep-konsep • Menceritakan hasil percobaan sederhana


sains sederhana tentang: warna dicampur, proses

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 51
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
pertumbuhan tanaman (biji-bijian, umbi-
umbian, batang-batangan, daun dll.)
• Apa yang terjadi jika balon ditiup lalu
dilepaskan
• Benda-benda dimasukkan ke dalam air
(terapung, melayang, tenggelam, benda-
benda yang dijatuhkan (gravitasi)
• Percobaan dengan magnit mengamati
dengan kaca pembesar
• Membedakan bermacam-macam rasa, bau
dan suara berdasarkan percobaan

Dapat mengenal bilangan dan • Membilang/menyebut urutan bilangan dari


memahami konsep-konsep 1 sampai 20
matematika sederhana • Membilang dengan menunjuk benda
(mengenal konsep bilangan dengan benda-
benda sampai 10
• Menunjukkan urutan benda untuk bilangan
sampai 10
• Membedakan konsep banyak - sedikit,
lebih – kurang, sama – tidak sama
• Menghubungkan / memasangkan lambang
bilangan dengan benda- benda sampai 10 (
anak tidak disuruh menulis)
• Menunjukkan jumlah yang sama - tidak
sama, lebih banyak dan lebih sedikit dari 2
kumpulan benda
• Menyebutkan hasil penambahan
(menggabungkan 2 kumpulan benda) dan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 52
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
pengurangan (memisahkan kumpulan
benda) dengan benda sampai 10
• Menyebutkan waktu/jam

• Mengelompokkan bentuk-bentuk geometri


Dapat mengenal bentuk geometri
(lingkaran, segitiga, segiempat, dll)
• Membedakan benda-benda yang berbentuk
geometri
• Membedakan ciri-ciri bentuk geometri
• Menyebutkan benda-benda yang berbentuk
geometri

Dapat memecahkan masalah  Mengerjakan maze (mencari jejak) yang


sederhana sederhana (tiga empat jalan)
 Menyusun kepingan puzzle menjadi
bentuk utuh (7 – 10 keping)
 Mencari lokasi tempat asal suara
 Memasang benda sesuai dengan
pasangannya
 Menunjukkan sedikitnya 12 benda berikut
fungsinya
 Menceritakan tentang sesuatu yang
diperoleh dari buku
 Menceritakan kembali sesuatu berdasarkan
ingatannya
• Membedakan konsep kasar – halus
melalui panca indera
Dapat mengenal konsep ruang dan • Menyebutkan konsep depan – belakang –
posisi tengah, atas – bawah, kiri -kanan, luar –

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 53
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dalam, pertama – terakhir – diantara,
keluar – masuk, naik – turun, maju –
mundur

Dapat mengenal ukuran  Membedakan konsep panjang-pendek,


jauh-dekat, lebar/luas - sempit melalui
mengukur dengan satuan tak baku
(langkah, jengkal, benang, tali, lidi dll)
 Membedakan konsep berat – ringan, gemuk
- kurus melalui menimbang benda dengan
timbangan/timbangan buatan dan panca
indera
 Membedakan konsep penuh-kosong
melalui mengisi wadah dengan air, pasir,
biji-bijian, beras, dll
• Membedakan konsep tebal-tipis, tinggi –
rendah, besar-kecil, cepat lambat dsb.

• Membedakan waktu (pagi, siang, malam)


Dapat mengenal konsep waktu
• Menyebutkan nama-nama hari dalam satu
minggu, satu bulan dan mengetahui jumlah
bulan dalam satu tahun
• Menceritakan kegiatan sehari-hari sesuai
dengan waktunya misal: waktu tidur, waktu
makan, waktu sekolah dll

Dapat mengenal berbagai pola  Menggunakan konsep waktu (hari ini,


nanti, sekarang, besok, kemarin)
• Memperkirakan urutan berikutnya setelah

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 54
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
melihat bentuk 3-4 pola yang berurutan.
Misalnya merah – putih - biru, merah –
putih - biru, merah,….

Dapat mengenal konsep  Menceritakan letak lokasi dari rumah ke


pengetahuan sosial sederhana sekolah atau ke tempat-tempat yang
dikenalnya
 Mengenal berbagai macam profesi
(Contoh: Dokter, polisi, pilot, dll.)
 Mengenal berbagai macam alat
transportasi/angkutan sederhana di darat,
laut, dan udara (Contoh: Mobil; kapal laut,
pesawat terbang, dll.)
• Memerankan berbagai macam profesi
(Contoh: sebagai dokter, polisi, guru, dll.)
(bermain peran)

FISIK/MOTORIK Anak mampu melakukan Dapat melakukan gerakan di tempat • Memutar dan mengayunkan lengan
gerakan tubuh fisik secara (motorik kasar) • Meliukkan tubuh
terkoordinasi, untuk • Membungkukkan badan
kelunturan sebagai • Senam fantasi bentuk meniru. Misal:
keseimbangan dan kelincahan Menirukan berbagai gerakan hewan,
menirukan gerakan tanaman, yang terkena
angin (sepoi-sepoi dan angin kencang dan
kencang sekali) dengan lincah

Dapat melakukan gerak berpindah • Berjalan ke berbagai arah dengan berbagai


tempat sederhana (motorik kasar) cara, misalnya: berjalan maju di atas garis

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 55
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan
ke depan dengan tumit, berjalan ke depan
jinjit, berjalan mundur.
• Melompat ke berbagai arah dengan satu
atau dua kaki
• Meloncat dari ketinggian 30 - 40 cm
• Memanjat, bergelantung, dan berayun
• Berdiri dengan tumit, berdiri di atas satu
kaki dengan seimbang
• Berlari sambil melompat dengan seimbang
tanpa jatuh
• Merayap dan merangkak dengan berbagai
variasi
• Naik sepeda roda dua, naik otopet

Dapat melakukan koordinasi mata- • Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan,


tangan (Motorik halus) misalnya; makan, mandi, menyisir rambut,
memasang kancing, mencuci tangan dan
melap tangan, mengikat tali sepatu
• Memegang pensil dengan benar (antara ibu
jari dan 2 jari)
• Membuat berbagai bentuk dengan
menggunakan plastisin, playdough/tanah
liat, pasir dll.
• Meniru membuat garis tegak, datar, miring,
lengkung dan lingkaran
• Meniru melipat kertas sederhana (5-6
lipatan)
• Menjahit bervariasi (jelujur dan silang)

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 56
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dengan tali rafia, benang wol, tali sepatu dll
• Menggunting dengan berbagai media
berdasarkan bentuk/pola (lurus, lengkung,
segitiga)
• Mencocok bentuk
• Menyusun berbagai bentuk dari balok-balok
• Membuat lingkaran dan persegi dengan rapi
• Meronce dengan manik-manik sesuai pola
• Meronce dengan berbagai media. Misal:
(bagian tanaman, bahan bekas, karton, kain
perca, dll)

Dapat melakukan gerakan tangan • Melambungkan berbagai objek berbagai


untuk kelenturan otot (motorik bentuk dan ukuran dengan satu atau dua
kasar) tangan
• Menangkap objek sesuai bentuk dan
ukuran dengan satu atau dua tangan
• Melemparkan objek ke berbagai arah
dengan tangan kiri atau kanan
• Menggulirkan bola menyusuri tanah/lantai
dengan satu atau dua tangan
• Melemparkan objek ke sasaran dengan satu
atau dua tangan
• Bermain dengan simpai (di gelindingkan
sambil berjalan, berlari dsb)

Anak mampu melakukan Dapat melakukan kegiatan untuk  Melakukan banyak gerakan koordinasi
kesehatan fisik dan kesehatan fisik dan kebersihan diri mata-tangan
kebersihan dirinya tanpa  Mendemonstrasikan kemampuan motorik

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 57
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
bantuan kasar seperti melompat dan berlari dengan
berbagai variasi
 Memiliki kemampuan mendengar yang
baik
 Membantu dirinya sendiri (makan sendiri,
menyisir rambut, memasang tali sepatu, dll.
tanpa bantuan)
• Melakukan BAB sendiri secara benar
• Membersihkan telinga, mencuci rambut,
memotong kuku dengan bantuan orang lain

SENI Anank mampu Dapat menggambar sederhana • Menggambar bebas dengan berbagai media
mengekspresikan diri dan (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang,
berkreasi dengan berbagai dan bahan alam) dengan rapi
gagasan imajinasi dan • Menggambar bebas dari bentuk dasar titik,
menggunakan berbagai lingkaran, segitiga dan segiempat, dll
media/bahan menjadi suatu • Menggambar orang dengan lengkap dan
karya seni proposional
• Mencap dengan berbagai media (jari/finger
painting, kuas, pelepah pisang, daun, bulu
ayam) dengan lebih rapi

Dapat mewarnai sederhana • Mewarnai bentuk gambar sederhana


dengan rapi

Dapat menciptakan sesuatu dengan • Menciptakan bentuk bangunan dari balok

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 58
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
berbagai media yang lebih kompleks
• Menciptakan bentuk dari kepingan
gometri yang` lebih kompleks
• Menciptakan bentuk dengan lidi, tusuk
gigi, sedotan dll
• Menganyam dengan berbagai media.
Misal: kain perca, daun, sedotan, kertas
dll.
• Membatik dan jumputan
• Membuat gambar dengan teknik kolase
dengan memakai berbagai media, (kertas,
ampas kelapa, biji-bijian, kain perca, batu-
batuan, dll.)
• Membuat gambar dengan teknik mozaik
dengan memakai berbagai bentuk/ bahan(
segi empat, segitiga, lingkaran dll)
• Mencocok dengan pola buatan guru atau
ciptaan anak sendiri
• Bermain warna dengan berbagai media.
Misal : Krayon, cat air, benang, kelereng
dll
• Melukis dengan jari (finger painting)
• Melukis dengan berbagai media (kuas,
bulu ayam, daun-daunan dll)
• Membuat berbagai bunyi dengan berbagai
alat (misal: gitar, tamburing, dll)
• Membuat berbagai bentuk dari kertas,
daun-daunan dll
• Mencipta alat perkusi sederhana dan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 59
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
mengekspresikan dalam bunyi yang
berirama
• Bertepuk tangan dengan 3 pola
• Bertepuk tangan membentuk irama
• Menciptakan sesuatu dari bahan bekas
(misal: membuat mobil-mobilan dari
kardus bekas dll)
Dapat mengekspresikan diri dalam • Mengekspresikan berbagai gerakan kepala,
bentuk gerak sederhana tangan atau kakisesuai dengan irama
musik/ritmik dengan lentur
• Bergerak bebas dengan irama musik
• Menari menurut irama/musik yang
didengar
• Menyanyi sambil berekspresi sesuai lagu
anak
• Mengekspresikan diri dalam gerak
bervariasi

Dapat menyayi dan memainkan alat • Menyanyi lebih dari 20 lagu anak-anak
musik sederhana • Menyanyi lagu anak sambil bermain musik

Dapat menampilkan sajak • Mengucapkan sajak dengan ekspresi yang


sederhana dengan gaya bervariasi. Misal : perubahan intonasi,
perubahan gerak dan penghayatan
• Mengekspresikan gerakan sesuai dengan
syair lagu dan cerita
• Mengucapkan syair sajak sambil diiringi
senandung lagunya

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 60
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat melakukan gerakan  Menceritakan gerak pantomin ke
pantomim dalam bahasa lisan

Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 61
LAMPIRAN 3

RANCANGAN KERANGKA DASAR


KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(GAGASAN MASUKAN UNTUK PENGEMBANGAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI)

BAB I
PENDAHULUAN

Memasuki milenium ke tiga Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk


menyiapkan masyarakat menuju era baru, yaitu globalisasi yang menyentuh
semua aspek kehidupan. Dalam era global ini seakan dunia tanpa jarak.
Komunikasi dan transaksi ekonomi dari tingkat lokal hingga internasional dapat
dilakukan sepanjang waktu. Demikian pula nanti ketika perdagangan bebas sudah
diberlakukan, tentu persaingan dagang dan tenaga kerja bersifat multi bangsa.
Pada saat itu hanya bangsa yang unggullah yang anak mampu bersaing.
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang
berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar,
yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together.
Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk
menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini
dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Sejak dipublikasikannya
hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi maka fenomena
pentingnya PAUD merupakan keniscayaan. PAUD menjadi sangat penting
mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada
rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia dini sering
disebut the golden age (usia emas).
Dengan diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan
di Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang
sistemik. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD
dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau
informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak
(TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur
pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan
Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan
informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan
oleh lingkungan.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 1
Dalam upaya pembinaan terhadap satuan-satuan PAUD tersebut,
diperlukan adanya kerangka dasar dan standar kompetensi anak usia dini yang
berlaku secara nasional yang dapat digunakan sebagai acuan bagi setiap bentuk
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini untuk mengembangkan program
pembelajaran.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 2
BAB II
LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

A. Landasan Yuridis
1. Dalam Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa
”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
2. Dalam UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan
Anak dinyatakan bahwa ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasarnya sesuai dengan minat dan bakatnya”.
3. Dalam UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa ”Pendidikan Anak Usia Dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut”. Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini
dinyatakan bahwa ”(1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan dasar, (2) Pendidkan anak usia dini dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal, non formal, dan/atau
informal, (3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA,
atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat, (5)
Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6) Ketentuan
mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.”

B. Landasan Filosofis
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia.
Artinya melalui proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang
baik. Standar manusia yang “baik” berbeda antar masyarakat, bangsa atau
negara, karena perbedaan pandangan filsafah yang menjadi keyakinannya.
Perbedaan filsafat yang dianut dari suatu bangsa akan membawa perbedaan
dalam orientasi atau tujuan pendidikan.
Bangsa Indonesia yang menganut falsafah Pancasila berkeyakinan bahwa
pembentukan manusia Pancasilais menjadi orientasi tujuan pendidikan yaitu
menjadikan manusia indonesia seutuhnya.Bangsa Indonesia juga sangat
menghargai perbedaan dan mencintai demokrasi yang terkandung dalam
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang maknanya “berbeda tetapi satu.” Dari
semboyan tersebut bangsa Indonesia juga sangat menjunjung tinggi hak-hak
individu sebagai mahluk Tuhan yang tak bisa diabaikan oleh siapapun. Anak
sebagai mahluk individu yang sangat berhak untuk mendaptkan pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Dengan pendidikan yang diberikan
diharapkan anak dapat tumbuh sesuai dengan potensi yang dimilkinya, sehingga
kelak dapat menjadi anak bangsa yang diharapkan. Melalui pendidikan yang
dibangun atas dasar falsafah pancasila yang didasarkan pada semangat Bhineka

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 3
Tunggal Ika diharapkan bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang tahu akan
hak dan kewajibannya untuk bisa hidup berdampingan, tolong menolong dan
saling menghargai dalam sebuah harmoni sebagai bangsa yang bermartabat.
Sehubungan dengan pandangan filosofis tersebut maka kurikulum sebagai
alat dalam mencapai tujuan pendidikan, pengembangannya harus memperhatikan
pandangan filosofis bangsa dalam proses pendidikan yang berlangsung.

C. Landasan Keilmuan
Landasan keilmuan yang mendasari pentingnya pendidikan anak usia
dinii didasarkan kepada beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh kembang
anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya
dengan perkembangan struktur otak. Menurut Wittrock (Clark, 1983), ada tiga
wilayah perkembangan otak yang semakin meningkat, yaitu pertumbuhan serabut
dendrit, kompleksitas hubungan sinapsis, dan pembagian sel saraf. Peran ketiga
wilayah otak tersebut sangat penting untuk pengembangan kapasitas berpikir
manusia. Sejalan dengan itu Teyler mengemukakan bahwa pada saat lahir otak
manusia berisi sekitar 100 milyar hingga 200 milyar sel saraf. Tiap sel saraf siap
berkembang sampai taraf tertinggi dari kapasitas manusia jika mendapat stimulasi
yang sesuai dari lingkungan.
Jean Piaget (1972) mengemukakan tentang bagaimana anak belajar:“ Anak
belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Anak seharusnya mampu
melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru bisa menuntun anak-anak
dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak
dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri, dan ia harus
menemukannya sendiri.” Sementara Lev Vigostsky meyakini bahwa : pengalaman
interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan proses berpikir
anak. Aktivitas mental yang tinggi pada anak dapat terbentuk melalui interaksi
dengan orang lain. Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi
anak jika ia dapat melakukan sesuatu atas lingkungannya. Howard Gardner
menyatakan tentang kecerdasan jamak dalam perkembangan manusia terbagi
menjadi: kecerdasan bodily kinestetik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan naturalistik, kecerdasan logiko – matematik, kecerdasan
visual – spasial, kecerdasan musik.

Dengan demikian perkembangan kemampuan berpikir manusia sangat


berkaitan dengan struktur otak, sedangkan struktur otak itu sendiri dipengaruhi oleh
stimulasi, kesehatan dan gizi yang diberikan oleh lingkungan sehingga peran
pendidikan yang sesuai bagi anak usia dini sangat diperlukan.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 4
BAB III
HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

A. Pengertian

1. Anak Usia Dini


Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6
tahun) merupakan masa keemasan (golden age) dimana stimulasi seluruh
aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan
selanjutnya. Masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam
rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak
sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif).

2. Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani anak sebagai persiapan untuk hidup
dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta memiliki
kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut.

B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

a. PAUD berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh


potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan
kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki
kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
b. PAUD bertujuan:
1. membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif,
mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab;
2. mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual,
emosional, dan sosial peserta didik pada masa emas pertumbuhannya
dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.

C. . Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam melaksanakan Pendidikan anak usia dini hendaknya menggunakan


prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berorientasi pada Perkembangan Anak


Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang
sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu
yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individual.
Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 5
cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke
abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an ke rasa sosial.
2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada
kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan
upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual,
bahasa, motorik, dan sosio emosional.

3. Bermain sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain


Bermain merupakan cara belajar anak usia dini. Melalui bermain anak
bereksplorasi untuk mengenal lingkungan sekitar, menemukan,
memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, dan kesimpulan
mengenai benda di sekitarnya. Ketika bermain anak membangun
pengertian yang berkaitn dengan pengalamannya.

4. Lingkungan yang kondusif


Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan
menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan
yang dapat mendukung kegiatan bermain anak.

5. Berpusat pada anak


Pembelajaran di PAUD hendaknya menempatkan anak sebagai subyek
pendidikan. Oleh karena itu, semua kegiatan pembelajran diarahkan atau
berpusat pada anak. Dalam pembelajaran berpusat pada anak, anak diberi
kesempatan untuk menentukan pilihan, mengemukakan pendapat dan
aktif melakukan atau mengalami sesndiri. Pendidik bertindak sebagai
pembimbing atau fasilitator.

6. Menggunakan pembelajaran terpadu


Pembelajaran pada pendidikan anak usia dini menggunakan
pembelajaran terpadu. Dimana setiap kegiatan pembelajaran mencakup
pengembangan seluruh aspek perkembangan anak. Hal ini dilakukan
karena antara satu aspek perkembangan dengan aspek perkembangan
lainnya saling terkait. Pembelajaran terpadu dilakukan dengan
menggunakan tema sebagai wahana untuk mengenalkan berbagai konsep
kepada anak secara utuh.

7. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup


Proses pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan berbagai
kecakapan hidup agar anak dapat menolong diri sendiri, mandiri dan
bertanggung jawab, memiliki disiplin diri serta memperoleh
keterampilan yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

8. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar


Media dan sumber pembelajaran memanfaatkan lingkungan sekitar ,
nara sumber dan bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik
/guru.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 6
9. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang–ulang
Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap,
dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Untuk
mencapai pemahaman konsep yang optimal maka penyampaiannya dapat
dilakukan secara berulang

10. Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan


Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik
melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk
membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir
kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran
hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan
subjek dalam proses pembelajaran.
11. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pelaksanaan stimulasi pada anak usia dini dapat memanfaatkan teknologi
untuk kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio, televisi, komputer.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran
dimaksudkan untuk memudahkan anak memenuhi rasa ingin tahunya.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 7
BAB IV
BENTUK SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Berdasarkan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini. Pada ayat 3)
menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal
berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk
lain yang sederajat. Sedangkan ayat 4) menyebutkan bahwa Pendidikan anak
usia dini pada jalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain
(KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat.
Sehubungan dengan hal tersebut maka Kerangka Dasar Pendidikan Anak
Usia Dini adalah sebagai berikut.

Satuan Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur non formal meliputi
 Kelompok Bermain
Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non
formal yang meyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2
sampai 4 tahun.
 Taman Penitipan Anak
Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non
formal yang menyelenggarakan program kesejahteraan sosial, perawatan,
pengasuhan, dan pendidikan sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun.
 Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sederajat
Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non
formal selain Taman Penitipan Anak dan Kelompok Bermain, yaitu:
a. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (Pos PAUD) adalah salah satu bentuk
satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan dan pengasuhan bagi anak
sejak lahir sampai dengan berusia 6 (enam) tahun yang
penyelenggaraannya dapat diintegrasikan dengan program Bina
Keluarga Balita (BKB) dan/atau Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
b. Taman Asuh Anak Muslim (TAAM) adalah salah satu bentuk satuan
PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
program pendidikan dan pengasuhan bagi anak berusia 2 (dua) tahun
sampai dengan 6 (enam) tahun yang berbasis Taman Pendidikan Al-
Quran.
c. Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Minggu (PAUD-SM) adalah salah
satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan keagamaan Kristen bagi anak
berusia 2 (dua) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun berbasis Sekolah
Minggu.
d. Pendidikan Anak Usia Dini Bina Iman Anak (PAUD-BIA) adalah
salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan keagamaan Katholik bagi anak
berusia 2 (dua) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun yang berbasis
Bina Iman Anak Katolik.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 8
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur formal:
 Taman Kanak-Kanak
Adalah salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan
formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4
sampai 6 tahun

 Raudhatul Athfal
Adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum
dan pendidikan keagamaan Islam bagi anak usia 4 sampai 6 tahun

 Satuan Pendidikan Anak Usia Dini jalur Formal yang Sederajat


Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan
formal selain Taman kanak-kanak dan Raudatul Athfal, yaitu:
a. Tarbiyatul Athfal (TA)
b. Taman kanak-kanak Al-Quran (TKQ)
c. Taman pendidikan Al-Quran (TPQ)
d. Adi Sekha
e. TK-SD Satu atap
f. TK asuh
g. TK anak pantai
h. TK Bina Anaprasa
i. TK di lingkungan tempat kerja
j. Tk Keliling
k. TK mahasiswa KKN
l. TK di Lingkungan tempat ibadah

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 9
BAB V
STANDAR PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

A. Pengertian
Standar perkembangan anak usia dini adalah standar kemampuan anak
sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang didasarkan pada perkembangan anak.
Standar perkembangan merupakan acuan dalam mengembangkan program
pembelajaran anak usia dini.

B. Aspek Perkembangan Anak Usia Dini


Cakupan Standar perkembangan anak usia dini terdiri atas pengembangan
aspek-aspek sebagai berikut:
a. Moral dan nilai-nilai agama
b. Sosial, emosional, dan kemandirian
c. Bahasa
d. Kognitif
e. Fisik/Motorik
f. Seni

C. Standar Perkembangan Per Usia


Standar perkembangan Per Usia ini disusun dalam rentangan usia dan
disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Standar
perkembangan Per Usia ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melihat
pencapaian tahapan perkembangan anak pada tahapan usia tertentu.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 10
Rentangan Standar Perkembangan Per Usia

USIA/UMUR
Usia Usia Usia Usia Usia Usia
ASPEK 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun
MORAL DAN Anak mampu Anak mulai Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
NILAI-NILAI memperhatikan meniru meniru secara meniru dan meng- melakukan
AGAMA perilaku perilaku terbatas mengucapkan ucapkan perilaku
keagamaan keagamaan perilaku bacaan bacaan doa/ keagamaan
yang diterima secara keagamaan doa/lagu-lagu lagu-lagu secara
melalui sederhana yang dilihat keagamaan keagamaan, berurutan dan
inderanya dan mulai dan dan gerakan meniru mulai belajar
mengekspre- didengarnya beribadah gerakan ber- membedakan
sikan rasa Mulai meniru secara ibadah, perilaku baik
sayang dan perilaku baik sederhana, mengikuti dan buruk
cinta kasih atau sopan mulai aturan serta
berperilaku mampu belajar
baik atau berpetilaku
sopan bila baik dan sopan
diingatkan bila diingatkan
SOSIAL Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
EMOSIONAL berinteraksi berinteraksi berinteraksi berinteraksi, berinteraksi, ber- interaksi,
dan dengan dengan dan mengenal dapat mulai dapat dan mulai
Kemandirian merespon lingkungan dirinya, dan menunjukkan mengendalikan mematuhi
kehadiran terdekatnya menunjukkan reaksi emosi emosinya, aturan, dapat
orang lain (keluarga), keinginannya yang wajar, mulai mengendalikan
dan serta mulai menunjukkan emosinya,
menunjukkan menunjukkan rasa percaya menunjukkan
keinginannya rasa percaya diri, serta mulai rasa percaya
diri dapat menjaga diri, dan dapat
diri sendiri menjaga diri
sendiri.
KOGNITIF Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
menyadari bereksplorasi mengenal mengenal mengenal dan memahami
keberadaan terhadap benda dan konsep memahami konsep
benda yang benda yang memanipulasi sederhana dan berbagai sederhana dan
tidak ada di objek/benda dapat konsep dapat
dilihatnya sekitarnya mengklasifikasi sederhana memecahkan
dalam masalah
kehidupan sederhana
sehari-hari dalam
kehidupan
sehari-hari.
BAHASA Anak mampu Anak mampu Anak dapat Anak dapat Anak dapat Anak dapat
merespon mengerti men- mendengarkan, berkomunikasi berkomunikasi
suara dan isyarat dan dengangarkan, berkomunikasi secara lisan, secara lisan,
mengucapkan perkataan dan ber- secara lisan memiliki memiliki
satu kata yang orang lain komunikasi serta memiliki perbenda- perbendaharaan
bermakna serta secara lisan perbenda- haraan kata- kata, serta
mengucapkan dengan haraan kosa kata dan mengenal
keinginannya kalimat kata yang mengenal simbol-simbol
secara sederhana semakin simbol-simbol untuk per-
sederhana banyak siapan
membaca,
menulis dan
berhitung
FISIK/motorik Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 11
USIA/UMUR
Usia Usia Usia Usia Usia Usia
ASPEK 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun
menggerakkan menggerakkan melakukan melakukan melakukan melakukan
tangan, lengan, anggota gerakan gerakan secara gerakan tubuh gerakan tubuh
kaki, kepala tubuhnya seluruh te koordinasi secara ter- secara ter-
dan badan (latihan anggota untuk koordinasi koordinasi
kekuatan otot tubuhnya kelenturan, dan untuk kelenturan
tangan, otot secara keseimbangan kelenturan, sebagai
punggung dan terkoordinasi kelincahan, keseimbangan,
otot kaki) dan dan kelincahan
untuk menjaga keseimbangan
keseimbangan
SENI Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
bereaksi meniru suara melakukan melakukan meng- meng-
terhadap irama dan gerak berbagai berbagai ekspresikan ekspresikan diri
yang secara gerakan gerakan sesuai diri dengan dan berkreasi
didengarnya sederhana anggota irama , meng- dengan
tubuhnya menyajikan gunakan berbagai
sesuai dengan dan berkarya berbagai gagasan
irama dapat seni media/bahan imajinasi dan
mengekpresi- dalam menggunakan
kan diri dalam berkarya seni berbagai
bentuk melului media/bahan
goresan kegiatan menjadi suatu
sederhana eksplorasi karya seni.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 12
BAB VI
PROGRAM PEMBELAJARAN

A. Jalur Pendidikan Non Formal


1. Program pembelajaran pada TPA, KB dan bentuk lain yang sederajat
merupakan seperangkat program pembelajaran yang disusun berdasarkan
tahap perkembangan anak.
2. Program pembelajaran disusun mencakup semua aspek pertumbuhan
dan perkembangan anak yakni: moral dan nilai agama, sosial,
emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif, seni, dan fisik/motorik
sebagai satu kesatuan kegiatan pembelajaran yang interaktif,
menyenangkan, menantang, dan mendorong kreativitas serta
kemandirian Program pembelajaran disusun berdasarkan
pengelompokan usia, yakni:
1) Program pembelajaran untuk anak usia lahir – 1 tahun
2) Program pembelajaran untuk anak usia 1 – 2 tahun
3) Program pembelajaran untuk anak usia 3 – 4 tahun
4) Program pembelajaran untuk anak usia 4 – 5 tahun
5) Program pembelajaran untuk anak usia 5 – 6 tahun
1Program pembelajaran dilaksanakan secara luwes dan terpadu dengan
memperhatikan kebutuhan dan kepentingan terbaik anak serta
memperhatikan kecerdasan beragam anak.
3. Pengembangan program pembelajaran didasarkan pada prinsip bermain
sambil belajar dan belajar seraya bermain dengan memperhatikan
perbedaan bakat, minat dan kemampuan masing-masing peserta didik,
sosial budaya serta kondisi kebutuhan masyarakat setempat
4. Pengembangan program pembelajaran harus mengintegrasikan kebutuhan
peserta didik terhadap kesehatan, gizi, dan stimulasi psikososial termasuk
kesejahteraannya.
5. Program pembelajaran dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan
relevansinya oleh satuan pendidikan.

B. Jalur Pendidikan formal


a. Program pembelajaran TK, RA, BA dan bentuk lain yang sederajat
dikembangkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki SD,MI
atau bentuk lain yang sederajat.
b. Program pembelajaran TK dapat dikelompokkan dalam :
1) Program pembelajaran agama dan akhlak mulia
2) Program pembelajaran sosial dan kepribadian
3) Program pembelajaran pengetahuan dan teknologi
4) Program pembelajaran estetika, dan
5) Program pembelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
c. Semua kelompok program pembelajaran terdiri dari : pengembangan
moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian
berbahasa, kognitif, seni, fisik/motorik. Untuk menyederhanakan
lingkup program pembelajaran dari tumpang tindih serta untuk
memudahkan guru menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan
pengalaman mereka, maka aspek-aspek perkembangan tersebut
dipadukan dalam bidang pengembangan yang utuh mencakup bidang

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 12
pengembangan pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan
dasar
d. Penyelenggaraan program pembelajaran dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang dan mendorong kreativitas serta
kemandirian.
e. Program pembelajaran disusun dengan memperhatikan tingkat
perkembangan fisik dan psikologis peserta didik serta kebutuhan dan
kepentingan terbaik anak dan dilaksanakan secara berkelanjutan
f. Pengembangan program pembelajaran TK di didasarkan pada prinsip
bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain dengan
memperhatikan perbedaan bakat, minat dan kemampuan masing-masing
peserta didik, sosial budaya serta kondisi kebutuhan masyarakat
setempat
g. Pengembangan program pembelajaran harus mengintegrasikan kebutuhan
peserta didik terhadap kesehatan, gizi, dan stimulasi psikososial.
h. Program pembelajaran dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan
relevansinya oleh satuan pendidikan.

C. Cakupan Program Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini


No Program Pembelajaran Cakupan
1 Agama dan akhlak mulia Peningkatan potensi spiritual peserta didik
melalui contoh pengalaman dari pendidik agar
menjadi kebiasaan sehari-hari, baik di dalam
maupun di luar sekolah, sehingga menjadi
bagian dari budaya sekolah
2 Sosial dan kepribadian Pembentukan kesadaran dan wawasan peserta
didik atas hak dan kewajibannya sebagai warga
masyarakat dan dalam interaksi sosial serta
pemahaman terhadap diri dan peningkatan
kualitas diri sebagai manusia sehingga memiliki
rasa percaya diri
3 Pengetahuan dan teknologi Mempersiapkan peserta didik secara akademik
memasuki SD, MI atau bentuk lain yang
sederajat dengan menekankan pada penyiapan
kemampuan berkomunikasi dan berlogika
melalui berbicara, mendengarkan, pra
membaca, pra menulis dan pra berhitung yang
harus dilaksanakan secara hati-hati, tidak
memaksa, dan menyenangkan sehingga anak
menyukai belajar.
4 Estetika Meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan diri dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni yang
terwujud dalam tingkah laku keseharian
5 Jasmani, olahraga dan Meningkatkan potensi fisik dan menanamkan
kesehatan sportivitas serta kesadaran hidup sehat dan
bersih.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 13
BAB VII
STRUKTUR PROGRAM PEMBELAJARAN, WAKTU BELAJAR
DAN KALENDER PENDIDIKAN

A. Struktur Program Pembelajaran

1. Jalur Pendidikan Non Formal

Aspek Pengembangan
A. Pembiasaan 1. Moral dan nilai-nilai agama
Sosial, emosional dan kemandirian

B. Kemampuan Dasar 1. Bahasa


2. Kognitif
3. Fisik/Motorik
4. Seni

2. Jalur Pendidikan Formal

Bidang Pengembangan Alokasi Waktu


A. Pembiasaan 1. Moral dan nilai-nilai agama
2. Sosial, emosional dan
kemandirian

B. Kemampuan dasar 1. Berbahasa


2. Kognitif
3. Fisik/Motorik
4. Seni

Jumlah jam per minggu 15 jam

B. WAKTU BELAJAR
Program pembelajaran pada anak usia dini untuk TK /RA dan bentuk lain
yang sederajat menggunakan beban belajar satu tahun dalam bentuk perencanaan
semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian. Perencanaan program
pembelajaran di TK / RA dan bentuk lain yang sederajat adalah perencanaan
mingguan efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 minggu,
dengan jam belajar efektif adalah 2,5 jam (150 menit). Perminggu adalah 15 jam
(900 menit) pertahun adalah 510 jam (30.600 menit).

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 14
Perencanaan program pembelajaran pada Kelompok Bermain adalah : (1)
Usia 2 - 4 tahun kegiatan bermain per minggu minimal tiga kali pertemuan. Setiap
pertemuan minimal selama dua jam dengan pertemuan ideal selama 4 jam.
Perencanaan program pembelajaran pada Taman Penitipan Anak adalah
sebagai berikut: (1) Full day care anak dititipkan sehari penuh dari jam 08.00
sampai dengan jam 17.00, (2) Semi day care anak dititipkan hanya setengah hari
dari jam 08.00 sampai dengan 12.00 atau jam 12.00 sampai 17.00, (3) insidental
day care anak hanya dititipkan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan orangtua.
Perencanaan program pembelajaran pada Satuan Pendidikan Anak Usia
Dini Sejenis adalah layanan minimal yang hanya dilakukan 1 – 2 kali/minggu.
Tiap pertemuan minimal selama 2 jam dengan pertemuan ideal selama 6 jam.

C. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan anak usia dini mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kalender pendidikan
tersebut disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 15
BAB VIII
PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN

A. Prinsip-prinsip Pengembangan
Pengembangan program pembelajaran hendaknya memperhatikan beberapa
prinsip berikut ini:
 Relevansi
Program pembelajaran anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan
dan perkembangan anak secara individu
 Adaptasi
Program pembelajaran anak usia dini harus memperhatikan dan
mengadaptasi perubahan psikologis, IPTEK, dan Seni.
 Kontinuitas
Program pembelajaran anak usia dini harus disusun secara
berkelanjutan antara satu tahapan perkembangan ke tahapan
perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak
memasuki pendidikan selanjutnya
 Fleksibilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus dipahami, dipergunakan
dan dikembangakan secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan
kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara
 Kepraktisan dan Akseptabilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus memberikan kemudahan
bagi praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan pada anak usia dini.
 Kelayakan (feasibility)
Program pembelajaran anak usia dini harus menunjukkan kelayakan
dan keberpihakan pada anak usia dini.
 Akuntabilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus dapat
dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pengguna jasa
pendidikan anak usia dini

B. Pendekatan Pengembangan
Pengembangan program pembelajaran anak usia dini juga harus
memperhatikan berbagai pendekatan berikut ini:
1. Pendekatan Holistik dan Terpadu
Pengembangan program pembelajaran dan isi program didalamnya
hendaknya dapat mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan,
potensi kecerdasan jamak serta berbagai aspek kebutuhan anak usia
dini lainnya seperti kesehatan dan gizi secara holistik dan terpadu.
Sebagai konsekuensinya, identifikasi dan pemetaan kompetensi harus
disusun dan diorganisasikan sesuai dengan perkembangan dan
analisis kebutuhan anak usia dini.
b. Pendekatan Ragam Budaya (Multiculture approach)
Pengembangan program pembelajaran anak usia dini harus
memperhatikan lingkungan sosial dan budaya yang ada di sekitar

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 16
anak, maupun yang mungkin dialami anak pada perkembangan
berikutnya.
Pendekatan multi budaya akan memberikan konsekuensi pentingnya
cakupan isi program yang dihadapi untuk mengakomodasi
pemahaman anak pada kebiasaan, budaya dalam lingkungan
keluarga, masyarakat dan budaya-budaya lain yang terdapat di
Indonesia maupun budaya global.
c. Pendekatan Konstruktivisme (Constructivism Approach)
Program pembelajaran anak usia dini hendaknya mengacu pada
pendekatan konstruktivisme yang beranggapan bahwa anak
membangun sendiri pengetahuannya. Untuk itu isi program
pembelajaran harus dapat memberikan peluang bagi anak untuk
belajar sesuai dengan minat, motivasi dan kebutuhannya. Hal ini
akan berdampak pada proses pembelajaran yang berpusat pada anak,
yang diwarnai dengan adanya kebebasan untuk bereksplorasi dalam
rangka mencari dan menemukan sendiri pengetahuan dan
keterampilan yang diminatinya.

d. Pendekatan program pembelajaran bermain kreatif (Play based


curriculum approach)
Filosofi dan teori program pembelajaran bermain kreatif didasarkan
pada 4 (empat) hal, yaitu: (1) bagaimana anak membangun
kemampuan sosial dan emosional, (2) bagaimana anak belajar untuk
berpikir, (3) bagaimana anak mengembangkan kemampuan fisik
serta (4) bagaimana anak berkembang melalui budayanya

C. Prinsip – prinsip Pelaksanaan


Dalam pelaksanaan Program Pembelajaran pada pendidikan anak usia dini
menggunakan prinsip sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Program Pembelajaran didasarkan pada potensi,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2. Program Pembelajaran dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar
belajar, yaitu : 1) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, 2) belajar untuk memahami dan menghayati, 3) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, 4) belajar untuk hidup
bersama dan berguna untuk orang lain dan 5) belajar untuk membangun
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif,
kreatif dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan Program Pembelajaran memungkinkan peserta didik
mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan atau
percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi peserta
didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke Tuhanan, individual, kesosialan, dan
moral.
4. Program Pembelajaran dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 17
dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangunkarsa,
ing ngarsa sung tulado (bahasa Jawa yang berarti : di belakang
memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan
prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
5. Program Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multi strategi dan multi media, sumber belajar, dan teknologi yang
memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
6. Program Pembelajaran dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi
alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Program Pembelajaran yang mencakup seluruh bidang pengembangan
diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan
yang cocok dan memadai.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 18
BAB IX
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK

1. Pengertian
Penilaian perkembangan anak usia dini adalah proses pengumpulan data dan
informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang diperoleh dari
proses dan hasil kegiatan belajar selama periode tertentu.
2. Tujuan
1. Mengetahui status pertumbuhan dan tahap perkembangan anak
2. Menyusun perencanaan pembelajaran lebih lanjut
3. Menyusun laporan pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Memberikan informasi pada orang tua/wali tentang kemajuan
pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Prinsip
1. Menyeluruh, penilaian mencakup seluruh aspek pertumbuhan dan
perkembangan dalam proses kegiatan pembelajaran anak.
2. Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan
terus menerus untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari hasil
pembelajaran.
3. Obyektif, penilaian dilakukan berdasarkan fakta dengan memperhatikan
perbedaan dan keunikan pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Otentik, penilaian dilakukan pada situasi yang alamiah (secara wajar)
sehingga anak tidak merasa sedang dinilai.
5. Mendidik, hasil penilaian digunakan untuk membina dan memberikan
dorongan kepada pendidik atau orang tua untuk memberikan proses
pembelajaran (interaksi, lingkungan dan alat) kepada anak agar dapat
mencapai tahapan perkembangan secara lebih optimal.
6. Kebermaknaan, hasil penilaian harus bermakna bagi anak, pendidik dan
orang tua serta pihak lain yang memerlukan.

4. Aspek
1. Status kesehatan dan gizi anak
2. Aspek perkembangan mencakup moral dan nilai agama, sosial, emosional,
dan kemandirian, bahasa, kognitif, seni, dan fisik/motorik

5. Alat
Berbagai alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran
perkembangan kemampuan dan perilaku anak, antara lain pengamatan
(observasi), catatan anekdot, portofolio, dan lain-lain.

Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 19
LAMPIRAN 4

KONSEP PENGEMBANGAN DAN CONTOH MODEL SILABUS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FORMAL

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prinsip otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi yang nyata dan
bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Daerah berwenang untuk menangani urusan pendidikan yang dilaksanakan
berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan
berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan
daerah. Selain itu daerah juga harus bertanggungjawab dalam penyelenggaraannya
yang benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada
dasarnya untuk memberdayakan daerah termasuk meningkatkan pelayanan dasar
pendidikan yang merupakan bagian utama dari tujuan nasional.

Otonomi dalam bidang pendidikan yang diwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Daerah Propinsi sebagai Daerah Otonom, pasal
2 ayat (2) dan (3) dalam bidang pendidikan telah dinyatakan bahwa pemerintah
(Pusat) memiliki kewenangan antara lain (1) penetapan standar kompetensi siswa dan
warga belajar serta pengaturan kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara
nasional serta pedoman pelaksanaannya, (2) penetapan standar materi pelajaran
pokok, (3) penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan, dan (4)
penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun bagi
pendidikan dasar, menengah dan luar sekolah.

Otonomi pengelolaan pendidikan ini diwujudkan dalam Undang-undang No. 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Hal-hal yang berhubungan dengan
implementasinya dikembangkan dan dikelola oleh pelaksana di daerah terutama di
daerah tingkat II dan sekolah. Dengan demikian daerah tingkat II dan sekolah
memiliki kewenangan untuk merancang silabus dan pelaksanaannya disesuaikan
dengan tuntutan kebutuhan peserta didik, keadaan sekolah, dan kondisi daerah
berdasarkan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan proses
pembelajaran yang mengacu pada ketetapan pemerintah secara nasional sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pembinaan TK dan SD dalam
melakukan pembinaan, secara teknis menyusun pedoman pengembangan silabus di
TK . Pengembangan silabus meliputi program semester, program mingguan dan
program harian yang dapat dijadikan acuan di lapangan.
B. Pengertian
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis
dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target
pencapaian perkembangan dasar.

Silabus pembelajaran di PAUD Formal dituangkan dalam bentuk perencanaan


semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian.
C. Tujuan
Tujuan pedoman pengembangan silabus, adalah sebagai berikut.
 Sebagai acuan bagi guru/pendidik dalam menyusun dan mengembangkan silabus .
 Sebagai acuan bagi tenaga kependidikan lainnya dalam merencanakan dan
melaksanakan pembinaan kepada guru/pendidik dalam menyusun dan
mengembangkan silabus
D. Ruang Lingkup.
Pedoman pengembangan silabus PAUD Formal ini mencakup tiga hal, yaitu:
a. Perencanaan semester
b. Perencanaan mingguan
c. Perencanaan harian

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 1


BAB II
TEMA

A. Pengertian Tema
Tema merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada peserta
didik secara utuh. Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan
isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa
peserta didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan tema
dimaksudkan agar peserta didik mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan
jelas.
B. Prinsip Penentuan Tema
Penentuan tema hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
 Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan
kehidupan peserta didik kepada tema yang semakin jauh dari kehidupan mereka.
 Kesederhanaan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang
sederhana kepada tema-tema yang lebih rumit bagi peserta didik.
 Kemenarikan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik
minat peserta didi kepada tema-tema yang kurang menarik.
 Kesesuaian, artinya tema disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di
ingkungan setempat.
C. Langkah Penentuan Tema
Pada awal tahun pelajaran, penentukan tema yang akan dibahas dalam satu tahun
sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan setempat. Beberapa dalam menentukan
tema :
1. Mengidentifikasi tema yang sesuai dengan hasil belajar dan indikator dalam
standar isi
2. Menata dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan tema.
3. Menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tema ebih terurai.
4. Memilih sub tema yang sesuai.
D. Tema
1. Diri Sendiri
2. Lingkunganku
3. Kebutuhanku
4. Binatang
5. Tanaman
6. Rekreasi
7. Pekerjaan
8. Air, Udara, dan Api
9. Alat Komunikasi
10. Tanah Airku
11. Alam Semesta

Tema-tema di atas merupakan contoh dan dapat dibuat tema lain atau dikembangkan
berdasarkan kondisi daerah dan kemampuan masing-masing lembaga sesuai dengan
prinsip-prinsip penentuan tema, demikian pula dalam penentuan perkiraan waktu
untuk setiap tema.

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 2


Selain tema-tema tersebut di atas, apabila terjadi peristiwa atau kejadian di sekitar
anak pada saat pembelajaran berlangsung hendaknya dimasukkan dalam
pembelajaran walaupun tidak sesuai dengan tema yang dipilih pada hari itu.

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 3


BAB III
PENGEMBANGAN SILABUS

A. Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi
jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan
indikator yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan
untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.

Langkah-langkah pengembangan program semester, sebagai berikut:


 Mempelajari dokumen Kurikulum, yakni dan standar perkembangan dasar.
 Menentukan tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi
tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester.
 Membuat “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”. Dalam
langkah ini yang harus dilakukan adalah memasukkan hasil belajar dan/atau
indikator ke dalam jaringan tema.
 Menetapkan pemetaan jaringan tema dengan memperhatikan keleluasaan
cakupan pembahasan tema dan sub-sub tema serta minggu efektif sekolah,
sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan.

Berikut ini disajikan contoh tema dan alokasi waktu

Tema Semester 1

No. Tema Perkiraan Waktu*


1 Diri Sendiri 3 minggu
2 Lingkunganku 4 minggu
3 Kebutuhanku 4 minggu
4 Binatang 3 minggu
5 Tanaman 3 minggu
JUMLAH 17 minggu

Tema Semester 2

No. Tema Alokasi Waktu


1 Rekreasi 4 minggu
2 Pekerjaan 3 minggu
3 Air, udara, dan api 2 minggu
4 Alat komunikasi 2 minggu
5 Tanah airku 3 minggu
6 Alam semesta 3 minggu
JUMLAH 17 minggu

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 4


Catatan:

Antara minggu ke-8 dan ke-9 pada semester I dan II diadakan kegiatan tengah
semester selama 4 hari, misalnya kegiatan pekan olah raga dan seni (Porseni),
karyawisata/rekreasi, lomba kreatifitas, bazaar, dan kegiatan lainnya.

Kegiatan tengah semester ini dimaksudkan untuk mengembangkan bakat,


kepribadian, prestasi dan kreatifitas peserta didik dalam rangka pengembangan
pendidikan anak seutuhnya.

Contoh perencanaan semester dapat dilihat pada lampiran 1a .dan 1b

B. Perencanaan Mingguan

Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM).


SKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan
dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai
dengan keluasan pembahasan tema dan subtema.

Perencanaan mingguan dapat disusun dalam bentuk, antara lain satuan kegiatan
mingguan (SKM) model pembelajaran kelompok, dengan kegiatan pengaman, satuan
kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan dan
satuan kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran berdasarkan minat.

1. SKM model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman

a. Komponen SKM model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman


adalah sebagai berikut:
 Tema dan sub tema.
 Alokasi waktu.
 Aspek pengembangan.
 Kegiatan per aspek pengembangan.

b. Langkah-langkah pengembangan SKM model pembelajaran kelompok


dengan kegiatan pengaman adalah sebagai berikut:
 Menjabarkan tema dan merinci subtema.
 Membuat matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
 Menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan pada bidang
pengembangan dalam program semester.

Contoh SKM model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman dapat


dilihat pada lampiran 2a dan 2b

2. SKM model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 5


a. Komponen SKM model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan
adalah sebagai berikut:
 Tema dan sub tema.
 Alokasi waktu.
 Aspek pengembangan.
 Kegiatan per aspek pengembangan.

b. Langkah-langkah pengembangan SKM model pembelajaran dengan sudut


kegiatan adalah sebagai berikut:
 menjabarkan tema dan merinci subtema.
 membuat matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
 menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam
area

Contoh SKM model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan dapat


dilihat pada lampiran 3ª dan 3b

3. SKM model pembelajaran berdasarkan minat

a. Komponen SKM model pembelajaran berdasarkan minat adalah sebagai


berikut:
 Tema dan sub tema.
 Alokasi waktu.
 Aspek pengembangan.
 Kegiatan per aspek pengembangan.

b. Langkah-langkah pengembangan SKM model pembelajaran berdasarkan minat


adalah sebagai berikut:
 menjabarkan tema dan merinci subtema.
 membuat matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
 menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam
area

Contoh SKM model pembelajaran berdasarkan minat dapat dilihat pada


lampiran 4a dan 4b

C. Perencanaan Harian

Perencanaan harian disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH
merupakan penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat
kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok,
maupun klasikal dalam satu hari. SKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti,
istirahat/makan, dan kegiatan akhir.

Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara


klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, misalnya berdoa/mengucap
salam, membicarakan tema atau subtema, dan sebagainya.
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 6
Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian, kemampuan,
sosial dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi
kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat
memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat
meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan
bekerja yang baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara
individual/ kelompok.

Istirahat/Makan merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengisi kemampuan


anak yang berkaitan dengan makan, misalnya mengenalkan kesehatan, makanan yang
bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan
berdoa sebelum dan sesudah makan. Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan
kegiatan bermain dengan alat permainan di luar kelas dengan maksud untuk
mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi. Kegiatan ini disesuaikan
dengan kemauan anak, anak makan kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain
terlebih dahulu kemudian makan.

Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan secara klasikal.


Kegiatan yang dapat diberikan pada kegiatan akhir, misalnya membacakan cerita dari
buku, mendramatisasikan suatu cerita, mendiskusikan tentang kegiatan satu hari atau
menginformasikan kegiatan esok hari, menyanyi, berdoa, dan sebagainya.

Satuan kegiatan harian (SKH) dapat disusun dalam bentuk, antara lain SKH model
pembelajaran kelompok, SKH pembelajaran berdasarkan minat dengan sudut
kegiatan, dan SKH pembelajaran berdasarkan minat dengan area.

1. SKH model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman

a. Komponen SKH model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman


adalah sebagai berikut:
 Hari, tanggal, waktu.
 Indikator.
 Kegiatan pembelajaran.
 Alat/sumber belajar.
 Penilaian perkembangan peserta didik.

b. Langkah-langkah penyusunan SKH model pembelajaran kelompok dengan


kegiatan pengaman adalah sebagai berikut:
 Memilih kegiatan yang sesuai dalam SKM untuk dimasukkan ke dalam
SKH. Penulisan indikator dalam SKH diberi keterangan bidang
pengembangan.
 Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih
dalam SKH.
 Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam
kelompok sesuai program yang direncanakan.
 Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 7
 Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan.
 Menyediakan alat – alat kegiatan pengaman dimana alat-alat tersebut
tidak sama dengan alat-alat pada kegiatan inti.
 Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian
indikator.

Contoh SKH model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman dapat


dilihat pada lampiran 5a dan 5b.

2. SKH model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan

a. Komponen SKH model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan


sebagai berikut:
 Hari, tanggal, waktu.
 Indikator.
 Kegiatan pembelajaran.
 Alat/sumber belajar.
 Alat dan hasil penilaian perkembangan anak didik.

b. Langkah-langkah penyusunan SKH dengan sudut kegiatan sebagai berikut:


 Memilih dan menata kegiatan ke dalam SKH.
 Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir.
 Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan sudut
kegiatan yang akan dilaksanakan.
 Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
 Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan.
 Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian
hasil belajar atau indikator.

Contoh SKH model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan dapat


dilihat pada lampiran 6a dan 6b .

3. SKH model pembelajaran berdasarkan minat

a. Komponen SKH model pembelajaran berdasarkan minat sebagai berikut:


 Hari, tanggal, waktu.
 Indikator.
 Kegiatan pembelajaran.
 Alat/sumber belajar.
 Alat dan hasil penilaian perkembangan anak didik.

b. Langkah-langkah penyusunan SKH berdasarkan minat sebagai berikut:

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 8


 Memilih kegiatan yang sesuai dengan SKM untuk dimasukkan ke dalam
SKH. Penulisan Indikator dalam SKH diberi keterangan bidang
pengembangan.
 Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih
dalam SKH.
 Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat (area)
yang akan dilaksanakan.
 Memilih kegiatan dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam kelompok
sesuai program yang direncanakan.
 Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
 Memiih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan.
 Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian
hasil belajar atau indikator.

Contoh SKH model pembelajaran berdasarkan minat dapat dilihat pada


lampiran 7a dan 7b
Selain ketiga model pembelajaran di atas, guru dapat mengembangkan model
SKM dan SKH lain sesuai dengan kemampuan lembaga masing-masing.

BAB IV
PENUTUP

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 9


Pengaturan dan pelaksanaan kurikulum sebagai salah satu bagian penyelenggaraan
pendidikan telah didesentralisasikan, terutama dalam penyusunan dan pengembangan
silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan peserta didik,
keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Daerah tingkat II dan sekolah memiliki
kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan
pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan proses dan hasil kegiatan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Pedoman pengembangan silabus ini diperuntukan bagi para pelaksana pendidikan atau
pihak-pihak terkait yang berkepentingan, terutama pendidik /guru PAUD formal dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Pendidik/Guru PAUD formal yang belum
memahami cara menyusun silabus, dapat menggunakan pola yang ditawarkan dalam buku
ini. Akan tetapi bila pendidik/guru PAUD formal sudah memahami cara menyusun
silabus, maka dapat mengembangkan silabus lebih lanjut. pendidik/guru PAUD formal
diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensinya, karena
sebagai guru memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar peserta
didiknya, dan lebih mengenal karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah serta
lingkungannya.

Penyusunan dan pengembangan silabus dapat dilakukan oleh pendidik/guru PAUD


formal secara perseorangan atau berkelompok melalui kelompok kerja guru (KKG) di
gugus TK / RA / BA , atau dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan setempat terutama
dalam penyusunan dan pengembangan program semester dan program mingguan. Akan
tetapi dalam penyusunan dan pengembangan program harian harus disusun oleh setiap
pendidik/guru PAUD formal dalam mengelola pembelajaran di kelas.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 10


Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 11
Lampiran: 1a

CONTOH PERENCANAAN SEMESTER I


KELOMPOK A

DIRI SENDIRI
3 Minggu

A. Bidang Pengembangan Pembiasaan

Moral dan Nilai-nilai Agama

Standar Perkembangan
Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan melahirkan gerakan beribadah, mengikuti
aturan serta mampu belajar berprilaku baik dan sopan bila di ingatkan

Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar


Dapat mengucapkan bacaan doa Menyanyikan lagu-lagu keagamaan Dapat mengenal dan menyayangi ciptaan
Tuhan

Indikator : Indikator : Indikator:


Berdoa sebelum dan sesudah Menyanyikan lagu-lagu keagamaan
Sosial Emosional dan yang
Kemandirian Menyebutkan ciptaan Tuhan
melaksanakan kegiatan sederhana Misalnya: Manusia, bumi, langit,
tanaman, dan hewan
SOSIAL DAN EMOSIONAL

Standar Perkembangan

Anak mampu berinteraksi mulai dapat mengendalikan emosinya, mulai


menunjukkan rasa percaya diri serta mulai dapat menjaga diri sendiri

Perkembangan Dasar

Dapat menunjukkan kemandirian

Indikator :
 Dapat memakai baju sendiri baik berkancing atau bersleting
 Memasang dan membuka tali sepatu
 Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan. Misanya : berpakaian
sendiri, makan sendiri, mandi sendiri
 Mampu buang air besar dan buang air kecil sendiri

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 22


BAHASA

Standar Perkembangan

Anak mampu berkomunikasi secara lisan memiliki


perbendaharaan kata-kata dan mengenal simbol

Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar


Dapat mendengarkan, membedakan, dan Dapat berkomunikasi/berbicara secara Dapat memperkaya kosa kata yang
mengucapkan bunyi/suara tertentu lisan diperlukan untuk berkomunikasi sehari-
hari

Indikator : Indikator :
- Menyebutkan berbagai bunyi/suara Indikator:
- Menyebutkan nama diri, nama orang
tertentu. - Menyebutkan bermacam-macam kata
tua, jenis kelamin, alamat rumah secara
- Menirukan kembali 1-3 urutan kata benda yang ada di lingkungan sekitar
sederhana. KOGNITIF
- Melakukan 2-3 perintah secara menyebutkan waktu pengisian waktu
- Menjawab pertanyaan tentang
sederhana (pagi,siang,malam)
keterangan/ informasi secara sederhana
- Menceritakan pengalaman/kejadian
secara sederhana

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 23


KOGNITIF

Standar Perkembangan
Anak mampu mengenal dan memahami berbagai konsep
sederhana sehari-hari

Perkembangan Perkembangan Dasar Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan


Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar
Dapat Mengenal Dapat mengenal Dapat mengenal Dapat memecahkan Dapat mengenal Dapat mengenal
klasifikasi bilangan bentuk geometri masalah sederhana ukuran konsep waktu
sederhana

Indikator: Indikator: Indikator: Indikator: Indikator: Indikator:


- Membedakan
Mengelompokkan - Membilang/menyebut Menyebutkan kembali - Menyusun kepingan konsep panjang- - Membedakan
benda dengan urutan bilangan dari 1 benda-benda, puzzel menjadi pendek, jauh- waktu (pagi,
berbagai cara yang sampai 10 menunjukkan bentuk- bentuk utuh (4-6 dekat melalui
diketahui anak - Membilang dengan bentuk geometri keping)
siang, malam)
mengukur dengan - Menyebutkan
misalnya: menurut menunjuk benda - Memasang benda satuan langkah,
warna, bentuk, (mengenal konsep sesuai dengan nama-nama hari
ukuran, janis, dll jengkal, benang,
bilangan dengan benda- pasangannya dalam satu
. benda sampai 5 atau tali
- Membedakan minggu, bulan,
konsep besar-kecil dan tahun.
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 24
Kelompok A
SENI

Standar Perkembangan :
Anak mampu mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai
media/bahan dalam berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi

Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar
Dapat Dapat
Dapat menggambar Dapat mewarnai menciptakan mengekspresikan diri Dapat menyanyi dan
sederhana sederhana sesuatu dengan berbagai dalam bentuk gerak memainkan alat musik
media sederhanan sederhana

INDIKATOR : INDIKATOR : INDIKATOR : INDIKATOR : INDIKATOR :

 Menggambar bebas  Mewarnai bentuk  Menyusun bentuk-  Menggerakkan  Menyanyikan


berbagai media ( gambar sederhana bentu sederhana kepala, tangan atau beberapa lagu
pensil warna, bangunan dari kaki sesuai dengan anak-anak.
krayon, arang, balok irama musik/ritmik.
kapur tulis dan lain-  Membuat bunyi-  Mengekspresikan
lain.) bunyian dengan diri secara bebas
 Menggambar orang berbagai alat sesuai irama musik
dengan lengkap dan  Bertepuk tangan
sederhana (dalam dengan 2 pola
proporsional ) untuk membuat
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 25
irama
FISIK / MOTORIK

Standar Perkembangan
Anak mampuan melakukan gerakan tubuh secara
terkoordinasi untuk kelenturan, kelincahan dan
keseimbangan

Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar


Dapat melakukan
Dapat melakukan gerakan jari Dapat melakukan gerakan berpindah Dapat melakukan gerakan koordinasi mata tangan
tangan untuk kelenturan otot tempat sederhana ( gerak dasar loko ditempat ( gerak dasar non
(motorik halus) motor) loko motor)

Indikator : Indikator : Indikator : Indikator:


- Membuat berbagai bentuk - Berjalan ke berbagai arah dengan - Meliukkan tubuh - Melambungkan dan
dengan menggunakan berbagai cara. Misalnya : - Membungkukkan badan menangkap objek
plastisin, playdough/tanah berjalan maju di atas garis lurus, (Bola besar)
liat berjalan di atas papan titian,
- Meniru melipat kertas berjalan ke depan dengan tumit,
sederhana ( 1-6 Lipatan ) berjalan ke depan jinjit (angkat
- Merekat/menempel tumit), berjalan mundur.
- Membuat lingkaran, - Merayap dengan berbagai variasi
segitiga dan segiempat - Merangkak dengan berbagai
- Memegang
Lampiran4_ pensil dengan
SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007
variasi 26
benar
- Meronce dengan manik
Lampiran : 1b

CONTOH PERENCANAAN SEMESTER I


KELOMPOK B DIRI SENDIRI
3 Minggu

A.Bidang Pengembangan Pembiasaan


Moral dan Nilai-nilai Agama

Standar Perkembangan
Anak mampu melakukan kegiatan keagamaan secara berurutan ibadah dan prilakudan
mulai belajar, membedakan prilaku baik dan buruk.

Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar


Dapat melaksanakan ibadah bersyair Dapat mengenal dan menyayangi ciptaan
menyanyikan lagu-lagu keagamaan Tuhan

Indikator :
 Berdo’a sebelum dan sesudah Indikator:
 Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan
melaksanakan kegiatan secara
 Berbuat baik terhadap sesama teman
berurutan.
misal : tidak menggagu orang yang
 Menyanyi lagu-lagu keagamaan
sedang melakukan kegiatan

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 27


Sosial Emosional dan Kemandirian

Standar Perkembangan
Anak mampu berinteraksi dan mulai
mematuhi aturan, dapat mengendalikan
emosinya, menunjukkan rasa percaya
diri, dapat menjaga diri sendiri

Perkembangan Dasar
Dapat menunjukkan sikap kemandirian

Indikator :
 Memasang kancing atau retsleting
sendiri.
 Memasang dan membuka tali/sepatu
sendiri
 Mengurus dirinya sendiri tanpa
bantuan, misalnya: berpakaian
sendiri,menggosok gigi makan.

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 28


B. Bidang Pengembangan Kemampuan dasar
Bahasa

Standar Perkembangan
Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata,
serta mengenal symbol-simbol untuk persiapan membaca, menuliskan dan
berhitung

Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar


Dapat mendengar dan Dapat berkomunikasi/berbicara
membedakan bunyi suara, kata lantar dengan lafal yang benar
dan kalimat sederhana

Indikator : Indikator:
 Membedakan bunyi/suara  Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, tanggal
tertentu. dan bulan kelahirannya, alamat rumah dengan lengkap.
 Melakukan 3-5 perintah secara  Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan
beruurutan dengan benar. urut
 Menirukan kembali 4-5 urutan  Menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut
kata  Menjawab pertanyaan sederhana
 Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya, kamu, dia dan
mereka
 Menyebutkan gerakan-gerakan, misalnya jongkok, duduk,
berlari, makan dan lain-lain.
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 29
Kognitif

Standar Perkembangan
Anak mampu mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dan
dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari

Perkembangan Perkembangan Perkembangan


Perkembangan Perkembangan Dasar
Dapat mengenal Bilangan Dasar Dasar Dasar
Dasar Dapat mengenal Dapat memecahkan Dapat memahami
Dapat mengenal dan memahami konsep-
bentuk geometri masalah sederhana konsep ukuran
klasifikasi konsep matematik
sederhana sederhana

Indikator: Indikator:
Indikator: Indikator:  Membedakan
Indikator:  Mengerjakan Maze konsep panjang-
 Membilang/menyebut Mengelompokkan (mencari jejak ) pendek, tinggi-
urutan bilangan dari 1 bentuk-bentuk  Menyusun kepingan rendah,lebar, luas,
Mengelompokkan sampai 20 geometri puzzle menjadi sempit jauh-dekat
benda dengan  Membilang dengan (lingkaran, bentuk utuh (7-10
berbagai cara yang menunjuk benda segitiga, melalui mengukur
keping)
diketahui anak, segiempat, dll) satuan tidak baku
(mengenal konsep bilangan  Memasang benda
misalnya menurut dengan benda-benda sesuai dengan (langkah,jengkal,
warna, bentuk, sampai 10) pasangannya benang, tali, lidi
ukuran, jenis, dan dll.)
lain-lain..

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 30


Kelompok A
FISIK MOTORIK

Satndar Perkembangan
Anak mampu melakukan gerakan tubuh fisik,
secara terkoordinasi, untuk kelenturan sebagai
keseimbangan dan kelenturan

Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar


Dapat melakukan koordinasi Dapat melakukan gerakkan Mampu melakuan gerakkan Melakuan gerakkan tangan
mata tangan (motorik halus) ditempat ( motorik kasar) berpindah tempat ( sederhana untuk kelenturan otot
dapat motorik kasar) ( motorik kasar )

INDIKATOR: INDIKATOR: INDIKATOR: INDIKATOR:


 Memegang pensil dengan benar  Meliukkan tubuh  Berjalan keberbagai arah  Melambungkan berbagai
(antara ibu jari dan dua jari )  Membungkukkan badan dengan berbagai cara objek berbagai bentuk dan
 Membuat berbagai bentuk dengan misalnya berjalan maju ukuran dengan satu atau dua
menggunakan plastisin, diatas garis lurus, berjalan tangan secara
playdough/tanah liat dan pasir. kedepan dengan tumit
berjalan kedepan dengan
 Meniru membuat garis tegak,
jinjit, berjalan mundur
datar, miring, lengkung dan
 Merayap dan merangkak
lingkaran.
dengan berbagai variasi
 Menirukan melipat kertas
sederhana ( lebih dari 5-6 lipatan)
Lampiran4_
. SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 31
Seni

Standar Perkembangan
Anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai
gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media / bahan menjadi
suatu karya seni

Perkembangan Dasar
Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar
Dapat menggambar
Dapat mewarnai Dapat menciptakan Dapat mengekspresikan Dapat menyanyi dan
sederhana sesuatu dengan diri dalam bentuk gerak memainkan alat musik
sederhana
berbagai media sederhana sederhana

Indikator: Indikator: Indikator: Indikator: Indikator:


 Menyanyi lebih
 Menggambar bebas  Mewarnai  Menciptakan bentuk  Mengekspresikan dari 20 lagu anak-
dengan berbagai bentuk gambar bangunan dari balok yang berbagai gerakan anak
media (kapur tulis, sederhana lebih kompleks kepala, tangan atau
pensil warna, dengan berbagai  Menciptakan bentuk kaki sesuai dengan
krayon, arang, dan media dengan lidi, sedotan, irama musik / ritmik
bahan-bahan alam) tusuk gigi, dan lain-lain dengan lentur
 Menggambar orang  Bertepuk tangan dengan 3  Bergerak bebas
dengan lengkap pola dengan irama musik
dan proporsional

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 32


Lampiran : 2a
Kelompok A
Contoh SKM Model Pembelajaran dengan kelompok

Moral dan Nilai-nilai Agama Diri sendiri Bahasa


 Do’a sebelum belajar
 Do’a sesudah belajar 3 Minggu  Menyebutkan bunyi/suara adik menangis , suara
 Do’a sebelum makan  Mengenal diriku nenek, suara kakek
 Do’a sesudah makan  Mengenal tubuhku  Menirukan 1-3 urutan kata
 Menyanyi lagu do’a  Kesukaanku  Melaksanakan 2 perintah
 Menyanyi lagu “Aku punya tangan dan kaki”  Menyebutkan nama diri
 Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan ( Manusia )
 Menyebutkan jenis kelamin
 Memberikan keterangan informasi tentang
pengalaman
Sosial, Emosional dan Kemandirian  Bercerita tentang makanan kesukaan dan
 Menggosok gigi Fisik/Motorik menggunakan kata ganti aku/saya
 Memasang tali sepatu  Membentuk “orang” dengan plastisi
 Membentuk “buah” dengan palstisi  Melakukan gerakan-gerakan duduk, jongkok
 Buang air kecil  Melipat “buku”  Menyebut posisi di atas dan di bawah
 Buang air besar  Melipat “saputangan”  Menyebut posisi di luar dan di dalam
 Makan sendiri  Melipat “manggis”
 Merekat/menempel gambar orang
 Membuat lingkaran kecil
 Membuat lingkaran besar
Seni  Memegang pensil Kognitif
 Menggambar bebas dengan crayon  Meronce dengan manik  Mengelompokkan benda menurut warna yang disenangi
 Menggambar bebas dengan pensil warna  Berjalan lurus kedepan  Mengelompokkan gambar anak laki-laki dan perempuan
 Menggambar orang  Berjalan diatas garis  Mengelompokkan gambar buah yang besar dan kecil
 Mewarnai gambar orang  Merayap dibawah meja  Menyebutkan urutan bilangan 1-3
 Mewarnai gambar buah kesukaan  Merangkak dalam simpai  Membilang/mengenal konsep bilangan 1-2
 Mencipta bentuk bangunan dari balok  Meliukkan tubuh  Menyebutkan bentuk-bentuk benda yang baru dilihatnya
 Mencipta bunyi-bunyian dengan tutup gelas, sandal, dll  Membungkukkan badan  Menyusun kepingan puzzel 4 keping
 Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
 Bertepuk tangan dengan 2 pola  Melambung dan menangkap
 Ritmik terpimpin  Membedakan panjang pendek dengan langkah
balon  Membedakan konsep besar kecil
 Ritmik bebas SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007
Lampiran4_ 33
 Menyanyi lagu “Aku Anak Baru”  Membedakan waktu pagi dan siang
 Menyanyi lagu “Kepala Pundak Lutut Kaki”  Menyebutkan nama-nama hari
 Menyanyi lagu “Tomat”
Lampiran : 2b

Standar Perkembangan
Kemampuan mengekpresikan diri dengan
menggunakan berbagai media/bahan dalam
berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi

Perkembangan
Dasar
Dapat menggambar Perkembangan Perkembangan Perkembangan
sederhana Dasar Dasar Perkembangan Dasar Dasar
Dapat mewarnai Dapat menciptakan Dapat mengekspresikan Dapat menyanyi dan
Indikator : sederhana sesuatu denagan diri dalam bentuk gerak memainkan alat musik
 Menggambar berbagai media sederhana sederhana
berbagai media
( pensil warna,
crayon, arang,
kapur tulis dan
Indikator : Indikator : Indikator : Indikator:
lain-lain
 Mewarnai bentuk  Menciptakan 2 bentuk  Menggunakan kepala,  Menyanyikan
 Menggambar
gambar sederhana bangunan dari balok kaki dan tangan sesuai minimal 20 lagu
orang dengan
 Menciptakan bunyai- dengan irama musik/ritmit anak-anak
lengkap dan
bunyian dengan  Mengekspresikan diri
sederhana
berbagai alat secara bebas sesuai irama
 Bertepuk tangan musik
debgan 2 pola untuk
membuat irama
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 34
Contoh SKM Model Pembelajarn dengan Kelompok

Moral dan Nilai-nilai Agama Diri Sendiri Bahasa


Kelompok
 Do’a sebelum belajar (P) B 3 Minggu  Membedaan suara kakek, nenek, orang-orang menangis (B)
 Do’a sesudah belajar (P)  Mengenal diriku  Melaksanakan 3 perintah (B)
 Do’a sebelum makan (P)  Mengenal tubuhku  Menirukan suara adik tertawa (B)
 Do’a sesudah makan (P)  Kesukaanku  Menirukan 4 urutan kata (badan, tangan, kaki, kepala) (B)
 Menyanyi lagu “Do’a” (P)  Menyebutkan nama diri, jenis kelamin (B)
 Menyanyi lagu “Tuhan Sayang” (P)  Bercerita tenatang pengalamannya (B)
 Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan  Menerima dan menyampaikan pesan (B)
(Manusia) (P)  Menjawab pertanyaan (B)
Fisik/Motorik  Bercerita tentang makanan kesukaan dengan menggunakan
 Memegang pensil dengan benar (F) kata ganti aku/saya (B)
 Membentuk “buah semangka” dengan  Menyebutkan gerakkan duduk, berdiri (B)
Sosial Emosional dan Kemandirian plastisin (F)
 Memakai baju (P)  Membentuk “orang” dengan plastisin (F)
 Memasang tali sepatu (P)  Meniru garis tegak (F)
 Makan Sendiri (P)  Meniru garis datar (F)
 Melipat sapu tangan (F) Kognitif
 Melipat amplop (F)  Mengelompokkan benda menurut warna yang disenangi (K)
Seni  Menyusun balok dengan berbagai ukuran  Mengelompokkan gambar laki-laki dan perempuan (K)
 Menggambar bebas dengan rayon (S)
(F)  Mengelompokkan gambar buah yang besar dan kecil (K)
 Menggambar bebas dengan pensil warna (S)  Meliukkan badan (F)  Menyebutkan urutan bilangan 1-5 (K)
 Menggambar orang (S)  Membungkukkan tubuh (F)  Mimbilang dengan benda 1-3 (K)
 Mewarnai gambar orang (S)  Berjalan diatas garis lurus (F)  Mengelompokkan bentuk lingkaran dan segitiga dengan
 Mewarnai gambar buah kesukaan (S) berbagai ukuran (K)
  Merayap diatas tikar/karpet (F)
Mencipta bentuk bangunan dengan balok berbagai  Mencari jejak dengan satu jalan (K)
ukuran (S)  Merayap dengan simpai (F)  Menyusun puzzle (7 Keping) (K)
 Menciptakan suatu bentuk dengan lidi (S) Melambungkan balon (F)  Memasangkan benda sesuai pasangannya (K)
 Bertepuk tangan dengan 3 pola
 Ritmik terpimpin (S)  Memasangkan benda sesuai pasangannya (K)
 Ritmik bebas (S)  Membedaan tinggi rendah (K)
 Menyanyi lagu “Anak Baru” (S)  Mengurutkan 3 pola warna merah, kuning, hijau (K)
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 35
 Menyanyi lagu “Badan Sehat” (S)
Lampiran : 3a
Contoh SKM Model Pembelajaran dengan Sudut
Kelompok A

Sudut Ke-Tuhanan Diri Sendiri Sudut Pembangunan


 Doa sebelum belajar (P) 3 Minggu  Mencipta bentuk bangunan dari balok (S)
 Doa sesudah belajar (P)  Mengenal diriku  Mencipta bunyi-bunyian dari tutup gelas,
 Doa Sebelum makan (P)  Mengenal tubuhku sendok (S)
 Doa sesudah makan (P)  Kesukaanku
 Menyebutkan ciptaan Tuhan
(P)
 Menyanyi lagu “Doa” (P)
 Menyanyi aku punya tangan
dan kaki (P) Sudut Alam Sekitar
Sudut Kebudayaan
 Menyebutkan suara/bunyi: Adik menangis, suara nenek, suara kakek (B)
 Menirukan 1 -3 urutan kata (B)
 Melakukan 2 perintah (B)
 Menyebutkan nama diri (B)
 Menyebutkan jenis kelamin (B)
 Bercerita tentang pengalaman anak (B) Kegiatan di Luar Kelas
Sudut Keluarga  Bercerita tentang makanan kesukaan (B)  Buang air kecil (P)
 Menyebut posisi di atas, dibawah (B)  Melakukan gerakan duduk, jongkok
 Makan sendiri (P)  Menyebut posisi di kiri, di kanan (B)
 Memasang tali sepatu (P)  Berjalan lurus kedepan
 Mengelompokkan benda menurut warna yang disenangi (K)
 Mengelompokkan gambar anak laki dan perempuan (K)  Berjalan di atas garis (FM)
 Mengelompokkan gambar buah yang besar dan kecil (K)  Merayap dengan berbagai variasi (FM)
 Menyebut urutan bilangan 1-3 (K)  Merangkak dengan berbagai variasi (FM)
 Membilang/mengenal konsep bilangan 1-2 (K)  Meliukkan tubuh (FM)
 Menyebutkan benda-benda yang baru dilihatnya (K)  Membungkukkan badan (FM)
 Menyusun kepingan puzzel 4 keping (K)  Melambungkan dan menangkap balon
 Memasangkan benda sesuai pasangannya (K) (FM)
 Membedakan panjang-pendek dengan langkah (K)
 Ritmik terpimpin (S)
 Membedakan konsep besar dan kecil (K)
 Membedakan waktu pagi dan siang (K)  Ritmik bebas (S)
 Membedakan nama-nama hari (K)
 Membentuk buah kesukaan dengan plastisin (FM)
 Membentuk orang dengan plastisin (FM)
 Melipat buku, melipat sapu tangan, melipat buah manggis (FM)
 Merekat/menempel gambar orang (FM)
 Membuat lingkaran kecil, membuat lingkaran besar (FM)
 Memegang pinsil, meronce dengan manik (FM)
 Menggambar bebas dengan krayon, menggambar bebas dengan pensil
warna, menggambar orang, mewarnai gambar buah kesukaan (S)
 Mewarnai gambar orang , Bertepuktangan dengan 2 pola (S)
 Menyanyikan lagu ”aku anak baru”, Menyanyikan lagu ”kepala, pundak,
lutut, kaki (S)
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 36
Lampiran : 3b
Diri Sendiri
3 Minggu
Contoh SKM Model Pembelajaran dengan Sudut
 Mengenal diriku
Kelompok B
 Mengenal tubuhku
 Kesukaanku

Sudut Alam Sekitar :


Sudut Kebudayaan Mengelompokan gambar buah yang
Sudut Ketuhanan 
Membedakan suara adik menangis (B) besar dan yang kecil (K)

Membedaan suara orang-orang menangis (B)
 Do’a sebelum belajar (P) 
Melaksanakan 3 perintah (B)
 Do’a sesudah belajar (P) 
Menirukan suara adik tertawa (B)

 Do’a sebelum makan (P) Menirukan 4 urutan kata (badan, tangan, kaki, kepala) (B)

Menyebutkan nama diri, jenis kelamin (B) Sudut Di luar Kelas :
 Do’a sesudah makan (P) 
Bercerita tenatang pengalamannya (B)  Bermain tebak suara (B)
 Menyanyi lagu “Do’a” (P) 
Menerima dan menyampaikan pesan (B)

Menjawab pertanyaan (B)  Meliukkan tubuh (F)
 Menyanyi lagu “Tuhan Sayang” (P) 
Bercerita tentang makanan kesukaan dengan menggunakan kata ganti  Membungkukkan badan (F)
 Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan aku/saya (B)  Berjalan diatas garis lurus (F)
 Menyebutkan gerakkan duduk, berdiri (B)
(Manusia) (P)  Menyebutkan posisi di luar, di dalam  Merayap diatas karpet (F)
 Menebutkan urutan bilangan 1-5 (K)  Merangkak dengan simpai (F)
 Membilang dengan benda 1-3 (K)  Melambungkan balon (F)
 Menyusun puzzle ( 7 keping ) (K)
 Memasang benda sesuai pasangannya (K)  Melelmpar bola kertas ke berbagai
 Membedakan tinggi rendah (K) arah (F)
Sudut Pembangunan :  Menceritaan kegiatan pagi hari (K)  Menggelindingkn bola (F)
 Mengurutkan 3 pola warna (K)
 Memegang pensil dengan benar (F)
 Ritmik terpimpin (F)
 Mengelompokkan benda menurut
 Membentuk buah semangka dengan plastisin (F)
warna yang disenangi (K)  Membentuk orang dengan plastisin (F)
 Mengelompokkan bentuk lingkaran,  Meniru garis tegak (F)
segitiga dengan berbagai ukuran (K)  Meniru garis datar (F)
 Menciptakan bangunan dari balok  Melipat layang-layang (F)
 Melipat amplop (F)
dengan berbagai ukuran (S)  Meronce dengan merjan (F)
 Menciptakan suatu bentuk dengan lidi  Meronce dengan manik-manik (F)
(S)  Menggambar bebas dengan crayon (S)
 Menggambar bebas dengan pensil warna (S) Sudut Keluarga :
 Menggambar orang (S)  Memakai baju (P)
 Mewarnai gambar orang (S)  Memasang tali sepatu (P)
 Mewarnai gambar buah kesukaan (S)
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007
 Menciptakan sesuatu dari kepingan geometri (S)  Makan sendiri (P) 37
 Menciptakan suatu bentuk dengan lidi (S)  Mengelompokkan gambar lai-laki dan
 Bertepuk tangan 3 pola (S) perempuan (K)
 Menyanyi lagu “ Aku anak baru “
 Menyanyi lagu “ Badan Sehat”
CONTOH SKM MODEL PEMBELAJARAN DENGAN BERDASARKAN MINAT
Lampiran : 4a Kelompok A

AREA MUSIK
 Menyanyi: Doa (P) AREA IPA/SAINS
 Menyanyi: Aku punya tangan dan kaki (P)
 Menyanyi: Aku anak baru (P)
 Menyanyi: Kepala Pundak Lutut Kaki (P) AREA BALOK
 Menyanyi: Tomat (P) AREA PASIR DAN AIR  Menciptakan bentuk bangunan dari balok (S)

AREA DRAMA AREA BACA TULIS


 Makan Sendiri (P)
 Memasang tali sepatu (P)

AREA BAHASA
AREA BERHITUNG/MATEMATIKA  Menyebutkan suara adik menangis, suara nenek,
 Mengelompokkan benda menurut warna yang disukai (K) suara kakek (B)
 Mengelompokkan gambar anak laki-laki dn perempuan (K)  Menirukan 1-3 urutan kata (B)
 Mengelompokkan gambar buah yang besar dan kecil (K)  Melakukan 2 perintah (B)
 Menyebut urutan bilangan 1-3 (K)  Menyebutkan nama diri (B)
 Membilang/mengenal konsep bilangan 1-3 (K)  Menyebutkan janis kelamin (B)
 Menyebutkan benda-benda yang baru dilihatnya (K)  Bercerita tentang pengalaman anak (B)
 Menyusun 4 kepingan puzzle (K) DIRI SENDIRI  Memberikan keterangan/informasi (B)
 Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya (K) 3 Minggu  Bercerita tentang makanan kesukaan dengan
 Membedakan panjang-pendek dengan langkah (K)  Mengenal diriku menggunakan kata ganti aku/saya (B)
 Membedakan konsep besar dan kecil (K)  Menyebutkan posisi di atas di bawah (B)
 Membedakan waktu pagi dan siang (K)  Mengenal tubuhku  Menyebutkan posisi di kiri , di kanan (B)
 Kesukaanku  Menyebutkan nama-nama hari (B)

AREA SENI/MOTORIK
 Memmentuk orang dengan plastisin (FM) KEGIATAN DI LUAR KELAS
 Membentuk buah kesukaan dengan plastisin (FM)  Ritmik terpimpin (S)
 Melipat buku (FM)  Ritmik bebas (S)
 Melipat sapu tangan (FM)  Berjalan lurus ke depan (FM)
 Melipat buah manggis (FM) AREA AGAMA
 Doa sebelum belajar (P)  Berjalan di atas garis (FM)
 Merekat/menempel gambar orang (FM)
  Merayap di bawah meja (FM)
Membuat lingkaran kecil (FM)  Doa sesudah belajar (P)  Merangkak dengan simpai (FM)
 Membuat lingkaran besar (FM)
 Doa sebelum makan (P)  Meliukkan tubuh (FM)
 Memegang pinsil (FM)
 Meronce dengan manik (S)  Doa sesudah makan (P)  Membungkukkan badan (FM)
 Menggambar bebas dengan krayon (S)  Menyebutkan ciptaan Tuhan  Melambungkan dan menanggkap
 Menggambar bebas dengan pinsil warna (S) (P) balon (FM)
 Menggambar orang (S)
 Lampiran4_ SilabusPAUD
Mewarnai gambar orang (S)Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 38
 Mewarnai gambar buah kesukaan (S)
 Membuat bunyi-bunyian dari tutup gelas, sendok (S)
 Bertepuk tangan dengan 2 pola (S)
Contoh SKM Model Pembelajaran Berdasarkan
Lampiran : 4b Minat Kelompok B

Area Balok :
Area Musik: Area Air/Pasir Area IPA/Sains  Menyusun balok dengan berbagai
 Menyanyi lagu “Do’a” (P) ukuran (F)
 Menyanyi lagu “ Tuhan Sayang” (P)  Menciptakan bangunan dari balok
dengan berbagai ukuran (F)
Diri Sendiri
Area Drama : 3 Minggu
 Memakai baju (P)  Mengenal diriku
 Memasang tali sepatu (P)
 Makan sendiri (P)  Mengenal tubuhku Area Baca Tulis
 Kesukaanku

Area Berhitung/Matematika :
 Mengelompokkan benda menurut warna yang Area Agama :
disenangi (K)
Area Seni/Motorik :  Do’a sebelum belajar (P)
 Memegang pensil dengan benar (F)  Do’a sesudah belajar (P)
 Mengelompokkan gambar laki-laki dan perempuan (K)  Membentuk buah semangka dengan plastisin (F)
 Mengelompokkan gambar buah yang besar dan yang  Do’a sebelum makan (P)
 Membentuk orang dengan plastisin (F)
 Do’a sesudah makan (P)
kecil (K)  Meniru garis tegak (F)
 Menyebutkan urutan bilangan 1-5 (K)  Meniru garis datar (F)  Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan (P)
 Membilang dengan benda 1-3 (K)  Melipat layang-layang (F)
 Mengelompokkan bentuk lingkaran, segitiga dengan  Melipat amplop (F)
berbagai bentuk ukuran (K)  Meronce dengan merjan (F)
 Meronce dengan manik-manik (F)
 Mencari jejak dengan satu jalan (K).  Menggambar bebas dengan crayon (S) Area Bahasa :
 Menyusun puzzle ( 7 keping ) (K)  Menggambar bebas dengan pensil warna (S)  Membedakan suara kakek, nenek (B)
 Memasang benda sesuai pasangannya (K)  Menggambar orang (S)  Membedakan suara orang menangis (B)
 Membedakan tinggi rendah (K)  Mewarnai gambar orang (S)  Melaksanakan 3 perintah (B)
 Menceritaan kegiatan pagi hari (K)  Mewarnai gambar buah kesukaan (S)  Menirukan suara adik tertawa (B)
 Mengurutkan 3 pola warna : merah, kuning, hijau, (K)  Menciptakan sesuatu dari kepingan geometri (S)  Menirukan 4 urutan kata (badan, tangan, kaki,
 Menciptakan suatu bentuk dengan lidi (S) kepala)
 Bertepuk tangan 3 pola (S)  Menyebutkan nama diri dan jenis kelamin (B)
 Menyanyi lagu “ Aku anak baru “  Bererita tentang pengalamannya (B)
 Menyanyi lagu “ Badan Sehat”  Menerima dan menyampaikan pesan (B)
Kegiatan Di luar Kelas :  Menjawab pertanyaan (B)
 Bermin tebak suara (B)  Bercerita tentang makanan kesukaan dengan
 Meliukkan tubuh (F) menggunakan kata ganti aku/saya (B)
 Membungkukkan badan (F)  Menyebutkan kembali nama benda yang
 Berjalan diatas garis lurus (F) dilihatnya (B)
 Merayap diatas karpet (F)
Kegiatan di Luar Kelas  Menyebutkan gerakkan duduk, berdiri (B)
 Merangkak dengan simpai (F)  Menggosok gigi  Menyebutkan posisi di luar dan di dalam (B)
 Melambungkan balon (F)  Buang air kecil
 Melelmpar bola kertas ke berbagai arah (F)  Buang air besar
Lampiran4_ SilabusPAUD
 Menggelindingkn Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007
bola (F)  Melakukan gerakan duduk, jongkok 39
 Ritmik terpimpin (F)  Berjalan lurus kedepan
 Ritmik bebas (F)  Berjalan di atas garis
 Merayap dengan berbagai variasi
 Merangkak dengan berbagai variasi
 Meliukkan tubuh
 Membungkukkan badan
 Melambungkan dan menangkap balon
 Ritmik terpimpin
Lampiran : 5a

SKH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN KELOMPOK


UNTUK KELOMPOK A
SATUAN KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK : A
SEMESTER/MINGGUAN : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL : SENIN 21 JULI 2006
WAKTU : 7.30 – 10.15

PENILAIAN PERKEMBNGAN
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER ANAK
BELAJAR
ALAT HASIL

Upacara bendera - Tiang Bendera dan - Observasi


bendera
Kegiatan awal 1 - 30 menit

- Menyebutkan nama diri, - Bernyanyi, berdo’a dan salam - Anak langsung Observasi
nama orangtua, jenis kelamin - Tanya jawab tentang nama diri - Anak langsung Percakapan
dan alamat rumah dengan
lengkap dan benar

- Berjalan keberbagai arah - Pemberian tugas berjalan lurus - Kapur tulis, garis ubin - Unjuk kerja
dengan berbagai cara kedepan
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 40
misalnya berjalan maju
diatas garis lurus, berjalan
diatas papan titian, berjalan
kedepan dengan tumit,
berjalan dengan jinjit (angkat
tumit), berjalan mundur.

Kegiatan Inti + 60 menit


Area Seni / Motorik

Membuat berbagai bentuk Membentuk orang dengan plastisin - Plastisin Penugasan


dengan menggunakan
plastisin, tanah liat.

Membilang dengan Pemberian tugas Gambar orang Penugasan


menunjukkan konsep bilangan Membilang/mengenal konsep Buah-buahan tiruan, dll
(angka atau konsep bilangan bilangan 1 – 2
dengan benda-benda)

Mewarnai bentuk gambar Mewarnai gambar orang - Crayon Hasil karya


sederhana - Gambar - gambar

Kegiatan Akhir + 30 menit

- Menyebutkan - Tanya jawab tentang posisi di atas- - Anak langsung, meja Penugasan
posisi/keterangan tempat di bawah bola
misalnya di luar, di dalam, di
atas, di bawah,di depan, di
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 41
kiri, di kanan. - Diskusi tentang kegiatan hari ini Anak langsung Observasi
dan besok.

- Bercerita ”Bangun pagi”. - Buku cerita Observasi

- Menyanyi, berdo’a pulang - Anak langsung Observasi

Jakarta, ......................2007

Mengetahui
Kepala TK ................................ Guru Kelompok A

(....................................) (................................)

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 42


Lampiran : 5b

Contoh SKH Model Pembelajaran dengan Kelompok


Kelompok B
SATUAN KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK B
Semester/Minggu : I/1
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Mengenal diriku
Hari Tanggal : Senin, 31 Juli 2006
Waktu : 7.30 – 10.15

INDIKATOR KEGIATAN ALAT/SUMBER PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN ALAT HASIL
Upacara Bendera - Bendera - Observasi
- Tiang Bendera - Observasi
Kegiatan Awal ± 30 menit
- Bernyanyi, berdoa
- Menyebutkan nama diri, - Tanya jawab tentang nama - Anak Langsung - Percakapan
nama orangtua, jenis diri dan jenis kelamin
kelain,
tanggal dan bulan
kelahirannya, alamat
rumah
dengan lengkap. (B)
- Melambungkan berbagai - Pemberian tugas - Balon - Unjuk Kerja
obyek berbgai bentuk dan melambungkan balon
ukuran dengan satu atau
dua tangan secara
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 43
sederhana. (F).

Kegiatan Inti ± 60 menit


- Menggambar bebas
dengan I. Menggambar bebas - Kertas/buku gambar, - Hasil Karya
Berbagai media (krayon, dengan krayon. krayon.
kapur tulis, pensil warna,
arang dan bahan alam)
dengan rapi (S).

- Mengurus dirinya sendiri II. Pemberian tugas - Baju yang berkancing - Unjuk Kerja
tanpa bantuan misalnya memakai baju
berpakaian sendiri, makan
sendiri dan lain-lain. (C)

- Mengelompokkan III. Pemberian tugas - Gambar lai-laki dan - Penugasan


berbagai mengelompokan gambar perempuan
benda dengan cara yang laki-laki dan perempuan.
diketahui nak misalnya
menurut warna, bentuk,
jenis ukuran dan lain-lain.
(K).

Istirahat/Bermain ± 30 menit

- Mencuci tangan sebeum dan - Air, serbet, bekal makan. - Observasi


sesudah makan.
- Berdo’a sebelum dan sesudah
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 44
makan
- Bermain - Alat bermain di luar kelas

- Menyanyi lebih dari 20 Kegiatan akhir ± 30 menit


lagu anak-anak - Menyanyi lagu “Anak Baru”
- Anak langsung - Unjuk kerja
- Diskusi Kegiatan hari ini dan
kegiatan esok hari - Anak langsung - Percakapan
- Menyanyi, berdo’a pulang

Mengetahui
Kepala TK ......................... Guru Kelompok B

( ..........................................) ( ............................ )

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 45


Lampiran : 6a

Contoh SKh Model Pembelajaran dengan Sudut


Kelompok A
SATUAN KEGIATAN HARIAN
KELOMPOK A
Semester/Minggu : I/1
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Mengenal diriku
Hari Tanggal : Senin, 21 Juli 2006
Waktu : 7.30 – 10.15

INDIKATOR KEGIATAN ALAT/SUMBER PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN ALAT HASIL
Upacara Bendera ± 15 - Bendera dan tiang - Observasi
menit Bendera
I. Kegiatan Awal ± 30
menit
(kalsikal)
- Menyebutkan nama diri, - Bernyanyi, berdoa, - Anak Langsung - Percakapan
nama orangtua, jenis salam
kelamin, tanggal dan bulan - Tanya jawab tentang
kelahirannya,alamat nama
rumah dengan lengkap (B). diri

- Berjalan ke berbagai arah - Pemberian tugas - Garis ubin - Unjuk kerja


dengan brbagai cara misalnya berjalan lurus
berjalan maju di atas garis kedepan....
lurus, berjalan di atas papan
titian, berjalan ke depan
dengan tumit, berjalan ke
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 46
depan, jinjit (angkat tumit),
berjalan, mundur.
Sudut pembangunan
- Menciptakan dua bentuk - Pemberian tugas - Balok berbagai ukuran dan - Hasil Kerja
bangunan dari balok (S). menciptakan bentuk warna
bangunan dari balok

Sudut keluarga
- Memasang dan membuka tali - Pemberian tugas - Sepatu anak Penugasan
sepatu (P) memasang
tali sepatu
Sudut kebudayaan - Lambang bilangan
- Membilang dengan menunjuk - Pemberian tugas - Tutup botol Penugasan
benda mengenal konsep - Batu-batuab, dll
( mengenal konsep bilangan bilangan dengan benda-
dengan benda-benda sampai 5) benda 1-2
(K)
Sudut Kebudayaan - Buku gambar, krayon
- Menggambar bebas dengan - Menggambar bebas Penugasan
berbagai media (pensil warna, dengan krayon
crayon, arang, kaur, dll) (S).

ISTIRAHAT/MAKAN ±
30 MENIT - Kue, minum anak, serbet,
Mencuci tangan, berdo’a air, alat bermain di luar Observasi
sebelum dan sesudah
makan, bermain

KEGIATAN AKHIR
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 47
±30 MENIT - Meja guru/anak langsung,
- Menyebutkan Tanya jawab tentang bola Observasi
posisi/keterangan tempat, posisi, di atas, di bawah
misalnya di luar, di dalam, di
atas, di bawah, di depan di kiri, - Anak langsung
di kanan, dsb (B). - Menyanyi lagu “Anak
- Menyanyi minimal 20 lagu Baru”
anak-anak (S) - Diskusi Kegiatan hari ini
- Menyanyi, berdo’a
pulang

Mengetahui
Kepala TK .......................... Guru Kelompok A

( ..........................................) ( ............................)

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 48


Lampiran : 6b

Contoh SKH Model Pembelajaran dengan Sudut


Kelompok B

SATUAN KEGIATAN HARIAN


Kelompok :B
Semester/Minggu : I/1
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Mengenal diriku
Hari Tanggal : Senin, 31 Juli 2006
Waktu : 7.30 – 10.15

INDIKATOR KEGIATAN ALAT/SUMBER PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN ALAT HASIL
Upacara Bendera ± 15 menit - Bendera - Observasi
- Tiang Bendera
I. Kegiatan Awal ± 30 menit
- Menyebutkan nama diri, - Bernyanyi, berdoa, salam - Anak Langsung - Observasi
nama orangtua, jenis - Tanya jawab tentang nama - Anak Langsung - Percakapan
kelamin, tanggal dan diri dan jenis kelamin
bulan
kelahirannya,alamat
rumah dengan lengkap
(B).

- Melambungkan berbagai - Pemberian tugas - Balon - Unjuk Kerja


obyek berbagai bentuk melambungkan balon
dan ukuran dengan satu
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 49
atau dua tangan secara
sederhana (F)

- Menggambar bebas Kegiatan Inti ± 60 menit


dengan Sudut Kebudayaan Kertas/buku gambar, Hasil Karya
berbagai media (krayon, - Menggambar bebas dengan krayon.
kapur tulis, pensil warna, crayon
arang dan bahan alam)
dengan rapi (S)

- Mengurus dirinya sendiri Sudut Keluarga - Baju yang berkancing - Unjuk Kerja
tanpa bantuan misalnya - Pemberian tugas
berpakaian sendiri, makan memakai baju
sendiri dan lain-lain (P)

- Mengelompokkan Sudut Keluarga - Gambar lai-laki dan - Penugasan


berbagai - Pemberian tugas perempuan
benda dengan cara yang mengelompokkan gambar
diketahui anak misalnya laki-
menurut warna, bentuk, laki dan perempuan.
jenis, ukuran dan lain-lain
(K)

- Memperkirakan urutan
berikutnya setelah melihat Sudut Bahasa
bentuk atau warna 3-4 pola - Pemberian tugas - Keping Geometri - Unjuk Kerja
yang berurutan misalnya mengurutkan2
merah, putih, kuning, pola warna, merah, kuning
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 50
merah, putih, kuning,
merah........(K)

Istirahat/Bermain ± 30 menit
- Mencuci tangan sebelum dan - Air, serbet, bekal anak - Observasi
sesudah makan.
- Berdo’a sebelum dan sesudah
makan
- Bermain

Kegiatan akhir ± 30 menit


- Anak langsung - Unjuk kerja
- Menyanyi lebih dari 20 - Menyanyi lagu “Anak Baru”
lagu - Anak langsung - Observasi
anak-anak (S) - Diskusi Kegiatan hari ini dan
kegiatan esok hari - Anak langsung - Observasi
- Menyanyi, berdo’a pulang

Mengetahui
Kepala TK........................... Guru Kelompok B

( ..........................................) ( ............................)

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 51


Lampiran : 7a

SKH Model Pembelajaran Berdasarkan Minat


UNTUK KELOMPOK A

SATUAN KEGIATAN HARIAN


KELOMPOK : A
SEMESTER/MINGGUAN : I/1
TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/MENGENAL DIRIKU
HARI, TANGGAL : SENIN 21 JULI 2006
WAKTU : 7.30 – 10.15

PENILAIAN PERKEMBNGAN
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER ANAK
BELAJAR
ALAT HASIL

Upacara bendera - Tiang Bendera dan - Observasi


bendera
Kegiatan awal 1 - 30 menit

- Menyebutkan nama diri, - Bernyanyi, berdo’a dan salam - Anak langsung Observasi
nama orangtua, jenis kelamin - Tanyajawab tentang nama diri - Anak langsung Percakapan
dan alamat rumah dengan
lengkap dan benar

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 52


- Berjalan keberbagai arah - Pemberian tugas berjalan lurus - Kapur tulis, garis ubin - Unjuk kerja
dengan berbagai cara kedepan
misalnya berjalan maju
diatas garis lurus, berjalan
diatas papan titian, berjalan
kedepan dengan tumit,
berjalan dengan jinjit (angkat
tumit), berjalan mundur.

Kegiatan Inti + 60 menit


Area Seni / Motorik

Membuat berbagai bentuk Membentuk orang dengan plastisin - Plastisin, Penugasan


dengan menggunakan - Alas plastisin
plastisin, pledoug/tanah liat.

Mewarnai bentuk gambar Mewarnai gambar orang - Crayon Hasil karya


sederhana - Kertas gambar

Area matematika/berhitung

Membilang dengan menunjuk Pemberian tugas membilang dengan Gambar orang, buah- Penugasan
benda( mengenal konsep benda-benda 1 – 2 buahan tiruan, dll
bilangan dengan benda-benda
sampai 5)
Area Drama
- Memasang dan membuka Pemberian tugas memasang tali Sepatu anak Unjuk kerja
tali sepatu sepatu
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 53
Istirahat/makan (+ 30 menit)

- Mencuci tangan, berdo’a sebelum Air, serbet, Bekal anak Observasi


dan sesudah makan.

- Bermain. Alat bermain diluar kelas

Kegiatan Akhir + 30 menit

- Tanya jawab tentang posisi di atas- - Anak langsung, meja


- Menyebutkan di bawah bola - Penugasan
posisi/keterangan tempat
misalnya di luar, di dalam, di
atas, di bawah,di depan, di - Diskusi tentang kegiatan hari ini - Buku cerita
kiri, di kanan. dan besok. - Observasi
- Bercerita ”Bangun pagi”. - Anak langsung
- Menyanyi, berdo’a pulang - Observasi

Jakarta, ......................
Mengetahui
Kepala TK ................................ Guru Kelompok A

(....................................) (................................)

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 54


Lampiran : 7b

Contoh SKH Model Pembelajaran Berdasarkan Minat


Kelompok B
SATUAN KEGIATAN HARIAN
Kelompok :B
Semester/Minggu : I/1
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Mengenal diriku
Hari Tanggal : Senin, 31 Juli 2006
Waktu : 7.30 – 10.15

INDIKATOR KEGIATAN ALAT/SUMBER PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN ALAT HASIL
Upacara Bendera - Bendera - Observasi
- Tiang Bendera
I. Kegiatan Awal ± 30 menit
- Bernyanyi, berdoa - Anak Langsung - Observasi

- Menceritakan - Berbagi cerita dengan teman - Anak Langsung - Observasi


pengalaman/kejadian
sederhana dengan urut (B)
- Menyebutkan nama diri,
nama orangtua, jenis - Tanya jawab tentang nama - Anak Langsung - Percakapan
kelamin, tanggal dan diri dan jenis kelamin
bulan kelahiran, alamat
rumah dengan lengkap
(B)
- Melambungkan berbagai
obyek berbagai bentuk - Pemberian tugas - Balon - Unjuk Kerja
dan ukuran dengan satu melambungkan balon
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 55
atau dua tangan secara
sederhana (F).

- Menggambar bebas II. Kegiatan Inti ± 30 menit


dengan
berbagai media (krayon, - Area Seni - Kertas/buku gambar, - Hasil Karya
kapur tulis, pensil warna, Menggambar bebas krayon.
arang dan bahan alam) dengan krayon.
dengan rapi (S)
- Mengurus dirinya sendiri
tanpa bantuan misalnya
berpakaian sendiri, makan - Area Drama - Baju yang berkancing - Unjuk Kerja
sendiri dan lain-lain (P) Pemberian tugas
- Mengelompokkan “memakai baju”
berbagai
benda dengan cara yang
diketahui nak misalnya - Area Matematika - Gambar lai-laki dan - Penugasan
menurut warna, bentuk, Pemberian tugas perempuan
jenis ukuran dan lain-lain mengelompokan gambar
(K). laki-laki dan perempuan.

- Menyusun balok berbagai


ukuran menjadi bentuk
tertentu.
- Area Balok - Balok berbagai ukuran - Unjuk Kerja
Pemberian tugas menyusun
balok dengan berbagai ukuran
Istirahat/Bermain ± 30 menit
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 56
- Mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan.
- Berdo’a sebelum dan sesudah - Air, serbet, bekal makan. - Observasi
makan
- Bermain

- Menyanyi lebih dari 20 Kegiatan akhir ± 30 menit - Alat bermain di luar kelas
lagu - Menyanyi lagu “Anak Baru”
anak-anak - Diskusi Kegiatan hari ini dan
kegiatan esok hari - Anak langsung - Unjuk kerja
- Bercerita tentang “Temn
Baru” - Anak langsung - Observasi
- Menyanyi, berdo’a pulang
- Anak langsung - Observasi
- Anak langsung - Observasi

Mengetahui
Kepala TK ............................. Guru Kelompok B

( ..........................................) ( ............................)

Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 57

Anda mungkin juga menyukai