Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pusat Kurikulum adalah melaksanakan
Pengembangan bahan ajar dan Standar Kompetensi sebagai salah satu bahan masukan bagi
lembaga yang berwenang mengembangkan Standar Isi. Laporan ini merupakan hasil
pengembangan Standar dan Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Formal dan
NonFormal. Standar di sini dimaksudkan sebagai Standar Kompetensi yang direntang dari
anak lahir sampai usia 6 tahun. Sedangkan Bahan Ajar di sini merupakan contoh
pembelajaran yang merupakan jabaran dari Standar Kompetensi tersebut (contoh
pengembangan silabus).
Untuk menghasilkan naskah tersebut telah dilakukan serangkaian kegiatan yang meliputi
penyusunan desain untuk menetapkan fokus pengembangan, kajian dokumen dan
pengembangan standar, dilanjutkan dengan studi dokumentasi standar, analisis data hasil
kajian, penyusunan hasil pengembangan bahan ajar (silabus), presentasi hasil pengembangan
dan penyusunan laporan. Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta, Cisarua, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Bali, dan Jawa Timur.
Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengembangan Standar Isi sebagai
masukan bagi lembaga yang mempunyai kewenangan untuk mengembangkan standar, serta
model pelaksanaan Standar Isi tersebut dalam bentuk kurikulum serta silabus pada masing-
masing aspek perkembangan anak usia dini yang harus dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan. Standar Isi berisi Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini,
sebagai seperangkat kompetensi yang diharapkan dikuasai anak sesuai dengan tahapan
usianya. Standar ini dikembangkan berdasarkan: perkembangan moral dan nilai-nilai agama,
perkembangan sosial, emosional dan kemandirian, perkembangan bahasa, perkembangan
kognitif, perkembangan fisik/motorik, dan perkembangan seni
Kegiatan ini menghasilkan Laporan Akhir, Naskah Akademik, Naskah Standar Isi.
Naskah Kerangka Dasar Kurikulum PAUD, Naskah Model Silabus PAUD. Selanjutnya
Naskah ini perlu disampaikan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai salah satu
bahan untuk penyusunan Standar Isi PAUD, dan juga disampaikan kepada para ahli untuk
mendapatkan masukan secara terus-menerus untuk penyempurnaan naskah-naskah tersebut.
Hal
Abstrak …………………………………………..……………………. ii
Daftar Isi ……………………………………………………………….. iii
C. Landasan Keilmuan.…………………………………. 5
1. Aspek Fisik ……………. ………………………… 6
2. Aspek Emosi …………..………………………….. 6
3. Aspek Sosial …..………………………………….. 6
4. Aspek Kreatifitas .…………………………………. 6
5. Aspek Spritual ……………………………………. 6
6. Aspek Akademik .…………………………………. 6
LAMPIRAN
1. Naskah Akademik
2. Naskah Standar Isi
3. Naskah Kerangka Dasar Kurikulum PAUD
4. Naskah Model Silabus PAUD Formal
A. Latar Belakang
Salah satu Tugas, Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Pusat Kurikulum adalah melaksanakan
Pengembangan bahan ajar dan Standar Kompetensi PAUD Formal dan NonFormal, Standar
Isi dalam pengembangan kurikulum untuk pendidikan usia dini, pendidikan dasar. Salah satu
yang menjadi bagian dari pengembangan tersebut adalah melakukan kajian kurikulum dari
berbagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang dijadikan sebagai dasar untuk
melakukan pengembangan standar dan bahan ajar Paud Formal dan NonFormal kurikulum
yang menjadi tanggung jawab Pusat Kurikulum.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut perlu dilakukan serangkaian kegiatan yang utamanya
adalah standar dan bahan ajar kurikulum mata pelajaran pendidikan dasar. Kegiatan di awali
dengan penyusunan desain untuk menetapkan fokus pengembangan, selanjutnya melakukan
kajian dokumen Standar Isi, pengembangan pelaksanaan standar isi, diskusi hasil
pengembangan dokumen standar isi, diskusi hasil kajian pelaksanaan stadar isi, Studi
dokumentasi standar isi, analisis data hasil kajian, penyusunan hasil pengembangan bahan
ajar silabus, presentasi hasil pengembangan dan penyusunan laporan
B. Tujuan
Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengembangan terhadap dokumen dan
pelaksanaan kurikulum untuk pengembangan kurikulum masing-masing aspek
perkembangan anak usia dini yang harus dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan
C. Ruang Lingkup
A. Landasan Yuridis
2. UUD No.23 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang perlindungan anak berhak memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. UUD No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal1, butir 14
dinyatakan bahwa “ Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.”
2) Pasal 37 ayat (1) : Kurikulum pendidikan dasar dan menegah wajib memuat:
a. Pendidikan agama
b. Pendidikan kewarganegaraan
c. Bahasa
d. Matematika
e. Ilmu pengetahuan alam
f. Ilmu Pengetahuan sosial
g. Seni dan budaya
h. Pendidikan jasmani dan olah raga
i. Keterampilan
j. Muatan lokal
B. Landasan Filosofis
Pendidkan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Artinya melalui proses
pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik. Standar manusia yang “baik”
berbeda antar masyarakat, bangsa atau negara, karena berbeda pandangan filsafah yang
menjadi keyakinannya. Perbedaan filsafat yang dianut dari suatu bangsa akan membawa
perbedaan dalam orientasi atau tujuan pendidikan.
C. Landasan Keilmuan
Landasan keilmuan yang mendasari pentingnya pendidikan anak usia dini didasarkan kepada
beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh kembang anak.
Salah satu penyebab utama dalam kesalahan mendidik adalah banyak para orangtua dan guru
yang kurang menyadari cara-cara mendidik yang patut. Pada awal tahun 80-an mulai
bermunculan berbagai kritikan terhadap kurikulum yang dianggap telah mematikan semangat
dan kecintaan anak untuk belajar. National Association for the Young Children (NAEYC)
sebuah organisasi yang muncul pada tahun 1980-an di AS merupakan gerakan yang berusaha
mematut terhadap berbagai miskonsepsi dalam dunia pendidikan anak usia dini. Di sini
berhimpun para pakar pendidik anak usia dini, dimotori Sue Bredekamp membuat petisi
melalui “konsep DAP”. Terjemahan bebas konsep DAP (Developmentally Approriate
Practice) merupakan pendidikan yang patut berorientasi tahap perkembangan anak. Setiap
anak yang berusia 0-8 tahun memiliki pola perkembangan yang dapat diprediksi sehingga
memudahkan dalam upaya memberikan pelayanan pendidikannya.
Penerapan konsep DAP dalam pendidikan anak usia dini memungkinkan para pendidik
melayani anak sebagai individu yang utuh (The Whole Child), yang melibatkan empat
komponen dasar yang dimiliki anak, yaitu Pengetahuan, Ketrampilan, Sifat Alamiah, dan
Perasaan yang bekerja secara bersamaan dan saling berhubungan. Oleh karena itu jika sistem
pembelajaran dapat melibatkan semua aspek ini secara bersamaan maka perkembangan
kepribadian anak akan tumbuh secara berkelanjutan.
Hasil studi para pendukung DAP, metode ini memberikan lingkungan belajar yang senantiasa
mendorong anak bereksplorasi, kreatif, dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar.
Dampak terhadap perkembangan sosial-emosi menunjukkan bahwa anak usia dini yang
dilayani dengan metode DAP mempunyai tingkat stress yang rendah dibandingkan anak-anak
yang dilayani tanpa metode DAP. Sebuah studi lain juga melaporkan bahwa anak-anak usia
dini yang berada dalam kelas non DAP memiliki tekanan dalam proses pendidikan karena
mereka senantiasa diminta mengisi lembar kerta kerja yang kurang patut dan kurang
menyenangkan anak.
Sebuah kesepakatan global yang disebut GATE (Global Alliance for Transforming
Education) mencanangkan perlunya transformasi pendidikan dari yang terkotak-kotak
menjadi sebuah konsep yang utuh. Tujuan pendidikan menurut konsep yang utuh ini adalah
untuk membangun manusia seutuhnya. Hal ini seperti yang juga termaktub dalam tujuan
pendidikan nasional kita. Seluruh aspek yang dimiliki anak melalui pandangan holistik ini
(The whole child education) akan berkembang dengan patut termasuk kesadaran bahwa ia
adalah bagian dari anggota keluarganya, sekolah, lingkungan, masyarakat, dan komunitas
global.
Carol Flake mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan global di abad 21 ini, maka
pelayanan pendidikan mesti mampu mengubah paradigma dari yang terkotak-kotak
(fragmented) menjadi pendekatan ekologis. Melihat anak hanya dalam aspek kognitis semata
yang diselesaikan dengan tugas-tugas akademik yang steril dan memberikan mereka mata
pelajaran yang tidak saling berhubungan dengan relevan dalam konteks kehidupan nyata
tidak akan mampu menumbuhkan transformasi kesadaran (consciousness). Transformasi
kesadaran ini merupakan bagian dari proses pendidikan yang akan mampu meredam segala
carut-marut kondisi yang terjadi dalam peradaban modern, seperti kerusakan lingkungan
semesta, konflik antaretnis, dan sebagainya.
Fitjrof Capra mengungkapkan bahwa betapa pengetahuan manusia tentang sains, masyarakat,
dan kebudayaan, telah terkotak-kotak sehingga manusia tidak mampu lagi melihat gambar
keseluruhan dari sebuah fenomena. Akibatnya banyak solusi dilakukan manusia didekati
secara terpisah sehingga membuat masalah semakin terpuruk. Inti pemikiran dari Fitjrof
adalah bagaimana upaya melihat segala sesuatu secara utuh dan menyeluruh yang
diistilahkannya dengan ”Multidisciplinary, Holistic Approach to reality”. Kondisi ini
diperkuat dengan pernyataan David Orr bahwa akar permasalahan yang ada saat sekarang
dikarenakan pemikiran manusia dididik dengan sistem pendidikan yang terkotak-kotak yang
kemudian membuat manusia berfikir secara parsial.
Berdasarkan kajian di tas maka jelas bahwa pendidikan bukan semata-mata menyiapkan
manusia agar dapat berperan dalam salah satu dimensi kehidupan saja, melainkan agar siap
menjalani seluruh dimensi kehidupan. Untuk itu potensi anak usia dini yang perlu
dikembangkan dalam proses pendidikannya sesuai dengan prinsip holistik hendaknya terkait
dengan:
1. Aspek Fisik
Terkait dengan perkembangan motorik halus, motorik kasar, termasuk menjaga
stamina, gizi dan kesehatan.
2. Aspek Emosi
Terkait dengan aspek kesehatan jiwa, mampu mengendalikan tekanan/stress, mampu
mengontrol diri dari perbuatan negatif, memiliki rasa percaya diri,, berani
mengambil risiko, dan memiliki empati.
3. Aspek Sosial
Menumbuhkan rasa senang melakukan pekerjaan, mampu bekerjasama, pintar
bergaul, peduli dengan masalah sosial, berjiwa sosial dan dermawan, bertanggung
jawab, menghormati orang lain, mengerti akan perbedaan dan keunikan, mematuhi
peraturan yang berlaku.
5. Aspek Spritual
Mampu memaknai arti dan tujuan hidup dan bersikap taat terhadap ajaran agama
yang diyakini melalui perbuatan baik yang konsisten.
6. Aspek Akademik
Mampu berfikir logis, berbahasa, dan menulis dengan baik. Selain itu dapat
mengemukakan pertanyaan kritis dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi
dengan cermat.
A. Pelaksanaan
Strategi kegiatan ini meliputi hal-hal sebagai berikut ini.
2. Kajian Konsep
• Pengumpulan bahan
• Rapat kesepakatan tentang konsep
• Penyusunan konsep tentang SK dan bahan ajar PAUD
• Raker menerapkan dan kesepakatan tentang konsep SK dan bahan ajar
5. Penyusunan Instrumen
Penyusunan Instrumen untuk keterbacaan, keterlaksanaan, naskah (individual /
kelompok) dan panduan uji coba
• Pleno
• Perbaikan
• Penggandaan
9. Presentasi hasil
• Presentasi dari Tim Puskur
• Unpan balik
• Perumusan hasil umpan balik
B. Hasil
1. Naskah Akademik
2. Rancangan Standar Isi PAUD
3. Rancangan Kerangka Dasar Kurikulum PAUD
4. Contoh Silabus PAUD
NASKAH AKADEMIK
PENGEMBANGAN STANDAR DAN BAHAN AJAR
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
”Tomorrow’s children will have the potential to createa new era of evolution”.
Anak-anak masa depan akan mempunyai potensi untuk menciptakan evolusi baru.
Riane Eisler dalam Tomorrow’s Children (2000)
Masalah anak usia dini selalu menjadi pembicaraan hangat terus-menerus. Beberapa
periode pemerintah menunjukkan perubahan fokus kebijakan. Pada tahun 1960-an
sampai akhir 1970-an program pemerintah lebih terfokus pada upaya menurunkan angka
mortalitas (kematian bayi) dan morbiditas anak. Era ini disebut ”Child Survival
Strategy.”Program primadona pemerintah adalah upaya perbaikan gizi dan kesehatan
melalui program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Asumsi melalui perbaikan
gizi dan kesehatan akan membuat generasi bangsa menjadi lebih pandai dan produktif
yang nantinya kelak akan memicu lajunya pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini tidak
terlepas dari pengaruh World Bank yang mendorong negara-negara berkembangan dapat
menjalankan program gizi dan kesehatan sebagai gerbang perbaikan kualitas manusia.
Tahun 1978 terjadi pergeseran konsep dari sektor gizi ke arah yang lebih holistik.
Deklarasi Alma Alta pada tahun 1978 sebagai kesepakatan internasional diratifikasi
untuk menyatukan program gizi dan kesehatan dalam naungan ”Primary Health Care”.
Pelayanan pada anak balita melibatkan tujuh aspek antara lain (1) monitoring
pertumbuhan fisik anak dengan penimbangan rutin setiap bulan dengan menggunakan
kartu menuju sehat, (2) pengggunaan ORALIT, (3) ASI ekslusif, (4) Imunisasi, (5)
Program KB, (6) Pemberian makanan tambahan, (7) dan pendidikan gizi pada para ibu.
Program Bina Keluarga Balita diwujudkan dalam program POSYANDU. Sayangnya
aspek psiko-sosial terabaikan.
Hasil penelitian Kesejahteraan Anak Indonesia yang dipaparpan Bina Keluarga
Balita pada Forum Padu 30 September 2002 memperlihatkan delapan aspek penting
dalam pola pelayanan dan pengasuhan anak usia dini baru dilaksanakan 40% para orang
tua. Sementara 60% aspek penting lainnya terabaikan, seperti keadaan lingkungan yang
buruk (malah sangat buruk), masalah berkomunikasi dengan anak, rendahnya disiplin dan
pengasuhan, kurangnya pengetahuan dan semangat, serta terabaikannya perkembangan
moral dan psikososial.
Kondisi di atas hingga sekarang menunjukkan perbaikan yang kurang signifikan,
malah terlihat semakin parah. Masalah multidimensi yang dialami negeri ini telah
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 1
memperburuk kondisi kehidupan anak-anak usia dini kita. Masalah fisik dan kesehatan
yang tadinya menunjukkan grafik yang menggembirakan sekarang malah menunjukkan
grafik menurun. Fenomena busung lapar, gizi buruk dan rentannya tubuh anak terhadap
serangan berbagai penyakit seperti diare, campak dan sebagainya dipertontonkan media
setiap waktu. Belum lagi masalah pengasuhan yang didampingi serbuan media yang telah
meracuni pikiran dan semangat para balita. Program televisi yang sibuk
mempertontonkan hal-hal yang tidak pantas untuk anak-anak belia kita seperti Smack
Down yang menampilkan kekerasan pisik, Pildacil yang berkedok tuntunan. Era Super
Kid’s, Cinderella Syndrome pun mengepung para belia.
“Jika anak-anak tercabut dari masa kanak-kanaknya, maka lihatlah, ketika anak itu
dewasa, maka ia akan menjadi orang dewasa yang infantile alias kekanak-kanakan...”
(Neil Postman)
Sederet faktor risiko di atas terkait dengan ketakmatangan aspek sosial-emosi pun
menunggu mereka, seperti rendahnya rasa percaya diri, rendahnya kemampuan
bekerjasama, kurang konsentrasi, ketidakmampuan dalam berkomunikasi, dan kurangnya
rasa empati. Anak-anak yang bermasalah dalam perkembangan sosial-emosi inilah kelak
akan mengalami kesulitan dalam belajar, berinteraksi sosial, dan merugikan banyak
kehidupan mereka ke depan. Inilah yang menjadi fokus bagaimana pentingnya
pendidikan bagi anak usia dini dan pengembangan bahan ajar yang terstandar sesuai
dengan prinsip-prinsip perkembangan anak secara patut.
B. LANDASAN
1. UUD 1945
Mencerdaskan kehidupan bangsa ( alinea ke-4 Pembukaan )
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28 B ayat 2 )
Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia ( pasal 28 c ayat 2) Negara menjamin kelangsungan
hidup, pengembangan dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan
kekerasan”.
2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, ”Setiap anak
berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya ( pasal 9
ayat 1)
3. Kesepakatan Jomttien- Thailand ( 1990) Pendidkan untuk semua – Pendidikan
sepanjang hayat
4. Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan.
5. Deklarasi Dakkar tentang Pendidikan Untuk Semua (Education for All), Senegal
2000, antara lain tentang perlunya memperluas dan memperbaiki keseluruhan
perawatan dan pendidikan anak yang sangat rawan dan kurang beruntung
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 2
6. World Fit for Children (2002) antara lain mencanangkan kehidupan yang sehat,
pendidikan yang berkualitas , perlindungan terhadap aniaya, explotasi dan kekerasan
serta memerangi HIV / AIDS
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam melaksanakan program pendidikan anak usia dini di lapangan
sehingga dapat memberikan pelayanan pendidikan yang optimal.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan stakeholder di lapangan terhadap pelayanan pendidikan
bagi anak usia dini agar dapat memberikan pendidikan seutuhnya sesuai dengan
perkembangan dan keunikan anak.
2. Meningkatkan potensi stakeholders di lapangan untuk mengembangkan bahan ajar
bagi anak usia dini sesuai dengan standar perkembangan yang patut dan kebijakan
yang berlaku.
D. SASARAN
Terjadinya kesepahaman antar stakeholders yang berkepentingan untuk dapat
memberikan pelayanan pendidikan yang optimal patut pada anak usia dini.
E. RUANG LINGKUP
Mencakup teori-teori yang mendukung pentingnya pengembangan bahan ajar bagi
anak usia dini yang terstandar dengan perkembangan anak usia dini yang seutuhnya dan
mengacu pada kepatutan.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 3
BAB II
LANDASAN TEORI
Anak-anak yang memiliki motivasi kuat untuk belajar akan mempunyai masa depan yang
cerah diwarnai penemuan, kesempatan, dan kontribusi. Mereka memiliki kecenderungan
alami untuk menguasai hal-hal tersebut yang akan membuatnya sukses pada abad ke 21,
serta mendapat manfaat dari segala perubahan positif dalam masyarakat. Mereka yang
memiliki motivasi belajar yang kuat mungkin saja akan menghadapi kendala-kendala
dari sebuah ketidakadilan, tetapi kendala tersebut bukanlah musuhnya. Mereka akan
menjadi orang-orang yang paling cocok untuk belajar bagaimana menghadapi kendala
tersebut. Mareka akan menjadi orang yang paling mampu berkreasi dan mencapai
kesuksesan karena hasil terbaik dalam IPTEK, penelitian, dan kesenian tidak dapat
dipaksakan dari hati yang mengerdil.
---Wloddkowski--
-
Neil Postman seorang sosiolog Amerika pada tahun 80-an sangat mencemaskan akan
hilangnya masa kanak-kanak dalam kehidupan anak. Sistem pendidikan, terutama pada
pendidikan anak usia dini terjebak dalam suatu pemikiran yang tidak memberi
kesempatan pada anak untuk bertumbuh memekarkan dirinya sesuai dengan potensi dan
keunikan yang mereka miliki sebagai anak. Padahal anak perlu menjadi anak untuk dapat
menjadi manusia dewasa. Tercerabutnya para belia ini dari masa kanak-kanaknya,
dikhawatirkan akan menggelincirkan kehidupan mereka menjadi masyarakat yang
infantile, suatu masyarakat yang kekanak-kanakan. Untuk itu akan akan dilakukan
beberapa kajian ilmiah terkait dengan teori-teori klasik dan kekinian yang diharapkan
dapat membangun pola pikir yang sama dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi
belia kita, anak-anak usia dini di Indonesia.
Memunculkan prinsip teoritis dalam naskah akademik ini sangat penting untuk
membangun kesepaham sebagai usaha memberikan pelayanan pendidikan yang baik
terhadap pendidikan anak usia dini. Berbagai teori klasik yang ada hingga teori-teori
kekinian yang ada merupakan sebuah perjalanan panjang bagaimana dunia pendidikan
selalu berubah memberikan solusi terbaik dalam rangka membangun manusia yang mulia
cerdas dan baik (good and smart). Beberapa teori yang akan diungkapkan secara ringkas
antara lain :
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 4
Ada beberapa tahap perkembangan kognitif yang digagas Piaget:
Tahap Sensorimotoris (usia 0 hingga 18 bulan)
Tahap Praoperasional (usia 18 bulan hingga 6 atau 7 tahun)
Tahap Konkrit Operasional (usia 8 tahun hingga 12 tahun
Anak usia dini yang berusia 4 hingga 6 tahun berada pada tahapan ini. Di mana anak
mampu berfikir tentang obyek benda, kejadian, atau orang lain. Anak sudah mulai
mengenal simbol berupa kata-kata, angka, gambar dan gerak tubuh. Namun cara berfikir
ini masih tergantung pada obyek konkrit dan rentang waktu kekinian, serta tempat di
mana ia berada. Mereka belum mampu berfikir abstrak sehingga simbol-simbol yang
konkrit sangat dibutuhkan untuk dapat dipahami mereka. Misalnya dalam mengenalkan
angka mesti diiringi dengan obyek nyata berupa gambar atau benda-benda lainnya yang
jumlahnya sesuai dengan angka tersebut. Selain itu anak juga belum mampu mengaitkan
waktu sekarang dengan waktu lampau (irreversibility).
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 5
Ketiga hal ini akan sangat berdampak terhadap persepsi, memori dan berpikir anak
(http://www.ibe.unesco.org: 3). Ia menganjurkan pentingnya melakukan interaksi
sosiokultural yang menjadi sarana atau tools di dalam proses pembelajaran di sekolah
(http://www.ibe.unesco.org:4). Pengalaman-pengalaman anak yang mempertemukannya
dengan budaya dibutuhkannya untuk dapat meraih “Zone of Proximal Development.”
Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat mengaitkan berbagai
aspek pembelajaran yang ada dalam kurikulum dengan pengalaman nyata yang dijalani
anak dalam kehidupan mereka sehari-hari. Metodologi yang efektif terkait dengan
pengajaran dalam kelompok besar yang utuh, pengajaran melalui objek nyata, beragam
gaya belajar, pengajaran adaptif dan individual, pembelajaran tuntas, pembelajaran
kooperatif, pengajaran langsung, penemuan, konstruktif, melalui tutor sebaya sangat
dibutuhkan anak agar ia dapat mengarahkan dirinya sendiri untuk belajar
(http://www.aacte.org:8).
4. Teori Perkembangan Moral oleh Kohlberg dan Thomas Lickona
Kohlberg sebagai pakar perkembangan moral, bertumpu pada teori Piaget yang
menyatakan bahwa perkembangan afektif (affective development) terjadi pada anak usia 1
hingga 5 tahun. Saat itu anak berada pada ”self oriented Morality”. Sebagai tahapan awal
dari perkembangan moral kondisi ini merupakan “the Golden Rule” karena pada tahapan
ini mulai tumbuh “mutual respect” pada diri anak. Kepada mereka mulai dapat
dikenalkan sopan santun, dan perbuatan baik lainnya, walau terkadang mendapat
pertentangan karena mereka sulit diatur dan berada pada masa egosentris.
Berbenturannya antara berfikir egosentris dengan mutual respek merupakan arena
yang mengasyikkan bagi tumbuhnya transformasi nilai-nilai pada diri anak. Kebajikan
akan tumbuh melalui serangkaian proses panjang yang melibatkan dan mengasah logika
serta emosi saling berbenturan. Namun dari kondisi inilah akan muncul kecerdasan emosi
yang akan menjaga pertumbuhan moral anak dapat berjalan semestinya.
Thomas Lickona, bapak karakter dari Cortland University menyatakan bahwa
pada usia 4 hingga 6 tahun anak tengah berada pada tahap ”PATUH TANPA SYARAT”
(Authority Oriented Morality). Pada fase ini anak meperlihatkan sikap penurut, mudah
diajak kerjasama, dan mau mengerjakan perintah orang tua dan guru. Namun terkadang
juga muncul sifat egosentrisnya sebagai bentuk bahwa perkembangan moral pada diri
mereka tengah mencari bentuk. Ada beberapa karakteristik perkembangan moral pada
fase ini, yakni:
Menganggap orang dewasa sebagai makhluk serba tahu
Dapat menerima pandangan orang lain
Mudah terpengaruh dengan kenakalan sebayanya
Suka mengadu jika dinakali teman
Terkadang cenderung melanggar aturan
Menghormati kehadiran guru dan orang tua
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 6
kebijakan pemerintah), dan konteks makrosistem (pengaruh lingkungan budaya, norma,
agama, dan lingkungan sosial di mana anak dibesarkan.
Teori Bronfenbrenner ini membantu memberikan penjelasan kepada para pendidik
untuk memahami berbagai risiko yang dapat mempengaruhi proses perkembangan anak
secara negatif misalnya masalah kemiskinan, kekerasan pada anak, dan konflik dalam
keluarga. Seorang guru akan menjalin hubungan dengan anak yang memiliki latar
negatif dengan memberikan perhatian khusus yang tidak didapatkan anak dari
lingkungannya.
Salah satu penyebab utama dalam kesalahan mendidik adalah banyak para orangtua
dan guru yang kurang menyadari cara-cara mendidik yang patut. Pada awal tahun 80-an
mulai bermunculan berbagai kritikan terhadap kurikulum yang dianggap telah mematikan
semangat dan kecintaan anak untuk belajar. National Association for the Young Children
(NAEYC) sebuah organisasi yang muncul pada tahun 1980-an di AS merupakan gerakan
yang berusaha mematut terhadap berbagai miskonsepsi dalam dunia pendidikan anak usia
dini. Di sini berhimpun para pakar pendidik anak usia dini, dimotori Sue Bredekamp
membuat petisi melalui “konsep DAP”. Terjemahan bebas konsep DAP
(Developmentally Approriate Practice) merupakan pendidikan yang patut berorientasi
tahap perkembangan anak. Setiap anak yang berusia 0-8 tahun memiliki pola
perkembangan yang dapat diprediksi sehingga memudahkan dalam upaya memberikan
pelayanan pendidikannya.
Penerapan konsep DAP dalam pendidikan anak usia dini memungkinkan para
pendidik melayani anak sebagai individu yang utuh (The Whole Child), yang melibatkan
empat komponen dasar yang dimiliki anak, yaitu Pengetahuan, Ketrampilan, Sifat
Alamiah, dan Perasaan yang bekerja secara bersamaan dan saling berhubungan. Oleh
karena itu jika sistem pembelajaran dapat melibatkan semua aspek ini secara bersamaan
maka perkembangan kepribadian anak akan tumbuh secara berkelanjutan.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 7
DAP memiliki kemampuan membaca dan berhitung lebih tinggi saat mereka duduk di SD
kelas 1 dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan dengan
metode DAP saat di pendidikan usia dini.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 8
(fragmented) menjadi pendekatan ekologis. Melihat anak hanya dalam aspek kognitis
semata yang diselesaikan dengan tugas-tugas akademik yang steril dan memberikan
mereka mata pelajaran yang tidak saling berhubungan dengan relevan dalam konteks
kehidupan nyata tidak akan mampu menumbuhkan transformasi kesadaran
(consciousness). Transformasi kesadaran ini merupakan bagian dari proses pendidikan
yang akan mampu meredam segala carut-marut kondisi yang terjadi dalam peradaban
modern, seperti kerusakan lingkungan semesta, konflik antaretnis, dan sebagainya.
Fitjrof Capra mengungkapkan bahwa betapa pengetahuan manusia tentang sains,
masyarakat, dan kebudayaan, telah terkotak-kotak sehingga manusia tidak mampu lagi
melihat gambar keseluruhan dari sebuah fenomena. Akibatnya banyak solusi dilakukan
manusia didekati secara terpisah sehingga membuat masalah semakin terpuruk. Inti
pemikiran dari Fitjrof adalah bagaimana upaya melihat segala sesuatu secara utuh dan
menyeluruh yang diistilahkannya dengan ”Multidisciplinary, Holistic Approach to
reality”. Kondisi ini diperkuat dengan pernyataan David Orr bahwa akar permasalahan
yang ada saat sekarang dikarenakan pemikiran manusia dididik dengan sistem pendidikan
yang terkotak-kotak yang kemudian membuat manusia berfikir secara parsial.
Berdasarkan kajian di tas maka jelas bahwa pendidikan bukan semata-mata
menyiapkan manusia agar dapat berperan dalam salah satu dimensi kehidupan saja,
melainkan agar siap menjalani seluruh dimensi kehidupan. Untuk itu potensi anak usia
dini yang perlu dikembangkan dalam proses pendidikannya sesuai dengan prinsip holistik
hendaknya terkait dengan:
1. Aspek Fisik
Terkait dengan perkembangan motorik halus, motorik kasar, termasuk menjaga
stamina, gizi dan kesehatan.
2. Aspek Emosi
Terkait dengan aspek kesehatan jiwa, mampu mengendalikan tekanan/stress, mampu
mengontrol diri dari perbuatan negatif, memiliki rasa percaya diri,, berani mengambil
risiko, dan memiliki empati.
3, Aspek Sosial
Menumbuhkan rasa senang melakukan pekerjaan, mampu bekerjasama, pintar
bergaul, peduli dengan masalah sosial, berjiwa sosial dan dermawan, bertanggung jawab,
menghormati orang lain, mengerti akan perbedaan dan keunikan, mematuhi peraturan
yang berlaku.
4. Aspek Kreativitas
Mendorong anak untuk mampu mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan
produktif seperti dalam dunia seni, berbahasa, berkomunikasi, dan sebagainya.
5. Aspek Spritual
Mampu memaknai arti dan tujuan hidup dan bersikap taat terhadap ajaran agama
yang diyakini melalui perbuatan baik yang konsisten.
6. Aspek Akademik
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 9
Mampu berfikir logis, berbahasa, dan menulis dengan baik. Selain itu dapat
mengemukakan pertanyaan kritis dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi
dengan cermat.
Howard Gardner telah mengubah pandangan tradisional tentang belajar yang hanya
berfokus pada kemampuan kognitif dengan memunculkan konsep ”kecerdasan Beragam”
(Multiple Intelligence). Konsep ini mengenalkan bahwa manusia belajar dan berhasil
melalui berbagai bidang kemampuan kecerdasan yang tidak terukur hanya melalui IQ.
Menurut Ganrdner definisi cerdas adalah kemampuan memecahkan masalah atau
kemampuan berkarya dan menghasilkan sesuatu yang berharga untuk lingkungan sosial,
budaya atau lingkungannya.
Setiap anak memiliki bakat, cara belajar, kemampuan kognitif berbeda dan unik
tergantung pada latar belakang sosial, dan budaya di mana mereka dibesarkan. Untuk itu
ada sembilan dimensi kecerdasan anak manusia yang mesti disentuh dalam proses
pendidikan anak usia dini, antara lain:
1. Kecerdasan Gambar (Picture Smart)
Kemampuan yang tinggi dalam memvisualisasikan fenomena kehidupan dalam
bentuk gambar. Kegiatannya tercakup dalam menggambar, menyenangi warna,
garis, bentuk, membangun balok, dan mebuat peta lokasi.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 10
kehidupan dan kaitannya dengan KeEsaan Tuhan.
Semua bidang kecerdasan di atas dapat dimiliki anak semuanya jika kepada mereka
diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan pelayanan
pendidikan yang patut. Melalui sistem pembelajaran terpadu (Integrated learning
content) yang saat ini dimunculkan dalam bentuk TEMATIS merupakan aplikasi dari
pandangan kecerdasan beragam ini.
Sistem alami terhadap bekerjanya otak agar potensi yang dimiliki anak dapat
dikembangkan seoptimal mungkin tanpa terbentur dengan struktur dan fungsi otak
merupakan hasil mutakhir dari riset otak. Sistem pendidikan yang menentang hakikat dari
prinsip alami dari otak ini telah banyak merugikan kehidupan anak.
Riset Otak oleh Paul McLean menunjukkan bahwa ada tiga bagian otak yang
fungsinya berbeda dalam mempengaruhi proses belajar(three in one). Kondisi ini sangat
bergantung pada bagian otak mana yang mendominasi anak. Ketiga otak tersebut adalah:
1. Brainstem
Brainstem ini diartikan sebagai batang otak yang berfungsi menyerang dan
menyelamatkan diri atau dengan kata lain sebagai otak yang bereaksi cepat. Pengaruh
dari bagian otak ini akan mendominasi jika seseorang dalam kondisi terancam, sedih,
marah, takut, dan sebagainya. Inilah yang membuat manusia mempertahankan
dirinya, yang sehari-hari dapat dilihat dalam perilaku seperti berdebat, menangkis
pukulan jika diserang. Kondisi ini tidak menguntungkan dalam proses pembelajaran.
2. Cerebral Cortex
Bagian ini terkait dengan kulit otak. Walau pun ada juga kulit otak kecil
”cerebellum”, namun cerebral cortex selalu berkaitan dengan otak berfikir. Di otak
besar cortex cerebri ini berperan dalam proses berfikir tingkat tinggi, seperti
berbhasa, memori, emosi, menganalisa, kreativitas, dan spiritualitas. Sementara di
otak kecil cerebral cortex berfungsi memainkan peran sebagai pengatur gerakan dan
kesimbangan tubuh.
Kesalahan paling besar yang sering dilakukan dalam proses pendidikan usia dini
adalah menganggap cerebral cortex ini sebagai keseluruhan otak yang berfungsi
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 11
sebagai berfikir semata. Padahal berfikir hanyalah salah satu fungsi otak. Komponen
lain dari fungsi otak terkait dengan emosi sering dianggap bagian lain di luar otak.
Menurut Erich Fromm Cerebral cortex ini ia istilahkan sebagai penanda lahirnya
manusia modern. Oleh karena rasionalitas manusia berpusat pada cerebral cortex ini
yang membuat manusia berfikir dan melakukan banyak hal dalam kehidupannya.
Judson Herrick, sebagai seorang neuroanatomist mendukung Erich Fromm
dengan menyatakan bahwa cerebral cortex akan melahirkan peradaban “ cortex
cerebri is the organ of civilization”. Oleh karena cerebral cortex mampu melakukan
fungsinya untuk “mengetahui, berfikir, dan aktivitas intelektual lainnya”. Korbinian
Broddman selanjutnya mengklasifikasikan kulit otak berdasarkan penelitian arsitektur
sel-sel di kulit otak atas 52 wilayah. Ia kemudian menandainya dengan angka,
misalnya wilayah 3,2, dan 1 sebagai daerah pengatur sensasi, tubuh, wilayah 4,5, dan
6 sebagai pengatur gerakan, dan wilayah 41 dan 42 untuk mengatur pendengaran, dan
lain-lain. Wilayah ini saling berhubungan melalui serabut-serabutnya yang prosesnya
tidak lebih dari satu menit. Kecepatan dan ketepatan otak dalam mencerna informasi
merupakan keunggulan otak manusia yang tak tertandingi.
3. Sistem Limbik
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah
yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan
kejujuran (seat of love). Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai ”Alam Bawah
Sadar” atau ketaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti
menolong orang, dan perilaku tulus lainnya. LeDoux memngistilah sistem limbik ini
sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, respek
dan kejujuran.
Beberapa prinsip sebagai bentuk kecerdasan emosi yang diperankan sistem
limbik perlu dipahami oleh pendidik antara lain:
Mempengaruhi sistem belajar manusia.
Sistem limbik ini mengontrol kemampuan daya ingat, kemampuan merespon
segala informasi yang diterima pancaindera.
Mengontrol setiap informasi yang masuk.
Sistem limbik ini mengontrol setiap informasi yang masuk dan memilih informasi
yang berharga untuk disimpan dan yang tidak berharga akan dilupakan. Oleh
karena itu sistem limbik menentukan terbentuknya daya ingat jangka panjang
yang berguna dalam pelayanan pendidikan anak.
Otak tidak akan memberikan perhatian jika informasi yang masuk mengabaikan
sistem limbik. Suasana belajar yang membosankan membuat sistem limbik
mengkerut dan kehilangan daya kerjanya. Oleh karena itu suasana belajar yang
menyenangkan akan memberi pengaruh positif pada kerja sistem limbik.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 12
BAB III
A. STANDAR PERKEMBANGAN
Anak usia dini merupakan individu yang unik yaitu antara anak yang satu dengan
yang lainnya berbeda. Beberapa ahli, Piaget, Vygotsky, dan Erickson, berpendapat bahwa
anak tumbuh sesuai dengan tahap perkembangan dan memiliki karateristik tersendiri
sesuai dengan tahap usianya. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakam masa keemasan
(golden age) dimana stimulasi seluruh aspek perkembangan selanjutunya. Perlu disadari
bahwa masa-masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang
kehidupan seorang anak. Pada masa ini perkembangan otak sedang mengalami masa
yang sangat pesat (eksplosif).
Mengingat pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan
lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru,
pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki
kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya ( Teori konstruktivisme ). Potensi
yang dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan
kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif,k fisik/motorik, dan seni.
Selama ini karakteristik perkembangan anak usia dini sering dilihat dari segi
kemampuan kognitif, sosial-emosional, moral dan nilia-nilai agama, fisik, bahasa dan
seni. Padahal pendapat ahli tentang kemampuan anak sekarang makin berkembang
dengan adanya teori kecerdasan jamak ( multiple intelligencies ) dari Gardner, dimana
seorang anak sebenarnya memiliki lebih dari satu kecerdasan.
Dengan demikian, perlu dirumuskan suatu standar perkembangan bagi anak usia
dini yang dikembangakan berdasarkasn karakteristik perkembangan anak yang meliputi
aspek-aspek perkembangan: moral dan nilia-nilai agama, sosial-emosional dan
kemandirian bahasa kognitif, fisik motorik dan perkembangan seni, agar dapat digunakan
oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak..
1. Perkembangan moral dan nilai-nilai agama
Perkembangan moral dan nilai-nilai agama berkaitan dengan pengembangan nilai-
nilai kehidupan dan spiritual anak. Pengemnagan nilai-nilai dan moral ini dapat
ditumbuhkan melalui pembiasaan dan keteladanan.
Tujuan perkembangan moral dan nilai-nilai agama adalah:
a. Anak mengenal dan percaya akan ciptaan tuhan
b. Anak melakukan ibadah menurut agamanya
c. Anak mencintai dan menghargai sesama
2. Perkembangan sosial-emosional
Perkembangan soscial-emosional anak berkaitan dengan cara anak ketika berin
teraksi dengan temannya, berinteraksi dengan mainannya, dan berinteraksi dengan orang
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 13
dewasa dilingkungannya. Perkembangan sosilla-emosional anak juga merupakan suatu
proses dimana anak belajar tentang nilai-nilai dan perilaku yang diterima oleh
masyarakat.
Adapun tujuan perkembangan sosial-emosional anak adalah:
a. Anak memiliki konsep diri yang positif, yaitu anak mengetahui tentang dirinya
b. dan cara berinteraksi dengan orang lain
c. Anak bertanggung jawab pada dirinya dan pada orang lain, yaitu anak mau mengikuti
aturan yang sudah disepakati dengan kegiatan rutin yang dilakukan sehari hari,
menghormati orang lain dan berinisiatif.
d. Anak beprilaku yang mendukung interaksi sosial, yaitu anak menunjukan empati, dan
berinteraksi dengan duniannya melalui berbagi dan mengambil giliran.
3. Perkembangn fisik/motorik
Perkembangn fisik anak meliputi perkembangn keterampilan motorik kasar halus.
Orang sering beranggapan bahwa perkembangan fisik anak dapat dicapai secara otomatis,
artinya tidak perlu dilatih. Namun dari hasil penelitian diketahui bahwa anggapn tersebut
tidak tepat, bahkan disebut bahwa kader/ guru/ orang dewasa lai9n perlu melatih anak
agar anak memiliki kammpuan motorik kasar dan halus yang kuat.
Tujuan perkembangan fisik anak adalah:
a. Anak anak mampu mengendalikan gerakan kasar yaitu menggerakkan otot-otot besar
tubuh khususnya pada tangan dan kaki. Anak-anak belajar keseimbangan dan stabil,
misalnya melalui lari, melompat, menendang, melempar dan menangkap.
b. Anak mampu mengendalikan gerakan halus yaitu menggunakan dan
mengkoordinasikan otot- –otot kecil ditangan. Disini anak belajar mengembangkan
ketrampilan menolong diri sendiri dan memaninpulasi benda -\benda kecil seperti
mememgang gunting dan alat-alat tulis.
4. Perkembangan kognitif
Perkembang kognitif meliputi cara anak berpikir, cara anak melihat duniannya
dan tentang cara anak menggunakan alat dan bahan main untuk belajar
Tujuan perkembangan kognitif anak adalah:
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 14
B. PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda dengan anak-anak
usia yang lebih tua. Ini memberikan implikasi bahwa kurikulum dan pembelajaran yang
akan diimplementasikan harus disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak
tersebut. Pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik perkembangan anak,
dengan sendirinya akan menghambat dan merusak perkembangan anak. Sesuai dengan
karakteristik perkembangannya yang bersifat holistik, maka jenis kurikulum yang relevan
untuk anak usia dini adalah kurikulum terpadu (integrated curriculum), artinya
kurikulum harus diupayakan untuk memfasilitasi seluruh aspek perkembangan anak yang
meliputi aspek estetis, afektif, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan sosial dan emosi. Ini
sesuai dengan yang diungkapkan (Kostelnik (1999) bahwa kurikulum anak usia dini
meliputi tujuan umum, tujuan khusus, materi, strategi yang ditujukan untuk
mengembangkan semua aspek perkembangan dan belajar anak, serta evaluasi untuk
menilai perkembangan anak. Atas dasar itu maka pembelajaran yang relevan untuk anak
usia dini adalah pembelajaran terpadu. Siti Aisah (2006:1) mengemukakan bahwa
pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dengan mengintegrasikan kegiatan ke dalam semua bidang pengembangan, meliputi
aspek kognitif, sosial-emosional, bahasa, moral dan nilai-nilai agama, fisik-motorik, dan
seni.
Semua kegiatan dalam pembelajaran terpadu melibatkan pengalaman langsung
(hands on experience bagi anak serta memberikan berbagai pemahaman tentang
lingkungan sekitar anak. Artinya anak-anak belajar melalui badan mereka dengan cara
melihat, mendengar, menyentuh, mencicipi, mencium sesuatu yang secara fisik hadir di
hadapannya. Kegiatan yang dilakukan pun memungkinkan anak untuk memadukan
pengetahuan dan keterampilannya dari pengalaman satu ke pengalaman lainnya (Eliason
dan Jenkins, 1994). Di samping itu kegiatan pembelajaran terpadu mengintegrasikan
semua bidang pengembangan. Pembelajaran terpadu juga memberikan kesempatan
kepada anak untuk mengembangkan seluruh potensi dan keterampilan yang dimilikinya
secara optimal.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 15
g. Menyediakan kesempatan melalui bermain untuk membangun konsep. Melalui
bermain anak melakukan proses belajar yang menyenangkan, sukarela, dan spontan.
h. Menghargai perbedaan individu, latar belakang budaya, dan keluarga anak.
i. Dapat melibatkan keluarga anak.
a. Minat anak
Sumber ide yang paling baik untuk tema adalah anak. Hal yang sering terjadi, sering
dibahas atau menarik minat anak adalah tema yang tepat untuk dipilih. Guru dapat
menemukan minat anak dengan cara berbicara secara informal dengan mereka,
mengamati anak, dan mendengarkan apa yang sering mereka bicarakan.
b. Peristiwa khusus
Peristiwa atau kejadian khusus yang dilihat atau dialami anak dapat menjadi sumber
ide untuk memilih tema.Contohnya peristiwa ulang tahun, rekreasi,musim panen, dan
sebagainya.
c. Kejadian yang tidak diduga
Kejadian yang tidak diduga sebelumnya dapat merangsang anak untuk mengetahui
lebih banyak tentang hal tersebut. Misalnya ketika anak-anak berada di dalam kelas tiba-
tiba ada seekor kupu-kupi masuk. Kejadian itu akan menarik perhatian anak dan mungkin
akan menimbulkan pertanyaan bagi mereka,sehingga pada suatu waktu guru memilih
tema “Kupu-kupu”,
d. Materi atau bahan yang dimandatkan oleh lembaga.
Lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini tertentu biasanya punya misi dan
harapan tertentu untuk menyelenggarakan pendidikannya. Misalnya TK tertentu
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 16
memandatkan tentang perlunya keselamatan kebarkaran bagi anak-anak, sehingga dipilih
tema “Kebakaran”.
e. Orang tua dan guru
Ide tema dapat bersumber dari harapan orang tua dan guru sesuai dengan kebutuhan
lembaga dan orang tua. Misalnya kekhawatiran orang tua mengenai kejahatan seksual
bagi anak-anaknya dapat diakomodasi melalui tema “Keselamatan diri”.
Dengan banyaknya sumber ide yang dapat dipilih, biasanya tema yang relevan akan
muncul. Ada lima kriteria yang harus dipertimbangkan guru dalam memilih tema, yaitu:
a. Relevansi tema dengan anak
b. Potensi tema untuk melibatkan anak dalam pengalaman langsung
c. Keragaman dan keseimbangan antar bidang kurikulum
d. Ketersediaan alat-alat dan sumber belajar yang berkaitan dengan tema
e. Potensi tema untuk dilaksanakan melalui kegiatan proyek
(Kostelnik, 1999).
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 17
Kostelnik dkk., (1999) mengemukakan karakteristik bermain pada anak, ”Play is fun,
not serious, meaningful, active, voluntary, intrinsically motivated, rule governed”.
Selanjutnya Bergen (1988), mengemukakan terdapat empat kategori bermain, yaitu:
a. Bermain bebas (free play). Dalam bermain bebas, anak memilih apapun yang
dimainkannnya, bagaimana bermain, dan di mana mereka bermain. Bermain seperti
ini menuntut para pendidik untuk menyediakan lingkungan yang aman, menyediakan
berbagai peralatan dan bahan yang mendukung
b. Bermain terbimbing (guided play). Bermain terbimbing memiliki aturan, lebih sedikit
pilihan, dan adanya pengawasan dari orang dewasa.
c. Bermain yang diarahkan (directed play). Dalam bermain ini kegiatan bermain
ditentukan oleh orang dewasa.
d. Work disguised play. Bermain ini menggambarkan kegiatan diorientasikan pada tugas
tertentu, dan orang dewasa berusaha mentransformasikannya kedalam kegiatan
bermain terbimbing atau yang diarahkan.
Dalam mengimplementasikannya dalam pembelajaran, para pendidik anak usia dini
dapat mengintegrasikan pendekatan belajar melalui bermain tersebut dalam metode-
metode yang dapat digunakan misalnya bercakap-cakap, bercerita, karyawisata,
sosiodrama atau bermain peran, proyek, eksperimen, tanya jawab, demonstrasi, dan
pemberian tugas.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 18
keunggulan yang diperlihatkan anak untuk mebantu perkembangannya, bukan apa
kesalahan yang dilakukan anak. Observasi harus dilakukan dalam situasi yang
natural atau tidak dibuat-buat.
b. Catatan Anekdot
Catatan anekdot atau anecdotal record adalah kumpulan catatan khusus tentang sikap
dan perilaku anak baik yang positif maupun yang negatif.Pencatatan anekdot ini dapat
digunakan oleh guru untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa penting yang dialami
anak dan dapat diketahui oleh orang tua mereka.
c. Percakapan atau interview
Percakapan adalah metode penilaian yang dilakukan melalui bercakap-cakap atau
wawancara antara anak dengan guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas
(Sumiarti Patmonodewo, 1998).
d. Pemberian tugas
Pemberian tugas adalah suatu metode penilaian di mana guru dapat memberikannya
setelah melihat hasil karya anak (Sumiarti Patmonodewo, 1998). Pemberian tugas
dapat dilakukan secara kelompok, berpasangan atau individual. Di samping melihat
hasilnya, guru pun dapat menilai prosesnya mellalui observasi langsung.
e. Porto folio
Porto folio adalah metode penilaian dengan cara menghimpun koleksi sistematis
individu yang menggambarkan apa yang dilakukan anak di kelas atau selama ia
belajar dan berada di bawah tanggung jawab pengasuhan guru. Koleksi sistematis ini
dapat berupa rekaman percakapan anak, koleksi hasi karya anak, dan rekaman
kegiatan anak. Dalam penilaian portofolio, guru dapat memberikan kesemopatan
kepada orang tua anak untuk melihat secara langsung tentang perkembangan anak-
anaknya mellaui koleksi-koleksi anak.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 19
BAB IV
KEBUTUHAN DAN PERANAN MASYARAKAT
AKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A. Kebutuhan
Istilah kebutuhan digunakan dengan maksud yang berbeda-beda. Para pakar psikologi
menggunakan istilah kebutuhan dengan merujuk kebutuhan dasar. Menurut para pakar
kebutuhan dapat dipelajari. Kebutuhan dapat diberi arti sebagai sesuatu yang harus
dipenuhi. Ke dalam istilah “sesuatu” tersebut termasuk keinginan, kehendak, harapan,
atau keadaan.
Masyarakat sebagai mahluk sosial memiliki berbagai kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi. Menurut Maslow (1965) ada 5 hirarki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
pada setiap manusia, yaitu 1) kebutuhan fisiologis/biologis, 2) kebutuhan rasa aman, 3)
kebutuhan ingin dihargai/diterima, 4) kebutuhan ingin dicintai, 5) kebutuhan aktualisasi
diri. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sangat vital pada kehidupan manusia. Jika
kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi secara komprehensif, maka potensi dalam diri
manusia akan terhambat dan tidak akan dapat berkembang secara optimal.
Untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimanakah kebutuhan masyarakat terhadap
PAUD seperti Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), Satuan PAUD
Sejenis (SPS), Taman kanak-kanak/Raudhatul Athfal? Oleh karena itu perlu dijelaskan
mengenai pengertian kebutuhan masyarakat, masyarakat yang dimana? Secara selintas
agaknya kedua istilah ini masih terlalu umum. Namun persoalannya kemudian apakah
masyarakat sudah mengenal atau mengetahui tentang TPA, KB SPS, TK, RA? Sampai
sejauh mana pengetahuan mereka? Bagi masyarakat yang sudah berpendidikan dan hidup
di kota besar, mungkin tidak ada masalah. Persoalan mereka terlibat atau tidak tentang
TPA, KB, SPS, TK, RA mungkin karena persoalan kondisi dan kemampuan seseorang.
Kehidupan keluarga baik di kota kota besar maupun di desa berubah dengan semakin
kompleksnya permasalahan yang timbul mengenai pengasuhan anak usia dini. Orang tua
yang sibuk bekerja di luar rumah meninggalkan anaknya yang diasuh oleh pembantu atau
orang yang dekat dengan keluarga tersebut. Ibu-ibu yang tadinya mengasuh anak
dirumah, terpaksa harus bekerja untuk mendapatkan tambahan pendapatan. Maka
hubungan orang tua dan anakpun menjadi renggang. Komunikasi antara anak-anak dan
orang tua menjadi terbatas, yaitu ketika pulang kerja. Anak-anak tumbuh dan
berkembang sesuai dengan lingkungan. Kondisi semacam ini jika tidak terkontrol oleh
orang tua, dapat diramalkan pertumbuhan anak tidak berjalan secara optimal. Berangkat
dari kondisi inilah kehadiran TPA, KB SPS, TK,RA sangat menolong dan membantu
orang tua mendidik anak-anaknya.
B. Peranan
Pendidikan anak usia dini adalah investment masa depan. Kesadaran tentang hal ini
telah meluas dan juga telah mencapai para pengambil keputusan. Anak-anak adalah masa
depan bangsa dan pemerintah mulai memimpin pengembangan program PAUD dan
perluasannya. Berbagai badan hukum mulai menyelenggarakan “social investment”.
Pendekatan seperti ini juga memiliki perhitungan ekonomis. Lebih hemat
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 20
menginvestasikan pembinaan anak untuk belajar baca, tulis, hitung, dan program
pencegahan narkoba, program kesehatan seperti imunisasi, dsb daripada
menyelenggarakan program memberantas buta huruf bagi orang dewasa, rehabilitasi yang
terkena narkoba dan memiliki tenaga kerja yang tidak sehat. Bahkan berbagai
perusahaanpun terlibat dalam program pembinaan anak bagi pegawai dan karyawannya,
melalui berbagai cara seperti membantu pengobatan kesehatan, dsb. Pendekatan-
pendekatan melalui keterlibatan berbagai unsur masyarakat secara sinergis mengubah dan
menyempurnakan konsep PAUD.
Masyarakat adalah juga pendidik. Sebagai pendidik hendaknya juga dapat menjadi
contoh teladan bagi lingkungan sekitarnya. Lingkungan sosial dalam hal ini pergaulan
dalam masyarakat adalah alat pendidikan. Anak adalah bagian dari masyarakat yang juga
terlibat interaksi langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan karakteristik anak yang
suka meniru, segala perilaku yang ada dalam masyarakat dapat ditiru oleh anak. Oleh
karena itu masyarakat berperan aktif sebagai seorang pendidik antara lain: 1) masyarakat
sebagai contoh teladan, 2) masyarakat sebagai fasilitator, 3) masyarakat sebagai
motivator, 4) masyarakat sebagai mediator. Dengan indikator ini, maka masyarakat
hendaknya berhati-hati dalam memunculkan perilaku dalam kehidupan. Masyarakat juga
hendaknya dapat menyediakan semua kebutuhan anak sebagai mahluk fisiologis/biologis,
mahluk sosial, mahluk religius, dan mahluk individu.
Setiap warga masyarakat berhak untuk ikut serta dalam penyelenggaraan pendidikan,
termasuk pula dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Ini merupakan insan
berfikir bahwa seharusnya pengaturan tata cara pendirian lembaga pendidikan hendaknya
dipermudah, tanpa harus merugikan masyarakat pengguna layanan pendidikan itu sendiri.
Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan anak usia dini di sini adalah Taman
Penitipan Anak, Pos PAUD, Posyandu terintegrasi Pendidikan, BKB, Kelompok
Bermain, TK/RA.
Dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan bagi anak usia dini terdapat rambu-rambu
yang harus diperhatikan oleh penyelenggara. Rambu-rambu dimaksud adalah:
1. Berorientasi pada Kebutuhan Anak. Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini harus
senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak untuk mendapatkan layanan
pendidikan, kesehatan dan gizi yang dilaksanakan secara integratif dan holistik.
2. Belajar melalui Bermain. Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan
kegiatan pendidikan anak usia dini, dengan menggunakan strategi, metode,
materi/bahan, dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak. Melalui
bermain anak diajak untuk bereksplorasi (penjajakan), menemukan, dan
memanfaatkan benda-benda di sekitarnya.
3. Kreatif dan Inovatif. Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk
berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
4. Lingkungan yang Kondusif. Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik dan
menyenangkan, dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam
bermain.
5. Menggunakan Pembelajaran Terpadu. Model pembelajaran terpadu yang beranjak
dari tema yang menarik anak (center of interest) dimaksudkan agar anak mampu
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 21
mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi anak.
6. Mengembangkan Keterampilan Hidup. Mengembangkan keterampilan hidup melalui
pembiasaan-pembiasaan agar mampu menolong diri sendiri (mandiri), disiplin,
mampu bersosialisasi, dan memperoleh bekal keterampilan dasar yang berguna untuk
kelangsungan hidupnya.
7. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar. Media dan sumber belajar dapat
berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan.
8. Pembelajaran yang Berorientasi pada Prinsip-prinsip Perkembangan Anak. Ciri-ciri
pembelajaran ini adalah: (1) anak belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan
fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tenteram secara psikologis; (2) siklus
belajar anak selalu berulang, dimulai dari membangun kesadaran, melakukan
penjelajahan (eksplorasi), memperoleh penemuan untuk selanjutnya anak dapat
menggunakannya; (3) anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan
teman sebayanya; (4) minat anat dan keingintahuannya memotivasi belajarnya; (5)
perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individual; (6) anak
belajar dengan cara dari sederhana ke rumit, dari konkrit ke abstrak, dari gerakan ke
verbal, dan dari keakuan ke rasa sosial
9. Stimulasi Terpadu. Pada saat anak melalukan suatu kegiatan, anak dapat
mengembangkan beberapa aspek pengembangan sekaligus. Contoh: ketika anak
melakukan kegiatan makan, kemampuan yang dikembangkan antara lain; bahasa
(mengenal kosa kata tentang jenis sayuran, dan peralatan makan), motorik halus
(memegang sendok, menyuap makanan ke mulut), daya pikir (membandingkan
makan sedikit dan banyak), sosial-emosional (duduk rapih dan menolong diri sendiri),
dan moral (berdo’a sebelum dan sesudah makan).
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 22
sakti untuk mengubah dunia, menyiapkan anak bangsa untuk memimpin dunia yang
berubah.
Membentuk Mitra PAUD dan menjalin kerjasama dengan lembaga Rujukan sangat
penting. Mitra PAUD merupakan sebuah badan/organisasi yang memberikan
pertimbangan, mendukung, mengontrol dan menjadi mediator lembaga pendidikan.
Unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam keanggotaan Mitra PAUD antara lain orangtua
peserta didik, tokoh masyarakat dan tokoh agama, Kepala SD/MI, tokoh pendidikan,
dunia usaha/industri, dan organisasi profesi tenaga kependidikan. Lembaga rujukan
adalah tenaga/lembaga profesional yang membantu pendidik dan/atau pengasuh serta
orangtua dalam mengatasi permasalahan anak. Lembaga rujukan dimaksud antara lain
tenaga medis, psikolog anak, pekerja sosial, theraphys, dan profesional lain sesuai dengan
kasus yang ada. Jaringan kemitraan ini diperlukan agar penyelenggaraan program
berjalan efektif dan efisien serta menjamin keberlangsungan program di masyarakat.
Jaringan kemitraan hendaknya diarahkan pada penciptaan situasi kondusif yang dapat
menumbuhkembangkan komitmen semua unsur dan "kepemilikan" oleh masyarakat
terhadap program yang tawarkan.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 23
- Pusat/Daerah pembina atau pelaksana Program
- Penyelengara Memiliki tenaga yang terstruktur (Pusat s/d daerah)
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 24
5. Pameran dan perlombaan
Kegiatan promotif atau promosi dapat berbentuk pameran, display atau perlombaan
yang bertujuan memperkenalkan keberadaan dan manfaat program PAUD.
Mengingat kegiatan ini tidak ditujukan kepada segmen tertentu, sifat atau materi yang
disajikan harus sangat umum.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Naskah akademik pengembangan bahan ajar dan standar perkembangan adalah konsep
awal yang dikembangkan untuk menyusun bahan ajar dan standar perkembangan anak
usia dini berdasarkan pada kebutuhan anak usia dini. Pendekatannya dapat dikembangkan
sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini. Semua unsur yang terkait
dalam meningkatkan/mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi
faktor yang dapat mempengaruhi/menentukan kemajuan/kemunduran perkembangan
anak.
B. Implikasi
Naskah akademik ini hendaknya dapat dimplementasikan dalam pendidikan di Indonesia
secara komprehensif. Naskah ini hanya sebagai acuan dalam mengembangkan
pembelajaran dalam mengoptimalkan perkembangan anak. Sebagai seorang pendidik
hendaknya lebih kreatif dalam mengoperasionalkan naskah akademik ini ke dalam
pembelajaran yang bermakna bagi anak usia dini. Berbagai model pembelajaran dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan anak usia dini dan masyarakat.
C. Saran
Dengan adanya naskah akdemik, maka disarankan kepada:
1. Pemerintah
Diharapkan pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan tentang PAUD yang
dapat diterapkan dengan mudah oleh masyarakat Indonesia.
2. Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dan bekerjasama dengan berbagai elemen
dalam masyarakat dalam penyelenggaraan PAUD.
3. Akademisi
Diharapkan para akademisi dapat melakukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat untuk mendukung PAUD.
4. Praktisi
Diharapkan para praktisi dapat mengaplikasikan PAUD berdasarkan pendekatan
perkembangan anak usia dini dan pendidikan multi budaya dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 26
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1: Naskah Akademik. 38a_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007 27
LAMPIRAN 2
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Pengertian
1. Standar Perkembangan
Standar Perkembangan merupakan pengembangan potensi anak yang
diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus
dimiliki oleh anak didik sesuai dengan tahapan usianya
2. Perkembangan Dasar
1. Tujuan
Standar kompetensi perkembangan anak bertujuan untuk dapat Standar isi
bertujuan untuk membantu mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki
anak anak usia dini, meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial,
emosional dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni, sebagai
persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Fungsi
a. Mengemgembangkan sikap dan perilaku yang baik sesuai akidah agama
dan norma yang dianut.
b. Mengembangkan kemampuan sosialisasi dan mengendalikan emosi.
c. Menumbuhkan kemandirian anak.
d. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
e. Mengembangkan kemampuan kognitif .
f. Mengembangkan kemampuan fisik/ motorik
g. Mengembangkan daya cipta dan kreativitas anak
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar kompetensi pendidikan anak usia dini dikembangkan
berdasarkan aspek perkembangan anak, yang meliputi:
Perkembangan moral dan nilai-nilai agama
Perkembangan sosial, emosional dan kemandirian
Perkembangan bahasa
Perkembangan kognitif
Perkembangan fisik/motorik
Perkembangan seni
4. Prinsip-prinsip
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan/
pembelajaran pada pendidikan anak usia dini meliputi:
D. Rambu - rambu
1. Standar isi ini merupakan acuan bagi pendidik dalam menyusun program
kegiatan atau perencanaan pembelajaran untuk mencapai optimalisasi
perkembangan anak.
2. Standar isi ini merupakan pedoman bagi para pendidik, orang tua, guru, orang
dewasa lain untuk digunakan dalam rnagka menstimulasi perkembangan
anak..
3. Standar isi ini dirancang untuk melayani anak sesuai dengan tahapan usianya.
4. Standar isi ini merupakan standar perkembangan yang dibakukan dan cara
pencapaiannya disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak.Standar isi ini
dirancang sebagai acuan assessment perkembangan anak.
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 5
2007l
5. Standar perkembangan ini merupakan perkembangan minimal. Pendidik dapat
memberikan pengayaan sejauh tidak membebani anak dan/atau jika anak
telah menunjukkan keberhasilan
6. Pelaksanaan pembelajaran tidak bersifat kaku tetapi disesuaikan dengan
kondisi daerah.
7. Bagi bentuk satuan pendidikan anak usia dini yang memiliki kekhasan,
misalnya berbasis agama dapat menambah materi kegiatan sejauh tidak
bertentangan dengan tujuan pendidikan, prinsip-prinsip pelaksanaan
pendidikan dan tidak menyimpang akidah salah satu agama.
Dapat merespon rasa sayang Merespon rasa sayang dan cinta kasih
melalui belaian, sentuhan dan senyuman.
SOSIAL, Anak mampu berinteraksi Dapat berinteraksi dengan keluarga Menatap wajah orang yang mengajak
EMOSIONAL, DAN dengan merespon kehadiran dan orang lain yang dekat dengan berkomunikasi
KEMANDIRIAN orang lain anak Merespon dengan senyum terhadap
orang yang mengajak berkomunikasi
Mulai melakukan komunikasi dengan
menggerakan tangan terhadap orang di
dekatnya
Menunjukkan reaksi yang berbeda
terhadap orang yang dikenal dan orang
yang tidak dikenal (Misal: Melalui
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 7
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
tangisan)
Mengulurkan tangan untuk diangkat
Mengangkat tangan untuk melambai
Menutup muka/ bermain cilukba
BAHASA Anak mampu merespon suara Dapat memahami isyarat dan Bereaksi terhadap isyarat orang lain
dan mengucapkan satu kata perkataan orang lain secara secara sederhana (Contoh: kedipan
yang bermakna sederhana mata, geleng kepala, anggukan,
gerakan tubuh, dan tangan)
Bereaksi terhadap sumber suara
Merespon bila dipanggil namanya
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 8
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Mulai meniru suara-suara
Mulai menunjukkan ketertarikan Mulai mengeksplorasi buku dengan
dengan buku/media cetak lainnya memasukkan buku.media cetak lainnya
(pramembaca) ke dalam mulut atau memukul-mukul
buku/media cetak
KOGNITIF Anak mampu menyadari Dapat memahami keberadaan benda Melihat wajah orang dan benda-benda
keberadaan benda yang tidak yang terlihat dan disembunyikan terdekat
dilihatnya Mengamati anggota tubuhnya sendiri
(tangan, kaki, jari kaki, jari tangan)
Mengamati benda di sekitarnya
Mengamati gerakan benda
Mencari benda yang disembunyikan
Mengikuti suara dan gerakan yang
dikenalnya
FISIK/MOTORIK Anak mampu menggerakkan Dapat menunjukkan gerakan tangan Meraih sebuah benda.
tangan, lengan, kaki, kepala, melalui reflek sederhana Melempar benda yang dipegang.
dan badan. Memainkan jari-jari tangan dan kaki
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 9
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Menarik benda-benda di sekitarnya
Meremas-remas kertas
Memegang benda atau mainan
Mulai memainkan botol saat minum susu
Merobek kertas dengan tangan
Memasukkan sesuatu ke dalam mulut
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 10
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
SENI Anak mampu bereaksi Dapat bereaksi ketika mendengar Bertepuk tangan
terhadap irama yang irama Menggerakkan tangan, kepala, atau
didengarnya kaki ketika mendengar irama
USIA 1-2 TAHUN Anak mulai mampu meniru Dapat meniru perilaku keagamaan Mendengarkan senandung lagu bernuansa
perilaku keagamaan secara secara sederhana keagamaan
MORAL DAN NILAI- sederhana serta Menirukan senandung lagu bernuansa
NILAI AGAMA mengekspresikan rasa sayang keagamaan.
dan cinta kasih Mengikuti/menirukan bacaan doa sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan.
Menirukan sebagian gerakan ibadah.
Mendengarkan cerita bernuansa keagamaan
Merespon cerita bernuansa keagamaan.
Mendengarkan sebutan nama Tuhan
Menirukan sebutan nama Tuhan
Dapat mengekspresikan rasa sayang Menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih
dan cinta kasih melalui belaian/rangkulan/ciuman
SOSIAL, Anak mampu berinteraksi Dapat berinteraksi dengan keluarga Mengenal wajah orang yang di
EMOSIONAL, DAN dengan lingkungan dan orang lain yang dekat dengan dekatnya
KEMANDIRIAN terdekatnya(keluarga) dan anak Bereaksi apabila melihat wajah orang
menunjukkan keinginannya yang dikenalnya
Menunjukkan reaksi yang berbeda
terhadap orang yang dikenal dan yang
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 11
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
tidak dikenal. Misal:
Bersembunyi di belakang orang
terdekat (Ibu, guru, pengasuh)
Mulai berminat bermain bersama anak lain
dengan mainan yang sama
Mulai senang hal yang lucu (tertawa ketika
merespon sesuatu yang lucu)
BAHASA Anak mampu mengerti isyarat Dapat memahami perkataan orang Melaksanakan beberapa perintah
dan perkataan oranglain serta lain secara sederhana sederhana
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 12
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
mengucapkan keinginanya Bereaksi terhadap larangan
secara sederhana Meniru kata dan suara
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 13
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
(pramenulis) Mulai menunjukkan hasil karyanya
(coretan) kepada orang lain
KOGNITIF Anak mampu bereksplorasi Dapat mengamati dan menggunakan Menunjuk bentuk benda-benda sederhana
terhadap benda yang ada di benda-benda di sekitarnya Menyebut nama benda-benda sederhana
sekitarnya Menyebutkan posisi benda (jauh-dekat,
atas-bawah)
Membedakan ukuran benda (besar-kecil)
Menunjuk minimal 4 anggota tubuh
Menyebutkan minimal 4 anggota tubuh
FISIK/MOTORIK Anak mampu menggerakkan Dapat menggerakkan anggota tubuh Memegang benda-benda ukuran kecil
anggota tubuhnya untuk melatih otot tangan dengan jari-jari tangan telunjuk dan
jempol
Membuat coretan tidak beraturan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 14
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dengan menggunakan pinsil/spidol/
krayon
Merobek kertas dengan jari-jari tangan
Menggerakkan jari-jari tangan
Melempar bola ke arah tertentu
Menyusun benda tanpa beraturan.
Mulai belajar makan sendiri
Meraup biji-bijian
Memasukkan biji-bijian ke
kotak/wadah
Mulai belajar menangkap bola
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 15
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
menggunakan jari-jari tangan
Mulai belajar mengikuti kebiasaan
sehat (gosok gigi, cuci tangan)
SENI Mampu meniru suara dan Dapat menirukan suara Mulai belajar menirukan suara
gerak secara sederhana Menirukan suara-suara disekitarnya
ANAK USIA 2 – 3 Anak mampu meniru secara Dapat meniru perilaku keagamaan Menyebut nama Tuhan
TAHUN sederhana perilaku keagamaan secara sederhana Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan
MORAL DAN NILAI- yang dilihat dan didengarnya, sesudah melakukan kegiatan
NILAI AGAMA mengekspresikan rasa sayang Menyanyikan lagu keagamaan
atau cinta kasih sayangnya Mengucapkan salam keagamaan
serta mulai meniru perilaku
baik dan sopan
Dapat mengekpresikan rasa sayang Menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih
atau cinta kasih sesamanya melalui belaian/ rangkulan
Menyayangi binatang
Memelihara tanaman
Suka menolong teman
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 16
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dan sopan tolong secara sederhana
Mau menjawab sapaan dengan ramah
SOSIAL, Anak mampu beriteraksi, dan Dapat berinteraksi dengan Mulai menunjukkan senang bermain
EMOSIONAL, DAN menunjukkan reaksi emosi lingkungan terdekat dengan teman
KEMANDIRIAN yang wajar, mengenal Merespon terhadap beberapa nama teman
tagungjawab, mulai bermain
menunjukkan kemandirian, Senang meniru apa yang dilakukan orang
disiplin, dan percaya diri lain
Mau menyapa teman
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 17
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Menunjukkan ekspresi emosi yang wajar
ketika mengalami kegembiraan (Misal:
Melihat hal yang lucu)
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 18
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
anak, dll.)
Mengemukakan kembali cerita yang
digemari
Memilih-milih buku/media cetak lainnya
menurut kesukaannya
Meminta tolong kepada orang dewasa
untuk menuliskan cerita gambar yang
dibuatnya
KOGNITIF Anak mampu mengenal Dapat mengenal benda Menyebutkan benda-benda di sekitar
benda dan memanipulasi Menyebutkan berbagai bentuk benda
objek/benda Membedakan warna yang dikenalnya
Membedakan ukuran benda (besar-kecil)
Membedakan rasa dan bau
Membedakan konsep buka-tutup. depan-
belakang, keluar-masuk
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 19
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
memperoleh sesuatu yang berada di luar
jangkauannya (Contoh: meraih benda
dengan menggunakan alat bantu)
Membangun balok dan merobohkannya
Menyodok, menjatuhkan, mendorong,
menarik, dan meremas benda untuk melihat
apa yang akan terjadi
Mulai dapat menempatkan benda pada
tempat tempat yang sesuai (Contoh:
Membuang sampah di tempat sampah,
menyimpan mainan ditempatnya, dll.)
FISIK/MOTORIK Anak mampu melakukan Dapat melakukan gerakan di tempat Meniru gerakan senam sederhana
gerak dasar sederhana (tidak berpindah) Mengekspresikan diri lewat seni musik,
dengan berbagai gerakan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 20
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Naik turun tangga dengan berpegangan
Anak mampu menunjukkan Menjaga kesehatan fisik diri sendiri Mau makan makanan yang bergizi
kesehatan fisik dan kebersihan Menutup mulut ketika batuk atau menguap
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 21
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dirinya secara sederhana
Menjaga kebersihan dirinya Menggosok gigi sendiri (dengan
pengawasan)
Mandi pada waktunya
Makan sendiri dengan dibantu
Mau cuci tangan sebelum dan sesudah
makan
SENI Anak Mampu melakukan Dapat bergerak bebas mengikuti Bertepuk tangan mengikuti irama musik
berbagai gerakan anggota irama musik Menari mengikuti irama musik
tubuhnya sesuai dengan irama Memukul-mukul benda menurut irama
dan dapat mengekspresikan musik
diri dalam bentuk goresan
sederhana
ANAK USIA 3-4 Anak mampu meniru dan Dapat mengucapkan bacaan doa dan Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan
TAHUN mengucapkan bacaan lagu keagamaan secara sederhana sesudah melakukan kegiatan
doa/lagu-lagu keagamaan dan Menirukan lagu-lagu keagamaan
MORAL DAN NILAI- gerakan beribadah secara
NILAI AGAMA sederhana serta mulai
berperilaku baik atau sopan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 22
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat meniru gerakan ibadah secara Menirukan sikap berdoa
sederhana Meniru gerakan ibadah yang sederhana
Dapat mengenal sopan santun dan Mengucapkan salam, terima kasih, minta
mulai berperilaku saling tolong, minta maaf secara sederhana
menghormati sesama Mau menyapa dan menjawab sapaan
dengan ramah
SOSIAL, EMOSIONAL Anak mampu beriteraksi, Dapat berinteraksi dengan teman Senang bermain dengan teman
DAN KEMANDIRIAN dapat menunjukan reaksi sebaya dan orang dewasa yang Meminta izin bila menggunakan benda
emosi yang wajar, mengenal dikenal milik orang lain
tanggung jawab, kemandirian Mau bekerja dalam kelompok
dan mulai menunjukkan rasa Berkomunikasi dengan orang-orang yang
percaya diri ditemuinya
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 23
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
ketika mengalami ketidaknyamanan dengan
teman
Mau menyapa teman
Tidak mengganggu teman
Mau mengalah
Mau menolong teman
Menunjukkan perhatian terhadap orang lain
Dapat menjaga keamanan diri Menghindari dari benda-benda yang
sendiri berbahaya
Menolak sesuatu yang tidak nyaman bagi
dirinya
Mulai menunjukkan rasa percaya Menunjukkan kebanggaan atas hasil kerja
diri buatannya
Berani mengungkapkan pertanyaan atau
pendapat
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 24
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Menunjukkan ekspresi emosi ketika
mengalami kegembiraan (Misal: Mendapat
hadiah)
Mulai menunjukkan sikap Memiliki kebiasaan yang teratur (makan,
kedisiplinan minum, mandi, tidur)
Sabar menunggu giliran
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 25
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Menyanyikan lagu sederhana
Menggunakan kata tanya "apa, siapa,
dimana"
Menggunakan kata keterangan (Contoh:
Lambat, lucu, dll.)
Menjawab pertanyaan tentang hubungan
sebab akibat secara sederhana
Menggunakan 3-4 kata dalam 1 kalimat
Menyebutkan benda sesuai fungsinya
Menggunakan kata kepunyaan
Meniru bunyi huruf-huruf
Menyebutkan suku kata pertama dari kata
yang sudah dikenal saat guru mengucapkan
suku kata pertma (Contoh: Mengucapkan
suku kata “sil” ketika guru mengucapkan
suku kata “pen”)
Mengenali tulisan nama diri sendiri
Menceritakan pengalaman sederhana
Menceritakan kembali cerita yang
didengarnya/peristiwa yang dialami secara
sederhana
Berkomentar atas cerita yang dibacakan
Berpartisipasi dalam percakapan dengan
teman
Mulai menunjukkan dorongan untuk Tertarik pada buku cerita dan berusaha
membaca (pramembaca) membaca
Memegang buku dengan benar dan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 26
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
membalik halaman satu persatu
Menanyakan arti gambar/tulisan pada buku
Meminta untuk dibacakan suatu cerita
KOGNITIF Anak mampu mengenal Dapat mengenal klasifikasi Mengelompokkan benda berdasarkan ciri
konsep sederhana dan dapat sederhana tertentu (Contoh: menurut bentuk, warna,
mengklasifikasi ukuran, jenis, dll.)
Menunjukkan benda-benda yang memiliki
ciri tertentu (misal: kasar-halus)
Membedakan rasa, bau, suara
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 27
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Membilang dengan benda(dengan
menunjukkan benda yang dibilang)
Mengenal konsep 1- 3
Menyebutkan empat benda tanpa
membilang
Menyebutkan banyak anggota keluarga
Membedakan banyak benda (Contoh:
sedikit-banyak)
Menyebutkan konsep bilangan yang
menunjukkan urutan (Contoh: Saya yang
kedua)
Dapat mengenal konsep ruang dan Membedakan posisi suatu benda (atas-
posisi bawah,luar-dalam, jauh-dekat, depan-
belakang)
Mengikuti perintah tentang posisi (Contoh:
Duduk di belakang- didepan)
Menempatkan benda sesuai posisi dalam
kehidupan sehari-hari (Contoh:
Menempatkan tempat tidur ketika bermain
rumah-rumahan sama seperti yang ada di
rumah)
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 28
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat mengenal konsep ukuran Membedakan ukuran sederhana (besar-
kecil, panjang-pendek, tinggi-rendah)
Membedakan benda yang berat dan ringan
Dapat menyebutkan isi wadah
Dapat mengenal konsep waktu Mengenal waktu pagi, siang, dan malam
Mengenal konsep sebentar-lama
FISIK/MOTORIK Anak mampu melakukan Dapat melakukan gerak di tempat Melakukan senam
keterampilan gerak dasar dengan koordinasi yang lebih baik Meniru gerakan binatang, pohon dan benda-
secara sederhana dengan benda di sekitar
koordinasi yang lebih baik Berayun/bergelantungan dengan dua tangan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 29
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Berjingkat (berjalan bertumpu pada ujung
kaki)
Berjalan dengan berbagai variasi seperti
berjalan lurus, zigzag,dll.
Menangkap bola dengan dua tangan
Memasukkan bola ke dalam keranjang dari
jarak tertentu
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 30
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Meronce dengan manik-manik yang besar
Menggunting bentuk garis lurus
Memakai pakaian dan mengancingkannya
sendiri dengan bantuan
Membuka dan menutup resleting
Memakai sepatu dengan bantuan
Anak mampu menunjukkan Melakukan rutinitas kesehatan diri Memilih makanan dan minuman sehat
kesehatan fisik dan kebersihan sendiri Menggosok gigi dengan benar sesuai
dirinya waktuknya dengan bantuan
SENI Anak mampu Dapat bergerak sesuai dengan irama Bergerak mengikuti irama musik
mengekspresikan diri melalui musik Menggerakan kepala, tangan, kaki
gerakan dan karya seni mengikuti irama musik
Senam irama dengan berbagai variasi
Menciptakan gerakan binatang dan
gerakan benda-benda sesuai dengan
imajinasi
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 31
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
imajinasinya
USIA 4 – 5 TAHUN Anak mampu mengucapkan Dapat mengucapkan bacaan doa Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
bacaan doa/lagu-lagu kegiatan
MORAL DAN NILAI- keagamaan, menirukan Memimpin doa
NILAI AGAMA gerakan beribadah, mengikuti Dapat menyanyikan lagu-lagu
aturan serta mampu belajar keagamaan Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang
berperilaku baik dan sopan sederhana
bila diingatkan.
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 32
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat mengenal bermacam-macam Menyebutkan tempat-tempat ibadah
agama
Dapat melaksanakan gerakan ibadah Melaksanakan gerakan ibadah secara
secara sederhana sederhana namun masih perlu bimbingan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 33
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Mau mengalah
Mendengarkan orang tua/teman berbicara
Tidak mengganggu teman
SOSIAL, EMOSIONAL Anak mampu beriteraksi, Dapat berinteraksi dengan teman Mulai mengajak teman untuk bermain
DAN KEMANDIRIAN mulai dapat mengendalikan sebaya dan orang dewasa Meminta izin bila menggunakan benda
emosinya, mulai milik orang lain
menunjukkan rasa percaya Mau bekerjasama dengan teman dalam
diri, serta mulai dapat kelompok ketika melakukan kegiatan
menjaga diri sendiri Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
Berbicara dengan teman sebaya tentang
rencana dalam bermain (Misal: Membuat
aturan bermain)
Membuat keputusan ketika bermain dengan
teman sebaya (Misal: Memutuskan siapa
yang memulai bermain)
Berkomunikasi dengan orang-orang yang
ditemuinya
Mendengar dan berbicara dengan orang
dewasa
Mengadukan masalah kepada orang dewasa
ketika mengalami ketidaknyamanan dengan
teman
Mau menyapa teman dan orang dewasa
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 34
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Mulai dapat menunjukkan emosi Mau berpisah dengan ibu tanpa menangis
yang wajar Dapat dibujuk agar tidak cengeng lagi dan
berhenti menangis pada waktunya
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 35
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Mengembalikan alat permainan pada
tempatnya
Membuang sampah pada tempatnya
Sabar menunggu giliran
Berhenti bermain pada waktunya
BAHASA Anak dapat berkomunikasi Dapat mendengarkan, Menyebutkan berbagai bunyi/ suara
secara lisan, memiliki membedakan, dan mengucapkan tertentu
perbendaharaan kata-kata dan bunyi/suara tertentu Menirukan kembali 3 - 4 urutan kata
mengenal simbol Menyebutkan kata-kata dengan suku kata
awal yang sama, misal kaki-kali atau suku
kata akhir yang sama, misal nama-sama,
dll.
Melakukan 2-3 perintah secara sederhana
Mendengarkan cerita dan menceritakan
kembali isi cerita secara sederhana
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 36
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
secara sederhana
Menjawab pertanyaan tentang
keterangan/informasi secara sederhana
KOGNITIF Anak mampu mengenal dan Dapat mengenal klasifikasi Mengelompokkan benda dengan berbagai
memahami berbagai konsep sederhana cara yang diketahui anak. Misalnya:
sederhana dalam kehidupan Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll
sehari-hari. Menunjuk sebanyak-banyaknya benda,
hewan, tanaman yang mempunyai warna,
bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 37
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
tertentu
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 38
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dan lebih sedikit
Menyebutkan hasil penambahan
(menggabungkan 2 kumpulan benda)
Menyebutkan hasil pengurangan
(memisahkan kumpulan benda) dengan
benda sampai 5
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 39
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
posisi tengah, atas – bawah, luar – dalam,
pertama – terakhir – diantara, keluar –
masuk, naik – turun, maju – mundur
Dapat mengenal ukuran Membedakan konsep panjang-pendek,
jauh-dekat melalui mengukur dengan
satuan tak baku (langkah, jengkal, benang
atau tali)
Membedakan konsep berat – ringan,
gemuk-kurus melalui menimbang benda
dengan timbangan buatan dan panca
indera
Membedakan konsep penuh-kosong
melalui mengisi wadah dengan air, pasir,
biji-bijian, beras, dll
Membedakan konsep tebal – tipis
Membedakan konsep tinggi – rendah
Membedakan konsep besar – kecil
Membedakan konsep cepat – lambat
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 40
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat konsep pengetahuan sosial Menceritakan letak lokasi dari rumah ke
sederhana sekolah
Mengenal berbagai macam profesi
(Contoh: Dokter, polisi, dll.)
Mengenal berbagai macam alat angkutan
sederhana (Contoh: Mobil; motor, dll.)
FISIK/MOTORIK Anak mampu melakukan Dapat melakukan gerakan di Memutar dan mengayunkan lengan
gerakan tubuh secara tempat (gerak dasar non Meliukkan tubuh
terkoordinasi,untuk lokomotor) Membungkukkan badan
kelenturan, kelincahan, dan Senam fatansi bentuk meniru (misal:
keseimbangan menirukan berbagai gerakan hewan,
menirukan gerakan tanaman, yang terkena
angin sepoi-sepoi, angin kencang dan
kencang sekali dengan lincah
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 41
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
seimbang tanpa jatuh
Berlari dengan berbagai variasi
(menyamping, ke depan dan ke belakang)
Merayap dengan berbagai variasi
Merangkak dengan berbagai variasi
Menaiki benda beroda (Contoh: menaiki
sepeda roda dua dengan bantuan roda kecil
dua)
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 42
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Menggunting sesuai bentuk melingkar,
zigzag, dll.
Menjahit jelujur 10 lobang dengan tali
sepatu
Melambungkan dan menangkap objek (bola
besar)
Memantulkan bola besar pada posisi diam
di tempat
Memantulkan objek (bola besar) sambil
berjalan/bergerak
SENI Anak mampu mengekpresikan Dapat menggambar sederhana Menggambar bebas dengan berbagai media
diri dengan menggunakan (pensil warna, krayon, arang dll)
berbagai media/bahan dalam Menggambar bebas dari bentuk lingkaran
berkarya seni melalui kegiatan dan segiempat
eksplorasi Menggambar orang dengan lengkap dan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 43
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
sederhana.
Mencap dengan berbagai media (pelepah
pisang, batang pepaya, karet busa, dll.)
Mencetak berbagai media (pasir, adonan
tepung dll.
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 44
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat mengekspresikan diri dalam Menggerakkan kepala, tangan atau kaki
bentuk gerak sederhana mengikuti irama musik/ritmik
Mengekspresikan diri secara bebas sesuai
irama musik
USIA 5-6 TAHUN Anak mampu melakukan Dapat melaksanakan ibadah, • Mengenal tempat-tempat ibadah
ibadah dan perilaku bersyair dan menyanyikan lagu- • Mengenal hari-hari besar agama
MORAL DAN NILAI- keagamaan secara berurutan lagu keagamaan • Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
NILAI AGAMA dan mulai belajar kegiatan secara berurutan
membedakan perilaku baik • Menyebutkan macam-macam agama yang
dan buruk dikenal
• Menyanyi lagu-lagu keagamaan
• Bersyair yang bernafaskan agama
• Mulai terlibat dalam acara keagamaan
• Menyimak beberapa cerita bernuansa
keagamaan
• Melaksanakan gerakan beribadah secara
berurutan namun belum secara rutin
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 45
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
• Berbuat baik terhadap sesama teman.
Misal: Tidak menggangu orang yang
sedang melakukan kegiatan
• Menyiram/merawat tanaman
• Memberi makan binatang
• Suka menolong teman dan orang dewasa
• Menyayangi sahabat
• Menyayangi yang lebih muda
• Mau berbagi dengan orang lain
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 46
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat membedakan perbuatan yang • Membedakan perbuatan yang benar dan
benar dan salah salah
• Menyebutkan perbuatan salah dan benar
SOSIAL, EMOSIONAL Anak mampu beriteraksi, dan Dapat berinteraksi dengan teman • Bersedia bermain dengan teman sebaya
DAN KEMANDIRIAN mulai mematuhi aturan, dapat sebaya dan orang dewasa tanpa membedakan (warna kulit,
mengendalikan keturunan, rambut, agama, dll.)
emosinya,menunjukan percaya • Mau memuji teman/orang lain
diri, dan dapat menjaga diri • Mengajak teman untuk bermain/belajar
sendiri • Bermain bersama (permainan halma, ular
tangga, dll.)
• Berkomunikasi dengan orang dewasa
ketika melakukan sesuatu (membuat kue,
memasak, dll.)
• Berkomunikasi dengan temannya ketika
mengalami musibah (Misal: Sakit, sedih,
dll.)
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 47
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
• Mampu mandi sendiri, BAK dan BAB
(toilet training)
• Mengerjakan tugas sendiri
• Bermain sesuai dengan jenis permainan
yang dipilihnya
• Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan
(misalnya: berpakaian, menggosok gigi,
makan)
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 48
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
• Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
BAHASA Anak dapat berkomunikasi Dapat mendengar dan membedakan Membedakan kembali bunyi/suara tertentu
secara lisan, memiliki bunyi suara, Membedakan kata-kata yang mempunyai
perbendaharaan kata, serta kata dan kalimat sederhana suku kata awal yang sama (misal: kaki-
mengenal simbol-simbol kali) dan suku kata akhir yang sama (misal:
untuk persiapan membaca, nama-sama dll).
menulis, dan berhitung Mendengarkan dan menceritakan kembali
cerita secara runtut.
Melakukan 3 - 5 perintah secara berurutan
dengan benar
Menunjukkan beberapa gambar yang
diminta
Menirukan kembali bunyi/suara tertentu
Menirukan kembali 4-5 urutan kata
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 49
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
bahasanya sendiri (sesuai usia anak)
Menceritakan pengalaman/ kejadian secara
sederhana dengan runtut
Menerima pesan sederhana dan
menyampaikan pesan tersebut
Menjawab pertanyaan sederhana
Berbicara lancar dengan menggunakan
kalimat yang kompleks terdiri atas 5 – 6
kata
Bercerita menggunakan kata ganti aku,
saya, kamu, dia, mereka.
Menyebutkan nama benda yang
diperlihatkan
Melakukan percakapan dengan teman
sebaya atau orang dewasa
Menyebutkan gerakan-gerakan. Misanya :
jongkok, duduk, berlari, makan dll.
Memberikan keterangan yang berhubungan
dengan posisi/ keterangan tempat.
Misalnya : di luar, di dalam, di atas, di
bawah, di muka, di depan, di belakang, di
kiri, di kanan dsb.
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 50
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
atau dibuat sendiri dengan urut dan bahasa
yang jelas
Mengurutkan dan menceritakan isi gambar
seri (4 - 6 gambar)
Membaca buku cerita bergambar dan
menceritakannya
Dapat memahami bahwa ada Menghubungkan dan menyebutkan tulisan
hubungan antara gambar dengan sederhana dengan simbol yang
tulisan (pramenulis) melambangkannya
Membaca beberapa kata berdasarkan
gambar, tulisan dan benda yang dikenal
atau dilihatnya
Membuat coretan/tulisan yang berbentuk
huruf/kata berdasarkan gambar yang
dibuatnya
Mulai menunjukkan ketetarikan dengan
buku/ media cetak
KOGNITIF Anak mampu mengenaldan Dapat mengenal klasifikasi • Mengelompokkan benda dengan berbagai
memahami berbagai konsep sederhana cara yang diketahui anak. Misalnya;
sederhana dan dapat Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll.
memecahkan masalah • Menunjuk sebanyak-banyaknya benda,
sederhana dalam kehidupan hewan, tanaman yang mempunyai warna,
sehari-hari bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri
tertentu
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 51
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
pertumbuhan tanaman (biji-bijian, umbi-
umbian, batang-batangan, daun dll.)
• Apa yang terjadi jika balon ditiup lalu
dilepaskan
• Benda-benda dimasukkan ke dalam air
(terapung, melayang, tenggelam, benda-
benda yang dijatuhkan (gravitasi)
• Percobaan dengan magnit mengamati
dengan kaca pembesar
• Membedakan bermacam-macam rasa, bau
dan suara berdasarkan percobaan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 52
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
pengurangan (memisahkan kumpulan
benda) dengan benda sampai 10
• Menyebutkan waktu/jam
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 53
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dalam, pertama – terakhir – diantara,
keluar – masuk, naik – turun, maju –
mundur
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 54
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
melihat bentuk 3-4 pola yang berurutan.
Misalnya merah – putih - biru, merah –
putih - biru, merah,….
FISIK/MOTORIK Anak mampu melakukan Dapat melakukan gerakan di tempat • Memutar dan mengayunkan lengan
gerakan tubuh fisik secara (motorik kasar) • Meliukkan tubuh
terkoordinasi, untuk • Membungkukkan badan
kelunturan sebagai • Senam fantasi bentuk meniru. Misal:
keseimbangan dan kelincahan Menirukan berbagai gerakan hewan,
menirukan gerakan tanaman, yang terkena
angin (sepoi-sepoi dan angin kencang dan
kencang sekali) dengan lincah
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 55
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan
ke depan dengan tumit, berjalan ke depan
jinjit, berjalan mundur.
• Melompat ke berbagai arah dengan satu
atau dua kaki
• Meloncat dari ketinggian 30 - 40 cm
• Memanjat, bergelantung, dan berayun
• Berdiri dengan tumit, berdiri di atas satu
kaki dengan seimbang
• Berlari sambil melompat dengan seimbang
tanpa jatuh
• Merayap dan merangkak dengan berbagai
variasi
• Naik sepeda roda dua, naik otopet
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 56
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
dengan tali rafia, benang wol, tali sepatu dll
• Menggunting dengan berbagai media
berdasarkan bentuk/pola (lurus, lengkung,
segitiga)
• Mencocok bentuk
• Menyusun berbagai bentuk dari balok-balok
• Membuat lingkaran dan persegi dengan rapi
• Meronce dengan manik-manik sesuai pola
• Meronce dengan berbagai media. Misal:
(bagian tanaman, bahan bekas, karton, kain
perca, dll)
Anak mampu melakukan Dapat melakukan kegiatan untuk Melakukan banyak gerakan koordinasi
kesehatan fisik dan kesehatan fisik dan kebersihan diri mata-tangan
kebersihan dirinya tanpa Mendemonstrasikan kemampuan motorik
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 57
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
bantuan kasar seperti melompat dan berlari dengan
berbagai variasi
Memiliki kemampuan mendengar yang
baik
Membantu dirinya sendiri (makan sendiri,
menyisir rambut, memasang tali sepatu, dll.
tanpa bantuan)
• Melakukan BAB sendiri secara benar
• Membersihkan telinga, mencuci rambut,
memotong kuku dengan bantuan orang lain
SENI Anank mampu Dapat menggambar sederhana • Menggambar bebas dengan berbagai media
mengekspresikan diri dan (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang,
berkreasi dengan berbagai dan bahan alam) dengan rapi
gagasan imajinasi dan • Menggambar bebas dari bentuk dasar titik,
menggunakan berbagai lingkaran, segitiga dan segiempat, dll
media/bahan menjadi suatu • Menggambar orang dengan lengkap dan
karya seni proposional
• Mencap dengan berbagai media (jari/finger
painting, kuas, pelepah pisang, daun, bulu
ayam) dengan lebih rapi
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 58
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
berbagai media yang lebih kompleks
• Menciptakan bentuk dari kepingan
gometri yang` lebih kompleks
• Menciptakan bentuk dengan lidi, tusuk
gigi, sedotan dll
• Menganyam dengan berbagai media.
Misal: kain perca, daun, sedotan, kertas
dll.
• Membatik dan jumputan
• Membuat gambar dengan teknik kolase
dengan memakai berbagai media, (kertas,
ampas kelapa, biji-bijian, kain perca, batu-
batuan, dll.)
• Membuat gambar dengan teknik mozaik
dengan memakai berbagai bentuk/ bahan(
segi empat, segitiga, lingkaran dll)
• Mencocok dengan pola buatan guru atau
ciptaan anak sendiri
• Bermain warna dengan berbagai media.
Misal : Krayon, cat air, benang, kelereng
dll
• Melukis dengan jari (finger painting)
• Melukis dengan berbagai media (kuas,
bulu ayam, daun-daunan dll)
• Membuat berbagai bunyi dengan berbagai
alat (misal: gitar, tamburing, dll)
• Membuat berbagai bentuk dari kertas,
daun-daunan dll
• Mencipta alat perkusi sederhana dan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 59
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
mengekspresikan dalam bunyi yang
berirama
• Bertepuk tangan dengan 3 pola
• Bertepuk tangan membentuk irama
• Menciptakan sesuatu dari bahan bekas
(misal: membuat mobil-mobilan dari
kardus bekas dll)
Dapat mengekspresikan diri dalam • Mengekspresikan berbagai gerakan kepala,
bentuk gerak sederhana tangan atau kakisesuai dengan irama
musik/ritmik dengan lentur
• Bergerak bebas dengan irama musik
• Menari menurut irama/musik yang
didengar
• Menyanyi sambil berekspresi sesuai lagu
anak
• Mengekspresikan diri dalam gerak
bervariasi
Dapat menyayi dan memainkan alat • Menyanyi lebih dari 20 lagu anak-anak
musik sederhana • Menyanyi lagu anak sambil bermain musik
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 60
ASPEK STANDAR PERKEMBANGAN DASAR INDIKATOR
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
Dapat melakukan gerakan Menceritakan gerak pantomin ke
pantomim dalam bahasa lisan
Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 61
LAMPIRAN 3
BAB I
PENDAHULUAN
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 1
Dalam upaya pembinaan terhadap satuan-satuan PAUD tersebut,
diperlukan adanya kerangka dasar dan standar kompetensi anak usia dini yang
berlaku secara nasional yang dapat digunakan sebagai acuan bagi setiap bentuk
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini untuk mengembangkan program
pembelajaran.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 2
BAB II
LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A. Landasan Yuridis
1. Dalam Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa
”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
2. Dalam UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan
Anak dinyatakan bahwa ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasarnya sesuai dengan minat dan bakatnya”.
3. Dalam UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa ”Pendidikan Anak Usia Dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut”. Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini
dinyatakan bahwa ”(1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan dasar, (2) Pendidkan anak usia dini dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal, non formal, dan/atau
informal, (3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA,
atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat, (5)
Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6) Ketentuan
mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.”
B. Landasan Filosofis
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia.
Artinya melalui proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang
baik. Standar manusia yang “baik” berbeda antar masyarakat, bangsa atau
negara, karena perbedaan pandangan filsafah yang menjadi keyakinannya.
Perbedaan filsafat yang dianut dari suatu bangsa akan membawa perbedaan
dalam orientasi atau tujuan pendidikan.
Bangsa Indonesia yang menganut falsafah Pancasila berkeyakinan bahwa
pembentukan manusia Pancasilais menjadi orientasi tujuan pendidikan yaitu
menjadikan manusia indonesia seutuhnya.Bangsa Indonesia juga sangat
menghargai perbedaan dan mencintai demokrasi yang terkandung dalam
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang maknanya “berbeda tetapi satu.” Dari
semboyan tersebut bangsa Indonesia juga sangat menjunjung tinggi hak-hak
individu sebagai mahluk Tuhan yang tak bisa diabaikan oleh siapapun. Anak
sebagai mahluk individu yang sangat berhak untuk mendaptkan pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Dengan pendidikan yang diberikan
diharapkan anak dapat tumbuh sesuai dengan potensi yang dimilkinya, sehingga
kelak dapat menjadi anak bangsa yang diharapkan. Melalui pendidikan yang
dibangun atas dasar falsafah pancasila yang didasarkan pada semangat Bhineka
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 3
Tunggal Ika diharapkan bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang tahu akan
hak dan kewajibannya untuk bisa hidup berdampingan, tolong menolong dan
saling menghargai dalam sebuah harmoni sebagai bangsa yang bermartabat.
Sehubungan dengan pandangan filosofis tersebut maka kurikulum sebagai
alat dalam mencapai tujuan pendidikan, pengembangannya harus memperhatikan
pandangan filosofis bangsa dalam proses pendidikan yang berlangsung.
C. Landasan Keilmuan
Landasan keilmuan yang mendasari pentingnya pendidikan anak usia
dinii didasarkan kepada beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh kembang
anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya
dengan perkembangan struktur otak. Menurut Wittrock (Clark, 1983), ada tiga
wilayah perkembangan otak yang semakin meningkat, yaitu pertumbuhan serabut
dendrit, kompleksitas hubungan sinapsis, dan pembagian sel saraf. Peran ketiga
wilayah otak tersebut sangat penting untuk pengembangan kapasitas berpikir
manusia. Sejalan dengan itu Teyler mengemukakan bahwa pada saat lahir otak
manusia berisi sekitar 100 milyar hingga 200 milyar sel saraf. Tiap sel saraf siap
berkembang sampai taraf tertinggi dari kapasitas manusia jika mendapat stimulasi
yang sesuai dari lingkungan.
Jean Piaget (1972) mengemukakan tentang bagaimana anak belajar:“ Anak
belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Anak seharusnya mampu
melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru bisa menuntun anak-anak
dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak
dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri, dan ia harus
menemukannya sendiri.” Sementara Lev Vigostsky meyakini bahwa : pengalaman
interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan proses berpikir
anak. Aktivitas mental yang tinggi pada anak dapat terbentuk melalui interaksi
dengan orang lain. Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi
anak jika ia dapat melakukan sesuatu atas lingkungannya. Howard Gardner
menyatakan tentang kecerdasan jamak dalam perkembangan manusia terbagi
menjadi: kecerdasan bodily kinestetik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan naturalistik, kecerdasan logiko – matematik, kecerdasan
visual – spasial, kecerdasan musik.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 4
BAB III
HAKIKAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A. Pengertian
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 5
cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke
abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an ke rasa sosial.
2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada
kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan
upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual,
bahasa, motorik, dan sosio emosional.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 6
9. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang–ulang
Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap,
dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Untuk
mencapai pemahaman konsep yang optimal maka penyampaiannya dapat
dilakukan secara berulang
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 7
BAB IV
BENTUK SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur non formal meliputi
Kelompok Bermain
Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non
formal yang meyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2
sampai 4 tahun.
Taman Penitipan Anak
Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non
formal yang menyelenggarakan program kesejahteraan sosial, perawatan,
pengasuhan, dan pendidikan sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun.
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sederajat
Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non
formal selain Taman Penitipan Anak dan Kelompok Bermain, yaitu:
a. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (Pos PAUD) adalah salah satu bentuk
satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan dan pengasuhan bagi anak
sejak lahir sampai dengan berusia 6 (enam) tahun yang
penyelenggaraannya dapat diintegrasikan dengan program Bina
Keluarga Balita (BKB) dan/atau Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
b. Taman Asuh Anak Muslim (TAAM) adalah salah satu bentuk satuan
PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
program pendidikan dan pengasuhan bagi anak berusia 2 (dua) tahun
sampai dengan 6 (enam) tahun yang berbasis Taman Pendidikan Al-
Quran.
c. Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Minggu (PAUD-SM) adalah salah
satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan keagamaan Kristen bagi anak
berusia 2 (dua) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun berbasis Sekolah
Minggu.
d. Pendidikan Anak Usia Dini Bina Iman Anak (PAUD-BIA) adalah
salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan keagamaan Katholik bagi anak
berusia 2 (dua) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun yang berbasis
Bina Iman Anak Katolik.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 8
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur formal:
Taman Kanak-Kanak
Adalah salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan
formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4
sampai 6 tahun
Raudhatul Athfal
Adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum
dan pendidikan keagamaan Islam bagi anak usia 4 sampai 6 tahun
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 9
BAB V
STANDAR PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
A. Pengertian
Standar perkembangan anak usia dini adalah standar kemampuan anak
sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang didasarkan pada perkembangan anak.
Standar perkembangan merupakan acuan dalam mengembangkan program
pembelajaran anak usia dini.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 10
Rentangan Standar Perkembangan Per Usia
USIA/UMUR
Usia Usia Usia Usia Usia Usia
ASPEK 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun
MORAL DAN Anak mampu Anak mulai Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
NILAI-NILAI memperhatikan meniru meniru secara meniru dan meng- melakukan
AGAMA perilaku perilaku terbatas mengucapkan ucapkan perilaku
keagamaan keagamaan perilaku bacaan bacaan doa/ keagamaan
yang diterima secara keagamaan doa/lagu-lagu lagu-lagu secara
melalui sederhana yang dilihat keagamaan keagamaan, berurutan dan
inderanya dan mulai dan dan gerakan meniru mulai belajar
mengekspre- didengarnya beribadah gerakan ber- membedakan
sikan rasa Mulai meniru secara ibadah, perilaku baik
sayang dan perilaku baik sederhana, mengikuti dan buruk
cinta kasih atau sopan mulai aturan serta
berperilaku mampu belajar
baik atau berpetilaku
sopan bila baik dan sopan
diingatkan bila diingatkan
SOSIAL Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
EMOSIONAL berinteraksi berinteraksi berinteraksi berinteraksi, berinteraksi, ber- interaksi,
dan dengan dengan dan mengenal dapat mulai dapat dan mulai
Kemandirian merespon lingkungan dirinya, dan menunjukkan mengendalikan mematuhi
kehadiran terdekatnya menunjukkan reaksi emosi emosinya, aturan, dapat
orang lain (keluarga), keinginannya yang wajar, mulai mengendalikan
dan serta mulai menunjukkan emosinya,
menunjukkan menunjukkan rasa percaya menunjukkan
keinginannya rasa percaya diri, serta mulai rasa percaya
diri dapat menjaga diri, dan dapat
diri sendiri menjaga diri
sendiri.
KOGNITIF Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
menyadari bereksplorasi mengenal mengenal mengenal dan memahami
keberadaan terhadap benda dan konsep memahami konsep
benda yang benda yang memanipulasi sederhana dan berbagai sederhana dan
tidak ada di objek/benda dapat konsep dapat
dilihatnya sekitarnya mengklasifikasi sederhana memecahkan
dalam masalah
kehidupan sederhana
sehari-hari dalam
kehidupan
sehari-hari.
BAHASA Anak mampu Anak mampu Anak dapat Anak dapat Anak dapat Anak dapat
merespon mengerti men- mendengarkan, berkomunikasi berkomunikasi
suara dan isyarat dan dengangarkan, berkomunikasi secara lisan, secara lisan,
mengucapkan perkataan dan ber- secara lisan memiliki memiliki
satu kata yang orang lain komunikasi serta memiliki perbenda- perbendaharaan
bermakna serta secara lisan perbenda- haraan kata- kata, serta
mengucapkan dengan haraan kosa kata dan mengenal
keinginannya kalimat kata yang mengenal simbol-simbol
secara sederhana semakin simbol-simbol untuk per-
sederhana banyak siapan
membaca,
menulis dan
berhitung
FISIK/motorik Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 11
USIA/UMUR
Usia Usia Usia Usia Usia Usia
ASPEK 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun
menggerakkan menggerakkan melakukan melakukan melakukan melakukan
tangan, lengan, anggota gerakan gerakan secara gerakan tubuh gerakan tubuh
kaki, kepala tubuhnya seluruh te koordinasi secara ter- secara ter-
dan badan (latihan anggota untuk koordinasi koordinasi
kekuatan otot tubuhnya kelenturan, dan untuk kelenturan
tangan, otot secara keseimbangan kelenturan, sebagai
punggung dan terkoordinasi kelincahan, keseimbangan,
otot kaki) dan dan kelincahan
untuk menjaga keseimbangan
keseimbangan
SENI Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
bereaksi meniru suara melakukan melakukan meng- meng-
terhadap irama dan gerak berbagai berbagai ekspresikan ekspresikan diri
yang secara gerakan gerakan sesuai diri dengan dan berkreasi
didengarnya sederhana anggota irama , meng- dengan
tubuhnya menyajikan gunakan berbagai
sesuai dengan dan berkarya berbagai gagasan
irama dapat seni media/bahan imajinasi dan
mengekpresi- dalam menggunakan
kan diri dalam berkarya seni berbagai
bentuk melului media/bahan
goresan kegiatan menjadi suatu
sederhana eksplorasi karya seni.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 12
BAB VI
PROGRAM PEMBELAJARAN
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 12
pengembangan pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan
dasar
d. Penyelenggaraan program pembelajaran dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang dan mendorong kreativitas serta
kemandirian.
e. Program pembelajaran disusun dengan memperhatikan tingkat
perkembangan fisik dan psikologis peserta didik serta kebutuhan dan
kepentingan terbaik anak dan dilaksanakan secara berkelanjutan
f. Pengembangan program pembelajaran TK di didasarkan pada prinsip
bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain dengan
memperhatikan perbedaan bakat, minat dan kemampuan masing-masing
peserta didik, sosial budaya serta kondisi kebutuhan masyarakat
setempat
g. Pengembangan program pembelajaran harus mengintegrasikan kebutuhan
peserta didik terhadap kesehatan, gizi, dan stimulasi psikososial.
h. Program pembelajaran dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan
relevansinya oleh satuan pendidikan.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 13
BAB VII
STRUKTUR PROGRAM PEMBELAJARAN, WAKTU BELAJAR
DAN KALENDER PENDIDIKAN
Aspek Pengembangan
A. Pembiasaan 1. Moral dan nilai-nilai agama
Sosial, emosional dan kemandirian
B. WAKTU BELAJAR
Program pembelajaran pada anak usia dini untuk TK /RA dan bentuk lain
yang sederajat menggunakan beban belajar satu tahun dalam bentuk perencanaan
semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian. Perencanaan program
pembelajaran di TK / RA dan bentuk lain yang sederajat adalah perencanaan
mingguan efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 minggu,
dengan jam belajar efektif adalah 2,5 jam (150 menit). Perminggu adalah 15 jam
(900 menit) pertahun adalah 510 jam (30.600 menit).
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 14
Perencanaan program pembelajaran pada Kelompok Bermain adalah : (1)
Usia 2 - 4 tahun kegiatan bermain per minggu minimal tiga kali pertemuan. Setiap
pertemuan minimal selama dua jam dengan pertemuan ideal selama 4 jam.
Perencanaan program pembelajaran pada Taman Penitipan Anak adalah
sebagai berikut: (1) Full day care anak dititipkan sehari penuh dari jam 08.00
sampai dengan jam 17.00, (2) Semi day care anak dititipkan hanya setengah hari
dari jam 08.00 sampai dengan 12.00 atau jam 12.00 sampai 17.00, (3) insidental
day care anak hanya dititipkan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan orangtua.
Perencanaan program pembelajaran pada Satuan Pendidikan Anak Usia
Dini Sejenis adalah layanan minimal yang hanya dilakukan 1 – 2 kali/minggu.
Tiap pertemuan minimal selama 2 jam dengan pertemuan ideal selama 6 jam.
C. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan anak usia dini mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kalender pendidikan
tersebut disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 15
BAB VIII
PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN
A. Prinsip-prinsip Pengembangan
Pengembangan program pembelajaran hendaknya memperhatikan beberapa
prinsip berikut ini:
Relevansi
Program pembelajaran anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan
dan perkembangan anak secara individu
Adaptasi
Program pembelajaran anak usia dini harus memperhatikan dan
mengadaptasi perubahan psikologis, IPTEK, dan Seni.
Kontinuitas
Program pembelajaran anak usia dini harus disusun secara
berkelanjutan antara satu tahapan perkembangan ke tahapan
perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak
memasuki pendidikan selanjutnya
Fleksibilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus dipahami, dipergunakan
dan dikembangakan secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan
kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara
Kepraktisan dan Akseptabilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus memberikan kemudahan
bagi praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan pada anak usia dini.
Kelayakan (feasibility)
Program pembelajaran anak usia dini harus menunjukkan kelayakan
dan keberpihakan pada anak usia dini.
Akuntabilitas
Program pembelajaran anak usia dini harus dapat
dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pengguna jasa
pendidikan anak usia dini
B. Pendekatan Pengembangan
Pengembangan program pembelajaran anak usia dini juga harus
memperhatikan berbagai pendekatan berikut ini:
1. Pendekatan Holistik dan Terpadu
Pengembangan program pembelajaran dan isi program didalamnya
hendaknya dapat mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan,
potensi kecerdasan jamak serta berbagai aspek kebutuhan anak usia
dini lainnya seperti kesehatan dan gizi secara holistik dan terpadu.
Sebagai konsekuensinya, identifikasi dan pemetaan kompetensi harus
disusun dan diorganisasikan sesuai dengan perkembangan dan
analisis kebutuhan anak usia dini.
b. Pendekatan Ragam Budaya (Multiculture approach)
Pengembangan program pembelajaran anak usia dini harus
memperhatikan lingkungan sosial dan budaya yang ada di sekitar
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 16
anak, maupun yang mungkin dialami anak pada perkembangan
berikutnya.
Pendekatan multi budaya akan memberikan konsekuensi pentingnya
cakupan isi program yang dihadapi untuk mengakomodasi
pemahaman anak pada kebiasaan, budaya dalam lingkungan
keluarga, masyarakat dan budaya-budaya lain yang terdapat di
Indonesia maupun budaya global.
c. Pendekatan Konstruktivisme (Constructivism Approach)
Program pembelajaran anak usia dini hendaknya mengacu pada
pendekatan konstruktivisme yang beranggapan bahwa anak
membangun sendiri pengetahuannya. Untuk itu isi program
pembelajaran harus dapat memberikan peluang bagi anak untuk
belajar sesuai dengan minat, motivasi dan kebutuhannya. Hal ini
akan berdampak pada proses pembelajaran yang berpusat pada anak,
yang diwarnai dengan adanya kebebasan untuk bereksplorasi dalam
rangka mencari dan menemukan sendiri pengetahuan dan
keterampilan yang diminatinya.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 17
dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangunkarsa,
ing ngarsa sung tulado (bahasa Jawa yang berarti : di belakang
memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan
prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
5. Program Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multi strategi dan multi media, sumber belajar, dan teknologi yang
memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
6. Program Pembelajaran dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi
alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Program Pembelajaran yang mencakup seluruh bidang pengembangan
diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan
yang cocok dan memadai.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 18
BAB IX
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
1. Pengertian
Penilaian perkembangan anak usia dini adalah proses pengumpulan data dan
informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang diperoleh dari
proses dan hasil kegiatan belajar selama periode tertentu.
2. Tujuan
1. Mengetahui status pertumbuhan dan tahap perkembangan anak
2. Menyusun perencanaan pembelajaran lebih lanjut
3. Menyusun laporan pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Memberikan informasi pada orang tua/wali tentang kemajuan
pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Prinsip
1. Menyeluruh, penilaian mencakup seluruh aspek pertumbuhan dan
perkembangan dalam proses kegiatan pembelajaran anak.
2. Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan
terus menerus untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari hasil
pembelajaran.
3. Obyektif, penilaian dilakukan berdasarkan fakta dengan memperhatikan
perbedaan dan keunikan pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Otentik, penilaian dilakukan pada situasi yang alamiah (secara wajar)
sehingga anak tidak merasa sedang dinilai.
5. Mendidik, hasil penilaian digunakan untuk membina dan memberikan
dorongan kepada pendidik atau orang tua untuk memberikan proses
pembelajaran (interaksi, lingkungan dan alat) kepada anak agar dapat
mencapai tahapan perkembangan secara lebih optimal.
6. Kebermaknaan, hasil penilaian harus bermakna bagi anak, pendidik dan
orang tua serta pihak lain yang memerlukan.
4. Aspek
1. Status kesehatan dan gizi anak
2. Aspek perkembangan mencakup moral dan nilai agama, sosial, emosional,
dan kemandirian, bahasa, kognitif, seni, dan fisik/motorik
5. Alat
Berbagai alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran
perkembangan kemampuan dan perilaku anak, antara lain pengamatan
(observasi), catatan anekdot, portofolio, dan lain-lain.
Lampiran 3: Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. 38c_Standar dan Bahan Ajar PAUD Nonformal-2007 19
LAMPIRAN 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi yang nyata dan
bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Daerah berwenang untuk menangani urusan pendidikan yang dilaksanakan
berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan
berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan
daerah. Selain itu daerah juga harus bertanggungjawab dalam penyelenggaraannya
yang benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada
dasarnya untuk memberdayakan daerah termasuk meningkatkan pelayanan dasar
pendidikan yang merupakan bagian utama dari tujuan nasional.
Otonomi dalam bidang pendidikan yang diwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Daerah Propinsi sebagai Daerah Otonom, pasal
2 ayat (2) dan (3) dalam bidang pendidikan telah dinyatakan bahwa pemerintah
(Pusat) memiliki kewenangan antara lain (1) penetapan standar kompetensi siswa dan
warga belajar serta pengaturan kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara
nasional serta pedoman pelaksanaannya, (2) penetapan standar materi pelajaran
pokok, (3) penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan, dan (4)
penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun bagi
pendidikan dasar, menengah dan luar sekolah.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Pembinaan TK dan SD dalam
melakukan pembinaan, secara teknis menyusun pedoman pengembangan silabus di
TK . Pengembangan silabus meliputi program semester, program mingguan dan
program harian yang dapat dijadikan acuan di lapangan.
B. Pengertian
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis
dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target
pencapaian perkembangan dasar.
A. Pengertian Tema
Tema merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada peserta
didik secara utuh. Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan
isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa
peserta didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan tema
dimaksudkan agar peserta didik mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan
jelas.
B. Prinsip Penentuan Tema
Penentuan tema hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan
kehidupan peserta didik kepada tema yang semakin jauh dari kehidupan mereka.
Kesederhanaan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang
sederhana kepada tema-tema yang lebih rumit bagi peserta didik.
Kemenarikan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik
minat peserta didi kepada tema-tema yang kurang menarik.
Kesesuaian, artinya tema disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di
ingkungan setempat.
C. Langkah Penentuan Tema
Pada awal tahun pelajaran, penentukan tema yang akan dibahas dalam satu tahun
sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan setempat. Beberapa dalam menentukan
tema :
1. Mengidentifikasi tema yang sesuai dengan hasil belajar dan indikator dalam
standar isi
2. Menata dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan tema.
3. Menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tema ebih terurai.
4. Memilih sub tema yang sesuai.
D. Tema
1. Diri Sendiri
2. Lingkunganku
3. Kebutuhanku
4. Binatang
5. Tanaman
6. Rekreasi
7. Pekerjaan
8. Air, Udara, dan Api
9. Alat Komunikasi
10. Tanah Airku
11. Alam Semesta
Tema-tema di atas merupakan contoh dan dapat dibuat tema lain atau dikembangkan
berdasarkan kondisi daerah dan kemampuan masing-masing lembaga sesuai dengan
prinsip-prinsip penentuan tema, demikian pula dalam penentuan perkiraan waktu
untuk setiap tema.
A. Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi
jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan
indikator yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan
untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.
Tema Semester 1
Tema Semester 2
Antara minggu ke-8 dan ke-9 pada semester I dan II diadakan kegiatan tengah
semester selama 4 hari, misalnya kegiatan pekan olah raga dan seni (Porseni),
karyawisata/rekreasi, lomba kreatifitas, bazaar, dan kegiatan lainnya.
B. Perencanaan Mingguan
Perencanaan mingguan dapat disusun dalam bentuk, antara lain satuan kegiatan
mingguan (SKM) model pembelajaran kelompok, dengan kegiatan pengaman, satuan
kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan dan
satuan kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran berdasarkan minat.
C. Perencanaan Harian
Perencanaan harian disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH
merupakan penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat
kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok,
maupun klasikal dalam satu hari. SKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti,
istirahat/makan, dan kegiatan akhir.
Satuan kegiatan harian (SKH) dapat disusun dalam bentuk, antara lain SKH model
pembelajaran kelompok, SKH pembelajaran berdasarkan minat dengan sudut
kegiatan, dan SKH pembelajaran berdasarkan minat dengan area.
BAB IV
PENUTUP
Pedoman pengembangan silabus ini diperuntukan bagi para pelaksana pendidikan atau
pihak-pihak terkait yang berkepentingan, terutama pendidik /guru PAUD formal dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Pendidik/Guru PAUD formal yang belum
memahami cara menyusun silabus, dapat menggunakan pola yang ditawarkan dalam buku
ini. Akan tetapi bila pendidik/guru PAUD formal sudah memahami cara menyusun
silabus, maka dapat mengembangkan silabus lebih lanjut. pendidik/guru PAUD formal
diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensinya, karena
sebagai guru memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar peserta
didiknya, dan lebih mengenal karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah serta
lingkungannya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DIRI SENDIRI
3 Minggu
Standar Perkembangan
Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan melahirkan gerakan beribadah, mengikuti
aturan serta mampu belajar berprilaku baik dan sopan bila di ingatkan
Standar Perkembangan
Perkembangan Dasar
Indikator :
Dapat memakai baju sendiri baik berkancing atau bersleting
Memasang dan membuka tali sepatu
Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan. Misanya : berpakaian
sendiri, makan sendiri, mandi sendiri
Mampu buang air besar dan buang air kecil sendiri
Standar Perkembangan
Indikator : Indikator :
- Menyebutkan berbagai bunyi/suara Indikator:
- Menyebutkan nama diri, nama orang
tertentu. - Menyebutkan bermacam-macam kata
tua, jenis kelamin, alamat rumah secara
- Menirukan kembali 1-3 urutan kata benda yang ada di lingkungan sekitar
sederhana. KOGNITIF
- Melakukan 2-3 perintah secara menyebutkan waktu pengisian waktu
- Menjawab pertanyaan tentang
sederhana (pagi,siang,malam)
keterangan/ informasi secara sederhana
- Menceritakan pengalaman/kejadian
secara sederhana
Standar Perkembangan
Anak mampu mengenal dan memahami berbagai konsep
sederhana sehari-hari
Standar Perkembangan :
Anak mampu mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai
media/bahan dalam berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi
Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar
Dapat Dapat
Dapat menggambar Dapat mewarnai menciptakan mengekspresikan diri Dapat menyanyi dan
sederhana sederhana sesuatu dengan berbagai dalam bentuk gerak memainkan alat musik
media sederhanan sederhana
Standar Perkembangan
Anak mampuan melakukan gerakan tubuh secara
terkoordinasi untuk kelenturan, kelincahan dan
keseimbangan
Standar Perkembangan
Anak mampu melakukan kegiatan keagamaan secara berurutan ibadah dan prilakudan
mulai belajar, membedakan prilaku baik dan buruk.
Indikator :
Berdo’a sebelum dan sesudah Indikator:
Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan
melaksanakan kegiatan secara
Berbuat baik terhadap sesama teman
berurutan.
misal : tidak menggagu orang yang
Menyanyi lagu-lagu keagamaan
sedang melakukan kegiatan
Standar Perkembangan
Anak mampu berinteraksi dan mulai
mematuhi aturan, dapat mengendalikan
emosinya, menunjukkan rasa percaya
diri, dapat menjaga diri sendiri
Perkembangan Dasar
Dapat menunjukkan sikap kemandirian
Indikator :
Memasang kancing atau retsleting
sendiri.
Memasang dan membuka tali/sepatu
sendiri
Mengurus dirinya sendiri tanpa
bantuan, misalnya: berpakaian
sendiri,menggosok gigi makan.
Standar Perkembangan
Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata,
serta mengenal symbol-simbol untuk persiapan membaca, menuliskan dan
berhitung
Indikator : Indikator:
Membedakan bunyi/suara Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, tanggal
tertentu. dan bulan kelahirannya, alamat rumah dengan lengkap.
Melakukan 3-5 perintah secara Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan
beruurutan dengan benar. urut
Menirukan kembali 4-5 urutan Menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut
kata Menjawab pertanyaan sederhana
Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya, kamu, dia dan
mereka
Menyebutkan gerakan-gerakan, misalnya jongkok, duduk,
berlari, makan dan lain-lain.
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 29
Kognitif
Standar Perkembangan
Anak mampu mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dan
dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
Indikator: Indikator:
Indikator: Indikator: Membedakan
Indikator: Mengerjakan Maze konsep panjang-
Membilang/menyebut Mengelompokkan (mencari jejak ) pendek, tinggi-
urutan bilangan dari 1 bentuk-bentuk Menyusun kepingan rendah,lebar, luas,
Mengelompokkan sampai 20 geometri puzzle menjadi sempit jauh-dekat
benda dengan Membilang dengan (lingkaran, bentuk utuh (7-10
berbagai cara yang menunjuk benda segitiga, melalui mengukur
keping)
diketahui anak, segiempat, dll) satuan tidak baku
(mengenal konsep bilangan Memasang benda
misalnya menurut dengan benda-benda sesuai dengan (langkah,jengkal,
warna, bentuk, sampai 10) pasangannya benang, tali, lidi
ukuran, jenis, dan dll.)
lain-lain..
Satndar Perkembangan
Anak mampu melakukan gerakan tubuh fisik,
secara terkoordinasi, untuk kelenturan sebagai
keseimbangan dan kelenturan
Standar Perkembangan
Anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai
gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media / bahan menjadi
suatu karya seni
Perkembangan Dasar
Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar Perkembangan Dasar
Dapat menggambar
Dapat mewarnai Dapat menciptakan Dapat mengekspresikan Dapat menyanyi dan
sederhana sesuatu dengan diri dalam bentuk gerak memainkan alat musik
sederhana
berbagai media sederhana sederhana
Standar Perkembangan
Kemampuan mengekpresikan diri dengan
menggunakan berbagai media/bahan dalam
berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi
Perkembangan
Dasar
Dapat menggambar Perkembangan Perkembangan Perkembangan
sederhana Dasar Dasar Perkembangan Dasar Dasar
Dapat mewarnai Dapat menciptakan Dapat mengekspresikan Dapat menyanyi dan
Indikator : sederhana sesuatu denagan diri dalam bentuk gerak memainkan alat musik
Menggambar berbagai media sederhana sederhana
berbagai media
( pensil warna,
crayon, arang,
kapur tulis dan
Indikator : Indikator : Indikator : Indikator:
lain-lain
Mewarnai bentuk Menciptakan 2 bentuk Menggunakan kepala, Menyanyikan
Menggambar
gambar sederhana bangunan dari balok kaki dan tangan sesuai minimal 20 lagu
orang dengan
Menciptakan bunyai- dengan irama musik/ritmit anak-anak
lengkap dan
bunyian dengan Mengekspresikan diri
sederhana
berbagai alat secara bebas sesuai irama
Bertepuk tangan musik
debgan 2 pola untuk
membuat irama
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 34
Contoh SKM Model Pembelajarn dengan Kelompok
AREA MUSIK
Menyanyi: Doa (P) AREA IPA/SAINS
Menyanyi: Aku punya tangan dan kaki (P)
Menyanyi: Aku anak baru (P)
Menyanyi: Kepala Pundak Lutut Kaki (P) AREA BALOK
Menyanyi: Tomat (P) AREA PASIR DAN AIR Menciptakan bentuk bangunan dari balok (S)
AREA BAHASA
AREA BERHITUNG/MATEMATIKA Menyebutkan suara adik menangis, suara nenek,
Mengelompokkan benda menurut warna yang disukai (K) suara kakek (B)
Mengelompokkan gambar anak laki-laki dn perempuan (K) Menirukan 1-3 urutan kata (B)
Mengelompokkan gambar buah yang besar dan kecil (K) Melakukan 2 perintah (B)
Menyebut urutan bilangan 1-3 (K) Menyebutkan nama diri (B)
Membilang/mengenal konsep bilangan 1-3 (K) Menyebutkan janis kelamin (B)
Menyebutkan benda-benda yang baru dilihatnya (K) Bercerita tentang pengalaman anak (B)
Menyusun 4 kepingan puzzle (K) DIRI SENDIRI Memberikan keterangan/informasi (B)
Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya (K) 3 Minggu Bercerita tentang makanan kesukaan dengan
Membedakan panjang-pendek dengan langkah (K) Mengenal diriku menggunakan kata ganti aku/saya (B)
Membedakan konsep besar dan kecil (K) Menyebutkan posisi di atas di bawah (B)
Membedakan waktu pagi dan siang (K) Mengenal tubuhku Menyebutkan posisi di kiri , di kanan (B)
Kesukaanku Menyebutkan nama-nama hari (B)
AREA SENI/MOTORIK
Memmentuk orang dengan plastisin (FM) KEGIATAN DI LUAR KELAS
Membentuk buah kesukaan dengan plastisin (FM) Ritmik terpimpin (S)
Melipat buku (FM) Ritmik bebas (S)
Melipat sapu tangan (FM) Berjalan lurus ke depan (FM)
Melipat buah manggis (FM) AREA AGAMA
Doa sebelum belajar (P) Berjalan di atas garis (FM)
Merekat/menempel gambar orang (FM)
Merayap di bawah meja (FM)
Membuat lingkaran kecil (FM) Doa sesudah belajar (P) Merangkak dengan simpai (FM)
Membuat lingkaran besar (FM)
Doa sebelum makan (P) Meliukkan tubuh (FM)
Memegang pinsil (FM)
Meronce dengan manik (S) Doa sesudah makan (P) Membungkukkan badan (FM)
Menggambar bebas dengan krayon (S) Menyebutkan ciptaan Tuhan Melambungkan dan menanggkap
Menggambar bebas dengan pinsil warna (S) (P) balon (FM)
Menggambar orang (S)
Lampiran4_ SilabusPAUD
Mewarnai gambar orang (S)Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 38
Mewarnai gambar buah kesukaan (S)
Membuat bunyi-bunyian dari tutup gelas, sendok (S)
Bertepuk tangan dengan 2 pola (S)
Contoh SKM Model Pembelajaran Berdasarkan
Lampiran : 4b Minat Kelompok B
Area Balok :
Area Musik: Area Air/Pasir Area IPA/Sains Menyusun balok dengan berbagai
Menyanyi lagu “Do’a” (P) ukuran (F)
Menyanyi lagu “ Tuhan Sayang” (P) Menciptakan bangunan dari balok
dengan berbagai ukuran (F)
Diri Sendiri
Area Drama : 3 Minggu
Memakai baju (P) Mengenal diriku
Memasang tali sepatu (P)
Makan sendiri (P) Mengenal tubuhku Area Baca Tulis
Kesukaanku
Area Berhitung/Matematika :
Mengelompokkan benda menurut warna yang Area Agama :
disenangi (K)
Area Seni/Motorik : Do’a sebelum belajar (P)
Memegang pensil dengan benar (F) Do’a sesudah belajar (P)
Mengelompokkan gambar laki-laki dan perempuan (K) Membentuk buah semangka dengan plastisin (F)
Mengelompokkan gambar buah yang besar dan yang Do’a sebelum makan (P)
Membentuk orang dengan plastisin (F)
Do’a sesudah makan (P)
kecil (K) Meniru garis tegak (F)
Menyebutkan urutan bilangan 1-5 (K) Meniru garis datar (F) Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan (P)
Membilang dengan benda 1-3 (K) Melipat layang-layang (F)
Mengelompokkan bentuk lingkaran, segitiga dengan Melipat amplop (F)
berbagai bentuk ukuran (K) Meronce dengan merjan (F)
Meronce dengan manik-manik (F)
Mencari jejak dengan satu jalan (K). Menggambar bebas dengan crayon (S) Area Bahasa :
Menyusun puzzle ( 7 keping ) (K) Menggambar bebas dengan pensil warna (S) Membedakan suara kakek, nenek (B)
Memasang benda sesuai pasangannya (K) Menggambar orang (S) Membedakan suara orang menangis (B)
Membedakan tinggi rendah (K) Mewarnai gambar orang (S) Melaksanakan 3 perintah (B)
Menceritaan kegiatan pagi hari (K) Mewarnai gambar buah kesukaan (S) Menirukan suara adik tertawa (B)
Mengurutkan 3 pola warna : merah, kuning, hijau, (K) Menciptakan sesuatu dari kepingan geometri (S) Menirukan 4 urutan kata (badan, tangan, kaki,
Menciptakan suatu bentuk dengan lidi (S) kepala)
Bertepuk tangan 3 pola (S) Menyebutkan nama diri dan jenis kelamin (B)
Menyanyi lagu “ Aku anak baru “ Bererita tentang pengalamannya (B)
Menyanyi lagu “ Badan Sehat” Menerima dan menyampaikan pesan (B)
Kegiatan Di luar Kelas : Menjawab pertanyaan (B)
Bermin tebak suara (B) Bercerita tentang makanan kesukaan dengan
Meliukkan tubuh (F) menggunakan kata ganti aku/saya (B)
Membungkukkan badan (F) Menyebutkan kembali nama benda yang
Berjalan diatas garis lurus (F) dilihatnya (B)
Merayap diatas karpet (F)
Kegiatan di Luar Kelas Menyebutkan gerakkan duduk, berdiri (B)
Merangkak dengan simpai (F) Menggosok gigi Menyebutkan posisi di luar dan di dalam (B)
Melambungkan balon (F) Buang air kecil
Melelmpar bola kertas ke berbagai arah (F) Buang air besar
Lampiran4_ SilabusPAUD
Menggelindingkn Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007
bola (F) Melakukan gerakan duduk, jongkok 39
Ritmik terpimpin (F) Berjalan lurus kedepan
Ritmik bebas (F) Berjalan di atas garis
Merayap dengan berbagai variasi
Merangkak dengan berbagai variasi
Meliukkan tubuh
Membungkukkan badan
Melambungkan dan menangkap balon
Ritmik terpimpin
Lampiran : 5a
PENILAIAN PERKEMBNGAN
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER ANAK
BELAJAR
ALAT HASIL
- Menyebutkan nama diri, - Bernyanyi, berdo’a dan salam - Anak langsung Observasi
nama orangtua, jenis kelamin - Tanya jawab tentang nama diri - Anak langsung Percakapan
dan alamat rumah dengan
lengkap dan benar
- Berjalan keberbagai arah - Pemberian tugas berjalan lurus - Kapur tulis, garis ubin - Unjuk kerja
dengan berbagai cara kedepan
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 40
misalnya berjalan maju
diatas garis lurus, berjalan
diatas papan titian, berjalan
kedepan dengan tumit,
berjalan dengan jinjit (angkat
tumit), berjalan mundur.
- Menyebutkan - Tanya jawab tentang posisi di atas- - Anak langsung, meja Penugasan
posisi/keterangan tempat di bawah bola
misalnya di luar, di dalam, di
atas, di bawah,di depan, di
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 41
kiri, di kanan. - Diskusi tentang kegiatan hari ini Anak langsung Observasi
dan besok.
Jakarta, ......................2007
Mengetahui
Kepala TK ................................ Guru Kelompok A
(....................................) (................................)
- Mengurus dirinya sendiri II. Pemberian tugas - Baju yang berkancing - Unjuk Kerja
tanpa bantuan misalnya memakai baju
berpakaian sendiri, makan
sendiri dan lain-lain. (C)
Istirahat/Bermain ± 30 menit
Mengetahui
Kepala TK ......................... Guru Kelompok B
( ..........................................) ( ............................ )
Sudut keluarga
- Memasang dan membuka tali - Pemberian tugas - Sepatu anak Penugasan
sepatu (P) memasang
tali sepatu
Sudut kebudayaan - Lambang bilangan
- Membilang dengan menunjuk - Pemberian tugas - Tutup botol Penugasan
benda mengenal konsep - Batu-batuab, dll
( mengenal konsep bilangan bilangan dengan benda-
dengan benda-benda sampai 5) benda 1-2
(K)
Sudut Kebudayaan - Buku gambar, krayon
- Menggambar bebas dengan - Menggambar bebas Penugasan
berbagai media (pensil warna, dengan krayon
crayon, arang, kaur, dll) (S).
ISTIRAHAT/MAKAN ±
30 MENIT - Kue, minum anak, serbet,
Mencuci tangan, berdo’a air, alat bermain di luar Observasi
sebelum dan sesudah
makan, bermain
KEGIATAN AKHIR
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 47
±30 MENIT - Meja guru/anak langsung,
- Menyebutkan Tanya jawab tentang bola Observasi
posisi/keterangan tempat, posisi, di atas, di bawah
misalnya di luar, di dalam, di
atas, di bawah, di depan di kiri, - Anak langsung
di kanan, dsb (B). - Menyanyi lagu “Anak
- Menyanyi minimal 20 lagu Baru”
anak-anak (S) - Diskusi Kegiatan hari ini
- Menyanyi, berdo’a
pulang
Mengetahui
Kepala TK .......................... Guru Kelompok A
( ..........................................) ( ............................)
- Mengurus dirinya sendiri Sudut Keluarga - Baju yang berkancing - Unjuk Kerja
tanpa bantuan misalnya - Pemberian tugas
berpakaian sendiri, makan memakai baju
sendiri dan lain-lain (P)
- Memperkirakan urutan
berikutnya setelah melihat Sudut Bahasa
bentuk atau warna 3-4 pola - Pemberian tugas - Keping Geometri - Unjuk Kerja
yang berurutan misalnya mengurutkan2
merah, putih, kuning, pola warna, merah, kuning
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 50
merah, putih, kuning,
merah........(K)
Istirahat/Bermain ± 30 menit
- Mencuci tangan sebelum dan - Air, serbet, bekal anak - Observasi
sesudah makan.
- Berdo’a sebelum dan sesudah
makan
- Bermain
Mengetahui
Kepala TK........................... Guru Kelompok B
( ..........................................) ( ............................)
PENILAIAN PERKEMBNGAN
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT/SUMBER ANAK
BELAJAR
ALAT HASIL
- Menyebutkan nama diri, - Bernyanyi, berdo’a dan salam - Anak langsung Observasi
nama orangtua, jenis kelamin - Tanyajawab tentang nama diri - Anak langsung Percakapan
dan alamat rumah dengan
lengkap dan benar
Area matematika/berhitung
Membilang dengan menunjuk Pemberian tugas membilang dengan Gambar orang, buah- Penugasan
benda( mengenal konsep benda-benda 1 – 2 buahan tiruan, dll
bilangan dengan benda-benda
sampai 5)
Area Drama
- Memasang dan membuka Pemberian tugas memasang tali Sepatu anak Unjuk kerja
tali sepatu sepatu
Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 53
Istirahat/makan (+ 30 menit)
Jakarta, ......................
Mengetahui
Kepala TK ................................ Guru Kelompok A
(....................................) (................................)
- Menyanyi lebih dari 20 Kegiatan akhir ± 30 menit - Alat bermain di luar kelas
lagu - Menyanyi lagu “Anak Baru”
anak-anak - Diskusi Kegiatan hari ini dan
kegiatan esok hari - Anak langsung - Unjuk kerja
- Bercerita tentang “Temn
Baru” - Anak langsung - Observasi
- Menyanyi, berdo’a pulang
- Anak langsung - Observasi
- Anak langsung - Observasi
Mengetahui
Kepala TK ............................. Guru Kelompok B
( ..........................................) ( ............................)