Anda di halaman 1dari 5

Haus/muntah.

    1
SBP 60-90.           1
CATATAN JAGA IGD   SBP  <60.              2
Nd  >120x.            1
Apatis.                   1
Somnolen/sopor/koma. 2
RR >30x.                1
Mata pipi cekung. 2
Kalo Hb < 10, udah kliatan konjungtiva anemis Suara serak/parau.    2
     Anemia R: 8 - 9.9 Turgor kulit |.         1
    Anemia S : 6 - 7.9 Washer woman.    1
    Anemia B/gravis: < 6 mg/dL Ekstrem dingin.     1
Sianosis.                 2
Cara ngerujuk pasien VK: 50-60 thn.              -1
1) rujuk dengan KPD >60 thn.                 -2
2) rujuk dengan LHM
3) rujuk dengan CPD 5) GCS
4) rujuk dengan prolonged fase aktif Eye:
4 buka mata spontan
Hasil tes ishihara 3 buka mata saat disuruh
- tidak buta warna (probandus I) 2 buka mata klo kesakitan
- buta warna parsial ( 1 ga buka mata sama sekali

Teori Buta Warna: Verbal:


http://fikatama.blogspot.co.id/2014/05/v- 5 orientasi bagus
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1 4 kebingungan
3 kata kata ga jelas
1) Klo demam tinggi (Tax>39) + makan minum 2 bunyi/suara ga jelas
berkurang, ya Ranap. 1 diam

Th/ dr. kurnia , SpA. , bayi Tax>38: Pct @4jam + Motor:


kompres hangat. 6 nurutin perintah
5 meraih tempat nyeri
2) Holiday Segar 4-2-1 buat nyari tetesan IVFD 4 menghindari tempat nyeri
KAEN-3B atau D51/4NS, D51/2NS untuk pasien 3 fleksi (decorticate)
pediatri. Dibagi faktor kali "3", dr. Kurnia SpA 2 ekstensi (decerebrate)
selalu ngitung pake rumus ini. Cth: BB 11kg = 1 diam
42/3 = 14 tpm mikro. Klo makro gawsa dibagi 3.
Bisa juga pake aplikasi Infusion Calculator di 6) Plt <200rb + gejala khas DB, wajib DL ulang
Google Play setelah 2 hari. Plt <100rb wajib opname.
Klo Plt nya mepet, liat Lym. Klo lympopheni kie
3) Infus mikro 30 tpm untuk pt asma, tapi ada cek DL ulang. Rumah deket ya cek hari
juga asma yg datang dengan dehidrasi, switch berikutnya, rumah jauh @2 hari.
ke makro 15 tpm, walaupun makro biasa buat
diare. 7) Huknah/klisma gliserin enema biasanya
Faktor tetes infus mikro : 15-20 suntik 150cc per rectal.
Infus Makro : 30
Blood set? 8) Hati-hati sama pasien yg datang dengan rash
Rumus tpm dewasa dapat dilihat pada referensi dan demam hari III, WBC turun, Plt ambang
pribadi. batas, jangan ditreat sebagai allergic reaction
karena dexa bolus IV bisa menyebabkan
4) Daldiyono Skor : SKOR x BB x 100/15 immune system-nya makin lemah. Disuspek
rumus hitung cairan untuk dehidrasi DHF gr I aja.
GEA.                   
9) Definisi kejang pediatri: Dimaintenance D10 : NS = 1 : 1, sebelum lanjut
KDS: riw kejang <15 menit ranap. GDS ulang 1 jam setelah masuk D40.
KDK: riw kejang >15 menit, atau >1x dalam
1×24 jam terakhir Klo syncope vasovagal biasa, gds pastiin ga
<70. Normalnya kan 70-140 mg/dL.
Jangan lupa cekin DL sama GDS utk semua
case kejang pediatri. 12) Bayi sesak <5 tahun (apalagi <6 bulan)
jangan fokus nyari wheezingnya doang, liat
10) Mengenai SABU, utk saat ini di RSUD msh retraksi dadanya! Bsa jadi udah BP berat!
mnganut teori lama, pake 1 vial aja. Stgh vial >2 thn.    : RR >40 udah sesak
injeksi skitar luka, stgh IV bolus pelan. Dg <2 bulan : RR >60 udah sesak
tambahan injeksi
- tetagam (profilaksis neurotoksik) 13) CKD stg V uda harus HD, atau bisa ditulis
- antibiotik assessment ACKD st IV klo nemu yg Cr nya uda
- antihistamin tinggi banget.
- steroid
- analgetik 14) Verorab itu VAR, RiB itu SAR.
Klo ada lab, selalu cek DL, BT/CT, bahkan Pemberian Verorab:
EKG. Pre-exposure:
0, 7, 28, booster 1 th, dan setelah itu booster
Klo saya di BMK, dpt gigitan ular, ato susp setiap 5thn
gigitan ular, ato gigitan yg ga jelas (curiga ular) Post exposure:
akan dperlakukan sama spt pnatalaksanaan - yg belum pernah divaksin : 0, 3, 7, 14, 28
gigitan ular berbisa. Krn mberi pnatalaksanaan - yg sdh divaksin (<5th) : 0, 3 (2x saja).
dg menganggap kasus tsb gigitan ular mski - yg sdh divaksin (>5th/tidak lengkap) : 0, 3, 7,
bukan, akan lbh aman. Daripada jika tdk mberi 14, 28.
tatalaksana  krn ragu tp tnyata gigitan ular
berbisa.
Pnatalaksanaan kita ikuti sesuai ptunjuk SpB spt Misal spt pedoman injeksi VAR, klo ikut WHO
diatas. Utk d awal habis 1 vial SABU. Mngingat kan injeksinya hari 0, 3, 7, 14, 28 ( habis 5
kadang sulit sekali mndapat SABU dan vaksin). Tp kita di puskesmas dan SpS di RS
harganya sangat mahal. ngikuti protap nya kemenkes yang "Abbreviated
Utk smua gigitan ular, disarankan rawat inap Version (0, 7, 21)",  2-1-1.
minimal 1x24 jam utk observasi gejala lanjutan.
Jika ada perburukan ato tanda bahaya, sgera
dirujuk ke RS. ATURAN INJEKSI:
Krn kita puskesmas ranap, jika emg ada SABu - daerah risiko tinggi: wajah leher kepala +
dan obat2 pnunjangnya kita diijinkan utk anjing piaraan = suntik!! KIE ikat anjing,
observasi d puskesmas, spanjang dokter jaga observasi 2 mgu
bserta ptugas lain berani utk observasi dan siap - tidak risiko tinggi: ekstremitas + anjing liar =
utk segera merujuk jika ada komplikasi. suntik!!
- selain di atas: ngga perlu suntik
11) Pemakaian D40% pada hipoglikemia:
<60 : 2 flakon D40 15) Masa perlindungan efektif ATS  adalah 2
60-80 : 1 flakon D40 minggu, sedangkan Tetagam 1 bulan
>80 : D5% 1 flask, terkadang walaupun GDS (menurut Prof. Muliawan)FK Udayana.
dengan bacaan sekian, namun punya riw DM Karena banyak org alergi, pengenceran 0.1 cc
tidak terkontrol (GDS di >200, lalu turun hingga ATS jadiin 1 cc dengan NS, suntikin 0.1 cc
90 mg/dL) bisa menyebabkan penurunan intrakutan. Klo ada pelebaran >1cm dalam 15
kesadaran. Penanganan akut bisa berupa flakon menit disertai rasa gatal dan panas, berarti
D40, atau IVFD D5%/D10% disertai bolus MP alergi.
62,5 mg (kortikosteroid  diketahui menaikkan
kadar gula darah).

16)
17) Bagi beberapa SpPD, ga bakal bikin dx ISK 1. Pedis AP/Lateral
klo gambaran Mikroskopis Lekositnya dbn, Nitrit 2. Pedis AP/Oblique ((klo riw tertusuk
(produk buangan bakteri) juga dbn. bakteri ++ paku misalnya)
pun bkn kriteria krn bsa aja bakteri kontaminan 3. Ankle AP/Lateral
4. Ankle mortis view (biasa dokter Orto
18) Semua pasien aritmia yg dateng dengan yang minta)
sesak, sebaiknya cek GDS, thorax, sama Bun
Sc (sesak bisa karena paru, sistemik ginjal, dan
5. Kruris AP/Lateral
jantung), sama elektrolit. 6. Genu AP/Lateral
7. Femur AP/Lateral
19) Jenis permintaan CXR yang biasa 8. Coxae, AP/Lateral
disorder oleh drjg: 9. Pelvis AP

Kepala:
20) Ketorolac ga boleh utk ibu hamil.
1. Skull AP/Lateral Seandainya UL ada jejak keton, sudah ada
2. Skull 3 Posisi indikasi utk ranap.
3. Waters
Thoraks 21) Rawat luka post hecting idealnya @2 hari.
Aff hecting setelah 7-10 hari. Soft tissue yg
masih merah jangan dibersihin pake povidon
1. Thoraks PA iodine lagi (Betadine), healing process-nya bisa
2. Thoraks AP keganggu. Bersihin pake NS aja.
3. Thoraks Lateral
4. Thoraks Top Lordotik 22) Rani + Keto/Ondan bisa aja dicampur jadi
satu dibolus IV, tapi katanya protokol resminya:
Rani harus dioplos pake NS jadi 20cc dulu baru
disuntik. Klo keto/ondan. Ondan dan Keto ga
Ekstremitas Atas boleh dicampur, nanti nggumpal.

1. Manus AP/Oblique 23) Azythromycin dioplos NS (cuma gatau


2. Wrist AP/Lateral berapa) trus ga dibolus, tapi didrip.
3. Shoulder Joint 1 Posisi AP
4. Shoulder Joint 2 Posisi AP/Lateral 24) Panto dioplos pake 10cc aquabides (bukan
NS)
Abdomen 25) Stezolid ga boleh dioplos sama NS lalu
dibolus.
1. Abdomen / BNO
2. BNO 3 Posisi 26) konsul ke interna pasien preop dengan BSA
(blok spinal anestesi) butuh cek Cr, LFT.

Tulang Belakang 27) hati hati bikin dx bpjs : food


poisoning...rempong konsekuensinya mah
1. Servikal AP/Lateral
2. Thorakal AP/Lateral 28) Pt susp app liat wbc sama neutrofilnya mulai
naik apa ngga. sekalian perhatiin rovsing
3. Thoracolumbal AP/Lateral
obturator nya.
4. Lumbal AP/Lateral
5. Lumbosakral AP/Lateral 29) go:
Ekstremitas Bawah[sunting] Th/:
- cipro 4×500 mg
  Amox 4×500 mg maintenance: 5mg/kgbb po pulv or tab dibagi 2
  Rani 2×150 mg dosis.
- cefixime 400 mg single dose
   Azitro 1 gr po single dose Pheno skrg ud di withdraw, diganti Diaz, diaz
- doxi 2×100 mg po for 14 days dipakai untuk KDS/K, biasanya.
  250 mg ceftri IM ventrogluteal Bb<10 kg: 3x1 mg pulv
- gentamisin inj/ kanamisin inj 2 gr Bb>10 kg: 3×2 mg pulv
 
2) Valproic acid (nama dagang: Depaken) syr
RESUSCITATION (Obat-obatan ACLS): 250mg/5mL.
1) Epi inj. 1:1000 (gr/mL) --> biasa diencerkan Ped dosage: 10mg/kgbb/day dibagi 2 dosis
dengan NaCl hingga 1 cc (klo bayi), klo dewasa initially.
mah hajar aja, toh dosisnya 0.01 mg/kgbb IM
deltoid D/S diulang @15 menit hingga TD naik. 3) Diazepam sediaan 10mg/2mL amp.
Dosis:
2) Vascon sediaan 1 mg/ mL (norepinephrine Rectal tube 5mg/2.5 mL (BB <10 kg)
bitartrate) 10mg/2.5 mL (BB>10kg)
0,1 mg/kgbb/jam, maintenance (Dr. Nar, SpPD) Sediaan tab 2 mg, 5 mg (2 x 1 biasanya)
0,05 mg/kgbb/jam (dr. Sin, SpPD)
Anak datang dengan kondisi masih kejang (SE):
Indikasi: SBP <70!!  SBP >70 maen Dobutamin stezolid @15 menit max 2x,
katanya. GAGAL, Diazepam 5 mg bolus iv (1/2 ampule)
suntik pelan, gawsa oplos, dosisnya sih 0.3-0.5
Contoh: BB 50 kg. mg/kgbb.,
0,1xBBx50x60/4000 = 4,1 cc/jam. (ini yang GAGAL, Phenytoin 10 mg/kgbb bolus iv selama
diinstruksikan ke perawat ICU untuk dipasang 10 menit (tongkrongin pasiennya di
ke syringe pump). sampingnya).
Vascon nya diencerin pake NS sampai 50cc
(spuit 50cc), makanya ada angka 50 tuh di Anak datang dengan kondisi tanpa kejang, baru
rumusnya. 75 mg Phenobarb i.m. lanjut maintenance.

3) Dopamin 200 mg/amp ato vial biasanya 4) Maprotiline 1x25mg (TCA)


dioplos NS sampai 50 cc. 5) Dilantin (phenytoin) 2x100mg, sediaan
Dosis x BB x 60 / 4000. Utk dapet cc/jam. ampule 100 mg/2 mL
6) Clobazam 2 x 10mg
4) Dobutamin 250 mg/ amp ato vial biasanya 7) Oxcarbazepine 1 x 300mg
dioplos NS sampai 50 cc. 8) Keppra (Levetiracetam) 2 x 500mg
Dosis x BB x 60 / 4000. Utk dapet cc/jam.
ANTIBIOTIC
0.5 mg/jam kecepatannya. 1) Ceftriaxone 1gr/vial
Dobutamin jeleknya cuman satu: nyebabin Dosis Pre-op/ped (pasien sesak: 25-
TAKIKARDI!! 35mg/kgbb/dose). 2 kali sehari biasanya. Atau
single dose 50 mg/kgbb/day.
5) Norepinefrin 4 mg/ amp
Dosis x BB x 60 / 1000. Utk dapet cc/jam. Ini klo dibolus iv biasanya nyebabin pasien
(anak/dewasa) muntah. Caranya suntik harus
PSIKOTROPIKA pelan, trus masukin Ranitidin dulu. Dexa/Metil
1) Phenobarbital sediaan 50mg/mL ampule, tab sih ngga katanya. Klo Metronidazole, tetes pelan
30 mg. dulu. Ini gw dikasih tau perawat sih, good to
know aja...
Dosis peds (ini jurusnya dr. Kurnia, SpA utk
pasien KDK) boleh dibilang beliau selalu 2) Metronidazole flask 100 mL 0.5% (w/v).
ngeluarin regimen terapi ini: Dosage: 3x1 flask. Mualnya parah klo didrip ini,
6-8 mg/kgbb stat (biasanya 75mg IM), lanjut makanya spesialis biasanya resepin bolus
Pantoprazole juga. Panto biasa di 8 mg/jam (dr. Kec. 8 mg/jam (dr. Nar, SpPD) * 50 cc/ 40 mg =
Sinarty, SpPD). 10 cc/jam.
Ada juga sediaan flash Metronidazole
500mg/100 mL 2) Furosemide sediaan 20mg/2mL ampule, ga
pake pengenceran.
3) Cefoperazone sediaan serbuk 1gr/vial. Indikasi: acute pulmonary edema, hypertensive
Dosage: 100mg/kgbb/hari div 3 dosages crisis, ⬆ICP, acute LV failure
. Dosage: 0.5-1mg/kgbb IV selama 1-2 menit,
4) Cefotaxime dosage preop Tonsilektomi bisa dinaikin sampai 80 mg jika respon tidak
(antibiotik profilaksis plus dexamethasone 1/2 adekuat dalam 1 jam.
amp semua dimasukin 1 jam sebelum operasi) Ex. 70kg with pulmonary edema x 0.5 = 35 mg ~
Dosis pediatri: 25 mg/kgbb/dosis. (dr. Mahendra, 3.5 cc selama 1-2 menit.
SpA)
Sekali pake, langsung V amp biasanya.
5) Levofloxacin 750 mg/150 mL flash (kuning Kec: 5mg/jam.
urine) Kecepatan 5mg/jam*10cc (ga diencerin)/100mg
(5 ampule)=  0.5 cc/jam.
6) Cotrimoxazole syr 200mg/5mL 8 mg/kgbb Klo pake pengencer, sama persis kek rumus
dibagi 2 dosis ISDN di atas.
Sediaan tablet forte tmp-smx 160/800 mg
7) Doksisiklin tab 2x100mg 3) Digoxin 0.5 mg/2 mL ampule.
8) Urinter 3x400mg Indikasi: Afib (AF)
Dosage: 0.008-0.012 mg/kgbb total loading
CARDIOVASCULAR dose, give 50% initially, then 1/4 loading dose
q6-8 hrs twice.
Biasanya konsulen ngasih dosis dalam Ex. 70kg with SVT x 0.008 = 0.56 mg ~ I amp
kecepatan gr/jam, yang mana harus diconvert total loading dose. Idealnya kasih 1/2 amp dulu,
dulu ke cc/jam (guna diinstruksiin ke perawat lanjut 1/4 amp q6-8 jam. Tapi  di igd selama ini
buat dipasangin ke syringe pump klo dewasa; langsung dihajar 1 amp sama dokternya, baru
infuse pump buat baby), Hence, you need to diobservasi.
know:
- sediaan vialnya berapa Menurut guideline AHA, AF tuh mestinya pake
- perlu dioplos apa ngga (dicampurin ke Beta-blocker sama Amiodarone (klo ga salah,
NS/D5/yang lain). coba baca aja lagi..), tapi dr. Nar sama dr. Sin
jarang banget, sejauh ini g upa pernah sama
1) ISDN sediaan 10mg/10mL amp. 5mg tab. sekali make kedua obat ini, seringnya make
Indikasi: Angina Digoxin buat nurunin  rate, sama make Asetosal
Dosage: 80 mg (Asp hiirin,  Aspilet, Miniaspi, asam asetil
Ex. salisilat) buat antiplatelet/antiagregasinya. Gatau
Dosis: Konsulen biasa ngasih instruksi: pertimbangannya apa, tanyain aja. haha..
Kec. 2 mg/jam.
Notes: biasanya I amp dicampur NS hingga
50cc.
Dimasukin ke syringe pump, jadi butuh Salam sejawat! #cmii
dikonversi ke satuan "cc/jam".
Rumus:
2 mg/jam * 50cc /10mg (pake 2 amp doang) = 5
cc/jam --> masukin ke syringe pump. Klo pake II
amp, ya jdi 5 cc/jam. Beda di lama abisnya aja
sih.

Drip Omeprazole/Pantoprazole pake syringe


pump keliatannya make rumus ini juga.

Anda mungkin juga menyukai