Perbedaan Kesesuaian Warna Gigi

Tiruan Akrilik dengan Shade Guide dari

Ivoclar
Penelitian membandingkan cara pengamatan secara visual dan dengan alat
dino lite digital microscope
Azkya Patria, Muslich Mahmud
Prodi gigi, Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Achmad Yani
Jl. Terusan Sudirman, Cimahi
azkyapatria@gmail.com, mus_dogi@yahoo.com

Abstrak—Warna gigi menjadi penting ketika
seseorang memerlukan gigi pengganti di dalam
perawatan prostetik atau penambalan gigi depan
yang berkaitan dengan estetika. Pemilihan warna gigi
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu secara
konvensional dengan menggunakan shade guide atau
dengan menggunakan alat salah satunya Dino lite
Digital Microscope Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui terdapat perbedaan kesesuaian
warna gigi buatan yang ada di dental depot di Kota
dengan pemandu warna standar dari ivoclar pada
pengamatan visual dan Dino lite Microscope.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan
menganalisis data dari lima merek gigi buatan, dari
tiap merek diambil contoh warnanya dan
dibandingkan dengan pemandu warna dengan
metode visual yaitu dibawah cahaya matahari, lampu
TLD dan lampu halogen serta metode digital, yaitu
menggunakan dino lite. Hasil kesesuaian warna
dibandingkan antara metode visual dan digital Data
dianalisis dan dilakukan pengujian dengan
menggunakan metode uji statistik Chi-Kuadrat
dengan α=0,05. Hasil penelitan terdapat kesesuaian
warna antara gigi buatan akrilik dengan pemandu
warna pada gigi buatan akrilik B dibawah sinar
matahari, lampu TLD, dan lampu halogen, gigi
buatan akrilik D dibawah sinar matahari dan lampu
TLD dan gigi buatan akrilik E dibawah sinar
matahari. Terdapat perbedaan warna antara gigi
buatan akrilik dengan pemandu warna pada gigi
buatan A dan C dibawah sinar matahari, lampu TLD
dan lampu halogen, gigi buatan D di bawah lampu
Halogen dan gigi buatan E dibawah lampu TLD dan
halogen. Terdapat perbedaan warna antara gigi
buatan akrilik dengan pemandu warna pada gigi
buatan A, B,C,D, dan E dengan menggunakan dino
lite. Lalu terdapat perbedaan warna bila dilihat
dengan metode visual dibandingkan digital pada
merk B, C, dan E. sedangkan tidak terdapat
pengaruh kesesuaian warna pada gigi buatan A dan
B dengan metode visual maupun digital. Berdasarkan
uji statistik Chi-Kuadrat menunjukan bahwa warna
gigi tiruan berbeda saat dilihat menggunakan metode
visual dan digital pada merk C,D,dan E. Sedangkan
untuk merk A dan B, menggunakan metode apapun,
tidak berpengaruh dalam melihat warna.
Kata kunci— warna gigi, pemandu warna, gigi
tiruan akrilik.
I. PENDAHULUAN
Pertimbangan estetik dalam kedokteran gigi
restoratif dan prostetik menduduki prioritas tinggi
dan peranan penting dalam beberapa dekade
terakhir ini, misalnya pada pembuatan gigi tiruan
(denture), restorasi porselen, dan bahan tambal
untuk gigi depan [1.2].
Sejalan dengan peningkatan pola berpikir
masyarakat, kesadaran akan pentingnya perawatan
gigi untuk mempertahankan fungsi sosialnya
semakin meningkat. Perawatan yang mereka
inginkan tidak hanya untuk memperbaiki fungsi
dalam pengunyahan dan bicara, tetapi juga
menuntut estetik yang maksimal [3,4]. Kebanyakan
hal yang selalu dikeluhkan seorang pasien tentang
giginya adalah tentang warna giginya, dengan
absennya masalah lain yang dilakukan pada
prosedur restorasi seperti bentuk atau ukuran,
modifikasi warna bisa menjadi hal pertama yang
dipertimbangkan [5,6].
Tujuan yang penting dalam kedokteran gigi
modern adalah untuk memberikan suatu restorasi
dan aplikasi prostetik, warna dan penampilan gigi
natural dan jaringan lunaknya. Estetik atau
cosmetic dentistry diasumsikan sebagai prioritas
yang selalu berkembang. Pencarian bahan restorasi
untuk tujuan umum yang ideal, bahan pengisi
langsung, dan bahan restorasi sewarna gigi
merupakan salah satu tantangan dalam berbagai
penelitian bahan kedokteran gigi akhir-akhir ini
[2,4,7].
Warna gigi menjadi penting ketika seseorang
memerlukan gigi pengganti di dalam perawatan

5
prostetik atau penambalan gigi depan yang
berkaitan dengan estetika [8]. Pemilihan gigi yang
paling cocok bagi tiap pasien sangat menentukan
berhasil atau gagalnya pelayanan gigi tiruan
lengkap. Gigi anterior yang tidak serasi dengan
warna, bentuk, dan ukuran wajah pasien akan
menimbulkan masalah dalam pembuatan gigi
tiruan lengkap. Dalam fase ini dokter gigi
mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan
kemampuan seninya [9,10].
Gigi tiruan sebagian lepasan harus cocok
dengan jaringan orofasial, dengan demikian
estetika yang pantas harus menjadi pertimbangan
utama dalam desain gigi tiruan sebagian [11].
Pengukuran warna gigi dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu secara konvensional dengan
menggunakan shade guide atau dengan
menggunakan alat salah satunya Dino lite Digital
Microscope.[12]
Penyesuaian warna konvensional dengan
pemandu warna ini perlu dilakukan di bawah
kondisi penerangan yang benar.[1] Kualitas cahaya
yang digunakan dapat mempengaruhi warna gigi,
oleh sebab itu perlu diketahui efek warna dari jenis
penerangan yang digunakan [3].
Ada tiga macam sumber cahaya yang dapat
digunakan oleh dokter gigi dalam menentukan
warna gigi, yaitu cahaya matahari, lampu ruangan
dan lampu unit [2,3,13,14].
Dino lite Digital Microscope merupakan salah
satu mikroskop digital serbaguna yang memiliki
kemampuan perbesaran 20-200x dan memiliki
dimensi 9,3 cm (L) x 3,2 cm (D) dapat mengambil
gambar dari suatu obyek lalu ditampilkan pada
layar komputer atau laptop.
Kebanyakan gigi buatan yang dipakai sekarang
terbuat dari resin akrilik yang sama dengan bahan
untuk landasan gigi [15]. Gigi buatan akrilik
diperkenalkan pada awal 1930-an dan sangat sering
digunakan oleh mayoritas dokter gigi [16].
Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika
Serikat, lebih dari 60% elemen gigi buatan yang
dijual di AS dibuat dari resin akrilik atau resin vinil
akrilik [2]. Menurut John Osborne (1979)
mayoritas pasien gigi tiruan banyak menggunakan
bahan akrilik. Akrilik mempunyai sifat estetis yang
baik dan sekarang banyak gigi buatan akrilik yang
mempunyai warna yang menyerupai porselen
[1,2,17,18,19].
Terdapat bermacam-macam merek gigi buatan
akrilik di dental depot di kota Bandung, tetapi tidak
semuanya mempunyai pemandu warna sebagai
standar kesesuaian warna dari merek tersebut.
Ivoclar, salah satu produsen alat-alat dental,
membuat pemandu warna standar bernama
chromascop. Penggunaan pemandu warna ini bisa
jadi efektif karena jangkauannya yang luas, yaitu
6
meliputi warna akrilik, porselen dan komposit dan
adanya tabel kalibrasi dari beberapa merek
pemandu warna, termasuk vita lummin, dapat
menguntungkan [20].
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan kesesuaian warna gigi
buatan yang ada di dental depot di kota dengan
pemandu warna standar dari ivoclar pada
pengamatan visual dan Dino lite Microscope.
II. METODE
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian yang bersifat eksperimental Semu
dengan sample penelitian yang digunakan adalah
lima merek gigi buatan akrilik.
Penelitian ini menggunakan variabel :
1. Variabel Terikat yaitu Warna gigi buatan
akrilik
2. Variabel Bebas yaitu Cahaya Matahari,
Cahaya Lampu TLD, Cahaya Lampu
Halogen, dan Dino lite Digital Microscope
3. Variabel Terkendali yaitu Pengamat, Latar
Belakang, dan Tegangan Listrik
4. Variabel Pengontrol yaitu Pemandu Warna
B. Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan ialah : Pemandu Warna
Chromascop dari Ivoclar, Cahaya Matahari,
Lampu TLD 36/86 cool daylight merek Phillips,
Cahaya lampu Halogen, Dino lite Digital
Microscope, Karton Warna Hitam merek Asturo,
Karton Warna Biru merek Asturo, Alat tulis dan
kertas
Bahan yang digunakan adalah gigi buatan
akrilik A merek Ortholux dari Unidesa Spanyol
dengan contoh warna sebanyak 10 buah, Gigi
buatan akrilik B merek New Ace dari Yamahachi
Dental Mfg Jepang dengan contoh warna sebanyak
6 buah, Gigi buatan akrilik C merek Alfalux dari
Newstetic Colombia dengan contoh warna
sebanyak 7 buah, Gigi buatan akrilik D merek
Italdent dari Turin Italia dengan contoh warna
sebanyak 8 buah, Gigi buatan akrilik E merek
Pigeon Teeth dari Pigeon dengan contoh warna
sebanyak 6 buah.
C. Prosedur Penelitian
1) Metode Visual
Pada penelitian ini diambil sampel warna gigi
buatan akrilik untuk disesuaikan dengan pemandu
warna yang sesuai. Sampel diletakkan pada karton
hitam sebagai latar belakang. Dipilih warna hitam
karena warna hitam mengisolasi objek dari struktur
distraksi lainnya [21]. Kemudian shade tab yang
ditentukan diletakkan disamping gigi buatan akrilik
untuk melihat kesesuaian warna. Bagian yang
dibandingkan adalah bagian sepertiga tengah
mahkota gigi buatan akrilik.
 Pengamatan dilakukan oleh tiga pengamat yang
tidak buta warna. Pengamat duduk tegak lalu tinggi
objek yang diamati harus setinggi mata pengamat
dan sejajar dengan posisi pengamat. Jarak antara
objek pengamatan dengan pengamat ± 100 cm.
Pengamatan dilakukan di bawah tiga cahaya
sehingga ada tiga tahap pengamatan. Pertama
pengamatan dilakukan dibawah cahaya matahari
dari arah utara antara pukul 10.00 s/d 14.00 WIB.
Kedua dibawah cahaya lampu TLD. Dan yang
terakhir dibawah cahaya lampu halogen.
Pengamatan ini dilakukan selama lima detik. Setiap
selesai melakukan pengamatan, operator harus
melihat ke warna biru agar mencegah terjadinya
kelelahan mata.
Untuk mendapatkan standar kesesuaian maka
pengamatan diulangi sebanyak 3 kali. Agar
pengamat tidak mengandalkan memorinya tentang
hasil sebelumnya maka tiap melakukan
pengamatan, pengamat dibantu oleh asisten yang
akan memilih gigi buatan merek apa yang akan
diteliti tanpa sepengetahuan pengamat sehingga
hasilnya menjadi lebih objektif, dan catat hasilnya.
2) Metode Alat
Shade guide dan sampel difoto
menggunakan Dino lite Digital Microscope lalu
hasil gambar diproses menggunakan MATLAB.
D. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dan ditampilkan
dalam bentuk tabel. Analisis statistik yang
digunakan adalah analisis Chi-kuadrat dua sampel
untuk mengetahui adanya kesesuaian warna gigi
buatan akrilik dengan shade guide baik secara
visual maupun dengan Dino lite Digital
Microscope. dan Uji Chi-kuadrat dua sampel untuk
mengetahui perbedaan kesesuian warna gigi tiruan
akrilik dengan shade guide pada pengukuran visual
dan pengukuran alat yaitu Dino lite Digital
Microscope.
III. HASIL DAN DISKUSI
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental
dengan menggunakan lima merek gigi buatan
akrilik yang beredar di dental depot kota Bandung.
Pengamatan dilakukan dengan cara mencocokan
warna gigi buatan akrilik dengan pemandu warna
dengan 2 metode yaitu metode visual dengan
mencocokan warna gigi dibawah 3 cahaya yaitu
cahaya matahari, lampu TLD dan lampu halogen;
dan metode alat dengan menggunakan dino lite
digital microscope
1) Kesesuaian Warna Gigi Buatan Akrilik
dengan Pemandu warna pada pengamatan visual
Hasil penelitian tentang kesesuaian warna gigi
buatan akrilik dengan pemandu warna metode
visual dapat dilihat pada Tabel I.
7
TABEL I. KESESUAIAN WARNA GIGI BUATAN AKRILIK
DENGAN PEMANDU WARNA METODE VISUAL
A Sama 3 3 3 10
Beda 7 7 7
B Sama 10 10 10 10
Beda 0 0 0
C Sama 2 0 1 7
Beda 5 7 6
D Sama 5 6 2 8
Beda 3 2 6
E Sama 5 1 1 6
Beda 1 5 5
Berdasarkan Tabel I, dapat diketahui
kesesuaian warna gigi buatan akrilik dengan
pemandu warna di bawah tiga cahaya yaitu cahaya
matahari, lampu TLD, dan lampu Halogen. Gigi
buatan akrilik A, yang terdiri dari 10 warna, di
bawah cahaya matahari, terdapat 3 warna yang
sesuai dan 7 warna yang tidak sesuai, kemudian di
bawah cahaya lampu TLD, terdapat 3 warna yang
sesuai dan 7 warna yang tidak sesuai, di bawah
cahaya lampu Halogen, 3 warna sesuai dan 7 warna
tidak sesuai.
Gigi buatan akrilik B, yang terdiri dari 10
warna, baik dibawah cahaya matahari, lampu TLD
maupun lampu Halogen, terdapat 10 warna sesuai
dan tidak ada yang tidak sesuai.
Gigi buatan akrilik C, yang terdiri dari 7 warna,
dibawah cahaya matahari, terdapat 2 warna yang
sesuai dan 5 warna yang tidak sesuai, kemudian
dibawah cahaya lampu TLD, tidak ada yang sesuai
dan 7 warna tidak sesuai, dibawah cahaya lampu
Halogen, 1 warna sesuai dan 6 warna tidak sesuai.
Untuk gigi buatan akrilik D, yang terdiri dari 8
warna, dibawah cahaya matahari, terdapat 5 warna
yang sesuai dan 3 warna yang tidak sesuai,
kemudian dibawah cahaya lampu TLD, terdapat 6
warna yang sesuai dan 2 warna yang tidak sesuai,
dibawah cahaya lampu Halogen, 2 warna sesuai
dan 6 warna tidak sesuai.
Untuk gigi buatan akrilik E, yang terdiri dari 6
warna, dibawah cahaya matahari, terdapat 5 warna
yang sesuai dan 1 warna yang tidak sesuai,
kemudian dibawah cahaya lampu TLD, 1 warna
sesuai dan 5 warna tidak sesuai, dibawah cahaya
lampu Halogen, 1 warna sesuai dan 5 warna tidak
sesuai
Untuk mengetahui signifikansi kesesuaian
warna gigi buatan dengan pemandu warna
dilakukan uji chi-kuadrat dua-sampel untuk
masing-masing merek dan cahaya Hasilnya dapat
dilihat pada Tabel II.
TABEL II. UJI CHI-KUADRAT DUA-SAMPEL UNTUK sebesar 6,667 yang lebih besar dari χ2tabel, sehingga
MASING-MASING MEREK DAN CAHAYA
H0 ditolak, yang artinya terdapat perbedaan warna
Merk Hasil Pengamatan gigi buatan di bawah cahaya lampu halogen dengan
Gigi Cahaya pemandu warna.
Buatan Lampu TLD Halogen
Matahari
Warna gigi buatan akrilik E tidak berbeda di
A 7.912 7,912 7.912 bawah cahaya matahari dilihat dari nilai
B - - - χ2hitung=0,000 yang lebih kecil dari χ2tabel. Dibawah
lampu TLD dan halogen warna gigi E berbeda
C 4,978 10,286 7,292 secara signifikan dengan pemandu warna dengan
D 1,641 0,571 6,667 nilai χ2hitung dibawah lampu TLD dan dibawah
E 0,000 5,486 5,486
lampu halogen adalah 5,486 yang lebih besar dari
χ2tabel. Karena χ2hitung lebih besar dari χ2tabel, maka H0
ditolak yang artinya terdapat perbedaan warna gigi
buatan dibawah lampu TLD dan lampu halogen
Hasil perhitungan menunjukkan nilai chi-
dengan pemandu warna.
kuadrat yang bervariasi dengan nilai chi-kuadrat
tabel yang sama pada = 0,05 yaitu 3,841. Gigi 2) Kesesuaian Warna Gigi Buatan Akrilik
buatan A di bawah cahaya matahari warnanya dengan Pemandu warna menggunakan alat Dino
berbeda secara signifikan dengan pemandu warna. Lite Microscope
Hal ini karena nilai χ2hitung=7,912 lebih besar dari Hasil penelitian tentang kesesuaian warna gigi
χ2tabel. Oleh karena χ2hitung lebih besar dari χ2tabel, buatan akrilik dengan pemandu warna
maka H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan menggunakan alat Dino Lite Microscope dapat
warna gigi buatan di bawah cahaya matahari dilihat pada Tabel III.
dengan pemandu warna. Kemudian untuk lampu
TLD, nilai χ2hitung yang diperoleh sebesar 7,912 TABEL III. KESESUAIAN WARNA GIGI BUATAN
AKRILIK DENGAN PEMANDU WARNA MENGGUNAKAN
yang lebih besar dari χ2tabel, sehingga H0 ditolak, DINO LITE MICROSCOPE
yang artinya terdapat perbedaan warna gigi buatan
dibawah cahaya lampu TLD dengan pemandu Merk Gigi Hasil Pengamatan
warna. Begitu pula dengan Lampu Halogen, Buatan Sama Beda Total
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan A 0 10 10
dengan pemandu warna. B 6 4 10
C 4 3 7
Pada gigi buatan B, baik di bawah cahaya D 4 4 8
matahari, lampu TLD, maupun lampu Halogen E 1 5 6
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan warna
dengan pemandu warna. Oleh karena nilai χ2hitung Berdasarkan Tabel III, diketahui kesesuaian
lebih besar daripada χ2tabel. Maka maka H0 diterima warna gigi buatan akrilik dengan pemandu warna
yang artinya tidak terdapat perbedaan warna gigi menggunakan dino lite microscope. Gigi buatan
buatan dibawah cahaya matahari, lampu TLD dan akrilik A, yang terdiri dari 10 warna, tidak terdapat
halogen dengan pemandu warna. warna yang sesuai atau semua warna tidak sesuai.
Gigi buatan C, di bawah cahaya matahari,  Gigi buatan akrilik B, yang terdiri dari 10
lampu TLD, dan lampu halogen berbeda secara warna, terdapat 6 warna sesuai dan 4 warna
signifikan dengan pemandu warna. Terlihat dari yang tidak sesuai.
nilai χ2hitung dibawah cahaya matahari, lampu TLD  Gigi buatan akrilik C, yang terdiri dari 7 warna,
dan lampu Halogen secara berturut-turut 4.978, terdapat 1 warna yang sesuai dan 6 warna yang
10.286, 7.292 yang lebih besar daripada χ2tabel. Oleh tidak sesuai.
karena χ2hitung lebih besar dari χ2tabel, maka H0
ditolak yang artinya terdapat perbedaan warna gigi TABEL IV. HASIL UJI KESESUAIAN WARNA GIGI
BUATAN DENGAN PEMANDU WARNA
buatan di bawah cahaya matahari lampu TLD dan
Halogen dengan pemandu warna. Gigi
χ2 hitung
Buatan
Gigi buatan akrilik D, warnanya di bawah A 24.2
cahaya matahari dan lampu TLD tidak berbeda B 4.05
dengan pemandu warna. Hal ini karena nilai χ2hitung C 6.78
dibawah cahaya matahari 1,641 dan di bawah D 8.33
E 12.6
lampu TLD 0,571 lebih kecil dari χ2tabel. Oleh
karena χ2hitung lebih kecil dari χ2tabel, maka H0
Untuk gigi buatan akrilik D, yang terdiri dari 8
diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan
warna, terdapat 2 warna yang sesuai dan 6 warna
warna gigi buatan di bawah cahaya matahari dan
yang tidak sesuai. Untuk gigi buatan akrilik E, yang
lampu TLD dengan pemandu warna. Kemudian
terdiri dari 6 warna, terdapat 1 warna yang sesuai
untuk lampu halogen, nilai χ2hitung yang diperoleh
dan 5 warna yang tidak sesuai. Untuk mengetahui

8
signifikansi kesesuaian warna gigi buatan dengan Warna gigi buatan akrilik didapat dengan cara
pemandu warna dilakukan uji chi-kuadrat dua- pemberian pigmen yang terdapat dalam polimer
sampel untuk masing-masing merek dan dino lite. yang terdiri dari warna body dan insisal. Warna
Hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV. berdegradasi dari gingival yang berwarna lebih
opak ke insisal yang bersifat translusen. Warna
Hasil perhitungan menunjukkan nilai chi- dasar gigi akrilik yaitu warna body yang opak lalu
kuadrat yang bervariasi dengan nilai chi-kuadrat pada insisalnya lebih terang sehingga
tabel yang sama pada = 0,05 yaitu 3,841. Semua menggunakan polimer untuk warna insisal. Tehnik
merk gigi buatan berbeda secara signifikan dengan proses pewarnaan gigi buatan akrilik pada tiap
pemandu warna. Hal ini karena nilai χ2hitunglebih pabrik bervariasi maka dari itu warna tiap merek
besar dari χ2tabel. Oleh karena χ2hitung lebih besar dari gigi buatan dapat berbeda [22.23].
χ2tabel, maka H0 ditolak yang artinya terdapat
perbedaan warna gigi buatan di bawah dino lite Besaran bentuk sangat berpengaruh dengan
dengan pemandu warna. menggunakan dino lite, karena saat akan
diterjemahkan dalam angka, luasan gambar harus
3) Perbedaan kesesuaian warna gigi tiruan sama sehingga pada saat pemotongan harus
dengan pemandu warna dengan metode visual dan terambil semua bagian warna. Hal ini sulit
digital dilakukan untuk dino lite, maka bisa saja bagian
Untuk mengetahui perbedaan kesesuaian warna servikal terpotong sedikit, dan ini menyebabkan
gigi tiruan dengan pemandu warna dengan metode warna gigi banyak yang berbeda dengan shade
visual dan digital digunakan uji chi-square, dengan guide.
hasil seperti pada Tabel V. Karakteristik permukaan seperti kilap,
kurvatur, dan bertekstur akan mempengaruhi
TABEL V. PERBEDAAN KESESUAIN WARNA GIGI derajat difusi cahaya saat mengenai obyek dan
BUATAN AKRILIK DENGAN METODE PENGAMATAN
VISUAL DAN DIGITAL memberikan efek perbedaan warna [24].
Permukaan labial gigi harus mempunyai tekstur
Dino lite
Variabel Sama Beda
Nilai Koef untuk mengurangi refleksi cahaya, karena
P Phi permukaan yang rata akan membuat objek yang
f f
Merk A mengkilap berwarna lebih terang [25].
Sama 0 3
beda 0 7 Permukaan gigi buatan A mempunyai tekstur
Merk B permukaan yang bergelombang di bagian
Sama 4(66,7%) 2(33,3%) labialnya, begitu juga dengan B, C, D, dan E. Pada
Beda 4(66,7%) 2(33,3%) gigi buatan A, permukaan yang bergelombang
Merk C 1,000 0,350 lebih sedikit dibanding B, sedangkan gigi buatan C
Sama 1(100%) 0(0%)
Beda 3(50%) 3(50%)
permukaannya hampir sama dengan A dengan
Merk D 1,000 0,465 gelombang yang lebih nyata di bagian gingival.
Sama 2(40%) 3(60%) Gigi buatan D teksturnya tidak bergitu jelas dan E
Beda 2(66,7%) 1(33,3%) permukaannya nyaris tidak bertekstur. Hal ini
Merk E 0,333 0,121 dapat menyebabkan perbedaan warna dari tiap
Sama 1(50%) 1(50%) merek dari contoh warna dengan hue, value,
Beda 0(0%) 4(100%)
chroma yang sama.
Gigi buatan akrilik A dan B tidak bisa dinilai Berbeda dengan mata yang mengintepretasikan
karena nilainya konstan sehingga dianggap tidak warna dengan hue, chroma, dan value, komputer
terdapat perbedaan warna gigi tiruan dengan mengintepretasikan warna dengan skala red green
pemandu warna baik secara metode visual maupun blue (RGB)Pada pengamatan dengan
digital, pada gigi tiruan merk C,D, dan E terlihat menggunakan dinolite, hal ini sangat berperan,
nilai p >0.05 sehingga Ho ditolak yang artinya karena saat menangkap gambar, gelombang-
terdapat perbedaan warna gigi tiruan akrilik bila gelombang pada gigi tiruan ini mempengaruhi
dilihat secara visual dengan digital. gelap terang dari gambar yang diambil, sehingga
saat penilaiannya, mempengaruhi nilai RGB maka
B. Pembahasan didapat hasil yang berbeda dengan shade guide.
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan Sehingga ini lah yang menyebabkan mengapa
menggunakan uji Chi-Kuadrat, disimpulkan bahwa warna yang dilihat menggunakan dino lite
terdapat hasil yang bervariasi pengaruh metode semuanya mempunya perbedaan dengan shade
pengamatan pada tiap merek gigi buatan akrilik. guide.
Hal ini dikarenakan oleh komponen warna gigi
buatan akrilik yang berbeda tiap-tiap merek, Menurut Combe dan Grant (1992), warna suatu
permukaan yang berbeda dari tiap-tiap merek dan obyek tergantung dari beberapa faktor fisis
metode pengamatan yang berbeda. diantaranya adalah warna sumber cahaya,
tertutama kurva distribusi energi spektral akan

9
mempengaruhi penampilan warna suatu objek.
Pada penelitian ini digunakan empat sumber warna
yaitu cahaya matahari arah utara pukul 10 sampai
14 WIB pada saat cuaca cerah yang memancarkan
cahaya putih full spectrum. Lampu TLD dengan
cahaya fluorescence yang mempunyai CRI 86,
lampu Halogen yang memancarkan gelombang
cahaya berwarna kuning dengan konsentrasi yang
relatif tinggi daripada warna biru dan biru-hijau dan
lampu LED yang terdapat pada ujung dinolite agar
gambar yang dihasilkan mempunyai sumber
cahaya yang sama.[1] Menurut O’brien (2002),
penerangan yang berbeda mempunyai distribusi
intensitas yang berbeda, atau spektra, dengan
pertimbangan dari panjang gelombang, dan dapat
mempengaruhi penampilan warna [14].
Suatu fenomena warna yang dikenal dengan
istilah metamerism dapat menyebabkan dua objek
terlihat sama warnanya dibawah suatu sumber
cahaya, namun dapat pula mengakibatkan warna
dua objek tersebut terlihat berbeda dibawah
penerangan sumber cahaya lain [3]. Standarisasi
penerangan (biasanya sama dengan lingkungan
pasien) dalam penyesuaian warna mengurangi efek
metamerism. Situasi ideal, tentu saja, adalah untuk
mendapatkan objek yang memiliki kurva
reflektansi yang sama. Maka obyek itu merupakan
pasangan isometrik, sama dibawah semua sumber
cahaya [14,26].
Pada dinolite terdapat sumber cahaya sehingga
warna yang dihasilkan kurang lebih sama sehingga
gambar yang dihasilkan tidak mengalami
metamerism. Dalam hal ini jarak sama dalam
menggambil gambar sangat diperlukan sehingga
ketajaman gambar yang didapat akan sama,
sehingga bila diterjemahkan dalam angka,
angkanya tidak akan berbeda dengan gambaran
shade guide.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian hasil penelitian dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil pengujian statistik
pada warna lima merek gigi buatan akrilik adalah
sebagai berikut :
1. Terdapat kesesuaian warna antara gigi buatan
akrilik dengan pemandu warna pada gigi
buatan akrilik B dibawah sinar matahari,
lampu TLD, dan lampu halogen, gigi buatan
akrilik D dibawah sinar matahari dan lampu
TLD dan gigi buatan akrilik E dibawah sinar
matahari.Terdapat perbedaan warna antara
gigi buatan akrilik dengan pemandu warna
pada gigi buatan A dan C dibawah sinar
matahari, lampu TLD dan lampu halogen, gigi
buatan D dibawah lampu Halogen dan gigi
buatan E dibawah lampu TLD dan halogen.
2. Terdapat perbedaan warna antara gigi buatan
akrilik dengan pemandu warna pada gigi
10
buatan A, B,C,D, dan E dengan menggunakan
dino lite.
3. Terdapat tidak perbedaan dalam melihat warna
gigi tiruan akrilik baik secara visual maupun
digital pada gigi tiruan A dan B, sedangkan
pada gigi buatan merk C,D,dan E terdapat
perbedaan melihat warna.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih kepada LPPM Unjani, Fakultas
Kedokteran Unjani dan semua pihak yang
membantu sehingga penelitian ini dapat dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Combe, E.C., Grant, A.A.1992. Notes on Dental Materials
6th ed. London: Churchill Livingstone.
[2] Anusavice, Kenneth J. 2004. Phillips Buku Ajar Ilmu
Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10. Terjemahan J.A.
Budiman dan Susi P. Jakarta: EGC (references)
[3] Ratna S.D.2002. Evaluasi penerangan ruangan dalam
penentuan warna gigi. J. kedokteran Gigi FKG UNPAD
14 (3):71-76
[4] Nieke A, Karim. 2005. Penentuan Warna pada Pembuatan
Mahkota dan Jembatan dengan Sistem 3D .J.Kedokteran
Gigi FKG Moestopo.2(1):46-51.
[5] Crispin, B.J. 1994. Contemporary esthetic dentistry :
Practice fundamentals. Tokyo: Quintessence book.
[6] Rismanto, Y., dkk. 2005. Dental Whitening. Jakarta:
PT.Dental Lintas Mediatama.
[7] Phillips, Ralph W., Moore, B.Keith. 1994. Elements of
Dental Materials For Dental Hygienists and Assistans 5th
ed . USA: W.B. Saunders Company.
[8] Anggraini, Wita. 2005. Profil warna gigi pada anak usia 6-
12 tahun. Majalah kedokteran Gigi FKG TRISAKTI 20
(59). 14-18.
[9] Hickey, J.C., Zarb, G.A., Bolender, C.L. 1985. Boucher’s
Proshtodontics Treatment for Edentulous Patients 9th ed.
USA: Mosby. 324-34.
[10] Zarb, G.A et.al. 2002. Buku ajar Prostodonti untuk Pasien
Tak Bergigi Menurut Boucher Ed 10. Terjemahan D.
Mardjono dan Henni K. Jakarta : EGC. 282-92.
[11] Johnson, Dean L., Russell J. Stratton. 1980. Fundamentals
of Removable Prosthodontics. Tokyo: Quintessence book
[12] Chu, Stephen J., Devigus., et al. 2004. Fundamentals of
Color Shade Matching and Communication in Esthetic
Dentistry. China: Quintessence books. (references)
[13] Dale, Barry G., Aschheim, Kenneth W. 1993. Esthetis
Dentistry a Clinical Approach to Techniques and
Materials. USA : Lea & Febiger.
[14] O’brien, William J., Boenke, Kenneth M., Groh, Carole L.
1991. Coverage Errors of Two Shade Guides. J Prosthet
Dent.4(1):45-50.
[15] Gladwin, Marcia & Michael Bagby. 2000. Clinical
Aspects of Dental materials. USA: Lippincott Williams &
Wilkins.
[16] ADA. 1974. Guide to Dental Materials and Devices.
Chicago.
[17] Craig, Robert G., Powers, John M., Wataha, John C. 1993.
Restorative Dental Materials 9th Ed. ST. Louis, Missouri
: Mosby. 303-7, 535-8.
[18] Craig, Robert G.,., Powers, J.M. 2002. Restorative Dental
Materials 11th Ed. ST. Louis, Missouri : Mosby. 38-46,
672-5.
[19] Craig, Robert G., Powers, John M., Wataha, John C. 2004.
Dental Materials Properties and Manipulation 8th Ed. ST.
Louis, Missouri : Mosby.
[20] Vivadent. 2004. Chromascop - Your Key to Innovative
Products. Available at: www.ivoclarvivadent.com
(diakses April 2004).
[21] Vargas, M.A. 2002. Photographing a View of the
Maxillary Anterior Teeth With a Black Background. J
Prosthet Dent. 11(3):208-210.
[22] Osborne, J. 1979. Dental Technology and Materials for
Students 7th Ed. London: Blackwell Scientific
Publications. 240-7.
[23] Rosenstiel, S.F., Johnston, W.M. 1988. The Effect of
Manipulative Variables On The Color of Ceramic Metal
Restorations. J.Prosthet Dent. 60(3): 297-303
[24] Healthmantra. 2007. Shade Selection and
Management.Available at : (diakses Februari 2007).
[25] O’Sullivan, M. 2005. Fixed Prosthodontics In Dental
Practice. London: Quintessence Publishing Co, Inc. 85-99.
[26] O’brien, William J., Ryge, G. 1978. An Outline of Dental
Materials and Their Selection .Canada: W.B. Saunders
Company. 31-42.

11