Anda di halaman 1dari 3

1.1.

Pembahasan

3.2.1. Distribusi SPL

Perairan Bali merupakan salah satu daerah perairan yang memiliki potensi

sumberdaya ikan yang melimpah. Kelimpahan sumber daya ikan pada perairan Bali

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain akibat daerah ruaya ikan, melimpahnya klorofil

pada perairan, serta suhu permukaan laut (SPL) yang cocok untuk habitat organisme perairan

tersebut. Jenis ikan yang mendominasi perairan Bali ialah jenis pelagis kecil, pelagis besar,

dan demersal seperti ikan Tuna, Lemuru, dan Tongkol. Hal ini diperkuat oleh Arianto et al.

(2014), Hasil tangkapan ikan yang terdapat di Selat Bali didominasi dengan ikan pelagis

dan demersal dimana ikan lemuru yang mendominasi perairan ini.

Suhu permukaan laut (SPL) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kehidupan organisme air. SPL juga sangat menentukan pola distribusi dan kelimpahan ikan

pada perairan. Pola distribusi SPL pada bulan Juli 2020 di Provinsi Bali daerah penangkapan

I (DPI I) berkisar antara 25,92 – 26,32 °C, begitupun juga pada daerah penangkapan II (DPI

II) berkisar antara 25,92 – 26,32 °C, dan daerah penangkapan III (DPI III) berkisar antara

26,73 – 27,13 °C. Daerah penangkapan yang diperoleh pada bulan Juli 2020 ini berada pada

luar garis pantai. Sedangkan, pada bulan Agustus SPL nya berkisar antara 25,67 – 26,65 °C

untuk daerah penangkapan I (DPI I) dan untuk daerah penangkapan II (DPI II) suhu

berkisaran antara 25,67 – 27,13 °C dan untuk daerah penangkapan III (DPI III) suhu

berkisaran 24,70 - 26,64 °C untuk bulan Agustus, untuk bulan September berkisar antara

25,10 – 25,57°C DPI I, DPI II suhu berkisar 25,57 – 26,03 °C dan untuk DPI III suhunya

25,10 – 25,57°C. Pola distribusi SPL pada bulan Oktober 2020 di Provinsi Bali daerah

penangkapan I (DPI I) berkisar antara 27,28 – 27,63 °C, daerah penangkapan II (DPI II)

berkisar antara 26,93 - 27,63 °C, dan daerah penangkapan III (DPI III) berkisar antara 26,58

– 27,98 °C. Pada bulan November 2020 didapati nilai SPL berkisar 28,32 – 28,96 °C pada
daerah penangkapan I (DPI I), 28,00 – 28,64 °C pada daerah penangkapan II (DPI II), dan

28,32 – 28,64 °C daerah penangkapan III (DPI III). SPL dapat berpengaruh terhadap

persebaran ikan, maka nelayan dapat memprediksi daerah penangkapan sehingga akan

menghemat waktu, biaya dan tenaga dalam penangkapan. Perbedaan suhu ini disebabkan

karena tiupan angin dan juga musim yang dapat juga menjadin indikator penanda perubahan

suhu. Hal ini diperkuat oleh Cahya et al. (2016), yang menyatakan bahwa perairan Indonesia

memiliki beberapa karakteristik yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson yang

menyebabkan pergerakan arus dan angin yang berbeda. Beberapa penelitian menggunakan

perbandingan waktu, yaitu musim barat dan timur, untuk membandingkan sebaran suhu

permukaan laut di Indonesia.

Suhu perairan merupakan parameter yang secara langsung mempengaruhi kehidupan

organisme laut. Suhu permukaan laut (SPL) tertinggi pada Juli dan bulan Agustus adalah

27,13°C didaerah DPI I dan II. Pada bulan September SPL tertinggi 26,03 °C dengan daerah

penangkapan berada pada DPI II, dan bulan Oktober SPL tertingginya adalah 27,98°C di

daerah penangkapan III (DPI III). Bulan November 2020 di Provinsi Bali berada di daerah

penangkapan I (DPI I) sebesar 28,96 °C. Suhu permukaan laut (SPL) terendah pada bulan

Juli 26,33°C di daerah penangkapan II dan III (DPI II dan III), bulan Agustus 24,70 pada di

daerah penangkapan III (DPI III), bulan September 25,10 °C di daerah penangkapan I dan III

(DPI I dan DPI III), bulan Oktober 26,58°C di daerah penangkapan III (DPI III) dan bulan

November 2019 di Provinsi Bali sebesar 28,00 °C di daerah penangkapan II (DPI II).

Perubahan arah dan kecepatan angin yang bertiup mengakibatkan terjadinya fenomena

upwelling dan downwelling, sehingga mempengaruhi tinggi rendahnya Suhu Permukaan Laut

(SPL). Hal ini diperkuat oleh Santoso (2019), yang menyatakan bahwa Indikasi terjadinya

upwelling disuatu perairan laut dapat dilihat dari sebaran suhu permukaan laut (SPL) secara
spasial dan temporal. Sehingga dengan diketahuinya SPL maka dapat diduga suatu perairan

laut terjadi upwelling sehingga dapat dikatakan bahwa perairan tersebut subur atau tidak.

Daftar Pustaka

Arianto, B. Y., & Subiyanto, S. (2014). Analisis Hubungan Produktivitas Ikan Lemuru
denganSuhu Permukaan Laut dan Klorofil-A Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis (Studi
Kasus: Selat Bali). Jurnal Geodesi Undip, 3(4), 158-168.

Cahya, N.C., D. Setyohadi, dan D. Surinati. 2016. Pengaruh Parameter Oseanografi Terhadap
Distribusi Ikan. Jurnal Oseana. XLI(4): 1-14.

Santoso, Didik. 2019. Sebaran Suhu Permukaan Laut (SPL) Secara Spasial dan Temporal Di
Perairan Selat Alas Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Biologi Tropis. 19(1):
34-41.

Anda mungkin juga menyukai