Pembahasan
Perairan Bali merupakan salah satu daerah perairan yang memiliki potensi
sumberdaya ikan yang melimpah. Kelimpahan sumber daya ikan pada perairan Bali
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain akibat daerah ruaya ikan, melimpahnya klorofil
pada perairan, serta suhu permukaan laut (SPL) yang cocok untuk habitat organisme perairan
tersebut. Jenis ikan yang mendominasi perairan Bali ialah jenis pelagis kecil, pelagis besar,
dan demersal seperti ikan Tuna, Lemuru, dan Tongkol. Hal ini diperkuat oleh Arianto et al.
(2014), Hasil tangkapan ikan yang terdapat di Selat Bali didominasi dengan ikan pelagis
Suhu permukaan laut (SPL) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kehidupan organisme air. SPL juga sangat menentukan pola distribusi dan kelimpahan ikan
pada perairan. Pola distribusi SPL pada bulan Juli 2020 di Provinsi Bali daerah penangkapan
I (DPI I) berkisar antara 25,92 – 26,32 °C, begitupun juga pada daerah penangkapan II (DPI
II) berkisar antara 25,92 – 26,32 °C, dan daerah penangkapan III (DPI III) berkisar antara
26,73 – 27,13 °C. Daerah penangkapan yang diperoleh pada bulan Juli 2020 ini berada pada
luar garis pantai. Sedangkan, pada bulan Agustus SPL nya berkisar antara 25,67 – 26,65 °C
untuk daerah penangkapan I (DPI I) dan untuk daerah penangkapan II (DPI II) suhu
berkisaran antara 25,67 – 27,13 °C dan untuk daerah penangkapan III (DPI III) suhu
berkisaran 24,70 - 26,64 °C untuk bulan Agustus, untuk bulan September berkisar antara
25,10 – 25,57°C DPI I, DPI II suhu berkisar 25,57 – 26,03 °C dan untuk DPI III suhunya
25,10 – 25,57°C. Pola distribusi SPL pada bulan Oktober 2020 di Provinsi Bali daerah
penangkapan I (DPI I) berkisar antara 27,28 – 27,63 °C, daerah penangkapan II (DPI II)
berkisar antara 26,93 - 27,63 °C, dan daerah penangkapan III (DPI III) berkisar antara 26,58
– 27,98 °C. Pada bulan November 2020 didapati nilai SPL berkisar 28,32 – 28,96 °C pada
daerah penangkapan I (DPI I), 28,00 – 28,64 °C pada daerah penangkapan II (DPI II), dan
28,32 – 28,64 °C daerah penangkapan III (DPI III). SPL dapat berpengaruh terhadap
persebaran ikan, maka nelayan dapat memprediksi daerah penangkapan sehingga akan
menghemat waktu, biaya dan tenaga dalam penangkapan. Perbedaan suhu ini disebabkan
karena tiupan angin dan juga musim yang dapat juga menjadin indikator penanda perubahan
suhu. Hal ini diperkuat oleh Cahya et al. (2016), yang menyatakan bahwa perairan Indonesia
memiliki beberapa karakteristik yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson yang
menyebabkan pergerakan arus dan angin yang berbeda. Beberapa penelitian menggunakan
perbandingan waktu, yaitu musim barat dan timur, untuk membandingkan sebaran suhu
organisme laut. Suhu permukaan laut (SPL) tertinggi pada Juli dan bulan Agustus adalah
27,13°C didaerah DPI I dan II. Pada bulan September SPL tertinggi 26,03 °C dengan daerah
penangkapan berada pada DPI II, dan bulan Oktober SPL tertingginya adalah 27,98°C di
daerah penangkapan III (DPI III). Bulan November 2020 di Provinsi Bali berada di daerah
penangkapan I (DPI I) sebesar 28,96 °C. Suhu permukaan laut (SPL) terendah pada bulan
Juli 26,33°C di daerah penangkapan II dan III (DPI II dan III), bulan Agustus 24,70 pada di
daerah penangkapan III (DPI III), bulan September 25,10 °C di daerah penangkapan I dan III
(DPI I dan DPI III), bulan Oktober 26,58°C di daerah penangkapan III (DPI III) dan bulan
November 2019 di Provinsi Bali sebesar 28,00 °C di daerah penangkapan II (DPI II).
Perubahan arah dan kecepatan angin yang bertiup mengakibatkan terjadinya fenomena
upwelling dan downwelling, sehingga mempengaruhi tinggi rendahnya Suhu Permukaan Laut
(SPL). Hal ini diperkuat oleh Santoso (2019), yang menyatakan bahwa Indikasi terjadinya
upwelling disuatu perairan laut dapat dilihat dari sebaran suhu permukaan laut (SPL) secara
spasial dan temporal. Sehingga dengan diketahuinya SPL maka dapat diduga suatu perairan
laut terjadi upwelling sehingga dapat dikatakan bahwa perairan tersebut subur atau tidak.
Daftar Pustaka
Arianto, B. Y., & Subiyanto, S. (2014). Analisis Hubungan Produktivitas Ikan Lemuru
denganSuhu Permukaan Laut dan Klorofil-A Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis (Studi
Kasus: Selat Bali). Jurnal Geodesi Undip, 3(4), 158-168.
Cahya, N.C., D. Setyohadi, dan D. Surinati. 2016. Pengaruh Parameter Oseanografi Terhadap
Distribusi Ikan. Jurnal Oseana. XLI(4): 1-14.
Santoso, Didik. 2019. Sebaran Suhu Permukaan Laut (SPL) Secara Spasial dan Temporal Di
Perairan Selat Alas Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Biologi Tropis. 19(1):
34-41.