Anda di halaman 1dari 2

Zero Energy Building

Istilah Zero Energy Building (ZEB), muncul di Eropa sekitar tahun 1980-an, namun baru 15 tahun
belakangan menjadi gerakan besar dalam arsitektur

Konsep Zero Energy Building (ZEB) adalah terciptanya bangunan hijau yang dapat menghasilkan energi
terbarukan cukup secara lokal untuk menyamai atau melebihi penggunaan energi dalam periode waktu
satu tahun. Dengan konsep tersebut, desain bangunan akan memegang peranan yang sangat penting untuk
mengurangi konsumsi sumber daya sebanyak mungkin, dan beban untuk menghasilkan sumber daya
menjadi lebih ringan. ZEB merupakan upaya yang lebih progresif dalam mengurangi pemborosan dalam
pemakaian energi tak terbarukan dan emisi gas rumah kaca.

Langkah-langkah dalam mencapai Zero Energy Building adalah sebagai berikut :

Gambar 3
Bagan Prinsip Perancangan, Perancangan
dan Pelaksanaan Zero Energy Building (ZEB)
Sumber : Perkins+Will Research Journal / Vol. 05.02 (hal. 74)

Menurut Environmental Protection Agency (EPA), konsep Zero Net terdiri dari 3 komponen yaitu:

 Mencapai Net Zero Energy, berarti menghasilkan energi dari sumber yang terbarukan,
sebanyak energi yang diperlukan suatu bangunan selama satu tahun.
 Mencapai Net Zero Water, berarti membatasi konsumsi dari suatu sumber air, mengolah
air hasil buangannya, dan menyalurkannya kembali ke sumber yang sama supaya tidak
menghabiskan sumber daya air pada suatu tempat tertentu.
 Mencapai Net Zero Waste, berarti mengurangi, menggunakan kembali, dan memperbaiki
barang bekas dan bisa menambah nilai barang tersebut sehingga tidak perlu dibuang ke
penampungan sampah.

Bagaiman mencapainya?

1. Pemilihan lahan & orientasi bangunan


2. Menghemat penggunan energi dalam mengatur penghawaan dan pencahayaan dengan
desain yang responsif terhadap iklim sekitar
3. Memanfaatkan energi sekitar dengan teknologi yang ada serta mengefisiensi
penggunaan energ

Anda mungkin juga menyukai