Kelas 5.1
Kelompok 5
PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, atau yang lebih dikenal dengan nama Garudafo
od merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pangan, yang memproduksi berbagai maca
m makanan dan minuman asal Indonesia yang dimiliki oleh kelompok usaha Tudung. Garuda
food berasal dari PT tudung.Didirikan di Pati, Jawa Tengah pada tahun 1958 dan bergerak di
bisnis tepung tapioka. Lalu pada awal 1987 PT tudung memproduksi kacang yang diberi nam
a Kacang Garing Garuda dan meraih berbagai penghargaan, seperti : Indonesian Customer S
atisfaction Award (ICSA) kategori kacang bermerek enam belas kali berturut-turut (2000–20
15); Superbrands (2003); Top Brand for Kids (2004–2015); Indonesian Best Brand Award (I
BBA, 2004–2007); Top Brand (2007–2015).
Lalu pada desember 1997 Garudafood mendirikan PT Garudafood Jaya yang mempro
duksi biskuit bermerek Danza dan Salma. Di tahun 2001 Garudafood memproduksi biscuit be
rmerek Gery dan meraih Indonesian Best Brand Award (IBBA) dari MARS dan majalah SW
A untuk kategori wafer salut.. Pada tahun 2000, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sepa
kat menggabungkan TPJ, Garuda Putra Putri Jaya, dan Garudafood Jaya dalam satu nama, yai
tu PT Garudafood Putra Putri Jaya. Dan pada tanggal 10 Oktober 2018, Garudafood resmi m
encatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham GOOD setelah melepas 10,
34% saham.
● Kacang dan snack : Kacang Garuda, Kacang Atom Garuda, Kacang Kulit R
asa Garuda, Leo Snack, dan lain sebagainya.
● Biskuit, Coklat dan Permen : Gery Wafer Cream, Gery Saluut, Chocolatos, Waferlato
s, dan lain sebagainya
● Minuman : Okky Jelly Drink, Mountea Tropical Splash, Kopyes,
Clevo, dan lain sebagainya.
1. Produk kacang garing (roasted peanut) yang diproduksi oleh Garudafood memiliki ba
han baku berupa kacang tanah. Tetapi kacang tanah tidak dapat dipanen setiap saat, m
elainkan hanya dapat dipanen pada saat masa panen saja. Sementara proses produksi h
arus berjalan agar dapat memenuhi rencana penjualan yang telah ditetapkan. Maka dar
i itu perusahaan sering mendapati masalah berupa kacang yang rusak pada saat dilaku
kan stock opname. kacang dalam keadaan apek dan berjamur seringkali ditemukan, se
hingga hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena kacang sudah tidak laya
k untuk djiual.
Maka dari itu perusahaan Garudafood diharapkan mulai beralih menggunakan metod
e JIT (Just In Time) yaitu jumlah persediaan diusahakan seminimal mungkin untuk m
enjaga agar tetap berlangsungnya proses produksi dengan harus tersedianya bahan bak
u dalam waktu yang tepat dengan mutu yang sesuai pula.
2. Nilai Days of Inventory (DOI) bahan kemasan roll Garudafood dalam periode Januari
2006 - Agustus 2008 memiliki rata-rata 56.38 hari. Dengan nilai tertinggi DOI adalah
692.47 hari dan nilai DOI terendah adalah 11.72 hari. Tingginya nilai DOI disebabkan
oleh kurang tepatnya penentuan jumlah pesanan karena perusahaan hanya mempertim
bangkan hasil peramalan kebutuhan, safety stock dan persediaan akhir bahan kemasan
roll. Perusahaan tidak pernah mempertimbangkan factor-faktor ketidakpastian yang b
erasal dari supplier, padahal hal tersebut juga memiliki pengaruh terhadap sistem pers
ediaan.
3. Produk mountea dari Garudafood merupakan salah satu produk minuman yang memil
iki bahan baku yaitu daun teh dan juga buah-buahan yang kemungkinan besar mudah
rusak dan memiliki waktu tertentu untuk dapat diperoleh bahan bakunya. Hal ini dapa
t memungkinkan terjadinya kekurangan persediaan akibat persediaan telah berada dib
awah tingkat minimum sementara bahan baku dari pemasok belum datang.