PENDAHULUAN
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya, merupakan
salah satu sarana kesehatan yang sangat penting dalam menunjang pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Sesuai dengan tugas dan fungsi rumah sakit, antara lain melaksanakan
pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, pelayanan rujukan kesehatan, pelayanan rawat
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang berada di
ibukota Provinsi Gorontalo dan secara geografis terletak dipusat wilayah Teluk Tomini,
memudahkan masyarakat yang berada didaerah luar Provinsi Gorontalo untuk mengakses
pelayanan rujukan, sehingga RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe ditunjuk sebagai rumah sakit
Rujukan Regional. Untuk itu uterus dilakukan pembenahan baik dari segi sarana/prasarana,
Selain itu pula berbagai tantangan dan hambatan yang akan dihadapi, yaitu : Pertama,
ditetapkan Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe menjadi BLUD bertahap dalam
prima semakin tinggi. Ketiga, upaya melakukan perubahan budaya kerja aparat, baik aparat
fungsional maupun aparat non fungsional dalam menerapkan pola pengelolaan BLU yang
menuntut adanya efisiensi pengelolaan sumber daya yang untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Untuk mengatasi tantangan dan hambatan tersebut diperlukan komitmen semua
1
BAB II
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo pertama kali
dibangun pada tahun 1926 dan dimanfaatkan sejak tahun 1929 dengan nama Rumah Sakit
Umum Kotamadya Gorontalo. Awalnya berupa satu gedung yang terdiri dari 4 (empat)
Tahun demi tahun bangunan ditambah dan sejak akhir PELITA 1 (1978) dilaksanakan
pembangunan rumah sakit, baik fisik maupun non fisik. Pada tahun 1979, Rumah Sakit
memenuhi persyaratan 4 (empat) spesialis dasar. Pada tanggal 17 september tahun 1987
rumah sakit umum kotamadya gorontalo berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Prof.
Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo berdasarkan surat keputusan walikotamadya gorontalo nomor
97 tahun 1987. Nama tersebut diambil dari nama salah seorang perintis kemerdekaan putera
gorontalo yang banyak berjasa dalam bidang kesehatan. Pada tahun 1991-1992 Rumah Sakit
Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe ketambahan jenis pelayanan yaitu spesialis mata dan tahun
mengusulkan kenaikan kelas Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe dari kelas C ke
maret tahun 2002 Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe merupakan bagian dari
2
organisasi tata kerja pemerintah kota gorontalo yaitu badan pengelola Rumah Sakit Umum
pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe dan tanggal 19
maret 2005 dimanfaatkannya gedung baru Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe kota
gorontalo yang awalnya berlokasi di jalan Sultan Botutihe Nomor 7 Kelurahan Heledulaa
Selatan Kecamatan Kota Timur telah berpindah alamat dijalan Taman Pendidikan Kelurahan
Wongkaditi Timur Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo dengan luas lahan 5,4 Ha. Pada
tanggal 29 Januari 2009 Rumah Sakit Prof. Dr.H. Aloei Saboe Kota Gorontalo ditetapkan
Status pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe sejak bulan
Desember 2009 telah ditetapkan sebagai penyelenggaraan pola pengelolaan keuangan BLU
Daerah (PPK-BLUD) melalui surat keputusan Walikota Gorontalo Nomor : 318 Tahun 2009
Sejak berdirinya RSUD Prof.Dr.H. Aloei Saboe Kota Gorontalo telah beberapa kali
3
- Dr. T.D.E. Abeng Tahun 1997 sampai 1998
- Dr. Hj. Nurinda Rahim, MSc. Tahun 2004 s/d 7 Januari 2010.
4
BAB III
Peranan RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe dalam mendukung pencapaian, target,
sasaran, visi dan misi RPJMD Kota Gorontalo 2014-2018, maka dirumuskan Visi RSUD
1. V i s i
2. M i s i
3. Falsafah
Falsafah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah :
kepada tuhan yang maha esa dan diwujudkan dalam melayani pasien dan
profesionalisme.
Pegawai RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe adalah bagian integral yang tak
terpisahkan dari karya RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe, dan kesejahteraan
5
4. Budaya
Nilai budaya kerja RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah :
5. Tujuan
Adapun tujuan dari RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang
didasarkan pada Visi dan Misi adalah sebagai ” Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit” indikator dalam penerapan tujuan ini adalah tercapainya tingkat kepuasan
6
BAB IV
DIREKTUR
BIDANG PERENCANAAN
BIDANG PELAYANAN BIDANG KEPERAWATAN BIDANG UMUM & DAN MEDREC BIDANG KEUANGAN
KEPEGAWAIAN
SMF
INSTALASI UPF
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA PICU
ORGANISASI PICU
Medik
Kepala Instalasi
CMU
Kepala Ruang
Meyke Luawo, S.Kep
Admin :
Novika Arbie
Pekarya :
Kadir Abdullah
Evakuasi :
Tri Muhajir
Katim I Katim II
PA PA
RINCIAN JABATAN
RSUD. Prof. Dr. H.
Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Bidang Keperawatan
Fungsi Unit untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan pelayanan keperawatan serta
mengembangkan pelayanan keperawatan.
Nama Jabatan Kepala Bidang Keperawatan
Tanggung Jawab Secara Struktural Kepala Bidang Perawatan bertanggung
jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan dan Kerja Sama
terhadap hal-hal :
1. Merencanakan, menyusun dan menetapkan falsafah
Bidang Keperawatan yang mengacu kepada falsafah
rumah sakit.
2. Kebenaran & ketepatan rencana pengembangan tenaga
keperawatan.
3. Kebenaran & ketepatan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan.
4. Kebenaran & ketepatan dalam mengusulkan mutasi
tenaga keperawatan.
5. Kebenaran & ketepatan penempatan kebutuhan tenaga
keperawatan.
6. Merencanakan mekanisme pengembangan karier tenaga
Keperawatan dan kompetensi.
7. Kebenaran & ketepatan telaahan staf dan usulan
kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan
keperawatan.
8. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan ( DP 3 ).
9. Kelancaran kegiatan oerientasi tenaga keperawatan yang
baru.
10. Kebenaran & ketepatan rancangan standar pelayanan /
asuhan keperawatan.
11. Kebenaran & ketepatan protap/ SOP pelayanan
keperawatan.
12. Kebenaran & ketepatan laporan berkala pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
13. Kebenaran & ketepatan saran dan bahan pertimbangan
kepada Wakil Direktur Pelayanan dan Kerja Sama.
14. Kebenaran dan ketepatan anggaran Bidang
Keperawatan.
15. Kebenaran& ketepatan kebutuhan peralatan
keperawatan.
16. Kebenaran & ketepatan penggunaan peralatan
keperawatan.
17. Kebenaran & ketepatan pelaksanaan program
bimbingan siswa/mahasiswa institusi pendidikan
keperawatan.
Uraian Tugas a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :
1. Menyusun falsafah keperawatann & tujuan sesuai
dengan falsafah dan tujuan rumah sakit.
RINCIAN JABATAN
RSUD. Prof. Dr. H.
Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Ruangan PICU
Fungsi Unit Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan
gawat darurat dan terancam nyawanya yang membutuhkan
pertolongan secepatnya.
Nama Jabatan Perawat Primer atau Ketua Tim
Tanggung Jawab Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada Kepala Ruang Rawat/ Penanggung Jawab
Keperawatan.
Uraian Tugas 1. Bertugas pada pagi hari
2. Member informasi dan orientasi kepada setiap pasien
baru/keluarga
3. Member penjelasan tentang perawatan dirumah/lanjutan
bagi pasien/keluarga yang akan pulang.
4. Bersama PA menerima operan tugas jaga dari PA tugas
jaga malam hari
5. Bersama PA melakukan konfirmasi tentang kondisi
pasien setelah selesai operan tugas jaga setiap awal dinas
pagi.
6. Melakukan pre conference dengan semua PA yang ada
dalam grupnya pada setiap awal dinas pagi.
7. Membagi tugas/pasien kepada PA sesuai kemampuan
dan beban kerja
8. Melakukan pengkajian, menatapkan masalah/diagnose
dan perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan.
9. Memonitor pelaksanaan tugas PA.
10. Membimbing PA dalam melaksanakan tugasnya.
11. Membantu tugas PA untuk kelancaran pelaksanaan
asuhan pasien.
12. Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan askep pada
rekam keperawatan yang dilakukan oleh PA yang ada
dibawah tanggung jawabnya.
13. Mmelakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai
tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan
dan ada bukti dalam rekam keperawatan
14. Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas
dan menerima laporan akhir tugas jaga dari PA untuk
persiapan operan tugas jaga berikutnya.
15. Mendampingi PA dalam operan tugas jaga kepada PA
yang tugas jaga berikutnya.
16. Memperkenalkan PA akan merawat selama pasien
dirawat kepada pasien/keluarga baru.
17. Mendelegasikan tugas kepada PA pada S/M/HL
18. Melaksanakan pendelegasian tugas kepala ruang bila
pagi hari tidak bertugas
19. Menyelenggarakan diskusi kasus/conference dengan
dokter/tim kesehatanlain setiap minggu
20. Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan rutin
keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali
21. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas.
URAIAN JABATAN
RSUD. Prof. Dr. H.
Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Ruangan PICU
Fungsi Unit Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan
gawat darurat dan terancam nyawanya yang membutuhkan
pertolongan secepatnya.
Nama Jabatan Perawat Pelaksana
Tanggung Jawab Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepeda Kepala Ruang Rawat/Penanggung Jawab
Keperawatan melalui Perawat Primer atau Ka Satgas.
Uraian Tugas 1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga
dari dan kepada PA yang ada dalam satu grup.
2. Melaksanakan konfirmasi/supervise tentang kondisi
pasien segera setelah selesai operan setiap pasien
3. Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas,
setelah selesai serah terima operan tugas jaga.
4. Mengikuti pre conference yang dilakukan PP setiap awal
tugas pagi
5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam
keperawatan.
6. Melakukan monitoring respon respon pasien dan ada
bukti direkam keperawatan
7. Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga
kepada PP
8. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan
kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada
bukti direkam keperawatan
9. Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk
mengatasinya.
10. Melengkapi catatan asuhan keperawatan setiap akhir
tugas pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
11. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir
tugas pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
12. Mengikuti post conference yang diadakan oleh PP pada
setiap akhir tugas da n melaporkan
kondisi/perkembangan semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya kepada PP.
13. Bila PP tidak ada, wajib mengenalkan PA yang ada
dalam satu grup yang akan memberikan asuhan
14. Melaksanakan pendelegasian tugas PP S/M/HL
15. Berkoordinasi dengan PPJR/dokter/tim kesehatan lain
bila ada masalah pasien pada S/M/HL
16. Mengikuti diskusi kasus/conference dengan dokter/tim
kesehatan lain setiap minggu sekali.
17. Mengikuti diskusi kasus/conference dalam pertemuan
rutin keperawatan di ruangan.
SENTRAL
OPNAME
Laboratorium APOTIK
/
KASIR IBS
PICU
RAWAT PAVILIUN/
INAP VIP
KAMAR
MAYAT
HUBUNGAN KERJA :
1. SENTRAL OPNAME/ADMISSION
Setiap pasien yang berobat ke PICU selalu didaftarkan kebagian admission dari
bagian admission disiapkan status dan jaminan sementara, kemudian status dan
2. APOTIK
Pasie IRDA/PICU yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter,
memilih kamar perawatan maka pasien diantar oleh perawat PICU ke bagian rawat
inap
Pasien PICU yang memerlukan tindakan operasi akan dibuatkan surat pengantar
operasi oleh dokter kemudian perawat PICU memberitahu bagian IBS tentang rencana
operasi
5. KASIR 24 JAM
Pasien yang telah selesai berobat ke PICU akan diantar ke bagian kasir untuk
menyelesaikan administrasi
6. LABORATORIUM/RADIOLOGI
Pasien PICU yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium/radiologi akan dibuatkan
7. KAMAR JENAZAH
Bila ada pasien PICU yang meninggal maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke
kamar jenazah
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Pola Ketenagaan
1. Dokter jaga konsulen
Dokter spesialis jaga terdiri dari 4 orang.
2. Perawat PICU
Cara perhitungan ketenagaan perawat di PICU adalah berdasarkan jumlah kunjungan
pasien PICU, rumus perhitungan tenaga PICU berdasarkan rumus Depkes RI 2005
BOR RUANGAN : 85 %
TEMPAT TIDUR : 7 TT
RATA-RATA JAM PERAWATAN : 12 jam
JAM KERJA PERAWAT/HARI : 7 jam
Kebutuhan Tenaga Keperawatan
= (BOR x JUMLAH TT) x RATA-RATA JAM PERAWATAN
JAM KERJA PERAWAT/HARI
= (85/100 x 7) x 12
7
= 71,4
7
= 10.2 (A).
Faktor Koreksi
Loss day = Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar
Jumlah hari kerja efektif
Loss Day = 52 + 12 + 18 x (A)
365 – 82(hari libur dalam setahun)
= 52 + 12 + 18 x (10.2)
283
= 836.4
283
= 2.95 (B).
Keterangan :
KEGIATAN ORIENTASI
A. Umum
Orientasi adalah tata cara mempersiapkan pegawai baru yang berhubungan dengan
lingkungan krja baru dalam suatu organisasi, meliputi organisasi tata laksana, kebijakan,
Rumah sakit.
Tenaga Baru dengan tim kesehatan lainnya serta bidang lainnya dalam kelancaran
pelaksaan pekerjaan.
prima.
celana panjang hitam untuk minggu pertama. Minggu ke-2 sampai minggu ke-4
Minggu ke-2 sampai ke-4 : orientasi pegawai baru ke ruang Unit terkait
Pada minggu ke-5 petugas baru melaksanakan tugas sesuai dengan SK tugas yang
diberikan
- Customer Service
- Sosialisasi Permenkes NO. 1204 tentang sanitasi rumah sakit bagi tenaga sanitarian
- Penegakan aturan dilingkungan rumah sakit PROF. DR. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo
- Komunikasi terapeutik
B. Khusus
Untuk Instalasi Rawat Inap khususnya ruangan PICU kegiatan yang dilakukan kepada
perawat baru sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat/jabatan dengan situasi baru
yang berbeda dan asing. Kegiatan orientasi di ruangan PICU berlangsung selama 1 bulan.
11. Manajemen logistik alat medis/ non medis (linen) di ruangan PICU
12. Manajemen pencucian dan steriisasi alat di ruangan PICU
BAB X
RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B. Tujuan
4. Umum :
5. Khusus :
ruang PICU
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh ruang PICU yang dipimpin oleh Kepala Ruangan
dan ketua tim serta diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh kepala ruang di ruang
PICU setiap bulan 1 kali bila tidak ada halangan, bila ada halangan rapat dialihkan
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di ruang PICU
PELAPORAN
1. Laporan Harian
b. Kondisi ketenagaan, meliputi : jumlah tenaga yang berdinas. Ijin, sakit, cuti
2. Laporan Minguan
d. Kondisi ketenagaan meliputi, jumlah tenaga cuti (cuti tahunan, cuti besar, cuti
3. Laporan Bulanan
c. Kondisi ketenagaan : sakit, di rawat, SID, cuti tahunan, cuti luar tanggungan,
EKG
NGT
Intubasi
Infusion Pump
CPAP
Nebulizer
Resusitasi
Terapi oksigen
4. Laporan Tahunan