Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang

pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya, merupakan

salah satu sarana kesehatan yang sangat penting dalam menunjang pelayanan kesehatan

kepada masyarakat. Sesuai dengan tugas dan fungsi rumah sakit, antara lain melaksanakan

pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, pelayanan rujukan kesehatan, pelayanan rawat

jalan, rawat darurat dan rawat inap serta pelayanan administratif.

Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang berada di

ibukota Provinsi Gorontalo dan secara geografis terletak dipusat wilayah Teluk Tomini,

memudahkan masyarakat yang berada didaerah luar Provinsi Gorontalo untuk mengakses

pelayanan rujukan, sehingga RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe ditunjuk sebagai rumah sakit

Rujukan Regional. Untuk itu uterus dilakukan pembenahan baik dari segi sarana/prasarana,

Sumber Daya Manusia serta jenis pelayanan yang diberikan.

Selain itu pula berbagai tantangan dan hambatan yang akan dihadapi, yaitu : Pertama,

ditetapkan Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe menjadi BLUD bertahap dalam

pengelolaan keuangan. Kedua, tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang

prima semakin tinggi. Ketiga, upaya melakukan perubahan budaya kerja aparat, baik aparat

fungsional maupun aparat non fungsional dalam menerapkan pola pengelolaan BLU yang

menuntut adanya efisiensi pengelolaan sumber daya yang untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Untuk mengatasi tantangan dan hambatan tersebut diperlukan komitmen semua

pihak baik fungsional maupun pihak manajemen.

1
BAB II

GAMBARAN UMUM RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE

Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo pertama kali

dibangun pada tahun 1926 dan dimanfaatkan sejak tahun 1929 dengan nama Rumah Sakit

Umum Kotamadya Gorontalo. Awalnya berupa satu gedung yang terdiri dari 4 (empat)

ruangan, yaitu : Apotik, Poliklinik dan Rawat Inap.

Tahun demi tahun bangunan ditambah dan sejak akhir PELITA 1 (1978) dilaksanakan

pembangunan rumah sakit, baik fisik maupun non fisik. Pada tahun 1979, Rumah Sakit

Umum Kotamadya Gorontalo ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor : 51/Men.Kes/SK/II/79 Sebagai Rumah Sakit Kelas C yang

memenuhi persyaratan 4 (empat) spesialis dasar. Pada tanggal 17 september tahun 1987

rumah sakit umum kotamadya gorontalo berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Prof.

Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo berdasarkan surat keputusan walikotamadya gorontalo nomor

97 tahun 1987. Nama tersebut diambil dari nama salah seorang perintis kemerdekaan putera

gorontalo yang banyak berjasa dalam bidang kesehatan. Pada tahun 1991-1992 Rumah Sakit

Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe ketambahan jenis pelayanan yaitu spesialis mata dan tahun

1995 ketambahan spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT).

Pada tanggal 31 agustus 1995 pemerintah daerah tingkat II kotamadya gorontalo

mengusulkan kenaikan kelas Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe dari kelas C ke

kelas B non pendidikan.

Selanjutnya berdasarkan surat keputusan walikota gorontalo nomor : 315 tanggal 25

maret tahun 2002 Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe merupakan bagian dari

2
organisasi tata kerja pemerintah kota gorontalo yaitu badan pengelola Rumah Sakit Umum

Prof. Dr. H. Aloei Saboe kota gorontalo.

Tepatnya tanggal 19 maret tahun 2001 dilaksanakan peletakan batu pertama

pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe dan tanggal 19

maret 2005 dimanfaatkannya gedung baru Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe kota

gorontalo yang awalnya berlokasi di jalan Sultan Botutihe Nomor 7 Kelurahan Heledulaa

Selatan Kecamatan Kota Timur telah berpindah alamat dijalan Taman Pendidikan Kelurahan

Wongkaditi Timur Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo dengan luas lahan 5,4 Ha. Pada

tanggal 29 Januari 2009 Rumah Sakit Prof. Dr.H. Aloei Saboe Kota Gorontalo ditetapkan

sebagai Rumah Sakit kelas B berdasarkan SK MENKES Nomor 084 / MENKES/SK/I/2009.

Status pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe sejak bulan

Desember 2009 telah ditetapkan sebagai penyelenggaraan pola pengelolaan keuangan BLU

Daerah (PPK-BLUD) melalui surat keputusan Walikota Gorontalo Nomor : 318 Tahun 2009

tanggal 30 Desember 2009.

Sejak berdirinya RSUD Prof.Dr.H. Aloei Saboe Kota Gorontalo telah beberapa kali

mengalami perubahan kepemimpinan sebagai berikut :

- Prof. Dr.H. Aloei Saboe Tahun 1929 sampai 1951

- Dr. Lim Tang Hong (Datanya Hilang)

- Dr. Tek San (Datanya Hilang)

- Dr. Nicartin Pakaya Tahun 1972 sampai 1974

- Dr. Hudaya Sudarman Tahun 1974 sampai 1978

- Dr. Nicartin Pakaya Tahun 1978 sampai 1979

- Dr. Abdul Latif Hiola Tahun 1979 sampai 1983

- Dr. Hi. Rahman H. Pakaja Tahun 1983 sampai 1997

3
- Dr. T.D.E. Abeng Tahun 1997 sampai 1998

- Dr. Hi. A.Tolohula Tahun 1998 sampai 1999

- Dr. H. Sudirman Muhammad Tahun 1999 s/d 2 Oktober 2004

- Dr. Hj. Nurinda Rahim, MSc. Tahun 2004 s/d 7 Januari 2010.

- Dr. H. Andang Ilato, MM Tahun 2010 s/d Sekarang.

4
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, BUDAYA , DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

Peranan RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe dalam mendukung pencapaian, target,

sasaran, visi dan misi RPJMD Kota Gorontalo 2014-2018, maka dirumuskan Visi RSUD

Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo :

1. V i s i

“ Rumah Sakit Terbaik di Provinsi Gorontalo dan Kawasan Teluk Tomini ”

2. M i s i

“ Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Yang Berwawasan Lingkungan”

3. Falsafah

Falsafah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah :

 Pelayanan diberikan secara menyeluruh dilandasi dengan iman dan ketakwaan

kepada tuhan yang maha esa dan diwujudkan dalam melayani pasien dan

masyarakat dengan tulus dan ikhlas.

 Pelayanan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan etika dan

profesionalisme.

 Pegawai RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe adalah bagian integral yang tak

terpisahkan dari karya RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe, dan kesejahteraan

mereka merupakan tujuan dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan RSUD

Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe.

5
4. Budaya

Nilai budaya kerja RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah :

S : Selalu Mengedepankan Pelayanan

M : Mampu Memberikan Asuhan Keperawatan

A : Amanah Dalam Melaksanakan Tugas

R : Ramah Dalam Melayani Pasien

T : Tidak Membedakan Agama, Ras, Suku dan Status Sosial.

5. Tujuan

Adapun tujuan dari RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang

didasarkan pada Visi dan Misi adalah sebagai ” Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit” indikator dalam penerapan tujuan ini adalah tercapainya tingkat kepuasan

terhadap mutu pelayanan rumah sakit mencapai 90%.

6
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

DIREKTUR

WADIR PELAYANAN WADIR UMUM DAN


KELOMPOK KEUANGAN
KOMITE

BIDANG PERENCANAAN
BIDANG PELAYANAN BIDANG KEPERAWATAN BIDANG UMUM & DAN MEDREC BIDANG KEUANGAN
KEPEGAWAIAN

SUBBID SUBBID SUBBID SUBBID SUBBID


PELAYANAN MEDIS BIMBINGAN & PELAY. RT & PERLENGKAPAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN PERBENDAHARAAN
KEPERAWATAN LAPORAN

SMF

SUBBID SUBBID SUBBID SUBBID SUBBID


PENUNJANG MEDIS ETIKA & MUTU KEPERAWATAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT MEDICAL RECORD VERIFIKASI

SUBBID SUBBID SUBBID SUBBID SUBBID


SARANA PERALATAN MEDIS PROMKES RUMAH SAKIT HUKUM DAN HUMAS DATA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
DAN LOGISTIK KEPERAWATAN

INSTALASI UPF
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA PICU
ORGANISASI PICU

STRUKTUR ORGANISASI PICU


Wadir Pelayanan

Medik

Kepala Instalasi

CMU

Kepala Ruang
Meyke Luawo, S.Kep

Admin :
Novika Arbie
Pekarya :
Kadir Abdullah
Evakuasi :
Tri Muhajir
Katim I Katim II

Marhan Halid, A.Md.Kep Telly Pontoh, A.Md.Kep

PA PA

1. Sunarto Lawadjo, A.Md.Kep 1. Fachry Hasiru, A.Md.Kep


2. Sriwaty Wolinelo, SKP 2. Indriaty Maani, A.Md.Kep
3. Febrianty Ibrahim, A.Md.Kep 3. Devi Pango, A.Md.Kep
4. Amelia Ma’ruf, A.Md.Kep 4. Radina Mustapa, A.Md.Kep
5. Selvi Igris, A.Md.Kep 5. Zein I. Sumaga, A.Md.Kep
6. Fitriani Dunggio, A.Md.Kep
BAB VI
URAIAN JABATAN

RINCIAN JABATAN
RSUD. Prof. Dr. H.
Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Bidang Keperawatan
Fungsi Unit untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan pelayanan keperawatan serta
mengembangkan pelayanan keperawatan.
Nama Jabatan Kepala Bidang Keperawatan
Tanggung Jawab Secara Struktural Kepala Bidang Perawatan bertanggung
jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan dan Kerja Sama
terhadap hal-hal :
1. Merencanakan, menyusun dan menetapkan falsafah
Bidang Keperawatan yang mengacu kepada falsafah
rumah sakit.
2. Kebenaran & ketepatan rencana pengembangan tenaga
keperawatan.
3. Kebenaran & ketepatan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan.
4. Kebenaran & ketepatan dalam mengusulkan mutasi
tenaga keperawatan.
5. Kebenaran & ketepatan penempatan kebutuhan tenaga
keperawatan.
6. Merencanakan mekanisme pengembangan karier tenaga
Keperawatan dan kompetensi.
7. Kebenaran & ketepatan telaahan staf dan usulan
kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan
keperawatan.
8. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan ( DP 3 ).
9. Kelancaran kegiatan oerientasi tenaga keperawatan yang
baru.
10. Kebenaran & ketepatan rancangan standar pelayanan /
asuhan keperawatan.
11. Kebenaran & ketepatan protap/ SOP pelayanan
keperawatan.
12. Kebenaran & ketepatan laporan berkala pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
13. Kebenaran & ketepatan saran dan bahan pertimbangan
kepada Wakil Direktur Pelayanan dan Kerja Sama.
14. Kebenaran dan ketepatan anggaran Bidang
Keperawatan.
15. Kebenaran& ketepatan kebutuhan peralatan
keperawatan.
16. Kebenaran & ketepatan penggunaan peralatan
keperawatan.
17. Kebenaran & ketepatan pelaksanaan program
bimbingan siswa/mahasiswa institusi pendidikan
keperawatan.
Uraian Tugas a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :
1. Menyusun falsafah keperawatann & tujuan sesuai
dengan falsafah dan tujuan rumah sakit.

2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan


secara keseluruhan baik dalam jumlah maupun
kualifikasi (secara makro) koordinasi dengan Kasi
Keperawatan/Kepala Instalasi terkait.

3. Menyusun program pengembangan Staf keperawatan


sesuai kebutuhan pelayanan di rumah sakit.

4. Menyusun program orientasi bagi siswa/mahasiswa


pendidikan keperawatan yang menggunakan rumah
sakit sebagai lahan praktek.
5. Menyusun program orientasi bagi tenaga perawat
yang baru yang akan bekerja di rumah sakit.

6. Menyusun jadwal rapat koordinasi dengan Kasi dan


Karu.

7. Menyusun program mutasi tenaga keperawatan baik


pelaksana maupun pengelola, koordinasi dengan
Kepala Instalasi terkait, untuk diajukan ke Wakil
Direktur Pelayanan dan Kerja Sama.
8. Menyusun rencana penempatan tenaga keperawatan
sesuai kebutuhan, koordinasi dengan Kasie
Perawatan / Ka Instalasi terkait.
9. Menyusun rencana kebutuhan peralatan keperawatan
sesuai kebutuhan pelayanan baik jmulah maupun jenis
alat, koordinasi dengan Kasie Perawatan / Ka Instalasi
terkait (alat tenun, alat rumah tangga dan alat
keperawatan lainnya).

10. Menyusun anggaran biaya untuk kebutuhan :


Pengembangan Staf, peralatan dan kebutuhan lain.

11. Menyusun rencana pengembangan sistem pencatatan


& pelaporan Asuhan Keperawatan (Askep) yang tepat
sesuai kondisi Rumah Sakit, koordinasi dengan Kasie
Perawatan / Kabag / Ka Instalasi terkait.

12. Berperan serta menyusun rencana pengembangan


pelayanan rumah sakit.

13. Menyusun program pengendalian mutu pelayanan /


asuhan keperawatan di rumah sakit dan berperan serta
menyusun peraturan / tata tertib pelayanan di rumah
sakit.
14. Menyusun Standar, Protap / SOP pelayanan mutu
meliputi : SOP ketenagaan, peralatan dan lain-lain,
koordinasi dengan Kasie / Ka Instalasi terkait.
Penyusunan ini bekerja sama dengan Bidang Mutu
Pelayanan
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
(P2) meliputi :
1. Membimbing Kepala Seksi Perawatan untuk
terlaksananya asuhan keperawatan paripurna dalam
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan di rumah sakit.

2. Melaksanakan program orientasi bagi perawat baru


yang akan bekerja di rumah sakit.

3. Melaksanakan program orientasi bagi


siswa/mahasiswa pendidikan keperawatan yang
menggunakan rumah sakit sebagai lahan praktek.

4. Melaksanakan rapat koordinasi dengan Kasie dan Ka


Ru secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan.

5. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Instalasi,


Kepala Bidang Kepala Bagian untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan di rumah sakit

6. Melaksanakan koordinasi dengan institusi pendidikan


keperawatan untuk menunjang kelancaran program
bimbingan, khususnya yang menggunakan rumah
sakit sebagai lahan praktek.

7. Menganalisa & mengkaji usulan kebutuhan tenaga


keperawatan & peralatan yang diajukan oleh Kasie/Ka
Instalasi terkait. Hasil analisa tersebut untuk
menyusun perencanaan tahunan / semester kebutuhan
tenaga maupun peralatan.

8. Mengatur jadwal dinas, pengawas hari libur, sore dan


malam hari sebagai pengganti Kepala Bidang.

9. Berperan serta dalam kegiatan ilmiah & penelitian


yang dilakukan dirumah sakit.

10. Mendelegasikan tugas kepada Kasie Perawatan bila


berhalangan hadir.

11. Mengumpulkan dan menyimpan berkas


kepegawaaian tenaga keperawatan untuk kepentingan
penilaian dalam rangka promosi.

12. Bekerja sama dengan Bidang Diklat rumah sakit


untuk menyeleng-garakan kegiatan program
pengembangan staf (PKB).

13. Menyusun instrumen penilaian kinerja tenaga


keperawatan dan peralatan.

14. Melaksanakan penempatan tenaga keperawatan


melalui Kasie Perawatan atas dasar usulan Ka Instalasi
terkait/Supervisi dan Komite Keperawatan.
15. Melaksanakan mutasi baik Perawat Primer maupun
Perawat Asosiet, koordinasi dengan Ka Ruangan / ka
Instalasi terkait.
16. Melaksanakana bimbingan kepada tenaga
keperawatan terhadap penerapan Protap / SOP dan tata
tertib pelayanan keperawatan.

17. Memotivasi tenaga Keperawatan untuk


meningkatkan semangat kerja, dengan membuat
usulan penghargaan atas prestasi kerja kepada
Direktur (Reward System), berupa piagam
penghargaan, kesempatan studi banding ke dalam /
luar negeri dan secara financial.

18. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang


pelaksanaan asuhan keperawatan, ketenagaan dan
peralatan untuk bahan informasi bagi pengembangan
pelayanan keperawatan.

19. Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan


cuti tenaga keperawatan yang ada di Instalasi.

20. Menyusun tata tertib pelayanan / asuhan keperawatan


sesuai dengan peraturan dan tata tertib rumah sakit.

21. Berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program


lain yang diselenggarakan di rumah sakit.

22. Membuat laporan berkala dan laporan khusus Bidang


Keperawatan dengan menganalisa data pelaksanaan
informasi, dokumen / laporan yang dibuat Kasie / ka
Instalasi untuk disampaikan kepada Wadir / Direktur.

23. Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang


berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan keperawatan
kepada Wadir / Direktur Rumah Sakit.

24. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Wadir /


Direktur Rumah Sakit, dalam rangka kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.

25. Membimbing tenaga keperawatan dalam hal


pendayagunaan dan pemeliharaan alat.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian &
penilaian (P3) meliputi :
1. Mengawasi, mengendalikan dan menilai penerapan
Kebijakan Pelayanan tata tertib & Etika Profesi
Keperawatan, koordinasi dengan Kasie / Supervisi
Keperawatan / Ka Ruwat / Ka Instalasi terkait.

2. Mengawasi, mengendalikan & menilai kinerja tenaga


keperawatan secara efektif dan efisien.

3. Melaksanaan penilaian kinerja staf tenaga


keperawatan, koordinasi dengan Kasie Perawatan / Ka
Instalasi.

4. Berperan serta dalam penilaian pelaksanaan program


bimbingan sistem / mekanisme pendidikan
keperawatan / pendidikan tenaga kesehatan lain yang
menggunakan rumah sakit sebagai lahan praktek.

5. Mengawasi, mengendalikan & menilai


pendayagunaan peralatan secara efektif dan efisien.

6. Berperan serta dalam melaksanakan penilaian mutu


pelayanan/asuhan keperawatan, koordinasi dengan
Komite Keperawatan, Supervisi dan Bidang Mutu
Pelayanan.

7. Melaksanakan supervisi secara berkala / sewaktu-


waktu ke Ruang Rawat agar tujuan pelayanan
keperawatan yang dinginkan dapat tercapai. Supervisi
ini dilakukan secara mandiri atau bersama dengan
Kasie, Ka Perawatan / Ka Instalasi.
d. Nama Jabatan Bawahan Langsung :
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Perawatan
dibantu sekurang-kurangnya oleh 3 orang Ka Subid yaitu :
1. Kasubid Bidang Bimbingan dan pelayanan

2. Kasubid Bidang Etika dan Mutu Keperawatan


3. Kasubid Bidang Promosi Kesehatan Rumah sakit
Wewenang Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Perawatan
mempunyai wewenang antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan
tugas keperawatan.
2. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan (sesuai
Kebijakan Rumah Sakit).
3. Mengkoordinasikan, mengawasi & mengendalikan
pelaksanaan dan penggunaan peralatan keperawatan.
4. Meminta informasi & pengarahan kepada atasan.
5. Menanda tangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Kepala Bidang Keperawatan.
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan,
khususnya yang berkaitan dengan pelayanan
keperawatan.
Hasil kerja jabatan Hasil kerja jabatan :
1. Terlaksananya fungsi perencanaan (P1)
2. Terlaksananya fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
3. Terlaksananya fungsi pengawasan, pengendalian &
penilaian (P3)
Hubungan Jabatan
1. Atasan langsung Wakil Direktur Pelayanan
2. Sub Ordinasi Kepala SUBBID Bimbingan & Pelayanan Keperawatan,
langsung Kepala SUBBID Etika & Mutu Keperawatan, Dan Kepala
SUBBID Promkes Rumah Sakit
Kepala Bidang Pelayanan

3. Sub Ordinasi tidak Internal : Kepala SUBBID Pelayanan Medis, Kepala


Langsung SUBBID Penunjang Medis, Dan Kepala SUBBID Sarana
4. Hubungan Peralatan Medis Dan Logistik Keperawatan
koordinasi Eksternal : PPNI, Dan Institusi Pendidikan Kesehatan.
RINCIAN JABATAN
RSUD. Prof. Dr. H.
Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Ruangan PICU
Fungsi Unit Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan
gawat darurat dan terancam nyawanya yang membutuhkan
pertolongan secepatnya.
Nama Jabatan Kepala Ruangan
Tanggung Jawab a. Secara administrasi bertanggung jawab kepada
Kepala Instalasi dan secara fungsional bertanggung
jawab kepada Bidang Perawatan

b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab


kepada Dokter yang berwenang dan bertanggung jawab.
Uraian Tugas a. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian dengan cara :
1. Mengawasi, mengkoreksi, dan menilai pelaksanaan
keperawatan yang telah ditentukan.
2. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dibidang perawatan
3. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan
peralatan keperawatan serta obat-obatan secara efektif
dan efisien.
4. Mengawasi pelaksanaan system pencatatan pelaporan
kegiatan pelayanan keperawatan serta
mendokumentasikan kegiatan lainya diruang rawat.
b. Melaksanakan fungsi perencanaan dengan cara :
1. Merencanakan jumlah, jenis dan mutu tenaga lainnya
sesuai kebutuhan ruang rawat yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
2. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan
yang diperlukan sebagai penunjang tercapainya
pelayanan di ruang rawat yang berada di wilayah
tanggung jawabnya.
3. Merencanakan perawatan pasien oleh sejumlah tenaga
keperawatan yang berada di wilayah tanggung jawabnya
secara berkesinambungan.
4. Merencanakan pengelolaan ruang perawatan dan
lingkungan sekitar ruang perawatan di wilayah.
c. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksana dengan
cara :
1. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan
terlindung selama pelaksanaan pelayanan berlangsung
2. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien dalam
batas kewenangannya.
3. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindung selama pelaksanaan pelayanan berlangsung.
4. Mempertahankan dan meningkatkan system pencatatan
dan pelaporan tentang perkembangan pasien dan
kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar.
5. Mengadakan kerja sama dan hubungan baik dengan
kepala ruangan lainya, seluruh kepala bidang, kepala
bagian, kepala instalasi, dan staf medis fungsional
rumah sakit
6. Menciptakan dan memelihara lingkungan kerja dan
suasana kerja yang baik anatara petugas, pasien, dan
keluarganya sehingga memberikan ketenangan.
7. Memotivasi tenaga penunjang atau tenaga non
perawatan dalam mempersiapkan serta memelihara
ruang rawat dan lingkungan.
8. Memeriksa dan meneliti pengisian formulir sensus
harian diruang rawat secara tepat dan benar.
9. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan
makanan, berdasarkan macam dan jenis makanan.
10. Memelihara buku register dan berkas catatan medic
11. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai
pelaksanaan kegiatan pelayanan keperawatan serta
kegiatan lain diruang rawat. Selanjutnya menyampaikan
kepada kepala instalasi dengan tembusan kepada kepala
seksi perawatan/kepala bidang perawatan.
12. Melakukan verifikasi terhadap seluruh dokumentasi
asuhan keperawatan yang dibuat oleh PP dalam wilayah
tanggung jawabnya.
13. Memegang teguh rahasia jabatan
14. Mengatur dan mengkoordinir seluruh kegiatan
pelayanan diruang rawat yang berada diwilayah
tenggung jawabnya melalui pertemuan pagi setiap
akan memulai kegiatan setiap harinya.
15. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga
perawatan dan tenaga lainnya diruang perawatan
yang berada dibawah tanggung jawabnya, sesuai
kebutuhan dan ketentuan yang berlaku (bulanan,
mingguan, harian, dan lain-lain)
16. Memberikan program orientasi kepada tenaga
perawatan baru atau tenaga lainnya yang akan
bekerja diruang rawat yang menjadi tanggung
jawabnya.
17. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan tugasnya sesuai
ketentuan standar.
18. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan
cara kerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam pelayanan diruang rawat tersebut.
19. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
keperawatan dan tenaga lainya yang berada diwilayah
tanggung jawabnya.
20. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dibidang keperawatan, antara lain melaluipertemuan
rutin
21. Mengenal jenis kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan
pasien diruang rawat agar tercapai pelayanan optimal
22. Menyusun permintaan kebutuhan rutin, alat, obat,
dan bahan yang diperlukan diruang perawatan.
23. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu siap dipakai.
24. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan
inventarisasi dalam unit kerjanya.
25. Memberikan program orientasi terhadap pasien dan
keluarganyayang meliputi penjelasan tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat,
keadaanruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya serta kegiatan ritun sehari-hari
diruangan
26. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling
(visite) untuk memeriksa pasien dan mencatat
program pengobatan serta menyampaikannya kepada
staf untuk melaksanakannya.
27. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dirawat, untuk mengetahui keadaanya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Wewenang 1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Member petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan diruangan perawatan
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang kepala ruangan
5. Menghadiri rapat berkala dengan kepala
instalasi/kasie/kepala rumah sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
Hasil kerja jabatan 1. Terlaksananya fungsi perencanaan (P1)
2. Terlaksananya fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
3. Terlaksananya fungsi pengawasan, pengendalian &
penilaian (P3)
Hubungan Jabatan
1. Atasan langsung Kepala Bidang Keperawatan.
2. Sub Ordinasi Perawat Primer/Ketua TIM, Perawat Pelaksana
langsung
3. Sub Ordinasi tidak Farmasi, Keuangan, dan HUMAS
Langsung
4. Hubungan Internal : Kepala SUBBID Sarana Peralatan Medis Dan
koordinasi Logistik Keperawatan, Kepala SUBBID Bimbingan Dan
Pelayanan Keperawatan, Kepala SUBBID Etika & Mutu
Keperawatan, Kepala Seksi Diklat, Dan Kepala SUBBID
Sarana Peralatan Medis dan Logistik Keperawatan
Eksternal : PPNI, dan Institusi Pendidikan Kesehatan

RINCIAN JABATAN
RSUD. Prof. Dr. H.
Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Ruangan PICU
Fungsi Unit Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan
gawat darurat dan terancam nyawanya yang membutuhkan
pertolongan secepatnya.
Nama Jabatan Perawat Primer atau Ketua Tim
Tanggung Jawab Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepada Kepala Ruang Rawat/ Penanggung Jawab
Keperawatan.
Uraian Tugas 1. Bertugas pada pagi hari
2. Member informasi dan orientasi kepada setiap pasien
baru/keluarga
3. Member penjelasan tentang perawatan dirumah/lanjutan
bagi pasien/keluarga yang akan pulang.
4. Bersama PA menerima operan tugas jaga dari PA tugas
jaga malam hari
5. Bersama PA melakukan konfirmasi tentang kondisi
pasien setelah selesai operan tugas jaga setiap awal dinas
pagi.
6. Melakukan pre conference dengan semua PA yang ada
dalam grupnya pada setiap awal dinas pagi.
7. Membagi tugas/pasien kepada PA sesuai kemampuan
dan beban kerja
8. Melakukan pengkajian, menatapkan masalah/diagnose
dan perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan.
9. Memonitor pelaksanaan tugas PA.
10. Membimbing PA dalam melaksanakan tugasnya.
11. Membantu tugas PA untuk kelancaran pelaksanaan
asuhan pasien.
12. Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan askep pada
rekam keperawatan yang dilakukan oleh PA yang ada
dibawah tanggung jawabnya.
13. Mmelakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai
tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan
dan ada bukti dalam rekam keperawatan
14. Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas
dan menerima laporan akhir tugas jaga dari PA untuk
persiapan operan tugas jaga berikutnya.
15. Mendampingi PA dalam operan tugas jaga kepada PA
yang tugas jaga berikutnya.
16. Memperkenalkan PA akan merawat selama pasien
dirawat kepada pasien/keluarga baru.
17. Mendelegasikan tugas kepada PA pada S/M/HL
18. Melaksanakan pendelegasian tugas kepala ruang bila
pagi hari tidak bertugas
19. Menyelenggarakan diskusi kasus/conference dengan
dokter/tim kesehatanlain setiap minggu
20. Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan rutin
keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali
21. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas.

Wewenang 1. Memberikan masukan kepada kepala ruangan untuk


pembuatan standar kerja
2. Memberikan masukan untuk mutasi, demosi, dan
promosi staf perawatan.
3. Memberikan reward dan punishment serta bimbingan
kepada pelaksana
Hasil kerja jabatan Terkoordinirnya pelayanan keperawatan pasien di ruangan
PICU
Hubungan Jabatan
1. Atasan langsung Kepala Ruangan Paviliun
2. Sub Ordinasi Perawat Pelaksana/Leader
langsung
3. Sub Ordinasi tidak Keuangan
Langsung
4. Hubungan Internal : Antar keolmpok perawat diruangan lain, Farmasi,
koordinasi laboratorium, dan Teknik dan Sarana Fisik. Administrasi
Pasien
Eksternal : PPNI
URAIAN JABATAN
RSUD. Prof. Dr. H.
Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Ruangan PICU
Fungsi Unit Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan
gawat darurat dan terancam nyawanya yang membutuhkan
pertolongan secepatnya.
Nama Jabatan Perawat Ketua Grup (LEADER)
Tanggung Jawab 1. Kebenaran dan ketepatan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai standar, pada
shiff dinasnya.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam
mendokumentasikan pelaksnaan asuhan keperawatan
dan kegiatan lain yang dilakukan, pada shiff dinasnya.
3. Melaksanakan pembagian klien pada
perawat asociate pada shiff dinasnya.
4. Menerima klient baru dan memberikan
informasi tentang tata tertib rumah sakit dan ruangan,
tenaga medis yang merawat.
5. Melakukan evaluasi terhadap pemberian
asuhan keperawatan dan membuat laporan dinas.
6. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
7. Melaporkan peralatan yang digunakan pada
shiff dinasnya pada saat serah terima pergantian dinas.
8. Melaporkan kejadian penting pada
supervisor. keperawatan.
Uraian Tugas 1. Menerima pasien baru dan memberikan informasi
tentang tata tertib rumah sakit dan ruang IRD
2. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai standar pada shift dinasnya
3. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang
dilakukan pada shiftnya
4. Melaksanakan pembagian pasien pada perawat pelaksana
pada shift dinasnya
5. Melakukan evaluasi terhadap pemberian asuhan
keperawatan dan membuat laporan dinas
6. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
7. Melaporkan peralatan yang digunakan pada shift
dinasnya pada saat serah terima pergantian dinas
8. Melaporkan kejadian penting pada supervisor
keperawatan.

Wewenang 1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan


2. Mengkoordinasi kegiatan pelayanan keperawatan dan
dokumentasi asuhan keperawatan pada shiff dinasnya.
Hasil kerja jabatan Terkoordinirnya pelayanan keperawatan pasien di ruangan
PICU
Hubungan Jabatan
1. Atasan langsung Kepala ruangan
2. Sub Ordinasi Perawat Primer/Ketua TIM
langsung
3. Sub Ordinasi tidak Keuangan
Langsung
4. Hubungan Internal : Antar Kelompok Perawatan, Farmasi,
koordinasi Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, dan Adminstrasi
Pasien.
Eksternal : Pasien, dan Keluarga

URAIAN JABATAN
RSUD. Prof. Dr. H.
Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Ruangan PICU
Fungsi Unit Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan
gawat darurat dan terancam nyawanya yang membutuhkan
pertolongan secepatnya.
Nama Jabatan Perawat Pelaksana
Tanggung Jawab Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab
kepeda Kepala Ruang Rawat/Penanggung Jawab
Keperawatan melalui Perawat Primer atau Ka Satgas.
Uraian Tugas 1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga
dari dan kepada PA yang ada dalam satu grup.
2. Melaksanakan konfirmasi/supervise tentang kondisi
pasien segera setelah selesai operan setiap pasien
3. Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas,
setelah selesai serah terima operan tugas jaga.
4. Mengikuti pre conference yang dilakukan PP setiap awal
tugas pagi
5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam
keperawatan.
6. Melakukan monitoring respon respon pasien dan ada
bukti direkam keperawatan
7. Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga
kepada PP
8. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan
kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada
bukti direkam keperawatan
9. Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk
mengatasinya.
10. Melengkapi catatan asuhan keperawatan setiap akhir
tugas pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
11. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir
tugas pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
12. Mengikuti post conference yang diadakan oleh PP pada
setiap akhir tugas da n melaporkan
kondisi/perkembangan semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya kepada PP.
13. Bila PP tidak ada, wajib mengenalkan PA yang ada
dalam satu grup yang akan memberikan asuhan
14. Melaksanakan pendelegasian tugas PP S/M/HL
15. Berkoordinasi dengan PPJR/dokter/tim kesehatan lain
bila ada masalah pasien pada S/M/HL
16. Mengikuti diskusi kasus/conference dengan dokter/tim
kesehatan lain setiap minggu sekali.
17. Mengikuti diskusi kasus/conference dalam pertemuan
rutin keperawatan di ruangan.

Hasil kerja jabatan Terlaksananya pelayanan keperawatan pasien di ruangan


PICU
Hasil kerja jabatan Hasil kerja jabatan :
1. Laporan bulanan
2. Laporan triwulan
3. Laporan tahunaN
Hubungan Jabatan
1. Atasan langsung Kepala ruangan
2. Sub Ordinasi Perawat Primer/Ketua TIM
langsung
3. Sub Ordinasi tidak Keuangan
Langsung
4. Hubungan Internal : Antar Kelompok Perawatan, Farmasi,
koordinasi Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, dan Adminsrtasi
Pasien.
Eksternal : Pasien, dan Keluarga
RINCIAN JABATAN
RSUD. Prof. Dr. H.
Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Ruangan PICU
Fungsi Unit Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan
gawat darurat dan terancam nyawanya yang membutuhkan
pertolongan secepatnya.
Nama Jabatan Administrasi
Tanggung Jawab Mengelolaan aktifitas yang berkaitan dengan keuangan
untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.
Uraian Tugas 1. Menerima, mencatat dan menyortir surat masuk sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar
memudahkan pencarian.
- Menerima berkas, meregister pasien rawat inap dan
melakukan pengimputan hasil pelayanan
- Menyortir/melengkapi surat ijin jaminan pasien
rawat inap
2. Mengelompokkan surat atau dokumen menurut jenis
dan sifatnya sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku agar memudahkan pendistribusian
- Membuat laporan kunjungan berdasarkan kelompok
jenis pasien rawat inap
3. Mendokumentasikan surat sesuai dengan prosedur
ketentuan yang berlaku agar tertib administrasi
4. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan
prosedur yang berlaku sebagai bahanevakuasi dan
tanggung jawab.
- Membuat hasil pelaksanaan tugas.
Wewengan 1. menyiapkan sarana kelengkapan administrasi pelayanan
perawatan
2. melaksanakan pembuatan laporan perincian biaya,
palayanan perawatan baik secara komputerisasi maupun
secara manual
3. melengkapi data-data pasien pada status dan
mengembalikan kebagian medical record apabila pasien
tersebut sudah keluar (pulang, meninggal dunia.
Hasil kerja jabatan Terkoordinasinya semua kegiatan adminidtrasi di rawat inap
guna menunjang keberhasilan pelayanan di ruangan PICU
Hubungan Jabatan
1. Atasan langsung Kepala Bidang Keuangan
2. Sub Ordinasi Keuangan/Administrasi Pasien, Perawat Primer dan Perawat
langsung Pelaksana
3. Sub Ordinasi tidak Wadir Pelayanan dan Wadir Umum
Langsung
4. Hubungan Internal : Kepala Ruangan Paviliun, Medikal Record
koordinasi Eksternal : Pasien, dan Keluarga
RINCIAN JABATAN

RSUD. Prof. Dr. H.


Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Ruangan PICU
Fungsi Unit Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan
gawat darurat dan terancam nyawanya yang membutuhkan
pertolongan secepatnya.
Nama Jabatan Evakuasi
Tanggung Jawab mengantarkan pasien ke ruang rawatan.
Uraian Tugas 1. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam yakni :
Dinas pagi : 08.00-14.00
Dinas sore : 14.00-21.00
Dinas malam : 21.00-08.00
2. Menyiapkan peralatan yang diperlukan
3. Membersihkan peralatan
4. Menyiapkan dan merawat peralatan medis (monitor,
sring pamp, infuse pamp,suction, dan ventilator)
5. Membuat laporan kegiatan
6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis .

Wewenang 1. Memprioritaskan pasien yang akan dipindahkan keruang


rawatan
2. Memprioritaskan ruangan, kelengkapan peralatan, dan
lingkungan yang bersih dan nyaman guna memperlancar
tindakan evakuasi.
Hasil kerja jabatan 1. Pasien langsung dipindahkan ke ruang rawatan dengan
aman dan nyaman
2. Terciptanya komunikasi yang baik antara petugas
evakuasi dengan pasien.
3. Terlaksananya tugas yang diperintahkan oleh pimpinan.
Hubungan Jabatan
1. Atasan langsung Kepala Ruangan
2. Sub Ordinasi Perawat Primer, Perawat Pelaksana, dan Leader
langsung
3. Sub Ordinasi tidak Keuangan
Langsung
4. Hubungan Internal : Antar kelompok ruang perawatan lainnya,
koordinasi Radiologi, fisioterapi, dan unit lainnya.
Eksternal : Pasien, dan Keluarga
RINCIAN JABATAN

RSUD. Prof. Dr. H.


Aloei Saboe
Nama Unit Kerja Ruangan PICU
Fungsi Unit Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan
gawat darurat dan terancam nyawanya yang membutuhkan
pertolongan secepatnya.
Nama Jabatan Pekarya
Tanggung Jawab membantu perawat dalam pelayanan kesehatan
Uraian Tugas 1. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam yakni :
Dinas pagi : 08.00-14.00
Dinas sore : 14.00-21.00
Dinas malam : 21.00-08.00
2. Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan
perawatan termasuk kamar pasien
3. Menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk tindakan
keperawatan atau tindakan kedokteran/medic
4. Membantu perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan
5. Membersihkan alat-alat yang telah digunakan
6. Mengurus pemberangkatan dan pemulangan pasien
konsul

Wewenang 1. Memprioritaskan ruangan, kelengkapan perawatan guna


memperlancar jalannya tindakan keperawatan.
2. Menjaga kebersihan, kelengkapan, kerapian ruangan,
dan ketertiban pelayanan terhadap pasien.
Hasil kerja jabatan Hasil kerja jabatan :
1. Kelengkapan Alat-Alat Yang Ada Di PICU
2. Terpelihara peralatan yang ada diunit kerja PICU
3. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan alat-alat rumah
tangga secara tepat dan benar.
Hubungan Jabatan
1. Atasan langsung Kepala Ruangan
2. Sub Ordinasi Perawat Primer, Perawat Pelaksana, dan Leader
langsung
3. Sub Ordinasi tidak Keuangan
Langsung
4. Hubungan Internal : Antar unit lainnya. Eksternal : Pasien, dan
koordinasi Keluarga
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

SENTRAL
OPNAME

Laboratorium APOTIK
/

KASIR IBS
PICU

RAWAT PAVILIUN/

INAP VIP

KAMAR
MAYAT
HUBUNGAN KERJA :

1. SENTRAL OPNAME/ADMISSION

Setiap pasien yang berobat ke PICU selalu didaftarkan kebagian admission dari

bagian admission disiapkan status dan jaminan sementara, kemudian status dan

jaminan sementara diantarkan ke PICU

2. APOTIK

Kebutuhan obat PICU diperoleh dari bagian logistik farmasi

3. VIP/PAVILIUN DAN GEDUNG RAWAT INAP

Pasie IRDA/PICU yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter,

penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian ruangan yang dipilih untuk

memilih kamar perawatan maka pasien diantar oleh perawat PICU ke bagian rawat

inap

4. INSTALASI BEDAH SENTRAL

Pasien PICU yang memerlukan tindakan operasi akan dibuatkan surat pengantar

operasi oleh dokter kemudian perawat PICU memberitahu bagian IBS tentang rencana

operasi

5. KASIR 24 JAM

Pasien yang telah selesai berobat ke PICU akan diantar ke bagian kasir untuk

menyelesaikan administrasi

6. LABORATORIUM/RADIOLOGI
Pasien PICU yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium/radiologi akan dibuatkan

formulir permintaan pemeriksaan laboratorium/radiologi dan formulir diserahkan ke

petugas laboratorium/radiologi oleh perawat PICU.

7. KAMAR JENAZAH

Bila ada pasien PICU yang meninggal maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke

kamar jenazah
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola Ketenagaan
1. Dokter jaga konsulen
Dokter spesialis jaga terdiri dari 4 orang.
2. Perawat PICU
Cara perhitungan ketenagaan perawat di PICU adalah berdasarkan jumlah kunjungan
pasien PICU, rumus perhitungan tenaga PICU berdasarkan rumus Depkes RI 2005
BOR RUANGAN : 85 %
TEMPAT TIDUR : 7 TT
RATA-RATA JAM PERAWATAN : 12 jam
JAM KERJA PERAWAT/HARI : 7 jam
Kebutuhan Tenaga Keperawatan
= (BOR x JUMLAH TT) x RATA-RATA JAM PERAWATAN
JAM KERJA PERAWAT/HARI
= (85/100 x 7) x 12
7
= 71,4
7
= 10.2 (A).

Faktor Koreksi
Loss day = Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar 
                  Jumlah hari kerja efektif
Loss Day = 52 + 12 + 18 x (A)
365 – 82(hari libur dalam setahun)
= 52 + 12 + 18 x (10.2)
283
= 836.4
283
= 2.95 (B).

TUGAS NON KEPERAWATAN = Kebutuhan tenaga perawat + Loss day x 25%


= (A) + (B) x 25 %
= (10.2) + (2.95) x 25 %
= 3.28 (C)

Jumlah Tenaga Keperawatan Yang Diperlukan :


= ( A) + (B) +( C) + 1 Kepala Ruangan
= (10.2) + (2.95) + (3.28) + 1
= 17.43 ORANG
= 17 Orang.

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 17 orang


 Dinas pagi : 6 Orang
 Dinas sore : 3 Orang
 Dinas malam : 3 Orang
 Lepas malam : 3 Orang
 Libur Tambahan : 2 orang

Keterangan :

Jadi berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa ruangan PICU

saat ini tidak membutuhkan tambahan tenaga keperawatan.


B. Kualifikasi Personil

KUALIFIKASI JML YANG JML


N NAMA
FORMAL MASA SERTIFIKAT DIBUTUHK TENAGA KET
O JABATAN
KERJA AN YG ADA
1 Kepala SI 8 tahun  Manajemen 1 orang 1 orang lengkap
Ruangan keperawata bangsal atau
n (Ners) manajemen
atau D3 keperawatan
keperawata  Emergency
n Nursing
 Pasien Safety
 BTCLS
 PPI
 Penanganan
Api Ringan
2 Dokter Spesialis 2 tahun Sertifikat 4 orang 4 orang lengkap
Anak Anak kelulusan dokter
spesialis
3 Perawat D3 7 tahun  BTCLS 2 orang 2 orang lengkap
Primer keperawata  BHD
(KATIM) n  PPI
 Pasien Safety
 Penanganan
Api Ringan
4 Perawat D3  PPI 14 orang 14 orang lengkap
Pelaksana keperawata  BTCLS
n  BHD
 Pasien Safety
 Penanganan
Api Ringan
5 Administra SMA 2 tahun  PPI 1 orang 1 orang lengkap
si  BHD
 Penanganan
Api Ringan
6 Pekarya SMA 2 tahun  PPI 1 orang 1 orang lengkap
 BHD
 BLS
 Penanganan
Api Ringan
7 Evakuasi SMA 2 tahun  PPI 2 orang 2 orang lengkap
 BHD
 BLS
 Penanganan
Api Ringan
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

A. Umum

Orientasi adalah tata cara mempersiapkan pegawai baru yang berhubungan dengan

lingkungan krja baru dalam suatu organisasi, meliputi organisasi tata laksana, kebijakan,

tugas, fungsi, tanggung jawab dan wewenang bagi pegawai baru.

Tujuan dari orientasi pegawaibaru rumah sakit adalah :

4. mendapatkan informasi dan pandangan mengenai visi, misi, tujuan

organisasi dan tata laksana organisasi di Rumah Sakit.

5. Memahami jenis-jenis pelayanan yang ada dan unit-unit organisasi

Rumah sakit.

6. Mengetahui lingkungan Rumah sakit untuk memudahkan adaptasi

sebelum memuali pekerjaan dalam waktu yang singkat.

7. Memahami pentingnnya menjalani hubungan professional antara

Tenaga Baru dengan tim kesehatan lainnya serta bidang lainnya dalam kelancaran

pelaksaan pekerjaan.

8. Meningkatkan kemampuan kinerja dalam memberikan pelayanan

prima.

Sebelum bertugas di Rumah Sakit tenaga baru melaksanakan orientasi/pengenalan

terhadap seluruh bagian rumah sakit. Prosedurnya sebagai Berikut :

1. Masa orientasi/pengenalan selama 4 minggu


Selama orientasi pegawai baru menggunakan seragam kemeja lengan panjang putih dan

celana panjang hitam untuk minggu pertama. Minggu ke-2 sampai minggu ke-4

menggunakan seragam sesuai dengan Unit Kerja masing-masing.

2. Jadwal orientasi petugas baru :

 Minggu ke-1 : pembekalan oleh bagian diklatdan SDM Rumah Sakit

 Minggu ke-2 sampai ke-4 : orientasi pegawai baru ke ruang Unit terkait

 Setelah menjalani orientasi selama 4 minggu, pegawai baru melaksanakan wawancara

untuk penempatan ruang tugas

 Pada minggu ke-5 petugas baru melaksanakan tugas sesuai dengan SK tugas yang

diberikan

3. Materi orientasi pegawai baru yang diberikan

- Visi,Misi, Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit

- Peningkatan mutu dan keselamatan pasien

- Pengendalian dan pencegahan infeksi

- Akreditas Rumah Sakit

- Customer Service

- Sosialisasi Permenkes NO. 1204 tentang sanitasi rumah sakit bagi tenaga sanitarian

- Hak dan kewajiban security

- Patient center care

- Etika pelayanan rumah sakit

- Penegakan aturan dilingkungan rumah sakit PROF. DR. H. Aloei Saboe Kota

Gorontalo

- Penerapan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga di rumah sakit

- Standard pelayanan pramusaji

- Standard pelayanan tenaga evakuasi


- Standard pelayanan tenaga radiographer dan analisis kesehatan

- Standard palayanan tenaga dokter

- Sistem penilaian kinerja keperawatan

- Hak dan Kewajiban perawat/bidan

- Komunikasi terapeutik

- Etika bagi tenaga keperawatan/kebidanan

- Kode etik perawat/bidan

- Caring dalam pelayanan keperawatan

B. Khusus

Untuk Instalasi Rawat Inap khususnya ruangan PICU kegiatan yang dilakukan kepada

perawat baru sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat/jabatan dengan situasi baru

yang berbeda dan asing. Kegiatan orientasi di ruangan PICU berlangsung selama 1 bulan.

Dengan uraian sebagai berikut :

1. Perkenalan dengan petugas yang ada di ruangan PICU

2. Memperkenalkan program orientasi

3. Orientasi ruangan-ruangan yang ada di ruangan PICU

4. Menjelaskan fungsi ruangan PICU

5. Menjelaskan struktur organisasi instalasi/ruangan PICU

6. Tata tertib ruangan PICU

7. Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien PICU

8. Manajemen/model asuhan keperawatan pasien di ruangan PICU

9. Manajemen pengelolaan kegawat dauratan pasien di ruangan PICU

10. Manajemen penggunaan alat-alat khusus di ruangan PICU

11. Manajemen logistik alat medis/ non medis (linen) di ruangan PICU
12. Manajemen pencucian dan steriisasi alat di ruangan PICU

BAB X

RAPAT

A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki

kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah

tertentu.

B. Tujuan

4. Umum :

Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional di

ruang PICU RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe.

5. Khusus :

a.Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di

ruang PICU

b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait

dengan pelayanan di ruang PICU

C. Kegiatan Rapat

Rapat dilakukan dan diadakan oleh ruang PICU yang dipimpin oleh Kepala Ruangan

dan ketua tim serta diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :

1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh kepala ruang di ruang

PICU setiap bulan 1 kali bila tidak ada halangan, bila ada halangan rapat dialihkan

pada bulan berikutnya.

2. Rapat Tidak Terjadwal :

Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan

oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di ruang PICU

dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.


BAB XI

PELAPORAN

1. Laporan Harian

Permasalah yang dilaporkan meliputi :

a. Jumlah pasien sesuai dengan jumlah bednya masing-masing

b. Kondisi ketenagaan, meliputi : jumlah tenaga yang berdinas. Ijin, sakit, cuti

c. Kegiatan Pelayanan Keperawatan ruangan, contoh : pasien dengan keadaan

umum lemah, pasien operasi, tindakan pemeriksaan penunjang, pasien complain

atau resiko complain.

2. Laporan Minguan

Permasalah yang dilaporkan meliputi :

a. Jumlah dan jenis tindakan penunjang yang perlu di rujuk

b. Jumlah Pasien yang dirujuk

c. Jumlah pasien pulang atas permintaan sendiri ( APS )

d. Kondisi ketenagaan meliputi, jumlah tenaga cuti (cuti tahunan, cuti besar, cuti

luar tanggungan, cuti melahirkan ), SID, Rawat

3. Laporan Bulanan

Permasalahan yang dilaporkan meliputi :

a. Jumlah pasien yang dirawat dalam waktu satu bulan


b. Jumlah pasien pulang atas ijin dokter, APS, Meninggal, Dirujuk

c. Kondisi ketenagaan : sakit, di rawat, SID, cuti tahunan, cuti luar tanggungan,

cuti besar, cuti melahirkan.

d. Jumlah pasien di rawat dengan jaminan pribadi maupun jaminan asuransi

e. Jenis pemeriksaan penunjang yang di rujuk : Rontgen

f. Tindakan tranfusi dan penyulit yang timbul.

g. Kasus penyakit terbanyak

h. Pencapaian Sasaran mutu dan Standar mutu ruangan

i. Jenis tindakan dan pelayanan di ruangan PICU seperti :

 EKG

 NGT

 Intubasi

 Infusion Pump

 CPAP

 Nebulizer

 Resusitasi

 Ventilator dan Monitor

 Terapi oksigen

4. Laporan Tahunan

Rekapitulasi kegiatan pelayanan di ruangan selama satu tahun, meliputi :

a. Hasil pencapaian target kegiatan pelayanan keperawatan di ruangan

b. Kemajuan yang telah di capai

c. Kendala yang dialami selama melakukan kegiatan pelayanan

d. Rencana kerja berikutnya

Anda mungkin juga menyukai