Oleh :
Nikmatiah Gusti A. Wolley
16014101165
Masa KKM : 02 September – 29 September 2019
Pembimbing :
dr. L. F. Joyce Kandou, SpKJ
Nama : Ny. RR
Telah disetujui untuk menjadi Pasien Laporan Kasus pada September 2019
Mengetahui,
i
SURAT PERNYATAAN
NRI : 16014101165
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Pembimbing :
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................i
SURAT PERNYATAAN...............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
LAPORAN KASUS.......................................................................................1
Identitas Pasien........................................................................................1
Riwayat Psikiatrik....................................................................................1
Formulasi Diagnostik............................................................................18
Evaluasi Multiaksial..............................................................................20
Rencana Terapi......................................................................................20
Prognosis...............................................................................................22
Diskusi...................................................................................................22
Kesimpulan............................................................................................27
Wawancara Psikiatri..............................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................42
LAMPIRAN.................................................................................................43
iv
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RR
Umur : 50 tahun
PendidikanTerakhir : SD (Tamat)
Pekerjaan : Petani
1
2. Alloanamnesis dengan anak pasien Bpk. FM di rumah anak pasien di
A. Keluhan Utama
Manado oleh anak pasien dengan keluhan sering berbicara sendiri sejak 2 hari
yang lalu. Pasien juga sering mendengar suara-suara bisikan sejak 2 hari yang
lalu.
Manado oleh anak pasien pada hari Rabu, 25 September 2019 dengan keluhan
sering berbicara sendiri sejak 2 hari yang lalu. Pada hari Senin pagi pasien
sedang menjemur jagung hingga sore hari. Setelah selesai bekerja, pasien
dan kadang tidak nyambung. Pasien mengatakan bahwa cucunya telah dibawa
juga merasa takut jika berada di keramaian karena menurut pasien akan ada
seseorang yang mengejarnya. Pasien pernah bermimpi buruk bahwa ada orang
2
Keluarga pasien pernah menegur pasien karena berbicara sendiri dan
Pasien lalu meminta maaf dan mengatakan kalau dirinya tidak sadar saat
Sebelumnya 2 hari yang lalu pasien dibawa ke poli saraf RS. Bethesda,
normal. Pasien lalu disarankan agar dibawa ke Poliklinik Jiwa RS Prof. Dr. V.
RS. Bethesda, Tomohon karena tekanan darah pasien tiba-tiba naik saat
sedang bekerja. Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi sudah sejak 2
riwayat tekanan darah tinggi sudah sejak 2 tahun yang lalu dan rutin
mengonsumsi obat.
3
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
obatan lainnya.
kehamilan kondisi kesehatan fisik dan mental ibu pasien cukup baik. pasien
Saat lahir, pasien dibesarkan oleh ibu dan ayah di Kiawa. Pada
stadium oral (0-1 tahun), pasien mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) sejak lahir
dasar (0-1 tahun), pasien di rawat oleh ayah dan ibunya beserta kakak-kakak
Pada stadium otonomi lawan rasa malu-malu usia (1-3 tahun), menurut
kakak pasien, pasien bisa berjalan pada usia 1 tahun dan mulai bisa berbicara
4
pada usia 2 tahun. Lalu pasien mengatakan bahwa yang mengajarkan pasien
berbicara, berjalan, makan, BAB, dan BAK adalah ibu dan ayah serta semua
kakak dari pasien. Pasien dapat mengetahui kalau rasa kencing pasien harus
ke toilet. Pada tahap ini, pasien mulai bermain dengan saudara-saudara dan
teman-temannya dan pasien adalah orang yang sangat periang dan senang
bermain. Pasien juga termasuk anak yang patuh terhadap orang tuanya.
pasien, dia adalah anak yang aktif dan periang, suka bermain dengan teman –
temannya. Selain itu kakak pasien juga mengatakan bahwa pasien sering
keinginannya.
Sekolah Dasar GMIM Kiawa. Menurut kakak pasien, pasien merupakan anak
yang biasa saja seperti anak – anak pada umumnya. Pasien adalah anak yang
5
finansial. Pasien sangat mudah bergaul baik dengan laki-laki maupun dengan
keluarganya.
1. Riwayat Pendidikan
Pasien masuk SD GMIM Kiawa pada usia 7 tahun. Saat lulus pasien
kakaknya, pasien adalah orang yang biasa-biasa saja tidak sepintar teman-
temannya. Pasien juga sangat supel dalam pergaulan dan senang bermain
2. Riwayat Pekerjaan
3. Riwayat Psikoseksual
jenis).
4. Riwayat Pernikahan
6
5. Riwayat Beragama
ibadah di gereja.
7. Aktivitas sosial
hukum.
tamu, ruang keluarga dan dapur. Rumah tersebut milik anak pasien.
tenang dan nafsu makan pasien mulai membaik. Saat ini pasien juga
7
mengatakan ia sudah bisa tidur dengan baik dan sangat ingin untuk
kembali bekerja.
8
pasien sudah meninggal saat pasien berumur 40 tahun dan ibu pasien
Keterangan:
: Perempuan : Pasien
tidak merasa ia sedang sakit namun mau meminum obat yang diberikan.
9
G. Persepsi Pasien Terhadap Keluarga
merasa bahwa keluarganya sayang dan perhatian kepada pasien. Pasien tidak
menginginkan agar ibu mereka cepat sembuh. Suami dan kakak pasien juga
Menurut keluarga pasien, mereka tidak tahu kenapa pasien bisa seperti
ini. Menurut mereka mungkin karena pasien terlalu sering bekerja sehingga
kelelahan.
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
pendek yang lurus dan berwarna hitam. Saat dianamnesis di rumah anak
10
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor
seperti biasa. Pasien cukup terbuka dan melakukan kontak mata, namun
kembali pertanyaan.
1. Mood : Eutimia
2. Afek : Menyempit
3. Kesesuaian : Sesuai
C. Pembicaraan
1. Kualitas
11
2. Kuantitas
3. Hendaya berbahasa
D. Gangguan Persepsi
1. Depersonalisasi
tidak nyata.
2. Derealisasi
3. Ilusi
lingkungan eksternal.
4. Halusinasi
keluarga pasien.
12
E. Proses Pikir
pertanyaan dengan yakin, terkadang dengan ragu-ragu dan suara yang kecil.
2. Orientasi
malam.
diwawancarai.
sekitarnya.
3. Daya ingat
13
Jangka sedang : Baik. Pasien dapat mengingat kapan dia dibawa ke
rumah sakit.
Jangka pendek : Terganggu. Pasien lupa bahwa tadi pagi pasien sudah
makan.
5. Kemampuan visuospasial
sendiri seperti makan, minum, dan mandi. Saat terjadi gangguan ini pasien
7. Pengendalian impuls
duduk tenang.
14
b. Uji daya nilai : Baik. Pasien mengerti dan memahami bila ada
Secara keseluruhan ada yang bisa dipercaya ada juga kata-kata pasien
tampak kebingungan atau tidak jelas sehingga harus dikonfirmasi pada anak
A. Status Interna
R : 20 x/menit S : 36,0 C
Wheezing -/-
15
Abdomen : Datar, lemas, nyeri epigastrium (-), hepar
B. Status Neurologi
1. GCS : E4M6V5
Cahaya (+/+)
16
Hal ini memberi kesan bahwa pendengaran pasien normal. Saat
Kristen Protestan, sekarang tinggal di Lorong Peta III, Malalayang dan sedang
tidak bekerja untuk sekarang. Pasien dibawa ke Poliklinik Jiwa RS Prof. Dr.
2019 dengan keluhan sering berbicara sendiri sejak 2 hari yang lalu dan
17
Pasien juga merasa takut jika berada di keramaian karena menurut
pasien akan ada seseorang yang mengejarnya. Pasien pernah bermimpi buruk
bahwa ada orang yang ingin membunuhnya. Keluarga pasien pernah menegur
lainnya.
sesuai usia. Kulit pasien kuning kecoklatan dan rambut pendek yang lurus
kooperatif, pasien memakai blouse rapi, celana pendek, tampak seperti orang
ditanyakan ada pertanyaan yang dijawab dengan baik namun ada juga yang
yang jelas.
pasien dapat menjawab sesuai pertanyaan. Pada pasien tidak ada waham dan
dapat dinilai mood pasien eutimia serta afek menyempit. Dari pertimbangan
menyadari bahwa dirinya sakit, tahu sumber penyakit berasal dari dalam
18
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
dari sebuah episode gangguan terjadi setidaknya satu hari dan kurang
dari satu bulan dan akhirnya fungsi tubuh kembali normal seperti
pada pasien tidak dapat dijelaskan lebih baik dengan depresi mayor atau
gangguan bipolar dengan ciri psikotik atau gangguan psikotik lain seperti
skizofrenia atau katatonia, dan tidak disebabkan oleh efek fisiologis zat
Aksis III : Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu.
semuanya sendiri, pasien mengaku kerja dari pagi sampai sore di kebun
19
Aksis V : Global Assasment of Functioning (GAF) scale:
HLPY 90-81, tidak ada atau ada gejala minimal, berfungsi baik, tertarik
Current 60-51.
HLPY 90-81.
A. Psikofarmaka
20
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien:
lanjut.
fungsi sosialnya.
2. Terhadap keluarga
obat.
21
Meminta keluarga untuk memastikan pasien tetap berada dalam
sekitar.
X. PROGNOSIS
XI. DISKUSI
A. Diagnosis
22
respons terhadap stresor psikososial berat atau sekelompok stresor. Karena
dengan gejala yang sama dengan skizofrenia tapi muncul dalam periode
lain1:
A. Terdapat satu atau lebih gejala di bawah ini. Setidaknya salah satu
1. Waham
2. Halusinasi
23
C. Gangguan tidak dapat dijelaskan oleh gangguan depresi mayor atau
selama kurang dari satu bulan. Tidak ada gejala waham, perilaku yang tidak
disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat atau kondisi medis lainnya.
B. Ciri Kepribadian
yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang
sifat karakter kepribadian yang cirinya berada diluar dari kepribadian yang
24
fungsi yang bermakna dapat disebabkan atau terjadi penderitaan subjektif.
Pada kasus ini ciri kepribadian pada pasien mengarah pada ciri
C. Rencana Terapi
ansiolitik. Bila obat antipsikotik yang dipilih, obat antipsikotik potensi tinggi
jangka pendek. Obat-obat tersebut dapat efektif untuk waktu singkat dan
disertai efek samping yang lebih sedikit daripada obat antipsikotik. Pada
25
seretonergik 5-HT2 dan dopamine D2. Risperidone berikatan dengan
skizofrenia.4-6
respon optimal dengan efek samping minimal. Pada pasien psikotik akut
yang berhenti minum obat, dapat terjadi relaps. Pasien seringkali berhenti
minum obat karena merasa gejala psikotik sudah menghilang sehingga tidak
perlu minum obat lagi, ataupun karena merasakan efek samping yang tidak
26
Haloperidol memiliki sediaan tablet 2-5 mg dengan jumlah dosis yang
dosis anjuran untuk pemberian secara oral adalah 2,5-40 mg per hari. 8 Pada
XII. KESIMPULAN
2. Diperlukan peran dari berbagai pihak seperti keluarga dan orang sekitar
proses penyembuhannya.
pengobatan untuk dapat mengonsumsi obat dengan rutin dan tidak terjadi
putus obat.
27
Wawancara dilakukan di rumah anak pasien bersama pasien, kedua anak
pasien serta kakak kandung pasien pada hari Selasa 1 Oktober 2019 pukul
N : Nikmatiah
P : Pasien
AP1 : Anak pasien 1
AP2 : A pasien 2
KP : Kakak Pasien
N : ibu reflin kang? ini pasien dokter joyce toh? mo ambe ibu p data dulu ne
N : umur sekarang?
P : 50 tahun
P : di kiawa
P : iya disana
P : nda, waktu kita umur 32, mama mati. Papa nanti kita umur 40
N: boleh cerita ulang yang pas datang pertama ke dokter karna apa?
28
P: waktu pertama datang di rumah sakit tomohon
AP1: awalnya datang karna darah tinggi, terus da minum amlodipine, terus
pernah darah ja nae torang ja bawah di tomohon, di poli saraf. Mama da rawat
dipoli saraf karna tensi nda turun-turun toh. Kong tu pagi-pagi da bawa ke
rumah sakit, mama so ja rupa becirita sandiri, so nda seperti biasa dang.
Mama bilang bagini “duh ngana p anak , ngana cuman sebiar bagitu, napa dia
so di perbatasan, orang somo kepung orang somo bunuh p dia, ngoni cuman
sebiar”.
AP1: iyo kita p anak. Kong kita tanya pe papa , memang kita lia mama so
pucat, so bangka. Kita batanya “pa kiapa mama so rupa bicara bagitu ?, ta
piker le so butul. Kong tape papa bilang yola so pigi skolah. Mama le babicara
rupa serius dang. Kong papa bilang tau le dari tadi malam so bagitu tu mama.
Kong torang pigi di poli saraf trus dokter da priksa samua normal. Dari situ
dorang bikin rujukan ke RS Ratumbuysang. Sebenarnya dokter da suruh noh,
musti ct-scan. Kong dokter Tanya ibu so pernah tatoki atau so pernah cilaka.
Mar mama bilang nda pernah. Kong dokter le bapikir mo rawat inap jo karna
ct-scan nda ada jadwal pada hari itu dang. Jadi dokter bilang biar jo nginap jo
kong nanti tunggu depe jadwal , karna kalo mo ct-scan musti rawat inap di
bethesda. Kong kage dokter bilang oh nyanda atau hari ini ngoni pigi jo di RS
prof kandou mo ct-scan.
N : karna?
29
P : pokonya kita tako noh
P : macam tadi pigi rumah sakit, kita suka cepat pulang. Kalo orang banyak
tadi dirumah kita somo dudu di blakang
P : iyo kita tako, waktu kemarin kita lia banya orang kita langsung bajalang
cepat
P : iyo
P : nyanda, kemarin kita ada pigi di toko, lantaran kita so lia banya orang
disana langsung pigi dari situ kong bapindah di toko sebelah yang lebe sepi
kong batunggu disitu . soalnya p banyak skali orang disana. Kita p kepala le
so sake.
30
P : memang dari tu somo mulai datang sana di rumah sakit.
P : ini kan kaka sungguh yang paling tua dan kita paling ade, tadi le dua kali
da pigi kita rasa tako skali. Kong kita bilang pa paitua bawa jo kita mo pulang,
tapi kita tau kalo ini kita so tasalah. Kita tau kalo kita so tasalah bicara orang-
orang somo bahaga pa kita kong bilang “ kiapa ngana bagitu?”. ada tape kaka
satu bilang pa kita kiapa ngana bilang bagini dorang smo tatawa samua .
P : kita nda sadar, mar setelah abis itu kita somo kage karna dorang da bahaga.
Macam tadi dorang Tanya “Kiapa ngana, da kase salam bagitu?” dorang
bilang kata kita da kase hormat. Nda seperti kita yang biasa. Kita p belakang
leher le rupa sakit bagitu nda seperti biasa
AP1: memang katu mama ja dirawat di poli saraf karna ada nae darah kong
mama p bibir so bengkok, cuman bibir. Kong bapriksa kedua so ini noh.
bicara nda jelas begitu. Kong dokter dari poli saraf bilang rujuk jo di RS
Ratumbuysang.
AP2 : itu le karna apa? pas jumur milu itu le tensi nae noh, kong posisi dang
panas satu hari itu toh . panas sore mandi, p kelar mandi sakit kepala, kong
tidur. Dari situ tabangun karna tu halu itu da mimpi, sampe pagi noh dia
bacari. bacari tu depe cucu itu. Padahal itu cucu ada pigi skolah
31
P : nda ada, cuman darah tinggi
AP1: cuman dulu mama pernah riwayat penyakit ginjal, terus ada in feksi
saluran kenci ng, mar so berapa puluh tahun lalu kwa
P : tadi sore kita tau noh kita rupa so tasalah, kita mo pigi ke rumah sakit
padahal nda ada jadwal hari ni.
AP1: mama mau kemana? kita tau besok sih, jdi kita nda datang karna ada di
kampung toh , nda babilang pa mama yang mana nanti mo ba kontrol
P : 2 tahun.
P : iyo rutin
AP1: Cuman ini mama da minum amlodipine, mama ada ganti obat ,
bertepatan kwa dengan suruh mama supaya berisitirahat
P : dorang biasa-biasa
N : suami?
P : baru pulang
32
N : tapi suami ada toh?
P : ada
P : 30an
N : Yang kaka?
AP1: sudah
AP1: yang pertama umur 11 tahun cewe kelas 1 SMP, yang kedua 8 tahun
cowo masih kelas 3 SD
33
N : oh yang so besar itu? kalo anak kedua ibu sudah menikah (anak kedua
pasien)
P : so lupa kita
P : 6 atau 7 sto
P : 6 saudara
P : iyo
N : malam dang?
34
N : serta so berobat ini dang bagaimana?
P: cepat lelah kwa eh. Biasanya nda ja tidur, sekarang si kurang da tidur-tidur
terus
P : iyo dudu di belakang, nanti masuk kalo so kurang, dorang kwa ehhh
N : ibu mo tnya-tanya sadiki ibu p masa kanak-kanak. ibu p masa kecil dulu
bagaimana? masih ingat?
P : kita inga dulu waktu kita masih kecil, tape kaka bilang kita sering pukul-
pukul tape kepala di dinding.
35
N : ibu SD dimana?
P : SD GMIM di Kiawa
KP : nda sih, cuman dia ja toki-toki kepala di tembok kalo ada maraju bagitu
KP : nanti mo brenti sandiri, mar nda pernah jadi bagini. Bergaul juga biasa
P : biasa sih
P : dengan apa?
36
N : terus tadi pagi ibu da beking apa?
P : so nda, napa dia ada deng kita . tadi le tidor deng kita dia
N : kalo sebelum itu, yang masih di kiawa itu, yang ibu rasa apa?
P : kita so sakit kepala terus kita mandi, abis mandi kita sakit kepala lagi,
setelah itu kita so bicara-bicara mar kita nda mengerti, kita so nda sadar noh.
Kita tau orang cuman ja bilang kita so tasalah bicara. Macam tadi pagi tape
kaka ipar da babilang “ngana nimbole bicara bagitu, so tasalah ngana ini,
ngana balia orang le bagitu”, kong kita bilang maaf kita nda tau, kita nda
sadar.
P : waktu di RS itu kita so takut sekali karna banyak orang, sampe kita so
hormat-hormat minta pulang pa tape suami
P : nda, kita nda tau cuman tau dari dorang da bilang. Dorang riki so bamarah
p kita karna beking tako orang yg datang.
37
P : dengan paitua dan kamanakan-kamanakan
AP2: kita kwa curiga mama p tako-tako ini lantaran, takontak dengan tu
demo yang waktu datang di rumah sakit di ratum itu, karna mama rupa takage
bagitu karna dorang da bataria, mulai dari situ kita lia rupa so talaeng bagitu.
N : ibu selama ini, ibu rasa, ibu p diri ini ada nda?
P: ada sih.
N : kalo laeng-laeng dang? rupa dipinggir-pinggir p ibu ini betul semua ato
ada yang nda betul?
P : ada, napa dorang ini samua. (sambil tunjuk semua yg ada disitu)
P : sehat kitaa
N : yang sebelum bawa dipoli itu, ibu rasa ibu sakit nda?
N : nda sakit?
P , nyanda kita sehat ini, kita masih ja bakerja ini. Kita da iko sodara pigi di
pasar, kita mo ke WC mar so nda taterus, kita mo bale di tempat ulang mar
kita so nintau jalan, kong kita baputar dua kali baputar kita so nda tau,
N : ibu ja bajalan sendiri begitu, kong kadang ja lupa-lupa jalan, ibu rasa ibu
sakit nda?
P : nda, kita rasa kita sehat. Ada tape ponakan bilang kita so sakit, mar kita
bilang nyanda eh, kita sehat eh.
38
P : kalo perlu katu yah minum, kalo nyanda, nda noh.
P: nda, kita minum obat mar kita p badan sehat sih. Kita sampe bilang kita
sehat kong ngoni kase-kase minum obat. Pokoknya kita tau kita sehat noh.
P : kamar ke dua
AP2 : semua kamar di bawah kamar mandi didalam semua, kalo yang di
tingkat di luar
P : kadang-kadang nda tatidur. Kita kalo so tatidur fruk kong tabangun, so nda
bisa tatidur ulang. Kadang tidur kadang nyanda
N : berarti sekarang yang ibu rasa cuman tako kang? ibu tako karna orang
mob eking jahat ato cuman tako karna banyak orang
P : iyo kita cuman tako noh, pokonya kalo so banyak orang kita so tako. Kita
tako sekali
39
N : anak-anak ja bamarah nda pa ibu?
P : ada, obat masih ada. kaka ja kase inga minum obat. Kalo kita sih kita so
lupa jadi kurang anak-anak ato sodara ja kase inga
N : soalnya obat nimbole taputus, jadi bagusnya besok datang untuk kontrol
lagi sekalian ambil obat kalo sudah habis.
N : nanti dokter mo liat dulu, kalo so baik pasti so boleh, mar kalo belum
berobat dulu supaya cepat sembuh
N : tuhari itu yang sebelum ke dokter? atau setelah dari dokter di ratum?
P : sebelum ke dokter
AP2: nda pernah babilang, so itu kita kage le mama bilang dari sebelumnya
40
P : suami tau
P : sayang noh, dia datang-datang terus biar pake supir dia datang terus disni
N : makasih neh ibu, so luangkan waktu for mo batanya-tanya, boleh nda kalo
misalnya masih ada yang kurang torang mo datang lagi?
P : boleh boleh
AP1: boleh dokter torang masih mo lama disini, soalnya masih mo berobat
dulu neh
41
DAFTAR PUSTAKA
2. Sadock BJ, Sadock V. A. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. EGC;
Jakarta.2010.
4. Maslim R. Panduan praktis penggunaan klinis obat psikotropik. Edisi III. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. PT Nuh Jaya; 2007.
8. Maslim R. Pandan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi 2014. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. PT Nuh Jaya; Jakarta. 2014.
42
LAMPIRAN
Gambar 2. Foto Bersama kedua anak pasien dan kakak kandung pasien.
43
Gambar 3. Peta Lokasi rumah anak pasien.
44