Oleh:
17014101367
Masa KKM :
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2020
LEMBAR PERSETUJUAN PASIEN LAYAK SEBAGAI
Nama: Tn. FB
Telah disetujui untuk menjadi Pasien Laporan Kasus pada Maret 2020
Supervisor,
SURAT PERNYATAAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PARANOID”
Oleh:
17014101367
Pembimbing:
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
I. IDENTITAS PASIEN...........................................................................1
X. RENCANA TERAPI..........................................................................18
XI. PROGNOSIS......................................................................................19
XII. DISKUSI.............................................................................................20
XIII. KESIMPULAN...................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................25
LAMPIRAN
iv
LAPORAN KASUS
I.IDENTITAS PASIEN
Umur : 61 tahun
Agama : Katolik
1
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Ratumbuysang
A. Keluhan Utama
pasien sedang sendiri atau berada di tempat yang sepi. Pasien merasa ada
2
malam hanya karena pasien mendengar sudah banyak orang yang
keluarganya.
meminjam uang di bank sebanyak 125 juta, lalu istrinya mengambil uang
pasien dan lari dengan laki-laki lain. Akibat memiliki hutang, pasien hanya
menerima gaji sekitar 100rb per bulan. Hal ini menjadi beban pikiran bagi
pasien datang dengan keluhan yang sama. Pasien mulai mendengar lagi
1. Psikiatrik
2. Medis
3
Pasien aktif merokok setiap hari sekitar 1-2 bungkus. Pasien juga
A. Riwayat Pribadi
ditolong oleh seorang dukun beranak. Pasien merupakan anak kedua. Saat
mengandung, ibu pasien dalam keadaan baik. Pasien lahir dengan kondisi
Pada stadium oral, pasien akan menangis saat merasakan haus dan
lapar. Segera setelah diberikan ASI, pasien akan menjadi tenang kembali.
toilet (toilet training). Saat pasien ingin BAB pasien sudah bisa berkata ke
toilet oleh orang tuanya. Kemudian pasien sudah bisa pergi BAK ke toilet
sendiri.
(basic trust versus basic mistrust), pasien tidak menangis ketika di tinggal
4
oleh orang tuanya. Pasien merangkak usia 9 bulan dan mulai berjalan pada
usia 12 bulan.
Pada stadium otonomi lawan rasa malu dan ragu (autonomy versus
shame and doubt), pasien sudah mulai bisa mengucapkan mama-papa dan
kelamin laki-laki dan sudah mulai memakai pakaian seperti anak laki-laki.
Dan pasien akan masuk ke toilet umum khusus untuk laki-laki. Pasien
pasien sering bermain sendiri dan tidak mempunyai teman yang banyak.
kepadanya.
5
pribadi, pasien adalah orang yang awalnya menutupi hal tersebut pada
5. Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
Riwayat Psikoseksual
Riwayat Pernikahan
Pasien menikah pada tahun 1984 dan cerai pada tahun 2011
Riwayat Keagamaan
Aktivitas Sosial
6
Hubungan pasien dengan lingkungannya baik. Memiliki hubungan
Riwayat Hukum
Riwayat Keluarga
keluarganya
Genogram
: Perempuan : Pasien
: Laki-laki
7
a. Persepsi pasien terhadap diri
mencari pengobatan
8
IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
memakai baju yang layak pakai sesuai jenis kelaminnya. Sikap pasien
1. Mood : eutimia
2. Afek : Luas
9
C. Karakteristik bicara
D. Gangguan Persepsi
E. Proses pikir
pertanyaan
2. Orientasi
sakit.
10
3. Daya ingat
anggota keluarganya.
berobat.
yang ditanyakan.
membacanya
6. Kemampuan visuospasial
11
G. Pengendalian Impuls
3. Tilikan
12
V. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI
A. Pemeriksaan Fisik
S 36,2°C.
B. Status Neurologi
1. GCS : E4M6V5
a. N. olfaktorius (N.I)
b. N. optikus (N.II)
13
Selama wawancara dapat dilihat bahwa pasien memiliki gerakkan
d. N. trigeminus (N.V)
e. N. facialis (N.VII)
f. N. vestibulocochlearis (N.VIII)
g. N. glosssopharyngeus (N.IX)
h. N. vagus (N.X)
i. N. aksesorius (N.XI)
j. N. hypoglossus (N.XII)
k. Sindrom ekstrapiramidal
diskinesia, hipersalivasi)
14
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien pertama kali mengalami gejala 10 tahun yang lalu. Sejak itu pasien
namun beberapa bulan terakhir gejala pasien muncul lagi, lalu pasien
laki tampak sesuai usia, kulit kuning langsat, rambut berwarna hitam,
memakai baju dan celana dengan kondisi yang layak pakai. Sikap pasien
baik dan tenang. Pasien kooperatif saat diperiksa. Pasien menjawab sesuai
intonasi yang jelas dan isi pembicaraan yang baik. Kesadaran pasien
compos mentis. Orientasi waktu, tempat dan orang serta daya ingat pasien
15
halusinasi auditorik yang ingin membunuh pasien. Mood pasien eutimia
dan afek serasi. Daya nilai social pasien baik terlihat ketika sedang di
Ketika di uji daya nilai, pasien ditanya apa yang akan dilakukan ketika
tau penyebab atas apa yang dialaminya dan ingin mencari pertolongan.
ditemuka kelainan.
bermakna berupa sindrom atau pola perilaku atau pola psikologis. Gejala
16
Berdasarkan autoanamnesis, alloanamnesis, dan pemeriksaan yang
dan halusinasi auditorik yang pernah muncul 10 tahun yang lali. Gejala ini
muncul bukan karena pengaruh zat atau kondisi medis. Tidak didapatkan
Pada aksis II, ciri kepribadian pasien ini adalah ciri kepribadian
dependent. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari pasien sebelum
dimana pada tahun 2010 kehidupan keluarga pasien tidak harmonis lagi.
Istri pasien pergi dengan laki-laki lain dengan mengambil uang pasien
sebanyak 125 juta. Pasien merasa terbebani karena tidak punya uang lagi
current 80-71, yaitu terdapat gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas
ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dan lain-lain. GAF scale High
17
Level Past Year (HLPY) 70-61, yaitu gejala ringan dan menetap,
pasien tanggung.
Aksis V : GAF current 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas
High Level Past Year (HLPY) 70-61, yaitu gejala ringan dan
membunuhnya
anaknya
X. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmakologi
18
Risperidon 2 mg 2x1 tab
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
2. Terhadap keluarga
19
XI. PROGNOSIS
mengalami perbaikan.
XII. DISKUSI
A. Diagnosis
20
Tingkah laku katatonik
Gejala-gejala negative seperti emosi, dll.
b. Untuk hasil yang lebih signifikan onset masalah tersebut, akan
mengganggu fungsi level satu atau dua lebih area seperti pekerjaan,
hubungan dengan relasi atau diri sendiri.
c. Tanda yang berulang selama kira-kira 6 bulan.
d. Gangguan skizoaktif dan depresi atau gangguan bipolar, tetapi tidak
sering.
e. Masalah yang menyangkut penggunaan zat ataupun obat-obatan.3
A. Ciri Kepribadian
Ciri gangguan kepribadian ada berbagai macam yaitu ciri gangguan kepribadian
cemas, dependen, dan campuran. Pada pasien ini mengarah ke ciri kepribadian
21
b) meletakkan kebutuhan diri sendiri lebih rendah daripada orang lain kepada
mereka;
d) perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena ketakutan
Pada pasien ini didapatkan hanya 2 ciri gangguan kepribadian dependen yaitu
keputusan sehari-hari tanpa mendapat nasihat yang berlebihan dan dukungan dari
B. Terapi
a. Psikofarmako
Skizofrenia diobati dengan golongan obat anti psikotik. Pada pasien ini diberikan
obat anti psikotik golongan benzisoxazole yaitu risperidone 2mg 2x1. Risperidone
22
memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaptik neuron di otak, khusunya di
gejala negative. Efek samping yang terjadi dapat berupa sedasi dan inhibisi
pengobatan pasien ini karena resiko terjadi efek samping dapat ditolerir.5
Pada pasien juga diberikan Trihexyphenidyl (THP) 2mg 2x1 yaitu golongan obat
b. Psikoterapi
o Psikoterapi supportif
23
o Sosioterapi
XIII. KESIMPULAN
kesembuhannya.
3. Keluarga harus diberi penjelasan agar dapat membantu pasien untuk dapat
24
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. PT Nuh Jaya,
2007.
25
LAMPIRAN
wc
Teras
garasi
Taman
26
Foto Bersama Pasien
A Selamat malam, bapak. Saya dengan dr. Sela. Saya mau tanya-tanya sedikit neh.
B Iya dok.
A Bapak namanya siapa?
B Florus Marlele.
A Umur?
B Umur sudah 61 sekarang.
A Tempat tanggal lahir, Pak?
B Di Kepulauan Tanimbar, hampir dekat dengan Australia. Tanggal lahir… hari
Senin, 1 September 1959.
A Pendidikan terakhir apa, Pak?
B PGSNTP. Setingkat Diploma 1 dang. D1.
A Oh ya, D1 kang? Pekerjaan sekarang, Pak?
B Um… Kita guru tapi sudah pensiun. Sekarang masih minta untuk honor karena
kurang guru Bahasa Inggris, kan. Pensiun tanggal 1 Oktober tapi masih tetap
aktif mengajar.
A Suku apa ini, Pak?
B Kita Ambon. Suku… Maluku. Dari Ambon.
A Agama apa, Pak?
B Agama Katolik.
A Alamatnya apa, Pak?
B Di sini Jaga III Desa Dimembe, Kecamatan Dimembe.
A Bapak keluhannya apa?
B Jadi begini, dok. Kita masih ingat waktu itu tanggal 23 bulan Maret. Kalau bukan
27
23, 27. Bulan Maret tahun 2010. Itu mungkin karena sudah pisah dengan istri,
kita antri ambil nomor kartu di sana (RS Ratumbuysang). Waktu itu dokter sapa
itu, yang paling jago pokoknya. Kita ambil nomor kartu itu 16620. Kita punya
keluhan dok, pada saat itu waktu mau tidur, adad orang bilang mo bunuh pa
kita.
A Bapak dengar-dengar suara ada yang mo bunuh?
B Ada, ada. Kemudian perasaan takut itu muncul terus karena apa, kalo kasih
telinga satu di bantal, telinga yang satu itu kedengaran dari jauh, “Tunggu dulu
dia mo keluar, nanti torang mo bunuh pa dia, torang mo cucu pa dia.”
A Dia itu sapa dang, Pak?
B Dia itu suara dari sini. Tapi serta kita keluar mo liat pa dia, entah orang
sembunyi mungkin. Nah, itu kan yang membuat kita mulai resah itu. Waktu itu
kita pigi pa dr. Ida, dokter bilang pa anak-anak bapak ini ada psiko… psiko… apa
itu depe nama. Walaupun itu tidak ada, tetapi rupanya ada dang.
A Iyo, karena bapak so ba dengar-dengar.
B Iyo. Tapi dok, tapi itu terjadi lagi.
A Nah, waktu minggu lalu bapak pigi pa dr. Joyce dang karena apa?
B Tanggal 4 Maret, hari Senin kalau nda salah. Eh, hari Rabu. Nah itu dia. Itu
dokter, waktu kita ambil obat, waktu kita tunggu mo ambil obat dapa dengar
“Torang mo bunuh pa dia, mo tikang pa dia.” Waktu kita tunggu ambil obat itu
kan kita tako-tako. Dapa dengar “Cucu jo, bunuh, bunuh, bunuh. Kalo dia sendiri
torang bunuh pa dia.” Padahal habis itu kita telepon kita pe anak kita bilang
“Dek, ngana dimana? Datang ambe dulu ayah ini karena kita so dikepung oleh
orang-orang yang…” Mar memang begitu terus dok. Kita dengar memang betul
ada. Tapi serta mo lihat di sana rupa ada orang di situ, tapi serta lihat so ta
pindah lagi. “Cuma dia sendiri, sebentar abis dia minum obat torang bunuh pa
dia.” Terus begitu dok.
A Itu dia pe suara, suara yang sama?
B Oh, beda-beda. Ada juga yang beda. Waktu itu kita takut dok, kita langsung
makan di rumah makan di muka RS Ratumbuysang, kita makan kong minum
obat. Kita kurang tunggu-tunggu anak. Tapi waktu itu di jalan pulang juga rupa
ada “Tunggu bangun tidor mo beking putus leher.” Jadi perasaan itu takut terus
dokter. Lalu kalau ini dokter, kalau so mulai ba tegang begini dang, itu biasa
somo jadi itu. Jadi kalo kita tidur, kita somo bangun kong somo ba jalan kesana
mo cari sapa orang yang ba bilang mo bunuh pa kita supaya kita mo minta maaf
kalo kita buat salah. Kadang kita sadar rupa so bajalan lagi keliling rumah, toh.
Kita punya anak bilang “Nda ada, ayah. Nda ada orang. Masa torang ada di sini
dorang mo bilang begitu. Jadi tidur jo.” Mar lengkali itu jam 2, jam 3 kita tidur
kong ta bangun. Kalo di Lumpias itu dokter kita di sana dorang so tau Pak Guru
jangan sampe stress jangan sampe orang salahkan Pak Guru atau Pak Guru
salahkan orang. Untung ada nomor karcis itu yang selalu kita pegang-pegang itu.
Itu juga dok yang buat kita makan so nda terlalu bagus karena pikiran itu.
Apalagi kalau sendirian nda ada orang, rupanya mo duduk nda sedap. Mo pigi di
sana pa dorang, pigi cuma barang 2-3 menit nda sedap juga. Jadi pigi ulang. Jadi
dengar-dengar itu. Mar so ada perubahan juga dok.
A Yang terakhir datang tanggal 4 itu cuma mo ba kontrol ambil obat?
B Kita kan karena perasaan so sakit, jadi anak-anak langsung ambil tindakan ajak
28
pergi ke dokter toh. Karena kita kan so tidak dirawat sejak tahun 2010 itu kan.
A Berarti so dari tahun 2010 sampe sekarang so 10 tahun bapak so rutin bolak-
balik RS Ratumbuysang untuk ambil obat dang?
B Kalo kita waktu di Likupang kita ambil obat satu bulan punya. Waktu itu
pertama kali dr. Ida itu dokter kase obat itu kalo nda salah tiap Minggu. Setelah
itu dia bilang karena setengah mati juga karena jauh kan mo ambil obat, waktu
itu juga belum ada kendaraan, dokter bilang kasih buat 2 minggu dulu. Abis itu
dokter bilang 3 minggu. Lama-lama dokter bilang kasih jo for 1 bulan. Mar kita
dok kalo rupa mo curhat begitu dang, dapa rasa ini kepala ini jadi ringan dan
senang dang. Mar kalo cuma sendirian, kita mo duduk di sini, Cuma 2-3 menit so
pindah lagi ke sana. Begitu terus. Itu perasaan takut dengan pendengaran selalu
dengar “Bunuh jo pa dia, bunuh jo pa dia.” Atau bukan Cuma itu. Ada juga
dorang bilang “Pukul jo pa dia, torang dola jo pa dia.” Itu dok setelah kita
minum-minum obat ini langsung tidur tasono dang. Mar lengkali jam-jam 3-4
kita ta kaget bangun ulang rupa ada orang ba jalan di luar. Kong kita kan pernah
dengar bapak yang mantan hukum tua pe anak ini, akhirnya dorang dua laki bini
datang bilang “Pak Guru, ada apa?”. Kong kita bilang tolong ada orang mo pukul
pa kita. Dorang so ba marah karena telepon orang tengah malam. Mar karena
perasaan takut itu jadi begitu. Menurut dorang nda ada kata. Tapi kalo menurut
kita ada bukti dang.
A Itu suara-suara yang bilang mo bunuh itu bapak pernah lihat sapa yang ja bilang
itu?
B Kita nda lihat orang, tapi suara ada. Lengkali kita dengar di sana, kage-kage so
ba lari dorang karena dorang pikir kita so bangun toh. Lengkali kita pigi lihat,
dorang bilang “Tunggu, tunggu dia mo keluar.” Lengkali kita pigi di muka, serta
kita pigi orang lain bilang nyanda tapi kita dengar ada.
A Kalau minum obat suara-suara itu hilang?
B Serta minum obat dok, um… rupanya kita ini dalam keadaan sibuk sto. Sibuk
artinya ktia ini masih tidur dok. Mar serta minum obat itu kita rupa ada
perubahan sedikit noh. Lengkali kalo kita taruh telinga di bantal kwa dorang
rupa bilang “Ah kurangajar! Cucu jo pa dia. Cucu jo. Pukul jo pa dia. Putus!”
Maksudnya kata se putus kita punya leher.
A Sebelumnya bapak ada masalah di rumah atau di mana? Bapak bilang kan bapak
so baku pisah dengan istri.
B Iya kita so baku pisah.
A Kapan dang ada baku pisah?
B Itu tahun 2011. Tapi kan waktu itu kita so tahu dia pe gerak-gerik untuk
meninggalkan keluarga toh. Istilahnya ba hugel. Awalnya kita masih terima tapi
lama-lama so nda. Terus yang jadi terbeban berat pa kita waktu itu kita pinjam
doi di bank 125 juta kong dia pake lari deng laki-laki. Jadi stress berat karena
kita pe gaji itu dokter tiap bulan terima 118.000 selama 7 tahun, setengah
potong di bank. Sementara itu doi yang kita ada ambil itu setengah dia bawa lari
deng laki-laki. Jadi kita tertekan karena gaji cuma begitu kong yang kase biaya
anak-anak cuma kita. Kecuali berbage setengah-setengah dengan dia kase
akang doi pa anak-anak. Mar ini kan nda. Jadi kita sampe di sekolah lagi guru-
guru so tahu. Karena kita karakternya termasuk pendiam. Kita mo pinjam doi
10.000 dorang bilang so abis. Jadinya malu kan, lebih baik so nda pinjam. Nah
29
sekarang kan so ada berkat Tuhan, Tuhan kasih buka jalan sedikit-sedikit. Cuma
itu pikiran itu kan masih ada.
A Bapak menikah cuma satu kali?
B Iyo. Kalau kita menikah cuma satu kali. Kalau dia (mantan istri) itu so tiga kali.
Pertama kita. Kedua ada itu agama advent. Baru ketiga sekarang somo maso
muslim. Tapi kalau kita so tidak pusing lagi. Yang penting kalau anak-anak mo
lihat kita sekarang so tidak ada masalah lagi.
A Bapak tinggal di rumah dengan siapa?
B Cuma dengan kita pe anak laki-laki kembar, 2 orang. Baru ini anak mantu
dengan cucu. Kalau kita pe anak cewek tinggal dengan dia pe mama dengan dia
pe mama pe laki ketiga.
A Jadi bapak pe anak ada 3?
B Iyo cuma 3 anak.
A Tiga-tiga itu sudah menikah?
B Oh baru satu.
A Jadi anak pertama dan kedua itu kembar laki-laki kang? Terus yang ketiga itu
perempuan?
B Iya.
A Baru yang pertama itu yang so kawin?
B Oh yang kedua yang so kawin. Yang pertama itu belum kawin, baru yang ketiga
itu belum kawin masih SMA kelas 3 tapi sudah so kelar ujian.
A Bapak pe cucu sekarang baru 1 ini?
B Iya, baru 1 ini. Laki-laki.
A Sampe hari ini bapak masih ja dengar-dengar itu suara?
B Ada tapi tidak terlalu… Jadi begini kita kasih contoh ini dokter. Jadi setelah kita
minum obat ini, misalnya kita dola ojek kong abis itu kita bilang “Eh tunggu dulu
kita pe anak yang mo antar jo.” Abis itu lama-lama kita ba pikir “Adoh dia
(tukang ojek) so marah, harusnya kita nae dia pe motor jo.” Nah itu mulai
muncul begitu. Seperti itu dok. (Pikiran) negatifnya selalu naik. Kemudian
misalnya kita mo beli durian pa orang di sana. Dorang bilang 100.000 dapat tiga
terus kita tawar 75.000 dapat 3. Tapi dorang bilang n da bisa kong kita ba paksa.
Abis itu dorang kase. Setelah itu kita ba pikir “Adoh dorang so ba marah sto pa
kita. Dorang bilang rupa nentau ba tawar harga kita.” Itu lain kali negatif itu
yang lebih banyak muncul. Tapi setelah minum obat ini sudah tidak terlalu lagi.
Memang ada sedikit-sedikit tapi tidak terlalu lagi. Jadi banyak orang bilang tidak
usah terlalu tegang berpikir. Katanya Pak Guru datang di sini (tetangga) biar
cuma duduk-duduk di sini ba cerita.
A Iya betul. Supaya bapak nda sendiri toh? Supaya nda mo terfokus di ba pikir
negatif. Kalau rame-rame kan bapak nda mo ta inga-inga toh.
B Iya dok.
A Kalau ada suara-suara begitu bapak ja coba lawan?
B Iya dok.
A Bapak ada riwayat sakit gula atau darah tinggi?
B Oh nda ada. Eh tapi kalau darah tinggi itu sebelum kita pigi di RS Ratumbuysang
waktu lalu kalo nda salah itu tanggal 3 hari Selasa kita pigi di dr. Mieke di Tatelu
waktu itu ada tensi darah 155 per 85.
30
A Oh ya. Kalau di keluarga ada yang pernah alami sama dengan bapak begini?
B Oh, nda dok. Cuma kita dok. Mungkin sto tertekan karena lalu istri lari dengan
orang lain. Tapi sudahlah kalau dia lari itu kita so nda pusing, kita nda masalah,
karena apa? Karena kita juga pikir kan kita pe diri sendiri. Cuma yang jadi
masalah itu doi itu dipinjamkan kemudian potong di saya punya gaji selama 7
tahun setengah. Berikut anak-anak juga tanggungan kita.
A Jadi itu bapak punya istri ada pinjam uang di bank kong bapak yang ganti?
B Kita dengan dia dok yang angka uang di bank tapi dipotong di saya punya gaji.
Sementara dia bawa itu dengan laki-laki. Begitu. Kemudian anak-anak juga
ditanggung di kita. Sejak saat itu kita mulai sakit itu. Sehingga kita pe sejarah itu
mulai tanggal 27 Maret 2010.
A Eh, tapi bapak bilang tadi ada pisah dengan bapak pe istri tahun 2011.
B Iya faktanya begitu. Jadi memang so begitu tapi karena sebagai orang percaya
jadi kita tahan-tahan. Memang 2010 itu kita so ke RS tapi masih tahan-tahan.
A Jadi pisah secara sah itu tahun 2011? Atau?
B Iya. Tapi belum urat surat cerai itu toh. Itu kita mo urus surat cerai ada yang
minta 15 juta, ada yang 10 juta. Tapi kita bilang tunggu dulu. Apalagi kita kan so
pensiun ini toh. Jadi bagaimana kita pe cara mo urus ini. Jadi cuma itu kita pe
beban pikiran itu. Tiap kali dapa dengar dari jauh dorang ada ba marah pa kita
atau dorang iri hati begitu. Pokoknya begitu.
A Bapak aktif di kegiatan keagamaan?
B Iya. Kalau waktu di Lumpias ketua kaum bapa wilayah rohani.
A Nah, setelah bapak sakit ini, bapak rasa aktifitas sehari-hari terganggu?
B Nah, kalau rutin minum obat itu kita jadi biasa-biasa. Jadi boleh pergi ke
sekolah. Tapi sebelum minum-minum obat itu aktifitas terganggu. Kita rasa
waktu itu tertekan tapi tetap kita ba paksa pigi sekolah karena waktu itu kita
pikir jangan kage nyanda terima gaji toh? Nanti orang-orang bilang so boleh
bawa ke Ratumbuysang. Setelah itu dr. Ida lemah lembut bilang musti minum
obat baru kita bisa aktif ke sekolah. Jadi kita bisa persiapan untuk mengajar
juga.
A Bapak sekolah SD dimana?
B Di Saumlate di Kepulauan Tanimbar.
A Kalau SMP dimana?
B Sama juga SMP Katolik juga di sana. Di Saumlate juga. SMA juga. SMA Katolik
Saumlate. Nah kemudian tahun ’78 ada perubahan ejaan itu. Tja dibaca ca.
Sekarang ditulis ca. Lalu kita pindah di Ambon kelas 3 itu tahun 1978. Lalu kita
kuliah di Universitas Pattimura jurusan Bahasa Inggris diploma 2. Tapi belum
selesai kita sudah dipanggil di Seminari Manado ini. Waktu itu Frater tawarkan
kalau boleh masuk frater jo nanti biaya ke Manado dibayarkan. Jadi sudah di
panggil di Frater Don Bosco di Frater guru dang untuk jadi Frater.
A Bapak menikah kapan, Pak?
B Hari Rabu tanggal 8 bulan 8 tahun 1984.
A Sampai tahun 2011?
B Iya. Tapi sebelum tahun 2011 itu so tidak harmonis. So sejak tahun 1992 so nda
baku mengerti, so nda baku percaya. Tapi kita masih tahan. Karena begini dok.
Tinggal di kampung orang itu (kampung mantan istri), pendatang kong mengajar
di kampung orang itu, tidak boleh buat hal-hal macam-macam. Jadi kita cuma
31
simpan. Kita tahan-tahan.
A Bapak waktu lahir di rumah?
B Iya. Karena belum ada poliklinik kan dulu.
A Yang kasih lahir siapa?
B Dukun kampung. Itu dia karena belum ada poliklinik atau puskesmas.
A Ada imunisasi atau vaksin?
B Oh belum ada waktu itu.
A Bapak punya masa kanak-kanak atau masa remaja bagaimana? Sama seperti
anak-anak lain di masa itu?
B Iya, biasa-biasa saja.
A Bapak pernah terlibat pelanggaran-pelanggaran hukum?
B Tidak pernah.
A Bapak merokok?
B Iya, merokok. Karena dok karena kalau kita tidak merokok kita jadi stress.
Memang berat kalau kita tidak merokok. Musti ada isap sedikit.
A Satu hari berapa, Pak?
B Yah… lengkali satu bungkus, dua bungkus. Mar rokok-rokok murah.
A Kalau minum alkohol?
B Itu nanti kita so tertekan begitu baru kita mulai minum-minum alkohol. Tapi
kalau menurut kita CAP TIKUS itu kan Cinta Adalah Pemberian Tuhan Ingin
Kukenang Untuk Selamanya. Hahaha… Tapi itu kan cuma sekedar baku sedu.
A Tapi bapak masih suka minum sampai sekarang?
B Oh so nda. Tapi ada sekali-sekali.
A Oh iya baik, Pak. Terima kasih bapak atas kerjasamanya.
B Iya terima kasih dokter.
32