Oleh :
Gabrielle Ecaristy Sirih
17014101337
Masa KKM : 20 Mei 2019 – 16 Juni 2019
Pembimbing :
Dr. dr. Theresia M.D Kaunang, Sp.KJ(K)
i
LEMBAR PERSETUJUAN PASIEN LAYAK SEBAGAI
Nama : Ny. AL
Telah disetujui untuk menjadi Pasien Laporan Kasus pada 3 Juni 2019
Mengetahui,
ii
SURAT PERNYATAAN
NRI : 17014101337
iii
LEMBAR PENGESAHAN
GANGGUAN PANIK”
Oleh :
17014101337
Pembimbing :
iv
DAFTAR ISI
Daftar Masalah................................................................................................ 25
Prognosis ........................................................................................................ 28
Diskusi ............................................................................................................ 28
Kesimpulan ..................................................................................................... 33
LAMPIRAN ............................................................................................................. 42
v
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. AL
Umur : 32 tahun
PendidikanTerakhir : SMA
Pasien
1
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
A. Keluhan Utama
Pasien merasa takut tanpa alasan yang jelas, merasa sesak napas dan
dengan keluhan sering merasa takut tanpa alasan yang jelas, merasa
dan takut mati sejak 6 tahun yang lalu. Dalam satu bulan pasien
beberapa kali merasakan hal serupa yang terjadi secara tiba-tiba dan
pasien sedang sibuk dan memiliki banyak hal untuk dikerjakan. Pasien
juga mengaku bahwa pasien sering merasa takut pada malam hari
2
dikarenakan pasien cemas jika terjadi serangan pada malam hari dan
beberapa kali dalam satu bulan, tidak setiap hari, dan dalam satu hari
shabu pasien merasa badannya keram mati rasa dan gemetaran hingga
takut tanpa alasan yang jelas dan sering terbayang rasa keram yang
3
pernah mencoba berhenti minum obat karena merasa sudah sembuh
berat.
sudah jarang berpergian keluar rumah jika tidak harus dan cenderung
gangguan dalam berat badan, nafsu makan. Pasien sadar dirinya sakit,
pasien tahu apa yang menyebabkan ia sakit dan pasien mau diobati.
4
III. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan oleh ibunya, saat
sudah dapat berbicara, jalan, dan makan. Pasien diajarkan BAB dan
pasien sudah dapat berdiri dan berjalan. Pasien dikatakan sudah mulai
berumur 3 tahun.
adalah anak yang aktif, suka bergaul dan bermain dengan saudara,
5
Pantekosta Bitung. Namun dikarenakan Nenek pasien meninggal
masuk SMP 152 Negeri Jakarta Utara dan aktif dalam kegiatan OSIS
pasien pindah sekolah saat SMA namun pasien masih tetap aktif di
6
Masa Dewasa
SMA, namun pasien adalah orang yang berhasil karena pasien dapat
kemudian bercerai dan menikah lagi hingga memiliki satu orang anak
laki-laki.
1. Riwayat pendidikan
pasien, pasien adalah murid yang amat berprestasi pada saat itu.
2. Riwayat pekerjaan
7
menrurut pasien, pasien adalah orang yang sukses dikarenakan
3. Riwayat Psikoseksual
4. Riwayat Pernikahan
November 2016 pasien menikah lagi dan dikaruniai satu anak laki-
laki.
5. Riwayat beragama
8
6. Aktivitas sosial
terserang panik.
9
DENAH RUMAH PASIEN
9. Riwayat keluarga
Pasien adalah anak tunggal. Pasien merupakan anak kandung dari ibu
dikarenakan ayah dan ibu pasien telah berpisah sejak pasien masih
berumur 3 tahun.
10
SILSILAH KELUARGA / GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Pasien sadar bahwa dirinya sakit, pasien tahu sumber penyakitnya dan
11
- Pasien merasa memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan
tetangganya.
sembuh.
mencari pengobatan.
dilakukan pasien.
12
IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
dan celana jeans panjang berwarna biru serta memakai sandal berwarna
hitam.
1. Mood : Eutimia
2. Afek : Luas
3. Kesesuaian : Serasi
C. Pembicaraan
13
1. Kualitas: Volume sedang, artikulasi jelas, pasien menjawab sesuai
pertanyaan
D. Gangguan Persepsi
visual
E. Proses Pikir
2. Orientasi
14
Orientasi waktu : Baik. Pasien dapat membedakan waktu antara
3. Daya ingat
lalu.
membacanya.
5. Kemampuan visuospasial
15
6. Kemampuan menolong diri sendiri
7. Pengendalian impuls
16
G. Pertimbangan dan Tilikan
b. Uji daya nilai : Baik. Pasien mengerti dan memahami bila terjadi
pemadam kebakaran.
17
V. PEMERIKSAAN FISIK INTERNA DAN NEUROLOGI
A. Pemeriksaan Fisik
S 36,5°C
B. Status Neurologikus.
- N. olfaktorius (N.I)
- N. optikus (N.II)
atas bawah.
- N. trigeminus (N.V)
18
Selama wawancara berlangsung wajah pasien terlihat simetris.
- N. facialis (N.VII)
- N. vestibulocochlearis (N.VIII)
tidak terjatuh.
- N. glosssopharyngeus (N.IX),
- N. vagus (N.X)
- N. aksesorius (N.XI)
- N. hypoglossus (N.XII)
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado pada tanggal 3 Juni 2019 membawa
19
rujukan dari dokter spesialis Kejiwaan dengan keluhan sering merasa
takut tanpa alasan yang jelas, merasa sesak napas dan rasa tercekik
yang lalu. Dalam satu bulan pasien beberapa kali merasakan hal serupa
tidak memiliki hal yang ia kerjakan dan membaik ketika pasien sedang
dikarenakan pasien cemas jika terjadi serangan pada malam hari dan
dalam satu bulan, tidak setiap hari, dan dalam satu hari keluhan bisa
20
merasa badannya keram mati rasa dan gemetaran hingga pasien merasa
seperti akan mati dan pasien akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Pasien
yang jelas dan sering terbayang rasa keram yang pernah ia rasakan
tersebut.
berat.
sudah jarang berpergian keluar rumah jika tidak harus dan cenderung
gangguan dalam berat badan, nafsu makan. Pasien sadar dirinya sakit,
pasien tahu apa yang menyebabkan ia sakit dan pasien mau diobati.
21
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
1. Aksis I
tanpa alasan yang jelas, merasa sesak napas dan rasa tercekik secara tiba-
tiba, gelisah, berdebar-debar, dan takut mati sejak 6 tahun yang lalu..
tidak menetap, hanya saat tertentu saja terjadi serangan. Hal ini
menyebabkan pasien takut jika serangan ini akan datang kembali. Menurut
pasien serangan panik sering terjadi saat pasien tidak memiliki hal yang ia
kerjakan, namun jarang muncul jika pasien sedang sibuk dan memiliki
banyak pekerjaan.
gelisah dan cemas, jantung berdebar, sesak nafas seperti tercekik pada
yang merupakan gejala dari gangguan panik. Onset gejala tidak terus
menerus hanya beberapa kali dalam sebulan dan tidak menetap. Pada
pasien juga didapati gejala cemas antisipatorik dimana pasien takut jika
22
2. Aksis II
mengenai hal tersebut. Pasien juga mengatakan bahwa banyak yang iri
narsisistik.
3. Aksis III
bermakna.
4. Aksis IV
Pada aksis IV, masalah yang terdapat pada pasien ini adalah pasien
pasien 6 tahun yang lalu. Semenjak terjadi hal tersebut pasien mulai sering
merasakan ketakutan yang tidak jelas, rasa sesak napas dan rasa seperti
akan mati. Hubungan pasien dengan ibu pasien juga tidak begitu baik
dikarenakan ibu pasien tidak perduli terhadap kondisi pasien yang sedang
sakit dan tidak memberi dukungan terhadap pasien. Pasien juga sudah
23
tidak aktif lagi di dalam kegiatan kegiatan dan kumpul bersama teman-
aktivitasnya sehari-hari.
5. Aksis V
Current 70-61, terdapat beberapa gejala ringan dan menetap atau beberapa
dan masalah psikososial dimana pasien sudah tidak lagi ikut dalam
dalam fungsi sosial atau pekerjaan, tetapi biasanya berfungsi cukup baik,
24
halusinasi dan waham, gangguan dalam hubungan sosial, hubungan
25
IX. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologi
B. Psikologi
dikarenakan keluhannya.
Pasien sudah tidak aktif lagi dalam organisasi dan kegiatan kumpul
serangan panik.
26
X. RENCANA TERAPI
A. Terapi Farmakologi
B. Psikoterapi
27
- Terapi relaksasi dapat digunakan untuk membantu pasien
b. Terapi Supportif
28
- Memberikan psikoedukasi, menyampaikan kepada keluarga
X1. Prognosis
X11. Diskusi
pemeriksaan fisik. Pada anamnesis didapatkan keluhan pasien yakni rasa sesak
napas dan rasa tercekik secara tiba-tiba, gelisah, berdebar-debar, dan takut
mati sejak 6 tahun yang lalu. Keluhan ini tidak muncul sepanjang hari hanya
lebih sejak 6 tahun yang lalu dimulai sejak pasien merasa kesemutan hebat,
sensasi mati rasa di tubuh pasien yang menyebabkan pasient trauma sampai
sekarang.
Pasien selalu merasa takut akan serangan panik susulan yang mungkin
29
A. Serangan panik tidak terduga yang sering terjadi. Serangan panik berupa
- Berkeringat
- Gemetar
- Rasa tercekik
- Parastesia
- Derealisasi
B. Paling tidak satu serangan diikuti oleh satu bulan satu atau lebih tanda
dari:
serangan panik
D. Gangguan tidak dapat dijelaskan lebih baik oleh gangguan mental lainnya.
30
Gejala yang dikeluhkan pasien telah memenuhi kriteria A pada kriteria
berkeringat dingin, gemetar, dan sesak nafas. Pasien juga mengalami cemas
Etilogi gangguan panik terdiri dari faktor biologis, faktor genetik dan
faktor psikososial.
Faktor Biologis
dalam struktur otak dan fungsi otak. penelitian tersebut dan penelitian
Faktor Genetika
31
gangguan panik. Berbagai penelitian telah menemukan adanya
peningkatan resiko gangguan panik sebesar 4-8 kali lipat pada sanak
Faktor Psikososial
respon yang dipelajari baik dari perilaku modeling orang tua atau
panik pada taraf sedang dan pada stadium awal dari gangguan panik.
dan memiliki onset yang lebih cepat dibandingkan terapi obat lainnya. Untuk
Alprazolam sebagai salah satu golongan obat benzodiazepin onset cepat telah
(FDA). Pada kasus ini sebelumnya pasien mendapat dosis satu kali sehari
32
dengan dosis 1 mg/hari. Pengguna benzodiazepine perlu memperhatikan efek
sedasi yang mungkin dirasakan beberapa pasien dalam jangka panjang, juga
Pemilihan jenis ini berdasarkan kondisi pasien saat itu, motivasi individu,
Jenis terapi ini akan berhasil bila motivasi pasien tinggi serta bersedia bekerja
membayangkan situasi yang membuat santai. Pada saat terapi individu diberi
situasi yang memberikan sensasi ketegangan sesudah itu sensasi relaks dan
individu harus dapat membedakan situasi saat panic dan situasi saat relaks.
Pasien dilatih untuk menarik nafas dalam melalui hidung dengan perlahan,
33
lalu mengeluarkan nafas perlahan melalui mulut. Dengan terapi ini pasien
XIII. Kesimpulan
34
XIV. WAWANCARA PSIKIATRI
Keterangan: G : Gabrielle
P : Pasien
A : Nyanda apa-apa dokter. Pas leh kwa ini ada hari raya ketupat jadi da mo
G : Owah oke kak. Ada mo batanya kwa neh kak. Awalnya bagaimana so
P : Kita kwa pe saki itu noh tu tako-tako. Trauma kwa kita. Pertama mula
tu 6 taon lalu itu noh masih nakal nakal babacoba shabu. Pas kelar coba
tu shabu depe pagi tu badan keram sekali keram memang mati rasa.
Kita kira kita somo mati soalnya so nd dpa rasa apa-apa. Kong riki kwa
da bawa lari ka rumah sakit mar sampe skarang nentau leh kiapa dia
G : Oh io kang yang 6 tahun lalu itu kwa kang kak. Kalo ja rasa tako, rasa
tako bgmna dan itu kak? Rasa tako pa orang ato bagimana?
35
P : Rasa tako yah tako-tako nda jelas pokoknya tu perasaan rasa nda
P : Io itu noh. Nda da beking apa-apa langsung tiba-tiba tako. Kalo so tako
bagitu smo noh baku iko kita somo basuar dingin tape tangan deng
cekek bagitu dang lengkali boleh sampe nda tabagera sama skli kita
P : Duh mulai dari tu da tarasa itu kwa eh pas pulang ka rumah amper tiap
kita mulai ja rasa tako itu kita langsung pigi rumah sakit. Riki so
periksa noh samua dari atas sampe bawah dokter bilang nyanda da apa-
apa cuma saki di pikiran kata itu dia. Tu dokter riki bilang bagini pa
kita, kita kata rupa da belanja dokter. Nyanda da apa apa kurang da bale
bale ka rumah sakit dia riki bilang kita berani bataruh ngana nanda saki.
G : Oh jadi ada pigi ka IGD dang kak? Tiap rasa tako muncul jaga pigi
IGD?
P : Io rasa tako, sesak napas, susah mo tidor, tako mar nintau tako apa.
36
P : Io ada. Dari dokter di Rumah Sakit da suruh ka Psikiater kita langung
pigi memang.
P : Kita da bilang noh kita pe saki-saki ini. Mar waktu itu cuma dapa
bilang cemas berlebih. Dapa suruh ubah itu pola pikir. Mar babagitu
P : Io tiap bulan pasti ada. Nda pernah nda. Mar nda tiap hari leh juga.
Dalam seminggu ada lah. Kong misalnya satu hari so dpa di hari yang
P : Apa kang. Kalo malam. Kita ini takut akan malam kwa. Karna kalo so
malam kita selalu bapikir sapa tu mo bawa ka rumah sakit kita kalo kita
P : Nda menentu kwa lengkali nda beking apa-apa mo serangan. Mar kalo
kita perhatikan kalo misalnya kita babadiam bagitu nda ada pekerjaan
selalu mo kena noh. Mar kalo rupa kita banyak kerjaan begitu nda
37
G : Waktu kak ja serangan panik depe rasa kayak bgmna dang kak?
pukul. Abi situ somo mulai basuar dingin tangan deng kaki basuar.
Baru abis itu dia so mulai beking kita gelisah duh pokoknya mo bagera
kasana Kamari kiri kanan, baru abis itu smo mulai no tu sesak napas.
Sesak napas memang rasa sesak sekali sampe kita pe diri sandiri nd bisa
bilang mo mati mar bukang mati aduh pokoknya siksa skli kasiang.
P : Pernah leh te memang pas serangan sampe sama sekali nda bisa
kemana-mana. Sama sekali na bisa bagera kita tako kita somo mati pas
Hahaha
G : owah begitu kak. Kong itu ada rasa apa leh mual muntah nda?
P : duh kita langsung ja lari kaluar cari udara hirup banyak banyak.
P : Sudah. Kita ka dokter malah dapa obat asam lambung? Maksudnya itu
38
P : Mar aneh dang. Kita dapat obat mual muntah kita minum nda ba efek
sma sekali nda ada perubahan. Mar pe minum tu obat dari dokter
G : So dari kapan kote kak da pigi psikiater? So berapa lama kak tau kak pe
P : Da ka psikiater so dari awal. Mar itu noh waktu itu nda dapa bilang kita
P : Nda. Nda pernah. Makanya orang rumah sampe heran kita yang dulu
P : Ada noh ada minum. Apalagi kalo smo barasa rasa somo serangan kita
somo minum.
P : Ada noh kalo organisasi. Kita iko OSIS kwa dulu. Kita suka noh ja iko
organisasi begitu. Jaga dapa dapa suruh jadi ketua begitu dulu saking
39
P : yah itu leh noh satu hal yang masih beking kt sedih. Kita kwa dang suka
ada emotional support dari tape keluarga. Dari tape mama lah yang
paling kita harapkan. Mar kita pe mama kwa rupa nd ambil pusing.
Bukan dia nd perduli mar kayaknya dia masih blm sadar kalo kita saki.
Jadi nda ja dukung kase saran nda noh. Cuma baku biar bagitu. Suami
P : oh nda kita Cuma tinggal deng mma ini. Kita pe mama yang da se besar
P : biasa- biasa noh, rupa apa eh so nd baku perduli. Kt tako nah oh tu sana
tu tape papa mar sedangkan mo baku lewat jo so nda ja baku tegor noh.
P : Kita dengan kita pe mama pe hubungan kwa bagimana kang dok. Baik
perduli kt da saki ini karna menurut dia mungkin ini bukang saki dang.
Jadi yah begitu sedih sih mar lebe inga lebe mo sedih jadi sudah jo inga
inga toh. Nanti j noh dok kalo boleh bilang akang kasiang pa mama
kalo kita memang saki. Sapa tau toh boleh mo kase pengertian.
40
G : Owah io dang kak. Kalo hubungan dengan tetangga-tetangga dang kak?
noh. Enter deng kita pe teman teman sekarang kasiang biar so suka
P : Setahu kita sih baik. Bagus-bagus. Selalu nae kelas leh. Ja dapa juara
riki hahaha.
P : Io so lama ini saki ini. Mar kita suka noh mo bae makanya ada cari
G : Io dang kak semoga cepat sembuh. Obat minum teratur dulu noh neh.
P : Io dokter.
41
DAFTAR PUSTAKA
2. Stein MB et al. Practice Guideline For The Treatment of Patients With Panic
Disorder. Second Edition. American Psychiatric Association guideline. 2009.
Diunduh tanggal 18 Juli 2014.
3. Elvira SD, Hadisukanto G, 2010. Buku Ajar Psikiatri. Badan Penerbit FK UI.
Jakarta p235-238.
42
9. Kaplan HI. Sadock BJ. Grebb JA. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan
Perilaku Psikiatri Klinis Jilid 2. Tangerang : Binarupa Aksara Publisher. 2010.
h.43-4.
43
LAMPIRAN
44
Gereja
Centrum
Bitung
Lorong 1
Lorong 2
Rumah
pasien
45