Oleh :
Junifer Maria Leonora Dalope
17014101352
Masa KKM : 24 Desember 2018 – 20 Januari 2019
Pembimbing :
Prof. dr. B. H. Ralph Kairupan, SpKJ (K)
Nama : Tn. KS
Telah disetujui untuk menjadi Pasien Laporan Kasus pada Desember 2018
Mengetahui,
i
SURAT PERNYATAAN
NRI : 17014101352
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PSIKOTIK AKUT”
Oleh :
Pembimbing :
iii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii
X. Prognosis .......................................................................................... 20
iv
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. KS
Umur : 17 tahun
PendidikanTerakhir : SMP
Pekerjaan :-
1
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
A. KeluhanUtama
Menurut pasien, pasien merasakan sakit hati kepada orang tuanya dan takut
dimarah karena orang tuanya tidak mengizinkan pasien mengikuti latihan MMA,
pasien ingin sekali menjadi atlet MMA namun orang tua melarang keras pasien
untuk mengikuti kegiatan tersebut. Menurut orang tua pasien, pasien dilarang
mengikuti kegiatan tersebut karena disana pasien sering mengikuti latihan yang
berat awalnya orang tua mengizinkan karena melihat pasien mengukuti latihan
itu untuk bisa jaga diri, namun karena keinginan pasien yang kuat untuk menjadi
atlet MMA membuat orang tua pasien khawatir karena pasien akan berlatih lebih
keras dan bisa membahayakan dirinya mengingat pasien hanyalah anak tunggal
jadi orang tua pasien lebih berhati-hati dalam memilih olahraga yang pasien
akan ikuti. Namun pasien tetap mengikuti kegiatan tersebut. Pasien juga
2
pendeta, namun style pasien berbeda, pasien akan menjadi apapun yang pasien
inginkan yang penting pasien bisa menjadi berkat dan menjadi terang dimana
pun pasien berada. Saat ini pasien merasa bahwa didalam dirinya terdapat jiwa
untuk memberontak, tetapi masih bisa di tahan. Ketika pasien marah pasien
perilaku pasien disadari sejak sabtu malam, pasien diajak tetangganya dan
menurut ibunya pasien diajak minum alkohol. Ketika akan tidur ibu pasien
mengatakan bahwa pasien terlihat gelisah dan tidak bisa tidur sambil bernyanyi
dengan suara keras. Ibu pasien juga mengatakan bahwa hari minggu pagi pasien
lebih gelisah dan terlihat mondar mandir dirumahnya dan mengetuk pintu kamar
ibu pasien memang sangat aktif di gereja pasien sering mengikuti kegiatan
gereja, entah itu ibadah pemuda, atau ibadah-ibadah lainnya. Pasien hanya
meninggalkan rumah kalau pasien ingin pergi ke ibadah. Setelah pasien dan
orang tuanya sampai di gereja pasien naik ke lantai atas dan memecahkan kaca
di situ. Pasien dilaporkan kepolisi dan polisi membawa pasien ke kantor polisi.
Di kantor polisi, pasien menceritakan bahwa dia kecewa kepada orang tuanya
spion mobil, pasien masih merasa sakit hati dan kecewa karena tidak dapat
3
pasien merontak-rontak dan tidak mau dibawah ke RSJ. Pasien juga mengatakan
kalau pasien sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang
tuanya. Menurut pasien, orang tuanya tidak selalu memperhatikan pasien, orang
tua pasien selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Pasien mengatakan orang tua
pasien selalu memberikan semua yang pasien butuhkan seperti mobil, motor,
barang-barang lain, tapi itu semua tidak cukup. Pasien membutuhkan kasih
sayang dan perhatian dari kedua orang tua. . Pasien, sangat senang mengikuti
menemukan kepedulian dan kasih sayang dari teman-teman yang pasien tidak
dapatkan dirumah. Menurut orang tua pasien, pasien sering mengeluhkan kepada
oang tua untuk tetap tinggal dirumah menemani pasien, namun karena sibuk
bekerja jadi orang tua pasien tidak dapat menemani pasien. Ibu pasien berkata
pasien. Yang penting pasien pergi ke sekolah atau mengikuti kegiatan yang
positif orang tua selalu mendukung. Orang tua pasien menyadari kesalahan
menguatkan pasien untuk tetap semangat. Pasien mengenali suara itu, pasien
berkata suara itu seperti sura seorang pria. Pasien terkadang bercerita dan terus
ingin mendengar suara itu. Suara itu sering berkata “dimanapun kamu berada,
aku akan tetap bersamamu”. Beberapa hari terakhir pasien mengeluh sulit untuk
tidur, karena pasien menganggap kalau dia tidur pasti akan meninggal jadi
4
pasien tidak tertidur selama kurang lebih 3 hari. Walaupun mengantuk pasien
tetap berusaha untuk bangun Namun sekarang pasien mengatakan kalau suara
yang sering dia dengar berkata untuk tetap tidur dan tidak Tuhan tidak akan
Pasien pernah berobat ke dokter spesialis jiwa saat pertama kali keluhan
dirasakan. Pasien rutin minum obat, pasien lupa obat yang di minum apa saja.
Menurut orang tua, obat pasien belum habis, dan masih sementara minum obat
kembali.
mengatakan sejak kecil pasien termasuk orang yang jarang sakit dan
pasien, orang tua pasien membenarkan hal itu. Untuk riwayat penggunaan
5
narkoba pasien mengatakan bahwa ia juga tidak menggunakan narkoba
kesehatan fisik dan mental ibu pasien baik baik saja tidak mengalami kesulitan.
Pasien dilahirkan secara normal dan ditolong oleh dokter di puskesmas. Pasien
saat lahir dalam keadaan normal dan tidak mengalami cacat/ kelainan apapun.
Saat lahir, pasien dibesarkan oleh ibu dan ayah di Maumbi. Pada stadium
oral (0-1 tahun), pasien mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) dan susu formula
tahun), pasien di rawat oleh ibunya dan pada saat ditinggal sendiri pasien tidak
sering menangis. Pasien hanya menangis jika sudah lama ditinggal oleh orang
tuannya.
Pada stadium otonomi lawan rasa malu-malu usia (1-3 tahun), menurut ibu
pasien, pasien bisa berjalan pada usia 1 tahun dan mulai bisa berbicara pada usia
1 tahun sesuai anak pada umumnya. Lalu ibu pasien mengatakan bahwa yang
mengajarkan pasien berbicara, berjalan, makan, BAB, dan BAK adalah ibu dan
ayah dari pasien. Pasien dapat mengetahui kalau rasa kencing pasien harus ke
toilet. Pada tahap ini, pasien mulai bermain dengan saudara-saudara dan teman-
6
temannya dan pasien adalah orang yang sangat periang dan senang bermain.
pasien, dia adalah anak yang aktif dan periang, suka bermain dengan teman –
Sekolah Dasar Negeri 6 sarapung. Menurut ayah pasien, pasien merupakan anak
yang pintar. Rajin belajar dan cepat tanggap semua pelajaran sejak kelas 1 SD.
Pasien selalu naik kelas karena pintar disekolah. Tidak terdapat kesulitan dalam
belajar. Pasien juga selalu di manja dituruti semua keinginan pasien karena
Manado. Dan SMA Pasien mengaku bahwa semasa SMP pasien sangat nakal
sering merokok, minum alkohol. Menurut orang tua pasien sering tergoda oleh
teman pria maupun wanita. Namun kebanyakan teman pria. Dan Pergaulannya
7
Pasien melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Manado. Saat ini
Pasien sangat senang bergaul sampai keluhan pasien kambuh lagi ketika tidak
1. Riwayat Pendidikan
2. Riwayat Pekerjaan
3. Riwayat Psikoseksual
4. Riwayat Pernikahan
5. Riwayat Beragama
Menurut pasien ia harus ke gereja ketika hari minggu. Pasien sangat aktif
8
dalam kegiatan gereja, bahkan pernah menjadi pelatih banners dan ketika
6. Aktivitas sosial
dan dapur, garasi, dan taman. Rumah tersebut milik sendiri. Terdapat 2
orang yang tinggal serumah dengan pasien. Pasien tidur dikamar dengan
GARASI
RUANG
T T KELUARGA
A E RUANG TAMU
M R
A A
N S Kamar Kamar
Tidur Tidur
DAPUR
wc
T AMAN
9
9. Riwayat Keluarga
memiliki Ayah dan Ibu yang tinggal bersama pasien. Pasien mengatakan
menyayangi kedua orang tuanya. Hubungan pasien dengan kedua orang tua
baik, namun pasien sering merasa sakit hati karena pasien sering dilarang
untuk mengikuti kegiatan MMA yang merupakan hobi dari pasien. Kedua
orang tua pasien merawat pasien dengan baik dan selalu memenuhi
materi.
Keterangan
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan
apapun.
10
H. Persepsi Keluarga Terhadap Pasien
orang tua pasien sangat menyesali karena mereka tidak selalu mendampingi
pasien ketika pasien membutuhkan mereka. Orang tua pasien hanya sibuk
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
berpenampilan sesuai usia. Kulit pasien putih dan rambut pendek berwarna
pasien memakai kaos rapi, celana jeans pendek, tampak seperti orang normal.
11
B. Mood dan Afek
1. Mood : Iritable
2. Afek : Menyempit
3. Kesesuaian : Sesuai
C. Pembicaraan
pertanyaan.
berbahasa.
D. Gangguan Persepsi
Pasien mendengar ada suara yang sering mengatakan “dimanapun kamu berada,
disitupun aku berada” seperti kata-kata yang menguatkan pasien. Orang tua
pasien tidak mendengarnya namun mereka yakin itu berasal dari Roh Kudus.
E. Proses Pikir
baik.
12
F. Sensorium dan Kognisi
2. Orientasi
malam.
diwawancarai.
3. Daya ingat
13
Pasien sebelum gangguan dapat melakukan aktivitas sehari-harinya
sendiri Namun, semenjak di sakit pasien harus dibantu untuk makan dan
minum
7. Pengendalian impuls
duduk tenang.
a. Daya nilai sosial : Baik. Ketika ada yang datang pasieng langsung menyapa
b. Uji daya nilai : Baik. Pasien mengerti dan memahami bila ada yang
sakit.
Secara keseluruhan ada yang bisa dipercaya ada juga kata – kata pasien
A. Status Interna
R : 20 x/menit S : 36,0 C
14
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Wheezing -/-
B. Status Neurologi
1. GCS : E4M6V5
Cahaya (+/+)
15
Nervus vestibulokoklearis (N.VIII): selama wawancara
Kabupaten Minahasa Utara dan belum bekerja. Pasien dibawa ke RSJ dr. V. L.
tuanya untuk mengikuti kegiatan MMA dan saat pasien diajak tetangganya
untuk minum alkohol. Ketika kembali ke rumah, pasien terlihat gelisah dan sulit
tidur, mondar-mandir dan mulai bernyanyi dengan nada keras. Pada pagi hari
16
saat pergi ke gereja pasien memecahkan kaca sehingga pasien di bawa ke kantor
laki-laki berkata dimanapun kamu berada disitu aku bersama-sama dengan mu..
diluar rumah dari pada menyendiri di kamar. Pasien aktif dalam mengikuti
kegiatan gereja seperti ibadah dan latihan banner, pasien merupakan pelatih
banners walaupun masih muda. Pasien dikenal dengan anak yang mudah bergaul
Saat ini pasien tinggal di rumah bersama ayah dan ibu pasien. Pasien
merupakan anak tunggal, sehingga dirumah hanya bertiga dengan ayah ibu
pasien.
Kulit pasien sawo matang dan berambut hitam. Saat di anamnesis keadaan
pasien cukup kooperatif, pasien memakai kaos warna hitam dan celana pendek
jeans, tampak seperti orang normal. Pasien melakukan kontak mata saat di
pasien dapat menjawab sesuai pertanyaan. Pada pasien dapat dinilai mood
17
pasien iritabel serta afek menyempit. Dari pertimbangan tilikan terhadap
penyakit yaitu termasuk derajat tilikan satu, dimana tidak menyadari bahwa
dirinya sakit.
sejak 2 minggu yang lalu. Selain itu juga, pada pasien didapatkan ada
denganmu.
Aksis III : Pasien dalam keadaan sehat. Tidak memiliki riwayat sakit
apapun.
dimana pasien mengatakan jika ia sakit hati pada orang tuanya khususnya
18
yang lebih dan perhatian dari kedua orang tuanya. Dan pasien mendapatkan
HLPY 100-91, Gejala tidak ada, fungsi maksimal dan tidak ada masalah
yang terganggu.
Current 80-71
HLPY 100-91
IX. TERAPI
A. Psikofarmaka
19
B. Psikoedukasi
1. Terhadap pasien:
dialaminya
2. Terhadap keluarga
kondisi pasien
kepada pasien
X. PROGNOSIS
20
XI. DISKUSI
A. Diagnosis
klinis.1
antara lain2:
A. Terdapat satu atau lebih gejala di bawah ini. Setidaknya salah satu dari
1. Waham
2. Halusinasi
inkoherensi
21
4. Perilaku tidak terorganisir dan katatonik
gangguan psikotik lainnya, tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat
B. Ciri Kepribadian
Kepribadian adalah totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang merupakan
karakter atau ciri seseorang dalam kehidupan sehari-hari dalam kondisi yang
biasa. Sifatnya stabil dan dapat diramalkan. Ciri kepribadian lebih bersifat
kepribadian adalah ciri kepribadian yang tidak fleksibel dan maladaptive yang
22
lingkungan dan diri sendiri yang bersifat berakar mendalam, tidak fleksibel
aturan. Pasien akan pergi ke kegiatan tepat waktu, dan tidak mau terlambat.
Pasien juga sering teliti terhadap hal-hal yang kecil. Saat pasien minum obat
juga, pasien harus minum obat sesuai dengan jam jadwal minum obat. Ketika
tidak sesuai jam, pasien akan menegur dan segera meminta obat untuk di
jadwal kegiatan yang akan dia ikuti hari itu. Sangat keras kepala apabila tidak
sesuai dengan apa yang dia inginkan. Harus sempurna dalam melakukan
C. Rencana Terapi
ansiolitik. Bila obat antipsikotik yang dipilih, obat antipsikotik potensi tinggi
jangka pendek. Obat-obat tersebut dapat efektif untuk waktu singkat dan
disertai efek samping yang lebih sedikit daripada obat antipsikotik. Pada
23
Bila terjadi efek samping sindroma ekstrapiramidal, misalnya
adalah triheksifenidil dengan dosis 3 kali 2 mg per hari. Bila tetap tidak
negatif. 4 Pada pasien ini ditemukan gejala negative yaitu perilaku kacau.
24
XII. KESIMPULAN
B. Terapi pada pasien dengan Psikotik Akut adalah farmakoterapi dan terapi
psikoedukasi.
keberhasilan terapi, baik dari segi materi, waktu, dan terutama motivasi
untuk pasien.
Wawancara dilakukan bersama pasien dan orang tua pasien pada tanggal
Keterangan :
J : Junifer
K : Pasien (KS)
M : Mama
P : Papa
J : Selamat siang
K : siang
K : krisna siar
J : deng sapa ?
25
K : Krisna Siar
K :17 tahun
K : kelas 3 SMA
J : apa ?
J : dimana ?
J : oh, perum pemda, jadi krisna datang kesini karena apa dang ?
K : Kangen.
26
K : okay first, i read a bible and in the bible i write something like that. And then
my , my munah. I
K : Kangen .
J : kangen apa?
K : rasa tako-tako.
K : doh, so lupa
J : kong, terus krisna ada dengar sesuatu nda ? ato ada bisikan-bisikan begitu
K : ada.
J : krisna dapa bedakan nda itu suara cewe ato suara cowo?
K : dapa bedakan
K : suara cowo.
27
K : kemanapun kamu pergi aku akan beserta engkau.
K : ada maksud .
J : so dari kapan krisna ada dengar suara-suara begitu ? so dari kapan ? so berapa
tahun ?
J : pertama kali iko MMA ? oh, okay. Terus apa leh krisna ada rasa ? selain ba
K : Trauma.
J : Trauma kenapa ?
K : Takut dimarah .
J : Kiapa takut dimarah ? Krisna ada beking apa soh ? buat salah kah ?
J : oh, okay.
K : tapi God say step by step and then i want to school in psikologi.
28
J : Kong, misalnya kalo krisna pegang sesuatu, krisna ja lempar ato ?
K : Ja rasa mati,
M : mo apa?
K : Hitam putih
M : dia so tau kiapa dia sampe bawa kesini. Dia merontak, dia nimau kwa bawa
J : Jadi, ibu boleh ceritakan depe kronologis kenapa krisna dibawa kesini ?
M : jadi depe awal kwa dia kan ja iko gym toh , kong dia sering iko, apa de? Itu
M : Iyo, dia kwa suka skali iko itu MMA itu, mar torang ja larang, dia so tertarik
skali, mar tetap dia latihan qt kase noh, karena qt pikir biar Cuma mo membela
29
diri, jadi nda apa-apa. Mar ini dia so tertarik skali kwa, dia so suka skali jadi
atlet.
M : Io, dia suka skali mo jadi atlet, kong itu resiko skali toh, kalo dia nae ring
ato apa, tako skali. Karena Cuma dia leh sandiri toh. Kong disana kan latihan
keras skali toh, apalagi depe umur kan belum matang. Jadi depe mental deng
depe apa, kong latihan fisik yang berat itu, kong dia mo suka jadi atlet leh
J : oh, sempat dirawat dang dia? Bulan lalu da rawat disini karena apa ?
M : iyo, dia merontak-rontak lagi, mar so bae. Yah, dia pi bergaul lagi dengan
jadi ulang noh sama deng lalu, so mulai gelisah dang, so mondar-mandir, kong
baba menyanyi suara keras. Kong pagi-pagi dia bba teria ba toki dikamar kong
pangge mo pi gereja, sampe di gereja dia nae ke atas kong dia se picah kaca, ada
lapor polisi for setako padia. Mar pas pulang dirumah dia tetap memberontak
J : Oh, jadi begitu. Kira-kira ada faktor yang memperingan krisna gejala?
Misalnya krisna beking sesuatu kek kong itu gejala jadi ba ilang begtiu.
K : Ada .
30
J : bilang jo nda apa-apa.
K : barokok
J : Oh, for mo seilang rasa stres ? Kira-kira ada faktor yang memperberat nda?
K : ada.
J : apa dang ?
K : kalo ja ba inga.
J : inga apa ?
K : begini kwa, orang tua suruh kita jadi pendeta, mar kita pe style beda, tpe
style rupa tpe papa. Jadi, dimanapun torang berada kiranya boleh menjadi berkat
J : oh, kong ?
K : sudah begitu.
J : oh, krisna dang rasa gelisah begitu karena krisna sebenarnya nda suka mo jadi
pendeta begitu? Mar karena orang tua da suruh. Jadi krisna mau apapun itu bisa
K : Io begitu.
K : io so tenang.
31
J : sebelumnya krisna pernah sakit sakit lain ? rupa sakit malaria kah, ato sakit
sakit lain?
M : nda pernah.
atau ?
K : io . teratur
K : sebelumnya 49 kg.
K : biasa.
M : adoh itu susah susah susah susah skali mo tidor. Biar so menganto dia
berusaha bangun. Karena kalo sampe dia mo tidor dia rasa dia somo mati.
K : sudah, so nda.
J : so nda apa ?
K : taso tanya pa dia, dia bilang nda mo ambe. Ta da tanya pa Tuhan. Dia so
32
J : oh, jadi ada suara bilang pa Krisna kalo so nda mo ambe?
J : nahh....
J : Nyanda, Cuma da tanya-tanya biasa noh pa krisna. Apa yang krisna rasa
skarang.
J : Jadi sekarang torang lanjut. Krisna pernah nda pake zat-zat begitu.
K : No.
K : no.
K : Casanova.
M : nda selalu, Cuma kalo dia suka minum baru minum, mar nda selalu.
J : Oh, okay.
K : Sendiri.
J : oh, Cuma anak sendiri. Jadi, ibu waktu ada hamil pa dia ada mangidang apa ?
M : biasa-biasa.
33
M : io rupa orang normal noh biasa.
M : io normal.
M : dipuskesmas
J : di tolong siapa?
M : dokter.
Okay, ibu krisna memang dari kecil dibesarkan oleh ibu deng bapak kang?
M : dia kwa dulu superaktif skali, sama dengan orang bilang so nda mo ta
J : oh, okay. Jadi dia bagaimana waktu misalnya ibu keluar terus setinggal pa
34
J : oh, terus krisna suka bermain-bermain? Mar dia patuh toh kalo ibu ja ba
bilang pa dia.
M : duh, dia dengar-dengaran skali. Mar karna ini, lengkali dia so nda bisa
M : Umur 1 tahun
J : kalo dia ke toilet sendiri, so tau untuk ke toilet sendiri umur berapa?
J : oh, 1 tahun lebih kang. Terus dia kalo melakukan sesuatu yang salah dia ada
rasa bersalah nda? Kalau dia se jatuh barang kah atau apa ?
M : ada noh,
J : ada kang depe rasa bersalah, rupa minta maaf kalo ada se jatuh barang.
J : suka bermain kang. Dia pe sifat waktu masih kecil itu bagaimana? Nakal
M : nyanda, dia memang superaktif noh. Adoh nda berenti depe bermain, super
J : dia Sd di mana ?
M : dimana de SD?
K : SD 6.
J : SD 6 dimana?
35
M : di sarapung.
M : umur 5 tahun.
K : suka .
K : io suka membaca.
K : Dong pikir, kalo dorang so kase motor, oto, apa semua tpe keinginan
K : Kasih sayang.
J : asik. Hehehe. Dia kata butuh kasih sayang. Berarti papa deng mama memang
sayang noh.
K : io.
K : SMP 7. Nakal.
36
J :waktu SMP nakal?
K : ada.
K : satu .
P : pokoknya dia ja keluar rumah Cuma ja iko kegiatan gereja ati nda pi skolah.
M : io,
K : keluar – keluar.
M : yah pokoknya torang keluar dia ja tinggal dirumah. Nanti klo ada kegiatan
P : dia kwa bukang mo bilang apa, dia aktif sakli dia. Masih muda pelatih
banners dia. Baru baru ini ja beking kegiatan dia juara satu.
37
M : mar yah dia so jadi begini kwa karna tu hari sabtu itu noh.
P : dia kwa jago skali depe hobi di musik. Dia tau main gitar, luar biasa dia kalo
main gitar.
J : krisna, berbakat sklai kote ini. Berdiri dulu dang mo tanya-tanya. Krisna pe
K : many things
J : ha ? main apa ?
K : many things.
J : Iyo, semua punya karunia. Krisna suka makan apa dang, eh . bsuka bermain
gitar?
K : suka .
K : nda sakit.
J : perlu diobati nda, maksudnya bagaimana nehh. Jadi krisna rasa krisna nda
K : nyanda.
38
P : kadangkala dia kalo marah pa kita dia simpang mar ada kalanya dia bilang
noh.
K : io ja cerita
J : okay. Menurut krisna, krisna pe mama dan papa perhatian nda pa krisna.
K : perhatian
K : sayang.
J : menurut krisna, dari mama dan papa suka nda krisna untuk bae ?
J : ha? Bagemana ?
J : ohh,
M : dia kwa ta putar dia bilang torang pe suka dia mo jadi pendeta, padahal depe
mau sendiri, mar karna dia so bertolak belakang dengan tu mo jadi atlet
makanya dia so iko ini, iko sana, karna dia bingo dia mo pilih mana. Jadi rupa
ada tekanan
J : ohh, jadi krisnape mau sendiri kote kang mo jadi pendeta ? bukang papa
K : io.
P : deng kita kalo boleh tambah, dia kwa masih kecili mar depe kelakuan sama
deng orang dewasa di atas pa dia. Dia yang harusnya masih waktu ba manja-
manja, mar karena so bergaul deng orang besar, dia kewati itu samua. So talalu
39
M : itu mo jadi pendeta itu depe mau sendiri, kong karena dia so iko deng depe
pergaulan itu
M : dia leh so rasa nyaman di sana karena dia bilang Cuma di sana kata dia
boleh dapa perhatian, yah torang leh nda bisa mo sesalah pa depe temang-
temang disana
P : depe umur masih rupa anak-anak mar depe pikiran so jauh skali. Ba paksa
skali, depe pergaulan dang nda sama deng depe umur, nda sebaya deng dia.
J : ohh, menurut bapak deng ibu, krisna ini bagaimana, ibu deng bapak suka nda
krisna untuk sembuh, ibu deng bapak pe harapan for krisna bagaimana?
J : jadi musti kasih perhatian khusus , kasih perhatian lebih untuk krisna.
P : torang kwa so nda ja lia bae-bae pa dia, yang penting tong tau tong se skolah
dia pi skolah, biar mo pulang jam berapa tong so nda tau. Deng torang nda
J : jadi depe apa lebih bebas, orang tua pe didikan pa dia lebih ke bebas begitu
kang?
M : io, torang membebaskan dia noh, karena torang percaya leh kwa pa dia,
apalagi dia aktif skali ja iko kegiatan toh. Ja iko ibadah, jadi torang nda pernah
terbayangkan dia mo apa kek. Karna tong tau jo dia aktif di ibadah.
P : tong pe tau jo dia cma dirumah kong ibadah, rumah ibadah jadin nda ja ta
40
M : kan memang dia perubahan skali pas dia iko tu Mma iko, dia berubah skali,
P : deng katu dia ja bilang kalo Cuma disitu dong ja perhatian skali pa dia.
J : io kang, krisna kwa suka mo dapa perhatian. Butuh perhatian makanya tadi
J : io, makanya tadi pas da tanya-tanya krisna bilang dong kira biar so kase oto
deng moto tetap kita mo bahagia. Kita Cuma butuh kasih sayang.
J : okay krisna, skarang so musti lebeh terbuka neh. Kalo apa-apa ja cerita pa
K : ioo, mo terbuka.
J : kong krisna kalo mo tidor, tidor jo, nyanda mo jadi apa-apa kwa itu. Berdoa
noh sebelum tidor toh krisna. Nyanda mo jadi apa-apa kwa itu.
M : dia pe temang-temang bilang dia skarang so beda kalo ja lia dulu deng
skarang. Beda jauh skali. Biasa kan cma bediam-bediam. Sekarnang so cerewet.
J : dia waktu kecil aktif mar sekarang leh lebih suka bergaul mar depe orang
memperhatikan pa dia, mar komang dia so ja bilang, tenang kwa papa deng
mama krisna mo jaga terus papa deng mama. Bayangkan jo, umur masih begini
41
mar dia so jaba pikir begitu. Baru umur 17 so ba pikir begitu, tamo se bahagia
J : krisna, sudah
J ; io krisna, musti ja tidor neh. Kong kalo marah jangan ja luapkan emosi cerita
jo pa mama deng papa, supayah nda jadi ba lebeh-lebeh neh krisna . boleh ?
K : okay.
42
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock BJ, Sadock V. A. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2.
EGC; Jakarta.2010.
DC. 2013.
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. PT Nuh Jaya; Jakarta.
2014.
43
Lampiran
Rumah pasien
44
PETA RUMAH PASIEN
Lorong 1 Cofee K 7
Jl. Perumahan Maumbi
Perumahan Maumbi
Rumah Pasien
Waroeng Cofee K 7
45