Anda di halaman 1dari 16

Zulfikar

Pembelajaran Teknis dan Non


Workshop CPD SKA TL -
Teknis dari Proyek Pembangunan LPJK 501
TPA di Beberapa Kota di Indonesia
Pendahuluan
❖ Nama: Zulfikar
❖ Pendidikan: S1 Teknik Lingkungan ITB, Lulus 2010
❖ Pengalaman Karir:
❖ Project Officer ‘Manajemen Sampah untuk Kawasan Rumah Tangga’ di
KPAD (Gegerkalong, Bandung) dan Pondok Indah (Jakarta Selatan) —
Greeneration Foundation
Pendekatan Bottom - Up
❖ Manajer Divisi Pengelolaan Sampah — PT Greeneration Indonesia
❖ Co-founder - PT Wasteforchange Alam Indonesia
❖ Tenaga Ahli Lingkungan dan Pengelolaan Sampah untuk proyek Emission
Pendekatan Top - Down
Reduction in Cities - Solid Waste Management — Fichtner GmbH Co. & KG
Data Awal yang Dimiliki
❖ Proyeksi jumlah penduduk
dan timbulan sampah
❖ Pemilihan lahan TPA baru
atau perluasan
❖ Sistem pengelolaan
sampah yang dapat
diterapkan beserta neraca
massa pengelolaan
sampah.
Data Awal yang Dimiliki
❖ Desain awal fasilitas pemilahan
sampah yang dapat dibangun di
lahan terpilih.
❖ Desain awal fasilitas
pengomposan sampah yang
dapat dibangun di lahan terpilih.
❖ Desain awal TPA (sanitary
landfill) yang dapat dibangun di
lahan terpilih.
❖ Desain awal penutupan TPA
eksisting.
Asumsi
❖ Setiap Pemerintah Kota dan Kabupaten peserta proyek
sesuai kesepakatan seharusnya sudah:
❖ Membeli lahan untuk pembangunan TPA dan
menyesuaikan rencana tata ruang sesuai dengan
pemilihan lokasi awal.
❖ Membangun jalan akses menuju lokasi pembangunan
TPA.
❖ Menyelesaikan studi AMDAL dengan menggunakan
desain awal TPA dari fase feasibility study.
Ruang Lingkup Proyek
❖ Perencanaan DED dan supervisi pembangunan untuk
TPA baru atau perluasan.
❖ Perencanaan dan supervisi pembangunan fasilitas
pemilahan sampah.
❖ Perencanaan dan supervisi pembangunan fasilitas
pengomposan sampah pasar, taman, dan kebun.
❖ Perencanaan dan supervisi penutupan TPA eksisting
setelah TPA baru beroperasi.
Timeline Proyek
Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga Tahun Keempat
Aktivitas
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Mobilisasi

Review Feasibility Study

Perencanaan DED

Perencanaan Dokumen
Tender

Pendampingan Proses
Tender

Supervisi Pembangunan

Dukungan
Commissioning
Pembelajaran dari Tahap Review FS
❖ Proyeksi timbulan sampah dan neraca massa perlu diperbaharui
karena:
❖ Proyeksi sebelumnya menggunakan data jumlah penduduk
yang dimiliki Pemda, sedangkan pemerintah pusat ingin
menstandardisasi dengan penggunaan data BPS.
❖ Pemerintah pusat memiliki strategi bahwa TPA hanya
melayani 65% sampah kota/kabupaten, sisanya (35%) harus
dikelola di sumber.
❖ Konsekuensi: Perlu penyesuaian desain kapasitas pengolahan di
desain TPA.
Pembelajaran dari Tahap Review FS
❖ Tingkat layanan pengumpulan sampah di semua lokasi proyek
masih terlalu rendah.
❖ Penerimaan retribusi kebersihan di semua lokasi proyek masih
terlalu jauh selisihnya dengan biaya pengelolaan sampah.
❖ Solusi yang diajukan:
❖ Penambahan SDM dan sarana pengumpul sampah serta
optimalisasi sistem pengelolaan sampah.
❖ Perubahan dalam peraturan daerah terkait sistem pengelolaan
sampah serta peningkatan penegakan aturan, termasuk soal
retribusi kebersihan.
Pembelajaran dari Tahap Review FS
❖ Sebagian besar pemerintah daerah mengalami masalah
dalam pengadaan lahan karena:
❖ Penolakan dari masyarakat sekitar atau pemilik lahan
❖ Harga penawaran dari pemilik lahan terlalu tinggi
❖ Anggaran pengadaan lahan belum disetujui DPRD
❖ Alternatif solusi: Perpres RI No. 71 Tahun 2012 yang
terakhir kali diubah dengan Perpres RI No. 148 Tahun
2015
Pembelajaran dari Tahap Review FS
❖ Pemerintah Daerah membeli lahan yang tidak sesuai dengan
lokasi pilihan hasil studi awal.
❖ Sebab:
❖ Harga lahan area sekitar TPA eksisting lebih murah atau
penolakan dari warga sekitar area terpilih
❖ Solusi:
❖ Studi kelayakan lahan yang sudah dibeli Pemda dan
perencanaan konsep desain baru untuk lahan yang sudah
dibeli Pemda
Akibat Pengadaan Lahan Bermasalah
❖ Keterlambatan proyek, karena:
❖ Perencanaan tidak bisa dilaksanakan
untuk area yang tidak ada jaminan
akan dimiliki oleh Pemda.
❖ Studi AMDAL tidak bisa dilakukan
❖ Perlu studi baru terhadap kelayakan
lahan, meliputi:
❖ Survey topografi
❖ Survey kondisi geoteknis (jenis
tanah, permeabilitas, kedalaman
air tanah, dll).
❖ Konsekuensi: Konsep desain baru.
Pembelajaran dari Pembuatan Konsep Desain dan DED

❖ Dalam perencanaan opsi teknologi dan metode yang digunakan,


perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
❖ Kesesuaian desain dengan standar nasional dan internasional
(sesuai peraturan yang berlaku).
❖ Kemampuan fasilitas dalam memenuhi baku mutu yang berlaku.
❖ Kemampuan Pemerintah Daerah dalam mengoperasikan
fasilitas:
❖ Finansial
❖ Teknis
Pembelajaran dari Pembuatan Konsep Desain dan DED

❖ Solusi untuk menyesuaikan dan


meningkatkan kemampuan
Pemerintah Daerah:
❖ Secara aktif melibatkan Pemerintah
Daerah dalam pemilihan opsi
teknologi dan menjelaskan
konsekuensinya.
❖ Meminta pimpinan daerah
(Bupati / Walikota) untuk membuat
surat komitmen pengadaan
anggaran operasional fasilitas
pengelolaan sampah.
❖ Pendampingan teknis selama masa
commissioning.
Pembelajaran mengenai Dokumen Tender dan Pengadaan

❖ Dalam proyek-proyek yang pendanaannya berasal dari


pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri, perlu diperhatikan
secara detail mekanisme dan poin-poin kesepakatan.
❖ Perlu dilakukan harmonisasi antara peraturan yang berlaku di
dalam negeri dengan guidelines yang digunakan oleh pihak
pemberi pinjaman/hibah.
❖ Perlu dilakukan sosialisasi penggunan dan peningkatan
layanan e-catalog untuk proses pengadaan karena masih
banyak menimbulkan kebingungan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai