Anda di halaman 1dari 3

ABORTUS

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :

……. ………. ………..

PANDUAN
PRAKTEK Ditetapkan;
Tanggal Terbit ; Direktur
KLINIK
RSU Siaga Medika Pemalang
SMF
KEBIDANAN
DAN PENYAKIT
KANDUNGAN
dr. Sugeng Ristanto, MARS
NIK : 1611.21.1.00813
PENGERTIAN Semua kehamilan yang berakhir sebelum periode viabilitas
janin, yaitu yang berakhir sebelum berat janin 500 gram.
Bila berat badan tidak diketahui, maka perkiraan lama
kehamilan kurang dari 20 minggu lengkap (139 hari),
dihitung dari hari pertama haid terakhir normal yang dapat
dipakai.
ANAMNESA Keluhanumum :Hamil muda dengan keluar darah
dan/jaringan dari kemaluan.
RPP:
 Riwayat terlambat haid
 R/ keluar darah, keluar jaringan dari kemaluan
 R/ nyeri perut
 R/ demam, riwayat trauma, riwayat diurut/ urut
 Riwayat provokasi abortus

Riwayat Obstetri:
 R/ HPHT
PEMERIKSAAN  Tanda Vital (Keadaan umum, Kesadaran, Tekanan
FISIK darah, Pernafasan, suhu, Nadi).
 Pemeriksaan abdomen
 Inspekulo : Menilai portio, fluxus, jaringan di muara
OUE, erosi/ lacerasi/ polip.
 VT: portio konsistensi, posisi, pendataran, pembukaan,
tinggi corpus uteri, OUE terbuka/ tertutup, nyeri goyang
portio, cavum douglas, jaringan di muara OUE.
KRITERIA  Anamnesis
DIAGNOSIS  Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS Abortus
DIAGNOSIS Kehamilan ektopic,menstruasi.
BANDING
PEMERIKSAAN - Ultrasonografi
PENUNJANG - Laboratorium : β-hcG, Hb, Leukosit, Trombosit
TERAPI 1. Padakeadaanabortus iiminens, dilakukan terapi tirah
baring, dan pemberian progesteron.
2. Pada keadaan insipiens, umumnya harus
dirawat. Karena tidak ada kemungkinan
kelangsungan hidup bagi janin, maka dapat diberikan
misoprostol untuk mengeluarkan konsepsi, analgetik
mungkin diberikan. Demikian pula, setelah janin lahir,
kuretase mungkin diperlukan. .
3. Pada keadaan inkompletus, apabila bagian hasil konsepsi
telah keluar atau perdarahan menjadi berlebih, maka
evakuasi hasil konsepsi segera diindikasikan untuk
meminimalkan perdarahan dan risiko infeksi pelvis.
Sebaiknya evakuasi dilakukan dengan cara kuretase
dengan anestesi.
EDUKASI 1. Pembatasan aktivitas
2. Pembetasan aktivitas seksual
PROGNOSIS Advitam : dubia ad bonam
Adsanationam : dubia ad bonam
Adfungsionam: dubia ad bonam
TINGKAT I/ II/ III/ IV
EVIDENS
TINGKAT A/B/C
REKOMENDASI
PENELAAH dr. Nur Alaydrus, SpOG
KRITIS dr. Afan Novantri, SpOG
dr. M. Didon, SpOG, M.Kes
INDIKATOR
MEDIS
KEPUSTAKAAN 1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC,
Rouse DJ, Spong CY. Williams obstetrics 23rd. New
York: McGraw-Hill Companies Inc; 2005.
2. Creasy RK, Resnik R, Iam JD, Lockwood CJ, Moore TR.
Maternal-Fetal Medicine. Philadelphia: Saunders
Elsevier; 2009.

Anda mungkin juga menyukai