Anda di halaman 1dari 31

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

“KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT”

Oleh :

RANI AGUSTAMA

NIM : 200112100

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA

2021
Peningkatan Asupan Kalium Kurang Redistribusi kalium dari Bukan obat-obatan : Obat – Obatan :
Melalui ginjal/urine :
ekskresi kalium ekstraselular ke intraselular  Hipertiroid  Obat simptomatik
 Diuretik
 Antibiotik : Penisilli  Familial hipokalemi  Insulin
dan dervat sintesis periodik paralisis  MIneralkortikoid
 kelebihan hormon  Antibiotik
mineralokortikoid  Laksansia dan
primer/hiperaldoster
HIPOKALEMIA enema
onisme primer
(sindrom bartter atau
sindrom gitelman) Hormon :
Mual, Muntah  insulin
 stimulasi
Interval QT beta
Melalui Feses :
adrenergic
 Diare memanjang
 aldosteron
 Laksansia dan
Peristaltik usus menurun Kelemahan otot
enema

Disritmia
Distensi Abdomen
Poliruria, Nokturia
Deteorisasi kontraksi Paralisis
otot otot pernapasan
Cardiac Arrest /
Konstipasi
Ventrikel Fibrilasi

Nilai normal kadar kalium : Nafas dangkal,


3.7 – 5.2 mmol/L Dispnea

PATHWAY HIPOKALEMIA
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Gangguan Ventilasi Spontan Ventilasi Spontan (L.01007) Dukungan Ventilasi (I.01002)
(D. 0004)
Kategori : Fisiologis Definisi : Keadekuatan cadangan energy untuk mendukung individu Observasi
Subkategori : Respirasi mampu bernafas secara adekuat. o Identifikasi danya kelelahan otot bantu nafas
Definisi : Ekspektasi : Meningkat o Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status
Penurunan cadangan energi yang Kriteria Hasil : pernapasan
mengakibatkan individu tidak o Monitor status respirasi dan oksigenasi
mampu bernafas secara adekuat Teraupetik
Cukup Cukup o Pertahankan keatenan jalan nafas
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
o Berikan posisi semi Fowler atau Fowler
Dispnea 1 2 3 4 5
Penggunaan o Fasilitasi mengbah posisi senyaman mungkin
otot bantu 1 2 3 4 5 o Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
nafas o Gunakan bag valve mask, jika perlu
Takikardi 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Edukasi
o Ajarkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam
Memburu Cukup
Sedang
Cukup
Membaik
o Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
k Memburuk Membaik o Ajarkan teknik batuk efektif
Volume Tidal 1 2 3 4 5
PCO2 1 2 3 4 5
Kolaborasi
PO2 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemberian brokodilator bila perlu

Ketidakseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit (L.03021) Manajemen Elektrolit : Hipokalemia (I.03107)


(D.0037)
Kategori : Fisiologis Definisi : Kadar serum elektrolit dalam batas normal Observasi
Subkategori : Nutrisi dan Cairan Ekspetasi : Meningkat o Identifikasi tanda dan gejala penurunan kadar
Definisi : Kriteria Hasil serum kalium (mis. Kelemaan otot, interval QT
Perubahan kadar serum elektrolit memanjang, kelelahan, paresthesia, penurunan
Memburu Cukup Cukup
Sedang Membaik refleks)
k Memburuk Membaik
Serum Natrium 1 2 3 4 5 o Identifikasi penyebab hypokalemia (mis. diare,
Serum Kalium 1 2 3 4 5 muntah, penghisapan nasogatrik, diuretik,
Serum Klorida 1 2 3 4 5 hiperaldosterone, dialysis, peningkatan insulin)
Serum Kalsium 1 2 3 4 5 o Monitor irama jantung, frekuensi jantung, dan EKG
Serum
1 2 3 4 5
Magnesium
Serum Fosfor 1 2 3 4 5
o Monitor intake dan output cairan
o Monitor tanda dan gejala gagal nafas (mis. PaO2
rendah, PaCO2 tinggi, kelemahan otot pernafasan)
o Monitor kadar serum kalium dan/atau urine
Teraupetik
o Pasang monitor jantung (terutama jika koresi
kalium > 10 mEq/jam)
o Pasang akses intravena
o Berikan suplemen kalium, sesuai indikasi
o Hindari pemakaian kalium, jika haluaran urine <0,5
ml/kgBB/24 jam
o Hindari pemberian kalium secara intramuskuler
o Hindari pemberian kalium secara bolus
Edukasi
o Anjurkan modifikasi diet tinggi kalium
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian KCl oral (40-80 mEq/hari)
pada hypokalemia ringan dan sedang (3-3,5
mEq/L)
o Kolaborasi pemberian KCl intravena (10-20 mEq
dalam 100 ml NaCl selama 1 jam, pada
hypokalemia berat (<2,5 mEq/L)
Gangguan Mobilitas Fisik Mobilitas Fisik (L.05042) Dukungan Mobilisasi (I.05173)
(D.0054) Observasi
Kategori : Fisiologis Definisi : Kemampuan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Subkategori : Aktifitas/istirahat secara mandiri  Identifikasi toleransi fisik melakuka pergerakan
Definisi : Keterbatasan dalam Ekspektasi : Meningkat  Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
gerakan fisik dari satu atau lebih Kriteria Hasil : sebelum memulai mobilisasi
ekstremitas secara mandiri  Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
Teraupetik
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
 Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
Cukup Cukup meningkatkan pergerakan
Menurun Sedang Meningkat
Menurun Meningkat Edukasi
Pergerakan Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
1 2 3 4 5
eksstremitas
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Kekuatan otot 1 2 3 4 5
Rentang gerak  Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
1 2 3 4 5
(ROM)

Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
Nyeri 1 2 3 4 5
Kecemasan 1 2 3 4 5
Kaku sendi 1 2 3 4 5
Gerakan tidak
1 2 3 4 5
terkoordinasi
Gerakan Terbatas 1 2 3 4 5
Kelemahan Fisik 1 2 3 4 5

PATHWAY HIPERKALEMIA

Perpindahan Transelular
(Intraselular ke Ekstracselular)
Retensi Kalium oleh Asupan K+ yang berlebih
tubuh

 Cedera Traumatik :
 Gagal Ginjal Akut/Kronik Penurunan Fungsi Ginjal Luka Bakar
 Hipoaldosterone
 Kanker
 Gg. Asam Basa :
HIPERKALEMIA Asidosis Metabolik

Parestesia
Kolik Intestinal, Diare Oliguria, Anuria Takikardia, hipotensi

Kelemahan
neuromuskuler
Disritmia

Flaccid paralysis
Ventrikel Fibrilasi, Cardiac
arrest
Paralisis otot
pernapasan

Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Ketidakseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit (L.03021) Manajemen Elektrolit : Hiperkalemia (I.03103)
(D.0037)
Kategori : Fisiologis Definisi : Kadar serum elektrolit dalam batas normal Observasi
Subkategori : Nutrisi dan Cairan • Identifikasi tanda dan gejala peningkatan kadar
Definisi : Ekspetasi : Meningkat kalium (misal peka rangsang, gelisah, mual,
Perubahan kadar serum elektrolit muntah, takikardi mengarah ke bradikardi,
Kriteria Hasil fibrilasi/takikardi ventrikel)
• Identifikasi penyebab hyperkalemia (misal
Memburu Cukup Cukup
Sedang Membaik pemberian kalium parenteral cepat atau berlebih,
k Memburuk Membaik
Serum Natrium 1 2 3 4 5 asidosis, katabolisme sel)
Serum Kalium 1 2 3 4 5 • Monitor irama jantung, frekuensi jantung dan EKG
Serum Klorida 1 2 3 4 5 • Monitor intake dan output cairan
Serum Kalsium 1 2 3 4 5 • Monitor kadar kalium serum dan/atau urine
Serum
1 2 3 4 5 Terapeutik
Magnesium
Serum Fosfor 1 2 3 4 5 • Ambil specimen darah dan/atau urine untuk
pemeriksaan kalium
• Pasang akses intravena, jika perlu
• Berikan diet rendah kalium
Edukasi
• Anjurkan modifikasi diet rendah kalium, jika perlu
Kolaborasi
• Kolaborasi eliminasi kalium (misal diuretic atau
kayexalate), sesuai indikasi
• Kolaborasi pemberian insulin dan glukosa IV, sesuai
indikasi
• Kolaborasi pemberian kalsium glukonat 10% 10 ml,
sesuai indikasi
• Kolaborasi hemodialysis pada pasien gagal ginjal,
sesuai indikasi

Penurunan Curah Jantung Curah Jantung (L.02008) Perawatan Jantung (I.02075)


(D.0008)
Kategori : Fisiologis Definisi : Keadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi Observasi
Subkategori : Sirkulasi kebutuhan metabolism tubuh.  Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah
Definisi : Ketidakadekuatan jantung jantung (meliputi dyspnea, kelelahan, edema,
memompa darah untuk memenuhi Ekspektasi : Meningkat ortopnea, peningkatan CVP)
kebutuhan metabolism tubuh  Monitor tekanan darah
Kriteria Hasil :  Monitor intake dan ouput cairan
Cukup Cukup  Monitor saturasi oksigen
Menurun Sedang Meningkat
Menurun Meningkat  Monitor EKG 12 sadapan
Kekuatan Nadi
1 2 3 4 5  Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
Perifer
Teraupetik
Cukup Cukup
 Posisikan pasien semi Fowler atau Fowler
Meningkat Sedang Menurun
 Berikan diet jantung yang sesuai
Meningkat Menurun
Palpitasi 1 2 3 4 5  Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
Bradikardia 1 2 3 4 5 oksigen > 94%
Takikardia 1 2 3 4 5
Edukasi
Gambaran EKG
1 2 3 4 5  Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
aritmia
Lelah 1 2 3 4 5  Anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
Dispnea 1 2 3 4 5  Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan
Oliguria 1 2 3 4 5 output cairan harian
Kolaborasi
Cukup Cukup
Memburuk
Memburuk
Sedang
Membaik  Kolaborasi pemberian aritmia
Membaik

Tekanan Darah 1 2 3 4 5

PATHWAY DAN NURSING CARE PLANING HIPERMAGNESIUM

PATOFISIOLOGI HIPERMAGNESEMIA

Pemberian Mg Parenteral ˃˃
Gagal Ginjal Diabetik Ketoasidosis
(laksatif, antasida, enema rektal)
Mg serum ˃2,5 mEq/L

HIPERMAGNESEMIA

Neuromuskuler
Reflek tendon dalam hipoaktif Saluran cerna Mental Kardiovaskuler
Kelemahan otot Mual, muntah Letargi HIpotensi
Paralisis Mengantuk Pernafasan dangkal &
Kesulitan bicara lambat
Frekwensi denyut
jantung lambat
Kemerahan pada
wajah
Koma
Henti jantung

Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan


1. Ketidakseimbangan Keseimbangan Elektrolit (L.03021) Manejemen Elektrolit: Hipermagnesemia
Elektrolit (D.0037) Definisi : Kadar serum elektrolit dalam batas normal
(I.03105)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Ekspetasi : Meningkat Observasi:
Cairan
 Identifikasi penyebab peningkatan kadar
Definisi : Kriteria Hasil
Perubahan kadar serum magnesium serum (mis. infus magnesium,
elektrolit nutrisi parenteral, penggunaan antasida,
Memburu Cukup Cukup
Sedang Membaik
k Memburuk Membaik penggunaan pencahar, terapi litium,
Serum Natrium 1 2 3 4 5
Serum Kalium 1 2 3 4 5 insufisiensi renal
Serum Klorida 1 2 3 4 5
Serum Kalsium 1 2 3 4 5  Monitor output urine pada pemberian terapi
Serum
1 2 3 4 5 magnesium
Magnesium
Serum Fosfor 1 2 3 4 5  Monitor gejala kardiovaskuler
 Monitor gejala neuromuskuler

Terapeutik:
 Tingkatkan asupan cairan, jika perlu

 Ambil sampel darah untuk pemeriksaan


elektrolit

Edukasi:
 Anjurkan tirah baring, jika perlu

Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian kalsium klorida dan

kalsium glukonas jika perlu

Gangguan Mobilitas Fisik Mobilitas Fisik (L.05042) Dukungan mobilisasi (1.051713)


(D.0054)
Observasi
Kategori : Fisiologis
Subkategori :  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
Definisi :
lainnya
Keterbatasan dalam gerakan fisik
dari satu atau lebih ekstremitas  Identifikasi toleransi fisik melakukan
secara mandiri Mobilitas Fisik (L.05042) pergerakan
Definisi : Kemampuan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih
 Monitor frequensi jantung atau tekanan darah
ekstremitas secara mandiri
Ekspektasi : Meningkat sebelum memulai mobilisasi
Kriteria Hasil :
 Monitor kondisi umum selama melakukan

Cukup Cukup mobilisasi


Menurun Sedang Meningkat
Menurun Meningkat
Pergerakan
1 2 3 4 5Terapeutik
eksstremitas
Kekuatan otot 1 2 3 4 5
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
Rentang gerak
1 2 3 4 5
(ROM)  Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Cukup Cukup  Libatkan keluarga untuk membanru pasien
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
Nyeri 1 2 3 4 5 dalam meningkatkan pergerakan
Kecemasan 1 2 3 4 5
Kaku sendi 1 2 3 4 5Edukasi
Gerakan tidak
1 2 3 4 5
terkoordinasi  Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Gerakan
1 2 3 4 5 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Terbatas
Kelemahan Fisik 1 2 3 4 5
 Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan
PATHWAY DAN NURSING CARE PLANING HIPOMAGNESIUM
Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit (L.03021) Manejemen Elektrolit: Hipomagnesemia (I.03109)
(D.0037) Definisi : Kadar serum elektrolit dalam batas normal
Observasi
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Ekspetasi : Meningkat  Identifikasi penyebab penurunan kadar
Cairan
magnesium serum (mis hipokalemia dan
Definisi : Kriteria Hasil
Perubahan kadar serum hipokalsemia)
Memburu Cukup Cukup
elektrolit Sedang Membaik
k Memburuk Membaik  Identifikasi ketidakadekuatan absorspsi
Serum Natrium 1 2 3 4 5
Serum Kalium 1 2 3 4 5 magnesium (misal operasi reseksi
Serum Klorida 1 2 3 4 5
Serum Kalsium 1 2 3 4 5 kolon,insufisiensi pankreas, peradangan
Serum
1 2 3 4 5 kolon)
Magnesium
Serum Fosfor 1 2 3 4 5  Monitor eskresi magnesium( misal isufisiensi
renal lanjut usia)

 Monitor pengeluaran magnesium berlebihan


melalui urine (misal diuretik, gangguan ginjal,

ketoasidosis diabetik)
 Monitor efek samping pemberian

magnesium parenteral (misal berkeringat,


sensasi panas, hipokalsemia)

 Monitor gejala otot saraf (misal kelemahan,


kram kaki, parestesia, tendon hiperaktif,

disfagia, nistagmus, kejang)


 Monitor gejala susunan saraf pusat (misal

letargi, insomnia, agitasi)


 Monitor gejala kardiovaskuler (misal sinus
takikardia, gelombang T Lurus, pelebaran

QRS, Ektopik)

Terapeutik

 Pasang akses intravena, jika perlu

Edukasi

 Anjurkan asupan makanan mengandung Mg


(misal sayuran hijau, kacang kacangan)

Kolaborasi
 Kolaborasi koreksi magnesium (misal

magnesium sulfat, magnesium gukonat,


magnesium laktat) jika perlu
PATHWAY DAN NURSING CARE PLANING HIPERKALSEMIA

Pemakaian Metastase Hiperparatiroidisme Penyakit Osteoporosis Imobilisasi


diuretic tumor paget lama
tiasid tulang

Intoksikasi Laboratorium :
vitamin A dan HIPERKALSEMIA - Kalsium serum >5 mEq/L
vitamin D - BUN >25 mg/100ml
- kreatinin >1,5 mg/100ml
- Rontgen  osteoporosis
Batu saluran kemih

Neuromuskuler : Saluran Ginjal : Mental : Kardiovaskuler :


- Kelemahan pencernaan : - Poliuria - Konfusi - Koma
- Inkoordinasi - Konstipasi - Rasa haus - Kerusakan - Henti jantung
- Anoreksia yang hebat memori
- Mual/muntah - Batu ginjal - Bicara tidak
- Dehidrasi jelas
- Nyeri - letargi
abdomen
- Distensi
abdomen
Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit (L.03021) Manejemen Elektrolit: Hiperkalsemia (I.03104)
(D.0037) Definisi : Kadar serum elektrolit dalam batas normal
Observasi:
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Ekspetasi : Meningkat  Identifikasi penyebab peningkatan kadar
Cairan
kalsium serum
Definisi : Kriteria Hasil
Perubahan kadar serum  Monitor intake dan output cairan
Memburu Cukup Cukup
elektrolit Sedang Membaik
k Memburuk Membaik  Monitor fungsi renal (mis.BUN, kreatinin)
Serum Natrium 1 2 3 4 5
Serum Kalium 1 2 3 4 5  Monitor adanya keracunan digitalis
Serum Klorida 1 2 3 4 5
Serum Kalsium 1 2 3 4 5  Monitor gejala hiperkalsemia (mis.urin
Serum
1 2 3 4 5 berlebihan, haus berlebihan, kelemahan otot,
Magnesium
Serum Fosfor 1 2 3 4 5 kelemahan koordinasi, anoreksia, mual dan

kram abdomen, obstipasi, konfusi)


 Monitor gejala psikososial (mis. Konfusi,

kelemahan memori, bicara pelo, letargi,


perilaku psikotik akut, koma, depresi)

 Monitor gejala kardiovakuler (MIS. Distrimia,


prolonged PR interval, sinus bradikardi, blok

jantung, hipertensi, henti jantung)


 Monitor gejala pencernaan (mis. Anoreksia,

mual, muntah, konstipasi, gejala ulkus


paptikum, nyeri abdomen, ileus paralitik)
 Monitor gejala neuromuskuler (mis.

Kelemahan, parestesia, myalgia, sakit kepala,


reflek tendon menurun, kelemahan kordinasi)

 Monitor adanya nyeri tulang


 Monitor adanya ketidakseimbangan elektrolit

 Monitor adanya indikasi batu ginjal ( mis.


Nyeri terus menerus, mual, muntah,

hematuria)
Terapeutik:

 Hindari pemberian vitamin D


 Hindari konsumsi makanan yang

mengandung kalsium (mis. Makanan


kemasan, hidangan laut, kacang-kacangan,

brokoli, bayam dan suplemen)


Edukasi:

 Anjurkan mengkonsumsi banyak buah-


buahan

 Anjurkan mobilisasi untuk mencegah resorbsi


tulang

Kolaborasi:
 Kolaborasi obat-obatan untuk mengatasi

hiperkalsemia, jika perlu


Gangguan Mobilitas Fisik Mobilitas Fisik (L.05042) Dukungan mobilisasi (1.051713)
(D.0054) Definisi : Kemampuan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih
Observasi
Kategori : Fisiologis ekstremitas secara mandiri
Subkategori : Ekspektasi : Meningkat  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
Definisi : Kriteria Hasil :
lainnya
Keterbatasan dalam gerakan fisik
dari satu atau lebih ekstremitas Cukup Cukup  Identifikasi toleransi fisik melakukan
Menurun Sedang Meningkat
secara mandiri Menurun Meningkat
Pergerakan pergerakan
1 2 3 4 5
eksstremitas
 Monitor frequensi jantung atau tekanan darah
Kekuatan otot 1 2 3 4 5
Rentang gerak sebelum memulai mobilisasi
1 2 3 4 5
(ROM)
 Monitor kondisi umum selama melakukan
Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun mobilisasi
Nyeri 1 2 3 4 5
Kecemasan 1 2 3 4 5
Terapeutik
Kaku sendi 1 2 3 4 5
Gerakan tidak
1 2 3 4
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
5
terkoordinasi
Gerakan  Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
1 2 3 4 5
Terbatas
Kelemahan Fisik 1 2 3 4 5 Libatkan keluarga untuk membanru pasien
dalam meningkatkan pergerakan

Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi

 Anjurkan melakukan mobilisasi dini


 Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus

dilakukan
PATHWAY DAN NURSING CARE PLAN HIPOKALSEMIA

Pemberian darah Hipoalbuminemia Hipoparatiroidisme Alkalosis Pankreatitis


yang
mengandung
sitrat yang cepat
Penyakit
neoplastik

Defisiensi Mg

Laboratorium :
- Kalsium serum <4,3
Defisiensi HIPOKALSEMIA
vitamin D mEq/L
- Perubahan EKG

Tetani : Spasme otot Tanda Tanda chvostek


- Kram otot ekstremitas : trousseau (+) (+) :
- Kesemutan pada nyeri - Spasme - Kontraksi otot
jari dan mulut karpopedal wajah saat
- Reflek hiperaktif disertai syaraf wajah
- Kejang hipoksia ditekuk
Kardiovaskuler : Mental :
- Perubahan pada EKG : interval QT - Depresi
memanjang - Kerusakan memori
- Bentuk takikardi ventrikel yang - Delirium
disebut Torsades de Pointes - Halusinasi
Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit (L.03021) Manejemen Elektrolit: Hipokalsemia (I.03108)
(D.0037) Definisi : Kadar serum elektrolit dalam batas normal
a. Observasi
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Ekspetasi : Meningkat  Identifikasi penyebab penurunan kadar
Cairan
kalsium (mis.osteoporosis, pankreatitis, gagal
Definisi : Kriteria Hasil
Perubahan kadar serum ginjal, kekurangan vitamin D, diare kronis)
Memburu Cukup Cukup
elektrolit Sedang Membaik
k Memburuk Membaik  Identifikasi gejala klinis hipokalsemia
Serum Natrium 1 2 3 4 5
Serum Kalium 1 2 3 4 5 (mis.kebal pada bibir dan jari-jari
Serum Klorida 1 2 3 4 5
Serum Kalsium 1 2 3 4 5 tangan,kejang otot pada wajah dan
Serum
1 2 3 4 5 ekstremitas)
Magnesium
Serum Fosfor 1 2 3 4 5  Identifikasi riwayat penggunaan obat

penyebab penurunan kalsium (mis. diuretik,


antasida, aminoglikosida, kafein,

kortikosteroid, fospat, isoniazid)


 Monitor penurunan kadar kalsium serum

 Monitor intake dan output cairan


 Monitor efek samping dari pemberian

kalsium (mis.keracunan digitalis, bradikardia,


henti jantung, tromboplebitis)

 Monitor gejala psikososial


 Monitor gejala kardiovaskuler

(mis.penurunan kontraktilitas)
 Monitor gejala pencernaan

(mis.mual,muntah)
 Monitor gejala kulit (mis. Eczema, alopesia)

b. Terapeutik
 Pertahankan akses intravena

 Berikan asupan vitamin D yang adekuat ( mis.


suplemen, daging )

c. Edukasi
 Anjurkan meningkatkan asupan kalsium

(mis.ikan salmon, sardines, kerang segar,


kacang-kacangan, brokoli, bayam dan

suplemen)
d. Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian kalsium jika perlu


PATHWAY DAN NURSING CARE PLAN HIPONATREMIA

Hiponatremia
Osmolaritas Serum

Normal Rendah Tinggi


(280-295 mOsm/kg) (<280 mOsm/kg) (>295 mOsm/kg)
Hiponatremia isotonis hiponatremia Hipotonis hiponatremia Hipertonis
1. Hiperproteinemia 1. Hiperglikemia
2. Hiperlipidemia 2. Manitol, Sarbitol
3. Radiocontrast agents
Status volume

Hipovolemic Euvolemic hipervolemic

Una+<10mEq/L una+<20mEq/L 1. SIADH Edematous states

Ekstrarenal salt loss renal salt loss 2. Pospoperative hiponatremi 1. CHF

1. Dehidrasi 1. Duretik 3. Hipotiroid 2. Penyakit hati

2. Diare 2. ACE-i 4. Polidipsi psikogenik 3. Gagal Ginjal Berat

3. Muntah 3. Nefropati 5. Potomania bir

4. mineralo kortikoid 6. Exercise

Defesiensi

Resiko ketidaseimbangan cairan resiko ketidakseimbangan elektrolit Gangguan eliminasi urin


Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit (L.03021) Manejemen Elektrolit: Hiponatremia (I.03110)
(D.0037) Definisi : Kadar serum elektrolit dalam batas normal
Observasi
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Ekspetasi : Meningkat  Identifikasi tanda dan gejala penurunan
Cairan
kadar natrium
Definisi : Kriteria Hasil
Perubahan kadar serum  Identifikasi penyebab hiponatremia
Memburu Cukup Cukup
elektrolit Sedang Membaik
k Memburuk Membaik  Periksa tanda-tanda kelebihan cairan
Serum Natrium 1 2 3 4 5
Serum Kalium 1 2 3 4 5  Monitor intake dan ouput cairan
Serum Klorida 1 2 3 4 5
Serum Kalsium 1 2 3 4 5  Monitor kadar natrium serum
Serum
1 2 3 4 5  Monitor gejala kejang
Magnesium
Serum Fosfor 1 2 3 4 5
Terapeutik
 Pasang akses intravena

 Hitung kebutuhan natrium


 Lakukan restriksi cairan

 Berikan cairan NaCl


 Hindari koreksi natrium lbih dari 8 mEq

dalam periode 24 jam

Edukasi

 Anjurkan asupan mkanan mengandung


natrium

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian diet tinggi gandum
 Kolaborasi koreksi natrim

 Kolaborasi pemberian diuretik


PATHWAY DAN NURSING CARE PLAN HIPERNATREMIA

Demam, Luka Bakar,Diare, Diuresis


Osmotik, Hiperventilasi

Banyak kehilangan cairan

Konsentrasi natrium meningkat

HIPERNATREMIA

hiperosmolaritas

dehidrasi Perpindahan cairan ICF ke ECF Susunan neurologik

Haus
lemah Disorientasi/halusinasi
↑ suhu tubuh
Mukosa kering

Gangguan persepsi sensori


Kekurangan volume cairan Agitasi
Derilium
K
Kejang
e
k koma
Gangguan perfusi cerebral
Intoleransi aktivitas
Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit (L.03021) Manejemen Elektrolit: Hipernatremia (I.03106)
(D.0037) Definisi : Kadar serum elektrolit dalam batas normal
Observasi:
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Ekspetasi : Meningkat - Identifikasi tanda dan gejala peningjatan kadar
Cairan
natrium
Definisi : Kriteria Hasil
Perubahan kadar serum - Identifikasi penyebab hypernatremia
Memburu Cukup Cukup
elektrolit Sedang Membaik
k Memburuk Membaik - Periksa tanda tanda kelebihan cairan
Serum Natrium 1 2 3 4 5
Serum Kalium 1 2 3 4 5 - Monitor intake dan output cairan
Serum Klorida 1 2 3 4 5
Serum Kalsium 1 2 3 4 5 - Monitor kadar natrium serum dan urine
Serum
1 2 3 4 5
Magnesium
Terapeutik:
Serum Fosfor 1 2 3 4 5
- Pasang akses intravena (jika perlu)
- Hitung defisit cairan

- Berikan cairan oral atau intravena


- Berikan diet rendah natrium

- Hindari koreksi natrium secara cepat untuk


menghindari resiko edema serebral

Edukasi:
- Anjurkan modifikasi diet rendah natrium

Kolaborasi:
- Kolaborasi koreksi natrium dengan kecepatan

penurunan 1 mEq/L/jam
2. Intoleransi Aktivitas Toleransi Aktivitas (L.05047) Terapi Aktivitas (I.05186)
Kategori : Fisiologis Definisi : Respon fisiologis terhadap aktifitas yang membutuhkan
Subkategori : Aktifitas/Istirahat tenaga Observasi:
Definisi : Ketidakcukupan Espektasi : Meningkat
- Identifikasi defisit aktivitas
energy untuk melakukan
aktifitas sehari - hari Kriteria Hasil : - Identifikasi kemampuan beraktifitas

- Identifikasi strategi meningkatkan aktifitas


Cukup Cukup
Menurun Sedang - Monitor
Menigkat respon emosional, fisik, social, dan
Menurun Meningkat
Kemudahan spiritual terhadap aktivitas
melakukan
1 2 3 4 5
aktifitas
sehari-hari Terapeutik:
Keuatan tubuh
1 2 3 4 5
bagian atas - Fasilitasi fokus pada kemampua, bukan deficit
Kekkuatan
tubuh bagian 1 2 3 4 5 yang dialami
bawah
- Fasilitasi aktifitas motoric untuk merelaksasi
Ccukup Cuup Menurun
Meningkat Sedang otot
Meningkat Menurun
Keluhan lelah 1 2 3 4 5- Fasilitasi aktivitas fisik rutin
Dispnea saat
1 2 3 4 5
aktivitas - Libatkan keluarga dalam aktivitas (jika perlu)
Dispnea
setelah 1 2 3 4 5- Berikan penguatan positif atas partisipasi
aktivitas
Aritmia saat dalam aktivitas
1 2 3 4 5
aktivitas
Aritmia
Edukasi:
setelah 1 2 3 4 5
aktivitas - Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari

Memburuk
Cukup
Sedang
Cukup - Anjurkan
Membaik melakukan aktifitas
Memburuk Membaik
Frekuensi - Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan
1 2 3 4 5
Nadi
Tekanan darah 1 2 3 4 5 positif
Frekuensi
1 2 3 4 5
Nafas
Kolaborasi:
EKG iskemia 1 2 3 4 5
- Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam

merencanakan dan memonitor program


aktivitas
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.

Black, M. Joyce & Hawk J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, buku 1. Elsevier : Singapore

Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L.(2014).Medical surgical Nursing. Mosby: ELSIVER

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),  Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan
Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai