“KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT”
Oleh :
RANI AGUSTAMA
NIM : 200112100
2021
Peningkatan Asupan Kalium Kurang Redistribusi kalium dari Bukan obat-obatan : Obat – Obatan :
Melalui ginjal/urine :
ekskresi kalium ekstraselular ke intraselular Hipertiroid Obat simptomatik
Diuretik
Antibiotik : Penisilli Familial hipokalemi Insulin
dan dervat sintesis periodik paralisis MIneralkortikoid
kelebihan hormon Antibiotik
mineralokortikoid Laksansia dan
primer/hiperaldoster
HIPOKALEMIA enema
onisme primer
(sindrom bartter atau
sindrom gitelman) Hormon :
Mual, Muntah insulin
stimulasi
Interval QT beta
Melalui Feses :
adrenergic
Diare memanjang
aldosteron
Laksansia dan
Peristaltik usus menurun Kelemahan otot
enema
Disritmia
Distensi Abdomen
Poliruria, Nokturia
Deteorisasi kontraksi Paralisis
otot otot pernapasan
Cardiac Arrest /
Konstipasi
Ventrikel Fibrilasi
PATHWAY HIPOKALEMIA
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Gangguan Ventilasi Spontan Ventilasi Spontan (L.01007) Dukungan Ventilasi (I.01002)
(D. 0004)
Kategori : Fisiologis Definisi : Keadekuatan cadangan energy untuk mendukung individu Observasi
Subkategori : Respirasi mampu bernafas secara adekuat. o Identifikasi danya kelelahan otot bantu nafas
Definisi : Ekspektasi : Meningkat o Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status
Penurunan cadangan energi yang Kriteria Hasil : pernapasan
mengakibatkan individu tidak o Monitor status respirasi dan oksigenasi
mampu bernafas secara adekuat Teraupetik
Cukup Cukup o Pertahankan keatenan jalan nafas
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
o Berikan posisi semi Fowler atau Fowler
Dispnea 1 2 3 4 5
Penggunaan o Fasilitasi mengbah posisi senyaman mungkin
otot bantu 1 2 3 4 5 o Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
nafas o Gunakan bag valve mask, jika perlu
Takikardi 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Edukasi
o Ajarkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam
Memburu Cukup
Sedang
Cukup
Membaik
o Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
k Memburuk Membaik o Ajarkan teknik batuk efektif
Volume Tidal 1 2 3 4 5
PCO2 1 2 3 4 5
Kolaborasi
PO2 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemberian brokodilator bila perlu
Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
Nyeri 1 2 3 4 5
Kecemasan 1 2 3 4 5
Kaku sendi 1 2 3 4 5
Gerakan tidak
1 2 3 4 5
terkoordinasi
Gerakan Terbatas 1 2 3 4 5
Kelemahan Fisik 1 2 3 4 5
PATHWAY HIPERKALEMIA
Perpindahan Transelular
(Intraselular ke Ekstracselular)
Retensi Kalium oleh Asupan K+ yang berlebih
tubuh
Cedera Traumatik :
Gagal Ginjal Akut/Kronik Penurunan Fungsi Ginjal Luka Bakar
Hipoaldosterone
Kanker
Gg. Asam Basa :
HIPERKALEMIA Asidosis Metabolik
Parestesia
Kolik Intestinal, Diare Oliguria, Anuria Takikardia, hipotensi
Kelemahan
neuromuskuler
Disritmia
Flaccid paralysis
Ventrikel Fibrilasi, Cardiac
arrest
Paralisis otot
pernapasan
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Ketidakseimbangan Elektrolit Keseimbangan Elektrolit (L.03021) Manajemen Elektrolit : Hiperkalemia (I.03103)
(D.0037)
Kategori : Fisiologis Definisi : Kadar serum elektrolit dalam batas normal Observasi
Subkategori : Nutrisi dan Cairan • Identifikasi tanda dan gejala peningkatan kadar
Definisi : Ekspetasi : Meningkat kalium (misal peka rangsang, gelisah, mual,
Perubahan kadar serum elektrolit muntah, takikardi mengarah ke bradikardi,
Kriteria Hasil fibrilasi/takikardi ventrikel)
• Identifikasi penyebab hyperkalemia (misal
Memburu Cukup Cukup
Sedang Membaik pemberian kalium parenteral cepat atau berlebih,
k Memburuk Membaik
Serum Natrium 1 2 3 4 5 asidosis, katabolisme sel)
Serum Kalium 1 2 3 4 5 • Monitor irama jantung, frekuensi jantung dan EKG
Serum Klorida 1 2 3 4 5 • Monitor intake dan output cairan
Serum Kalsium 1 2 3 4 5 • Monitor kadar kalium serum dan/atau urine
Serum
1 2 3 4 5 Terapeutik
Magnesium
Serum Fosfor 1 2 3 4 5 • Ambil specimen darah dan/atau urine untuk
pemeriksaan kalium
• Pasang akses intravena, jika perlu
• Berikan diet rendah kalium
Edukasi
• Anjurkan modifikasi diet rendah kalium, jika perlu
Kolaborasi
• Kolaborasi eliminasi kalium (misal diuretic atau
kayexalate), sesuai indikasi
• Kolaborasi pemberian insulin dan glukosa IV, sesuai
indikasi
• Kolaborasi pemberian kalsium glukonat 10% 10 ml,
sesuai indikasi
• Kolaborasi hemodialysis pada pasien gagal ginjal,
sesuai indikasi
Tekanan Darah 1 2 3 4 5
PATOFISIOLOGI HIPERMAGNESEMIA
Pemberian Mg Parenteral ˃˃
Gagal Ginjal Diabetik Ketoasidosis
(laksatif, antasida, enema rektal)
Mg serum ˃2,5 mEq/L
HIPERMAGNESEMIA
Neuromuskuler
Reflek tendon dalam hipoaktif Saluran cerna Mental Kardiovaskuler
Kelemahan otot Mual, muntah Letargi HIpotensi
Paralisis Mengantuk Pernafasan dangkal &
Kesulitan bicara lambat
Frekwensi denyut
jantung lambat
Kemerahan pada
wajah
Koma
Henti jantung
Terapeutik:
Tingkatkan asupan cairan, jika perlu
Edukasi:
Anjurkan tirah baring, jika perlu
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian kalsium klorida dan
ketoasidosis diabetik)
Monitor efek samping pemberian
QRS, Ektopik)
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi koreksi magnesium (misal
Intoksikasi Laboratorium :
vitamin A dan HIPERKALSEMIA - Kalsium serum >5 mEq/L
vitamin D - BUN >25 mg/100ml
- kreatinin >1,5 mg/100ml
- Rontgen osteoporosis
Batu saluran kemih
hematuria)
Terapeutik:
Kolaborasi:
Kolaborasi obat-obatan untuk mengatasi
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
dilakukan
PATHWAY DAN NURSING CARE PLAN HIPOKALSEMIA
Defisiensi Mg
Laboratorium :
- Kalsium serum <4,3
Defisiensi HIPOKALSEMIA
vitamin D mEq/L
- Perubahan EKG
(mis.penurunan kontraktilitas)
Monitor gejala pencernaan
(mis.mual,muntah)
Monitor gejala kulit (mis. Eczema, alopesia)
b. Terapeutik
Pertahankan akses intravena
c. Edukasi
Anjurkan meningkatkan asupan kalsium
suplemen)
d. Kolaborasi
Hiponatremia
Osmolaritas Serum
Defesiensi
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diet tinggi gandum
Kolaborasi koreksi natrim
HIPERNATREMIA
hiperosmolaritas
Haus
lemah Disorientasi/halusinasi
↑ suhu tubuh
Mukosa kering
Edukasi:
- Anjurkan modifikasi diet rendah natrium
Kolaborasi:
- Kolaborasi koreksi natrium dengan kecepatan
penurunan 1 mEq/L/jam
2. Intoleransi Aktivitas Toleransi Aktivitas (L.05047) Terapi Aktivitas (I.05186)
Kategori : Fisiologis Definisi : Respon fisiologis terhadap aktifitas yang membutuhkan
Subkategori : Aktifitas/Istirahat tenaga Observasi:
Definisi : Ketidakcukupan Espektasi : Meningkat
- Identifikasi defisit aktivitas
energy untuk melakukan
aktifitas sehari - hari Kriteria Hasil : - Identifikasi kemampuan beraktifitas
Memburuk
Cukup
Sedang
Cukup - Anjurkan
Membaik melakukan aktifitas
Memburuk Membaik
Frekuensi - Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan
1 2 3 4 5
Nadi
Tekanan darah 1 2 3 4 5 positif
Frekuensi
1 2 3 4 5
Nafas
Kolaborasi:
EKG iskemia 1 2 3 4 5
- Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
Black, M. Joyce & Hawk J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, buku 1. Elsevier : Singapore
Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L.(2014).Medical surgical Nursing. Mosby: ELSIVER
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan
Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia