MAKALAH Jejaring Informasi
MAKALAH Jejaring Informasi
BAB I.............................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
Landasan Teori..............................................................................................................3
a. Paradigma.....................................................................................................18
BAB III........................................................................................................................29
Rangkuman..............................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ditemukan beberapa masalah yang
dirumuskan sebagai berikut :
1) Apa karakteristik teknologi informasi?
2) Bagaimana Building blocks teknologi informasi?
3) Apa saja prinsip-prinsip pengembangan teknologi informasi
3. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menjawab, menerangkan,
dan menjelaskan masalah yang terjabar di atas, sehingga ditemukan
penerangan mengenai karakteristik teknologi informasi, building blocks
teknologi informasi, dan prinsip-prinsip pengembangan teknologi informasi.
BAB II
Landasan Teori
1. Kecepatan tinggi
2. Keakuratan tinggi
Kecepatan tinggi. Transaksi bisnis pada kecepatan cahaya (light speed clock)
berdampak terhadap perluasan basis kompetisi. Sebelumnya basis kompetisi
hanya didasarkan pada harga, dan kemudian meluas ke basis pemasaran dan
bisnis mutu. Waktu tidak lagi berpihak pada perusahaan yang tidak mampu
memetik manfaat terbaik dari kecepatan yang dapat disediakan teknologi digital.
Kecepatan perusahaan dalam memanfaatkan kecepatan teknologi digital untuk
menciptakan value dan merespon tuntutan customer merupakan faktor kunci
sukses dalam era bisnis digital.
Hambatan birokrasi
Dalam struktur
organisasi
Teknologi
Sebagai informasi
Pemampu untuk
Hambatan Menerobos berbagai hambatan geografik
kesenjangan pengetahuan hambatan
dan keterampilan
personel
hambatan hambatan
waktu biaya
Gambar 15.1 teknologi informasi sebagai pemampu untuk menerobos
berbagai hambatan
Teknologi informasi terdiri atas tiga building block yang saling berkaitan
satu dengan yang lain. Pengembangan teknologi informasi memerlukan
konsistensi dan koherensi diantara tiga konstituen building block yang
membentuknya. Ketiga building block yang terkait dalam rancangan teknologi
informasi ada
a. Paradigma
- Modal manusia
- Aktivitas
- Database Tampak
Luar
- Jejaring
- Teknologi Komponen Fisik
Teknologi
Informasi
1) Modal Manusia
Modal manusia merupakan komponen terpenting dan utama
dari unsur berwujud TI, karena modal manusia adalah subjek dan
pelaksana pemanfaatan teknologi dalam perusahaan. Komponen
modal manusia lazim disebut sebagai information worker,
merupakan personel perusahaan yang bertanggung jawab atas
penciptaan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan
penggunaan informasi. Dalam kelompok information worker ini
ada bagian yang disebut knowledge worker, yakni bagian dari
information worker yang bertanggung jawab atas pemanfaatan
bidang ilmu dan pengetahuan (body of knowledge) tertentu secara
optimal bagi perusahaan, terutama berkaitan dengan penciptaan ide
dan informasi baru. Contoh knowledge worker adalah akuntan,
insinyur, analis keuangan, pengacara, ahli statistika, dan lain-lain.
2) Aktivitas
Aktivitas merupakan bagian dari proses yang dilakukan
perusahaan dalam memuaskan kebutuhan customer. Identifikasi
dan pengembangan aktivitas perlu diselenggarakan secara terarah
oleh perusahaan sesuai dengan tuntutan customer. Perusahaan
harus mampu mengidentifikasi dan membedakan antara aktivitas
penambah nilai (value-added activity) dan aktivitas yang tidak
menambah nilai (non value-added activity), sehingga
pemanfaaatan teknologi informasi dapat dilakukan secara efektif.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas penambah nilai
ditujukan agar perusahaan dapat mengoptimalkannya dengan
melakukan activity sharing dan activity selection. Sedangkan disisi
lain, pemanfaatan teknologi informasi ditujukan untuk
menghilangkan atau mengurangi aktivitas yang tidak menambah
nilai.
3) Database
Data dibedakan dari informasi karena data merupakan bahan
baku pembuatan informasi. Data merupakan kumpulan fakta yang
sudah dipisahkan. Sedangkan, informasi adalah data yang
memberikan tambahan nilai bagi seseorang atau kelompok orang.
Untuk menghasilkan nilai bagi personel tertentu diperlukan
pemahaman tentang kebutuhan pemakai yang menjadi persyaratan
data (data requirement). Dewasa ini dikenal relational database
yang mampu memudahkan penyedia informasi secara serentak dan
efisien yang diperlukan perusahaan untuk memberdayakan
personelnya dalam merespon tuntutan customer. Ketersediaan
database dan informasi juga memudahkan perusahaan dalam
melakukan komunikasi dengan berbagai pihak diluar perusahaan.
Pembangunan database yang terencana diperlukan perusahaan
untuk meningkatkan kecermatan dan keandalan informasi.
4) Jejaring (Network)
Pembangunan jejaring ditujukan untuk memudahkan
perusahaan dalam memberikan respon dan melaksanakan transaksi
dengan customer. Jejaring juga diperlukan untuk ,menciptakan
integrasi dalam perusahaan, dan antara perusahan dengan pemasok
serta customer. Pembangunan jejaring juga dapat menghantar
perusahaan menuju komunikasi maya (virtual), sehingga tercipta
peluang-peluang baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Sebagai
contoh, pemanfaatan jejaring VAN (Value-Added Network) dan
VPN (Virtual Private Network) untuk mempermudah dan
meningkatkan fleksibilitas perusahaan dalam berkomunikasi
dengan berbagai pihak. Pembangunan jejaring ditujukan untuk
mnyediakan sarana kerja sama proses dan integrasi antarsistem,
komputer, dan personel.
5) Teknologi (Technology)
1) Improvement berkelanjutan
BAB III
Rangkuman
Dunia bisnis global pada awal millennium mendatang akan semakin dipenuhi
transaksi bisnis elektronik (cyber business). Porsi pelaksanaan transsaksi yang
diselenggarakan melalui jalan raya elektronik akan semakin meningkat. Dalam
kondisi demikian, virtuality (kemayaan) akan semakin mendominasi pelaksanaan
proses dalam mencapai tujuan. Transaksi akan terjadi diantara empowered object.
Kondisi lingkungan bisnis akan berubah semakin turbulen sebagai akibat dari
perubahan yang terjadi pada: