Latar belakang
Salah satu hikmah dari masa pandemik, yaitu hampir semua bidang mengalami perubahan
“pola” hidup, yang biasanya tatap muka (offline) menjadi online (daring), tidak terkecuali dengan
dunia Pendidikan. Hampir setahun dunia mengalami situasi pandemic covid 19, yang menyebabkan
pembelajaran disekolah tidak bisa dilakukan secara normal (tatap muka), namun dilakukan juga
secara daring . Perubahan ini tentunya ‘memaksa” guru belajar memanfaatkan teknologi , untuk
mendukung kegiatan pembelajaran tetap berlangsung disekolah. Pelatihan-pelatihan yang
meningkatkan kompetensi guru begitu banyak tersedia secara online, baik yang diadakan oleh
Kemdikbud maupun Lembaga lainnya, yang sebelumnya seseorag harus dating kdan berkumpul
kesebuah tempat , namun sekarang semuanya bisa diakses dengan mudah dari manapun.
Dengan menggunakan E-Learning moodle ini model pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan asik.
Hal ini berbeda jika pembelajaran menggunakan buku saja, karena jika para guru masih menerapkan
model pembelajaran memakai buku yang kaku hal ini dapat membuat Anda bosan. Moodle banyak
digunakan di sekolah, karena memberikan respon positif baik siswa maupun guru. Artinya dengan
memakai moodle, siswa lebih semangat dalam belajar. Sedangkan guru lebih mudah dalam
menyusun materi bahan ajar. Yuk, simak artikel panduan E-Learning Moodle ini
Moodle dikembangkan Martin Gougiamas, yang merupakan satu paket perangkat lunak. Moodle
digunakan untuk mengadakan atau membuat pelatihan, latihan soal maupun lainnya dengan
berbasis internet. Sebenarnya moodle singkatan dari Modular object oriented dynamic learning
environment. Artinya yaitu menciptakan pembelajaran dinamis namun tetap mengutamakan
orientasi objek.
Platform learning moodle memakai model computer assisted learning dan computer assisted
teaching. Terdapat dua model yang berada di moodle, sehingga disebut dengan LSM (Learning
Management System). Tahukah Anda bahwa moodle telah memiliki lisensi yang open source, artinya
moodle telah mempunyai hak cipta namun tetap dapat di copy oleh orang lain. bahkan tidak hanya
mengcopynya, Anda juga dapat memodifikasinya.
Sukses melakukan modifikasi moodle. Anda langsung dapat menggunakannya di perangkat Linux,
Unix, Netware, Mac OS, Windows, dan perangkat pendukung lainnya. Pembuatan moodle cukup
mudah, pengguna hanya meletakkan data ke database seperti PostgreSQL, Oracle, ODBC dan
MySQL. Data yang tersimpan akan muncul dalam bentuk moodle yang dapat diakses oleh siapa saja.
Tutorial moodle bisa diakses di
1. Moodle cocok untuk diterapkan dalam kelas online. Selama kelas online bisa memberikan
pembelajaran di perangkat moodle yang dapat diakses oleh siapa saja. Bahkan Platform ini
dapat diakses Lebih dari 1000 materi pembelajaran, sehingga kelas online lebih efesien dan
fleksibel.
2. Keamanan moodle telah terjamin, Hal ini karena moodle dilengkapi fitur keamanan yang
dapat melindungi data pribadi pengguna. Bahkan, Saat siswa mengisi formulir pendaftaran,
data diperiksa hingga valid karena moodle telah dilengkapi oleh aplikasi..
3. Moodle menyediakan aneka macam bahasa bagi penggunanya. Setiap pengguna dapat
memakai bahasa yang diinginkan. Ada 45 bahasa yang kini tersedia di moodle, pilihlah bahasa
sesuai kebutuhan pembelajaran.
4. Moodle bersifat Open Source software, alias gratis dan mudah diakses oleh siapa saja.
5. Moodle memiliki manajemen pengguna, biasa disebut manajamen kursus, pengubahan
kursus, pengurangan, dan penambahan jenis kursus.
6. Menyediakan modul chat bot, modul jurnal, modul kuis, modul survey, workshop, polling
serta masih banyak lagi modul lainnya.
7. Perangkat sederhana, kompatibel, ringan dan efesien.
Demikian kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh platform learning moodle. Setelah membaca
kelebihan di atas, membuat Anda tertarik menggunakan moodle pada pembelajaran.
Gunakan saja moodle, karena bisa memudahkan Anda dalam mengajar.
8. Moodle bisa diakses tanpa kuota, dengan syarat berada dalam jangkauan 100-200 meter
Kegiatan pembelajaran dengan moodle, belum diterapkan di SMPN 3 Sambelia pada kegiatan
pembelajaran, namun sudah diterapkan dalam proses penilaian yaitu pada saat MID semester dan
Ujian Sekolah berbasis CBT. Hasil yang diharapkan cukup menggembirakan, karena lebih efisisen dari
segi biaya, lebih mudah dalam pengontrolan terutama menjaga siswa agar tidak menyontek, karena
soal diacak semua untuk seluruh siswa, serta tidak membutuhkan kuota.
Tujuan
1. Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan moodle, proses belajar mengajar siswa dapat
lebih baik
2. Meningkatkan kemampuan literasi digital siswa dan guru
3. Dapat digunakan sebagai bahan portofolio evaluasi, karena keaktifan siswa, tugas, materi
bahan ajar bisa diakses dan tersimpan
Tolak Ukur
1. Guru dapat membuat LMS menggunakan moodle, sehingga bisa diakses oleh siswa
2. Penerapan LMS menggunakan moodle oleh semua guru di SMPN 3 Sambelia.
A. RANTAI HASIL
B. MANAJEMEN RESIKO
1 Strategis
Tidak ada resiko strategis, karena dengan
adanya kegiatan ini akan mendukung
sekolah untuk mencapai tujuan visi misi
sekolah
Resiko keuangan Ukuran resiko Melakukan
Akan berdampak terhadap anggaran kecil, karena penghematan
dana BOS sekolah, seperti anggaran sebelumnya ada biaya, misalnya
untuk pembuatan ruang multimedia yang sudah pemateri dari
mini, anggaran untuk workshop dianggarkan, dan internal sekolah
selebihnya belum Menekan
masuk anggaran pengeluaran yang
BOS (Sekitar 2 juta tidak mendesak
rupiah)
Resiko Operasional
Berdampak terhadap manajemen, Resiko Pelaksanaan
dimana harus menyiapkan waktu yang manajemen workshop yang
berbarengan dengan pengisisan e raport sedang, karena padat dan berisi
dan PPDB. bersamaan Agar cepat selesai
dengan PPDB dan dan hasil yang
pengisisan rapport diperoleh
sehingga akan maksimal
saling Pembagian tugas
mengganggu, dan alokasi waktu
perlu manajemen yang jelas
pembagian tugas Penugasan online
yang baik dan
manajemen waktu
Resiko Pemenuhan
Merubah program di RKAS, karena Resiko Kerjasama dengan
sebelumnya ada yang tidak dianggarkan, pemenuhan bendahara
sehingga perlu waktu mengurus kedinas sedang, karena sekolah dan
untuk perubahan RKAS perlu perubahan kepala sekolah
RKAS yang dalam pelaporan
berdampak pada kedinas, serta
pengurusan pemilihan
kedinas, dan juga program sekolah
ada program yang yang sifatnnya
harus dicancel paling urgent
atau dikurangi
Resiko Reputasi
Tidak ada, karena kegiatan ini tidak
mengakibatkan reputasi sekolah jelek
atau menurun
a. Pertanyaan kunci
Sejauh mana program efektifitas moodle dan video learning pada proses pembelajaran dalam
rangka meningkatkan kemampuan literasi digital
D. TAHAPAN BAGJA
A-mbil Ceritakan dan tuliskan Setelah CGP mengikuti berbagai macam pelatihan, banyak
Pelajaran pengalaman/kegiatan sekali pelatihan yang diselengarakan oleh kemdikbud
baik, prestasi yang pernah berbasis moodle, hal ini menjadikan moodle sudah teruji
terjadi yang berhubungan kehebatannya dalam mendukung kegiatan pembelajaran.
dengan topik bahasan Hal yang dirasakan Ketika menggunakan LMS
(kepemimpinan siswa menggunakan moodle, yaitu adanya proses pembelajaran
(murid) di sekolah yang menuntut partisipasi aktif dari peserta dan guru,
karena semua aktivitas terekam dengan detail, begitu juga
dalam proses penilaian, sangat objektif dan real time. Jadi
Moodle and video Learning sangat tepat diterapkan
karena begitu “powerfull” dalam menjalankan system
pembelajaran yang aktif, terkontrol dan dapat dievaluasi
Moodle and video learning, membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Hal pertama yang
dilakukan adalah pelatihan kepada semua dewan guru karena nantinya guru yang akan terlibat
langsung dalam penerapan moodle, selain itu beberapa siswa juga ikut dilibatkaan dalam pelatihan
sebagai pioneer misalnya menjadi narasumber dalam pembuatan video pembelajaran. Keterlibatan
orangtua juga bisa diakomodir melalui video wawancara dukungan orangtua terhadap program
sekolah, atau setelah melihat perkembangan putra putri mereka ketiak belajar emnggunakan
moodle atau melihat video pembelajaran yang aktorya adalah putra putri mereka sendiri, pelibatan
orangtua bisa dilakukan pada saat rapat walimurid dengan komite.