Oleh :
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan Program Intervensi Gizi Masyarakat (PKL
PIGM) Prodi Diploma III Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II di Wilayah
Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada tanggal
15 Maret 2021 – 24 Maret 2021. Telah diperiksa dan mendapat persetujuan
pembimbing.
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan Program Intervensi Gizi Masyarakat (PKL
PIGM) Prodi Diploma III Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II di Wilayah
Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada tanggal
15 Maret 2021 – 24 Maret 2021. Telah diperiksa dan mendapat persetujuan
pembimbing.
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Gizi, Ketua Program Studi D-III Gizi
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
Bidang Program Intervensi Gizi Masyarakat (PKL PIGM) di Kelurahan
Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Kepala Kelurahan, Perangkat Kelurahan,
Ketua RW, serta masyarakat Kelurahan Pesanggrahan yang telah menerima kami
dengan baik dan menjadi peserta dalam kegiatan intervensi yang kami laksanakan.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Jakarta II beserta para dosen yang membimbing kami dalam
melaksanakan kegiatan PKL PIGM (Program Intervensi Gizi Masyarakat) di
Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI
Jakarta pada tanggal 15 Maret – 24 Maret 2021. Ucapan terimakasih juga kami
sampaikan kepada dosen pembimbing kami yang telah membimbing kami dalam
penyusunan laporan ini, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat
pada waktunya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................4
C. Manfaat.........................................................................................................5
A. Gambaran Umum..........................................................................................6
B. Karakteristik Posyandu.................................................................................6
iv
10. Posyandu Apel II.................................................................................14
A. Analisa Situasi.............................................................................................20
B. Kerangka Konsep........................................................................................22
G. Pameran.........................................................................................................45
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................48
C. Penyuluhan Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
dan Anemia.........................................................................................................49
D. Penyuluhan Gizi ASI Eksklusif, MP – ASI dan Pemberian Makan Bayi dan
Anak (PMBA)....................................................................................................50
v
E. Penyegaran Pelatihan Kader.......................................................................51
G. Pameran.......................................................................................................53
BAB VI PENUTUP..............................................................................................54
A. Kesimpulan.................................................................................................54
B. Saran............................................................................................................54
LAMPIRAN..........................................................................................................56
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi derajat
kesehatan dan kehidupan dari seorang individu. Status gizi adalah keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat- zat gizi
dibedakan antara status gizi kurang, baik dan lebih (Almatsier, 2004).
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara
jumlah asupan zat gizi dengan jumlah kebutuhan zat gizi oleh tubuh untuk
berbagai proses biologis. (Jahari, 2004).
1
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas tahun 2018),
persentase KEK (Kurang Energi Kronis) pada ibu hamil umur 15-49 tahun
di Indonesia sebesar 17,3%, Konsumsi zat besi di Indonesia sebesar 100%,
di antara yang mengonsumsi zat besi tersebut terdapat 37,7%
mengkonsumsi minimal 90 tablet selama kehamilannya,BBLR (Bayi Berat
Lahir Rendah) sebesar 6,2%, anak balita pendek dan sangat pendek
sebesar 30,8%, anak balita gizi kurang dan sangat kurang sebesar 17,4%
dan anak balita gizi lebih sebesar 3,1%.
2
BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat
kelahiran kurang dari 2.500 gram sampai dengan 2.499 gram. Berdasarkan
Riskesdas Indonesia tahun 2018 prevalensi BBLR (Bayi Berat Lahir
Rendah) sebesar 6,2%. Sedangkan berdasarkan Riskesdas 2018 di DKI
Jakarta persentase balita yang BBLR sebesar 6,1%.
3
berturut-turut (2T/D) sebesar 7,1%, sedangkan masalah pada lansia yaitu
masalah PTM yang dilihat dengan banyaknya lansia yang berkonsultasi
pada Pelayanan Kesehatan terkait Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti
Hipertensi dan Diabetes Melitus.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
Pesanggrahan (RW 01, 02, 03, 06, dan 07)
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Kader
a. Kader mampu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan serta
keterampilan dalam melaksanakan tugasnya sebagai kader
posyandu
b. Kader dapat berperan aktif dalam mobilisasi masyarakat, agar
masyarakat berperan dalam kegiatan posyandu
c. Mampu menyampaikan pesan-pesan gizi secara sederhana kepada
masyarakat
5
3. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat dapat memahami pentingnya gizi bagi dirinya sendiri
serta keluarga.
b. Masyarakat mendapatkan solusi dari masalah gizi dan kesehatan.
c. Masyarakat dapat menerapkan gizi dan kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum
Kecamatan Pesanggrahan mempunyai lima kelurahan yaitu Kelurahan
Ulujami, Kelurahan Petukangan Utara, Kelurahan Petukangan Selatan,
Kelurahan Pesanggrahan dan Kelurahan Bintaro.
Pesanggrahan adalah kelurahan di kecamatan Pesanggrahan, Jakarta
Selatan, Jakarta, Indonesia. Kelurahan ini memiliki kode pos 12320 dengan
kode wilayah 31.74.10.1001 dan luas wilayah 2,11 km², memiliki 8 RW, 85
RT dan 19 Posyandu Balita.
B. Karakteristik Posyandu
a. Data Posyandu
Table 1
Data Posyandu Di Kelurahan Pesanggrahan
7
b. Data kader posyandu dijadikan dalam tabel berikut :
Table 2
Data Kader Posyandu Di Kelurahan Pesanggrahan
Partisipasi
kader dalam
Pelatihan La
8 bulan
Nama Jabatan Usia me
No. Nama Kader Pendidikan terakhir
Posyandu Kader (thn) k
Tida
Y Tida (ta
Aktif k
a k
Aktif
Tamat
1. Jambu Air I Khimawati Ketua 44 √ √
SMP/MTS
Tamat
2. Jambu Air I Nia Kaniati Sekretaris 58 √ √
SMA/MA
Tamat
3. Jambu Air I Sulastri Bendahara 46 √ √
SMA/MA
Tamat
4. Jambu Air I Sutarti Anggota 60 SMP/MTS √ √
Tamat
5. Jambu Air I Muniroh Anggota 56 √ √
SMP/MTS
Endang Tamat
6. Jambu Air I Anggota 56 √ √
Susilorini SMP/MTs
Tamat
7. Jambu Air I Rina Winarti Anggota 41 √ √
SMA/MA
Neneng Tamat
8. Jambu Air I Anggota 37 √ √
Susana SD/MI
Tamat
9. Jambu Air II Siti Ngainah Ketua 57 √ √
SMP/MTS
Tamat
10. Jambu Air II Sulasmi Sekretaris 53 √ √
SMA/MA
Tamat
11. Jambu Air II Surati Bendahara 52 √ √
SMP/MTS
Wiwik Tamat
12. Jambu Air II Anggota 56 √ √
Rochmiati SMA/MA
Tamat
13. Jambu Air II Rina Anggota 56 √ √
SMP/MTS
Tamat
14. Jambu Air II Halimah Anggota 55 √ √
SMA/MA
Tamat
15. Jambu Air II Munajah Anggota 48 √ √
SMP/MTS
Tamat
16. Jambu Air II Wahyunah Anggota 46 √ √
SMA/MA
8
Tamat
17. Jambu Air III Siti Jubaedah Ketua 50 √ √
SMA/MA
Nani Tamat
18. Jambu Air III Sekretaris 60 √ √
Suprihatina SMA/MA
Tamat
19. Jambu Air III Nuryatih Bendahara 58 √ √
SMP/MTS
Tamat
20. Jambu Air III Erna Wati Anggota 44 √ √
SMA/MA
Mariatul Tamat
21. Jambu Air III Anggota 38 √ √
Kiftiah SMA/MA
Neneng Tamat
22. Jambu Air III Anggota 37 √ √
Susana SD/MI
Tamat
23. Jambu Air III Farida Srihadi Anggota 32 Perguruan √ √
Tinggi
Tamat
24. Jambu Air IV Mardiah Ketua 53 √ √
SMA/MA
Tamat
25. Jambu Air IV Sriwati Sekretaris 51 √ √
SMA/MA
Hj Siti Tamat
26. Jambu Air IV Bendahara 63 √ √
Nursiah SMA/MA
Amalia Tamat
27. Jambu Air IV Anggota 58 √ √
Rostika SMA/MA
Tamat
28. Jambu Air IV Mursiyam Anggota 58 √ √
SMA/MA
Tamat
29. Jambu Air IV Kusniati Anggota 54 √ √
SMP/MTS
Sri Tamat
30. Mawar I Ketua 30 √ √
Handayani SMA/MA
Tamat
31. Mawar I Atiyah Bendahara 55 √ √
SMA/MA
Tamat
32. Mawar I Warsini Anggota 52 √ √
SMA/MA
Henny Tamat
33. Mawar I Anggota 51 √ √
Tamini SD/MI
Tamat
34. Mawar I Cholilah Anggota 47 √ √
SMA/MA
Tamat
35. Mawar I Artikah Anggota 38 √ √
SMA/MA
Tamat
36. Mawar II Nani Rustina Ketua 46 Perguruan √ √
Tinggi
Tamat
37. Mawar II Ernawati Bendahara 55 √ √
SMA/MA
9
Tamat
38. Mawar II Salbiyah Anggota 64 √ √
SMP/MTS
Tamat
39. Mawar II Satinah Anggota 50 √ √
SD/MI
Tamat
40. Mawar II Maisaroh Anggota 42 √ √
SMA/MA
Tamat
41. Mawar II Nurlaelah Anggota 38 √ √
SMA/MA
Tamat
42. Mawar III Suyatmi Ketua 45 √ √
SMA/MA
Tamat
43. Mawar III Siti Fatonah Sekretaris 54 √ √
SMA/MA
Tamat
44. Mawar III Wasiti Bendahara 55 Perguruan √ √
Tinggi
Tamat
45. Mawar III Siti Aminah Anggota 57 √ √
SMA/MA
Tamat
Deni
46. Mawar III Anggota 53 Perguruan √ √
Purwanti
Tinggi
Tamat
47. Mawar III Sri Setyati Anggota 39 Perguruan √ √
Tinggi
Pasriati Sri Tamat
48. Mawar III Anggota 34 √ √
Rahayu SD/MI
Tamat
49. Mawar IV Sri Mulyani Ketua 46 √ √
SMA/MA
Tamat
50. Mawar IV Titin Sekretaris 43 √ √
SMA/MA
Tamat
51. Mawar IV Ngatini Bendahara 49 √ √
SD/MI
Tamat
52. Mawar IV Ani Sudarni Anggota 63 √ √
SMA/MA
Tamat
53. Mawar IV Nurhayati Anggota 61 √ √
SD/MI
Tamat
54. Apel I Amsiah Ketua 47 √ √
SMP/MTS
Tamat
55. Apel I Wagiyati Sekretaris 49 √ √
SMA/MA
Tamat
56. Apel I Nur Asiah Bendahara 42 SMA/MA √ √
Tamat
57. Apel I Dahliyah Anggota 50 √ √
SD/MI
58. Apel I Nursiyah Anggota 48 Tamat √ √
10
SMP/MTS
Tamat
59. Apel I Siti Sadiyah Anggota 47 √ √
SD/MI
Tamat
60. Apel I Sakiroh Anggota 40 √ √
SMP/MTS
Tamat
61. Apel II Marotah Ketua 45 √ √
SMA/MA
Mursinah Sekretaris 50 Tamat
62. Apel II √ √ >4
SMA/MA
Tamat
63. Apel II Masyitah Bendahara 42 √ √
SMA/MA
Tamat
64. Apel II Asmanah Anggota 49 √ √
SMA/MA
Tamat
Putri Noer
65. Apel II Anggota 36 Perguruan √ √
Rosdiyanti
Tinggi
45 Tamat
66. Apel II Dariah Anggota √ √ >4
SMP/MTS
Tamat
Hamah
67. Apel III Ketua 33 Perguruan √ √
Syafwan
Tinggi
Siti Tamat
68. Apel III Sekretaris 37 √ √
Maemunah SMA/MA
Tamat
69. Apel III Sunarti Bendahara 40 √ √
SMA/MA
Tamat
70. Apel III Widiyah Anggota 39 √ √
SMP/MTS
Tamat
Fitta
71. Apel III Anggota 35 Perguruan √ √
Kumalasari
Tinggi
Tamat
72. Apel III Zaenah Anggota 58 √ √
SD/MI
Tamat
73. Apel III Widaiah Anggota 39 √ √
SMP/MTS
Tamat
74. Apel III Evy Vitriani Anggota 26 √ √
SMA/MA
Tamat
75. Mangga I Umi Herawati Ketua 55 √ √
SMA/MA
Tamat
76. Mangga I Nurhasanah Sekretaris 48 Perguruan √ √
Tinggi
Desy Tamat
77. Mangga I Bendahara 48 √ √
Widyanty SMA/MA
Tamat
78. Mangga I Sumarsih Anggota 63 √ √
SMA/MA
11
Tamat
79. Mangga I Diah Rosalina Anggota 42 √ √
SMA/MA
Tamat
80. Mangga I Sumarni Anggota 55 √ >4
SD/MI
Purwati Tamat
81. Mangga II Ketua 57 √ √
Hetiani SMP/MTS
Tamat
82. Mangga II Tri Yulianti Sekretaris 51 √ √
SMA/MA
Tamat
83. Mangga II Robiah Bendahara 66 √ √
SMP/MTS
Tamat
84. Mangga II Komariati Anggota 53 √ √
SMP/MTS
Isah Siti Tamat
85. Mangga II Anggota 47 √ √
Rohimah SMP/MTS
Yanti Tamat
86. Mangga II Anggota 44 √ √
Sedianti SMA/MA
Tamat
87. Cempaka I Salmah Ketua 48 √ √
SMA/MA
Tamat
88. Cempaka I Devina Desi Sekretaris 51 Perguruan √ √
Tinggi
Tamat
89. Cempaka I Supartini Bendahara 48 √ √
SMA/MA
Tamat
90. Cempaka I Andreawati Anggota 49 √ √
SMA/MA
Tamat
91. Cempaka I Fitri Chaerani Anggota 46 Perguruan √ √
Tinggi
Tamat
92. Cempaka I Roinah Anggota 44 √ √
SMP/MTS
Tamat
Ajeng Kartini
93. Cempaka I Anggota 32 Perguruan √ √
Afriyanti
Tinggi
Tamat
94. Cempaka II Siti Zuraedah Ketua 39 Perguruan √ √
Tinggi
Lusia Dewi Tamat
95. Cempaka II Sekretaris 46 √ √
Endang SMA/MA
Tamat
96. Cempaka II Kasinah Bendahara 71 √ √
SMA/MA
Tamat
97. Cempaka II Tuti Supriyati Anggota 56 √ √
SD/MI
Suminah Tamat
98. Cempaka II Anggota 48 √ √
Tjahyaningsih SMA/MA
99. Cempaka II Noni Shindu Anggota 46 Tamat √ √
12
Lestari SMA/MA
Tamat
100. Cempaka II Tati Lestari Anggota 42 √ √
SMA/MA
C. Peralatan Posyandu
Table 3
Data Peralatan Posyandu Di Kelurahan Pesanggrahan
Timbangan
Nama Pita Lingkar
No. Injak Microtoise Infantometer Meteran Dacin
Posyandu LILA Kepala
(Digital)
1. Jambu Air I √ √ √ - - - √
2. Jambu Air II √ √ √ - - - √
3. Jambu Air III √ √ √ - - - √
4. Jambu Air IV √ √ √ - - - √
5. Mawar I √ √ √ - - - √
6. Mawar II √ √ √ - - - √
7. Mawar III √ √ √ - - - √
8. Mawar IV √ √ - - - - √
9. Apel I √ √ √ - - - √
10. Apel II √ √ √ - - - √
11. Apel III √ √ √ - - - √
12. Mangga I √ √ √ - - - √
13. Mangga II √ √ √ - - - √
14. Cempaka I √ √ √ - - - √
15. Cempaka II √ √ √ - - - √
D. Tabel SKDN
Tabel 4
TABEL SKDN KELURAHAN PESANGGRAHAN
BULAN FEBRUARI TAHUN 2020
13
BALOK SKDN DI KELURAHAN PESANGGRAHAN
BULAN FEBRUARI TAHUN 2020
1200
1000
800
600
400
200
0
FEB
S K D N
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Tabel 6
14
Data D/S (Balita Yang Ditimbang Berat Badannya) Usia 24-59 Bulan
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Persentase balita yang datang ditimbang (D/S) usia 24-59 bulan sudah mencapai
batas minimum indikator kinerja gizi yaitu 60% dengan rata-rata persentase di
kelurahan Pesanggrahan yaitu 94,2%.
Tabel 7
Data N/D (Balita Ditimbang Yang Naik Berat Badannya) Usia 0-23 Bulan
15
PERSENTASE BALITA DITIMBANG YANG NAIK BERAT
BADANNYA (N/D) USIA 0-23 BULAN
TAHUN 2020
120.00%
100.00%
95.80%
100.00%
79.80%
80.00% 72.40% 71.30%
64.90% 61.50%
55.40%
60.00% 43.40% 49.90%
40.00%
20.00%
0.00% RW 1 RW 2 RW 3 RW 6 RW 7
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Persentase balita yang naik berat badannya (N/D) usia 0-23 bulan belum
mencapai batas minimum indikator kinerja gizi yaitu 80% dengan rata-rata
persentase di Kelurahan Pesanggrahan yaitu 69,4%.
Tabel 8
Data N/D (Balita Ditimbang Yang Naik Berat Badannya) Usia 24-59 Bulan
40.00%
20.00%
0.00%
RW 1 RW 2 RW 3 RW 6 RW 7
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Berdasarkan data diatas, Persentase balita yang naik berat badannya (N/D)
usia 24-59 bulan belum mencapai batas minimum indikator kinerja gizi
yaitu 80% dengan rata-rata persentase di Kelurahan Pesanggrahan yaitu
71%.
Tabel 9
16
Data K/S (Balita Yang Mempunyai Buku KMS)
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Berdasarkan data diatas, Persentase balita yang memiliki buku KMS (K/S)
sudah mencapai indikator kinerja gizi yaitu 100%
Tabel 10
Data T/D (Balita Yang Tidak Naik Berat Beratnya Dibandingkan Seluruh Balita
Yang Ditimbang) Usia 0-23 Bulan
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Berdasarkan data diatas, Balita yang tidak naik beratnya usia 0-23 bulan
masih ditemukan di setiap RW dengan rata-rata persentase yaitu 15,9%.
Tabel 11
Data T/D (Balita Yang Tidak Naik Berat Beratnya Dibandingkan Seluruh Balita
Yang Ditimbang) Usia 24-59 Bulan
17
PERSENTASE BALITA YANG TIDAK NAIK BERAT BERATNYA
DIBANDINGKAN SELURUH BALITA YANG DITIMBANG
USIA 24-59 BULAN
TAHUN 2020
70.00% 62.50%
60.00% 55.50%
50.00%
40.00% 34.20%
31.87%
27.40%
30.00% 22.60% 24.27%
20.00% 11.98% 15.60%
15.25%
10.00%
0.00%
RW 1 RW 2 RW 3 RW 6 RW 7
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Berdasarkan data diatas, Balita yang tidak naik beratnya usia 24-59 bulan
masih ditemukan di setiap RW dengan rata-rata persentase yaitu 30%.
Tabel 12
Data 2T/D (Balita Yang Tidak Naik Berat Badannya Berturut-turut Dibandingkan
Seluruh Balita Yang Ditimbang) Usia 0-23 Bulan
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Berdasarkan data diatas, Balita yang tidak naik beratnya berturut-turut usia
0-23 bulan masih ditemukan di RW 06 dengan rata-rata persentase yaitu
8,3%.
Tabel 13
Data 2T/D (Balita Yang Tidak Naik Berat Badannya Berturut-turut Dibandingkan
Seluruh Balita Yang Ditimbang) Usia 24-59 Bulan
18
PERSENTASE BALITA YANG TIDAK NAIK BERAT BADANNYA BERTURUT-
TURUT DIBANDINGKAN SELURUH BALITA YANG DITIMBANG USIA 24-59
BULAN
TAHUN 2020
7.00% 6.25%
5.88%
6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00% 0.00%
0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
0.00%
0.00%
RW 1 RW 2 RW 3 RW 6 RW 7
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Berdasarkan data diatas, Balita yang tidak naik beratnya berturut-turut usia
24-59 bulan masih ditemukan di RW 06 dengan rata-rata persentase yaitu
6%.
BAB III
RENCANA INTERVENSI
A. Analisa Situasi
19
Dari data dasar yang sudah dianalisis ditemukan beberapa masalah
di Kelurahan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Masalah yang ditemukan di
Kelurahan Pesanggrahan dapat dilihat dari table dibawag ini :
Analisa Situasi Masalah Gizi Kelurahan Pesanggrahan
Perkiraan Sumber
Apa Berapa Siapa Dimana
penyebab daya
Anak dibawah 5 tahun (balita)
Kurangnya
Anak
Balita yang Kelurahan penetahuan, Terdapat
usia 6-
berat badannya 22,95% Pesanggraha kurangnya posyandu
60
tidak naik n asupan energi dan kader
bulan
dan protein
Kurangnya
penetahuan,
Balita yang Anak kurangnya
Kelurahan Terdapat
berat badannya usia 6- asupan energi
7,15% Pesanggraha posyandu
tidak naik 2x 60 dan protein,
n dan kader
berturut-turut bulan asupan makan
yang kurang
tepat
Penyakit Degeneratif
Kurangnya
pengetahuan,
Pola makan
Usia Kelurahan Terdapat
yang tidak
Hipertensi 53,5% >40 Pesanggraha posbindu
sehat dan
tahun n dan kader
adanya
riwayat
penyakit
Diabetes 21,3% Usia Kelurahan Kurangnya Terdapat
mellitus >40 Pesanggraha pengetahuan, posbindu
20
pola makan
yang tidak
sehat dan
tahun n dan kader
adanya
riwayat
penyakit
Ibu Hamil
Kurangnya
penetahuan,
Kelurahan kurangnya Terdapat
Ibu
Ibu hamil KEK 16,75% Pesanggraha asupan maka, posyandu
hamil
n pola makan dan kader
yang tidak
baik
B. Kerangka Konsep
Bagian penyebab masalah gizi disajikan dalam bagan berikut :
Kerangka Pikir Penyebab Masalah Gizi
21
C. Rencana Intervensi Gizi dan Kesehatan
Berdasarkan situasi masalah gizi dan kesehatan pada saat
pengumpulan data sekunder pada bulan Februari 2020, kami
merencanakan beberapa kegiatan intervensi yang terdiri dari kegiatan
utama dan kegiatan tambahan yang dilakukan pada tanggal 17 Maret – 24
Maret 2021.
1. Kegiatan utama
a. Musyawarah Masyarakat Kelurahan
Musyawarah Masyarakat Kelurahan merupakan pertemuan
antara mahasiswa dan tokoh masyarakat Kelurahan Pesanggrahan
untuk membicarakan rencana intervensi yang akan dilakukan oleh
mahasiswa demi mendapatkan kesempatan antara mahasiswa
dengan masyarakat kelurahan untuk melakukan intervensi gizi.
22
mengubah perilaku gizi individu atau masyarakat dalam rangka
meningkatkan atau mengubah status gizi. Topik penyuluhan yaitu:
1) Penyuluhan PTM pada lansia
2) Penyuluhan Asi Ekslusif, MP-ASI, dan PMBA pada ibu
balita
3) Penyuluhan KEK dan anemia pada ibu hamil
c. Pelatihan/penyegaran kader
Pelatihan dan penyegaran kader merupakan kegiatan
mengulas kembali pengetahuan dan keterampilan kader mengenai
pengukuran antropometri, penilaian status gizi, asi eksklusif, dan
pemberian makan bayi dan anak.
2. Kegiatan tambahan
a. Pameran
Pameran merupakan kegiatan penghujung yang di buat oleh
mahasiswa, namun berkaitan dengan adanya covid-19 maka
pameran dibuat secara daring yaitu melalui video sesuai tema
tema yang sudah ditentukan tiap kelurahan. Pameran ini
dilakukan mahasiswa agar masyarakat lebih mengenal dan peduli
tentang kesehatan terutama gizi.
b. Lomba Memasak
Lomba memasak adalah kegiatan volunteer yang dibuat
oleh mahasiswa dan berkaitan dengan Teknologi Tepat Guna
23
(TTG). lomba ini dilakukan dengan membuat makanan yaitu
BroHu (Brownies Tahu) yang berbahan dasarkan tahu namun
memiliki kandungan yang bergizi seimbang.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
24
Musyawarah masyarakat kelurahan adalah musyawarah yang
dihadiri oleh perwakilah Lurah, RW, RT, dan tokoh masyarakat lainnya
untuk membahas masalah – masalah yang ada di wilayah kelurahan serta
merencanakan penanggulangannya.
Kegiatan ini merupakan cara untuk memperkenalkan kegiatan
intervensi yang akan dilakukan di Kelurahan Pesanggrahan. Kehadiran
perwakilan masyarakat kelurahan akan mempermudah mahasiswa untuk
mengadakan kegiatan intervensi.
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Mendapatkan persetujuan dari perangkat RW dan masyarakat untuk
melakukan intervensi di Kelurahan Pesanggrahankhususnya RW 01,
02, 03, 06 dan 07.
b) Tujuan Khusus
1. Memberikan informasi mengenai hasil analisis darisurvey serta
pengumpulan data keadaan wilayah Kelurahan Pesanggrahan.
2. Meningkatkan pemahaman pada masyarakat Kelurahan
Pesanggrahanmengenai permasalahan gizi yang ada serta
dampaknya.
3. Mencapai kesepakatan mengenai kegiatan intervensi yang akan
dilakukan di wilayah Kelurahan Pesanggrahan.
3. Sasaran
Perwakilan kelurahan, puskesmas, ketua RW, perangkat RW, kader, tokoh
masyarakat dan masyarakat umum di Kelurahan Pesanggrahan.
25
a) Persiapan
1. Menyebarkan undangan melalui perangkat RW dan Posyandu
2. Menyiapkan paparan mengenai permasalahan yang ada di wilayah
Kelurahan Pesanggrahan
3. Menyiapkan absensi kehadiran
b) Pelaksanaan
1. Pembukaan
2. Doa
3. Pengisian absenmelalui google-form
4. Paparan mengenai permasalahan
5. Diskusi dan tanya jawab untuk mencapai kesepakatan mengenai
kegiatan intervensi
6. Kesimpulan / Rangkuman
7. Dokumentasi
8. Doa
9. Penutup
6. Hasil Kegiatan
Pada pelaksanaan musyawarah masyarakat kelurahan yang
dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Maret 2021 dihadiri oleh 76 orang. Acara
berlangsung pada pukul 13.00 – 15.00 WIB yang dibuka oleh pembawa
acara. Acara dimulai dengan pengisian absensimelalui google form yang
diberikan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan permasalahan
kesehatan terkait gizi yang ada di wilayah tersebut dan dibuka sesi diskusi
untuk mengetahui kesetujuan masyarakat mengenai program intervensi
yang akan dilakukan.
Kegiatan yang akan diajukan oleh mahasiswa berjumlah 5 kegiatan
yang terdiri dari penyuluhan gizi dan kesehatan kepada masyarakat
kelurahan pesanggrahan (Penyuluhan DM & Hipertensi kepada Lansia,
Penyuluhan Anemia dan KEK pada ibu hamil, Penyuluhan ASI, PMBA,
dan MPASI kepada Ibu balita dan kader.) dan juga penyegaran / pelatihan
kader, serta penampilan teknologi tepat guna dengan membuat makanan
26
yang memanfaatjan hasil dari pabrik tahu di wilayah kelurahan
pesanggrahan. Semua kegiatan yang diajukan disetujui oleh masyarakat
wilayah Kelurahan Pesanggrahan.
Setiap kegiatan yang akan dilakukan memiliki penanggung jawab,
penanggung jawab di setiap kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. MMK : Sahila
2. Penyuluhan DM dan Hipertensi : Tasyafia
3. Penyuluhan Anemia dan KEK : Elisha
4. Penyuluhan MPASI, ASI Ekslusif, dan PMBA : Syahidul
5. Pelatihan Kader : Fitri
6. Teknologi Tepat Guna : Galuh
Pada saat kegiatan berlangsung, dapat dilihat jika partisipasi dari
peserta sangat baik, hal ini dilihat dari peserta yang hadir aktif untuk
bertanya, dan memberikan pendapat atau masukan, sehingga kegiatan
yang sudah direncanakan dapat disepakati oleh kedua belah pihak.
7. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
a) Faktor Pendukung
1. Perizinan yang mudah dari pihak kelurahan
2. Mudahnya menyampaikan undangan dan informasi terkait dengan
kegiatan MMKyang dilakukan secara daring melalui chat whatsapp
b) Faktor Penghambat
1. Kurang memahami penggunaan media meetings
2. Adanya kader/masyarakat yang mengurus vaksinasi dan bekerja
3. Karena dilakukan secara daring, mahasiswa tidak bisa melihat
reaksi atau respon seluruh peserta karena banyak peserta yang tidak
menyalakan kameranya.
27
B. Penyuluhan Diabetes Mellitus dan Hipertensi
1. Latar Belakang
1
4. Lansia dan kader mengetahui cara pencegahan hipertensi dan
diabetes mellitus
5. Lansia dan kader mengetahui cara mengendalikan penyakit
hipertensi dan diabetes mellitus
3. Sasaran
Lansia dan Kader di wilayah Kelurahan Pesanggrahan
4. Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal : Kamis, 18 Maret 2021
Waktu : Pukul 13.00 WIB
Tempat : Zoom Cloud Meetings
5. Kegiatan Pelaksanaan
a) Persiapan
1. Menyebarkan undangan melalui perangkat RW dan Posyandu,
Posbindu.
2. Menyiapkan materi penyuluhan (PPT) dan media (Poster, Video).
3. Menyiapkan soal pre-test dan post-test.
b) Pelaksanaan
1. Pembukaan
2. Doa
3. Pengisian pre-test
4. Presentasi mengenai diabetes mellitus
5. Diskusi dan tanya jawab
6. Presentasi mengenai hipertensi
7. Diskusi dan tanya jawab
8. Pengisian post-test
9. Dokumentasi
10. Doa
11. Penutup
6. Hasil Kegiatan
Pada pelaksanaan penyuluhan diabetes mellitus dan hipertensi pada
hari Kamis, 18 Maret 2021 dihadiri oleh 42 orang. Acara berlangsung
2
pada pukul 13.00 – 15.00 WIB yang dibuka oleh pembawa acara. Acara
dimulai dengan pengisian pre-test melalui google form yang diberikan,
kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi yang pertama yaitu
mengenai diabetes mellitus dan dibuka sesi diskusi mengenai materi
tersebut. Selanjutnya adalah pemaparan materi kedua, yaitu hipertensi dan
dilanjutkan dengan sesi diskusi. Diskusi di kedua sesi berjalan baik, karena
peserta aktif bertanya. Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan pengisian
post-test melalui google form yang diberikan. Sebelum mengakhiri
kegiatan, dilakukan sesi dokumentasi dan pembacaan doa. Kemudian
dilanjutkan penutupan oleh pembawa acara.
Evaluasi dilakukan dengan melihat jumlah kehadiran peserta serta
hasil post-test. Berikut adalah hasil analisis pengetahuan peserta pada
penyuluhan DM dan Hipertensi yang telah dilaksanakan.
Gambar 1
3
mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari hasil skor test yang
meningkat yaitu skor pre-test sebesar 81,36% menjadi 83,63% pada skor
post-test. Hal ini dapat disebabkan oleh sikap responden yang bersedia
mendengarkan dan menyimak edukasi yang diberikan terkait Penyakit
Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Setelah diberikan edukasi, terdapat sesi
tanya jawab untuk responden bertanya secara langsung terkait dengan
edukasi yang diberikan.
Kehadiran peserta sebanyak 42 orang atau mencapai 84%. Tingkat
partisipasi lansia dan kader yang masih kurang dikarenakan banyak lansia
yang kurang memahami penggunaan media meetings dan ada kader yang
sedang mengurus vaksinasi covid-19 dan bekerja.
7. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
c) Faktor Pendukung
3. Perizinan yang mudah dari pihak RW
4. Mudahnya menyampaikan undangan dan informasi terkait dengan
kegiatan penyuluhan karena dilakukan secara daring melalui chat
whatsapp
5. Kegiatan penyuluhan yang pertama dilakukan dalam rangkaian
kegiatan PKL, sehingga antusiasme tinggi
d) Faktor Penghambat
4. Kurang memahami penggunaan media meetings
5. Adanya kader/masyarakat yang mengurus vaksinasi dan bekerja
6. Karena dilakukan secara daring, mahasiswa tidak bisa melihat
reaksi atau respon seluruh peserta karena banyak peserta yang tidak
menyalakan kameranya.
4
C. Penyuluhan Anemia dan KEK pada Ibu Hamil
1. Latar Belakang
Masalah gizi yang umumnya dialami ibu hamil adalah gizi kurang
seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi.Prevalensi KEK
pada Ibu Hamil di Kelurahan Pesanggrahan berdasarkan data LB3 bulan
Februari tahun 2021 mencapai rata-rata 16,75%. Ibu Hamil yang
mengalami KEK3x lipat lebihberesiko mengalami anemia.
Kecukupan gizi serta kadar hemoglobin ibu hamil mempunyai peranan
penting dalam pertumbuhan dan perkembanganjanin. Konsumsi makanan
yang kurang dan penyakit yang dialami ibu hamil akan berakibat buruk
terhadap perkembangan atau pertumbuhan janin serta keselamatan ibu
maupun janin. Pada ibu hamil diperlukan tambahankonsumsi protein serta
tablet tambah darah untuk pembentukan sel darah merah yang berguna
untuk membantupertumbuhan janin. Diperlukan edukasi terhadap ibu
hamil dan kader posyandu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap
anemia dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil.
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan kader mengenai Anemia
dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil..
b) Tujuan Khusus
1. Ibu hamil dan kader mengetahui pengertian anemia dan KEK.
2. Ibu hamil dan kader mengetahui gejala dan penyebab anemia dan
KEK pada ibu hamil.
3. Ibu hamil dan kader mengetahui akibat darianemia dan KEK pada
ibu hamil.
4. Ibu hamil dan kader mengetahui cara pencegahan anemia dan KEK
pada ibu hamil.
3. Sasaran
Ibu Hamil dan Kader di wilayah Kelurahan Pesanggrahan
1
4. Waktu dan Tempat
2
dengan pengisian post-test melalui google form yang diberikan. Sebelum
mengakhiri kegiatan, dilakukan sesi dokumentasi dan pembacaan doa.
Kemudian dilanjutkan penutupan oleh pembawa acara.
Evaluasi dilakukan dengan melihat jumlah kehadiran peserta serta
hasil post-test. Berikut adalah hasil analisis pengetahuan peserta pada
penyuluhan anemia dan KEK (Kekurangan Energi Kronis) yang telah
dilaksanakan.
Gambar 2
Grafik Perubahan Pengetahuan Mengenai Anemia dan KEK pada Ibu
Hamil di Wiayah Kelurahan Pesanggrahan tahun 2021
3
pemberitahuan yang cukup gencar dari mahasiswa maupun kader kepada
sasaran.
7. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
a) Faktor Pendukung
1. Perizinan yang mudah dari pihak RW
2. Pemberian undangan dan informasi terkait dengan kegiatan
penyuluhan yang dipermudah karena dilakukan secara daring
melalui chat whatsapp
3. Sifat undangan yang bersifat terbuka serta daring memungkinkan
untuk hampir seluruh kader posyandu dan ibu hamil mengikuti
kegiatan penyuluhan.
b) Faktor Penghambat
1. Kurang memahami penggunaan media meetings
2. Adanya kader/ibu hamil yang mengurus vaksinasi atau bekerja
3. Karena dilakukan secara online, mahasiswa tidak bisa melihat
reaksi atau respon seluruh peserta karena banyak peserta yang tidak
menyalakan kameranya.
4
D. Penyuluhan Ibu Balita Asi Ekslusif , MPASI, dan PMBA
1. Latar Belakang
Menurut Depkes RI (2005), ASIEkslusif adalah pemberian ASI
saja tanpa makanan dan minuman lain, dianjurkan sampai 6 bulan pertama
kehidupan. Sedangka menurut WHO ASE Ekslusif adalah pemberian ASI
saja pada usia bayi sampai 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun
makanan lain(Kristiyansari, 2009).
MP-ASI atau makanan pendamping ASI merupakan makanan atau
minuman yang mengandung zat gizi, yang diberikan kepada bayi atau
anak usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI
(Depkes,2006)
PMBA atau pemberian makan bayi dan anak adalah salah satu
program pemerintah untuk menurunkan angka kematian anak dan
meningkatkan kualitas hidup ibu sesuai dengan SDGs (Sustainable
Developments Goals), selain itu program PMBA juga bertujuan untuk
meningkatkan status gizi dan kesehatan, tumbuh kembang dan
kelangsungan hidup anak di Indonesia. (Depkes, 2010)
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan kader dan ibu balita 0 - 59 bulan mengenai
ASI Eksklusif, MP-ASI, PMBA.
b) Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan mengenai pengertian, pentingnya,
manfaat, dan kelebihan ASI Eksklusif, MP-ASI dan PMBA.
2. Meningkatkan pengetahuan mengenai pengertian, jenis, kandungan
ASI dan cara menyusui yang baik dan benar.
3. Meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya pemberian
makanan pendamping ASI dan makan tambahan pada anak.
4. Meningkatkan keterampilan dalam menyusun hidangan makanan
tambahan pada bayi dan anak.
1
5. Meningkatkan keterampilan dalam membuat makanan tambahan
untuk bayi dan anak.
3. Sasaran
Ibu balita 0-59 bulan dan Kader Posyandu di wilayah Kelurahan
Pesanggrahan.
4. Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal :Senin, 22 Maret 2021
Waktu : Pukul 13.00 – 14.15 WIB
Tempat :Zoom Cloud Meetings
5. Kegiatan Pelaksanaan
a) Persiapan
b) Pelaksanaan
1. Pembukaan
2. Doa
3. Presentasi mengenai ASI dan MPASIserta pemutaran video
4. Diskusi dan tanya jawab
5. Presentasi mengenai PMBAdan pemutaran video
6. Diskusi dan tanya jawab
7. Dokumentasi
8. Doa
9. Penutup
6. Hasil Kegiatan
Pada pelaksanaan penyuluhan ASI Ekslusif, MP-ASI, dan PMBA
pada hari Senin, 22 Maret 2021 dihadiri oleh 44 orang. Acara berlangsung
dari pukul 13.00 hingga 14.30 WIB, acara dibuka oleh pembawa acara dan
dimulai dengan pengisian absensi. Selanjutnya diisi dengan pemapran
materi asi ekslusif dan MP-ASI dan dilanjutkan dengan sesi diskusi.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi PMBA dan sesi diskusi.
Sebelum mengakhiri kegiatan, dilakukan sesi dokumentasi dan pembacaan
doa. Kemudian dilanjutkan penutupan oleh pembawa acara.
2
Evaluasi dilakukan dengan melihat jumlah kehadiran peserta.
Kehadiran peserta sebanyak 44 orang. Tingkat partisipasi yang masih
kurang dikarenakan kendala, ibu balita yang sedang kerja, dan kader yang
sedang mengikuti pelatihan dari pusekesmas. Berdasarkan dari hasil
google drom yang sudah diisi oleh perserta terjadi peningkatan yaitu 71%
pada saat post-test menjadi 76% pada saat pre-test.
Gambar 3
3
Kehadiran peserta sebanyak 44 orang atau mencapai 88%. Tingkat
partisipasi ibu balita dan kader posyandu yang tergolong cukup
dikarenakan adanya kegiatan pelatihan kader dari kecamatan yang
dilakukan pada hari serta jam yang sama.
7. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
a) Faktor Pendukung
1. Perizinan yang mudah dari pihak RW.
2. Mudahnya menyampaikan undangan dan informasi terkait dengan
kegiatan penyuluhan karena dilakukan secara daring melalui chat
whatsapp.
b) Faktor Penghambat
1. Adanya kader/masyarakat yang bekerja dan mengikuti pelatihan
dari puskesmas
2. Karena dilakukan secara daring, mahasiswa tidak bisa melihat
reaksi atau respon seluruh peserta karena banyak peserta yang tidak
menyalakan kameranya.
3. Karena dilakukan secara daring, mahasiswa tidak dapat
mendemokan cara pembuatan produk secara langsung, hanya
terbatas melalui video.
4
E. Pelatihan Kader mengenai Pengukuran Antropometri dan Penilaian
Status Gizi
1. Latar Belakang
Posyandu memegang peran dan sarana yang penting dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Keberadaan posyandu turut
mendukung upaya pencapaian keluarga sadar gizi dan turut serta dalam
meningkatkan taraf kesehatan. Kegiatan pemantauan pertumbuhan yang
dilakukan di posyandu salah satunya adalah pengukuran antropometri.
Berdasarkan survey terhadap kader posyandu di wilayah Kelurahan
Pesanggrahan 19% kader posyandu belum pernah mengikuti pelatihan.
Sementara masih sedikit sekali kader yang pernah mengikuti pelatihan
mengikuti pengukuran antropometri yaitu sebesar 4,4%. Untuk
meningkatkan pengetahuan kader mengenai pengukuran antropometri
serta mengenai hasil penilaian status gizi diperlukan kegiatan pelatihan
secara daring.
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan kader posyandu mengenai pengukuran
antropometri dan penilaian status gizi
b) Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu
mengenaii cara melakukan pengukuran antropometri (berat badan,
tinggi badan dan LiLA)
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu
mengenai hasil penilaian status gizi berdasarkan hasil pengukuran
antropometri
3. Sasaran
Kader Posyandu di wilayah Kelurahan Pesanggrahan
4. Waktu dan Tempat
1
Waktu : Pukul 13.00 WIB
Tempat : Zoom Cloud Meetings
5. Kegiatan Pelaksanaan
a) Persiapan
1. Menyebarkan undangan melalui perangkat RW dan Posyandu.
2. Menyiapkan materi penyuluhan (PPT) dan media (Video).
3. Menyiapkan soal pre-test dan post-test.
b) Pelaksanaan
1. Pembukaan
2. Doa
3. Pengisian pre-test
4. Presentasi mengenai Pengukuran Antropometri dan Penilaian
Status Gizi (PSG)
5. Diskusi dan tanya jawab
6. Pengisian post-test
7. Presentasi mengenai ASI Eksklusif, MP-ASI dan PMBA
8. Diskusi dan tanya jawab
9. Dokumentasi
10. Doa
11. Penutup
6. Hasil Kegiatan
Pada pelaksanaan Pelatihan Kader mengenai Pengukuran
Antropometri dan Penilaian Status Gizi pada hari Selasa, 23 Maret 2021
dihadiri oleh 75 orang. Acara berlangsung pada pukul 13.00 – 15.00 WIB
yang dibuka oleh pembawa acara. Acara dimulai dengan pengisian pre-
test melalui google form yang diberikan, kemudian dilanjutkan dengan
pemaparan materi yang pertama yaitu mengenai Pengukuran Antropometri
kemudian Penilaian Status Gizi. Selanjutnya setelah pemaparan selesai
dibuka sesi diskusi mengenai materi tersebut.Diskusi berjalan dengan baik
dikarenakan peserta aktif bertanya. Setelah diskusi selesai dilanjutkan
dengan pengisian post-test melalui google form yang diberikan.
2
Kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan ulang mengenai ASI
Eksklusif, MP-ASI dan PMBA dikarenakan banyak kader posyandu yang
berhalangan hadir pada hari sebelumnya. Sebelum mengakhiri kegiatan,
dilakukan sesi dokumentasi dan pembacaan doa. Kemudian dilanjutkan
penutupan oleh pembawa acara.
Evaluasi dilakukan dengan melihat jumlah kehadiran peserta serta
hasil post-test. Berikut adalah hasil analisis pengetahuan peserta pada
Pelatihan Kader mengenai Pengukuran Antropometri dan Penilaian Status
Gizi yang telah dilaksanakan.
Gambar 4
Grafik Perubahan Pengetahuan Kader Mengenai Pengukuran Antropometri
dan Penilaian Status Gizi di Wiayah Kelurahan Pesanggrahan tahun 2021
3
terkait pengetahuan kader mengenai pengukuran antropometri dan
penilaian status gizi.
Kehadiran peserta sebanyak 29 orang atau mencapai 58%. Tingkat
partisipasi kader posyandu yang rendah dikarenakan adanya kader yang
mengikuti kegiatan secara bersama melalui satu alat elektronik saja
ataupun sedang bekerja.
7. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
a) Faktor Pendukung
1. Perizinan yang mudah dari pihak RW.
2. Pemberian undangan dan informasi terkait dengan kegiatan
pelatihan yang dipermudah karena dilakukan secara daring melalui
chat whatsapp.
3. Sifat undangan yang bersifat daring memungkinkan untuk hampir
seluruh kader posyandu untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.
b) Faktor Penghambat
1. Kurang memahami penggunaan media teknologi zoom meetings.
2. Adanya kader posyandu yang mengurus vaksinasi atau bekerja.
3. Karena dilakukan secara online, mahasiswa tidak bisa melihat
reaksi atau respon seluruh peserta karena banyak peserta yang tidak
menyalakan kameranya.
4
F. Teknologi Tepat Guna
1. Latar Belakang
Brownies merupakan kue bertekstur lembut dan padat, berwarna
cokelat kehitaman dan memiliki rasa khas cokelat. Brownies merupakan
olahan kue yang berbahan dasar tepung terigu. Produk “BroHu” (Brownies
Tahu) ini menggunakan bahan dasar berupa tahu. Dimana tahu merupakan
salah satu produk pangan yang diproduksi di RW 01 Kelurahan
Pesanggrahan.
Pemanfaatan tahu pada umumnya masih terbatas sebagai lauk
dalam makanan sehari-hari. Ternyata selain sebagai lauk, tahu dapat diolah
menjadi kudapan atau camilan yang kekinian. Lewat inovasi ini, dapat
meningkatkan daya guna tahu serta nilai gizi brownies.
Selain itu tahu merupakan salah satu sumber protein yang kaya
akan manfaat. Dengan penambahan tahu pada produk brownies, produk
“BroHu” mengandung isoflavone yang berasal dari tahu yang umumnya
tidak terdapat pada produk brownies biasa. Isoflavone merupakan salah
satu zat antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan.
Produk “BroHu” juga dapat menjadi alternative konsumsi
protein nabati yang terjangkau serta mudah didapatkan. Brownies atau
tahu yang umumnya tidak dimakan bersamaan ternyata dapat diolah
menjadi BroHu. Sehingga melalui kegiatan Teknologi Tepat Guna ini
diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat dalam
membuat camilan unik dengan nilai gizi dan nilai jual yang tinggi.
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan tentang cara mengolah bahan pangan
lokalyaitu tahu menjadi brownies tahu kukus.
b) Tujuan Khusus
1. Sasaran dapat mengetahui salah satu contoh modifikasi makanan
sehat yang dapat dibuat dengan mudah di rumah
1
2. Sasaran dapat mengetahui kandungan gizi dalam makanan tersebut
serta manfaatnya
3. Sasaran dapat mengetahui alat dan bahan yang dituhkan serta
bagaimana cara membuat makanan tersebut
4. Diharapkan sasaran dapat mempraktikkan langsung membuat
produk makanan tersebut di rumah masing-masing
5. Diharapkan dapat menjadi pilihan usaha rumahan bagi sasaran
3. Sasaran
Pelaku usaha, kader, dan masyarakat umum di wilayah Kelurahan
Pesanggrahan
4. Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal : Rabu, 24 Maret 2021
Waktu : Pukul 13.00 – 14.15 WIB
Tempat : Zoom Cloud Meetings
5. Kegiatan Pelaksanaan
a) Persiapan
b) Pelaksanaan
1. Pembukaan
2. Doa
3. Presentasi mengenai BroHu (Brownies Tahu Kukus)
4. Pemutara video pembuatan BroHu (Brownies Tahu Kukus)
5. Diskusi dan tanya jawab
6. Dokumentasi
7. Doa
8. Penutup
6. Hasil Kegiatan
Pada pelaksanaan teknologi tepat guna pada hari Rabu, 24 Maret
2021 dihadiri oleh 43 orang. Acara berlangsung pada pukul 13.00 – 14.15
WIB yang dibuka oleh pembawa acara. Acara dimulai dengan pengisian
absensi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi teknologi tepat
guna yaitu produk BroHu dan dilanjutkan dengan sesi diskusi.
2
Dikarenakan ini adalah pertemuan terakhir mahasiswa dengan masyrakat
maka setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan
pesan selama mengikuti kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa.
Sebelum mengakhiri kegiatan, dilakukan sesi dokumentasi dan pembacaan
doa. Kemudian dilanjutkan penutupan oleh pembawa acara.
Evaluasi dilakukan dengan melihat jumlah kehadiran peserta.
Kehadiran peserta sebanyak 43 orang atau mencapai 86%. Tingkat
partisipasi yang masih kurang dikarenakan kendala kuota dan ada kader
yang sedang mengurus vaksinasi covid-19 dan bekerja.
7. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
a) Faktor Pendukung
1. Perizinan yang mudah dari pihak RW.
2. Mudahnya menyampaikan undangan dan informasi terkait dengan
kegiatan penyuluhan karena dilakukan secara daring melalui chat
whatsapp.
b) Faktor Penghambat
1. Adanya kader/masyarakat yang mengurus vaksinasi dan bekerja
2. Karena dilakukan secara daring, mahasiswa tidak bisa melihat
reaksi atau respon seluruh peserta karena banyak peserta yang tidak
menyalakan kameranya.
3. Karena dilakukan secara daring, mahasiswa tidak dapat
mendemokan cara pembuatan produk secara langsung, hanya
terbatas melalui video.
3
G. Pameran
1. Latar Belakang
Kegiatan PKL PIGM (Program Intervensi Gizi Masyarakat) memiliki
banyak kegiatan yang dimulai dari melakukan assessment untuk
mendapatkan data dan yang selanjutnya akan dianalisis untuk menentukan
intervensi yang dilakukan. Di setiap intervensi dilakukan dokumentasi
sebagai bukti hasil telah terlaksananya kegiatan tersebut. Dokumentasi
dilakukan di setiap intervensi yang dilaksanakan oleh tiap kelurahan di
Kecamatan Pesanggrahan.
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Menyampaikan hasil kegiatan intervesi yang telah dilakukan di
wilayah Kecamatan Pesanggrahan dalam bentuk video dokumenter
b) Tujuan Khusus
1. Mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam mengikuti rangkaian
kegiatan intervensi gizi di Kecamatan Pesanggrahan.
2. Menyampaikan hasil kegiatan intervensi di Kelurahan Petukangan
Utara
3. Menyampaikan hasil kegiatan intervensi di Kelurahan Petukangan
Selatan
4. Menyampaikan hasil kegiatan intervensi di Kelurahan Ulujami
5. Menyampaikan hasil kegiatan intervensi di Kelurahan Pesanggrahan
6. Menyampaikan hasil kegiatan intervensi di Kelurahan Bintaro
3. Sasaran
Perangkat Kecamatan Pesanggrahan, Perangkat Puskesmas Pesanggrahan,
Kader, dan Masyarakat di wilayah Kecamatan Pesanggrahan
4. Waktu dan Tempat
Hari, Tanggal : Kamis, 1 April 2021
1
Waktu : Pukul 15.30 WIB
Tempat : Zoom Cloud Meetings
5. Kegiatan Pelaksanaan
a) Persiapan
2. Menyiapkan pengambilan dan pengeditan video
3. Membuat susunan acara dan pembagian tugas
4. Menyebarkan undangan kepada Perangkat Kecamatan
Pesanggrahan, Perangkat Puskesmas Pesanggrahan, Kader, dan
Masyarakat di wilayah Kecamatan Pesanggrahan
b) Pelaksanaan
1. Registrasi
2. Pembukaan
3. Sambutan
4. Penampilan pameran
5. Doa
6. Penutup
6. Hasil Kegiatan
Pada pelaksanaan pameran pada hari Kamis, 1 April 2021 dihadiri
oleh 159 orang yang terdiri dari 88 tamu undangan dan 71 mahasiswa.
Acara dimulai pada pukul 15.30 WIB yang dibuka oleh pembawa acara.
Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan mahsiswa, dosen
Poltekkes Jakarta 2, dan perwakilan puskesmas Kecamatan Pesanggrahan.
Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video yang dimulai dari video
Kelurahan Petukangan Utara, Kelurahan Petukangan Selatan, Kelurahan
Ulujami, Kelurahan Pesanggrahan, dan Kelurahan Bintaro. Sebelum
mengakhiri kegiatan, dilakukan sesi dokumentasi dan pembacaan doa.
Kemudian dilanjutkan penutupan oleh pembawa acara.
Dengan adanya pameran menjadi sarana untuk menyampaikan
hasil-hasil kegiatan di setiap kelurahan. selain itu juga dapat
menambahkan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yg dapat diterapkan
di kemudian hari, karena setiap kelurahan memiliki kegiatan yg
2
bermacam-macam sehingga kelurahan yg lain bisa mendapatkan informasi
yg baru. Serta sebagai salah satu bentuk mengapresiasi keterlibatan
masyarakat dalam seluruh rangkaian kegiatan PKL PIGM.
7. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
a) Faktor Pendukung
1. Perizinan yang mudah dari pihak Kecamatan Pesanggrahan
2. Mudahnya menyampaikan undangan dan informasi terkait dengan
kegiatan pameran karena dilakukan secara online melalui chat
whatsapp
b) Faktor Penghambat
1. Karena dilakukan secara online, mahasiswa tidak bisa melihat
reaksi atau respon seluruh peserta karena banyak peserta yang tidak
menyalakan kameranya.
3
BAB V
PEMBAHASAN
4
Pada saat kegiatan berlangsung, partisipasi dari peserta sangat baik, hal ini
dapat dilihat dari peserta yang hadir aktif bertanya, dan memberi masukan pada
setiap rencana kegiatan yang diajukan sehingga didapatkan kesepakatan bersama
dari kedua belah pihak.
5
kader/masyarakat yang mengurus vaksinasi dan bekerja, serta mahasiswa tidak
dapat melihat reaksi atau respon seluruh peserta karena banyak peserta yang tidak
menyalakan kameranya.
6
karena sikap responden yang bersedia mendengarkan serta menyimak edukasi
yang diberikan terkait Ibu Hamil yang mengalami Kurang Energi Kronik (KEK)
dan Anemia.
7
edukasi yang diberikan berupa presentasi serta video terkait ASI Eksklusif, MP –
ASI dan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).
8
tahu. Maka dari itu modifikasi makanan yang kami buat adalah produk Brohu atau
Brownies Tahu, pemanfaatan tahu pada umumnya hanya sebatas lauk saja dalam
makanan sehari-hari. Ternyata selain sebagai lauk dalam makanan sehari-hari,
tahu dapat diolah menjadi kudapan yang kekinian. Lewat inovasi ini, dapat
meningkatkan daya guna tahu serta nilai gizi brownies. Evaluasi dilakukan dengan
melihat jumlah kehadiran peserta. Kehadiran peserta sebanyak 43 orang atau
mencapai 86%. Tingkat partisipasi yang masih kurang dikarenakan kendala kuota
dan ada kader yang sedang mengurus vaksinasi covid-19 dan bekerja.
9
G. Pameran
Pameran dilakukan selama satu hari pada hari Kamis, 1 April 2021.
Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom Meeting pada
pukul 15.30 WIB yang dihadiri oleh perangkat RW, perwakilan ketua RT, kader,
dan perwakilan dosen pembimbing.
10
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan intervensi yang dilakukan di RW 01, 02, 03, 06, dan 07 Kelurahan
Pesanggarahan berjalan dengan lancar. Kegiatan intervensi yang dilakukan
sebagai berikut:
11
B. Saran
1. Perlu dilakukan penyegaran kader minimal 1x/tahun untuk terus melatih
keterampilan kader dalam mengukur antropometri dan menilai status gizi.
2. Perlu dilakukan edukasi dan pelatihan terkait variasi pembuatan
makanan untuk anak balita agar meningkatkan keterampilan kader
posyandu dan warga setempat.
3. Perlu dilakukan penyuluhan atau edukasi kepada masyarakat terkait
gizi dan kesehatan untuk menambah informasi dan pengetahuan.
4. Perlu dilakukan pendataan yang tepat untuk ibu hamildan remaja
khususnya remaja putri yang mengalami penyakit anemia, kemudian
dilakukan edukasi cara pencegahannya.
5. Diharapkan kegiatan edukasi terkait gizi dan kesehatan yang kami
sampaikan dapat diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari.
12
LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan
13
Pelatihan Kader Teknologi Tepat Guna
14
DOKUMENTASI POSTER KEGIATAN PKL PIGM
15
Lampiran 2 Rencana Kegiatan di Kelurahan Pesanggrahan (RW 01, 02, 03, 06, dan 07)
16
ASI Cloud Muhammad
Eksklusif, Meetings) Syahidul
MP-ASI dan Mubin
PMBA
4. Selasa, Pelatihan Meningkatka Penilaian Status Kader 50 Waktu : Triguna Disetujui
23 Kader n Gizi (PSG) dan orang 13.00- Wati,
Maret pengetahuan, Pengukuran 15.00 Satriani
2021 sikap, dan Antropometri Tempat : Ovianti,
keterampilan Online Sahila
kader dalam (Zoom Rizkia, dan
melaksanakan Cloud Cladyyza
kegiatana Meetings) Unique
posyandu Trivalan
5. Rabu, Teknologi Meningkatka Membuat produk Kader, 50 Waktu : Elisha Disetujui
24 Tepat Guna n yang berbahan Pelaku orang 13.00- Lorenza,
Maret Pemberdayaan pengetahuan dasar tahu Usaha 15.00 Sahila
2021 Pangan dan Makanan Tempat : Rizkia, Fitri
keterampilan Online Rohmaniyah,
tentang cara (Zoom dan Cladyyza
mengolah Cloud Unique
bahan Meetings) Trivalan
makanan
lokal
6. Kamis, Pameran Gizi Memberikan Kegiatan Kader 50 Waktu : Tasyafia Disetujui
1 April informasi menyampaikan posyandu, orang 15.30 - Wanda
2021 terkait hasil hasil kegiatan Masyarakat Selesai Yulieta,
kegiatan yang telah umum Tempat : Meifitri
intervensi gizi dilakukan serta lainnya Online Heryanti, dan
17
penutupan acara (Zoom Friska
manajemen Cloud Meliyantari
intervensi gizi Meetings) Rizky
18
Lampiran 3 POA dan SAP Kegiatan
Lampiran 1 POA Musyawarah Masyarakat Kelurahan
POA INTERVENSI PANGAN-GIZI-KESEHATAN
INTERVENSI/PROYEK : Musyawarah Masyarakat Kelurahan
Kelurahan : Pesanggrahan
Strategi
Target Sumber Daya
Tujuan Kegiatan
Deskripsi dan Rincian Personil/Instansi
Umum & Tempat Waktu
Intervensi sasaran Kegiatan Terkait
Khusus Kegiata (Lama Jenis Asal
langsung
Langsung Pendukung n Keg.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan 1. Tujuan Perwakilan 1. Persiapan RW dan Mahasisw Zoom Pukul 13.00 SDM : SDM
musyawarah Umum: kelurahan, a. Menghubu perangkat a, kader, meeting - selesai Kader Masyarakat
masyarakat Mendapatkan puskesmas, -ngi RW RW dan tokoh Perangkat Mahasiswa
kelurahan di persetujuan ketua RW, untuk masyaraka RW
kelurahan dari perangkat perangkat menentuk t Mahasisw
pesanggrahan RW dan RW, & waktu, a
yang melibatkan masyarakat kader tempat Kader
perangkat dan untuk ,tokoh pelaksana- Tokoh
masyarakat melakukan masyarakat an MMK masyaraka
untuk intervensi di , b. Membu t
menyampaikan kelurahan masyarakat at
19
tujuan kegiatan pesanggrahan umum undang
dan di setiap RW. an
mendapatkan 2.Tujuan c. Menyeb
legalitas khusus arkan
pelaksanaan : undang
kegiatan Memberika an
intervensi n informasi d. Mempersia
pangan, gizi, dan tentang pkan materi
kesehatan hasil MMK
survei e. Membuat
pengum- daftar hadir
pulan data 2. Pelaksanaan
dasar a. Registrasi
Meningkat b. Pembukaan
kan c. Perkenalan
pemahama d. Presentasi
n masalah
padamasya gizi dan
rakat kesehatan
kelurahan e. Presentasi
pesanggrah rencana
an tentang intervensi
permasalah untuk
an gizi dan mengatasi
dampak- masalah
nya. gizi dan
Kegiatan kesehatan
20
intervensi f. Diskusi dan
Terlaksana tanya jawab
- nya g. Rangkuman
seluruh h. penutupan
kegiatan
intervensi 3. Evaluasi
yang telah Pelaksanaan
disepakati MMK
dikatakan
berhasil jika
jumlah peserta
yang hadir
sebanyak 80%
dari jumlah
undangan
21
POA INTERVENSI PANGAN – GIZI – KESEHATAN
Kelurahan : Pesanggrahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mahasiswa Tujuan Sasaran Persiapan : Mahasiswa - Ketua RW Lansia Zoom 13.00-13.45 SDM : Mahasiswa
langsung : WIB Mahasiwa
melakukan Umum : - Mengurus - Ahli gizi Meeting
penyuluhan Meningkatkan Kader dan perizinan puskesmas
kepada pengetahuan Masyarakat kepada
perangkat - Tokoh Material :
Lansia Lansia mengenai
desa masyarakat
tentang Penyakit Tidak mengenai - Laptop
Menular tempat dan
masalah gizi - Hp
waktu
yaitu Penyakit Diabetes kegiatan
Tidak Menularmellitus - Menyiapka
diabetes n materi
22
mellitus di (PPT) Dana :
Wilayah - Menyiapka
Kelurahan Tujuan n media - Kuota
(Poster,
Pesanggrahan. Khusus :
Video)
- Menyiapka
- Meningkatka n soal pre-
n test dan
pengetahuan post-test
mengenai Pelaksanaan :
pentingnya
Risiko - Registrasi
Penyakit kehadiran
Tidak - Mengisi
Menular soal pre-
Diabetes test
Melitus - Pembukaaa
- Meningkatka n
n - Perkenalan
keterampilan - Pemberian
masyarakat materi
dalam mengenai
melakukan diabetes
perubahan mellitus
gaya hidup - Diskusi dan
terkait gizi tanya jawab
- Meningkatka - Mengisi
n soal post-
produktivitas
23
masyarakat test
- Menurunkan - Penutupan
jumlah kasus
Penyakit
Tidak Evaluasi :
Menular
Diabetes - Pelaksana
Melitus di an
Wilayah penyuluha
Kelurahan n
Pesanggraha dikatakan
n berhasil
jika
jumlah
kehadiran
80%
- Pelaksana
an
penyuluha
n
dikatakan
berhasil
jika
berjalan
tepat
waktu
sesuai
rencana
24
- Pelaksana
an
penyuluha
n
dianggap
berhasil
25
Lampiran 3 POA Hipertensi
Kelurahan : Pesanggrahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mahasiswa Tujuan Sasaran Persiapan : Mahasiswa - Ketua RW Lansia Zoom 13.45 - 14:30 WIBSDM : Mahasiswa
Langsung: Mahasiwa
melakukan Umum : - Mengurus - Ahli gizi Meeting
penyuluhan Meningkatkan Masyarakat perizinan puskesmas
kepada pengetahuan dengan usia > kepada
perangkat desa - Tokoh Material :
Lansia Lansia 45 tahun
mengenai masyarakat
tentang mengenai yang ada di tempat dan - Laptop
Penyakit Tidak wilayah waktu
masalah gizi Menular kelurahan - Hp
kegiatan
yaitu Penyakit
26
Tidak Menular Hipertensi pesanggrahan- Menyiapkan
hipertensi di materi (PPT)
Wilayah Pelaksanaan : Dana :
Kelurahan Tujuan - Registrasi - Kuota
Pesanggrahan. kehadiran
Khusus : - Mengisi soal
pre-test
- Meningkatk - Pembukaaan
an - Perkenalan
pengetahuan - Pemberian
mengenai materi
Penyakit mengenai
Tidak hipertensi
Menular - Diskusi dan
Hipertensi tanya jawab
- Meningkatk - Mengisi soal
an post-test
pengetahuan - Penutupan
masyarakat
mengenai
penyebab Evaluasi :
hipertensi
- Meningkatk - Pelaksanaan
an penyuluhan
pengetahuan dikatakan
masyarakat berhasil jika
mengenai jumlah
cara kehadiran
27
pencegahan 80%
hipertensi - Pelaksanaan
- Meningkatk penyuluhan
an dikatakan
pengetahuan berhasil jika
masyarakat berjalan
mengenai tepat waktu
cara sesuai
mengendalik rencana
an penyakit - Pelaksanaan
hipertensi penyuluhan
dianggap
28
Lampiran 4 POA Anemia pada Ibu Hamil
Kelurahan : Pesanggrahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Memberikan Tujuan Sasaran : Persiapan : Mahasisw Ketua RW, Ibu hamil Zoom Pukul SDM : Mahasiswa
penyuluhan Umum : a, ahli gizi Keluraha Meeting 13.00- Mahasiswa
secara daring Ibu hamil di - Melakukan puskesmas n 13.45
Meningkatkan Kelurahan perizinan
tentang kepada ketua , kader Pesanggr WIB
anemia pada pengetahuan Pesanggrahan. posyandu ahan
RW dan Material :
ibu hamil tentang anemia
perangkat
kepada ibu pada Ibu hamil mengenai Internet,
hamil yang waktu dan Laptop,
bertempat tempat Aplikasi
Tujuan kegiatan Zoom
tinggal di
29
Kelurahan Khusus: - Membuat Meeting
Pesanggrahan undangan dan
Meningkatkan menyebarkan
pengetahuan undangan
mengenai - Menyiapkan Dana :
pengertian materi dan
media Kuota
anemia, gejala
penyuluhan
anemia, - Menyiapkan
dampak pre-test dan
anemia, dan post-test
cara mencegah
anemia pada
Pelaksanaan :
ibu hamil
- Pengisian
daftar hadir
- Mengisi soal
Pretest
- Pembukaan
dan Perkenalan
- Pelaksanaan
penyuluhan
mengenai
anemia
- Diskusi dan
Tanya jawab
- Mengisi soal
30
Postest
- Penutupan
Monitoring dan
Evaluasi:
- Pelaksanaan
penyuluhan
ibu hamil
dikatakan
berhasil jika
kehadiran
mencapai 80%
- Peserta yang
ikut
penyuluhan
aktif bertanya
pada saat
diskusi dan
Tanya jawab
- Pelaksanaan
penyuluhan
dikatakan
berhasil jika
berjalan tepat
waktu dan
sesuai rencana
31
- Pelaksanaan
penyuluhan
dikatakan
berhasil jika
hasil posttest
secara
keseluruhan
meningkat
Kelurahan :Pesanggrahan
Deskripsi Tujuan Umum Target & Rincian Kegiatan Personil/Instansi Sasaran Tempat Waktu Sumber Daya
32
Terkait Langsung
Sasaran (Lama
Intervensi & Khusus Kegiatan
Langsung Langsung Pendukung Keg) Jenis Asal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Memberikan TujuanUmum Sasaran : Persiapan : Mahasisw Ketua RW, Ibu hamil Zoom Pukul SDM : Mahasiswa
penyuluhan : a ahli gizi Kelurahan Meeting 13.45- Mahasiswa
secara daring Ibu hamil di - Melakukan puskesmas, Pesanggra 14.30
Meningkat kan Kelurahan perizinan
tentang kepada ketua kader han WIB
kekurangan pengetahuan Pesanggrahan. posyandu
RW dan Material :
energi kronik tentang
perangkat
(KEK) pada kekurangan mengenai waktu Internet,
ibu hamil energy kronik dan tempat Laptop,
kepada ibu (KEK) pada kegiatan Aplikasi
Ibu hamil - Membuat Zoom
hamil yang
undangan dan
bertempat Meeting
menyebarkan
tinggal di undangan
Kelurahan TujuanKhusu - Menyiapkan
Pesanggrahan s: materi dan Dana :
media
Meningkatkan penyuluhan Kuota
pengetahuan - Menyiapkan
mengenai pre-test dan
pengertian post-test
KEK, gejala Pelaksanaan :
33
KEK, dampak - Pengisian daftar
KEK, dan cara hadir
mencegah KEK - Mengisi soal
Pretest
pada ibu hamil
- Pembukaan dan
Perkenalan
- Pelaksanaan
penyuluhan
mengenai
kekurangan
energi kronik
(KEK)
- Diskusi dan
Tanya jawab
- Mengisi soal
Postest
- Penutupan
Monitoring dan
Evaluasi:
- Pelaksanaan
penyuluhan ibu
hamil dikatakan
berhasil jika
kehadiran
mencapai 80%
34
- Peserta yang
ikut penyuluhan
aktif bertanya
pada saat
diskusi dan
Tanya jawab
- Pelaksanaan
penyuluhan
dikatakan
berhasil jika
berjalan tepat
waktu dan
sesuai rencana
- Pelaksanaan
penyuluhan
dikatakan
berhasil jika
hasil post test
secara
keseluruhan
meningkat
35
Lampiran 6 POA ASI Ekslusif
36
Ibu ibu materi (PPT)
Pesanggrahan Eksklusif balita 0-59 Pelaksanaan :
tentang ASI bulan di - Registrasi
Eksklusif Tujuan kehadiran
wilayah
Khusus : - Pembukaaan
Kelurahan
- Meningka - Perkenalan
Pesanggraha
tkan - Pre test
n
pengetahu - Pemberian
an materi
mengenai - Diskusi dan
pengertian tanya jawab
, - Post test
pentingny - Dokumentasi
a, - Penutupan
manfaat,d
an Evaluasi :
kelebihan - Pelaksanaan
ASI penyuluhan
Eksklusif dikatakan
- Meningka berhasil jika
tkan jumlah
pengetahu kehadiran 80%
an - Pelaksanaan
mengenai penyuluhan
pengertian dikatakan
37
, jenis, berhasil jika
kandunga berjalan tepat
n ASI waktu sesuai
- Meningka rencana
tkan - Pelaksanaan
pengetahu penyuluhan
an dianggap
mengenai berhasil jika
cara jawaban
menyusui pertanyaan
yang baik saat post test
dan benar lebih baik
dibandingkan
pre test.
38
Lampiran 7 POA PMBA
INTERVENSI/PROYEK : PENYULUHAN IBU BALITA 0 - 59 BULAN MENGENAI PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN
ANAK (PMBA)
39
undangan dan Dana :
makan pada makan kepada menyebarkan Kuota
bayi dan bayi dan anak undangan
anak dengan tepat - Menyiapkan
materi dan
media
penyuluhan
Tujuan - Menyiapkan
Khusus : pre-test dan
post-test
- Meningkatkan Pelaksanaan :
pengetahuan - Pengisian
daftar hadir
mengenai
- Mengisi soal
pentingnya Pretest
pemberian - Pembukaan
makanan dan
pendamping Perkenalan
ASI dan makan - Pelaksanaan
tambahan pada penyuluhan
mengenai
anak
PMBA
- Meningkatkan - Diskusi dan
keterampilan tanya jawab
dalam - Mengisi soal
menyusun Postest
hidangan - Penutupan
makanan
40
tambahan pada Monitoring dan
bayi dan anak Evaluasi:
- Pelaksanaan
-Meningkatkan penyuluhan
keterampilan ibu hamil
dikatakan
dalam
berhasil jika
membuat kehadiran
makanan mencapai
tambahan 80%
untuk bayi dan - Peserta yang
anakl ikut
penyuluhan
aktif bertanya
pada saat
diskusi dan
tanya jawab
- Pelaksanaan
penyuluhan
dikatakan
berhasil jika
berjalan tepat
waktu dan
sesuai
rencana
- Pelaksanaan
penyuluhan
dikatakan
41
berhasil jika
hasil post test
secara
keseluruhan
meningkat
42
Lampiran 8 POA Pelatihan Kader
43
2.Tujua masing kan
n Posyandu undangan
khusu d. Mempersia
s: pkan materi
Kader dan
mampu peralatan
melaku e. Membuat
kan daftar hadir
penguk 2. Pelaksanaan
uran a. Registrasi
antropo b. Pembukaan
metri c. Perkenalan
dengan d. Presentasi
baik mengenai
dan posyandu
benar. e. Persentasi
cara
pengukuran
antropometri
f. Menampilka
n video cara
pengukuran
antropometri
g. Diskusi dan
Tanya Jawab
h. Kesimpulan
dan
44
penutupan
3. Evaluasi
Pelaksanaan
dikatakan
berhasil
apabila
kehadiran
mencapai
80%.
45
POA INTERVENSI PANGAN-GIZI-KESEHATAN
INTERVENSI/PROYEK : PELATIHAN KADER PENILAIAN STATUS GIZI
(Selasa, 23 Maret 2021)
Kelurahan : Pesanggrahan
46
data dasar. pengeta - Membuat
huan, daftar hadir
sikap
dan Pelaksanaan :
keteram - Pengisian
absensi
pilan
- Pembukaan
Kader dan
terhadap perkenalan
penilaia - Pre test
n status - Penjelasan
gizi mengenai
posyandu
- Pemberian
materi
- Post test
- Kesimpulan
dan penutup
Monitoring &
evaluasi :
1. Memantau
proses
pelatihan
2. Mencipataka
n suasana
agar tetap
47
kondusif
3. Aktifnya
kader
menjawab
4. Pelaksanaan
dikatakan
berhasil
apabila
kehadiran
mencapai
80%
48
Lampiran 9 POA Pameran Gizi
Kelurahan : Pesanggrahan
Waktu
Target & Tempat
Deskripsi Tujuan Umum & Personil/Instansi terkait (Lama Sumber Daya
Sasaran Rincian Kegiatan Kegiatan
Intervensi Khusus Keg)
Langsung
Langsung Pendukung Jenis Asal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mahasiswa Tujuan Umum : Target : Perencanaan: Mahasiswa, Ketua RW, Whatsapp Pukul SDM : Mahasiswa
mengadakan kader Group 13.00 – Mahasiswa
demonstrasi Meningkatkan 80% ibu Melakukan diskusi posyandu, 14.30
cara mengolah pengetahuan yang dengan ketua RW dan tokoh
bahan tentang cara mengikuti kader posyandu masyarakat
mengolah bahan kegiatan mengenai jadwal Material :
makanan lokal ,
yaitu bolu makanan lokal dapat pelaksanaan Handphone
kukus tahu seperti bolu menghasil demonstrasi secara /laptop,
49
menjadi kukus tahu kan produk daring kuota
makanan bolu kukus internet
olahan yang tahu sesuai
memiliki nilai resep Persiapan :
ekonomi dan Dana :
nilai gizi lebih Tujuan - Membuat undangan
dari Khusus : dan menyebarkan Biaya
Sasaran :
sebelumnya undangan demonstrasi
1.Meningkatkan Kader & - Menyiapkan materi
seperti ……
pengetahuan Ibu PKK dan media
mengenai penyuluhan berupa
di
manfaat video
Kelurahan
pengolahan - Melakukan
Pesanggra koordinasi dengan
pangan local han
ketua RW dan kader
menjadi produk
posyandu mengenai
bernilai gizi
waktu pelaksanaan
tinggi Pelaksanaan :
1.Meningkatkan - Pembukaan
kemampuan - Perkenalan, bina
mengolah suasana
pangan lokal - Pelaksanaan
tahu menjadi
demonstrasi bolu
produk bolu kukus tahu
kukus - Diskusi dan tanya
tahubernilai jawab
50
gizi tinggi - Mengisi daftar hadir
pada link absen yang
2.Meningkatkan diberikan
ketersediaan - Penutupan
pangan lokal di
masyarakat
Monitoring dan
Evaluasi:
- Pelaksanaan
demonstrasi
dikatakan berhasil
jika kehadiran
mencapai 70%
51
Lampiran 10 POA Pameran Gizi
Waktu
Tujuan Target & Tempat
Deskripsi Personil/Instansi terkait (Lama Sumber Daya
Umum & Sasaran Rincian Kegiatan Kegiatan
Intervensi Keg)
Khusus Langsung
Langsung Pendukung Jenis Asal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Tujuan Target : 1. Persiapan : Mahasiswa Perangkat Zoom Penayanga SDM : Mahasiswa
menyampaikan Umum : • Kader a. Tentukan tema RW cloud n video Mahasiswa
hasil kegiatan Memberikan posyandu dan tujuan. Perwakilan meeting dilakukan
dosen pukul
yang telah informasi • Masyarakat b. Tentukan waktu, Material :
pembimbin 15.30.
dilakukan serta terkait hasil umum tempat dan Laptop,
g
penutupan acara kegiatan in- lainnya media pameran. video
manajemen tervensi gizi c. Menyiapkan pameran &
intervensi gizi materi, aplikasi
pengambilan Zoom
video, dan cloud
pengeditan meeting
video.
52
d. Membuat Dana :
susunan acara kuota
dan pembagian
uraian tugas
e. Membagikan
undangan
kepada
perangkat RW,
perwakilan
ketua RT, kader,
perwakilan
dosen
pembimbing.
2. Pelaksanaan :
a. Registrasi
b. Pembukaan oleh
mahasiswa.
c. Penyampaian
sambutan dari,
perwakilan maha-
siswa dan
perwakilan dosen
d. Pemutaran video
dokumenter
53
pameran
e. Penutup
3. Evaluasi :
f. Acara pameran
berlangsung lancar
dan para sasaran
memahami apa
yang telah
disampaikan
54
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI
8. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan Diabetes
Melitus dan Hipertensi pada Lansia diharapkan dapat
menambah pengetahuan tentang Diabetes Melitus dan
Hipertensi dan cara mencegahnya.
2. Tujuan Khusus
- Meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya
Risiko Penyakit Tidak Menular Diabetes Melitus
- Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam
melakukan perubahan gaya hidup terkait gizi
- Meningkatkan produktivitas masyarakat
Menurunkan jumlah kasus Penyakit Tidak Menular
Diabetes Melitus di Wilayah Kelurahan Pesanggrahan
9. Materi
- Pengertian Diabetes Melitus
- Jenis-jenis Diabetes Melitus
- Gejala dan Faktor Resiko Diabetes Melitus
- Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus
55
- Pengertian Hipertensi
- Penyebab dan Faktor Resiko Hipertensi
- Cara Mencegah Hipertensi
56
A. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah suatu gangguan kesehatan berupa kumpulan
gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh peningkatan
kadar gula dalam darah akibat kekurangan insulin atau resistensi insulin.
57
Kaki sakit & mati rasa
Mudah Haus
Buang air kecil lebih sering
Rentan Infeksi
Gusi merah & bengkak
Luka lama sembuh
Cepat lapar
Berat badan turun drastis
58
Makan sehat – memperbanyak konsumsi sayur dan buah kurangi
lemak, gula dan makanan asin
Waspada jika ada kesemutan, rasa terbakar, hilangnya sensasi
dan luka pada bagian bawah kaki
Beraktifitas fisik secara teratur
Waspada infeksi kulit dan gangguan kulit
Periksa mata secara teratur.
59
HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit Tekanan Darah Tinggi.
2. Penyebab Hipertensi
- Kebiasaan Merokok
- Kurang Makan Buah & Sayur
- Konsumsi garam berlebih
- Berat badan berlebih / Obesitas
- Kurang Aktivitas Fisik
- Konsumsi alkohol berlebih & Stress.
4. Bahaya Hipertensi
Hipertensi dapat memicu timbulnya penyakit lain
- Penyakit Jantung atau Serangan Jantung
- Stroke dan kerusakan syaraf
- Penyakit Ginjal
- Penyakit Syaraf Tepi (Kesemutan, Kram, Kebas).
60
C : Cek Kesehatan secara Berkala
E : Enyah asap rokok
R : Rajin Aktivitas Fisik
D : Diet Gizi Seimbang
I : Istirahat yang cukup
K : Kelola Stress
- Makanan Kaleng
- Udang
- Kecap
- Bumbu Instan
- Garam Berlebih.
61
SOAL PRE TEST DAN POST TEST
62
a. Gangguan mata/Penglihatan
b. Stroke
c. Gangguan saraf yang menyebabkan luka&utasi pada kaki
d. Kencing manis
6. Apa itu Hipertensi ?
a. Tekanan darah tinggi
b. Tekanan darah rendah
c. Tekanan darah normal
d. Tekanan darah
7. Tekanan darah dikatakan tinggi apabila ?
a. <90/60 mmHg
b. 120/80 mmHg
c. >140/90 mmHg
d. 80/60 mmHg
8. Manakah yang merupakan faktor risiko hipertensi yang tidak dapat
dirubah?
a. Usia
b. Merokok
c. Stres
d. Konsumsi garam berlebih
9. Makanan yang harus dihindari penderita Hipertensi ?
A. Sayur
B. Buah
C. Bumbu instan
D. Isi piringku
10. Hipertensi disebut juga dengan istilah ?
A. Wabah
B. Pandemi
C. Endemi
D. The Sillent Killer
63
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN ANEMIA DAN KEK
8. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan Anemia
dan KEK diharapkan dapat menambah pengetahuan Ibu
Hamil tentang Anemia dan KEK dan cara mencegahnya.
2. Tujuan Khusus
- Meningkatkan pengetahuan mengenai pengertian
anemia, gejala anemia, dampak anemia, dan cara
mencegah anemia pada ibu hamil
- Meningkatkan pengetahuan mengenai pengertian KEK,
gejala KEK, dampak KEK, dan cara mencegah KEK
pada ibu hamil
9. Materi
- Pengertian, Faktor dan Gejala KEK
- Dampak dan Cara Menghindari KEK
- Pengertian, Tanda dan Gejala Anemia
- Cara Mencegah dan Dampak Tidak Mengkonsumsi TTD
- Cara Mengkonsumsi TTD
- Contoh Bahan Makanan Tinggi Zat Besi
- Makanan yang Harus dihindari jika Ibu Hamil Anemia
64
10. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
11. Media
Power Point dan video
12. Kegiatan penyuluhan
13. Materi Penyuluhan
SUSUNAN ACARA
PENYULUHAN ANEMIA DAN KEK
(Jumat, 19 Maret 2021)
No Waktu Kegiatan Tempat Penanggung Jawab
13.00 – 13.05 Zoom Cloud
1 Pembukaan Friska Meliyantari
WIB Meetings
13.05 – 13.10 Zoom Cloud
2 Doa Friska Meliyantari
WIB Meetings
13.10 – 13.20 Zoom Cloud
Pengisian Pre test Friska Meliyantari
WIB Meetings
13.20 - 13.40 Pemaparan DM Zoom Cloud Meifitri Heriyanti,
3
WIB (PPT, Video) Meetings Elisha Lorenza
13.40 – 13.55 Zoom Cloud Meifitri Heriyanti,
4 Tanya jawab
WIB Meetings Elisha Lorenza
13.55 – 14.15 Pemaparan Hipertensi Zoom Cloud Meifitri Heriyanti,
5
WIB (PPT, Video) Meetings Elisha Lorenza
14.15 – 14.30 Zoom Cloud Meifitri Heriyanti,
6 Tanya jawab
WIB Meetings Elisha Lorenza
14.30 – 14.40 Zoom Cloud
7 Pengisian post test Friska Meliyantari
WIB Meetings
14.40 – 14.45 Zoom Cloud
8 Doa Nurul Sifa
WIB Meetings
14.45 – 14.50 Zoom Cloud
9 Dokumentasi Syifa Nur Fadhila
WIB Meetings
14.50 – 15.00 Zoom Cloud
10 Penutup Friska Meliyantari
WIB Meetings
65
PADA IBU HAMIL
A. Pengertian KEK
Kurang Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana seseorang
mengalami kurangnya asupan energi yang berlangsung cukup lama.
Ibu Hamil dinyatakan KEK jika Lingkar Lengan Atas (LILA) <
23,5 cm
66
E. Cara agar Terhindar dari KEK
1. Konsumsi Gizi Seimbang dan Suplementasi
- Menu 4 Bintang
- Jumlah makanan yang cukup
- Variasi makanan yang beragam
- Suplementasi TTD (Tablet Tambah Darah) serta vitamin
lainnya (Asam Folat, Kalsium, Zinc) bila diperlukan
2. Gaya Hidup dan Pola Asuh Ibu yang mendukung
- Melakukan aktifitas fisik sehari-hari
- Mengatur jarak kehamilan (>2 tahun)
3. Pencegahan Penyakit dan Dukungan Keluarga
- Penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
- Rutin memeriksakan kehamilan 1 bulan 1x atau minimal 4x
selama kehamilan.
67
ANEMIA PADA IBU HAMIL
A. Pengertian Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan yang mengambarkan
kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal atau sedang
mengalami penurunan. Kadar Hb normal pada ibu hamil adalah 11
g%.
68
Keguguran/abortus
Pendarahan yang dapat mengakibatkan kematian ibu
Bayi lahir prematur
Bayi lahir dengan berat badan rendah dan pendek
Bila ibu dalam kondisi anemia berat, dapat menyebabkan
kematian pada ibu dan bayi.
69
4. Makanan yang Harus Diindari Jika Ibu Hamil Anemia
- Teh
- Kopi
- Coklat
- Makanan mentah dan setengah matang.
70
SOAL PRE TEST DAN POST TEST
3. Berikut ini yang termasuk gejala anemia pada ibu hamil adalah?
a. Mudah lapar
b. Mudah haus
c. Mata berkunang-kunang
d. Mudah marah
71
d. Mengonsumsi TTD minimal 90 tablet selama kehamilan
10. Hal apa yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mencegah Anemia dan
KEK?
a. Makan sesuka hati karena untuk 2 orang
b. Makan dengan porsi kecil dan jarang
c. Makan sesuai Gizi Seimbang
d. Makan selalu disertai teh manis
72
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
8. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan pada ibu
balita 0-59 bulan dan kader diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang Asi Ekslusif serta Meningkatkan
pengetahuan kader dan ibu balita 0-59 bulan mengenai
pemberian makan kepada bayi dan anak dengan tepat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan mengenai pengertian,
pentingnya, manfaat,dan kelebihan ASI Eksklusif
b. Meningkatkan pengetahuan mengenai pengertian, jenis,
kandungan ASI
c. Meningkatkan pengetahuan mengenai cara menyusui
yang baik dan benar.
d. Meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya
pemberian makanan pendamping ASI dan makan
tambahan pada anak
e. Meningkatkan keterampilan dalam menyusun hidangan
makanan tambahan pada bayi dan anak
73
f. Meningkatkan keterampilan dalam membuat makanan
tambahan untuk bayi dan anak
9. Materi
- ASI Ekslusif
- Inisiasi Menyusui Dini
- Cara menyusui yang benar
- MP-ASI
- PMBA
- Penyusunan menu bayi dan anak
- Melanjutkan ASI Ekslusif hingga 24 bulan
10. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
11. Media
Power Point dan video
12. Kegiatan penyuluhan
13. Materi Penyuluhan
SUSUNAN ACARA
PENYULUHAN ASI EKSLUSIF, MPASI DAN PMBA
(Senin, 22 Maret 2021)
No Waktu Kegiatan Tempat Penanggung Jawab
13.00 –
Zoom Cloud
1 13.05 Pembukaan Meifitri Heryanti
Meetings
WIB
13.05 –
Zoom Cloud Meifitri Heryanti
2 13.10 Doa
Meetings
WIB
13.10 –
Zoom Cloud Meifitri Heryanti
13.20 Pengisian Pre test
Meetings
WIB
13.20 - Pemaparan Asi M. Syahidul
Zoom Cloud Mubin, Tasyafia
3 13.40 Ekslusif
Meetings Wanda
WIB (PPT, Video)
13.40 –
Zoom Cloud M. Syahidul Mubin,
4 13.55 Tanya jawab
Meetings Tasyafia Wanda
WIB
13.55 – Pemaparan MP-
Zoom Cloud Nurul Sifa dan Galuh
5 14.15 ASI & PMBA
Meetings sekar
WIB (PPT, Video)
74
14.15 –
Zoom Cloud Nurul Sifa dan Galuh
6 14.30 Tanya jawab
Meetings sekar
WIB
14.30 –
Zoom Cloud
7 14.40 Pengisian post test Meifitri Heryanti
Meetings
WIB
14.40 –
Zoom Cloud
8 14.45 Doa Fitri Rohmaniyah
Meetings
WIB
14.45 –
Zoom Cloud
9 14.50 Dokumentasi Fitri Rohmaniyah
Meetings
WIB
14.50 –
Zoom Cloud
10 15.00 Penutup Meifitri Heryanti
Meetings
WIB
ASI EKSLUSIF
75
B. Pengertian Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Proses menyusu dimulai segera setelah lahir. IMD
dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi
dengan ibunya segera dalam waktu 1 jam setelah kelahiran
dan berlangsung selama minimal 1 jam.
Terkadang asi belum keluar pada hari pertama sehingga
ibu merasa bayinya perlu diberikan minuman lain. Padahal
bayi yang lahir cukup bulan dan sehat mempunyai persedian
kalori dan cairan yang dapat membuatnya bertahan
kemungkinan 24-48 jam setelah dilahirkan.
C. Jenis – Jenis ASI
1) Kolostrum
ASI yang diproduksi selama beberapa hari (3-5 hari)
pertama setelah persalinan, berupa cairan bening dan
berwarna kekuningan. Kolostrum kaya akan antibodi,
sel darah putih, vitamin A.
2) ASI transisi (sampai hari ke 10) kemudian menjadi
ASI matur setelah (10-14 hari)
3) Susu matur awal (fore milk)
Fore milk mengandung lebih banyak protein dan
karbohidrat (laktosa) sedangkan susu akhir (hind
milk) mengandung lebih banyak lemak
D. Kandungan ASI
Zat Gizi Air Susu Ibu (ASI) Susu Formula
Karbohidrat Kaya akan glukosa Hanya sedikit mengandung
dan oligosakarida glukosa dan oligosakarida
76
Lemak Kaya akan asam Tidak mengandung omega 3,
lemak omega 3, 6, 6, DHA, dan ARA
DHA, dan ARA serta sertankolesterol.
kaya akan kolesterol.
77
a) Bagi bayi
Mencegah bayi terserang penyakit infeksi
Meningkatkan ketahanan tubuh bayi
Membantu perkembangan otak dan fisik bayi
b) Bagi ibu
Mencegah kanker payudara
Mengatasi rasa trauma setelah persalinan
Memperkuat ikatan bonding ibu dan bayi
78
1) Cemas
2) Ragu
3) Stress
4) Rasa takut
b) Membantu reflex
1) Suara bayi
2) Membayagkan bayi dengan kasih saying
3) Melihat bayi
4) Kepercayaan diri
79
I. Tanda menghisap yang efektif
1) Pipi bayi membulat penuh dan tidak cawak atau menarik
ke dalam
2) Bayi menghisap pelan dan dalam dengan sesekali jeda
3) Melihat atau mendengar bayi menelan (glek-glek)
4) Tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa bayi
mendapatkan ASI yang cukup
80
MP-ASI DAN PMBA
A. Pengertian PMBA
PMBA atau pemberian makan bayi dan anak
merupakan proses pemberian makanan bagi bayi dan anak
sesuai umur dan kebutuhan anak.
Ada 4 hal penting yang harus dilakukan dalam praktik
pemberian makan pada bayi dan anak (PMBA) yaitu :
1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
2. Memberikan ASI saja atau ASI secara eksklusif sejak lahir
sampai bayi berusia 6 (enam) bulan.
3. Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) sejak
bayi berusia 6 (enam) bulan sampai 24 bulan
4. Pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai anak berusia 24
bulan atau lebih.
B. Pengertian MP-ASI
MP-ASI atau makanan pendamping ASI adalah
makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat gizi
yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan yaitu
pada saat makanan / minuman lain diberikan bersama
pemberian ASI (WHO).
MP-ASI dibagi menjadi 2 jenis yaitu MP-ASI lokal
yaitu MP-ASI yang diolah di rumah tangga atau yang tersedia
di lingkungan kita, mudah diperoleh dengan harga terjangkau
oleh masyarakat dan memerlukan pengolahan sebelum
dikonsumsi.
81
3) Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah
dan menelan
4) Melakukan adaptasi terhadap makanan yang
mengandung kadar energi yang tinggi
82
b) Porsi : 2 – 3 sendok tiap kali makan.
Tingkatkan hingga ½ mangkok berukuran
250 ml (125 ml).
c) Tekstur : Makanan dibuat dengan disaring.
Tekstur makanan lumat dan kental.
Sebaiknya hindari memberi makan
dengan tekstur cair/encer terhadap bayi dan
anak agar asupan gizi tercukupi.
Karena jika memberi makan dengan
tekstur yang cair/encer akan membuat anak
segera menelan makanan sehingga tidak
melatih anak untuk menguyah.
Dengan memberi makan bertekstur
kental dapat membuat anak berlatih dalam
mengunyah.
12 bulan keatas
a) Bentuk makanan : Bentuk makanan dapat di
samakan dengan makanan keluarga.
b) Porsi : ¾ mangkok ditingkatkan higga 1
mangkok ukuran 250 ml (125 – 200 ml)
c) Tekstur :Menu makanan dapat disamakan
dengan orang dewasa.
- Kebutuhan gizi balita
Energi : Sumber energi seperti nasi diberikan 3-4
piring (1 gelas nasi)
Protein : Diberikan 4-5 porsi atau setara dengan 50g
daging
Vitamin &mineral : Diberikan sayuran dan buah-
buahan 2-3 porsi 1 porsi buah kira-kira 100 g.
83
2) Makanan pertama : bubur dengan tekstur kental
3) Makanan semi padat : nasi tim dan makanan yang
dicincang
4) Makanan padat : nasi dan lauk pauk seperti makanan
keluarga
84
SOAL PREPOST TEST IBU MENYUSUI
85
a. Semua benar
b. I
c. II
d. Semua salah
6. Bagaimana cara membuat agar berat badan bayi ideal atau normal?
a. Asi saja
b. Asi + Susu Formula
c. Susu Formula
d. Makanan disaring
86
c. Urutan pemberian makanan
d. Alat memasak yang digunakan
14. Apa tekstur MP-ASI yang diberikan untuk bayi usia 6-8 bulan?
87
a. Bubur saring, lumat kental
b. Makanan cincang dan finger food
c. Makanan cair
d. Bubur ayam
15. Apa tekstur MP-ASI yang diberikan untuk bayi usia >12 bulan?
a. Bubur saring, lumat kental
b. Makanan cincang dan finger food
c. Makanan cair
d. Tekstur biasa seperti makanan keluarga
88
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PELATIHAN KADER
1. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kader
dalam melaksanakan kegiatan posyandu serta Kader mampu
melakukan penilaian teradap status gizi
2. Tujuan Khusus
1. Kader mampu melakukan pengukuran antropometri dengan
baik dan benar.
2. Materi
a. Pengukuran Antropometri
b. Penilaian Status Gizi
3. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
4. Media
Power Point dan video
5. Kegiatan penyuluhan
6. Materi Penyuluhan
SUSUNAN ACARA
PENYULUHAN ASI EKSLUSIF, MPASI DAN PMBA
89
(Selasa, 23 Maret 2021)
No Waktu Kegiatan Tempat Penanggung Jawab
13.00 –
Zoom Cloud
1 13.05 Pembukaan Elisha Lorenza
Meetings
WIB
13.05 –
Zoom Cloud Elisha Lorenza
2 13.10 Doa
Meetings
WIB
13.10 –
Zoom Cloud Elisha Lorenza
13.20 Pengisian Pre test
Meetings
WIB
Pemaparan Cladyzza
13.20 -
Pengukuran Zoom Cloud Unique, Sahila
3 13.40
Antropometri Meetings Rizkia
WIB
(PPT, Video)
13.40 –
Zoom Cloud Cladyzza Unique,
4 13.55 Tanya jawab
Meetings Sahila Rizkia
WIB
13.55 – Pemaparan Penilaian
Zoom Cloud Satriani Ovianti,
5 14.15 Status Gizi
Meetings Triguna Wati
WIB (PPT, Video)
14.15 –
Zoom Cloud Satriani Ovianti,
6 14.30 Tanya jawab
Meetings Triguna Wati
WIB
14.30 –
Zoom Cloud
7 14.40 Pengisian post test Elisha Lorenza
Meetings
WIB
14.40 –
Zoom Cloud
8 14.45 Doa Fitri Rohmaniyah
Meetings
WIB
14.45 –
Zoom Cloud
9 14.50 Dokumentasi Nurul Sifa
Meetings
WIB
14.50 –
Zoom Cloud
10 15.00 Penutup Elisha Lorenza
Meetings
WIB
Pengukuran Antropometri
90
Dacin merupakan jenis alat timbang yang biasa
digunakan untuk mengukur berat badan balita. Dacin memiliki
ketelitian yang baik yaitu 0,1 kg. Dengan berat maksimal 25
kg.Dan skala dalam timbangan dacin mudah dibaca.
2. Alat Untuk Pengukuran Dacin
Alat lain yang diperlukan adalah kantong celana
timbang atau kain sarung, kotak atau keranjang yang tidak
membahayakan anak terjatuh pada waktu ditimbang, misalnya
menggunakan tali atau sejenisnya yang cukup kuat untuk
menggantungkan dacin.
3. Hal yang perlu diperhatikan dalam penimbangan
menggunakan dacin
a) Pemeriksaan Alat Timbang :Dacin yang baik adalah
apabila bandul geser berada pada posisi skala 0,0 kg,
jarum penunjuk berada pada posisi seimbang. Keadaan
bandul digeser tidak longgar terhadap tangkai dacin
b) Balita yang ditimbang : Balita yang akan ditimbang
sebaiknya memakai pakaian seminim mungkin dan
seringan mungkin. Sepatu, baju dan topi sebaiknya
dilepaskan
c) Keamanan :
Dacin dan anak yang ditimbang bisa jatuh, karena dacin
tidak tergantung kuat. Lantai tidak boleh terlalu licin,
berkerikil atau bertangga
d) Pengetahuan Dasar Petugas : Cara memperlancar proses
penimbangan, petugas dianjurkan untuk mengetahui
berat badan secara umum pada umur-umur tertentu. Hal
ini sangat penting diketahui untuk dapat memperkirakan
posisi bandul geser yang mendekati skala berat pada
dacin sesuai dengan umur anak yang ditimbang
91
4. Langkah-langkah Penggunaan Dacin
a) Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti pelana
rumah atau kusen pintu atau dahan pohon atau
penyangga kaki tiga yang kuat
b) Atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata
penimbang
c) Letakkan bandul geser pada angka nol, jika ujung kedua
paku timbang tidak pada posisi lurus, maka timbangan
perlu ditera atau di kalibrasi
d) Pastikan bandul geser berada pada angka NOL
e) Pasang sarung timbang atau celana timbang atau kotak
timbang yang kosong pada dacin
f) Seimbangkan dacin yang telahdibebani dengan sarung
timbang atau celana timbang atau kotak timbang dengan
memberi kantung plastik berisikan pasir/batu diujung
batang dacin, sampai kedua jarum di atas tegak lurus
g) Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan
pakaian seminimal mungkin dan geser bandul sampai
jarum tegak lurus dan baca berat badan balita dengan
melihat angka di ujung bandul geser
5. Cara Pengukuran Berat Badan Anak Bisa Berdiri
a) Anak berdiri pada timbangan dengan posisi tegak,
pandangan lurus ke depan, dan tanpa alas kaki Skala
timbangan berada di tengah diantara kedua kaki
b) Tunggu sampai angka berat badan tertera pada display
c) Catat berat badan tersebut
d) Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka 00 00
mintalah ibu dengan menggendong sang anak untuk
berdiri di tengah tengah alat timbang
e) Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata lurus ke depan,
kaki tidak menekuk dan kepala tidak menunduk ke
bawah
f) Catat hasil penimbangan tersebut
92
g) Ulangi proses pengukuran, kali ini hanya ibu saja tanpa
menggendong anak
B. Infantometer
1. Pengertian Infantometer
Pengukuran Tinggi Badan pada anak berumur 0-2
tahun, diukur dengan ukuran panjang badan. Pengukuran
panjang badan dilakukan dengan cara berbaring (untuk anak
yang belum bisa berdiri). Pengukuran panjang badan
menggunakan alat ukur infantometer. Infantometer memiliki
ketelitian 0,1 cm.
2. Menyiapkan Infantometer
a) Letakan infatometer pada bidang, meja atau tempat yang
rata.
b) Letakan alat ukur dengan posisi panel kepala di sebelah
kiri dan panel penggeser di sebelah kanan.
c) Tarik papan penggeser maju mundur untuk memastikan
tidak ada hambatan
d) Beri alas yang tipis di bagian kepala anak agar bayi
nyaman
3. Langkah Mengukur Panjang Badan
a) Pastikan bayi menggunakan pakaian seminim mungkin,
lepaskan sepatu, dan asesoris bagian kepala yang dapat
mengganggu pengukuran panjang badan.
b) Secara perlahan, baringkan anak ke atas infantometer.
93
c) Rapatkan kedua kaki anak, kemudian tekan secara
perlahan lutut anak hingga lurus
dan menempel ke alas dengan
baik.
d) Tekan telapak kaki anak sampai
membentuk siku. Kemudian,
geser panel bawah dan letakan
tepat pada telapak kaki anak, hingga menyentuh ujung
telapak kaki
e) Posisi kepala anak tegak lurus papan dan menyentuh
papan ukur (garis Frankfort vertical).
f) Setelah memastikan papan geser tegak lurus, baca dan
catat hasil pengukuran
C. Microtoise
1. Pengertian Microtoise
Microtoise adalah alat ukur tinggi badan yang
digunakan dalam antropometri untuk anak ≥ 2 tahun yang
dilakukan dalam posisi berdiri.
2. Cara Menggunakan Microtoise
a) Pilihlah lantai dengan permukaan yang rata.
b) Pilih dinding dengan permukaan rata dan tegak lurus ke
lantai.
c) Tempelkan alat pengukur pada bagian yang akan
menempel pada kepala anak kebawah lantai.
d) Tarik meteran pengukur ke atas hingga anda bisa melihat
angka 0 pada garis merah di kaca pengukur yang
menempel di lantai (anda harus berlutut untuk melihat
angka 0 ini sehingga anda harus dibantu seseorang untuk
menahan ujung atas meteran pengukur). Rasakan apakah
ada kendala saat seluruh pita ukur dikeluarkan, misalnya,
macet, putus, seret, dll. Prosedur ini sangat penting untuk
memastikan pengukuran yang akurat.
94
e) Pakukan atau rekatkan ujung atas alat pengukur dengan
menggunakan paku atau lakban, pastikan kestabilan alat
tersebut.
f) Mintalah subjek yang akan diukur untuk melepaskan alas
kaki (sepatu dan kaos kaki) dan melonggarkan ikatan
rambut (bila ada) yang dapat mempengaruhi hasil
pengukuran TB anak.
g) Mintalah si ibu untuk membawa anak tersebut untuk
berdiri tepat di bawah Microtoise dan berlutut di
hadapan si anak.
h) Mintalah si anak untuk berdiri tegap, pandangan lurus ke
depan, kedua lengan berada di samping, posisi lutut
tegak / tidak menekuk, dan telapak tangan menghadap ke
paha (posisi siap).
i) Setelah itu pastikan pula kepala, punggung, bokong,
betis dan tumit menempel pada bidang vertikal /
tembok / dinding dan subjek dalam keadaan rileks.
Dengan tangan kiri anda peganglah dagu si
anak.Turunkan Microtoise hingga mengenai /
menyentuh rambut subjek namun tidak terlalu menekan
(pas dengan kepala) dan posisi Microtoise tegak lurus.
j) Catat hasil pengukuran
95
a) Tetapkan posisi bahu dan siku
b) Letakkan pita antara bahu dan siku
c) Tentukan titik tengah lengan
d) Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan
e) Pita jangan terlalu ketat atau terlalu longgar
f) Cara pembacaan skala yang benar; pengukuran
dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan
kiri (kecuali orang kidal kita ukur lengan kanan). Lengan
harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan
dalam keadaan tidak tegang atau kencang.
96
dapat membantu tenaga kesehatan untuk mengenali faktor-faktor
risiko terhadap berbagai penyakit serta dapat membantu
mengevaluasi tumbuh kembang pada anak atau mengevaluasi
keberhasilan intervensi gizi.
B. Indeks BB/U
1. Pengertian Index BB/U
Indeks BB/U digunakan untuk menilai berat badan
kurang atau sangat kurang, berat badan normal hingga risiko
berat badan lebih.
97
2. Penilaian Status Gizi berdasarkan PB/U atau TB/U
Kategori
Sangat Pendek ≤ – 3 sd
Pendek – 3 sd sampai dengan ≤ – 2 sd
Normal ≤ – 2 sd sampai dengan + 3 sd
Tinggi ≥ + 3 sd
Kategori
Gizi buruk ≤ – 3 sd
Gizi kurang – 3 sd sampai dengan ≤ – 2 sd
Gizi baik (normal) – 2 sd sampai dengan + 1 sd
Beresiko gizi lebih ≥ + 1 sd sampai + 2 sd
Gizi lebih ≥ + 2 sd sampai + 3 sd
Obesitas ≥+3
Cara Menghitung :
BB
IMT=
TB ( m ) X TB(m)
98
Kategori IMT
99
Menurut rujukan CDC 2000, bayi laki-laki yang baru
lahir ukuran ideal lingkar kepalanya adalah 36 cm, dan pada usia
3 bulan menjadi 41 cm. Sedangkan pada bayi perempuan ukuran
ideal lingkar kepalanya adalah 35 cm, dan akan bertambah
menjadi 40 cm pada usia 3 bulan. Pada usia 4-6 bulan akan
bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 6- 12 bulan
pertambahan 0,5 cm per bulan.
2. Kategori Ambang batas LIKA menurut umur
100
1. Ibu hamil yang tergolong “Sangat Kurus” atau KEK mempunyai
ukuran lingkar lengan atas (LILA).....
a. Lebih dari 23,5 cm
b. Kurang dari 23,5 cm
c. Lebih dari 30 cm
d. Semua jawaban salah
101
d. Dacin
8. Ambang batas Indeks Massa Tubuh (IMT) > 25,0 – 27,0 termasuk
kedalam kategori …..
a. Sangat Kurus
b. Kurus
c. Normal
d. Gemuk
102
b. - 2 sd sampai dengan + 3 sd
c. - 3 sd sampai dengan kurang dari – 2 sd
d. Kurang dari – 3 sd
10. Cara menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) orang dewasa …..
a. TB(cm)BB (kg)
b. BB (kg)TB2 (m)
c. BB (kg)TB2 (cm)
d. TB(m)BB (kg)
103