Anda di halaman 1dari 29

ICARE Culture Assessment

0 Visible
Management
Standard Goals & Plan Motivation Training Communication Incident
Investigation
Quality Team Governance Audit
essment

1 Visible Management 2.33


2 Standard 2.00
3 Goals & Plan 2.00
4 Motivation 2.75
5 Training 2.00
6 Communication 2.00
7 Incident Investigation 2.00
8 Quality Team 2.00
9 Governance 2.00
10 Audit 2.00
tion Incident Quality Team Governance Audit 21.08
Investigation
I Visible Management Commitment
SCORE 2.25
ACTIVITY QUALITY OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY
Semua management level (Ka. Pabrik, manager & supervisor) Para Manager menjadi COACH bagi tim-nya untuk secara sistematis Semua karyawan sepemahaman dan sependapat bahwa Quality adalah
mengkomunikasikan dengan menyakinkan bahwa Safety dan Quality mengintegrasikan Safety dan Quailty dengan KPI yang lain (C-D-M-E) bagian tak terpisahkan dari pekerjaan di Pabrik dan Performance
adalah penggerak/driver utama dalam mencapai Operational Excellence - - Perusahaan -
serta men-support pertumbuhan bisnis perusahaan.
Semua Management level (Ka. Pabrik, manager & supervisor) berserta Disemua area pabrik, perilaku karyawan (cara mengambil keputusan, cara
karyawan menggunakan Komitmen Quality/Kebijakan Quality sebagai alat - bertindak, berpendapat, alat dan bahan yang digunakan dst..) - Quality adalah nilai inti/utama yg ada di dalam organisasi -
untuk ber-transformasi dan mencapai visi pabrik memperlihatkan kepercayaan dan komitmen yg kuat dalam hal Quality.
Untuk semua perubahan yang dilakukan di suatu area kerja, tim dilibatkan Quality selalu dipertimbangkan dalam keputusan manajemen yang penting
5 Semua manager memastikan adanya review mengenai quality dan untuk melakukan penilaian resiko Safety dan Quality sendiri dan dimintai sebagai prasyarat sebelum diskusi tentang biaya, produksi dan
dilakukan secara sistematis jika ada perubahan yang besar (project baru, - untuk memutuskan sendiri juga apa yg akan dilakukan terhadap resiko yg - profitabilitas (SQCDME) -
Line baru, material baru, orang baru, dll) ada tersebut.

Ada anggota Team Management (Ka. Pabrik, manager & supervisor) yang Anggota Team Management (Ka. Pabrik, Manager dan Spv) melakukan Pengetahuan tentang Best Practice dan insiden yg terjadi di industri
menjadi anggota dan berpartisipasi dalam Komite Quality External benchmark di perusahaan2 dengan Best Practices Quality untuk serupa dikomunikasikan dengan baik dan pembelajaranya diintegrasikan
(Anggota asosiasi, Group Komunity Quality perusahaan2 produsen - memperkaya diri melalui pengalaman dan forum diskusi - dengan cepat dalam rencana Quality (kurang dari 3 bulan) -
makanan dan minuman….dll)
Ada bukti bahwa elemen2 pada sistem yang diimplementasikan (audit, Semua anggota Team Management Pabrik (Ka. Pabrik dan Manager)
investigasi, prosedur, pelatihan, pengakuan, komunikasi) terus memahami hubungan antar elemen-elemen I-Care Quality Culture dan
Management Review (MR) dilakukan minimal 1 kali dalam tahun - ditingkatkan berdasarkan tinjauan manajemen. - memiliki kamauan untuk meningkatkan level maturity-nya untuk -
mendukung pencapaian KPI Pabrik
Anggota Exco/Top Level Management menghadiri kegiatan Quality Karyawan merasakan dukungan yang kuat dari top management (HO)
setidaknya dua kali setahun di tempat kerja untuk memperkuat komitmen terhadap menjaga dan meningkatkan Quality serta Quality Sebagai nilai -
Minimum ada 2 kali dalam satu tahun Dir. Level ke atas (HO) ikut
berpartisipasi dalam kegiatan quality di pabrik - mgt dlm Quality (contoh: Quality day, perayaan pencapaian Quality, - nilai perusahaan -
Quality Dialog, dll).

Konsep Keunggulan Produk dari perusahaan terintegrasi dalam Quality Komitmen Ka. Pabrik, manager dan Supervisor dalam tujuan menciptakan 75% karyawan melihat, mengetahui dan mengakui komitmen Ka. Pabrik,
kualitas produk yang unggul terlihat jelas dalam banyak kegiatan di pabrik
Komitmen - - Manager dan Supervisor yang secara konsisten menjaga kualitas dan -
keunggulan produk
4
Revisi Quality Komitmen didasarkan pada masukan dari Audit Quality,
analisa risiko, analisis insiden. Quality Komitmen berkembang mengikuti
- perkembangan budaya Quality di tempat kerja. - -
Semua team Management memahami Kebijakan Quality di Pabrik dan
Leadership team secara berkala (setiap 1-3 tahun) meninjau dan
berkomitmen mengimplementasikanya untuk mendukung perbaikan
menyesuaikan Quality Komitmen
performance pabrik
Quality Komitmen disesuaikan agar konsisten dengan kematangan sistem
- manajemen lain yang ada di tempat kerja (ISO, ABC, HACCP, 5 star, I- - -
care, Systrem Keselamatan, SDM, dll)
- Tim yang bekerja untuk peningkatan Quality melibatkan banyak karyawan - Tindakan untuk perbaikan dilakukan secara efisien dan sasaran Quality
Semua manajer memahami dan mempromosikan praktik dan proses kerja (50%) diberdayakan (termasuk sumber daya) dan hal ini berjalan dengan sebagian besar tercapai. Tetap ada tingkat ketidakpuasan walaupun tidak
terbaik (best practice) untuk terus meningkatkan kinerja dan produk yang efektif. Semua perbaikan bisa dilakukan secara efisien dan target quality ada insiden / krisis terjadi atau walaupun tujuan perusahaan terpenuhi. -
berkualitas. Tim untuk Quality improvement melibatkan banyak Karyawan memiliki pemahaman dasar tentang risiko Food Safety dan -
sebagian besar tercapai. Continues improvement tetap dilakukan
dorongan yg seragam untuk memberikan standar Quality yang tinggi.
karyawan (50% tiap area kerja) dan dikoordinir bahkan bila target quality sudah tercapai
dengan efektif Ada proses sistematis untuk memeriksa pemahaman dan kepatuhan
Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor secara teratur memastikan - karyawan dengan Quality Komitmen - -
anggota timnya masing - masing memiliki dan menjalankan komitmen Sebagian besar Karyawan memahami makna dan dampak dari Komitmen
quality (menjalankan activity2 dan STD Quality untuk mencapai KPI Leadership team menunjukkan contoh2 sikap yang mewujudkan nilai dan Quality pada pekerjaan mereka sendiri.
Quality) prinsip Quality Komitmen, membicarakannya serta bereaksi terhadap - -
penyimpangan.
Leadership team dan manajemen menengah secara teratur (setiap Karyawan bangga dan termotivasi untuk ikut mengidentifikasi resiko pada
minggu) mendedikasikan waktu dan upaya untuk mengenali/menghargai Food Safety dan Quality serta mengusulkan perbaikan yang terkait
Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor memahami & mempromosikan - adanya pencapaian2, mendukung inisiatif dan mendorong proposal2 - dengan praktik dan proses kerja mereka. -
implementasi standar quality untuk meningkatkan performance quality mengenai ide2 perbaikan Quality dan process.
Komunikasi mengenai Quality (Quality Dialog) dilakukan secara dua arah Karyawan memahami Tujuan adanya aturan Quality serta prosedur2
Terdapat komunikasi yg teratur (misal mingguan) dan sistematis tentang
dan pada subyek yang sesuai (masalah saat ini, peristiwa yg besar, Quality. Karyawan juga sadar betul terhadap konsekuensi atas
3 quality (dalam meeting, quality contact, SIM dll) dilakukan oleh Ka. Pabrik, - insiden Quality and Food Safet, dll). - pelanggaran aturan Quality atau jika prosedur Quality tidak diikuti. -
Manager & level Supervisor
Rencana kerja ini memiliki tujuan yang jelas, tahapan pencapaian dan Penyelesaian tindakan perbaikan dan proyek dimonitor. Hasilnya di-track
sumber daya yang memadai (anggaran untuk CAPEX, pelatihan & orang- setiap bulan, di-sahre dengan tim dan digunakan untuk membuat rencana
Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor bekerja secara dengan rencana orang) Hal ini diturunkan secara konsisten di seluruh organisasi berikutnya.
yg sistematis & terstruktur agar dapat memenuhi target quality dan
memastikan sumber daya tersedia untuk mengimplementasikan rencana
kegiatan quality yg sudah dijadwalkan - - -
>> Deployment KPI sudah sampai dengan Supervisor tetapi program kerja
blm tersutruktur (PDCA)

Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor memahami pentingnya Karyawan mulai melihat anggota Leadership team sebagai role models
memberikan teladan perilaku yg mendukung pelaksanaan quality dan dari adanya komitmen Quality dan merasakan dorongan untuk mengikuti
mulai menegakkan kepatuhan aturan quality dengan timnya aturan dasar, standar dan prosedur keamanan makanan
Ka Pabrik, Kabag dan Supervisor menjadi contoh dalam menjalankan/ Quality Plan dilaksanakan dan dimonitor secara konsisten (contoh : Quality menjadi salah satu bahasan yang disampaikan dalam
menerapkan aturan Quality setiap hari di tempat kerja. 2 ada form pengecekan harian, dsb) 2 meeting/briefing reguler 2

Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor mendiskusikan komitmen quality 50% karyawan bisa mengingat dan memahami komitmen quality dan
Ada Quality Komitmen dan dikomunikasikan secara umum pada acara2 Ada briefing berkala membahas quality untuk meningkatkan pemahaman quality (dilakukan saat meeting, saat mengerti pentingnya bagi area kerjanya
induksi karyawan baru ataupun saat meeting PDR) Quality menjadi salah satu bahasan yang disampaikan
umum di tepat kerja maupun secara pribadi saat sesi One on One (antara 2 Ada meeting bulanan yang membahas issue quality 2 dalam meeting/briefing reguler
2
atasan dengan bawahan) Ada coaching yang membahas issue quality

2 Pengkomunikasian target - target quality (kebijakan, aturan, target, KPI, Karyawan memahami target dan prioritas Manajemen Pabrik (Ka. Pabrik
Ka pabrik, Kabag dan Supervisor (leadership team) aktif berkomunikasi dg action plan) di dukung dengan papan komunikasi/pengumuman, Ada spanduk, banner yang mengkomunikasikan kebijakan & Manager) menyangkut Quality.
Ada briefing berkala membahas quality
karyawan di tempat kerja mengenai topic Quality (ABC, %B pada FG 2 Ada meeting bulanan yang membahas issue quality
meeting/briefing tentang quality, majalah/selebaran dengan cara top down 2 quality 2
%ABC pada process) dari Ka. Pabrik hingga ke semua karyawan Ada papan informasi/monitoring terkait issue quality

Ka. Pabrik, Kabag & semua Supervisor memiliki rencana terstruktur untuk
Ada bukti pelaksanaan training quality leadership/quality meningkatkan kinerja Quality. Rencana ini didukung oleh tindakan nyata
Ada bukti pelaksanaan training quality leadership/quality culture Ka. Pabrik, Manager & semua Supervisor memiliki pemahaman yg sama
culture yang diikuti oleh seluruh management perusahaan dan sumber daya yang konsisten (Pelatihan, pengurangan risiko food
2 yang diikuti oleh seluruh management perusahaan (contoh : ada mengenai pemahaman prinsip dan system quality dalam team-nya 2 (contoh : ada daftar hadir, modul training, bukti evaluasi
safety, peningkatan peralatan, ...) 2
daftar hadir, modul training, bukti evaluasi training) masing2 (memahami cara implementasi Icare )
Ka. Pabrik, Kabag & semua Supervisor (leadership team) mengikuti training)
training Leadership in Quality ( training Icare leadership)
Quality Komitmen didukung dengan anggaran biaya, dengan sumber daya Ada dukungan manajemen terkait komitmen kualitas, Karyawan mulai melihat, merasakan, mengenali dan memahami bahwa
dan orang yang ditugasi khusus untuk mengawal berjalanya Quality manajemen berkomitmen terhadap Quality (investasi sederhana yang
Management Pabrik (Ka. Pabrik, Manager) membuat dan menandatangai Ada Kebijakan Mutu yang visible dan ditandatangani Tim terkait budget dan sumber daya manusia (contoh : ada
1 Komitmen Quality serta memperkenalkannya ke semua karyawan ( dalam 2 Manajemen
Commitment tersebut. (QA Manager, QA Spv, QA Engineer dsb) 2 action untuk perbaikan mengenai issue kualitas : lantai
terlihat) 2
bentuk statement tertulis dan visible) rusak, alat kebersihan, dsb)

Note : Leadership team = ka Pabrik, Kabag & Supervisor


2.33

0.00

0.00

0.00

Seluruh karyawan tahu target terkait quality dan dapat


melakukan implementasi quality sesuai prosedur yang berlaku
(cek dgn wawancara secara acak)

50% Karyawan tahu target terkait quality dan dapat melakukan


implementasi quality sesuai prosedur yang berlaku (cek dgn
wawancara secara acak)

Karyawan tahu target terkait quality dan dapat melakukan


implementasi quality sesuai prosedur yang berlaku (cek dgn
wawancara secara acak)

Ada dukungan manajemen terkait komitmen kualitas, terkait


budget dan sumber daya manusia (contoh : ada training, ada
action untuk perbaikan mengenai issue kualitas : lantai rusak,
alat kebersihan, dsb)
1.33

Support manajemen terkait kualitas sangat terasa (contoh : ada


meeting, briefing, papan monitoring, ada alokasi dana terkait
perbaikan kualitas, dsb)
1.00
II High Standards of Performance
SCORE 2.00 2.00

ACTIVITY Quality OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY


Semua kegiatan penting perlu dibuatkan adanya standard dan
dilaksanakan secara efisien ("baik mulai saat pertama") dan konsisten -
dengan cara yang aman
Kegiatan yang penting perlu dibuatkan standard, terus dipantau
menggunakan pendekatan PDCA / SDCA. Aksesbilitas, relevansi,
kepemilikan, dan kepatuhan standard secara sistematis dipantau (Disiplin - Masing2 manajer secara individu yakin bahwa standard adalah penunjang
operasional)
utama keunggulan operasional. Adanya PDCA / SDCA sebagai system -
untuk memperbaiki Performance
Tidak ada insiden yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang
standard -
Quality Standards secara efektif digunakan sebagai instrumen perbaikan Semua karyawan menunjukkan standar pribadi yang tinggi untuk food
- Karyawan proaktif untuk menantang dan memperbarui standar Quality
berkelanjutan di tempat kerja
yang ada dan berpartisipasi aktif dalam penilaian risiko food safety - safety dan keunggulan produk dan proaktif dalam pengurangan Food -
5 Safety dan Quality risks
Standar Quality didokumentasikan dan mudah diakses, didukung oleh
RACI yang jelas dan menggunakan alat TI yang relevan dan dengan cara
yang mendukung keterlacakan top-down dan bottom-up (misalnya -
referensi untuk peraturan yang berlaku, arahan kelompok, instruksi dari Perbaikan dan pembaruan terus menerus terhadap Standar berjalan
pusat dll) dengan baik. Prosedur operasional sdh sesuai dengan persyaratan -
terbaru dan secara akurat mencerminkan praktik kerja yang ada saat ini.
Semua informasi yang tersedia, tren dari indikator utama dan hasil analisa
dari tiap insiden Quality dilakukan dg cermat untuk digunakan -
meningkatkan standard/prosedur Quality.
Perusahaan Supplier mengembangkan 'Best Practices" dalam Quality Berbagai sektor tempat kerja meningkatkan standar/prosedur mereka
Perwakilan dari berbagai departemen berpartisipasi dalam Quality Net-
internal dan eksternal, yang disponsori oleh kantor pusat dan menjadi - working nasional / regional. - untuk memasukkan Best Practice (praktik rekayasa yang baik, kode -
percontohan /tolok ukur dalam industri sejenis. industri, dan standar konsensus) dan mencerminkan praktik kelas dunia 0.00
Prosedur Operasional (Standard Operational Procedure (SOP), alat bantu Prosedur operasional yang ada berkualitas tinggi: sederhana, jelas,
STD Quality terintegrasi dengan standar lain di tempat kerja (Cost,
visual, Check-list, record KPI, ...) mengintegrasikan beberapa KPI seperti mudah ditemukan/terlihat jelas (misalnya jika ada penyimpangan terhadap
Delivery, Motivasi, Environment) dalam sistem manajemen yang - S Q C D M E dalam satu set instruksi kerja yg jelas baik untuk operator - STD dengan segera terlihat) dan berkembang sebagai satu sistem -
komprehensif dan konsisten.
maupun untuk first Line Manager (Spv) manajemen tunggal.

Sistem management of change meliputi: Analisa risiko harus sdh


Tidak ada proyek yang berjalan tanpa mengikuti Standard Quality,
dilakukan atau dikerjakan ulang, traininig yg diperlukan dan Komunikasi
yang diperlukan untuk sosialisasi adanya perubahan dalam prosedur - Organisasi Proyek yang jelas dan mematuhi semua STD yang ditetapkan -
Ada system untuk mengatur semua perubahan yang terjadi "Change perusahaan.
operasional.
Management" (contoh: perubahan standar / aturan / prosedur
operasional) hal ini untuk mengurangi risiko yang terkait dengan -
Perwakilan karyawan - (yg relevan dg hal tersebut) - menjadikan elemen
perubahan personil, peralatan, teknologi, dsb. Semua karyawan menyadari bahwa menerapkan standar Quality adalah
standard sebagai dasar untuk meningkatkan Quality produk dan
meningkatkan level dari implementasi Food Safety secara umum shg hal - kewajiban di tempat kerja dan bagian dari syarat diterima menjadi -
karyawan di perusahaan tersebut.
ini juga meningkatkan Standard dari Quality.
4

Tim karyawan (yg berpengalaman dan berpengetahuan tentang risiko) Semua karyawan menerima bahwa ini merupakan upaya berkelanjutan
Peninjauan langsung di tempat kerja tentang dijalankanya prosedur terlibat aktif dalam peninjauan prosedur keamanan makanan & prosedur untuk mempertahankan tingkat Quality dengan mempertimbangkan
operasional (pemeriksaan siklus kerja) digunakan untuk memeriksa Quality untuk kejelasan dan relevan-si dari poin2 dlm prosedur tersebut, - semua perubahan standar yang sebenarnya dan mereka melihat dalam -
kepatuhan terhadap praktik kerja food safety dan perbaikan terus - secara teratur (1-2 tahun). setiap perubahan ada kesempatan untuk perbaikan
menerus.
Peningkatan standar Quality didasarkan pada kajian risiko di tempat kerja Prosedur secara akurat mencerminkan praktik kerja yang ada dan
dan dilakukan secara terstruktur - mencakup risiko2 di tempat kerja. -
Quality procedures / prosedur operasi untuk pekerjaan yang tidak rutin
Prosedur Quality untuk kegiatan yg tidak rutin sdh ada dan sesuai ada 100% karyawan berkomitmen untuk menerapkan standar Quality dalam
untuk pekerjaan tersebut. - dikelola (ditentukan, diperbarui, dikomunikasikan, dipantau) dengan cara - pekerjaan mereka -
yang sama seperti standar Quality lainnya

Karyawan memahami bahwa kepatuhan terhadap aturan Quality adalah


Leadreship team dan manajemen menengah mengkomunikasikan Pelanggaran aturan tidak ditoleransi dan jika ada maka tindakannya suatu keharusan untuk keamanan produk dan Quality -
harapan mereka akan kepatuhan karyawan terhadap prosedur dan aturan - mengarah pada tindakan korektif yang nyata (pembinaan dan konseling, -
perusahaan. peringatan formal dst..). Prosedur Dasar Quality secara sistematis diterapkan dan dikontrol -

Aturan dibuat dengan jelas shg tidak memberikan ruang untuk salah
pengartian dan konsisten di tingkat tempat kerja (untuk risiko yang sama). -
Pekerjaan yg berhubungan dengan aturan Quality & prosedur operasional Karyawan sepenuhnya paham tentang standar dan procedure Quality.
dikomunikasikan dg jelas melalui Training/pelatihan, rapat/meeting2, dan - Semua karyawan mentaati dan menjalankan aturan Quality di tempat -
pertemuan di aktifitas harian (atasan dan bawahan) Prosedurnya jelas, memenuhi standar manajemen visual dan kerja secara konsisten.
-
3 mencerminkan praktik Engineering yang baik.

Prosedur ditinjau, diperbaharui atau ditingkatkan level-nya jika ada Standar Quality selalu ter-update dan mengakomodir adanya perubahan
peralatan baru atau modifikasi dari yang sudah ada. - dalam peralatan/mesin -
Quality procedures/prosedur operasional ditinjau secara berkala (1-2
tahun sekali) dan ditingkatkan sesuai kebutuhan perusahaan. -
Quality procedures/prosedur operasional mencerminkan pembelajaran
Quality procedures/prosedur operasional ditinjau dan diperbarui jika
diperlukan terutama jika ada suatu insiden Quality. - dari insiden quality terdahulu dan bertujuan untuk mencegah timbulnya -
resiko Quality dan Food Safety.
Tempat kerja ini sdh memiliki Quality manual termasuk kebijakan Quality, Leadreship team dan manajemen menengah memiliki akses mudah ke
standar Quality yang umum maupun yang khusus - Manual Quality terstruktur, mudah digunakan, dan mudah diakses - semua standar Quality yang berlaku di tempat kerja - 0.00

1. Tersedia HACCP plan (bagi non primary pack, tersedia


Tersedia HACCP plan (bagi non primary pack, tersedia Basic Quality procedures dikelompokkan dalam satu manual mutu. Tersedia Manual Mutu Perusahaan yang harus selalu Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor memiliki pengetahuan yg cukup
rencana mutu / quality plan)
2 rencana mutu / quality plan) Prosedur Quality harus mudah di akses 2 update dan mudah diakses.
untuk mengidentifkasi resiko quality yg mungkin terjadi pada produk dan 2 2. Analisa risiko bahaya mencakup bahaya berisiko tinggi yang
me-refer kepada prosedur quality yg ada (QMP- inprocess dan QMP-FP)
Resiko utama dari Quality & Food Safety terdefinisi dengan jelas, Basic berpotensi mengontaminasi material/produk
Quality Procedure tersedia untuk me-manage resiko - resiko ini (khusus
primary packaging)

>> Ada HACCP


Review prosedur quality dilakukan berkala, minimal 1 Karyawan mengetahui IK dan SOP terkait quality sesuai
2 Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor secara reguler memberikan
Karyawan mengetahui Peraturan Quality, SOP serta resiko2 yg tanggung jawabnya
2 edukasi mengenai Aturan Quality & Prosedur Quality 2 tahun sekali (misal : dibahas dalam Management berdampak terhadap Quality & Food Safety 2 Karyawan memahami risiko kontaminasi yang membahayakan
Review) food safety

Ada SOP dan IK terkait proses produksi yang telah Zoning dan 5R terlihat dengan jelas di lapangan
Peraturan Quality/Standard Quality, SOP & Instruksi Kerja sdh tersedia di Peraturan Quality/Standard Quality, SOP, Instruksi Kerja tersedia di area 5-S/5-R, Zoning, (Standar kerapihan dan kebersihan) yg baik bisa terlihat
sebagian besar area dan sebagian besar kegiatan operasional pabrik 2 mencakup quality yang terdokumentasi dengan baik, kerja 2 SOP, IK, dan Standar harus tersedia di area kerja di area produksi, workshop dan WH 2 Alat-alat kebersihan dipisahkan sesuai zoningnya (low care, high
update, dan mudah diakses care, dan medium care)

1.00
Aturan umum untuk Food Safety dikomunikasikan kepada semua
karyawan. 2 SOP, IK, dan Standar harus tersedia di area kerja 2
Aturan dasar untuk melindungi produk dari resiko2 Quality dimengerti dan
SOP, IK, dan Standar harus tersedia di area kerja dan dipahami
SOP, IK, Standar harus ditandatangani oleh Manajer dipahami dengan jelas oleh banyak karyawan di tempat kerja(50%)
Aturan umum Quality disetujui oleh manajer Quality 2 Quality 2

1. Ada spesifikasi produk/material yang diproduksi Aktivitas Quality dibentuk dan ditujukan untuk
Aturan umum untuk Quality yg berkaitan dengan proses dan finish product memenuhi persyaratan legal (contoh : SNI, BPOM,
1 sudah didefinisikan dan tersedia di pabik 2 2. Tersedia SOP atau IK terkait produksi dan kontrol kualitas di Persyaratan peraturan yang berlaku digunakan dan dimasukkan dalam Permendag, dsb) dan difokuskan pada pemenuhan2
perusahaan standar Quality di tempat kerja. 2 syarat-syarat dalam peraturan dasar regulasi (contoh : Ada daftar peraturan yang diacu
spesifikasi migrasi spesifik pada primary pack harus Pokok-pokok persyaratan dan aturan dari pemerintah sdh dijalankan, Ada evaluasi kepatuhan terhadap peraturan
sesuai dengan peraturan BPOM) dikontrol dan dipenuhi (SNI, BPOM, BLHD, dll) 2 (note : peraturan legal yang diacu misalnya SNI, BPOM, FDA,
dsb)

Tersedia HACCP plan (bagi non primary pack, tersedia


Resiko utama Food Safety dan Quality di tempat kerja sdh di-identifikasi 2 rencana mutu / quality plan)
1.00
III Objectives and KPIs
SCORE 2.00
ACTIVITY QUALITY OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY
Kinerja Quality terkait dengan sasaran bisnis yang lebih luas (mis. Keterlibatan
Kinerja yang berkualitas dipandang oleh semua orang di dalam organisasi
orang, keunggulan kinerja, pengurangan waktu siklus, Carbon footprint, waste - sebagai keunggulan kompetitif dan unsur kunci dari keberlanjutan bisnis
management & waste water management)
Tujuan/KPI S QC D M E dibuat menantang/ambisius. Tujuan-tujuan/KPI
Sasaran, tujuan, dan rencana Quality jelas mendukung Tujuan/KPI dan rencana SQC D M E secara konsisten dibangun dan tersebut dikembangkan dan buat oleh tim lokal (misalnya : adanya proyek
transformasi/perubahan2 yang baik di tempat kerja - -
diimplementasikan, mereka saling memperkuat satu sama lain peningkatan efisiensi, Quality. Safety, pengembangan potensi individu
5 karyawan dll).
Perencanaan kualitas jangka menengah difokuskan pada peningkatan
Pembelajaran dari eksternal (di luar tempat kerja atau perusahaan lain) digunakan
untuk meningkatkan sasaran dan tujuan tempat kerja. - proses kualitas yang efektif (10 elemen) berdasarkan pembelajaran yang
berkelanjutan
Adanya Complain/Keluhan pada Packaging, desain, dll. Dianggap Karyawan berpartisipasi (mengatur, mempromosikan kepada semua) dalam Sebagian besar Karyawan (75%) percaya bahwa perilaku dan pola Pikir
sebagai peluang untuk mencapai Keunggulan Produk - kelompok kerja/team project untuk terus mencapai Keunggulan Produk - mengenai Keunggulan Produk diaplikasikan setiap saat
Sasaran dan rencana pencapaian Quality menjadikan nol insiden sebagai tujuanya,
hal tersebut didukung oleh pengumpulan dan analisis indikator utama (hasil audit,
nyaris celaan, penilaian dan mitigasi risiko keamanan pangan, survei orang, -
partisipasi karyawan, ...) Pencapaian Zero quality Incident adalah kebanggaan di seluruh
organisasi, sebagian besar (75%) karyawan percaya akan hal itu
Road map menuju nol insiden lengkap dengan roadmap-nya disiapkan untuk
Tujuan dari Zero insiden Quality & Safety sdh ditetapkan dalam visi
- mendukung tujuan bisnis lainnya (Keselamatan, produktivitas, SDM, ...) -
perusahaan untuk jangka menengah.
Struktur tujuan kolektif dan individu dan mekanisme cascade top-down ditinjau
Semua tingkat manajemen meninjau kemajuan secara teratur (misalnya
setiap tahun oleh Leadership team. Kombinasi antara lagging vs leading
selama meeting yg didalamnya juga dibahas mengenai pencapaian
4 performance indicators, tim vs KPI individu, karyawan vs kontraktor, disesuaikan - Quality) dengan tim mereka. Indikator utama digunakan untuk sasaran
dengan masing-masing area kerja/departemen untuk memaksimalkan motivasi
Coaching/pelatihan terhadap individu karyawan selama tinjauan kinerja
karyawan dan efisiensi operasional
Program kerja Team mencakup pelatihan dan pengembangan khusus, peningkatan
Setiap departemen mengembangkan dan memantau program kerja kondisi kerja, komunikasi, penghargaan terhadap karyawan - Tim kerja secara kolektif mendukung pelaksanaan program Quality dalam
nya sendiri, termasuk didalamnya ada program kerja dlm hal - Action plan Quality dimonitor oleh masing-masing departemen atau tim melalui kerangka waktu dan anggaran yang sdh direncanakan.
Quality untuk memenuhi Tujuan/objective perusahaan.
siklus perbaikan berkelanjutan / PDCA (Plan-Do-Check-Act). -
Keunggulan dalam produk dan kualitas (penentuan prioritas, metode komunikasi,
Kualitas dan Keunggulan Produk terintegrasi dalam sasaran dan action plan) dipantau secara konsisten dan diperbaiki dengan action. - Banyak karyawan (50%) setuju serta mengakui bahwa Keunggulan
rencana Quality - Produk dan Kualitas dikelola secara konsisten
Semua manajer memiliki KPI Quality untuk secara individu dan kolektif -
Leadership team di perusahaan telah menetapkan visi 3 tahun
Visi perusahaan dibuat berdasarkan trend insiden Quality, hasil audit dan Risk Zero insiden Quality&Safety (nol/tidak ada) dapat dicapai sdh tertanam
kedepan untuk meningkatkan kinerja Kualitas (termasuk kinerja - Analysis dan didukung oleh roadmap jangka menengah yang jelas - pada pola pikir banyak karyawan (50%)
Quality dari kontraktor yg rutin bekerja di perusahaan)
Leadership team dan manajemen menengah secara teratur berbagi informasi
Ada meeting management untuk proses animasi yang teratur mengenai pencapaian KPI dan rencana action plan (pada meetingn, SIM ...) -
(setidaknya setiap bulan) dan sistematis untuk meninjau relevansi - Setiap departemen memiliki dashboard yang menampilkan lagging indicator dan
antara sasaran Quality dan action plan
Leading Indicator, KPI MTD, YTD, dan rencana kerja. - Sebagian besar karyawan (75%) tahu kontribusi mereka untuk
meningkatkan Kualitas dan termotivasi untuk menerapkan action plan
Semua manajer memiliki KPI individual terkait Quality berdasarkan setidaknya 1 untuk pencegahan maupun corrective action.
3 Tujuan jangka pendek yang ambisius dan dapat dicapai, di tingkat lactivity rutin dan 1 KPI -
tempat kerja, secara konsisten tersampaikan ke semua tingkat - Sasaran dan rencana KPI dan action plan terkait Quality dikomunikasikan kepada
organisasi -
semua karyawan dan visible di area kerja
Ada proses record untuk near-miss, statistik insiden Quality dianalisa untuk
menentukan tren dan mengembangkan rencana perbaikan -
Informasi dari pencapaian indikator utama digunakan untuk
Bukti2 ke-aktifan dalam upaya mengurangi resiko Food Safety dan Quality
mendorong sasaran dan rencana Quality di semua sektor tempat - Penilaian resiko kualitas dan Food Safety tersedia dengan terstruktur. Resiko terlihat bagus (aktif) sebagai wujud dari efektif-nya action plan yg dibuat
kerja tersebut dianalisis untuk menentukan strategi pengurangan risiko dan action plan- -
nya.
Perusahaan sdh memiliki rencana untuk mengurangi jumlah insiden kualitas untuk 2 Ada rencana jangka panjang (2-3 tahun ke
hingga 3 tahun ke depan. 2 depan) untuk menurunkan reject kualitas Team management pabrik (Ka. Pabrik, manager & supervisor) memahami
KPI didasarkan pada lagging indikator (misalnya jumlah keluhan konsumen, insiden resiko Quality dan Food Safety (NC) serta berkomitmen untuk
Team management pabrik (Ka. Pabrik, manager & supervisor) Setiap manager memiliki KPI personal terkait
kualitas) dan memenuhi persyaratan SMART (Specific, Maesurable, Achievable, 2 KPI manajemen terkait kualitas harus terukur menyelesaikannya (menurunkan sampai menghilangkannya) dan
(50%) memiliki KPI Individu mengenai Quality 2 kualitas
Relaistic dan Time-Bound) memonitor progress action plan yang dilakukan.
Manajemen melaksanakan monitoring kualitas
Di area yang penting dan ada concern mengenai Food Safety dan resiko quality, >> Pemahaman resiko QFS sudah ada dan KPI sudah ada hanya belum
sesuai rencana mutu
para manager memiliki KPI untuk pencegahan resiko Quality dan Food Safety dan 2 Preventive action untuk mencegah terjadinya dicascade sampai shopfloor.
2 memenuhi standard prosedur Quality.
issue telah dibuat

Setiap issue kualitas dilakukan analisa root


Statistik untuk semua insiden dan kondisi "nyaris celaka" di record dan dianalisis 2 cause dan problem solving
Pabrik memiliki proses yg terstruktur untuk
Ada standar pencatatan komplain, investigasi Quality Objective dan Quality Plan ditentukan berdasarkan hasil tahun
mencatat,mendokumentasikan dan menganalisa semua Quality 2 insiden dalam perusahan sebelumnya
Incident ( krisis, internal NC, dari consumer komplain) insiden terkait dengan pemasok bahan baku maupun bahan packaging (contoh: Ada pencatatan issue kualitas yang berkaitan
kemasan/packaging, ingridients, dll.) didokumentasikan 2 dengan supplier perusahaan

Pabrik memiliki KPI Quality tahunan, jumlah Insiden Quality yg Customer complaint dimasukkan dalam KPI Kewajiban pembuatan laporan secara legal/corporate merupakan pendorong utama Issue kualitas menjadi KPI perusahaan dan
pernah terjadi dan penurunannya dijadikan salah satu Objective 2 perusahaan dibuatnya laporan quality pabrik 2 dimonitor berkala
Logika pemikiran, perilaku & reaksi terhadap Quality Insiden mendorong
1 untuk dilakukanya activity-activity Quality Improvement
Ada analisa terhadap customer complaint
Surat komplain dari Danone didokumentasikan dan Data statistik Quality insiden tersedia namun mungkin tidak dikomunikasikan di
Insiden Quality yg terjadi di pabrik terdokumentasi 2 ditindaklanjuti internal pabrik 2 (contoh : ada grafik trend customer complaint
dan problem solving)

Team management pabrik (Ka. Pabrik, manager & supervisor)


(50%) memiliki KPI Individu mengenai Quality

Pabrik memiliki proses yg terstruktur untuk


mencatat,mendokumentasikan dan menganalisa semua Quality
Incident ( krisis, internal NC, dari consumer komplain)
2.00

-
0.00

0.00
KPI manajemen terkait kualitas
harus terukur
Manajemen melaksanakan
monitoring kualitas sesuai
2 rencana mutu
Preventive action untuk
mencegah terjadinya issue telah
dibuat

KPI terkait kualitas harus dibuat


berdasarkan pencapaian tahun
sebelumnya.
2

1.00
Budaya Kualitas sudah
diimplementasikan dalam aktivitas
sehari-hari

1.00
IV. Progressive Motivation
SCORE 2.75 2.75

ACTIVITY QUALITY OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY


Karyawan mempresentasikan dan mendiskusikan pencapaian Quality
Sebagian besar karyawan (50%) dapat berbicara tentang kontribusi Ada kebanggaan nyata dalam organisasi berkaitan dengan pencapaian
mereka secara sukarela dan berbagi pengalaman secara internal dan - mereka terhadap peningkatan Quality. - Quality -
eksternal
Sebagian besar karyawan yakin bahwa Quality adalah pendorong utama
Praktik Quality yang ada terus-menerus dinilai, ditinjau ulang dan Tim diberdayakan untuk memperbaiki sistem manajemen mutu.
5 diadaptasi berdasarkan praktik terbaik internal / eksternal - Kepatuhan terhadap standar Quality tinggi dan menantang. - keunggulan operasional dan selalu dapat ditingkatkan_x000D_ -

Manajer dan operator memimpin dan menginspirasi dengan contoh bahwa Sebagian besar karyawan saling berbagi pengalaman dan praktik serta Sebesar 75% karyawan merasa bertanggung jawab atas Quality dan
Quality adalah nilai yang sangat penting - memfasilitas coaching antar rekan - superioritas produk dan perilaku mereka sesuai dalam bertindak. -
0.00
Manajemen menghargai dalam bentu immaterial ( non-moneter). Misal:
Sistem penghargaan Quality secara berkala diperbaiki dan ditingkatkan Tingkat artisipasi sukarela karyawan sebanyak 50% dari seluruh
peran dalam jaringan kerja, pelatihan, kunjungan, untuk mendorong - dengan praktik yang baik - organisasi -
perilaku Quality dan cara mencapai penghargaan.
First line manager/Supervisor memberikan inspirasi dengan keteladanan Quality adalah masalah yang tidak dapat dinegosiasikan, bahkan dalam First line Manajer atau supervisor dapat dipercaya tentang Quality di
bahwa Quality adalah nilai yang sangat berharga - situasi yang sangat sulit (penundaan, biaya, tekanan) - seluruh organisasi -
Quality dimasukkan dalam Kinerja individu dan Tinjauan Pengembangan,
Quality Performance dipertimbangkan untuk kemajuan karir dan dapat menjadi parameter dalam evaluasi kinerja. Peluang promosi Melalui proses pengembangan karier ini, manajer semakin termotivasi
manajemen pindah jabatan - sangat jelas dan tidak ada kompromi jika seorang manajer mencapai - untuk menerima Quality sebagai tanggung jawab mereka. -
4 kinerja Quality yang buruk di sektornya.

Panduan tingkat pelanggaran/indisiplin terhadap ketidakpatuhan atas Setiap Pedoman dikomunikasikan dengan jelas. Administrasi yang
aturan main dan prosedur ditetapkan dan disepakati dengan perwakilan - disiplin, adil dan konsisten. Ini bertujuan untuk memotivasi dan - Karyawan memahami bahwa Quality adalah persyaratan kerja. -
karyawan. pembelajaran pemberian hukuman. Hal Ini positif disikapi.

Komisaris dan direktur atau General manager secara langsung mengakui Karyawan memahami bahwa Dewan direksi/Director memposisikan
Manajemen membuat mempublikasikan penghargaan atas pencapaian
Quality - dan mengkomunikasikan kegiatan Quality, prestasi, dan insiden Quality - Quality dengan serius dan bahwa kontribusi setiap orang adalah suatu -
yang penting keharusan
0.00
Organisasi/Perusahaan sudah menetapkan aturan Quality dan terkait Orang yang tidak mematuhi dapat dikenakan sanksi oleh atasan mereka Karyawan memahami apa yang disebut penghargaan dan tindakan
tindakan disipliner - dan proses ini diformalkan. - disipliner yang diterapkan dalam berbagai kontek. -

Performance Quality dan sistem penghargaan diterapkan di semua


Quality Performance dan sistem Quality Award yang terstruktur untuk Karyawan memahami sistem Qualitry Performance, merasa adil dan
mendorong dan memberi penghargaan atas pencapaian Quality - tingkat manajemen. Sistem ini ditinjau setiap tahun (misalnya: objective - merasa diakui untuk kinerja yang baik -
setting, PDR) dan hal ini dijelaskan kepada karyawan

Ada diskusi periodik (mingguan) tentang Quality antara manajer dan tim. 50 % karyawan proaktif dalam mengidentifikasi masalah Quality baik
3 Training, coaching, konseling dan tindakan korektif digunakan para
- Karyawan yang tidak mengikuti aturan Quality mendapatkan pelatihan - selama proses produksi dan produk jadi. Dan 50% lagi berkomitmen untuk -
manajer sebagai alat untuk memengaruhi perilaku.
pribadi (Personnel Coaching) memprioritaskan dan menerapkan Quality Improvement

Mempromosikan Quality dengan perayaan di tempat kerja untuk


pencapaian Quality (Mis : jumlah insiden menurun, pelatihan selesai, 25 % karyawan pada semua tingkatan berkontribusi pada kegiatan
Prestasi Quality diakui. - ucapan terima kasih konsumen, Quality award, perghargaan yang sifatnya - Quality improvement -
individu)
0.00
Setiap laporan pengecekan diisi dengan
1. Tersedia KPI quality untuk perusahaan, lengkap dan konsisten
Ka. Pabrik dan Manager serta beberapa Spv (25%) secara konsisten
Team Manajemen ikut dalam aktivitas terkait kualitas Manager dan Spv menggunakan Quality manajement tools seperti: KPI departement, hingga personal Banyak karyawan (50%) mengetahui keberadaan standar Quality,
mencontohkan bahwa Quality adalah hal penting selama ber aktivitas 2 (meeting, briefing, monitoring, problem solving, dsb) Quality , penyelidikan insiden Quality, Quality dialog, ABC dll
2 2. Tersedia KPI pencapaian complain customer menghormati dan mematuhinya. 2
kerja dan memuji perilaku karyawan yang berorientasi terhadap Quality.
3. Ada strategi pencapaian KPI yang ditetapkan

Jumlah SP akibat pelanggaran kualitas


Ada tindakan disipliner yang jelas untuk yang tidak mematuhi peraturan
Food Safety 2 Ada sistem reward & punishment Penerapan tindakan disipliner ditangani oleh HR & Quality Departemen 2 Ada sistem reward & punishment Sanksi secara efektif diterapkan 2

Karyawan dapat menjelaskan perannya


dalam menjaga kualitas dan risiko reject
2 1. Perusahaan memiliki jadwal training tahunan, yang yang muncul jika kontrol kualitas tidak
Setiap laporan pengecekan diisi dengan lengkap dan
di dalamnya mencakup training quality Supervisi di lapangan dilakukan untuk mendapatkan bukti atas hasil dilakukan
konsisten Karyawan mampu untuk mengidentifikasi risiko utama pada produk terkait
Ada training atau coaching terkait kualitas 2 training/pelatihan yang diterima benar2 dijalankan dan memberikan 2 Supervisor memverifikasi laporan proses produksi Quality pada posisi pekerjaan mereka
2
2. Perusahaan menyusun ukuran keberhasilan dampak baik dalam pekerjaan sehari-hari.
terkait kualitas
training untuk setiap training yang direncanakan

Issue perbaikan kualitas menjadi target


Ada program komunikasi untuk menumbuhkan Kesadaran Quality dengan perusahaan yang dimonitor dan diingatkan
Organisasi mempunyai program Quality Award, event2 Quality, Lomba2 Sedikitnya ada 1 program quality tahunan di Issue kualitas menjadi target perusahaan yang Program motivasi karyawan yang dilakukan selaras dengan program
Quality, Lomba Zoning dan 5S untuk membangun motivasi 2 perusahaan
topik tertentu yg terstruktur dan disampaikan kepada karyawan 2 dimonitor dan diingatkan rutin pada seluruh karyawan kualitas yang diterapkan di perusahaan
2 rutin pada seluruh karyawan
menggunakan berbagai sarana komunikasi.
1.00
1. Ada media kampanye terkait kualitas (berupa Jargon Quality diingat
pamflet, spanduk, foto, papan informasi) yang mudah
Sekitar 25% karyawan yang ingat jargon-jargon Quality yang diiklankan
dibaca di area perusahaan Ada poster/banner/spanduk sebagai media
kampanye kesadaran quality
di tempat kerja. karyawan menyadari Quality merupakan masalah bagi 2
organisasi
2. Ada video motivasi dari manajemen untuk
Personil Quality menggunakan papan informasi dan poster-poster maupun
media lainnya untuk mempromosikan Quality 2 memotivasi karyawan dalam implementasi I-Care Program kesadaran Quality terbatas pada kampanye poster. 2
Jumlah SP akibat pelanggaran kualitas

Orang menunjukkan sikap menghindari adanya sanksi 2


1
Setiap laporan pengecekan diisi
1. Ada briefing rutin (harian maupun per shift) di dengan lengkap dan konsisten
mana karyawan didorong untuk menyampaikan
Karyawan termotivasi untuk melaporkan cacat Quality (NC) melalui media masalah kualitas terutama terkait pekerjaan sehari-
Karyawan dapat menjelaskan apa yang dimaksud Sekitar 25% karyawan terlibat aktif dalam meningkatkan Quality melalui
komunikasi internal pabrik (contoh : kotak saran terkait kualitas, SIM, 2 hari. Karyawan memahami arti pentingnya melaporkan tentang cacat produk 2 dengan produk reject (bisa dengan wawancara) pelaporan cacat Quality 2
Briefing, atau langsung ke penanggungjawab terkait)
2. Sebagai media alternatif, dapat disediakan kotak
saran terkait kualitas yang selalu dimonitor berkala
1.75
V Continuous Quality Training and Development
SCORE 2.00 2.00

ACTIVITY QUALITY OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY

Budaya keunggulan operasional dan Keunggulan Produk secara konsisten


Pelatihan berkualitas dianggap sebagai penunjang keunggulan Ada link dan konsistensi yang terlihat antara pelatihan Kualitas dan
operasional. - program manajemen lainnya (mis. DaMaWay, WISE, CODES, dll.) - ditunjukkan dalam semua topik / disiplin. Tidak ada insiden yang terjadi -
akibat kurangnya pengetahuan atau penerapan standar Kualitas.
5
Peluang pengembangan kepemimpinan berkualitas ditawarkan kepada Pengembangan diri dalam Kualitas adalah bagian wajib dari setiap
Anggota tim merasa bertanggung jawab untuk mengembangkan
karyawan. Organisasi mendorong karyawan untuk mengambil bagian - pekerjaan karyawan. Pengembangan kepemimpinan Kualitas dianggap - keterampilan anggota tim lain dan diri mereka sendiri. -
dalam pengembangan dan pembekalan yang berkualitas. sebagai elemen penting dari kepemimpinan umum. 0.00

Efektivitas pelatihan diaudit (relevansi peserta, konten, evaluasi peserta


Metode pedagogis yang tepat (misalnya studi kasus, pembelajaran
pelatihan, kesenjangan pelatihan, persepsi lapangan, ...) untuk Insiden kualitas dan krisis yang disebabkan oleh kurangnya pelatihan
memastikan kepatuhan dan mengembangkan perbaikan (pelatih, metode - pengalaman, e-learning, dll) diperkenalkan dan ditinjau secara berkala - sangat rendah. -
untuk memastikan keefektifan pelatihan.
dan konten) dengan manajemen profesional atau bersertifikat.

Manajer langsung meminta umpan balik karyawan setelah setiap pelatihan Karyawan merasa bahwa manajer langsung berkomitmen untuk
4 Anggota Leadership team meninjau program pelatihan Kualitas (min dan memberikan dukungan untuk mengimplementasikan pembelajaran. memberikan dukungan pada pengembangan keterampilan Kualitas.
setiap tahun). - Diskusi tahunan (selama peninjauan kinerja individu) digunakan untuk - Anggaran untuk pelatihan Kualitas tidak dipotong bahkan ketika ada -
meningkatkan proses pelatihan dan perencanaan. tekanan biaya bisnis.

Program pelatihan direvisi setiap kali proses, aktivitas atau bahan


Rencana pelatihan, proses dan konten ditingkatkan, berdasarkan evaluasi Semua karyawan sepenuhnya dilatih untuk melakukan tugas mereka
berbahaya yang dimodifikasi atau baru, ... diperkenalkan atau dihapus.
berkelanjutan terhadap kebutuhan pelatihan. Pelatihan penyegaran dan - Persyaratan hukum baru atau standar industri terintegrasi dalam modul - dengan aman untuk produk setiap saat, termasuk setiap perubahan yang -
pelatihan tambahan direncanakan secara sistematis. terjadi di tempat kerja,
pelatihan.
0.00
Daftar terbaru dari orang-orang yang memenuhi syarat untuk melakukan
kegiatan berdasarkan peran dan tanggung jawab tersedia untuk semua -
Matrik kompetensi ada di tempat yang mendefinisikan persyaratan fungsi. Karyawan tidak pernah diminta untuk melakukan tugas yang tidak
pelatihan untuk setiap fungsi (termasuk frekuensi pelatihan ulang) dan - Posisi orang yang berubah dilatih secara proaktif - sepenuhnya memenuhi syarat -
melacak kualifikasi semua karyawan.
Sertifikasi khusus secara teratur ditinjau ulang (misalnya: Loto, lisensi
forklift, pemeriksaan medis untuk karyawan yang terekspos) -
Pelatihan untuk semua karyawan mencakup, setidaknya, penggunaan
APD yang tepat, penilaian risiko keamanan makanan, prosedur kualitas -
kerja, HACCP Banyak Karyawan (50%) menunjukkan dalam praktek pengetahuan dan
Rencana pelatihan dan konten pelatihan terkait dengan penilaian risiko
Food Safety di tempat kerja dan diperkuat oleh manajemen lini. - keterampilan mendalam mereka untuk mengidentifikasi Food Safety di -
Pada demonstrasi keterampilan kerja digunakan oleh manajemen lini tempat dan risiko kualitas.
untuk mengkonfirmasi bahwa konten pelatihan telah dipahami (pengujian, -
sertifikasi, ...)
3
Kebanyakan manajer (75%) memiliki pengetahuan tentang aspek-aspek
utama Kualitas di tempat kerja. Mereka mampu menerapkan manajemen
Semua manajer mengambil pelatihan kepemimpinan Kualitas, tak lama Pelatihan untuk semua tingkat manajemen termasuk penyelidikan insiden,
setelah mendapatkan tugas mereka (maksimum 6 bulan). - Teknik penilaian food safety, Quality dialog - Kualitas di sektor atau tim mereka (gunakan elemen Kualitas, -
mengidentifikasi risiko Food Safety, efektivitas pengendalian tindakan,
pelatih tim)

Pelatihan diberikan oleh orang-orang yang memenuhi syarat untuk


memberikan pelatihan (keahlian yang relevan, presentasi dan -
Ada daftar pelatih eksternal yang berkualifikasi dan instruktur internal yang keterampilan interpersonal, pengetahuan, perilaku ...) Pelatihan dirasakan oleh karyawan sebagai berguna dalam pekerjaan
berkualifikasi untuk memberikan pelatihan Kualitas yang dibutuhkan. - mereka. -
Peserta pelatihan secara sistematis memberikan umpan balik formal
tentang kesesuaian konten dan kualitas pelatihan. Umpan balik digunakan -
untuk meningkatkan kualitas pelatihan. 0.00
1. Perusahaan memiliki jadwal training Ada laporan realisasi jadwal training
tahunan, yang di dalamnya mencakup tahunan
Rencana Training/pelatihan didukung oleh sumber daya yang diperlukan Rencana training tahunan ditulis
Ada rencana pelatihan Quality yang terintegrasi ke dalam program
training quality
(waktu, anggaran dana, trainer/pelatih, tempat, dll) dengan jelas dan dilengkapi dengan Training diimplementasikan sesuai jadwalnya
Ada evaluasi pelaksanaan training
pelatihan di keseluruhan lokasi. 2 2 informasi : jadwal training, trainer, Jika ada perubahan jadwal, harus ada action plan 2 Ada tindak lanjut terhadap evaluasi
2. Perusahaan menyusun ukuran training
>> Sdh ada tersedia daftar trainee, lokasi, dsb)
keberhasilan training untuk setiap
training yang direncanakan

Training didukung oleh sumber daya 1. Setiap catatan produksi dan kualitas
1. Ada bukti pelaksanaan training quality Training didukung oleh sumber daya yang memadai (budget training, diisi sesuai frekuensi cek secara
Team Management Pabrik (Ka. Pabrik dan Manager) semua sudah
leadership/quality culture yang diikuti trainer, infrastruktur lainnya) 2 yang memadai (budget training, trainer,
mengikuti pelatihan kepemimpinan Quality (contoh : I-Care) infrastruktur lainnya) Leadership Team (Ka. Pabrik, Manager, dan Spv) memahami prinsip lengkap dan konsisten
2 oleh seluruh management perusahaan 90% team manajemen (Ka. Pabrik, 2
2 (contoh : ada daftar hadir, modul Manager, dan Supervisor) menghadiri
Kualitas dan mengimplementasikannya dalam aktivitas sehari-hari. 2. Ada papan monitoring terkait kualitas
90% dari Leadership Team (Ka.Pabrik, Manager dan Spv) menghadiri yang selalu terupdate
training, bukti evaluasi training)
Trainig I-Care Quality Culture Leadership Training. 2 training I-Care. Ada bukti daftar hadir
peserta training I-Care Leadership
Training 1. Tersedia laporan pengecekan yang
Ada bukti pelaksanaan training dasar
1. Ada modul/materi training baku
kualitas (contoh : kebijakan mutu,
2. Ada kriteria penilaian evaluasi 2. Ada checklist personal hygiene (bisa
personel hygiene) yang diikuti oleh
Semua karyawan yang terlibat dalam proses produksi (Produksi, Panduan training (materi dan metode penyampaian training) dibuat training
seluruh karyawan yang terlibat dalam Karyawan mengimplementasikan peraturan Quality di area kerja mereka digabung dengan checklist 5R)
Engineering, QA, Gudang) dan supervisornya menerima pelatihan 2 proses produksi (supervisor hingga
dengan jelas. Track record training (riwayat training) setiap karyawan 2 3. Ada track record training (riwayat
masing-masing. 2
tentang prosedur dasar kualitas dibuat jelas. training)
pelaksana) yang terlibat dalam proses
4. Ada rencana tindak lanjut evaluasi
produksi (contoh : ada daftar hadir,
training
materi training, bukti evaluasi training). 1.00
1. Ada program induksi yang dikhususkan
untuk karyawan baru dan karyawan 1. Ada jadwal training tahunan yang
1. Ada program training yang terkait pindahan.
Ada Quality training/pengenalan kepada karyawan baru /orang yang terkait peraturan pemerintah (contoh :
pindah 2 materi kualitas untuk karyawan baru Program induksi meliputi kebijakan Quality dan Peraturan Dasar Kualitas 2 2. Program induksi harus mencakup materi
SNI, BPOM, Permendag, Food Grade
ataupun karyawan pindahan. kebijakan quality dan peraturan kualitas
dasar (contoh : personal hygiene, sistem Material, dsb)
manajemen mutu, ISO 9001, dsb)

1. Ada jadwal training tahunan yang


2. Ada bukti pelaksanaan training dan
Training harus mencakup pemenuhan terhadap peraturan pemerintah
jelas untuk fungsi - fungsi spesifik di 1. Training Quality disampaikan oleh (contoh : SNI, BPOM, Permendag, Food Grade Material, dsb). Karyawan
evaluasi training yang dilakukan
1 pabrik (misal : operator, teknisi, driver) Manager Quality atau Supervisor Quality
memahami Peraturan Dasar Food Safety (Khusus untuk supplier primary 2 terhadap karyawan.
Pelatihan dasar difokuskan pada tugas-tugas pekerjaan tertentu (misalnya sesuai tugas dan wewenangnya Umumnya, secara formal Training Quality disampaikan oleh Manager packaging)
2. Ada bukti pelaksanaan training quality
operator, mekanik, driver dll) dan ada pelatihan sesuai peraturan internal 2 Quality atau Supervisor Quality 2 yang disampaikan oleh manager quality
pabrik. (contoh : Kebijakan Mutu, Sistem Manajemen Mutu, dsb) 2. Ada bukti pelaksanaan training dan atau supervisor quality (contoh : daftar
evaluasi training yang dilakukan hadir, materi training, evaluasi training,
terhadap karyawan yang memegang dsb)
fungsi-fungsi spesifik tersebut.
1.00
VI Effective Communication
SCORE 2.00 2.00

ACTIVITY QUALITY OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY

Saluran komunikasi benar-benar terbuka, diskusi tentang potensi masalah Karyawan merasa menjadi bagian dari tim dengan mutual interest untuk
Sebagian besar karyawan (75%) bertekad untuk menjaga Quality dan
Keunggulan Produk (Product Superiority) - Quality dipandang sebagai peluang untuk peningkatan, dan semua - mencapai tujuan bersama dan kewajiban untuk mendukung orang lain -
karyawan merasa masukan mereka dihargai dalam tim.

5 Beberapa karyawan (lebih dari 5%) secara aktif terlibat dalam komite
Karyawan menggunakan jaringan untuk berbagi ide-ide baru dan praktik Karyawan bangga menjadi duta Quality -
eksternal, jaringan atau asosiasi di luar pabrik (misalnya : ASPADIN, dll) - yang baik dari dan dengan eksternal stakeholders (industri, komunitas - Kegiatan Good practice tersebar dan diimplementasikan secara sistematis
sosial, dll ...) di dalam dan di berbagai tempat kerja -
Info Quality harus jelas terutama terkait dengan berbagai sistem Sasaran dan program dari Quality, rencana aksi, kinerja saat ini, dan isu-
Manajemen secara sistematis menggambarkan dalam semua komunikasi
manajemen dan alat yang digunakan di tempat kerja (misalnya: - dampak positif Quality pada semua aspek bisnis lainnya - isu terkini sudah dikenal, dan dipahami oleh semua karyawan sebagai -
kinerja/SQCDE,sistem SDM, manajemen risiko, dll ...) bagian penting dari bisnis mereka. 0.00

Masalah Quality dibahas oleh First line Manager ke semua karyawan dan Komunikasi bottom up sangat penting. Beberapa karyawan memimpin Karyawan berpartisipasi dalam kegiatan Quality & secara efektif
kontraktor (permanen) selama rapat kontrak harian - Quality communication dan Quality contacts - berkontribusi pada peningkatan Quality -

Quality terintegrasi dengan dimensi S C D M E dalam satu set instruksi


Quality secara proaktif terintegrasi dalam sistem manajemen visual yang Semua karyawan menganggap standar Quality sama pentingnya dan jelas
digunakan di tingkat tempat kerja - untuk operator dan first line manager, sesuai dengan standar manajemen - seperti standar manajemen lainnya -
visual
4
Subkomite Quality (misalnya: komite audit, komite penyelidikan insiden, Subkomite mengoordinasikan kegiatan Quality bersama dengan
pelatihan, gugus tugas ad-hoc, ...) berkomunikasi bersama - membagikan pengalaman & good practices mereka - Kegiatan subkomite memastikan konsistensi program Quality -

Masalah Quality menjadi Rencana untuk mendukung prioritas tahun ini,


Rencana komunikasi Quality terstruktur (kegiatan, perencanaan, media, masalah Quality yang spesifik di tempat kerja (misalnya: Food Quality Sebagian besar karyawan (75%) mengetahui topik yang dibahas dalam
audiens, ...) digunakan untuk mengelola semua kegiatan Quality - Risk, tingkat keterlibatan rendah ...) dan diperbarui secara rutin. - rencana dan merasa terlibat secara pribadi. -
Rencananya diawasi oleh Leadership team. 0.00

Good Practice ditempelkan di antara tempat kerja-tempat kerja melalui Praktik dan pembelajaran yang baik dari tempat kerja lain /di pabrik lain Beberapa Quality good practices dari tempat kerja lain diterapkan dan
manajer Quality - bisa dicontoh (standar, alat, investigasi insiden, ...) - dikomunikasikan kepada karyawan -

Informasi Quality yang lebih luas ( jika ada insiden yang relevan dari Berbagai cara digunakan oleh organisasi menyesuaikan kondisi, dapat Karyawan mengetahui insiden Quality terbaru, hasil penyelidikan, area
industri, penilaian risiko, pelatihan, prosedur baru), Berbagi informasi - berupa : papan pengumuman, buletin, pertemuan tatap muka, rapat - risiko, dan memahami bagaimana standar / prosedur & peluang -
(bulanan) dikomunikasikan kepada semua karyawan bersama, email / intranet, ... untuk mendorong partisipasi karyawan peningkatan dapat melindungi mereka dari insiden

3 Di tempat kerja ada proses terstruktur untuk menangkap kekhawatiran


Manajemen membahas masalah/issue dengan karyawan, action plant dan
karyawan, risiko, saran, Quality near misses (Mis: Kotrak Saran, - Karyawan didorong untuk mengidentifikasi risiko & mengusulkan saran - dikomunikasikan untuk mencegah terulangnya kembali. -
komplain internal)

Team Leader dan Ka Pabrik mengatur dan memimpin pertemuan Quality Komunikasi adalah dua arah dan pada subyek yang sesuai (masalah saat Karyawan memahami prioritas dan tindakan Quality yang sedang
dengan semua team - ini, peristiwa besar, keamanan pangan di tempat dan risiko Quality ...). - berlangsung dan bagaimana hal itu melibatkan pekerjaan mereka -

Peristiwa Quality (misalnya Quality day, celebration, ...) diadakan


Perayaan/Peristiwa Quality diselenggarakan untuk semua karyawan di Karyawan memahami tingginya komitmen Leadership team dan semua
tempat kerja - setidaknya sekali setahun dengan keterlibatan Leadership team dan - manajer menengah terhadap Quality -
semua manajer menengah 0.00

Notulen meeting tersedia dan melibatkan Komunikasi issue kualitas disampaikan


karyawan lintas departemen yang terkait melalui briefing harian, briefing shift,
Interview dan observasi dilakukan
Sebagian besar karyawan menghadiri pertemuan.meeting di mana Quality dalam pembahasan mutu (contoh : Komunikasi pada umumnya dilakukan dari atas ke bawah (top-down) meeting mingguan, meeting bulanan,
diagendakan di dalamnya. 2 meeting quality per departement, meeting (misalnya : Quality kontak , hasil Quality, insiden Investigasi dll) 2 atau pun bentuk forum lainnya (dicek
Karyawan tahu bahwa Quality produk itu penting 2 untuk memastikan pemahaman
karyawan akan pentingnya kualitas.
managerial bulanan, meeting performance melalui interview maupun observasi
6 bulanan). lapangan)

1. Ada bukti sosialisasi prosedur ke


seluruh departemen terkait (paraf pada
hardcopy prosedur terupdate, minimal
diwakili oleh manager yang
2 1. Ada rencana tahunan training kebijakan berkepentingan)
mutu dan implementasi kualitas yang
Interview dan observasi dilakukan
mencakup aturan dasar kualitas, SOP, 2. Ada bukti training/sosialisasi pada
untuk memastikan pemahaman
maupun risiko kualitas. tim pelaksana (shopfloor) terkait
Kebijakan mutu, aturan dasar Quality, prosedur Quality dan risiko yang Aturan & Prosedur sudah tersedia di tempat kerja dan dikomunikasikan Karyawan mengetahui risiko Quality utama, aturan Quality, dan prosedur karyawan mengenai kebijakan mutu,
terkait untuk produk dikomunikasikan kepada seluruh karyawan 2 melalui Training, Meeting (SIM) dan komunikasi sehari-hari 2 kebijakan kualitas maupun prosedur
dasar yang terkait dengan produk 2 SOP, IK, hingga risiko yang mungkin
2. Ada laporan/daftar pemenuhan training kualitas
muncul terkait pelanggaran kepatuhan
kualitas seluruh karyawan yang
mutu.
dimonitor, dipenuhi, dan ditindaklanjuti 3. Issue kualitas yang sifatnya kasuistik
minimal 1 tahun sekali. bisa disampaikan dalam bentuk lesson
learned, sharing best practice,
mitigation report, atau semacamnya
yang bisa disampaikan lewat briefing,
meeting, atau pun papan informasi

1.00

Ada papan informasi khususnya di


Interview dan observasi dilakukan untuk
Quality dikomunikasikan hanya ketika ada insiden serius (saat misalnya area produksi yang dapat difungsikan Kebijakan Kualitas, Peraturan Dasar Karyawan mengetahui pentingnya masalah Quality dan dampak adanya
ada penarikan produk) 2 sebagai media publikasi insiden Kualitas (misal : penerapan hygiene, insiden Quality 2 memastikan pengetahuan dan kepedulian
karyawan terhadap kualitas.
kualitas zoning area, dsb), dan Issue Kualitas
tervisualisasi dengan jelas dan
Peraturan dan masalah Quality di internal pabrik dikomunikasikan melalui
1 Kebijakan Kualitas atau pun Peraturan media yang terpampang (papan informasi, leaflet dll)
2 terkomunikasikan secara efektif ke
Interview dan observasi dilakukan untuk
seluruh karyawan (contoh : melalui
Dasar Kualitas (misal : performance board (pencapaian %A, memastikan pengetahuan karyawan
Aturan dasar Quality yang dibuat secara jelas dikomunikasikan kepada standar/spesifikasi, penerapan perolehan %C, reject proses, customer Karyawan mengetahui aturan Quality dan pengaruh perilaku pribadi terhadap peraturan dasar kualitas dan
seluruh karyawan 2 hygiene, zoning area, dsb) (Personel Hygiene) terhadap Quality 2 penerapan personel hygiene serta
complain) pengaruhnya terhadap pemenuhan
tervisualisasi dengan jelas dan efektif
di seluruh area pabrik kesesuaian kualitas di pabrik.
1.00
VII Incident Investigations and Reports
SCORE 2.00 2.00

ACTIVITY QUALITY OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY


Semua bagian aktif melaporkan kejadian nyaris celaka (near miss) dan Belajar dari insiden sangat dihargai dan selalu dianggap sebagai
insiden yang berpotensi rendah
-
kontribusi terhadap proses pembelajaran yang berkesinambungan -
Keluhan pelanggan terhadap kemasan & desain diperhatikan, action plan Pembelajaran dari insiden di perusahaan lain dapat digunakan untuk
Ada laporan dari investigasi insiden, nyaris celaka (near miss) dan critical - -
5 complaint di tingkat Top Management - untuk menyelesaikannya diinfokan ke semua karyawan memperkuat Quality Culture
Peningkatan berkelanjutan (continious improvement) didukung oleh
Temuan dan wawancara digunakan untuk mencegah terulangnya kembali
indikator (target perusahaan) yang konsisten dan ditinjau oleh Top -
insiden dan memperbaiki sistem yang sudah ada. -
Management (setidaknya 4 kali setahun) 0.00

Harus ada :
Temuan (finding) investigasi dan pelajaran yang didapat dari insiden Semua pembelajaran yang relevan dari tempat kerja lain dikumpulkan, - Resiko Food Safety
tersebut dibagaikan ke tempat kerja lainnya sebagai bahan pembelajaran - ditinjau dan dikelompokkan dan bila relevan diterapkan - - Review/tinjauan -
- tindakan yang tepat diambil

4 Penilaian Risiko Food Safety (Food Safety Risk) digunakan untuk


Insiden yang menyebabkan kerugian kecil tetapi memiliki potensi
Karyawan memahami bahwa insiden yang menyebabkan kerugian kecil
mengidentifikasi terjadinya insiden dan untuk menentukan tingkat detail - kerugian/krisis yang besar diinvestigasi dan tetap menjadi perhatian. - tetapi dengan potensi kerugian / krisis yang lebih besar harus diinvestigasi -
yang berlaku yang berlaku untuk penyelidikan sampai tuntas

Leadership team (atasan) di tempat kerja melakukan review/tinjauan


Metrik insiden dan temuan investigasi digunakan untuk meningkatkan tahunan terhadap pembelajaran dari insiden dan trend untuk melihat Output dari hasil investigasi digunakan untuk meningkatkan Sistem
program management, program pelatihan, dan proses audit - efektivitas program Qualitas di tempat kerja dan efektifitas proses - Qualitas di tempat kerja -
penyelidikan insiden
0.00
Semua insiden di tempat kerja dikomunikasikan kepada karyawan dan Ada sistem untuk memastikan bahwa saran dari investigasi insiden
diterapkan di semua bagian terkait - Karyawan yang terkait (>50%) memiliki pemahaman tentang insiden yang
dibahas (melalui rapat antar bagian, briefing saat ganti shift, 5 menit - terbaru dan mengerti bagaimana pencegahannya -
Quality Talk, dll.)
Action plan yang dibuat harus bisa mengatasi masalah sampai akarnya. -

Manajemen melakukan proses penyelidikan secara efisien meliputi : Komitmen Manajer terhadap Qualitas ditunjukkan dengan :
3 Manajer mengarahkan penyelidikan insiden, yang meliputi partisipasi
-
- root cause analisis
-
- respon yang cepat terhadap masalah kualitas
-
karyawan dan keahlian teknis sesuai kebutuhan - faktor yang berkontribusi terhadap insiden - mereview kembali laporan insiden
- aspek perilaku karyawan dan organisasi - membuat action plan untuk setiap insiden/masalah Qualitas

Data insiden (waktu, jenis, penyebab, kerugian, proses, dll.) dikumpulkan


Data insiden dianalisis untuk menentukan trend dan polanya, juga untuk Menjadikan laporan Near Miss (yaris celaka) sebagai masukan untuk
dan direview untuk semua insiden, data disimpan termasuk untuk - membuat preventive action. - pembelajaran -
kejadian nyaris celaka yang berpotensi serius. 0.00
1. Ada laporan insiden investigasi yang
ditandatangani oleh tim terkait.

2. Tindakan korektif dan preventif 1. Laporan investigasi insiden diisi lengkap


1. Ada bukti pelaksanaan pelatihan sesuai hasil temuan tim insiden investigasi.
Temuan Investigasi didokumentasikan dan ditindak lanjuti, mudah dicatat, dilakukan, dan dimonitor Para pemimpin tim investigasi telah menerima pelatihan cara investigasi Laporan Invetigasi Insiden didistribusikan ke seluruh karyawan yang
ditelusur untuk menyelesaikan case tersebut 2 berkala (contoh : terpampang dalam kepada petugas yang ditunjuk. 2 problem solving untuk manager
berkepentingan. 2
quality 2. Ada bukti keterlibatan tim terkait dalam
Performance Board (ABC, reject
pelaporan dan pengisian laporan investigasi
proses, dsb), dibahas dalam briefing
insiden (contoh : pencantuman nama tim
harian, mingguan, meeting bulanan,
yang terkait dalam laporan investigasi
meeting 6 bulanan).
insiden).
2
1. Ada dokumentasi insiden investigasi
yang jelas dan lengkap.
1. Karyawan yang terlibat memahami
Manager quality memimpin proses problem solving analysis (root cause
2. Informasi mengenai waktu kejadian,
investigasi insiden, dengan analysis, action plan, dan flow proses dalam
Data kejadian (waktu, jenis, penyebab, proses, dll) dikumpulkan dan jenis kejadian (misal : kejadian Personal Quality dan Supervisor melakukan investigasi secara langsung Karyawan memahami secara umum dan mematuhi flow proses yang
tercatat dengan detail dan lengkap. 2 kualitas, kejadian food safety), root dengan melibatkan karyawan lainnya 2 melibatkan personel quality terkait dan
ditetapkan dalam melaporkan semua insiden Quality 2 proses investigasi insiden)
fungsi terkait lainnya (notulen & daftar
cause analysis, rencana tindak lanjut,
hadir meeting investigasi insiden) 2. Karyawan memiliki kepedulian dalam
tenggat waktu, dan PIC pelaksana,
melaporkan setiap insiden kualitas (contoh :
tercantum dengan detail dan lengkap
dalam laporan insiden investigasi. disediakan drop box Quality issue dan
monitoringnya di area pabrik) 1.00

Manager Quality memimpin proses


1. Dalam prosedur insiden investigasi, harus
investigasi insiden terkait Quality &
Ada Prosedur tertulis (SOP/IK/Procedure) mengenai tatacara pelaporan dicantumkan dengan jelas mengenai tata
Food Safety (contoh : penarikan Terdapat dokumen Product Incident dan Investigasi-nya. Dokumen
Product Incident dan Investigasi-nya Ada SOP Insiden Investigasi terkait kelola, penyimpanan, maupun hak akses
1 2 Quality & Food Safety
Quality memimpin Investigasi 2 produk, customer complaint) tersebut mudah di akses namun dengan akses yang dibatasi 2 dokumen investigasi insiden
.
Note : manager quality harus
2. Ada pembatasan akses yang jelas untuk
menguasai problem solving tools dokumen investigasi insiden. Pihak yang
berwenang mengakses dokumen investigasi
insiden dijelaskan secara detail 1.00
VIII Quality Team
SCORE 2.00 2.00

ACTIVITY QUALITY OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY


Quality personnel memberikan nasihat strategis tentang masalah
Personil Quality bertindak sebagai penasihat tepercaya untuk semua Input dari Personil Quality memiliki dampak yang sama pada keputusan di
tingkat manajemen - manajemen (SQCDME) ke Top Manajemen dan masalah manajemen - tempat kerja seperti anggota lain dari leadership team. -
perubahan

Personil Quality cepat belajar dan memiliki hubungan yang kuat dengan
5 perusahaan lainnya atau pemerintahan guna memudahkan up date - Quality practices bisa dilakuan antar bagian di seluruh tempat kerja -
pengetahuan Personil Quality memberikan keahlian untuk mempengaruhi dan
membentuk sistem manajemen Quality di tempat kerjanya. -
Quality personnel diakui sebagai ahli di bidangnya dan dirujuk untuk Quality personnel memberikan akses cepat dan efektif ke keahlian kelas
saran, masukan dan dukungan implementasi suatu sistem - dunia di luar tempat kerja. -
0.00
Quality personnel menurunkan pengalamannya ke bawahannya atau Personil Quality menyediakan pelatihan dan keahlian khusus (seperti
Keahlian Personil Quality menjadi dasar dalam organisasi manajemen
rekan kerjanya melalui keabah organisasi (line manager , karyawan - HACCP, investigasi, keterampilan pelatihan ...) yang dibutuhkan - operasional -
dengan tugas Quality tertentu, program champions) organisasi.

Quality personnel memiliki pengetahuan tentang keahlian tentang Quality,


Personil Quality memiliki jaringan Quality dengan organisasi profesional Personil Quality membawa pengetahuan yang bermanfaat dibawa ke
di luar Pabriknya ( misal ada hubungan dg BPOM, SNI, dll) - apa yang ada di luar dan bagaimana ia dapat mengaksesnya dengan - dalam tempat kerja. -
cepat.

Manajer Quality memantau pelaksanaan audit di tempat kerja (termasuk


jenis audit, target, ruang lingkup, waktu, sumber daya,, dll.) dan memantau -
penerapan Quality.
Quality personnel memberi nilai tambah bagi sistem audit dengan cara
membina auditor di tempat kerja dan memotivasi supervisor di lapangan, Audit dilihat sebagai peluang positif untuk perbaikan dan salah satu alat
dengan membuat rekomendasi yang berarti berdasarkan temuan audit. - untuk memperbaiki manajemen kinerja -
Personil Quality melaksanakan audit manajemen untuk menganalisa
Rekomendasi dibuat efektif dan cepat dilakukan
kesenjangan/gap sistem Quality (contoh: audit Budaya Quality internal, -
4 audit proses Quality, implementasi standar ...)

Quality manager adalah bagian dari leadership team tempat kerja dan
Posisi manajemen Quality dihormati dan diakui sebagai kunci oleh semua Peran Quality manager merupakan langkah ke jenjang yang lebih tinggi di
melapor langsung ke Regional Quality Director (bila ada), atau ke Top - manajer dan organisasi - karirnya -
Management

Personil Quality secara teratur menganalisa tren Quality (setidaknya yang


Personil Quality memberikan pengetahuan dasar Quality program dan dianalisa adalah audit, insiden, risiko), kesenjangan/gap sistem Quality, ..., Quality personnel memainkan peran proaktif dalam mengidentifikasi
cara penerapannya dan yang nantinya dilakukan oleh menejemen lini - untuk memantau Program Quality di tempat kerja. Indikator utama - kelemahan dan risiko Quality. Rekomendasi diberikan untuk mendorong -
(pelaksana). digunakan untuk memahami dan meningkatkan kinerja Quality tempat keputusan yang dibuat leadership team
kerja.

0.00
Manajer Quality secara rutin menghadiri pertemuan leadership team di
Quality manager memiliki jalur pelaporan / akses langsung ke leadership Quality manager memengaruhi keputusan leadership team di tempat kerja
(karu/spv) team di tempat kerja - tempat kerja, Manajer Quality rutin melakukan kontak langsung dengan - dalam hal Quality -
Top Management.

Pelaksanaan sebagian besar kegiatan Quality dibagi secara seimbang Program Quality dikerahkan secara aktif di setiap sektor tempat kerja di
Personil Quality mendukung keefektifan dari leadership team (karu/spv) di
tempat kerja terhadap program Quality - antara manajemen dan Personil Quality. Manajer Quality adalah pembina - bawah tanggung jawab manajer (ditetapkan tujuan, plan action, tindak -
untuk aktifitas audit, rapat Quality, pelaporan, investigasi insiden lanjut, pelatihan, penyelidikan insiden, dll ...)

Quality personil tetap up to date dengan peraturan perundangan & good


3 practices yang berkaitan dengan food safety, Quality dan keunggulan -
Manajer Quality aktif di dalam perusahaan dan menghadiri acara di luar
-
Kegiatan-kegiatan Quality selalu yang terbaru dan selaras dengan
-
pabrik (pameran, kunjungan ke pemasok layanan dan peralatan). peraturan prundangan dan teknik teknik terbaru
produk (Product Superiority)

Quality personil menerima pelatihan berkelanjutan dan pengembangan


pribadi tentang Risiko Keamanan Pangan (Food Safety Risk) dan alat alat Materi pelatihan Quality terkait dengan persyaratan Quality di tempat kerja Personil Quality berperan sebagai pelatih internal untuk pelatihan sistem
(tools) yang digunakan di Quality (misalnya : tabel, grafik, analisa Cpk, - dan peran personel pada prosedur tersebut - manajemen Quality Dasar -
Cpk, dll). Ternasuk penilaian risiko & penyelidikan insiden.

0.00

Perwakilan karyawan dari berbagai departemen berkontribusi dalam Ada report program/project terkait quality dan daftar tim
program2 Quality 2 lintas departemen yang terlibat di dalamnya. 1. Ada pembagian fungsi dan kewenangan yang jelas
terkait inspeksi/pengecekan rutin, internal audit,
training, pelaporan, dan keterlibatan dalam investigasi
insiden
1. Ada job desc yang jelas dalam struktur organisasi tim Ada keterlibatan aktif dari personil quality dalam
quality program/project terkait perbaikan kualitas Personil Quality mampu melakukan sebagian besar kegiatan Quality 2. Ada bukti keterlibatan personel quality dalam inspeksi
Personil Quality menerima dukungan dan sumber daya dari leadership maupun pelaporan rutin terkait kualitas, internal audit,
2 Peran dan tanggung jawab personil Quality didefinisikan dengan jelas 2 team (atasannya) untuk memimpin program Quality 2 barang jadi maupun peningkatan quality secara mandiri termasuk inspeksi, audit, pelatihan, Quality meetings, 2 training, meeting quality, dan investigasi insiden
2. Setiap fungsi dan kewenangan dalam struktur quality performance di pabrik (contoh : mengurangi NC, pelaporan, insident investigasi. (contoh : tanda tangan personel quality yang berwenang
dicantumkan dengan jelas menindaklanjuti komplain customer) di laporan hasil pengecekan, personel quality menjadi
lead auditor atau tim auditor dalam audit internal,
personel quality menjadi trainer dalam training prinsip
dasar kualitas, personel quality tergabung dalam tim
Personil Quality telah mendapatkan training mengenai Sistem Manajemen Ada laporan pemenuhan/pelaksanaan training khususnya investigasi insiden)
Mutu (refresh training ISO 9001, dan Food Safety (khusus untuk primary 2 terkait sistem manajemen mutu yang diikuti oleh personel
packaging)) quality (ada record pelaksanaan training)
1.00

Memiliki seorang manajer Quality untuk mengkoordinasikan kegiatan2 Dalam struktur organisasi, ada manager quality yang 1. Personil quality memahami dan menjalankan
Quality 2 independen dan melapor langsung pada plant manager. peraturan quality dan SOP yang berlaku.

Supplier memproduksi material kemasan sesuai


permintaan customer (AQUA/TIV).

Personil Quality membuat peraturan dan prosedur Quality serta membuat 2. Personil quality ikut memastikan pelaksanaan Khusus untuk supplier primary packaging, hanya
aturan yang harus dipatuhi. 2 peraturan quality, SOP, dan dokumen terkait menggunakan resin yang food frade (berdasarkan BPOM)
1. Organisasi quality harus memiliki Job desc yang jelas pengendalian mutu di line produksi (Instruksi
Personil Quality ditunjuk dan dianggap paling bertanggung jawab atas Supplier mengelola limbah dan ikut mencegah
action2 yang berhubungan dengan Quality 2 2. Dalam job desc harus ada pembagian wewenang yang Kerja, Form Pengecekan, dsb). Dasar Persyaratan perundangan harus dipenuhi dan masalah Quality
1 jelas di bagian Quality
adalah dianggap masalah spesialis 2 pencemaran lingkungan
3. Ada briefing rutin (harian atau setiap awal
shift) yang melibatkan tim quality

1. Ada jadwal training tahunan untuk semua karyawan,


khususnya untuk personel quality. Personil quality melakukan pengecekan kualitas
2. Khusus untuk personel quality, materi training quality harian atau sesuai prosedur yang berlaku sesuai
Training tim Quality difokuskan pada kebutuhan memenuhi Personil Quality menekankan pada pemenuhan terhadap kepatuhan Setiap penyelesaian masalah yang terkait dengan kualitas
standar/persyaratan legal (SNI, BPOM, Permendag) 2 yang diadakan sesuai kebutuhan operasional dan analisa
perundangan 2 kewenangannya untuk memastikan hasil selalu melibatkan tim quality
(misal : training kalibrasi alat, training dasar-dasar analisa, produksi memenuhi standar kualitas yang
training personel hygiene, training penggunaan alat ukur, berlaku.
dsb). 1.00
IX Integrated organization for Quality
SCORE 2.00 2.00

ACTIVITY QUALITY OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY

Manajer menganalisa lagging indicator dan memimpin kinerja untuk


Semua manajer sepenuhnya bertanggung jawab atas semua aspek mengarahkan sumber daya dan menargetkan area perbaikan spesifik - Quality digunakan untuk menilai tingkat risiko bisnis di tempat kerja dan
Quality, termasuk ambisi, tujuan, rencana, kegiatan, dan kinerja. - tempat kerja
dianggap sebagai penggerak keberlanjutan bisnis oleh manajemen senior -
Ditunjukkan dari dukungan disetiap agenda kerjanya
Risiko dari perubahan di tempat kerja atau pengaruh eksternal dianalisa
5 dan dicarikan penyelesaiannya. -

Organisasi Quality sejajar dengan fungsi lain (bagian keselamatan, bagian Quality dimasukkan dalam manajemen perusahaan secara keseluruhan
Semua karyawan mendukung Quality sebagai penunjang keunggulan
produksi, bagain Hr...) sehingga efektif mendukung tugas para manager - (SQCDME) dan dimonitoring kinerjanya baik untuk proses existing - operasional -
dan operator maupun proyek baru.
0.00
Quality management tools (mis. Penilaian dan mitigasi risiko food safety,
investigasi insiden, ...) diintegrasikan oleh manajer dalam kegiatan rutin -
tim manajemen. Banyak karyawan (50%) secara resmi terlibat dalam beberapa fase
Semua manajer terlibat dalam pengembangan program dan aktivitas
Quality dan menerima tanggung jawab untuk kinerja Quality. - Ditentukan pemimpin yang memiliki pengetahuan dan kemampuan
proses untuk mendefinisikan, menerapkan dan melaksanakan program -
dan kegiatan Quality (di luar pekerjaan rutin mereka)
mengenai masalah tertentu, sebagai proses investigasi, Quality Audit ,
pelatihan , dll yang dijadikan perpanjangan Quality komite dan didukung -
untuk bidang utama kegiatan Quality.

4 Perwakilan karyawan direpresentasikan di Quality komite tempat kerja -


Perwakilan karyawan dianggap sebagai mitra untuk peningkatan Quality,
dengan keikutan secara berkala dalam kegiatan Quality / action plan -

Leadership team tempat kerja telah mengembangkan sistem terstruktur


dari Quality komite dan sub-komite, yang mencakup seluruh organisasi. - Peran dan tanggung jawab semua Quality komite serta komplementaritas
antara sub-komite dan Quality lokal didefinisikan dengan baik, jelas dan
Keputusan Quality dibuat pada tingkat yang sesuai (top down untuk
dipahami di seluruh organisasi (tergantung pada ukuran tempat kerja, - mengembangkan pemberdayaan, improvement) di organisasi. -
komite khusus ada di tempat: penyelidikan insiden, audit, food safety risk
management, ...)
0.00
Selama pertemuan Quality local (diarea kerja) karyawan dilibatkan dan
diharapkan pro aktif. Materi yang dibahas sesuai dengan orang-orang - Pelaksanaan keputusan Quality didukung oleh banyak manajer (50%) -
Pertemuan antar bagian diadakan di sektor lokal, dipimpin oleh manajer yang terlibat dan selaras dengan prioritas Quality komite tempat kerja
lokal, dan mempromosikan komunikasi ke atas dan ke bawah organisasi. -
Karyawan didorong untuk memberikan Umpan balik Quality komite di
tempat kerja. - Keputusan Quality dipahami oleh sebagian besar karyawan (75%) -
Keputusan2 (minimal 50%) dibuat dengan level yang sesuai (sesuai area,
Beberapa karyawan (25%) terlibat dalam group kerja dan berkontribusi
Group2 fungsional- misalnya ketua regu dalam satu shift, mendukung bagian, tempat kerja) dalam organisasi melalui Quality meetings dan - pada peningkatan Quality tempat kerja atau sektor -
masalah Quality di tempat kerja dengan cara membahas topik Quality baik kelompok kerja.
3 yang memerlukan action permanen atau sementara. Group group ini - Aktifitas Quality didukung oleh RACI yang jelas -
terdiri dari perwakilan memiliki keahlian yang cukup dan level yang 100% dari semua area kerja di bawahtanggung jawab seorang manager
berbeda. Quality yang telah ditetapkan -
Ditetapkan pemiliki area di semua tempat (baik area produksi, gudang,
utility, dll) -
Terdapat pemimpin area tempat kerja (misal karu/spv) dan personal
Bagian Quality di area tempat kerja, diketuai oleh penanggung jawab area Quality di suatu area kerja. Pertemuan antar mereka diadakan setiap - Personal Quality yang berada diarea kerja (area produksi) diberi
kerja, bertindak sebagai pengawas untuk operasional quality di area - bulan wewenang untuk mengambil keputusan. Perannya diketahui oleh semua -
kerjanya. Dibahas tentang kemajuan Quality dan Rencana Quality (Quality road manajer
map) jangka menengah -
0.00
Ada meeting bulanan yang memonitor masalah kualitas, Ada briefing berkala ke shopfloor terkait issue
Quality harus dibawah wewenang seorang pimpinan dan selalu ditinjau Organisasi quality harus memiliki
dan dimasukan dalam agenda kerjanya 2 Job desc yang jelas
Insiden/issue2/masalah yang telah terjadi dibahas dalam agenda kerja 2 yang dipimpin oleh Manager Quality kualitas, di mana setiap perwakilan tim quality dan
departemen terkait ikut berpartisipasi (contoh :
Ada briefing berkala ke shopfloor (karyawan pelaksana) briefing pagi atau brefing per shift yang melibatkan
Aktifitas bagian Quality dilakukan setiap hari bersamaan dengan proses Petugas Quality yang memimpin kegiatan Quality mendapatkan dukungan terkait issue kualitas, di mana setiap perwakilan tim quality semua bagian yang terkait)
dan departemen terkait ikut berpartisipasi (contoh :
produksi. Misalnya : aktifitas cek barang incoming, cek quality selama 2 dari atasannya (misalnya Karu atau Spv) dan manajemen menengah 2 briefing pagi atau brefing per shift yang melibatkan semua Ada papan monitoring kualitas dan follow up
proses produksi, cek Finish product sebelum di release, dll (misalnya manager) bagian yang terkait). ketidaksesuaian (contoh : reject, komplain,
Keputusan harian mengenai hal Quality dikomunikasikan secara efektif ke semua pencapaian kualitas harian) di line produksi, yang
2 Aktivitas briefing terdokumentasi (misal : report briefing, personel yang terlibat dlm topic bahasan tersebut tanpa terkecuali. Action Plan
dijalankan dan terupdate harian
2 mencantumkan keterangan : issue, action plan, due
catatan follow up, dsb) date, pic

Job disc personel Quality harus


Perwakilan karyawan untuk berpartisipasi dalam program dan kegiatan
Organisasi dan peran Quality jelas tugas dan tanggung jawabnya 2 dilengkapi dengan wewenang yang
Quality 2
jelas

1.00
dalam struktur organisasi, tim quality harus independen Supplier memproduksi material kemasan sesuai
dan melapor langsung pada plant manager permintaan customer (AQUA/TIV).
Bagian Quality yang digerakkan secara hukum (jika ada) difokuskan pada
Bagian Quality dan keterlibatan dari perwakilan karyawan hanya sebatas Terdapat bagian Quality dalam Khusus untuk supplier primary packaging, hanya
masalah hukum. Kegiatan dan tanggung jawab Quality bersifat sementara Masalah kualitas dimasukkan dalam topik "Pemenuhan
1 persyaratan hukum minimal_x000D_ 2 struktur organisasi (lihat struktur
(ad hoc), terutama yang diambil oleh personel Quality. Misalnya : 2 hukum".Persyaratan hukum terkait Quality harus terpenuhi. 2 menggunakan resin yang food frade (sesuai regulasi
organisasi) BPOM, Permendag)
pengechekan Quality yang terkait dengan perarutran pemerintah/SNI, dll
Supplier mengelola limbah dan ikut mencegah 1.00
pencemaran lingkungan
X Effective audits and re-evaluation
SCORE 2.00 2.00

ACTIVITY QUALITY OF ACTIVITY IMPACT OF ACTIVITY

Sistem audit diakui dan didukung sepenuhnya oleh seluruh organisasi


Qualitas, kesehatan, lingkungan, kinerja, serta sistem audit semuanya Audit yang dilakukan oleh sistem yang berbeda beda ( misal ISO 9000,
sebagai elemen kunci untuk menghilangkan potensi cedera dan
sejalan dan saling melengkapi. Target2 dan aktifitas semuanya saling - ISO 14000, FSSC, GMP, dll) terlihat jelas semua diintegrasikan dan - meningkatkan keunggulan operasional. Tercermin dari kebijakan dari -
mendukung. mudah dilihat oleh semua karyawan.
manajemen atas sampai ke level bawah.
5
Semua karyawan / tim kerja dilibatkan dalam melaksanakan audit antar
departemen - Semua karyawan melakukan quality dialogues dengan efektive - Budaya Qualitas (Quality Culture) terlihat di aktifitas karyawan sampai ke
Karyawan dari tempat kerja/fasilitas lainnya ikut berpartisipasi dalam audit Pembelajaran/best practice dari tempat lain (bisa dari internal atau dari
level bawah (misal : saat menemukan penyimpanan product segera -
Budaya Mutu internal. Misalnya : dilibatkan audit antar bagian - web/situs lain) bisa diambil dan diterapkan di tempat kerja - action, menjaga higiene untuk area high )
0.00
Keunggulan produk (Product Superiority) harus dimasukkan dalam Hasil survei digunakan untuk memantau perkembangan Quality culture
Survei digunakan untuk memahami persepsi karyawan tentang Kualitas. - survei, sehingga dapat digunakan untuk mempromosikan perbaikan - dan pola pikir Superioritas Produk (Product Superiority) di seluruh -
berkelanjutan & pola pikir Superioritas Produk ke semua karyawan site/tempat kerja
Audit pihak kedua dan ketiga secara teratur dilakukan untuk meningkatkan
Temuan audit dibandingkan dengan data insiden dan hasil assesment sistem audit di tempat kerja( misalnya dari auditor luar) - Leadership team (pimpinan atau spv/karu) di tempat kerja ikut mendukung
risiko food safety (Food Safety Risk) untuk lebih fokus, sesuai target dan - Penilaian audit diterapkan untuk mengukur efektivitas dan konsistensi peningkatan dari sistem audit Kualitas sebagai pendorong utama kinerja -
memperbaiki sistem audit
sistem audit sepanjang waktu -

Prosedur operasi mencakup :


Cek up dating prosedur kritis terkait dengan Quality untuk disesuaikan
- Standard yang ditetapkan
dengan kondisi terbaru. Pengechekan dilakukan secara teratur (misalnya, Operator terlibat dalam proses kerja audit dan memberikan saran untuk
setahun sekali untuk setiap prosedur kritis untuk operator di tempat - - Tindakan koresi bila ada penyimpampangan Proses kerja secara akurat - perbaikan -
4 kerjanya).
dijelaskan dalam prosedur operasi standar dan penyimpangan dikoreksi
(atau prosedur operasi standar dikoreksi)

Pembelajaran dari issue sebelumnya dan action untuk perbaikan Aktifitas yang membahayakan Keamanan Pangan (Food Safety) sering
Dilakukan Quality dialogue departemen dan diadakan audit Quality culture - dilakukan antar bagian. Proses ini mengembangkan konsistensi Quality - dibahas di setiap aktifitas (briefing, meeting, dll) sehingga karyawan selalu -
Culture antar bagian. ingat.

Pelatihan meliputi keterampilan observasi dan komunikasi, dan pelatihan


lanjutan / pelatihan ulang (refresh training) -
Pelatihan Quality dialogue disediakan untuk semua manajer termasuk Semua first line manager (manager yang berhubungan langsung dengan
karyawan baru - Qualitas dari quality dialogues dipantau (bisa dilihat dari paired audits, proses produksi) terlibat dalam audit dan karyawan juga terlibat -
meninjau laporan) - 0.00

Output rencana audit dibagi ke semua tingkat manajemen, perwakilan


karyawan dan operator - Hasil dari audit dijadikan masukan untuk program kerja terkait Quality. -
Hasil Audit dikumpulkan dan dilaporkan kepada atasan/ leadership team
dan karyawan. -
Rekomendasi dari temuan audit dilakukan perbaikan untuk mengatasi Line management berkomitmen untuk menerapkan tindakan perbaikan
masalah food safety dan masalah qualitas - dengan cepat. -

Dialog fokus pada perilaku / tindakan tidak aman dan kondisi area kerja
Quality dialogues dilakukan oleh leadership team yang terlatih, manajer yang tidak aman dengan cara yang mengoreksi kekurangan dan
menengah dan Quality personnel - memotivasi karyawan. Penggunaan alat pelindung diri (APD/PPE) & -
Quality Dialogue harus dibuat lengkap mulai dari prioritasnya, ketaatan pada aturan hygiene harus dicapai : 100%
-
3 perencanaan, cara pendekatan dan tujuan yang terkait dengan Quality).
Dibuatkan rencana Quality dialogues yang melibatkan semua orang
Hasil dari Quality dialogues dikumpulkan dan dianalisa untuk digunakan
yang terkait (untuk melibatkan setiap orang setidaknya dilakukan setiap - sebagai masukan ke management. -
tiga bulan) dan ditindak lajuti.

Kepala bagain yang berwenang di tempat kerja telah memvalidasi rencana


audit -
Rencana audit harus dibuat dan diinfokan ke semua bagian yang terkait.
Audit harus mencakup :
- semua jenis evaluasi (kunjungan lapangan, inspeksi, audit, evaluasi diri) Audit dilakukan sesuai Rencana
- semua jenis risiko (peralatan, kondisi tidak aman, tindakan tidak aman), - Pelaksanaannya dimonitor secara efektif -
- semua sektor tempat kerja/site (area produksi, gudang, area Hasil investigasi insiden yang pernah terjadi digunakan untuk merancang
penerimaan, lab, dll) rencana audit -
Ada basic Quality Role :
- aturan untuk personelnya (hygiene personnal)
- aturan infrastrukturnya (PRP) 0.00
1. Manajer harus terlibat saat inspeksi (ada tanda ada tindakan korektif yang disusun untuk - aturan praktek produksi yang baik
tangan manager dalam verifikasi laporan pengecekan menyelesaikan temuan internal audit Aturan dasar Quality ( Hygiene Practice) diikuti secara konsisten. 2
produksi) tindakan korektif untuk setiap temuan internal
2. Monitoring & catatan kelengkapan APD & audit dilengkapi dengan tindakan preventif
perlengkapan penerapan hygiene (contoh : alat
Para manajer sesekali berpartisipasi untuk inspeksi Quality dan kunjungan kebersihan, sarung tangan, masker, earplug, shoe Para manajer berkomitmen untuk mencegah dan meminimalkan timbulnya
lapangan 2 cover, dsb), sedikitnya mingguan (bisa digabungkan risiko Quality. 2
Sebagian besar karyawan (75%) menggunakan APD dan perlengkapan PIC/operator menggunakan dan mempraktekan
dalam audit 5R) hygiene sesuai area dan bidang pekerjaannya. 2 persyaratan APD dan Hygiene

2. Isi checklist inspeksi quality meliputi : Ada dokumen follow up dari temuan inspeksi :
- masalah hygiene termasuk kondisi lingkungan yang - Semua area sudah tercakup dalam scope inspeksi
berpotensi menyebabkan kontaminasi pada produk - management berkomitmen untuk menyediakan
- pengelolaan foreign body/benda asing sumber daya untuk menutup gap dari temuan (ada
2 - pengelolaan allergent (primary pack/ingredient) budget yang dialokasikan, ada alokasi sumber daya
Basic Inspeksi Quality fokus pada masalah food safety dan dilakukan oleh Tersedia sistem untuk mencatat dan menindaklanjuti ketidaksesuaian food
manusia) Tindak lanjut atau follow up temuan ketidak sesuaian minimal 50% dapat Tindakan perbaikan terkait Temuan Food Safety &
Quality personnel 2 note : untuk material non primary, penekanannya safety (visit lapangan, check-list, Record Quality dialogues, ...) 2 - semua temuan difollow up dan ditentukan di closed dalam setiap periodik meeting bulanan. 2 Quality minimal sudah 50% saat dilakukan audit.
hanya pada kualitas & GMP, tidak harus menyentuh batasan waktunya untuk closed gap (ada report
ranah food safety action plan yang dilakukan)

Ada SOP, IK, yang digunakan sebagai acuan pengecekan note : untuk material non primary, penekanannya
hanya pada kualitas, tidak harus menyentuh ranah
food safety
PIC/operator paham aturan hygiene, cara
Memiliki STD Panduan inspeksi Quality (hygiene, pencegahan foreign Memiliki panduan inspeksi Quality yang lengkap, mencakup semua risiko Karyawan memahami peraturan dasar hygiene, prosedur untuk mencegah
body, alergen, dll). Misal : Quality Plan/Control plan, Hazard plan) 2 food safety di tempat kerja (higine, benda asing, alergen, dll.). 2 kontaminasi (allergens, foreign bodies, dll.) 2 pencegahan kontaminasi fiskim & micro (cek via
training, briefing, wawancara)

1.00
1. Ada checklist hasil inspeksi
Pengamatan tentang kualitas secara umum untuk produk dan proses Inspeksi dilakukan di semua area mulai dari gudang
produksi sudah dilakukan ( misalnya : laporan ABC FG & Inproses) 2 material, proses, sampai gudang jadi 2. Hasil inspeksi quality dimonitor gapnya dan
dibuatkan follow up action plannya
ada PIC yang bertanggung jawab untuk melakukan
Memiliki personil yang bertugas melakukan pengawasan dan menindak Temuan yg terkait NC (non Conformity) terhadap pemenuhan Legal atau
1 1. Dilakukan Inspeksi Quality secara berkala (misal : lanjuti penyimpangan Kualitas. 2 inspeksi dan memonitor progressnya (ada resiko quality di-closed dan di monitor progressnya 2
setiap jam, setiap shift, setiap hari, setiap batch, dsb), verifikatornya)
Pengecheckan kualitas sudah dilakukan untuk memenuhi peraturan
pemerintah (misal : SNI, BPOM, dll) 2 ada jadwalnya, ada Intruksi Kerja/SOP, ada form check
2. Hasil inspeksi quality dimonitor gapnya dan dibuatkan
follow up action plannya
1.00
REQUIREMENT level 1-2

ELEMENT 1 ELEMENT 2 ELEMENT 3 ELEMENT 4


Visible Management
Commitment Standard Objectives Motivation

SOP / IK / Standard terkait List surat complaint + root


Quality plan Ada catatan NC produk
produksi cause analisa + action plant

SOP / IK / Standard terkait Analisa data compliant (trend, Ada pencatatan reject
Kebijakan mutu
quality problem solving, action plan)

Training (rencana
KPI terkait Qualitas & Ada aktifitas briefing rutin
training, evaluasi, bukti HAACP Plan/ Quality Plan
Complaint pelanggan terhadap kualitas
training)

Target KPI terkait Quaitas


Hasil analisa terkait dengan
Briefing pagi & sampai 2-3 thn kedepan, KPI Ada video motivasi untuk
persyaratan BPOM atau
coaching berdasarkan pencapaian tahun implementasi I Care
lainnya (misal migrasi)
sebelumnya

Action plant & Preventive Ada kampanye terkait


Meeting bulanan yang kualitas (pamlet,
Manual mutu action bila pencapaian KPI
membahas Quality spanduk, papan
tidak tercapai informasi, foto)

Ada program terkait


Papan monitoring Materi & Notulen Surat komplaint ke supplier quality & target
Qualitas Management Review terkait issue Qualitas perusahaan terkait
kualitas

Tindakan perbaikan Compliant supplier dicatat


Zoning sesuai kriteria area Ada KPI terkait kualitas
finding dan dianalisa

Spanduk/banner Evaluasi kepatuhan terhadap Karyawan paham


kampanye quality peraturan pemerintah terhadap kualitas produk

Ada support dari Training Karyawan terhadap


Ada kotak saran untuk
management (misal food safety & Risk masukan kualitas
dana, orang, dll) analisanya
Ada rencana training
karyawan, pelaksanaan
dan evaluasi

Ada aturan terkait


kualitas (aturan personel
hygiene, aturan dan
sanksi bila melanggar)

Kebijakan mutu
ELEMENT 5 ELEMENT 6 ELEMENT 7 ELEMENT 8

Training Communication Incident Investigation Q Team

Ada jadwal training terkait Ada IK/SOP terkait dengan Ada jadwal training terkait
kualitas, ada pelaksanaannya Kebijakan mutu insident Quality/NC/ produk kualitas, ada pelaksanaannya
dan ada evaluasi tidak sesuai standard dan ada evaluasi

Ada jadwal training untuk Ada aturan dasar kualitas Laporan investigasi lengkap( Ada training terkait kualitas dan
karyawan baru dan karyawan ( standard, SOP, aturan root cause, action, pendukungnya ( misal : kalibrasi,
tetap. Untuk karyawan baru personal hygiene, zoning preventive action) terhadap penggunaan alat, cara analisa,
(program induksi) meliputi
semua sistem area) insident tersebutproduk NC dll)

Ada jadwal training tentang Ada report pelaksanaan


peraturan pemrintah yang training terkait kualitas, Report incident disimpan Ada job discription yang jelas
terkait, ada pelaksanaannya ada pelaksanaan dan dengan baik
dan ada evaluasi evaluasinya

Ada jadwal training terkait


pengetahuan dasar kualitas
(personnal hygiene dan aturan Ada meeting secara
terkait kualitas, pengetahuan periodik yang membahas Kabag Quality yang
standard produk/reject, kualitas (bulanan, memimpin investigasi Ada struktur organisasi
pengetahuan ABC,
pengetahuan cleaning sanitasi, semesteran, tahunan)
pengetahuan sistem mutu/ISO
9000/HACCP/FSSC

1. Ada modul/materi training Ada papan


2. Ada kriteria penilaian informasi/papan board
evaluasi training
3. Ada track record training tentang performance Ada pelatihan problem Daftar untuk menerapkan
Quality di area produksi solving
(riwayat training) (misal %reject, ABC,
4. Ada rencana tindak lanjut Complaint, dll)
evaluasi training

Ada briefing rutin yang Ada KPI/program Quality yang


membahas issue quality melibatkan anatr bagian

Ada check/audit Ada SOP terkait Quality


pemahanan karyawan (cleaning sanitasi, personal
terkait kualitas hygiene, dll)

Ada pengelolaan limbah

Ada spesifikasi material yang


sesuai dengan permintaan
pelanggan
ELEMENT 9 ELEMENT 10

Governance Audit

Ada struktur organisasi Ada Inspeksi Quality rutin

Ada Monitoring terkait


Ada job disc Qualitas secara rutin/
Inspeksi Quality

Ada meeting bulanan Ada Quality plan


membahas Quality

Ada briefing rutin yang Ada IK/SOP monitoring


membahas masalah Quality dari material
Quality sampai produk jadi

Ada papan monitoring Ada checklist terkait


Quality Quality

Kabag terlibat dalam


Ada pengelolaan limbah aktifitas check

Ada spesifikasi material


yang sesuai dengan Ada audit terkait Quality
permintaan pelanggan
CROSS REFFERENCE : ISO 9000, ISO 22000 & I CARE CU

ISO 22000 CLAUSE ISO 9000


4 Food safety management system 4
4.1 General requirments 4.1
4.2 Documentation requirements 4.2
4.2.1 General 4.2.1
4.2.2 Control of documents 4.2.3
4.2.3 Control of records 4.2.4
5 Management responsibility 5
5.1 Management commitment 5.1

5.2 Food safety policy 5.3

5.3 Food safety management system planning 5.4.2

5.4 Responsibility and authority 5.5.1


5.5 Food safety team leader 5.5.2

5.6 Communication 5.5

5.6.1 External communication 7.2.1


7.2.3
5.6.2 Internal communication 5.5.3
7.3.7
5.7 Emergency preparedness and response 5.2
8.5.3
5.8 Management review 5.6
5.8.1 General 5.6.1
5.8.2 Review input 5.6.2
5.8.3 Review output 5.6.3
6 Resource management 6
6.1 Provision of resouces 6.1
6.2 Human resources 6.2
6.2.1 General 6.2.1
6.2.2 Competence,awareness and training 6.2.2
6.3 Infrastructure 6.3
6.4 Work Enviroment 6.4
7 Planning and realization of safe products 7
7.1 General 7.1
7.1 Prerequisite programmes (PRPs) 6.3
7.2 6.4
7.2.1 7.5.1
7.2.2 8.5.3
7.2.3 7.5.5
7.3 Prelimenary steps to enable hazard analysis 7.3
7.3.1 General
7.3.2 Food safety team
7.3.3 Product characteristics 7.4.2
7.3.4 Intended use 7.2.1

7.3.5 Flow diagram, process steps and control measures 7.2.1

7.4 Hazard analysis 7.3.1


7.4.1 General

7.4.2 Hazard identification and determination of acceptable


levels

7.4.3 Hazard assessment


7.4.4 Selection and assessment of control measures

7.5 Enstablisihing the operational prerequisite programmes 7.3.2


(PRPs)
7.6 Enstablishing the HACCP plan 7.3.3
7.6.1 HCCP plan 7.5.1
7.6.2 Identification of critical control points (CCPs)
7.6.3 Determination of critical limits for critical control points
7.6.4 System for the monitoring of critical control points 8.2.3
7.6.5 Action when monitoring result exceed critical limits 8.3

7.7 Updating of prelimenary informatin and documents 4.2.3


specifying the PRPs and the HACCP
7.8 Verification planning 7.3.5
7.9 Traceability system 7.5.3
7.10. Control of nonconformity 8.3
7.10.1 Correction 8.3
7.10.2 Corrective actions 8.5.2
7.10.3 Handling of potentially unsafe products 8.3
7.10.4 Withdrawls 8.3
Validation, verification and improve of the food safety
8 8
management system
8.1 General 8.1
8.2 Validation of control measure combinations 8.4
7.3.6
7.5.2
8.3 Control of monitoring and measuring 7.6

8.4 Food safety management system verification 8.2

8.4.1 Internal audit 8.2.2


8.4.2 Evaluation of individual verification result 7.3.4

8.2.3

8.4.3 Analysis of result of verification activities 8.4

8.5 Improvement 8.5

8.5.1 Continual improvement 8.5.1

8.5.2 Updating the food safety management system 7.3.4

1 Scope 1
1.1 General
1.2 Application
2 Normative references 2
3 Terms and definitions 3
4 Quality 4
4.1 General requirments 4.1
4.2 Documentation requirements 4.2
4.2.1 General 4.2.1
4.2.2
4.2.3 Control of documents 4.2.3

7.7 Updating of preliminary information and documents


specifying the PRPs and the HACCP plan
4.2.3 Control of records 4.2.4
5 Management responsibility 5
5.1 Management commitment 5.1
5.7 Emergency preparedness and response 5.2
5.2 Food safety policy 5.3
5.4

5.4.1

5.3 Food safety management system planning 5.4.2


8.5.2 Updating the food safety management system
5.6 Communication 5.5
5.4 Responsibility and authority 5.5.1
5.5 Food safety team leader 5.5.2
5.6.2 Internal communication 5.5.3
5.8 Management review 5.6
5.8.1 General 5.6.1
5.8.2 Review input 5.6.2
5.8.3 Review output 5.6.3
6 Resource management 6
6.1 Provision of resouces 6.1
6.2 Human resources 6.2
6.2.1 General 6.2.1
6.2.2 Competence, awareness and training 6.2.2
6.3 Infrastructure 6.3
7.2 Prerequisite programmes (PRPs)
6.3 Work Environment 6.4
7.2 Prerequisite programmes (PRPs)
7 Planning and realization of safe products 7
General

Intended use
Flow diagrams, process steps and control measures
External communication

External communication
Preliminary steps to enable hazard analysis
Hazard analysis
Establishing the operational prerequisite programmes
(PRPs)
Establishing the HACCP plan
Evaluation of individual verification results
Updating the food safety management system
Verification planning
Validation of control measure combinations
Internal communication
7.4
7.4.1
7.3.3 Product characteristics 7.4.2
7.4.3
7.5
Prerequisite programmes (PRPs) 7.5.1
HACCP plan
Validation of control measure combinations 7.5.2
Traceability system 7.5.3
7.5.4
Prerequisite programmes (PRPs) 7.5.5
7.6
Validation, verification and improve of the food safety
8 8
management system
8.1 General 8.1
8.4 Food safety management system verification 8.2
8.2.1
8.4.1 Internal audit 8.2.2
7.6.4 System for the monitoring of critical control points 8.2.3
8.4.2 Evaluation of individual verification result
8.2.4
7.6.5 Actions when monitoring result exceed critical limits 8.3
7.1 Control of nonconformity
8.2 Validation of control measure combinations 8.4
8.4.3 Analysis of result of verification activities
8.5 Improvement 8.5
8.5.1 Continual improvement 8.5.1
7.10.2 Corrective action 8.5.2
5.7 Emergency preparedness and response 8.5.3
7.2 Prerequisite programmes (PRPs)
SS REFFERENCE : ISO 9000, ISO 22000 & I CARE CULTURE

CLAUSE CLAUSE I CARE CLAUSE


Quality management system
General requirments
Documentation requirements
General
Control of documents
Control of records
Management responsibility
Management commitment Elemet 1
Element 1, Element 4,
Quality policy Element 6
Elemet 1, Element 2,
Quality management system planning Elememt 10
Responsibility and authority Elemet 1, Element 9
Management resprentative Elemet 1, Element 9
Elemet 1, Element 9, Element
Responsibility, authority and communiaction 6
Determination of requirements related to the product Elemet 8, Element 9
Constumer communication Elemet 8, Element 9
Internal communication Elemet 4, Element 6
Control design and development changes NA
Customer focus Elemet 8, Element 9
Preventive action Elemet 7, Element 10
Management review Elemet 1
General
Review input Elemet 1, element 7
Review output Elemet 1
Resource management
Provision of resouces
Human resources
General
Competence,awareness and training Elemet 5, element 6
Infrastructure
Work Enviroment Elemet 8, Element 9
Product realization
Planning of product realization
Infrastructure Elemet 8, Element 9
Work Enviroment
Control of production and service provision
Preventive action
Preservation of product
Design and development

Elemet 2, Element 8
Purchasing requirements
Determination of requirements related to the product
Elemet 2
Determination of requirements related to the product

Design and development planning Elemet 2

Elemet 2

Elemet 2
Design and development inputs

Design and development outputs Elemet 2


Control of production and service provision Elemet 2
Elemet 2
Elemet 2
Monitoring and measurement of processes Elemet 2
Control of nonconforming product Elemet 2
Elemet 2
Control of document

Design and development verification Elemet 2


Identification and traceability Elemet 2
Control of nonconforming product Elemet 2
Control of nonconforming product Elemet 2
Corrective action Elemet 2
Control of nonconforming product Elemet 2
Control of nonconforming product Elemet 2

Measurement, analysis and improvement

General
Analysis data Elemet 3
Design and development validation Elemet 3, Element 2
Validation of processes for production and service provision Elemet 3
Control of monitoring and measuring devices Elemet 3
Elemet 1, Element 2, Element
Monitoring and measurement 9
Internal audit Element 10
Design and development review
Elemet 1, Element 2, Element
Monitoring and measurement of processes 9
Analysis data Elemet 3
Elemet 3, Element 7, Element
Improvement 10
Continual improvement Element 10
Element 2, Element 3,
Updating the food safety management system Element 10
Scope
Normative references
Terms and definitions
Quality
General requirments
Documentation requirements
General
Quality manual Elemet 2
Control of documents Elemet 2

Control of records Elemet 2


Management responsibility
Management commitment Elemet 1
Customer focus Elemet 7, Element 8
Quality policy Elemet 10
Planning
Element 1, Element 4,
Quality objectives Element 6
Quality management planning

Responsibility, authority and communication Elemet 1, Element 9


Responsibility and authority Elemet 1, Element 9
Management representative
Internal communication Elemet 6
Management review Elemet 1
General
Review input Elemet 1, element 7
Review output Elemet 1
Resource management
Provision of resouces
Human resources
General
Competence, awareness and training
Infrastructure

Work Environment

Product realization
Planning of product realization
Customer-related processes
Determination of requirements related to the product

Review of requirements related to the product


Costumer communication Element 8, elemnt 9
Design and development
Design and development planning

Design and development inputs

Design and development outputs Elemet 2


Design and development review

Design and development verifications


Design and development validation
Control of design and development changes
Purchasing
Purchasing process
Purchasing information
Verification of purchased product
Production and service provision
Control of production and service provision

Validation of production and service provision


Identification and traceability
Customer propety
Preservation of product
Control of monitoring and measuring devices

Measurement, analysis and improvement

General
Monitoring and measurement
Customer satisfaction
Internal audit Element 10
Monitoring and measurement of processes

Monitoring and measurement of product


Control of nonconforming product Element 7

Analysis data Elemet 3

Improvement Element 7, Element 10


Continual improvement
Corrective action
Preventive action

Anda mungkin juga menyukai