0 Visible
Management
Standard Goals & Plan Motivation Training Communication Incident
Investigation
Quality Team Governance Audit
essment
Ada anggota Team Management (Ka. Pabrik, manager & supervisor) yang Anggota Team Management (Ka. Pabrik, Manager dan Spv) melakukan Pengetahuan tentang Best Practice dan insiden yg terjadi di industri
menjadi anggota dan berpartisipasi dalam Komite Quality External benchmark di perusahaan2 dengan Best Practices Quality untuk serupa dikomunikasikan dengan baik dan pembelajaranya diintegrasikan
(Anggota asosiasi, Group Komunity Quality perusahaan2 produsen - memperkaya diri melalui pengalaman dan forum diskusi - dengan cepat dalam rencana Quality (kurang dari 3 bulan) -
makanan dan minuman….dll)
Ada bukti bahwa elemen2 pada sistem yang diimplementasikan (audit, Semua anggota Team Management Pabrik (Ka. Pabrik dan Manager)
investigasi, prosedur, pelatihan, pengakuan, komunikasi) terus memahami hubungan antar elemen-elemen I-Care Quality Culture dan
Management Review (MR) dilakukan minimal 1 kali dalam tahun - ditingkatkan berdasarkan tinjauan manajemen. - memiliki kamauan untuk meningkatkan level maturity-nya untuk -
mendukung pencapaian KPI Pabrik
Anggota Exco/Top Level Management menghadiri kegiatan Quality Karyawan merasakan dukungan yang kuat dari top management (HO)
setidaknya dua kali setahun di tempat kerja untuk memperkuat komitmen terhadap menjaga dan meningkatkan Quality serta Quality Sebagai nilai -
Minimum ada 2 kali dalam satu tahun Dir. Level ke atas (HO) ikut
berpartisipasi dalam kegiatan quality di pabrik - mgt dlm Quality (contoh: Quality day, perayaan pencapaian Quality, - nilai perusahaan -
Quality Dialog, dll).
Konsep Keunggulan Produk dari perusahaan terintegrasi dalam Quality Komitmen Ka. Pabrik, manager dan Supervisor dalam tujuan menciptakan 75% karyawan melihat, mengetahui dan mengakui komitmen Ka. Pabrik,
kualitas produk yang unggul terlihat jelas dalam banyak kegiatan di pabrik
Komitmen - - Manager dan Supervisor yang secara konsisten menjaga kualitas dan -
keunggulan produk
4
Revisi Quality Komitmen didasarkan pada masukan dari Audit Quality,
analisa risiko, analisis insiden. Quality Komitmen berkembang mengikuti
- perkembangan budaya Quality di tempat kerja. - -
Semua team Management memahami Kebijakan Quality di Pabrik dan
Leadership team secara berkala (setiap 1-3 tahun) meninjau dan
berkomitmen mengimplementasikanya untuk mendukung perbaikan
menyesuaikan Quality Komitmen
performance pabrik
Quality Komitmen disesuaikan agar konsisten dengan kematangan sistem
- manajemen lain yang ada di tempat kerja (ISO, ABC, HACCP, 5 star, I- - -
care, Systrem Keselamatan, SDM, dll)
- Tim yang bekerja untuk peningkatan Quality melibatkan banyak karyawan - Tindakan untuk perbaikan dilakukan secara efisien dan sasaran Quality
Semua manajer memahami dan mempromosikan praktik dan proses kerja (50%) diberdayakan (termasuk sumber daya) dan hal ini berjalan dengan sebagian besar tercapai. Tetap ada tingkat ketidakpuasan walaupun tidak
terbaik (best practice) untuk terus meningkatkan kinerja dan produk yang efektif. Semua perbaikan bisa dilakukan secara efisien dan target quality ada insiden / krisis terjadi atau walaupun tujuan perusahaan terpenuhi. -
berkualitas. Tim untuk Quality improvement melibatkan banyak Karyawan memiliki pemahaman dasar tentang risiko Food Safety dan -
sebagian besar tercapai. Continues improvement tetap dilakukan
dorongan yg seragam untuk memberikan standar Quality yang tinggi.
karyawan (50% tiap area kerja) dan dikoordinir bahkan bila target quality sudah tercapai
dengan efektif Ada proses sistematis untuk memeriksa pemahaman dan kepatuhan
Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor secara teratur memastikan - karyawan dengan Quality Komitmen - -
anggota timnya masing - masing memiliki dan menjalankan komitmen Sebagian besar Karyawan memahami makna dan dampak dari Komitmen
quality (menjalankan activity2 dan STD Quality untuk mencapai KPI Leadership team menunjukkan contoh2 sikap yang mewujudkan nilai dan Quality pada pekerjaan mereka sendiri.
Quality) prinsip Quality Komitmen, membicarakannya serta bereaksi terhadap - -
penyimpangan.
Leadership team dan manajemen menengah secara teratur (setiap Karyawan bangga dan termotivasi untuk ikut mengidentifikasi resiko pada
minggu) mendedikasikan waktu dan upaya untuk mengenali/menghargai Food Safety dan Quality serta mengusulkan perbaikan yang terkait
Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor memahami & mempromosikan - adanya pencapaian2, mendukung inisiatif dan mendorong proposal2 - dengan praktik dan proses kerja mereka. -
implementasi standar quality untuk meningkatkan performance quality mengenai ide2 perbaikan Quality dan process.
Komunikasi mengenai Quality (Quality Dialog) dilakukan secara dua arah Karyawan memahami Tujuan adanya aturan Quality serta prosedur2
Terdapat komunikasi yg teratur (misal mingguan) dan sistematis tentang
dan pada subyek yang sesuai (masalah saat ini, peristiwa yg besar, Quality. Karyawan juga sadar betul terhadap konsekuensi atas
3 quality (dalam meeting, quality contact, SIM dll) dilakukan oleh Ka. Pabrik, - insiden Quality and Food Safet, dll). - pelanggaran aturan Quality atau jika prosedur Quality tidak diikuti. -
Manager & level Supervisor
Rencana kerja ini memiliki tujuan yang jelas, tahapan pencapaian dan Penyelesaian tindakan perbaikan dan proyek dimonitor. Hasilnya di-track
sumber daya yang memadai (anggaran untuk CAPEX, pelatihan & orang- setiap bulan, di-sahre dengan tim dan digunakan untuk membuat rencana
Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor bekerja secara dengan rencana orang) Hal ini diturunkan secara konsisten di seluruh organisasi berikutnya.
yg sistematis & terstruktur agar dapat memenuhi target quality dan
memastikan sumber daya tersedia untuk mengimplementasikan rencana
kegiatan quality yg sudah dijadwalkan - - -
>> Deployment KPI sudah sampai dengan Supervisor tetapi program kerja
blm tersutruktur (PDCA)
Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor memahami pentingnya Karyawan mulai melihat anggota Leadership team sebagai role models
memberikan teladan perilaku yg mendukung pelaksanaan quality dan dari adanya komitmen Quality dan merasakan dorongan untuk mengikuti
mulai menegakkan kepatuhan aturan quality dengan timnya aturan dasar, standar dan prosedur keamanan makanan
Ka Pabrik, Kabag dan Supervisor menjadi contoh dalam menjalankan/ Quality Plan dilaksanakan dan dimonitor secara konsisten (contoh : Quality menjadi salah satu bahasan yang disampaikan dalam
menerapkan aturan Quality setiap hari di tempat kerja. 2 ada form pengecekan harian, dsb) 2 meeting/briefing reguler 2
Ka. Pabrik, Manager & level Supervisor mendiskusikan komitmen quality 50% karyawan bisa mengingat dan memahami komitmen quality dan
Ada Quality Komitmen dan dikomunikasikan secara umum pada acara2 Ada briefing berkala membahas quality untuk meningkatkan pemahaman quality (dilakukan saat meeting, saat mengerti pentingnya bagi area kerjanya
induksi karyawan baru ataupun saat meeting PDR) Quality menjadi salah satu bahasan yang disampaikan
umum di tepat kerja maupun secara pribadi saat sesi One on One (antara 2 Ada meeting bulanan yang membahas issue quality 2 dalam meeting/briefing reguler
2
atasan dengan bawahan) Ada coaching yang membahas issue quality
2 Pengkomunikasian target - target quality (kebijakan, aturan, target, KPI, Karyawan memahami target dan prioritas Manajemen Pabrik (Ka. Pabrik
Ka pabrik, Kabag dan Supervisor (leadership team) aktif berkomunikasi dg action plan) di dukung dengan papan komunikasi/pengumuman, Ada spanduk, banner yang mengkomunikasikan kebijakan & Manager) menyangkut Quality.
Ada briefing berkala membahas quality
karyawan di tempat kerja mengenai topic Quality (ABC, %B pada FG 2 Ada meeting bulanan yang membahas issue quality
meeting/briefing tentang quality, majalah/selebaran dengan cara top down 2 quality 2
%ABC pada process) dari Ka. Pabrik hingga ke semua karyawan Ada papan informasi/monitoring terkait issue quality
Ka. Pabrik, Kabag & semua Supervisor memiliki rencana terstruktur untuk
Ada bukti pelaksanaan training quality leadership/quality meningkatkan kinerja Quality. Rencana ini didukung oleh tindakan nyata
Ada bukti pelaksanaan training quality leadership/quality culture Ka. Pabrik, Manager & semua Supervisor memiliki pemahaman yg sama
culture yang diikuti oleh seluruh management perusahaan dan sumber daya yang konsisten (Pelatihan, pengurangan risiko food
2 yang diikuti oleh seluruh management perusahaan (contoh : ada mengenai pemahaman prinsip dan system quality dalam team-nya 2 (contoh : ada daftar hadir, modul training, bukti evaluasi
safety, peningkatan peralatan, ...) 2
daftar hadir, modul training, bukti evaluasi training) masing2 (memahami cara implementasi Icare )
Ka. Pabrik, Kabag & semua Supervisor (leadership team) mengikuti training)
training Leadership in Quality ( training Icare leadership)
Quality Komitmen didukung dengan anggaran biaya, dengan sumber daya Ada dukungan manajemen terkait komitmen kualitas, Karyawan mulai melihat, merasakan, mengenali dan memahami bahwa
dan orang yang ditugasi khusus untuk mengawal berjalanya Quality manajemen berkomitmen terhadap Quality (investasi sederhana yang
Management Pabrik (Ka. Pabrik, Manager) membuat dan menandatangai Ada Kebijakan Mutu yang visible dan ditandatangani Tim terkait budget dan sumber daya manusia (contoh : ada
1 Komitmen Quality serta memperkenalkannya ke semua karyawan ( dalam 2 Manajemen
Commitment tersebut. (QA Manager, QA Spv, QA Engineer dsb) 2 action untuk perbaikan mengenai issue kualitas : lantai
terlihat) 2
bentuk statement tertulis dan visible) rusak, alat kebersihan, dsb)
0.00
0.00
0.00
Tim karyawan (yg berpengalaman dan berpengetahuan tentang risiko) Semua karyawan menerima bahwa ini merupakan upaya berkelanjutan
Peninjauan langsung di tempat kerja tentang dijalankanya prosedur terlibat aktif dalam peninjauan prosedur keamanan makanan & prosedur untuk mempertahankan tingkat Quality dengan mempertimbangkan
operasional (pemeriksaan siklus kerja) digunakan untuk memeriksa Quality untuk kejelasan dan relevan-si dari poin2 dlm prosedur tersebut, - semua perubahan standar yang sebenarnya dan mereka melihat dalam -
kepatuhan terhadap praktik kerja food safety dan perbaikan terus - secara teratur (1-2 tahun). setiap perubahan ada kesempatan untuk perbaikan
menerus.
Peningkatan standar Quality didasarkan pada kajian risiko di tempat kerja Prosedur secara akurat mencerminkan praktik kerja yang ada dan
dan dilakukan secara terstruktur - mencakup risiko2 di tempat kerja. -
Quality procedures / prosedur operasi untuk pekerjaan yang tidak rutin
Prosedur Quality untuk kegiatan yg tidak rutin sdh ada dan sesuai ada 100% karyawan berkomitmen untuk menerapkan standar Quality dalam
untuk pekerjaan tersebut. - dikelola (ditentukan, diperbarui, dikomunikasikan, dipantau) dengan cara - pekerjaan mereka -
yang sama seperti standar Quality lainnya
Aturan dibuat dengan jelas shg tidak memberikan ruang untuk salah
pengartian dan konsisten di tingkat tempat kerja (untuk risiko yang sama). -
Pekerjaan yg berhubungan dengan aturan Quality & prosedur operasional Karyawan sepenuhnya paham tentang standar dan procedure Quality.
dikomunikasikan dg jelas melalui Training/pelatihan, rapat/meeting2, dan - Semua karyawan mentaati dan menjalankan aturan Quality di tempat -
pertemuan di aktifitas harian (atasan dan bawahan) Prosedurnya jelas, memenuhi standar manajemen visual dan kerja secara konsisten.
-
3 mencerminkan praktik Engineering yang baik.
Prosedur ditinjau, diperbaharui atau ditingkatkan level-nya jika ada Standar Quality selalu ter-update dan mengakomodir adanya perubahan
peralatan baru atau modifikasi dari yang sudah ada. - dalam peralatan/mesin -
Quality procedures/prosedur operasional ditinjau secara berkala (1-2
tahun sekali) dan ditingkatkan sesuai kebutuhan perusahaan. -
Quality procedures/prosedur operasional mencerminkan pembelajaran
Quality procedures/prosedur operasional ditinjau dan diperbarui jika
diperlukan terutama jika ada suatu insiden Quality. - dari insiden quality terdahulu dan bertujuan untuk mencegah timbulnya -
resiko Quality dan Food Safety.
Tempat kerja ini sdh memiliki Quality manual termasuk kebijakan Quality, Leadreship team dan manajemen menengah memiliki akses mudah ke
standar Quality yang umum maupun yang khusus - Manual Quality terstruktur, mudah digunakan, dan mudah diakses - semua standar Quality yang berlaku di tempat kerja - 0.00
Ada SOP dan IK terkait proses produksi yang telah Zoning dan 5R terlihat dengan jelas di lapangan
Peraturan Quality/Standard Quality, SOP & Instruksi Kerja sdh tersedia di Peraturan Quality/Standard Quality, SOP, Instruksi Kerja tersedia di area 5-S/5-R, Zoning, (Standar kerapihan dan kebersihan) yg baik bisa terlihat
sebagian besar area dan sebagian besar kegiatan operasional pabrik 2 mencakup quality yang terdokumentasi dengan baik, kerja 2 SOP, IK, dan Standar harus tersedia di area kerja di area produksi, workshop dan WH 2 Alat-alat kebersihan dipisahkan sesuai zoningnya (low care, high
update, dan mudah diakses care, dan medium care)
1.00
Aturan umum untuk Food Safety dikomunikasikan kepada semua
karyawan. 2 SOP, IK, dan Standar harus tersedia di area kerja 2
Aturan dasar untuk melindungi produk dari resiko2 Quality dimengerti dan
SOP, IK, dan Standar harus tersedia di area kerja dan dipahami
SOP, IK, Standar harus ditandatangani oleh Manajer dipahami dengan jelas oleh banyak karyawan di tempat kerja(50%)
Aturan umum Quality disetujui oleh manajer Quality 2 Quality 2
1. Ada spesifikasi produk/material yang diproduksi Aktivitas Quality dibentuk dan ditujukan untuk
Aturan umum untuk Quality yg berkaitan dengan proses dan finish product memenuhi persyaratan legal (contoh : SNI, BPOM,
1 sudah didefinisikan dan tersedia di pabik 2 2. Tersedia SOP atau IK terkait produksi dan kontrol kualitas di Persyaratan peraturan yang berlaku digunakan dan dimasukkan dalam Permendag, dsb) dan difokuskan pada pemenuhan2
perusahaan standar Quality di tempat kerja. 2 syarat-syarat dalam peraturan dasar regulasi (contoh : Ada daftar peraturan yang diacu
spesifikasi migrasi spesifik pada primary pack harus Pokok-pokok persyaratan dan aturan dari pemerintah sdh dijalankan, Ada evaluasi kepatuhan terhadap peraturan
sesuai dengan peraturan BPOM) dikontrol dan dipenuhi (SNI, BPOM, BLHD, dll) 2 (note : peraturan legal yang diacu misalnya SNI, BPOM, FDA,
dsb)
Pabrik memiliki KPI Quality tahunan, jumlah Insiden Quality yg Customer complaint dimasukkan dalam KPI Kewajiban pembuatan laporan secara legal/corporate merupakan pendorong utama Issue kualitas menjadi KPI perusahaan dan
pernah terjadi dan penurunannya dijadikan salah satu Objective 2 perusahaan dibuatnya laporan quality pabrik 2 dimonitor berkala
Logika pemikiran, perilaku & reaksi terhadap Quality Insiden mendorong
1 untuk dilakukanya activity-activity Quality Improvement
Ada analisa terhadap customer complaint
Surat komplain dari Danone didokumentasikan dan Data statistik Quality insiden tersedia namun mungkin tidak dikomunikasikan di
Insiden Quality yg terjadi di pabrik terdokumentasi 2 ditindaklanjuti internal pabrik 2 (contoh : ada grafik trend customer complaint
dan problem solving)
-
0.00
0.00
KPI manajemen terkait kualitas
harus terukur
Manajemen melaksanakan
monitoring kualitas sesuai
2 rencana mutu
Preventive action untuk
mencegah terjadinya issue telah
dibuat
1.00
Budaya Kualitas sudah
diimplementasikan dalam aktivitas
sehari-hari
1.00
IV. Progressive Motivation
SCORE 2.75 2.75
Manajer dan operator memimpin dan menginspirasi dengan contoh bahwa Sebagian besar karyawan saling berbagi pengalaman dan praktik serta Sebesar 75% karyawan merasa bertanggung jawab atas Quality dan
Quality adalah nilai yang sangat penting - memfasilitas coaching antar rekan - superioritas produk dan perilaku mereka sesuai dalam bertindak. -
0.00
Manajemen menghargai dalam bentu immaterial ( non-moneter). Misal:
Sistem penghargaan Quality secara berkala diperbaiki dan ditingkatkan Tingkat artisipasi sukarela karyawan sebanyak 50% dari seluruh
peran dalam jaringan kerja, pelatihan, kunjungan, untuk mendorong - dengan praktik yang baik - organisasi -
perilaku Quality dan cara mencapai penghargaan.
First line manager/Supervisor memberikan inspirasi dengan keteladanan Quality adalah masalah yang tidak dapat dinegosiasikan, bahkan dalam First line Manajer atau supervisor dapat dipercaya tentang Quality di
bahwa Quality adalah nilai yang sangat berharga - situasi yang sangat sulit (penundaan, biaya, tekanan) - seluruh organisasi -
Quality dimasukkan dalam Kinerja individu dan Tinjauan Pengembangan,
Quality Performance dipertimbangkan untuk kemajuan karir dan dapat menjadi parameter dalam evaluasi kinerja. Peluang promosi Melalui proses pengembangan karier ini, manajer semakin termotivasi
manajemen pindah jabatan - sangat jelas dan tidak ada kompromi jika seorang manajer mencapai - untuk menerima Quality sebagai tanggung jawab mereka. -
4 kinerja Quality yang buruk di sektornya.
Panduan tingkat pelanggaran/indisiplin terhadap ketidakpatuhan atas Setiap Pedoman dikomunikasikan dengan jelas. Administrasi yang
aturan main dan prosedur ditetapkan dan disepakati dengan perwakilan - disiplin, adil dan konsisten. Ini bertujuan untuk memotivasi dan - Karyawan memahami bahwa Quality adalah persyaratan kerja. -
karyawan. pembelajaran pemberian hukuman. Hal Ini positif disikapi.
Komisaris dan direktur atau General manager secara langsung mengakui Karyawan memahami bahwa Dewan direksi/Director memposisikan
Manajemen membuat mempublikasikan penghargaan atas pencapaian
Quality - dan mengkomunikasikan kegiatan Quality, prestasi, dan insiden Quality - Quality dengan serius dan bahwa kontribusi setiap orang adalah suatu -
yang penting keharusan
0.00
Organisasi/Perusahaan sudah menetapkan aturan Quality dan terkait Orang yang tidak mematuhi dapat dikenakan sanksi oleh atasan mereka Karyawan memahami apa yang disebut penghargaan dan tindakan
tindakan disipliner - dan proses ini diformalkan. - disipliner yang diterapkan dalam berbagai kontek. -
Ada diskusi periodik (mingguan) tentang Quality antara manajer dan tim. 50 % karyawan proaktif dalam mengidentifikasi masalah Quality baik
3 Training, coaching, konseling dan tindakan korektif digunakan para
- Karyawan yang tidak mengikuti aturan Quality mendapatkan pelatihan - selama proses produksi dan produk jadi. Dan 50% lagi berkomitmen untuk -
manajer sebagai alat untuk memengaruhi perilaku.
pribadi (Personnel Coaching) memprioritaskan dan menerapkan Quality Improvement
Manajer langsung meminta umpan balik karyawan setelah setiap pelatihan Karyawan merasa bahwa manajer langsung berkomitmen untuk
4 Anggota Leadership team meninjau program pelatihan Kualitas (min dan memberikan dukungan untuk mengimplementasikan pembelajaran. memberikan dukungan pada pengembangan keterampilan Kualitas.
setiap tahun). - Diskusi tahunan (selama peninjauan kinerja individu) digunakan untuk - Anggaran untuk pelatihan Kualitas tidak dipotong bahkan ketika ada -
meningkatkan proses pelatihan dan perencanaan. tekanan biaya bisnis.
Training didukung oleh sumber daya 1. Setiap catatan produksi dan kualitas
1. Ada bukti pelaksanaan training quality Training didukung oleh sumber daya yang memadai (budget training, diisi sesuai frekuensi cek secara
Team Management Pabrik (Ka. Pabrik dan Manager) semua sudah
leadership/quality culture yang diikuti trainer, infrastruktur lainnya) 2 yang memadai (budget training, trainer,
mengikuti pelatihan kepemimpinan Quality (contoh : I-Care) infrastruktur lainnya) Leadership Team (Ka. Pabrik, Manager, dan Spv) memahami prinsip lengkap dan konsisten
2 oleh seluruh management perusahaan 90% team manajemen (Ka. Pabrik, 2
2 (contoh : ada daftar hadir, modul Manager, dan Supervisor) menghadiri
Kualitas dan mengimplementasikannya dalam aktivitas sehari-hari. 2. Ada papan monitoring terkait kualitas
90% dari Leadership Team (Ka.Pabrik, Manager dan Spv) menghadiri yang selalu terupdate
training, bukti evaluasi training)
Trainig I-Care Quality Culture Leadership Training. 2 training I-Care. Ada bukti daftar hadir
peserta training I-Care Leadership
Training 1. Tersedia laporan pengecekan yang
Ada bukti pelaksanaan training dasar
1. Ada modul/materi training baku
kualitas (contoh : kebijakan mutu,
2. Ada kriteria penilaian evaluasi 2. Ada checklist personal hygiene (bisa
personel hygiene) yang diikuti oleh
Semua karyawan yang terlibat dalam proses produksi (Produksi, Panduan training (materi dan metode penyampaian training) dibuat training
seluruh karyawan yang terlibat dalam Karyawan mengimplementasikan peraturan Quality di area kerja mereka digabung dengan checklist 5R)
Engineering, QA, Gudang) dan supervisornya menerima pelatihan 2 proses produksi (supervisor hingga
dengan jelas. Track record training (riwayat training) setiap karyawan 2 3. Ada track record training (riwayat
masing-masing. 2
tentang prosedur dasar kualitas dibuat jelas. training)
pelaksana) yang terlibat dalam proses
4. Ada rencana tindak lanjut evaluasi
produksi (contoh : ada daftar hadir,
training
materi training, bukti evaluasi training). 1.00
1. Ada program induksi yang dikhususkan
untuk karyawan baru dan karyawan 1. Ada jadwal training tahunan yang
1. Ada program training yang terkait pindahan.
Ada Quality training/pengenalan kepada karyawan baru /orang yang terkait peraturan pemerintah (contoh :
pindah 2 materi kualitas untuk karyawan baru Program induksi meliputi kebijakan Quality dan Peraturan Dasar Kualitas 2 2. Program induksi harus mencakup materi
SNI, BPOM, Permendag, Food Grade
ataupun karyawan pindahan. kebijakan quality dan peraturan kualitas
dasar (contoh : personal hygiene, sistem Material, dsb)
manajemen mutu, ISO 9001, dsb)
Saluran komunikasi benar-benar terbuka, diskusi tentang potensi masalah Karyawan merasa menjadi bagian dari tim dengan mutual interest untuk
Sebagian besar karyawan (75%) bertekad untuk menjaga Quality dan
Keunggulan Produk (Product Superiority) - Quality dipandang sebagai peluang untuk peningkatan, dan semua - mencapai tujuan bersama dan kewajiban untuk mendukung orang lain -
karyawan merasa masukan mereka dihargai dalam tim.
5 Beberapa karyawan (lebih dari 5%) secara aktif terlibat dalam komite
Karyawan menggunakan jaringan untuk berbagi ide-ide baru dan praktik Karyawan bangga menjadi duta Quality -
eksternal, jaringan atau asosiasi di luar pabrik (misalnya : ASPADIN, dll) - yang baik dari dan dengan eksternal stakeholders (industri, komunitas - Kegiatan Good practice tersebar dan diimplementasikan secara sistematis
sosial, dll ...) di dalam dan di berbagai tempat kerja -
Info Quality harus jelas terutama terkait dengan berbagai sistem Sasaran dan program dari Quality, rencana aksi, kinerja saat ini, dan isu-
Manajemen secara sistematis menggambarkan dalam semua komunikasi
manajemen dan alat yang digunakan di tempat kerja (misalnya: - dampak positif Quality pada semua aspek bisnis lainnya - isu terkini sudah dikenal, dan dipahami oleh semua karyawan sebagai -
kinerja/SQCDE,sistem SDM, manajemen risiko, dll ...) bagian penting dari bisnis mereka. 0.00
Masalah Quality dibahas oleh First line Manager ke semua karyawan dan Komunikasi bottom up sangat penting. Beberapa karyawan memimpin Karyawan berpartisipasi dalam kegiatan Quality & secara efektif
kontraktor (permanen) selama rapat kontrak harian - Quality communication dan Quality contacts - berkontribusi pada peningkatan Quality -
Good Practice ditempelkan di antara tempat kerja-tempat kerja melalui Praktik dan pembelajaran yang baik dari tempat kerja lain /di pabrik lain Beberapa Quality good practices dari tempat kerja lain diterapkan dan
manajer Quality - bisa dicontoh (standar, alat, investigasi insiden, ...) - dikomunikasikan kepada karyawan -
Informasi Quality yang lebih luas ( jika ada insiden yang relevan dari Berbagai cara digunakan oleh organisasi menyesuaikan kondisi, dapat Karyawan mengetahui insiden Quality terbaru, hasil penyelidikan, area
industri, penilaian risiko, pelatihan, prosedur baru), Berbagi informasi - berupa : papan pengumuman, buletin, pertemuan tatap muka, rapat - risiko, dan memahami bagaimana standar / prosedur & peluang -
(bulanan) dikomunikasikan kepada semua karyawan bersama, email / intranet, ... untuk mendorong partisipasi karyawan peningkatan dapat melindungi mereka dari insiden
Team Leader dan Ka Pabrik mengatur dan memimpin pertemuan Quality Komunikasi adalah dua arah dan pada subyek yang sesuai (masalah saat Karyawan memahami prioritas dan tindakan Quality yang sedang
dengan semua team - ini, peristiwa besar, keamanan pangan di tempat dan risiko Quality ...). - berlangsung dan bagaimana hal itu melibatkan pekerjaan mereka -
1.00
Harus ada :
Temuan (finding) investigasi dan pelajaran yang didapat dari insiden Semua pembelajaran yang relevan dari tempat kerja lain dikumpulkan, - Resiko Food Safety
tersebut dibagaikan ke tempat kerja lainnya sebagai bahan pembelajaran - ditinjau dan dikelompokkan dan bila relevan diterapkan - - Review/tinjauan -
- tindakan yang tepat diambil
Manajemen melakukan proses penyelidikan secara efisien meliputi : Komitmen Manajer terhadap Qualitas ditunjukkan dengan :
3 Manajer mengarahkan penyelidikan insiden, yang meliputi partisipasi
-
- root cause analisis
-
- respon yang cepat terhadap masalah kualitas
-
karyawan dan keahlian teknis sesuai kebutuhan - faktor yang berkontribusi terhadap insiden - mereview kembali laporan insiden
- aspek perilaku karyawan dan organisasi - membuat action plan untuk setiap insiden/masalah Qualitas
Personil Quality cepat belajar dan memiliki hubungan yang kuat dengan
5 perusahaan lainnya atau pemerintahan guna memudahkan up date - Quality practices bisa dilakuan antar bagian di seluruh tempat kerja -
pengetahuan Personil Quality memberikan keahlian untuk mempengaruhi dan
membentuk sistem manajemen Quality di tempat kerjanya. -
Quality personnel diakui sebagai ahli di bidangnya dan dirujuk untuk Quality personnel memberikan akses cepat dan efektif ke keahlian kelas
saran, masukan dan dukungan implementasi suatu sistem - dunia di luar tempat kerja. -
0.00
Quality personnel menurunkan pengalamannya ke bawahannya atau Personil Quality menyediakan pelatihan dan keahlian khusus (seperti
Keahlian Personil Quality menjadi dasar dalam organisasi manajemen
rekan kerjanya melalui keabah organisasi (line manager , karyawan - HACCP, investigasi, keterampilan pelatihan ...) yang dibutuhkan - operasional -
dengan tugas Quality tertentu, program champions) organisasi.
Quality manager adalah bagian dari leadership team tempat kerja dan
Posisi manajemen Quality dihormati dan diakui sebagai kunci oleh semua Peran Quality manager merupakan langkah ke jenjang yang lebih tinggi di
melapor langsung ke Regional Quality Director (bila ada), atau ke Top - manajer dan organisasi - karirnya -
Management
0.00
Manajer Quality secara rutin menghadiri pertemuan leadership team di
Quality manager memiliki jalur pelaporan / akses langsung ke leadership Quality manager memengaruhi keputusan leadership team di tempat kerja
(karu/spv) team di tempat kerja - tempat kerja, Manajer Quality rutin melakukan kontak langsung dengan - dalam hal Quality -
Top Management.
Pelaksanaan sebagian besar kegiatan Quality dibagi secara seimbang Program Quality dikerahkan secara aktif di setiap sektor tempat kerja di
Personil Quality mendukung keefektifan dari leadership team (karu/spv) di
tempat kerja terhadap program Quality - antara manajemen dan Personil Quality. Manajer Quality adalah pembina - bawah tanggung jawab manajer (ditetapkan tujuan, plan action, tindak -
untuk aktifitas audit, rapat Quality, pelaporan, investigasi insiden lanjut, pelatihan, penyelidikan insiden, dll ...)
0.00
Perwakilan karyawan dari berbagai departemen berkontribusi dalam Ada report program/project terkait quality dan daftar tim
program2 Quality 2 lintas departemen yang terlibat di dalamnya. 1. Ada pembagian fungsi dan kewenangan yang jelas
terkait inspeksi/pengecekan rutin, internal audit,
training, pelaporan, dan keterlibatan dalam investigasi
insiden
1. Ada job desc yang jelas dalam struktur organisasi tim Ada keterlibatan aktif dari personil quality dalam
quality program/project terkait perbaikan kualitas Personil Quality mampu melakukan sebagian besar kegiatan Quality 2. Ada bukti keterlibatan personel quality dalam inspeksi
Personil Quality menerima dukungan dan sumber daya dari leadership maupun pelaporan rutin terkait kualitas, internal audit,
2 Peran dan tanggung jawab personil Quality didefinisikan dengan jelas 2 team (atasannya) untuk memimpin program Quality 2 barang jadi maupun peningkatan quality secara mandiri termasuk inspeksi, audit, pelatihan, Quality meetings, 2 training, meeting quality, dan investigasi insiden
2. Setiap fungsi dan kewenangan dalam struktur quality performance di pabrik (contoh : mengurangi NC, pelaporan, insident investigasi. (contoh : tanda tangan personel quality yang berwenang
dicantumkan dengan jelas menindaklanjuti komplain customer) di laporan hasil pengecekan, personel quality menjadi
lead auditor atau tim auditor dalam audit internal,
personel quality menjadi trainer dalam training prinsip
dasar kualitas, personel quality tergabung dalam tim
Personil Quality telah mendapatkan training mengenai Sistem Manajemen Ada laporan pemenuhan/pelaksanaan training khususnya investigasi insiden)
Mutu (refresh training ISO 9001, dan Food Safety (khusus untuk primary 2 terkait sistem manajemen mutu yang diikuti oleh personel
packaging)) quality (ada record pelaksanaan training)
1.00
Memiliki seorang manajer Quality untuk mengkoordinasikan kegiatan2 Dalam struktur organisasi, ada manager quality yang 1. Personil quality memahami dan menjalankan
Quality 2 independen dan melapor langsung pada plant manager. peraturan quality dan SOP yang berlaku.
Personil Quality membuat peraturan dan prosedur Quality serta membuat 2. Personil quality ikut memastikan pelaksanaan Khusus untuk supplier primary packaging, hanya
aturan yang harus dipatuhi. 2 peraturan quality, SOP, dan dokumen terkait menggunakan resin yang food frade (berdasarkan BPOM)
1. Organisasi quality harus memiliki Job desc yang jelas pengendalian mutu di line produksi (Instruksi
Personil Quality ditunjuk dan dianggap paling bertanggung jawab atas Supplier mengelola limbah dan ikut mencegah
action2 yang berhubungan dengan Quality 2 2. Dalam job desc harus ada pembagian wewenang yang Kerja, Form Pengecekan, dsb). Dasar Persyaratan perundangan harus dipenuhi dan masalah Quality
1 jelas di bagian Quality
adalah dianggap masalah spesialis 2 pencemaran lingkungan
3. Ada briefing rutin (harian atau setiap awal
shift) yang melibatkan tim quality
Organisasi Quality sejajar dengan fungsi lain (bagian keselamatan, bagian Quality dimasukkan dalam manajemen perusahaan secara keseluruhan
Semua karyawan mendukung Quality sebagai penunjang keunggulan
produksi, bagain Hr...) sehingga efektif mendukung tugas para manager - (SQCDME) dan dimonitoring kinerjanya baik untuk proses existing - operasional -
dan operator maupun proyek baru.
0.00
Quality management tools (mis. Penilaian dan mitigasi risiko food safety,
investigasi insiden, ...) diintegrasikan oleh manajer dalam kegiatan rutin -
tim manajemen. Banyak karyawan (50%) secara resmi terlibat dalam beberapa fase
Semua manajer terlibat dalam pengembangan program dan aktivitas
Quality dan menerima tanggung jawab untuk kinerja Quality. - Ditentukan pemimpin yang memiliki pengetahuan dan kemampuan
proses untuk mendefinisikan, menerapkan dan melaksanakan program -
dan kegiatan Quality (di luar pekerjaan rutin mereka)
mengenai masalah tertentu, sebagai proses investigasi, Quality Audit ,
pelatihan , dll yang dijadikan perpanjangan Quality komite dan didukung -
untuk bidang utama kegiatan Quality.
1.00
dalam struktur organisasi, tim quality harus independen Supplier memproduksi material kemasan sesuai
dan melapor langsung pada plant manager permintaan customer (AQUA/TIV).
Bagian Quality yang digerakkan secara hukum (jika ada) difokuskan pada
Bagian Quality dan keterlibatan dari perwakilan karyawan hanya sebatas Terdapat bagian Quality dalam Khusus untuk supplier primary packaging, hanya
masalah hukum. Kegiatan dan tanggung jawab Quality bersifat sementara Masalah kualitas dimasukkan dalam topik "Pemenuhan
1 persyaratan hukum minimal_x000D_ 2 struktur organisasi (lihat struktur
(ad hoc), terutama yang diambil oleh personel Quality. Misalnya : 2 hukum".Persyaratan hukum terkait Quality harus terpenuhi. 2 menggunakan resin yang food frade (sesuai regulasi
organisasi) BPOM, Permendag)
pengechekan Quality yang terkait dengan perarutran pemerintah/SNI, dll
Supplier mengelola limbah dan ikut mencegah 1.00
pencemaran lingkungan
X Effective audits and re-evaluation
SCORE 2.00 2.00
Pembelajaran dari issue sebelumnya dan action untuk perbaikan Aktifitas yang membahayakan Keamanan Pangan (Food Safety) sering
Dilakukan Quality dialogue departemen dan diadakan audit Quality culture - dilakukan antar bagian. Proses ini mengembangkan konsistensi Quality - dibahas di setiap aktifitas (briefing, meeting, dll) sehingga karyawan selalu -
Culture antar bagian. ingat.
Dialog fokus pada perilaku / tindakan tidak aman dan kondisi area kerja
Quality dialogues dilakukan oleh leadership team yang terlatih, manajer yang tidak aman dengan cara yang mengoreksi kekurangan dan
menengah dan Quality personnel - memotivasi karyawan. Penggunaan alat pelindung diri (APD/PPE) & -
Quality Dialogue harus dibuat lengkap mulai dari prioritasnya, ketaatan pada aturan hygiene harus dicapai : 100%
-
3 perencanaan, cara pendekatan dan tujuan yang terkait dengan Quality).
Dibuatkan rencana Quality dialogues yang melibatkan semua orang
Hasil dari Quality dialogues dikumpulkan dan dianalisa untuk digunakan
yang terkait (untuk melibatkan setiap orang setidaknya dilakukan setiap - sebagai masukan ke management. -
tiga bulan) dan ditindak lajuti.
2. Isi checklist inspeksi quality meliputi : Ada dokumen follow up dari temuan inspeksi :
- masalah hygiene termasuk kondisi lingkungan yang - Semua area sudah tercakup dalam scope inspeksi
berpotensi menyebabkan kontaminasi pada produk - management berkomitmen untuk menyediakan
- pengelolaan foreign body/benda asing sumber daya untuk menutup gap dari temuan (ada
2 - pengelolaan allergent (primary pack/ingredient) budget yang dialokasikan, ada alokasi sumber daya
Basic Inspeksi Quality fokus pada masalah food safety dan dilakukan oleh Tersedia sistem untuk mencatat dan menindaklanjuti ketidaksesuaian food
manusia) Tindak lanjut atau follow up temuan ketidak sesuaian minimal 50% dapat Tindakan perbaikan terkait Temuan Food Safety &
Quality personnel 2 note : untuk material non primary, penekanannya safety (visit lapangan, check-list, Record Quality dialogues, ...) 2 - semua temuan difollow up dan ditentukan di closed dalam setiap periodik meeting bulanan. 2 Quality minimal sudah 50% saat dilakukan audit.
hanya pada kualitas & GMP, tidak harus menyentuh batasan waktunya untuk closed gap (ada report
ranah food safety action plan yang dilakukan)
Ada SOP, IK, yang digunakan sebagai acuan pengecekan note : untuk material non primary, penekanannya
hanya pada kualitas, tidak harus menyentuh ranah
food safety
PIC/operator paham aturan hygiene, cara
Memiliki STD Panduan inspeksi Quality (hygiene, pencegahan foreign Memiliki panduan inspeksi Quality yang lengkap, mencakup semua risiko Karyawan memahami peraturan dasar hygiene, prosedur untuk mencegah
body, alergen, dll). Misal : Quality Plan/Control plan, Hazard plan) 2 food safety di tempat kerja (higine, benda asing, alergen, dll.). 2 kontaminasi (allergens, foreign bodies, dll.) 2 pencegahan kontaminasi fiskim & micro (cek via
training, briefing, wawancara)
1.00
1. Ada checklist hasil inspeksi
Pengamatan tentang kualitas secara umum untuk produk dan proses Inspeksi dilakukan di semua area mulai dari gudang
produksi sudah dilakukan ( misalnya : laporan ABC FG & Inproses) 2 material, proses, sampai gudang jadi 2. Hasil inspeksi quality dimonitor gapnya dan
dibuatkan follow up action plannya
ada PIC yang bertanggung jawab untuk melakukan
Memiliki personil yang bertugas melakukan pengawasan dan menindak Temuan yg terkait NC (non Conformity) terhadap pemenuhan Legal atau
1 1. Dilakukan Inspeksi Quality secara berkala (misal : lanjuti penyimpangan Kualitas. 2 inspeksi dan memonitor progressnya (ada resiko quality di-closed dan di monitor progressnya 2
setiap jam, setiap shift, setiap hari, setiap batch, dsb), verifikatornya)
Pengecheckan kualitas sudah dilakukan untuk memenuhi peraturan
pemerintah (misal : SNI, BPOM, dll) 2 ada jadwalnya, ada Intruksi Kerja/SOP, ada form check
2. Hasil inspeksi quality dimonitor gapnya dan dibuatkan
follow up action plannya
1.00
REQUIREMENT level 1-2
SOP / IK / Standard terkait Analisa data compliant (trend, Ada pencatatan reject
Kebijakan mutu
quality problem solving, action plan)
Training (rencana
KPI terkait Qualitas & Ada aktifitas briefing rutin
training, evaluasi, bukti HAACP Plan/ Quality Plan
Complaint pelanggan terhadap kualitas
training)
Kebijakan mutu
ELEMENT 5 ELEMENT 6 ELEMENT 7 ELEMENT 8
Ada jadwal training terkait Ada IK/SOP terkait dengan Ada jadwal training terkait
kualitas, ada pelaksanaannya Kebijakan mutu insident Quality/NC/ produk kualitas, ada pelaksanaannya
dan ada evaluasi tidak sesuai standard dan ada evaluasi
Ada jadwal training untuk Ada aturan dasar kualitas Laporan investigasi lengkap( Ada training terkait kualitas dan
karyawan baru dan karyawan ( standard, SOP, aturan root cause, action, pendukungnya ( misal : kalibrasi,
tetap. Untuk karyawan baru personal hygiene, zoning preventive action) terhadap penggunaan alat, cara analisa,
(program induksi) meliputi
semua sistem area) insident tersebutproduk NC dll)
Governance Audit
8.2.3
1 Scope 1
1.1 General
1.2 Application
2 Normative references 2
3 Terms and definitions 3
4 Quality 4
4.1 General requirments 4.1
4.2 Documentation requirements 4.2
4.2.1 General 4.2.1
4.2.2
4.2.3 Control of documents 4.2.3
5.4.1
Intended use
Flow diagrams, process steps and control measures
External communication
External communication
Preliminary steps to enable hazard analysis
Hazard analysis
Establishing the operational prerequisite programmes
(PRPs)
Establishing the HACCP plan
Evaluation of individual verification results
Updating the food safety management system
Verification planning
Validation of control measure combinations
Internal communication
7.4
7.4.1
7.3.3 Product characteristics 7.4.2
7.4.3
7.5
Prerequisite programmes (PRPs) 7.5.1
HACCP plan
Validation of control measure combinations 7.5.2
Traceability system 7.5.3
7.5.4
Prerequisite programmes (PRPs) 7.5.5
7.6
Validation, verification and improve of the food safety
8 8
management system
8.1 General 8.1
8.4 Food safety management system verification 8.2
8.2.1
8.4.1 Internal audit 8.2.2
7.6.4 System for the monitoring of critical control points 8.2.3
8.4.2 Evaluation of individual verification result
8.2.4
7.6.5 Actions when monitoring result exceed critical limits 8.3
7.1 Control of nonconformity
8.2 Validation of control measure combinations 8.4
8.4.3 Analysis of result of verification activities
8.5 Improvement 8.5
8.5.1 Continual improvement 8.5.1
7.10.2 Corrective action 8.5.2
5.7 Emergency preparedness and response 8.5.3
7.2 Prerequisite programmes (PRPs)
SS REFFERENCE : ISO 9000, ISO 22000 & I CARE CULTURE
Elemet 2, Element 8
Purchasing requirements
Determination of requirements related to the product
Elemet 2
Determination of requirements related to the product
Elemet 2
Elemet 2
Design and development inputs
General
Analysis data Elemet 3
Design and development validation Elemet 3, Element 2
Validation of processes for production and service provision Elemet 3
Control of monitoring and measuring devices Elemet 3
Elemet 1, Element 2, Element
Monitoring and measurement 9
Internal audit Element 10
Design and development review
Elemet 1, Element 2, Element
Monitoring and measurement of processes 9
Analysis data Elemet 3
Elemet 3, Element 7, Element
Improvement 10
Continual improvement Element 10
Element 2, Element 3,
Updating the food safety management system Element 10
Scope
Normative references
Terms and definitions
Quality
General requirments
Documentation requirements
General
Quality manual Elemet 2
Control of documents Elemet 2
Work Environment
Product realization
Planning of product realization
Customer-related processes
Determination of requirements related to the product
General
Monitoring and measurement
Customer satisfaction
Internal audit Element 10
Monitoring and measurement of processes