Dalam gerak roda sejarah setiap bangsa memiliki riwayat peradaban timbul tenggelam
mereka masing-masing. Setiap bangsa yang terekam oleh sejarah pernah mendapatkan masa
kejayaan dan keruntuhan. Ada yang sekadar sedang melemah dan sewaktu-waktu bisa
bangkit kembali, ada juga yang runtuh dan terkubur untuk selama-lamanya. Ketika suatu
bangsa berada dalam tahap kemunduran, terdapat sebuah hasrat kerinduan kepada masa
kejayaan. Kerinduan semacam itu pernah menggelora pada abad ke 14 di dunia Barat. Abad
yang dikenal sebagai renaisans itu membawa perubahan yang drastis bagi dunia Barat.
renaisans ala Barat ditandai dengan memberikan porsi lebih kepada kodrat manusia dan
mencampakkan norma gereja yang memasung kreativitas selama zaman skolastik (Ramin,
2017: 30).
Ketika Barat mencapai titik baliknya pada zaman renaisans, yang menjadi koridor
utamanya adalah menghidupkan kembali iklim intelektual zaman Yunani. Barat tidak pernah
kembali ke masa lalu secara harfiah. Kenyataanya Barat tetap merangkak maju ke depan dan
menikmati kemajuan peradaban hingga hari ini. Renaisans yang melahirkan begitu banyak
tokoh yang berkontribusi dalam kemajuan Barat seperti Descartes di bidang fisafat, Nicolaus
Copernicus di bidang eksakta, Leonardo da vinci di bidang seni, melahirkan
pemikiran-pemikiran yang sama sekali baru.
Jadi akan begitu naïf jika seandainya umat Islam tiba-tiba menginginkan kembali
kepada masa khulafa’ur rasyidin. Yang penting adalah bagaimana semangat-semangat para
sahabat itu memberikan kontribusi, inovasi, dan pemikiran yang berdampak bagi kemajuan
umat Islam. Sepanjang sejarah terdapat beberapa tokoh yang memahami jargon kembali
kepada Islam yang sebenarnya (renaisans ala Islam). Di bidang sastra ada Muhammad Iqbal
dari Mesir, di bidang politik ada Jamaludin Al-afgani, dalam pemikiran ada Ibnu
Taimiyyah. Inti dari renaisans adalah mengidupkan semangat lama, tetapi dalam koridor dan
semangat yang terus bergerak ke depan. Yang perlu dilanjutkan dari tokoh-tokoh terdahulu
itu sebenarnya bukan dia apa adanya, melainkan semangat, tradisi, pemikiran dan kreativitas
mereka. Jangan mewarisi abunya, tapi apinya. Artinya yang harus ditanamkan adalah
semangat yang sama dalam kondisi sekarang, kondisi nyata, bukan malah berandai-andai
untuk kembali ke masa lalu.
Kondisi dunia saat ini telah jauh berbeda dengan masa lalu. Meminjam istilah
Zigmund Bauman, dunia sekarang senantiasa selalu berada dalam kondisi bergerak (always
on the move) (ed Hardirman, 2019: 212). Kuncinya adalah bagaimana kader-kader IMM
meningkatkan kreativitas untuk menjadi tokoh di bidang masing-masing. KH Ahmad Dahlan,
Kasman Singodimedjo, Ki Bagoes Hadiekoesoemo itu tidak lagi sekadar tertinggal di kepala,
tapi kader IMM harus menjelma menjadi sosok-sosok tersebut dengan keadaan yang ada saat
ini. Tokoh-tokoh tersebut telah berhasil menghiasi zaman mereka masing-masing dengan
kemampuan yang mereka miliki yang juga berpengaruh besar terhadap perkembangan
bangsa. Inilah yang dimaksud dengan semangat renaisans. Renaisans tidak boleh dimaknai
dengan terjebak dalam masa lalu, tetapi harus dimaknai dengan pengaktifan kembali
semangat dan kreativitas yang senantiasa berlanjut dan tidak jalan di tempat.
Ada tuntutan yang lebih besar bagi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai kaum
cendekiawan maupun sebagai kader dakwah dari perpanjangan tangan Persyarikatan
Muhammadiyah. Di zaman yang dikenal sebagai zaman post modern ini, polanya teramat
jauh berbeda. Kemajuan teknologi cenderung membunuh apa pun yang bercorak
klasik. Metode-metode lama secara cepat menjadi usang kemudian tidak dilirik sama
sekali. Yang paling utama adalah bagaimana Ikatan Mahasiswa Muhammadiyyah
menciptakan kader-kader yang bercorak otonom dalam koridor yang tidak melanggar
prinsip-prinsip organisasi IMM maupun prinsip-prinsip Persyarikatan Muhammadiyah. IMM
tidak boleh berjalan dalam koridor yang sempit, yang menuntut kepatuhan mengekang. Dan
sebaliknya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus berhasil menciptakan ruang yang
mendorong setiap kader untuk meningkatkan dan menggunakan potensi yang dimiliki
sebesar-besaarnya. Hanya individu otonom yang mampu berkemmbang dan senantiasa
bergerak maju.
. Kreatifitas adalah kunci dalam menghadapi modernitas. Ada terobosan unik pada
periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi; staf milenial. Gagasan pemerintah untuk
mempermuda wajah politik sebenarnya tepat karena sejalan dengan bonus demografi, dimana
berikutnya wajah muda akan mendominasi Indonesia. Modernisasi yang berkembang dengan
pesat yang dimanfaatkan oleh para anak-anak muda milenial dalam menciptakan
penemuan-penemuan yang membanggakan, sehingga mereka di jajaran pemerintahan pusat,
seperti halnya dapat kita lihat staf khusus milenial Presiden adalah orang yang berprestasi
dalam pemanfaatan teknologi digital, kita sebut saja Adam Belva Syah Devara, pendiri
Ruang Guru yang menjadi perusahaan teknologi digital terbesar di Indonesia. Pemuda-
pemuda dari generasi milineal yang menjadi staf khusus presiden memiliki prestasi dalam
pemanfaatan kemajuan teknologi untuk peningkatan pemasukan.
Dalam aspek lainya juga perlu menjadi perhatian agar juga dapat menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi digital, seperti dalam aspek dakwah perlu dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang menghampiri Negara Republik Indonesia
ini dengan strategi yang dapat mengatasi tantangan dakwah yang semakin besar, aspek lain
Term Of Reference Darul Arqam Madya Nasional PC IMM Kota Padang
2
DARUL ARQAM MADYA NASIONAL
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
KOTA PADANG
yang perlu kita lirik adalah dalam menciptakan kader akademisi yang benar-benar siap
nantinya didistribusikan di lembaga pendidikan baik Muhammadiyah ataupun
pemerintahan. Tentunya yang diharapkan adalah kader-kader yang bisa memanfaatkan
teknologi-teknologi yang berkembang, terakhir dalam aspek politik diharapkan juga bisa
menciptakan kader yang nantinya bisa didistribusikan di posisi-posisi strategis
pemerintahan. Disini juga diperlukan pengawalan dari kader dan senior ikatan agar dapat
merealisasikan distribusi kader secara efektif.
Kader Ikatan harus gelisah dengan keadaan ikatan saat ini. Sekarang ini ikatan sedang
tidak baik-baik saja. Apabila tidak ada keinginan untuk ikut berubah dalam mengikuti
perkembangan zaman, maka IMM akan tinggal kenangan dalam buku-buku sejarah yang
tidak ditemukan lagi wujudnya karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan
teknologi digital dan lingkungan para milenial. Maka pola-pola pergerakan IMM yang sudah
usang perlu untuk diperbaharui dengan bentuk tindakan bukan hanya sekadar wacana
belaka. Kajian-kajian IMM seharusnya menghasilkan tindakan, IMM jangan terkesan
ekslusif, tetapi harus berbaur, dan lebih responsif terhadap perkembangan-perkembangan
yang terjadi,
Kader ikatan tidak boleh latah dengan hanya terfokus pada pematangan intelektual
saja sehinga terlupa bahwa zaman sudah berkembang begitu pesatnya dengan diiringi
kemajuan teknologi, terlalu asik membahas toeoritis saja tanpa diiringi dengan tindakan maka
ini sudah ketinggalan zaman, sekarang sudah waktunya membahas sebuah kreativitas yang
dapat menghasilkan keuntungan besar bagi kader, orang yang banyak terpakai sekarang ini
bukan orang yang punya teori segudang, tetapi cukup hanya dengan beberapa teori, tetapi
diaplikasikan dalam bentuk tidakan, sekarang ikatan harus mampu menguasai kompetisi di
ranah digital, sehingga aspek lain seperti dakwah, kebangsaan, akademisi dapat dimanfaatkan
dengan baik dengan pola gerakan terbarukan, Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka
api renaisans ikatan harus dinyalakan.
NAMA KEGIATAN
TEMA KEGIATAN
BENTUK KEGIATAN
1. Seminar
2. Presentasi Makalah
3. Brainstorming
4. Focus Group Discussion
5. Ceramah Umum / stadium general
6. Bedah Buku
7. OutBond
8. Workshop
9. RTL dan Follow Up
TUJUAN
1. Terbentuknya kader IMM yang memiliki kapasitas kepemimpinan dakwah yang kuat
serta dapat diaplikasikan dalam berbangsa dan bermasyarakat di tengah pergeseran
peradaban.
2. Tercapainya kemampuan kader dalam mengaplikasikan skill yang dimiliki dalam bentuk
tindakan dalam peningkatan karir.
LANDASAN KEGIATAN
MATERI PELATIHAN
NARASUMBER
PESERTA
KETENTUAN
A. Persyaratan Umum
1. Memiliki Track Record yang baik di IMM.
2. Telah lulus DAD minimal 6 Bulan dan dibuktikan dengan Syahadah.
3. Membawa Surat Mandat dari DPD IMM untuk luar Sumatera Barat dan dari PC IMM
untuk dalam Sumatera Barat.
4. Bersedia mengikuti acara perkaderan dari awal sampai selesai dengan membuat surat
kesanggupan dan membayar SWP sebesar Rp.150.000/ peserta dan SWO sebesar
Rp.250.000/ delegasi.
B. Persyaratan Khusus
1. Tahap1
a. Mengisi Formulir Pendaftaran online pada link: http://bit.ly/Formdamnas
b. Mingisi Surat Pernyataan kesedian mengikuti DAMNAS
c. Syahdah DAD atau Surat Keterangan Lulus DAD
d. Mendapatkan surat mandat
e. Pas foto 3x4 sebanyak 2 lembar
f. Membuat makalah dengan memilih tema dari materi perkaderan
g. Ketentuan makalah minimal 8 halaman dengan ukuran kertas A4 spasi 1,5
dilengkapi daftar pustaka dan foot note, referensi minimal 5 buah buku dengan
sistematika:
Term Of Reference Darul Arqam Madya Nasional PC IMM Kota Padang
6
DARUL ARQAM MADYA NASIONAL
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
KOTA PADANG
PENUTUP
Demikian TOR ( Term Of Refereence ) Darul Arqam Madya (DAM) Nasional ini
dibuat sebagai pedoman kegiatan dengan harapan mendapat dukungan dari semua pihak.
Atas dukungan dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
PANITIA PELAKSANA
Ketua, Sekretaris,
Rahmat Hanafi