16/PKL/TS-S/P/2012
SEMESTER VI
Disusun Oleh:
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Pertama-tama mari kita panjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu
penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini, penulis juga berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi
penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan..........................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
Daftar Gambar..................................................................................................................iii
Daftar Tabel......................................................................................................................iii
Daftar Lampiran...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................3
1.2 Tujuan PKL..........................................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum...................................................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................................................3
BAB IIPENGENALAN PERUSAHAAN.........................................................................3
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan..................................................................................3
2.1.1 Profil Perusahaan PT. Hutama Karya................................................................3
2.1.2 Visi, Misi, Motto dan Budaya Perusahaan PT. Hutama Karya..........................3
2.1.3 Profil Perusahaan PT. Nindya Karya.................................................................3
2.1.4 Visi, Misi dan Motto PT. Nindya Karya............................................................3
2.2 Organisasi Perusahaan..........................................................................................3
2.2.1 Organisasi Perusahaan PT. Hutama Karya........................................................3
2.2.2 Tugas dan Wewenang........................................................................................3
2.2.3 Organisasi Perusahaan PT. Nindya Karya.........................................................3
2.2.4 Tugas dan Wewenang........................................................................................3
2.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja dan Lain-lain............................................................3
2.3.1 Pelaksanaan Disiplin Kerja PT. Hutama Karya.................................................3
2.3.2 Pelaksanaan Disiplin Kerja PT. Nindya Karya..................................................3
BAB IIIPENGENALAN PROYEK..................................................................................3
3.1 Prosedur Mendapatkan Proyek.............................................................................3
3.1.1 Proses Mendapatkan Proyek Secara Umum......................................................3
3.1.2 Proses Mendapatkan Poyek Jalan layang Non Tol Antasari – Blok M..............3
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Proyek ini dikerjakan oleh PT. Hutama Karya dan PT. Nindya Karya - JO
(Joint Operation), yang dimulai pada bulan November 2010 dan selesai pada bulan
Agustus. Pengamatan dan peninjauan langsung dilakukan dalam rangka memenuhi
syarat kelulusan sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh
mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta.
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
2.1.2 Visi, Misi, Motto dan Budaya Perusahaan PT. Hutama Karya
A. Visi
G. Misi
H. Motto
I. Budaya Perusahaan
A. Visi
J. Misi
K. Motto
A. Direktur Utama
L. Direktur I(Teknik)
M. Direktur II (Operasi)
A. Direktur Utama
O. Direktur I(Teknik)
P. Direktur II (Operasi)
R. Dewan Direksi
S. Komite Audit
U. Sekertariat Perusahaan
Fungsi:
1. Membantu direktur utama dalam menyelenggarakan penilaian atas
system pengendalian, pengelolaan manajemen serta memberikan
saran perbaikan
48. Sebagai mitra kerja dari komite audit dan auditor eksternal
49. Sebagai mitra kerja strategis unit kerja dalam mencapai sasaran
usaha
Tugas:
1. Melakukan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) sesuai
dengan arahan dari Direktur Utama
50. Melaksanakan Audit khusus sesuai permintaan dari Direktur Utama
51. Membuat dan menyampaikan laporan temuan hasil audit dan saran
perbaikan hasil audit kepada Direktur Utama.
52. Melakukan pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasi audit SPI
maupun eksternal auditor.
BAB III
PENGENALAN PROYEK
A. Pelelangan
W. Pemilihan Langsung
X. Penunjukan Langsung
A. Sampul 1 :
1. Data administrasi :
- Syarat administrasi
- Jaminan penawaran
- Surat kuasa penandatanganan penawaran
- Surat pernyataan kebenaran data
- KSO
- Surat penawaran tanpa harga
54. Data teknis :
- Metode pelaksanaan
- Schedule
- Daftar peralatan
- Daftar personil
- Daftar pekerja yang dikontrak
- Daftar satuan upah dan alat
- Analisa harga satuan
Y. Sampul 2 :
dan cepat karena dapat menggunakan fasilitas Jalan Layang Non Tol ini sepanjang
kurang lebih 5200 m secara terus menerus tanpa terhambat oleh adanya
persimpangan sebidang, traffic light dan hambatan-hambatan lainnya disepanjang
Jl. Pangeran Antasari. Selain itu, pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari –
Blok M diharapkan dapat mengurangi kemacetan di daerah tersebut sebanyak 30%.
Perkerasan : Asphalt
1. Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki proyek. Pada proyek
Pembangunan JalanLayang Non Tol Blok M – Antasari (Stage 1: Pasar inpres
Cipete – Lapangan Mabak Blok M) Paket Taman Brawijaya pemilik proyek
adalah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta. Adapun tugas dan
wewenang pemilik proyek antara lain:
a. Memberikan informasi, bantuan dan kerjasama yang diperlukan kontraktor
sepanjang batas kewenangan dan kewajiban pemilik.
b. Memberikan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan
pengawas.
c. Dapat memberhentikan sebagian atau seluruh pekerjaan apabila kontraktor
tidak memberikan hasil pekerjaan yang sempurnadan melanggar ketentuan.
d. Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek.
e. Menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perjanjian dengan
kontraktor.
f. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor.
2. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas
untuk bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal,
elektrikal, interior dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik
teknis maupun administratif, yaitu PT. Perencana Jaya.
Konsultan Perencana berfungsi melaksanakan pengadaan dokumen
perencanaan, dokumen lelang, dokumen untuk pelaksanaan konstruksi,
memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan
penjelasan serta saran penyelesaian terhadap persoalan perencanaan yang timbul
selama tahap konstruksi. Konsultan Perencana mulai bertugas sejak tahap
perencanaan sampai dengan waktu serah terima pekerjaan oleh Kontraktor.
Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan perencana antara lain :
3. Kontrakror Pelaksana
Kontraktor Pelaksana adalah pihak yang di tunjuk berdasarkan
pelelangan untuk melakukan pembangunan proyek sesuai rencana, perhitungan
dan persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan perencana. Kontraktor
Pelaksana melaksanakan semua pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
sesuai dengan kesepakatan dengan pemilik proyek. Tugas dari kontraktor
pelaksana, dalam hal ini adalah PT. Hutama Karya – Nindya Karya Jo yaitu
melaksanakan pekerjaan kontruksi di lapangan. Dalam hal ini PT. PT. Hutama
Karya – Nindya Karya Jo mendapatkan kontrak melalui penunjukan langsung.
Organisasi pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Non Tol Antasari -
Blok M, Paket Taman Brawijaya yaitu :
9. Cost control
Fungsi:
Mengkontrol semua biaya yang diperlukan sehingga tidak terjadi
overcost.
10. Admin Contract
Tugas:
13. Pengadaan
Tugas:
a. Menyediakan bahan dan alat yang diperlukan dalam proyek
bbb. Mencatat jumlah alat dan bahan yang masuk dalam proyek baik yang
dibeli maupun disewa.
ccc. Merawat seluruh alat yang ada di proyek secara berkala.
ooo. Memastikan semua gambar cad tersimpan dalam hard copy dan soft copy
ditempat yang benar
A. Lingkup Kerja
Z. Tujuan
EE.Pekerjaan mobilisasi
A. Lingkup Kerja
Oper u
pe
ne
ra
ng
an
Stam
pe
r
Yap
cr
an
e
JJ. Metode Pelaksanaan
A. Pendahuluan
LL.Lingkup kerja
K300 bo
Peker slump 18- r
20 Servi
Flag Baja tulangan ce
U-39 cr
Betonit an
e
Oper Excav
at
or
Dump
tr
uc
k
Concr
et
e
Pu
m
p
Pipa
tre
mi
e
Subm
er
si
bl
e
pu
m
p
NN. Metode Kerja Pergerakan Alat Bor Pile
A. Lingkup Kerja
Urutan kerja dari pekerjaan pile cap dapat dilihat seperti flowchart
dibawah ini.
Pasir Pasang e
Pu
m
p
Concr
et
e
Vi
br
at
or
Bar
B
en
de
r
Lamp
u
Pe
ne
ra
ng
an
Gense
t
Stam
pe
r
Jack
H
a
m
m
er
SS. Pemeliharaan dan Pengaturan Lalu lintas
3. Setelah pekerjaan pile cap selesai dan galian ditutup, mulai pukul
05.00 pagar pembatas proyek akan dibuka dan lalu lintas akan
dikembalikan seperti semula menjadi 4 lajur untuk 2 arah.
TT.Metode pelaksanaan
A. Lingkup Kerja
Vi
br
at
or
Bar
B
en
de
r
Lamp
u
Pe
ne
ra
ng
an
Gense
t
XX. Pemeliharaan dan Pengaturan Lalu Lintas
5. Selama pemasangan form work pier harus selalu diikuti survei, untuk
mengecek vertikality dari form work pier.
6. Bila form work pier sudah siap, baik vertikalnya maupun supportnya
maka pengecoran dapat dikerjakan atas persetujuan konsultan
pengawas.
7. Pengecoran dengan dibantu concrete pump dan dilakukan secara
bertahap dan terus menerus diikuti dengan vibrator.
8. Hasil pengecoran pier harus expose, jadi diperlukan pengawasan
dalam penggunaan vibrator dan slump beton.
9. Pengecoran sudah dianggap selesai bila sudah mencapai batas cor
dan sesuai tinggi pier rencana.
10. Pembongkaran form work pier bisa dilakukan sejak 1x24 jam sejak
selesainya pengecoran atau sesuai instruksi konsultan pengawas.
11. Perawatan beton dilakukan dengan menyemprotkan cairan yang telah
disetujui konsultan pengawas dan dalam waktu yang telah disepakati.
ZZ.Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pembesian pier
2. Pasang form work
3. Pengecoran
A. Lingkup Kerja
A. Lingkup Kerja
Tabel 3.4-7 Daftar Tenaga, Bahan dan Alat Pekerjaan Pot Bearing
A. Lingkup Kerja
Tabel 3.4-8 Daftar Tenaga, Bahan dan Alat Pekerjaan Erection Box Girder
1. Persiapan traffic
2. Pekerjaan dimulai dari pembuatan pier table pada konstruksi untuk
material monolit. Pekerjaan konstruksi pada pier table menggunakan
alat bantu berupa Shoring Heavy Duty.
3. Pemasangan Shoring Heavy Duty sebagai support box girder segmen
pertama.
4. Setelah pier table terbentuk, maka dilakukan pengangkatan box
girder segmental pada tempatnya. Untuk material yang monolit maka
box girder segmental diletakkan sejajar pier table sedangkan untuk
material bukan monolit box girder segmental diletakkan diatas pier
head yang ada.
5. Setelah Shoring Heavy Duty terpasang, box girder diangkat denga
menggunakan mobile crane dan diletakkan diatas pot bearing yang
telah terpasang.
6. Setelah terpasang, kemudian dilakukan stressing pada box girder
segmen pertama dan dilakukan grouting pada sambungan antar box
girder.
7. Setelah box girder segmen pertama cukup kuat, pasang lifting frame.
8. Untuk pemasangan box girder pada pier head digunakan mobile
crane.
9. Kemudian dilakukan stressing pada box girder tersebut.
10. Setelah box girder cukup kuat, bongkar Shoring Heavy Duty untuk
kemudian dilakukan launching untuk cantilever lifting frame.
11. Setelah cantilever lifting frame terpasang, maka proses pengangkatan
box girder dilakukan dengan bantuan alat tersebut.
12. Dilakukan stressing box girder setelah posisi box girder sesuai.
13. Pemasangan box girder ini akan selesai sampai tempat clouser
berada.
14. Dilakukan dengan pekerjaan yang sama pada pier selanjutnya.
15. Pekerjaan ini diakhiri dengan pekerjaan stressing pada clouser.
KKK. Deskripsi
A. Lingkup Kerja
Tabel 3.4-9 Daftar Tenaga, Bahan dan Alat Pekerjaan Expantion Joint
Fix Joint
1. Sebelum memulai pekerjaan, siapkan lokasi dan bersihkan bahan
sambungan.
2. Melapisi bahan dengan lapisan epoxy hingga menyeluruh.
3. Membersihkan celah sambungan dan melapisinya denngan lapisan
epoxy.
4. Memasang bahan sambungan ke celah secara hati-hati.
5. Cek kelurusan pasangan sambungan kemudian isikan dengan udara.
Udara baru dapat dilepas setelah 24 jam dari wakrtu perawatan
lapisan epoxy.
6. Setelah semua udara dilepas, pemasangan expantion joint telah
selesai dan pekerjaan aspal dapat dimulai. Tetapi lokasi sambungan
harus ditandai untuk pekerjaan selanjutnya.
7. Setelah pekerjaan aspal selesai, persiapkan pemotongan aspal
berdasarkan tanda yang telah dibuat pada lokasi penyambungan.
8. Pemotongan aspal mengacu pada garis acuan dan mengisi celah
tersebut dengan material.
Move Joint
1. Tahap persiapan. Tim survey menandai lokasi sambungan menurut
gambar kerja. Semua kebutuhan peralatan diletakkan dilokasi dan
dilakukan perlindungan terhadap material, missal : membuat tenda
untuk melindungi material dari cuaca.
2. Pemotongan pelat beton kemudian bersihkan celah, setelah itu
pasang tulangan bawah pada ujung pelat (block out).
3. Pasang sterofoam pada tengah sambungan dan cek elevasi bagian
atas.
A. Lingkup Kerja
Tabel 3.4-10 Daftar Tenaga, Bahan dan Alat Pekerjaan Parapet Beton
mm n
g
a
n
Gens
et
Conc
r
et
e
P
u
m
p
Conc
r
et
e
V
i
b
r
at
o
r
Air
C
o
m
p
r
e
s
s
o
r
Bar
B
e
n
d
e
r
QQQ. Metode Pelaksanaan
A. Lingkup Kerja
et
Conc
r
et
e
p
u
m
p
Conc
r
et
e
V
i
b
r
at
o
r
Air
C
o
m
p
r
e
s
s
o
r
Bar
B
e
n
d
e
r
Alat
b
o
r
TTT. Metode Pelaksanaan
A. Lingkup Kerja
r
o
ll
e
r
Whe
el
l
o
a
d
e
r
3. Proses pemadatan hot rolled sheet awal dengan tandem roller dan
intermediate dengan pneumatic tire roller.
4. Proses pemadatan akhir dengan tandem roller.
A. Lingkup Kerja
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
Pada kesempatan praktek kerja lapangan ini, lingkup pekerjaan yang kami
amati selama 8 minggu merupakan pekerjaan struktur atas pada pekerjaan Fly Over.
Sebagian besar lingkup pekerjaan yang kami amati yaitu erection box girder,
stressing box girder dan pengecoran pier head. Pada bab ini akan kami jabarkan
tahapan pekerjaan yang kami amati.
A. Alat
ZZZ. Pelaksanaan
94. Setelah stressing selesai, spreader beam pada bagian atas box girder
dilepas, lalu dilakukan penyetelan kembali pada Lifting Frame untuk
mengangkat box girder selanjutnya.
A. Alat
1. Kabel strand
2. Jack hidrolik
3. Gerinda
4. Selang grouting
5. Campuran mortar
BBBB. Pelaksanaan
Pengecoran pier head yaitu pengecoran pada bagian atas dari kolom
pier yang telah berdiri sebelumnya. Fungsi dari pier head yaitu sebagai
tempat box girder betumpu dan merupakan struktur utama dari fly over.
Pekerjaan pengecoran pier head dilakukan pada malam hari dimulai
dari pukul 22.00-05.00 agar tidak banyak lalu lintas kendaraan yang
melintas.Hal ini dilakukan selain agar tidak mengganggu lalu lintas
A. Alat
1. Bekisting
6. Concrete Pump
7. Truck Mixer
8. Vibrator
9. Karung goni
DDDD. Pelaksanaan
Selama 8 minggu praktek, tugas yang dilakukan oleh kami yaitu membantu
membuat animasi 3 dimensi mengenai pekerjaan stressing pier head dan stressing
box girder untuk kepentingan presentasi kepada pekerja PT. Hutama Karya dan PT.
Nindya Karya. Karena metode konstruksi yang digunakan pada proyek ini cukup
berbeda dibandingkan dengan metode konstruksi proyek lainnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Selama praktek kerja lapangan, kami telah mempelajari hal-hal baru yang
berhubungan dengan subjek kami yaitu Teknik Sipil, baik yang terdapat dalam teori
selama perkuliahan ataupun hal baru yang diajarkan oleh pembimbing industri
tempat kami mengadakan praktik kerja lapangan.
Hal-hal yang dapat kami simpulkan selama praktik mengenai pelaksanaan
proyek Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M, Paket Taman Brawijaya ini yaitu :
1. Selain penggunaan PCI (I Girder) dan PCU (U Girder) sebagai girder utama,
penggunaan box girder juga diperlukan sebagai struktur utama jembatan, selain
sebagai inovasi, juga didapat kemudahan dalam proses launching box girder.
17. Lifting frame sebagai alat angkut box girder cukup efektif bila digunakan dalam
jalan yang memiliki alinyemen horisontal, baik yang memiliki nilai radius besar
ataupun kecil.
18. Metode balance cantilever yang digunakan sangat efektif bila proyek berada
ditempat padat lalu lintas, karena tidak diperlukannya perancah sementara untuk
menopang box girder yang baru dipasang.
5.2 SARAN