Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nanik Suminarni

Nim: 2019.20.0680

Semester: II (Dua)

Mata Kuliah: UTS Dasar-dasar Kependidikan I

Dosen Pengampu: Rakyan Paranimmitta SK S.Pd M.Pd

Jawaban:

1. Hakikat pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya sendiri, masyarakat,
bangsa, dan negara (Munib, 2004: 142).
2. Perbedaan ilmu pendidikan normatif dan ilmu pendidikan praktis:
Ilmu pendidikan normatif yaitu dimana pendidikan dilakukan mengikuti norma-norma
tertentu. Sedangkan ilmu pendidikan praktis tertuju pada cara-cara bertindak, bergerak
dalam situasi pendidikan yang tertuju pada pelaksanaan realisasi cita-cita yang tersusun
dalam ilmu pendidikan teoritis. Jadi, ilmu pendidikan normatif berupa panduan teori dari
norma-norma yang berlaku (termasuk ilmu pendidikan teoritis), sedangkan ilmu
pendidikan praktis sudah mengarah kepada tindakan yang harus dilakukan. Singkatnya,
ilmu pendidikan normatif masih berupa teori semata (belum diolah menjadi langkah-
langkahnya), ilmu pendidikan praktis sudah berupa langkah-langkah praktiknya yang
langsung dapat diterapkan.
3. Komponen dalam pendidikan:
a. Tujuan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah tujuan yang ingin dicapai secara nasional yang
dilandasi oleh falsafah suatu negara (Pancasila) dan UUD 1945. Sifat tujuan ini ideal,
komprehensif, utuh, dan menjadi induk bagi tujuan-tujuan yang ada dibawahnya.
b. Materi/Isi
Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/materi
yang biasanya disebut kurikulum dalam pendidikan formal. Terdapat banyak hal yang
perlu diberikan kepada siswa. Diantaranya yaitu pengetahuan, keterampilan, dan nilai.
Akan tetapi, dikarenakan banyaknya pilihan materi kurikulum, perlu diadakan suatu
pilihan. Kurikulum menurut Zais, (1976) seharusnya memiliki kebermaknaan yang
tinggi bagi kehidupan, sesuai minat siswa, dan sesuai dengan perkembangan individu.
c. Peserta didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
kemampuan/potensi yang ada pada diri mereka melalui proses pembelajaran yang
disediakan oleh lembaga pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu/sesuai dengan usia mereka.
d. Pendidik
Secara akademis pendidik adalah tenaga kependidikan yakni anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat pada lembaga tertentu yang berkualitas, seperti guru,
dosen, tutor, fasilitator, instruktur, dan sebutan lain yang sesuai dengan bidangnya.
Selain itu terdapat jenis pendidik yang tidak terbatas pada pendidik di sekolah saja.
e. Alat dan fasilitas pendidikan
Alat dan fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan dalam mendukung proses pendidikan.
Diantaranya yaitu ruangan kelas, lapangan upacara, laboratorium lengkap dengan alat-
alat percobaannya, internet dalam ruang lingkup sekolah, lapangan olahraga, tempat
ibadah, perpustakaan, WC sekolah, ruang UKS, dan sebagainya.
f. Metode penelitian
Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didiknya. Tiap-tiap kelas kemungkinan menggunakan metode
pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Contohnya yaitu metode ceramah,
metode diskusi, metode demonstrasi dan lainnya.
g. Lingkungan pendidikan
Merupakan latar tempat berlangsungnya proses pendidikan. Dapat berupa benda-
benda, orang-orang, keadaan-keadaan, dan peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar
peserta didik yang bisa memberikan pengaruh terhadap perkembangannya, secara
langsung ataupun tidak langsung, secara sengaja maupun tidak disengaja. Tiga pusat
lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
4. Tujuan pendidikan kognitif, afektif, dan psikomotor
a. Tujuan pendidikan kognitif
Tujuan pendidikan dengan maksud agar siswa memiliki kemampuan yang berkaitan
dengan aspek-aspek pengetahuan, penalaran, atau pikiran.
b. Tujuan pendidikan afektif
Tujuan pendidikan ini dengan maksud supaya siswa dapat memiliki kemampuan yang
mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran.
Biasanya berkaitan dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap,
kepatuhan terhadap moral dan lainnya.
c. Tujuan pendidikan psikomotor
Tujuan pendidikan ini agar siswa memiliki kemampuan yang berkaitan dengan aspek-
aspek keterampilan jasmani. Misalnya pendidikan fisik dan atletik, menulis,
pengolahan kata, kemampuan membuat tari kreasi baru dan lain sebagainya.
5. Pendidikan seumur hidup dan pengimplementasiannya
Merupakan suatu sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan
peristiwa dari kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan hidup
manusia. Implementasinya adalah menjadikan kurikulum pendidikan dirancang untuk
menghasilkan pendidikan seumur hidup. Sehingga nantinya seseorang menjadi pelajar
seumur hidupnya. Orang-orang ini biasanya merupakan orang-orang yang mau menerima
tantangan dan mempunyai dorongan tinggi untuk terus-menerus belajar tentang apa saja
(bidang apapun), juga menerima sesuatu yang baru untuk dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai