DENGAN PREMATUR
OLEH :
DENPASAR
2020
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi/Pengertian
Bayi prematur adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500
gram. Bayi prematur adalah neonatus dengan Berat Badan Lahir pada saat kelahiran
kurang dari 2500 gram. Dalam hal ini dibedakan menjadi dua yaitu prematuritas murni
adalah bayi pada kehamilan < 37 minggu dengan berat badan sesuai dan retardasi
pertumbuhan janin intra uterin (IUGR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan
rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan (Tanto, 2014).
Bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB)
lahirnya lebih kecil dari masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram.
Masalah ini terjadi karena adanya 2 gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam
kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta,
infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke
bayi jadi berkurang. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bayi
prematur adalah bayi lahir hidup yang usia kehamilannya kurang dari 37 minggu
dengan berat badan bayi lahir di bawah 2500 gram.
Bayi premature atau bayi belum cukup bulan berdasarkan kesepakatan WHO
dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 37 minggu.
2. Sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 34 minggu.
3. Amat sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 28
minggu.
2. Etiologi
Menurut Rukiyah & Yulianti (2012), bayi dengan kelahiran prematur dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
1. Faktor ibu
Faktor ibu merupakan hal dominan dalam mempengaruhi kejadian
prematur, faktor-faktor tersebut di antaranya adalah:
a. Toksemia gravidarum (preeklampsia dan eklampsia).
b. Riwayat kelahiran prematur sebelumnya, perdarahan antepartum,
malnutrisi dan anemia sel sabit.
c. Kelainan bentuk uterus (misal: uterus bikurnis, inkompeten serviks).
d. Tumor (misal: mioma uteri, eistoma).
e. Ibu yang menderita penyakit seperti penyakit akut dengan gejala panas
tinggi (misal: thypus abdominalis, dan malaria) dan penyakit kronis
(misal: TBC, penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal).
f. Trauma pada masa kehamilan, antara lain jatuh.
g. Kebiasaan ibu (ketergantungan obat narkotik, rokok dan alkohol).
h. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
i. Bekerja yang terlalu berat.
j. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat.
2. Faktor Janin
Beberapa faktor janin yang mempengaruhi kejadian prematur antara lain
kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini, cacat bawaan, kelainan
kromosom, infeksi (misal: rubella, sifilis, toksoplasmosis), insufensi
plasenta, inkompatibilitas darah ibu dari janin (faktor rhesus, golongan
darah A, B dan O), infeksi dalam rahim.
a. Faktor lain
Selain faktor ibu dan janin ada faktor lain yaitu faktor plasenta,
seperti plasenta previa dan solusio plasenta, faktor lingkungan,
radiasi atau zat-zat beracun, keadaan sosial ekonomi yang rendah,
kebiasaan, pekerjaan yang melelahkan dan merokok. Menurut
Proverawati & Sulistyorini (2010), berdasarkan
klasifikasinya penyebab kelahiran bayi prematur dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut:
1) Bayi prematur tipe SMK disebabkan oleh:
- Berat badan ibu yang rendah, ibu hamil yang masih remaja,
kehamilan kembar.
- Pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya.
- Cervical incompetence (mulut rahim yang lemah hingga
tak mampu menahan berat bayi dalam rahim).
- Perdarahan sebelum atau saat persalinan (antepartum
hemorrhage).
- Ibu hamil yang sedang sakit.
2) Bayi prematur tipe KMK disebabkan oleh:
- Ibu hamil yang kekurangan nutrisi.
- Ibu memiliki riwayat hipertensi, pre eklampsia dan
anemia.
- Kehamilan kembar.
- Malaria kronik dan penyakit kronik lainnya.
- Ibu hamil merokok.
3. Patofisiologi
Menurut Surasmi, dkk (2003), neonatus dengan imaturitas pertumbuhan dan
perkembangan tidak dapat menghasilkan kalori melalui peningkatan metabolisme.
Hal itu disebabkan karena respon menggigil pada bayi tidak ada atau kurang,
sehingga bayi tidak dapat menambah aktivitas. Sumber utama kalori bila ada stres
dingin atau suhu lingkungan rendah adalah thermogenesis nonshiver. Sebagai
respon terhadap rangsangan dingin, tubuh bayi akan mengeluarkan norepinefrin
yang menstimulus metabolisme lemak dari cadangan lemak coklat untuk
menghasilkan kalori yang kemudian dibawa oleh darah ke jaringan. Stres dapat
menyebabkan hipoksia, metabolisme asidosis dan hipoglikemia. Peningkatan
metabolisme sebagai respon terhadap stres dingin akan meningkatkan kebutuhan
kalori dan oksigen. Bila oksigen yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan,
tekanan oksigen berkurang (hipoksia) dan keadaan ini akan menjadi lebih buruk
karena volume paru menurun akibat berkurangnya oksigen darah dan kelainan paru
(paru yang imatur). Keadaan ini dapat sedikit tertolong oleh haemoglobin fetal
(HbF) yang dapat mengikat oksigen lebih banyak sehingga bayi dapat bertahan
lama pada kondisi tekanan oksigen yang kurang.
Stres dingin akan direspon oleh bayi dengan melepas norepinefrin yang
menyebabkan vasokontriksi paru. Akibatnya, menurunkan keefektifan ventilasi
paru sehingga kadar oksigen darah berkurang. Keadaaan ini menghambat
metabolisme glukosa dan menimbulkan glikolisis anaerob yang menyebabkan
peningkatan asam laktat, kondisi ini bersamaan dengan metabolisme lemak coklat
yang menghasilkan asam sehingga meningkatkan kontribusi terjadinya asidosis.
Kegiatan metabolisme anaerob meghilangkan glikogen lebih banyak dari pada
metabolisme aerob sehingga mempercepat terjadinya hipoglikemia. Kondisi ini
terjadi terutama bila cadangan glikogen saat lahir sedikit, sesudah kelahiran
pemasukan kalori rendah atau tidak adekuat (Surasmi, dkk, 2003).
Bayi prematur umunya relatif kurang mampu untuk bertahan hidup karena
struktur anatomi dan fisiologi yang imatur dan fungsi biokimianya belum bekerja
seperti bayi yang lebih tua. Kekurangan tersebut berpengaruh terhadap
kesanggupan bayi untuk mengatur dan mempertahankan suhu badannya dalam
batas normal. Bayi berisiko tinggi lain juga mengalami kesulitan yang sama karena
hambatan atau gangguan pada fungsi anatomi, fisiologi, dan biokimia berhubungan
dengan adanya kelainan atau penyakit yang diderita. Bayi prematur atau imatur
tidak dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal karena pusat pengatur
suhu pada otak yang belum matur, kurangnya cadangan glikogen dan lemak coklat
sebagai sumber kalori. Tidak ada atau kurangnya lemak subkutan dan permukaan
tubuh yang relatif lebih luas akan menyebabkan kehilangan panas tubuh yang lebih
banyak. Respon menggigil bayi kurang atau tidak ada, sehingga bayi tidak dapat
meningkatkan panas tubuh melalui aktivitas. Selain itu kontrol reflek kapiler kulit
juga masih kurang (Surasmi, dkk, 2003).
FAKTOR IBU FAKTOR PLASENTA FAKTOR JANIN
Prematur
Paru
Rentan terhadap
Kekurangan kuman dan bakteri
Hipotermia
cadangan energi
Pertumbuhan dinding
dada dan vaskuler paru
belum sempurna
Malnutrisi Risiko Infeksi
Sirkulasi 02
Defisit Nutrisi menurun
Sesak nafas
5. Gejala Klinis
Menurut Rukiyah & Yulianti (2012), ada beberapa tanda dan gejala yang
dapat muncul pada bayi prematur antara lain adalah sebagai berikut:
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu.
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram.
3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm.
4. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm.
5. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm.
6. Rambut lanugo masih banyak.
7. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
8. Tulang rawan daun telinga belum sempuna pertumbuhannya.
9. Tumit mengkilap, telapak kaki halus.
10. Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora dan
klitoris menonjol (pada bayi perempuan). Testis belum turun ke dalam
skrotum, pigmentasi dan rugue pada skrotum kurang (pada bayi laki-laki).
11. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
12. Fungsi saraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah.
13. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan
lemak masih kurang.
14. Vernix caseosa tidak ada atau sedikit bila ada.
Menurut Proverawati & Sulistyorini (2010), bayi prematur menunjukkan
belum sempurnanya fungsi organ tubuh dengan keadaan
lemah, yaitu sebagai berikut:
1. Tanda-tanda bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK):
1) Kulit tipis dan mengkilap.
2) Tulang rawan telinga sangat lunak, karena belum terbentuk dengan
sempurna.
3) Lanugo (rambut halus atau lembut) masih banyak ditemukan terutama pada
daerah punggung.
4) Jaringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik.
5) Pada bayi perempuan, labia mayora belum menutupi labia minora.
6) Pada bayi laki-laki, skrotum belum banyak lipatan dan testis kadang belum
turun.
7) Garis telapak tangan kurang dari 1/3 bagian atau belum terbentuk.
8) Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur.
9) Aktivitas dan tangisan lemah.
10) Reflek menghisap dan menelan tidak efektif atau lemah.
2. Tanda-tanda bayi prematur kecil untuk masa kehamilan (KMK):
1) Umur bayi bisa cukup, kurang atau lebih bulan, tetapi beratnya kurang dari
2500 gram.
2) Gerakannya cukup aktif dan tangisannya cukup kuat.
3) Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis.
4) Pada bayi laki-laki testis mungkin sudah turun.
5) Bila kurang bulan maka jaringan payudara dan puting kecil.
6. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
Menurut Nurarif & Kusuma (2015), pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan pada bayi prematur dan BBLR adalah sebagai berikut:
1. Jumlah sel darah putih: 18.000/mm3. Neutrofil meningkat hingga 23.000-
24.000/mm3 hari pertama setelah lahir dan menurun bila ada sepsis.
2. Hematokrit (Ht): 43%-61%. Peningkatan hingga 65% atau lebih menandakan
polisitemia, sedangkan penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragic
prenatal/perinatal.
3. Hemoglobin (Hb): 15-20 gr/dl. Kadar hemoglobin yang rendah berhubungan
dengan anemia atau hemolisis yang berlebihan.
4. Bilirubin total: 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl pada 1-2 hari,
dan 12 gr/dl pada 3-5 hari.
5. Destrosix: tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-
rata 40-50 mg/dl dan meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga.
6. Pemantauan elektrolit (Na, K, Cl): dalam batas normal pada awal kehidupan.
7. Pemeriksaan analisa gas darah.
7. Penatalaksanaan
Menurut Rukiyah & Yulianti (2012), beberapa penatalaksanaan atau
penanganan yang dapat diberikan pada bayi prematur adalah sebagai
berikut:
- Pasien dengan
- Kelola nebulizer
dx keperawatan
sebagaimana mestinya
pola napas tidak
efektif diberikan
nebulizer untuk
mengatasi
masalah
pernapasan
- Pasien dengan
- Kolaborasi dengan
dx keperawatan
bidan atau tenaga
pola napas tidak
kesehatan lain dalam
efektif
pemberian terapi
dilakukan
-
kolaborasi
tindak lanjut
dengan tenaga
medis
- Pasien dengan
- Kolaborasi dengan
dx keperawatan
dokter mengenai
risiko infeksi
perawatan luka pasien
dilakukan
dan tindak lanjut
kolaborasi
rencana tindak
lanjut
4. Implementasi
Implementasi disesuaikan dengan perencanaan keperawatan
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir penilaian atas penyelesaian masalah pasien.
Disesuaikan dengan format SOAP, yang nantinya berisi data subjektif dan objektif
pasien, serta teratasi atau tidaknya masalah dan rencana tindak lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : By.P
Tempat/tgl lahir : Mangusada,01-11-2020
Umur : 0 hari
No register : 232326
Diagnose medis : Prematur
Tanggal MRS : 02-11-2020
Nama ayah/ibu : Made Arya
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan Ayah : SMA
Alamat/No Telp : Badung,08199993456
Agama : Hindu
II. KELUAHAN UTAMA
Lahir belum cukup umur
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
A. Prenatal
Jumlah kunjungan/ANC : 7 kali
Tempat : RSUD Sanjiwani Gianyar
Penkes yang diperoleh : Memenuhi kebutuhan nutrisi
HPHT : ………..
Kenaikan BB selama hamil : 7 kg
Komplikasi kehamilan : Tidak ada
Komplikasi obat : Tidak ada
Obat-obatan yg didapat : Vitamin
Riwayat hospitalisasi : Tidak ada
Golongan darah ibu :O
Pemeriksaan kehamilan (maternal screening)
(√ ) Rubella (√ ) Hepatitis (√ ) CMV
( √) GO ( √Herpes (√ ) HIV
Lainnya : ………………………………………
B. Natal
Awal persalinan : Sectiocaesar pada tanggal 02-11-2020
Lama persalinan : 22 jam dari jam 04.00-02.00
Saat persalinan : premature
Komplikasi persalinan : Tidak ada
Terapi yang diberikan : Oxytoccin 2ml
Cara melahirkan :
( ) pervaginam normal ( √) SC
( ) vakum ekstasion ( ) Lainnya : ………
Tempat melahirkan :
(√ ) Rumah Sakit ( ) Rumah bersalin
( ) Rumah ( ) Lainnya : Tim tenaga medis
Penolong persalinan :
C. Post Natal
Usaha nafas
( ) dengan bantuan (√ ) tanpa bantuan
Kebutuhan resusitasi
Jenis dan lamanya : Tidak ada
APGAR Skor : …….
Bayi langsung menangis : ya/tidak
Tangisan bayi : kuat/lemah/lainnya
Obat-obatan yang diberikan pada neonatus : Vit k 1mg
Interaksi orangtua dan bayi
Trauma lahir : ( ) ada ( √ ) tidak
Narcosis : ( ) ada (√ ) tidak
Keluarnya urine/BAB : (√ ) ada ( ) tidak
Respon fisiologis atau perilaku bermakna
Bayi menangis saat lahir
IV. RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
Keterangan
Laki-Laki
Perempuan
Garis Pernikahan
Garis Keturunan
Tinggal 1 Rumah
Pasien
V. RIWAYAT SOSIAL
A. System pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi
Ibu by P mengatakan bahwa ia selalu mendapatkan dukungan dari anggota
keluarganya.Dan Ibu by P juga mengatakan bahwa yang paling dekat dan untuk memenuhi
kesehariannya adalah suami.Terkait dengan by P seluruh anggota keluarga memberikan
dukungan untuk Ibu by P,selama menjaga by P yang saat ini harus menjalani perawatan.
B. Hubungan orang tua dengan bayi
Menyentuh : Ibu [ √ ] Bapak [ √ ]
Memeluk : Ibu [ √ ] Bapak [ √ ]
Berbicara : Ibu [ √ ] Bapak [ √ ]
Berkunjung : Ibu [ √ ] Bapak [ √ ]
Kontak mata : Ibu [ √ ] Bapak [ √ ]
C. Anak yang lain
Anak ke- Jenis kelamin Riwayat persalinan Riwayat imunisasi
D. Lingkungan rumah
Ibu by P mengatakan lingkungan rumahnya jauh dari jalan raya,jauh dari kebisingan dan
jauh dari TPA bahkan rumahkan tertata rapid an bersih
E. Problem social yang penting
( ) Kurangnya system pendukung social
( ) Perbedaan bahasa
( ) Riwayat penyalahgunaan zat adiftif (obat-obatan)
( ) Lingkungan rumah yang memadai
( ) Keuangan , penghasilan/bulan : Rp 3.000.000,00
( ) lain-lain, sebutkan…………………………………………………………………..
D. Status cairan
Sebelum sakit : …………………………………………………………………………
Selama sakit : …………………………………………………………………………
E. Obat-obatan
Nama obat Dosis Rute Indikasi
F. Aktivitas
Sebelum sakit : …………………………………………………………………………
Selama sakit : By P menunjukan adanya pergerakan yang aktif, by P banyak
menghabiskan waktu untuk menggerakan anggota tubuhnya ika By P merasa haus By P
akan menangis dengan kuat. Sesekali By P menangis jika popok dalam keadaan
basah.nafsu makan By P sangat baik mampu menghaiskan ASI/oral sebanyak 30ml/3jam
total asupan perhari 240ml ASI/oral.
G. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan
1) Melakukan TTV 4X24jam
2) Memandikan pasien di tempat tidur 1x1
3) Memmenuhi nutrisi klien
4) Memberi posisi yang nyaman
H. Hasil laboratorium
02-11-2020
WBC = 17,5
HGB = 3,9
HCT = 4,36
PCT = 0,35
PLT = 259
03-11-2020
WBC = 12,98
RBC = 3,97
HGB = LS,1
HCT = 39,6
MCU = 99,7
MCH = 38,1
MCHC = 38,2
PLT = 259
I. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
J. Lain-lain
By P dalam keseharian menghaiskan waktu untuk bergerak aktif di tempat tidur.Jika by P
merasa lapar maka by P akan menangis ika by P sudah merasa kenyang by P akan tidur.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
1. Kesadaran : komposmentis
GCS: Verbal: 4 Psikomotor: 6 Mata: 4
2. Tanda vital
Nadi: 89x/menit Suhu: 35°c RR: 40x/menit
3. Antropometri
Saat lahir Saat ini
2. Panjang badan 48 cm 48 cm
3. Lingkar kepala 32 cm 32 cm
4. Lingkar dada 29 cm 29 cm
4. Reflex
( √ ) Moro (√ ) Menggenggam ( √ ) Menghisap
(√ ) lain-lain, tonik neck,rooting reflek,babinski
5. Tonus/aktivitas
a. ( √ ) Aktif ( ) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang
b. (√ ) Menangis keras ( ) Lemah
( ) Melengking ( ) Sulit mengangis
6. Kepala/leher
a. Fontanel anterior
(√ ) Lunak ( ) Tegas ( ) Datar
(√ ) Menonjol ( ) Cekung
b. Sutura sagitalis
( √ ) Tepat ( ) Terpisah ( ) Menjauh
c. Gambaran wajah
( √ ) Simetris ( ) Asimetris
d. Holding
( ) Caput succedaneum ( ) Chepalohematoma
7. Mata
( √) Bersih ( ) Sekresi
8. THT
a. Telinga
( √) Normal ( ) Abnormal
b. Hidung
( √ ) Bilateral ( ) Obstruksi ( ) Cuping hidung
c. Palatum
( √ ) Normal ( ) Abnormal
9. Thoraks
a. ( √ ) Simetris ( ) Asimetris
b. Retraksi : ( √) Derajat I ( ) Derajat II ( ) Derajat III
c. Klavikula : ( √ ) Normal ( ) Abnormal
10. Paru-paru
a. Suara nafas
( √ ) sama kanan-kiri ( ) tidak sama kanan-kiri ( ) Bersih
( ) Ronchi ( ) Rales ( ) Sekret
b. Bunyi nafas
( √) Terdengar di semua lapang paru
( ) Tidak terddengar ( ) Menurun
c. Respirasi
(√ ) Spontan, jumlah : 60x/menit
( ) Sungkup/ Boxhead, jumlah : ……..x/menit
( ) Ventilasi assisted CPAP
11. Jantung
a. ( √ ) Bunyi normal sinus rhytm (NSR), jumlah : ………x/menit
( ) Murmur ( ) lain-lain, sebutkan ……………….
b. Waktu pengisian kapiler : batang tubuh 4 detik
Ekstremitas <3 detik
c. Nadi perifer
Berat Lemah Tidak ada
Brachial kanan √
Brachial kiri √
Femoral kanan √
Femoral kiri √
12. Abdomen
a. ( √ ) Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung
b. Liver : ( √) kurang dari 2 cm ( ) lebih dari 2 cm
c. Umbilicus
( √ ) Normal ( ) Abnormal ( ) Inflamasi ( ) Drainase
13. Ekstremitas
a. ( √) semua ekstremitas gerak ( ) ROM terbatas ( ) tidak dapat dikaji
b. Ekstremitas atas dan bawah : ( ) Simetris ( ) Asimetris
14. Genital
( ) Perempuan normal (√ ) laki-laki normal ( ) Ambivalen
15. Anus
( √) Paten ( ) Imperforata
16. Spina
( √ ) Normal ( ) Abnormal
17. Kulit
a. Warna : (√ ) Pink ( ) Pucat ( ) Jaundice
b. ( √ ) Rash/kemerahan
c. ( √ ) Tanda lahir
18. Suhu
a. Lingkungan
( √ ) Penghangat radian ( ) Pengaturan suhu ( √) Inkubator
( ) Suhu ruang ( ) Boks terbuka
b. Suhu kulit
VIII. PEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS
( √ ) Babinsky ( √ ) Chaddock (√ ) Oppenheim
( √ ) Gordon ( √ ) Schaeffer ( √ ) Hoffman
( √) Tromner
DS : - Hipotermia Prematur
Hipotermia
Kekurangan cadangan
energi
Malnutrisi
Defisit nutrisi
DS : - Resiko infeksi Prematur
DO : by umur 0 hari
By lahir premature
WBC 12,9
Rentan terhadap
kuman dan bakteri
Resiko infeksi
Ami
Bayi dapat
minum dengan
baik
Beri nutrisi sesuai Untuk
kebutuhan bayi mengetahui
kebutuhan
nutrisi pada
bayi
Untuk
mengetahui
Timbang BB tiap perubahan BB
hari pada bayi
Untuk
memberikan
informasi
Berikan dukungan kepada
kepada keluarga keluarga
tentang pasien tentang
pentingnya ASI pentingnya
untuk bayi pemerian ASI
Untuk
menentukan
kebutuhan gizi
yang tepat
Kolaborasi dengan
ahli gizi
Ds:-
23.00 2 Mengobservasi intek dan Do: pasien mampu Ami
output untuk menghabiskan
pasi sebanyak 30cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
memenuhi pempers
Ds:-
03.00 2 Mengobservasi intek dan Do: pasien mampu
output untuk menghabiskan
pasi sebanyak 30cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
memenuhi pempers
Sabtu
03-11-2020 1 Mengkaji tanda-tanda Ds: -
08.00 vital Do: pasien tampak
menangis dengan
hasil TTV:
Suhu : 35,0°c
Nadi :89x/menit
RR : 60x/menit
08.30
2 Melakukan tindakan Ds:-
menimbang berat badan Do:pasien tampak
bayi menangis,dengan
hasil timbangan
2350gr
09.00
2 Memenuhi kebutuhan Ds:- Ami
nutrisi sesuai dengan Do: pasien mampu
kebutuhan bayi untuk pasi dengan
takaran 1 sendok takar
dengan 300cc air
11.00
2 Mengobservasi intek dan Ds:-
output Do: pasien mampu
untuk menghabiskan
pasi sebanyak 30cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
memenuhi pempers
12.00
2 Meletakan bayi dalam Ds:
incubator Ami
Do: pasien tampak
12.30 nyaman dalam
3 Mengoservasi adanya inkuator
tanda-tanda infeksi Ami
Ds: -
Do: Tidak tampak
adanya tanda-tanda
13.00 infeksi pada bayi
2 Memenuhi nutrisi sesuai Ds:-
dengan keutuhan bayi Do: pasien mampu
menghabiskan pasi
seanyak 30cc
15.00
2 Mengobservasi intek dan Ds:-
output Do: pasien mampu
untuk menghabiskan
pasi sebanyak 30cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
17.00 memenuhi pempers
Ami
1 Mengkaji tanda-tanda Ds: -
vital Do: dari hasil
pemeriksaan
mendapatkan hasil :
Suhu : 35,0°c
Nadi :89x/menit
19.00 RR : 60X/menit
3 Meletakan bayi dalam Ds:
incubator Do: pasien tampak
nyaman dalam
inkuator Ami
21.00
2 Memenuhi kebutuhan Ds:-
nutrisi sesuai dengan Do: pasien mampu
kebutuhan bayi menghabiskan pasi
seanyak 35cc
23.00 Ds:-
2
Mengobservasi intek dan Do: pasien mampu
output untuk menghabiskan
pasi sebanyak 35cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak Ami
memenuhi pempers
01.00
2 Ds:-
Memenuhi kebutuhan Do: pasien mampu
nutrisi sesuai dengan menghabiskan pasi
kebutuhan bayi seanyak 30cc
03.00 Ds:-
2 Do: pasien mampu
Ami
Mengobservasi intek dan untuk menghabiskan
output pasi sebanyak 35cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
memenuhi pempers
05.00
1 Ds: -
Mengkaji tanda-tanda Do: pasien tampak
vital menangis dengan
hasil TTV:
Suhu : 35,0°c
Nadi :90 x/menit
RR : 60x/menit
06.00 Ds:-
2 Memenuhi nutrisi sesuai Do: pasien mampu
dengan keutuhan bayi menghabiskan pasi
seanyak 35cc
07.00 Ds:-
2 Mengobservasi intek dan Do: pasien mampu
output untuk menghabiskan
pasi sebanyak 35cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak Ami
memenuhi pempers
08.00 Ds: -
1 Mengkaji tanda-tanda Do: dari hasil
vital pemeriksaan
mendapatkan hasil :
Suhu : 37,2°c
Nadi :100/menit
RR : 50x/menit
Sabtu
04-11-2020 1 Mengkaji tanda-tanda Ds: -
08.00 vital Do: pasien tampak
menangis dengan
hasil TTV:
Suhu : 37,2°c
Nadi :100 x/menit
RR : 50x/menit
08.30
2 Melakukan tindakan Ds:-
menimbang berat badan Do:pasien tampak
bayi menangis,dengan Ami
hasil timbangan
2550gr
09.00
2 Memenuhi kebutuhan Ds:-
nutrisi sesuai dengan Do: pasien mampu
kebutuhan bayi untuk pasi dengan
takaran 1 sendok takar
dengan 40cc air
11.00
2 Mengobservasi intek dan Ds:-
output Do: pasien mampu
untuk menghabiskan
pasi sebanyak 40cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
memenuhi pempers
12.00
2 Meletakan bayi dalam Ds:
incubator Do: pasien tampak
nyaman dalam
inkuator
12.30
3 Mengoservasi adanya Ds: -
tanda-tanda infeksi Do: Tidak tampak Ami
adanya tanda-tanda
infeksi pada bayi
Ds:-
13.00 Do: pasien mampu
2 Memenuhi nutrisi sesuai menghabiskan pasi
dengan keutuhan bayi seanyak 40cc
Ds:-
15.00 Do: pasien mampu
2 Mengobservasi intek dan untuk menghabiskan
output pasi sebanyak 40cc Ami
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
memenuhi pempers
Ds: -
17.00 Do: dari hasil
1 Mengkaji tanda-tanda pemeriksaan
vital mendapatkan hasil :
Suhu : 37,2°c
Nadi :139 x/menit
RR : 60x/menit
Ds:
19.00 Do: pasien tampak
3 Meletakan bayi dalam nyaman dalam Ami
incubator inkuator
21.00 Ds:-
2 Memenuhi kebutuhan Do: pasien mampu
nutrisi sesuai dengan menghabiskan pasi
kebutuhan bayi seanyak 40cc
Ds:- Ami
23.00 Do: pasien mampu
2 Mengobservasi intek dan untuk menghabiskan
output pasi sebanyak 40cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
memenuhi pempers
Ds:-
01.00 Do: pasien mampu
2 Memenuhi kebutuhan menghabiskan pasi
nutrisi sesuai dengan seanyak 40cc
kebutuhan bayi
Ds:-
Do: pasien mampu
03.00 untuk menghabiskan
2 Mengobservasi intek dan pasi sebanyak 40cc
output Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
memenuhi pempers
Ami
Ds: -
05.00 Do: pasien tampak
1 Mengkaji tanda-tanda menangis dengan
vital hasil TTV:
Suhu : 37,5°c
Nadi :139 x/menit
RR : 60X/menit
Ds:-
06.00
2 Memenuhi nutrisi sesuai Do: pasien mampu
dengan keutuhan bayi menghabiskan pasi
seanyak 40cc
07.00 Ds:-
2 Mengobservasi intek dan Do: pasien mampu
output untuk menghabiskan
pasi sebanyak 40cc
Pasien BAB dan BAK
dengan baik dan
cukup banyak
memenuhi pempers Ami
08.00 Ds: -
1 Mengkaji tanda-tanda Do: dari hasil
vital pemeriksaan
mendapatkan hasil :
Suhu : 37,5°c
Nadi :139 x/menit
RR : 89X/menit
XIV. EVALUASI
No Hari/Tgl/Jam No. Respon Nama/TTD
Diagnosa
1 Sabtu 1 S:
P : lanjutkan intervensi
2 Sabtu 2 S:
P : lanjutkan intervensi
3 Sabtu S: