Kelompok 2
Muhammad Dimas W. P (19216107)
Nayla Yusrotul Zahra (19216114)
Novitasari (19216120)
Nuraeni Putri (19216123)
Nur Nazla Muffidah (19216133)
Nurul Rezaini (19216125)
Pifi Muftika (19216130)
Ria Amelia (19216148)
Safrani (19216156)
Yogi Prayoga (19216209)
Definisi
Keto-asidosis Diabetik (KAD) merupakan salah satu
komplikasi akibat diabetes melitus akibat defisiensi (absolut
ataupun relative) hormone insulin dan bila tidak mendapat
pengobatan segera akan menyebabkan kematian.
Rasa lelah
Nafsu makan bertambah
Rasa haus berlebihan
Penglihatan kabur
Kulit kering
Sering kencing
Luka yang sukar sembuh
Berat badan menurun
Pemeriksaan Penunjang Ketoasidosis Diabetikum
Pemeriksaan laboratorium yang penting dan mudah untuk segera
dilakukan setelah dilakukannya anamnesis dari pemeriksaan fisik
adalah pemeriksaan kadar glukosa darah dengan glucose sticks dan
pemeriksaan urin dengan menggunakan urine strip untuk melihat
secara kualitatif jumlah glukosa,keton,nitratdan leukosit dalamurin.
Menururt Tjokroprawiro, dkk yang dikutip oleh Panji (2016), kriteria diagnosis untuk
Ketoasidosis Diabetikum adalah sebagai berikut :
Klinis : Poliura, polidipsia, mual dan atau muntah, pernafasan kussmaul
(dalam hal frekuensi), lemah, dehidrasi, hipotensi sampai syok,
kesadaran terganggu sampai koma.
Darah : Hiperglikemia lebih dari 300 mg/dl (biasanya melebihi 500 mg/dl).
Bikarbonat kurang dari 20 mEq/l (dan Ph < 7,35)
Urine : Glukosuria dan Ketonuria
Penatalaksanaan Ketoasidosis Diabetikum
Berikut
• Terapi beberapa hal
Penatalaksanaan Cairan • Natrium • Bikarbonat yang harus
KAD bersifat • Terapi • Kalium • Fosfat diperhatikan
multifaktorial Insulin pada
sehingga
penatalaksa
memerlukan
naan KAD.
pendekatan
terstruktur oleh
dokter danpara Terapi
medis yang • Magnesium Penatalaksaan Pencegahan
bertugas. • Hiperkloremi terhadap terhadap
kasi dosis Infeksi yang Deep Vein
selama terapi Menyertai Thrombosis
(DVT)
Pencegahan Ketoasidosis Diabetikum
• Menjamin agar • Menghindari
Dua faktor yang jangan sampai puasa
paling berperan terjadi defisiensi berkepanjanga
insulin (tidak • Mencegah
dalam timbulnya menghentikan dehidrasi
KAD adalah pemberian • Mengobati infeksi
terapi insulin insulin, secara adekuat
managemen • Melakukan
yang tidak insulin yang tepat pemantauan
adekuat dan di saat sakit) kadar gula
infeksi. • Menghindari darah/keton
stress secara mandiri.
Komplikasi Dari Ketoasidosis Diabetikum
Berdasarkan penelitian dari liza dan mentari,
komplikasi dari ketoasidosis diabetkum adalah :
• No. MR : 0157512
• Breathing (B) : klien sesak, RR 76x/menit, SPO2 68%, cuping hidung (+), ronchi (+/+), otot bantu pernafasan (+), nafas cepat dan
dangkal, tidak krepitasi saat palpasi, perkusi hipersonor. Masalah : pola nafas tidak efektif
• Circulation (C) : - TD : 140/112 mmHg - HR : 138 x / menit - S : 36,5º C - Akral teraba dingin - CRT : > 3 detik Klienterpasang IVFD
terpasang NaCl 0.9% 60cc /jam, drip insulin 50 unit dalam 50cc nacl 0,9% dosis 0,5cc /jam via infus pumps
- Kesadaran somnolen
• Folley Cateter (F) : Klien terpasang kateter nomor 16, tidak ada perdarahan Jumlah urin : 60cc/2 jam terakhir saat pengkajian
Warna urin : kuning Masalah : Resiko kekurangan volume cairan
• Gastric Tube (G) : Klien terpasang NGT 16, residu warna hijau bening ±30cc
Pekerjaan : IRT
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 12 April 2019 diruang ICU jam 10.30 wib, klien sesak
hebat, nafas cepat dan dangkal, klien gelisah, akral dingin, kesadaran samnolen, GCS 8 , muka pucat
keringat dingin, CRT > 3 detik, keadaan umum jelek, suhu 36.5˚c, TD 140/112 mmHg, nadi 138 x/menit, RR
46 x/menit, GDS 316 mg/dl, IVFD terpasang NaCl 0.9% 60cc /jam, drip insulin 50 unit dalam 50cc nacl
0,9% dosis 0,5cc /jam via syringe pump, drip furosemide 100 mg dalam 100cc nacl 0,9% habis dalam 12
jam dengan tetesan 8,3cc /jam via infus pump, terpasang NRM10 liter/menit, SpO2 68%,
alergi obat, makanan dan cuaca serta tidak en / 8 jam dan 00.00 makan
beralkohol
B 1 tab / 12.00 w ib Setelah
Obat-obat yang sering digunakan : Kom ple 24 jam makan
ks
Status Kesehatan
• Pola nutrisi :
Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Sebelum sakit, BB klien 54kg TB 149 cm, klien makan 1-2x sehari, klien menyukai semua jenis makanan, nafsu makan dalam 6
bulan terakhir berkurang, tidak terjadi penurunan BB yang drastis.
Saat sakit, BB klien 52kg TB 149 cm, frekuensi makan 6x200cc, jenis makanan MC (susu/diabetasol). Jumlah cairan masuk :
1500cc /24 jam
• Pola eliminasi :
Sebelum sakit, frekuensi BAB 1x sehari, waktu tidak menentu, war na kuning, konsistensi lembek, frekuensi BAK 6-7x/hari, tidak
ada kesulitan BAB dan BAK.
Saat sakit, BAB belum ada, klien terpasang kateter no 16, Jumlah cairan keluar : 2100cc/ 24 jam IWL : 520cc.
Sebelum sakit, klien tidur 5-7jam, waktu siang dan malam, tidak ada kesulitan.
Saat sakit klien tidur 4-5 jam, klien tidur siang dan malam, klien sering terbangun karena sesak.
Status Kesehatan
• Pola Aktivitas Dan Latihan : Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Kegiatan dalam pekerjaan : keluarga klien mengatakan Ny.P hanya mengerjakan pekerjaan dirumah,
keluarga klien mengatakan Ny.P tidakpernah melakukan olahraga, keluargaklien mengatakan
kegiatan klien diwaktu luang yaitu berkumpul bersama keluarga. Keluarga klien mengatakan keluhan
klien dalam beraktivitas yang sering dirasakan klien yaitu sakit pinggang setelah beraktivitas, dan
mudah lelah.
• Pola Bekerja :
Jenis pekerjaan : Klien bekerja sebagai IRT
• Riwayat Keluarga
Berdasarkan dari genogram diatas diketahui dari anggota keluarga klien terdapat satu anggota
keluarga (nenekklien) dengan riwayat penyakit yaitu hipertensi.
Data Laboratorium Hematologi
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematokrit 40 % 40-48
Andi Miarta, dkk. 2019. Tatalaksana Pasien Ketoasidosis Diabetikum yang Disertai
Syok Sepsis. Anestesia dan Critical Care. Vol 37(3). Hal 91-94
dr. I Putu Agus Surya Panji, Sp.An. KIC. 2016. Ketoasidosis Diabetikum. Laporan
Kasus. FK Unud/RSUP Sanglah.
10
Thanks
Do You Have Any
Questions?
JUNI