Konsep Pendidikan Pranatal, Postnatal, Dan Pendidikan Sepanjang Hayat
Konsep Pendidikan Pranatal, Postnatal, Dan Pendidikan Sepanjang Hayat
Tri Andiyanto
Mahasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung
Jl. Ki Hajar Dewantara Kampus 15 A Iring Mulyo Kota Metro Lampung
email: trimobile78@gmail.com
Abstract
Pranatal education is the conscious effort of parents to educate their children who are still in
the womb of their wives. Postnatal Education, meanwhile, is a human education in a family
environment starting from human birth to the end of his life. All kinds of life knowledge obtained
from the family are the result of the postnatal family education process. From humans born, they
have been taught how to lie on their stomach, drink, eat, walk, and learn about the science of
religion. Lifelong learning provides a reasonable and broad learning opportunity for everyone
according to their different interests, age, and learning needs. This is an opportunity that can be
used for learning such as group learning programs, individual learning activities, and learning
activities through mass media. Learning activities can be carried out in various places, namely
in the workplace, residential house; association buildings, schools, playgrounds, sports fields,
youth venues, Islamic courts, hermitage, libraries, learning centers, orphanages and so on.
Keywords: prenatal, postnatal, lifelong education
Abstrak
Pendidikan Pranatal ialah usaha sadar orang tua untuk mendidik anaknya yang masih dalam
kandungan istri. Pendidikan Postnatal merupakan Pendidikan manusia dalam lingkungan
keluarga dimulai dari manusia lahir hingga akhir hayatnya. Segala macam ilmu kehidupan
yang diperoleh dari keluarga merupakan hasil dari proses pendidikan keluarga postnatal. Dari
manusia lahir sudah diajari bagaimana caranya tengkurap, minum, makan, berjalan hingga
tentang ilmu agama. Belajar sepanjang hayat memberikan kesempatan belajar secara wajar
dan luas kepada setiap orang sesuai dengan perbedaan minat, usia, dan kebutuhan belajar
masing-masing. Kesempatan ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk
belajar seperti program-program kegiatan belajar kelompok (group learning), kegiatan
belajar perorangan (individual learning), dan kegiatan belajar melalui media massa.
Kegiatan belajar tersebut dapat dilakukan di berbagai tempat yaitu di tempat kerja, rumah
ibadat, rumah tinggal; gedung perkumpulan, sekolah, tempat bermain, lapangan olah
raga, gelanggang remaja/pemuda, majelis ta’lim, padepokan, perpustakaan, pusat-pusat
pembelajaran, panti dan lain sebagainya.
Kata kunci: Pranatal, Postnatal, Sepanjang Hayat
Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan untuk menjadi landasan
manusia dalam bersikap, berkomunikasi, dan bermasyarakat. Prof. Elsbeth Stern, seorang
profesor bidang pembelajaran empirik dan Riset Pembelajaran di Zurich, mengemukakan
-195-
196| Elementary Vol. 4 Edisi Juli-Desember 2018
lain yang sering digunakan menurut Fuad merupakan salah satu wujud perhatian yang
Ihsan adalah pedagogos yang berasal dari sangat besar dari Islam dalam mencetak
kata paedos (anak) dan agoge (membimbing, manusia yang berpendidikan. Pendidikan
memimpin).8 Pendidikan anak bisa diartikan juga dapat diartikan suatu proses yang
bimbingan yang diberikan orang tua diberikan kepada manusia agar manusia
terhadap anak (dalam kandungan) melalui tercerahkan, tersadarkan dan maenjadikan
stimulus atau rangsangan yang bermanfaat manusia sebagaimana manusia semestinya
bagi perkembangan bayi. Berbeda dengan atau menjadikan manusia seutuhnya.
andragogi, yang merupakan pendidikan
untuk peserta didik dewasa, pedagogi Pendidikan Pranatal
memiliki ciri khas tersendiri dan tentunya Pranatal berasal dari kata pre yang
metode pengajaran yang berbeda.9 berarti sebelum, dan natal berarti lahir.
Dalam makna luas pendidikan Jadi, pranatal adalah sebelum kelahiran,
melahirkan dua konsep yaitu longlife yang berkaitan atau keadaan sebelum
education (pendidikan sepanjang hayat), melahirkan. Menurut pandangan psikologi,
12
karena pendidikan adalah bagian dari pranatal ialah segala upaya manusia sebagai
kehidupan itu sendiri, sebagaimana kata-kata calon suami istri yang berkaitan dengan
bijak mengatakan “never stop learning because hal-hal sebelum melahirkan yang meliputi
life never stops teaching”, yang artinya jangan sikap dan tingkah laku dalam rangka untuk
pernah berhenti belajar karena hidup tidak memilih pasangan hidup agar lahir anak
pernah berhenti memberikan pembelajaran. sehat jasmani dan rohani. Dengan kata
Pengalaman belajar berlangsung dalam lain, pranatal merupakan segala macam
segala lingkungan dan sepanjang hayat. aktifitas seseorang mencakup sebelum
Dalam istilah lain, yaitu lifelong learning melakukan pernikahan, setelah melakukan
(belajar sepanjang hayat), Marjan Laal pernikahan, melakukan hubungan suami
menyatakan bahwa lifelong learning meliputi istri, hamil hingga akan melahirkan. Aktifitas
semua jenjang pembelajaran mulai dari usia yang dimaksud merupakan segala tindak
pra sekolah sampai setelah pensiun dan tanduk laki-laki maupun perempuan.
meliputi semua bentuk pendidikan baik Menurut Saiful Bahri masa
formal maupun non formal.10 pranatal adalah proses pertumbuhan dan
Pendidikan adalah segala sesuatu perkembangan di awal kehidupan manusia.13
dalam kehidupan yang mempengaruhi Para ahli menyebutnya periode evolusi yang
pembentukan berfikir dan bertindak mengubah janin di rahim. Kondisi janin
individu. Islam juga memandang pendidikan dalam kandungan sangat rentan terhadap
dimulai dari dalam kandungan hingga lingkungan hidupnya, yaitu seberapa
sampai ke liang lahat atau meninggal.11 Ini banyak ibunya memiliki status kesehatan,
kebiasaan, dan perilaku yang baik atau
Providence, RI, 2015). tidak. Penting untuk diperhatikan, karena
8
Miftahillah, “Urgensi Pendidikan Pranatal
bagi Ibu Hamil,” Seling: Jurnal Program Studi PGRA 2,
no. 2 (2016): 154. 73.
9
Ahmad Madkur, “The non-English major 12
Muhammad Za’im, “Pendidikan Anak
lecturers speak English: The barriers encountered by dalam Pengembangan Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ
adult learners,” Journal on English as a Foreign Language (Studi Kitab Tuhfat Al-Mawdud bi Ahkam Al-Mawlud
8, no. 1 (2018): 40. Karya Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah),” Muallimuna:
10
Marjan Laal, “Lifelong learning: What does Jurnal Madrasah Ibtidaiyah 2, no. 1 (2016): 79–94.
it mean?,” (Procedia - Social and Behavioral Sciences, 13
Saiful Bahri, “ The Effect of Preconception
2011), 470. and Prenatal, Education on Muslim Family in Bandar
11
Saifuddin Zuhri dan Mudhoffar, “Konsep Lampung”, IOSR Journal of Research & Method in
Pendidikan Seumur Hidup dalam Perspektif Filsafat Education (IOSR-JRME) 5, no. 3 (2015): 15-25. www.
Pendidikan Islam,” Jurnal Pustaka 2, no. 2 (2014): 57– iosrjournals.org
198| Elementary Vol. 4 Edisi Juli-Desember 2018
akan mempengaruhi perkembangan janin diajar, kecuali oleh orang tuanya sendiri.
dan mempengaruhi tahap perkembangan Usaha yang dilakukan ini dimaksudkan
selanjutnya. untuk menumbuh dan kembangkan
Islam sangat peduli pada setiap berbagai macam potensi pembawaan sejak
fase perkembangan kehidupan manusia, dalam memilih pasangan hidup dan
mulai dari mencari pasangan, janin atau perkawinan (Prakonsepsi), sampai pada
prenatal, menyusui, masa kanak-kanak, masa kehamilan (Pascakonsepsi), yang
remaja dan menjadi dewasa. Dalam hal masih tergolong Pranatal, dan setelah lahir
ini, Islam mewajibkan umat Islam untuk (postnatal).
mempertahankan diri dan keluarga mereka Hal ini merupakan sesuatu yang
dari kesengsaraan, kehancuran, atau sangat penting untuk diperhatikan.
kehancuran api neraka, baik dunia dan Muhammad Abdullah menjelaskan bahwa
akhirat, dan bagaimana pemeliharaan adalah pendidikan Islam yang memiliki tujuan
untuk mematuhinya dan menerapkan ajaran untuk membentuk pribadi yang bermoral
dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan dan bertaqwa kepada Allah SWT harus
sehari-hari, termasuk dalam keluarga. melibatkan peran para orang tua maka
Keluarga dalam pandangan Islam adalah untuk memberikan pendidikan kepada
pusat pendidikan pertama, di mana anak- anaknya tidak hanya ketika anak masih
anak tumbuh dan berkembang, baik secara kecil dengan mendidik, membimbing
fisik, maupun psikis (spiritual, emosional dan melindungi anak, akan tetapi proses
dan intelektual). Selain itu, keluarga juga pendidikan anak dimulai sejak anak masih
merupakan lingkungan yang alami di dalam kandungan (prenatal).14
mana anak-anak mulai berinteraksi dengan
lingkungan, perlindungan dan keamanan, Pendidikan Postnatal
serta dalam memenuhi kebutuhan dasar Pendidikan postnatal merupakan
anak-anak. pendidikan manusia dalam lingkungan
Terkait dengan pendidikan di fase keluarga dimulai dari manusia lahir
pranatal, maka para pemuda dan pemudi hingga akhir hayatnya. Segala macam ilmu
hendaknya segera memperhatikan tingkah kehidupan yang diperoleh dari keluarga
lakunya, untuk membiasakan perilaku yang merupakan hasil dari proses pendidikan
baik agar nantinya dapat menjadi orang tua keluarga postnatal. Dari manusia lahir
yang baik untuk anak-anaknya sejak masih sudah diajari bagaimana caranya tengkurap,
di dalam kandungan. Pengertian anak minum, makan, berjalan hingga tentang
dalam kandungan yaitu anak adalah sebagai ilmu agama.
keturunan kedua setelah ayah dan ibunya. Sama seperti pendidikan pranatal
Sedangkan anak dalam kandungan adalah yang tujuan adalah menjamin manusia lahir
anak yang masih berada didalam perut kedunia, Dr. Dety Mulyanti menyatakan
ibunya atau anak yang belum lahir. bahwa pendidikan postnatal ditujukan
Jadi, pendidikan pranatal dapat sebagai jaminan agar manusia yang baik dan
dipahami sebagai usaha sadar orang tua tidak mengalami kesulitan berarti selama
(suami-istri) untuk mendidik anaknya yang proses manusia hidup.15 Bagaimana manusia
masih dalam kandungan istri. Usaha sadar
14
Muhammad Abdullah, “Pendidikan Prenatal:
ini secara khusus ditujukan kepada kedua Telaah Pemikiran Ibn Qayyim Al-Jauziyyah dalam
orang tua karena anak dalam kandungan Kitab Tuhfah Al- Maudud Bi Ahkam Al-Maulud dan
Relevansinya dengan Pendidikan Islam,” Al-Murabbi:
memang belum mungkin didik, apalagi Jurnal Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (2017): 343.
15
Dety Mulyanti, “Pendidikan Lingkungan
KONSEP PENDIDIKAN PRANATAL, POSTNATAL, DAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT |199
18
Dal Yong Jin, “Digital Platform as a Double-
Edged Sword: How to Interpret Cultural Flows in the
Platform Era,” International Journal of Communication 11
(2017): 3880–98. 20
Muhammad Javed Iqbal, “Life Long
19
Daniel Kardefelt-Winther, “How does the Education: A Conceptual Debate Seminar.net,”
time children spend using digital technology impact International journal of media, technology and lifelong
their mental well-being, social relationships and learning 5, no. 1 (2009): 1–8.
physical activity?,” (Innocenti Discussion Paper, 2017), 21
Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung:
1–37. Remaja Rosdakarya, 2009).
KONSEP PENDIDIKAN PRANATAL, POSTNATAL, DAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT |201
1) Perubahan pada kebiasaan diri untuk pendidikan sepanjang hayat, terutama pada
menjadi pembelajar secara terus jalur pendidikan non formal harus dibina,
menerus. diawasi, dihidupi dan dibiayai tidak hanya
2) Perubahan dalam cara pandang dalam dimensi program, namun juga dari
terhadap lingkungan sekitar. segi fasilitas, tempat, sarana dan prasarana.
3) Perubahan pandangan terhadap
masa depan yang lebih optimis. Kesimpulan
Program belajar sepanjang hayat juga Anak adalah sebagai keturunan
mampu memberikan efek positif dalam kedua setelah ayah dan ibunya. Sedangkan
berekonomi. Meskipun belum ditemukan anak dalam kandungan adalah anak yang
secara pasti nilai pertambahan ekonomi masih berada didalam perut ibunya
secara kuantitatif, lulusan program belajar atau anak yang belum lahir.”Pendidikan
sepanjang hayat mengakui adanya perubahan Pranatal ialah usaha sadar orang tua (suami-
yang positif dalam kehidupan berekonomi, istri) untuk mendidik anaknya yang masih
yang ditandai dengan beberapa indikator dalam kandungan istri. Usaha sadar khusus
kunci, yaitu; diperolehnya pekerjaan baru, ditujukan kepada kedua orang tua karena
dan meningkatkan pendapatan ekonomi anak dalam kandungan memang belum
yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan mungkin didik, apalagi diajar, kecuali oleh
pendapatan. Implemetasi program belajar orang tuanya sendiri. Jadi pendidikan
sepanjang hayat memerlukan dukungan pranatal ialah sebagai usaha manusia
kebijakan yang bersifat holistic dan untuk menumbuh dan kembangkan
komprehensif pada semua hirarki kebijakan potensi-potensi pembawaan sejak dalam
dan kelembagaan, sehingga mendorong memilih pasangan hidup dan perkawinan
tumbuhnya budaya belajar sepanjang (Prakonsepsi), sampai pada masa kehamilan
hayat yang menjurus pada terbangunnya (Pascakonsepsi), yang masih tergolong
masyarakat belajar. Sekaitan dengan Pranatal, dan setelah lahir (postnatal).
itu, pertama, belajar sepanjang hayat Pendidikan manusia dalam
menjadi landasan pokok dalam setiap lingkungan keluarga dimulai dari manusia
penyelenggaraan program pendidikan lahir hingga akhir hayatnya. Segala macam
di Indonesia. Kedua, program belajar ilmu kehidupan yang diperoleh dari keluarga
sepanjang hayat harus mengedepankan merupakan hasil dari proses pendidikan
pengembangan potensi manusia (development keluarga postnatal. Dari manusia lahir
of human potential)22 sebagai inspirasi sudah diajari bagaimana caranya tengkurap,
pokok dalam penyelenggaraannya. minum, makan, berjalan hingga tentang ilmu
Ketiga, program belajar sepanjang hayat agama. Sama seperti pendidikan pranatal
pada semua jalur pendidikan harus yang tujuan adalah menjamin manusia lahir
mempertimbangkan pengembangan sistem kedunia, pendidikan postnatal ditujukan
akreditasi (accreditation), penggunaan sebagai jaminan agar manusia yang baik dan
teknologi (technology issues), terintegrasi tidak mengalami kesulitan berarti selama
dalam penyelenggaraannya (integration), proses manusia hidup. Bagaimana manusia
memperhatikan mutu (quality), dan bersikap tentang segala macam lingkungan
didukung oleh pembiayaan yang memadai keluarga sangat tergantung pada bagaimana
(finance). Keempat, Lembaga atau satuan proses pendidikan di dalam keluarga
22 berlangsung. Dalam dunia modern seperti
Harina Yuhety, Yusufhadi Miarso, dan Anisah
Baslemah, “Indikator Mutu Program pendidikan sekarang, bagaimana pendidikan keluarga
Sepanjang Hayat,” Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF 3, no.
berlangsung tidak sepenuhnya tergantung
2 (2008): 159–70.
202| Elementary Vol. 4 Edisi Juli-Desember 2018
pada orang tua namun bisa juga dipengaruhi Pendidikan belajar sepanjang hayat
oleh orang lain yang notabene bukan bagian juga mampu memberikan efek positif dalam
dari keluarga. Ini biasa terjadi karena berekonomi. Meskipun belum ditemukan
kesibukan orang tua maka orang tua lebih secara pasti nilai pertambahan ekonomi
cenderung untuk menyewa orang lain untuk secara kuantitatif, lulusan program belajar
merawat (mengasuh) anaknya. sepanjang hayat mengakui adanya perubahan
Pendidikan sepanjang hayat yang positif dalam kehidupan berekonomi,
memberikan kesempatan belajar secara yang ditandai dengan beberapa indikator
wajar dan luas kepada setiap orang kunci, yaitu; diperolehnya pekerjaan baru,
sesuai dengan perbedaan minat, usia, dan meningkatkan pendapatan ekonomi
dan kebutuhan belajar masing-masing. yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan
Kesempatan ini merupakan peluang pendapatan. Rekomendasi penting yang
yang dapat dimanfaatkan untuk belajar diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa
seperti program-program kegiatan belajar implemetasi program belajar sepanjang
kelompok (group learning), kegiatan hayat memerlukan dukungan kebijakan
belajar perorangan (individual learning), yang bersifat holistic dan komprehensif pada
dan kegiatan belajar melalui media semua hirarki kebijakan dan kelembagaan,
massa. Kegiatan belajar tersebut dapat sehingga mendorong tumbuhnya budaya
dilakukan di berbagai tempat yaitu di belajar sepanjang hayat yang menjurus
tempat kerja,rumah ibadat, rumah tinggal; pada terbangunnya masyarakat belajar.
gedung perkumpulan, sekolah, tempat Sekaitan dengan itu, pertama, belajar
bermain, lapangan olah raga, gelanggang sepanjang hayat.
remaja/pemuda, majelis ta’lim, padepokan,
Daftar Pustaka
perpustakaan, pusat-pusat pembelajaran,
panti dan lain sebagainya.
Atabik, Ahmad. “Pendidikan dan
Dampak program belajar Pengembangan Potensi Anak Usia
sepanjang hayat bagi seseorang atau Dini.” ThufuLa 2, no. 1 (2014).
individu dapat dilihat dari meningkatnya
Abdullah, Muhammad. “Pendidikan
kebermaknaan seseorang dalam kehidupan
Prenatal: Telaah Pemikiran Ibn
dirinya, keluarganya dan lingkungan
Qayyim Al-Jauziyyah dalam Kitab
masyarakatnya. Kebermaknaan diri berarti
Tuhfah Al- Maudud Bi Ahkam Al-
memiliki kemampuan untuk menjadi diri
Maulud dan Relevansinya dengan
sendiri, bersifat mandiri dan memiliki
Pendidikan Islam,” Al-Murabbi: Jurnal
kemampuan untuk menentukan jalan
Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (2017)
hidupnya sendiri. Kebermaknaan di atas
berdampak pada sikap dan perilaku serta Bahri, Saiful. “The Effect of Preconception
harapan yang lebih positif dari peserta and Prenatal, Education on Muslim
didik, baik yang menyangkut diri sendiri Family in Bandar Lampung”, IOSR
maupun yang menyangkut sistem sosial Journal of Research & Method in
budaya. Sikap, perilaku dan harapan Education (IOSR-JRME) 5, no. 3 (2015):
tersebut dapat dilihat dari tiga dimensi, 15-25. www.iosrjournals.org
yaitu; Perubahan pada kebiasaan diri untuk Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung:
menjadi pembelajar secaraterus menerus, Remaja Rosdakarya, 2009.
Perubahan dalam cara pandang terhadap Hyoscyamina, Endah Darosy. “Peran
lingkungan sekitar, Perubahan pandangan Keluarga dalam Membangun
terhadap masa depan yang lebih optimis. Karakter Anak.” Jurnal Psikologi
KONSEP PENDIDIKAN PRANATAL, POSTNATAL, DAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT |203