Anda di halaman 1dari 10

KONSEP PENDIDIKAN PRANATAL, POSTNATAL,

DAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

Tri Andiyanto
Mahasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung
Jl. Ki Hajar Dewantara Kampus 15 A Iring Mulyo Kota Metro Lampung
email: trimobile78@gmail.com

Abstract
Pranatal education is the conscious effort of parents to educate their children who are still in
the womb of their wives. Postnatal Education, meanwhile, is a human education in a family
environment starting from human birth to the end of his life. All kinds of life knowledge obtained
from the family are the result of the postnatal family education process. From humans born, they
have been taught how to lie on their stomach, drink, eat, walk, and learn about the science of
religion. Lifelong learning provides a reasonable and broad learning opportunity for everyone
according to their different interests, age, and learning needs. This is an opportunity that can be
used for learning such as group learning programs, individual learning activities, and learning
activities through mass media. Learning activities can be carried out in various places, namely
in the workplace, residential house; association buildings, schools, playgrounds, sports fields,
youth venues, Islamic courts, hermitage, libraries, learning centers, orphanages and so on.
Keywords: prenatal, postnatal, lifelong education

Abstrak
Pendidikan Pranatal ialah usaha sadar orang tua untuk mendidik anaknya yang masih dalam
kandungan istri. Pendidikan Postnatal merupakan Pendidikan manusia dalam lingkungan
keluarga dimulai dari manusia lahir hingga akhir hayatnya. Segala macam ilmu kehidupan
yang diperoleh dari keluarga merupakan hasil dari proses pendidikan keluarga postnatal. Dari
manusia lahir sudah diajari bagaimana caranya tengkurap, minum, makan, berjalan hingga
tentang ilmu agama. Belajar sepanjang hayat memberikan kesempatan belajar secara wajar
dan luas kepada setiap orang sesuai dengan perbedaan minat, usia, dan kebutuhan belajar
masing-masing. Kesempatan ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk
belajar seperti program-program kegiatan belajar kelompok (group learning), kegiatan
belajar perorangan (individual learning), dan kegiatan belajar melalui media massa.
Kegiatan belajar tersebut dapat dilakukan di berbagai tempat yaitu di tempat kerja, rumah
ibadat, rumah tinggal; gedung perkumpulan, sekolah, tempat bermain, lapangan olah
raga, gelanggang remaja/pemuda, majelis ta’lim, padepokan, perpustakaan, pusat-pusat
pembelajaran, panti dan lain sebagainya.
Kata kunci: Pranatal, Postnatal, Sepanjang Hayat

Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan untuk menjadi landasan
manusia dalam bersikap, berkomunikasi, dan bermasyarakat. Prof. Elsbeth Stern, seorang
profesor bidang pembelajaran empirik dan Riset Pembelajaran di Zurich, mengemukakan

-195-
196| Elementary Vol. 4 Edisi Juli-Desember 2018

bahwa, “learning is more than just a temporary tumbuhkembangnya seorang anak


use of information or a singular adaption to a tergantung bagaimana ia dalam asuhan
particular situation. Rather, learning is associated keluarga. Keluarga adalah komunitas
with changes in mental representations that can kecil yang muncul sebagai buah dari hasil
manifest themselves in behavioral changes”.1 pernikahan. Dalam hal ini, Islam memulai
Dengan kata lain, pembelajaran merupakan pembinaan keluarga dan rumah tangga
proses perubahan representasi mental yang dengan nurani individu yang asasi yaitu,
dimanifestasikan dalam perubahan perilaku yaitu “kasih sayang”. Agar tujuan ini tercapai
di mana proses ini dihasilkan melalui maka Islam mengajarkan kepada para orang
durasi waktu tertentu dalam menggunakan tua muslimin untuk mendidik anaknya
informasi yang didapatkan. dengan sebaik-baiknya.5
Hal ini menunjukkan bahwa proses Dalam makna luas pendidikan
pendidikan harus dilaksanakan tidak hanya melahirkan dua konsep yaitu longlife
ketika seseorang berada di sekolah tetapi di education, pendidikan adalah bagian dari
mana pun dan kapan pun. kehidupan itu sendiri. Pengalaman belajar
Oleh karena itu, literasi tentang berlangsung dalam segala lingkungan
pendidikan pranatal, postnatal dan dan sepanjang hayat. Pendidikan adalah
sepanjang hayat menjadi hal yang sangat segala sesuatu dalam kehidupan yang
penting untuk dikuasai oleh para orang tua mempengaruhi pembentukan berfikir
dan keluarga agar mereka semakin mampu dan bertindak individu. Islam juga
berkontribusi dalam pembentukan karakter2 memandang pendidikan dimulai dari
generasi muda yang lebih baik. dalam kandungan6 hingga sampai ke liang
lahat atau maninggal, begitu perhatiannya
Manusia pada dasarnya telah diberikan
Islam dalam mencetak manusia yang
potensi-potensi yang dapat dikembangkan,
berpendidikan. Dengan masih banyaknya
termasuk potensi untuk mampu mempelajari
masyarakat yang belum mengetahui akan
berbagai macam ilmu pengetahuan. Namun,
pentingnya pendidikan pranatal, postnatal,
semua itu tergantung kepada manusianya
dan pendidikan sepanjang hayat, diharapkan
sendiri, mau mengembangkan potensi yang
dengan adanya makalah ini pembaca dapat
dimilikinya3 melalui lembaga pendidikan
menjadi lebih mengerti dan menjadi bahan
formal maupun non-formal atau tidak
solusi peningkatan sumber daya manusia.
mau mengemangkan potensi yang telah
dianugerahkan.
Pembahasan
Begitu juga dalam pengembangan
Pendidikan anak atau dikenal juga
potensi seorang anak, proses pendidikan
dengan pedagogi, berasal dari bahasa Yunani
harus sudah disiapkan sedini mungkin oleh
pedagogue yang menurut G. Stanley Hall
orang tuanya, bahkan sejak anak tersebut
berarti pergaulan dengan anak-anak.7 Istilah
belum lahir agar pembentukan karakter
anak dapat tercapai.4 Pada hakikatnya, pada Anak Usia Dini Perspektif Pendidikan Islam,”
Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 2, no. 1
(2016): 13–18.
1
Elsbeth Stern, “Individual differences in 5
Ahmad Atabik, “Pendidikan dan
the learning potential of human beings,” Secience of Pengembangan Potensi Anak Usia Dini,” ThufuLa 2,
Learning, 2016, 1–7. no. 1 (2014): 149.
2
Darosy Endah Hyoscyamina, “Peran 6
Ubes Nur Islam, Mendidik Anak dalam
Keluarga dalam Membangun Karakter Anak,” Jurnal Kandungan (Jakarta: Gema Insani Press, 2004).
Psikologi Universitas 10, no. 2 (2016): 144–52. 7
RA Millen, “Closing the gap between
3
Siti Khasina, “Hakikat Manusia Menurut technological and best practice innovations: Teachers’
Pandangan Islam dan Barat,” Jurnal Ilmiah Didaktika 8, perceived technological pedagogical content
no. 2 (2013): 297. knowledge and self-efficacy towards differentiated
4
Muhammad Yusuf, “Pendidikan Karakter instruction” (Dissertation, Johnson & Wales University,
KONSEP PENDIDIKAN PRANATAL, POSTNATAL, DAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT |197

lain yang sering digunakan menurut Fuad merupakan salah satu wujud perhatian yang
Ihsan adalah pedagogos yang berasal dari sangat besar dari Islam dalam mencetak
kata paedos (anak) dan agoge (membimbing, manusia yang berpendidikan. Pendidikan
memimpin).8 Pendidikan anak bisa diartikan juga dapat diartikan suatu proses yang
bimbingan yang diberikan orang tua diberikan kepada manusia agar manusia
terhadap anak (dalam kandungan) melalui tercerahkan, tersadarkan dan maenjadikan
stimulus atau rangsangan yang bermanfaat manusia sebagaimana manusia semestinya
bagi perkembangan bayi. Berbeda dengan atau menjadikan manusia seutuhnya.
andragogi, yang merupakan pendidikan
untuk peserta didik dewasa, pedagogi Pendidikan Pranatal
memiliki ciri khas tersendiri dan tentunya Pranatal berasal dari kata pre yang
metode pengajaran yang berbeda.9 berarti sebelum, dan natal berarti lahir.
Dalam makna luas pendidikan Jadi, pranatal adalah sebelum kelahiran,
melahirkan dua konsep yaitu longlife yang berkaitan atau keadaan sebelum
education (pendidikan sepanjang hayat), melahirkan. Menurut pandangan psikologi,
12

karena pendidikan adalah bagian dari pranatal ialah segala upaya manusia sebagai
kehidupan itu sendiri, sebagaimana kata-kata calon suami istri yang berkaitan dengan
bijak mengatakan “never stop learning because hal-hal sebelum melahirkan yang meliputi
life never stops teaching”, yang artinya jangan sikap dan tingkah laku dalam rangka untuk
pernah berhenti belajar karena hidup tidak memilih pasangan hidup agar lahir anak
pernah berhenti memberikan pembelajaran. sehat jasmani dan rohani. Dengan kata
Pengalaman belajar berlangsung dalam lain, pranatal merupakan segala macam
segala lingkungan dan sepanjang hayat. aktifitas seseorang mencakup sebelum
Dalam istilah lain, yaitu lifelong learning melakukan pernikahan, setelah melakukan
(belajar sepanjang hayat), Marjan Laal pernikahan, melakukan hubungan suami
menyatakan bahwa lifelong learning meliputi istri, hamil hingga akan melahirkan. Aktifitas
semua jenjang pembelajaran mulai dari usia yang dimaksud merupakan segala tindak
pra sekolah sampai setelah pensiun dan tanduk laki-laki maupun perempuan.
meliputi semua bentuk pendidikan baik Menurut Saiful Bahri masa
formal maupun non formal.10 pranatal adalah proses pertumbuhan dan
Pendidikan adalah segala sesuatu perkembangan di awal kehidupan manusia.13
dalam kehidupan yang mempengaruhi Para ahli menyebutnya periode evolusi yang
pembentukan berfikir dan bertindak mengubah janin di rahim. Kondisi janin
individu. Islam juga memandang pendidikan dalam kandungan sangat rentan terhadap
dimulai dari dalam kandungan hingga lingkungan hidupnya, yaitu seberapa
sampai ke liang lahat atau meninggal.11 Ini banyak ibunya memiliki status kesehatan,
kebiasaan, dan perilaku yang baik atau
Providence, RI, 2015). tidak. Penting untuk diperhatikan, karena
8
Miftahillah, “Urgensi Pendidikan Pranatal
bagi Ibu Hamil,” Seling: Jurnal Program Studi PGRA 2,
no. 2 (2016): 154. 73.
9
Ahmad Madkur, “The non-English major 12
Muhammad Za’im, “Pendidikan Anak
lecturers speak English: The barriers encountered by dalam Pengembangan Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ
adult learners,” Journal on English as a Foreign Language (Studi Kitab Tuhfat Al-Mawdud bi Ahkam Al-Mawlud
8, no. 1 (2018): 40. Karya Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah),” Muallimuna:
10
Marjan Laal, “Lifelong learning: What does Jurnal Madrasah Ibtidaiyah 2, no. 1 (2016): 79–94.
it mean?,” (Procedia - Social and Behavioral Sciences, 13
Saiful Bahri, “ The Effect of Preconception
2011), 470. and Prenatal, Education on Muslim Family in Bandar
11
Saifuddin Zuhri dan Mudhoffar, “Konsep Lampung”, IOSR Journal of Research & Method in
Pendidikan Seumur Hidup dalam Perspektif Filsafat Education (IOSR-JRME) 5, no. 3 (2015): 15-25. www.
Pendidikan Islam,” Jurnal Pustaka 2, no. 2 (2014): 57– iosrjournals.org
198| Elementary Vol. 4 Edisi Juli-Desember 2018

akan mempengaruhi perkembangan janin diajar, kecuali oleh orang tuanya sendiri.
dan mempengaruhi tahap perkembangan Usaha yang dilakukan ini dimaksudkan
selanjutnya. untuk menumbuh dan kembangkan
Islam sangat peduli pada setiap berbagai macam potensi pembawaan sejak
fase perkembangan kehidupan manusia, dalam memilih pasangan hidup dan
mulai dari mencari pasangan, janin atau perkawinan (Prakonsepsi), sampai pada
prenatal, menyusui, masa kanak-kanak, masa kehamilan (Pascakonsepsi), yang
remaja dan menjadi dewasa. Dalam hal masih tergolong Pranatal, dan setelah lahir
ini, Islam mewajibkan umat Islam untuk (postnatal).
mempertahankan diri dan keluarga mereka Hal ini merupakan sesuatu yang
dari kesengsaraan, kehancuran, atau sangat penting untuk diperhatikan.
kehancuran api neraka, baik dunia dan Muhammad Abdullah menjelaskan bahwa
akhirat, dan bagaimana pemeliharaan adalah pendidikan Islam yang memiliki tujuan
untuk mematuhinya dan menerapkan ajaran untuk membentuk pribadi yang bermoral
dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan dan bertaqwa kepada Allah SWT harus
sehari-hari, termasuk dalam keluarga. melibatkan peran para orang tua maka
Keluarga dalam pandangan Islam adalah untuk memberikan pendidikan kepada
pusat pendidikan pertama, di mana anak- anaknya tidak hanya ketika anak masih
anak tumbuh dan berkembang, baik secara kecil dengan mendidik, membimbing
fisik, maupun psikis (spiritual, emosional dan melindungi anak, akan tetapi proses
dan intelektual). Selain itu, keluarga juga pendidikan anak dimulai sejak anak masih
merupakan lingkungan yang alami di dalam kandungan  (prenatal).14
mana anak-anak mulai berinteraksi dengan
lingkungan, perlindungan dan keamanan, Pendidikan Postnatal
serta dalam memenuhi kebutuhan dasar Pendidikan postnatal merupakan
anak-anak. pendidikan manusia dalam lingkungan
Terkait dengan pendidikan di fase keluarga dimulai dari manusia lahir
pranatal, maka para pemuda dan pemudi hingga akhir hayatnya. Segala macam ilmu
hendaknya segera memperhatikan tingkah kehidupan yang diperoleh dari keluarga
lakunya, untuk membiasakan perilaku yang merupakan hasil dari proses pendidikan
baik agar nantinya dapat menjadi orang tua keluarga postnatal. Dari manusia lahir
yang baik untuk anak-anaknya sejak masih sudah diajari bagaimana caranya tengkurap,
di dalam kandungan. Pengertian anak minum, makan, berjalan hingga tentang
dalam kandungan yaitu anak adalah sebagai ilmu agama.
keturunan kedua setelah ayah dan ibunya. Sama seperti pendidikan pranatal
Sedangkan anak dalam kandungan adalah yang tujuan adalah menjamin manusia lahir
anak yang masih berada didalam perut kedunia, Dr. Dety Mulyanti menyatakan
ibunya atau anak yang belum lahir. bahwa pendidikan postnatal ditujukan
Jadi, pendidikan pranatal dapat sebagai jaminan agar manusia yang baik dan
dipahami sebagai usaha sadar orang tua tidak mengalami kesulitan berarti selama
(suami-istri) untuk mendidik anaknya yang proses manusia hidup.15 Bagaimana manusia
masih dalam kandungan istri. Usaha sadar
14
Muhammad Abdullah, “Pendidikan Prenatal:
ini secara khusus ditujukan kepada kedua Telaah Pemikiran Ibn Qayyim Al-Jauziyyah dalam
orang tua karena anak dalam kandungan Kitab Tuhfah Al- Maudud Bi Ahkam Al-Maulud dan
Relevansinya dengan Pendidikan Islam,” Al-Murabbi:
memang belum mungkin didik, apalagi Jurnal Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (2017): 343.
15
Dety Mulyanti, “Pendidikan Lingkungan
KONSEP PENDIDIKAN PRANATAL, POSTNATAL, DAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT |199

bersikap tentang segala macam lingkungan dewasa. 16


keluarga sangat tergantung pada bagaimana Ada beberapa kategori karakteristik
proses pendidikan di dalam keluarga perkembangan anak usia sekolah yang
berlangsung. meliputi: perkembangan fisik motorik,
Dalam dunia modern seperti sekarang, perkembangan intelektual, perkembangan
bagaimana pendidikan keluarga berlangsung bahasa, perkembangan emosi, perkembangan
tidak sepenuhnya tergantung pada orang sosial, dan perkembangan kesadaran
tua namun bisa juga dipengaruhi oleh beragama.
orang lain yang notabene bukan bagian dari Salah satu elemen yang akan sangat
keluarga. Ini biasa terjadi karena kesibukan berpengaruh kepada pembangunan karakter
orang tua maka orang tua lebih cenderung seorang anak adalah guru. Seorang pengajar
untuk menyewa orang lain untuk merawat adalah merupakan figur dan tokoh yang
(mengasuh) anaknya. menjadi panutan (role model)17 anak-anak
dalam mengambil semua nilai dan pemikiran
1. Lingkungan Pendidikan Sekolah
tanpa memilah antara yang baik dan buruk.
Tidak semua tugas mendidik dapat
Karena anak-anak memandang, guru adalah
dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,
sosok yang disanjung, didengar dan ditiru,
terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan
sehingga pengaruh guru sangat besar
berbagai macam keterampilan. Oleh karena
terhadap kepribadian dan pemikiran  anak.
itu dikirimkan anak ke sekolah. Seiring
dengan perkembangan peradaban manusia, 2. Lingkungan Pendidikan Masyarakat
sekolah telah mencapai posisi yang sangat Dalam konteks pendidikan,
sentral dan belantara pendidikan keluarga. masyarakat merupakan lingkungan keluarga
Hal ini karena pendidikan telah berimbas pola dan sekolah. Pendidikan dalam masyarakat
pikir ekonomi yaitu efektivitas dan efisiensi ini, telah dialami ketika anak-anak untuk
dan hal ini telah menjadi semacam ideologi beberapa waktu setelah lepas dari asuhan
dalam proses pendidikan di  sekolah. keluarga dan berada di luar dari pendidikan
Sekolah merupakan lingkungan baru sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh
bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
dari berbagai kalangan dan latar belakang Corak dan ragam pendidikan yang dialami
yang berbeda, baik status sosial maupun seseorang dalam masyarakat banyak sekali,
agamanya. Di sekolah inilah akan terjadi ini meliputi segala bidang, baik pembentukan
kemungkinan yang sangat besar bahwa pengertian-pengertian (pengetahuan), sikap
seorang anak akan dapat terwarnai oleh dan minat, maupun pembentukan kesusilaan
berbagai corak pendidikan, kepribadian dan dan keagamaan.
kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak Lingkungan masyarakat atau
dari lingkungan dan kondisi rumah tangga lingkungan pergaulan anak biasanya
yang berbeda-beda. adalah teman-teman sebaya di lingkungan
Sebagaimana diuraikan oleh terdekat. Secara umum anak-anak Indonesia
Umi Latifa, anak usia sekolah memiliki merupakan anak “desa” yang selalu punya
karakteristik perkembangan yang berbeda
dengan karakteristik perkembangan remaja 16
Umi Latifa, “Aspek Perkembangan pada
dan karakteristik perkembangan masa Anak Sekolah Dasar: Masalah dan erkembangannya,”
Academica: Journal of Multidiciplinary Studies, vol 1 no 2
(2017): 194.
17
Mieke Lunenberg, Fred Korthagen, dan
Hidup dalam Konsep Islam,” Nizham 5, no. 2 (2016): Anja Swennen, “The teacher educator as a role model,”
253–70. Teaching and Teacher Education 23 (2007): 586–601.
200| Elementary Vol. 4 Edisi Juli-Desember 2018

“teman main”. Kondisi ini umumnya Pendidikan Sepanjang Hayat


berbeda dengan anak kota yang sudah Pendidikan sepanjang hayat
sejak dini terasing dari pergaulan karena memberikan kesempatan belajar secara
berada dilingkungan kompleks yang wajar dan luas kepada setiap orang
individualistik. Pendidikan anak di zaman sesuai dengan perbedaan minat, usia,
modern ini tidaklah mudah. Era digital, dan kebutuhan belajar masing-masing.
sebagaimana yang diuraikan oleh Dal Yong Oleh karena itu, menurut M. Javed Iqbal,
Jin, saat ini bagaikan dua mata pisau yang pendidikan sepanjang hayat sebenanrnya
memberikan dampak positif dan negatif mencakup kedua konsep pedagogi dan
yang tak terelakkan.18 Di satu sisi zaman andragogi.20 Kesempatan ini merupakan
ini memberikan berbagai banyak kemajuan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk
teknologi yang memungkikan anak-anak kita belajar seperti program-program kegiatan
memperoleh fasilitas yang serba “canggih” belajar kelompok (group learning),
dan “wah”. Akan tetapi, di sisi lain, anak- kegiatan belajar perorangan (individual
anak sekarang menjadi lebih aktif dan merasa learning), dan kegiatan belajar melalui
asyik di dunia maya (virtual/online) dari pada media massa. Kegiatan belajar tersebut
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar19 dapat dilakukan di berbagai tempat yaitu di
karena mereka sejak dini sudah mengenal tempat kerja, rumah ibadat, rumah tinggal,
HP, camera. Banyak anak menghabiskan gedung perkumpulan, sekolah, tempat
waktunya bermain game atau media sosial. bermain, lapangan olah raga, gelanggang
Berbagai kenyataan modernitas remaja/pemuda, majelis ta’lim, padepokan,
dan ketersedian tersebut faktanya tidak perpustakaan, pusat-pusat pembelajaran,
sulit bahkan setiap hari disediakan baik panti dan lain sebagainya.21
oleh keluarga, masyarakat dan juga dunia Dampak program belajar sepanjang
informasi. Maraknya dunia periklanan hayat bagi seseorang atau individu dapat
memaksa informasi beredar lebih mudah, dilihat dari meningkatnya kebermaknaan
lebih seronok dan juga lebih rasa ingin tahu, seseorang dalam kehidupan dirinya,
rasa ingin mencoba sebagai akibat “rayuan keluarganya dan lingkungan masyarakatnya.
maut” publikasi yang memang dirancang Kebermaknaan diri berarti memiliki
secara apik oleh para ahli komunikasi dengan kemampuan untuk menjadi diri sendiri,
biaya yang mahal dan dengan dampak bersifat mandiri dan memiliki kemampuan
meluas dan mendalam. Dapat dikatakan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.
informasi-informasi tersebut dapat lebih Kebermaknaan di atas berdampak pada
cepat hadir dari pada sarapakan pagi kita, sikap dan perilaku serta harapan yang
atau lebih cepat disantap dari pada nasehat lebih positif dari peserta didik, baik yang
orang tua. menyangkut diri sendiri maupun yang
menyangkut sistem sosial budaya. Sikap,
perilaku dan harapan tersebut dapat
dilihat dari tiga dimensi, yaitu:

18
Dal Yong Jin, “Digital Platform as a Double-
Edged Sword: How to Interpret Cultural Flows in the
Platform Era,” International Journal of Communication 11
(2017): 3880–98. 20
Muhammad Javed Iqbal, “Life Long
19
Daniel Kardefelt-Winther, “How does the Education: A Conceptual Debate Seminar.net,”
time children spend using digital technology impact International journal of media, technology and lifelong
their mental well-being, social relationships and learning 5, no. 1 (2009): 1–8.
physical activity?,” (Innocenti Discussion Paper, 2017), 21
Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung:
1–37. Remaja Rosdakarya, 2009).
KONSEP PENDIDIKAN PRANATAL, POSTNATAL, DAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT |201

1) Perubahan pada kebiasaan diri untuk pendidikan sepanjang hayat, terutama pada
menjadi pembelajar secara terus jalur pendidikan non formal harus dibina,
menerus. diawasi, dihidupi dan dibiayai tidak hanya
2) Perubahan dalam cara pandang dalam dimensi program, namun juga dari
terhadap lingkungan sekitar. segi fasilitas, tempat, sarana dan prasarana.
3) Perubahan pandangan terhadap
masa depan yang lebih optimis. Kesimpulan
Program belajar sepanjang hayat juga Anak adalah sebagai keturunan
mampu memberikan efek positif dalam kedua setelah ayah dan ibunya. Sedangkan
berekonomi. Meskipun belum ditemukan anak dalam kandungan adalah anak yang
secara pasti nilai pertambahan ekonomi masih berada didalam perut ibunya
secara kuantitatif, lulusan program belajar atau anak yang belum lahir.”Pendidikan
sepanjang hayat mengakui adanya perubahan Pranatal ialah usaha sadar orang tua (suami-
yang positif dalam kehidupan berekonomi, istri) untuk mendidik anaknya yang masih
yang ditandai dengan beberapa indikator dalam kandungan istri. Usaha sadar khusus
kunci, yaitu; diperolehnya pekerjaan baru, ditujukan kepada kedua orang tua karena
dan meningkatkan pendapatan ekonomi anak dalam kandungan memang belum
yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan mungkin didik, apalagi diajar, kecuali oleh
pendapatan. Implemetasi program belajar orang tuanya sendiri. Jadi pendidikan
sepanjang hayat memerlukan dukungan pranatal ialah sebagai usaha manusia
kebijakan yang bersifat holistic dan untuk menumbuh dan kembangkan
komprehensif pada semua hirarki kebijakan potensi-potensi pembawaan sejak dalam
dan kelembagaan, sehingga mendorong memilih pasangan hidup dan perkawinan
tumbuhnya budaya belajar sepanjang (Prakonsepsi), sampai pada masa kehamilan
hayat yang menjurus pada terbangunnya (Pascakonsepsi), yang masih tergolong
masyarakat belajar. Sekaitan dengan Pranatal, dan setelah lahir (postnatal).
itu, pertama, belajar sepanjang hayat Pendidikan manusia dalam
menjadi landasan pokok dalam setiap lingkungan keluarga dimulai dari manusia
penyelenggaraan program pendidikan lahir hingga akhir hayatnya. Segala macam
di Indonesia. Kedua, program belajar ilmu kehidupan yang diperoleh dari keluarga
sepanjang hayat harus mengedepankan merupakan hasil dari proses pendidikan
pengembangan potensi manusia (development keluarga postnatal. Dari manusia lahir
of human potential)22 sebagai inspirasi sudah diajari bagaimana caranya tengkurap,
pokok dalam penyelenggaraannya. minum, makan, berjalan hingga tentang ilmu
Ketiga, program belajar sepanjang hayat agama. Sama seperti pendidikan pranatal
pada semua jalur pendidikan harus yang tujuan adalah menjamin manusia lahir
mempertimbangkan pengembangan sistem kedunia, pendidikan postnatal ditujukan
akreditasi (accreditation), penggunaan sebagai jaminan agar manusia yang baik dan
teknologi (technology issues), terintegrasi tidak mengalami kesulitan berarti selama
dalam penyelenggaraannya (integration), proses manusia hidup. Bagaimana manusia
memperhatikan mutu (quality), dan bersikap tentang segala macam lingkungan
didukung oleh pembiayaan yang memadai keluarga sangat tergantung pada bagaimana
(finance). Keempat, Lembaga atau satuan proses pendidikan di dalam keluarga
22 berlangsung. Dalam dunia modern seperti
Harina Yuhety, Yusufhadi Miarso, dan Anisah
Baslemah, “Indikator Mutu Program pendidikan sekarang, bagaimana pendidikan keluarga
Sepanjang Hayat,” Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF 3, no.
berlangsung tidak sepenuhnya tergantung
2 (2008): 159–70.
202| Elementary Vol. 4 Edisi Juli-Desember 2018

pada orang tua namun bisa juga dipengaruhi Pendidikan belajar sepanjang hayat
oleh orang lain yang notabene bukan bagian juga mampu memberikan efek positif dalam
dari keluarga. Ini biasa terjadi karena berekonomi. Meskipun belum ditemukan
kesibukan orang tua maka orang tua lebih secara pasti nilai pertambahan ekonomi
cenderung untuk menyewa orang lain untuk secara kuantitatif, lulusan program belajar
merawat (mengasuh) anaknya. sepanjang hayat mengakui adanya perubahan
Pendidikan sepanjang hayat yang positif dalam kehidupan berekonomi,
memberikan kesempatan belajar secara yang ditandai dengan beberapa indikator
wajar dan luas kepada setiap orang kunci, yaitu; diperolehnya pekerjaan baru,
sesuai dengan perbedaan minat, usia, dan meningkatkan pendapatan ekonomi
dan kebutuhan belajar masing-masing. yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan
Kesempatan ini merupakan peluang pendapatan. Rekomendasi penting yang
yang dapat dimanfaatkan untuk belajar diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa
seperti program-program kegiatan belajar implemetasi program belajar sepanjang
kelompok (group learning), kegiatan hayat memerlukan dukungan kebijakan
belajar perorangan (individual learning), yang bersifat holistic dan komprehensif pada
dan kegiatan belajar melalui media semua hirarki kebijakan dan kelembagaan,
massa. Kegiatan belajar tersebut dapat sehingga mendorong tumbuhnya budaya
dilakukan di berbagai tempat yaitu di belajar sepanjang hayat yang menjurus
tempat kerja,rumah ibadat, rumah tinggal; pada terbangunnya masyarakat belajar.
gedung perkumpulan, sekolah, tempat Sekaitan dengan itu, pertama, belajar
bermain, lapangan olah raga, gelanggang sepanjang hayat.
remaja/pemuda, majelis ta’lim, padepokan,
Daftar Pustaka
perpustakaan, pusat-pusat pembelajaran,
panti dan lain sebagainya.
Atabik, Ahmad. “Pendidikan dan
Dampak program belajar Pengembangan Potensi Anak Usia
sepanjang hayat bagi seseorang atau Dini.” ThufuLa 2, no. 1 (2014).
individu dapat dilihat dari meningkatnya
Abdullah, Muhammad. “Pendidikan
kebermaknaan seseorang dalam kehidupan
Prenatal: Telaah Pemikiran Ibn
dirinya, keluarganya dan lingkungan
Qayyim Al-Jauziyyah dalam Kitab
masyarakatnya. Kebermaknaan diri berarti
Tuhfah Al- Maudud Bi Ahkam Al-
memiliki kemampuan untuk menjadi diri
Maulud dan Relevansinya dengan
sendiri, bersifat mandiri dan memiliki
Pendidikan Islam,” Al-Murabbi: Jurnal
kemampuan untuk menentukan jalan
Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (2017)
hidupnya sendiri. Kebermaknaan di atas
berdampak pada sikap dan perilaku serta Bahri, Saiful. “The Effect of Preconception
harapan yang lebih positif dari peserta and Prenatal, Education on Muslim
didik, baik yang menyangkut diri sendiri Family in Bandar Lampung”, IOSR
maupun yang menyangkut sistem sosial Journal of Research & Method in
budaya. Sikap, perilaku dan harapan Education (IOSR-JRME) 5, no. 3 (2015):
tersebut dapat dilihat dari tiga dimensi, 15-25. www.iosrjournals.org
yaitu; Perubahan pada kebiasaan diri untuk Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung:
menjadi pembelajar secaraterus menerus, Remaja Rosdakarya, 2009.
Perubahan dalam cara pandang terhadap Hyoscyamina, Endah Darosy. “Peran
lingkungan sekitar, Perubahan pandangan Keluarga dalam Membangun
terhadap masa depan yang lebih optimis. Karakter Anak.” Jurnal Psikologi
KONSEP PENDIDIKAN PRANATAL, POSTNATAL, DAN PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT |203

Universitas 10, no. 2 (2016). Program Studi PGRA 2, no. 2 (2016).


Iqbal, Javed, M. “Life Long Education: A Mulyanti, Dety. “Pendidikan Lingkungan
Conceptual Debate Seminar.net.” Hidup dalam Konsep Islam.” Nizham
International journal of media, 5, no. 2 (2016).
technology and lifelong learning 5, Stern, Elsbeth. “Individual differences in the
no. 1 (2009). learning potential of human beings.”
Jin, Dal Yong. “Digital Platform as a Double- Secience of Learning, 2016.
Edged Sword: How to Interpret Yuhety, Harina., Miarso, Yusufhadi dan
Cultural Flows in the Platform Baslemah, Anisah. “Indikator Mutu
Era.” International Journal of Program pendidikan Sepanjang
Communication 11 (2017). Hayat.” Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF
Kardefelt-Winther, Daniel. “How does the 3, no. 2 (2008).
time children spend using digital Yusuf, Muhammad. “Pendidikan Karakter
technology impact their mental pada Anak Usia Dini Perspektif
well-being, social relationships Pendidikan Islam.” Elementary:
and physical activity?” Innocenti Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 2, no.
Discussion Paper, 2017. 1 (2016).
Latifa, Umi. “Aspek Perkembangan pada Za’im, Muhammad. “Pendidikan Anak
Anak Sekolah Dasar: Masalah dan dalam Pengembangan Kecerdasan
erkembangannya,” Academica: IQ, EQ, dan SQ (Studi Kitab Tuhfat
Journal of Multidiciplinary Studies, Al-Mawdud bi Ahkam Al-Mawlud
vol 1 no 2 (2017). Karya Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah).”
Laal, Marjan. “Lifelong learning: What Muallimuna: Jurnal Madrasah
does it mean?” Procedia - Social and Ibtidaiyah 2, no. 1 (2016).
Behavioral Sciences, 2011. Zuhri, Saifuddin dan Mudhoffar. “Konsep
Lunenberg, Mieke., Fred Korthagen, dan Anja Pendidikan Seumur Hidup dalam
Swennen. “The teacher educator as a Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.”
role model.” Teaching and Teacher Jurnal Pustaka 2, no. 2 (2014).
Education 23 (2007). Khasina, Siti. “Hakikat Manusia Menurut
Madkur, Ahmad. “The non-English major Pandangan Islam dan Barat.” Jurnal
lecturers speak English: The barriers Ilmiah Didaktika 8, no. 2 (2013).
encountered by adult learners.” Islam, Nur, U. Mendidik Anak dalam
Journal on English as a Foreign Kandungan. Jakarta: Gema Insani
Language 8, no. 1 (2018). Press, 2004.
Millen, RA. “Closing the gap between
technological and best practice
innovations: Teachers’ perceived
technological pedagogical content
knowledge and self-efficacy
towards differentiated instruction.”
Dissertation, Johnson & Wales
University, Providence, RI, 2015.
Miftahillah. “Urgensi Pendidikan Pranatal
bagi Ibu Hamil.” Seling: Jurnal
204| Elementary Vol. 4 Edisi Juli-Desember 2018

Halaman ini bukan sengaja untuk dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai