Anda di halaman 1dari 25

Nama : Muhammad Anas Fauzi

NPM : 2011011085

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

1. Jelaskan sejarah perkembangan pendidikan kewarganegaraan secara umum di Indonesia!

Perjuangan bangsa Indonesia tidak tiba-tiba berakhir setelah kemerdekaan. Sayangnya, setelah
berperang dengan bangsa asing, Indonesia masih harus bertarung dengan bangsa sendiri. Perbedaan
ideologi, pemberontakan, genosida, kegiatan korupsi dan hal lainnya. Hal-hal yang melanggar hukum
yang merugikan dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak pernah
berhenti. Salah satunya adalah peristiwa besar pasca kemerdekaan yang kita kenal sebagai G30S /
PKI yang telah banyak memakan korban jiwa di kalangan rakyat biasa, tokoh agama, anggota dan
jenderal besar TNI. Peristiwa yang mengguncang negara Indonesia tersebut menimbulkan banyak
kontroversi dan ketakutan yang mendalam bagi para korban di masyarakat. Dalam rangka menjaga
persatuan dan kesatuan NKRI, pemerintah kemudian mengidentifikasikan suatu persoalan yang
berkaitan dengan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Berdasarkan Pancasi Pendidikan ini
merupakan salah satu ilmu yang kita kenal sekarang dengan nama Pendidikan Kewarganegaraan.
Ilmu pendidikan kewarganegaraan mengajarkan masyarakat untuk bertoleransi menjadi warga
negara yang multi etnis dan multi agama. Butir lima sila Pancasila diterjemahkan ke dalam sikap.
Selain itu, melalui Pendidikan Kewarganegaraan, masyarakat harus memahami perbedaan kondisi
dan situasi, serta ancaman yang dapat merusak persatuan dan kesatuan NKRI. Oleh karena itu,
pendidikan ini biasanya dimulai sejak anak-anak bersekolah di sekolah dasar.Pendidikan
Kewarganegaraan terus memupuk semangat perjuangan bangsa kepada generasi-generasi penerus
hingga saat ini.Semangat perjuangan bangsa adalah sebuah kekuatan mental spiritual yang dapat
melahirkan sikap dan perilaku heroik dan patriotik, serta melahirkan kesanggupan, kemauan, dan
kekuatan yang luar biasa bagi setiap orang (S.Sumarsono et all, 2001: 2).Dahulu, nilai-nilai
perjuangan bangsa yang dilakukan oleh masyarakat lebih cenderung kepada perjuangan secara fisik
melalui peperangan dan pemberontakan melawan penjajah.Dewasa kini, semangat perjuangan
bangsa yang dibutuhkan oleh negara adalah semangat memupuk persatuan dan kesatuan serta
kerukunan demi keberlangsungan Indonesia yang adil dan makmur.

Menurut beberapa surat keterangan, perkembangan sejarah pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan atau Civic Education pada Indonesia mempunyai beberapa fase atau runtutan
sejarah yang relatif panjang pada pengamalan dan kiprah pada mempersiapkan & menaruh yang
terbaik buat rakyat negara sinkron menggunakan hak & kewajiban. Artinya dalam studi pendidikan
kewarganegaraan seluruh materi yang terkandung didalamnya wajib sinkron menggunakan kaidah-
kaidah yang nantinya bisa membarui sifat & prilaku rakyat negara Indonesia khususnya. Pendidikan
kewarganegaraan jua sudah poly mengalami peubahan dan pergantian baik itu berdasarkan segi
nama ataupun kurikulumnya selama sekitar enam (6) dekade, semenjak awal berdirinya
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan ini yaitu dalam tahun 1947 sampai ketika ini.
Perkembangan atau prubahan kurikulum pendidikan kewarganegaraan pada Indonesia khususnya
memiliki karakteristik spesial tersendiri, & kekhasan ini terjai dalam masing-masing pada setiap
pergantian konten pada setiap masanya, merupakan setiap perubahan zaman kurikulum akan
mengikuti perkembangan tadi sengan segala sesuatu yg sudah diubahsuaikan pada zaman tadi. Hal
ini mengakibatkan sebuah konklusi bahwasannya nir terdapat kurikulum yg sifatnya abadi. Secara
historis, masih ada sebuah pendapat bahwasannya pendidikan kewarganegaraan pada Indonesia
terjadi waktu dicanangkanya pendidikan kewarganegaraan ini menjadi keliru satu mata pelajaran
civics pada kurikulum Sekolah Menengah Atas dalam tahun 1962 yg didalamnya masih ada materi
mengenai pemerintahan Indonesia menurut dalam Undang – Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Selain itu masih ada jua sebuah pendapat yg menyatakan bahwa dalam saat
itu mata pelajaran civics tau pendidikan kewarganegaraan ini dalam dasarnya berisi mengenai
sebuah pengalaman belajar yg lalu digali & dipilih yg berdari berdasarkan displin beberapa ilmu yaitu
antara lain merupakan ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu ekonomi, & ilmu politik selain itu jua
mencangkup pidato – pidato presiden, deklarasi Hak Asasi Manusia ( HAM ), dan tentang
Perserikatan Bangsa – Bangsa ( PBB ). Dari beberapa penerangan tadi maka bisa ditarik sebuah
konklusi dimana sistem pendidikan kewarganegaraan dalam saat itu meniti beratkan atau terfokus
dalam kajian kurikulum pendidikan moral pada tahun 1945 – 1964 yg dalam pada dasarnya pokus
dalam pembahasan yg lebih menekankan dalam pengetahuan generik menggunakan beberapa
pemaparan bidang kajian ilmu misalnya sejarah, ekonomi, geografi dan politik, & sebagainya yg lalu
bisa dikaitkan atau berkorelasi menggunakan pelajaran Tata Negara & Tata Hukum. Kemudian dalam
era 1968 hingga menggunakan 1969 penggunaan kata civics pada pendidikan kewargaan negara
dipakai secar bertukar & pakai. Sebagai model dalam sekolah atau dalam kurikulum Sekolah Dasar
( SD ) pada era 1968 pada pakai kata Pendidikan Kewargaan Negara yg lalu digunakan menjadi
sebuah nama mata pelajaran, yg didalamnya berupa beberapa formasi ilmu yg sudah dibahas diatas
& masih ada jua civics. Berbeda menggunakan kurikulum Sekolah Menengah Pertama ( Sekolah
Menengah pertama ) siera 1968 dalam saat ini dipakai sebuah kata Pendidikan Kewargaan Megara
yg lalu didalamnya berisikan materi atau substansi berupa sejarah Indonesia & Konstitusi didalamnya
termasuk Undang – Undang Dasar Negara Repubik Indonesia. Sedangakn pda kurikuum Sekolah
Menengah Atas ( Sekolah Menengah Atas ) masih ada mata pelajaran Kewargaan Negara yg
didalamnya berupa materi tentang Undang – Undang Negara Republik Indonesi Tahun 1945.
Pekembangan Pendidikan Kewarganegaraan dalam kurikulum 1973, atau dikenal menggunakan Civic
Education pada era ini dipakai sebuh kata yaitu Pendidikan Kewargaan Negara, Rtudi Sosial, civics, &
jua Hukum. Dalam era ini jua terlihat bahwasannya Pendidikan Kewargaan Negara diartikan menjadi
sebuah Pendidikan Ilmu Sosial. Pada Sekolah Menengah pertama selama 4 Tahun kata yg dipakai
buat pedagogi Ilmu Pengetahuan Sosial terpadu seluruh kelas yaitu Studi Sosial.Perkembangan civivs
dalam era 1975 yaitu mengungkapkan bahwa dalam kata Pendidikan Kewargaan Negara diubah
sebagai Pendidikan Moral Pancasila atau tak jarang kali dianggap menggunakan singatan PMP,
didalamnya masih ada materi atau sebuah substansi yg berisikan mengenai materi Pancasila
sebagaimana sudah diuraikan pada pada Pedoman Penghayataan & Pengamalan Pancasila ( P4 ).
Perubahan nama ini ditimbulkan leh misi pendidikan yg masih ada dalam Tap. Majelis
Permusyawaratan Rakyat II/Majelis Permusyawaratan Rakyat/1973 tentang Pedoman
Penghayaratan Pengamalan Pancasila. Kemudian hal ini menciptakan mata pelajaran Pendidikan
Pancasila sebagai harus buat seluruh jajaran pendidikan yaitu SD,Sekolah Menengah
pertama,Sekolah Menengah Atas, & Sekolah Kejuruan. Pembahasan materi secara holistik mata
pelajaran ini merupakan civics, sejarah kebangsaan, Undang-Undang Dasar 1945, doktrin
kenegaaran spesifik, Kejadian selesainya Indonesia merdeka, masing-masing sila Pancasila, pesan
pentingnya pembangunan contohnya misalnya planning pembangunan 5 tahun & Garis Besar Haluan
Negara (GBHN) bagi Indonesia, lalu membahas duduk perkara tentang moral & lain-lain, visinya yaitu
lebih berorientasi dalam muatan nilai-nilai pancasila & Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian
perkembangan kurikulum dalam era 1984 memicu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang
tahun 1989 Nomor dua mengenai Sistem Pendidikan Nasional yg tetapkan adanya Pendidikan
Pancasila & Pendidikan Kewarganegaraan menjadi bahan pembelajaran harus kurikulum, buat
seluruh jenjang pendidikan (Pasal 39). Pada mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila, Kurikulum
Pendidikan Dasar & Sekolah Menengah pada Tahun 1994 mengakomodasikan atau memadukam
misi baru pendidikan tadi menggunakan memperkenalkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan atau PPKn. Dalam kurikulum ini atau kurkulum PPKn 1994, pengorganisasian
materi tadi dilaksanakan atas dasar rumusan buah- buah nilai P4 yg disusun secara spiral,
pendekatan ini mengartikan bahwasannya sila – sila Pancasila menggunakan pembagian terstruktur
mengenai didalamnya buat setiap jenjang pendidikan. Olehkarnaanya materi pembahasan pada
PPKn mempunyai ruang lingkup menjadi berikut ,Pertama, moral, nilai & kebiasaan dan prilaku yg
diperlukan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara. Kedua, Kehidupan ideologi
politik ekonomi, sosial, budaya, pertahanan & keamanan, perkembangan ilmu pengetahuan &
teknologi.Hal ini lantaran dalam kurikulum ini PPKn mempunyai arti bahwa mata pelajaran ini
dipakai menjadi pengantar buat menyebarkan & melestrikan nialai luhur & moral menggunakan
berakarkan dalam budaya bangsa Indonesia.Kemudian ada sebuah Peraturan Pemerintah dalam
tahun 2000 No. 25, Pemerintah yg melalui Departemen Pendidikan Nasional (DPN) melaksanakan
penataan baku nasional buat semua mata pelajaran yg terdapat pada Indonesia, menggunakan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah tadi terjadilah sebuah pergantian nama dan kurikulum
terhadap mata pelajaran yg awalnya merupakan Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn)
sebagai Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yg
lebih dikenal menggunakan sebutan KBK dalam tahun 2004. Materi yg dibahas dalam mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan ini mempunyai pengertian tentang persatuan bangsa & negara, Nilai &
kebiasaan (kepercayaan , kesusilaan, kesopanan & aturan). Setelah itu, masih ada kurikulum baru
yaitu Kurikulum 2006. Pada kurikulum tahun 2006, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) mempunyai tujuan supaya siswa mempunyai kemampuan, Pertama, moral, nilai & kebiasaan
dan prilaku yg diperlukan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara. Kedua,
Kehidupan ideologi politik ekonomi, sosial, budaya, pertahanan & keamanan, perkembangan ilmu
pengetahuan & teknologi.Hal ini lantaran dalam kurikulum ini PPKn mempunyai arti bahwa mata
pelajaran ini dipakai menjadi pengantar buat menyebarkan & melestrikan nialai luhur & moral
menggunakan berakarkan dalam budaya bangsa Indonesia.Setelah itu munculah Peraturan
Pemerintah dalam tahun 2000 No. 25, Pemerintah yg lalu melalui Departemen Pendidikan Nasional
melaksanakan sebuah penataan baku nasional yg ditujukan buat semua mata pelajaran yg terdapat
pada Indonesia, menggunakan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah tadi, maka terjadi sebuah
pergantian nama & kurikulum terhadap mata pelajaran yg awalnya mempunyai nama Pendidikan
Pancasila & Kewarganegaraan (PPKn) sebagai Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menggunakan
memakai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam tahun 2004. Materi pembahasan pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini mempunyai ruang lingkup tentang persatuan bangsa &
negara, Nilai & kebiasaan baik kepercayaan , kesusilaan, kesopanan & aturan, HAM, Kebutuhan
hayati rakyat negara, Kekuasaan, politik, rakyat bersifat demokratis, berjiwa Pancasila & konstitusi
negara, adanya globalisasi, tetapi materi ini menekankan dalam misi pendidikan nilai & moral .
Setelah itu, masih ada kurikulum baru yaitu Kurikulum 2006. Pada kurikulum tahun 2006, mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mempunyai tujuan supaya siswa mempunyai
kemampuan antara lain, Siswa bisa berfikir secara teliti & kritis, rasional dan kreatif pada
menanggapi atau berargumen mengeani informasi kewarganegaraan, Siswa diperlukan buat ikut dan
secara aktif & bertanggungjawab, lalu bertindak pada melakukan secara cerdas pada rencana atau
aktivitas kemasyarakatan, berbangsa, & bernegara, dan anti korupsi, Siswa wmampu berkembang
secara positif & demokratis menggunakan tujuan buat menciptakan diri sinkron menggunakan
karakter-karakter yg muncul didalam rakyat indonesia supaya bisa hayati beserta-sama
menggunakan bangsa lain, Siswa tahu bentuk hubungn atau berinteraksi menggunakan bangsa lain
didalam upaya percaturam global yg terjado secara eksklusif atau bahkan nir eksklusif menggunakan
melakukan pemanfaatan media teknologi, berita & komunikasi. Kurikulum 2013 atau tak jarang
dianggap menggunakan sebuta K13 merupakan kurikulum ang tergolong baru yg lalu digunakan
pada sistem pendidikan pada Indonesia ketika ini. Kurikulum 13 atau K 13 mmiliki disparitas
menggunakan kurikulum yg terdahulu, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) & Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yg telah penulis jelaskan secara singkat pada atas. Perubahan
konsep pada sistem Kurikulum 2013 ini masih ada dalam perubahan Standar Kompetensi Kelulusan
(SKL), perubahan struktur kurikulum & pencapaian kompetensi siswa , dan perubahan pembelajaran
yg memakai pendekatan saintifik.. Perubahan kurikulum tadi jua berdampak jua terhadap mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yg terdapat pada Indonesia, yg semula merupakan memakai
kata Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berubah balik kesemula sebagai Pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan (PPKn).
Dengan adanya ruang lingkup materi pembahasan tentang Pancasila menjadi dasar negara, ideologi,
& etos bangsa, Undang-Undang Dasar 1945 menjadi aturan dasar tertulis yg sebagai landasan
konstitusional kehidupan bermasyarakat pada menjalankan kehidupan pada Negara kesatuan RI,
menjadi konvensi yg telah final bentuk Negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, menjadi bentuk
berdasarkan filosofi kesatuan pada kembali keberagaman kehidupan berbangsa. Pendidikan
Kewarganegaraan ( PKn ) atau pada kurikulum 2013 berubah balik sebagai Pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan ( PPKn ) mempunyai kiprah menjadi Pendidikan multikultural pada Undang-
Undang yg dimuntahkan dalam tahun 2003 Nomor 20 mengenai Sistem Pendidikan Nasional ,
Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan merupakan yaitu nama mata pelajaran harus buat
kurikulum pendidikan dasar & menengah & mata kuliah harus buat kurikulum pendidikan tinggi
(Pasal 37). Terdapat dalam Pasal 37 bagian Penjelasan berdasarkan Undang Undang tadi
bahwasanya PKN dimaksudkan buat mengakibatkan seseorang pelajar sebagai insan yg mempunyai
rasa nasionalisme & cinta terhadap tanah air nya. Dengan adanya ketentuan UndangUndang tadi,
maka kedudukan pendidikan kewarganegaraan menjadi basis pengembangan rakyat multikultural
pada sistem pendidikan pada Indonesia semakin kentara & teratur sinkron menggunakan yan
diperlukan dalam tujuan awal. Penelitian ini didasarkan dalam teori bahwa PKn adalah keliru satu
pilar paling primer berdasarkan pendidikan multikultural pada rangka pembentukan karakter rakyat
negara multikultural yg menghargai bukti diri budaya Bangsa Indonesia

Achmad, Sobirin. (2007) Budaya Organisasi. Yokyakarta, Unit Penerbit Dan Percetakan
Darwis, Ranidar (2008). Hukum Adat. Bandung: Laboratorium PKn UPI

Dasim, Budimansyah. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Menbangun Karakter


Bangsa . Bandung: Widya Aksara Press

Djahiri, Achmad Kosasih. (2006), Esensi Pendidikan Nilai-Moral dan PKN di Era Globalisasi, Bandung:
Lab PKn UPI.

Amir, Taufiq M. 2010. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning Bagaimana Pendidik
Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan . Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
2. Jelaskan pengertian bangsa berdasarkan konsep sosiologis, antropologis, dan politis!

Bangsa itu sendiri merupakan suatu pengertian berdasarkan sekelompok insan yg sudah dipercaya
mempunyai suatu bukti diri beserta, & sudah memiliki bahasa, kepercayaan , & sejarah.Selain itu
bangsapun sudah dipersatukan pada suatu rasa rinta tanah air pada suatu negara nya.Banyak sekali
pengertian bangsa, & yg akan aku bahas disini merupakan pengertian bangsa pada arti politis, pada
arti sosiologis, & pada arti antropologis. Dalam arti politis : Dalam hal yg bisa disimpulkan
sekelompok insan yg mempunyai satu paham & ideologi yg sama pada suatu organisasi kekuasaan
pada negara, contohnya bangsa Indonesia. Pemahaman nya yaitu suatu bangsa yg bisa diartikan
menggunakan sekelosoalmpok orang yg tinggal & menetap pada sebuah daerah yg sama & akan
tunduk dalam anggaran, juga aturan pada daerah tadi atau yg bisa dianggap menggunakan suatu
kedaulatan yg sebagai kekuasaan tertinggi pada daerah nya. Dalam hal ini insan mempunyai suatu
paham yg dijadikan etos mereka yg bisa dianggap menggunakan ideology yg terdapat pada suatu
kekuasan bernegara. Mereka diikat sang suatu anggaran eksklusif misalnya aturan & perundang
undangan namun nir hanya itu saja mereka pun diikat pada suatu bahasa yg sama yaitu bahsa
nasional adanya lambing negara, & ikatan ikatan lain yg bentuk & sifatnya nasionalisme. Ikatan tadi
dipakai buat menumbuhkan rasa persatuan & kesatuan pada berbangsa & bernegara dan sebagai
bukti diri nasional suatu bangsa dan sebagai sebuah indera pemersatu bangsa. Jadi mereka yg tinggal
diwilayah tadi diikat sang kekuasan politik yg dianggap negara.Jadi kesimpulannya pada arti politik
bangsa merupakan serikat insan yg tinggal pada suatu daerah yg telah sebagai negara yg telah diakui
dan tuntuk pada anggaran negara yg telah dipengaruhi, selesainya itu barulah terciptanya suatu
bangsa.Atau pada hal lain merupakan bangsa yg telah sebagai negara & sudah diakui sang seluruh
negara yg bisa kita ambil model berdasarkan keluarnya negara Indonesia, negara Malaysia, &
negara-negara lain nya. Arti bangsa pada konsep politik berdasarkan para pakar pun sudah
disebutkan, misalnya berdasarkan: Menurut BenAnderson, dia mengemukakan mengenai bangsa itu
sendiri yaitu suatu perpaduan insan & komunitas politik yg sudah dibayangkan pada suatu daerah
eksklusif yg sudah kentara & niscaya batasannya dan sudah berdaulat & sudah kentara anggaran
aturan juga perundang undangan nya. Yang harus ditaati bagi setiap insan yg berada pada daerah
tadi Menurut Ernest Renan seseorang pakar berdasarkan negara Prancis yg mengemukakan bahwa
bangsa merupakan sekelompok atau perpaduan insan yg tidak selaras beda pada sebuah ikatan
batin juga rasa hati yg dipersatukan sebabtelah memiliki persamaan, harapan & sejarah suatu
bangsa yg sama .Identitas kebangsaan sekarang kian merujuk dalam suatu bangsa pada pengertian
politik yg berarti bahwa bangsa & negara. Persamaan primordial pun sudah bisa saja membangun
suatu bangsa tadi buat sebuah daerah bernegara. Dewasa ini sporadis terjadi negara dimana suku
homogen, biasanya negara terbentuk secara tidak sejenis teknis didalam bangsa itu . Negara yg baru
itu sudah membangun bukti diri baru buat bangsa nya sendiri menggunakan bukti diri kebangsaan
atau bukti diri nasional suatu negara itu .Identitas kebangsaan adalah konvensi berdasarkan banyal
etnis didalamnya.Identitas nasional itu bisa saja berdari bukti diri sebuah bangsa pada dalamnya
selanjutnya menjadi bukti diri nasional nya.Identitas itu sndiri bersifat protesis sang suatu bangsa,
sekunder, juga etis & nasional misalnya misalnya bahasa nasional & lambang negara, selain itu
terdapat slogan nasional, berdera yg diikuti sang ideology negara tadi. Kesedian & kesetiaan rakyat
bangsa buat mendukung bukti diri nasional perlu ditumbuh kembangkan secara sedikit demi sedikit.
Hal ini pada ebapkan rakyat bangsa perlu mempunyai kesetiaan pada bukti diri nasionalnya
kesetiaan ini sangat krusial karna bisa mempersatukan rakyat bangsa sebgai satu bangsa pada satu
negara. Kemudian adapun bentuk bukti diri nasional berdasarkan suatu bangsa merupakan menjadi
berikut: Bahasa nasional merupakan bahasa Negara itu sendiri misalnya bahasa Indonesia yg
bermanfaat sebagi bahasa pemersatu bangsa Warna bendera merupakan rona yg pada tentukan
sang suatu negara itu sndiri Lagu kebangsaan nya merupakan lagu yg ditetapkan sang bangsa itu
sendiri Lambang negara merupakan lambang yg dipengaruhi sang bangsa negara itu sendiri
Semboyan negara dipengaruhi sang bangsa berdasarkan negara tadi Falsafah nya dipengaruhi sang
suatu negara itu sendiri Konstitusi menjadi aturan dasar yg dibuatnya merupakan undang- undang
Bentuk negara nya pun sudah ditantukan sang negaraitu sendiri Konsepsi nya merupakan menjadi
wawasan Kebudayaan wilayah diterima menjadi kebudayaan nasional Dalam arti sosiologis
antropologis : yg menyatakan bahwa bangsa merupakan komplotan berdasarkan aspek kehidupan
rakyat yg sudah berdiri sendiri & yg masing-masing berdasarkan anggota komplotan nya hayati tadi
akan merasa satu kesatuan berdasarkan bahasa nya , ras nya , tata cara adat & dan kepercayaan .
Jadi, merekatelah sebagai satu bangsa lantaran sudah disatukan sang kecenderungan akan adanya
budaya, ras, keyakinan, bahasa & sebagainya. Ikatan yg demikian itu dianggap ikatan primordial.
Persekutuan tadi pada hayati rakyat yg semacam ini sudah terdapat pada suatu negara yg lebih
banyak didominasi nya atau (sebagian akbar ) & bisa jua komplotan hayati minoritas atau (sebagian
kecil). Dalam hal ini rakyat akan hayati berdampingan menggunakan segala disparitas yg terdapat,
baik itu secra, suku, tata cara, budaya, kepercayaan , ekonomi & sekali pun itu tidak selaras
pemikiran. Namun mereka masih pada satu ikatan , pandangan an hayati, filosopi, bukti diri & masih
pada satu kesatuan bangsa & negra itu sendiri. Meskipun mereka tidak selaras beda namun mereka
merupakan permanen mahluk sosial yg akan saling membutuhkan & akan saling membantu.
Lantaran dalam dasrnya insan merupakan mahluk sosial yg nir sanggup hayati secara individialis atau
hayati menyendiri.Dengan begitu pengertian sebuah bangsa berdasarkan perspektif sosiologi
antropologi ini akan terbagi sebagai 2 pengertian yaitu mengenai pada arti etnis & pada arti kultural.
Penjelasan pada arti etnis itu yg berarti sekumpulan insan atau sekelompok yg sudah mempunyai
suatu garis keturunan, suku juga ras yg sudah tinggal pada pada suatu daerah eksklusif,
menggunakan yg terdapat bercirikan suatu jasmani, yg mana misalnya merupakan misalnya rona
kulit nya, rona rambut nya, & bentuk tubuhnya. Contohnya : rona kulit yg hitan, rona kulit yg putih,
rambut yg lurus, rambut yg keriting, juga ikal, & bentuk tubuh yg kurus ataupun gemuk. Sedangkan
pengertian bangsa pada arti kulturdalam konsep antropologi sosiologi ini yaitu sekumpulan grup
insan yg tinggal pada suatu daerah eksklusif yg telah mempunyai karakteristik spesial tersendiri pada
kebudayaan, & tata cara adat nya yg sama. Adapun misalnya mata pencaharian, bahasa & unsur
unsur kebudayaan nya.Culture Unity ini terjadi lantaran pada rakyat itu adalah suatu serikat hayati
yg berdiri sendiri yg sudah mempunyai rasa satu persatuan juga kesatuan pada ras, religi, komunity,
bahsa & sejarah.Menurut seseorang pakar berdasarkan Jerman yaitu Otto Bauer yg menaruh sebuah
peranyataan mengenai bangsa pada konsep sosiologis yaitu : bangsa merupakan suatu serikat atau
grup komunitas insan yg sudah memiliki sifat persaamaan karakter & yg ditimbulkan sang rasa
persamaan nasib dan pengalaman sejarah budaya yg sudah tumbuh berkembang nya beserta
menggunakan suatu bangsa. Selain itu pada hal ini terdapat yg nama nya pembentukan proses
bangsa sebagai suatu negara yaitu terdapat 2 pembentukannya :Model ortodoks yg bermulai atau
keluarnya suatu bangsa lebih dahulu baru ada lah sebuah negara itu sendiri. Contoh konkrit nya bisa
kita lihat dalam bangsa yahudi yg kini sebagai sebuah negara Israel yangkemudia berbentuk rezim
pada politik (penguasa) Berawal berdasarkan adanya suatu negara terlebih dahulu yg melalui proses
tersendiri sedanglan rakyat nya ataupun penduduknya adalah sebuah serikat suatu suku bangsa atau
pun ras. Yang mana model real nya merupakan Amerika Serikat Dan pada hal ini sudah
ditentukannya suatu bukti diri nasional suatu bangsa pada konsep sosiologi & antropologi. Yang
mana pembentukan suatu bangsa sangat membutuhkan bukti diri buat menyatukan & memper
satukan suatu bangsa pada keberagaman atau pada ketidak samaan suku,tata cara, budaya,
kepercayaan , & lain lain nya. Factor yg pertama merupakan :Factor primordial Adalah factor yg
mencakup & mengaitkan ikatan relasi, ikatan kecenderungan suku bangsa, ikatan wilayah berdari
(homeland) , ikatan bahasa, & ikatan tata cara. Factor sacral Factor ini merupakan factor yg adalah
kecenderungan kepercayaan yg sudah dianut sang rakyat juga suatu grup ataoun ideology doktrin yg
pada akui sang rakyat ataupun grup tadi.Agama & ideology pada hal ini adalah suatu factor sacral yg
bisa menciptakan bangsa & negara. Selain itu factor sacral bisa ikut menyumbangkan terbentuknya
suatu nasuinalitas baru .model nya merupakan factor kepercayaan Khatolik yg bias & menciptakan
negara Amerika Latin, Unisoviet, yg mengakibatkan kesamaannya sang ideology nya yg berbentuk
komunis . Factor Tokoh Para pemimpin yg disegani menggunakan gaya kepemimpinan yg tidak
selaras beda yg pada segani & pada horrmati sang rakyat atau pun sekelompok insan yg tinggal pada
suatu daerah tadi yg sangat berpengaruh dalamm penyatuan bangsa sampai sebagai negara.
Contohnya merupakan misalnya tokoh pemimpin yg dipercaya menjadi pemersatu bangsa
merupakan : Ir. Soekarno pada negara Indonesia, Nelson Mandela pada Afrika Selatan, & Mahatma
Gandi pada India. Faktor Bhineka Tunggal Ika Adalah factor kesediaa, kesiapan rakyat bangsa buat
manunggal, pada segala disparitas yg terdapat pada setiap aspek kehidupan rakyat.Dan buat setia
pada lambang negaranya & pemereintahan nya menggunakan nir menghilakan segala kewajiban
juga segala keterkaitan nya pada suku bangsa, tata cara, budaya, etnis, kepercayaan & ras nya. Selain
itu mereka wajib mengutamakan kesetiaanya pada negaranya & mengakui bukti diri nya
berdasarkan negara tadi. Faktor Sejarah Pemahaman & persepsi yg sama pada rakyat ataupun
kelonpok tadi yg mana akan sejarah berdasarkan suatu negara nya tadi melahirkan rasa slidaritas yg
tinggi, rasa menjaga antar sesame & rasa cinta tanah air yg sama. Factor Perkembangan Ekonomi
Dari factor perkembangan ekonomi ini akan melahirkan spesialisasi atau pun profesi pada pekerjaan
sinkron dnegan kebutuhan & kemampuan (skill) rakyat. Contohnya : misalnya perkembangan maju
pada Amerika Barat & pada Eropa.

Aqib, Zaenal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2010.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta . 2009. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Bakry, Noor Ms. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-
contohnya. Yogyakarta: Gava Media. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Media Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Fadlillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs,&SMA/MA.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
3. Jelaskan teori terbentuknya sebuah negara berdasarkan teori kontrak sosial , teori ketuhanan,
dan teori kekuatan!

Proses terbentuknya sebuah Negara berdasarkan teori kontrak sosial Teori Kontrak Sosial atau bisa
disebut juga teori tentang perjanjian masyarakat yang menganggap bahwa Negara yang akan
dibentuk berdasarkan perjanjian masyarakat nya dan dalam tradisi sosial masyarakatnya itu sendiri.
Menurut penganut mazhab teori kontrak sosial yaitu Hobbes itu sendiri berpendapat bahwa
kehidupan manusia itu terpisah menjadi dua zaman, yaitu zaman selama belum ada Negara, dan
yang kedua zaman yang sesudah ada Negara. Hobbes juga melihat situasi alamiah itu sebagai
keadaan yang sangat berantakan,begitu sebaliknya John Locke juga melihat situasi alamiah tersebut
sebagai keadaan yang aman dan damai,dan saling tolong menolong antar sesama dalam sekelompok
orang . dalam teori ini unsur pimpinan menjadi penting untuk menjauhi konflik antar sesama warga
yang berpedoman kepada alasan mutlak dan juga menurut Locke merupakan salah satu
pemberitahuan dari ketua tidak dapat di ganggu gugat, akan tetapi selalu dibatasi. Rossaeu juga
sangat dikenal orang yaitu orang yang pertama kali yang mempunyai ide pengagas dasar bentuk
Negara yang berkedaulatan nya sendiri ada di tangan rakyat nya sendiri dan juga mewakili organisasi
kepunyaan mereka sendiri,dengan itu juga sekaligus yang dikenal sebagai pencetus dasar atau
paham Negara yang demokrasi yaitu rakyat nya sendiri berdaulat untuk mewakili rakyat nya
sendiri .Teori Ketuhanan juga sering disebut dengan doktrin teokritis. Teori tersebut ditemukan
pertama kali di bagian Timur belahan dunia barat, teori ini yaitu teori yang berbentuk sempurna
yang terdapat dalam tulisan yang ditulis oleh sarjana eropa yang ada pada abad pertengahan yang
juga memakai teori untuk memberikan kekuasaan nya pada raja, teori ini sendiri mempunyai
pendapat sendiri bahwa hak memerintah yang dikuasai raja itu sendiri adalah milik Tuhan semata.
Para raja pun sendiri memihak kuasa nya sendiri sebagai wakil Tuhan yang berada di dunia yang juga
akan memberi pertanggung jawaban nya sendiri hanya kepada Tuhan,dan bukan kepada orang lain
atau pun manusia lain. Kegiatan ini juga dilarang oleh kelompok penentang raja atau yang sering
disebut, menurut mereka raja tersebut bisa saja dicopot mahkotanya dan juga dapat dihilangkan
nyawa nya,dan kelompok ini juga berpendapat bahwa sumber kekuasaan sendiri yaitu berada dalam
kelompok rakyat. Dalam sejarah agama islam sendiri pandangan yang berupa yang dijalani raja yang
beragama muslim yang berpeninggal zaman Nabi Muhammad saw dahulu yang menghakki diri
mereka sendiri sebagai wakil Tuhan atau wakil Tuhan, dan juga raja-raja muslim seringnya yang
dijalani kuasanya secara kuno. Yang sama juga dengan raja-raja Eropa yang pada abad
pertengahan,yaitu raja muslim juga tidak harus bertanggung jawab atas kuasanya kepada rakyatnya
sendiri akan tetapi harus bertanggung jawab secara langsung kepada Tuhan yaitu Allah swt. Paham
ini sendiri menurut pandangan islam juga yaitu yang pada akhirannya dapat menghasilkan teori
politik dalam islam yang sebagai agama islam sendiri yaitu kekuasaan, pendapat ini juga dapat
melalui perkembangan menjadi pemahaman yang berarti agama islam itu di dalamnya tidak
terdapat pemisah antar sesama agama lain ataupun Negara lain, dan juga ada kesamaan atas teori
yang berada dibarat yaitu sang penguasa teori ketuhanan islam sendiri harus menghadapi yang
namanya perlawanan dari sekelompok yang menganut paham anti kerajaan.Teori kekuatan sendiri
sebenarnya bisa dijabarkan dengan sederhana yaitu teori ini sendiri dapat diartikan yaitu adanya
Negara itu terbentuk oleh adanya hal-hal yang dapat mendominasi Negara yang kuat untuk
melewati penjajahan dan juga teori ini menjadi kekuatan yang menjadi benar dari sebuah
terbentuknya Negara. Dengan cara menaklukkan suatu kelompok dan kelompok tersebut yang
pertama kali bermula dari terbentuknya Negara, dengan itu,terbentuknya Negara tersebut
dikarenakan adanya pertarungan yang berkekuatan yang menang yaitu yang memiliki kekuatan yang
membentuk Negara. Teori ini juga berawalan dari kutipan catatan antropologis atas dasar
pemahaman di kelompok suku-suku yang terdahulu yang berada pada pemenang dalam hal bertikai
akan menjadi hasil utama kehidupan setelah suku yang telah kalah. Yang terdasar dari bentuk yang
ditaklukkan yang paling nyata di masa sekarang atau sering disebut masa kini yaitu dapat
menaklukkan yang berbentuk penjajahan di bagian barat dan juga yang berdasarkan bangsa bagian
timur, setelah masa itu semua berakhir yang terjadi di awal abad 20 tersebut,maka dapat kita
perhatikan dengan seksama bahwa Negara-negara yang baru saja merdeka dan itu semua dalam
jumlah banyak,dan juga banyak sekali kehidupannya hanya dapat ditentukan oleh penguasa yang
ada di zaman dahulu,dapat kita ambil contoh yaitu Negara Malaysia dan Negara Brunei
Darussalam.Sebenarnya selain teori krtuhanan,teori kekuatan,dan teori kontrak sosial,proses
terbentuknya Negara ada beberapa teori lain selain 3 teori yang diatas yaitu terdapat teori organis
yang dimana teori organis menjelaskan tentang awal mula terbentuknya sebuah Negara dan muncul
sebuah konsep yang menggambarkan Negara itu sendiri dengan beberapa istilah yang terdapat di
alam. Semua mahkluk hidup yang ada di bumi ini seperti manusia,hewan,bahkan tumbuhan pun
terdapat komponen Negara yang beranggapan berasal dari sel-sel makhluk bumi tersebut .
kemudian ada juga teori historis yang artinya teori ini menjelaskan bahwa lembaga sosial sendiri
tidak pernah dibuat akan tetapi dapat tumbuh secara sesuai dengan kebutuhan manusia nya .
kemudian ada teori kedaulatan hokum yang artinya kedaulatan juga dapat diartikan sebagai kuasa
yang tinggi. . Dengan cara menaklukkan suatu kelompok dan kelompok tersebut yang pertama kali
bermula dari terbentuknya Negara, dengan itu,terbentuknya Negara tersebut dikarenakan adanya
pertarungan yang berkekuatan yang menang yaitu yang memiliki kekuatan yang membentuk
Negara. Teori ini juga berawalan dari kutipan catatan antropologis atas dasar pemahaman di
kelompok suku-suku yang terdahulu yang berada pada pemenang dalam hal bertikai akan menjadi
hasil utama kehidupan setelah suku yang telah kalah artinya staat atau etat yang dapat diartikan ke
bahasa latin yang bermakna sebuah keadaan yang tegak dan juga tetap atau juga suatu sifat yang
tegak dan tetap.Perkembangan media sosial memang semakin meroket, gunakan media tersebut
untuk memberikan nilai-nilai positif yang dapat mendidik. Seperti membuat konten dalam platform
youtube, dengan memberikan pelajaran penting yang bermanfaat bagi anak usia paud hingga
menengah atas atau SMA. Buat pelatihan dan konstultasi gratis bagi pegiat UMKM yang mengalami
kesusahan dalam membuat produk mereka menjadi digital, edukasi mereka untuk membuat brand
agar lebih bernilai tinggi. Berikan edukasi juga tentang bagaimana cara eksport barang hasil produksi
rumahan agar kita tidak bergantung dengan barang import saja yang lebih murah.Mulailah untuk
menghargai produk lokal sendiri meskipun harganya lebih mahal dibandingkan dengan produk
import, jika bukan kita sendiri yang memajukan usaha warga lokal maka siapa lagi yang bisa
menghidupkan usaha mereka. Tanggungan mereka sangat besar karena sudah menyerap tenaga
kerja lokal yang berarti membantu Pemerintah dalam mengatasi pengangguran. Jauhkan perasaan
irih dengki terhadap sesama, mulailah bahu membahu untuk bisa membantu menaikkan ekonomi
lokal atau daerah. Negara kita memiliki sistem demokrasi, sudah jelas jika terjadi satu perselisihan
antar masyarakat bisa dilakukan musyawarah untuk menemukan mufakat. Tidak perlu beradu otot
demi kepentingan pribadi, upayakan kepentingan bersama terlebih dahulu dibandingkan
kepentingan pribadi, karena sama seperti halnya ilmu kewarganegaraan adalah bagaimana cara kita
memberikan binaan kepada masyarakat, peran penting masyarakat kepada Negara hingga berpolitik
bersih untuk Negara. Teori untuk menjalankan kewarganegaraan yang baik menurut pakar memang
sangat mudah, tapi untuk menerapkan dari teori itu sangatlah susah. Permasalahan selalu datang
silih berganti mengikuti perkembangan jaman, ada anak bangsa yang sudah memberikan kontribusi
baik bagi Negara tapi tidak dihargai seperti paragraf di atas sebelumnya, tetapi dibalik itu semua
penulis selalu menekankan agar jangan capek untuk berkontribusi baik demi Negara Indonesia
tercinta. Nilai luhur Nusantara tercermin dari perilaku yang santun dan beradab, bukan hanya
kepada sesama manusia melainkan kepada seluruh makhluk hidup. Dengan berarti kita juga harus
menjaga alam yang ada di Indonesia untuk tidak merusak dan mengeksploitasi secara berlebihan.
Sebuah peradaban maju tidak hanya dipandang dari teknologi yang maju saja, melainkan dilihat dari
aspek sandang, pangan, dan papan setiap masyarakat sudah mulai terpenuhi dengan baik. Kita boleh
mengikuti perkembangan jaman teknologi yang maju, bahkan kita diwajibkan untuk bisa mengikuti
perkembangan jaman dan menjadi pemeran utama dalam menemukan teknologi terbaru, Globalisas
i hanyalah sebuah tanda bahwa Dunia ini sangat dinamis dalam perkembangannya, tapi yang harus
diingat adalah kita jangan sampai lupa dengan nilai-nilai luhur yang sudah dicurahkan seluruhnya ke
dalam dasar Negara kita, yaitu PANCASILA. Menjaga keutuhan Bangsa dan memberikan edukasi yang
tepat sasaran adalah peran penting seluruh masyarakat Negara. Dalam perkembangannya jaman di
era modernisasi yang sangat pesat ini terdapat banyak hal yang mengalami perubahan, seperti
kemajuan dunia dibidang teknologi semakin marak lagi luasnya jaringan internet yang sangat
berdampak dalam kehidupan manusia dimasa sekarang ini. Banyak hal yang harus diketahui tentang
baik dan buruknya dari suatu kemajuan seperti sekarang ini. Indonesia merupakan negara kesatuan
yang berbentuk republik, Negara kita dipimpin oleh seorang presiden yang dibantu oleh seorang
wakil presiden. Dasar negara Indonesia yaitu Pancasila ( kelima dasar sila yang menjadi acuan hidup
bangsa Indonesia ), Negara ini kaya akan keberagaaman suku dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Lalu bagaimanakah kita dapat mengetahui semua hal tersebut ? Iyaaa, benar sekali dengan
mempelajari ilmu Kewarganegaraan kita semua bisa membahas lebih dalam lagi tentang Negara kita
tercinta ini. Lalu bagaimana dengan perkembangan zaman apakah belajar ilmu Kewarganegaraan
diperlukan? Jawabannya iyalah tentu saja. Justru dijaman seperti sekarang ini anak bangsa sangat
memahami tentang sistem Kewarganegaraan Indonesia seperti apa dan apa saja yang dapat mereka
lakukan untuk memperdalam ilmu tersebut. Apasih ilmu kewarganegaraan itu? Ilmu
Kewarganegaraan iyalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan umum seperti bentuk
kesadaran warganegara terhadap negara dnegan cara cinta tanah air, berjiwa demokratis dan cara
menjadi warga negara yang memiliki daya saing, aktif dalam berpartisipasi dan peka terhadap
kemajuan negara ini. Yang dimana bertujuan untuk membangun bangsa ini supaya dapat bersaing
secara sehat dan dapat menjalin hubungan kekerabatan yang lebih baik lagi dengan yang lainnya, hal
ini sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia untuk mencetak para generasi penerus yang dapat
mengharumkan nama bangsa dengan menorehkan prestasi yang baik untuk negeri ini. Dengan arti
lain sikap demokratis sangat harus di tekan kan agar semakin berkembangnya potensi kemajuan
bangsa. Proses terbentuknya sebuah Negara berdasarkan teori kontrak sosial Teori Kontrak Sosial atau
bisa disebut juga teori tentang perjanjian masyarakat yang menganggap bahwa Negara yang akan
dibentuk berdasarkan perjanjian masyarakat nya dan dalam tradisi sosial masyarakatnya itu sendiri.
Menurut penganut mazhab teori kontrak sosial yaitu Hobbes itu sendiri berpendapat bahwa
kehidupan manusia itu terpisah menjadi dua zaman, yaitu zaman selama belum ada Negara, dan
yang kedua zaman yang sesudah ada Negara. Hobbes juga melihat situasi alamiah itu sebagai
keadaan yang sangat berantakan,begitu sebaliknya John Locke juga melihat situasi alamiah tersebut
sebagai keadaan yang aman dan damai,dan saling tolong menolong antar sesama dalam sekelompok
orang . dalam teori ini unsur pimpinan menjadi penting untuk menjauhi konflik antar sesama warga
yang berpedoman kepada alasan mutlak dan juga menurut Locke merupakan salah satu
pemberitahuan dari ketua tidak dapat di ganggu gugat, akan tetapi selalu dibatasi. Rossaeu juga
sangat dikenal orang yaitu orang yang pertama kali yang mempunyai ide pengagas dasar bentuk
Negara yang berkedaulatan nya sendiri ada di tangan rakyat nya sendiri dan juga mewakili organisasi
kepunyaan mereka sendiri,dengan itu juga sekaligus yang dikenal sebagai pencetus dasar atau
paham Negara yang demokrasi yaitu rakyat nya sendiri berdaulat untuk mewakili rakyat nya sendiri.
Teori Ketuhanan juga sering disebut dengan doktrin teokritis. Teori tersebut ditemukan pertama kali
di bagian Timur belahan dunia barat, teori ini yaitu teori yang berbentuk sempurna yang terdapat
dalam tulisan yang ditulis oleh sarjana eropa yang ada pada abad pertengahan yang juga memakai
teori untuk memberikan kekuasaan nya pada raja, teori ini sendiri mempunyai pendapat sendiri
bahwa hak memerintah yang dikuasai raja itu sendiri adalah milik Tuhan semata. Para raja pun
sendiri memihak kuasa nya sendiri sebagai wakil Tuhan yang berada di dunia yang juga akan
memberi pertanggung jawaban nya sendiri hanya kepada Tuhan,dan bukan kepada orang lain atau
pun manusia lain. Kegiatan ini juga dilarang oleh kelompok penentang raja atau yang sering disebut,
menurut mereka raja tersebut bisa saja dicopot mahkotanya dan juga dapat dihilangkan nyawa
nya,dan kelompok ini juga berpendapat bahwa sumber kekuasaan sendiri yaitu berada dalam
kelompok rakyat. Dalam sejarah agama islam sendiri pandangan yang berupa yang dijalani raja yang
beragama muslim yang berpeninggal zaman Nabi Muhammad saw dahulu yang menghakki diri
mereka sendiri sebagai wakil Tuhan atau wakil Tuhan, dan juga raja-raja muslim seringnya yang
dijalani kuasanya secara kuno. Yang sama juga dengan raja-raja Eropa yang pada abad
pertengahan,yaitu raja muslim juga tidak harus bertanggung jawab atas kuasanya kepada rakyatnya
sendiri akan tetapi harus bertanggung jawab secara langsung kepada Tuhan yaitu Allah swt. Paham
ini sendiri menurut pandangan islam juga yaitu yang pada akhirannya dapat menghasilkan teori
politik dalam islam yang sebagai agama islam sendiri yaitu kekuasaan, pendapat ini juga dapat
melalui perkembangan menjadi pemahaman yang berarti agama islam itu di dalamnya tidak
terdapat pemisah antar sesama agama lain ataupun Negara lain, dan juga ada kesamaan atas teori
yang berada dibarat yaitu sang penguasa teori ketuhanan islam sendiri harus menghadapi yang
namanya perlawanan dari sekelompok yang menganut paham anti kerajaan. Teori kekuatan sendiri
sebenarnya bisa dijabarkan dengan sederhana yaitu teori ini sendiri dapat diartikan yaitu adanya
Negara itu terbentuk oleh adanya hal-hal yang dapat mendominasi Negara yang kuat untuk
melewati penjajahan dan juga teori ini menjadi kekuatan yang menjadi benar dari sebuah
terbentuknya Negara. Dengan cara menaklukkan suatu kelompok dan kelompok tersebut yang
pertama kali bermula dari terbentuknya Negara, dengan itu,terbentuknya Negara tersebut
dikarenakan adanya pertarungan yang berkekuatan yang menang yaitu yang memiliki kekuatan yang
membentuk Negara. Teori ini juga berawalan dari kutipan catatan antropologis atas dasar
pemahaman di kelompok suku-suku yang terdahulu yang berada pada pemenang dalam hal bertikai
akan menjadi hasil utama kehidupan setelah suku yang telah kalah. Yang terdasar dari bentuk yang
ditaklukkan yang paling nyata di masa sekarang atau sering disebut masa kini yaitu dapat
menaklukkan yang berbentuk penjajahan di bagian barat dan juga yang berdasarkan bangsa bagian
timur, setelah masa itu semua berakhir yang terjadi di awal abad 20 tersebut,maka dapat kita
perhatikan dengan seksama bahwa Negara-negara yang baru saja merdeka dan itu semua dalam
jumlah banyak,dan juga banyak sekali kehidupannya hanya dapat ditentukan oleh penguasa yang
ada di zaman dahulu,dapat kita ambil contoh yaitu Negara Malaysia dan Negara Brunei Darussalam.
Sebenarnya selain teori ketuhanan,teori kekuatan,dan teori kontrak sosial,proses terbentuknya
Negara ada beberapa teori lain selain 3 teori yang diatas yaitu terdapat teori organis yang dimana
teori organis menjelaskan tentang awal mula terbentuknya sebuah Negara dan muncul sebuah
konsep yang menggambarkan Negara itu sendiri dengan beberapa istilah yang terdapat di alam.
Semua mahkluk hidup yang ada di bumi ini seperti manusia,hewan,bahkan tumbuhan pun terdapat
komponen Negara yang beranggapan berasal dari sel-sel makhluk bumi tersebut . kemudian ada
juga teori historis yang artinya teori ini menjelaskan bahwa lembaga sosial sendiri tidak pernah
dibuat akan tetapi dapat tumbuh secara sesuai dengan kebutuhan manusia nya . kemudian ada teori
kedaulatan hokum yang artinya kedaulatan juga dapat diartikan sebagai kuasa yang tinggi. . Dengan
cara menaklukkan suatu kelompok dan kelompok tersebut yang pertama kali bermula dari
terbentuknya Negara, dengan itu,terbentuknya Negara tersebut dikarenakan adanya pertarungan
yang berkekuatan yang menang yaitu yang memiliki kekuatan yang membentuk Negara. Teori ini
juga berawalan dari kutipan catatan antropologis atas dasar pemahaman di kelompok suku-suku
yang terdahulu yang berada pada pemenang dalam hal bertikai akan menjadi hasil utama kehidupan
setelah suku yang telah kalah artinya staat atau etat yang dapat diartikan ke bahasa latin yang
bermakna sebuah keadaan yang tegak dan juga tetap atau juga suatu sifat yang tegak dan
tetap.Perkembangan media sosial memang semakin meroket, gunakan media tersebut untuk
memberikan nilai-nilai positif yang dapat mendidik. Seperti membuat konten dalam platform
youtube, dengan memberikan pelajaran penting yang bermanfaat bagi anak usia paud hingga
menengah atas atau SMA. Buat pelatihan dan konstultasi gratis bagi pegiat UMKM yang mengalami
kesusahan dalam membuat produk mereka menjadi digital, edukasi mereka untuk membuat brand
agar lebih bernilai tinggi. Berikan edukasi juga tentang bagaimana cara eksport barang hasil produksi
rumahan agar kita tidak bergantung dengan barang import saja yang lebih murah.

Mulailah untuk menghargai produk lokal sendiri meskipun harganya lebih mahal dibandingkan
dengan produk import, jika bukan kita sendiri yang memajukan usaha warga lokal maka siapa lagi
yang bisa menghidupkan usaha mereka. Tanggungan mereka sangat besar karena sudah menyerap
tenaga kerja lokal yang berarti membantu Pemerintah dalam mengatasi pengangguran. Jauhkan
perasaan irih dengki terhadap sesama, mulailah bahu membahu untuk bisa membantu menaikkan
ekonomi lokal atau daerah.

Negara kita memiliki sistem demokrasi, sudah jelas jika terjadi satu perselisihan antar masyarakat
bisa dilakukan musyawarah untuk menemukan mufakat. Tidak perlu beradu otot demi kepentingan
pribadi, upayakan kepentingan bersama terlebih dahulu dibandingkan kepentingan pribadi, karena
sama seperti halnya ilmu kewarganegaraan adalah bagaimana cara kita memberikan binaan kepada
masyarakat, peran penting masyarakat kepada Negara hingga berpolitik bersih untuk Negara.

Teori untuk menjalankan kewarganegaraan yang baik menurut pakar memang sangat mudah, tapi
untuk menerapkan dari teori itu sangatlah susah. Permasalahan selalu datang silih berganti
mengikuti perkembangan jaman, ada anak bangsa yang sudah memberikan kontribusi baik bagi
Negara tapi tidak dihargai seperti paragraf di atas sebelumnya, tetapi dibalik itu semua penulis selalu
menekankan agar jangan capek untuk berkontribusi baik demi Negara Indonesia tercinta. Nilai luhur
Nusantara tercermin dari perilaku yang santun dan beradab, bukan hanya kepada sesama manusia
melainkan kepada seluruh makhluk hidup. Dengan berarti kita juga harus menjaga alam yang ada di
Indonesia untuk tidak merusak dan mengeksploitasi secara berlebihan. Sebuah peradaban maju
tidak hanya dipandang dari teknologi yang maju saja, melainkan dilihat dari aspek sandang, pangan,
dan papan setiap masyarakat sudah mulai terpenuhi dengan baik. Kita boleh mengikuti
perkembangan jaman teknologi yang maju, bahkan kita diwajibkan untuk bisa mengikuti
perkembangan jaman dan menjadi pemeran utama dalam menemukan teknologi terbaru, Globalisas
i hanyalah sebuah tanda bahwa Dunia ini sangat dinamis dalam perkembangannya, tapi yang harus
diingat adalah kita jangan sampai lupa dengan nilai-nilai luhur yang sudah dicurahkan seluruhnya ke
dalam dasar Negara kita, yaitu PANCASILA. Menjaga keutuhan Bangsa dan memberikan edukasi yang
tepat sasaran adalah peran penting seluruh masyarakat Negara. Dalam perkembangannya jaman di
era modernisasi yang sangat pesat ini terdapat banyak hal yang mengalami perubahan, seperti
kemajuan dunia dibidang teknologi semakin marak lagi luasnya jaringan internet yang sangat
berdampak dalam kehidupan manusia dimasa sekarang ini. Banyak hal yang harus diketahui tentang
baik dan buruknya dari suatu kemajuan seperti sekarang ini. Indonesia merupakan negara kesatuan
yang berbentuk republik, Negara kita dipimpin oleh seorang presiden yang dibantu oleh seorang
wakil presiden. Dasar negara Indonesia yaitu Pancasila ( kelima dasar sila yang menjadi acuan hidup
bangsa Indonesia ), Negara ini kaya akan keberagaaman suku dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Lalu bagaimanakah kita dapat mengetahui semua hal tersebut ? Iyaaa, benar sekali dengan
mempelajari ilmu Kewarganegaraan kita semua bisa membahas lebih dalam lagi tentang Negara kita
tercinta ini.

Lalu bagaimana dengan perkembangan zaman apakah belajar ilmu Kewarganegaraan diperlukan?
Jawabannya iyalah tentu saja. Justru dijaman seperti sekarang ini anak bangsa sangat memahami
tentang sistem Kewarganegaraan Indonesia seperti apa dan apa saja yang dapat mereka lakukan
untuk memperdalam ilmu tersebut.

Apasih ilmu kewarganegaraan itu? Ilmu Kewarganegaraan iyalah ilmu yang mempelajari tentang
pengetahuan umum seperti bentuk kesadaran warganegara terhadap negara dnegan cara cinta
tanah air, berjiwa demokratis dan cara menjadi warga negara yang memiliki daya saing, aktif dalam
berpartisipasi dan peka terhadap kemajuan negara ini. Yang dimana bertujuan untuk membangun
bangsa ini supaya dapat bersaing secara sehat dan dapat menjalin hubungan kekerabatan yang lebih
baik lagi dengan yang lainnya, hal ini sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia untuk mencetak para
generasi penerus yang dapat mengharumkan nama bangsa dengan menorehkan prestasi yang baik
untuk negeri ini. Dengan arti lain sikap demokratis sangat harus di tekan kan agar semakin
berkembangnya potensi kemajuan bangsa.

Frederick, D. (2013). “Social Contract Theory Should Be Abandoned”. RMM. Vol.4, (2013): 178–190

Gombrich, E.H. (2015). Sejarah Dunia untuk Pembaca Muda. Tangerang Selatan: Marjin Kiri

Hadiwijono, H. (1980). Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius Hsueh, V. (2002). “Giving
Orders: Theory

and Practice in the Fundamental Constitutions of Carolina”. Journal of the History of Ideas. Vol.63,
No.3 (2002): 425-445

John, J. (2015). Sejarah Gelap Dinasti Tudor. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
4. Jelaskan Bagaimana Identitas Nasional Indonesia

Pada setiap negara yang ada di dunia memiliki sebuah identitas yang menjadi penanda atau
jati diri dari negara tersebut. Identitas ini juga biasanya berupa landasan hukum dan juga lambang
atau simbol negara untuk menciptakan sebuah eksistensi bangsa. Pengertian dari identitas nasional
itu sendiri adalah suatu jati diri atau penanda suatu negara yang dibedakan berdasarkan ciri khasnya
dari bangsa lain sebagai sebuah konsep dari pembentukan bangsa tersebut. Secara etimologis, istilah
atau pengertian dari identitas nasional berasal dari kata “ idnetitas” dan “nasional”. Identitas yang
berasal dari kata “identity” dengan memiliki arti ciri-ciri, tanda, atau jati diri yang ada pada suatu
individu dan kelompok atau sesuatu yang menjadi pembeda antara satu dengan yang lainnya.
Kemudian kata nasional yang memiliki arti bangsa. Pentingnya identitas ini juga agar keunikan yang
menjadi ciri khas negara tersebut dapat diakui oleh negara lain serta menjadi pembeda antara
Indonesia dengan negara asing.
Seperti yang kita tahu, setiap negara memiliki sebuah ciri khas atau keunikan dari daerahnya
masing-masing, baik dari segi budaya, sosial, politik, sampai ekonomi. Identitas sosial juga dapat
merujuk pada sifat khas suatu kelompok, memiliki berbagai kesamaan, seperti kesamaan tujuan,
fisik, dan cita-cita. Tentunya, kita sebagai warga negara Indonesia harus menciptakan identitas
nasional yang baik dan bisa mewakili setiap ciri khas, karakter, dan kepribadian bangsa Indonesia.
Dalam hal ini, Indonesia juga memiliki berbagai bentuk identitas nasional yang digunakan sebagai jati
diri bangsa, mulai dari Bendera Merah Putih, Bhinneka Tunggal Ika, Burung Garuda, Pancasila,
Bahasa Indonesia, dan lain lain. Berbagai komponen tersebut digunakan sebagai jati diri bangsa serta
mempertahankan eksistensi yang telah dibentuk oleh negara Indonesia. Oleh karena itu, tidak
semua bangsa memiliki identitas nasional yang sama. Semua itu harus disesuaikan lagi dengan
karakteristik serta kepribadian dari bangsa itu sendiri.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi terbentuknya sebuah identitas nasional,
antara lain :
a) Primordialisme
Faktor ini dapat disebabkan oleh adanya perasaan saling memiliki ikatan
kekerabatan yang erat, hubungan darah, kesamaan suku, bangsa, bahasa, asal, suku, dan
adat istiadat. Dari perbedaan ini timbul yang namanya ciri khas atau keunikan dari masing-
masing aspek yang nantinya akan membentuk sebuah identitas nasional. Perbedaan inilah
yang menjadi objek yang menarik bagi negara lain sekaligus mencerminkan jati diri dari
keluarga tersebut. Adanya hubungan yang erat antar masyarakat ini juga memudahkan
untuk terjadinya integrasi nasional atau terciptanya lingkungan yang bersatu padu. Untuk
itu, tidak selamanya primordialisme memberikan dampak yang negatif bagi masyarakat.
b) Sakral
Dalam faktor ini, adanya kesamaan agama yang diyakini atau dianut oleh
masyarakat serta doktriner yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Setelah adanya
kesamaan agama yang diyakini ini akan terbentuk sebuah ciri khas atau jati diri dari daerah
tersebut sehingga dapat menjadi salah satu identitas nasional bagi negara tersebut.
c) Faktor Tokoh
Identitas nasional yang satu ini dipengaruhi oleh tokoh tokoh dalam masyarakat
yang memiliki peranan penting dalam penerapan nilai dan norma didalam lingkungan
masyarakat. Biasanya, jiwa kepemimpinan dari para tokoh yang dihormati dan disegani oleh
masyarakat juga menjadi salah satu faktor dalam menciptakan persatuan bangsa. Pemimpin
juga sering kali sebagai jembatan aspirasi dan keinginan rakyat, pemersatu, dan merupakan
simbol dari suatu negara yang bersangkutan. Hal ini membentuk sebuah identitas nasional
yang dikembangkan dari berbagai daerah sesuai nilai dan adat istiadat yang berlaku.
d) Bhinneka Tunggal Ika
Sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yaitu tetap bersatu meskipun kita
memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Bersatu dalam sebuah perbedaan tentunya
tidaklah mudah, perlu adanya keinginan satu arah yang dimiliki oleh setiap individu dalam
masyarakat agar terbentuknya sebuah integrasi sosial. Untuk menghilangkan keterkaitan
antar suku bangsa, ras, adat istiadat, dan agamanya kita harus bisa setia kepada negara dan
juga pemerintahannya. Adanya persatuan tanpa memandang perbedaan yang ada pada
masyarakat ini menjadikan sebuah identitas nasional yang terbentuk dalam linkungan
masyarakat.
e) Sejarah
Pandangan yang sama antar warga negara tentang adanya sejarah masa lampau
yang secara tidak langsung menciptakan rasa ingin bersatu karena adanya perasaan senasib
dan seperjuangan. Mengingat peristiwa kemunduran bangsa akan menjadikan semangat
cinta tanah air semakin menggebu-gebu. Dengan begitu, akan lahir yang namanya toleransi
dan solidaritas antar masyarakat serta meningkatkan tekad untuk terus mempertahankan
kedaulatan bangsa. Hal ini menjadi sebuah identitas nasional bagi masyarakat dalam
menciptakan integrasi dan lingkungan berbangsa dan bernegara yang harmonis.
f) Perkembangan Ekonomi
Setiap zaman akan melahirkan sebuah perubahan yang tentunya membawa kita
untuk terus berkembang. Namun, perkembangan tersebut bergantung kepada masyarakat
yang dapat menyesuaikan perubahan atau tidak. Perkembangan ekonomi ini juga sering
memberikan hal yang berguna, seperti berkembangnya spesialisasi pekerjaan dan juga
profesi yang sesuai dengan minat dan bakat masyarakat dalam dunia kerja. Perkembangan
ini yang nantinya akan memunculkan sebuah identitas atau karakteristik dari negara
tersebut. Mulai dari bagaimana cara negara tersebut menanggapi perubahan hingga
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada.
g) Kelembagaan
Faktor yang menjadi peran dalam menyatukan bangsa kita adalah lembaga-lembaga
yang ada di dalam pemerintahan dan juga politik, seperti halnya birokrasi, partai politik,
angkatan senjata, dan pengadulan. Dengan adanya sistem atau struktur kelembagaan
tersebut terbentuklah sebuah identitas nasional yang menjadi kerangka penggerak
perkembangan suatu negara. Kelembagaan ini juga membantu mengatur jalannya
kehidupan bernegara yang nantinya akan disepakati dan diatur dalam berbagai peraturan
dan ketetapan.

Berikut adalah macam-macam identitas nasional, diantaranya :


a) Bendera Negara Indonesia, Sang Saka Merah Putih
Ada beberapa makna yang ada pada bendera ini, seperti warna merah
melambangkan keberanian dan putih melambangkan jiwa yang suci layaknya pada manusia.
Keduanya diharapkan bisa saling melengkapi serta menyempurnakan. Bendera ini dikibarkan
untuk pertama kalinya pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945 dan dijahit oleh Ibu Fatmawati.
b) Bahasa Negara Indonesia
Seperti yang kita tahu, bahasa persatuan kita adalah bahasa Indonesia yang berasal
dari bahasa melayu dan mengalami perkembangan serta perubahan. Bahasa ini diangkat
menjadi bahasa persatuan pada saat Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928.
Tujuan diadakannya bahasa persatuan ini dilatarbelakangi oleh perbedaan dan
keanekaragaman bahasa yang tersebar diseluruh nusantara. Untuk memudahkan
komunikasi antar warga, maka ditetapkan lah satu bahasa yang menjadi bahasa utama, yaitu
Bahasa Indonesia.
c) Pancasila
Dasar negara Indonesia ini digunakan sebagai acuan masyarakat dalam bertindak
dan berperilaku. Pancasila juga merupakan landasan hukum negara Indonesia. Oleh karena
itu, segala peraturan dan hukum yang ditetapkan dinegara ini dilandasi dengan nilai nilai
yang terkantung dalam Pancasila. Dengan demikian, masyarakat dituntut untuk paham dan
mengerti makna dari poin-poin yang terkandung dalam Pancasila serta dalam mengamalkan
nya dalam kehidupan sehari-hari.
d) Undang-Undang Dasar 1945
Landasan hukum ini juga berisikan acuan aturan-aturan hukum yang berlaku di
Indonesia. Segala aturan dan ketetapan yang ada di Indonesia harus berlandaskan Undang-
Undang Dasar 1945. Hal ini menjadikan UUD 1945 sebagai identitas nasional negara
Indonesia.
e) Kebudayaan Daerah
Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman suku, budaya, ras, dan
agama. Semua itu berasal dari sejarah yang berbeda-beda. Namun, meskipun terdapat
perbedaan bukan berarti tidak memungkinkan untuk terjadinya persatuan. Justru dengan
perbedaan yang ada, kita harus semakin erat dan bersatu membentuk sebuah lingkungan
yang harmonis. Salah satu contoh keanekaragaman yang ada di Indonesia adalah ragam
kebudayaan. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas dan karakteristik
budayanya masing-masing. Hal ini tentunya menjadi sebuah identitas nasional dan menjadi
sesuatu yang patut untuk dibanggakan oleh masyarakat.

Namun dalam perkembangannya, identitas nasional sering kali mulai luntur akibat
masyarakat tidak dapat menyesuaikan perubahan yang ada. Penyesuaian yang dilakukan masyarakat
Indonesia terkadang dapat menghilangkan eksistensi atau jati diri bangsa. Contohnya, pemakaian
produk dalam negeri, masyarakat terkadang lebih memilih membeli produk atau brand luar negeri.
Masyarakat Indonesia juga lebih senang mengunjungi destinasi-destinasi wisata di luar negeri
dibandingkan destinasi wisata di Indonesia. Hal ini memberikan dampak buruk tidak hanya dalam
aspek sosial, namun juga aspek ekonomi. Selain itu, mulai menurunnya perasaan cinta terhadap
tanah air akibat dari pengaruh budaya asing.
Identitas Nasional merupakan segala hal yang menjadi pembeda negara kita dengan negara
asing dengan memanfaatkan kekayaan dan keunikan negara Indonesia. Hal ini seharusnya menjadi
kebanggaan bagi tiap individu yang ada di negara Indonesia disertai dengan kemauan untuk
mempertahankan eksistensi bangsa. Jika kita terlalu terbuka dengan perubahan dan pengaruh dari
budaya asing, kita akan sulit untuk menemukan jati diri bangsa ini kembali karena terlalu fokus
dengan perubahan dari budaya asing tadi. Selain itu, arus globalisasi yang semakin luas
memudahkan segala informasi dan perkembangan masuk begitu saja tanpa adanya kendali yang
memadai. Oleh karena itu, akan sulit bagi kita untuk mempertahankan jati diri bangsa jika kita tidak
memiliki landasan yang kuat akan kesadaran identitas nasional yang sebenarnya.
Untuk menghadapi krisis identitas tersebut, kita harus memiliki strategi yang kuat dalam
rangka mempertahankan eksistensi bangsa. Mulai dari penguatan kelompok dan kesadaran akan jati
diri bangsa. Pengembangan pendidikan juga perlu dilakukan, seperti pengembangan pendidikan
karakter dan multikultural pada masyarakat. Selain itu, kita juga perlu terus mengembangkan dan
memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia melalui pameran budaya, festival budaya,
dan lain lain. Hal ini dilakukan tentunya agar generasi muda tidak buta akan budaya yang ada di
Indonesia. Pengembangan budaya juga sangat perlu dilakukan agar budaya di Indonesia tidak kalah
saing dengan budaya asing yang masuk. Sudah seharusnya budaya lokal yang mendominasi di
Indonesia bukan malah budaya asing. Penanaman sikap toleransi dan usaha bela negara bagi
masyarakat Indonesia sangat perlu dilakukan untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan
bangsa. Dengan demikian, kita dapat menyesuaikan dan mengikuti arus perkembangan serta
perubahan yang terjadi disekitar lingkungan masyarakat Indonesia ini.

Lessnoff, M. (1990). Social Contract Theory. Oxford: Basil Blackwell

Locke, J. (1669). “Letters and Miscellaneous Works: The Fundamental Constitu- tion of Carolina”. The
Works of John Locke in Nine Volumes 12th editions (1824). London: Rivington

Locke, J. (1691). “Economic Writings and Two Treatises of Government”. The Works of John Locke in
Nine Volumes 12th editions (1824). London: Rivington

Magnis-Suseno, F. (1992). Filsafat sebagai Ilmu Kritis. Yogyakarta: Kanisius

5. Jelaskan faktor pendorong dan pendukung integrasi nasional secara singkat dan jelas

Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku,
ras, budaya, dan agama. Adanya keanekaragaman ini menjadi sebuah keunikan dan ciri khas bangsa
juga sekaligus pemicu konflik antar masyarakat. Pasalnya, sering kali perbedaan didalam masyarakat
dijadikan alasan untuk bertikai dan saling menyalahkan satu sama lain. Belum lagi adanya tindakan
adu domba yang dilakukan berbagai oknum tidak bertanggung jawab dan mengambil keuntungan
dari konflik tersebut. Keberagaman itu juga harus bisa kita atur agar tidak luntur dengan adanya
perbedaan tadi supaya jauh dari timbulnya konflik antar masyarakat. Konflik ini tentunya perlu kita
hindari kehadirannya agar terus tercipta lingkungan yang harmonis dan keselarasan hidup berbangsa
dan bernegara didalam masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan persatuan atau
integrasi yang ada di lingkungan masyarakat.
Pengertian integrasi adalah upaya persatuan dan pembauran suatu bangsa sehingga menjadi
satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian, akan mudah terciptanya kehidupan masyarakat yang
tentram, aman, dan damai sehingga mudah untuk kita dapat hidup berdampingan dengan
banyaknya perbedaan yang ada. Penerapan integrasi dikalangan juga sangat diperlukan demi
menjaga keutuhan bangsa, masyarakat harus sadar bahwa persatuan itu ada bukan hanya karena
adanya persamaan, namun perbedaan pun mampu membawa integrasi di lingkungan warga.
Tentunya, membangun sebuah persatuan dalam suatu negara itu tidaklah mudah. Kita harus bisa
menyelaraskan visi, misi, serta tujuan kewarganegaraan pada tiap individu. Penyatuan komponen
yang berbeda ini bisa menciptakan keharmonisan dalam masyarakat jika dilakukan dengan benar
dan tepat. Untuk itu, perlunya penciptaan integrasi nasional sebagai pemersatu bangsa dan juga
identitas bangsa.
Untuk membentuk sebuah integrasi dalam masyarakat, kita harus membangun kesadaran
akan pentingnya persatuan bagi kehidupan bersama. Membangun stigma atau pandangan yang
positif akan integrasi juga bisa menjadi salah satu upaya terwujudnya persatuan dalam masyarakat.
Kita juga harus mampu menyatukan berbagai pandangan masyarakat dalam berbangsa dan
bernegara. Meskipun begitu, integrasi akan selalu bisa diwujudkan oleh masyarakat dengan berbagai
upaya. Munculnya integrasi dalam masyarakat juga didorong dengan beberapa faktor pendukung
atau pendorong, antara lain :

Adanya Kesamaan Sejarah

Dalam hal ini, adanya kesamaan sejarah dan perjuangan pada zaman dahulu juga
mempengaruhi munculnya integrasi dalam masyarakat. Perasaan ingin bersatu dalam masyarakat
muncul karena masyarakat ingin memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan ingin lepas dari
jajahan negara lain yang memberikan kesengsaraan bagi negara Indonesia sendiri. Untuk melawan
penjajahan yang ada, masyarakat memilih untuk bisa menyatukan kekuatan dan bersatu menjadi
satu kesatuan yang utuh dan bersama melawan ketidakadilan serta hak milik negara Indonesia.
Seperti pada saat perjuangan masyarakat Indonesia yang melawan penjajahan negara asing, seperti
Jepang, Belanda, Portugis, dan negara lainnya demi mempertahankan kedaulatan negara. Dukungan
demi dukungan selalu diberikan masyarakat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan bangsa
Indonesia ini merupakan bentuk integrasi atau persatuan yang tercipta didalam lingkungan
masyarakat pada zaman dahulu.
Adanya perasaan senasib juga dapat menjadi faktor pendorong persatuan didalam
masyarakat. Dengan munculnya perasaan ingin merebut kembali masa kejayaannya, maka
masyarakat bersatu untuk melawan penjajahan tanpa memikirkan adanya perbedaan yang ada
dalam masyarakat. Saat ini juga perasaan senasib dan perasaan seperjuangan sering kali digunakan
sebagai stabilitas nasional demi terciptanya persatuan di dalam masyarakat.

Adanya Ideologi Nasional


Indonesia memiliki sebuah landasan ideologi yang tercantum didalam nilai-nilai Pancasila.
Hal ini sering kali menjadi alasan terciptanya integrasi dalam masyarakat. Pancasila yang fungsinya
sebagai petunjuk dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
pengingat bahwa kita adalah negara multikultural dan memiliki masyarakat yang majemuk. Tidak
semua yang berbeda menjadi alasan untuk memulai sebuah konflik. Justru dengan adanya kesamaan
ideologi lah yang menjadi alasan kita untuk mengadakan persatuan dan bersama menciptakan
keharmornisan didalam masyarakat. Nilai-nilai persatuan yang terkandung didalam Pancasila juga
seharusnya menjadi alasan untuk masyarakat dalam membentuk integrasi didalam masyarakat.
Dengan adanya kesamaan visi dan misi bernegara maka akan dengan mudah timbulnya keinginan
untuk bersatu mempertahankan kedaulatan rakyat serta memenuhi hak dan tanggung jawab
sebagai warga negara Indonesia.

Adanya Ancaman dari Eksternal Negara Indonesia

Meskipun kita tahu bahwa negara Indonesia berlatar belakang masyarakat yang majemuk
dan memiliki keanekaragaman, bukan berarti tidak ada keinginan untuk menjadi satu. Sering kali
saat kita mendapat ancaman dari luar internal bangsa Indonesia, kita cenderung ingin
mengumpukan kekuatan dan pertahanan yang kuat dari berbagai masyarakat. Seperti halnya,
ancaman perang maupun penjajahan yang dilakukan oleh negara asing. Biasanya jika kita mengalami
sebuah ancaman, kita cendrung akan meminta bantuan dan mengumpulkan kekuatan untuk
melawan atau menghadang ancaman tersebut sebagai bentuk perlindungan. Kita sebagai warga
negara Indonesia perlu bersatu melawan ancaman tersebut. Jika kita bersatu, kekuatan yang
tersedia pun akan lebih banyak dan semakin kuat untuk melindungi negara Indonesia dari berbegai
ancaman yang ada. Melalui hal inilah terbentuknya keinginan untuk bersatu dan mengumpulkan
kekuatan bersama demi mempertahankan kedaulatan bangsa.

Adanya Keinginan Masyarakat untuk Bersatu

Indonesia adalah negara yang majemuk dan memiliki keanekaragaman yang bermacam-
macam, baik dari aspek suku, budaya, agama, dan ras. Namun, perbedaan ini sering kali menjadi hal
utama pemicu konflik antar warga dan tentu dampaknya merugikan banyak pihak. Perbedaan yang
ada didalam masyarakat tadi sering memunculkan gerakan perubahan untuk menghambat sebuah
konflik dengan cara mengadakan persatuan. Masyarakat memilih untuk menyingkirkan perbedaan
yang tercipta dikalangan masyarakat dan menanamkan pandangan bahwa perbedaan bukan alasan
untuk tidak menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai masyarakat Indonesia. Dengan demikian,
persatuan tercipta karena adanya keinginan masyarakat untuk menyingkirkan perbedaan yang ada.

Rasa Cinta Tanah Air yang tinggi

Perasaan cinta tanah air muncul karena adanya keinginan untuk mempertahankan
kedaulatan dan ideologi bangsa sebagai bentuk peranan masyarakat terhadap negara Indonesia.
Setiap warga negara harusnya tertanam kuat rasa cinta tanah air sebagai bentuk pengabdian pada
negara persatuan ini. Tanah air kebanggaan kita ini perlu dilindungi oleh masyarakatnya dari
berbagai ancaman dari negara asing. Masyarakat harus ditanamkan perasaan cinta tanah air dan
juga keinginan untuk melindungi negara dari berbagai ancaman melalui berbagai tindakan dan
pengabdian, contohnya dengan mengadakan persatuan. Jika masyarakat memiliki sikap cinta tanah
air sudah pasti akan menerapkan persatuan dan membantu meredakan konflik yang terjadi akibat
perbedaan yang muncul dikalangan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat cendrung akan
mengadakan persatuan untuk menyatukan kekuatan dan bersama dalam melindungi kedaulatan
bangsa. Dari situlah, sebuah integrasi sosial antar masyarakat terbentuk dan berkembang.

Selain faktor pendorong, terdapat juga faktor pendukung integrasi nasional dalam
masyarakat, sebagai berikut

Penggunaan Bahasa yang Sama

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang menjadi alat pemersatu perbedaan bahasa komunikasi
antar masyarakat diberbagai daerah. Bahasa ini memiliki kedudukan sebagai bahasa persatuan
Indonesia yang artinya dari berbagai banyak bahasa di kalangan masyarakat, bahasa Indonesia tetap
menjadi bahasa utama yang digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa ini juga telah diresmikan sejak
adanya Sumpah Pemuda yang dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1928 silam. Pemilihan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dilatar belakangi adanya keberagaman dan kemajemukan
budaya dan bahasa di Indonesia. Untuk mempermudah komunikasi antar masyarakat, maka
ditetapkan salah satu bahasa yang menjadi bahasa utama dalam komunikasi antar masyarakat
Indonesia. Masyarakat juga sepakat bahwa dengan adanya bahasa persatuan ini akan menghambat
adanya konflik yang diakibatkan oleh perbedaan bahasa dalam kalangan warga negara Indonesia.
Dengan begitu, terciptanya persatuan di dalam masyarakat melalui keselarasan pilihan masyarakat.

Memiliki Semangat dalam Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Tentunya, kita tahu bahwa persatuan dan kesatuan ini sangat diperlukan agar terjalin rasa
persahabatan, dan kekeluargaan serta keinginan untuk saling tolong menolong satu sama lain.
Meskipun masyarakat Indonesia berlatar belakang kehidupan yang berbeda, bukan alasan untuk
tidak membutuhkan satu sama lain. Untuk itu, perlu adanya toleransi dan sikap saling menghargai
antar warga serta menjunjung rasa kemanusiaan yang memiliki hak dan kewajiban yang sama
sebagai warga negara Indonesia. Penanaman nilai kekeluargaan dan gotong royong juga perlu
dilakukan agar terbentuk harmonisasi serta persatuan dalam masyarakat. Jika masyarakat memiliki
kedekatan batin, tidak akan sulit untuk menghadirkan sebuah persatuan dan kesatuan dalam
masyarakat.

Adanya pandangan hidup serta kepribadian yang sama, yaitu Pancasila

Ideologi bangsa Indonesia adalah pancasila, kedudukannya pun tinggi dan juga sangat
berpengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk orang-orang yang selalu
menerapkan nilai pancasila di dalam kehidupan sehari harinya akan mudah untuk mengadakan
persatuan. Penerapan nilai-nilai pancasila juga perlu dilakukan setiap orang agar dapat
mengimplementasikan nilai budi luhur dalam lingkungan masyarakat. Penanaman pemahaman
tentang pendidikan karakter dan juga perlu dilakukan agar tercipta masyarakat yang teratur dan
berjiwa nasionalisme yang tinggi dalam mewujudkan keharmonisan dan kemakmuran hidup
masyarakat Indonesia. Orang yang berjiwa patriotisme serta cinta tanah air yang tinggi akan
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam kehidupan sehari-harinya. Sesuai
dengan sila yang ketiga, yaitu Persatuan Indonesia yang artinya setiap masyarakat wajib
mengadakan persatuan serta menyingkirkan adanya perbedaan yang akan memicu konflik antar
warga negara Indonesia.

Adanya Perasaan Semangat Gotong Royong

Untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dan kedekatan antar masyarakat, perlu adanya
tindakan yang menciptakan kebersamaan dalam masyarakat, contohnya gotong royong. Gotong
Royong sering kali kita jumpai didalam masyarakat, terutama pada masyarakat perdesaan. Persatuan
yang ada diperdesaan pula sering kali lebih erat kaitannya dibandingkan dengan perkotaan. Mulai
dari kegiatan membersihkan masjid, bakti sosial, dan kegiatan bersama lainnya yang menciptakan
persatuan dan rasa kekeluargaan yang erat antar masyarakat. Gotong royong juga sering dilakukan
tanpa adanya balas budi atau biasa dilakukan dengan suka rela, dengan alasan untuk mempererat
tali silahturahmi antar warga. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian bagi kita dalam mewujudkan
persatuan bangsa. Dengan adanya perasaan kekeluargaan dan kedekatan yang erat antar warga
melalui berbagai kegiatan bersama akan memudahkan terjadinya persatuan serta terciptanya
kehidupan yang harmonis antar masyarakat.

Magnis-Suseno, F. (1995). Kuasa dan Moral. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Mouritz, T. (2010). “Comparing the Social Contracts of Hobbes and Locke”. The Western Australian
Jurist Vol. 1, (2010):123-127

Anda mungkin juga menyukai