Anda di halaman 1dari 7

TEORI PASAR MODAL DAN INVESTASI

SAP 7
PEMILIHAN PORTOFOLIO

OLEH

NAMA : IDA AYU NIRMA PRAMESWARI


NIM : 1881611026
NO. ABSEN : 01

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
SAP 7
PEMILIHAN PORTOFOLIO

1. PENDAHULUAN
Lingkup bahasan utama dalam teori portofolio adalah bagaimana melakukan pemilihan
portofolio dari sekian banyak aset, untuk memaksimalkan return yang diharapkan pada
tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung investor. Dengan kata lain, teori portofolio
membahas bagaimana caranya membentuk portofolio yang optimal. Portofolio optimal dapat
ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal.
Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model-model ini, yang pertama kali
dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Portofolio optimal akan berbeda
untuk masing-masing investor, investor yang lebih menyukai risiko akan memilih portofolio
dengan return yang tinggi dengan membayar risiko yang juga lebih tinggi dibandingkan
dengan investor yang kurang menyukai risiko.
Pembahasan tentang konsep – konsep dasar merupakan pembahasan sederhana yang
mungkin bisa membantu dalam memahami pemahaman portofolio optimal. Langkah-langkah
yang disarankan oleh Dickinson (1974) dalam melakukan portofolio yaitu:
1) Placement analysis
Langkah ini berarti investor melakukan pengumpulan data, baik kuantitatif maupun
kualitatif dari berbagai alat investasi yang akan dijadikan portofolio.
2) Portofolio contruction
Investor mulai melakukan berbagai alat investasi yang dapat memenuhi tujuan
investasinya.
3) Portofolio selection.
Investor mulai melakukan kombinasi diantara alat investasi yang sudah dipilih dengan
tujuan mendapatkan portofolio yang efisien.

2. MENENTUKAN ATTAINABLE SET DAN EFFICIENT SET


Kemungkinan set dari kombinasi aktiva-aktiva untuk membentuk portofolio disebut
opportunity set atau attainable set. Rasionalitas investor memliki peranan penting untuk
menentukan titik set dari kombinasi aktiva portofolio. Investor yang rasional pasti akan
memilih kumpulan portofolio yang efisien yang disebut dengan efficient set atau efficient
frontier. Dua aktiva yang membentuk portofolio dapat berkolerasi secara positif sempurna,
negatif sempurna, atau tidak mempunyai korelasi sama sekali.
3. MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN
Portofolio yang efisien (efficient portfolio) didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan
risiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu. Portofolio yang efisien ini
dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian
meminimumkan risikonya atau menentukan tingkat risiko tertentu dan kemudian
memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih portofolio yang
efisien ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua
dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio. Menurut Markowitz (1952), portofolio
bisa dikatakan efisien bila memenuhi 2 persyaratan yaitu:
1) Portofolio yang dibentuk memberikan retuen yang tinggi, namun diikuti dengan risiko
tertentu.
2) Portofolio yang dibentuk memberikan risiko yang rendah, namun diikuti dengan
return tertentu.

4. PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL


Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien.
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi
tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang
tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan
memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio. Dalam
memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:

4.1 Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor


Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan
pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa
investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti
investor dengan effiicient set.
Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang
mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di titik
tertentu. Tapi, investor lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga
mereka memilih portofolio yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio
efisien yang masih berada di efficient set. Portofolio mana yang akan dipilih investor
tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing.

4.2 Portofolio Optimal Berdasarkan Model Markowitz


Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz di dasarkan pada empat asumsi, yaitu:

1) waktu yang digunakan hanya satu periode


2) Tidak ada biaya transaksi
3) Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko
4) Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz menurut yaitu (Tandelilin,
2001: 79) :

1) Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai kedudukan
yang sama antara satu dengan lainnya.
2) Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk
membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model Markowitz juga belum
memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada aset bebas
risiko.
3) Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi imput yang
berbeda pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang
dihasilkan juga berbeda-beda bagi masing-masing investor.

4.3 Memilih Kelas Aset yang Optimal


Model portofolio Markowitz biasanya digunakan dalam pemihan portofolio yang terdiri
dari aset–aset individual dan bukan  digunakan dalam pemilihan portofolio yang terdiri dari
berbagai kelas aset. Kelas aset adalah pengelompokkan aset–aset berdasarkan jenis–jenis aset
seperti saham, obligasi, sekuritas luar negeri dll.Keputusan alokasi aset tidak hanya meliputi
penentuan alokasi dana pada kelas aset di satu negara saja, tapi bisa dilakukan pada beberapa
negara.
Manfaat yang bisa diperoleh dari diversifikasi pada berbagai kelas aset di berbagai
negara, pada dasarnya sama dengan manfaat diversifikasi pada aset individual, yaitu manfaat
pengurangan risiko pada tingkat tertentu dari return yang diharapkan. Sama halnya dengan
portofolio pada aset individual, portofolio kelas aset yang optimal akan ditentukan oleh
preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Jika ada portofolio kelas aset
yang sesuai dengan preferensi investor, maka portofolio tersebut nantinya akan menjadi
portofolio optimal. Pada dasarnya, manajemen portofolio terdiri dari tiga aktivitas utama,
yaitu :
1) Pembuatan keputusan alokasi asset
2) Penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing–masing kelas asset
3) Pemilihan aset–aset dari setiap kelas aset yang telah dipilih.

5. PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN ADANYA SIMPANAN DAN PINJAMAN


BEBAS RISIKO
Jika analisis terhadap model Markowitz diperluas dengan menambah asumsi bahwa
investor bisa meminjam dana untuk meningkatkan kemampuannya berinvestasi, maka akan
ditemukan garis permukaan efisien yang baru. Dengan mencari tambahan dana yang berasal
dari pinjaman, investor bisa menambah dana yang dimilkinya untuk diinvestasikan. Jika dana
pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki saat ini dan digunakan untuk
investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan return diharapkan dari
investasi yang lebih tinggi.

Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan
varian return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka
kovarian antara bebas risiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas aktiva
bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai
berikut:

sBRi = rBRi . sBR . si

6. PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL


Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk
menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model ini merupakan
penyederhanaan dari model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William Sharpe
(1963) yang disebut dengan (single-index model), yang dapat digunakan untuk menghitung
return ekspektasi dan risiko portofolio.
Model indeks tunggal didasarka pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar dan memepunyai reaksi yang sama terhadap
suatu faktor atau indeks harga saham gabungan (IHSG), karena return dari suatu sekuritas
dan return dari indeks pasar yang umum dapat ditulis sebagai berikut:

Ri = ai +bi . RM + ei
Keterangan:
Ri = return sekuritas ke-i
ai = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar
bi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan RM
RM = Tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel acak
ei = Kesalahan residual yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasinya sama
dengan nol atau E(ei) = 0

7. PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS GANDA


Model indeks ganda menganggap ada faktor lain selain IHSG yang dapat mempengaruhi
terjadinya korelasi antar efek. dalam upaya mengestimasi ekspekted return, standar deviasi
dan kovarian efek secara akurat model indeks ganda lebih berpotensi sebab actual return efek
tidak hanya sensitif terhadap perubahan IHSG atau ada faktor lain yang mungkin
mempengaruhi return efek, seperti tingkat bunga bebas risiko. (Halim, 2003: 82).
Untuk membentuk portofolio yang efisien, terdapat beberapa asumsi yang harus
diperhatikan, antara lain:
1) Perilaku Investor
Bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Investor yang dihadapkan pada
dua pilihan yaitu investasi yang menawarkan keuntungan (return) yang sama dengan risiko
yang berbeda, akan memilih investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah.
2) Fungsi Utilitas dan Kurva Indeferen
Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua
alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi
utilitas alternatif tersebut. Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik ;sebagai
kurva indeferen.
REFRENSI

Dickinson, John. 1974. Portofolio Analysis. England: Saxon House Westmead.


Jogiyanto, H.M. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 11. BPFE: Yogyakarta.

Markowitz, H. M. 1952. Portofolio Selection. Journal of Finance, pp: 77-91.

Sharpe, William F. 1963. A Simplified Model for Portfolio Analysis. Management Science,
pp: 277-293.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama.
Yogyakarta : BPFE.

Anda mungkin juga menyukai