Anda di halaman 1dari 4

AL – IJARAH ( SEWA MENYEWA DAN UPAH )

A. Pengertian Al-Ijarah
Al-Ijarah berasal dari kata al-Ajru (‫ )األجر‬yang arti menurut bahasanya
ialah al-‘Iwadh yang arti dalam bahsa indonesianya ialah ganti dan upah.

B. Dasar Hukum Al-Ijarah


Al-Ijarah dalam bentuk sewa-menyewa maupun dalam bentuk upah-
mengupah merupakan muamallah yang telah disyariatkan dalam Islam.
Hukum asalnya menurut Jumhur Ulama adalah Mubah atau boleh bila
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh syara’. Adapun
dasar hukum tentang kebolehan Al-Ijarah sebagai berikut:
‫ض ْعنَ لَ ُك ْم فَأْتُوْ ه َُّن أُجُوْ َره َُّن‬
َ ْ‫فَإ ِ ْن أَر‬
“Jika mereka telah menyusukan anakmu, maka berilah upah mereka (Al-
Thalaq: 6)”.
Dasar Hukum ijarah dari Hadits/sunnah:
ُ‫أُ ُعطُوا ْاألَ ِج ْي َرأَجْ َرهُث قَ ْب َل اَ ْن يَّ ِجفَ ُع ُرقُه‬
“Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering”  (Riwayat Ibnu
Majah).
Perlu diketahui bahwa tujuan di syariatkan al-Ijarah itu adalah untuk
memberikan keringanan kepada umat dalam pergaulan hidup.1
C. Rukun dan syarat Ijarah
Menurut Hanafiyah rukun ijarah hanya satu yaitu ijab dan qabul dari
dua belah pihak yang bertransaksi. Adapun menurut Jumhur Ulama rukun
ijarah ada empat yaitu:
1. Dua orang yang berakad (akid) yaitu mua’jir (orang yang
menyewakan atau orang yang memberi upah) dan musta’jir (orang
yang menyewa sesuatu atau menerima upah).
2. Sighat (Ijab dan kabul)
3. Sewa atau imbalan
1
4. Manfaat2
Adapun syarat-syarat ijarah sebagaimana yang ditulis Nasrun Haroen yaitu
sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan dua orang yang berakad. Menurut ulama Syafi’iyah
dan Hanabilah disyaratkan telah baligh dan berakal. Menurut ulama
Hanafiyah dan Malikiyah bahwa kedua orang tersebut tidak harus
mencapai usia baligh hanya pengesahannya perlu persetujuan walinya.
2. Kedua belah pihak yng berakad menyatakan kerelaannya melakukan
akad ijarah.
3. Manfaat yang menjadi objek al-ijarah harus diketahui, sehigga tidak
muncul perselisihan dikemudian hari.
4. Objek al-Ijarah itu boleh diserahkan dan digunaknan secara langsung
dan tidak ada cacatnya.
5. Objek al-Ijarah itu sesuatu yang dihalalkan oleh syara’.
6. Yang disewakan itu bukan suatu kewajiban bagi penyewa.
7. Objek Al-Ijarah itu merupakan sesuatu yang biasa disewakan seperti
rumah, kendaraan, dan alat-alat perkantoran.al-ijarah harus jelas,
tertentu, dan
8. Ujrah atau upah, disyaratkan diketahui jumlahnya oleh kedua belah
pihak, baik dalam sewa-menyewa maupun dalam upah-mengupah. 3
Adapun fitur dan Mekanisme Al-Ijarah adalah sebagi berikut:
a. Hak Perusahaan Pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir), yaitu
memperoleh pembayaran sewa dan/atau biaya lainnya dari penyewa
(musta’jir);dan mengakhiri akad Ijarah dan menarik objek Ijarah apabila
penyewa tidak mampu membayar sewa sebagaimana diperjanjikan.
b. Kewajiban perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa antara lain,
yaitu:

1
1. menyediakan objek ijarah yang disewakan
2. menanggung biaya pemeliharaan objek ijarah
3. menjamin objek ijarah yang disewakan tidak terdapat cacat dan dapat
berfungsi dengan baik.
c. Hak penyewa (musta’jir), antara lain meliputi:
1. menerima objek ijarah dalam keadaan baik dan siap dioperasikan;
2. menggunakan objek ijarah yang disewakan sesuai dengan persyaratan-
persyaratan yang diperjanjikan.
d. Kewajiban penyewa antara lain meliputi:
1. membayar sewa dan biaya-biaya lainnya sesuai yang diperjanjikan
2. mengembalikan objek iajrah apabila tidak mampu membayar sewa
3. menjaga dan menggunakan objek ijarah sesuai yang diperjanjikan
4. tidak menyewakan kembali dan/atau memindahtangankan objek ijarah
kepada pihak lain.4
5.
D. Pembatalan dan berakhirnya Al-Ijarah
Ijarah merupakan akad yang tidak membolehkan adanya pembatalan
pada salah satu pihak, kecuali jika adanya faktor yang mewajibkan terjadinya
pembatalan. Faktor-faktor penyebab ijaroh menjadi batal.
1. Terjadinya cacat pada barang sewaan ketika barang sewaan berada di
tangan orang yang menyewa. Missal: barang yang disewakan rusak,
seperti rumah yang disewa roboh atau binatang yang disewa mati.
2. Terpenuhinya manfaat benda Ijarah atau selesainya dan juga
berakhirnya waktu yang telah ditentukan, kecuali ada alasan yang
melarang membatalkanya. Missal: masa Ijarah terhadap tanah
pertanian yang telah habis masa sewanya sebelum tiba masa panenya.
Dalam kondisi demikian, status benda ijarah masih berada di tangan
penyewa dengan syarat dia harus membayar uang sewa lagi kepada
pemilik tanahsesuai kesepakatan.

2
3

Anda mungkin juga menyukai