(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghargai dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan abstrak terkait pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara madiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial
Pertemuan pertama sampai keempat
1.1.1.1 Siswa membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.
1.1.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, siswa dapat
menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap nikmat kesehatan yang diberikan
dengan semangat dalam mempelajari materi keanekaragaman hayati di Indonesia.
2.1.1.1 Melalui kegiatan pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku bertanggung jawab,
yaitu ikut berartisipasi dalam melaksanakan tugas kelompok.
2.1.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap peduli, yaitu
memperhatikan guru/teman yang memberikan informasi dan menulis atau
menggarisbawahi poin-poin penting selama guru/teman menyampaikan informasi.
2.1.3.1 Melalui kegiatan pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.
Kompetensi Pengetahuan
Pertemuan pertama
3.1.1 Melalui video keanekaragaman hayati diindonesia, siswa dapat menjelaskan pengertian
keanekaragaman hayati dengan berani dan santun.
3.1.2 Melalui Melalui LKS tentang berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati, siswa dapat
menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati dengan teliti.
Pertemuan kedua
3.1.3 Melalui video yang ditampilkan guru, siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman
hayati di Indonesia.
3.1.4 Melalui LKS, siswa dapat mengidentifikasi hewan dan tumbuhan langka di Indonesia
Pertemuan ketiga
3.1.5 Dengan membaca buku paket, siswa dapat mengidentifikasi persebaran keanekaragaman
hayati di Indonesia
3.1.6 Dengan membaca buku paket, siswa dapat menjelaskan hubungan keanekaragaman hayati
dengan ekologi
Pertemuan keempat
3.1.7 Melalui LKS, siswa dapat mengidentifikasi manfaat tanaman obat keluarga.
Kompetensi Keterampilan
Pertemuan pertama
4.1.1.1 Melalui kegiatan observasi lingkungan sekitar, siswa dapat mempresentasikan hasil
observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati.
Pertemuan kedua
4.1.2.1 Melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar, siswa dapat membuat rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
Pertemuan ketiga
4.1.3.1 Melalui kegiatan identifikasi berkelompok, siswa dapat mempresentasikan hasil
identifikasi manfaat tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar.
Pertemuan keempat
4.1.4.1 Melalui kegiatan identifikasi berkelompok, siswa dapat mempresentasikan hasil
identifikasi manfaat tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar.
D. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1
Faktual
Keanekaragaman hayati adalah suatu pernyataan tentang berbagai macam bentuk,
jumlah, penampilan, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup. Berikut
ini beberapa tingkatan keanekaragam hayati.
Konseptual
a. Keanekaragaman tingkatan gen
Gen adalah faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam kromosom.
Susunan gen memberikan fenotipe, baik fisiologi ataupun anatomi pada setiap
organisme. Setiap perbedaan susunan gen akan mengakibatkan adanya perbedaan
penampakan baik dari satu sifat ataupun secara keseluruhan.
Keanekaragaman ini bisa ditunjukkan dengan adanya variasi suatu spesies, misalnya :
1) Variasi pada jenis kelapa : kelapa hijau, kelapa gading, kelapa kopyor.
2) Variasi pada tumbuhan padi : Padi IR, PB, Barito, Sedani, Bumiayu, Delangu.
3) Variasi pada hewan anjing : Anjing collie, bulldog, Doberman, herder, anjing
kampung.
b. Keanekaragaman tingkat jenis (spesies)
Dua makhluk hidup dapat melakukan suatu perkawinan dan mampu
menghaislkan keturunan yang fertile, maka keduanya merupakan satu spesies.
Contohnya :
1) Famili Fellidae : Harimau, singa, dan kucing.
2) Famili Palmae : Aren, kelapa, palem, lontar, siwalan.
3) Familia Papilionaceae : Kacang buncis, kacang tanah, kacang kapri, kacang panjang.
c. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem adalah satu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik Antara
komponen biotik dan komponen abiotik. Contoh keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem, yaitu ekosistem perairan dan ekosistem daratan.
2. Pertemuan 2
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman
hayati yang tinggi. Negara lain yang memiliki hal serupa adalah Brazil dan Zaire. Sekitar
30% spesies yang hidup di bumi berada di Indonesia. Beberapa di antaranya merupakan
hewan dan tumbuhan langka dan endemik yang penyebaran terbatas. Hewan dan tumbuhan
endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu hanya ada di Indonesia, tidak terdapat di
negara lain. Hewan endemik misalnya harimau jawa. Tumbuhan yang endemik terutama dari
genus Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatera Barat, Bengkulu, dan Aceh). Faktor yang
menyebabkan kelangkaan pada hewan ataupun tumbuhan, antara lain:
a. Daya regenerasi rendah
b. Akibat aktivitas manusia, misalnya: perburuan liar, dijadikan maskot suatu provinsi,
penyeragaman tanaman pekarangan, dan penggundulan hutan.
3. Pertemuan 3
a. Persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia
Persebaran flora di Indonesia
Flora Indonesia termasuk dalam kawasan Malesiana. Berdasarkan kawasan tersebut
terdapat empat tipe flora di Indonesia, yaitu:
1) Hutan hujan tropis
2) Hutan musim
3) Sabana
4) Stepa
Persebaran fauna di Indonesia
Persebaran fauna di Indonesia dipisahkan oleh garis Weber dan Wallace
kemudian dibagi menjadi tiga tipe, yaitu fauna tipe asiatis, fauna tipe peralihan, dan
fauna tipe australis.
b. Hubungan Keanekaragaman Hayati dengan Ekologi
4. Pertemuan 4
Tanaman obat adalah tanaman yang dimanfaatkan karena kandungan bahan yang ada
di dalamnya memiliki khasiat tertentu yang dapat digunakan sebagai obat.
E. Metode Pembelajaran
Model : pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
Strategi : menggarisbawahi
Pendekatan : saintifik (Scientific Approach)
Metode : ceramah, tanya jawab, dan diskusi
Pertemuan 1 2 x 45 menit
1. Pendahuluan 10 menit
Guru memulai kegiatan pembelajaran tepat waktu. Nilai karakter:
Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa. Siswa menjawab salam Sikap religius
dengan tertib dan posisi siap menerima pelajaran.
Guru memeriksa kondisi kebersihan, kerapian kelas dan memastikan
bahwa peserta didik duduk sesuai dengan pengaturan yang telah
dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan memperhatikan kemampuan
peserta didik.
Peserta didik siap menerima pelajaran secara fisik dan psikis.
Guru mempersilahkan salah seorang siswa memimpin doa sesuai dengan
agama masing-masing. Siswa berdoa dengan serius.
Guru menanyakan kehadiran siswa.
Guru mengajak siswa bersyukur dengan mengucapkan terima kasih
kepada Allah, bahwa hari ini masih bisa sekolah dalam keadaan sehat.
Guru memberikan ringkasan silabus kepada siswa agar siswa mengetahui
apa saja yang perlu dipelajari selama kelas X.
Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk merangsang minat siswa
terhadap materi pembelajaran:
“Tahukah kamu bahwa Indonesia disebut sebagai negara
megabiodiversity?”.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai dan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus,
yaitu “Keanekaragaman Hayati”, melalui pembelajaran kooperatif.
H. Penilaian
1. Teknik dan Instrumen Penilaian
a. Sikap spiritual
1) Teknik penilaian : observasi
2) Bentuk instrumen : lembar observasi
3) Kisi-kisi :
Butir
No. Aspek yang diamati
Instrumen
1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran 1
2. Bersyukur kepada Tuhan terhadap kekayaan alam yang 2
diberikan dengan semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Rubrik Penilaian:
No Aspek yang diamati Kriteria
Skor
No Sikap Aspek yang diamati
1 2 3 4
1 Melakukan praktikum
Tangggung
Ikut berpartisipasi dalam melaksanakan tugas
jawab
kelompok
2 Memperhatikan guru/teman yang memberikan
informasi
Peduli Menulis atau menggaris-bawahi poin-poin
penting selama guru/teman memberikan
informasi
3 Melakukan presentasi
Memberikan tanggapan (pendapat, ide, atau
Percaya diri saran)
Memberikan pertanyaan
Hasil Penilaian
No Indikator
1 2 3 4
Jumlah
Rubrik penilaian:
No Indikator Rubrik
1 Mengomunikasikan 4 : Siswa mampu mengomunikasikan hasil diskusi dengan
hasil diskusi penguasaan konsep sangat baik, penyampaian mudah
dipahami, dan komunikatif dengan audiens.
4 : Siswa mampu mengomunikasikan hasil diskusi
dengan penguasaan konsep yang baik, penyampaian
mudah dipahami, namun kurang komunikatif dengan
audiens.
2 : Siswa mampu mengomunikasikan hasil diskusi dengan
penguasaan konsep kurang baik, penyampaian mudah
tidak mudah dipahami, dan kurang komunikatif
dengan audiens.
1 : Siswa mampu mengomunikasikan hasil diskusi dengan
tidak menguasai konsep, penyampaian tidak mudah
dipahami, dan tidak komunikatif dengan audiens.
jumlah skor yang diperoleh
Nilai = x 100
skor maksimum