Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman materi bab 4

Epistemologi Ilmu

Secara etimologis dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata, pikiran,
percakapan atau ilmu) Epistimologi berarti kata, pikiran, percakapan, tentang pengetahuan
atau ilmu pengetahuan. Yang mana ia membahas persoalan bagaimana manusia dapat
memperoleh pengetahuan dan bagaimana capaian pengetahuan manusia itu dapat
dibenarkan. Epistemologi berarti bagaimana cara mendapatkan pengetahuan, sumber-sumber
pengetahuan, dan ruang lingkup pengetahuan.

Fungsi dari Epistemologi ada 3 macam, yaitu :

1. Sebagai landasan bagi tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari


2. Sebagai dasar pengembangan dan kearifan dalam berpengetahuan
3. Sebagai sarana mengetahui variasi kebenaran pengetahuan

Menurut Langeveld dalam bukunya Menuju ke Pemikiran Filsafat (1959: 100) mengatakan
bahwa objek pengetahuan manusia itu sebagai segala sesuatu yang ada wujudnya sehingga
disebut juga sebagai maujudat.
Objek pengetahuan manusia dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Objek Empiris : sesuatu yang berada dalam jangkauan pengalaman baik lahir maupun
batin
2. Objek Ideal: sesuatu yang berada dalam tangkapan pemikiran
3. Objek Transenden: sesuatu yang memang ada, tetapi tidak bisa dijangkau oleh
kemampuan manusia baik pengalamannya maupun pikirannya.
Epistemologi merupakan sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan tersebut berasal dari 4
bagian, yaitu :
1. Persepsi Indra
2. Pengetahuan Intuitif (Bersandar pada Hati/Qalb)
3. Bersandar dari Akal/Rasio
4. Bersandar pada Khabar Shadiq “kesaksian yang benar’
Klasifikasi pengetahuan :
1. Berdasarkan cara memperolehnya:

a. Pengetahuan dengan kehadiran adalah hakekat objek yang diketahui dan


tersaksikan secara langsung

b. Pengetahuan diusahakan yaitu yang tidak secara langsung disaksikan


2. Berdasarkan sumbernya: 
a. Inderawi: yang diperoleh melalui indera

b. Rasional: yang diperoleh dari penalaran

c. Intuitif: yang diperoleh melalui kejadian

d. Wahyu: yang diperoleh langsung dari wahyu


3. Berdasarkan Kepentingannya:

a. Dominatif yaitu, digunakan untuk melakukan dominasi kekuasaan 

b. Deskriptif yaitu, digunakan untuk mendeskripsikan fenomena

c. Emansipatoris yaitu, digunakan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat yang


tertindas
Rangkuman materi bab 5
Aksiologi Ilmu

Aksiologi berasal dari bahasa Yunani Axios artinya nilai dan Logos artinya ilmu, penalaran, atau
teori. Aksiologi secara bahasa dipahami sebagai teori tentang nilai atau rasionalitas niai.
Secara istilah, Aksiologi dipahami sebagai cabang filsafat yang membahas persoalan nilai.
Aksiologi manifestasinya misalnya, membahas tentang mengapa sesuatu itu dikatakan
baik/buruk dan indah/tidak indah.
Ciri-ciri dari nilai berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Primer : Kualitas benda yang tidak boleh tidak mesti ada dalam sebuah benda. Dalam
objek, kualitas primer menjadi pokok keberadaan objek. Misalnya, keluasan, bentuk
dan bobot.
2. Sekunder : Sebuah benda yaitu warna. Walaupun secara subjektif juga tergantung
pada subjek yang menangkapnya, tidak ada benda yang tanpa warna, karena warna
menjadi salah satu penopang keberadaan sebuah benda
3. Tersier : Keindahan sebuah benda sebagai kualitas nilai, bukan merupakan
bagian yang menetukan bagi keberadaan objek, sebab barang yang tidak
memiliki nilai keindahan dan kegunaan dapat memiliki keberadaanya.
Dalam aksiologi terdapat 2 ilmu penting. Yaitu Etika dan Estetika. Etika berasal dari kata
Yunani ethos dan ethiko. Ethos berarti sifat, watak, kebiasaan. Ethikos berarti susial, keadaban,
atau kelakuan dan tingkah laku yang baik.  Etika pada hakikatnya membahas tentang
rasionalitas nilai tindakan manusia, tentang baik dan buruknya sebuah tindakan. Etika sering
disebut filsafat moral. Sedangkan Estetika berasal dari bahasa Yunani aeshesis yang berarti
pencerapan inderawi, pemahaman intelektual. Estetika adalah cabang filsafat yang
mempersoalkan seni (art) dan keindahan (beuaty). Sebagai cabang filsafat, estetika biasa juga
disebut filsafat seni, filsafat keindahan, filsafat citarasa, dan filsafat kritisisme  namun
sekarang lebih populer dengan estetika.

Anda mungkin juga menyukai