(RPP)
KI 1 dan 2
Sikap Spritual
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial
Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif,
dan g. pro-aktif, Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, knneluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
konseptual, prosedural berdasarkan terkait dengan pengembangan dari
rasa ingintahunya tentang ilmu yang dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, mandiri dan mampu menggunakan
dan humaniora dengan wawasan metoda sesuai kaidah keilmuan.
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode dan Model Pembelajaran : Discovery learning
Pertemuan I (3 x 35 menit)
No IPK IPK
3.2.1 Menguraikan pengertian keanekaragaman hayati diberbagai
tingkatan.
Problem statement :
Peserta didik mengamati dan menganalisis bahan mana
yang termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat gen dan
mana yang tingkat jenis.
Data collecting :
Peserta didik (dalam kelompok) mengidentifikasi bahan
yang telah dibagikan oleh guru dengan pengamatan
langsung sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Data processing :
Peserta didik (dalam kelompok) membawa literasi
mengenai tingkat keanekaragaman hayati dan mencatat
hasil pengamatan dan pengelompokan dari bahan-bahan
yang sudah dibagikan oleh guru kemudian
mendiskusikannya di kelas.
Generalization :
Peserta didik (dalam kelompok) mempresentasikan :
1. Hasil pengamatan dan pengelompokan dari bahan
yang sudah dibagikan masuk kedalam kelompok
keanekaragaman gen atau keanekaragaman tumbuhan.
2. Kesimpulan perbedaan antar keanekaragaman gen dan
keanekaragaman jenis.
No IPK IPK
3.2.4 Membandingkan jenis-jenis flora dan fauna berdasarkan pembagian
wilayah di Indonesia.
Stimulation : 70’
2. Inti 1. Guru menyajikan gambar peta Indonesia dengan
daerah persebaran tumbuhan dan hewan endemik
Indonesia, dan bertanya mengenai garis Wallace dan
Weber.
2. Peserta didik mengamati peta Indonesia yang terbagi
oleh garis Wallace dan garis Webber menjadi 3
wilayah dan mengamati persebaran hewan dan
tumbuhan di Indonesia.
3. Guru memberikan kesempatan kepada Peserta didik
untuk bertanya setelah mereka mengamati gambar
peta Indonesia dan persebaran keanekaragaman hayati
di Indonesia.
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan Biodiversitas Indonesia.
5. Guru membagi Peserta didik ke dalam beberapa
kelompok
Problem statement :
Peserta didik menganalisis gambar untuk memahami
lebih lanjut megabiodiversitas Indonesia mulai dari hutan
hujan tropis, pesisir dan laut serta mendiskusikan
hubungan antara garis Wallace dan garis Webber dengan
keanekaragaman hayati di Indonesia.
Data collecting :
Peserta didik (dalam kelompok) mengaitkan garis
Wallace, garis Webber dan posisi geografis Indonesia di
garis khatulistiwa dengan megabiodiversitas Indonesia
serta mengamati perbedaan ciri-ciri hewan dan tumbuhan
di wilayah Indonesia barat, peralihan dan wilayah
Indonesia timur. Peserta didik juga mencatat manfaat dari
keanekaragaman hayati di Indonesia dari segi ekonomi,
pendidikan dan ekologis untuk pembangunan
berkelanjutan.
Data processing :
Peserta didik (dalam kelompok) membawa literasi dari
berbagai sumber tentang Biodiversitas dan pemanfaatan
keanekaragaman Hayati di Indonesia.
Generalization :
Peserta didik (dalam kelompok) mempresentasikan :
1. Ciri-ciri dan contoh tumbuhan dan hewan dimasing-
masing wilayah pembagian Biodiversitas Indonesia
2. Upaya pelestarian sumber daya hayati di Indonesia
3. Manfaat keanekaragaman hayati di Indonesia.
1) Alat/Bahan
Berbagai macam gambar makhluk hidup
4 jenis kacang-kacangan
2 jenis buah mangga
2 bunga mawar berbagai warna
2) Media
Video berbagai macam makhluk hidup (sifat dan kekhasannya) dan berbagai
penemuan di bidang biologi
LCD
Laptop
3) Sumber belajar
Buku teks Biologi kelas X Bailmu (Slamet Prawirohartono)
Buku teks Biologi kelas X Jatra Grafik (Henny Riandari, Ifandari).
Buku teks Biologi kelas X Platinum (Sri Pujianto)
1. Penilaian Sikap
Penilaian Jurnal
CATATAN
PENTING
TANGGAL NO. NAMA SISWA KET.
(Bisa positif
atau negatif)
1.
2.
3.
4.
Dst
Cat. Akhir semester setelah dirangkum ,diserahkan kepada walas, guru agama dan PKN
2.Penilaian Pengetahuan
1. Teknik : tes dan non tes
2. Bentuk ; Pilahan Ganda dan Uraian
3. Instrumen : soal dan kunci jawaban
3. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian keterampilan (Presentasi Kelompok)
a. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok
Argumenta
Nama Komunikasi Mendengar Kontribusi
No si Skor
1–4 1–4 1-4
1–4
2
3
Skor Perolehan X
Skor maksimal 100%
Keterangan ;
Skor No.
Rambu-rambu Soal Jumlah
1 2 3
Total 20 30 5 100.
0
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan
gen akan memberikan penampakan ( fenotipe ), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap
organisme.
Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara
keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan
adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies).
misalnya :
variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya
variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya
variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan
faktor lingkungan ( environment ), sehingga dapat dituliskan rumus berikut :
F=G+L
L = lingkungan.
Jika Genotip berubah karena suatu hal ( misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan
terjadi perubahan di Fenotip.
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu
melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut
merupakan satu spesies.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada
berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada
berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.
Contoh :
famili Fellidae : kucing, harimau, singa
famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri
genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
(komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri
lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi
lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut
menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini
disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu,
angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan
kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada
tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut..
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial)
dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di
antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan
hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di
dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik
komponen biotik dan abiotik.
Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem
pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang. Pembahasan mengenai ekosistem
dapat anda pelajari lebih jelas pada Bab Ekosistem.
Misal :
Beberapa spesies Palmae (kelapa, siwalan, dan aren berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang
berbeda sehingga terbentuk ekosistem yang berbeda pula diantara ketiga spesies tersebut. Kelapa di
ekosistem pantai, siwalan di ekosistem savana, dan aren di ekosistem hutan basah
KISI–KISI PENULISAN SOAL
NO.
KOMPETENSI LINGKUP KELAS/ LEVEL BENTUK
NO. INDIKATOR SOAL
DASAR MATERI SEMESTER KOGNITIF SOAL SOAL
(Pilihan Ganda)
Kunci/Pedoman Penskoran :D
Keterangan :
Soal ini termasuk HOTS karena
1. Peserta didik harus memahami pengelompokan keanekaragaman hayati
2. Peserta didik harus memahami perbedaan keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies,
dan ekosistem
3. Peserta didik harus menganalisis dasar pengelompokan keanekaragaman tingkat spesies.
KARTU SOAL NOMOR 2
(Uraian)
Bagaimanakah kaitannya antara kegiatan manusia seperti gambar di atas dengan dampak
keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia?
Kunci/Pedoman Penskoran :
Keterangan :
Soal ini termasuk HOTS karena:
1. Peserta didik harus memahami keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
2. Peserta didik harus memahami pentingnya manfaat dari keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem
3. Peserta didik mampu menganalisis dampak kegiatan manusia terhadap kerusakan
keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.