Anda di halaman 1dari 79

TUGAS KURIKULUM DAN DESAIN PEMBELAJARAN

“Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


KD 3.2 dan 4.2 Kelas X”

OLEH:

Annisa Maharani
Nim. 20031123

Dosen Pengampu:

Drs.RISTIONO, M.Pd

JURUSANBIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAMUNIVERSITASNEGERIPADANG
2021
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)

IdentitiasRPP
NamaSekolah :MAN 2 PADANG
MataPelajaran : Biologi
Kelas/Semester :X / Ganjil
MateriPokok : Keanekaragaman Hayati Pada Makhluk Hidup

Jumlah Pertemuan (AlokasiWaktu) : 4 kali pertemuan (12 JP x 45menit )

KompetensiPembelajaran
KompetensiInti KompetensiDasar
KI1 Menghayati dan mengamalkan ajaran KD 1.1 Mengagumi keteraturan dan
agama yang dianutnya. kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati.
KD 1.2 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup
menjaga dan menyayangi lingkungan
sebagai menifestasi pengalaman ajaran
agama yang dianutya.
KI2 Menghayati dan mengamalkan KD 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur
perilaku jujur, disiplin, tanggung terhadap data dan fakta, disiplin,
jawab, peduli (gotongroyong, tanggungjawab, dan peduli
kerjasama, toleran, damai), santun, lingkungan,gotong royong, bekerja
responsif dan proaktif dan sama, cintadamai, berpendapat secara
menunjukkan sikap sebagai bagian ilmiah dan kritis, responsive dan
dari solusi atas berbagai permasalahan proaktif dalam setiap tindakan dan
dalam berinteraksi secara efektif dalam melakukan pengamatan dan
dengan lingkungan sosial dan alam percobaan di dalam kelas/laboratorium
serta dalam menempatkan diri sebagai maupun di luar kelas/laboratorium.
cerminan bangsa dalam pergaulan KD 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan
dunia. lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di
Lingkungan sekitar.
KI3 Memahami,menerapkan, menganalisis KD 3.2 Menganalisis berbagai tingkat
pengetahuan faktual, konseptual, keanekaraman hayati di Indonesia
prosedural berdasarkan rasa ingin beserta ancaman dan pelestariannya
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
Humaniora dengan wawasan
KompetensiInti KompetensiDasar
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI4 Mengolah, menalar, dan menyaji KD 4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai
dalam ranah konkret dan ranah abstrak tingkat keanekaragaman hayati di
terkait dengan pengembangan dari Indonesia dan usulan upaya
yang dipelajarinya di sekolah secara pelestariannya.
mandiri, dan mampu menggunakan
Metoda sesuai kaidah keilmuan

IndikatorPencapaianKompetensi danTujuanPembelajaran
No. IndikatorPencapaianKompetensi No. TujuanPembelajaran
Pertemuan1
1 Menjelaskan konsep keanekaragaman 1.1 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
Hayati (gen,jenis, dan ekosistem) di Keanekaragaman hayati setelah diskusi
Indonesia. Dengan baik dan benar.
1.2 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
Keanekaragaman gen setelah diskusi
Dengan baik dan benar
1.3 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
Keanekaragaman jenis setelah diskusi
Dengan baik dan benar
1.4 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
Keanekaragaman ekosistem setelah
Diskusi dengan baik dan benar
2. Membandingkan tingkat keanekaragaman 2. Peserta didik dapat membandingkan
hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di tingkat keanekaragaman hayati tingkat
Indonesia beserta contohnya. gen, jenis dan ekosistem beserta
contohnya setelah literatur dengan baik
dan benar.
3. Membuat kliping tentang tingkat 3. Peserta didik dapat membuat kliping
keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan tentang tingkat keanekaragaman hayati
ekosistem) di Indonesia (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia
menggunakan kertas karton dengan bagus
dan menarik
Pertemuan2
1. Mengidentifikasi persebaran flora dan 2.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi
fauna berdasarkan Garis Wallace dan persebaran flora di Indonesia beserta
Garis Weber bersera contohnya contohnya setelah diskusi secara cepat
2.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi
Persebaran fauna di Indonesia
berdasarkan Garis Wallace dan Garis
Weber beserta contohnya setelah diskusi
secara tepat
2. Mengidentifikasi ciri-ciri fauna Indonesia 2.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-
berdasarkan wilayah persebarannya ciri fauna yang terdapat di daerah oriental
setelahdiskusi dengan tepat
2.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-
ciri fauna yang terdapat didaerah
Australin setelah diskusi dengan tepat
2.3 Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-
ciri fauna yang terdapat di daerah
Peralihan setelah diskusi dengan tepat.
3. Membuat peta persebaran flora dan fauna 3. Peserta didik dapat membuat peta
di Indonesia berdasarkan Garis Wallace persebaran flora dan fauna di Indonesia
dan Garis Weber berdasarkan Garis Wallace dan
GarisWeber dengan menggunakan kertas
karton dengan baik dan terampil
Pertemuan 3
1. Menganalisis pemanfaatan 1. Peserta didik dapat menguraikan
keanekaragaman hayati di Indonesia bagi pemanfaatan keanekaragaman hayati di
kehidupan manusia. Indonesia bagi kehidupan manusia
setelah diskusi dengan baik dan benar.
2 Menganalisis aktivitas manusia yang 2.1 Peserta didik dapat menguraikan aktivitas
memengaruhi keanekaragaman hayati di manusia yang dapat menurunkan
Indonesia keanekaragaman hayati di Indonesia
setelah diskusi dengan tepat
2.2 Peserta didik dapat menguraikan aktivitas
manusia yang dapat meningkatkan
keanekaragaman hayati di Indonesia
setelah diskusi dengan tepat
3. Mengkomunikasikan hasil analisis 3. Peserta didik dapat mengkomunikasikan
tentang pemanfaatan keanekaragaman hasil analisis tentang pemanfaatan
hayati di indonesia. keanekaragaman hayati di Indonesia
setelah menonton video dengan baik dan
cermat
4. Membuat laporan hasil pengamatan 4. Peserta didik membuat laporan hasil
aktivitas manusia yang memengaruhi pengamatan aktivitas manusia yang dapat
keanekaragaman hayati di Indonesia memengaruhi keanekaragaman hayati di
Indonesia setelah pengamatan langsung
dengan baik dancermat.
Pertemuan 4
1. Menganalisis ancaman terhadap 1. Peserta didik dapat menjelaskan ancaman
keanekaragaman hayati di Indonesia keanekaragaman hayati di Indonesia setelah
diskusi dengan baik dan cermat.

2. Mengidentifikasi upaya pelestarian 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi


Keanekaragaman hayati di Indonesia upaya pelestarian keanekaragaman hayati
di Indonesia setelah pengamatan dengan
tepat.
3. Membuat poster berupa usulan tentang 3. Peserta didik dapat membuat poster
upaya pelestarian keanekaragaman hayati berupa usulan tentang upaya pelestarian
di Indonesia berdasarkan analisis data keanekaragaman hayati di Indonesia
ancaman kelestarian berbagai berdasarkan analisis data ancaman
keanekaragaman flora dan fauna kelestarian berbagai keanekaragaman
flora dan fauna dengan menarik.

KD 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati diIndonesia beserta ancaman dan
pelestariannya

Indikator Pencapaian Kompetensi:

• Menjelaskan konsep keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia.


• Membandingkan tingkat keanekaragaman hayati (gen,jenis,dan ekosistem) di
Indonesiabeserta contohnya: Mengidentifikasi persebaran flora dan fauna berdasarkan
Garis Wallace dan GarisWeber Beserta contohnya
• Mengidentifikasiciri-cirifaunaIndonesiaberdasarkanwilayahpersebarannya
• Menganalisis pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia bagi kehidupan manusia.
• Menganalisis aktivitas manusia yang memengaruhi keanekaragaman hayati di Indonesia
• Menganalisis ancaman terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia
• Mengidentifikasi upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia

KD 4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia


dan usulan upaya pelestariannya

Indikator Pencapaian Kompetensi

• Membuat kliping tentang tingakat keanekaragaman hayati (gen,jenis,dan ekosistem)


Di Indonesia
• Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia berdasarkan GarisWallace dan
Garis Weber
• Mengkomunikasikan hasil analisis tentang pemanfaatan keanekaragaman hayati di
Indonesia
• Membuat laporan hasil pengamatan aktivitas manusia yang memengaruhi
keanekaragaman hayati di Indonesia
• Membuat poster berupa usulan tentang upaya pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia berdasarkan analisis dat aancaman kelestarian berbagai keanekaragaman
floradan fauna
Materi Pembelajaran

Keanekaragaman hayati disebut juga dengan biodiversitas (biodiversity) yaitu variasi organisme
hidup pada 3 tingkatan yaitu Gen,Spesies,dan Ekosistem.

A. Keanekaragaman Gen(Genetik).

Keanekaragaman Gen yaitu variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies
makhluk hidup. Genetik ini selalu berhubungan dengan yang namanya pewarisan sifat. contohnya yaitu
Bunga mawar memiliki berbagai macam warna diantaranya yaitu, putih,pink,merah,hitam,kuning,dst.
keanekaragaman gen pada organisme dalam suatu spesies disebut varietas atau ras.

B. Keanekaragaman Spesies(Jenis).

Keanekaragaman Spesies adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok
berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Contohnya yaitu buah Mangga memiliki banyak jenis yaitu
Mangga Manalagi, Mangga Madu,Mangga Daging, dll.

C. Keanekaragaman Ekosistem.

Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies yang menyesuaikan diri dengan
lingkungannya,kemudian terjadi hubungan yang saling memengruhi antara satu spesies dengan spesies
lain dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidupnya, misalnya
suhu,udara,air,tanah,kelembapan,cahaya matahari ,dan mineral. Lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu
Biotik(makhluk hidup) dan abiotik(makhluk tak hidup). Tempat ekosistem terbagi menjadi 2 yaitu daerah
perairan air tawar dan air laut. daerah daratan terbagi menjadi 7 kelompok yaitu :

1. hutan hujan tropis

2. sabana

3. padang rumput

4. gurun

5. hutan gugur

6. taiga
7. tundra

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia.

A. Flora

Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia,Filipina,Indonesia, dan
Papua Nugini. ciri-ciri kawasan Malesiana yaitu:

1. curah hujan relatif tinggi


2. di dominasi oleh pohon dari family Dipterocarpaceae

3. banyak anggrek dan rotan

4. banyak berbagai jenis tumbuhan buah.

Van Welzen dan Silk,botanis dari Belanda, pada tahun 2009 melakukan penelitian dan membagi
Flora menjadi 3 daerah yaitu Dataran Sunda,dataran Sahul,dan di daerah tengah(Wallace).

• Flora di Dataran Sunda terdiri dari jenis tumbuhan dari family Dipterocarpaceae (Pohon
keruing), Nephentaceae(Kantung Semar).
• Dataran Sahul terdiri dari jenis tumbuhan seperti family Myriscaceae(Pohon Pala).

• Wilayah Tengah (Wallace) Pohon Leda(Rainbow Tree).


2. Frans Wilhem,botanis dari Jerman yang mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara vertikal
yang sesuai dengan tumbuhan yang hidup di iklim tersebut. klasifikasi ini membagi berdasaran
ketinggian tempat dari permukaan laut.

• Daerah Ketinggian 0 – 650m (Pantai). Jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu
bakau,mangrove,sagu.

• Daerah ketinggian 650 – 1.500m (Pegunungan) . Jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu
kopi, tembakau,teh.

• Daerah Ketinggian 1.500 – 2.500m. Jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu cemara
gunung,berri,dll.

• Daerah ketinggian diatas 2500m. jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu bunga edelweis
dan lumut.
B. Fauna

Fauna di Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia.
Para ahli zoologi mengatakan bahwa fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna Asia
Tenggara (Oriental). Sedangkan kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna
Australia(Australis). Berikut adalah peta Kawasan penyebaran fauna di Indonesia yang dipisahkan oleh
garis Wallace,Weber, dan Lydekker.
• Garis Wallace

Garis Wallace ditemukan oleh Alfred Russel Wallace pada abad ke-19(1856). Garis ini membatasi
antara Kalimantan dan Sulawesi,Bali dan Lombok. Fauna yang ada di kawasa ini mirip dengan fauna di
Asia Tenggara (type Oriental). contohnya yaitu Burung Jalak Bali. ciri-ciri fauna ini yaitu;

1. Mamalia yang berukuran besar (Gajah).

2. Terdapat berbagai macam kera.

3. Burung-burung yang memiliki warna kurang menarik tetapi dapat berkicau.

• Garis Weber

Garis Weber ditemukan oleh Max Carl Wilhem Weber. garis ini membatasi Sumbawa,Sumba,NTT.
Ciri-ciri dari fauna ini yaitu fauna yang endemik(spesies yang bersifat lokal dan unik).Fauna ini termasuk
fauna peralihan (Antara type Oriental dan Australis). contoh dari fauna ini yaitu Anoa, komodo.

• Garis Lydekker

Garis ini ditemukan oleh Richard Lydekker. Garis ini membatasi Papua dan pulau pulau kecil. Fauna
di kawasan ini mirip dengan type fauna Australis. Contohnya yaitu Kanguru, Burung Cendrawasih. Ciri-
ciri dari fauna Australis yaitu :

1. Mamalia berukuran kecil.


2.Hewan berkantung.

3. Burung beraneka ragam

Plasma Nutfah(Sumber Daya Genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan,hewan,atau mikroorganisme


yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Biasanya melalui proses hibridasi

tumbuhan contohnya :

• padi

• Ubi Cilembu

Hewan Contohnya :

• sapi Holland (Sapi Perah)>< Sapi Bali(Sapi Bali)

• Bebek >< Itik = Entok

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Konservasi yaitu pelestarian atau perlidungan. konservasi dibagi menjadi 2 yaitu konservasi in-situ
dan eksitu.

Konservasi In-situ yaitu pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya. contoh dari konservasi ini yaitu
:

1.Suakamargasatwa untuk hewan yang hampir punah.

2. Cagar Alam.

konservasi Eksitu yaitu konservasi yang dilakukan di luat habitat aslinya. contoh dari konservasi ini
yaitu :

1.kebun binatang.

2.taman satwa
Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi.

Media/Alat Dan Bahan Pembelajaran


1. Media/Alat :
• Laptop
• LCD
2. Bahan :
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM)

Sumber Belajar
1. Iraningtyas.2013.Biologi untuk SMA/MA Kelas X 1.Jakarta:Erlangga
2. Sri Ayu Imaningtiyas.2016.Mandiri:Biologi untuk SMA/MA Kelas X (Kurikulum 2013) (jilid
1).Jakarta : Erlangga
3. D. A. Pratiwi. 2014. Biologi (KelompokmPeminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
untuk SMA/MA Kelas X (Kurikulum 2013) (Jilid 1). Jakarta : Erlangga
4. Nurhayati Nunung dan Resty Wijayanti. 2016. Buku Siswa : Biologi untuk SMA/MA Kelas X
(Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam) (kurikulum 2013) (Jilid 1). Jakarta : Erlangga

Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Langkah Sintaks Model Alokasi Waktu


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan • Guru mengucapkan salam dan 15 menit
Pendahuluan meminta ketua kelas untuk
memimpin berdoa sebelum
memulai KBM sebagai penanaman
sikap religius.
• Guru melakukan presensi kehadiran
peserta didik untuk membiasakan
sikap disiplin.
• Mengkondisikan kesiapan peserta
didik untuk mengikuti pelajaran,
baik secara fisik maupun psikis.
• Guru memberikan apersepsi dengan
meminta 4 siswa maju kedepan,
sedangkan teman-teman yang lain
mengamati wajah mereka.
• Guru menanyakan perbedaan dari
keempat siswa tersebut
• Guru mengemukakan materi yang
akan dipelajari, tujuan pembelajaran
dan konsep pembelajaran
Kegiatan Inti Stimulation • Guru membentuk kelompok siswa 105 menit
(Stimulasi) yang terdiri dari 4-5 siswa.
• Guru membimbing siswa untuk
berkelompok.
• Guru menanyangkan beberapa
gambar yang berhubungan dengan
keanekaragaman hayati
• Siswa mengamati berbagai gambar
tentang berbagai contoh macam-
macam tingkat keanekaragaman
hayati
(gen, jenis, ekosistem)
Problem • Siswa menanyakan apa perbedaan
Statemen dari masing-masing tingkat
(Pernyataan/id keanekaragaman hayati (gen, jenis,
entifikasi ekosistem) tersebut ?
masalah)
Data collection • Guru membimbing peserta didik
(pengumpulan untuk melakukan pengamatan :
data) a. keanekaragaman tingkat gen.
Sesuai petunjuk yang ada pada
LDS melalui pengamatan ukuran
daun, batang, warna bunga dari
jenis tanaman yang sama yang
telah disediakan oleh guru pada
masing-masing kelompok.
b. Keanekaragaman tingkat jenis.
Melalui pengamatan macam-
macam gambar hewan dan
tumbuhan melalui media video
yang telah disajikan
c. Keanekaragaman tingkat
ekosistem Melalui pengamatan
gambar melalui media video
yang telah disajikan
Data • Siswa mencatat/ mentabulasi data
Processing hasil pengamatan pada LDS yang
(Pengolahan telah disediakan
Data) • Guru membimbing peserta didik
untuk mendiskusikan data hasil
pengamatan keanekaragaman (gen,
jenis, ekosistem)
Verification • Guru membimbing peserta didik
(pembuktian) untuk melakukan presentasi
kelompok tentang hasil diskusi dari
pengamatan macam-macam tingkat
keanekaragaman hayati.
Generalization Guru mnguatkan materi dari hasil
(menarik diskusi dan presentasi yang telah
kesimpulan) dilakukan.
KegiatanPenutup • Guru dan siswa melakukan refleksi 15 menit
dari hasil pembelajaran
keanekaragaman hayati
• Guru memberi penugasan kepada
siswa untuk memfoto berbagai
organisme (tumbuhan dan hewan)
dilingkungan sekitar rumah/
wilayah/kota/kabupaten/provinsi
tempat tinggalnya.
• Mengucapkan salam

Pertemuan ke 2
Langkah Sintaks Model Alokasi Waktu
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan • Guru mengucapkan salam dan 15 menit
Pendahuluan meminta ketua kelas untuk
memimpin berdoa sebelum
memulai KBM.
• Guru melakukan presensi kehadiran
siswa.
• Mengkondisikan kesiapan siswa
untuk mengikuti pelajaran, baik
secara fisik maupun psikis.
• Guru meminta siswa untuk
mengeluarkan tugas minggu lalu,
lalu meminta siswa untuk
menggologkan organisme dalam
foto tersebut berdasarkan persamaan
dan perbedaan ciri
• Guru memberikan karton manila
dan meminta siswa untuk
menempelkan hasil penggolongan
tersebut pada kertas karton manila.
• Guru memaparkan topic
pembahasan dan menyampaikan
kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Stimulation • Guru meminta siswa 105 Menit
(Stimulasi) mengidentifikasi pengelopokan
organisme yang ada di kertas
karton manila
Problem • Guru memberikan kesempatan
Statemen untuk bertanya, misalnya:
(Pernyataan/id Apakah arti dari persamaan dan
entifikasi perbedaan ciri yang dimiliki
masalah) masing-masing organisme
tersebut?
Data collection • Guru membimbing siswa untuk
(pengumpulan melakukan diskusi kelompok untuk
data) mengidentifikasi beberapa
organisme menggunakan kunci
dikotom (LDS terlampir)
Data Siswa menuliskan hasil dari kegiatan
Processing diskusi d lembar LDS
(Pengolahan
Data)
Verification • Guru menunjuk salah satu
(pembuktian) kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi
• Siswa mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
• Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok yang tidak presentasi
untuk bertanya atau menanggapi
hasil presentasi.
Generalization Konfirmasi dari guru tentang hasil
(menarik diskusi dan presentasi siswa
kesimpulan)
Kegiatan • Guru dan peserta didik merefleksi 15 menit
Penutup hasil pembelajaran
• Memberi penugasan kepada siswa
untuk mempelajari materi
Keanekaragaman Hayati di
Indonesia
• Guru menutup pelajaran dengan
salam.

Pertemuan ke 3
Langkah Sintaks Model Alokasi Waktu
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan • Guru mempersiapkan kelas agar 15 menit
Pendahuluan lebih kondusif untuk proses
pembelajaran, kerapian, kebersihan
ruang kelas, presensi (absensi,
kebersihan kelas, menyiapkan
media, alat, serta buku yang
diperlukan).
• Guru memberikan apersepsi:
sebutkan hewan maupun tumbuhan
khas dari suatu daerah?
• Guru memaparkan topic
pembahasan dan menyampaikan
kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Stimulation • Guru meminta peserta didik 105 Menit
(Stimulasi) mengamati peta Indonesia dan
meminta menyebutkan flora dan
fauna khas atau unik wilayah
tertentu di Indonesia.
Problem Guru memberikan kesempatan
Statemen bertanya kepada siswa misanya:
(Pernyataan/id Mengapa disuatu daerah memiliki
entifikasi flora dan fauna khas?
masalah)
Data collection • Guru membimbing peserta didik
(pengumpulan untuk duduk berkelompok
data) • Guru membimbing siswa untuk
berdiskusi sesuai permasalahan di
lembar LDS (terlampir).
Data Siswa mencatat hasil diskusi pada
Processing lembar LDS
(Pengolahan
Data)
Verification • Guru menunjuk salah satu
(pembuktian) kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi
• Siswa mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
• Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok yang tidak presentasi
untuk bertanya atau menanggapi
hasil presentasi.
Generalization Konfirmasi dari guru tentang hasil
(menarik diskusi dan presentasi siswa
kesimpulan)
Kegiatan 1 15 Menit
• Guru dan peserta didik merefleksi
Penutup hasil pembelajaran
• Memberi penugasan kepada siswa
untuk mempelajari materi Kegiatan
manusia yang mempengaruhi
keanekaragaman Hayati di
Indonesia
• Guru menutup pelajaran dengan
salam.
Pertemuan ke 4

Langkah Sintaks Model Alokasi Waktu


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan • Guru mempersiapkan kelas agar 15 menit
Pendahuluan lebih kondusif untuk proses
pembelajaran, kerapian, kebersihan
ruang kelas, presensi (absensi,
kebersihan kelas, menyiapkan
media, alat, serta buku yang
diperlukan).
• Guru memberikan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa: kegiatan apa
saja yang memengaruhi
keanekaragaman hayati?
• Guru memaparkan topic
pembahasan dan menyampaikan
kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Stimulation • Guru menayangkan video tentang 1 105 Menit
(Stimulasi) kerusakan hutan yang ada di
Indonesia
• Siswa mengamati video kerusakan
hutan yang ada di Indonesia
Problem • Guru memberikan kesempatan
Statemen kepada siswa untuk mengajukan
(Pernyataan/id pertanyaan terkait video tersebut.
entifikasi
masalah)
Data collection • Guru membimbing siswa untuk
(pengumpulan duduk berkelompok
data) • Guru membagikan LDS dan
membimbing kelompok siswa untuk
berdiskusi
(LDS terlampir)
Data • Siswa mencatat hasil diskusi
Processing dilembar LDS yang telah
(Pengolahan disediakan
Data)
Verification • Guru menunjuk salah satu
(pembuktian) kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi
• Siswa mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
• Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok yang tidak presentasi
untuk bertanya atau menanggapi
hasil presentasi.
Generalization Konfirmasi dari guru tentang hasil
(menarik diskusi dan presentasi siswa
kesimpulan)
Kegiatan • Guru dan peserta didik merefleksi 15 menit
Penutup hasil pembelajaran
• Memberi penugasan untuk
mengerjakan LKS Ulangan Harian 2
• Guru menutup pelajaran dengan
salam .

Penilaian

Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian


Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda dan uraian
Sikap Observasi Instrumen penilaian sikap
Keterampilan Observasi dan Penugasan Instrumen penilaian
observasi dan penugasan
membuat poster, kliping dan
peta
Instrumen Penilaian Pengetahuan

Soal Pilihan Ganda

1. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat
melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut …
a. Satu genus
b. Satu familia
c. Satu ordo
d. Satu spesies
e. Satu kingdom

2. Warna-warni yang terdapat pada ikan berikut (gambar ikan koi) menunjukkan…
a. Keanekaragaman individu
b. Keanekaragaman fenotipe
c. Keanekaragaman hayati
d. Keanekaragaman gen
e. Keanekaragaman spesies

3. Keanekaragaman jenis dalam spesie sterjad iantara ….


a. Bunga mawar, bunga mawar merah,dan bung amatahari
b. Ikan mas,ikanlele, dan ikan gurami
c. Burung kakak tua raja, burung nuri, dan burung kakak tua jambul kuning
d. Burung merpati hitam, burung merpati putih,dan burung merpati abu-abu
e. Ular sanca, ular sendok,dan ular hijau

4. Berikut merupakan jenis mahluk hidup


1) Tumbuhan Paku
2) Lumut
3) Kaktus
4) Monyet
5) Ular
6) Unta
Dari keenam mahluk hidup diatas yang ditemukan pada Ekosistem hutan hujan tropis
adalah…
a. 1,2,4
b. 1,2,6
c. 2,3,4
d. 2,4,6
e. 3,4,5

5. Hewan berikut merupakan hewan (gambar tapir) yang hidup di wilayah….


a. Indonesia bagian barat
b. Indonesia bagain timur
c. Tengah
d. Australia
e. Asia Selatan

6. Berikut adalah contoh hewan yang berasal dari Indonesia bagian peralihan, yaitu
a. Orang utan
b. Babi dan Rusa
c. Komodo
d. Kanguru
e. Harimau

7. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat menganggu keanekaragaman hayati,yaitu…


a. Ikan dengan peledak
b. Memelihara hewan langka
c. Mengeksploitasi terumbu karang semaksima lmungkin
d. Menanam pepohonan dihalaman
e. Membuka lahan dengan membakar hutan

8. Salah satu peran pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati adalah ..


a. Memperbolehkan pemburuan asalkan membayar
b. Memberi izin kepada pihak asing untuk mengelola suatu wilayah.
c. Memberikan sanksi kepada pemburu liar
d. Menjadikan daerah pesisir pantai sebagai tempat wisata
e. Memberi izin kepada warga untuk memelihara hewan langka

9. Pelestarian insitu dilakukan dengan pembuatan….


a. Penangkaran hewan
b. Kebun raya
c. hutan lindung
d. taman kota
e. taman bermain

10. Pelestarian alam exsitu dilakukan di….


a. hutan lindung
b. taman nasional
c. kebun binatang
d. cagar alam
e. taman kota

RubrikPenilaian PilihanGanda

No Jawaban Skor
1. 1
2. 1
…. …
10 1
JumlahSkor 10
Nilai=Jumlah skor /jumlah skor maxsimum x100 =100
Uraian

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati!


2. Apakah penyebab terjadinya keanekaragaman gen?
3. Jelaskan manfaat keanekaragaman hayati
4. Bagaimana ciri-ciri fauna yang ada diwilayah oriental yang membedakan dengan fauna
Australian dan peralihan?
5. Mengapa keanekaragaman hayati perlu dilestarikan?

RubrikPenilaianUraian
No Uraian Skor
1. Jika semua benar 5
2. Jika semua benar 5
3. Jika semua benar 5
4. Jika semua benar 5
5. Jika semua benar 5
Jumlah skor 25

Nilai = Jumlah skor x 100


Jumlah skor maximum

Skor Penilaian Akhir =Nilai Pilihan ganda+ Nilai esay:2


Instrumen Penilaian Sikap

LEMBAR PENILAIAN DIRI SISWA

Petunjuk:
• Lembaran ini diisi oleh siswa untuk menilai sikap spiritual dan social siswa.
• Berilah skor yang sesuai pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut.
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= apabila kadang-kadang melakukan dan sering tida kmelakukan
1= apabila tidak pernah melakukan

Nama Siswa: ….................... Kelas : ….........


Hari/Tanggal Mengisi:….................... Topik: …..............................
Indikator:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya (spiritual).
2. Memiliki sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, sopan
santun, dan percayadiri

No Aspek penilaian Diri Skor


1 2 3 4
1. Sikap Spritual
a. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu
b. Memberi salam pad asaat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang
dianut
c. Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
2. Sikap Jujur
a. Tidak mencontek dalam mengerjakan tugas ulangan
b. Tidak menjadi plagiat (mengambil,menyalin tugas pekerjaan teman)
c. Membuat tugas/laporan berdasarkan data atau informasi ap aadanya
3. Sikap Disiplin
a. Masuk kelas tepat waktu
b. Patuh pada tata tertib atau aturan besama/sekolah
c. Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan
4. Sikap Toleransi
a. Tidak mengganggu teman yangberbeda pendapat
b. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya
c. Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang
memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan
keyakinan
5. Sikap Tanggung jawab
a. Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
b. Mengembalikan barang yang dipinjam
c. Menepati janji yang telah diucap
6. Sikap Gotong Royong
a. Aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah
b. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
c. Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan
7. Sikap Sopan Santun
a. Menghormati orang yang lebih tua
b. Tidak berkata-kata kotor, kasar dan takabur
c. Bersikap 3S (Salam, Senyum, Sapa)
8. Sikap Percaya Diri
a. Berpendapat dan melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu
b. Mampu membuat keputusan dengan cepat
c. Tidak mudah putus asa

Teknik Penilaian

Nilai Akhir = Skor Siwax100


Skor Total
Instrumen Penilaian Keterampilan

Nama siswa:
Kelas :

Rubrik penilaian poster, kliping dan peta


No Apek yang 4 3 2 1 Skor
dinilai
1. Tulisan dan isi Sangat rapi, Cukup rapi, Kurang rapi, Tidak disertai
singkat, kurang kurang tulisan
padat, singkat singkat,
jelas,dan ,makna tidakbermak
bermakna kurangjelas na
2. Gambar Sangat sesuai Sesuai Kurang Tidak disertai
Dengan tema, dengan tema, sesuai dengan gambar
rapi, besih, rapi, bersih, tema, tidak
menarik tetapi tidak rapi
menarik
3. Teori/konsep Sangat sesuai Sesuai Tidaksesuai Tidakmencant
dengan dengan denganko umkanunsurko
konsep konsep nsep nsep
4. Estetika Paduan Panduan Panduan Panduan
gambar tulisan, tulisan, tulisan,
,tulisan, gambar, gambar, gambar,
warna sangat warnaserasi warna kurang warna
serasi serasi Sangat
kurang serasi

Teknik Penilaian

Nilai = Skor Siswa x100


Skor total
Lembaran Penilaian Presentasi Siswa

Nama:
Kelas:

No Apeks Skor
1 2 3 4
1. Penggunaan Bahasa saat presentasi
2. Kejelasan suara saat presentasi
3. Penguasaan materi presentasi
4. Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi
5. Penampilan kerapian, kesopanan, dan percaya diri saat presentasi
6. Gagasan/Solusi pemecahan masalah
7. Identifikasi masalah
Nilai Akhir

RubrikPenilaianPresentasi
Aspek Indikator
1 2 3 4
Penggunaan Siswa Siswa Siswa Siswa
Bahasa saat menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
presentasi Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang
tidak sopan dan kurang sopan cukup sopan sopan dan baku
tidak baku dan baku dan baku
Kejelasan suara Volume, Volume, Volume, Volume,
saat presentasi pelafalandan pelafalan dan pelafalan dan pelafalan dan
intonasi suara intonasi suara intonasi suara intonasi suara
saat presentasi saat presentasi saat presentasi saat presentasi
tidak jelas kurang jelas jelas sangat jelas
Menjawab Siswa tidak dapat Jawaban yang Jawaban yang Siswa dapat
pertanyaan menjawab diberikan siswa diberikan siswa menjawab
yang pertanyaan yang kurang menjawab cukup pertanyaan yang
berhubungan berhubungan pertanyaan yang menjawab berhubungan
dengan materi dengan materi berhubungan pertanyaan dengan materi
presentasi materi presentasi yang presentasi
berhubungan
materi
presentasi
Penampilansa Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan
atpresentasi(K siswa tidak siswa cukup siswa cukup siswa rapi,
eapian dan rapi, tidak rapi, namun rapi, namun dan terlihat
sangat
Percaya diri) Percaya diri Kurang Cukup percaya diri dan
saat presentasi percayadiri percayadiri menguasai materi
saat presentasi saa tpresentasi Presentasi

Gagasan/solusi Siswa tida k Siswa Siswa Siswa


pemecahan menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaikan
masalah gagasan/solusi gagasan/solusi gagasan/solusi gagasan/solusi
pemecahan pemecahan pemecahan pemecahan
masalah masalah secara masalah secara masalah
tepat tepat dan tidak secaratepat,
banyak pihak banyakdan tidak
terhadap merugikan pihak
gagasan terhadap gagasan
tersebut tersebut
Identifikasi Siswa tidak Siswa Siswa Siswa
masalah menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaikan
identifikas identifikasi identifikasi identifikasi
imasalah masalah secara masalah secara masalah secara
tepat berdasarkan tepat dan tepat, banyak
permasalahan mudah dan mudah
yang ada dimengerti dimengerti
berdasarkan berdasarkan
yang ada permasalahan
yang ada

Teknik Penilaian

Nilai Akhir = Skor siwa x 100


Total Akhir
Lembaran Penililaian Observasi

Nama:
Kelas:

No AspekPenilaian Skor
1 2 3
1. Melakukan Pengamatan
2. Menuliskan data
3. Menafsirkan data

Rubrik penilaian observasi


No AspekPenilaian Skor
1 2 3
1. Melakukan pengamatan Tidak melakukan Melakukan Melakukan
pengamatan pengamatan
secar aacak dengan sungguh-
sungguh dan
teliti
2. Menuliskan data Menuliskan data Menuliskandatas Menuliskan data
kurang lengkap ecaracermat secara cermat
tetapikurangleng dan tepat.
kap
3. Menafsirkan data Tidak melakukan Menafsirkandata Menafsirkan data
penafsiran data dengan benar dengan benar
tetapi kurang dan lengkap
lengkap

Teknik Penilaian:

Nilai Akhir= Skor Siswa x 100


Skor total
TUGAS KURIKULUM DAN DESAIN PEMBELAJARAN

“Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KD 3.13 Dan 4.13 Kelas XI”

OLEH:

Annisa Maharani
NIM. 20031123

Dosen Pengampu:

Drs.RISTIONO, M.Pd

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitias RPP
Nama Sekolah : MAN 2 PADANG
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Penerapan Sistem Reproduksi Manusia (KB dan ASI)
Jumlah Pertemuan (Alokasi Waktu) : 2 Pertemuan x 4 JP (360 menit)

Kompetensi Pembelajaran

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran KD 1.1 Mengagumi keteraturan dan
agama yang dianutnya kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun sistem
dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.

KD 1.2 Menyadari dan mengagumi pola


pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati
bioproses.

KD 1.3 Peka dan peduli terhadap


permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

KI 2 Menghayati dan mengamalkan KD 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,


perilaku jujur, disiplin, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggung jawab,dan peduli dalam
(gotong royong, kerjasama, toleran, observasi dan eksperimen, berani
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan santun dalam mengajukan
dan menunjukkan sikap sebagai pertanyaan dan berargumentasi,
bagian dari solusi atas berbagai peduli lingkungan, gotong royong,
permasalahan dalam berinteraksi bekerjasama, cinta damai,
secara efektif dengan lingkungan berpendapat secara ilmiah dan
sosial dan alam serta dalam kritis, responsif dan proaktif dalam
menempatkan diri sebagai cerminan dalam setiap tindakan dan dalam
bangsa dalam pergaulan dunia melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.

KD 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri


dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan
sekitar

KI 3 Memahami, menerapkan, dan KD 3.13 Menganalisis penerapan prinsip


Menganalisis pengetahuan faktual, reproduksi manusia dan pemberian
konseptual, prosedural, dan ASI ekslusif dalam program KB
metakognitif berdasarkan rasa ingin sebagai upaya peningkatan mutu
tahunya tentang ilmu pengetahuan, Sumber Daya Manusia (SDM)
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji KD 4.13 Menyajikan karya tulis tentang
dalam ranah konkret dan ranah abstrak pentingnya menyiapkan generasi
terkait dengan pengembangan dari terencana untuk meningkatkan
yang dipelajarinya di sekolah secara mutu Sumber Daya Manusia
mandiri, bertindak secara efektif dan (SDM)
kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran


No. Indikator Pencapaian Kompetensi No. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1 Menjelaskan defenisi dan tujuan KB 1 a. Siswa dapat menjelaskan defenisi KB
setelah membaca literatur dengan
tepat
b. Siswa dapat menguraikan tujuan KB
membaca literatur dengan tepat

2 Menganalisis ruang lingkup KB 2 a. Siswa dapat menganalisis kesehatan


reproduksi remaja, ketahanan dan
pemberdayaan keluarga secara diskusi
dengan tepat
b. Siswa dapat mengaitkan penguatan
pelembagaan keluarga kecil
berkualitas dan keserasian kebijakan
kependudukan secara diskusi dengan
tepat dan benar

3 Menganalisis alat kontrasepsi dan proses 3 a. Siswa dapat menelaah defenisi


pencegahan kehamilan pada keluarga kontrasepsi melalui literatur dengan
berencana (KB) tepat
b. Siswa dapat menganalisis alat dan
jenis-jenis kontrasepsi melalui
literatur dengan benar

4 Menjelaskan defenisi ASI dan manfaat 4 a. Siswa dapat menjelaskan defenisi ASI
pemberian ASI melalui literatur dengan benar
b. Siswa dapat menjelaskan manfaat ASI
bagi bayi melalui literatur dengan
benar
c. Siswa dapat menjelaskan manfaat ASI
bagi ibu melalui literatur dengan
benar

Pertemuan 2
1 Menganalisis peranan KB terhadap 1 a. Siswa dapat merinci peranan KB
pertumbuhan penduduk setelah diskusi dengan tepat dan benar
b. Siswa dapat menganalisis hubungan
KB dengan kependudukan setelah
diskusi dengan tepat dan benar
2 Menganalisis pemberian ASI ekslusif 2 Siswa dapat menganalisis pemberian ASI
terhadap peningkatan kualitas SDM ekslusif terhadap peningkatan kualitas
SDM setelah diskusi dengan tepat dan
benar
3 Membuat karya tulis tentang pentingnya 3 Siswa mampu menulis karya tulis tentang
menyiapkan generasi terencana untuk pentingnya menyiapkan generasi
meningkatkan mutu Sumber terencana untuk meningkatkan mutu
Daya Manusia (SDM) Sumber Daya Manusia (SDM) setelah
membaca literatur dan diskusi dengan
tepat dan benar
4 Membuat iklan/poster/film pendek 4 Siswa mampu membuat iklan/poster/film
tentang ASI eksklusif dalam berbagai pendek tentang ASI eksklusif dalam
bentuk media berbagai bentuk media setelah membaca
literatur dan diskusi dengan tepat dan
benar

Materi Pembelajaran
• Fakta:
Jenis-jenis kontasepsi:
1) Metode Kontrasepsi Abstinence (berpantang seks)
2) Metode Kontrasepsi KB alami
3) Metode Barrier
a. Kondom
b. Spermisida
c. Diafragma
d. Cap serviks
4) Metode Hormonal
a. Pil
b. Depo Provera dan Cyclofem
c. Nuva Ring
d. Otho Evra Pacth
e. Intra Ureterine Device (IUD) atau Alat Kntrasepsi dalam Rahim (AKDR)
5) Metode Withdraw dan Sterilisasi
• Konsep:
1) Defenisi KB dan tujuan KB
2) Ruang lingkup KB
3) Defenisi dan manfaat ASI
4) Peran ASI bagi bayi dan ibu
5) Hubungan antara program KB dengan kependudukan
6) Pengaruh pemberian ASI ekslusif terhadap penigkatan kualitas SDM

• Materi:

A. Asi Eklusif

Berdasarkan rekomendasikan WHO agar proses menyusui dimulai sedini mungkin hingga
Bayi berusia 6 bulan. Selama masa ini, Si Kecil hanya diperbolehkan minum ASI saja. Setelah 6
bulan, barulah Si Kecil boleh dikenalkan dengan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Namun,
WHO tetap menyarankan pemberian ASI tetap diteruskan hingga Bayi berusia 2 tahun atau
lebih. Begitu banyak manfaat ASI bagi bayi, salah satunya adalah bahwa ASI mengandung
kolostrum, yaitu cairan bening keemasan yang sangat penting untuk imun pertama Bayi. Selain
itu, ASI juga mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan Bayi untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, khususnya di masa enam bulan pertamanya. Na mun, tahukah Ibu
bahwa ASI eksklusif berbanding lurus dengan tingkat Menurut penelitian, Bayi yang
mendapatkan ASI eksklusif di 6 bulan pertama usianya akan memiliki prestasi yang lebih baik
serta IQ yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Sebagai
tambahan, hal ini juga dapat didukung faktor lain, seperti rajin membacakannya cerita saat ia
berusia 9 bulan atau lebih awal. Cara ini juga terbukti secara signifikan meningkatkan
kesiapannya untuk sekolah saat tiba waktunya.
Lalu, bagaimana caranya agar ASI selalu tersedia dengan kualitas terbaik? Ada beberapa cara
yang bisa Ibu lakukan, salah satunya tentu dengan mengonsumsi makanan Ibu menyusui agar
bayi cerdas . Pilihlan makanan yang mengandung nutrisi penting untuk perkembangan Si Kecil,
seperti zat besi yang bisa didapatkan dari kacang-kacangan, hati ayam, dan sayuran berwarna
hijau. Konsumsi juga segelas Nestlé MOM&me setiap hari, yang mengandung probiotik Bifidus
BL, asam folat, kalsium, dan zat besi untuk membantu memenuhi nutrisi Ibu hamil dan
menyusui.
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki perkembangan otak yang lebih baik,
terutama jika dinilai dari hasil tes matematika dan evaluasi membaca. Prestasi sekolah yang
bagus seperti ini tentu saja juga dikarenakan pola asuh yang optimal dari orang tua. Saat Si Kecil
memasuki usia sekolah, terus berikan perhatian yang baik untuknya, sambil memberinya
makanan bernutrisi seimbang.

B. Laktasi

Adalah proses produksi, rekresi, dan pengeluaran ASI (Air Susu Ibu). Saat kehamilan,
estrogen merangsang perkembangan saluran kelenjar, dan progesteron merangsang pembentukan
alveoulus lobulus dalam payudara. HPL diproduksi plasenta untuk pertumbuhan payudara,
puting, dan areola. Prolaktin dan somatomammotropin korionik merangsang perkembangan
kelenjar mamae. Penurunan estrogen dan progesteron saat kelahiran akan memicu laktasi.
Oksitosin merangsang pengeluaran susu.

C. Manfaat ASI bagi bayi

Banyak ahli telah sepakat, tak ada satupun asupan yang lebih baik untuk bayi selain ASI.
Alasannya jelas, ASI mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan bayi dalam tumbuh
kembangnya. Mulai dari vitamin, protein, lemak, karbohidrat, dan berbagai mineral penting
lainnya. Memenuhi kebutuhan ASI sesuai dengan perkembangan usia memang sangat penting
diperhatikan. Mencukupi kebutuhan ASI memberikan berbagai manfaat yang sangat dibutuhkan
si Kecil. Apa saja manfaat tersebut?

1. Sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat.

Air susu ibu mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantunya
melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang
penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi,
sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis. Bayi yang diberi ASI juga berisiko lebih
rendah untuk mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari, ketimbang bayi yang
tidak diberikan ASI eksklusif.

2. Membuat Si Kecil Cerdas.

Ingin memiliki anak yang cerdas atau memiliki IQ yang tinggi? Coba beri bibit jitu sejak dia
masih kecil, yaitu ASI eksklusif. Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu
memiliki peranan penting bagi kecerdasan otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara
Anda dan Si Kecil yang terjalin selama proses menyusui akan turut memberi kontribusi positif.
Berbagai penelitian juga menunjukkan hasil yang mendukung pernyataan bahwa bayi yang
mendapat ASI, memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

3. Berat badan ideal.

Si Kecil lebih mungkin tumbuh dengan bobot tubuh normal jika diberi ASI eksklusif.
Mengapa demikian? Para ahli mengemukakan bahwa ASI lebih sedikit merangsang produksi
insulin ketimbang susu formula. Hormon insulin sendiri dapat memicu pembentukan lemak.
Maka, ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu, bayi yang diberi ASI
juga memiliki kadar leptin lebih tinggi. Leptin adalah hormon yang memiliki peranan dalam
menimbulkan rasa kenyang dan dalam metabolisme lemak.

4. Tulang bayi lebih kuat.

Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih, memiliki tulang leher dan tulang
belakang lebih kuat dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali.
Karena itu ASI eksklusif berpean penting dalam menunjang pertumbuhan tulang bayi yang kuat.

5. Mendapat limpahan kolesterol.


Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik. Namun, itu tidak berlaku
pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat ini
banyak ditemukan pada ASI.

6. Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

ASI eksklusif mampu mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak saat Si
Kecil tidur. Penelitian menunjukkan bahwa efek ASI dalam mengurangi risiko terjadinya SIDS
baru akan terlihat jika ASI diberikan secara eksklusif minimal 2 bulan.

7. Memperkuat hubungan ibu dan anak.

Saat menyusui, Anda akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatapan. Hal ini
bisa memperkuat hubungan Anda dengannya.

8. Tubuh lebih cepat langsing.

Tahukah Anda bahwa menyusui dapat membakar kalori? Ya, kalori yang terpakai saat
menyusui bisa membantu mengurangi berat badan setelah melahirkan. Namun hal ini masih
perlu diteliti lebih lanjut.

1. KB alami.

Ovulasi bisa terhambat ketika Anda memberikan ASI eksklusif. Metode ini disebut juga
dengan metode amenore laktasi. Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda disarankan untuk siap
menyusuinya kapanpun ketika dia membutuhkan. Untuk memperkecil peluang hamil, Bunda
juga disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang aman selama menyusui.

10. Mengurangi stres.


Menyusui akan merangsang produksi hormon oksitosin yang bisa memuat Anda merasa
rileks.

11. Mengurangi perdarahan.

Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi. Hal
ini bisa mengurangi risiko perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus mempercepat kembalinya
bentuk rahim seperti sebelum hamil.

12. Risiko terkena kanker menurun.

Sebenarnya belum diketahui dengan pasti mengapa menyusui bisa mengurangi risiko Anda
terkena kanker payudara dan ovarium. Namun menurut sejumlah penelitian, semakin lama Anda
menyusui, semakin Anda terlindungi dari penyakit ini. Hal ini kemungkinan terjadi karena
menyusui bisa menekan produksi hormon estrogen.

13. Hemat uang.

Selama memberikan ASI eksklusif, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli
susu formula. Ini bisa menghemat pengeluaran bulanan Anda.

D. Tips Memenuhi Kebutuhan ASI Bayi

Frekuensi menyusui bayi baru lahir biasanya adalah 8-12 kali per hari atau sekitar 2-3 jam
sekali. Bunda tentu akan sangat bahagia jika bisa memenuhi kebutuhan ASI tersebut. Ikuti tips
ini yuk Bun, agar produksi ASI lancar dan kebutuhan si Kecil terus terpenuhi.

1. Menyusui Bayi Secara Rutin


Bila Bunda terus menyusui, hormon prolaktin pada tubuh akan merangsang produksi ASI.
Karena itulah, semakin sering Bunda menyusui si Kecil, akan semakin banyak dan lancar pula
ASI yang bisa diproduksi.

2. Hindari Stres

Kondisi mental juga dapat memengaruhi produksi ASI Bunda. Untuk menghindari stres,
Bunda harus selalu tenang demi menjaga kesehatan fisik maupun mental. Dengan begitu,
kebutuhan ASI si Kecil akan selalu terpenuhi.

3. Beristirahat dengan Cukup

Kehidupan sebagai seorang ibu memang melelahkan. Apalagi bayi yang baru lahir sering
terbangun di malam hari, sehingga jadwal tidur Bunda pun terganggu. Agar produksi ASI tidak
berkurang, Bunda harus selalu mendapat istirahat cukup. Jangan ragu meminta suami atau orang
lain di rumah untuk membantu Bunda.
4. Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol

Bagi Bunda yang ingin memberi ASI eksklusif, ada baiknya selalu menghindari aktivitas
merokok atau minum minuman beralkohol. Selain dapat memengaruhi kualitas ASI, konsumsi
dua hal tersebut bisa membuat produksi ASI menurun.

Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Sainstifik
Metode : Ceramah, diskusi
Model : Think Pair Share (TPS)

Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi Guru bersama siswa mengucapkan salam dan 5 menit
berdoa untuk membuka pelajaran
Guru mengecek kehadiran siswa

Apersepsi Guru meminta beberapa siswa untuk 5 menit


menyebutkan jumlah saudara kandung mereka
dan menyebutkan jumlah saudara kandung orang
tua mereka
“Mengapa kalian memiliki rata-rata jumlah
saudara yang lebih sedikit daripada rata-rata
saudara orang tua kalian?”
"Bagaimana cara orang tua kalian mengontrol
jumlah anak dan mengatur jarak kelahiran
antara anak yang satu dengan anak yang
lainnya?”
Motivasi Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan 5 menit
pentingnya mempelajari program KB agar dapat
memahami dengan baik program yang dilakukan
pemerintah guna mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk Indonesia
Menyampaikan Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi 3 menit
tujuan pembelajaran pembelajaran yang akan diadakan

Kegiatan Inti
Menyajikan Mengamati 20 menit
informasi Guru menjelaskan tentang KB dan ASI kepada
peserta didik
Guru menjelaskan alat kontrasepsi
Mengorganisasikan Guru membagi siswa menjadi beberpa kelompok 20 menit
kelompok diskusi yang terdiri dari 3-4 orang
Guru membagikan LKS kepada masing-masing
siswa
Siswa mengamati berbagai gambar alat
kontrasepsi yang ada dalam LKS
Membimbing Menanya 100
kelompok belajar Siswa membaca wacana pada LKS secara menit
berkelompok didampingi dan guru membantu
siswa menganalisis alat kontrasepsi
Siswa secara aktif berdiskusi dalamkelompok
ditandai dengan dengan munculnya berbagai
pertanyaan terkait gambar dan wacana yang
terdapat dalam LKS
Guru bertindak sebagai fasilitaot dalam aktivitas
diskusi

Mengumpulkan data
Siswa mendiskusikan petanyaan yang terdapat
dalam LKS
Siswa mencari data untuk menjawab pertanyaan
dengan membaca berbagai sumber/literatur yang
tersedia

Mengasosiasikan
Siswa berdiskusi dalam kelompok, menyatukan
pendapat tiap anggota kelompok kemudian
menyesuaikan jwaban dengan berbagai
sumber/literatur yang ada
Mengomunikasikan
Guru meminta beberapa kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompok masing-
masing
Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
kepada kelompok lain
Siswa pada kelompok lain memberikan
tanggapan dan pertanyaan
Guru bertindak sebagai penengah dalam
kegiatan diskusi dengan memberikan penegasan-
penegasan
Guru mempersilahkan siswa bertanya jika da
materi yang beum dipahami
Evaluasi Guru bersama siswa mengevaluasi diskusi
kelompok
Kegiatan Penutup
Menyimpulkan Guru bersama peserta didik menyimpulkan 15 menit
konsep, fungsi dan tujuan KB dan ASI,
penerapan prinsip reproduksi melalui KB serta
alat kontasepsi

Reward/hadiah Guru memberikan reward atau hadiah kepada


kelompok yang mendapat penilaian tertinggi

Tugas Guru memberikan siswa tugas mandiri membuat


mind mapping terkait materi yang dipelajari

Pertemuan 2
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi Guru bersama siswa mengucapkan salam dan 5 menit
berdoa untuk membuka pelajaran
Guru mengecek kehadiran siswa

Apersepsi Guru bertanya kepada siswa 5 menit


“ Anak-anak pernahkan kalian memperhatikan
iklan susu formula yang sering tayang di
televisi?”
“Menurut kalian dari sekianbanyak jenis susu
formula mana yang lebih baik untuk
pertumbuhan bayi dibandingkan dengan air susu
ibu?”
Motivasi Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan 5 menit
pentingnya mempelajari ASI sebagai bekal
pengetahuan karena semua siswa akan menjadi
orang tua suatu saat nanti
Menyampaikan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan 5 menit
tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan
Kegiatan Inti
Menyajkan Guru menjelaskan hormon yang yag terlibat 5 menit
informasi dalam proses pembentukan ASI dan proses
terbentuknya ASI
Mengorganisasikan Mengamati 15 menit
kelompok diskusi Guru membagi siswa menjadi beberpa kelompok
yang terdiri dari 3-4 orang
Guru membagikan LKS kepada masing-masing
siswa
Siswa mengamati berbagai gambar dan wacana
tentang keunggulan ASI dibandingkan susu
formula yang ada dalam LKS
Membimbing Menanya 100
kelompok belajar Siswa membaca wacana pada LKS secara menit
berkelompok didampingi dan guru membantu
siswa menadingkan susu formula dengan ASI
Siswa secara aktif berdiskusi dalam kelompok
ditandai dengan dengan munculnya berbagai
pertanyaan terkait gambar dan wacana yang
terdapat dalam LKS
Guru bertindak sebagai fasilitator dalam
aktivitas diskusi

Mengumpulkan data
Siswa mendiskusikan petanyaan yang terdapat
dalam LKS
Siswa mencari data untuk menjawab pertanyaan
dengan membaca berbagai sumber/literatur yang
tersedia

Mengasosiasikan
Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang peran
ASI untuk pertumbuhanbayi dan kesehatan ibu
serta manfaat pemberian ASI ekslusif untuk
meningkatkan kualitas SDM
Siswa berdiskusi untuk membandingkan
kesesuaian hasil diskusi dengan hasil telaahan
pada sumber/literatur yang ada
Siswa merancang konsep poster sesuai dengan
hasil diskusi

Mengomunikasikan
Guru meminta beberapa kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompok masing-
masing
Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
kepada kelompok lain
Siswa pada kelompok lain memberikan
tanggapan dan pertanyaan
Guru bertindak sebagai penengah dalam
kegiatan diskusi dengan memberikan penegasan-
penegasan
Guru mempersilahkan siswa bertanya jika da
materi yang beum dipahami
Evaluasi Guru bersama siswa mengevaluasi diskusi 5 menit
kelompok
Kegiatan Penutup
Menyimpulkan Guru bersama siswa menyimpulkan tentang 10 menit
pentingnya program KB dan pengaruh
pemberian ASI ekslusif terhadap kulitas SDM
Guru membubarkan kelompok dan kembali
ketempat duduk masing-masing

Reward/hadiah Guru memberikan hadiah kepada kelompok 5 menit


yang mendapat hasil penilaian tertinggi

Penugasan Guru memberikan tugas untuk menuangkan 5 menit


konsep poster yang telah mereka susun menjadi
poster yang menarik dan dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan bersyukur
bersama

.
Sumber, Alat, dan Media Pembelajaran

Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa Kelas XI, internet, sumber lain yang relevan
Alat : LKS, Proyektor, spidol, papan tulis, buku tugas/ LKM, poster
Media : Charta, power point

Penilaian

Aspek Pengetahuan

1. Penilaian Pengetahuan

Pedoman penlaian;

a. Batas KKM untuk kompetensi ini adalah : 78


b. Bagi siswa yang tidak mencapai batas KKM, maka siswa yang bersangkutan diwajibkan
mengikuti program remedial dengan ketentuan sebagai berikut :
i. Program remedial melalui dua tahapan yaitu Remedial Teaching dan Remedial
Test
ii. Jika jumlah siswa yang tidak mencapai batas KKM sebanyak <20% dari jumlah
siswa keseluruhan, maka diadakan remedial individu
iii. Jika jumlah siswa yang tidak mencapai batas KKM sebanyak 20-40% dari jumlah
siswa keseluruhan, maka diadakan remedial kelompok
iv. Jika jumlah siswa yang tidak mencapai batas KKM sebanyak >40% dari jumlah
siswa keseluruhan, maka diadakan remedial klasikal
c. Bagi siswa yang telah mencapai nilai di atas batas kkm dengan waktu yang relative lebih
cepat maka kepada siswa yang bersangkutan diberikan program pengayaan (berupa
pemberian tugas mandiri)

2. Penilaian Keterampilan

a. Format penilaian presentasi

Aspek yang dinilai Jumlah


Nama
Kelompok Materi Keterampilan skor
Siswa Kerjasama
presentasi mengemukakan
pendapat

Rubrik penilaian;

Aspek yang dinilai Rubrik


Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Kerjasama Saat berinteraksi saat diskusi = 4
Berinteraksi saat diskusi = 3
Kurang berinteraksi saat diskusi = 2
Tidak berinteraksi saat diskusi = 1
Keterampilan Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan Terampil mengemukaan pendapat =3
pendapat Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)x100

b. Format penilaian praktikum

Aspek yang dinilai


Kesesuaian
Persiapan Jumlah
No. Nama Siswa pelaksanaan Hasil
alat dan Kerjasama skor
dengan cara Produk
bahan
kerja

Rubrik penilaian;

Aspek yang dinilai Rubrik


Persiapan alat dan bahan Sangat lengkap = 4
Cukup lengkap = 3
Kurang lengkap = 2
Tidak lengkap = 1
Kesesuaian pelaksanaan Sangat sesuai = 4
dengan cara kerja Cukup sesuai = 3
Kurang sesuai = 2
Tidak sesuai = 1
Keterampilan Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan Terampil mengemukaan pendapat =3
pendapat Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Hasil produk Berhasil = 4
Cukup berhasil = 3
Kurang berhasil = 2
Gagal = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)x100

c. Format PenilaianLaporan/Tugas

Aspek yang dinilai


Ketepatan Waktu Jumlah
No Nama Ketepatan Ketepatan
pengumpulan skor
materi sistematika
tugas

Rubrik penilaian;

Aspek yang dinilai Rubrik


Ketepatan Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas Pengumpulan terlambat 1 hari = 3
Pengumpulan terlambat 2 hari = 2
Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat =4
Materi yang disusun tepat =3
Materi yang disusun kurang tepat =2
Materi yang disusun tidak tepat =1
Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat =4
Format laporan tepat =3
Format laporan kurang tepat = 2
Format laporan tidak tepat =1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)x100
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)

Indikator :
1. Menyebutkan alat-alat reproduksi pria dan wanita berdasarkan kajianpustaka/teori
2. Menjelaskan fungsi alat-alat reproduksi pria dan wanita berdasarkan kajian pustaka/teori
3. Membandingkan proses pembentukan gamet pria dan wanita berdasarkan kajian pustaka/teori
Tujuan pembelajaran :
1. Siswa mampu menyebutkan alat-alat reproduksi pria dan wanita berdasarkan
kajianpustaka/teori
2. Siswa mampu menjelaskan fungsi alat-alat reproduksi pria dan wanita berdasarkan kajian
pustaka/teori
3. Siswa mampu membandingkan proses pembentukan gamet pria dan wanita berdasarkan
kajian pustaka/teori

Kelompok / kelas :
Nama anggota :
1. ..............................................
2. ..............................................
3. ..............................................
4. ..............................................
5. ……………………………...
6. ……………………………...
7. ……………………………...
SOAL
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar!

1. ORGAN KELAMIN LAKI LAKI

2. ORGAN KELAMIN WANITA


3. Jelaskan proses pembentukan sperma dan sel telur!
KURIKULUM DAN DESAIN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR 3.4 dan 4.4 KELAS XII

“Rancangan Pelaksaan Pembelajaran (RPP)”

OLEH:
ANNISA MAHARANI
NIM. 20031123

Dosen Pengampu:
Drs.RISTIONO,M.Pd

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
Identitias RPP
Nama Sekolah : MAN 2 PADANG
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Pembelahan Sel
Jumlah Pertemuan (Alokasi Waktu) : 3 Pertemuan (45 menit)
Kompetensi Pembelajaran
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran KD 1.1 1.1.Mengagumi keteraturan dan
agama yang dianutnya. KD 1.2 kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun sistem
dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
1.2.Menyadari dan mengagumi pola
pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan KD 2.1 2.1.Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,


perilaku jujur, disiplin, tanggung KD 2.2 jujur terhadap data dan fakta,
jawab, peduli (gotong royong, disiplin, tanggung jawab, dan
kerjasama, toleran, damai), santun, peduli dalam observasi dan
responsif dan proaktif dan eksperimen, berani dan santun
menunjukan sikap sebagaibagian dari dalam mengajukan pertanyaan dan
solusi atas berbagai permasalahan berargumentasi, peduli
dalam berinteraksi secara efektif lingkungan, gotong royong,
dengan lingkungan sosial dan alam bekerjasama, cinta damai,
serta dalam menempatkan diri berpendapat secara ilmiah dan
sebagai cerminan bangsa dalam kritis, responsif dan proaktif
pergaulan dunia. dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratorium.
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri
dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan
sekitar.

KI 3 Memahami, menerapkan, dan KD 3.4 3.4. Menganalisis proses pembelahan


menganalisis pengetahuan faktual, sel.
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, KD 4.4 4.4. Menyajikan data hasil analisis


menyaji, dan mencipta dalam ranah pembelahan sel.
konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu
menggunakanmetoda sesuai kaidah
keilmuan

Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran


No. Indikator Pencapaian Pembelajaran No. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Menjelaskan siklus sel. 1. 1. Peserta didk mampu menjelaskan siklus
sel.
2. Peserta mampu menjelaskan pengertian
sel.
3. Peserta did mampu menjelasakan
pengertian pembelahan sel.
2. Menjelaskan urutan tahapan meiosis, 2. 1. Peserta didik mampu menjelaskan
mitosis, amitosis. tahapan meiosis, mitosis dan amitosis.
2. Peserta didik mampu menjelaskan
pengertian meiosis, amitosis, mitosis.
3. Menyimpulkan proses tahapan-tahapan 3. 1. Peserta didik mampu menyimpulkan
meiosis, amitosis dan mitosis melaui tahapan meiosis dari gambar.
gambar. 2. Peserta didik mampu menyimpulkan
tahapan amitosis dari gambar.
3. Peserta didik mampu menyimpulkan
tahapan mitosis dari gambar.
4. Membedakan proses, tahapan, tempat 4. 1. Peserta didik mampu membedakan
terjadinya, fungsi pembelahan meiosis, tahapan meiosis amitosis dan mitosis.
amitosis dan mitosis. 2. Peserta didik mampu membedakan
proses meiosis, amitosis, dan mitosis.
3. Peserta didik mampu membedakan
tempat terjadinya mitosis, meiosis,
amitosis.
4. Peserta didik mampu membedakan
fungsi pembelahan meiosis, amitosis,
mitosis.
Pertemuan 2
1. Mengidentifikasi ciri-ciri dari tahapan 1. 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi
pada mitosis, meiosis melalui ciri-ciri tahapan mitosis melalui
pengamatan mikroskopis mikroskop.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi
ciri-ciri tahapan meiosis melalui
mikroskop.
2. Menguraikan tahap-tahap pembelahan 3. 1. Peserta didik mampu menguraikan
mitosis pada fase interfase dan mitotik tahap-tahap pembelahan mitosis pada
pada ujung akar bawang merah (allium fase interfase pada ujung akar bawang
cepa) merah (allium cepa) saat pratikum
dengan teliti.
2. Peserta didik mampu menguraikan
tahap-tahap pembelahan mitotik pada
ujung akar bawang merah (allium cepa)
saat pratikum dengan teliti.
3. Membandingkan fase-fase pembelahan 4. 1. Peserta didik membandingkan fase-fase
mitosis pada fase interfase dan mitotik pembelahan mitosis pada fase interfase
pada ujung akar bawang merah (allium dan mitotik pada ujung akar bawang
cepa) merah (allium cepa) saat pratikum
menggunakan mikroskop melalui
diskusi kelompok.
4. Menyajikan data hasil analisis 2. 1. Peserta didik mampu menyajikan hasil
pembelahan sel melalui laporan tertulis. analisis pembelahan sel dalam bentuk
laporan tertulis secara berkelompok dan
dipresentasikan.
Pertemuan 3
1. Menjelaskan proses perbedaan 1. 1. Peserta didik mampu menjelaskan
gamatogenesis pada hewan dan pada proses gematogenesis pada hewan.
tumbuhan tingkat tinggi. 2. Peserta didik mampu menjelaskan
gematogenesis pada tumbuhan tingkat
tinggi.
3. Peserta didik mampu menjelaskan
perbedaan gematogenesis hewan dan
pada tumbuhan tingkat tinggi.
2. Menyajikan data hasil analisis melalui 2. 1. Peserta didk mampu menyajikan data
gambar atau video pembelajaran tentang hasil analis melalui gambar atau video
gamatogenesis. pembelajran tentang gametogenesis.
3. Menceritakan proses spermatogenesis 3. 1. Peserta didik mampu menceritakan
dan oogenesis pada hewan. proses spermatogenesis pada hewan.
2. Peserta didik mampu menceritakan
proses oogenesis pada hewan.
4. Menguraikan tahap-tahap 1. Peserta didik mampu menguraikan
mikrosporogenesis dan tahap-tahap mikrosporogenesis pada
megasporogenesis pada tumbuhan tingkat tumbuhan tingkat tinggi.
tinggi. 2. Peserta didik mampu menguraikan
tahap-tahap megasporogenesis pada
tumbuhan tingkat tinggi.
3. Peserta didik mampu menguraikan
perbedaan mikrosporogenesis dan
megasporogeneis pada tumbuhan
tingkat tinggi.
5. Mengkomunikasikan hasil pengamatan 5. 1. Peserta didik mampu
tentang gametogenesis dalam bentuk mengkomunikasikan hasil pengamatan
presentasi. tentang gematogenesis dalam bentuk
presentasi di depan kelas.

Materi Pembelajaran

A. Pembelahan Mitosis

Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak.
Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga
merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel
mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan
uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara
ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk
proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Ada dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung amitosis dan pembelahan secara tidak
langsung mitosis dan meiosis.

B. Pembelahan Sel Secara Mitosis Meiosis Amitosis.

1. Pembelahan Sel Mitosis

Melalui peristiwa pembelahan sel akan dihasilkan berbagai sifat makhluk hidup yang
sesuai dengan induknya sehingga beberapa sifat makhluk hidup akan dapat dipertahankan oleh
keturunannya. Melalui peristiwa ini pula makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang,
sehingga bertambah jumlah dan ukurannya. Banyak sifat-sifat unggul dari tumbuhan dan hewan
di Indonesia yang diwariskan dari induk kepada keturunannya, misalnya buah-buahan seperti
mangga, durian, pisang, dan beberapa hewan seperti ayam, sapi, dan lain-lain. Semua itu dapat
melengkapi kebutuhan kita. Oleh sebab itulah sudah semestinya jika kita harus selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan selalu menjaga kelestarian semua makhluk hidup
ciptaan-Nya.
Pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik.
Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap-tahap fase pembelahan,
atau dikatakan sebagai pembelahan secara tidak langsung yang melibatkan benang-benang
gelendong untuk mengatur tingkah laku kromosom. Pembelahan mitosis dapat mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut.
Pembelahan ini diawali dengan pembelahan inti (kariokinesis) dan dilanjutkan dengan
pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan biasa yang
memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Pembelahan berlangsung satu kali;
2. Jumlah sel anak yang dihasilkan adalah dua buah dan Jumlah kromosom sel anak sama dengan
jumlah kromosom pada induknya, yaitu 2n (diploid);
3. Sifat sel anak sama dengan sifat pada induknya;
4. Terjadi pada sel tubuh (sel somatik) misalnya pada jaringan embrional antara lain ujung akar,
ujung batang, lingkaran kambium;
5. Tujuan pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel-sel seperti pertumbuhan atau
perbaikan sel yang rusak;
6. Melewati tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase, namun
secara umum tahap-tahap tersebut akan kembali ke tahap semula sehingga membentuk suatu
siklus sel.
Mengapa pembelahan sel ini harus melalui berbagai tahapan tertentu, Hal ini disebabkan
agar sel anakan benar-benar menerima informasi genetik yang sama persis dengan induknya,
sehingga tidak akan terjadi kelainan pada sel-sel anakan. Siklus sel meliputi fase-fase berikut:

1. Fase interfase disebut juga fase istirahat karena tidak menampakkan tanda-tanda
pembelahan. Pada fase ini terjadi peristiwa pertumbuhan dan pengumpulan energi yang besar
untuk persiapan pembelahan sel. Proses interfase memerlukan waktu yang paling lama. Interfase
dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain fase pertumbuhan primer, fase sintesis yaitu terjadi
sintesa DNA dan organel sel serta fase pertumbuhan sekunder. Selama interfase, kromosom
tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Interaksi antara DNA, RNA, dan
protein terjadi selama tahap-tahap tertentu dari interfase.

2. Fase mitotik merupakan fase terjadinya replikasi kromosom. Fase ini meliputi, tahap-
tahap berikut:
a. Profase, tahap Profase pada mitosis akan terjadi proses-proses sebagai berikut.
1) Kromosom mengerut dan menjadi tebal. Pemendekan ini terjadi akibat berpilinnya
kromosom.
2) Terlihat dua sister kromatid dan kromosom tampak rangkap dua dan kromatid-
kromatid dihubungkan oleh sentromer.
3) Nukleolus menjadi kabur dan hilang pada akhir profase.
4) Selaput inti mulai menghilang dan benang gelendong mulai terbentuk.
5) Kromosom mulai bergerak ke tengah atau ekuator dari sel.

b. Metafase, pada tahap metafase ini terjadi proses-proses berikut.


1. Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratur
seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri atas serabut protein halus yang terbuat
dari mikrotubule yang sangat kecil. Pada banyak hewan dan tanaman tingkat
rendah, benang gelendong ini dibentuk dalam hubungannya dengan sentriol (badan
yang menandai kutub dari mekanisme benang gelendong). Benang gelendong ini
penting untuk penyebaran kromosom secara teratur.
2. Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang ekuator. Sentromer
melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub
tanpa melekat pada sentromer.

c. Anafase, tahap anafase pada pembelahan mitosis terjadi proses-proses berikut.

1) Dua sister kromatid (kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan.


2) Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong, selain itu mungkin
ada gaya tolak menolak dari pembelahan sentromer itu.
3) Terjadi penyebaran kromosom dan DNA yang seragam di dalam sel.
4) Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator. Tahap anafase ini
merupakan fase yang terpendek dari fase-fase mitotik.

d. Telofase, pada tahap telofase terjadi proses-proses antara lain.

1) benang-benang gelendong itu hilang.


2) selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali.
3) struktur kromosom istirahat dan dianggap proses selesai.
4) sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anak, terjadi
sitokinesis (pembelahan sitoplasma), semua benda-benda dalam sitoplasma
membelah dan pindah ke dalam sel anak, sel batu itu mempunyai sifat kenampakan
seperti interfase.

Agar Anda lebih jelas memahami tentang tahap-tahap yang terjadi pada proses mitosis
dapat, perhatikan Gambar
2. Pembelahan Sel Meiosis

Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena pada pembelahan ini
terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan meiosis ini juga
merupakan pembelahan yang menghasilkan gamet, Gamet ini tidak dapat membelah lagi sampai
tahap pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan tumbuhan. Tujuan pembelahan
ini adalah mengurangi jumlah kromosom yang berguna untuk menyamakan komposisi
kromosom anak dan induk. Tahap pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang serupa
dengan pembelahan mitosis. Hanya saja pada meiosis terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis
I dan meiosis II. Masing-masing meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama.

1. Pembelahan Meiosis I

a. Profase I, Pada tahap ini terjadi lima proses diantaranya sebagai berikut :

1.Leptoten
Merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada tahap ini terjadi proses-proses kromonemata
merenggang dan kelihatan sebagai benang-benang halus. Kromomernya menjadi kelihatan dan
serabutnya mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya nukleolus dan selaput inti
masih ada. Kemudian Filamen protein mulai terbentuk secara lateral. Dan kemudian melekat
pada sentromer. Agar lebih jelas peratikan gambar.

2.Zigoten
Merupakan tahap kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis). Pada tahap ini terjadi
proses-proses berikut.
a) Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai berpasangan (sinapsis). Suatu
prosedur yang tetap dan terjadi antara kromomer dan kromomer dan peristiwa ini
merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis dan mitosis. Pasangan kromosom
homolog itu disebut bivalen.
b) Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase. Replikasi
DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten terbentuk serabut
protein sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada kromatid. Struktur ini disebut
synaptinemal kompleks.
c) Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan
kromosom bapak.
3.Pakhiten
Merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Pada tahap ini terjadi proses-proses
berikut.
a) Kromosom makin pendek karena makin berpilin dan masing-masing bivalen
menjadi dua dan terlihat empat benang yang disebut tetrad.
b) Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom
homolog. Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada
hubungannya dengan pindah silang. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar.

4.Diploten
Terjadi proses kromosom yang berpasangan mulai memisah. Pada tahap ini terjadi proses-
proses antara lain:
a) Pemendekan kromosom berlangsung terus;
b) Mulai terjadi pemisahan pasangan kromosom;
c) Bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk
silang dari lengan kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama.

2. Pembelahan Meiosis II
Apabila diamati di bawah mikroskop, pembelahan kedua ini serupa dengan mitosis tetapi
sebenarnya bukan mitosis. Tidak ada kromosom homolog, kromatidnya mungkin bukan
merupakan belahan dari kromosom yang sama karena adanya pindah silang dan pertukaran
bahan genetic antara kromatid dari kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu untuk
memisahkan kromatid ke dalam gamet-gamet. Tahap pembelahan meiosis II terdiri atas tahap-
tahap berikut.
a. Profase II, pada tahap profase II terjadi proses kromosom menjadi pendek dan tebal
kemudian menjadi kelihatan lagi, kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke bidang
metafase.
b. Metafase II ini terjadi proses kromosom kelihatan, terdiri atas dua kromatid, penyebaran
kromatid ke arah kutub secara rambang, sentromer melekat pada benang gelendong dan
sentromer mulai membelah.
c. Anafase II, Pada tahap anafase II ini terjadi proses sentromer dari masing-masing
kromosom telah membelah dan kromatid telah memisah dan menjadi satu kromosom
serta kromosom baru itu bergerak menuju kutub.
d. Telofase II, pada tahap telofase II ini terjadi proses selaput inti terbentuk mengelilingi
empat hasil pembelahan, bentuk kromosom tidak jelas, masing-masing inti mengandung
satu anggota dari pasangan kromosom, keadaan haploid, terjadi modifikasi sel lebih
lanjut untuk menghasilkan gamet.

3. Amitosis
Dalam sitologi, amitosis juga dikenal sebagai akineis atau kariostenous adalah metode
langsung pembelahan sel secara spontan yang ditandai pembelahan inti sel sederhana tanpa
pembentukan kromosom dan tanpa melalui fase-fase atau tahapan-tahapan pembelahan.

B. Perbedaan Mitosis Dan Meiosis

Tabel . Perbedaan Mitosis Dan Meiosis

No Mitosis Meiosis
1. Satu kali duplikasi dan satu kali Satu kali duplikasi dan membelah
pembelahan berturut-turut dua kali
2. Dihasilkan dua sel anak diploid Dihasilkan empat sel anak haploid
(2n) (n)
3. Susunan gen sama dengan sel Susunan gen rekombinasi dari
parental (induk) kedua sel parental
4. Terjadi pada sel somatik dan Hanya terjadi pada pembentukan
zigot gamet
5. Tidak terbentuk tetrad, tidak Terbentuk tetrad, terjadi peristiwa
terjadi sinapsis, dan tidak terjadi sinapsis, dan ada crossing over
crossing over
6. Profase terjadi dalam waktu Profase terjadi dalam waktu yang
yang relatif singkat relatif lama
7. Pemisahan sentromer di bidang Pemisahan sentromer tidak
ekuator langsung terjadi pada langsung terjadi pada meiosis I,
tahap anafase tetapi pada meiosis II
8. Tujuannya memperbanyak sel Tujuannya mempertahankan
dan mengganti sel yang rusak jumlah kromosom pada generasi
berikutnya

Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Problem solving, kontruktivitas, inkuiri.


Metode : Diskusi, ceramah,tanya jawab, latihan, pemberian tugas.
Model : Jigsaw

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah 7 menit
seorang peserta didik memandu doa, selanjutnya guru
menanyakan “ kabar “ kepada peserta didik dengan
memberikan pertanyaan “ bagaimana kabar ananda sekalian
hari ini ? “
2. Guru memberi apersepsi dengan memberikan pertanyaan :
sebutkan bagian-bagian yang terdapat didalam sel ? (
jawaban yang diharapkan: sentriol, kromosom ) Dilanjutkan
dengan pertanyaan: apakah fungsi dari sentriol?
3. Guru memberi motivasi pada peserta didik “Motivasi:
apakah bagian terkecil dari makhluk hidup? Bisakah sel itu
melakukan proses pembelahan?
4. Guru menyampaikan cakupan materi ( Indikator) dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus pembelajaran
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator
yang akan dicapai
Kegiatan Inti
Stimulation Pemberian stimulus dan penyajian gambar pembelahan sel dan 5 menit
(pemberian peserta didik mengamati gambar Siklus sel
Stimulus)

Dari gambar siklus sel apa yang dapat kamu simpulkan?

gambar A

Gambar B

Problem Statement Peserta didik diminta untuk bertanya setelah mereka


(Identifikasi mengamati gambar tentang pembelahan sel, contoh pertanyaan 5 menit
masalah) yang berkaitan dengan pertanyaan peserta didik.
- Apakah perbedaan gambar A dan gambar B?
- Ada berapa tahapan pada gambar A dan jelaskan setiap
tahapannya ?
- Ada berapa tahapan pada gambar B dan jelaskan setiap
tahapannya?
- Dimana tempat terjadinya pembelahan mitosis dan meiosis?
- Apa tujuan pembelahan mitosis dan meiosis?
Data Callectting - Peserta didik menyimak informasi kegiatan pembelajaran 10 menit
(mengumpulkan yang akan dilakukan.
data) - Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok
- Masing-masing kelompok diberi LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


PEMBELAHAN SEL

Tujuan Menjelaskan tahapan tahapan Mitosis dan


Mitosis
Menganalisis perbedaan Meisosis dan
Mitosis
Kajian Teori Pembelahan Sel:

1. Mitosis bertujuan mengganti


sel-sel yang rusak(regenerasi),
perkembangan 1 sel menjadi
banyak, membentuk individu
baru (reproduksi sel baru)
pada sel tunggal. Dengan
tahapan Profase, Anafase,
Metafase, Telofase.
2. Meiosis bertujuan Mendapatkan
individu yang memiliki jumlah
kromosom normal
(46) ynag berasal dari ½ ibu dan ½
ayah dengan tahapan profase I,
metafase I, anafase I, telofase I lalu
dilanjutkan dengan profase II,
metafase II, anafase II, telofase II

Kegiatan 1
1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1. Lengkapilah tahapan apa yang tertera pada proses


Mitosis bernomor 1-5
2. Lengkapilah tahapan apa yang tertera pada proses
Meiosis bernomor 1-5
3. Apakah ada perbedaan hasil dari Mitosis dan Meiosis,
Jelaskan.
4. Buatlah tabel perbandingan antara meiosis dengan
mitosis dalam 5 aspek

- Peserta didik diminta untuk membaca tentang pembelahan


sel.
Data Processing Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang terdapat pada 5 menit
(Mengolah Data) LKPD
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil isian dalam lembaran kerja 3 menit
(Menguji Hasil) dan menverifikasikan dengan teori pada buku sumber
Generalization Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan 5 menit
(Menyimpulkan) kesimpulan tentang mitosis, amitois, meiosis
Kegiatan Penutup
1. Guru memperkuat hasil diskusi tentang konsep siklus sel 5 menit
amitosis, mitosis, meiosis.
2. Guru memberikan tes tulisan untuk mengukur ketercapaian
indikator pembelajaran
3. Guru memberikan tugas untuk mengidentifikasi proses
pembelahan mitosis
4. Pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.
Pertemuan 2
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta 7 menit
salah seorang peserta didik memandu doa, selanjutnya
guru menanyakan “ kabar “ kepada peserta didik
dengan memberikan pertanyaan “ bagaimana kabar
ananda sekalian hari ini ? “
2. Guru menyampaikan cakupan materi ( Indikator) dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
indikator yang akan dicapai
Kegiatan Inti
Mengamati Peserta didik mencoba mengamati di laboratorium 5 menit
melalui mikroskop tentang tahap-tahap pembelahan
mitosis pada fase interfase dan mitotik pada ujung akar
bawang merah (allium cepa) dengan berbagai perlakuan
dengan benar dan teliti.
Menanya Peserta didik diminta untuk menuliskan pertayaan 3 menit
terkait dengan pengamatan yang belum dipahami di
lembar kerja kelompok yang telah disedikan di meja
ruangan.
Mengumpulkan data - Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok dan 10 menit
melakukan percobaan di laboratorium dengan
memasukkan ujung akar bawang merah (allium cepa)
kedalam larutan fiksasi selama kurang lebih 30 menit
dengan perlakuan seperti hidrolisa dengan HCL dan
dipanaskan dalm suhu 60 derajat celcius selama 15
menit kemudian memberikan pewarnaan dengan
asetokarmin.
- Peserta didik mengamati dengan mikroskop mengenai
tahap-tahap pembelahan mitosis pada fase interfase dan
mitotik pada ujung akar bawang merah dengan benar
dan teliti.
Mengasosiasi Peserta didik menganalis hasil percobaan tentang tahap- 10 menit
tahap pembelahan mitosis pada fase interfase dan
mitotik pada ujung akar bawang merah di laboratorium
pada lembar kerja berupa laporan tertulis yang telah
disiapkan kemudian disimpukan.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN.

1. Peserta didik dapat menganalisis dengan teliti proses


pembelahan sel pada tumbuhan Tahap Mitosis pada
Ujung Akar Bawang merah (Allium cepa)
2. Peserta didik dapat menyajikan data hasil analisis
pembelahan sel dengan teliti, jujur, sesuai data
berdasarkan kajian literature yang diperoleh
3. Peserta didik dapat menyimpulkan pembelahan sel
sebagai ciptaan Tuhan yang berperan dalam proses
kehidupan sesuai data dan fakta yang diperoleh.
B. DASAR TEORI

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang


terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik). Pembelahan
mitosis terjadi melalui fase istirahat (interfase), profase,
metafase, anafase, dan telofase serta sitokinesis.
Pembelahan mitosis pada tanaman terjadi pada jaringan-
jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah,
seperti sel pada ujung akar, ujung batang, dan kambium.
Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan yang
identik dengan sel induknya.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Cawan Petri (petridish) 11. Kloroform atau asam


asetat 45 %
2. Gelas benda dan kaca penutup 12. Larutan HCL 1 N
3. Silet atau cutter 13. Larutan acetocarmin
4. Pipet tetes 14. Akar bawang merah
5. Jarum jala dan silet berkarat
6. Lampu spiritus
7. Mikroskop
8. Kertas tisu
9. Karton hitam
10. Air

D. LANGKAH PERCOBAAN

1. Sebelumnya, kalian tumbuhkan akar bawang merah


dengan langkah sebagai berikut:
a. Bersihkan bagian pangkal bawang putih dari sisa-
sisa akar. Kemudian, masukkan ke dalam cawan
Petri yang telah diisi air agar bagian pangkal
bawang sedikit terendam.
b. Bungkus cawan Petri dengan karton hitam, lalu
letakkan di tempat yang gelap dan hangat.
Tambahkan air secara kontinyu agar bagian
pangkal bawang tetap terendam. Tunggulah
tumbuhnya akar bawang merah tersebut setelah
satu minggu.
2. Setelah akar tumbuh, potong akar bawang putih
sekitar 3-5 mm dari ujung akar dengan hati-hati.
Bila tidak segera digunakan, preparat dapat
diawetkan pada larutan fiksatif carnoy.
3. Cucilah akar tersebut dengan akuades 2 kali dan
difiksasi dengan asam asetat 45% selama 15 menit.
4. Cucilah kembali ujung akar tersebut, kemudian
pindahkan potongan akar ke dalam gelas benda
yang telah ditetesi HCl 1 N. Dilewatkan di
pembakar bunsen beberapa kali sampai larutan
pewarna menyatu dengan preparat.
5. Ujung-ujung akar tersebut dicuci bersih dan
warnailah dengan acetocarmin 1% selama 30
menit.
6. Setelah terwarnai, pindahkan potongan akar pada
gelas benda menggunakan jarum jala dan seraplah
bagian pinggirnya dengan tisu. Lalu teteskan
gliserin dan haluskan potongan akar menggunakan
silet berkarat.
7. Letakkan potongan akar pada gelas benda, tutup
dengan kaca penutup. Tekan pelanpelan kaca
penutup agar potongan akar menjadi pipih.
8. Amati preparat menggunakan mikroskop.
9. Gambarlah sel-sel ujung akar yang tampak.
Kemudian, identifikasikan tahap-tahap pembelahan
yang sedang berlangsung.
Perhatian dan Catatan:
1) Hati-hatilah dalam menggunakan larutan HCl karena
larutan ini berbahaya bagi kulit.
2) Fiksatif berfungsi memelihara keadaan sel agar tidak
melanjutkan proses pembelahan.

E. PERTANYAAN

1. Adakah bagian akar bawang merah yang sedang


mengalami interfase, profase, metafase, anafase,
telofase, dan sitokinesis? Ciri-ciri apakah yang
tampak pada setiap fase tersebut?
2. Apakah pada sel tumbuhan yang kalian amati
terdapat sentriol? Jika tidak ada, apakah yang
berperan dalam orientasi pembelahan sel?
3. Bagaimanakah jumlah kromosom pada sel akar
bawang pada setiap tahap pembelahan?
4. Kadang kala dijumpai sel-sel yang sedang tidak
membelah pada ujung akar bawang merah. Jelaskan
kemungkinan yang terjadi pada peristiwa ini.
5. Apa fungsi dari silet berkarat pada praktikum ini.
6. Buatlah tabel perbedaan antara pembelahan sel
mitosis pada hewan dan tumbuhan.
7. Berdasarkan pengamatanmu pada preparat mitosis
ujung atas akar bawang merah, fase apakah yang
paling banyak dijumpai?
8. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan anda.
Mengkomunikasi Peserta didik menyampaikan hasil analisis percobaan 5 menit
tentang tahap-tahap pembelahan mitosis pada fase
interfase dan mitotik pada ujung akar bawang merah di
depan ruangan laboratorium secara berkelompok.
Kegiatan Penutup
- Guru menanyakan apakah dari pratikum ada yang 5 menit
belum dipahami. Seperti “Apakah dari partikum ini ada
yang belum bisa ananda pahami?”
- Guru mengevaluasi dengan cara mengadakan post test.
- Proses pratikum diakhiri dengan doa bersama.

Pertemuan 3
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah 7 menit
seorang peserta didik memandu doa, selanjutnya guru
menanyakan kabar kepada peserta didik dengan memberikan
pertanyaan “ bagaimana kabar ananda sekalian hari ini ? “
2. Guru menyampaikan cakupan materi ( Indikator) dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang
akan dicapai
Kegiatan Inti
Mengamati - Peserta didik mengkaji tentang gametogenesis pada hewan 10
yang meliputi proses spermatogenesis dan oogenesis. menit
- Peserta didik mengkaji tentang gametogenesis pada tumbuhan
tingkat tinggi yang meliputi tahap-tahap mikrosporogenesis dan
megasporogenesis.
- Peserta didik menonton video tentang gametogenesis pada
hewan yang meliputi proses spermatogenesis dan oogenesis
dari tumbuhan tingkat tinggi yang meliputi tahap-tahap
mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
Menanya Peserta didik diminta untuk menuliskan pertayaan yang tidak 3 menit
dimengerti di buku tulis masing-masing untuk ditanyakan nanti
setelah guru membuka sesi pertanyaan.
Contoh pertanyan:
- Apa perbedaan dari mikrosporogenesis dan
megasporogenesis?
Mengumpulkan Peserta didik melakukan diskusi mengenai perbedaan 5 menit
data gametogenesis pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi dan
hubungan dengan pembelahan mitosis dan meiosis dengan
menggunakan berbagai sumber belajar seperti buku, video
pembelajaran.

Mengasosiasi Peserta didik menarik kesimpulan tentang perbedaan proses 5 menit


gametogenesis paada hewan melalui proses spermatogenesis dan
oogenesis dengan proses gametogenesis pada tumbuhan tingkat
tinggi melalui tahap mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
Mengkomunikasi Peserta didik mempresentasikan hasil dan menanggapi tanggapan 5 menit
dari apa yang telah disampaikan guru sebagai pengambilan nilai
para peserta didik.
Kegiatan Penutup
-Guru memperkuat hasil diskusi tentang gametogenesis. 10
- Guru mebmberikan tes tulisan untuk mengukur ketercapaian menit
indikator pembelajaran. Seperti:

Didalam pembelahan sel secara mitosis terdapat fase


interfase dan mitotik sedangkan pada pembelahan sel secara
meiosis terdapat tahap meiosis I dan II. Dalam pernyataan
tersebut.
a. Jelaskan perbedaan pembelahan pada fase interfase dan
mitotik ?
b. Apakah perbedaan antara profase dengan profase I
c. Apakah perbedaan meiosis I dan II ?
d. Apakah yang membedakan tahap pembelahan sel secara
mitosis dengan meiosis ?
- Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Sumber, Alat, dan Media Pembelajaran

Sumber Belajar : Partiwi, dkk. 2006. Buku Biologi SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Kistinah, Idun. Dkk. 2006. Buku Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Alat : Infokus, Laptop.

Media : Video pembelajaran, Buku paket biologi kelas XII, Gambar pembelahan sel.

Penilaian

Aspek Pengetahuan :

1. Tes tulis
Contoh Soal Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis proses pembelahan sel
Indikator : Siswa dapat membedakan tahap-tahap pembelahan mitosis
dan meiosis

Rumusan butir soal


Perhatikan tabel berikut ini !
No. Tahap-tahap pembelahan sel
1 Anafase - Profase –Metafase-Telofase
2 Metafase -Profase –Telofase-Anafase
3 Profase -Metafase -Anafase -Telofase
4 Profase I –Metafase- Telofase I -Anafase I
Profase II -Anafase II -Metafase II- Telofase II
5. Profase I -Metafase I -Anafase I -Telofase I
Profase II-Metafase II -Anafase II -Telofase II

Dari tabel diatas manakah yang termasuk tahap-tahap pembelahan mitosis dan meiosis......
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 1 dan 5
d. 2 dan 4
e. 3 dan 5
Kunci : E

Contoh Soal Uraian


Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis proses pembelahan sel
Indikator : Siswa dapat menjelaskan dan membedakan tahap-tahap
pembelahan sel mitosis dan meiosis
Rumusan butir soal
Didalam pembelahan sel secara mitosis terdapat fase interfase dan mitotik sedangkan pada
pembelahan sel secara meiosis terdapat tahap meiosis I dan II. Dalam pernyataan tersebut
a. Jelaskan perbedaan pembelahan pada fase interfase dan mitotik ?
b. Apakah perbedaan antara profase dengan profase I
c. Apakah perbedaan meiosis I dan II ?
d. Apakah yang membedakan tahap pembelahan sel secara mitosis dengan meiosis ?
Tabel Pengolahan Nilai Kompetensi Pengetahuan
No Nama Nilai Harian RNH NTS NAS R Rapor (LBH)
KD- KD- dst NIL KONV PRED
1 2
1
Keterangan:
1. Nilai Harian : Hasil tes tulis, tes lisan, dan penugasan pada KD tertentu.
2. RNH : Rerata Nilai Harian
3. NTS : Nilai Tengah Semester;
4. NAS : Nilai Akhir Semester
5. R NIL : Rerata RNH, NTS, dan NAS
6. KONV : Nilai hasil konversi 1 – 4;
7. PRED : Predikat

2. Penilaian Hasil Diskusi

Lembar Pengamatan Kegiatan Kelompok


Tabel Penilaian:
Aspek Pengamatan
Kerja Mengkom. Toleransi Kreatif Menghargai Jumlah
No Nama sama pendapat Pendapat Nilai Ket
Skor
teman

1
2
3

Keterangan skor:
4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali
2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali
1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai.

Nilai = jumlah skor perolehan x 100


Skor maksimal (25)

Aspek Sikap :
1. Tabel Penilaian Sikap Siswa Terhadap Guru Pengajar
Perilaku yang diamati pada Proses
Pembelajaran
No Nama
Penuh
Menghormati Kejujuran
Perhatian
1

Rubrik Penilaian Sikap Siswa Terhadap Guru Pengajar


Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu menghormati guru dan selalu
menunjukkan perilaku santun terhadap
guru dan selalu mematuhi nasihat guru.
3 Siswa menghormati guru dan
Menghormati menunjukkan perilaku santun terhadap
guru dan mematuhi nasihat guru.
2 Siswa cukup menghormati guru dan
menunjukkan perilaku cukup santun
terhadap guru dan cukup mematuhi nasihat
guru.
1 Siswa tidak menghormati guru dan tidak
menunjukkan perilaku santun terhadap
guru dan tidak mematuhi nasihat guru.
4 Siswa selalu menunjukkan sikap positif
dan kasih sayang kepada guru.
Penuh Perhatian 3 Siswa menunjukkan sikap positif dan kasih
sayang kepada guru.
2 Siswa cukup menunjukkan sikap positif
dan kasih sayang kepada guru.
1 Siswa kurang menunjukkan sikap positif
dan kasih sayang kepada guru.
4 Siswa selalu bertutur kata apa adanya,
selalu dapat dipercaya, selalu tulus dalam
Kejujuran mengerjakan tugas dari guru.
3 Siswa bertutur kata apa adanya, dapat
dipercaya, tulus dalam mengerjakan tugas
dari guru.
2 Siswa cukup dapat dipercaya, cukup tulus
dalam mengerjakan tugas dari guru.
1 Siswa selalu tidak dapat dipercaya, tidak
tulus dalam mengerjakan tugas dari guru.
2. Tabel Penilaian Sikap Siswa Terhadap Materi Pemebelajaran

Perilaku yang diamati pada Proses


Pembelajaran
No Nama
Rasa Ingin
Senang Ketertarikan
Tahu
1
2

Rubrik Penilaian Sikap Siswa Terhadap Materi Pembelajaran

Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu menunjukkan rasa ingin tahu
dengan bertanya, dan mencari informasi
dari berbagai sumber.
3 Siswa menunjukkan rasa ingin tahu
dengan bertanya, dan mencari informasi
Rasa Ingin Tahu dari berbagai sumber.
2 Siswa cukup menunjukkan rasa ingin
tahu dengan bertanya, dan mencari
informasi dari berbagai sumber.
1 Siswa kurang atau tidak menunjukkan
rasa ingin tahu dengan bertanya, dan
mencari informasi dari berbagai sumber.
4 Siswa selalu menunjukkan rasa senang
dengan wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
Senang 3 Siswa menunjukkan rasa senang dengan
wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
2 Siswa cukup menunjukkan rasa senang
dengan wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
1 Siswa kurang atau tidak menunjukkan
rasa senang dengan wajah tidak ceria saat
menerima materi pelajaran.
4 Siswa sangat tertarik materi pelajaran
dengan selalu bertanya dan merespon
pertanyaan guru.
Ketertarikan 3 Siswa tertarik materi pelajaran dengan
bertanya dan merespon pertanyaan guru.
2 Siswa cukup tertarik materi pelajaran
dengan kadang-kadang bertanya dan
merespon pertanyaan guru.
1 Siswa tidak tertarik materi pelajaran dan
tidak bertanya dan merespon pertanyaan
guru.

3. Tabel Penilaian Sikap Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Perilaku yang diamati pada Proses


No Nama Pembelajaran
Aktif Fokus Antusias Pemahaman
1
2

Rubrik Penilaian Sikap Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu proaktif dan selalu
berkontribusi dalam diskusi kelas, selalu
memulai diskusi pada isu-isu yang terkait
dengan materi.
3 Siswa proaktif dan berkontribusi dalam
Aktif diskusi kelas, memulai diskusi pada isu-
isu yang terkait dengan materi.
2 Siswa cukup proaktif dan cukup
berkontribusi dalam diskusi kelas,
kadang-kadang diskusi pada isu-isu yang
terkait dengan materi.
1 Siswa tidak proaktif dan tidak
berkontribusi dalam diskusi kelas, tidak
pernah memulai diskusi pada isu-isu yang
terkait dengan materi.
4 Siswa selalu memperhatikan, selalu
memahami instruksi, selalu konsentrasi
pada tugasnya.
Fokus 3 Siswa memperhatikan, memahami
instruksi, konsentrasi pada tugasnya.
2 Siswa cukup memperhatikan, cukup
memahami instruksi, cukup konsentrasi
pada tugasnya.
1 Siswa tidak memperhatikan, tidak
memahami instruksi, tidak konsentrasi
pada tugasnya.
4 Siswa sangat antusias dengan materi yang
diajarkan dan selalu merespon pertanyaan
dari guru.
Antusias 3 Siswa antusias dengan materi yang
diajarkan dan merespon pertanyaan dari
guru.
2 Siswa agak antusias dengan materi yang
diajarkan dan jarang merespon
pertanyaan dari guru.
1 Siswa tidak antusias dengan materi yang
diajarkan dan jarang atau tidak pernah
merespon pertanyaan dari guru.
4 Siswa sangat mengerti dan selalu dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
3 Siswa mengerti dan dapat
Pemahaman menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
2 Siswa cukup mengerti dan cukup dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
1 Siswa tidak mengerti dan tidak dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri

Aspek Keterampilan :

Rubrik Kerampilan Berbicara

Kriteria Skor Indikator


3 Lancar
Kelancaran (Fluency) 2 Kurang Lancar
1 Tidak Lancar
Pengucapan 3 Baik
(pronunciation) 2 Kurang Baik
1 Tidak Baik
3 Sesuai
Intonasi (Intonation) 2 Kurang Sesuai
1 Tidak Sesuai
3 Tepat
Pilihan Kata (Diction) 2 Kurang Tepat
1 Tidak Tepat
Rubrik Penilaian Portofolio Praktikum Biologi

Kriteria Skor Indikator


3 Pemilihan alat dan bahan tepat
Persiapan 2 Pemilihan alat atau bahan
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
3 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
Pelaksanaan 2 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
3 Data akurat dan simpulan tepat
Hasil 2 Data akurat atau simpulat tepat
1 Data tidak akurat dan simpulan tidak tepat

Pengolahan Nilai Akhir Kompetensi Keterampilan

No. Nama Prakt Proj Porto R NIL Rapor (LBH)


KONV PRED
1

1. PRAKT : Rerata nilai praktik


2. PROJ : Nilai Projek
3. PORTO : Nilai Portofolio
4. KONV : Nilai hasil konversi 1 – 4
5. PRED : Predikat

Anda mungkin juga menyukai