OLEH:
Annisa Maharani
Nim. 20031123
Dosen Pengampu:
Drs.RISTIONO, M.Pd
JURUSANBIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAMUNIVERSITASNEGERIPADANG
2021
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)
IdentitiasRPP
NamaSekolah :MAN 2 PADANG
MataPelajaran : Biologi
Kelas/Semester :X / Ganjil
MateriPokok : Keanekaragaman Hayati Pada Makhluk Hidup
KompetensiPembelajaran
KompetensiInti KompetensiDasar
KI1 Menghayati dan mengamalkan ajaran KD 1.1 Mengagumi keteraturan dan
agama yang dianutnya. kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati.
KD 1.2 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup
menjaga dan menyayangi lingkungan
sebagai menifestasi pengalaman ajaran
agama yang dianutya.
KI2 Menghayati dan mengamalkan KD 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur
perilaku jujur, disiplin, tanggung terhadap data dan fakta, disiplin,
jawab, peduli (gotongroyong, tanggungjawab, dan peduli
kerjasama, toleran, damai), santun, lingkungan,gotong royong, bekerja
responsif dan proaktif dan sama, cintadamai, berpendapat secara
menunjukkan sikap sebagai bagian ilmiah dan kritis, responsive dan
dari solusi atas berbagai permasalahan proaktif dalam setiap tindakan dan
dalam berinteraksi secara efektif dalam melakukan pengamatan dan
dengan lingkungan sosial dan alam percobaan di dalam kelas/laboratorium
serta dalam menempatkan diri sebagai maupun di luar kelas/laboratorium.
cerminan bangsa dalam pergaulan KD 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan
dunia. lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di
Lingkungan sekitar.
KI3 Memahami,menerapkan, menganalisis KD 3.2 Menganalisis berbagai tingkat
pengetahuan faktual, konseptual, keanekaraman hayati di Indonesia
prosedural berdasarkan rasa ingin beserta ancaman dan pelestariannya
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
Humaniora dengan wawasan
KompetensiInti KompetensiDasar
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI4 Mengolah, menalar, dan menyaji KD 4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai
dalam ranah konkret dan ranah abstrak tingkat keanekaragaman hayati di
terkait dengan pengembangan dari Indonesia dan usulan upaya
yang dipelajarinya di sekolah secara pelestariannya.
mandiri, dan mampu menggunakan
Metoda sesuai kaidah keilmuan
IndikatorPencapaianKompetensi danTujuanPembelajaran
No. IndikatorPencapaianKompetensi No. TujuanPembelajaran
Pertemuan1
1 Menjelaskan konsep keanekaragaman 1.1 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
Hayati (gen,jenis, dan ekosistem) di Keanekaragaman hayati setelah diskusi
Indonesia. Dengan baik dan benar.
1.2 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
Keanekaragaman gen setelah diskusi
Dengan baik dan benar
1.3 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
Keanekaragaman jenis setelah diskusi
Dengan baik dan benar
1.4 Peserta didik dapat menjelaskan konsep
Keanekaragaman ekosistem setelah
Diskusi dengan baik dan benar
2. Membandingkan tingkat keanekaragaman 2. Peserta didik dapat membandingkan
hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di tingkat keanekaragaman hayati tingkat
Indonesia beserta contohnya. gen, jenis dan ekosistem beserta
contohnya setelah literatur dengan baik
dan benar.
3. Membuat kliping tentang tingkat 3. Peserta didik dapat membuat kliping
keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan tentang tingkat keanekaragaman hayati
ekosistem) di Indonesia (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia
menggunakan kertas karton dengan bagus
dan menarik
Pertemuan2
1. Mengidentifikasi persebaran flora dan 2.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi
fauna berdasarkan Garis Wallace dan persebaran flora di Indonesia beserta
Garis Weber bersera contohnya contohnya setelah diskusi secara cepat
2.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi
Persebaran fauna di Indonesia
berdasarkan Garis Wallace dan Garis
Weber beserta contohnya setelah diskusi
secara tepat
2. Mengidentifikasi ciri-ciri fauna Indonesia 2.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-
berdasarkan wilayah persebarannya ciri fauna yang terdapat di daerah oriental
setelahdiskusi dengan tepat
2.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-
ciri fauna yang terdapat didaerah
Australin setelah diskusi dengan tepat
2.3 Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-
ciri fauna yang terdapat di daerah
Peralihan setelah diskusi dengan tepat.
3. Membuat peta persebaran flora dan fauna 3. Peserta didik dapat membuat peta
di Indonesia berdasarkan Garis Wallace persebaran flora dan fauna di Indonesia
dan Garis Weber berdasarkan Garis Wallace dan
GarisWeber dengan menggunakan kertas
karton dengan baik dan terampil
Pertemuan 3
1. Menganalisis pemanfaatan 1. Peserta didik dapat menguraikan
keanekaragaman hayati di Indonesia bagi pemanfaatan keanekaragaman hayati di
kehidupan manusia. Indonesia bagi kehidupan manusia
setelah diskusi dengan baik dan benar.
2 Menganalisis aktivitas manusia yang 2.1 Peserta didik dapat menguraikan aktivitas
memengaruhi keanekaragaman hayati di manusia yang dapat menurunkan
Indonesia keanekaragaman hayati di Indonesia
setelah diskusi dengan tepat
2.2 Peserta didik dapat menguraikan aktivitas
manusia yang dapat meningkatkan
keanekaragaman hayati di Indonesia
setelah diskusi dengan tepat
3. Mengkomunikasikan hasil analisis 3. Peserta didik dapat mengkomunikasikan
tentang pemanfaatan keanekaragaman hasil analisis tentang pemanfaatan
hayati di indonesia. keanekaragaman hayati di Indonesia
setelah menonton video dengan baik dan
cermat
4. Membuat laporan hasil pengamatan 4. Peserta didik membuat laporan hasil
aktivitas manusia yang memengaruhi pengamatan aktivitas manusia yang dapat
keanekaragaman hayati di Indonesia memengaruhi keanekaragaman hayati di
Indonesia setelah pengamatan langsung
dengan baik dancermat.
Pertemuan 4
1. Menganalisis ancaman terhadap 1. Peserta didik dapat menjelaskan ancaman
keanekaragaman hayati di Indonesia keanekaragaman hayati di Indonesia setelah
diskusi dengan baik dan cermat.
KD 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati diIndonesia beserta ancaman dan
pelestariannya
Keanekaragaman hayati disebut juga dengan biodiversitas (biodiversity) yaitu variasi organisme
hidup pada 3 tingkatan yaitu Gen,Spesies,dan Ekosistem.
A. Keanekaragaman Gen(Genetik).
Keanekaragaman Gen yaitu variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies
makhluk hidup. Genetik ini selalu berhubungan dengan yang namanya pewarisan sifat. contohnya yaitu
Bunga mawar memiliki berbagai macam warna diantaranya yaitu, putih,pink,merah,hitam,kuning,dst.
keanekaragaman gen pada organisme dalam suatu spesies disebut varietas atau ras.
B. Keanekaragaman Spesies(Jenis).
Keanekaragaman Spesies adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok
berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Contohnya yaitu buah Mangga memiliki banyak jenis yaitu
Mangga Manalagi, Mangga Madu,Mangga Daging, dll.
C. Keanekaragaman Ekosistem.
Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies yang menyesuaikan diri dengan
lingkungannya,kemudian terjadi hubungan yang saling memengruhi antara satu spesies dengan spesies
lain dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidupnya, misalnya
suhu,udara,air,tanah,kelembapan,cahaya matahari ,dan mineral. Lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu
Biotik(makhluk hidup) dan abiotik(makhluk tak hidup). Tempat ekosistem terbagi menjadi 2 yaitu daerah
perairan air tawar dan air laut. daerah daratan terbagi menjadi 7 kelompok yaitu :
2. sabana
3. padang rumput
4. gurun
5. hutan gugur
6. taiga
7. tundra
A. Flora
Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia,Filipina,Indonesia, dan
Papua Nugini. ciri-ciri kawasan Malesiana yaitu:
Van Welzen dan Silk,botanis dari Belanda, pada tahun 2009 melakukan penelitian dan membagi
Flora menjadi 3 daerah yaitu Dataran Sunda,dataran Sahul,dan di daerah tengah(Wallace).
• Flora di Dataran Sunda terdiri dari jenis tumbuhan dari family Dipterocarpaceae (Pohon
keruing), Nephentaceae(Kantung Semar).
• Dataran Sahul terdiri dari jenis tumbuhan seperti family Myriscaceae(Pohon Pala).
• Daerah Ketinggian 0 – 650m (Pantai). Jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu
bakau,mangrove,sagu.
• Daerah ketinggian 650 – 1.500m (Pegunungan) . Jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu
kopi, tembakau,teh.
• Daerah Ketinggian 1.500 – 2.500m. Jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu cemara
gunung,berri,dll.
• Daerah ketinggian diatas 2500m. jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu bunga edelweis
dan lumut.
B. Fauna
Fauna di Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia.
Para ahli zoologi mengatakan bahwa fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna Asia
Tenggara (Oriental). Sedangkan kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna
Australia(Australis). Berikut adalah peta Kawasan penyebaran fauna di Indonesia yang dipisahkan oleh
garis Wallace,Weber, dan Lydekker.
• Garis Wallace
Garis Wallace ditemukan oleh Alfred Russel Wallace pada abad ke-19(1856). Garis ini membatasi
antara Kalimantan dan Sulawesi,Bali dan Lombok. Fauna yang ada di kawasa ini mirip dengan fauna di
Asia Tenggara (type Oriental). contohnya yaitu Burung Jalak Bali. ciri-ciri fauna ini yaitu;
• Garis Weber
Garis Weber ditemukan oleh Max Carl Wilhem Weber. garis ini membatasi Sumbawa,Sumba,NTT.
Ciri-ciri dari fauna ini yaitu fauna yang endemik(spesies yang bersifat lokal dan unik).Fauna ini termasuk
fauna peralihan (Antara type Oriental dan Australis). contoh dari fauna ini yaitu Anoa, komodo.
• Garis Lydekker
Garis ini ditemukan oleh Richard Lydekker. Garis ini membatasi Papua dan pulau pulau kecil. Fauna
di kawasan ini mirip dengan type fauna Australis. Contohnya yaitu Kanguru, Burung Cendrawasih. Ciri-
ciri dari fauna Australis yaitu :
tumbuhan contohnya :
• padi
• Ubi Cilembu
Hewan Contohnya :
Konservasi yaitu pelestarian atau perlidungan. konservasi dibagi menjadi 2 yaitu konservasi in-situ
dan eksitu.
Konservasi In-situ yaitu pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya. contoh dari konservasi ini yaitu
:
2. Cagar Alam.
konservasi Eksitu yaitu konservasi yang dilakukan di luat habitat aslinya. contoh dari konservasi ini
yaitu :
1.kebun binatang.
2.taman satwa
Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi.
Sumber Belajar
1. Iraningtyas.2013.Biologi untuk SMA/MA Kelas X 1.Jakarta:Erlangga
2. Sri Ayu Imaningtiyas.2016.Mandiri:Biologi untuk SMA/MA Kelas X (Kurikulum 2013) (jilid
1).Jakarta : Erlangga
3. D. A. Pratiwi. 2014. Biologi (KelompokmPeminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
untuk SMA/MA Kelas X (Kurikulum 2013) (Jilid 1). Jakarta : Erlangga
4. Nurhayati Nunung dan Resty Wijayanti. 2016. Buku Siswa : Biologi untuk SMA/MA Kelas X
(Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam) (kurikulum 2013) (Jilid 1). Jakarta : Erlangga
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan ke 2
Langkah Sintaks Model Alokasi Waktu
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan • Guru mengucapkan salam dan 15 menit
Pendahuluan meminta ketua kelas untuk
memimpin berdoa sebelum
memulai KBM.
• Guru melakukan presensi kehadiran
siswa.
• Mengkondisikan kesiapan siswa
untuk mengikuti pelajaran, baik
secara fisik maupun psikis.
• Guru meminta siswa untuk
mengeluarkan tugas minggu lalu,
lalu meminta siswa untuk
menggologkan organisme dalam
foto tersebut berdasarkan persamaan
dan perbedaan ciri
• Guru memberikan karton manila
dan meminta siswa untuk
menempelkan hasil penggolongan
tersebut pada kertas karton manila.
• Guru memaparkan topic
pembahasan dan menyampaikan
kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Stimulation • Guru meminta siswa 105 Menit
(Stimulasi) mengidentifikasi pengelopokan
organisme yang ada di kertas
karton manila
Problem • Guru memberikan kesempatan
Statemen untuk bertanya, misalnya:
(Pernyataan/id Apakah arti dari persamaan dan
entifikasi perbedaan ciri yang dimiliki
masalah) masing-masing organisme
tersebut?
Data collection • Guru membimbing siswa untuk
(pengumpulan melakukan diskusi kelompok untuk
data) mengidentifikasi beberapa
organisme menggunakan kunci
dikotom (LDS terlampir)
Data Siswa menuliskan hasil dari kegiatan
Processing diskusi d lembar LDS
(Pengolahan
Data)
Verification • Guru menunjuk salah satu
(pembuktian) kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi
• Siswa mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
• Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok yang tidak presentasi
untuk bertanya atau menanggapi
hasil presentasi.
Generalization Konfirmasi dari guru tentang hasil
(menarik diskusi dan presentasi siswa
kesimpulan)
Kegiatan • Guru dan peserta didik merefleksi 15 menit
Penutup hasil pembelajaran
• Memberi penugasan kepada siswa
untuk mempelajari materi
Keanekaragaman Hayati di
Indonesia
• Guru menutup pelajaran dengan
salam.
Pertemuan ke 3
Langkah Sintaks Model Alokasi Waktu
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran
Kegiatan • Guru mempersiapkan kelas agar 15 menit
Pendahuluan lebih kondusif untuk proses
pembelajaran, kerapian, kebersihan
ruang kelas, presensi (absensi,
kebersihan kelas, menyiapkan
media, alat, serta buku yang
diperlukan).
• Guru memberikan apersepsi:
sebutkan hewan maupun tumbuhan
khas dari suatu daerah?
• Guru memaparkan topic
pembahasan dan menyampaikan
kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Stimulation • Guru meminta peserta didik 105 Menit
(Stimulasi) mengamati peta Indonesia dan
meminta menyebutkan flora dan
fauna khas atau unik wilayah
tertentu di Indonesia.
Problem Guru memberikan kesempatan
Statemen bertanya kepada siswa misanya:
(Pernyataan/id Mengapa disuatu daerah memiliki
entifikasi flora dan fauna khas?
masalah)
Data collection • Guru membimbing peserta didik
(pengumpulan untuk duduk berkelompok
data) • Guru membimbing siswa untuk
berdiskusi sesuai permasalahan di
lembar LDS (terlampir).
Data Siswa mencatat hasil diskusi pada
Processing lembar LDS
(Pengolahan
Data)
Verification • Guru menunjuk salah satu
(pembuktian) kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi
• Siswa mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
• Guru memberikan kesempatan bagi
kelompok yang tidak presentasi
untuk bertanya atau menanggapi
hasil presentasi.
Generalization Konfirmasi dari guru tentang hasil
(menarik diskusi dan presentasi siswa
kesimpulan)
Kegiatan 1 15 Menit
• Guru dan peserta didik merefleksi
Penutup hasil pembelajaran
• Memberi penugasan kepada siswa
untuk mempelajari materi Kegiatan
manusia yang mempengaruhi
keanekaragaman Hayati di
Indonesia
• Guru menutup pelajaran dengan
salam.
Pertemuan ke 4
Penilaian
1. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat
melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut …
a. Satu genus
b. Satu familia
c. Satu ordo
d. Satu spesies
e. Satu kingdom
2. Warna-warni yang terdapat pada ikan berikut (gambar ikan koi) menunjukkan…
a. Keanekaragaman individu
b. Keanekaragaman fenotipe
c. Keanekaragaman hayati
d. Keanekaragaman gen
e. Keanekaragaman spesies
6. Berikut adalah contoh hewan yang berasal dari Indonesia bagian peralihan, yaitu
a. Orang utan
b. Babi dan Rusa
c. Komodo
d. Kanguru
e. Harimau
RubrikPenilaian PilihanGanda
No Jawaban Skor
1. 1
2. 1
…. …
10 1
JumlahSkor 10
Nilai=Jumlah skor /jumlah skor maxsimum x100 =100
Uraian
RubrikPenilaianUraian
No Uraian Skor
1. Jika semua benar 5
2. Jika semua benar 5
3. Jika semua benar 5
4. Jika semua benar 5
5. Jika semua benar 5
Jumlah skor 25
Petunjuk:
• Lembaran ini diisi oleh siswa untuk menilai sikap spiritual dan social siswa.
• Berilah skor yang sesuai pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut.
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= apabila kadang-kadang melakukan dan sering tida kmelakukan
1= apabila tidak pernah melakukan
Teknik Penilaian
Nama siswa:
Kelas :
Teknik Penilaian
Nama:
Kelas:
No Apeks Skor
1 2 3 4
1. Penggunaan Bahasa saat presentasi
2. Kejelasan suara saat presentasi
3. Penguasaan materi presentasi
4. Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi
5. Penampilan kerapian, kesopanan, dan percaya diri saat presentasi
6. Gagasan/Solusi pemecahan masalah
7. Identifikasi masalah
Nilai Akhir
RubrikPenilaianPresentasi
Aspek Indikator
1 2 3 4
Penggunaan Siswa Siswa Siswa Siswa
Bahasa saat menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
presentasi Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang
tidak sopan dan kurang sopan cukup sopan sopan dan baku
tidak baku dan baku dan baku
Kejelasan suara Volume, Volume, Volume, Volume,
saat presentasi pelafalandan pelafalan dan pelafalan dan pelafalan dan
intonasi suara intonasi suara intonasi suara intonasi suara
saat presentasi saat presentasi saat presentasi saat presentasi
tidak jelas kurang jelas jelas sangat jelas
Menjawab Siswa tidak dapat Jawaban yang Jawaban yang Siswa dapat
pertanyaan menjawab diberikan siswa diberikan siswa menjawab
yang pertanyaan yang kurang menjawab cukup pertanyaan yang
berhubungan berhubungan pertanyaan yang menjawab berhubungan
dengan materi dengan materi berhubungan pertanyaan dengan materi
presentasi materi presentasi yang presentasi
berhubungan
materi
presentasi
Penampilansa Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan
atpresentasi(K siswa tidak siswa cukup siswa cukup siswa rapi,
eapian dan rapi, tidak rapi, namun rapi, namun dan terlihat
sangat
Percaya diri) Percaya diri Kurang Cukup percaya diri dan
saat presentasi percayadiri percayadiri menguasai materi
saat presentasi saa tpresentasi Presentasi
Teknik Penilaian
Nama:
Kelas:
No AspekPenilaian Skor
1 2 3
1. Melakukan Pengamatan
2. Menuliskan data
3. Menafsirkan data
Teknik Penilaian:
OLEH:
Annisa Maharani
NIM. 20031123
Dosen Pengampu:
Drs.RISTIONO, M.Pd
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Identitias RPP
Nama Sekolah : MAN 2 PADANG
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Penerapan Sistem Reproduksi Manusia (KB dan ASI)
Jumlah Pertemuan (Alokasi Waktu) : 2 Pertemuan x 4 JP (360 menit)
Kompetensi Pembelajaran
4 Menjelaskan defenisi ASI dan manfaat 4 a. Siswa dapat menjelaskan defenisi ASI
pemberian ASI melalui literatur dengan benar
b. Siswa dapat menjelaskan manfaat ASI
bagi bayi melalui literatur dengan
benar
c. Siswa dapat menjelaskan manfaat ASI
bagi ibu melalui literatur dengan
benar
Pertemuan 2
1 Menganalisis peranan KB terhadap 1 a. Siswa dapat merinci peranan KB
pertumbuhan penduduk setelah diskusi dengan tepat dan benar
b. Siswa dapat menganalisis hubungan
KB dengan kependudukan setelah
diskusi dengan tepat dan benar
2 Menganalisis pemberian ASI ekslusif 2 Siswa dapat menganalisis pemberian ASI
terhadap peningkatan kualitas SDM ekslusif terhadap peningkatan kualitas
SDM setelah diskusi dengan tepat dan
benar
3 Membuat karya tulis tentang pentingnya 3 Siswa mampu menulis karya tulis tentang
menyiapkan generasi terencana untuk pentingnya menyiapkan generasi
meningkatkan mutu Sumber terencana untuk meningkatkan mutu
Daya Manusia (SDM) Sumber Daya Manusia (SDM) setelah
membaca literatur dan diskusi dengan
tepat dan benar
4 Membuat iklan/poster/film pendek 4 Siswa mampu membuat iklan/poster/film
tentang ASI eksklusif dalam berbagai pendek tentang ASI eksklusif dalam
bentuk media berbagai bentuk media setelah membaca
literatur dan diskusi dengan tepat dan
benar
Materi Pembelajaran
• Fakta:
Jenis-jenis kontasepsi:
1) Metode Kontrasepsi Abstinence (berpantang seks)
2) Metode Kontrasepsi KB alami
3) Metode Barrier
a. Kondom
b. Spermisida
c. Diafragma
d. Cap serviks
4) Metode Hormonal
a. Pil
b. Depo Provera dan Cyclofem
c. Nuva Ring
d. Otho Evra Pacth
e. Intra Ureterine Device (IUD) atau Alat Kntrasepsi dalam Rahim (AKDR)
5) Metode Withdraw dan Sterilisasi
• Konsep:
1) Defenisi KB dan tujuan KB
2) Ruang lingkup KB
3) Defenisi dan manfaat ASI
4) Peran ASI bagi bayi dan ibu
5) Hubungan antara program KB dengan kependudukan
6) Pengaruh pemberian ASI ekslusif terhadap penigkatan kualitas SDM
• Materi:
A. Asi Eklusif
Berdasarkan rekomendasikan WHO agar proses menyusui dimulai sedini mungkin hingga
Bayi berusia 6 bulan. Selama masa ini, Si Kecil hanya diperbolehkan minum ASI saja. Setelah 6
bulan, barulah Si Kecil boleh dikenalkan dengan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Namun,
WHO tetap menyarankan pemberian ASI tetap diteruskan hingga Bayi berusia 2 tahun atau
lebih. Begitu banyak manfaat ASI bagi bayi, salah satunya adalah bahwa ASI mengandung
kolostrum, yaitu cairan bening keemasan yang sangat penting untuk imun pertama Bayi. Selain
itu, ASI juga mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan Bayi untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, khususnya di masa enam bulan pertamanya. Na mun, tahukah Ibu
bahwa ASI eksklusif berbanding lurus dengan tingkat Menurut penelitian, Bayi yang
mendapatkan ASI eksklusif di 6 bulan pertama usianya akan memiliki prestasi yang lebih baik
serta IQ yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Sebagai
tambahan, hal ini juga dapat didukung faktor lain, seperti rajin membacakannya cerita saat ia
berusia 9 bulan atau lebih awal. Cara ini juga terbukti secara signifikan meningkatkan
kesiapannya untuk sekolah saat tiba waktunya.
Lalu, bagaimana caranya agar ASI selalu tersedia dengan kualitas terbaik? Ada beberapa cara
yang bisa Ibu lakukan, salah satunya tentu dengan mengonsumsi makanan Ibu menyusui agar
bayi cerdas . Pilihlan makanan yang mengandung nutrisi penting untuk perkembangan Si Kecil,
seperti zat besi yang bisa didapatkan dari kacang-kacangan, hati ayam, dan sayuran berwarna
hijau. Konsumsi juga segelas Nestlé MOM&me setiap hari, yang mengandung probiotik Bifidus
BL, asam folat, kalsium, dan zat besi untuk membantu memenuhi nutrisi Ibu hamil dan
menyusui.
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki perkembangan otak yang lebih baik,
terutama jika dinilai dari hasil tes matematika dan evaluasi membaca. Prestasi sekolah yang
bagus seperti ini tentu saja juga dikarenakan pola asuh yang optimal dari orang tua. Saat Si Kecil
memasuki usia sekolah, terus berikan perhatian yang baik untuknya, sambil memberinya
makanan bernutrisi seimbang.
B. Laktasi
Adalah proses produksi, rekresi, dan pengeluaran ASI (Air Susu Ibu). Saat kehamilan,
estrogen merangsang perkembangan saluran kelenjar, dan progesteron merangsang pembentukan
alveoulus lobulus dalam payudara. HPL diproduksi plasenta untuk pertumbuhan payudara,
puting, dan areola. Prolaktin dan somatomammotropin korionik merangsang perkembangan
kelenjar mamae. Penurunan estrogen dan progesteron saat kelahiran akan memicu laktasi.
Oksitosin merangsang pengeluaran susu.
Banyak ahli telah sepakat, tak ada satupun asupan yang lebih baik untuk bayi selain ASI.
Alasannya jelas, ASI mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan bayi dalam tumbuh
kembangnya. Mulai dari vitamin, protein, lemak, karbohidrat, dan berbagai mineral penting
lainnya. Memenuhi kebutuhan ASI sesuai dengan perkembangan usia memang sangat penting
diperhatikan. Mencukupi kebutuhan ASI memberikan berbagai manfaat yang sangat dibutuhkan
si Kecil. Apa saja manfaat tersebut?
Air susu ibu mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantunya
melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang
penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi,
sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis. Bayi yang diberi ASI juga berisiko lebih
rendah untuk mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari, ketimbang bayi yang
tidak diberikan ASI eksklusif.
Ingin memiliki anak yang cerdas atau memiliki IQ yang tinggi? Coba beri bibit jitu sejak dia
masih kecil, yaitu ASI eksklusif. Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu
memiliki peranan penting bagi kecerdasan otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara
Anda dan Si Kecil yang terjalin selama proses menyusui akan turut memberi kontribusi positif.
Berbagai penelitian juga menunjukkan hasil yang mendukung pernyataan bahwa bayi yang
mendapat ASI, memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Si Kecil lebih mungkin tumbuh dengan bobot tubuh normal jika diberi ASI eksklusif.
Mengapa demikian? Para ahli mengemukakan bahwa ASI lebih sedikit merangsang produksi
insulin ketimbang susu formula. Hormon insulin sendiri dapat memicu pembentukan lemak.
Maka, ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu, bayi yang diberi ASI
juga memiliki kadar leptin lebih tinggi. Leptin adalah hormon yang memiliki peranan dalam
menimbulkan rasa kenyang dan dalam metabolisme lemak.
Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih, memiliki tulang leher dan tulang
belakang lebih kuat dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali.
Karena itu ASI eksklusif berpean penting dalam menunjang pertumbuhan tulang bayi yang kuat.
ASI eksklusif mampu mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak saat Si
Kecil tidur. Penelitian menunjukkan bahwa efek ASI dalam mengurangi risiko terjadinya SIDS
baru akan terlihat jika ASI diberikan secara eksklusif minimal 2 bulan.
Saat menyusui, Anda akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatapan. Hal ini
bisa memperkuat hubungan Anda dengannya.
Tahukah Anda bahwa menyusui dapat membakar kalori? Ya, kalori yang terpakai saat
menyusui bisa membantu mengurangi berat badan setelah melahirkan. Namun hal ini masih
perlu diteliti lebih lanjut.
1. KB alami.
Ovulasi bisa terhambat ketika Anda memberikan ASI eksklusif. Metode ini disebut juga
dengan metode amenore laktasi. Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda disarankan untuk siap
menyusuinya kapanpun ketika dia membutuhkan. Untuk memperkecil peluang hamil, Bunda
juga disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang aman selama menyusui.
Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi. Hal
ini bisa mengurangi risiko perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus mempercepat kembalinya
bentuk rahim seperti sebelum hamil.
Sebenarnya belum diketahui dengan pasti mengapa menyusui bisa mengurangi risiko Anda
terkena kanker payudara dan ovarium. Namun menurut sejumlah penelitian, semakin lama Anda
menyusui, semakin Anda terlindungi dari penyakit ini. Hal ini kemungkinan terjadi karena
menyusui bisa menekan produksi hormon estrogen.
Selama memberikan ASI eksklusif, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli
susu formula. Ini bisa menghemat pengeluaran bulanan Anda.
Frekuensi menyusui bayi baru lahir biasanya adalah 8-12 kali per hari atau sekitar 2-3 jam
sekali. Bunda tentu akan sangat bahagia jika bisa memenuhi kebutuhan ASI tersebut. Ikuti tips
ini yuk Bun, agar produksi ASI lancar dan kebutuhan si Kecil terus terpenuhi.
2. Hindari Stres
Kondisi mental juga dapat memengaruhi produksi ASI Bunda. Untuk menghindari stres,
Bunda harus selalu tenang demi menjaga kesehatan fisik maupun mental. Dengan begitu,
kebutuhan ASI si Kecil akan selalu terpenuhi.
Kehidupan sebagai seorang ibu memang melelahkan. Apalagi bayi yang baru lahir sering
terbangun di malam hari, sehingga jadwal tidur Bunda pun terganggu. Agar produksi ASI tidak
berkurang, Bunda harus selalu mendapat istirahat cukup. Jangan ragu meminta suami atau orang
lain di rumah untuk membantu Bunda.
4. Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol
Bagi Bunda yang ingin memberi ASI eksklusif, ada baiknya selalu menghindari aktivitas
merokok atau minum minuman beralkohol. Selain dapat memengaruhi kualitas ASI, konsumsi
dua hal tersebut bisa membuat produksi ASI menurun.
Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Sainstifik
Metode : Ceramah, diskusi
Model : Think Pair Share (TPS)
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi Guru bersama siswa mengucapkan salam dan 5 menit
berdoa untuk membuka pelajaran
Guru mengecek kehadiran siswa
Kegiatan Inti
Menyajikan Mengamati 20 menit
informasi Guru menjelaskan tentang KB dan ASI kepada
peserta didik
Guru menjelaskan alat kontrasepsi
Mengorganisasikan Guru membagi siswa menjadi beberpa kelompok 20 menit
kelompok diskusi yang terdiri dari 3-4 orang
Guru membagikan LKS kepada masing-masing
siswa
Siswa mengamati berbagai gambar alat
kontrasepsi yang ada dalam LKS
Membimbing Menanya 100
kelompok belajar Siswa membaca wacana pada LKS secara menit
berkelompok didampingi dan guru membantu
siswa menganalisis alat kontrasepsi
Siswa secara aktif berdiskusi dalamkelompok
ditandai dengan dengan munculnya berbagai
pertanyaan terkait gambar dan wacana yang
terdapat dalam LKS
Guru bertindak sebagai fasilitaot dalam aktivitas
diskusi
Mengumpulkan data
Siswa mendiskusikan petanyaan yang terdapat
dalam LKS
Siswa mencari data untuk menjawab pertanyaan
dengan membaca berbagai sumber/literatur yang
tersedia
Mengasosiasikan
Siswa berdiskusi dalam kelompok, menyatukan
pendapat tiap anggota kelompok kemudian
menyesuaikan jwaban dengan berbagai
sumber/literatur yang ada
Mengomunikasikan
Guru meminta beberapa kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompok masing-
masing
Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
kepada kelompok lain
Siswa pada kelompok lain memberikan
tanggapan dan pertanyaan
Guru bertindak sebagai penengah dalam
kegiatan diskusi dengan memberikan penegasan-
penegasan
Guru mempersilahkan siswa bertanya jika da
materi yang beum dipahami
Evaluasi Guru bersama siswa mengevaluasi diskusi
kelompok
Kegiatan Penutup
Menyimpulkan Guru bersama peserta didik menyimpulkan 15 menit
konsep, fungsi dan tujuan KB dan ASI,
penerapan prinsip reproduksi melalui KB serta
alat kontasepsi
Pertemuan 2
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi Guru bersama siswa mengucapkan salam dan 5 menit
berdoa untuk membuka pelajaran
Guru mengecek kehadiran siswa
Mengumpulkan data
Siswa mendiskusikan petanyaan yang terdapat
dalam LKS
Siswa mencari data untuk menjawab pertanyaan
dengan membaca berbagai sumber/literatur yang
tersedia
Mengasosiasikan
Siswa berdiskusi dalam kelompok tentang peran
ASI untuk pertumbuhanbayi dan kesehatan ibu
serta manfaat pemberian ASI ekslusif untuk
meningkatkan kualitas SDM
Siswa berdiskusi untuk membandingkan
kesesuaian hasil diskusi dengan hasil telaahan
pada sumber/literatur yang ada
Siswa merancang konsep poster sesuai dengan
hasil diskusi
Mengomunikasikan
Guru meminta beberapa kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompok masing-
masing
Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
kepada kelompok lain
Siswa pada kelompok lain memberikan
tanggapan dan pertanyaan
Guru bertindak sebagai penengah dalam
kegiatan diskusi dengan memberikan penegasan-
penegasan
Guru mempersilahkan siswa bertanya jika da
materi yang beum dipahami
Evaluasi Guru bersama siswa mengevaluasi diskusi 5 menit
kelompok
Kegiatan Penutup
Menyimpulkan Guru bersama siswa menyimpulkan tentang 10 menit
pentingnya program KB dan pengaruh
pemberian ASI ekslusif terhadap kulitas SDM
Guru membubarkan kelompok dan kembali
ketempat duduk masing-masing
.
Sumber, Alat, dan Media Pembelajaran
Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa Kelas XI, internet, sumber lain yang relevan
Alat : LKS, Proyektor, spidol, papan tulis, buku tugas/ LKM, poster
Media : Charta, power point
Penilaian
Aspek Pengetahuan
1. Penilaian Pengetahuan
Pedoman penlaian;
2. Penilaian Keterampilan
Rubrik penilaian;
Rubrik penilaian;
c. Format PenilaianLaporan/Tugas
Rubrik penilaian;
Indikator :
1. Menyebutkan alat-alat reproduksi pria dan wanita berdasarkan kajianpustaka/teori
2. Menjelaskan fungsi alat-alat reproduksi pria dan wanita berdasarkan kajian pustaka/teori
3. Membandingkan proses pembentukan gamet pria dan wanita berdasarkan kajian pustaka/teori
Tujuan pembelajaran :
1. Siswa mampu menyebutkan alat-alat reproduksi pria dan wanita berdasarkan
kajianpustaka/teori
2. Siswa mampu menjelaskan fungsi alat-alat reproduksi pria dan wanita berdasarkan kajian
pustaka/teori
3. Siswa mampu membandingkan proses pembentukan gamet pria dan wanita berdasarkan
kajian pustaka/teori
Kelompok / kelas :
Nama anggota :
1. ..............................................
2. ..............................................
3. ..............................................
4. ..............................................
5. ……………………………...
6. ……………………………...
7. ……………………………...
SOAL
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar!
OLEH:
ANNISA MAHARANI
NIM. 20031123
Dosen Pengampu:
Drs.RISTIONO,M.Pd
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
Identitias RPP
Nama Sekolah : MAN 2 PADANG
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Pembelahan Sel
Jumlah Pertemuan (Alokasi Waktu) : 3 Pertemuan (45 menit)
Kompetensi Pembelajaran
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran KD 1.1 1.1.Mengagumi keteraturan dan
agama yang dianutnya. KD 1.2 kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun sistem
dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
1.2.Menyadari dan mengagumi pola
pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
Materi Pembelajaran
A. Pembelahan Mitosis
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak.
Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga
merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel
mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan
uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara
ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk
proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Ada dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung amitosis dan pembelahan secara tidak
langsung mitosis dan meiosis.
Melalui peristiwa pembelahan sel akan dihasilkan berbagai sifat makhluk hidup yang
sesuai dengan induknya sehingga beberapa sifat makhluk hidup akan dapat dipertahankan oleh
keturunannya. Melalui peristiwa ini pula makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang,
sehingga bertambah jumlah dan ukurannya. Banyak sifat-sifat unggul dari tumbuhan dan hewan
di Indonesia yang diwariskan dari induk kepada keturunannya, misalnya buah-buahan seperti
mangga, durian, pisang, dan beberapa hewan seperti ayam, sapi, dan lain-lain. Semua itu dapat
melengkapi kebutuhan kita. Oleh sebab itulah sudah semestinya jika kita harus selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan selalu menjaga kelestarian semua makhluk hidup
ciptaan-Nya.
Pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik.
Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap-tahap fase pembelahan,
atau dikatakan sebagai pembelahan secara tidak langsung yang melibatkan benang-benang
gelendong untuk mengatur tingkah laku kromosom. Pembelahan mitosis dapat mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut.
Pembelahan ini diawali dengan pembelahan inti (kariokinesis) dan dilanjutkan dengan
pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan biasa yang
memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Pembelahan berlangsung satu kali;
2. Jumlah sel anak yang dihasilkan adalah dua buah dan Jumlah kromosom sel anak sama dengan
jumlah kromosom pada induknya, yaitu 2n (diploid);
3. Sifat sel anak sama dengan sifat pada induknya;
4. Terjadi pada sel tubuh (sel somatik) misalnya pada jaringan embrional antara lain ujung akar,
ujung batang, lingkaran kambium;
5. Tujuan pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel-sel seperti pertumbuhan atau
perbaikan sel yang rusak;
6. Melewati tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase, namun
secara umum tahap-tahap tersebut akan kembali ke tahap semula sehingga membentuk suatu
siklus sel.
Mengapa pembelahan sel ini harus melalui berbagai tahapan tertentu, Hal ini disebabkan
agar sel anakan benar-benar menerima informasi genetik yang sama persis dengan induknya,
sehingga tidak akan terjadi kelainan pada sel-sel anakan. Siklus sel meliputi fase-fase berikut:
1. Fase interfase disebut juga fase istirahat karena tidak menampakkan tanda-tanda
pembelahan. Pada fase ini terjadi peristiwa pertumbuhan dan pengumpulan energi yang besar
untuk persiapan pembelahan sel. Proses interfase memerlukan waktu yang paling lama. Interfase
dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain fase pertumbuhan primer, fase sintesis yaitu terjadi
sintesa DNA dan organel sel serta fase pertumbuhan sekunder. Selama interfase, kromosom
tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Interaksi antara DNA, RNA, dan
protein terjadi selama tahap-tahap tertentu dari interfase.
2. Fase mitotik merupakan fase terjadinya replikasi kromosom. Fase ini meliputi, tahap-
tahap berikut:
a. Profase, tahap Profase pada mitosis akan terjadi proses-proses sebagai berikut.
1) Kromosom mengerut dan menjadi tebal. Pemendekan ini terjadi akibat berpilinnya
kromosom.
2) Terlihat dua sister kromatid dan kromosom tampak rangkap dua dan kromatid-
kromatid dihubungkan oleh sentromer.
3) Nukleolus menjadi kabur dan hilang pada akhir profase.
4) Selaput inti mulai menghilang dan benang gelendong mulai terbentuk.
5) Kromosom mulai bergerak ke tengah atau ekuator dari sel.
Agar Anda lebih jelas memahami tentang tahap-tahap yang terjadi pada proses mitosis
dapat, perhatikan Gambar
2. Pembelahan Sel Meiosis
Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena pada pembelahan ini
terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya. Pembelahan meiosis ini juga
merupakan pembelahan yang menghasilkan gamet, Gamet ini tidak dapat membelah lagi sampai
tahap pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan tumbuhan. Tujuan pembelahan
ini adalah mengurangi jumlah kromosom yang berguna untuk menyamakan komposisi
kromosom anak dan induk. Tahap pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang serupa
dengan pembelahan mitosis. Hanya saja pada meiosis terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis
I dan meiosis II. Masing-masing meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama.
1. Pembelahan Meiosis I
a. Profase I, Pada tahap ini terjadi lima proses diantaranya sebagai berikut :
1.Leptoten
Merupakan tahap pengumpulan kromosom. Pada tahap ini terjadi proses-proses kromonemata
merenggang dan kelihatan sebagai benang-benang halus. Kromomernya menjadi kelihatan dan
serabutnya mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya nukleolus dan selaput inti
masih ada. Kemudian Filamen protein mulai terbentuk secara lateral. Dan kemudian melekat
pada sentromer. Agar lebih jelas peratikan gambar.
2.Zigoten
Merupakan tahap kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis). Pada tahap ini terjadi
proses-proses berikut.
a) Kromosom homolog saling tarik-menarik dan mulai berpasangan (sinapsis). Suatu
prosedur yang tetap dan terjadi antara kromomer dan kromomer dan peristiwa ini
merupakan perbedaan yang jelas antara meiosis dan mitosis. Pasangan kromosom
homolog itu disebut bivalen.
b) Diduga kromosom homolog berdekatan satu dengan yang lain selama interfase. Replikasi
DNA terjadi selama interfase dan terbentuk kromatid. Pada leptoten terbentuk serabut
protein sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada kromatid. Struktur ini disebut
synaptinemal kompleks.
c) Sinapsis ini memungkinkan pertukaran bahan genetik dari kromosom induk dan
kromosom bapak.
3.Pakhiten
Merupakan tahap akhir dari proses berpasangan. Pada tahap ini terjadi proses-proses
berikut.
a) Kromosom makin pendek karena makin berpilin dan masing-masing bivalen
menjadi dua dan terlihat empat benang yang disebut tetrad.
b) Terjadi pindah silang dengan pertukaran timbal balik antara bagian kromosom
homolog. Beberapa sintesis DNA tetap berlangsung yang mungkin ada
hubungannya dengan pindah silang. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar.
4.Diploten
Terjadi proses kromosom yang berpasangan mulai memisah. Pada tahap ini terjadi proses-
proses antara lain:
a) Pemendekan kromosom berlangsung terus;
b) Mulai terjadi pemisahan pasangan kromosom;
c) Bukti terjadinya pindah silang ialah pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk
silang dari lengan kromosom, pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama.
2. Pembelahan Meiosis II
Apabila diamati di bawah mikroskop, pembelahan kedua ini serupa dengan mitosis tetapi
sebenarnya bukan mitosis. Tidak ada kromosom homolog, kromatidnya mungkin bukan
merupakan belahan dari kromosom yang sama karena adanya pindah silang dan pertukaran
bahan genetic antara kromatid dari kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu untuk
memisahkan kromatid ke dalam gamet-gamet. Tahap pembelahan meiosis II terdiri atas tahap-
tahap berikut.
a. Profase II, pada tahap profase II terjadi proses kromosom menjadi pendek dan tebal
kemudian menjadi kelihatan lagi, kromosom-kromoson ini mulai bergerak ke bidang
metafase.
b. Metafase II ini terjadi proses kromosom kelihatan, terdiri atas dua kromatid, penyebaran
kromatid ke arah kutub secara rambang, sentromer melekat pada benang gelendong dan
sentromer mulai membelah.
c. Anafase II, Pada tahap anafase II ini terjadi proses sentromer dari masing-masing
kromosom telah membelah dan kromatid telah memisah dan menjadi satu kromosom
serta kromosom baru itu bergerak menuju kutub.
d. Telofase II, pada tahap telofase II ini terjadi proses selaput inti terbentuk mengelilingi
empat hasil pembelahan, bentuk kromosom tidak jelas, masing-masing inti mengandung
satu anggota dari pasangan kromosom, keadaan haploid, terjadi modifikasi sel lebih
lanjut untuk menghasilkan gamet.
3. Amitosis
Dalam sitologi, amitosis juga dikenal sebagai akineis atau kariostenous adalah metode
langsung pembelahan sel secara spontan yang ditandai pembelahan inti sel sederhana tanpa
pembentukan kromosom dan tanpa melalui fase-fase atau tahapan-tahapan pembelahan.
No Mitosis Meiosis
1. Satu kali duplikasi dan satu kali Satu kali duplikasi dan membelah
pembelahan berturut-turut dua kali
2. Dihasilkan dua sel anak diploid Dihasilkan empat sel anak haploid
(2n) (n)
3. Susunan gen sama dengan sel Susunan gen rekombinasi dari
parental (induk) kedua sel parental
4. Terjadi pada sel somatik dan Hanya terjadi pada pembentukan
zigot gamet
5. Tidak terbentuk tetrad, tidak Terbentuk tetrad, terjadi peristiwa
terjadi sinapsis, dan tidak terjadi sinapsis, dan ada crossing over
crossing over
6. Profase terjadi dalam waktu Profase terjadi dalam waktu yang
yang relatif singkat relatif lama
7. Pemisahan sentromer di bidang Pemisahan sentromer tidak
ekuator langsung terjadi pada langsung terjadi pada meiosis I,
tahap anafase tetapi pada meiosis II
8. Tujuannya memperbanyak sel Tujuannya mempertahankan
dan mengganti sel yang rusak jumlah kromosom pada generasi
berikutnya
Strategi Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah 7 menit
seorang peserta didik memandu doa, selanjutnya guru
menanyakan “ kabar “ kepada peserta didik dengan
memberikan pertanyaan “ bagaimana kabar ananda sekalian
hari ini ? “
2. Guru memberi apersepsi dengan memberikan pertanyaan :
sebutkan bagian-bagian yang terdapat didalam sel ? (
jawaban yang diharapkan: sentriol, kromosom ) Dilanjutkan
dengan pertanyaan: apakah fungsi dari sentriol?
3. Guru memberi motivasi pada peserta didik “Motivasi:
apakah bagian terkecil dari makhluk hidup? Bisakah sel itu
melakukan proses pembelahan?
4. Guru menyampaikan cakupan materi ( Indikator) dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus pembelajaran
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator
yang akan dicapai
Kegiatan Inti
Stimulation Pemberian stimulus dan penyajian gambar pembelahan sel dan 5 menit
(pemberian peserta didik mengamati gambar Siklus sel
Stimulus)
gambar A
Gambar B
Kegiatan 1
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
D. LANGKAH PERCOBAAN
E. PERTANYAAN
Pertemuan 3
Sintak Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah 7 menit
seorang peserta didik memandu doa, selanjutnya guru
menanyakan kabar kepada peserta didik dengan memberikan
pertanyaan “ bagaimana kabar ananda sekalian hari ini ? “
2. Guru menyampaikan cakupan materi ( Indikator) dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang
akan dicapai
Kegiatan Inti
Mengamati - Peserta didik mengkaji tentang gametogenesis pada hewan 10
yang meliputi proses spermatogenesis dan oogenesis. menit
- Peserta didik mengkaji tentang gametogenesis pada tumbuhan
tingkat tinggi yang meliputi tahap-tahap mikrosporogenesis dan
megasporogenesis.
- Peserta didik menonton video tentang gametogenesis pada
hewan yang meliputi proses spermatogenesis dan oogenesis
dari tumbuhan tingkat tinggi yang meliputi tahap-tahap
mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
Menanya Peserta didik diminta untuk menuliskan pertayaan yang tidak 3 menit
dimengerti di buku tulis masing-masing untuk ditanyakan nanti
setelah guru membuka sesi pertanyaan.
Contoh pertanyan:
- Apa perbedaan dari mikrosporogenesis dan
megasporogenesis?
Mengumpulkan Peserta didik melakukan diskusi mengenai perbedaan 5 menit
data gametogenesis pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi dan
hubungan dengan pembelahan mitosis dan meiosis dengan
menggunakan berbagai sumber belajar seperti buku, video
pembelajaran.
Sumber Belajar : Partiwi, dkk. 2006. Buku Biologi SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Kistinah, Idun. Dkk. 2006. Buku Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Media : Video pembelajaran, Buku paket biologi kelas XII, Gambar pembelahan sel.
Penilaian
Aspek Pengetahuan :
1. Tes tulis
Contoh Soal Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis proses pembelahan sel
Indikator : Siswa dapat membedakan tahap-tahap pembelahan mitosis
dan meiosis
Dari tabel diatas manakah yang termasuk tahap-tahap pembelahan mitosis dan meiosis......
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 1 dan 5
d. 2 dan 4
e. 3 dan 5
Kunci : E
1
2
3
Keterangan skor:
4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali
2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali
1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai.
Aspek Sikap :
1. Tabel Penilaian Sikap Siswa Terhadap Guru Pengajar
Perilaku yang diamati pada Proses
Pembelajaran
No Nama
Penuh
Menghormati Kejujuran
Perhatian
1
Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu menunjukkan rasa ingin tahu
dengan bertanya, dan mencari informasi
dari berbagai sumber.
3 Siswa menunjukkan rasa ingin tahu
dengan bertanya, dan mencari informasi
Rasa Ingin Tahu dari berbagai sumber.
2 Siswa cukup menunjukkan rasa ingin
tahu dengan bertanya, dan mencari
informasi dari berbagai sumber.
1 Siswa kurang atau tidak menunjukkan
rasa ingin tahu dengan bertanya, dan
mencari informasi dari berbagai sumber.
4 Siswa selalu menunjukkan rasa senang
dengan wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
Senang 3 Siswa menunjukkan rasa senang dengan
wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
2 Siswa cukup menunjukkan rasa senang
dengan wajah ceria saat menerima materi
pelajaran.
1 Siswa kurang atau tidak menunjukkan
rasa senang dengan wajah tidak ceria saat
menerima materi pelajaran.
4 Siswa sangat tertarik materi pelajaran
dengan selalu bertanya dan merespon
pertanyaan guru.
Ketertarikan 3 Siswa tertarik materi pelajaran dengan
bertanya dan merespon pertanyaan guru.
2 Siswa cukup tertarik materi pelajaran
dengan kadang-kadang bertanya dan
merespon pertanyaan guru.
1 Siswa tidak tertarik materi pelajaran dan
tidak bertanya dan merespon pertanyaan
guru.
Perilaku yang
diamati pada Skor Indikator
Proses
Pembelajaran
4 Siswa selalu proaktif dan selalu
berkontribusi dalam diskusi kelas, selalu
memulai diskusi pada isu-isu yang terkait
dengan materi.
3 Siswa proaktif dan berkontribusi dalam
Aktif diskusi kelas, memulai diskusi pada isu-
isu yang terkait dengan materi.
2 Siswa cukup proaktif dan cukup
berkontribusi dalam diskusi kelas,
kadang-kadang diskusi pada isu-isu yang
terkait dengan materi.
1 Siswa tidak proaktif dan tidak
berkontribusi dalam diskusi kelas, tidak
pernah memulai diskusi pada isu-isu yang
terkait dengan materi.
4 Siswa selalu memperhatikan, selalu
memahami instruksi, selalu konsentrasi
pada tugasnya.
Fokus 3 Siswa memperhatikan, memahami
instruksi, konsentrasi pada tugasnya.
2 Siswa cukup memperhatikan, cukup
memahami instruksi, cukup konsentrasi
pada tugasnya.
1 Siswa tidak memperhatikan, tidak
memahami instruksi, tidak konsentrasi
pada tugasnya.
4 Siswa sangat antusias dengan materi yang
diajarkan dan selalu merespon pertanyaan
dari guru.
Antusias 3 Siswa antusias dengan materi yang
diajarkan dan merespon pertanyaan dari
guru.
2 Siswa agak antusias dengan materi yang
diajarkan dan jarang merespon
pertanyaan dari guru.
1 Siswa tidak antusias dengan materi yang
diajarkan dan jarang atau tidak pernah
merespon pertanyaan dari guru.
4 Siswa sangat mengerti dan selalu dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
3 Siswa mengerti dan dapat
Pemahaman menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
2 Siswa cukup mengerti dan cukup dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
1 Siswa tidak mengerti dan tidak dapat
menginterpretasikan, menjelaskan materi
dengan benar dengan bahasanya sendiri
Aspek Keterampilan :