Anda di halaman 1dari 36

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME

PENJUALAN PADA USAHA KEDAI GEN’K

DOSEN PENGAMPU :

DR. JOJOK DWI RIDHO, S.Sos,M.Si

IR. LISA SULISTYAWATI MM

DISUSUN OLEH:

ARINA IHDA AYATILLAH R

19042010051

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA


TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

PROGAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Metode Penelitian Sosial yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran
Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Usaha Kedai GEN’K”

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak DR. Jojok
Dwi Ridho, S.Sos,M.Si dan ibu Lisa Sulistyawati MM sebagai dosen pengampu
mata kuliah Metode Penelitian Sosial. Kami juga mengucapkan terima kasih
atas pengajaran dan penjelasannya sehingga tugas terstuktur tersebut dapat
dkerjakan sesuai dengan apa yang di harapkan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi


susunan kalimat maupun tata bahasa, oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati, penulis menerima kritik dan saran pembaca agar dapat memperbaiki
kesalahan yang terdapat pada tugas ini. Penulis berharap semoga tugas Metode
Penelitian Sosial ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan referensi
untuk penelitian yang akan datang, yang memiliki kesamaan topik serta
variable yang diteliti.

Surabaya , 27 Maret 2021

Arina Ihda Ayatillah R

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................ii

ABSTRAK.............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................

1.1 Latar Belakang...................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................

2.1 Penelitian Terdahulu..........................................................................5

2.2 Landasan Teori..................................................................................7

2.2.1 Strategi...........................................................................................7

2.2.1.1 Pengertian Strategi.......................................................................7

2.2.1.2 Perencanaan Strategi...................................................................8

2.2.2 Pemasaran.......................................................................................9

2.2.2.1 Pengertian Pemasaran..................................................................9

2.2.2.2 Konsep Pemasaran.....................................................................10

2.2.2.3 Tujuan Pemasaran.....................................................................11

2.2.2.4 Strategi Pemasaran....................................................................12

2.2.2.5 Manajemen Pemasaran..............................................................12


ii
2.2.3 Manajemen Strategi......................................................................13

2.2.3.1 Pengertian Manajemen Strategi.................................................13

2.2.4 Sistem Informasi Pemasaran dan Lingkungan Pemasaran...........14

2.2.4.1 Pengertian Informasi Pemasaran...............................................14

2.2.4.2 Pengertian Lingkungan Pemasaran...........................................14

2.2.5 Bauran Pemasaran ( Marketing mix )...........................................15

2.2.6 Analisi SWOT..............................................................................17

2.2.6.1 Pengertian Analisis SWOT........................................................17

2.2.6.2 Unsur – Unsur SWOT...............................................................17

2.2.6.3 Cara Membuat SWOT...............................................................18

2.2.7 Profit.............................................................................................20

2.3 Kerangka Berpikir...........................................................................20

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................

3.1 Penelitian dan Jenis Penelitian........................................................21

3.1.1 Pengertian Metode Penelitian.......................................................21

3.1.2 Jenis Penelitian.............................................................................21

3.2 Lokasi Penelitian.............................................................................23

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel..............................23

3.3.1 Definisi Operasional.....................................................................23

3.3.2 Pengukuran Variabel....................................................................24

3.4 Populasi dan Sampel........................................................................24

iii
3.4.1 Populasi........................................................................................24

3.4.2 Sampel..........................................................................................25

3.4.2.1 Pengertian Sampel....................................................................25

3.4.2.2 Teknik Pengambilan Sampel.....................................................25

3.5 Objek Penlitian dan Informan Penelitian........................................27

3.5.1 Objek............................................................................................27

3.5.2 Informan Penelitian......................................................................27

3.6 Teknik Pengumpulan Data..............................................................27

3.6.1 Observasi......................................................................................27

3.6.2 Wawancara...................................................................................28

3.7 Teknik Analisis Data.......................................................................29

iv
ABSTRAK

Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan Kedai GEN’K

Arina Ihda Ayatillah R

19042010051

Dalam beberapa tahun ini indsutri bisnis dalam bidang food and
baverage mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini banyak mendorong
para wirausahawan untuk membuka atau menciptakan usaha baru atau
mengembangkan usaha yang sudah ada, yang sekaligus menciptakan
persaingan antara pengusaha kedai atau café dengan begitu ketat. Para
pengusaha dibidang tersebut harus memberikan nilai tambah terhadap produk,
jasa, dan pelayanan untuk diberikan kepada konsumen. Saat ini peluang bisnis
perkopian menjadi usaha yang diminati masyarakat. Banyak peluang dalam
usaha bisnis yang bisa di jadikan inovasi dan dicoba, salah satu bisnis yang lagi
berkembang adalah kopi kekinian.

Akan tetapi masih banyak warung kopi yang masih diminati masyarakat
hingga saat ini. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversifikasi (produk/pasar). Kedai GEN’K memiliki kekuatan
secara internal dan memanfaatkan peluang yang ada meskipun memiliki
kelemahan internal dan ancaman dari lingkungan luar.

Kata Kunci : Perkembangan bisnis, Strategi Pemasaran, SWOT (strength,


weakness, Opportunity, threat).

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam beberapa tahun ini indsutri bisnis dalam bidang food and baverage
mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini banyak mendorong para
wirausahawan untuk membuka atau menciptakan usaha baru atau
mengembangkan usaha yang sudah ada, yang sekaligus menciptakan persaingan
antara pengusaha kedai atau café dengan begitu ketat. Para pengusaha dibidang
tersebut harus memberikan nilai tambah terhadap produk, jasa, dan pelayanan
untuk diberikan kepada konsumen.

Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat
ini di Indonesia. Banyak dari masyarakat Indonesia yang lebih memilih
menikmati kopi di kedai kopi langsung. Menikmati kopi di kedai kopi langsung
telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Kedai kopi
merupakan suatu tempat yang menyediakan minuman seperti kopi, teh, dan
minuman lainnya. Terdapat juga beberapa kedai kopi yang menjual makanan
ringan sebagai pelengkap.

Di Indonesia, masyarakat lebih memilih untuk menikmati kopi di kedai kopi


dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point. Tempat yang
nyaman dilengkapi dengan musik, desain interior yang memiliki ciri khas, dan
memberikan pelayanan dengan ramah juga menyediakan koneksi internet
nirkabel yang dapat dinikmati oleh konsumen yang datang banyak lagi. Maka
dari itu para pengusaha membutuhan strategi pemasaran yang baik dan harus
memiliki berbagai inovasi untuk menarik konsumen lebih

Pemasaran merupakan bagian dari manajeman perusahaan dan juga


salah satu faktor yang sangat penting, karena pemasaran akan mempengaruhi

1
2

secara langsung terhadap kelancaran maupun keberhasilan perusahaan dalam


mencapai tujuannya. Penting bagi perusahaan untuk mengatahui strategi
pemasaran yang tepat dan sesuai untuk produk yang akan dijual di pasaran.

Saat ini peluang bisnis perkopian menjadi usaha yang diminati


masyarakat. Banyak peluang dalam usaha bisnis yang bisa di jadikan inovasi
dan dicoba, salah satu bisnis yang lagi berkembang adalah kopi kekinian. Dan
dalam usaha ini mempunya prospek pasar yang besar,karena bahan pokok dari
pembuatan kopi kekinian tersebut mudah didapat dan banyak dijumpai di pasar.
Maka dari itu pengusaha bisnis dalam bidang ini dituntut untuk memiliki
kreatifitas dan inovasi dalam menjalankan bisnis supaya tidak ketinggalan oleh
pesaing bisnis lain. Salah satu bisnis saat ini yang semakin berkembang pesat
adalah dunia perkopian yang sekarang menjadikan peluang usaha di bidang
minuman oleh kebanyakan masyarakat..

Perkembangan bisnis kedai atau café di Banyuwangi saat ini sedang


berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat Banyaknya kedai atau café yang
bermunculan di sekitar kota Banyuwangi yakni seperti Sogok Ontong , SO Plus
, Albiru , 12 Bar ,Sumber Rejeki , Pinarak Coffee , Rencek Coffee , dll. Hal ini
dikarenakan budaya nongkrong saat ini sudah menjadi lifestyle bagi
kebanyakan orang. Menurut Kotler (2002), “Gaya hidup merupakan pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya”.

Disini data omset penjualan Kedai GEN’K 3 bulan terakhir dari bulan
Desember 2020 sampai Februari 2021.

Bulan Omset

Desember Rp. 17.454.000

Januari Rp. 17.858.000


Februari Rp. 17.734.000

Gambar 1.1 Data Omset Penjualan (sumber kedai GEN’K)

Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa omset penjualan kedai GEN’K
mengalami kenaikan setiap bulannya. Karena banyaknya faktor-faktor yang
mempengaruhinya yang salah satunya ialah para remaja di Banyuwangi sudah
terbiasa dengan budaya nongkrong itu sendiri, jadi masyarakat sekitar
menjadikan kedai GEN’K sebagai rumah kedua mereka , masyarakat lebih
memilih minum kopi di kedai atau kopi di banding warung dikarenakan juga
Kedai GEN’K menyediakan kopi dan berbagai minuman non-coffee yang
berkualitas dengan harga yang murah dan juga kedai GEN’K menawarkan
tempat yang unik dengan fasilitas yang memadai.

Salah satu yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk meningkatkan


omset penjualan adalah adanya dukungan dari strategi pemasaran melalui
orientasi bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi, dan
distribusi. Dari keempat variable dalam bauran pemasaran tersebut yang
dijadikan salah satu tolak ukur adalah harga. Penentuan harga bertujuan untuk
mendorong penjualan dalam pemasaran suatu barang dan jasa, juga untuk
bersaing dalam usaha untuk meningkatkan omset penjualan. Kebijakan
perencanaan produk, penyaluran barang dan penggunaan media untuk promosi
yang baik tidak akan menghasilkan sesuatu bila kebijakan harga tidak di
perhatikan.

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diajukan penelitian dengan judul :


“Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Usaha
Kedai GEN’K”
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kedai GEN’K


dalam meningkatkan volume penjualan.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kedai


GEN’K dalam meningkatkan volume penjualan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian di Kedai GEN’K ini diharapkan dapat membantu
memecahkan masalah strategi pemasaran yang dilakukan terhadap hal –
hal sejenis lainya yang memiliki kendala yang hampir sama, agar bisa
diterapkan dan dijadikan sumber pengalaman oleh pembisnis lainya.
Serta dapat digunakan untuk kepentingan ilmiah dalam strategi
pemasaran dan referensi kepustakaan Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya dibidang strategi pemasaran
2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi


peneliti dan pelaku bisnis kedai atau cafe dalam menambah wawasan
untuk memunculkan inovasi baru sehingga memberikan kemajuan
kepada bisnis barang atau jasa. Selain itu, diharapkan pelaku bisnis
dapat mengaplikasikan strategi pemasaran dengan tepat sehingga dapat
menarik customer dan mendapatkan keuntungan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah


ada sebelumnya yang berkiatan dengan penelitian yang sedag diteliti saat ini.
Penelitian tentang analisis strategi pemasaran telah banyak dilakukan oleh
peneliti – peneliti sebelumnya. Sehingga penelitian terdahulu sangatlah pentng
untuk referensi dan sebagai acuan dalam menyusun penelitian ini.

1. JURNAL

Judul

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KOPI ARABIKA ‘BERGENDAAL


KOFFIE’ DI KABUPATEN BENER MERIAH

Penyusun

Mirza Fahmi, Akhmad Baihaqi , dan Irwan A Kadir (Jurnal Agrisep Vol 1 No
1 Juni 2013)

Perumusan Masalah

Mengetahui pemilihan strategi yang tepat dalam proses pemasaran akan sangat
mempengaruhi terhadap tercapainya tujuan industri. Dalam hal ini industri
Bergendaal Koffie harus menerapkan strategi-strategi pemasaran. Untuk itu
diperlukan suatu penelitian tentang strategi pemasaran kopi arabika yang tepat
bagi industri Bergendaal Koffie di Bener Meriah.

Kesimpulan

 Faktor-faktor internal pemasaran yang mempengaruhi di industri


Bergendaal Koffie adalah : kualitas, promosi, harga, karyawan, pangsa

5
6

pasar, tempat lokasi, teknologi dan sumber daya manusia. Dengan


kekuatan utama adalah kualitas sedangkan faktor tempat lokasi,
teknologi dan sumber daya manusia menjadi faktor kelemahan yang
dimiliki oleh industri Bergendaal Koffie.
 Faktor-faktor ekternal pemasaran yang mempengaruhi di industri
Bergendaal Koffie yaitu faktor peluang dengan sub faktor kemudahan
memperoleh bahan baku, permintaan terhadap kopi meningkat, adanya
mitra kerja baru, meningkatnya pemasaran produk kopi olahan, dan
model pemasaran yang semakin dinamis, sedangkan faktor yang
menjadi ancaman adalah peraturan pemerintah, stabilitas ekonomi,
banyaknya produk palsu di pasaran, dan banyaknya pesaing.
 Posisi Bergendaal Koffie berdasarkan analisis SAP berada pada posisi
Aman (Favourable), posisi ini industri Bergendaal Koffie memiliki
kekuatan tertentu yang tidak dimiliki oleh pesaing dan dapat menjadi
keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan.

Judul

STRATEGI PEMASARAN KEDAI KOPI ANGKRINGAN IRDAN COFFEE


DI DESA PAKEMITAN KECAMATAN CIAWI KABUPATEN
TASIKMALAYA

Penyusun
Dedeh Kurniasih , Dini Rochdiani ,dan Budi Setia (Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO
GALUH Volume 7, Nomor 3, September 2020)
Perumusan Masalah

Adanya tuntutan bagi AI COFFEE untuk memiliki strategi yang tepat agar
dapat menghadapi persaingan antar kedai kopi. Maka dari itu perlu diteliti
mengenai kajian tentang strategi pemasaran usaha kedai kopi AI COFFEE
yang terletak di Ciawi-Tasikmalaya yang bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan
ancaman) yang dimiliki oleh kedai kopi AI COFFEE, kemudian posisi
bisnisnya serta rumusan alternatif strategi pemasaran yang relevan
digunakan oleh kedai kopi AI COFFEE.

Kesimpulan

 Kedai kopi AI Coffee memiliki 10 faktor kunci internal dan 8 faktor


kunci eksternal. Faktor kunci AI Coffee terdiri atas 7 faktor kekuatan
dan 3 faktor kelemahan. Faktor kekuatan terdapat kekuatan utama yaitu
kualitas yang bagus, sedangkan pada faktor kelemahan utama yakni
lokasi yang berdekatan dengan kedai lain. Kemudian pada faktor kunci
eksternal terdiri atas 5 faktor peluang dan 3 faktor ancaman. Pada faktor
peluang, terdapat peluang utama yakni perubahan gaya hidup
masyarakat sedangkan pada faktor ancaman utama yakni tingkat
persaingan yang tinggi.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Strategi

2.2.1.1 Pengertian Strategi

Strategy oleh manajer diartikan sebagai rencana skala besar yang


berorentasi jangka panjang untuk berinteraraksi dengan lingkungan
yang kompetitif untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebuah strategi
merupakan rencana permainan yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Suatu strategi mencerminkan kesadaran perusahaan
tentang bagaimana, kapan, dan dimana perusahaan tersebut
berkompetisi;akan melawan siapa dalam kompetisi tersebut dan
untuk tujuan apa suatu perusahaan berkompetisi.

Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses


penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Menurut Quinn (1999:10) strategi adalah suatu bentuk atau rencana


yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan
rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang
utuh.

Menurut Hamel dan Prahalad (1995:31) strategi merupakan tindakan


yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
para pelanggan di masa depan.

Menurut Tjiptono (2006:3) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani


yaitu strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral.
Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan
penggunaan kekuatan militer pada daerah – daerah tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu.

2.2.1.2 Perencanaan Strategi

Menurut Kerzner Perencanaan Strategis (Strategic Planning ) adalah


sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini
untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana
strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari
kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.

Menurut Robert N. Anthony perencanaan strategis adalah proses


memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi
dan perkiraan jumlaj sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap
program selama beberapa tahun depan.

George A. Steiner dan John B. Miner (2015:221) mengemukakan


perencanaan strategi meliputi seluruh proses penentuan kepentingan pihak
luar yang utama terfokus pada organisasi, harapan dan kepentingan yang
dominan, informasi mengenai prestasi masa lalu, sekarang, dan masa depan
dan evaluasi kekuatan serta kelemahan perusahaan.

2.2.2 Pemasaran

2.2.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar). Pemasaran


merupakan faktor dimana usaha suatu perusahaan untuk menjalankan
bisnisnya, terutama yang berhubungan dengan konsumen. Menurut Kotler
(dalam Sunyoto, 2014:220) pemasaran (marketing) adalah suatu kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan melalui proses
pertukaran.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:29), “Marketing as the process by


which companies create value for customers and build strong customer
relationships in order to capture value from customers in return”, artinya
menyatakan bahwa pemasaran sebagai proses dimana perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan
yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.
Shimp (2010) menyatakan pemasaran merupakan sekumpulan aktivitas
dimana bisnis dan organisasi menciptakan pertukaran nilai diantara bisnis
dan perusahaan itu sendiri. ”Pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan
usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen
sampai ke konsumen (American Marketing Association dalam Assauri,
2017:3).”

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa


pemasaran umumnya mencakup semua segi kehidupan individu maupun
kelompok yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
dengan cara menukarkan produk dan menyalurkan barang produk dan jasa
dari produsen ke konsumen. Pemasaran digunakan konsumen untuk
memenuhi keutuhan, sedangkan bagi perusahaan pemasaran berguna untuk
membantu suatu organisasi menginformasikan produknya kepada
masyarakat agar masyarakat mengerti dalam menggunakan produk dari
perusahaan tersebut.

2.2.2.2 Konsep Pemasaran

Menurut Swasta dalam Hartono (2012:884) konsep pemasaran adalah


falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Dari definisi tersebut, perusahaan harus mengetahui kebutuhan
apa saja yang diinignkan oleh konsumen dan mampu memberikan
kepuasan agar mendapatkan laba bagi perusahaan tersebut.

Menurut Sudaryono (2016:43-49), konsep inti pemasaran ada 4, yaitu:

1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan


2. Produk, Nilai, Biaya, dan Kepuasan
3. Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan
4. Pasar, Pemasaran, dan Pemasar
Kotler & Amstrong (dalam Priansa, 2017:8) menyatakan bahwa
terdapat lima konsep pemasaran yang sering dijadikan rujukan oleh
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, yaitu:
1) Produksi
Konsep produksi adalah konsep bisnis tertua dimana konsumen akan
lebih menyukai produk yang tersedia secara luas denga harga yang
terjangkau.
2) Produk
Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan fitur mutu
yang terbaik. Konsep ini menunjukkan bahwa konsumen sangat
berpengaruh dalam penciptaan produk.
3) Penjualan
Para konsumen dan perusahaan bisnis jika tidak teratur melakukan
penjualan maka, konsumen umumnya menunjukkan keengganan
atau penolakan untuk membeli.
4) Pemasaran
Konsep ini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran
organisasi adalah perusahaan harus lebih efektif dalam menciptakan,
menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai konsumen kepada
sasaran pasar yang dipilih.
5) Pemasaran Berorientasi Masyarakat
Konsep ini masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi dalah
menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran
serta memberikan kepuasaan yang diingkan secara lebih efektif dan
efisien.
2.2.2.3 Tujuan Pemasaran

Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa


sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan
pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya
pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di
fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.

2.2.2.4 Strategi Pemasaran

Terdapat beberapa macam pengertian strategi dari para ahli. Menurut Chandra
(2002:93), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi
perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran
terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.

Strategi pemasaran menurut Kotler (Kotler and Amstrong, 2012, p.72) adalah
logika pemasaran dimana perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi
customer dan dapat mencapai hubungan yang menguntungkan dengan
pelanggan.

Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat


mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah
harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan
pilihan saluran distribusi, dan sebagainya.

2.2.2.5 Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (dalam Priansa, 2017:4) menjelaskan


manajemen pemasaran ialah suatu upaya manusia untuk mencapai hasil
pertukaran yang diinginkan dan membangun hubungan yang erat dengan
konsumen dengan cara yang menguntungkan bagi perusahaan.

Menurut Sumarni (dalam Sunyoto, 2014:221) yang mengatakan bahwa


manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian atas progam yang dirancang untuk menciptakan, membentuk, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
organisasi.
“(Marketing Manajement is the planning, direction and control of the entire
marketing activity of a firm or division of a firm) manajemen pemasaran ialah
merencanakan, pengarahan dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran
(Shultz dalam Manap, 2016:79)”.

2.2.3 Manajemen Strategi

Manajemen strategi menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat


sebagai respons atas meningkatnya pergolakan lingkungan. Bidang ilmu
melihat pergolakan perusahaan secara menyeluruh dan berusaha menjelaskan
penyebab beberapa perusahaan berkembang dan maju dengan pesat.

2.2.3.1 Pengertian Manajemen Strategi

Menurut (Wheelen, 2008) manajemen strategi adalah serangkaian


keputusan-keputusan dan tindakan-2 manajerial yang mengarah kepada
penyusunan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
analisa S.W.O.T.

Menurut (Pearce/Robinson, 2008) dikatakan bahwa manajemen


strategik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan
(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang
untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Menurut (David, 2012) Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk
memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inti dari manajemen strategi adalah
memenangkan persaingan. Karena manajemen strategi selalu berusaha
memenangkan persaingan, maka mau tidak mau perusahaan harus senantiasa
menganalisis diri dan memperbaiki diri agar tampil lebih baik dari perusahaan
pesaing.
2.2.4 Sistem Informasi Pemasaran dan Lingkungan Pemasaran

2.2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Pemasaran

Kotler mendefinisikan sistem informasi pemasaran sebagai “orang,


peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan/memilih, menganalisis,
mengevaluasi, dan mendistribusikan infomasi yang diperlukan dengan segera
untuk pembuat keputusan pemasaran” (nana & achmad 2015:27).

Menurut Kennenth P Uhi “ suatu interaksi secara kompleks antara


orang, mesin dan prosedur guna menghasilkan alur informasi yang teratur tepat
dari sumber diluar perusahaan dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan yang dapat di pertanggung jawabkan bagi pimpinan”.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah informasi


pemasaran adalah merupakan sebuah mekanisme yang berupa alat ukur yang
dapat saling berinteraksi, dan berkaitan, dengan sistem informasi functional
guna melengkapi sistem menejemen di sebuah perusahaan, guna sebagai alat
untuk penyelesaian konflik-konflik yang di timbulkan dari aktivitas yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan pemasaran pada produk perusahaan.

2.2.4.2 Pengertian Lingkungan Pemasaran

Pemasaran adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi keinginan


dan juga kebutuhan dengan adanya proses pertukaran. Faktor yang terpenting
dalam konsep ilmu pemasaran adalah permintaan, keinginan, produk,
kebutuhan, transaksi, pertukaran, dan pasar.

Kotler dan Amstrong mendefinisikan lingkungan pemasaran sebagai berikut:

“Lingkungan pemasaran adalah pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang


memengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang berhasis dengan pelanggan sasaran”. (nana &
achmad 2015:19)

2.2.5 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Setiap perusahaan harus memutuskan sejauh mana menyesuikan strategi


pemasarannya dengan kondisi – kondisi yang ada. Pada sisi yang satu terdapat
perusahaan – perusahaan yang menggunakan marketing mix yang
terstandarisasi secara global di seluruh dunia. Standarisasi tersebut adalah
produk, iklan, distribusi dan biaya rendah. Pada sisi lainnya terdapat
penyesuaian pada marketing mix, dimana produsen tersebut menyesuikan
elemen – elemen marketing mix untuk masing – masing pasar sasaran.

Kotler dan Amstrong (2012) yang mengatakan bahwa bauran pemasaran adalah
kumpulan alat pemasar taktis terkendali produk, harga, tempat, dan promosi
yang dipadukan perusahaan untuk mendapat respon yang diinginkan dari target
pasar.

“Bauran pemasaran adalah variabel – variabel yang dapat dikendalikan oleh


perusahaan, yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi” (Anoraga,
2000)

Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan pengertian dari marketing mix
adalah faktor – faktor yang dikuasai dan dapat digunakan oleh marketing
manajer guna mempengaruhi penjualan atau bisa juga diartikan sebagai
pendapatan perusahaan. faktor – faktor tersebut adalah product, price, place,
dan promotion. Adapun pengertian dari masing masing bauran pemasaran
adalah sebaai berikut :

1. Product

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.


Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian
sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

Kotler dan Armstrong (2015:71) “Product as anything that can be offered to a


market for attention, acquisition, use, or consumption and that might satisfy a
want or need” yang berarti Produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan
pada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang
dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.”

2. Harga (price)

Harga semata – mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu


saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Harga dikatakan mahal, murah,
atau biasa – biasa saja bagi setiap individu tidaklah harus sama, karena
tergantung dari individu yang dilator belakangi oleh lingkungan kehidupan dan
kondisi individu. Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa,
setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan
satu – satunya unsur marketing mix yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsure lainnya (produk,
distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).

Kotler dan Armstrong (2015:109) mendefinisikan harga secara lengkap, yaitu


sejumlah uang yang ditagihkan, atau suatu produk atau jasa atau jumlah dan
nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dan memiliki
atau menggunakan suatu produk atau jasa.

3. Place

Distribusi (place), yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang


dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar
sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan
perniagaan produk secara fisik.
4. Promosi

Promosi (promotion), adalah salah satu unsur yang digunakan untuk


memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada
perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun
publikasi.

2.2.6 Analisis SWOT

2.2.6.1 Pengertian Analisis SWOT

Menurut Boseman dalam Wisnubrot (2013:162) , analisis SWOT (SWOT


analysis) adalah proses penarikan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancaman dalam organisasi dan dunia bisnis dikenal sebagai penaksiran atau
analisis SWOT.

Sedangkan Jogiyanto dalam Widharta (2013:6) menjelaskan bahwa analisis


SWOT adalah semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya
dalam semua area bisnis. Kekuatan atau kelemahan internal, digabungkan
dengan peluang dan ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas,
menjadi dasar untuk penetapan dengan maksud strategi. Tujuan dan strategi
diterapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi
kelemahan.

2.2.6.2 Unsur Unsur SWOT

Unsur-Unsur SWOT Menurut Rangkuti (2016:48) untuk menganalisis secara


lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal
sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu :
1. Faktor Eksternal Faktor eksternal ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-
faktor yang menjadi peluang dan ancaman organisasi ini.

2. Faktor Internal Faktor internal ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor


yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi ini.

2.2.6.3 Cara Membuat Analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh


kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan internal (Strengths dan Weaknesses) serta lingkungan eksternal
(Opportunitiesdan Threats) yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan
(Weaknesses).
Gambar 1.2

Diagram Analisis SWOT

BERBAGAI PELUANG

3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi

turn-around agresif
KELEMAHA KEKUATA
N N
INTERNAL INTERNAL

4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi


diversifikasi

BERBAGAI ANCAMAN

Kuadran 1: Merupakan situasi yang sangat menguntungkan.


Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented
strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan


masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat
besar, tetapi di lain pihak, perusahaan menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan pada kuadran 3
adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4: Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,


perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2.2.7 Profit

Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara


pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode
dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba
menurut kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi
.Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini
adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai
pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan
dan biaya.

2.3 Kerangka Berpikir

Kedai GEN’K Profit


Strategi Pemasaran

Marketing Mix ( 4

P)

 Product
 Place
 Price
 Promotion
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Penelitian dan Jenis Penelitian

3.1.1 Pengertian Metode Penelitian

Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau lagkah-


langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi
metodepenelitian adalah cara sistematis untuk menyususn ilmu
pengetahuan.Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan
metodepenelitian. Metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk
penelitian. Menurut Sugiyono Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan,
dikembangkan dan ditemukan pengetahuan, teori, untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia
(Sugiyono: 2012). Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
cirri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti
kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau
dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang
dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang
digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

3.1.2 Jenis Penelitian


Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada strategi pemasaran yang
dilakukan oleh kedai GEN’K. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan

21
22

data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari
orang (subyek) itu sendiri. 2 Metode yang digunakan adalah metode kualitatif
adalah pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Penelitian kualitatif
dipilih dengan alasan menyajikan data secara langsung yang hakikatnya
berhubungan antara peneliti dengan narasumber, lebih peka serta menghadirkan
jawaban yang lebih kompleks untuk menyimpulkan hasil penelitian yang
dilakukan.
Adapun ciri-ciri dari penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
1) Bersifat alamiah, penelitian kualitatif dilakukan pada latar alamiah atau
konteks dari suatu keutuhan. Hal ini dilakukan karena sifat alamiah
menghendaki adanya kenyataankenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat
dipahami jika dipisahkan dari konteksnya.
2) Manusia sebagai alat (instrument), dalam penelitian kualitatif, peneliti
sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan salah satu sarana
pengumpulan data yang utama.
3) Metode kualitatif, metode yang digunakan yaitu pengamatan, wawancara,
atau penelaahan dokumen.
4) Lebih mementingkan proses daripada hasil, hal ini disebabkan oleh adanya
hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila
diamati dalam proses.
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Bauran pemasaran
(marketing mix) merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar
untuk karakteristik produk/ jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat – alat
tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka pendek maupun
untuk menyusun strategi panjang. Fandy Tciptono (2014:41)

Dalam Penelitian ini akan lebih ditekankan pada strategi pemasaran di


Kedai GEN’K. Dalam menentukan strategi pemasaran ditentukan dengan empat
hal yaitu produk, harga, promosi, dan tempat. Karena empat hal tersebut
merupakan salah satu cara agar pemasaran berhasil dilakukan perusahaan
dengan baik. Setiap perusahaan menerapkan strategi pemasaran yang berbeda-
beda. Hal inilah yang dijadikan bahan peneliti untuk melakukan penelitian
apakah strategi pemasaran yang dilakukan sudah baik dan efektif.

3.2 Lokasi Penilitian


Ada beberapa hal penting yang perlu disebutkan terkait dengan lokasi
penelitian. Pertama adalah menyebutkan tempat penelitian misalnya: desa,
komunitas atau lembaga tertentu. Kedua, mengemukakan alasan adanya
fenomena sosial atau peristiwa seperti yang dimaksud oleh kata kunci
penelitian terjadi di lokasi tersebut. (Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif:
Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang, 2004) ) Pada penelitian ini penulis
memilih lokasi Kedai GEN’K yang terletak di Banyuwangi , Jawa Timur.
Mengapa penulis memilih lokasi tersebut karena kedai GEN’K merupakan
kedai yang cukup terkenal di kalangan remaja di Banyuwangi , dan karena
persaingan antar kedai atau café di Banyuwangi cukup menarik untuk di
analisis. Sehingga menarik minat peneliti untuk meneliti dan owner kedai
GEN’K sendiri adalah kerabat dari peniliti.

3.3. Definisi Oprasional dan Pengukuran Variabel

3.3.1. Definisi Oprasional

Definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang


menjelaskan ciri-ciri spesifik yang leih substantif dari suatu konsep. Tujuannya
agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat
variabel yang sudah didefinisikan kosepnya, maka peneliti harus memasukkan
proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur
variabel yang ditelitinya.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:


1. Variabel independen (X), variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (terikat). (Sugiyono, 2013:61). variabel bebas
mempengaruhi variabel lain sehingga variabel ini dalam pelaksanaannya
tidak tergantung pada variabel lain, variabel independen dalam
penelitian ini adalah strategi pemasaran.
2. Variabel dependen (Y), adalah variabel yang keberadaannya sangat
dipengaruhi variabel independen. Variabel dependen disebut juga
variabel output atau vertikal. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2013:61). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
omset penjualan.

3.3.2. Pengukuran Variabel


Pengukuran variabel adalah proses untuk menentukan jumlah atau
intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek
tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang bisnis. Pengukuran
variabel dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT yang kemudian
akan dilengkapi dengan penggunaan Matriks SWOT sebagai analisis hasil dari
data yang diperoleh.

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya . (Sugiyono 2011:80).
Populasi dalam penelitian ini adalah owner , karyawan , dan konsumen dari
Kedai GEN’K.

3.4.2 Sampel

3.4.2.1 Pengertian Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki pada
populasi. (Sugiyono 2011:81) yang artinya kelompok kecil dari populasi yang
diambil dan dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Dalam penelitian
jarang sekali menggunakan seluruh anggota populasi untuk diteliti.

Sampel dalam penelitian kualitiatif bukan dinamakan responden, tetapi


sebagai narasumber, atau partisipan. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga
bukan disebut sample statistik, tetepi sampel teoritis, karena tujuan penelititan
kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.

Dalam penelitian ini penulis menentukan sampel berupa informasi


perusahaan seperti pimpinan perusahaan, karyawan perusahaan dan konsumen
perusahaan.

3.4.2.2 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Margono (2004) Teknik pengambilan sampel adalah Teknik


sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.

Menurut Sugiono (2017:81-82) teknik sampling merupakan teknik


pengambilan sampel. Untuk menentukan teknik sampel yang akan digunakan
dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik
sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu probability
sampling dan non-probability sampling.

Probability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang


memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Dengan probability sampling, maka
pengambilan sampel secara acak atau random dari populasi yang ada. Teknik
ini meliputi, simple random, proportionate stratified random, disproportionate
stratified random, dan area random. Nonprobability sampling adalah salah satu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik ini meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidentas,
purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling. Dalam penelitian
kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling,
dan snowball sampling.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan


tertentu. Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan
atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat
dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Maka dengan kata
lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu
yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian.

Maka dari itu pada penelitian kali ini penulis menggunakan Teknik
sampling menggunakan metode purposive sampling karena penelitian kualitatif
dan mengambil sampel yakni pemilik , karyawan , dan konsumen di Kedai
GEN’K yang mana sampel tersebut saling berhubungan dan memiliki sangkut
paut antara yang stau dengan yang lainnya.
3.5 Objek dan Informan Penelitian

3.5.1 Objek

Kegiatan penelitian ini di lakukan dengan objek penelitian “ Kedai


GEN’K” usaha dalam bidang food and beverage.

3.5.2 Informan Penelitian

Dalam penelitian ini, informan yang dibutuhkan adalah informan yang


mengetahui tentang apa yang kita butuhkan. Informan tersebut adalah owner,
karyawan, pelanggan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009:224) teknik pengumpulan data merupakan


langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Sugiyono (2009:225) juga menjelaskan
bahwa “dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan pada natural
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
data lebih banyak pada observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan 3 teknik penelitian, diantaranya observasi
partisipan (participant observation) serta wawancara (interview).

3.6.1 Observasi

Menurut Widoyoko (2014:46) observasi merupakan “pengamatan dan


pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu
gejala pada objek penelitian”. Menurut Sugiyono (2014:145) “observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikologis”.

Pada penelitian ini , teknik yang digunakan yaitu observasi partisipatif


(pengamatan berperan serta). Karena menurut Sugiyono (2013: 227), dengan
observasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam
dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

3.6.2 Wawancara

Menurut Riyanto (2010:82) interview atau wawancara merupakan metode


pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik
dengan subyek atau responden. Menurut Afifuddin (2009:131) wawancara
adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada
seseorang yang menjadi informan atau responden.

Berkaitan dengan pembahasan ini, ada beberapa hal yang perlu


diperhatikan dalam pelaksanaan wawancara, antara lain: a). Menjalani
hubungan baik dengan yang akan diwawancarai serta menjelaskan maksud dari
wawancara yang akan dilakukan dengan harapan dapat mengungkapkan
sebanyak mungkin data yang ingin digali; b). Menyampaikan pernyataan yang
tercantum dalam kuesioner yang disusun secara sistematika; c). Mencatat
semua jawaban lisan yang diberikan oleh responden atau informan secara teliti,
efisien dan efektif dengan memperhatikan maksud yang tersirat dari jawaban
itu. Adapun kelebihan pengumpulan data dengan cara wawancara adalah data
yang diperlukan langsung diperoleh sehingga lebih akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Adapun responden penelitian ini berasal dari:

a. Owner (pemilik) Usaha Kedai GEN’K.

b. Karyawan Usaha Kedai GEN’K.

c. Konsumen dari Usaha Kedai GEN’K


3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data disebut juga pengolahan dan penafsiran data. Analisis data
merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi,
wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus
yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk
meningkatkan pemahaman tersebut perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari
makna.

Data yang diperoleh dari interview dan observasi disusun secara


berkelompok sesuai dengan fokus penelitian, kemudian dilakukan dengan
pendekatan kualitatif Penelitian menggunakan model interaktif pada saat
analisis data yang mengacu pada pendapat Miles dan Huberman, bahwa
penelitian ini dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sehingga datanya sampai pada titik jenuh.
DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono, Heri.2020.Buku Ajar : Manajemen Pemasaran.Jember.CV Pustaka


Abadi

Yunus, Eddy. 2016. Manajemen Strategis.Yogyakarta.CV Andi Offset


Abdurrahman, Nana Herdiana. 2015. Manajemen Strategi Pemasaran.
Bandung: CV Pustaka Setia
Kotler, Philip dan Keller Kevin lane. 2016. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT
Indeks
Sugiyono., 2017,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, cetakan
ke-25. Penerbit Alfabeta: Bandung.
Latifa, Nadia Hasna. 2019. Kajian Strategi Pemasaran Usaha Kedai Kopi
Kadaka Cafetaria Di Kota Bandung
Volume 4 No 1.Bandung..

Anda mungkin juga menyukai