PENDAHULUAN
Islam mempunyai satu konsep yang dinamik tentang kesehatan,
yaitu shihhah dan Aafiyah. “Shihah” yaitu keadaan jasmani yang
memungkinkan seluruh anggota tubuh berfungsi dengan baik. Sementara
“Aafiyah” ialah suatu keadaan yang lebih afdhol yang dampaknya
menjangkau kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu
manusia mendapatkan tugas oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi
untuk menjaga lingkungan agar terciptanya kebahagiaan tersebut.
Pengetahuan tentang lingkungan serta dampak pencemaran
lingkungan bagi kesehatan merupakan suatu hal yang wajib kita ketahui.
Tanpa kesehatan manusia tidak dapat melakukan kegiatan yang menjadi
tugas serta kewajibannya yang menyangkut kepentingan diri sendiri,
keluarga, masyarakat dan kewajibannya dalam melaksanakan ibadah
kepada Allah SWT. Dapat di lihat dari penjelasan di atas, bahwa dampak
kesehatan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, diantaranya
dalam melaksanakan kewajibannya untuk memenuhi kehidupannya.
Karena bagaimana seseorang bisa sejahtera jika jasmani dan rohaninya
sakit. Hal tersebut tentu saja akan berdampak kepada kesejahteraan.
Kesejahteraan masyarakat menurut Unitted Nations
Development Program (UNDP) di ukur dengan indeks
pembangunan manusia (IPM). IPM merupakan indikator komposit
dari tiga indikator sektor pembangunan: pendidikan, kesehatan
dan ekonomi. IPM Indonesia tahun
2010 berada pada peringkat 108, sementara tahun 2011 turun ke peringkat
124. Dilihat dari fakta tersebut menunjukan bahwa makin merosotnya
kualitas hidup manusia Indonesia. Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) Millenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat
untuk mengadopsi
LANDASAN TEORITIS
Secara etimologi pemberdayaan berasal dari kata daya yang berarti
kemampuan untuk melakukan sesuatu ( W.J.S Poerwadaminta,
1996:
233). Imbuhan pada kata pemberdayaan mempunyai arti
berusaha
meningkatkan dengan melakukan sesuatu. sedangkan di dalam istilah
bahasa inggris di sebut dengan kata "empowerment". menurut William,
Webster, empowerment memiliki dua arti, pertama, to give power
or authority, yaitu memberikan kekuasaan atau kekuatan pada pihak
lain. dan pengertian ke dua adalah to give ability or enable yaitu upaya
untuk memberi kemampuan atau keberdayaan ( Onny S. Prijono, 1996:
3). Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses
pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.
Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil
yang dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang
berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat
fisik, ekonomi maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri,
mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan
tugas-tugas kehidupannya (Suharto, 2005: 59-60).
Esrom Aritonang menambahkan pemberdayaan sebagai usaha
untuk mengembangkan kekuatan atau kemampuan (daya), potensi
sumberdaya masyarakat agar membela dirinya (Esrom Aritonang
dkk,
2001: 9) masyarakat adalah sekumpulan atau sejumlah besar orang
yang menyatu menempati wilayah tertentu dan merupakan kelompok
manusia yang saling terkait oleh sistem-sistem, adat-istiadat, ritus-
ritus, serta hukum-hukum khas, dalam hidup bersama (A.R Tillar,
1999: 9). Definisi lain pemberdayaan masyarakat adalah upaya atau
proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan,
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan (Supardan, 2013).
Pemberdayaan masyarakat adalah tatanan yang menghimpun berbagai
upaya perorangan, kelompok dan masyarakat umum di bidang
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tinggi nya (Dedi
Alamsyah, 2011: 25).
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan mengemuka sejak
114 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Melalui Program Senyum Sehat
Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130 115
Hani Roviati Sa’adah, Dang Eif Saiful Amin,
Nase
116 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Melalui Program Senyum Sehat
118 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Melalui Program Senyum Sehat
122 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Melalui Program Senyum Sehat
Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130 123
Hani Roviati Sa’adah, Dang Eif Saiful Amin, Nase
Timur
4 Nining Kp. Banen RT/RW 03/11 Ds. Limbangan
Timur
5 Oting Kp. Banen RT/RW 05/11 Ds. Limbangan
Timur
6 Siti Kp. Banen RT/RW 05/11 Ds. Limbangan
Timur
7 Dede Kp. Banen RT/RW 02/11 Ds. Limbangan
Timur
8 Dewi Kp. Banen RT/RW 02/11 Ds. Limbangan
Timur
9 Eting Kp. Banen RT/RW 03/11 Ds. Limbangan
Timur
10 Nanah Kp. Banen RT/RW 04/11 Ds. Limbangan
Timur
11 Dewi Kp. Banen RT/RW 04/11 Ds. Limbangan
Timur
12 Ipong Kp. Banen RT/RW 04/11 Ds. Limbangan
Timur
13 Sinta Kp. Banen RT/RW 02/11 Ds. Limbangan
Timur
14 Pipit Kp. Banen RT/RW 02/11 Ds. Limbangan
Timur
15 Entik Kp. Banen RT/RW 03/11 Ds. Limbangan
Timur
16 Popon Kp. Banen RT/RW 05/11 Ds. Limbangan
Timur
17 Euis Kp. Banen RT/RW 02/11 Ds. Limbangan
Timur
18 Rita Kp. Banen RT/RW 03/11 Ds. Limbangan
Timur
19 Neni Kp. Banen RT/RW 03/11 Ds. Limbangan
Timur
20 Erna Kp. Banen RT/RW 02/11 Ds. Limbangan
Timur
21 Ilis Kp. Banen RT/RW 03/11 Ds. Limbangan
Timur
Sumber dari hasil wawancara bersama Ibu Maryam pada tanggal 28 Juli 2018
Dalam setiap pelaksaan program pemberdayaan tentunya ada
beberapa kendala yang dialami, seperti halnya yang dipaparkan oleh
kepala bidang program senyum sehat dalam wawancara.
“Kendalanya misalkan dari masayarakatnya itu sendiri
kemudian
dari perangkat desanya, misalkan ada penolakan karena
sebagian wilayah itu tidak kita mulus merekomendasikan
wilayah untuk di
124 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Melalui Program Senyum Sehat
Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130 125
Hani Roviati Sa’adah, Dang Eif Saiful Amin,
Nase
126 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Melalui Program Senyum Sehat
PENUTUP
Untuk memberikan gambaran pokok-pokok yang ada dalam skripsi ini
maka diuraikan sebagi berikut: 1) Perencanaan Rumah Zakat dalam
memberdayakan masyarakat melalui program senyum sehat yaitu
dalam melakukan perencanaan program Pemberdayaan Rumah Zakat
dimulai dengan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan masyarakat
yang disesuaikan dengan program senyum sehat yang sudah berjalan di
Rumah Zakat. Adapun program pemberdayaan tersebut yaitu Klinik
RBG, Khitanan Massal, Ambulance Gratis, Kebun Gizi, Mobil Klinik
Gratis, Layanan Bersalin Gratis, Bantuan Kesehatan, dan Operasi
Katarak Gratis. Dalam program senyum sehat terdapat dua bentuk
pelayanan, yaitu pelayanan kuratif dan non kuratif. Bentuk pelayanan
kuratif itu berupa pengobatan di suatu lembaga. Adapun bentuk
pelayanan non kuratif yaitu layanan yang dilakukan langsung ke
masyarakat seperti mengadakan
128 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Melalui Program Senyum Sehat
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, D. (2011). memberdayakan ummat . yogyakarta : Nuha
Medika. Aliyudin, M.(2009).Pengembangan Masyarakat Islam
dalam Sistem
Dakwah Islamiah. dalam Ilmu Dakwah: Academic Journal for
Homiletic
Studies, 4(14), 789.
Irianto, K. (2014). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung : Alfabeta.
Kuswana, D. (2011). Metode Penelitian Sosial. Bandung : CV Pustaka
Setia. Mardikanto, T. (2015). Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan
Publik. Bandung : Alfabeta.
Poerwadaminta, W. (1996). kamus umum bahasa. Jakarta: balai
Pustaka. Prijono, O. (1996). Pemberdayaan: Konsep,
Kebijakan dan
Implementasi. Jakarta: CSSI.
Soewarman, E. (2002). Strategi menciptakan manusia yang bersumberdaya
unggul,
Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130 129
Hani Roviati Sa’adah, Dang Eif Saiful Amin, Nase
130 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 2 (2018) 110-130