Anda di halaman 1dari 4

Kerangka 

Acuan 
Lokakarya Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data 
(Objective 5, activity no. 5.3.a, RKT no. 7.3)
Brebes, 9 Juni 2021
 
 
1. Latar Belakang 

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih menjadi permasalahan utama bidang kesehatan
serta masih jauh dari target global SDGs. Dari hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015
menyebutkan AKI 305/100.000 Kelahiran Hidup (KH), dan target Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2024 untuk AKI sebesar 183/100.000 Kelahiran Hidup. Angka
Kematian Neonatal (AKN) masih tinggi di Indonesia. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2017 menyebutkan AKN adalah 15/1.000 KH dengan target 2024 adalah 10 per 1.000
kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) 24/1.000 KH dengan target 2024 adalah 16/1.000
KH. Sedangkan target 2030 secara global untuk AKI adalah 70/100.000 KH, AKB mencapai
12/1.000 KH dan AKN 7/1.000 KH. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan adalah
pendekatan Safe motherhood, dimana terdapat empat pilar dalam menurunkan angka kematian
ibu, yaitu keluarga berencana, pemeriksaan kehamilan sesuai standar, persalinan bersih dan
aman, serta PONED dan PONEK. Pelayanan kontrasepsi atau keluarga berencana merupakan
merupakan intervensi strategis dalam menurunkan AKI dan AKB.

Pada tahun 2020, Jhpiego bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan BKKBN mendukung
upaya perluasan dan peningkatan kualitas layanan KBPP melalui program “KBPP Pilihan” yang
dimulai dari Juni 2020 – Juli 2023 di 12 Kabupaten di 3 Provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Sumatera Utara), dan Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari lima wilayah Kabupaten di
Jawa Tengah yang mendapat pendampingan dari program KBPP Pilihan Jhpiego selama tiga
tahun 2020 mendatang.

Program KBPP Pilihan melakukan pengukuran, analisis dan pelaporan output dan outcome
program untuk memastikan pelaksanaan program dilakukan dengan efektif sehingga tercapai
hasil yang diharapkan. Sumber data utama yang digunakan adalah catatan KB di ruang KB atau
ruang bersalin di fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit dan puskesmas dampingan program
KBPP Pilihan. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah apakah data yang dikumpulkan
tersebut sudah dimanfaatkan dengan baik untuk melakukan identifikasi masalah dan
pengambilan keputusan sehingga dapat terlihat dengan jelas area-area yang membutuhkan
peningkatan.

Berdasarkan hal tersebut di atas , untuk memastikan data-data dimanfaatkan dengan baik maka
program KBPP Pilihan akan melaksanakan Lokakarya Pengambilan Keputusan berdasarkan data
untuk membantu tim peningkatan kualitas di fasilitas kesehatan dan di kabupaten/kota dalam
rangka menggunakan data dalam melakukan identifikasi masalah, mencari solusi, melakukan
perubahan dan mengevaluasi perubahan.
2. Tujuan
Tujuan Umum: 

Tim peningkatan kualitas akan selalu menggunakan data untuk mengidentifikasi masalah,
mencari solusi, melakukan perbaikan dan mengevaluasi perbaikan yang dilakukan pada
pelayanan KBPP di tingkat fasilitas kesehatan ataupun di tingkat kabupaten/kota.

Tujuan Khusus:
 Peserta lokakarya memahami pentingnya penggunaan data untuk peningkatan kualitas
pelayanan KBPP di tingkat fasilitas kesehatan ataupun di tingkat kabupaten/kota
 Peserta lokakarya memahami proses analisa data
 Peserta lokakarya mampu membuat rekomendasi berdasarkan proses pengolahan data
untuk peningkatan pelayanan KBPP
 Peserta lokakarya mampu membuat rekomendasi berdasarkan proses pengolahan data ke
tingkat yang lebih tinggi
 Adanya perbaikan perencanaan program berbasis capaian indicator data
 
3. Tahapan kegiatan
Kegiatan lokakarya akan diadakan selama 1 hari dengan peserta meliputi managemen fasilitas
kesehatan dan tim peningkatan kualitas pelayanan KBPP di fasilitas serta tim peningkatan
kualitas di kabupaten/kota

 
4. Peserta 
a. Lokakarya tingkat fasilitas 
Puskesmas Brebes, Kluwut, Bojongsari, Ketanggungan dan Paguyangan
o Kepala Puskesmas  5 Orang
o Tim Peningkatan Kualitas Puskesmas  5 Orang

Rumah Sakit (RSUD, RS Amanah Mahmudah, RSIA Mutiara Bunda,


RS Alam Medika)
o Manajemen Faskes 4 Orang
o Kepala ruangan bersalin, nifas, poli kebidanan/poli KIA 4 Orang
o PIC data di masing-masing faskes 4 Orang
o Perwakilan Tim Mutu faskes 4 Orang

b. Tim Peningkatan Kualitas Kabupaten 
o Dinas Kesehatan (Kabid Kesmas, Kasie Kesga
bagian data pelayanan KB) 3 Orang 
o DP3KB bagian pelayanan KB dan data 2 Orang  
d. FO 1 Orang
e. Tim Nasional (SPM, HS, Communication & D4D Consultant) 5 Orang
  37 Orang
 
5. Pelaksanaan kegiatan 
Hari /tanggal   : Rabu, 9 Juni 2021
Tempat  : Gedung IDI
Waktu  : 08.00 - Selesai

6. Agenda Kegiatan 
  
Waktu  Agenda  PIC 
08:00 – 08:30  Registrasi dan Pembukaan  Dinkes
08.30 – 09:00  Pendahuluan  DP3KB & Jhpiego
1. Perkenalan dan Peraturan Lokakarya 
2. Tujuan Lokakarya 
3. Harapan Peserta 
09:00 – 10:15  Overview Buku Register dan Alat Pantau Kinerja  Jhpiego
 Buku Register KB 
 Buku Konseling KBPP 
 Buku Konseling ANC 
 Alat Pantau Kinerja 
10.15 – 10.45  Data dan Informasi.  Jhpiego
10:30 – 10:45  Coffee Break    
10:45 – 11:15  Penggunaan Data saat ini  Kabid Kesmas
Dinkes
11:15 – 12:00  Analisis data dan pemanfaatannya  Jhpiego
12:00 – 13:00  Lunch Break   
13:00 – 15:00  Kerja Kelompok  Dinkes/
DP3KB/Jhpiego
14:45 – 15:00  Coffee Break    
15:00 – 16:30  Presentasi hasil kerja kelompok  Dinkes/
Tanya jawab hasil kerja kelompok  DP3KB/Jhpiego
16:30 – 17:00  Rencana Tindak Lanjut Lokakarya dan Dinkes
Penutupan 
 
7. Material 
o Kertas Flip chart 
o Kertas Grafik (Milimeter Block) A3 
o Pulpen 
o Block note 
o Spidol 
o Papan Flipchart 
o LCD Projector 
o Peserta diharapkan membawa buku KBPP, Konseling KBPP, dan Buku Partus 
o Laptop untuk masing-masing perwakilan fasilitas/Puskesmas 
 
8. Dana Kegiatan 
Kegiatan didanai oleh Projek KBPP Pilihan 

Anda mungkin juga menyukai