(CHAPTER IV)
PENENTUAN VISCOSITAS
(DETERMINING OF VISCOSITY)
Ӆ.r2.t.ΔP
µ= …………………………………………………… (1)
8.V.L
dimana :
µ = Viskositas ( poise)
r = Jari – jari pipa kapiler ( cm )
t = waktu pengaliran ( detik )
ΔP = Tekanan ( dyne/cm)
V = Volume cairan ( cc )
L = Panjang pipa kapiler ( cm )
Ada bermacam-macam viskosimeter tipe pipet yang dapat digunakan untuk
menentukan viskositas kinematis, baik untuk produk minyak yang tembus
pandang (transparan) maupun tidak. Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung viskositas kinematis adalah :
µkin = C . t
Dimana :
µkin = Viskositas kinematik
C = Konstanta alat Oshwald (centi stroke/detik)
t = Waktu pengaliran
Untuk menjamin agar aliran cairan alam pipa kapiler viskosimeter laminar,
harus digunakan viskosimeter yang mempunyai ukuran pipa kapiler sedemikian
sehingga waktu alir lebih dari 200 detik. Pada dasarnya pengukuran viskosimeter
kinematis prok minyak bumi adalah megukur waktu alir produk minyak bumi
yang mempunyai tertentu melalui pipa kapiler viskosimeter pada suhu tertentu
melalui pipa kapiler viscosimeter pada suhu tertentu. Selain viskositas kinematik
ada lagi yang di kenal dengan viskositas dinamik. Untuk menghitung viskositas
dinamis. Untuk menghitung viskositas dinamis digunakan rumus di bawah ini:
µdin = d.µkin
Dimana :
d = Spesific gravity
dimana :
µ = Viskositas absolute (poise)
d = Densitas cairan (gr/cc)
t = Waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir melalui pipa
kapiler (detik)
dimana :
µdin = viscositas dinamik (senti stroke)
d = densitas (gr/cc), pada temperature yang sama dengan
digunakan untuk mengukur waktu aliran.
µkin = viskositas kinematik (senti stroke)
Viskositas dari campuran larutan yang dapat tercampur (Miscible Liquid
Mixture) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Kendal Monroe :
µm1/3 = x1 . µ11/3 + x2 . µ21/3 ………………………………………. (5)
dimana :
µm = viscositas campuran
Cairan yang tidak dapat tercampurkan (Immiscible Liquid Mixture) dapat
dihitung menggunakan persamaan Taylor berikut :
μm μ d +0,4 μc
=1+2,5 φ : D
μc μd + μc
µd dan µc menyatakan fasa kotinu dan fasa disperse. Untuk d = 0,03 digunakan
persamaana arrhenius :
µm = (x1 . µ1) x ( x2 . µ2) …………………………………………... (6)
dimana :
x1 dan x2 = fraksi masing – masing zat
= Fluiditas
Bahan
Crude Oil 250 ml
Gliserin 25 %
Gliserin 50 %
Gliserin 75 %
Minyak Rem 50 ml
Bensin
P
e
m a
n a
s
Bola Karet Picnometer
25,44 gr
¿
25 ml
¿ 1,0176 gr /ml
kin ¿ C . t
¿ 0,4994 centi stroke/ d × 20
¿ 9,988 centi stroke
din = d . kin
¿ 1,0176 ×9,988 centi stroke
¿ 10,1637 centi stroke
❑O 1
SG ¿ ❑
O2
1,0176
¿
1
¿ 1,0176
¿ 1,0844 gr /ml
kin ¿ C . t
¿ 0,4994 centi stroke/d × 21 detik
¿ 10,4874 centi stroke
din ¿ d . kin
¿ 1,0844 ×10,4874 centi stroke/d
¿ 11,3725 centi stroke/d
❑o
SG ¿
❑w
1,0844
¿
1
¿ 1,0844
m
¿
v
28,65 gr
¿
25 ml
¿ 1,146 gr /ml
kin=C .t
¿ 0,4994 centi stroke/d × 93 detik
¿ 46,4442 centi stroke/d
din=d . kin
¿ 1,146 × 46,4442centi stroke /d
¿ 53,2250 centi stroke/d
❑o
SG=
❑w
1,146
¿
1
¿ 1,146
d.Gliserin 75%. Waktu alir 163 detik dan massa 30,2 gr
m
¿
v
30,2 gr
¿
25 ml
¿ 1,208 gr /ml
kin=C .t
¿ 0,4994 centi stroke/d × 163 detik
¿ 81,4022 centi stroke/d
din=d . kin
¿ 1,208 gr / ml ×81,4022 centi stroke/d
¿ 98,3338 centi stroke/d
❑o
SG=
❑w
1,208
¿
1
¿ 1,208
4.8 PEMBAHASAN
gr
¿ 1,0176 . Ini disebabkan karena adanya ruang kosong pada picnometer yang
cc
belum tertutupi.
Pada percobaan menetukan viskositas dengan Redwood Viskometer, waktu
alir dipengaruhi ileh temperature,semakin tinggi temperature semakin cepat pula
waktu alirnya karena crude oil tersebut semakin encer. Begitu juga sebaliknya
semakin rendah temperature maka fluida semakin kental dan waktu alirnya
semakin lama. Semakin tinggi temperature maka semakin rendah viskositasnya.
4.9 KESIMPULAN
Semakin besar kita dapatkan viskositas, densitas dan waktu alir maka akan
semakin kental crude oil tersebut dan akan menyebabkan crude oil lambat untuk
mengalir. Dan pada percobaan menentukan viskositas menggunakan redwood
viscometer,semakin rendah temperature yang kita dapati maka waktu alir yang
kita dapati semakin besar pada saat volume fluida yang sama. Jika temperature
suatu fluida tinggi maka semakin rendah viskositas yang kita dapati dan semakin
rendah viskositas suatu fluida maka akan semakin tinggi densitas.
4.10 TUGAS
1. Jelaskan perbedaan pengukuran viskositas dengan viskosimeter Ostwald
dengan viskosimeter Redwood ?
Jawab :
a. Pada percobaan menentukan viskositas dengan Viskosimeter Ostwald
didapatkan perbedaan waktu alir yang disebabkan oleh pengaruh
konsentrasi fluida tersebut.
b. Pada percobaan menentukan viskositas dengan Viskosimeter Redwood
waktu alir dipengaruhi oleh temperature.
2. Jelaskan pengaruh komposisi crude oil dengan sifat fisik terhadap besarnya
viskositas ?
Jawab :
Pengaruhnya adalah mempengaruhi jumlah produksi crude oil dan dari tingkat
viskositasnya dapat dilihat bagaimana jenis minyak tersebut.
3. Hitunglah viskositas fluida yang mengalir pada pipa dengan diameter 2,3x inch,
panjang 6 ft, volume fluida 0,0x bbl dan 1x psi pada pangkal pipa dan 9x psi
pada unung pipa. Diasumsikan aliran fluida laminar !
(untuk nilai x bagi ber NPM ganjil x = 4, dan bagi yang ber NPM genap x = 2)
Jawab :
Diketahui : D=2,32inch
L=6 ft=6 × 30,48=182,88 cm
V =0,02bbl =0,02× 159=3,18 dm
¿ 3180 cm3
r =1,16inch=2,9464 cm
t=20 s
π=3,14
Ditanya : ?
Jawab :
∆ p=Pawal−Pak h ir
∆ p=3,2 psia−9,2
dyne
3,2 psia=3,2× 68947,5729
cm2
dyne
¿ 220632,23
cm2
π . r2 . t . ∆ p
¿
8.V . L
¿ ( 3,14 ) ( 2,9464 cm2 ) ( 20 s ) ¿ ¿
120284012,6
¿
4652467,2
¿ 25,85381206
4. Jelaskan perbedaan antara viskositas kinematik dengan viskositas dinamis ?
a. viskositas kinematik adalah perbandingan terhadap kerapatan massa pada
fluida.
b. viskositas dinamis adalah hasil dari densitas suatu fluida dengan viskositas
kinematik.