FOOD CONTAMINATION
Food Contamination adalah :
Segala factor dari dalam atau luar makanan sehingga makanan tersebut membahayakan kesehatan manusia
MAKANAN BERBAHAYA :
SIFAT ASLI DARI BAHAN MAKANAN ITU SENDIRI :
Keracunan HCN Singkong
Keracunan Asam Jengkolat Jengkol
MIKROORGANISME
Makhluk hidup terdiri dari :
1. Manusia
2. Hewan = Hewani
3. Tanaman = Tumbuhan = Nabati
4. Mikroorganisme = Jasad Renik
Semua makhluk hidup melakukan proses pertukaran zat (metabolisme) hal ini berlangsung untuk proses
pertumbuhan untuk hidup (Fisiologis Pertumbuhan)
• MIKROORGANISME adalah :
Makhluk hidup kecil yang hanya dapat dilihat di bawah mikroskop
Mikros = kecil ; Organism = Makhluk hidup kecil
Mikroorganisme makanan terdiri dari tiga jenis makhluk hidup yang sangat
kecil dan hanya bisa dilihat dibawah mikroskop, yaitu :
1. BAKTERI = Bacteria = Kuman / Septik
2. KAPANG = Cendawan = Buluk = Mold
3. RAGI = Khamir = Yeast
• Fisiologis Pertumbuhan artinya setiap makhluk hidup pasti memerlukan adanya : Air, makanan (nutrisi), suhu
(temperatur), PH (Derajat Keasaman), (Oksigen Aerob). Catatan : Khusus mikroorganisme ada yang dapat
hidup atau melakukan aktivitas tanpa oksigen = ANAEROBIK
2. AW Bakteri 6 – 7 Optimum : 4 – 10
Kapang 4 – 5 Optimum : 2 – 8
Ragi 4 – 5 Optimum : 3 – 8
3. OKSIGEN Bakteri Aerob / Anaerob / Vacultatif Anaerob
Kapang Aerob
Ragi Aerob & Vacultatif Anaaerob
1. KEADAAN BAHAN MAKANAN (= Bahan Baku / Raw Materials) Kesegaran tetap terjamin,
terutama makanan yang cepat busuk, antara lain: Daging, susu, telur, ikan dan produk olahannya,
Makanan Kaleng, Minuman + Karbondioksida
2. CARA PENYIMPANAN. (Bahan Baku)
Food Storage, Food Preservative, Food Additive pada makanan (Bahan Baku)
3. CARA PENGOLAHAN
Tempat Pengolahan, Food Handler, Cara pengolahan
4. CARA PENANGANAN MAKANAN (= Masakan)
Tidak terkontaminasi oleh : Mikroorgam'sme, Serangga, tikus, debu, kotoran, kebersihan alat dan
tenaga yang menangani
5. PENYIMPANAN MAKANAN (= Masakan)
Lemari = Tempat simpan dalam suhu kamar
Freezer / chiller = Penyimpanan suhu beku / dingin
6. PENYAJIAN MAKANAN (= Masakan)
Cepat, Penampilan (Appearance), Skirting (Kebersihan meja makan), Teknik Penyajian, Menjaga
Kesopanan dan Kebersihan, Kebersihan Pakaian dan Badan Pramusaji
KERUSAKAN MAKANAN
PANGAN
HEWANI NABATI
DITANGKAP / DISEMBELIH DIPANEN / DIPETIK
KERUSAKAN
DETERIORATION SPOILAGE
• TANDA-TANDA KERUSAKAN :
Pememaran, Pelunakan, Pembusukan, Pelendiran, Perubahan Bau, Rasa, Warna, Penggumpalan.
Ikan/Daging → Berbau → Rusak
Terasi = Indonesia tidak rusak >< Barat busuk
Keju Limburger = Indonesia tidak suka >< Barat suka
Susu dimasak pecah = Menggumpal = disebut rusak walaupun tidak bau masih
dapat dimakan dan tidak asam, Yoghurt = Enak = Bercitarasa Asam / Rusak = Tidak
Asam
• JENIS-JENTS KERUSAKAN :
1. Kerusakan Mikrobiologis
2. Kerusakan Mekanis
• VISIBLE INJURY = memar, lecet, robek, retak, pecah, belah
• INTERNAL INJURY = durian pecah kulit → isi baik rasa asam
3. Kerusakan Fisik :
• CHASE HARDENING = pengeringan permukaan bahan
• CHILLING INJURY = kerusakan akibat pendinginan
• FREEZING INJURY = kerusakan akibat pembekuan
4. Kerusakan Biologis :
• Fisiologis → Enzimatis
• Serangga dan Tikus Kerusakan
5. Kerusakan Kimia :
• Karena kerusakan 1, 2, 3, 4. Contoh : Reaksi Browning (pada kelompok
KLIMAKTERIK yaitu kelompok buah dan sayuran yang cepat coklat)
• PERISHABLE = makanan yang mudah rusak, contoh : Daging, susu, ikan, dll.
Bahan makanan yang mengandung protein dan kadar air tinggi, serta pH netral
• NON PERISHABLE = Makanan yang Stabil, tidak mudah rusak, contoh : tepung, Gula, Biji-bijian
yang kering, dll. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat banyak tetapi protein sedikit, dan kadar
air rendah.
• SEMI PERISHABLE = Makanan setengah stabil, contoh beberapa macam sayur dan buah.
BERJAMUR. Kapang tumbuh terutama pada bagian luar permukaan bahan pangan yang
tercemar. Bahan pangan mungkin menjadi lekat, berbulu sebagai hasil produksi mycelium dan spora
kapang dan berwarna.
BERLENDIR. Pertumbuhan bakteri pada permukaan yang basah seperti sayuran, daging, ikan
dapat menyebabkan flavor dan bau menyimpang serta pembusukan bahan pangan dengan
pembentukan lendir.
BERLENDIR KENTAL (seperti tali). Suatu lendir kental (rope) yang berbentuk tali dalam bahan
pangan disebabkan oleh berbagai spesies mikroorganisme, seperti : Leuconostoc, Mesenteroides, L
dextranicum, B. subtilis, Lactobasillus plantarum. Lendir tali dapat mencemari minuman ringan,
anggur, cuka, susu dan roti.
KERUSAKAN FERMENTATIF. Khamir / ragi, bakteri spesies Bacillus dan Clostridium dan
bakteri asam laktat, dapat memfermentasikan karbohidrat. Khamir merubah gula menjadi asam
laktat, asetat, propinat dan butirat, bersama-sama dengan hydrogen dan CO2 akhirnya menimbulkan
perubahan flavor dan pembentukan gas.
PENCEGAHAN KERUSAKAN :
PENCEGAHAN KERUSAKAN M1KROBIOLOG1S. Mencegah Kontaminasi, Mencegah
Pertumbuhan Mikroorganisme, Eliminasi (menurunkan), jumlah mikroorganisme lengkap
(menyeluruh), Eliminasi mikroorganisme scbagian.
PENCEGAHAN KERUSAKAN FISIK DAN KIMIA. Penguasaan Pengaruh Suhu Tinggi atau
Rendah terhadap Zat Gizi Utama (pengaruh panas / dingin terhadap Karbohidrat, Protein, Lemak,
Vitamin, Mineral, Air), Bila penggunaan suhu yang optimum maka bahan akan awet. Menguasai
Fisiologis Lepas Panen, Pembungkusan dengan rapi dan aman, Proses Pembekuan yang lebih
rendah secara cepat, Suhu awal Pengeringan tidak terlalu tinggi, Pemberian Zat Antioksidan,
Pemberian Zat Kimia tertentu, contoh NaHSO3 mencegah Browning.
PENCEGAHAN KERUSAKAN BIOLOGIS. Penggunaan dan Penyimpanan yang baik dan
higienis Fumigasi (Penyemprotan) teratur dan berkala, Penggunaan Insektisida, Penggunaan Bahan
Pengawet.
KERACUNAN MAKANAN :
Akibat adanya racun yang timbul dalam makanan karena adanya aktivitas dan perkembangbiakan
mikroorganisme tertentu sehingga menimbulkan sakit perut,.dengan kata lain Sakit perut karena
mengkonsumsi makanan yang mengandung racun, sehingga makanannya sudah basi atau makanan
tidak layak dikonsumsi
INFEKSI MAKANAN :
Menimbulkan sakit perut karena mengkonsumsi makanan yang mengandung mikroorganisme
patogen
VEKTOR BAKTERI TERTENTU Infeksi makanan yaitu makanan sebagai vektor pertumbuhan
bakteri tertentu. Jumlah bakteri patogen ini biasanya tidak banyak dan tidak berkembangbiak dalam
makanan I lisbanding type pertama. Contoh : Tuberculosa dan Diptheri, Thypus, dan Cholera
INDIGESTION = Salah Cerna, Maag = Tukak Lambung, Kembung, Kekenyangan, Sakit
Perut, Sembelit, Pengen Muntah, Mual, 'nek, Seel
INFEKSI BAKTERI
• Bakteri Salmonella, Clostridium Perfringen, dll
BAKTERI DALAM AIR
• Escherichia coli
RACUN KARENA PENGGUNAAN ADDITIVE BERLEBIHAN
ANTIOKSIDAN, contoh : Vitamin C (Asam askorbat), Propil Galat, BHT (Butylated Hidroxy
Toluene), BHA (Butylated Hidroxy Anisol), NDGA (Nordihydroguaiaretic)
PENGIKAT LOGAM, contoh : EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid), Asam Sitrat,
Polifosfat
EMULSIFIER = ZAT PENGEMULSI = Zat Pencampur Minyak dan Air, contoh : Lecithin, Asam
Empedu, Asam-asam lemak dan turunannya
TICKENER = PENGENTAL, contoh : Gom, Pektin, Gelatin, Amilosa, Pati (Starch), Dekstrin,
Keragenan, turunan Protein
BLEACHING AGENT = Starch Modifier = Pemutih, contoh : Benzoil Peroksida, Chlor
Dioksida, Hidrogen Peroksida, Oksida-oksida Nitrogen
BUFFER = Penambahan Asam atau Penambah Basa (secara kimia / biokimia), contoh : Asam
Organik dari buah-buahan, contoh lain penambahan zat kapur (Ca = Calsium) pada tanah gambut.
COLORING AGENT = Zat Pewarna, contoh Zat pewarna alami : Kunyit, Daun suji, berbagai
jenis bunga misalnya mawar, Carbon black, Titanium Oksida. Ada dua macam pewarna, yaitu:
Pewarna Makanan (Food Color) yang dapat dikonsumsi (edible) & Pewarna Kain (Textile Color)
yang tidak dapat dikonsumsi (non edible).
SWEETENER = Zat Pemanis Bukan Gula, contoh : Sakarin, Natrium Siklamat, Calcium Siklamat,
Magnesium Siklamat, Kali urn Siklamat, Saat ini Sakarin dan Siklamat sudah dilarang digunakan
di Arnerika Serikat, karena diduga mengandung zat Carsinogenik (Zat penyebab Kanker) dan
sekarang di seluruh dunia pemanis buatan diganti menggunakan ASPARTAM
NUTRIENT SUPPLEMENT = Zat Gizi Tambahan, contoh Vitamin, A, B-1, C, D, zat Besi, Calsium
FLAVORING AGENT = Penambah Citarasa, contoh Benzaldehit, Amil Acetat, Ethyl Butirat,
Methyl Anthranilat, MSG (vetsin). Essences Flavor adalah Penambah citarasa berbentuk cair yang
baisa digunakan untuk minuman atau sirup, sedangkan penambah citarasa untuk makanan
terutama makanan kering disebut SAVORY AGENT, contoh citarasa keju, kaldu ayam, kaldu sapi,
baso, udang, dll.
MISCELANEOUS ADDITIVE = Zat Tambahan lain, contoh :
Ammonium Sulfat, Calcium Fosfat (Anti Cracking Agent), Natrium Nitrat / Natrium Nitrit /
Sendawa (Meat Curing Agent), Calcium Chlorida (Firming Agent), Bentonite (Clarifying Agent)
PENGAWETAN adalah :
Suatu Teknik / Tindakan / Usaha yang dilakukan pada bahan sedemikian rupa, sehingga bahan
tersebut tidak mudah rusak.
BAHAN adalah :
Bahan Makanan atau bahan lain yaitu : kayu, batu, kain dll
PENGOLAHAN adalah
Membuat suatu macam bahan dari bahan lain, sehingga bahan hasil olahan
tersebut lebih berguna atau lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia.
PENGOLAHAN bukan PENGAWETAN
PENGAWETAN termasuk PENGOLAHAN
TUJUAN PENGAWETAN :
Untuk menghambat / mencegah terjadinya kerusakan bahan pangan, Mempertahankan Kualitas,
Menghindarkan Mikroorganisme = menghindari keracunan, Mempermudah Penanganan,
Penyimpanan dan Pengangkutan.
JENIS-JENIS PENGAWETAN :
Pemanasan, Pendinginan, Pengeringan, Pemakaian Garam, Asam, Gula, Asap, Bahan Pengawet,
IRADIASI
a. PEMANASAN
1. PASTEURISASI adalah Pemanasan menggunakansuhu 60°-80° C selama 30 menit
(pemanasan di bawah suhu rnendidih < 100° C) disebut pula pemanasan LTLT (Low Temperature
Long Time), dengan tujuan untuk membunuh kuman PATOGENIK (kuman penyebab penyakit),
mempertahankan GIZI, biasanya digunakan untuk Susu atau bahan makanan berprotein dan lemak
tinggi.
2. BOILING = BOIL = MENDIDIH adalah Pemanasan menggunakan suhu mendidih 100° C
(suhu titik didih), minimal selama 15 sampai 30 menit, dengan tujuan membunuh kuman /
mikroorganisme dan melunakan bahan.
3. BLANCHING = Perebusan Sesaat adalah Pemanasan menggunakan suhu rnendidih 100° C
(perebusan) selama 5-1 0 menit dengan tujuan menonaktifkan enzim, getah dan melunakkan tekstur,
membunuh kuman patogen, telur cacing dan cacing, serta membuang kotoran, mempertahankan warna
dan gizi.
4. STERILISASI, adalah Pemanasan menggunakan suhu steril yaitu 121°C selama 30 menit
(equivalent) untuk membunuh bakteri beserta spora-sporanya, dengan menggunakan alat
AUTOCLAVE = RETORT = STERILISATOR.
• STERIL KOMERSIL, adalah Semua Mikroorganisme pembentuk toxin, perusak makanan
pada penanganan yang Normal telah mati. Masih mengandung spora resisten. Daya
tahan simpan makanan steril komersil sekitar 2 tahun ( bukan akibat pertumbuhan
microorganisme tetapi karena terjadinya kerusakan sifat organoleptiknya - penampilan )
5. UHT = ULTRA HEAT TREATMENT /
ULTRA HIGH TEMPERATURES
Sterilisasi dalam waktu sangat singkat atau UHT adalah penggunaan suhu yang sangat tinggi (Ultra
Temperature) dalam waktu yang sangat singkat (dalam hitungan detik) disebut juga pemanasan
HTST = High Temperatures Short Times, Suhu yang digunakan antara 150° - 250° C (atau 200°
C - 300° C) selama 3 - 5 DETIK , tujuan UHT adalah membunuh kuman / bakteri dan spora-
spora bakteri. Tujuan lain adalah mempertahankan zat gizi / nilai gizi, mempertahankan warna
dan dapat membuat Efisiensi Bahan Bakar. Pemanasan ini menggunakan kemasan khusus yang
dikenal dengan kemasan Tetra Pak
PEMANASAN dalam COOKING METHOD
Dalam Pengetahuan memasak di Kitchen Department dikenal dengan metode dasar memasak
"Cooking by Dry Heat Method" yaitu : Broiling / Grilling, Gratinating, Baking, Roasting dan
"Moist Heat Cooking Method" yaitu : Boiling, Steaming, Blanching, Poaching, Braising,
Stewing, serta "Cooking Wih Fat" berupa Frying, Pan Frying dan Deep Frying,
IRADIASI adalah Penggunaan Sinar Radioaktif yang digunakan Khusus untuk MAKANAN,
termasuk untuk budidaya pertanian dan peternakan pasca panen / hasil pengolahan makanan yang
umumnya tidak tahan lama.
o RADIASI adalah Penggunaan Sinar Radioaktif yang biasanya digunakan untuk pengobatan /
kesehatan.