PENTING
DALAM KEAMANAN PANGAN
Arintina Rahayuni
• Pengolahan pangan mempunyai arti penting, selain
untuk tujuan menyajikan hidangan yang bervariasi,
pengolahan pangan penting untuk tujuan membuat
makanan lebih awet.
• Pengolahan pangan yang bertujuan untuk
mengawetkan makanan diantaranya adalah :
1. Penggulaan dan penggaraman
2. Pengasaman
3. Radiasi
4. Pengasapan
5. Pengolahan suhu tinggi
6. Pendinginan dan pembekuan
7. Pengeringan
8. Pengalengan
9. Penambahan pengawet makanan
Penggulaan Penggaraman Pengasaman
Radiasi
Thermal Processing
Heating Pasteurization
Refrigeration
Drying
Food Additive
Canning
Smoking
• Walaupun telah mengalami pengolahan,
produk-produk yang telah disebutkan punya
umur simpan/tanggal kedaluwarsa. Hal ini
disebabkan adanya aktifitas spora atau punya
ketahanan terhadap kondisi tertentu.
• Mikroba yang punya ketahanan terhadap
kondisi tertentu mempunyai penggolongan
dan nama tersendiri
Mikroba berdasarkan suhu pertumbuhan
1. Bakteri psikrorofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu
terendah yaitu 0oC-30oC. Bakteri ini banyak ditemukan di
dasar lautan, di daerah kutub, dan pada bahan makanan
yang didinginkan.
2. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 25oC-
40oC. Bakteri ini terdapat pada tanah, air, dan tubuh
vertebrata.
3. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 45oC-
75oC. Bakteri ini banyak terdapat di tempat-tempat bersuhu
tinggi, di tanah, air laut, dan pada susu.
4. Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu
diatas 75oC. Bakteri ini ditemukan di sumber air panas.
Mikroba berdasarkan pH
1. Asidofil adalah mikroba yang tumbuh pada
kisaran pH 2.0 – 5.0
2. Neurofil adalah mikroba yang tumbuh pada
kisaran pH 5.5 – 8.0
3. Alkalifil adalah mikroba yang tumbuh pada
kisaran pH 8.4 – 9.5
• Jamur kisaran pH luas
• Khamir 4,0 – 4,5
• Bakteri 6,5 – 7,5
Mikroba berdasarkan kandungan air
Setiap mikroba memerlukan kandungan air bebas
tertentu untuk hidupnya. Diukur dengan parameter aw
(water activity) atau kelembaban relatif.
• Mikroba umumnya dapat tumbuh pada aw 0,998-0,6.
• Bakteri umumnya memerlukan aw 0,90-0,999, tetapi
bakteri halofil hanya memerlukan aw 0,75
• Mikroba yang osmotoleran dapat hidup pada aw
terendah (0,6) misalnya khamir Saccharomyces rouxii.
• Aspergillus glaucus dan jamur benang lain dapat
tumbuh pada aw 0,8.
• Mikroba yang tahan kekeringan dengan membentuk
spora, konidia atau dapat membentuk kista
Tekanan Osmose
• Tekanan osmose sebenarnya sangat erat
hubungannya dengan kandungan air.
• Apabila mikroba diletakkan pada larutan
hipertonis, maka selnya akan mengalami
plasmolisis, yaitu terkelupasnya membran
sitoplasma dari dinding sel akibat mengkerutnya
sitoplasma.
• Apabila diletakkan pada larutan hipotonis, maka
sel mikroba akan mengalami plasmoptisa, yaitu
pecahnya sel karena cairan masuk ke dalam sel,
sel membengkak dan akhirnya pecah
Mikroba berdasarkan tekanan osmosis
Mikroba dikelompokkan berdasarkan tekanan
osmose
• Mikroba osmofil, adalah mikroba yang dapat
tumbuh pada kadar gula tinggi
• Mikroba halofil, adalah mikroba yang dapat
tumbuh pada kadar garam halogen yang tinggi
• Mikroba halodurik, adalah kelompok mikroba
yang dapat tahan (tidak mati) tetapi tidak dapat
tumbuh pada kadar garam tinggi, kadar garamnya
dapat mencapai 30 %.
Mikroba berdasarkan jenis biodegradasi