Terjadi penggumpalan 06
03 Memar
1 Kerusakan Mikrobiologis
2 Kerusakan Biologis
2
3 Kerusakan Fisik
4 Kerusakan Kimiawi
5 Kerusakan Mekanis
Kerusakan Mikrobiologis
Kerusakan mikrobiologis disebabkan oleh mikroba seperti bakteri, kapang dan khamir.
Golongan bakteri mudah merusak bahan-bahan yang banyak mengandung protein serta
berkadar air tinggi; Kapang menyerang bahan yang banyak mengandung pektin, pati dan
selulosa; sedangkan khamir menyerang bahan-bahan yang banyak mengandung gula.
Mekanisme kerja mikroba yaitu mendegradasi makromolekul-makromolekul penyusun bahan
pangan menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil.
Jenis kerusakan ini berbahaya bagi manusia karena racun yang diproduksi, serta penjalaran
dan penularan yang sangat cepat.
Kerusakan Biologis
Jenis kerusakan ini disebabkan karena kerusakan fisiologis, serangga dan binatang pengerat
Kerusakan fisiologis adalah kerusakan yang disebabkan oleh reaksi metabolisme dalam
bahan atau enzim yang terdapat di dalamnya secara alami sehingga terjadi proses autolisis
yang menyebabkan terjadinya kerusakan dan pembusukan.
Contoh : Daging akan membusuk dengan sangat cepat bila disimpan pada suhu ruang.
Kerusakan Fisik
Jenis kerusakan ini disebabkan karena perlakuan fisik
Contoh:
• Pada pendinginan yang tidak sesuai dengan suhu optimal menyebabkan terjadinya “chilling injuries”
• Pada penggorengan yang terlalu lama menyebabkan kegosongan
• Pada penyimpanan dalam gudang yang basah menyebabkan “hardening” (penggumpalan dan
pengerasan) pada tepung-tepungan yang kering.
• Pada pengeringan menggunakan suhu yang terlalu tinggi dan dengan cara pengeringan yang terlalu
cepat akan mengalami “case hardening” (bagian luar bahan pangan mengeras sedangkan bagian
dalamnya tetap lunak)
Kerusakan Kimiawi
Jenis kerusakan ini diakibatkan oleh reaksi kimia
seperti reaksi oksidasi, hidrolisis, reaksi enzimatis.
Contoh : Browning non-enzimatis pada buah apel
Kerusakan Mekanis
Jenis kerusakan ini disebabkan adanya benturan-benturan
mekanis. Kerusakan mekanis dapat terjadi selama proses
pemanenan, pengangkutan, dan pada proses lainnya.
1 Pertumbuhan dan aktivitas mikroba
5 Kadar air
6 Oksigen
7 Sinar matahari
8 Waktu penyimpanan
1 Pertumbuhan dan aktivitas mikroba
Bakteri
Ukuran panjang sel bakteri pada bahan pangan antara satu
sampai beberapa mikron
Bakteri membutuhkan air lebih banyak dari pada kapang atau
khamir. Sebagian besar bakteri dapat tumbuh dengan baik pada
aw mendekati 1.
Klasifikasi bakteri berdasarkan suhu :
a. Bakteri termofil : > 45 ºC;
b. Bakteri mesofil : 20- 45 ºC;
c. Bakteri psikrofil : < 10 ºC;
Sebagian besar bakteri tumbuh paling baik pada pH mendekati
netral
Terdapat 4 golongan bakteri berdasarkan proses respirasi:
aerobik, anaerobik, fakultatif dan mikroaerofilik.
Khamir
Serangga utamanya dapat Parasit cacing pita terdapat pada Tikus merugikan bukan hanya
merusak atau melukai permukaan daging sapi dan babi. Cacing karena jumlah bahan yang
bahan pangan seperti buah- tersebut masuk ke dalam tubuh dimakan, tetapi juga kotoran,
buahan, sayur-sayuran, biji-bijian hewan melalui makanan, rambut dan air kencingnya dapat
dan umbi-umbian, sehingga sehingga daging yang tidak merupakan media yang baik
menyebabkan kontaminasi oleh dimasak dapat menjadi sumber untuk pertumbuhan bakteri dan
bakteri, khamir atau kapang. kontaminasi bagi manusia. menimbulkan bau tidak enak.
4 Pemanasan dan pendinginan
Udara dan oksigen selain dapat merusak Sinar dapat merusak beberapa vitamin
vitamin terutama vitamin A dan C, warna terutama riboflavin, vitamin A dan C, juga
bahan pangan, flavor dan kandungan dapat merusak warna pangan. Sebagai
lain, juga penting untuk pertumbuhan contoh, susu yang disimpan dalam botol
kapang. Pada umumnya kapang adalah transparan, flavor susu dapat berubah
aerobik, oleh karena itu sering ditemukan karena terjadinya oksidasi lemak dan
tumbuh di permukaan bahan pangan. perubahan protein yang dikatalis oleh sinar.
6 Waktu Penyimpanan