AKUNTANSI KAS
KELOMPOK 3
ANNISAH
FERDI ORANRA
POPY ANDITA
REZA RAMANDA
YOSI NOPITASARI
DOSEN PEMBIMBING
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekalian.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Pengertian Kas..........................................................................................4
2.2 Pengendalian Intern Untuk Akuntansi Kas...............................................4
2.3 Jenis-Jenis Kas..........................................................................................7
BAB III
PENUTUP..........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.............................................................................................15
3.2 Kritik dan Saran......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengendalian internal biasanya akan mutlak diperlukan sering dengan tumbuhnya dan
berkembangnya transaksi/bisnis perusahaan. Untuk menjalankan pengendalian internal secara
baik tentu saja harus diikuti dengan kerelaan perusahaan untuk mengeluarkan beberapa
tambahan biaya. Sistem pengendalian internal akan dijumpai dalam perusahaan yang dimana
kategori ukuran bisnisnya adalah menengah keatas.
Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva lainnya. Oleh sebab itu ,
kas merupakan aktiva yang digemari untuk dicuri, dimanipulasi, dan diselewengkan . Dalam
neraca, kas selalu disajikan dalam utrutan yang utama, setelah itu barulah diikuti dengan akun
piutang usaha, dan selanjutnya sesuai dengan urutan likuiditasnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KAS
Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan. Kas merupakan aset paling likuid karena dapat digunakan untuk
membayar kewajiban perusahaan. Kas termasuk instrumen keuangan dalam
klasifikasi aset keuangan. Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas di
pergunakan untuk membiayai kegiatan entitas.kas terdiri atas uang kartal yang
tersimpan yang tersimpan dalam sebuah entitas,uang tersimpan dalam rekening
bank,dan setara kas.kas secara umum digunakan sebagai alat pembayaran untuk
aktivitas operasi perusahaan tanpa suatu pembatasan.adakalah kas dimiliki untuk
tujuan tertentu sehingga tidak bebas digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan.kes yang dicadangkan dengan penggunaan khusus tidak boleh
dikategorikan sebagai kas,tetapi diklasifikasikan sebagai dana cadangan.jika
digunakan untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun
dana cadangan ini akan diklasifikasikan sebagai aset lancar.kas yang dicadangkan
untuk kegiatan khusus yang akan digunakan lebih dari satu tahun diklasifikasikan
dalam aset tidak lancar.(Buku Akuntansi Keuangan Menengah Penerbit Salemba
Empat Hal:182-183)
4
Penilaian resiko. Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis berbagai
faktor yang bisa menimbulkan resiko bagi perusahaan dan harus menentukan bagaimana
mengelola resiko tersebut.
Pemisahan tugas
Prosedur dokumentasi
Pengawasan fisik
Memastikan bahwa hanya transaksi yang telah diotorisasi yang dapat dilaksanakan.
Menjamin bahwa aset dan kewajiban perusahaan telah ditetapkan dengan benar,
sehingga dapat digunakan sebagai informasi yang dapat diandalkan untuk
pengambilan keputusan dalam mengoperasikan perusahaan.
5
Kelemahan pengendalian intern :
Kolusi atau kerjasama antar pegawai yang tidak jujur untuk melakukan
pelanggaran/kejahatan seringkali tidak dapat dicegah oleh sistem.
(Dari Buku Dasar Dasar Akuntansi Jilid II Penerbit STIE YKPN Hal: 13)
Hanya orang tertentu yang diberi kewenangan untuk menerima kas (Kasir).
Pemisahan tugas
Penerima kas, pencatat penerima kas, dan pemegang kas, dilakukan oleh orang yang
berbeda.
Prosedur Dokumentasi
Gunakan bukti penerimaan kas, pita kertas dari mesin register kas, dan bukti setoran
ke bank.
Pengamanan fisik
6
Simpan kas dalam lemari terkunci atau simpan di bank, membatasi akses ke tempat
penyimpanan, gunakan mesin register kas.
(Dari Buku Dasar Dasar Akuntansi Jilid II Penerbit STIE YKPN Hal 13-15)
Pemisahan tugas
Orang yang memberi persetujuan pembayaran harus berbeda dengan orang yang
melakukan pembayaran; penandatanganan check tidak boleh melakukan pencatatan
pembayaran dengan check.
Prosedur dokumentasi
Gunakan check dengan nomor urut tercetak; periksa urutan pemakaian check; setiap
check harus didukung oleh faktur.
Pengamanan fisik
Cocokkan check dengan faktur pendukungnya, buat rekonsiliasi bank secara bulanan.
7
Mempertanggungkan pegawai yang menangani kas; mewajibkan pegawai mengambil
cuti; meneliti latar belakang pegawai.
(Dari Buku Dasar Dasar Akuntansi Jilid II Penerbit STIE YKPN Hal: 19-21)
(Dari www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-metode-dalam-kas-
kecil)
Terdapat dua sistem kas kecil yaitu sistem imprest (dana tetap) dan fluctuating system.
1.Sistem imperst kas kecil adalah mekanisme kas kecil dimana dana dipertahankan tetap.pada
awalnya dibentuk dana kas kecil dalam jumlah teratentu.setiap adanya pengeluaran akan
dibuat bukti pengeluaran tetapi tidak dibuat jurnal.Jika jumlah kas kecil akan habis , maka
akan dilakukan pengantian sejumlah dana yang telah dipakai.pada saat penggantian akan
dibuat jurnal terkait dengan pengeluaran tersebut dan mengurangi kas perusahaan . setelah
penggantian salso dana kas kecil akan kembali sejumlah yang ditetapkan.
2.Fluctuating system , dalam sistem ini dana kas kecil tidak ditetapkan sejumlah tertentu
sehingga saldonya bervariasi dari waktu kewaktu . penggantian tidak didasarkan jumlah
terpakai tetapi sering kali ditetapkan sejumlah tertentu.misalnya, untuk pertama kali dibrntuk
dana kas kecil sebesar Rp.5.000.000. setiap bulan ditambahkan dana sejumlah nilai yang
sama tanpa memperhatikan jumlah dana yang terpakai.akibatnya saldo kas kecil akan
berubah ubah.
Pengoperasian dana kas kecil baik sistem dana tetap maupun sistem dana berfluktuasi
meliputi 3 tahap yaitu :
8
Sistem Dana Tetap Sistem Dana Berfluktuasi
1. Pembentukan kas kecil 1. Pembentukan kas kecil
Kas kecil xxx Kas kecil xxx
Kas xxx Kas xxx
2. Penggunaan/ Pengeluaran dana kas kecil 2. Pengeluaran kas kecil
Untuk sistem dana tetap pengeluaran kas Dilakukan penjurnalan atas pengeluaran-
kecil tidak dijurnal, penjurnalan atas pengeluaran kas kecil.
pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru akan
dilakukan pada saat kas kecil tersebut diisi Macam-macam biaya xxx
kembali. Kas kecil xxx
3. Pengisian kembali kas kecil 3. Pengisian kembali kas kecil
Pada saat pengisian kembali dilakukan Kas kecil xxx
penjurnalan terhadap pengeluaran-
pengeluaran kas kecil Kas xxx
9
c. Pengisian kembali kas kecil
Jurnal untuk mencatat pengisian kembali tanggal 31 desember 2010
Des 31 Biaya langganan koran 150.000,-
Biaya materai dan perangko 50.000,-
Biaya makanan kecil 40.000,-
Kas 240.000,-
Dari uraian di atas dana kas kecil tidak pernah dikredit sehingga saldo kas kecil selalu
tetap sebesar Rp500.000,-. Pada akhir periode harus dilakukan pengisian kembali untuk
mengakui adanya biaya-biaya yang dikeluarkan pada pengisian sebelumya dan untuk
menentukan jumlah dana kas kecil yang dilaporkan di Neraca. Berdasarkan contoh di atas,
saldo dana kas kecil yang dilaporkan di neraca per 31 desember 2010 adalah Rp500.000,-.
Tetapi jika tidak ada pengisian kembali pada akhir periode maka perlu dilakukan
jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya sejak pengisian sebelumnya sampai akhir periode
tersebut. Sesuai contoh di atas bila tidak ada pengisian kembali maka jurnal penyesuaian
yang dibuat adalah :
Des 31 Biaya langganan koran 150.000,-
Biaya materai dan perangko 50.000,-
Biaya makanan kecil 40.000,-
Kas kecil 240.000,-
Jika diposting maka saldo dana kas kecil pada akhir tahun 2010 adalah Rp260.000,-
yang berasal dari Rp500.000 - Rp240.000 = Rp260.000,-. Jumlah tersebut akan dilaporkan
di neraca tanggal 31 desember 2010.
Pada awal periode 2011 dilakukan jurnal pembalik sebagai berikut :
2011 Kas kecil 240.000,-
Jan 2 Biaya langganan koran 150.000,-
Biaya materai dan perangko 50.000,-
Biaya makanan kecil 40.000,-
Andaikan jurnal pembalik di atas telah diposting, saldo kas kecil menjadi debit
Rp500.000,- dan akun-akun biaya saldonya menjadi kredit. Pada tanggal pengisian
berikutnya, jurnal yang dibuat adalah debit biaya-biaya sebesar jumlah pengisian kembali
sebelumnya sampai pengisian kembali sekarang.
Contoh : dari kasus di atas anggaplah pengeluaran dari tanggal 2 januari sampai 15
januari 2011 adalah pembelian materai dan perangko sebesar Rp200.000,-. Pengisian kembali
dilakukan tanggal 15 januari 2011 sehingga pengisian kembali sebesar Rp400.000,- dengan
perhitungan sebagai berikut :
10
Total Rp 240.000 Rp 200.000 Rp 440.000
Adapun jurnal pengisian kembali pada tanggal 15 januari 2011 adalah sebagai berikut :
Jan 15 Biaya langganan koran 150.000,-
Biaya materai dan perangko 250.000,-
Biaya makanan kecil 40.000,-
Kas 440.000,-
B. Kas di Bank
Kas di bank adalah uang kas yang dimiliki perusahaan yang disimpan di bank dalam
bentuk giro/bilyet dan kas ini dipakai untuk pembayaran yang jumlahnya besar dengan
menggunakan cek.
Rekonsiliasi bank adalah apabila setiap penerimaan uang disetor ke bank dan setiap
pengeluaraan uang (kecuali yang jumlahnya relatif kecil) menggunakan cek maka rekening
11
kas akan dapat dibandingkan dengan laporan bank. Secara periodik (biasanya bulanan) bank
memberikan laporan bank yang berisi informasi mengenai saldo awal dan saldo akhir bulan,
serta daftar transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan. Antara pembukuan
perusahaan dengan laporan bank seringkali menunjukkan jumlah saldo yang berbeda. Hal ini
disebabkan dua hal yaitu :
a. Adanya perbedaan waktu pencatatan atau keterlambatan pencatatan baik dari pihak
bank maupun perusahaan.
b. Terdapatnya kesalahan pencatatan baik yang dilakukan pihak perusahaan maupun
pihak bank.
Berikut ini penjelasan mengenai penyebab perbedaan baik itu karena perbedaan waktu
pencatatan ataupun karena kesalahan pencatatan :
1. Bank belum mencatat perusahaan sudah mencatat yaitu dalam hal :
a. Setoran dalam perjalanan (deposit in transit = DIT)
b. Cek dalam perjalanan (Outstanding Check = OSC)
2. Perusahaan belum mencatat, bank sudah mencatat dalam hal :
a. Penerimaan kas melalui bank
b. Biaya administrasi bank
c. Pendapatan bunga atau jasa giro
d. Adanya cek kosong dari konsumen atau debitur
e. Cek yang dikembalikan kepada penyetor karena alasan tertentu (bukan cek kosong)
tetapi perlakuan pencatatannya sama dengan cek kosong
3. Baik pihak bank ataupun perusahaan sama-sama melakukan kesalahan pencatatan.
12
Berdasarkan data di atas buatlah laporan rekonsiliasi dan jurnal penyesuaian yang
diperlukan.
PT RAHADIAN
Laporan Rekonsiliasi Bank
Per 31 Mei 2010
Saldo perusahaan Rp50.500.000 Saldo per bank Rp52.900.000
Tambah : Tambah :
Penagihan wesel / Rp5.000.000 DIT Rp 8.600.000
Pendapatan wesel Rp61.500.000
Jasa giro Rp 500.000 Kurang :
Rp5.500.000 Cek yang beredar
Rp56.000.000 Nomor 021 Rp4.700.000
Kurang : Nomor 025 Rp2.600.000
Cek kosong Rp1.800.000 Nomor 031 Rp1.200.000
Biaya bank Rp1.200.000 Rp 8.500.000
Rp3.000.000 Saldo bank Rp52.000.000
Saldo perusahaan Rp53.000.000
C. Pelaporan Kas
13
Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada pelaksanaanya dapat
terjadi beberapa masalah, diantaranya :
1. Cash Equivalents
Disebut juga dengan setara kas, yaitu kelompok aset perusahaan yang jangka
waktunya kurang dari tiga bulan.
2. Restricted Cash
Kas yang dipisahkan khusus untuk membayar kewajiban di masa mendatang yang
nilainya cukup besar.
3. Bank Overdrafts
Rekening negatif yang terjadi karena nasabah menulis cek yang melebihi jumlah dana
yang ada di rekeningnya dan dianggap sebagai utang sehingga dapat dilaporkan
sebagai suatu ekspansi kredit.
(Dari http://file.upi.edu/direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/196510022001121-
IKIN_SOLIKIN/kas_kecil_dan_rekonsiliasi_bank pdf.)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
b. Kas adalah alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum dan oleh sebab itu
merupakan dasar-landasan yang kuat untuk dipakai sebagai alat pengukur terhadap
semua kegiatan semua ekonomi di dalam perusahaan.
c. Rekonsiliasi bank adalah Apabila setiap penerimaan uang disetor ke bank dan setiap
pengeluaraan uang (kecuali yang jumlahnya relatif kecil) menggunakan cek maka
rekening kas akan dapat dibandingkan dengan laporan bank.
d. Dana kas kecil atau petty cash fund adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek.
Dalam perbuatann makalah ini kami selaku penyusun masih banyak kekurangan
dalam pengetahuan makalah ini. Maka disini kami sebagai penyusun mengharapkan kritik
14
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Atas kritik dan
sarannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi Jilid II. Yogyakarta: STIE YKPN.
bab_7_akuntansi_dan_pengendalian_intern_terhadap_kas.pdf.
kas_kecil_dan_rekonsiliasi_bank.pdf.
Kas.pdf.
15