Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KAS

KELOMPOK 3

ANNISAH

FERDI ORANRA

POPY ANDITA

REZA RAMANDA

YOSI NOPITASARI

DOSEN PEMBIMBING

RINA ANDRIANI, SE., M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT,karena dengan
Ridhonya kami dapat menyelesaikan makalah dengan pokok pembahasan
“AKUNTANSI KAS” . Dengan harapan semoga makalah ini bisa berguna bagi
kita semua. Aamiin.

Tak lupa pula penyusun sampaikan banyak terimakasih kepada semua


pihak yang turut berpartisipasi dalam proses penyusunan makalah ini, karena
penulis sadar sebagai makhluk sosial penulis tidak berbuat banyak tanpa ada
interaksi dengan orang lain dan tanpa adanya bimbingan,rahmat dan
karunianya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan baik dari segi materi yang disajikan maupun dari struktur bahasa
yang digunakan,itu semua tidak lain disebabkan oleh keterbatasan yang penulis
miliki, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan koreksi yang
membangun dari pada pembaca.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekalian.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2

BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3

BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Pengertian Kas..........................................................................................4
2.2 Pengendalian Intern Untuk Akuntansi Kas...............................................4
2.3 Jenis-Jenis Kas..........................................................................................7

BAB III
PENUTUP..........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.............................................................................................15
3.2 Kritik dan Saran......................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengendalian internal biasanya akan mutlak diperlukan sering dengan tumbuhnya dan
berkembangnya transaksi/bisnis perusahaan. Untuk menjalankan pengendalian internal secara
baik tentu saja harus diikuti dengan kerelaan perusahaan untuk mengeluarkan beberapa
tambahan biaya. Sistem pengendalian internal akan dijumpai dalam perusahaan yang dimana
kategori ukuran bisnisnya adalah menengah keatas.

Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva lainnya. Oleh sebab itu ,
kas merupakan aktiva yang digemari untuk dicuri, dimanipulasi, dan diselewengkan . Dalam
neraca, kas selalu disajikan dalam utrutan yang utama, setelah itu barulah diikuti dengan akun
piutang usaha, dan selanjutnya sesuai dengan urutan likuiditasnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu kas ?

2. Apa itu pengendalian intern untuk akuntansi kas ?

3. Apa-apa saja jenis-jenis kas ?

4. Apa itu kas kecil ?

5. Apa itu rekonsiliasi bank ?

6. Mengapa dibutuhkan kas kecil ?

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KAS
Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan. Kas merupakan aset paling likuid karena dapat digunakan untuk
membayar kewajiban perusahaan. Kas termasuk instrumen keuangan dalam
klasifikasi aset keuangan. Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas di
pergunakan untuk membiayai kegiatan entitas.kas terdiri atas uang kartal yang
tersimpan yang tersimpan dalam sebuah entitas,uang tersimpan dalam rekening
bank,dan setara kas.kas secara umum digunakan sebagai alat pembayaran untuk
aktivitas operasi perusahaan tanpa suatu pembatasan.adakalah kas dimiliki untuk
tujuan tertentu sehingga tidak bebas digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan.kes yang dicadangkan dengan penggunaan khusus tidak boleh
dikategorikan sebagai kas,tetapi diklasifikasikan sebagai dana cadangan.jika
digunakan untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun
dana cadangan ini akan diklasifikasikan sebagai aset lancar.kas yang dicadangkan
untuk kegiatan khusus yang akan digunakan lebih dari satu tahun diklasifikasikan
dalam aset tidak lancar.(Buku Akuntansi Keuangan Menengah Penerbit Salemba
Empat Hal:182-183)

2.2 PENGENDALIAN INTERN UNTUK AKUNTANSI KAS


Pengendalian intern terdiri atas semua metoda dan tindakan yang saling berkaitan
yang diterapkan dalam suatu organisasi untuk mengamankan aset, meningkatkan keandalan
catatan akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi, dan menjamin kesesuiaian dengan
ketentuan hukum dan pengaturan yang berlaku. Sistem pengendalian intern memiliki lima
komponen utama sebagai berikut :

 Lingkungan pengendalian. Merupakan tanggung jawab manajemen untuk


menegaskan bahwa integritas merupakan nilai suatu organisasi dan bahwa aktivitas
tidak etis tidak dapat ditoleransi.

4
 Penilaian resiko. Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis berbagai
faktor yang bisa menimbulkan resiko bagi perusahaan dan harus menentukan bagaimana
mengelola resiko tersebut.

 Aktivitas pengendalian. Untuk mengurangi terjadinya penyelewengan,


manajemen harus merancang kebijakan dan prosedur untuk menghadapi resiko
tertentu yang dihadapi perusahaan.

 Informasi dan komunikasi. Sistem pengendalian intern harus mengomunikasikan


semua informasi penting ke semua lapisan dalam organisasi, baik ke bawah maupun ke
atas, serta mengomunikasikan informasi ke pihak ekstern yang sesuai.

 Monitoring. Sistem pengendalian intern harus memonitor secara periodik dengan


memadai.

Masing-masing komponen pengendalian intern di atas sangatlah penting dan


berkaitan satu sama lain. Namun dalam uraian berikut, kita akan fokus pada satu komponen
yaitu aktivitas pengendalian, karena aktivitas-aktivitas ini merupakan tulang punggung upaya
perusahaan dalam menghadapi resiko seperti misalnya dalam mencegah terjadinya
penyelewengan (fraud). Ada enam prinsip aktivitas pengendalian, yaitu :

 Penetapan tanggung jawab

 Pemisahan tugas

 Prosedur dokumentasi

 Pengawasan fisik

 Verifikasi internal secara independen

 Pengendalian sumber daya manusia

(Buku Dasar Dasar Akuntansi Jilid II Penerbit STIE YKPN Hal:5-6)

Manfaat pengendalian intern bagi perusahaan :

 Menjamin bahwa semua transaksi dicatat secara lengkap dan akurat.

 Memastikan bahwa hanya transaksi yang telah diotorisasi yang dapat dilaksanakan.

 Menjamin bahwa semua transaksi didukung dengan dokumen yang memadai.

 Menjamin bahwa aset dan kewajiban perusahaan telah ditetapkan dengan benar,
sehingga dapat digunakan sebagai informasi yang dapat diandalkan untuk
pengambilan keputusan dalam mengoperasikan perusahaan.

 Meminimalkan resiko terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan aset perusahaan.

5
Kelemahan pengendalian intern :

 Pengendalian intern rentan terhadap kelemahan-kelemahan manusiawi, seperi


kelelahan fisik maupun mental pegawai dan kejenuhan yang dapat mengurangi
ketelitian kerja.

 Kolusi atau kerjasama antar pegawai yang tidak jujur untuk melakukan
pelanggaran/kejahatan seringkali tidak dapat dicegah oleh sistem.

 Pengendalian intern pada umumnya diterapkan pada transaksi-transaksi rutin


harian, sedangkan transaksi yang tidak biasa terjadi atau yang hanya terjadi di
akhir tahun tidak terawasi.

 Faktor biaya sering menjadi kendala, sehingga tidak semua tujuan


pengendalian dapat dicapai.

 Pengendalian yang diterapkan perusahaan seringkali tidak diselaraskan dengan


perkembangan yang terjadi dalam perusahaan.

(Dari Buku Dasar Dasar Akuntansi Jilid II Penerbit STIE YKPN Hal: 13)

a. Pengendalian Penerimaan Kas


Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang
memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang
prosedur-prosedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern.
Pertama, harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas bertanggung jawab
menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat
transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara
harian. Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan check;
kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang
tunai, yaitu melalui kas kecil.

Penerapan Prinsip Pengendalian Intern Pada Penerimaan Kas

 Penetapan tanggung jawab

Hanya orang tertentu yang diberi kewenangan untuk menerima kas (Kasir).

 Pemisahan tugas

Penerima kas, pencatat penerima kas, dan pemegang kas, dilakukan oleh orang yang
berbeda.

 Prosedur Dokumentasi

Gunakan bukti penerimaan kas, pita kertas dari mesin register kas, dan bukti setoran
ke bank.

 Pengamanan fisik

6
Simpan kas dalam lemari terkunci atau simpan di bank, membatasi akses ke tempat
penyimpanan, gunakan mesin register kas.

 Verifikasi secara internal

Membandingkan check dengan faktur, merekonsiliasi laporan bank secara benar.

 Pengendalian sumber daya manusia

Mempertanggungkan pegawai yang menangani kas; mewajibkan pegawai mengambil


cuti; meneliti latar belakang pegawai.

(Dari Buku Dasar Dasar Akuntansi Jilid II Penerbit STIE YKPN Hal 13-15)

b. Pengendalian Pengeluaran Kas


Pengawasan atas pengeluaran kas sama pentingnya atau bahkan kadang-kadang lebih
penting dari pada penerimaan kas. Untuk mengawasi pengeluaran kas berjalan dengan
efektif, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan check, kecuali
untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat dilakukan melalui kas kecil.Jika pegawai yang
ditunjuk, maka pegawai tersebut tidak diperkenankan untuk melakukan pencatatan transaksi
kas. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dalam pengeluaran kas yang tidak nampak
dalam catatan akuntansi.

Penerapan Prinsip Pengendalian Intern Pada Pengeluaran Kas

 Penetapan tanggung jawab

Hanya orang tertentu yang diberi kewenangan untuk menandatangani check


(bendahara) dan memberi persetujuan penunjukan pemasok.

 Pemisahan tugas

Orang yang memberi persetujuan pembayaran harus berbeda dengan orang yang
melakukan pembayaran; penandatanganan check tidak boleh melakukan pencatatan
pembayaran dengan check.

 Prosedur dokumentasi

Gunakan check dengan nomor urut tercetak; periksa urutan pemakaian check; setiap
check harus didukung oleh faktur.

 Pengamanan fisik

Simpan blangko check dalam lemari terkunci, membatasi akses ke tempat


penyimpanan check, gunakan mesin pencetak check.

 Verifikasi internal secara independen

Cocokkan check dengan faktur pendukungnya, buat rekonsiliasi bank secara bulanan.

 Pengendalian sumber daya manusia

7
Mempertanggungkan pegawai yang menangani kas; mewajibkan pegawai mengambil
cuti; meneliti latar belakang pegawai.

(Dari Buku Dasar Dasar Akuntansi Jilid II Penerbit STIE YKPN Hal: 19-21)

2.3 JENIS-JENIS KAS


A. Kas Kecil (Petty Cash)
Kas kecil adalah sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk pengeluaran yang
bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya .kas kecil digunakan untuk mendanai
pengeluaran pengeluaran pimpinan yang jumlanya relatif kecil seperti dana entertain
klien atau rekan kerja pimpinan , dana konsumsi untuk kepentingan rapat , dan lain
sebagainya. Kas kecil juga digunakan untuk membeli perlengkapan kantor, dan
pengeluaran yang relatif kecil lainnya.

(Dari www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-metode-dalam-kas-
kecil)

a. Sistem Imprest Kas Kecil


Untuk keperluan pengeluaran dalam jumlah kecil,entitas tidak mungkin melakukannya
dengan mengunakan cek karena tidak efisien.untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran kas
dalam jumlah kecil entitas membentuk dana kas kecil.dan jumlah dana kas kecil disesuaikan
dengan kebutuhan entitas.

Terdapat dua sistem kas kecil yaitu sistem imprest (dana tetap) dan fluctuating system.

1.Sistem imperst kas kecil adalah mekanisme kas kecil dimana dana dipertahankan tetap.pada
awalnya dibentuk dana kas kecil dalam jumlah teratentu.setiap adanya pengeluaran akan
dibuat bukti pengeluaran tetapi tidak dibuat jurnal.Jika jumlah kas kecil akan habis , maka
akan dilakukan pengantian sejumlah dana yang telah dipakai.pada saat penggantian akan
dibuat jurnal terkait dengan pengeluaran tersebut dan mengurangi kas perusahaan . setelah
penggantian salso dana kas kecil akan kembali sejumlah yang ditetapkan.

2.Fluctuating system , dalam sistem ini dana kas kecil tidak ditetapkan sejumlah tertentu
sehingga saldonya bervariasi dari waktu kewaktu . penggantian tidak didasarkan jumlah
terpakai tetapi sering kali ditetapkan sejumlah tertentu.misalnya, untuk pertama kali dibrntuk
dana kas kecil sebesar Rp.5.000.000. setiap bulan ditambahkan dana sejumlah nilai yang
sama tanpa memperhatikan jumlah dana yang terpakai.akibatnya saldo kas kecil akan
berubah ubah.

(Dari Buku Akuntansi Keuangan Menengah Penerbit Salembah Empat hal:184-185)

Pengoperasian dana kas kecil baik sistem dana tetap maupun sistem dana berfluktuasi
meliputi 3 tahap yaitu :

8
Sistem Dana Tetap Sistem Dana Berfluktuasi
1. Pembentukan kas kecil 1. Pembentukan kas kecil
Kas kecil xxx Kas kecil xxx
Kas xxx Kas xxx
2. Penggunaan/ Pengeluaran dana kas kecil 2. Pengeluaran kas kecil
Untuk sistem dana tetap pengeluaran kas Dilakukan penjurnalan atas pengeluaran-
kecil tidak dijurnal, penjurnalan atas pengeluaran kas kecil.
pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru akan
dilakukan pada saat kas kecil tersebut diisi Macam-macam biaya xxx
kembali. Kas kecil xxx
3. Pengisian kembali kas kecil 3. Pengisian kembali kas kecil
Pada saat pengisian kembali dilakukan Kas kecil xxx
penjurnalan terhadap pengeluaran-
pengeluaran kas kecil Kas xxx

Macam-macam biaya xxx Setelah pengisian kembali jumlah kas kecil


dapat berubah tidak seperti jumlah semula
Kas xxx sehingga system dana berfluktuasi untuk
keperluan pengendalian kas kurang sesuai/
kurang baik.

Contoh Kas Kecil Sistem Dana Tetap

Pada tanggal 10 desember 2010 PT Rahadian menetapkan penggunaan kas kecil


sistem dana tetap dengan jumlah Rp500.000,- dan akan diisi kembali setiap 2 pekan. Dana
kas kecil dibentuk pada tanggal 15 desember 2010. Transaksi yang terjadi selama
pembentukan kas kecil sampai akhir tahun 2010 sebagai berikut :
Desember 15 Membentuk kas kecil Rp500.000,-
16 Membayar kuitansi langganan koran Rp150.000,-
20 Membeli materai dan perangko Rp 50.000,-
27 Membayar makanan kecil Rp 40.000,-
31 Mengisi kembali dana kas kecil Rp240.000,-
Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas.
Jawab :
a. Pembentukan kas kecil
Jurnal untuk mencatat pembentukan dana kas kecil
Des 15 Kas kecil 500.000,-
Kas 500.000,-

b. Penggunaan dana kas kecil


Untuk sistem dana tetap tidak ada pencatatan.

9
c. Pengisian kembali kas kecil
Jurnal untuk mencatat pengisian kembali tanggal 31 desember 2010
Des 31 Biaya langganan koran 150.000,-
Biaya materai dan perangko 50.000,-
Biaya makanan kecil 40.000,-
Kas 240.000,-
Dari uraian di atas dana kas kecil tidak pernah dikredit sehingga saldo kas kecil selalu
tetap sebesar Rp500.000,-. Pada akhir periode harus dilakukan pengisian kembali untuk
mengakui adanya biaya-biaya yang dikeluarkan pada pengisian sebelumya dan untuk
menentukan jumlah dana kas kecil yang dilaporkan di Neraca. Berdasarkan contoh di atas,
saldo dana kas kecil yang dilaporkan di neraca per 31 desember 2010 adalah Rp500.000,-.
Tetapi jika tidak ada pengisian kembali pada akhir periode maka perlu dilakukan
jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya sejak pengisian sebelumnya sampai akhir periode
tersebut. Sesuai contoh di atas bila tidak ada pengisian kembali maka jurnal penyesuaian
yang dibuat adalah :
Des 31 Biaya langganan koran 150.000,-
Biaya materai dan perangko 50.000,-
Biaya makanan kecil 40.000,-
Kas kecil 240.000,-
Jika diposting maka saldo dana kas kecil pada akhir tahun 2010 adalah Rp260.000,-
yang berasal dari Rp500.000 - Rp240.000 = Rp260.000,-. Jumlah tersebut akan dilaporkan
di neraca tanggal 31 desember 2010.
Pada awal periode 2011 dilakukan jurnal pembalik sebagai berikut :
2011 Kas kecil 240.000,-
Jan 2 Biaya langganan koran 150.000,-
Biaya materai dan perangko 50.000,-
Biaya makanan kecil 40.000,-
Andaikan jurnal pembalik di atas telah diposting, saldo kas kecil menjadi debit
Rp500.000,- dan akun-akun biaya saldonya menjadi kredit. Pada tanggal pengisian
berikutnya, jurnal yang dibuat adalah debit biaya-biaya sebesar jumlah pengisian kembali
sebelumnya sampai pengisian kembali sekarang.
Contoh : dari kasus di atas anggaplah pengeluaran dari tanggal 2 januari sampai 15
januari 2011 adalah pembelian materai dan perangko sebesar Rp200.000,-. Pengisian kembali
dilakukan tanggal 15 januari 2011 sehingga pengisian kembali sebesar Rp400.000,- dengan
perhitungan sebagai berikut :

Tahun 2010 Tahun 2011


Total
15 - 31 Des 2 - 15 Jan
Biaya langganan koran Rp 150.000 - Rp 150.000
Biaya materai dan perangko 50.000 Rp 200.000 250.000
Biaya makanan kecil 40.000 40.000

10
Total Rp 240.000 Rp 200.000 Rp 440.000
Adapun jurnal pengisian kembali pada tanggal 15 januari 2011 adalah sebagai berikut :
Jan 15 Biaya langganan koran 150.000,-
Biaya materai dan perangko 250.000,-
Biaya makanan kecil 40.000,-
Kas 440.000,-

Contoh Kas Kecil Sistem Dana Berfluktuasi

Seperti kasus di atas tetapi perusahaan menggunakan sistem dana berfluktuasi.


Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi.
a. Pembentukan dana kas kecil
Jurnal untuk mencatat pembentukan dana kas kecil
Des 15 Kas kecil 500.000,-
Kas 500.000,-
b. Penggunaan dana kas kecil
Des 16 Biaya langganan koran 150.000,-
Kas kecil 150.000,-
Des 20 Biaya materai dan perangko 50.000,-
Kas kecil 50.000,-
Des 27 Biaya makanan kecil 40.000,-
Kas kecil 40.000,-
c. Pengisian kembali kas kecil
Jurnal untuk mencatat pengisian kembali tanggal 31 desember 2010
Des 31 Kas kecil 240.000,-
Kas 240.000,-
Karena sistem dana berfluktuasi terkadang jumlah pengisian kembali berubah / tidak
seperti jumlah semula pada saat pembentukan kas kecil.
Misal : PT Rahadian pada tanggal 31 desember 2010 mengisi kembali dana kas kecilnya
sebesar Rp250.000,- maka jurnal pencatatannya adalah :
Des 31 Kas kecil 250.000,-
Kas 250.000,-\
(Dari http://file.upi.edu/direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/196510022001121-
IKIN_SOLIKIN/kas_kecil_dan_rekonsiliasi_bank pdf.)

B. Kas di Bank
Kas di bank adalah uang kas yang dimiliki perusahaan yang disimpan di bank dalam
bentuk giro/bilyet dan kas ini dipakai untuk pembayaran yang jumlahnya besar dengan
menggunakan cek.
Rekonsiliasi bank adalah apabila setiap penerimaan uang disetor ke bank dan setiap
pengeluaraan uang (kecuali yang jumlahnya relatif kecil) menggunakan cek maka rekening

11
kas akan dapat dibandingkan dengan laporan bank. Secara periodik (biasanya bulanan) bank
memberikan laporan bank yang berisi informasi mengenai saldo awal dan saldo akhir bulan,
serta daftar transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan. Antara pembukuan
perusahaan dengan laporan bank seringkali menunjukkan jumlah saldo yang berbeda. Hal ini
disebabkan dua hal yaitu :
a. Adanya perbedaan waktu pencatatan atau keterlambatan pencatatan baik dari pihak
bank maupun perusahaan.
b. Terdapatnya kesalahan pencatatan baik yang dilakukan pihak perusahaan maupun
pihak bank.
Berikut ini penjelasan mengenai penyebab perbedaan baik itu karena perbedaan waktu
pencatatan ataupun karena kesalahan pencatatan :
1. Bank belum mencatat perusahaan sudah mencatat yaitu dalam hal :
a. Setoran dalam perjalanan (deposit in transit = DIT)
b. Cek dalam perjalanan (Outstanding Check = OSC)
2. Perusahaan belum mencatat, bank sudah mencatat dalam hal :
a. Penerimaan kas melalui bank
b. Biaya administrasi bank
c. Pendapatan bunga atau jasa giro
d. Adanya cek kosong dari konsumen atau debitur
e. Cek yang dikembalikan kepada penyetor karena alasan tertentu (bukan cek kosong)
tetapi perlakuan pencatatannya sama dengan cek kosong
3. Baik pihak bank ataupun perusahaan sama-sama melakukan kesalahan pencatatan.

Contoh Rekonsiliasi Bank


Pada tanggal 1 mei 2010, PT Rahadian membuka rekening giro di bank Muamalat
dengan setoran mula-mula sebesar Rp4.000.000,-. Saldo menurut pembukuan perusahaan
pada akhir mei sebesar Rp50.500.000,-, sedangkan menurut laporan dalam rekening koran
pihak bank sebesar Rp52.900.000,-. Setelah dilakukan prosedur rekonsiliasi diketahui bahwa
perbedaan tersebut disebabkan karena berikut di bawah ini :
1. Setoran dalam perjalanan Rp8.600.000,-.
2. Cek yang masih beredar sejumlah Rp8.700.000,- dengan perincian sebagai berikut :
 Cek nomor 021 sebesar Rp4.700.000,-
 Cek nomor 025 sebesar Rp2.600.000,-
 Cek nomor 031 sebesar Rp1.400.000,-
3. Bank memberikan jasa giro sebesar Rp500.000,- dan biaya bank yang dibebankan
kepada perusahaan sebesar Rp1.200.000,-.
4. Cek sebesar Rp1.800.000,- yang diterima perusahaan dari PT IDAMAN dinyatakan
kosong oleh pihak bank.
5. Bank telah menerima pelunasan selembar wesel tagih milik PT. Nusantara sebesar
Rp5.000.000,- (termasuk didalamnya pendapatan bunga sebesar Rp 200.000,-).

12
Berdasarkan data di atas buatlah laporan rekonsiliasi dan jurnal penyesuaian yang
diperlukan.

PT RAHADIAN
Laporan Rekonsiliasi Bank
Per 31 Mei 2010
Saldo perusahaan Rp50.500.000 Saldo per bank Rp52.900.000
Tambah : Tambah :
 Penagihan wesel / Rp5.000.000 DIT Rp 8.600.000
Pendapatan wesel Rp61.500.000
 Jasa giro Rp 500.000 Kurang :
Rp5.500.000  Cek yang beredar
Rp56.000.000 Nomor 021 Rp4.700.000
Kurang : Nomor 025 Rp2.600.000
 Cek kosong Rp1.800.000 Nomor 031 Rp1.200.000
 Biaya bank Rp1.200.000 Rp 8.500.000
Rp3.000.000 Saldo bank Rp52.000.000
Saldo perusahaan Rp53.000.000

Berdasarkan rekonsiliasi di atas PT Rahadian perlu membuat jurnal penyesuaian


untuk mencatat adanya perubahan saldo kas perusahaan. Adapun jurnal penyesuaian yang
diperlukan adalah :
1. Untuk mencatat pendapatan dari piutang wesel yang dikurangi biaya tagih
Mei 31 Kas 5.000.000,-
Piutang wesel 4.800.000,-
Pendapatan bunga 200.000,-
2. Mencatat penerimaan jasa giro bank
Mei 31 Kas 500.000,-
Pendapatan jasa giro 500.000,-
3. Mencatat adanya cek kosong
Mei 31 Piutang dagang 1.800.000,-
Kas 1.800.000,-
4. Mencatat adanya biaya bank
Mei 31 Biaya bank 1.200.000,-
Kas 1.200.000,-

C. Pelaporan Kas

13
Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada pelaksanaanya dapat
terjadi beberapa masalah, diantaranya :
1. Cash Equivalents
Disebut juga dengan setara kas, yaitu kelompok aset perusahaan yang jangka
waktunya kurang dari tiga bulan.
2. Restricted Cash
Kas yang dipisahkan khusus untuk membayar kewajiban di masa mendatang yang
nilainya cukup besar.
3. Bank Overdrafts
Rekening negatif yang terjadi karena nasabah menulis cek yang melebihi jumlah dana
yang ada di rekeningnya dan dianggap sebagai utang sehingga dapat dilaporkan
sebagai suatu ekspansi kredit.
(Dari http://file.upi.edu/direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/196510022001121-
IKIN_SOLIKIN/kas_kecil_dan_rekonsiliasi_bank pdf.)

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

a. Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi


aktiva atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk penyalahgunaan.

b. Kas adalah alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum dan oleh sebab itu
merupakan dasar-landasan yang kuat untuk dipakai sebagai alat pengukur terhadap
semua kegiatan semua ekonomi di dalam perusahaan.

c. Rekonsiliasi bank adalah Apabila setiap penerimaan uang disetor ke bank dan setiap
pengeluaraan uang (kecuali yang jumlahnya relatif kecil) menggunakan cek maka
rekening kas akan dapat dibandingkan dengan laporan bank.

d. Dana kas kecil atau petty cash fund adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek.

3.2 KRITIK DAN SARAN

Dalam perbuatann makalah ini kami selaku penyusun masih banyak kekurangan
dalam pengetahuan makalah ini. Maka disini kami sebagai penyusun mengharapkan kritik

14
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Atas kritik dan
sarannya kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Jusup, Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi Jilid II. Yogyakarta: STIE YKPN.
bab_7_akuntansi_dan_pengendalian_intern_terhadap_kas.pdf.
kas_kecil_dan_rekonsiliasi_bank.pdf.
Kas.pdf.

15

Anda mungkin juga menyukai