Anda di halaman 1dari 14

Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.

2 Tahun 2016

MANAJEMEN DANA TABARRU’


PADA ASURANSI TAKAFUL CABANG CIREBON

M. Mabruri Faozi

Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam


IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Jl.Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon
e-mail : mabrurifaozi@gmail.com

Abstrak

Asuransi syariah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-
MUI) dalam fatwanya yaitu: ( ta‟mim, takaful, tadhamun)adalah usaha saling melindungi dan
tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset atau
tabarru‟ yang memberikan pola pengambilan untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad
(perikatan) yang sesuai dengan syariah. Dalam tulisan ini dibahas tentang bagaimana
manajemen pengelolaan danatabarru‟ yang diterapkan pada PT Asuransi Takaful Umum
cabang Cirebon. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa danatabarru‟ diperoleh dari setoran dana
peserta atau premi 50% untuk dana tabarru‟, kemudian dana tabarru‟ yang diinvestasikan ke
sektor lain dan akan memperoleh bagi hasil antara peserta dan nasabah, dana tabarru‟ ini
digunakan untuk membayar klaim yang hanya untuk para peserta. Hasil penelitian ini juga
dapat diketahui bahwa PT Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon mulai dari akad, kedudukan
para pihak peserta dalam akad tabarru‟, pengelolaan, surplus underwriting, defisit underwriting
sesuai dengan konsep syariah yang ditetapkan Fatwa No.53 Dewan Syariah Nasional MUI
tahun 2006.

Kata Kunci: Manajemen,Dana Tabarru, Asuransi Syariah

Abstract
Takaful according to the Fatwa of National Sharia Board Indonesian Council of Ulama (DSN-
MUI) is: (ta‟mim, takaful, tadhamun)efforts to protect each other and mutual help among
persons or parties through investments in assets or tabarru‟ which provides pattern making to
address specific risks through contract (engagement) in accordance with sharia. In this paper
discusses how the management of the funds tabarru applied to the Takaful General Insurance
branch of Cirebon. This study, using a qualitative approach with descriptive methods of analysis.
The results of this study indicate that the funds tabarru obtained from the deposit fund
participant or a 50% premium to fund tabarru, then funds tabarru invested into other sectors
and will earn a share between participants and customers, tabarru 'fund is used to pay claims
only for the participants. The results of this study also found that Takaful General Insurance
branch of Cirebon start of the contract, the position of the parties in the contract Participants
tabarru, management, underwriting surplus, underwriting deficit in accordance with this sharia
concept number 53 of fatwa National Sharia Board - Indonesian Council of Ulama 2006

Keywords: Management, Fund Tabarru‟, Islamic Insurance

144
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

Prendahuluan Itulah orang-orang yang bertakwa”.(QS. Al-


Tabarru‟ berasal dari kata tabarra‟a- Baqarah : 177).3
yatabarra‟u-tabarru‟an, artinya sumbangan, Dalam Tafsir Jalalain (Kebaktian itu
hibah, dan kebajikan, atau derma. Orang yang bukanlah dengan menghadapkan wajahmu)
memberi sumbangan disebut mutabarri‟ dalam salat (ke arah timur dan barat) ayat ini
„dermawan‟. Tabarru‟ merupakan pemberian turun untuk menolak anggapan orang-orang
sukarela seseorang kepada orang lain, tanpa Yahudi dan Kristen yang menyangka
ganti rugi, yang mengakibatkan berpindahnya demikian, (tetapi orang yang berbakti itu) ada
kepemilikan harta itu dari pemberi kepada yang membaca 'al-barr' dengan ba baris di
orang yang diberi.1Jumhur ulama atas, artinya orang yang berbakti (ialah orang
mendefisinikan tabarru‟ dengan “ akad yang yang beriman kepada Allah, hari akhir,
mengakibatkan pemilikan harta, tanpa ganti malaikat-malaikat, kitab) maksudnya kitab-
rugi, yang dilakukan seseorang dalam keadaan kitab suci (dan nabi-nabi) serta memberikan
hidup kepada orang lain secara sukarela”.2Niat harta atas) artinya harta yang (dicintainya)
tabarru‟ „dana kebajikan‟ dalam akad asuransi (kepada kaum kerabat) atau famili (anak-anak
syariah adalah alternatif uang yang sah yang yatim, orang-orang miskin, orang yang dalam
dibenarkan oleh syara‟ dalam melepaskan perjalanan) atau musafir, (orang-orang yang
diridari praktik gharar yang diharamkan oleh meminta-minta) atau pengemis, (dan pada)
Allah SWT, kata tabarru‟ tidak ditemukan. memerdekakan (budak) yakni yang telah
Akan tetapi, tabarru‟ dalam arti dana dijanjikan akan dibebaskan dengan membayar
kebajikan dari kata al-birr „kebajikan‟ dapat sejumlah tebusan, begitu juga para tawanan,
ditemukan dalam Al-quran. (serta mendirikan salat dan membayar zakat)
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah yang wajib dan sebelum mencapai nisabnya
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan secara tathawwu` atau sukarela, (orang-orang
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah yang menepati janji bila mereka berjanji) baik
beriman kepada Allah, hari Kemudian, kepada Allah atau kepada manusia, (orang-
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan orang yang sabar) baris di atas sebagai pujian
memberikan harta yang dicintainya kepada (dalam kesempitan) yakni kemiskinan yang
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang sangat (penderitaan) misalnya karena sakit
miskin, musafir (yang memerlukan (dan sewaktu perang) yakni ketika
pertolongan) dan orang-orang yang meminta- berkecamuknya perang di jalan Allah.
minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, (Mereka itulah) yakni yang disebut di atas
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; (orang-orang yang benar) dalam keimanan dan
dan orang-orang yang menepati janjinya mengakui kebaktian (dan mereka itulah orang-
apabila ia berjanji, dan orang-orang yang orang yang bertakwa) kepada Allah).4
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. mereka Itulah orang-
3
orang yang benar (imannya); dan mereka Jalaluddin Asy-Syuyuthi dan Jalaluddin
Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, Tafsir Jalalain,
(Tasikmalaya : Pesantren Persatuan Islam 91, 2010),
Q.S[02]: 177. Selanjutnya ditulis Asy-Syuyuthi dan Al-
1
Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah Mahalliy, Tafsir Jalalain.
4
(Life and General): Konsep dan Sistem Operasional.35 Jalaluddin Asy-Syuyuthi dan Jalaluddin
2
Nasrun Harun. Fiqih Muamalah (Jakarta : Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, Tafsir Jalalain,
Media Pratama. 2000) 82 (Tasikmalaya : Pesantren Persatuan Islam 91, 2010),

145
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

Pembahasan a. Wakalah, yaitu memberikan


pinjaman berupa kemampuan kita
Akad tabarru‟ adalah akad yang
saat ini untuk melakukan sesuatu atas
semata-mata dilakukan untuk tolong-
nama orang.
menolong dan tidak memiliki orientasi
b. Wadi‟ah, yaitu pemberian kuasa
keuntungan finansial (non-profit oriented).5
kepada penitip kepada orang yang
Akan tetetapi semata-mata untuk tujuan
menjaga hartanya tanpa kompensasi
tolong-menolong dalam rangka kebaikan.
(ganti).
Pihak yang meniatkan tabarru‟ tidak boleh
c. Kafalah, yaitu mengalihkan tanggung
mensyaratkan imbalan apa pun. Bahkan,
jawab seseorang yang dijamin dengan
menurut Dr. Yusuf Qardhawi, dana tabarru‟
berpegang pada tanggung jawab
ini haram untuk ditarik kembali karena dapat
orang lain sebagai jaminan.
disamakan dengan hibah.6
3) Memberikan Sesuatu
Jenis – Jenis Tabarru’ Dalam akad ini, pelaku memberikan
Ada 3 bentuk akad tabarru‟, yaitu7 : sesuatu kepada orang lain. Ada 3 bentuk
1) Meminjamkan uang akad ini, yaitu:
Meminjamkan uang termasuk akad a. Waqaf, yaitu merupakan pemberian
tabarru‟ karena tidak boleh melebihkan dan penggunaan pemberian yang
pembayaran atas pinjaman yang dilakukan untuk kepentingan umum
diberikan, karena setiap kelebihan tanpa dan agama, serta pemberian itu tidak
„iwad adalah riba. Ada 3 jenis pinjaman, bias di pindahtangankan.
yaitu : b. Hibah, yaitu merupakan pemberian
a. Qardh, yaitu merupakan pinjaman hak milik secara langsung dan mutlak
yang diberikan tanpa mensyaratkan terhadap suatu benda ketika masih
apapun, selain mengembalikan hidup tanpa ganti walaupun dari
pinjaman tersebut setelah jangka orang yang lebih tinggi.
waktu tertentu. c. Sedekah, yaitu suatu akad pemberian
b. Rahn, yaitu merupakan pinjaman suatu benda oleh seseorang kepada
yang mensyartkan suatu jaminan orang lain karena mengharapkan
dalam bentuk atau jumlah tertentu. keridhaan dan pahala dari Allah SWT
c. Hawalah, yaitu bentuk pinjaman dan tidak mengharapkan sesuatu
dengan cara mengambil alih piutang imbalan jasa atau penggantian.
dari pihak lain.
2) Meminjamkan Jasa Dana Tabarru’
Dana Tabarru‟ adalah akad yang
Meminjamkan jasa, yaitu berupa keahlian
berlaku atas dasar pemberian atau
atau ketrampilan termasuk akad tabarru‟.
pertolongan, seperi hibah. Begitu akad
Ada 3 jenis pinjaman jasa, yaitu :
tabarru' sudah disepakati, akad tersebut tidak
diubah menjadi akad tijarah ( akad
komersial) kecuali ada kesepakatan antara
Q.S[02]: 177. Selanjutnya ditulis Asy-Syuyuthi dan Al- kedua belah pihak untuk mengikatkan diri
Mahalliy, Tafsir Jalalain.
5
Taufik Hidayat, Buku Pintar Investasi
dalam akad tijarah tersebut.8Menurut teori
Syariah (Jakarta : Mediakita, 2011). Hlm 140 yang dikemukakan oleh Syakir Sakula, akad
6
Kuat Ismanto. Asuransi Syariah (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2009). Hlm 69
7 8
http://accounting- Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar
media.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-akad-tabarru- Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT,Gramedia Pustaka
dan-jenisnya.html?m=1 , diunduh pada 24/04/2016 Utama, 2010) Hlm 25.

146
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

yang melandasi kontrak asuransi syariah syariah) apabila ada di antaranya yang
adalah akad tabarru‟. Dimana pihak pemberi mendapat musibah. Dana klaim yang
dengan ikhlas memberikan sesuatu diberikan diambil dari rekening dana tabarru‟
(kontribusi/premi) tanpa ada keinginan untuk yang sudah diniatkan oleh semua peserta
menerima apa pun dari orang yang ketika akan menjadi peserta asuransi syariah,
menerima., kecuali hanya mengharapkan untuk kepentingan dana kebajikan atau dana
keridhaan Allah SWT. Hal ini tentu akan tolong-menolong. Karena itu, dalam akad
sangat berbeda dengan akad asuransi tabarru‟pihak yang memberi dengan ikhlas
konvensional, akad yang digunakan adalah memberikan sesuatu tanpa ada keinginan
akad mu‟awadhah. Yaitu, suatu perjanjian untuk menerima apapun dari yang menerima,
dimana pihak yang memberikan sesuatu kecuali kebaikan dari Allah SWT.
kepada pihak lain, berhak menerima Mohd.Fadzli Yusof, CEO Syarikat
pengganti dari pihak yang diberinya.9Akad Takaful Malaysia SDN BHD menjelaskan
lain yang dapat diterapkan dalam bisnis secara umum tabarru‟ mempunyai pengertian
asuransi syariah adalah akad mudharabah, yang luas. Dana tabarru‟ boleh digunakan
yaitu satu bentuk akad yang didasarkan pada untuk membantu siapa saja yang mendapatkan
prinsip profit and loss sharing (berbagi atas musibah. Tetapi dalam bisnis takaful, karena
untung dan rugi), dimana dana yang melalui akad khusus, maka kemanfaatannya
terkumpul dalam total rekening tabungan hanya terbatas pada peserta takaful saja.
(saving) dapat diinvestasikan oleh perusahaan Dengan kata lain, kumpulan dana tabarru‟
asuransi yang resiko investasi ditanggung dapat digunakan untuk kepentingan para
bersama antara perusahaan dan nasabah.10 peserta takaful saja yang mendapat musibah.
Dalam praktik asuransi syariah saat ini, Sekiranya danatabarru‟ tersebut digunakan
terdapat perbedaan dalam implementasi akad untuk kepentingan lain, ini berarti melanggar
tabarru‟. Sebagian asuransi syariah dalam syarat akad.11Wahbah az-Zuhaili kemudian
prakteknya memberikan bagi hasil mengatakan bahwa tidak diragukan lagi bahwa
(mudharabah) apabila terjadi surplus dana asuransi „ta‟awuni‟ „tolong-menolong‟
tabarru‟, merujuk kepada sistem yang diperbolehkan dalam syariat Islam, karena hal
diterapkan di Syarikat Takaful Malaysia, yang itu termasuk akad tabarru‟ dan sebagai
merupakan asuransi syariah terbesar di dunia bentuk tolong menolong dalam kebaikan.
saat ini. Namun sebagaian lagi asuransi Pasalnya, setiap peserta membayar
syariah tidak membagikan dengan alasan, kepesertaanya (preminya) secara sukarela
bahwa tabarru‟ adalah dana yang sudah untuk meringankan dampak resiko dan
diikhlaskan untuk tolong-menolong, peserta memulihkan kerugian yang dialami salah satu
tidak perlu mengharapkan pengembalian apa- peserta asuransi.12Dalam akad tabarru‟
apa lagi kecuali mengharapkan “hibah”, peserta memberikan hibah yang akan
kebaikan(pahala) dari Allah SWT. Dalam digunakan untuk menolong peserta lain yang
konteks akad dalam asuransi syariah, tabarru‟ terkena musibah. Sedangkan, perusahaan
bermaksud memberikan dana kebajikan hanya bertindak sebagai pengelola. Syaikh
dengan niat ikhlas untuk saling membantu di Husain Hamid Hisan menggambarkan “akad-
antara sesama peserta takaful (asuransi akad tabarru‟‟ sebagai cara yang diisyaratkan
Islam untuk mewujudkan ta‟awun dan
9
Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah
11
(Life and General): Konsep dan Sistem Operasional Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah.
(Jakarta : Gema Insani Press. 2004) Hlm 226 Hlm 38
10 12
AM. Hasan Ali. Asuransi dalam Perspektif Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah.
Hukum Islam (Jakarta : Kencana. 2004) Hlm 140-141 Hlm 38

147
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

tadhamun. Dalam akad tabarru‟, orang yang d. syarat-syarat lain yang disepakati,
menolong dan berdarma (mutabarri) tidak sesuai dengan jenis asuransi yang
merniat mencari keuntungan dan tidak diakadkan.
menuntut “pengganti” sebagian imbalan dari 3. Kedudukan Para Pihak dalam Akad
apa yang telah ia berikan. Karena itulah, akad- Tabarru‟:
akad tabarru‟ diperbolehkan. 1) Dalam akad tabarru‟( hibah ),
peserta memberikan dana hibah
Dasar Hukum Syariah Di Indonesia
yang akan digunakan untuk
Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-
menolong peserta atau peserta lain
MUI/X/2001 tentang pedoman Asuransi
yang tertimpa musibah.
Syariah dan kemudian disusul dengan Fatwa
2) Peserta secara individu merupakan
Dewan Syari‟ah Nasional No:53/DSN-
pihak yang berhak menerima dana
MUI/III/2006 tentang akad Tabarru‟ pada
tabarru‟ (mu‟amman/muta barra‟
asuransi syari‟ah:13 menurut Fatwa DSN-MUI
lahu ) dan secara kolektif selaku
dalam mekanisme pengelolaan dana tabarru‟
penanggung (mu‟ammin/muta
yaitu sebagai berikut :
barri).
1. Ketentuan hukum
3) Perusahaan asuransi bertindak
1) Akad tabarru‟ merupakan akad yang
sebagai pengelola dana hibah, atas
harus melekat pada semua produk
dasar akad wakalah dari pada
asuransi.
pesertaselain pengelolaan investasi.
2) Akad Tabarru‟ pada asuransi adalah
semua bentuk akad yang dilakukan Mekanisme Pengelolaan Dana Tabarru’
antar peserta pemegang polis. Pengelolaan danatabarru‟dikelola
3) Asuransi syari‟ah yang dimaksud pada langsung secara terpusat di kantor pusat PT.
point 1 adalah asuransi jiwa, asuransi Asuransi Takaful umum yang berada di
kerugian dan reasuransi. Jakarta, hanya ada beberapa aspek yang
2. Ketentuan Akad dikelola oleh PT. Asuransi Takaful Umum
1) Akad Tabarru‟ pada asuransi adalah cabang Cirebon yaitu14:
akad yang dilakukan dalam bentuk 1. Premi
hibah dengan tujuan kebajikan dan Premi adalah kontribusi pembayaran yang
tolong menolong antar peserta, bukan harus dibayarkan oleh para peserta asuransi,
untuk tujuan komersial. besaran dana premi yang dibayarkan
2) Dalam akad Tabarru‟, harus tergantung akad, harga pertanggungan, apa
disebutkan sekurang-kurangnya: yang akan diasuransikan, produk yang
a. hak & kewajiban masing-masing diinginkan, jenis asuransinya, dan juga
peserta secara individu; jaminan asuransinya, danpembayaran premi
b. hak & kewajiban antara peserta dilakukan setelah polis jadi.Adapun syarat
secara individu dalam akun untuk menjadi nasabah yaitu mengisi formulir
tabarru‟ selaku peserta dalam arti SPPA(Surat Permintaan Penutupan Asuransi)
badan/kelompok; adalah formulir isian yang harus diisi oleh
c. cara dan waktu pembayaran premi calon tertanggung dalam rangka penutupan
dan klaim; Asuransi yang akan digunakan oleh
penanggung untuk mengecaluasi tingkat

13 14
Ahmad Kamil dan M. Fauzan. Kitab Wawancara dengan kepala cabang PT
Undang-Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 14
Syariah ( Jakarta : Kencana. 2007) Hlm. 937 April 2016

148
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

resiko dari obyek pertanggungan tersebut, dan yang menjadi mitra dengan perusahaan
melengkapi dokumen sesuai jenis asuransi adalah seluruh bank syariah.18
yang diinginkan, misalkan asuransi kendaraan, 3. Keuntungan
berarti yang dibutuhkan adalah KTP, SIM, Keuntungan investasi yang diperoleh akan
foto kendaraan dan mengisi formulir SPPA. dimasukan kedalam kumpulan dana peserta
Ada dua pembagian alokasi dana yang untuk kemudian dikurangi beban asuransi
dikelola oleh perusahaan yaitu dana ujrahdan (klaim, premi asuransi). Apabila terdapat
juga dana tabarru‟,dan disetiap polis kelebihan sisa akan dibagikan menurut prinsip
tercantum alokasi kontribusi premi yaitu 50% mudharabah. Bagian keuntungan milik peserta
untuk dana tabarru‟, dan 50% untuk dana akan dikembalikan kepada peserta yang tidak
ujrah, karena akad yang digunakan adalah mengalami musibah sesuai dengan
wakalah bil ujrah maka menjadi kewajiban penyertaanya. Sedangkan, bagian keuntungan
peserta membayar ujrah atas usaha perusahaan yang diterima perusahaan akan digunakan
mengelola dana tabarru‟.15 Contoh alokasi untuk membiayai operasional
premi Rp. 4.000.000,.dana tersebut akan persusahaan.Pada asuransi syariah terdapat
dibagi dua antara dana tabarru‟ dan dana bagi hasil, dimana dari hasil investasi itu
ujrah yaitu Rp. 2.000.000,. akan dimasukkan dibagi menjadi dua yaitu untuk perusahaan
ke rekening ujrah, dan Rp. 2.000.000,. akan dan untuk peserta asuransi. Biasanya untuk
dimasukkan ke rekening tabarru‟.16 Premi peserta 70% dan untuk perusahaan 30% tapi
yang masuk ke rekening ujrah ini digunakan kadang-kadang tidak menentu.19
untuk agen dan perusahaan, dana yang masuk Adapun teknis bagi hasil antara peserta
ke perusahaan ini untuk membayar gaji dengan perusahaan yaitu sebagai berikut:
karyawan, biaya operasional dan lain 1. Perusahaan mengirimkan surat kepada
sebagainya. Sedangkan dana yang masuk ke para peserta yang berisikan bagi hasil
rekening danatabarru‟ akan digunakan khusus yang diperoleh oleh peserta.
untuk pembayaran klaim para peserta asuransi 2. Didalam surat tersebut berisi bagi hasil
apabila mendapatkan musibah.17 dan menyertakan nominal yang diperoleh
2. Investasi untuk perserta dan peserta dimohon untuk
Dana tabarru‟ yang terkumpul akan mengkonfrimasi dan mengisi data: nama
diinvestasikan oleh perusahaan ke sektor lain bank, nama pemilik rekening (peserta
sesuai dengan syariah, bentuk investasi dalam polis), dan juga nomor rekening.
tersebut yaitu deposito, saham dan lain 3. Tanda tangan peserta yang berarti peserta
sebagainya, dan mayoritas terbesar di mengkonfrimasi surat yang diberikan oleh
investasikan dalam bentuk deposito, karena Takaful
menurut kepala cabang PT Asuransi Takaful 4. Peserta mengembalikan surat konfrimasi
Umum cabang Cirebon dana tabarru‟ lebih yang sudah diisi informasi secara lengkap
aman di investasikan dalam bentuk deposito, selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari
kalender sejak tanggal surat dikirimkan
oleh peserta dengan cara:
15
Wawancara dengan kepala cabang PT
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 14
April 2016
16 18
Wawancara dengan kepala cabang PT Wawancara dengan Kepala cabang PT
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 14 Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 14
April 2016 April 2016
17 19
Wawancara dengan Kepala cabang PT Wawancara dengan Kepala cabang PT
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 14 Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 14
April 2016 April 2016

149
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

a. Melalui pos/kurir ke kantor pusat PT. 9) Setelah pengerjaan bengkel selesai dan
Asuransi Takaful Umum u/p Treasury mobil sudah diperbaiki nasabah tanda
Departement, atau tangan surat pernyataan puas.
b. Fax. Ke nomor 021-790 1944, atau 10) Pihak bengkel mengirimkan kwitansi ke
c. Foto/scan surat agar disampaikan ke email kantor Takaful.
pembagian.surplus@takaful.comatau 11) Kwitansi dari bagian klaim diserahkan
whatsapp ke no yang tertera di surat ke bagian keuangan untuk diverifikasi
tersebut. kemudian dilakukan pembayaran kepada
5. Apabila peserta tidak mengkonfrimasi pihak bengkel.
dalam waktu yang ditetapkan, maka dana Pada asuransi syariah sumber pembiayaan
yang terkumpul akan disalurkan atas klaim itu dari rekening dana tabarru‟. Peserta
nama peserta Takaful ke program social asuransi yang sama sekali belum mengajukan
seperti beasiswa, layanan kesehatan, klaim maka peserta sama sekali tidak
pengadaan air bersih, dan bantuan mendapatkan dana tabarru‟.
kemanusiaan lainnya. Detail program Alokasi untuk klaim dari dana tabarru‟
social dapat diunduh di adalah sebagai berikut21:
www.takafulumum.co.id . 1. Dibayarkan setelah dokumen lengkap,
Keuntungan ini akan diberikan langsung 2. Disetujui oleh kantor pusat, dan
kepada para peserta jika terjadi surplus dana 3. Ditransfer ke rekening nasabah.
tabarru‟ melalui transfer ke rekening para Apabila ada peserta yang berhenti
peserta. sebelum masa kontrak berakhir, maka ada
4. Klaim rivan atau pengembalian premi sebagian yang
Klaim adalah hak peserta asuransi yang belum digunakan untuk klaim apabila peserta
diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai mengundurkan diri sebelum habis
22
dengan akad yang disepakati. Teknis kontrak. Pengembalian sebagian dananya
pengajuan klaim kendaraan sebagai berikut20: yaitu disesuaikan dengan hari yang sudah
1) Nasabah melaporkan kejadian ke kantor digunakan, contoh dari tanggal 1 Januari
Takaful nasabah membatalkan kontrak di tanggal 1
2) Pihak klaim survey ke objek kejadian Febuari maka yang dipakai dari tanggal 1
3) Estimasi untuk kejadian perkara januari sampai tanggal 1 febuari, maka sisanya
4) Kendaraan dibawa ke bengkel yang itulah yang akan dikembalikan, intinya
menjadi mitra Takaful pengembalian sebagian dana peserta yang
5) Pihak bengkel mengecek dan estimasi membatalkan kontrak sebelum masa kontrak
objek pengembalian dananya dengan cara
6) Pihak bengkel mengirimkan data ke menghitung jumlah hari yang telah
kantor Takaful terpakai.23Inilah salah satu keunggulan dari
7) Verifikasi estimasi bengkel oleh kantor asuransi syariah yang dimana dana peserta
Takaful
8) Turun SPK (Surat Perintah Kerja) dari 21
Wawancara dengan Kepala cabang PT
kantor Takaful untuk pihak bengkel Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Rabu 03
Agustus 2016
22
Wawancara dengan Kepala cabang PT
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Rabu 25 Mei
20
Wawancara dengan Kepala cabang PT 2016
23
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Rabu 03 Wawancara dengan Kepala cabang PT
Agustus 2016 Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Rabu 25 Mei
2016

150
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

tidak akan hangus apabila peserta reasuransi, pembagian insentif surplus operasi
mengundurkan diri sebelum masa kontrak reasuransi dan hasil investasi pool dana
walaupun dana yang dikembalikan tidak tabarru'.25
sepenuhnya hanya sebagian, sedangkan dalam Contoh pada tahun 2015 dana tabarru‟
asuransi konvensional apabila berhenti terkumpul 40 Miliar, untuk bayar klaim 30
sebalum masa kontrak maka dananya akan Miliar, dan tersisa 10 Miliar, dan ini
hangus.Dana tabarru‟ boleh digunakan untuk dinamakan surplustabarru‟ dan jika minus
membantu siapa saja yang terkena musibah, maka disebut defisit tabarru‟. Apabila
karena melalui akad khusus maka sewaktu-waktu terjadi kekurangan dana klaim
kemanfaatannya hanya terbatas pada peserta (defisit undewriting) dana tabarru‟, maka
asuransi saja perusahaan tidak boleh perusahaan akan menanggulangi kekurangan
menggunakannya karena perusahaan hanya tersebut dalam bentuk pinjaman (qardh) yaitu
sebatas untuk mengelola dana dari peserta saja meminjam dana kepada owner.26Menurut
dan haram hukumnya jika menggunakan dana kepala cabang PT Asuransi Takaful Umum
tabarru‟. bapak Nur Saripudin, SE. Perkembangan dana
Hasil penelitian ini mendukung teori tabarru‟ di PT Asuransi Takaful Umum
yang disampaikan oleh Muhammad Syakir cabang Cirebon ini dari tahun ke tahun
Sakula, menyatakan bahwa dalam konteks mengalami kenaikan, untuk dua tahun terakhir
akad dalam asuransi syariah, tabarru‟ pada tahun 2015 surplus underwriting
bermaksud memberikan dana kebajikan (surplustabarru‟)mencapai Rp. 90.000.000,.
dengan niat ihlas untuk saling membantu di dan untuk tahun 2016 yaitu mencapai Rp.
antara sesama peserta takafuli (asuransi 400.000.000.27Pada PT Asuransi Takaful
syariah) apabila ada di antaranya yang Umum cabang Cirebon ini adalah perusahaan
mendapat musibah. Dana klaim yang asuransi syariah yang bergerak pada asuransi
diberikan diambil dari rekening tabarru‟ yang kerugian dan perusahaan tersebut telah
sudah diniatkan oleh semua peserta ketika menerapkan akad tabarru‟ pada semua produk
akan menjadi peserta asuransi syariah, untuk yang ada di perusahaan.
kepentingan dana kebajikan atau dana tolong-
Akad Tabarru’
menolong. Karena itu, dalam akad tabarru‟ Berdasarkan fatwa yang dikeluarkan
pihak yang memberi dengan ihlas memberikan oleh Dewan Syariah Nasional MUI No. 53.
sesuatu tanpa ada keinginan untuk menerima DSN-MUI/III/2006 dalam bentuk akad
apapun dari yang menerima, kecuali kebaikan tabarru‟ pada asuransi adalah akad yang
Allah SWT.24 dilakukan dalam bentuk hibah dengan tujuan
Di dalam dana tabarru‟ ada yang kebajikan dan tolong menolong antara peserta,
dinamakan surplus underwriting dana bukan untuk tujuan komersial. Dalam akad
tabarru‟ dan defisit underwriting dana tabarru‟ juga ada empat ketentuan yang harus
tabarru‟. Surplus dana tabarru' adalah selisih
lebih dari pengelolaan dana peserta yang 25
Chumaeroh Fatimah. Implementasi Prinsip
terhimpun dalam kumpulan dana peserta atau Dana Ta‟awun dan Dana Tabarru‟ Pada Mekanisme
pool tabarru' setelah dikurangkan dengan Pengelolaan Dana Peserta (Premi) di AJB Bumiputera
beban klaim, tabarru' reasuransi, biaya lain- Syariah 1912 Cabang Sidoarjo.(IAIN SUNAN AMPEL
lain terkait penyelesaian klaim, kemudian SURABAYA : 2014).
26
ditambahkan dengan recovery klaim Wawancara dengan Kepala cabang PT
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 2 Juni
2016.
24 27
Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah Wawancara dengan Kepala cabang PT
(Life and General): Konsep dan Sistem Operasional Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 2 Juni
Sula. (Jakarta : Gema Insani Press. 2004). Hlm. 36 2016.

151
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

disebutkan oleh perusahaan kepada para yang berlaku untuk para peserta.Hasil
peserta asuransi syariah yaitu hak & wawancara dengan nasabah yaitu bapak
kewajiban masing-masing peserta secara Jaenudin, beliau menyampaikan sebagai
individu; hak & kewajiban masing-masing berikut: “Saya mengasuransikan kendaraan
peserta secara individu dalam akun tabarru; bermotor di Takaful ini, saya sudah 2 tahun
selaku peserta dalam arti badan/kelompok; menjadi nasabah di Takaful. Akad yang
cara dan waktu pembayaran premi dan klaim; digunakan yaitu akad wakalah bil ujrah dan
syarat-syarat lain yang disepakati, sesuai adanya akad tabarru‟ juga yang untuk
dengan jenis asuransi yang diakadkan. membantu para nasabah, kalo masalah akad,
Hal serupa diterapkan oleh PT ketentuan cara premi dan lain-lainnya ya
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, sudah tau karna emang sudah ada juga di
dalam melakukan transaksinya dengan peserta dalam isi polis yang untuk para
asuransi. nasabah”.28Penjelasan senada juga
1) Berdasarkan akad wakalah bil ujrah disampaikan oleh bapak Taufan, sebagai
a) Perusahaan menggunakan akad wakalah nasabah di PT Asuransi Takaful Umum
bil ujrah hal ini berdsarkan Fatwa Dewan cabang Cirebon, beliau mengatakan sebagai
Syariah Nasional MUI No. 52. DSN- berikut:“Saya memilih produk asuransi
MUI/III/2006 dalam bentuk akad wakalah kendaraan bermotor, dan di Asuransi Takaful
bil ujrah, dimana peserta memberikan ini menggunakan akad Wakalah bil ujrah, dan
amanah kepada PT. Asurasni Takaful saya sudah menjadi nasabah selama 3 tahun.
Umum untuk mengelola premi yang Selain akad wakalah bil ujrah ada akad
disetor menjadi dana tabaungan dan dana tabarru‟ yang gunanya ya untuk membantu
tabarru‟ (dana kebajikan). para peserta bila terjadi musibah, akad
b) Peserta setuju memberikan jasa ujrah atas wakalah diperusahaan ini kan ibaratnya
pengelolaan danatabarru‟ sesuai sebagai pengelola wakalah dari nasabah. Iyah
ketentuan produk. dari awal dijelaskan akad dan syarat-syarat
2) Berdasarkan akad tabarru‟ (akad yang atau ketentuan yang berlaku, karena dalam
digunakan antara sesama peserta) polis sudah tercantum syarat dan ketentuan
a) Peserta menghibahkan sebagian dari bagi para peserta asuransi yang penjelasanya
premi yang ia setorkan sebagai dana sangat lengkap dalam polis tersebut.29
tabarru‟ untuk tujuan tolong-menolong Sedangkan wawancara terakhir dengan
sesama para peserta bila ada yang bapak Suparno, beliau menyampaikan sebagai
mengalami musibah. berikut: “Saya sudah 5 tahun menjadi
b) Peserta setuju jika terdapat surplus dana nasabah disini, dan saya mengasuransikan
tabarru‟ maka alokasinya adalah sebagai rumah saya atau asuransi kebakaran, akad
dana cadangan dana tabarru‟ dibagikan yang digunakan disini ya wakalah bil ujrah
kepada peserta yang memenuhi ketentuan dan juga ada akad tabarru‟, yang dananya
dan untuk PT. Asuransi Takaful Umum dipakai untuk klaim para peserta. Saya
dengan nisbah sesuai ketentuan produk. menjadi nasabah disini dengan
Para pesertapun dari awal sudah setuju mengasuransikan rumah. Kita beli melalui
atas akad yang disepakati yang ada di
perusahaan tersebut, karena sebelumnya 28
perusahaan menjelaskan akad dan produk, dan Wawancara dengan bapak Jaenudin sebagai
nasabah di PT Asuransi Takaful Umum cabang
lain sebagainya yang ada diperusahaan Cirebon, Jumat 17 Juni 2016
tersebut, hal ini juga tertera dalam polis yang 29
Wawancara dengan bapak Taufan sebagai
isinya terdapat syarat dan ketentuan-ketentuan nasabah di PT Asuransi Takaful Umum cabang
Cirebon, Senin 20 Juni 2016.

152
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

bank, otomatis selama masa akad itu tersebut karena tujuan dari dana
berartikan rumah itu kita asuransikan. tabarru‟adalah untuk menolong para peserta
Adapun ketentuan-ketentuan atau syarat- yang terkena musibah. Dana tabarru‟ ini
syarat yang berlaku ya sudah ada dipolis yang digunakan khusus untuk pembayaran klaim
untuk para nasabah.”30 para peserta saja, perusahaan haram
Akad tabarru‟ adalah akad yang hukumnya jika menggunakan danatabarru‟
dilakukan dengan tujuan saling tolong dan tersebut, karena perusahaan bertindak hanya
saling menanggung risiko di antara sesama mengelolaa dana peserta sajaHak peserta
peserta asuransi. Akad wakalah adalah adalah mendapatkan pelayanan dari pihak
pemberian kuasa dari peserta kepada perusahaan asuransi Takaful Umum.
perusahaan asuransi atau reasuransi untuk Kewajiban peserta adalah membayar
mengelola dana pserta dan atau melakukan kontribusi premi.33
kegiatan lain seperti kegiatan administrasi, Para pesertapun dari awal sudah
pengelolaan dana, pembayaran klaim, mengetahui bahwa mereka menyertakan
underwriting, pengelolaan fortopolio risiko, danatabarru‟ untuk para peserta lainnya jika
pemasaran, investasi. Fatwa ini dengan terkena musibah dan juga menyertakan dana
pemberian ujrah (fee).31 ujrah, karena dalam polis tercantum alokasi
dana yang menyatakan dana tabarru‟ 50% dan
Kedudukan Para Pihak dalam Akad
dana ujrah 50%.34Berdasarkan wawancara
Tabarru’
dengan bapak Junaedi selaku nasabah di PT
Menurut fatwa Dewan Syariah
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon.
Nasional MUI No. 53. DSN-MUI/III/2006
Beliau menyatakan bahwa:“Jelas saya sudah
yaitu, dalam akad tabarru‟ (hibah) peserta
tau dari awal tentang dana tabarru‟, karena
memberikan dan hibah yang akan digunakan
kan dari awal dijelaskan tuh alokasi dana
untuk peserta menolong peserta atau peserta
atau saya membayar premi itu 50% untuk
lain yang tertimpa musibah. Peserta secara
tabarru‟ dan 50% lagi untuk ujrah. Karena
individu merupakan pihak yang berhak
kan yang menjadi pembeda dari asuransi yang
menerima danatabarru‟ (mu‟amman/muta
lain ya itu adanya dana tabarru‟ yang
barra‟ lahu) dan secara kolektif selaku
tujuanya digunakan untuk para peserta kalau
penanggung (mu‟ammin/muta barri).
terjadi klaim, kan kita kalau mengajukan
Perusahaan asuransi bertindak sebagai
klaim ya dananya itu dari tabarru‟ itu.
pengelola dana hibah, atas dasar wakalah dari
Penjelasan lengkapnya ya sudah ada di buku
pada peserta selain pengelolaan
32 polis. Kenapa saya lebih memilih asuransi
investasi. Pada PT Asuransi Takaful Umum
Takaful ya karna asuransi yang paling
cabang Cirebon, menerapkan para pesertanya
pertama di Indonesia ya Asuransi Takaful
untuk menyertakan danatabarru‟ yang akan
yang benar-benar murni
dihibahkan kepada para peserta yang lain dan
syariah.35Berdasarkan wawancara dengan
para peserta berhak menerima dana tabarru‟
bapak Taufan selaku nasabah di PT Asuransi

30
Wawancara dengan bapak Suparno sebagai
33
nasabah di PT Asuransi Takaful Umum cabang Wawancara dengan Kepala cabang PT
Cirebon, Rabu 22 Juni 2016. Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Rabu 25 Mei
31 2016
Ahmad Kamil dan M. Fauzan. Kitab
34
Undang-Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Wawancara dengan para nasabah ( 3 orang
Syariah ( Jakarta : Kencana. 2007) Hlm.933 nasabah) tanggal 17-20-22-2016
32 35
Ahmad Kamil dan M. Fauzan. Kitab Wawancara dengan bapak Jaenudin sebagai
Undang-Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi nasabah di PT Asuransi Takaful Umum cabang
Syariah ( Jakarta : Kencana. 2007) Hlm. 937 Cirebon, Jumat 17 Juni 2016

153
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

Takaful Umum cabang Cirebon. Beliau peserta yang lain. kan disitu tertera, nasabah
menyatakan bahwa: harus membayar dana tabarru‟ untuk para
“Dari awal saya sudah dikasih tau peserta yang lain, Karena semua syarat dan
pengalokasian dana atau premi yang saya ketentuan untuk para nasabah itu semuanya
setor yaitu 50% untuk dana tabarru‟ dan 50% tertera dalam isi polis, kan acuanya dari situ.
untuk dana ujrah kan tercantum juga dalam Makanya kenapa saya lebih memilih di
isi polis tuh. Kenapa saya memilih Takaful ya yang pertama, dari sisi syariah
berasuransi di PT Asuransi Takaful Umum ini, nya, apalagi sekarang adanya OJK, karna
ya karena yang benar-benar murni asuransi OJK kan aturan mainnya ada batas
syariah adalah asuransi takaful, karena minimalnya, jadi semuanya sama kaya
mendapatkan manfaat yang maksimal dari konvensional, kalo sama kan kenapa kita ga
takaful, yaitu mendapatkan hak-hak yang memilih asuransi syariah. Mungkin kalo dulu
telah sesuai dengan akad yang takaful kan konteksnya kan kaitanya masing-masing
berikan, tidak di dzalimi haknya, ada asuransi berbeda-beda sekarang dengan
keuntungan yang lebih yang pertama, adanya ojk ada aturan mainnya nah aturan
misalkan tidak terjadi klaim, ada surplus main itu justru menguntungkan kita sebagai
tabarru‟, sisa tabarru‟ itu yang tidak kena nasabah, keuntunganya kan dari segi
klaim, ada jatah klaim tahun depan yang sisa syariahnya bagi kita seorang muslim ya, kalo
cadangan itu dibagikan ke semua nasabah sekiranya ada yang syariah ya kenapa tidak
yang tidak mengambil manfaat takaful, gitu”.37
prosentasenya tergantung nasabah total dari
Pengelolaan
seluruh Indonesia hasilnya itu terdapat dari Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI
sisa premi setelah dipotong cadangan tahun No. 53. DSN-MUI/III/2006 menyatakan
berikutnya, dan kadang juga prosentasenya bahwa pengelolaan asuransi dan reasuransi
belum jelas tergantung akhir tahun klaimnya syariah hanya boleh dilakukan oleh suatu
berapa, pendapatnnya berapa, cadangan dana lembaga yang berfungsi sebagai pemegang
tabarru‟ itu memenuhi untuk klaim jadi ada amanah. Pembukuan danatabarru‟ harus
ketenangan disitu, intinya kenyamanan di terpisah dari dana lainnya. Hasil investasi dari
Takaful itu karena sesuai dengan prinsip- danatabarru‟ menjadi hak kolektif peserta dan
prinsip syariah dalam klaim juga kehati- dibukukan dalam akun tabarru‟. Dari hasil
hatianya tinggi, menjaga dana tabarru‟ punya investasi, perusahaan asuransi dan reasuransi
nasabah. Tidak ada resiko, semuanya aman syariah dapat memperoleh bagi hasil
karena dana tabarru‟ itu sebagai menajaga berdasarkan akad mudharabah atau
kesetabilan perusahaan. Hasil dari surplus mudharabah musyarakah, atau memperoleh
tabarru‟ itu besar kecilnya tidak tau, kadang ujroh (fee) berdasarkan akad wakalah bil
pernah 10%, pernah ziro juga”.36 ujroh.Pada PT Asuransi Takaful Umum
Berdasarkan wawancara terakhir cabang Cirebon dalam hal pengelolaan dana
dengan bapak Suparno selaku nasabah di PT
tabarru langsung dikelola oleh pusat PT
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon. Asuransi Takaful Umum yang berada di
Beliau menyatakan bahwa:“Oh iya jelas dari Jakarta, baik perhitungan premi dan lain
awal kita tau adanya dana tabarru‟ yang sebagainya karena supaya terkonsentrasi,
harus disetorkan oleh para nasabah dan akan perusahaan cabang ini hanya menjalankan
digunakan untuk klaim membantu para

36 37
Wawancara dengan bapak Taufan sebagai Wawancara dengan bapak Suparno sebagai
nasabah di PT Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon nasabah di PT Asuransi Takaful Umum cabang
, Senin 20 Juni 2016 Cirebon, Rabu 22 Juni 2016.

154
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

yang sudah dikelola oleh pusat, dan memang khusus yaitu rekening tabarru‟. Dari hasil
cabang tidak ada kebijakan untuk mengurus investasi dana tabarru‟ ini akan dibagi
dana tabarru‟, karena seluruh transaksi menjadi dua yaitu untuk peserta dan untuk
keungan terpusat, reportnya dipusat perusahaan, biasanya bagi hasil yang
38
centralisasi. Adapun yang dilakukan oleh diperoleh yaitu 70% untuk peserta dan 30%
cabang seperti premi, menginvestasikan dana, untuk perusahaan.40
dan lain sebagainya. Pembukuan danatabarru‟
Surplus Underwriting
terpisah dari dana lainnya, dengan PSAK 108 Menurut fatwa Dewan Syariah
perusahaan telah memisahkan dana tabarru‟ Nasional MUI No. 53. DSN-MUI/III/2006,
dan dana pengelola atau perusahaan. Dalam jika perusahaan mendapatkan surplus
alokasi kontribusi premi yang tercantum underwriting atas danatabarru‟ maka ada
dalam polis asuransi ada dua pembagian untuk beberapa alternative yang boleh dilakukan
alokasi dana yaitu 50% untuk dana tabarru‟
oleh perusahaan yaitu diperlakukan
dan 50% untuk dana ujrah.39 seluruhnya sebagai dana cadangan dalam akun
Premi atau yang dalam asuransi
tabarru‟; disimpan sebagian dana cadangan
syariah disebut dengan kontribusi yang dan dapat dibagikan sebagian lainnya kepada
diterima dari peserta asuransi bukan perusahaan asuransi dan para peserta
merupakan pendapatan perusahaan. Premi sepanjang disepakati oleh para peserta. Pilihan
tersebut akan diklasifikasikan sebagai dana altertanatif tersebut harus disetujui dahulu oleh
tabarru‟ peserta kolektif. Berdasarkan akad peserta dan dituangkan dalam akad.Perusahan
wakalah bi ujrah, peserta memberikan amanah asuransi Takaful Umum cabang Cirebon jika
kepada pengelola sebagai wakil untuk terdapat surplus underwriting maka yang
mengelola investasi danatabarru‟ sesuai dilakukan oleh perusahaan dari surplus
dengan kebijakan perusahaan sesuai dengan underwriting tersebut yaitu dana tersebut akan
peraturan undang-undang yang berlaku dan dikembalikan untuk peserta, pengelola, dan
prinsip syariah. Peserta setuju untuk sebagai dana cadangan dana tabarru‟ untuk
memberikan ujrah kepada pengelola atas periode berikutnya.41Perhitungan surplus
pengelolaan investasi danatabarru‟.Ujrah underwriting akan dilakukan pada setiap akhir
pengelola merupakan bagian dari kontribusi tahun, dan Untuk teknis ketentuan perhitungan
bruto yang menjadi pendapatan perusahaan dan pembagian surplus underwriting ini
sebagai pengelola dana. Ujrah pengelola tertera dalam isi polis asuransi. Keuntungan
ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari surplus underwriting dana tabarru‟ ini
dari kontribusi bruto sesuai dengan akad akan diberikan langsung kepada para peserta
wakaalah bil ujrah atau yang menggunkan jika terjadi surplus dana tabarru‟ melalui
akad mudharabah. Dana tabarru‟ ini akan transfer ke rekening para peserta asuransi.
diinvestasikan oleh perusahaan yang akan
menjadi hak kolektif para peserta asuransi Defisit Underwriting
yang nantinya untuk membayar klaim apabila Menurut fatwa Dewan Syariah
suatu saat terjadi musibah antara peserta dan Nasional MUI No. 53. DSN-MUI/III/2006,
dana tersebut akan dipisah dalam rekening jika terjadi defisit underwriting atas dana
40
Wawancara dengan Kepala cabang PT
38
Wawancara dengan Kepala cabang PT Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 14
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Rabu 03 April 2016
Agustus 2016
39 41
Wawancara dengan kepala cabang PT Wawancara dengan Kepala cabang PT
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 14 Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 2 Juni
April 2016 2016.

155
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

tabarru‟ (defisit tabarru‟), maka perusahaan syariah adalah yang menjadi mitra
asuransi wajib menanggulangi kekurangan perusahaan asuransi Takaful Umum.
tersebut dalam bentuk qardh c. Keuntungan. Jika dana tabarru‟ terdapat
(pinjaman).Perusahan asuransi Takaful Umum surplus underwriting maka akan
cabang Cirebon jika terdapat defisit dibagikan hasil antara perusahaan dengan
underwritingdanatabarru‟ pada perusahaan, peserta dengan porsi bagi hasil yang
maka yang dilakukan oleh perusahaan adalah sudah disepakati pada awal perjanjian.
wajib menutupi kekurangan itu dalam bentuk Keuntungan ini akan diberikan langsung
pinjaman (qardh) kepada owner yang akan kepada para peserta jika terjadi surplus
dikembalikan dari surplus dana tabarru‟ yang dana tabarru‟ melalui transfer ke rekening
akan datang.42Perusahaan asuransi Takaful para peserta.
Umum untuk danatabarru‟ tidak pernah d. Klaim. Klaim adalah hak peserta asuransi
mengalami defisit, dan apabila suatu hari yang diberikan oleh perusahaan asuransi
perusahaan mengalami defisit maka pemilik sesuai dengan akad yang disepakati. Pada
perusahaan (owner) harus menambah modal.43 asuransi syariah sumber pembiayaan
klaim itu dari rekening dana tabarru‟.
Penutup
Berdasarkan uraian dan penelitian
yang telah dilakukan maka dapat diberikan Daftar Pustaka
kesimpulan bahwa manajemen pengelolaan
danatabarru‟ di PT Asuransi Takaful Umum Ali, AM. Hasan, 2004,Asuransi dalam
cabang Cirebon dilakukan secara terpusat oleh Perspektif Hukum Islam,Jakarta :
kantor pusat di Jakarta, hanya ada beberapa Kencana.
aspek yang dikelola yakni: premi, investasi, Asy Syuyuthi, Jalaluddin dan Jalaluddin
keuntungan dan klaim. Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy,
a. Premi. Ada dua pembagian alokasi 2010, Tafsir Jalalain, Tasikmalaya :
kontribusi premi yang dikelola oleh Pesantren Persatuan Islam 91.
perusahaan yaitu 50% untuk dana Baqi, Muhammad Fuad „Abdul. 1996. Al-
tabarru‟, dan 50% untuk dana ujrah, lu‟ul‟ Wal marjan (Himpunan Hadits
karena akad yang digunakan adalah Shahih yang Disepakati oleh Bukhari
wakalah bil ujrah maka menjadi dan Muslim).Surabaya : PT Bina Ilmu.
kewajiban peserta membayar ujrah atas Fatimah, Chumaeroh, 2014, Implementasi
usaha perusahaan mengelola dana Prinsip Dana Ta‟awun dan Dana
tabarru‟. Tabarru‟ Pada Mekanisme Pengelolaan
b. Investasi. Dana tabarru‟ yang terkumpul Dana Peserta (Premi) di AJB
akan diinvestasikan oleh perusahaan ke Bumiputera Syariah 1912 Cabang
sektor lain sesuai dengan syariah agar Sidoarjo,IAIN Sunan Ampel Surabaya.
mendapatkan manfaat, bentuk investasi Harun, Nasrun, 2000, Fiqih Muamalah,Jakarta
mayoritas terbesar di investasikan dalam : Media Pratama.
bentuk deposito, dan semua perbankan Hidayat, Taufik, 2011,Buku Pintar Investasi
Syariah,Jakarta : Mediakita.
42
Wawancara dengan Kepala cabang PT Ismanto, Kuat,2009, Asuransi
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Kamis 2 Juni
Syariah,Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2016.
43
Wawancara dengan Kepala cabang PT Kamil, Ahmad dan M. Fauzan.2007,Kitab
Asuransi Takaful Umum cabang Cirebon, Rabu 03 Undang-Undang Hukum Perbankan dan
Agustus 2016 Ekonomi Syariah, Jakarta : Kencana.

156
Jurnal AL-Mustashfa Vol.4 No.2 Tahun 2016

Moleong, JLexy. 2012. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya.
Najihjah, Zumrotun. 2015. Mekanisme
Pengelolaan Dana Santunan (Tabarru‟)
di PT. Asuransi Takaful Keluarga
Representative Office Tanwir Nusantara
Yogyakarta.( UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta : Yogyakarta).
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor:
Psenerbit Ghalia Indonesia.
Rahmawati,Ita . 2010. Mekanisme
Pengelolaan Dana Asuransi Haji Dan
Asuransi Dana Haji (Studi Komparasi
Pada PT Asuransi Syariah Mubarakah
Dan AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah
Malang). (UIN Malang)
Riduwan, 2008. Belajar Mudah Penelitian
untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula, Bandung : Alfabeta.
Sholihin, Ahmad Ifham, 2010, Buku Pintar
Ekonomi Syariah, Jakarta: PT,Gramedia
Pustaka Utama.
Suhendi, Hendi dan Deni K. Yusuf. 2005.
Asuransi Takaful.Bandung : Mimbar
Pustaka Bandung.
Suhendi, Hendi .2002. Fiqih Muamalah.
Jakarta : Raja Grafindo persada.
Sula, Muhammad Syakir, 2004, Asuransi
Syariah (Life and General): Konsep dan
Sistem Operasional, Jakarta : Gema
Insani Press.
Sumitro, Andi. 2009.Bank dan Lembaga
Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sunarto, Achmad. 2002. Terjemah Hadits
Shahih Muslim. Bandung : Husaini.
Syatahah, Husain.2006. Asuransi dalam
Perspektif Syariah. Jakarta : Sinar
Grafika Offset.

157

Anda mungkin juga menyukai