Anda di halaman 1dari 19

Proposal

TERAPI BERMAIN PADA ANAK DENGAN TEMA


“MEWARNAI”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK II A

NUR MEILIANY BOUTY


HELIANA ALIMUN
LIPANTRI MOBIHU

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
proposal ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya berjudul “ terapi bermain
mewarnai gambar pada anak usia prasekolah di rumah sakit”. Proposal ini berisikan
tentang pre planning terapi bermain yang akan diberikan oleh kelompok kepada anak
usia prasekolah di rumah sakit.
Diharapkan proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang bagaimana cara melakukan terapi bermain, salah satunya terapi bermain
mewarnai gambar. Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna,
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
senantiasa meridhoi segala urusan kita. Amin.

Gorontalo, Juni 2021

Kelompok II A

i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................................... 1
1.3 Sasaran ............................................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS ...............................................................................................3


2.1 Pengertian Bermain ............................................................................................................3
2.2 Kategori Bermain ...............................................................................................................3
2.3 Ciri-ciri bermain ................................................................................................................4
2.4 Klasifikasi bermain menurut isi ..........................................................................................4
2.5 Klasifikasi bermain menurut karakteristik sosial .................................................................5
2.6 Fungsi bermain ..................................................................................................................6
2.7 Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain.....................................................................6
2.8 Perkembangan bermain ......................................................................................................6
2.9 Tumbuh kembang dan karakteristik bermain anak usia toodler ( 1-3tahun) ........................6
2.10 Bermain di rumah sakit ......................................................................................................8
2.11 Bermain mewarnai gambar.................................................................................................10

BAB III SAP TERAPI BERMAIN ...........................................................................................11

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................15


4.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................15
4.2 Saran ...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit aktivitas bermain
ini tetap dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan kondisi anak pada saat
dirawat di rumah sakit. Anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan,Seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. perasaan
tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stressor yang ada di lingkungan rumah sakit. untuk itu,
Dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stres yang
dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan
rasa Pada permainannya (distraksi) Dan relaksasi melalui kesenangannya
melakukan permainan. tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar
dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
Mengembangkan kreativitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap
stres. bermain sangat penting bagi mental, Emosional, dan kesejahteraan anak
seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga berhenti pada
saat anak sakit atau anak di rumah sakit.
dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan
Sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti krayon atau pensil warna akan
membantu anak untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang
motorik halusnya. oleh karena sangat pentingnya kegiatan bermain terhadap
tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi kecemasan akibat hospitalisasi,
maka maka akan terapi bermain dengan cara mewarnai gambar
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum

1
Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, bahkan aktivitas
dan kreativitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap
stres karena penyakit atau dirawat
2. Tujuan khusus
a. Setelah mengikuti permainan selama 30 menit anak akan mampu :
b. Kembangkan kreativitas dan daya pikirnya
c. Mengekspresikan perasaannya selama menjalani perawatan
d. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan
e. Beradaptasi dengan lingkungan
f. Mempererat hubungan antara perawat dan anak
1.3 Sasaran
Untuk sekarang terapi bermain mewarnai gambar ini adalah anak usia prasekolah
yang datang berobat atau dirawat di rumah sakit Aloe Saboe

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Bermain
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. ada orangtua yang
berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak
menjadi malas bekerja dan bodoh. anggapan ini kurang bijaksana, karena
beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar Pengaruhnya
terhadap perkembangan jiwa anak.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan kan atau
mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi
kreatif mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Azis A, 2005
) jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan agar
anak dapat kreatif dan mengekspresikan pikiran tanpa mempertimbangkan hasil
akhir.
2.2 Kategori Bermain
1. Bermain aktif: anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh: Bermain sepak bola
2. Bermain pasif: energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan
aktivitas ( hanya melihat).
Contoh: memberikan support.
2.3 Ciri-ciri bermain
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntutkan ruangan tertentu

3
2.4 Klasifikasi bermain menurut isi
1. Sosial affective play
Anak belajar memberi respon terhadap Respon yang diberikan oleh
lingkungan dalam bentuk permainan, misalnya orang tua berbicara cara
memanjakan anak tertawa senang, dengan bermain anak diharapkan
bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan diri satu objek yang ada di sekitarnya, Dengan
bermain anak dapat merangsang perabaan alat, misalnya bermain air atau
pasir.
3. Skill Play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh keterampilan tertentu
dan anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai
sepeda.
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi Ayah atau Ibu
2.5 Klasifikasi bermain menurut karakteristik sosial
1. Solitary play
jenis permainan di mana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang
lain yang bermain di sekitarnya. biasanya dilakukan oleh anak balita toddler.
2. Pararel Play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing
mempunyai mainan yang sama ma tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak
ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak Pre
school. contoh: bermain balok
3. Asosiatif Play
permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang sama
tetapi belum terorganisasi dengan baik belum ada pembagian tugas, anak
bermain sesukanya.

4
4. Kooperatif Play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan
terencana dan ada aturan tertentu. biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah
adolesen.
2.6 Fungsi bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. Perkembangan sensorik motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan objek tertentu, misalnya
meraih pensil.
2. Perkembangan kognitif
Membantu mengenal benda sekitar ( warna bentuk kegunaan).
3. Kreatifitas
Mengembangkan kreativitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. Perkembangan sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
belajar dalam kelompok.
5. Kesadaran diri (self anwarenes
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku
terhadap orang lain.
6. perkembangan moral
interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman,
menyesuaikan dengan aturan kelompok. Contoh: dapat menerapkan kejujuran
7. Terapi
Bermainan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang
tidak enak misalnya marah, takut, benci.
8. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
mengatakan secara verbal misalnya melukis menggambar bermain peran.

5
2.7 Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain
1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi atau keterbatasan
2. Status kesehatan, anak sakit perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan lokasi, negara, kultur
5. Permainan senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi
2.8 Perkembangan bermain
1. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap bermain main
Setela tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam permainan
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4. tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya
2.9 Tumbuh kembang dan karakteristik bermain anak usia toodler ( 1-3tahun)
1. Tahap pertumbuhan
Perhitungan berat badan : Umur ( tahun)x 2-8 : 2

Perhitungan panjang badan : Umur 1 tahun : 75 cm

: Umur 2 -3 tahun = umur ( tahun) x 6-77

2. Tahap perkembangan
a. perkembangan psikoseksual menurut Sigmund Freud :
Pakaian Anal (1-3 tahun): daerah Anal Aktivitas, pengeluaran tinja
menjadi sumber kepuasan libido yang penting. menunjukkan
keakuannya, sikap narsistik (cinta terhadap diri sendiri), dan egoistic.
Tugas utama anak : berarti kebersihan, perkembangan bicara dan
bahasa meniru dan mengulang kata sederhana,, hubungan interpersonal

6
anak sangat terbatas, bermain sendiri, belum bisa bermain dengan anak
lain.
b. Perkembangan psikoseksual menurut Erikson :
Tahap ke 2 : anatomi vs Shame and Doubt
perkembangan keterampilan motorik dan bahasa dipelajari dari
lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh untuk Mandiri, jika orang
tua selalu melindungi, menuntut harapan terlalu tinggi Maka anak akan
merasa malu dan ragu-ragu.
c. Stimulasi dan perkembangan anak
Anak umur 12- 18 bulan
a) Perkembangan anak : berjalan sendiri tidak jatuh, mengambil
benda kecil dengan jari telunjuk, mengungkapkan keinginan secara
sederhana, minum sendiri dari gelas tidak tumpah
b) Stimulasi dini : melatih anak naik turun tangga, bermain dengan
anak melempar dan menangkap bola besar kemudian kecil, melatih
anak menunjuk dan menyebut nama-nama bagian tubuh, memberi
kesempatan anak melepas pakaian sendiri.
Anak umur 18-24 bulan
a) Perkembangan anak : Berjalan mundur Lima Langkah, mencoret-
coret dengan alat tulis, menunjukkan bagian tubuh dan menyebut
namanya, meniru melakukan pekerjaan rumah tangga
b) Stimulasi dini :melatih anak berdiri dengan satu kaki, mengajari
anak menggambar bulatan, garis segitiga dan gambar wajah,
melatih anak mengikuti perintah sederhana, melatih anak mau
ditinggalkan ibunya sementara waktu.
Anak usia toddler menunjukkan karakteristik yang khas, yaitu
banyak bergerak, tidak bisa diam dan mulai mengembangkan otonomi
dan kemampuannya untuk Mandiri. oleh karena itu, dalam melakukan
permainan, anak lebih bebas, spontan, dan menunjukkan otonomi baik

7
dalam memilih mainan maupun dalam aktivitas bermainnya. anak
mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Oleh karena itu seringkali
mainannya di bongkar pasang, bahkan di rusaknya. untuk itu harus
memperhatikan keamanan dan keselamatan anak dengan cara tidak
memberikan alat permainan yang tajam dan menimbulkan perlukaan.
Jenis permainan yang tepat dipilih untuk anak usia toddler, adalah
“ sollitary play dan paralel Play” para anak usia 1 sampai 2 tahun lebih
jelas terlihat anak melakukan permainan sendiri dengan mainannya
sendiri, sedangkan pada usia lebih dari 2 tahun sampai 3 tahun, anak
mulai dapat melakukan permainan secara paralel karena sudah dapat
berkomunikasi dalam kelompoknya walaupun belum begitu jelas
karena kemampuan berbahasa belum begitu lancar. jenis alat
permainan yang tepat diberikan adalah boneka, pasir, tanah liat, dan
lilin warna-warni yang dapat dibentuk benda macam-macam.
2.10 Bermain di rumah sakit
1. Tujuan
a. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
c. Beradaptasi lebih efektif terhadap stres karena sakit atau dirawat
2. Prinsip
a. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur semua
d. Melibatkan keluarga/ orang tua
3. Upaya perawatan dalam pelaksanaan bermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
a. Alat bermain

8
b. Tempat bermain
5. Pelaksanaan bermain di RS dipengaruhi oleh
a. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan rs, kerjasama tim dan
keluarga
b. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.
2.11 Bermain mewarnai gambar
1. Definisi
Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. mewarnai
gambar diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah
bergambar. mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif
untuk mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi
pada anak
2. Manfaat
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik ( sebagai permainan penyembuh)
b. Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk,
mengembangkan imajinasi dan bereksplorasi dengan keterampilan
motorik halus
c. Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena
menggunakan media kertas gambar dan krayon
d. Anak dapat mengekspresikan perasaannya atau memberikan pada anak
suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata-kata
e. Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena
proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan stres, kognitif nya
tidak akurat dan negatif

9
f. Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk
meningkatkan ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman
dari rasa marah dan benci
g. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan
metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama
dirawat di rumah sakit

10
BAB III
SAP TERAPI BERMAIN

Pokok bahasan : Terapi Bermain pada anak di rumah sakit


Sub pokok bahasan : Terapi bermain anak usia 3-5 tahun
Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak
Hari/ tanggal : Kamis, 24 Juni 2021
Jam/ durasi : Pukul 8.30 sd selesai
Tempat bermain : Ruang bermain RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota
Gorontalo
Peserta : Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien di
Ruangan poliklinik anak dengan memenuhi kriteria :
a. Anak usia 3- 5 tahun
b. Tidak mempunyai keterbatasan fisik
c. Dapat berinteraksi dengan perawatan keluarga
d. Pasien kooperatif
Peserta terdiri dari :
a. Anak usia prasekolah dan sekolah sebanyak 4 orang
didampingi keluarga
Target : 4 orang
Sarana :
a. Ruang tempat bermain in
b. Tikar untuk duduk
Media : Mewarnai gambar atau gambar yang belum di susun
Pengorganisasian : Jumlah leader 1 orang co leader 1 orang, fasilitator 1 orang, 1
orang observer dengan susunan sebagai berikut :
Leader : Nur Meiliany Bouty
Co leader : Lipantri Mobihu
Fasilitator : Herliana Alimun

11
Observer : Lipantri Mobihu
Pembagian tugas :
1. Peran leader
a. katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
b. Auxilery ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
c. Koordinator, yaitu mengarahkan proses kegiatan ke arah pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat
dalam kegiatan
2. Peran co leader
a. Mengidentifikasi isu penting dalam proses
b. Mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
c. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok pada pasien atau
kelompok yang akan datang
d. Memprediksi respon anggota kelompok pada session berikutnya
3. Peran fasilitator
a. Mempertahankan kehadiran peserta
b. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar
maupun dari dalam kelompok
4. Peran observer
a. Keamanan jalannya kegiatan play therapy
b. Memperhatikan tingkah laku peserta selama kegiatan
c. Memperhatikan ketepatan waktu jalannya kegiatan play therapy
d. Menilai performa dari setiap tim terapis dalam memberikan terapi

12
No Waktu Terapy Anak Ket
1. 5 menit Pembukaan :
1. Co Leader membuka pengucapan Menjawab salam
salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Memperkenalkan pembimbing Mendengarkan
4. Memperkenalkan anak satu Mendengarkan dan
persatu dan anak saling saling berkenalan
berkenalan dengan temannya
5. Kontrak waktu dengan anak Mendengarkan
6. Mempersilahkan leader Mendengarkan
2. 20 Menit Kegiatan bermain :
1. Leader menjelaskan cara bermain Mendengarkan
2. Menanyakan pada anak, anak mau Menjawab pertanyaan
bermain atau tidak
3. Membagikan permainan Menerima permainan
4. Leader, co leader dan fasilitator Bermain
memotivasi anak
5. Fasilitator mengobservasi anak Bermain
6. Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan
perasaan
3. 5 Menit Penutup
1. Leader menghentikan permainan selesai bermain
2. Menanyakan perasaan anak mengungkapkan
3. Menyampaikan hasil permainan perasaan
4. Memberikan hadiah pada anak mendengarkan
yang cepat menyelesaikan
gambarnya dan bagus

13
5. Membagikan souvenir/ kenang- senang
kenangan pada semua anak yang Senang
bermain mengungkapkan
6. Menanyakan perasaan anak perasaan
7. Co-Leader menutup acara mendengarkan
8. Mengucapkan Salam menjawab salam

Evaluasi

1. Evaluasi struktur yang diharapkan


a. Alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi proses yang diharapkan
a. Terapi dapat berjalan dengan lancar
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya
3. Evaluasi hasil yang diharapkan
a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menyusun gambar atau
mewarnai gambar yang telah dibongkar
b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c. Anak merasa senang
d. Anak tidak takut lagi dengan perawat
e. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
f. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan Aktivitas bermain

14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak yang
mencerminkan kemampuan fisik intelektual, emosional, dan sosial anak tersebut,
salah satunya adalah mewarnai gambar. Menurut patmonodewo (misbach,
muzamil, 2010) kata mewarnai gambar berasal dari bahasa inggris yang berarti
teka-teki atau bongkar pasang, media mewarnai gambar merupakan media
sederhana yang dimainkan dengan bongkar pasang.
Berdasarkan pengertian tentang media mewarnai gambar, ar-rum akan dapat
disimpulkan bahwa media mewarnai gambar merupakan alat permainan edukatif
yang dapat merangsang kemampuan matematika anak, yang dimainkan dengan
cara membongkar pasang kevin mewarnai gambar berdasarkan pasangannya
4.2 Saran
1. Orang tua
sebaiknya orangtua lebih selektif dalam memilih permainan bagi anak agar
anak dapat tumbuh dengan optimal. Pemilihan permainan yang tepat dapat
menjadi poin penting dari stimulus yang akan didapat dari permainan tersebut.
Keamanan dari permainan yang dipilih juga harus tetap diperhatikan.
2. Rumah sakit
sebagai tempat pelayanan kesehatan, rumah sakit dapat meminimalkan
trauma yang akan anda dapatkan dari hospitalisasi dengan mengadakan secara
rutin terapi bermain
3. Mahasiswa
mahasiswa diharapkan dapat tetap membantu anak untuk mengurangi dampak
hospitalisasi dengan terapi bermain yang sesuai dengan tahap tumbuh
kembang anak. Karena dengan terapi bermain yang tepat maka anak dapat
terus melanjutkan tumbuh kembang anak walaupun di rumah sakit.

15
DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih. 2015. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Supartini Yupi. (2004) Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC

Ardiana Dian,2013. Tumbuh Kembang dan Terapi bermain pada Anak. Salemba
Medika : Jakarta

Artilah Ranggi.2015.Color Of Art (Relaksasi Warna Pengobat Stres). Huta Paint:


Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai