Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021

MK PENGELOLAAN PENDIDIKAN

SKS ; 20 SKS

DOSEN: Dr. H. Abubakar, M.Pd (1957)

Nama: Anisa Nur Arafah Sutisna


NIM : 2000616
Kelas : 2020-B
Pendidikan Manajemen Perkantoran

I. Petunjuk
a. Tulislah identititas saudara dengan lengkap di lembar jawaban
b. Jawablah semua pertanyaan dengan benar dan mandiri tanpa kerjasama kecuali
ingin gagal.
c. Lembar jawaban kumpulan di spot upi.edu/pengelolaan Pendidikan dan PJ (GD)
maks pukul 19.00 wib

II. Soal
1. Jelaskan konsep pengelolaan/manajemen Pendidikan, bedakan dari segi fungfsi,
substansi dan konteksnya. (skor 20)
Fungsi konsep pengelolaan/ manajemen pendidikan
 Perencanaan
Kegiatan menentukan kebutuhan, penentuan strategi pencapaian tujuan,
menentukan isi program pendidikan dan lain-lain.
 Pelaksanaan
Kegiatan melaksanakan segala bentuk strategi serta segala tugas dan tanggung
jawab untuk mencapai keberhasilan program pendidikan.
 Pengawasan
Upaya melakukan pengawasan, penilaian, monitoring, perbaikan terhadap
kelemahan dalam sistem manajemen pendidikan.
 Substansinya
(PTK/GTK, Peserta didik, Fadilitas/Sarpras, Kurikulum (K13, Student
centered), Keuangan (Limited dan scarce), Data Informasi).
• Konteks
(Mutu pendidikan (Time dan Pissa), Kepemimpinan, Otonomi
daerah/desentralisasi, supervisi pendidikan (Teacher Assistance), Supervisor
(pengawas) dan supervisee (guru, kepala sekolah).

2. Sekolah sebagai better place for learning dan sekolah sebagai second home.
Bagaimana potret sekolah itu dan tata kelolanya di masa covid19 (skor 30)
Untuk menegah penyebaran Covid-19 pada para peserta didik dilaksanakan kebijakan
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dari rumah (Learn form home). Untuk
memenuhi hak peserta didik dalam mendapatkan layanan pendidikan selama darurat
penyebaran COVID-19. Sekolah diberikan kebebasan dalam mengelola kegiatan
belajar mengajar melalui sarana Dalam Jaringan (Daring).
Para guru memberikan pelajaran yang dapat mengasah soft skills, kreativitas, dan
pengetahuan akademis. Sekolah juga berinisiatif membuat poster-poster anjuran
belajar dari rumah untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan orang tua,
terutama bagi siswa tingkat dasar, agar siswa tetap melaksanakan proses belajar
mengajar meskipun tidak berada di sekolah. Untuk pembelajaran secara online
dengan memanfaatkan digitalisasi seperti menggunakan zoom, google meet, whatsapp
serta media lainnya.
Namun terdapat beberapa keterbatasan metode Daring tersebut adalah kurangnya
penguasaan teknologi informasi oleh guru dan siswa, sarana dan prasarana yang
kurang memadai, dan mahalnya perangkat pendukung teknologi. Banyak daerah di
Indonesia yang guru pun masih dalam kondisi ekonominya yang mengkhawatirkan.
Kesejahteraan guru maupun murid yang membatasi mereka dari serba terbatas dalam
menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan
musibah Covid-19 ini. Serta akses internet yang terbatas, karena pembelajarna Daring
sangat membutuhkan jaringan internet sementara akses internet tersebut benar-benar
belum merata di pelosok negeri. Tidak semua lembaga pendidikan baik. Sekolah
dasar maupun sekolah menengah dapat menikmati internet. Jika ada pun jaringan
internet kondisinya masih belum mampu mengkover media Daring.
Di sini dibutuhkan peranan signifikan seorang kepala sekolah untuk tetap
menjalankan kepemimpinannya dengan baik di tengah situasi krisis pandemi covid-
19.
Kepala sekolah dan guru dituntut untuk dapat mengelola situasi darurat agar proses
pembelajaran tetap dapat terlaksana.
Kepala sekolah dan guru memikul tanggung jawab terhadap kenyamanan dan
ketertiban lingkungan sekolah serta warga sekolahnya. Rasa aman dan nyaman ini
harus dirasakan oleh guru, siswa, dan orangtua. Termasuk dalam hal keamanan dan
kenyamanan di masa tanggap darurat Covid-19.

3. Quality is our business: Apa konsep manajemen mutu Pendidikan dan seperti
apa prakteknya? (skor 25)
Manajemen merupakan proses planning, organizing, actuating, dan controlling untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Menjamin mutu
pendidikan merupakan suatu konsep dalam manajemen mutu pendidikan. Setiap
lembaga pendidikan diarahkan agar memberi jaminan pelayanan pendidikan
berkualitas yang mampu menghasilkan peserta didik yang terintegrasi dan berprestasi.
Dalam penerapan penjaminan mutu pendidikan terlebih dahulu perlu dikembangkan
pembakuan mutu. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mengkolaborasikan
komponen-komponen mutu pendidikan di sekolah, yang dimulai dengan menganalisis
fungsi sekolah itu sendiri.
Menurut Ali (2007) fungsi dan prinsip manajemen dapat dapat dilakukan melalui
tahap-tahap berikut ini.
a. Membangun putusan

Keputusan yang memiliki pengaruh yang kuat dalam implementasinya.

b. Merencanakan
Melakukan perencanaan agar kegiatan yang dilakukan terarah dan sistematis agar

tujuan dapat tercapai secara efeltif dan efisien.

c. Mengorganisasikan

Melakukan pengorganisasian agar setiap orang mendapatkan tugas sesuai dengan

keahliannya.

d. Mengkomunikasikan

Melakukan komunikasi yaitu menyampaikan berbagai informasi, ide, gagasan,

pemikiran, penjelasan, pertanyaan.

e. Mengkoordinasikan

Melakukan koordinasikan yaitu kemampuan untuk saling bekerja sama dalam

melakukan pekerjaan demi tercapainya tujuan

f. Mengawasi

Melakukan pengawasan mengetahui jalannya proses kegiatan agar berjalan efektif

dan efisien.

g. Menilai

Melakukan penilaian untuk mengetahui apakah tujuan tercapai atau tidak.

4. Jelaskan proses manajemen peserta didik, dan apa yang focus yang menjadi
keunggulan dari pada manajemen ini (skor 25)
Proses manajemen peserta didik:
 Analisis kebutuhan peserta didik
Langkah ini yaitu menganalisis kebutuhan seperti penetapan siswa yang
dibutuhkan oleh lembaga pendidikan.
 Rekruitmen peserta didik
Langkah ini yaitu proses dalam mencari, menentukan, dan menarik calon
peserta didik untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan.
 Seleksi peserta didik
Langkah ini yaitu proses menentukan di terima atau tidaknya calon peserta
didik di lembaga pendidikan berdsarkan ketentuan yang berlaku.
 Orientasi peserta didik
Langkah ini yaitu proses penerimaan siswa siswi baru dengan cara
mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan.
 Penempatan peserta didik
Langkah ini yaitu proses penempatan dan pengelompokkan peserta didik
didasarkan kepada sistem kelas.
 Pembinaan dan pengembangan peserta didik
Langkah ini yaitu proses pembinaan dan pengembangan terhadap peserta
didik.
 Pencatatan dan pelaporan
Langkah ini yaitu proses pencatatan dan pelaporan tentang peserta didik.
Sehingga orang tua peserta didik mengetahui perkembangan anaknya
disekolah.
 Kelulusan dan alumni
Langkah ini yaitu proses paling akhir dari manajemen peserta didik. Kelulusan
merupakan pernyataan dari lembaga pendidikan karena telah menyelesaikan
program Pendidikan.

Yang menjadi fokus manajemen peserta didik yaitu output berupa peserta
didik yang berprestasi, terintegrasi, dan sudah mampu untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang berikutnya/siap bekerja bagi lulusan perguruan tinggi.
Dengan adanya manajemen peserta didik dapat mempermudah dalam
memproses peserta didik dari mulai masuk hinggan keluar/lulus dan akan
lebih terarah dan sistematis sehingga tujuan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai