Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PRAKTIKUM PERBANYAKAN ORGAN KHUSUS BUDIDAYA LEMPUYANG


GAJAH (Zingiber zerumbet)

Ditujukan Untuk Memenuhi Syarat Kompetensi Mata Kuliah Perbanyakan Organ Khusus

Dosen Pengampu : Suharno, SP., MP.

Assisten Dosen : Pitri Ratna Asih, SP., M.Si.

Instruktur : Sutiman, S.ST.

Oleh :

LUKMAN HADI

03.06.19.0089

Teknologi Benih 1

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BENIH

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA-MAGELANG

JURUSAN PERTANIAN YOGYAKARTA

BALAI PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2021
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL

Judul Praktek : Praktikum Perbanyakan Organ Khusus Budidaya Lempuyang


(Zingiber zerumbet)
Mata Kuliah : Perbanyakan Organ Khusus
Komoditas : Lempuyang Gajah (Zingiber zerumbet)
Lokasi Praktik : Tempat Tinggal Mahasiswa
Program Studi : Teknologi Benih
Nama Mahasiswa : Lukman Hadi

Menyetujui :

Yogyakarta, Maret -2021

Dosen Pengampu

Suharno, SP, MP
NIP. 196207081990031001
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan Proposal
yang berjudul “Praktikum Perbanyakan Organ Khusus Budidaya Lempuyang (Zingiber
zerumbet)” yang kami buat ini. Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
kompetensi dalam menyelesaikan Mata Kuliah Perbanyakan Organ Khusus Politeknik
Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang.
Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait
yang telah memberi dukungan moral dan juga bimbingannya pada kami. Ucapan terima kasih
ini kami tujukan kepada :
1. Dr. Rajiman, SP., MP, selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian
Yogyakarta-Magelang
2. Dr. Ir. Sujono, MP, selaku ketua Jurusan
3. Agus Wartapa, SP., MP, selaku Ketua Program Studi Teknologi Benih
4. Suharno, SP., MP, selaku Dosen Utama Mata Kuliah Perbanyakan Organ Khusus
5. Pitri Ratna Asih, SP., M.Si, selaku Asisten Dosen Mata Kuliah Perbanyakan Organ
Khusus
6. Sutiman, S.ST, selaku Instruktur Mata Kuliah Perbanyakan Organ Khusus
7. Dan juga teman-teman mahasiswa, serta semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan Proposal ini.
Kami  menyadari sepenuhnya bahwa Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan
sehingga kemungkinan masih banyak ditemukan kekurangan serta kesalahan baik isi maupun
dalam penyusunan kalimat, oleh karena itu kritik dan saran sangat  kami harapkan demi
kesempurnaan Proposal ini. Akhir kata ucapan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan
balasan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Proposal ini.
      
Pemalang, Maret 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lempuyang atau puyang (Zingiber zerumbet) merupakan tanaman rimpang
yang dapat digunakan sebagai obat ataupun bumbu makanan. Untuk penggunaan yang
populer sebagai bahan obat, lempuyang adalah bahan baku dari jamu cabe puyang.
Selain itu, menurut Distanbun Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 pada data Statistika
Hortikultura tahun 2016 Kabupaten Pemalang menjadi daerah penghasil lempuyang
terbesar kedelapan dari 35 Jumlah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa
Tengah.
Lempuyang sendiri merupakan tanaman obat yang menjadi komoditi pertanian
yang cukup menjanjikan bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani. Harga
yang relatif tinggi dan permintaan pasar yang cukup besar membuat kegiatan produksi
Lempuyang dengan cara perbanyakan organ khusus menjadi solusi alternatif dalam
peningkatan kebutuhan yang semakin tinggi.
Organ khusus suatu tanaman itu sendiri dapat berkembang dari suatu akar atau
batang yang mengalami modifikasi dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Fungsi dari pada organ yang mengalami modifikasi tersebut adalah sebagai tempat
penimbunan cadangan makanan (karbohidrat) sehingga sering nampak membengkak
atau membesar seperti layaknya mengumbi. Walaupun terdapat perbedaan dalam
struktur, bentuk, dan kebiasaan hidup, umbi-umbi yang terjadi pada berbagai jenis
tanaman seluruhnya memiliki kesamaan fungsi, yaitu sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan yang kemudian digunakan sebagai bahan hidup di masa
berikutnya. Perbanyakan bagian organ khusus (vegetatif) pada tanaman dengan
pertimbangan karena tidak dapat dibiakkan secara generatif atau dengan benih sejati
(true seed), perbanyakan ini ditujukan untuk produksi bahan tanam baru (benih),
pertambahan jumlah, dan pelestarian sifat penting tanaman bersangkutan.
Organ khusus atau struktur terspesialisasi dapat memperbarui tanaman atau
dirinya sendiri melalui pembentukan akar dan tunas adventif. Bila struktur atau organ
khsus ini memisahkan diri secara alami, prosesnya disebut pemisahan atau separasi.
Namun demikian dengan maksud memenuhi tujuan perbanyakan yang dilakukan
manusia, maka penyapihan atau pemisahan tersbut juga dilakukan dengan cara
membelah organ khusus tersebut. Bilamana organ khusus tersebut dipotong terlebih
dahulu, prosesnya disebut pembelahan atau divisi.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Pemalang
menjadi salah satu daerah potensial penghasil lempuyang di Provinsi jawa Tengah
dan peningkatan produksi dapat dilakukan melalui perbanyakan organ khusus pada
komoditas lempuyang tersebut. Sehingga kegiatan dapat menjadi informasi tambahan
dikalangan petani.
B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari pembuatan proposal ini adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari tentang pengertian dan teknik
perbanyakan organ khusus pada tanaman obat lempuyang
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari perbanyakan organ khusus
meliputi penyiapan sarana produksi, penyiapan media tanam, perbanyakan
benih dengan organ khusus rimpang pada tanaman obat lempuyang
C. MANFAAT
Berdasarkan tujuan diatas maka manfaat dari pembuatan proposal ini adalah sebagai
berikut :
1. Mahasiswa mampu melakukan teknik perbanyakan organ khusus pada
tanaman obat lempuyang
2. Mahasiswa mampu menyiapkan sarana produksi, penyiapan media tanam,
pemeliharaan, pemisahan anakan hingga dapat memproduksi benih
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. PERBANYAKAN ORGAN KHUSUS


Perkembangan vegetatif adalah perkembangbiakan tanpa melalui perkawinan
dengan cara menggunakan bagian tubuh induknya. Perkembangbiakan vegetatif
hanya melibatkan satu induk saja. Perkembangbiakan vegetatif tanpa bantuan manusia
disebut vegetatif alami. Alat pembiakannya tumbuh dengan sendirinya dari tumbuhan
melalui tunas, umbi, geragih (stolon), dan rhizoma.
B. LEMPUYANG
Lempuyang (Z. zerumbet) adalah herba rendah sampai tinggi, perennial,
batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 m. Batang semu berupa
kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni,
hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daun: tunggal, berpelepah,
duduk berseling, pelepah; membentuk batang semu.
1. Sistematika tanaman lempuyang gajah (Zingiber zerumbet (L.) J.E. Smith)
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Marga : Zingiber
Species : (Zingiber zerumbet (L.) J.E. Smith)
(Bancker dan Van den Brink, 1968)
2. Nama
Nama ilmiah : (Zingiber zerumbet (L.) J.E. Smith)
Nama daerah : Lempuyang gajah, lempuyang kebo, lempuyang kapur,
lempuyang badak (Jawa); Lempuyang paek (Madura);
Lempuyang gajah, lempuyang kapur, lempuyang
kerbau (Sumatera).
Nama asing : Chiu zhiang (China)
(Mursito, 2000)
3. Morfologi Tanaman
Lempuyang gajah merupakan tanaman berbatang semu dengan
ketinggian mencapai 1 meter dan mempunyai daun berwarna hijau yang
berbentuk lanset, sedangkan permukaan bagian atas serta tangkai daun
berbulu. Bunga muncul dari permukaan tanah, berwarna kuning hingga jingga,
berbentuk bunga majemuk, dan berkelompok membentuk tandan yang
dilengkapi dengan daun pelindung. Buah berbentuk bulat telur berwarna
merah.
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 meter
dari permukaan laut, banyak terdapat dikebun atau halaman rumah dan belum
banyak dibudidayakan. Perbanyakan dapat dilakukan dengan menggunakan
potongan rimpang yang telah tua dan bertunas (Mursito, 2000).
4. Kandungan Kimia
Rimpang mengandung minyak atsiri lebih kurang 0,8% (terdiri dari
zerumbon, alfa-kariofilen, kamfen, sineol, dan limonen), flavonoid dan
saponin (Mursito, 2000).
BAB III

PELAKSANAAN

A. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan praktikum perbanyakan organ khusus adalah
satu semester dalam 16 pertemuan yang meliputi 14 pertemuan kuliah dan 2
pertemuan terbagi dalam Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS).
B. TEMPAT PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaan kegiatan prakikum perbanyakan organ khusus adalah
lokasi tempat tinggal masing-masing mahasiswa, yang mana tempat pelaksanaan
prakteknya berlokasi di Desa Loning, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang,
Provinsi Jawa Tengah.
BAB IV

BAHAN DAN METODE

A. BAHAN DAN SARANA PRODUKSI

No Sarana Produksi Jumlah


1 Pisau Dapur 1 buah
2 Sekop Kecil 1 buah
3 Polybag ukuran 40 x 50 cm 1 kg
4 Cangkul sawah 1 buah
5 Karung Bekas 1 buah
6 Rimpang Lempuyang 3 kg
7 Pupuk Kompos 5 karung
8 Pupuk Kimia 5 kg
9 Fungisida 1 bungkus
10 ZPT 1 botol
11 Sekam 3 karung
12 Pasir -
13 Tanah Gembur -
14 Cocopeat 3 karung
15 Air -
B. METODE PELAKSANAAN
Metode dalam Pelaksanaan Praktikum menggunakan teknik perbanyakan
organ khusus rimpang pada tanaman lempuyang, yang mana dari metode ini kegiatan
dilakukan pemilihan dan penanaman rimpang yang baik hingga muncul tunas baru
yang akan dilakukan penyapihan dan menanam kembali hingga menjadi lempuyang
baru yang memiliki sifat sama seperti induknya dan siap dijual.
LEMPUYANG (RIMPANG)
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan sanitasi pada alat yang akan digunakan agar terjaga kebersihannya
3. Melalukan persiapan media tanam yang akan digunakan
(Tanah : P. Organik : Pasir = 2 : 1 : 1 atau 3 : 2 : 1)
(Tanah : P. Organik : Sekam = 4 : 3 : 3)
4. Menyiapkan dan memilih rimpang lempuyang yang akan ditanam
- Benih rimpang sudah mengalami dormansi
- Rimpang dipotong-potong (minimal 1 calon mata tunas setiap potingan)
- Rendam laturan fungisida dan ZPT (minimal 2 jam)
- Tiriskan ditempat yang gelap dan teduh
5. Melakukan penyemaian potongan rimpang
- Media semai berupa tanah (2) : kohe (1) : sekam (1)
- Masukan dalam tempat semai
- Penyemaian dilakukan pada tempat lembab, cahaya gelap.
- 2-3 minggu akan berkecambah
- Setelah rimpang tumbuh tunas daun 4 siap dipindah di polybag
- Lakukan aklimatisasi sampai hasil bibit siap tanam siap tanam atau jual.
C. TABEL PELAKSANAAN

3 (Maret) 4 (April) 5 (Mei) 6 (Juni) 7 (Juli)


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan
proposal kegiatan
2 Penyiapan alat dan
bahan
3 Penyiapan lahan
dan media tanam
4 Penyiapan dan
penyemaian benih
atau bibit
5 Pemindahan atau
aklimatisasi bibit
hasil semai ke
polybag
6 Penyulaman

7 Penyiangan

7 Pembumbunan dan
pemupukan
8 Pengendalian
hama dan penyakit
9 Penyiraman

10 Pemupukan
susulan 1
11 Pemupukan
susulan 2

Keterangan :

- Kotak warna kuning menandakan jadwal kegiatan yang bersifat dilaksanakan


- Kotak warna hijau menandakan jadwal kegiatan yang bersifat kondisonal
- Kotak warna coklat menandakan bulan ke-
- Kotak warna biru menandakan minggu ke-
- Tabel disesuaikan dengan jadwal perkuliahan semester 4 yang berakhir pada minggu ke-4 bulan juli
- Kegiatan budidaya akan berlangsung hingga 8 bulan (waktu normal panen) yaitu kurang lebih selesai pada bulan November
BAB IV

RANCANGAN ANGGARAN BAIAYA

(RAB)

BIAYA PERALATAN

BIAYA
No Jenis Kebutuhan Jumlah
Harga satuan Jumlah
1 Pisau 1 buah Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
2 Sekop Kecil 1 buah Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
3 Polybag 1 kg Rp. 40.000,00 Rp. 40.000,00
4 Cangkul 1 buah Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00
5 Karung 1 buah Rp. 1.000.00 Rp. 1.000,00
Total Rp. 141.000,00
BIAYA PRODUKSI

BIAYA
No Jenis Kebutuhan Jumlah
Harga satuan Jumlah
1 Bibit 3 kg Rp. 20.000,00 Rp. 60.000,00
2 Kompos 5 karung Rp. 25.000,00 Rp. 125.000,00
3 Pestisida 1 buah Rp. 80.000,00 Rp. 80.000,00
4 ZPT 1 buah Rp. 35.000,00 Rp. 35.000,00
5 Fungisida 1 buah Rp. 25.000,00 Rp. 25.000,00
6 Pupuk kimia 5 kg Rp. 25.000,00 Rp. 125.000,00
7 Cocopeat 3 karung Rp. 20.000,00 Rp. 60.000,00
8 Sekam 3 karung Rp. 30.000,00 Rp. 90.000,00
9 Tenaga Kerja - Tanpa Tenaga Kerja
Total Rp. 600.000,00
BIAYA PROYEK ATAU PRAKTIKUM

No Komponen Biaya Jumlah


1 Biaya Peralatan Rp. 141.000,00
2 Biaya Produksi Rp. 600.000,00
Total Rp. 741.000,00

ASUMSI
No Asumsi Produksi Jumlah
1 Hasil Panen Lempuyang 50 kg
2 Harga Jahe Rp. 20.000,00
Total Hasil Penjualan Rp. 1.000.000,00

LABA RUGI

No Uraian Jumlah
1 Hasil Penjualan Rp. 1.000.000,00
2 Biaya Proyek atau Praktikum Rp. 741.000,00
Rp. 259.000,00
Laba
(Rp. 260.000,00)

Keterangan : (asumsi kegiatan praktikum dilapangan)

- Praktikan melakukan kegiatan budidaya dengan media tanam polybag


- Polybag yang dipakai sebanyak 50 buah
- Setiap polybag diisi dengan 3 bibit rimpang
- Setiap rumpun akan menghasilkan rimpang baru sebanyak 0,3 – 0,5 kg
- Maka, setiap polybag akan menghasilkan kurang lebih 0,8 – 1 kg rimpang lempuyang
- Kita asumsikan harga lempuyang Rp. 20.000,00 /kg
- Dari jumlah polybag dan jumlah hasil per polybag diperoleh hasil panen mencapai 50
kg
- Sehingga, hasil penjualan dapat ditaksir mencapai Rp. 1.000.000,00 dan laba atau
keuntungan yang diperoleh adalah Rp. 260.000,00

BAB V
PENUTUP

Demikian Proposal ini kami buat, kami mengharapakan dukungan baik dana
maupun tenaga demi terselenggaranya acara praktikum ini yang bertujuan dalam memenuhi
syarat kompetensi mata kuliah perbanyakan organ khusus. Semoga kegiatan praktikum ini
memberikan manfaat bagi semua.

Anda mungkin juga menyukai